Anda di halaman 1dari 141

LAPORAN RESMI PRAKTIKUM

ADMINISTRASI PERKEBUNAN

Disusun Oleh :

Nama : I KADEK PRANADA OKSADA


NIM : 21568
Kelas : SMBP A
Luas Kebun : 560 HA
Co Ass : HIDAAYATUL AKBAR

FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN STIPER
YOGYAKARTA
2021
HALAMAN PENGESAHAN

LAPORAN RESMI PRAKTIKUM


ADMINISTRASI PERKEBUNAN

Disusun oleh :
I KADEK PRANADA OKSADA/21568/SMBP A/EP

Telah disahkan dan disetujui Co. Ass. Pembimbing pada tanggal 08-11-2021.
Laporan ini dipersiapkan guna melengkapi sebagian persyaratan yang diperlukan
untuk menyelesaikan Praktikum Administrasi Perkebunan
di Institut Pertanian STIPER.
Yogyakarta
Yogyakarta,08 November 2021
Mengetahui,
Co. Ass Pembimbing Praktikan Praktikan

(Hidaayatul Akbar) (I Kadek Pranada Oksada)

Penanggung Jawab Praktikum


Administrasi Perkebunan

(Tri Endar Suswatiningsih, SP., MP.)


KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmatnya sehingga kami dapat menyelesaikan Laporan resmi
praktikum yang berjudul administrasi perkebunan.

Terima kasih saya ucapkan kepada Co.Ass Hidayatul Akbar yang telah membantu
kami baik secara moral maupun materi. Terima kasih juga saya ucapkan kepada
teman-teman seperjuangan yang telah mendukung kami sehingga kami bisa
menyelesaikan tugas ini tepat waktu.

Saya menyadari, bahwa laporan resmi praktikum yang saya buat ini masih jauh
dari kata sempurna baik segi penyusunan, bahasa, maupun penulisannya. Oleh
karena itu, saya sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari
semua pembaca guna menjadi acuan agar penulis bisa menjadi lebih baik lagi di
masa mendatang.

Semoga laporan resmi praktikum ini bisa menambah wawasan para pembaca dan
bisa bermanfaat untuk perkembangan dan peningkatan ilmu pengetahuan.

Lampug Tengah, 04 November 2021

(I Kadek Pranada Oksada)


DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...............................................................................................


HALAMAN PENGESAHAN .................................................................................
KATA PENGANTAR ..............................................................................................
DAFTAR ISI .............................................................................................................
ACARA : ...................................................................................................................
1. Acara 1 .........................................................................................................
2. Acara 2 ..........................................................................................................
3. Acara 3 ..........................................................................................................
4. Acara 4 ..........................................................................................................
5. Acara 5 ..........................................................................................................
6. Acara 6 ..........................................................................................................
LAMPIRAN .............................................................................................................
PESAN DAN KESAN .............................................................................................
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM
ADMINISTRASI PERKEBUNAN

Disusun Oleh :
Nama : I Kadek Pranada Oksada
NIM : 21568
Kelas : SMBP A
Luas Kebun : 560 HA
Co Ass : Hidaayatul Akbar
Acara I : Pre Nursery

FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN STIPER
YOGYAKARTA
2021
A. PENDAHULUAN

Budidaya kelapa sawit memiliki pembibitan (nursery) sebanyak dua


tahap yaitu pre-nursery dan main-nursery. Pembibitan pada pre-nursery
adalah pembibitan yang dilakukan pada polibag kecil. Sedangkan pada main-
nursey atau pembibitan utama dilakukan pada saat tanaman dipindahkan dari
pre-nursey ke main-nursery (Darmosarko et al.,2008).

Pada budidaya kelapa sawit, pembibitan bertujuan untuk mendapatkan


bibit-bibit kelapa sawit berkualitas unggulan. Bibit ini ditumbuhkan dari buah
kelapa sawit yang sudah diolah sedemikian rupa dan berubah menjadi
kecambah. Setelah itu barulah pembibitan memasuki tahap pre-nursery lalu
berlanjut ke tahap main-nursery.

Pre nursery adalah kegiatan persemaian dan pemeliharaan bibit yang


disiapkan untuk pembibitan utama (MN), waktunya 3-4 bulan. Adapun tujuan
dari pre nursery ialah untuk menghasilkan bibit kelapa sawit berkualitas
tinggi yang harus tersedia sesuai dengan kebutuhan tahapan penanaman.

Untuk pelaksanaan pembibitan pre-nursery, kecambah kelapa sawit


ditanam pada polybag berjenis black UV stabilized yang telah diisi campuran
tanah lapisan top soil dan pupuk fosfor (P). Polybag tersebut berukuran 14 x
25 x 0,1 cm dan memiliki 250 lubang. Sedangkan ukuran seeding bed adalah
10 x 1,2 m dengan daya tampung setiap bed mencapai 1.000 kecambah.
Kebutuhan air masing-masing bibit pada tahap prenursery ini yaitu 0,1-0,3
liter/hari.

Media tanah yang digunakan dalam penanaman yaitu tanah yang


gembur, subur dan bebas dari ganoderma. Pohon sawit yang tumbang,
mengindikasikan bahwa tanah sebagai tempat tumbuh telah terserang
ganoderma sehingga tanah tersebut tidak dapat digunakan sebagai media
tanah. Menurut Sastrosayono (2008), pre nursery dapat dilakukan pada
bendengan dengan tinggi hingga 35 cm atau bibit ditanam dalam polybag
dengan media tanah yang berasal dari top soil yang sudah dibersihkan. Media
tanam dalam polybag harus dicampur dengan pupuk Rock Phosphate dengan
dosis 50 kg / 1000 Baby Polybag.

Penyiraman dilakukan dengan rotasi 2 kali sehari. Setiap penyiraman


pada bibit memerlukan 0,1 – 0,25 liter air. Pengendalian gulma dilakukan
dengan penyiangan manual untuk rumput atau gulma lain selama 2 minggu
sekali dan herbisida tidak digunakan di PN. Pengendalian penyakit
Helminthosporium, Anthracnose blast, Corticum, busuk pucuk menggunakan
penyemprotan preventif dengan fungisida yang dimulai pada stadia 6 daun.
Penyemprotan curative menggunakan fungisida dilakukan ketika gejala
penyakit sudah muncul pada bibit, diikuti dengan identifikasi penyakit serta
Penyiraman tidak boleh dilakukan selama 12 jam setelah penyemprotan dan
Jangan ada sumber penyakit di sekitar pembibitan.

Pengendalian hama ini menngunakan bahan kimia pestisida harus


sangat ekstra hati-hati. Pemupukan menggunakan Pupuk urea 2 gram/liter air
untuk 100 bibit dengan frekuensi seminggu sekali dengan menggunakan
pupuk manjemuk 2,5 gram/polibeg dan Jangan mengaplikasi pupuk daun
pada saat kondisi udara panas atau kering, serta pada bibit yang mengalami
stres air. Seleksi bibit dilakukan 5 - 10% dengan menghindari terangkutnya
bibit abnormal ke tahap selanjutnya, bibit normal umur 3 bulan mempunyai
3-4 daun.

Bibit abnormal disebabkan oleh: faktor genetik, penyakit, kesalahan


kultur teknis atau serangan hama dan faktor lingkungan. Abnormalitas yang
disebabkan oleh faktor genetis bersifat menetap dan diturunkan kepada
generasi selanjutnya. Sedangkan abnormalitas yang disebabkan oleh faktor
lingkungan bersifat sementara (Fauzy et al., 1999).
Ciri-ciri bibit abnormal di pre nursery :
 Bibit Melintir, pelepah daun melintir atau berputar.
 Daun seperti rumput (grass-like leaf), daun berbentuk seperti rumput.
 Chimera, bibit dengan kelainan pembentukan klorofil pada daun.
 Bibit Menggulung, pelepah daun tampak menggulung dengan arah tegak
lurus terhadap reachis atau tulang daun, sehingga bibit tidak dapat berdiri
tegak.
 Bibit Kerdil, ini pada umur 4 bulan harus di pre nursery.

Beberapa bentuk bibit abnormal yang harus disingkirkan pada


pelaksanaan seleksi di pre-nursery adalah:
1. Anak daun sempit dan memanjang seperti daun lalang (narrow leaves)
2. Bibit yang pertumbuhanya terputar (twisted)
3. Bibit yang pertumbuhannya kerdil (dwarfish)
4. Bibit yang anak daunnya menggulung (rolled leaves)
5. Bibit yang anak daunnya kusut (crinkled)
6. Bibit yang ujung daunnya membulat seperti mangkok (collante)
7. Bibit yang terserang penyakit tajuk (crown disease)
B. HASIL PERHITUNGAN PEMBIBITAN PRE NURSERY
 Perhitungan Luas Bibit
 Luas tanam = 560 ha/tahun
 Dari luasan rencana tanam = 1,9 %\
= 560 ha x 1,9 % = 10,64 ha luasan bibit.
1. Permintaan Kecambah
Kebutuhan kecambah/ha
= SPH X (110% : 70%) x luas rencana tanam
= 136 pokok/ha : 1,57 x 560 ha
= 119.571,2 = 119.572 Kecambah
= 119.572 kecambah x Rp. 8.580
= Rp. 1.025.927.760
2. Persiapan Media
I. Persiapan Baby Polybag
a. Menghitung kebutuhan baby polybag
= Jumlah kecambah x 105 %
= 119.572 x 105 %
= 125.550,6 = 125.551 Polybag
= 125.551polybag x Rp. 60
= Rp. 7.533.060
II. Pengisian Baby Polybag
a. Menghitung kebutuhan pupuk RP
= ( Jumlah kecambah : 1.000 ) x 50 kg
= ( 119.572 : 1.000 ) x 50 kg
= 5.978,6 = 5.979 Kg
= 5.979 kg x Rp. 2.500
= Rp. 14.947.500
b. Menghitug kebutuhan pupuk mikoriza
= ( Jumlah kecambah : 1.000 ) x 10 kg
= (119.572 : 1.000 ) x 10 kg
= 1.195,72 = 1.196 Kg
= 1.196 kg x Rp. 18.350
= Rp. 21.946.600
c. Menghitung kebutuhan pupuk trichoderma
= ( Jumlah kecambah : 1.000 ) x 10 kg
= 1.195,72 = 1.196 Kg
= 1.196 kg x Rp. 14.650
= Rp. 17.521.400
d. Menghitung kebutuhan HK
Norma : 520 baby polybag/hk
= Jumlah kecambah : norma
= 119.572 : 520
= 229,94 Hk
= 229,94 hk x Rp. 100.000
= Rp. 22.994.000
e. Menghitung kebutuhan alat cangkul
= Jumlah HK : rencana kerja
= 229,94 : 12 hari
= 19,16 = 20 cangkul
= 20 cangkul x Rp. 55.000
= Rp. 1.100.000
Total Pengisian Baby Polybag
= ( Pupuk + Kebutuhan Hk + Alat )
= Rp. 54.415.500 + Rp. 22.994.000 + Rp. 1.100.000
= Rp. 78.509.500
III. Penyusunan Baby Polybag
a. Menghitung biaya pembuatan bedengan
= Jumlah kecambah : kapasitas bedengan
= 119.572 : 1.200
= 99,64 = 100 Paket bedengan
= 100 paket x Rp. 80.000
= Rp. 8.000.000
b. Menghitung kebutuhan hk
Norma : 1.300 baby polybag
= 119.572 : 1.300
= 91,97 Hk
= 91,97 hk x Rp. 100.000
= Rp. 9.197.000
Total biaya
= Biaya bedengan + kebutuhan Hk
= Rp. 8.000.000 + Rp. 9.197.000
= Rp. 17. 197.000
3. Penerimaan Kecambah
I. Seleksi Kecambah
a. Menghitung kebutuhan Hk
= 119.572 : 5.400
= 22,14 Hk (SKU)
= 22,14 hk x Rp. 100.000
= Rp. 2.214.000
b. Menghitung kebutuhan alat
Norma alat : 25.000 kecambah/ 1 alat
= 119.572 : 25.000
= 4,78 alat = 5 Alat Hand Counter
= 5 alat x Rp. 25.000
= Rp. 125.000
4. Penanaman Kecambah
a. Menghitung kebutuhan Hk
Norma menanam : 1.200 kecambah/ hk
= Jumlah kecambah : norma
= 119.572 : 1.200
= 99,64 Hk
= 99,64 hk x Rp. 100.000
= Rp. 9.964.000
5. Penyiraman Bibit
a. Menghitung kebutuhan alat
= Jumlah bedengan : 2
= 100 bedengan : 2
= 50 Paket
= 50 paket x Rp. 120.000
= Rp. 6.000.000
b. Menghitung kebutuhan Hk
Norma pelaksanaan penyiraman 0,5 Hk/ha
= ( Luas bibitan x norma ) x rotasi
= (10,64 x 0,5 ) x 90 hari
= 5,32 Hk x 90 hari
= 478,8 Hk (SKU)
= 478,8 hk x Rp. 100.000
= Rp. 47.880.000
6. Pengendalian Gulma PN
a. Menghitung kebutuhan Hk
Norma penyiangan gulma 10,6 Hk/ ha
= Luas bibitan x norma
= 10,64 x 0,6 Hk
= 6,384 Hk
= 6,384 hk perhari x 12 rotasi
= 76,608 Hk x Rp. 100.000
= Rp. 7.660.800
7. Pengendalian Hama dan Penyakit Pengendalian Hama
a. Menghitung kebutuhan insektisida
Norma pengendalian hama : 0,06 liter
= ( 119.572 : 1.000 bibit ) x 0,06 x 3 rotasi
= 119,572 x 0,06 x 3 rotasi
= 21,52 = 22 Liter
= 22 liter x Rp. 171.850
= Rp. 3.780.700
b. Menghitung kebutuhan Hk
Norma semprot 1 Hk/ha
= ( Norma semprot x luas bibitan ) x rotasi
= ( 1 Hk/ha x 10,64 ha ) x 3 rotasi
= 10,64 Hk x 3 rotasi
= 31,92 Hk
= 31, 92 hk x Rp.100.000
= Rp. 3.192.000
c. Menghitung kebutuhan alat
Norma 1 alat : 1,5 ha luas bibitan
= Luas pembibitan : norma
= 10,64 : 1,5 ha
= 7,093 = 8 Alat Sprayer RB
= 8 alat x Rp. 620.000
= Rp. 4.460.000
Pengendalian Penyakit
a. Menghitung kebutuhan fungisida
= ( 119.572 : 50 ) x 6 rotasi
= 2.391,4 x 6 rotasi
= 14.348,4 = 14,3 = 15 Kg
= 15 kg x 3 jenis fungisida
= 45 Kg Fugisida
= 45 fungisida x Rp. 135.285
= Rp. 6.087.825
b. Menghitung kebutuhan Hk
Norma semprot 1 Hk/ha
= ( Norma semprot x luas pembibitan ) x rotasi
= ( 1 Hk/ha x 10,64 ) x 6 rotasi
= 10,64 Hk x 6 rotasi
= 63,84 Hk
= 63,84 hk x Rp. 100.000
= Rp. 6.384.000
c. Menghitung kebutuhan alat
Norma 1 alat sparayer RB : 1,5 ha
= Luas pembibitan : norma alat
= 10,64 ha : 1,5
= 7,093 = 8 Alat Sprayer RB
= 8 alat x Rp. 620.000
= Rp. 4.960.000
8. Pemupukan PN
a. Menghitung kebutuhan pupuk NPK
Norma : 10,5 gram/bibit
= 10,5 gram x 119.572
= 1.255.506 = 1.256 kg
= 1.256 kg x Rp. 8.650
= Rp. 10.864.400
b. Menghitung kebutuhan Hk
= Jumlah kecambah : norma
= 119.572 : 2.215
= 53,98 Hk
= 53,98 hk x 6 kali pelaksana
= 323,88 x Rp. 100.000
= Rp. 32.388.000
c. Menghitung kebutuhan alat
= Lamanya pembibitan PN : kebutuhan Hk
= 90 hari : 53,98 Hk
= 1,66 = 2 Ember
= 2 ember x Rp. 8.000
= Rp. 16.000
9. Seleksi PN
 Seleksi bibit tahap I (4%)
a. Menghitung jumlah bibit
= Jumlah kecambah x ( 100% - 4 % )
= 119.572 X 96%
= 114.790 bibit
b. Menghitung kebutuhan Hk
= Jumlah kecambah : norma bibit
= 119.572 : 8.000
= 14,94 Hk
= 14,94 Hk x Rp. 100.000
= Rp. 1.494.000
 Seleksi bibit tahap II (6%)
a. Menghitung jumlah bibit
= Jumlah kecambah x (96%-6%)
= 119.572 x 90%
= 107.615 bibit
b. Menghitung kebutuhan Hk
= Jumlah kecambah : norma bibit
= 114.790 : 8.000
= 14,34 Hk
= 14,34 Hk x Rp. 100.000
= Rp. 1.434.000
TABEL PERHITUNGAN PEMBIBITAN PRE NURSERY

Waktu Bahan Alat Tenaga Kerja (HK)


No Kegiatan Lokasi Upah Total Biaya Keterangan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 Jenis Jumlah Satuan Harga (Rp) Biaya (Rp) Jenis Jumlah Satuan Harga (Rp) Biaya (Rp) BHL PKWT SKU
1 Permintaan Kecambah Kecambah 119.572 Buah Rp. 8.580 Rp. 1.025.927.760 Rp. 1.025.927.760 Kebutuhan kecambah pada luas lahan 560 / ha
2 Persiapan Media
I Persiapan Baby Polybag Baby Polybag 125.551 Buah Rp.60 Rp. 7.533.060 Rp. 7.533.060 Baby polybag dilebihkan 5 %
Pupuk RP 5.979 Kg Rp. 2.500 Rp. 14.947.500 Baby Polybag terisi dengan tanah dan
II Pengisian Baby Polybag Mikoriza 1.196 Kg Rp. 18.350 Rp. 21.946.600 Cangkul 20 Unit Rp. 55.000 Rp. 1.100.000 229,94 Rp. 22.994.000 Rp. 78.509.500 pengaplikasian pupuk sesuai dengan Standar
Trichoderma 1.196 Kg Rp. 14.650 Rp. 17.521.400 Operasional Perusahaan
III Penyusunan Baby Polybag K Bedengan 100 Paket Rp. 80.000 Rp. 8.000.000 91,97 Rp. 9.197.000 Rp. 17.197.000 Bedengan tersusun sesuai kebutuhan
3 Penerimaan Kecambah Kecambah diterima dalam keadaan baik
E Hand
Seleksi Kecambah 5 Buah Rp. 25.000 Rp. 125.000 22,14 Rp. 2.214.000 Rp. 2.339.000 Kecambah abnormal tidak dipilih
Counter
4 Penanaman Kecambah B 99,64 Rp. 9.964.000 Rp. 9.964.000 Penanaman kecambah sesuai dengan SOP
5 Penyiraman Bibit Sumisansui 50 Paket Rp. 120.000 Rp. 6.000.000 478,8 Rp. 47.880.000 Rp. 53.880.000 Penyiraman dilakukan saat pagi dan sore
6 Pengendalian Gulma U 76,608 Rp. 7.660.800 Rp. 7.660.800 Melakukan penyiangan manual
7 Sprayer
Pengendalian Hama Insektisida 32 Liter Rp. 171.850 Rp. 3.780.700 8 Unit Rp. 620.00 Rp. 4.960.000 31,92 Rp. 3.192.000 Rp. 11.932.700 Dilakukan secara terpadu
N RB
Sprayer
Pengendalian Penyakit Fungisida 15 Kg Rp. 135.285 Rp. 6.087.825 8 Unit Rp. 620.00 Rp. 4.960.000 63,84 Rp. 6.384.000 Rp. 17.431.825 Mengaplikasikan fungisida kontak
RB
8 Pemupukan Pupuk NPK 1.256 Kg Rp. 8.650 Rp. 10.864.400 Ember 2 Unit Rp. 8.000 Rp. 16.000 53,98 Rp. 32.388.000 Rp. 43.268.400 Dilakukan saat kedua daun membuka
9 Seleksi Bibit
Tahap I (4%) 14,94 Rp. 1.494.000 Rp. 1.494.000 Dilakukan saat bibit berumur 2 bulan
Tahap II (6%) 14,34 Rp. 1.434.000 Rp. 1.434.000 Dilakukan saat bibit berumur 5 bulan
Total Biaya Rp. 1.278.572.045
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM
ADMINISTRASI PERKEBUNAN

Disusun Oleh :
Nama : I Kadek Pranada Oksada
NIM : 21568
Kelas : SMBP A
Luas Kebun : 560 Ha
Co Ass : Hidaayatul Akbar
Acara II : Pembibitan Main Nursery

FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN STIPER
YOGYAKARTA
2021
A. PENDAHULUAN

Pembibitan merupakan langkah kunci keberhasilan dalam budidaya


kelapa sawit. Pembibitan kelapa sawit yang baik dan sesuai dengan standar
akan memudahkan pencapaian yang optimum dalam budidaya kelapa sawit
(Lubis, 2008). Pembibitan merupakan awal kegiatan lapangan yang harus
dimulai paling lambat satu tahun sebelum penanaman di lapangan. Tujuan
pembibitan kelapa sawit adalah untuk menghasilkan bibit berkualitas tinggi
yang harus tersedia pada saat penyiapan lahan tanam telah selesai.

Pembibitan main nursery ialah bibit yang dikembangbiakkan setelah


melewati tahap pembibitan awal hingga berusia 10-12 bulan dan siap di
tanam di lahan terbuka. Transplanting ke MN biasa dilakukan pada bibit yang
berumur 3-4 bulan atau memiliki 4-5 daun. Kegiatan pembibitan utama
merupakan kelanjutan dari pemeliharaan di persemaian sampai dengan bibit
siap untuk ditanam ke lapangan pad umur bibit optimal 11 - 13 bulan.

Pembibitan utama merupakan pembibitan lanjutan dari bibit kelapa


sawit yang sudah berumur 3 bulan dari pembibitan yang sudah diseleksi.
Seleksi sangat penting dilakukan untuk mendapatkan bibit yang sehat dengan
pertumbuhan yang normal (Lubis, 1992). Pada pembibitan awal tanah yang
digunakan untuk mengisi polybag kecil, bagian tanah atas (Top Soil) yang
sudah dibersihkan dari batu dan sisa - sisa tanaman dan sama halnya dengan
pembibitan utama. (Mangoensoekarjo dan Semangun, 2008).

Pada penanaman bibit pindahan dari dederan dibutuhkan polybag


yang lebih besar, yaitu ukuran 40 x 50 cm atau 45 x 60 cm (lay flat), tebal
0,11 mm dan diberi lubang pada bagian bawahnya untuk drainase. Polybag di
isi dengan tanah atas yang telah diayak sebanyak 15 - 30 kg per polybag,
pengisian tanah dalam polybag jangan terlalu penuh, cukup sampai 3 cm dari
bagian atas polybag. Tujuannya supaya air dan pupuk tidak melimpah keluar.
Sehingga pengisian tanah ke polybag disesuaikan dengan lamanya bibit yang
akan dipelihar dipersemaian bibit. Bibit didalam polybag besar kemudian
disusun diatas lahan yang telah diratakan, dibersihkan dan diatur dengan
hubungan sistem segitiga sama sisi dengan jarak, misalnya, 90 x 90 x 90 cm

Pemeliharaan bibit pada tahap ini dilakukan dengan cara sebagai


berikut :
 Bibit disiram menggunakan sprinkler dua kali sehari, pagi dan sore. Bibit
disiram dengan air sebanyak 10 mm. Jika hujan turun dan membasahi
bibit sebanyak 5 mm, air yang disiramkan melalui sprinkler hanya 5 mm.
 Rumput dalam polybag dibersihkan satu bulan sekali dan rumput yang
tumbuh diluar polybag dibersihkan dua bulan sekali dengan cangkul atau
herbisida.
 Bibit dipupuk menggunakan pupuk majemuk Rustika yang mengandung
unsur N, P, K, dan Mg.

Pengawasan bibit dilakukan untuk mengamati pertumbuhan bibit dan


perkembangan gangguan hama dan penyakit. Bibit yang tumbuh kerdil,
abnormal, berpenyakit dan mempunyai kelainan genetis harus dibuang.
Ciri bibit abnormal di Main Nursery :
 Kerdil (runt/stunted) Bibit yang pertumbuhan vegetatifnya jauh lebih
kecil dibandingkan dengan bibit sehat seumurnya
 Bibit erect Faktor genetis, daun tumbuh dengan sudut yang sangat
sempit/tajam terhadap sumbu vertikal sehingga seperti tumbuh tegak.
 Bibit yang layu dan lemah (limp) Penampilan pucat dan pertumbuhan
daun muda cenderung lebih pendek dari yang seharusnya.
 Bibit flat top, Faktor genetik, daun yang baru tumbuh dengan ukuran yang
makin pendek dari daun tua, sehigga tajuk bibit terlihat rata.
 Short internode, Jarak antara anak daun pada tulang pelepah (rakhis)
terlihat dekat dan bentuk pelepah tampak pendek
 Wide internode, Jarak antara anak daun pada rakhis terlihat sangat lebar.
Bibit terlihat sangat terbuka dan lebih tinggi dari normal.
 Anak daun yang sempit (narrow leaf) Bentuk helai daun tampak sempit
dan tergulung sepanjang alur utamanya (lidi) sehingga bentuknya seperti
jarum.
 Anak daun tidak pecah (juvenile) Helai anak daun tetap bersatu
seluruhnya atau tidak pecah
 Daun berkerut (crinkle leaf) Daun terlihat berkerut. Gejala berat akibat
factor genetic, gejala ringan disebabkan karena kekurangan air.
 Chimaera Sebagian atau seluruh daun secara seragam berubah menjadi
pucat atau bergaris kuning terang yang sangat kontras dengan warna gelap
dari jaringan yang normal.
 Crown Diseases Faktor genetik, pelepah bengkok dan mudah patah.
 Blast Bibit berubah secara progresif ke arah coklat dan perlahan dimulai
dari daun yang tua bergerak ke daun yang lebih muda.

Pemupukan bibit sangat penting untuk memperoleh bibit yang sehat,


tumbuh cepat dan subur. Pupuk yang diberikan adalah Urea dalam bentuk
larutan dan pupuk majemuk. Pemupukan dilakukan beberapa kali selama
masa pembibitan.

Penyiraman merupakan kebutuhan pokok bibit kelapa sawit. Air yang


dibutuhkan untuk kelangsungan hidup bibit setiap harinya tergantung pada
kondisi tanah didalam polybag, umur bibit dan keadaan cuaca sebagai
patokan, diperlukan rata - rata 2 liter perbibit (pagi 1 liter dan siang 1 liter).
Kalau turun hujan lebih besar 8 mm perhari, dan kelembaban tanah dalam
polybag cukup, tidak perlu dilakukan penyiraman.

Gulma yang tumbuh didalam polybag dan ditanah antar polybag


harus segera dibersihkan atau disemprot dengan herbisida. Penyiangan gulma
sebaiknya dilakukan 2 - 3 kali dalam sebulan, atau sesuaikan dengan
pertumbuhan gulma. Pertumbuhan gulma cenderung lebih cepat dari pada
bibit kelapa sawit sehingga kadang gulma menutupi bibit kelapa sawit dari
cahaya matahari. Akibatnya pertumbuhan bibit bisa terhambat karena kurang
mendapat cahaya matahari.
B. HASIL PERHITUNGAN

A) Persiapan Polybag
= Jumlah seleksi bibit PN x ( 105%)
=107.615 x 1,05
= 112.995,75 = 112.996 Polybag
= Rp. 950 x 112.996 polybag
= Rp. 107.346.200
 Pengisian Media
a. Menghitung kebutuhan Rock Phospate
= Jumlah bibit seleksi x 100 gram
= 107.615 x 100 gram
= 10.762 Kg Rock Phospate
= Rp. 2.500 x 10.762 kg
= Rp. 26.905.000
b. Menghitung kebutuhan tenaga kerja
Norma pengisian = 200 polybag/ hk
= 107.615 : 200 polybag/hk
= 538,075 Hk
Jumlah Tk yang dibutuhkan selama 18 hari
= 538,075 Hk : 18 hari
= 29,89 = 30 orang Tk/18 hari
 Tambahan pupuk pada bibit di areal Endemik Gonoderma
a. Kebutuhan pupuk mikoriza
= Jumlah kecambah x 10 gram
= 107.615 x 10 gram
= 1.076.150 gram
= 1.076,15 kg = 1.077 kg
= Rp. 18.350 x 1.077 kg
= Rp. 19.762.950
b. Kebutuhan pupuk Trichoderma
= Jumlah kecambah x 10 gram
= 1.076.150 gram
= 1.076,15 kg = 1.077 kg
= Rp. 18.350 x 1.077 kg
= Rp. 19.762.950
c. Biaya tenaga kerja pengisian polybag
= Jumlah Hk x upah
= Rp. 100.000 x 538,075
= Rp. 53.807.500
d. Menghitung kebutuhan alat
Asumsi 1 orang = 1 alat cangkul
= 30 orang x 1 cangkul
= 30 Cangkul
= Rp. 65.000 x 30 cangkul
= Rp. 1.950.000
Total biaya pengisian polybag
= Biaya pembibitan polybag + biaya rock phospate + biaya tenaga
kerja pengisian + biaya beli cangkul
= Rp. 107.346.200 + Rp. 26.905.000 + Rp. 53.807.500 + Rp.
1.950.000
= Rp. 190.008.700
 Penyiraman Media
a. Menghitung norma alat penyiraman
= Jumlah tanaman : 1.200 polybag
= 89,67 = 90 baris tanaman
= 90 baris tanaman : 4
= 22,5 = 23 Paket Sumisansui
= Rp. 120.000 x 23 paket
= Rp. 2.760.000
b. Menghitung kebutuhan Hk
Norma = 0,5 Hk/ha
= ( Luas bibitan x norma ) x rotasi
= ( 10,64 x 0,5 ) x 270 hari
= 5,32 x 270 hari
= 1.436,4 Hk (SKU)
= Rp. 100.000 x 1.436,4 hk
= Rp. 143.640.000
Total biaya penyiraman
= Biaya tenaga kerja + biaya pengadaan alat
= Rp. 2.760.000 + Rp. 143.640.000
= Rp. 146.400.000
 Pemancang dan penyusutan
a. Memancang
Norma pemancang : 1.250 pcs/ hk
= Jumlah bibit : norma pancang
= 107.615 : 1.250 pcs/ hk
= 86,092 Hk
= Rp. 100.000 x 86, 092 hk
= Rp. 8.609.200
b. Menghitung kebutuhan susunan polybag
Norma : 220 polybag/hk
= 107.615 : 220 polybag/hl
= 489,15 Hk
= Rp. 100.000 x 489,15 Hk
= Rp. 48.915.000
Total biaya pemancang dan penyusun
= Biaya pemancang + biaya susun bibit
= Rp. 8.609.200 + Rp. 48.915.000
= Rp. 57.524.200
B) Pemindahan Bibit PN ke MN
a. Menghitung pemindahan bibit
Norma :830 bibir/hk
= 107.615 : 830 bibit/hk
= 129,65 Hk
= Rp. 100.000 x 129,65 hk
= Rp. 12.965.000
b. Menghitung jumlah kebutuhan alat
Asumsi 1 orang, rencana kerja 1 hari
= 129,65 x 1 orang
= 129,65 Hk
= 129,65 : 6 hari
= 21,60 = 22 orang/hari
= 22 orang x 1 angong = 22 angkong
= Rp.400.000 x 22 angkong
= Rp. 8.800.000
Total biaya pemindahan bibit
= Biaya pemindahan bibit + biaya kebutuhan alat
= Rp. 12.965.000 + Rp. 8.800.000
= Rp. 21.765.000
C) Penanaman PN ke MN
a. Menghitung biaya penanaman MN
Norma : 220 bibit/hk
= 107.615 Hk : 220 bibit/hk
= 489,15 Hk
Jika rencana kerja 4 minggu (5 hari)
= 489,15 hk : 20 hari
= 24,45 = 25 orang/hari
= Rp. 100.000 x 25 orang x 25 hari
= Rp. 50.000.000
b. Menghitung kebutuhan alat
Asumsi 1 alat 1 orang dengan rencana kerja 18 hari.
= 25 orang x 1 pisau
= 25 pisau
= Rp. 10.000 x 25 pisau
= Rp. 250.000
= 25 orang x 1 sekop
= 25 sekop
= Rp. 15.000 x 25 sekop
= Rp. 375.000
Total biaya pengadaan alat
= Rp. 250.000 + Rp. 375.000
= 625.000
Total biaya PN ke MN
= Biaya tenaga kerja + biaya kebutuhan alat
= Rp. 50.000.000 + Rp. 625.000
= Rp. 50.625.000
D) Penyiraman Bibit
a. Menghitung kebutuhan norma alat
= Jumlah tanaman : 1.200 polybag
= 107.615 : 1.200 polybag
= 89,67 = 90 baris tanaman
= 90 baris tanaman : 4 baris
= 22,5 = 23 paket sumisansui
= Rp. 120.000 x 23 paket
= Rp. 2.760.000
b. Menghitung kebutuhan HK
Norma : 0,5 Hk/ha
= ( Luas bibitan x norma ) x rotasi
= ( 10,64 x 0,5 ) x 270 rotasi
= 5,32 x 270 hari
= 1.436,4 Hk (SKU)
= Rp. 100.000 x 1.436,4 hk
= Rp. 143. 640.000
Total biaya penyiraman bibit
= Rp. 143.640.000
E) Pengendalian Gulma
a. Menghitung kebutuhan Hk
Norma penyiangan gulma : 0,6 Hk/ ha dengan rotasi 36 minggu (9
bulan).
= 10,64 x 0,6 hk/ha
= 6,384 Hk
= 6,384 hk perhari x 36 rotasi
= 229,82 Hk
= Rp. 100.000 x 229,82 hk
= Rp. 22.982.000
b. Kebutuhan alat ember untuk manual
Selama 6 hari
= ( Jumlah Hk : 6 hari ) x harga
= ( 229,82 : 6 ) x Rp. 22.770
= 39 x Rp. 22.770
= Rp. 888.030
Total biaya pengendalian gulma
= Tenaga kerja + ember
= Rp. 22.982.000 + Rp. 888.030
= Rp. 23.870.030
F) Pengendalian Hama dan Penyakit
a. Kebutuhan insektisida
Rotasi 6 minggu sekali dalam 9 bulan
Norma : 0,06 liter/1.000 bibit
= 36 : 6 = 6 kali rotasi
= ( 107.615 : 1.000 ) x 0,06 x6
= 107,615 x 0,036
= 3,874 = 4 liter
= Rp. 171.850 x 4 liter
= Rp. 687.400
b. Menghitung kebutuhan Hk
= ( Norma semprot x luas bibit ) x rotasi
= ( 1 hk/ha x 10,64 ) x 6 rotasi
= 10,64 x 6 rotasi
= 63,84 Hk
= RP. 100.000 x 63,84 hk
= Rp. 6.384.000
c. Menghitung kebutuhan alat
Norma 1 alat : 1,5 ha luas bibitan
= Luas pembibitan : norma
= 10,64 : 1,5 = 7,093
= 8 alat sprayer RB
= Rp. 620.000 x 8 alat
= Rp. 4.960.000
Total biaya
= Biaya kebutuhan insektisida + biaya kebutuhan hk + biaya
kebutuhan alat
= Rp. 687.400 + Rp. 6.384.000 + Rp. 4.960.000
= Rp. 12.031.400
G) Pemupukan MN
a. Kebutuhan pupuk NPK di MN
Norma kebutuhan = 10,5 gram/bibit
= ( 10,5 gram x 107.615 ) x rotasi
= 1.129.957,5 x 3 rotasi
= 3.389.872,5 Gram
= 3,389,8 = 3.390 Kg
= Rp. 8.650 x 3.390 kg
= Rp. 29.323.500
b. Menghitung kebutuhan Hk
Norma pemupukan : 2,215 bibit/hk
= Jumlah kecambah : norma
= 107.615 : 2,215 bibit/hk
= 48,58 Hk
= 48,58 x 3 kali pelaksana
= 145,74 Hk
= Rp. 100.000 x 145,74 hk
= Rp. 14.574.000
c. Menghitung kebutuhan alat
Norma alat ember
= Luas pembibitan MN : kebutuhan hk
= 270 hari : 48,58 hk
= 5,55 = 6 Ember
= Rp. 8.000 x 6 ember
= Rp. 48.000
Total biaya
= Biaya kebutuhan pupuk NPK + biaya kebutuhan Hk + biaya
kebutuhan alat
= Rp. 29.323.500 + Rp. 14.574.000 + Rp. 48.000
= Rp. 43.945.500
H) Seleksi Bibit ( Seleksi Umur 6 Bulan )
a. Tahap 1
= Jumlah bibit seleksi tahap II : norma
= 107.615 : 5.200
= 20,6 = 21 Tk
= Rp. 100.000 x 21 tk
= Rp. 2.100.000
Setelah diseleksi
= Jumlah bibit seleksi tahap II PN – ( 0,08 x jumlah bibit seleksi )
= 107.615 – ( 107.615 x 0,08 )
= 107.615 – 8.609,2
= 99.005,8 = 99.006 Bibit
b. Tahap II
= Jumlah bibit seleksi tahap 1 : norma
= 99.006 : 5.200
= 19,03 = 20 Tk
= Rp. 100.000 + 20 tk
= Rp. 2.000.000
Setelah diseleksi
= Jumlah bibit selksi tahap 1 – ( jumlah bibit seleksi tahap 1 x 0,06 )
= 99.006 – ( 99.006 x 0,06 )
= 99.006 – 5.940,36
= 93.065,64 = 93.066 Bibit.
c. Tahap III
= Jumlah bibit seleksi tahap II : norma
= 93.006 : 5.200
= 17,89 = 18 Tk
= Rp. 100.000 x 18 tk
= Rp. 1.800.000
Setelah diseleksi
= Jumlah bibit seleksi tahap II – ( jumlah bibit seleksi tahap II x 0,06
= 93.066 – ( 93.066 –x 0,06 )
= 93.066 – 5.583,96
= 87.482,04 = 87.483 Bibit
Total biaya
= Biaya seleksi bibit tahap 1 + biaya seleksi bibit tahap II + biaya
seleksi bibit tahap III
= Rp. 2.100.000 + Rp. 2.000.000 + Rp. 1.800.000
= Rp. 5.900.000
TABEL PERHITUNGAN PEMBIBITAN MAIN NURSERY

Waktu Bahan Alat Tenaga Kerja (HK)


Kegiatan Lokasi Upah Total Biaya Keterangan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 Jenis Jumlah Satuan Harga Biaya Jenis Jumlah Satuan Harga Biaya (Rp) BHL PKWT SKU
A. Persiapan Polibag Polybag 112.996 buah Rp950 Rp107.346.200 Rp107.346.200 Polybag diterima sesuai pesanan
o Pengisian Media Pupuk RP 10.762 kg Rp2.500 Rp26.905.000 cangkul 30 buah Rp65.000 Rp1.950.000 538,075 Rp53.807.500 Rp190.008.700 Media polybag telah diisi dengan tanah sesuai
30 dengan SOP
o Tambahan Pupuk Endemik Mikoriza 1.077 kg Rp18.350 Rp19.762.950 Rp19.762.950
Pertambahan pupuk di areal yang endemik
Gonoderma
Trichoderma 1.077 kg Rp18.350 Rp19.762.950 Rp19.762.950 gonoderma
o Penyiraman Media Sumisansui 23 paket Rp120.000 Rp2.760.000 1.436,4 Rp143.640.000 Rp146.400.000 Kebutuhan air sudah terpenuhi
o Pemancang dan Penyusun 2 buah Rp5.000 Rp10.000 86,092 Rp8.609.200 Rp57.524.200
Tali pancang Pemanen dan penyusun telah siap dilaksanakan
489,15 Rp48.915.000
B. Pemindahan Bibit PN ke MN Angkong 22 unit Rp400.000 Rp8.800.000 129,65 Rp12.965.000 Rp21.765.000 Pemindahan bibit sudah siap untuk dipindahkan
C. Penanaman PN ke MN Kebun Pisau 25 buah Rp10.000 Rp250.000 489,15 Rp50.000.000 Rp50.625.000 Penanaman telah siap dilaksanakan sesuai
Sekop 25 buah Rp15.000 Rp375.000 25 kebutuhan
D. Penyiraman Bibit Sumisansui 23 paket Rp120.000 Rp2.760.000 1.436,4 Rp143.640.000 Rp143.640.000 Penyiraman telah siap dilaksanakan
E. Pengendalian Gulma Ember 39 buah Rp22.770 Rp888.030 229,82 Rp22.982.000 Rp23.870.030 Pengendalian gulma telah siap
F. Pengendalian Hama dan
Insektisida 4 liter RP171.850 Rp687.400 Sprayer RB 8 buah Rp620.000 Rp.4.960.00 63,84 Rp6.384.000 Rp12.031.400 Pengendalian telah siap dilakukan
Penyakit
G. Pemupukan MN Pupuk NPK 3.390 kg Rp8.650 Rp29.323.500 Ember 6 buah Rp8.000 Rp48.000 145,74 Rp14.574.000 Rp43.945.500 Pemupukan telah siap untuk diaplikasikan
H. Seleksi Bibit
Tahap 1 (8%) Bibit 99.006 bibit 21 Rp2.100.000 Rp5.900.000 Dilakukan umur 6 bulan
Tahap 2 (6%) Bibit 93.066 bibit 20 Rp2.000.000 Dilakukan saat bibit unur 9 bulan
Tahap 3 (6%) Bibit 87.483 bibit 18 Rp1.800.000 Dilakukan saat bibit umur 12 bulan
Bibita Yang Tersisa Bibit 87.483 bibit Sisa bibit
Total Biaya Rp842.581.930
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM
ADMINISTRASI PERKEBUNAN

Disusun Oleh :
Nama : I Kadek Pranada Oksada
NIM : 21568
Kelas : SMBP A
Luas Kebun : 560 Ha
Co Ass : Hidaayatul Akbar
Acara III : Pemeliharaan TBM dan TM

FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN STIPER
YOGYAKARTA
2021
A. PENDAHULUAN

Tanaman kelapa sawit disebut sebagai tanaman tahunan yang biasanya


dikelompokkan ke dalam tanaman belum menghasilkan atau immature yang
disingkat (TBM) dan tanaman menghasilkan atau mature disingkat (TM).
TBM pada kelapa sawit adalah masa sebelum panen (dimulai dari saat tanam
sampai panen pertama) yaitu berlangsung 30-36 bulan.

Pemeliharaan Tanaman Belum Menghasilkan (TBM) adalah bagian


yang cukup penting untuk memperoleh hasil produksi yang lebih maksimum
setelah melalui proses persemaian, pembukaan lahan dan penanaman pohon
di lapangan yang diikuti dengan penanaman penutup tanah untuk
memperkecil pertumbuhan gulma maka saatnya untuk melanjutkan
pemeliharaan.

Pemeliharaan TBM Adalah rangkaian penting dalam kegiatan


budidaya Kelapa Sawit, karena dalam kegiatannya akan menentukan bentuk
tegakan tanaman yang baik, sehingga akan berpengaruh terhadap
produktivitas. Pemeliharaan TM adalah untuk menghasilkan tanaman kelapa
sawit dengan produktivitas maksimal dengan biaya produksi serendah
mungkin dan mempertahankan produktivitas yang tinggi secara berkelanjutan
dan menjaga lingkungan perkebuna.

Konsolidasi merupakan kegiatan perawatan tanaman yang pertama


kali dilakukan setelah penanaman. Tujuan untuk memastikan penanaman
tumbuh sempurna, tegak dan tmbuh sehat atau normal. Untuk mencapai
produktivitas yang maksimum, kerapatan tanaman sesuai standar dengan
pohon yang sehat harus dicapai pada bulan ke 12 setelah penanaman.

Untuk mencapai produktivitas yang maksimum, kerapatan tanaman


sesuai standar dengan pohon yang sehat harus dicapai pada bulan ke 12
setelah penanaman. Sensus pada TBM 1 dengan penyisipan menjadi prioritas
utama. Dari bulan ke 14 hingga ke 23, sensus tanaman non produktif
memastikan pohon yang harus dibongkar dan disisip pada bulan ke 26. Kedua
kegiatan tersebut bertujuan untuk memastikan pohon-pohon yang ada di
lapangan adalah pohon produkti.

Kegiatan penyisipan tanaman dilakukan untuk mengganti tanaman


yang telah mati, hilang atau kemungkinan besar tanaman tidak akan
berproduksi optimal. Kedua kegiatan sensus dan penyisipan bertujuan untuk
memastikan bahwa tanaman-tanaman yang ada di lapangan adalah tanaman
produktif.
Pelaksanaan penyisipan tanaman yaitu 3 – 6 bulan setelah tanam,
sehingga dimungkinkan terjadinya keseragaman panen. Frekuensi waktu
penyisipan tanaman dilakukan dengan ketentuan 2 – 4 rotasi per tahun
selama 18 bulan sejak tanam.

Pemeliharaan piringan dan gawangan bertujuan antara lain untuk


mengurangi kompetisi gulma terhadap tanaman dalam penyerapan unsur hara,
air, dan sinar matahari dan mempermudah pekerja untuk melakukan
pemupukan dan kontrol di lapangan. Pengendalian gulma pada pelaksanaan
pemeliharaan piringan dan gawangan, harus memperhatikan beberapa
ketentuan sebagai berikut.
 TBM 0 Menyingkirkan semua gulma, kacangan bersih dari gulma
(kacangan 100%) umur 0-6 bulan, rotasi 2 minggu.
 TBM 1 kacangan 85%, rumput lunak 15%, umur 7-12 bulan, rotasi 3
minggu
 TBM 2 Kacangan 70%, rumput lunak 30%, umur 12-18 bulan, rotasi 3
minggu
 TBM 3 Kacangan bercampur dengan rumput lunak, bebas dari lalang dan
anakan kayu, umur > 18 bulan rotasi 4 minggu
Pemeliharaan piringan dan jalan pikul yaitu : Piringan bebas dari
gulma sampai radius 30 cm di luar tajuk daun atau maksimal 180 cm dari
pohon. Pembuatan jalan pikul dilakukan pada umur tanaman 6-12 bulan
dengan ratio 1 : 2 selebar 1,2 m. Perawatan jalan pikul dan jalan kontrol
dilakukan bersamaan dengan rawat piringan.
Pemeliharaan gawangan adalah sebagai berikut yaitu : Gawangan
harus bebas dari gulma kelas C dan anak kayu, sedangkan gulma yang
berguna harus dikendalikan pertumbuhannya. Ada 3 jenis gulma yang perlu
dikendalikan yaitu ilalang rumput teki – tekian dan tumbuhan pengganggu
atau anak kayu di gawangan. Gulma utama yang tidak boleh ada di
perkebunan kelapa sawit adalah ilalang dan gulma berkayu.

Sensus pokok menggunakan stiple card dilakukan pada TM 1 (paling


lambat umur 36 bulan) dilakukan setiap 5 tahun, hal ini agar data jumlah
pohon termonitor, sehingga tidak salah dalam menentukan kebijaksanaan
operasional, terutama pemupukan. Stiple card yg sama harus di update jika
ada perubahan. Pemeliharaan gupon dilakukan setiap bulan (12 rotasi).
Tujuannya untuk memastikan dan menjaga Tyto alba tinggal dalam gupon
tersebut.

Tunas pokok pinggir jalan adalah suatu pekerjaan memotong pelepah


pada pokok sawit yg berada persis di pinggir jalan, baik memotong 2/3, 1/3,
atau memotong keseluruhan pelepah yg menaungi jalan. Tujuan pekerjaan
tersebut adalah untuk menjaga kondisi jalan agar terkena sinar matahari
sehingga jalan kering, keras dan tidak mudah rusak. Alat yang digunakan
adalah egrek.
B. HASIL PERHITUNGAN PEMELIHARAAN TBM dan TM
1. Snsus Pokok
Diketahui :
a) Luas lahan = 560 Ha
b) Harga cat per ember = Rp.550.000
Pemakaian 1 ember cat = 70 Ha
c) Harga kuas = Rp.7.000
d) Norma sensus pokok = 0,02 Hk/ha
1) Kebutuhan Cat
= 560 ha : 70 ha
= 8 ember
= 8 ember x Rp. 550.000
= Rp. 4.400.000
2) Kebutuhan Tenaga Kerja
= 560 ha x 0,02 hk x 2 (1 pengecat, 1 pencatat)
= 22,4 Hk
Menghitung rotasi
= 22,4 hk x 4 rotasi
= 89,6 = 90 Rotasi
Biaya tenaga kerja
= 90 rotasi x Rp. 100.000
= Rp. 9.000.000
3) Kebutuhan Kuas
= 22,4 hk : 2 tugas
= 11,2 = 12 Kuas
= 12 kuas x Rp.7.000
= Rp. 84.000
4) Total Biaya Sensus Pokok
= Biaya cat + biaya tk + biaya kuas
= Rp. 4.400.000 + Rp. 9.000.000 + Rp. 84.000
= Rp. 13.484.000
2. Penyisipan Tanaman
Diketahui :
a) Norma = 1,25 Ha/hk
b) Norma Penyisipan = 20 Bibit/hk
c) Harga Cangkul = Rp. 62.000
d) Harga Angkong = Rp.250.000
1) Kebutuhan Bahan
= Bibit x APM (Advance planting material)
= 560 ha x 136 SPH x 10%.
=7.616 Bibit
Biaya pembelian bibit
= 7.616 bibit x Rp. 40.000 perbibit
= Rp. 304.640.000
2) Kebutuhan Tenaga Kerja (PKWT)
= 7.616 bibit : 20 bibit/hk
= 380,8 Hk
Biaya tenaga kerja
= Hk x upah
= 380,8 x Rp. 120.000
= Rp. 45.696.000
3) Kebutuhan Alat
Asumsi pekerjaan dilakukan 14 hari
= 380,8 hk : 14 hari
= 27,2 Hk
Biaya pembelian cangkul
= 28 hk x Rp. 62.000
= Rp. 1.736.000
Biaya pembelian angkong
= 28 hk x Rp. 250.000
= Rp.7.000.000
Total pengadaan alat
= Biaya cangkul + biaya angkong
= Rp. 1.736.000 + Rp. 7.000.000
= Rp. 8.736.000
4) Total Biaya
= Biaya kebutuhan bahan + biaya kebutuhan tenaga kerja + biaya
kebutuhan alat
= Rp.304.640.000 + Rp. 45.696.000 + Rp. 8.736.000
= Rp. 359.072.000
3. Konsolidasi
Diketahui :
a) Norma konsolidasi = 1,25 Ha/Hk
b) Luas lahan tertanam = 130 Ha
1) Kebutuhan Tenaga Kerja (PKWT)
= Luas lahan : norma
= 560 ha : 1,25 ha/hk
= 448 Hk
Dikerjakan dalam 14 hari
= 448 hk : 14 hari
= 32 Orang
Biaya tenaga kerja
= Hk x upah
= 448 hk x Rp.120.000
= Rp. 53.760.000
2) Kebutuhan Alat
a) Cangkul
= 448 hk : 14 hari
= 32 Cangkul
Biaya cangkul
= 4 x Rp.62.000 ( karena masih ada sisa di kegiatan sebelumnya)
= Rp.248.000
b) Parang
= 32 hk x Rp. 35.000
= Rp. 1.120.000
c) Bambu
= 7.616 bibit x Rp. 4.000 : 4 bilah
= Rp. 7.616.000
3) Total Biaya
= Biaya kebutuhan Tk (PKWT) + biaya kebutuhan alat
= Rp. 53.760.000 + Rp. 248.000 + Rp. 1.120.000 + Rp. 7.616.000
= Rp. 62.744.000
4. Pemeliharaan Piringan Pohon
Diketahui :
a) Glifosat = 0,25 Liter/ha
b) Pembersihan gulma TM I = 1 Meter
TBM II = 1,5 Meter
TBM III = 2 Meter
1) Kebutuhan Tenaga Kerja Manual
= Luas lahan x TBM III
= 560 ha x 2 meter
= 1.120 Hk/rotasi
Target pengerjaan 1 bulan
= 1.120 hk : 25
= 44,8 hk/hari
Biaya tenaga kerja
= 1.120 hk x Rp. 120.000 x Rp. 4 rotasi
= Rp. 537.600.000
Alat cangkul
= 44,8 hk/hari
Biaya alat
= 45 cangkul x Rp. 62.000
= Rp. 2.790.000
2) Kebutuhan Bahan
Bahan Chemis Glifosat
= 560 ha x 0,25 liter/ha
= 140 Liter
Biaya bahan chemis
= 140 liter x Rp. 50.000 x 4 rotasi
= Rp. 28.000.000
Kebutuhan tenaga kerja chemis
= 560 ha x 0,5 hk
= 280 Hk
Biaya tenaga kerja
= 280 hk x Rp. 100.000
= Rp. 28.000.000
3) Kebutuhan Sprayer
= 280 hk : 14 hari target kerja
= 20 hk asumsi 1 orang 1 sprayer
= 1 sprayer x Rp. 20 orang
= 20 Sprayer
Biaya sprayer
= 20 sprayer x Rp. 320.000
= Rp. 6.400.000
4) Total Biaya Pemeliharaan Piringan
= Biaya TK manual + biaya alat cangkul + biaya bahan chemis +
biaya tk chemis + biaya kebutuhan sprayer
= Rp. 537.600.000 + Rp. 2.790.000 + Rp. 28.000.000 + Rp.
28.000.000 + Rp. 6.400.000
= Rp. 602.790.000
5. Pemeliharaan Kacangan
Diketahui :
a) Norma pemeliharaan kacangan = 8 Hk/ha
b) Norma pemupukan kacangan = 5 Hk/ha
A. Pemeliharaan Kacangan
1) Kebutahan Tenaga Kerja (PKWT)
= 560 Ha : 8 hk
= 4.480 hk : 4 rotasi
= 1.120 Hk
Biaya tenaga kerja
= 1.120 hk x Rp. 120.000
= Rp. 134.400.000 x 4 rotasi
= Rp. 537. 600.000
2) Kebutuhan Alat
Cangkul kecil = Rp. 30.000
= 4.480 hk : 50 hari
= 89,6 Hk
= 90 hk x Rp. 30.000 ( cangkul kecil)
= Rp. 2.700.000
3) Total Biaya Pembelian Kacangan
= Biaya kebutuhan Tk (PKWT) + biaya kebutuhan alat
= Rp. 537.600.000 + Rp. 2.700.000
= Rp. 540.300.000
B. Pemupukan Kacangan
1.1) Kebutuhan bahan rock phospate
= 200 kg x 560 ha
= 200 kg rock phospate x 560 ha
= 112.000 Kg
Biaya pembelian
= 112.000 kg x Rp. 3.525
= Rp. 394.800.000
1.2) Kebutuhan bahan urea
= 20 kg x 560 ha
= 11.200 Kg
Biaya pembelian
= 11.200 kg x Rp. 2.700
= Rp. 30.240.000
2.1) Kebutuhan tenaga kerja
= Luas lahan x Hk
= 560 ha x 5 hk/ha
= 2.800 hk x Rp. 100.000
= Rp. 280.000.000
3.1) Kebutuhan alat pemupukan (cepuk)
= 2.800 : 50 hari
= 56 Pcs Alat
Biaya pembelian alat
= 56 pcs alat x Rp. 10.000
= Rp. 560.000
3.2) Kebutuhan alat APD K3
= 56 orang x Rp.200.000
= Rp.11.200.000
Total biaya pemeliharaan kacangan
= Biaya pemeliharaan kacangan + biaya pemupukan kacangan
= Rp. 540.300.000 + Rp. 30.240.000 + Rp. 280.000.000 + Rp.
560.000 + Rp.11.200.000
= Rp. 862.300.000
6. Pembuatan dan Pemeliharaan Jalan Rintis
Diketahui :
a) Norma pembuatan jalan rintis = 500 M/hk
b) Norma pemeliharaan = 1 Hk/ha
A. Pembuatan jalan rintis
= 10.000 hk : 500 m
= 20 Hk
Biaya tenaga kerja
= 20 hk x Rp. 100.000
= Rp. 2.000.000
B. Pemeliharaan jalan rintis
1) Kebutuhan bahan
= 560 ha x 0,25 lietr/ha glifosat
= 140 Liter
Biaya pembelian bahan
= 140 liter x Rp. 50.000
= Rp. 7.000.000
2) Kebutuhan tenaga kerja
= 560 ha x 1 hk/ha
= 560 Hk/ha
Biaya tenaga kerja
= 560 hk x Rp.100.000
= Rp. 56.000.000
3) Kebutuhan alat sprayer
= 560 hk : 10 hari
= 56 Orang
Asumsi 1 orang 1 sprayer
= 36 sprayer x Rp. 320.000
= Rp. 11.520.000 ( 20 sprayer sudah ada di kegiatan sebelumnya)
4) Total biaya pembuatan dan pemeliharaan jalan rintis
= Biaya pembuatan jalan rintis + biaya pemeliharaan jalan rintis
= Rp. 2.000.000 + Rp. 7.000.000 + Rp. 56.000.000 +Rp.
11.520.000
= Rp. 76.520.000
7. Pemeliharaan Gawangan
Diketahui :
a) Dosis methyl elkafuron = 25 gr/ha
1 botol isi 250 gram = Rp. 70.000
b) Norma pemeliharaan gawangan = 1 hk/ha (manual)
c) Norma pemeliharaan gawangan = 0,5 hk /ha (kimiawi)
A. Manual
1) Kebutuhan tenaga kerja
= 560 ha x 1 hk/ha
= 560 Hk
Biaya tenaga kerja
= 560 hk x Rp. 100.000
= Rp. 56.000.000
2) Kebutuhan alat codos
= 560 hk : 12 hari rencana kerja
= 46,6 atau 47 Alat
Biaya pembelian alat
= 47 alat x Rp. 50.000
= Rp. 2.350.000
3) Total biaya pemeliharaan gawangan
= Biaya kebutuhan Tk + biaya kebutuhan alat
= Rp. 56.000.000 + Rp. 2.350.000
= Rp. 58.350.000
B. Kebutuhan Baha Pemeliharaan Gawangan (Chemis)\
= 560 ha : 25 gram/ha
= 22,4 = 23 Botol Elkafuron
Biaya pembelian bahan
= 23 botol x Rp.70.000
= Rp. 1.610.000
1) Kebutuhan tenaga kerja chemis
= 560 ha x 0,5 hk/ha
= 280 Hk
Biaya tenaga kerja
= 280 hk x Rp. 100.000
= Rp. 28.000.000
2) Total biaya chemis
= Biaya pembelian alat + biaya kebutuhan tk
= Rp. 1.610.000 + Rp. 28.000.000
= Rp. 29.610.000
8. Pengendalian Lalang
Diketahui :
a) Rotasi pengendalian = 2 Kali/tahun
b) Norma pengendalian lalang = 0,5 Hk/ha (Spot)
c) Norma pengendalian lalang = 0,25 Hk/ha (Willing)
A. Spot
1) Kebutuhan bahan
= 0,8 liter/cap
= 1 ha butuh 0,4 liter/ha
Bahan
= 560 ha x 70% yang ditindak menggunakan spot
= 392 Ha
= 392 ha x 0,4 liter
= 156,8 Liter Glifosat
Biaya pembelian bahan
= 157 liter x Rp. 50.000
= Rp. 7.850.000
2) Kebutuhan tenaga kerja
= 392 ha x 0,5 hk/ha
= 196 Hk
=196 hk x 2 rotasi/tahun
= 392 Hk
Biaya tenaga spot
= 392 hk x Rp. 100.000
= Rp. 39.200.000
3) Kebutuhan alat
= 196 hk : 21 hari
= 9,3 Hk asumsi 1 orang 1 sprayer
= 9,3 hk x 1 sprayer
= 9,3 = 10 Sprayer
Biaya pembelian sprayer
= 0 sprayer x Rp. 320.000
= Rp. 0 ( alat sudah tersedia di kegiatan sebelumnya)
4) Total biaya pelaksanaan spot
= Biaya kebutuhan bahan + biaya kebutuhan Tk + biaya
kebutuhan alat
= Rp. 7.850.000 + Rp. 39.200.000 + Rp. 6.400.000
= Rp. 53.450.000
B. Wipping
1) Kebutuhan bahan
= 1 liter/ha kondisi tercampur air
= 0,01 liter herbisida dalam 1 liter air
Bahan
= 560 ha x 60%
= 336 Ha
= 336 ha x 0,01 liter/ha
= 3,36 Liter
Biaya pembelian bahan
= 4 liter x Rp. 50.000
= Rp. 200.000
2) Kebutuhan tenaga kerja
= 336 ha x 0,2 hk x 3 rotasi
= 201,6 Hk
Biaya tenaga kerja
= 201,6 hk x Rp. 100.000
= Rp. 20.160.000
3) Kebutuhan alat (wipping)
= 201,6 hk : 21 hari
= 9,6 = 10 0rang
Asumsi 1 orang 1 alat
= 1 x 10 orang
= 10 Orang/alat
Biaya pembelian alat
= 10 alat x Rp. 20.000
= Rp. 200.000
4) Total biaya wipping
= Biaya kebutuhan bahan + biaya kebutuhan Tk + biaya
kebutuhan alat (wipping)
= Rp. 200.000 + Rp. 20.160.000 + Rp. 200.000
= Rp. 20.560.000

Mandor = 2 hk/ha
Target = 100 hari
Upah mandor = 2 hk x 100 hari x 120.000
= 24.000.000
Pemeliharaan TM
1. Sensus Pokok
Diketahui :
a) Norma sensu = 0,04 hk/ha
b) Norma form dan alat tulis = Rp. 15.000
c) Satu tugas pencatat
1) Tenaga kerja (PKWT)
= Luas lahan x norma
= 560 ha x 0,04 hk/ha
= 22,4 Hk/rotasi
Biaya tenaga kerja
= 22,4 hk x Rp. 120.000
= Rp. 2.688.000
2) Alat form dan tulis (4 set)
= 23 x Rp. 15.000
= Rp. 345.000
3) Total biaya
= Biaya tenaga kerja sensus pokok + biaya alat form dan tulis
= Rp. 2.688.000 + Rp. 345.000
= Rp. 3.033.000
2. Perawatan Piringan Jalan Rintis TPH
Diketahui :
a) Dosis glifosat = 0,25 liter/ha
b) Norma perawatan CPT = 0,6 hk/ha
c) Dikerjakan sebanyak 2 rotasi
1) Luas piringan/ha
= Luas piringan x luas lahan
= 3,14 x 1 x 560 ha
= 1.758,4 𝑚
2) Luas jalan rintis/ha
= 1000 m x 1,2 m : luas lahan
= 1000 m x 1,2 m : 560 ha
=2𝑚
3) Luas TPH
=4x3x2
= 24 𝑚
4) Total CPT
= Luas piringan + luas jalan rintis + luas TPH
= 1.758, 4 𝑚 + 2 𝑚 + 24 𝑚
= 1.784,4 𝑚
5) Menghitung bahan CPT
Bahan glifosat
= Luas lahan x 26% x 0,25 liter
= 560 ha x 26% x 0,25 liter
= 37 Liter
Biaya
= 37 liter x Rp. 50.000
= Rp. 1.850.000
6) Tenaga kerja
= Luas lahan X 0,06 hk/ha
= 560 ha x 0,06 hk
= 33,6 Hk/ha
Target pengerjaan 10 hari
= Jumlah hk : 10 hari
Biaya
= 33,6 hk/ha : 10 hari
= 3,36 Tk
= 33,6 tk x Rp. 100.000
= Rp. 3.360.000
7) Biaya alat sprayer
= Jumlah hk x Rp.320.000
= 34 x Rp. 320.000
= Rp. 10.880.000
Total biaya perawatan piringan, jalan rintis dan TPH
= Biaya bahan + tenaga kerja + biaya alat
= Rp. 1.850.000 + Rp. 3.360.000 + Rp. 10.880.000
= RP. 16.090.000
3. Pengendalian Lalalng
Diketahui :
a) Pengendalian lalang = 0,5 Hk/ha (Spot)
= 0,2 Hk/ha (Wipping)
b) Pengendalian lalang dengan dosis glifosat 0,08/kep untuk 1 ha butuh 5 kep
spot.
c) Pengendalian lalang dengan dosis glifosat 10 cc/liter air untuk 1 ha
wipping.
A. Spot (70%)
Luas areal populasi lalang
= Luas lahan x 70%
= 560 ha x 70%
= 392 Ha
Bahan glifosat
= 392 ha x 0,08 kep x 5 kep/ha
= 157 Liter
Biaya
= 157 liter x Rp.50.000 x 2
= Rp. 15.700.000
Tenaga kerja
= Luas lahan x 0,5 hk/ha
= 560 ha x 0,5 hk/ha
= 280 Hk
Biaya
= 280 hk x 2 x Rp. 100.000
= Rp. 56.000.000
Biaya alat sprayer
= 28 hk x Rp. 320.000
= Rp. 8.960.000
Total biaya spot
= Biaya bahan + biaya Tk + biaya alat
= Rp. 15.700.000 + Rp. 56.000.000 + Rp. 8.960.000
= Rp. 80.660.000
B. Wipping (50 %)
Luas areal
= 560 ha x 50%
= 280 Ha
Bahan glifosat
= 280 hk x 0,01/kep
= 2,8 = 3 Liter
Biaya
= 3 liter x 2 x Rp. 50.000
= Rp. 300.000
Tenaga kerja
= Luas lahan x 0,2 hk/ha
= 560 ha x 0,2 hk/ha
= 112 Hk
Target pengerjaan 5 hari
= 112 hk : 5 hari
= 560 Tk/hari
Biaya
= 112 hk x 2 x Rp. 100.000
= Rp. 22.400.000
Biaya alat (codos)
= 560 hk x Rp. 20.000
= Rp. 11.200.000
Total biaya wipping
= Biaya bahan + biaya tk + biaya alat
= Rp. 300.000 + Rp. 22.400.000 + Rp. 11.200.000
= Rp. 33.900.000
4. Penunasan dan penyusunan pelepah
Diketahui :
a) Norma peruningan = 3 Hk/ha
b) Harga dodos/egrek = Rp. 90.000
Tenaga kerja (PKWT)
= Luas lahan : 3 hk/ha
= 560 ha : 3 hk/ha
= 186,6 Tk
Target pengerjaan 25 hari
= 186,6 Tk : 25 hari
= 7,464 Hk/hari
Biaya tenaga kerja
= 186,6 Tk x Rp. 120.000
= Rp. 22.392.000
Biaya alat dodos
= 8 tk x Rp.90.000
= Rp. 720.000
Total biaya penunasan dan penyusunan pelepah
= Biaya tenaga kerja + biaya alat
= Rp. 22.392 .000 + Rp. 720.000
= Rp. 23.112.000
5. Pemeliharaan Gupun Typo Alba
Norma pemeliharaan gupon typo alba = 0,01 hk/ha
Tenaga kerja
= Luas lahan x 0,01 hk/ha
= 560 ha x 0,01 hk/ha
= 5,6 Hk
Biaya tenaga kerja
= 5,6 hk x 12 x Rp. 100.000
= Rp. 6.720.000
6. Sensus Tikus
Norma sensus tikus = 0,034 hk/ha dilakukan sebanyak 4 rotasi
Jumlah hk
= Luas lahan x norma
= 560 ha x 0,034 hk/ha
= 19,04 Hk
Upah
= 19,04 hk x 4 rotasi x Rp. 100.000
= Rp. 7.616.000
7. Pasang Racun Tikus
 Norma pasang racun tikus = 0,5 Hk/ha
 Berat racun = 22 G/Umpan/Pokok
 Harga prodentisida = Rp. 50.000/Kg
 Dilakukan sebanyak 4 kali rotasi
Jumlah pokok yang terserang
= SPH x luas Tm x luasan terserang
= 136 x 560 ha x 30%
= 22.848 Pokok
Banyaknya racun
= Jumlah pokok terserang x 100% x berat racun
Rotasi sekuensial 1 100%
= 22.848 x 100% X 2,29
= 50.266 G
Rotasi sekuensial 2 69%
= 22.848 x 69% x 2,29
= 34.684 G
Rotasi sekuensial 3 33%
= 22.848 x 33% x 2,29
= 16.588 G
Rotasi sekuensial 4 16%
= 22.848 x 16% x 2,29
= 8.043 G
Total racun yang dibutuhkan
= 50.266 g + 34.684 g + 16.588 g + 8.043 g
= 110 Kg
Biaya
= 110 kg x 4 rotasi x Rp. 50.000
= Rp.22.000.000
Tenaga kerja
Rotasi sekuensial 1 100%
= 22.848 pokok : 560 ha x 100% x 0,5 hk/ha
= 20,4 Hk
Rotasi sekuensial 2 69%
= 22.848 pokok : 560 ha x 69% x 0,5 hk/ha
= 14,076 Hk
Rotasi sekuensial 3 33%
= 22.848 pokok : 560 ha x 33% x 0,5 hk/ha
= 6,732 Hk
Rotasi sekuensial 4 16%
= 22.848 pokok : 560 ha x 16% x 0,5 hk/ha
= 3,264 Hk
Biaya tenaga kerja
= Jumlah hk kuensial 1 + 2 +3 +4 x rotasi x upah
= 20,04 hk + 14,076 hk + 6,732 hk + 3,264 hk x 4 x Rp. 100.000
= Rp. 17.788.800
Biaya alat (Codos)
= Hk rotasi sekuensial 1 x Rp.20.000
= 21 x Rp.20.000
= Rp.420.000
Total biaya pasang racun tikus
= Biaya bahan + biaya tk + biaya alat
= Rp. 22.000.000 + Rp. 17.788.800 + Rp. 420.000
= Rp. 40.208.800
8. Deteksi Hama dan Penyakit
Norma deteksi HPT = 0,03 hk/ha
Dilakukan sebanyak 6 rotasi
Tenaga kerja
= Luasan Tm x norma deteksi
= 560 ha x 0,03 hk/ha
= 16,8 Hk
Biaya
= Jumlah hk x rotasi x norma upah
= 16,8 hk x 6 rotasi x Rp.100.000
= Rp.10.080.000
9. Susun Hama dan Penyakit
Norma sensus HPT = 0,1 hk/ha
Dilakukan 2 rotasi
Tenaga kerja
= Luasan Tm x norma deteksi
= 560 ha x 0,1 hk/ha
= 56 Hk
Biaya
= jumlah hk x rotasi x norma upah
= 56 hk x 2 rotasi x Rp. 100.000
= Rp. 11.200.000
10. Dongkel Anak Kayu
Harga codos = Rp.50.000
Norma DAK = 1,3 hk
Dilakukan 2 rotasi
Kebutuhan Hk
= Luas lahan x norma
= 560 ha x 1,3 hk/ha
= 728 Hk
Target pengerjaan 10 hari
= 728 hk : 10 hari
= 72,8 Hk/hari
Biaya tenaga kerja
= 72,8 tk x 2 x Rp. 100.000
= Rp. 14.560.000
Biaya alat codos
= 73 tk x Rp. 50.000
= Rp. 3.650.000
Total biaya dongkel anak kayu
= Biaya tk + biaya alat
= Rp. 14.560.000 + Rp. 3.650.000
= Rp. 18.210.000
11. Tunas Pinggir Jalan
Harga egrek = Rp. 110.000
Norma = 0,2 hk/ha
Tenaga kerja
= 560 ha x 0,2 hk/ha
= 112 Hk
Target pengerjaan 10 hari
= 112 hk : 10 hari
= 11,2 Hk/hari
Biaya tenaga kerja
= 112 hk x Rp.100.000
= Rp.11.200.000
Biaya alat egrek
= 112 x 110.000
= Rp. 12.320.000
Total biaya dongkel anak kayu
= Biaya tenaga kerja + biaya alat
= Rp. 11.200.000 + Rp. 12.320.000
= Rp. 23.520.000
TABEL PERHITUNGAN PEMELHARAAN TBM

Waktu Bahan Alat Tenaga Kerja


No Kegiatan Lokasi Tahun Tanam Upah Total Biaya Keterangan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 Jenis Jumlah Satuan Harga (Rp) Biaya (Rp) Jenis Jumlah Satuan Harga (Rp) Biaya (Rp)
BHL PKWT SKU
1 Sensus pokok cat 8 ember Rp550.000 Rp 4.400.000 Kuas 12 unit Rp 7.000 Rp 84.000 22,4 Rp 9.000.000 Rp 13.484.000 Sensus pokok siap dilakukan pada bibit
bibit 7.616 buah Rp 40.000 Rp 304.640.000 cangkul 28 buah Rp 62.000 Rp 1.736.000 380,8 Rp 45.696.000 Rp 359.072.000 Penyisipan tanaman telah siap untuk dilakukan pada bibit yang
2 Penyisipan
angkong 28 buah Rp 250.000 Rp 7.000.000 pertumbuhan abnormal
cangkul 32 buah Rp 62.000 Rp 248.000
konsolidasi siap untuk dilakukan pada TBM 1untuk memeriksa
3 Konsolidasi parang 32 buah Rp 35.000 Rp 1.120.000 448 Rp 53.760.000 Rp 62.744.000
situasi blok
bambu 7.616 bilah Rp 4.000 Rp 7.616.000
Pemeliharaan Piringan
4 a. Manual cangkul 45 buah Rp 62.000 Rp 2.790.000 1.120 Rp 537.600.000 Pemeliharaan piringan telah siap untuk dilakukan dalam
Rp 602.790.000
b. Khemis Glifosat 140 liter Rp 50.000 Rp 28.000.000 sprayer 20 buah Rp 320.000 Rp 6.400.000 280 Rp 28.000.000 pengendalian gulma dipiringan
Pemeliharaan Kacangan
5 a. Pengendalian Gulma cangkul 90 buah Rp 30.000 Rp 2.700.000 1.120 Rp 537.600.000
Kebun 2021 Rp 862.300.000 Pengendalian gulma dan pemupukan telah siap untuk dilakukan
Pupuk RP ###### kg Rp 3.525 Rp 394.800.000 cepuk 56 buah Rp 10.000 Rp 560.000 2.800 Rp 280.000.000
b. Pemupukan dalam pemeliharaan kacangan
Pupuk Urea 11.200 kg Rp 2.700 Rp 30.240.000 APDK3 56 buah Rp 200.000 Rp 11.200.000
6. Pembuatan dan Pemeliharaan Jalan Rintis
a. Pembuatan Jalan Rintis 20 Rp 2.000.000 Pembuatan jalan rintis diperkebunan siap dilakukan
Rp 76.520.000
b. Pemeliharaan Jalan Rintis Glifosat 140 liter Rp 50.000 Rp 7.000.000 sprayer 36 buah Rp 320.000 Rp 11.520.000 560 Rp 56.000.000 Pemeliharaan jalan rintis di TBM telah terlaksana
7 Pemeliharaan Gawangan
a. Manual cados 47 buah Rp 50.000 Rp 2.350.000 560 Rp 56.000.000 Rp 58.350.000 Pemeliharaan gawangan secara manual siap dilaksanakan
b. Khemis Metyl Erkafuron 23 botol Rp 70.000 Rp 1.610.000 280 Rp 28.000.000 Rp 29.610.000 Pengendalian gulma dan pemupukan siap dilakukan
8 Pengendalian Lalang
a. Spot Glifosat 157 liter Rp 50.000 Rp 7.850.000 sprayer 20 buah Rp 320.000 Rp 6.400.000 392 Rp 39.200.000 Rp 53.450.000 Pengendalian lalang siap dilaksanakan diperkebunan
b. Wiping Herbisida 4 liter Rp 50.000 Rp 200.000 wipping 10 buah Rp 20.000 Rp 200.000 201,6 Rp 20.160.000 Rp 20.560.000 Untuk mengendalikan lalang yang menganggu tanaman
Mandor 200 Rp 24.000.000,00 #############
Total #############
TABEL PERHITUNGAN PEMELHARAAN TM

Waktu Bahan Alat Tenaga Kerja


No Kegiatan Lokasi Tahun Tanam Upah Total Biaya Keterangan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 Jenis Jumlah Satuan Harga Biaya Jenis Jumlah Satuan Harga Biaya BHL PKWT SKU
1 Sensus pokok Alat tulis 23 buah Rp 15.000 Rp 345.000 22,4 Rp 2.688.000 Rp 3.033.000 Form dan alat tulis telah siap
2 Perawatan CPT Glifosat 37 liter Rp 50.000 Rp 1.850.000 sprayer 34 buah Rp 320.000 Rp 10.880.000 33,6 Rp 3.360.000 Rp 16.090.000 Pemupukan telah siap dilakukan
3 Pengendalian Lalang
a. Spot Glifosat 157 liter Rp 50.000 Rp 15.700.000 sprayer 28 buah Rp 320.000 Rp 8.960.000 280 Rp 56.000.000 Rp 80.660.000 Pemupukan dan alat telah tersedia untuk
b. Wiping Glifosat 3 liter Rp 50.000 Rp 300.000 cados 560 buah Rp 20.000 Rp 11.200.000 112 Rp 22.400.000 Rp 33.900.000 memenuhi kebutuhan pada tanaman
4 Penunasan Dan Penyusunan Pelepah. dodos 8 buah Rp 90.000 Rp 720.000 186,6 Rp 22.392.000 Rp 23.112.000 Penunasan pelepah telah siap dilakukan
5 Pemeliharaan Gupon (Tyto alba) Kebun 2021 5,6 Rp 6.720.000 Rp 6.720.000 Pemeliharaan gupon dilakukan 12 rotasi
6 Sensus tikus 19,04 Rp 7.616.000 Rp 7.616.000 Pengendalian HPT siap dilakukan
7 Pasang racun tikus Rodentisida 110 kg Rp 50.000 Rp 22.000.000 cados 21 buah Rp 20.000 Rp 420.000 44,472 Rp 40.208.800 Rp 40.208.800 Racun tikus siap diaplikasikam
8 Deteksi hama penyakit 16,8 Rp 10.080.000 Rp 10.080.000 Pengamatan siap dilaksanakan
9 Sensus hama penyakit 56 Rp 11.200.000 Rp 11.200.000 Tindakan HPT telah siap dilakukan
10 Dongkel anak kayu cados 73 buah Rp 50.000 Rp 3.650.000 72,8 Rp 14.560.000 Rp 18.210.000 Alat dongkel telah siap digunakan
11 Tunas pinggir jalan egrek 112 buah Rp 110.000 Rp 12.320.000 112 Rp 11.200.000 Rp 23.520.000 Alat egrek telah siap digunakan
Total Rp 274.349.800
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM
ADMINISTRASI PERKEBUNAN

Disusun Oleh :
Nama : I Kadek Pranada Oksada
NIM : 21568
Kelas : SMBP A
Luas Kebun : 560 Ha
Co Ass : Hidaayatul Akbar
Acara IV : Pemupukan TBM dan TM

FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN STIPER
YOGYAKARTA
2021
A. PENDAHULUAN

Pemupukan kelapa sawit adalah pelaksanaan atau aplikasi pupuk di


lapangan yang merupakan bagian dari manajemen pemupukan secara
keseluruhan mulai dari penyusunan rekomendasi pemupukan, pengadaan
pupuk serta aplikasinya di lapangan.

Pemupukan juga adalah Tindakan memberikan tambahan unsur-unsur


hara pada kompleks tanah, baik langsung maupun tidak langsung sehingga
mampu menyumbangkan bahan makanan bagi tumbuhan atau tanaman. Untuk
pemupukan kelapa sawit biasanya dilakukan dengan cara di sebar pada setiap
piringan pohon yang ada.

Dalam pemupukan kelapa sawit ada 5 T yang harus diperhatikan


dalam pelaksanaan pemupukan yaitu : Tepat Dosis, tepat waktu, tepat tempat,
tepat jenis, tepat cara. Pemupukan bertujuan untuk tanaman kelapa sawit
secara vegetatif tumbuh optimal dan pada saatnya dapat memberikan produksi
tandan buah segar (TBS) yang ber-kualitas baik sesuai dengan target yang
diharapkan oelh petani maupun perusahaan. TBS yang berkualitas baik berasal
dari kelapa sawit unggul sehingga dapat memberikan rendemen minyak sawit
yang optimal sesuai dengan umur tanamannya.

Pemupukan pada lapangan dimulai di saat masa tanaman belum


menghasilkan (TBM) dan masa tanaman menghasilkan (TM). Pemupukan
pada saat tanam yang harus dilakukan pemberian pupuk fosfat alam yang
berfungsi di samping sebagai pembenah tanah juga sebagai pupuk. Fungsi
pemberian fosfat alam adalah untuk meciptakan reaksi tanah ke arah netral di
areal perakaran serta memberikan unsur hara fosfor (P), sehingga
pertumbuhan perakaran kelapa sawit dan perkembangannya akan sempurna.
Dosis fosfat alam sebesar 500 – 750 g per lobang tanam direkomendasikan
tergantung dari tingkat kemasaman tanah. Cara aplikasinya adalah dicampur
merata dengan tanah di lobang tanam pada saat penanaman.
Pemberian pupuk pada TBM sudah dapat dimulai setelah tanaman
kelapa sawit berumur 1-3 bulan di lapangan atau pada saat awal rotasi rutin
pemupukan yang direkomendasikan di lapangan. Jika tanaman kelapa sawit
sudah menginjak umur 4 tahun (pada awal bulan ke 37 setelah penanaman)
umumnya sudah dapat dikatakan sudah berada pada masa TM. Pada tanah-
tanah subur dengan persiapan lahan serta pemeliharaan tanaman yang prima,
bahkan masa TM dapat dipercepat beberapa bulan. Penentuan jenis dan dosis
pupuk pada masa TM harus didahului dengan penyusunan rekomendasi pemu-
pukan. Rekomendasi pemupukan mengikuti tahapan penentuan leaf sampling
unit (LSU), pengambilan sampel tanah dan daun di setiap LSU, analisa tanah
dan tanaman (terutana daun), dan penentuan jenis dan dosis pupuk itu sendiri.
Pengambilan sampel daun untuk rekomendasi pemupukan harus sudah
dimulai paling lambat 3 bulan sebelum tanggal tabur pupuk.

Pemupukan pada masa TM sudah memerlukan hara yang lebih tinggi


khususnya hara K (kalium), maka diperlukan dosis K yang lebih tinggi
dibanding unsur hara lainnya. Peran utama hara K dalam hal ini adalah me-
nguatkan jaringan tanaman serta menstimulir serapan semua unsur hara lain
(termasuk K) dari dalam tanah, Jika digunakan pupuk majemuk maka harus
digunakan formulasi dengan kadar hara tinggi.

Pada kegiatan Pemuatan adalah kegiatan menaikan pupuk dari gudang


pupuk ke atas truk untuk selanjutnya di ecer ke kebun sawit. Sedangkan
pengeceran adalah kegiatan menempatkan atau membagi pupuk di sepanjang
jalan blok, untuk mempermudah aplikasi pupuk.

Penguntilan pupuk merupakan kegiatan pengemasan ulang


pupuk dengan membagi pupuk menjadi beberapa bagian dari standar
atau berat tertentu sesuai dengan kelipatan dosis per pokok tanaman
kelapa sawit, untuk mempermudah dalam aplikasi pemupukan.
Aplikasi pupuk dilakukan dengan cara penaburan pupuk di permukaan
piringan pohon dengan dosis yang telah di rekomendasikan.
B. HASIL PERHITUNGAN PEMUPUKAN TBM DAN TM
 Pemupukan TBM
1. Pemuatan dan Pengecer Pupuk
 Norma kapasistas truk = 8 ton = 8.000 kg
 Harga sewa 1 truk = Rp. 250.000
 Norma pekerjaan 1 ton/hk
A. Pupuk TSP
1. Kebutuhan bahan
= Dosis x SPH x luas lahan
= 233 g x 136 x 560 ha
= 17.745.280 g = 17.746 Kg
Biaya pembelian
= 17.746 kg x Rp.3.400
= Rp. 60.336.400
2. Kebutuhan tenaga kerja
= Jumlah pupuk x norma
= 17,746 ton x 1 ton/hk
= 17,746 Hk
= 17,746 hk x Rp.100.000
= Rp. 1.774.600
3. Kebutuhan alat
a) Truk
= Jumlah pupuk : kapasitas truk
= 17.746 kg : 8.000 kg
= 2,21 = 3 Truk
= 3 truk x Rp. 250.000
= Rp. 750.000
b) APD K3
= Hk x kebutuhan alat
= 17,746 x 1 alat/hk
= 17,746 = 18 Alat
= Jumlah alat x harga alat
= 18 alat x Rp. 200.000
= Rp. 3.600.000
Total biaya pemupukan TSP
= Bahan + tenaga kerja + alat
= Rp. 60.336.400 + Rp. 1.774.600 + Rp. 750.000 + Rp.
3.600.000
= Rp. 66.461.000
B. Pupuk Kieserit
1. Kebutuhan bahan
= Dosis x SPH x luas lahan
= 300 g x 136 x 560 ha
= 22.848.000 G = 22.848 Kg
Biaya pembelian
= 22.848 kg x Rp. 1.700
= Rp. 38.841.600
2. Kebutuhan tenaga kerja
= Jumlah pupuk x norma
= 22,848 ton x 1 ton
= 22,848 Hk
Biaya tenaga kerja
= 22,848 hk x Rp.100.000
= Rp. 2.284.800
3. Kebutuhan alat
a) Truk
= Jumlah pupuk : kapasitas truk
= 22.848 kg : 8.000 kg
= 2,856 = 3 Truk
Biaya kebutuhan truk
= 3 truk x Rp. 250.000
= Rp. 750.000
b) APD K3
= 22,848 hk x 1 alat
= 22,848 = 23 Alat
Biaya APD K3
= 23 alat x Rp. 200.000
= Rp. 4.600.000
Total biaya pemupukan kieserit
= Bahan + tenaga kerja + alat
= Rp. 38.841.600 + Rp. 2.284.800 + Rp. 750.000 + Rp.
4.600.000
= Rp. 46.476.400
C. Pupuk Urea
1. Kebutuhan bahan
= Dosis x SPH x luas lahan
= 250 g x 136 x 560 ha
= 19.040.000 G = 19.040 Kg
Biaya pembelian
= 19.040 kg x Rp. 2.700
= Rp. 51.408.000
2. Kebutuhan tenaga kerja
= Jumlah pupuk x norma
= 19,04 ton x 1 ton/hk
= 19,04 Hk
Biaya kebutuhan tenaga kerja
= 19,04 hk x Rp. 100.000
= Rp. 1.904.000
3. Kebutuhan alat
a) Truk
= Jumlah pupuk : kapasitas truk
= 19.040 kg : 8.000 kg
= 2,36 = 3 Truk
Biaya truk
= 3 truk x Rp. 250.000
= Rp. 750.000
b) APD K3
= 19,04 hk x 1 alat
= 19,04 = 20 Alat
Biaya APD K3
= 20 alat x Rp.200.000
= Rp. 4.000.000
Total biaya pemupukan urea
= Bahan + tenaga kerja + alat
= Rp. 51.408.000 + Rp. 1.904.000 + Rp. 750.000 + Rp.
4.000.000
= Rp. 58.062.000
D. Pupuk MOP
1. Kebutuhan bahan
= Dosis x SPH x luas lahan
= 400 g x 136 x 560 ha
= 30.464.000 G = 30.464 Kg
Biaya pembelian
= 30.464 kg x Rp. 5.200
= Rp. 158.412.800
2. Kebutuhan tenaga kerja
= Jumlah pupul x norma
= 30,464 ton x 1 ton/hk
= 30,464 Hk
Biaya kebutuhan tenaga kerja
= 30,464 hk x Rp. 100.000
= Rp. 3.046.400
3. Kebutuhan alat
a) Truk
= Jumlah pupuk : kapasitas truk
= 30.464 kg : 8.000 kg
= 3,808 = 4 Truk
= 4 truk x Rp.250.000
= Rp. 1.000.000
b) APD K3
= 30,464 hk x 1 alat
= 30,464 = 31 Alat
Biaya APD K3
= 31 alat x Rp. 200.000
= Rp. 6.200.000
Total biaya pemupukan mop
= Bahan + tenaga kerja + alat
= RP. 158.412.800 + Rp. 3.046.400 + Rp. 1.000.000 + Rp.
6.200.000
= Rp. 168. 659.200
2. Penguntilan Pupuk
Norma :
 Norma until = 2 Ton/hk
 Harga pisau = Rp. 8.000
 Harga ember = Rp. 22.770
A. Pupuk TSP
1. Kebutuhan tenaga kerja
= Jumlah pupuk : norma
= 17,746 ton : 2 ton/hk
= 8,873 Hk
= 8873 hk x Rp. 100.000
= Rp. 887.300
2. Kebutuhan alat
 Pisau
= 8,873 hk x 1 alat/hk
= 8,873 = 9 Alat
Biaya pisau
= 9 alat x Rp. 8.000
= Rp. 72.000
 Ember
= 8,873 hk x 1 alat/hk
= 8,873 = 9 Alat
Biaya emebr
= 9 alat x Rp. 22.770
= Rp. 204.930
 Cangkul
= 1 cangkul/until
= 1 x Rp. 62.000
= Rp. 62.000
Total biaya until pupuk TSP
= Tenaga kerja + alat
= Rp. 887.300 + Rp. 72.000 + Rp. 204.930 + Rp. 62.000
= RP. 1.226.230
B. Pupuk Kieserit
1. Kebutuhan tenaga kerja
= Jumlah pupuk : norma
= 22,848 ton : 2 ton/hk
= 11,424 Hk
Biaya kebutuhan tenaga kerja
= 11,424 hk x Rp. 100.000
= Rp. 1.142.400
2. Kebutuhan alat
 Pisau
= 11,424 hk x 1 alat/hk
= 11,424 = 12 Alat
= 12 alat – 9 alat yang tersedia
= 3 alat x Rp. 8.000
= Rp. 24.000
 Ember
= 11,424 hk x 1 alat/hk
= 11,424 = 12 Alat
= 12 alat – 9 alat yang tersedia
= 3 alat x Rp. 22.770
= Rp. 68.310
 Cangkul
= 1 cangkul/until
= 1 x Rp. 62.000
= Rp. 0 ( alat sudah tersedia)
Total biaya until pupuk kieserit
= Tenaga kerja + alat
= Rp. 1.142.400 + Rp. 24.000 + Rp. 68.310 + Rp. 0
= Rp. 1.234.710
C. Pupuk Urea
1. Kebutuhan tenaga kerja
= Jumlah pupuk : norma
= 19,04 hk : 2 ton/hk
= 9,52 Hk
Biaya kebutuhan Hk
= 9,52 hk x Rp. 100.000
= Rp. 952.000
2. Kebutuhan alat
 Pisau
= 9,52 hk x 1 alat/hk
= 9,52 = 10 Alat
Biaya kebutuhan alat pisau
= 10 alat x Rp. 8.000
= Rp. 0 (alat sidah tersedia)
 Ember
= 9,52 hk x 1 alat/hk
= 9,52 = 10 Alat
Biaya kebutuhan alat
= 10 alat x Rp. 22.770
= Rp. 0 (alat sudah tersedia)
 Cangkul
= 1 cangkul/until
= 1 cangkul x Rp. 62.000
= Rp. 0 ( alat sudah tersedia)
Total biaya until pupuk urea
= Tenaga kerja + alat
= Rp. 952.000 + Rp. 0 + Rp. 0 + Rp. 0
= Rp. 952.000
D. Pupuk MOP
1. Kebutuhan tenaga kerja
= Jumlah pupuk : norma
= 30,464 ton : 2 ton/hk
= 15,232 Hk
Biaya kebutuhan tenaga kerja
= 15,232 hk x Rp. 100.000
= Rp. 1.523.200
2. Kebutuhan alat
 Pisau
= 15,232 hk x 1 alat/hk
= 15,232 = 16 Alat
Biaya kebutuhan alat pisau
= 16 alat – 12 alat yang tersedia
= 4 alat x Rp. 8.000
= Rp. 32.000
 Ember
= 15,232 hk x1 alat/hk
= 15,232 = 16 Alat
Biaya kebutuhan alat ember
= 16 alat – 12 alat yang tersedia
= 4 alat x Rp. 22.770
= Rp. 91.080
 Cangkul
= 1 cangkul/until
= 1 x Rp. 62.000
= Rp.0 (alat sudah tersedia)
Total biaya until pupuk MOP
= Tenaga kerja + alat
= Rp. 1.523.200 + Rp. 32.000 + Rp. 91.080 + Rp.0
= Rp. 1.646.280
3. Aplikasi pupuk
Norma :
 Pupuk makro = 0,5 Hk/ha
 Pupuk mikro = 0,25 Hk/ha
 Target penkerjaan = 20 Hari
A. Pupuk TSP
1. Kebutuhan tenaga kerja
= Luas lahan x norma
= 560 ha x 0,5 hk/ha
= 280 Hk
Biaya kebutuhan tenaga kerja
= 280 hk x Rp. 100.000
= Rp. 28.000.000
2. Kebutuhan alat
 Cepuk
= 280 hk : 20 hari kerja
= 14 alat
Biaya kebutuhan alat cepuk
= 14 alat x Rp. 100.000
= Rp. 140.000
 APD K3
= 280 hk : 20 hari kerja
= 14 alat x 1 orang = 14 orang
Biaya kebutuhan alat APD K3
= 14 alat x Rp. 200.000
= Rp. 2.800.000
Total biaya aplikasi pupuk TSP
= Tenaga kerja + alat
= Rp. 28.000.000 + Rp. 140.000 + Rp. 2.800.000
= Rp. 30.940.000
B. Pupuk Kieserit
1. Kebutuhan tenaga kerja
= Luas lahan x norma
= 560 ha x 0,5 hk
= 280 Hk
Biaya kebutuhan tenaga kerja
= 280 hk x Rp. 100.000
= Rp. 28.000.000
2. Kebutuhan alat
 Cepuk
= 280 hk : 20 hari kerja
= 14 Alat
Biaya alat kebutuhan cepuk
= 14 alat x Rp. 100.000
= Rp. 0 (alat sudah tersedia)
 APD K3
= 280 hk : 20 hari kerja
= 14 Alat
Biaya alat kebutuhan APD K3
= 14 alat x Rp. 200.000
= Rp. 0 (alat sudah tersedia)
Total biaya aplikasi pupuk kieserit
= Tenaga kerja + alat
= Rp. 28.000.000 + Rp. 0 + Rp. 0
= Rp. 28.000.000
C. Pupuk Urea
1. Kebutuhan tenaga kerja
= Luas lahan x norma
= 560 ha x 0,5 hk/ha
= 280 Hk
Biaya kebutuhan tenaga kerja
= 280 hk x Rp. 100.000
= Rp. 28.000.000
2. Kebutuhan alat
 Cepuk
= 280 hk : 20 hari kerja
= 14 Alat
Biaya alat kebutuhan cepuk
= 14 alat x Rp. 100.000
= Rp. 0 (alat sudah tersedia)
 APD K3
= 280 hk : 20 hari kerja
= 14 Alat
Biaya alat kebutuhan APD K3
= 14 alat x Rp. 200.000
= Rp. 0 (alat sudah tersedia)
Total biaya aplikasi pupuk kieserit
= Tenaga kerja + alat
= Rp. 28.000.000 + Rp. 0 + Rp. 0
= Rp. 28.000.000
D. Pupuk MOP
1. Kebutuhan tenaga kerja
= Luas lahan x norma
= 560 ha x 0,5 hk/ha
= 280 Hk
Biaya kebutuhan tenaga kerja
= 280 hk x Rp. 100.000
= Rp. 28.000.000
2. Kebutuhan alat
 Cepuk
= 280 hk : 20 hari kerja
= 14 Alat
Biaya alat kebutuhan cepuk
= 14 alat x Rp. 100.000
= Rp. 0 (alat sudah tersedia)
 APD K3
= 280 hk : 20 hari kerja
= 14 Alat
Biaya alat kebutuhan APD K3
= 14 alat x Rp. 200.000
= Rp. 0 (alat sudah tersedia)
Total biaya aplikasi pupuk kieserit
= Tenaga kerja + alat
= Rp. 28.000.000 + Rp. 0 + Rp. 0
= Rp. 28.000.000
 Pemupukan TM
1. Pemuatan dan Pengecer
Norma :
 Kapasistas truk = 8 ton = 8.000 kg
 Harga sewa 1 truk = Rp. 250.000
 Norma pekerjaan = 1 ton/hk
A. Pupuk TSP
1. Kebutuhan bahan
= Dosis x SPH x luas lahan
= 286 g x 136 x 560 ha
= 21.781.760 g = 21.782 Kg
Biaya pembelian
= 21.782 kg x Rp. 3.400
= Rp. 74.058.800
2. Kebutuhan tenaga kerja
= Jumlah pupuk x norma
= 21,782 ton x 1 ton/hk
= 21,782 Hk
Biaya tenaga kerja
= 21,782 hk x Rp. 100.000
= Rp. 2.178.200
3. Kebutuhan alat
a) Truk
= Jumlah pupuk : kapasitas truk
= 21.782 kg : 8.000 kg
= 2,72 = 3 Truk
Biaya kebutuhan truk
= 3 truk x Rp. 250.000
= Rp. 750.000
b) APD K3
= 21,782 hk x 1 alat/hk
= 21,782 = 22 Alat
Biaya kebutuhan APD K3
= 22 alat x Rp. 200.000
= Rp. 4.400.000
Total biaya pemupukan TSP
= Bahan + tenaga kerja + alat
= Rp. 74.058.800 + Rp. 2.178.200 + Rp. 750.000 + Rp.
4.400.000
= Rp. 81.387.000
B. Pupuk kieserit
1. Kebutuhan bahan
= Dosis x SPH x luas lahan
= 180 g x 136 x 560 ha
= 13.708.800 G = 13.709 Kg
Biaya pembelian
= 13.709 kg x Rp. 1.700
= Rp. 23.305.300
2. Kebutuhan tenaga kerja
= Jumlah pupuk x norma
= 13,709 ton x 1 ton/hk
= 13,709 Hk
Biaya tenaga kerja
= 13,709 x Rp. 100.000
= Rp. 1.370.9000
3. Kebutuhan alat
a) Truk
= Jumlah pupuk : kapasitas truk
= 13.709 kg : 8.000 kg
= 1,71 = 2 Truk
Biaya kebutuhan truk
= 2 truk x Rp. 250.000
= Rp. 500.000
b) APD K3
= 13,709 hk x 1 alat/hk
= 13,709 = 14 Alat
Biaya kebutuhan APD K3
= 14 alat x Rp. 200.000
= Rp. 2.800.000
Total biaya pemupukan TSP
= Bahan + tenaga kerja + alat
= Rp. 23.305.300 + Rp. 1.370.900 + Rp. 500.000 + Rp.
2.800.000
= Rp. 27.976.200
C. Pupuk Urea
1. Kebutuhan bahan
= Dosis x SPH x luas lahan
= 215 g x 136 x 560 ha
= 16.374.400 G = 16.375 Kg
Biaya pembelian
= 16.375 kg x Rp. 2.700
= Rp. 44.212.500
2. Kebutuhan tenaga kerja
= Jumlah pupuk x norma
= 16,375 ton x 1 ton/hk
= 16,375 Hk
Biaya tenaga kerja
= 16,375 hk x Rp. 100.000
= Rp. 1.637.500
3. Kebutuhan alat
a) Truk
= Jumlah pupuk : kapasitas truk
= 16.375 kg : 8.000 kg
= 2,04 = 3 Truk
Biaya kebutuhan truk
= 3 truk x Rp. 250.000
= Rp. 750.000
b) APD K3
= 16,375 hk x 1 alat/hk
= 16,375 = 17 Alat
Biaya kebutuhan APD K3
= 17 alat x Rp. 200.000
= Rp. 3.400.000
Total biaya pemupukan urea
= Bahan + tenaga kerja + alat
= Rp. 44.212.500 + Rp. 1.637.500 + Rp. 750.000 + Rp.
3.400.000
= Rp. 50.000.000
D. Pupuk MOP
1. Kebutuhan bahan
= Dosis x SPH x luas lahan
= 215 g x 136 x 560 ha
= 16.374.400 G = 16.375 Kg
Biaya pembelian
= 16.375 kg x Rp. 5.700
= Rp. 93.337.500
2. Kebutuhan tenaga kerja
= Jumlah pupuk x norma
= 16,375 ton x 1 ton/hk
= 16,375 Hk
Biaya tenaga kerja
= 16,375 hk x Rp. 100.000
= Rp. 1.637.000
3. Kebutuhan alat
a) Truk
= Jumlah pupuk : kapasitas truk
= 16.375 kg : 8.000 kg
= 2,04 = 3 Truk
Biaya kebutuhan truk
= 3 truk x Rp. 250.000
= Rp. 750.000
b) APD K3
= 16,375 hk x 1 alat/hk
= 16,375 = 17 Alat
Biaya kebutuhan APD K3
= 17 alat x Rp. 200.000
= Rp. 3.400.000
Total biaya pemupukan TSP
= Bahan + tenaga kerja + alat
= Rp. 93.337.500 + Rp. 1.637.500 + Rp. 750.000 + Rp.
3.400.000
= Rp. 99.125.000
2. Penguntilan Pupuk
 Norma until = 2 ton/hk
 Harga pisau = Rp. 8.000
 Harga ember = Rp. 22.770
A. Pupuk TSP
1. Kebutuhan tenaga kerja
= Jumlah pupuk : norma
= 21,782 ton : 2 ton/hk
= 10,891 Hk
Biaya tenaga kerja
= 10,891hk x Rp. 100.000
= Rp. 1.089.100
2. Kebutuhan alat
 Pisau
= 10,891 hk x 1 alat/hk
= 10,891 = 11 Alat
Biaya kebutuhan pisau
= 11 alat x Rp. 8.000
= Rp. 88.000
 Ember
= 10,891 hk x 1 alat/hk
= 10,891 = 11 Alat
Biaya kebutuhan ember
= 11 alat x Rp. 22.770
= Rp. 250.470
 Cangkul
= 1 cangkul/until
= 1 x Rp.62.000
= Rp. 62.000
Total biaya until pupuk TSP
= Tenaga kerja + alat
= Rp. 1.089.100 + Rp. 88.000 + Rp. 250.470 + Rp. 62.000
= Rp. 1.489.570
B. Pupuk Kieserit
1. Kebutuhan tenaga kerja
= Jumlah pupuk : norma
= 13,709 ton : 2 ton/hk
= 6,85 Hk
Biaya tenaga kerja
= 6,85 hk x Rp. 100.000
= Rp. 685.000
2. Kebutuhan alat
 Pisau
= 6,85 hk x 1 alat/hk
= 6,85 = 7 Alat
Biaya kebutuhan pisau
= 7 alat x Rp. 8.000
= Rp. 0 (alat sudah tersedia)
 Ember
= 6,85 hk x 1 alat/hk
= 6,85 = 7 Alat
Biaya kebutuhan ember
= 7 alat x Rp. 22.770
= Rp. 0 (alat sudah tersedia)
 Cangkul
= 1 cangkul/until
= 1 x Rp.62.000
= Rp. 0 (alat sudah tersedia)
Total biaya until pupuk TSP
= Tenaga kerja + alat
= Rp. 685.000 + Rp. 0 + Rp. 0 + Rp. 0
= Rp. 685.000
C. Pupuk Urea
1. Kebutuhan tenaga kerja
= Jumlah pupuk : norma
= 16,375 ton : 2 ton/hk
= 8,18 Hk
Biaya tenaga kerja
= 8,18 hk x Rp. 100.000
= Rp. 818.000
2. Kebutuhan alat
 Pisau
= 8,18 hk x 1 alat/hk
= 8,18 = 9 Alat
Biaya kebutuhan pisau
= 9 alat x Rp. 8.000
= Rp. 0 (alat sudah tersedia)
 Ember
= 8,18 hk x 1 alat/hk
= 8,18 = 9 Alat
Biaya kebutuhan alat ember
= 9 alat x Rp. 22.770
= Rp. 0 (alat sudah tersedia)
 Cangkul
= 1 cangkul/until
= 1 x Rp.62.000
= Rp. 0 (alat sudah tersedia)
Total biaya until pupuk TSP
= Tenaga kerja + alat
= Rp. 818.000 + Rp. 0 + R . 0 + Rp. 0
= Rp. 818.000
D. Pupuk MOP
1. Kebutuhan tenaga kerja
= Jumlah pupuk : norma
= 16,375 ton : 2 ton/hk
= 8,18 Hk
Biaya tenaga kerja
= 8,18 hk x Rp. 100.000
= Rp. 818.000
2. Kebutuhan alat
 Pisau
= 8,18 hk x 1 alat/hk
= 8,18 = 9 Alat
Biaya kebutuhan pisau
= 9 alat x Rp. 8.000
= Rp. 0 (alat sudah tersedia)
 Ember
= 8,18 hk x 1 alat/hk
= 8,18 = 9 Alat
Biaya kebutuhan alat ember
= 9 alat x Rp. 22.770
= Rp. 0 (alat sudah tersedia)
 Cangkul
= 1 cangkul/until
= 1 x Rp.62.000
= Rp. 0 (alat sudah tersedia)
Total biaya until pupuk TSP
= Tenaga kerja + alat
= Rp. 818.000 + Rp. 0 + R . 0 + Rp. 0
= Rp. 818.000
3. Aplikasi Pupuk
Norma :
 Pupuk makro = 0,5 hk/ha
 Pupuk mikrp = 0,25 hk/ha
 Target pekerjaan = 20 hari
A. Pupuk TSP
1. Kebutuhan tenaga kerja
= Luas lahan x norma
= 560 ha x 0,5 hk/ha
= 280 hk
Biaya kebutuhan tenaga kerja
= 280 hk x 100.000
= Rp. 28.000.000
2. Kebutuhan alat
 Cepuk
= 280 hk : 20 hari kerja
= 14 alat
Biaya kebutuhan cepuk
= 14 alat x Rp. 10.000
= Rp. 140.000
 APD K3
= 280 hk : 20 hari kerja
= 14 alat x 1 orang = 14 alat
Biaya kebutuhan alat APD K3
= 14 alat x Rp. 200.000
= Rp. 2.800.000
Total biaya aplikasi pupuk TSP
= Tenaga kerja + alat
= Rp. 28.000.000 + Rp. 140.000 + Rp. 2.800.000
= Rp. 30.940.000
B. Pupuk Kieserit
1. Kebutuhan tenaga kerja
= Luas lahan x norma
= 560 ha x 0,5 hk/ha
= 280 hk
Biaya kebutuhan tenaga kerja
= 280 hk x 100.000
= Rp. 28.000.000
2. Kebutuhan alat
 Cepuk
= 280 hk : 20 hari kerja
= 14 alat
Biaya kebutuhan cepuk
= 14 alat x Rp. 10.000
= Rp. 0 (alat sudah tersedia)
 APD K3
= 280 hk : 20 hari kerja
= 14 alat
Biaya kebutuhan alat APD K3
= 14 alat x Rp. 200.000
= Rp. 0 (alat sudah tersedia)
Total biaya aplikasi pupuk kieserit
= Tenaga kerja + alat
= Rp. 28.000.000 + Rp. 0 + Rp. 0
= Rp. 28.000.000
C. Pupuk Urea
1. Kebutuhan tenaga kerja
= Luas lahan x norma
= 560 ha x 0,5 hk/ha
= 280 hk
Biaya kebutuhan tenaga kerja
= 280 hk x 100.000
= Rp. 28.000.000
2. Kebutuhan alat
 Cepuk
= 280 hk : 20 hari kerja
= 14 alat
Biaya kebutuhan cepuk
= 14 alat x Rp. 10.000
= Rp. 0 (alat sudah tersedia)
 APD K3
= 280 hk : 20 hari kerja
= 14 alat
Biaya kebutuhan alat APD K3
= 14 alat x Rp. 200.000
= Rp. 0 (alat sudah tersedia)
Total biaya aplikasi pupuk urea
= Tenaga kerja + alat
= Rp. 28.000.000 + Rp. 0 + Rp. 0
= Rp. 28.000.000
D. Pupuk MOP
1. Kebutuhan tenaga kerja
= Luas lahan x norma
= 560 ha x 0,5 hk/ha
= 280 hk
Biaya kebutuhan tenaga kerja
= 280 hk x 100.000
= Rp. 28.000.000
2. Kebutuhan alat
 Cepuk
= 280 hk : 20 hari kerja
= 14 alat
Biaya kebutuhan cepuk
= 14 alat x Rp. 10.000
= Rp. 0 (alat sudah tersedia)
 APD K3
= 280 hk : 20 hari kerja
= 14 alat
Biaya kebutuhan alat APD K3
= 14 alat x Rp. 200.000
= Rp. 0 (alat sudah tersedia)
Total biaya aplikasi pupuk TSP
= Tenaga kerja + alat
= Rp. 28.000.000 + Rp. 0 + Rp. 0
= Rp. 28.000.000
Kebutuhan tenaga kerja mandor
= Tenaga kerja x upah
= 100 hk x Rp. 100.000 x 1 mandor
= Rp. 10.000.000
TABEL PERHITUNGAN PEMUPUKAN TBM
RKAT Pemupukan TBM

Tahun Bahan Alat Tenaga Kerja


No Item Kerja Blok Luas Upah Total Biaya Keterangan
Tanam Jenis Jumlah Satuan Harga Biaya Jenis Jumlah Satuan Harga (Rp) Biaya (Rp) BHL KHT SKU
Truk 3 Unit Rp 250.000 Rp 750.000 Kegiatan menaikan pupuk TSP ke
1 Muat dan Ecer A1 A2 A3 560 2015 TSP 17.746 Kg Rp 3.400 Rp 60.336.400 17.746 Rp 1.774.600 Rp 66.461.000
APD K3 18 Set Rp 200.000 Rp 3.600.000 truk dan menyebarkan ke sepanjang
Truk 3 Unit Rp 250.000 Rp 750.000 Kegiatan menaikan pupuk kieserit ke
A1 A2 A3 560 2015 Kieserit 22.846 Kg Rp 1.700 Rp 38.841.600 22.848 Rp 2.284.800 Rp 46.476.400
APD K3 23 Set Rp 200.000 Rp 4.600.000 truk untuk disebarkan kesepanjang
Truk 3 Unit Rp 250.000 Rp 750.000 Kegiatan menaikan pupuk urea dari
A1 A2 A3 560 2015 Urea 19.040 Kg Rp 2.700 Rp 51.408.000 19,04 Rp 1.904.000 Rp 58.062.000
APD K3 20 Set Rp 200.000 Rp 4.000.000 gudang kedalam truk untuk
Truk 4 Unit Rp 250.000 Rp 1.000.000 Kegiatan menaikan pupuk mop dari
A1 A2 A3 560 2015 MOP 30.464 Kg Rp 5.200 Rp 158.412.800 30,464 Rp 3.046.400 Rp 168.659.200
APD K3 31 Set Rp 200.000 Rp 6.200.000 gudang ke dalam truk untuk
Pisau 9 Unit Rp 8.000 Rp 72.000 Membagi pupuk tsp dengan
560
2 Until A1 A2 A3 2015 TSP 17.746 Kg Rp 3.400 Rp0 Ember 9 Unit Rp 22.770 Rp 204.930 8,873 Rp 887.300 Rp 1.226.230 pengemasan ulang menjadi beberapa
Cangkul 1 Unit Rp 62.000 Rp 62.000 bagian untuk mempermudah dalam
560
Pisau (12-9)=3 Unit Rp 8.000 Rp 24.000 Membagi pupuk kieserit dengan
A1 A2 A3 2015 Kieserit 22.846 Kg Rp 1.700 Rp0 Ember (12-9)=3 Unit Rp 22.770 Rp 68.310 11,424 Rp 1.142.400 Rp 1.234.710 pengemasan ulang menjadi beberapa
560
Cangkul 1 Unit Rp 62.000 Rp0 bagian untuk mempermudah dalam
Pisau 10 Unit Rp 8.000 Rp0 Membagi pupuk urea dengan
560
A1 A2 A3 2015 Urea 19.040 Kg Rp 2.700 Rp0 Ember 10 Unit Rp 22.770 Rp0 9,52 Rp 952.000 Rp 952.000 pengemasan ulang menjadi beberapa
Cangkul 1 Unit Rp 62.000 Rp0 bagian untuk mempermudah dalam
560
Pisau (16-12)=4 Unit Rp 8.000 Rp 32.000 Membagi pupuk mop dengan
A1 A2 A3 2015 MOP 30.464 Kg Rp 5.200 Rp0 Ember (16-12)=4 Unit Rp 22.770 Rp 91.080 15,232 Rp 1.523.200 Rp 1.646.280 pengemasan ulang menjadi beberapa
560
Cangkul 1 Unit Rp 62.000 Rp0 bagian untuk mempermudah dalam
Cepuk 14 Unit Rp 10.000 Rp 140.000 Pelaksanaan penaburan pupuk tsp ke
3 Aplikasi Pupuk A1 A2 A3 560 2015 TSP 17.746 Kg Rp 3.400 Rp0 280 Rp 28.000.000 Rp 30.940.000
APD K3 14 Unit Rp 200.000 Rp 2.800.000 permukaan piringan pohon
Cepuk 14 Unit Rp 10.000 Rp0 Pelaksanaan penabuan pupuk kieserit
A1 A2 A3 560 2015 Kieserit 22.846 Kg Rp 1.700 Rp0 280 Rp 28.000.000 Rp 28.000.000
APD K3 14 Unit Rp 200.000 Rp0 ke permukaan piringan pohon
Cepuk 14 Unit Rp 10.000 Rp0 Pelaksanaan penaburan pupuk urea
A1 A2 A3 560 2015 Urea 19.040 Kg Rp 2.700 Rp0 280 Rp 28.000.000 Rp 28.000.000
APD K3 14 Unit Rp 200.000 Rp0 ke permukaan piringan pohon
Cepuk 14 Unit Rp 10.000 Rp0 Pelaksanaan penaburan pupuk mop
A1 A2 A3 560 2015 MOP 30.464 Kg Rp 5.200 Rp0 280 Rp 28.000.000 Rp 28.000.000
APD K3 14 Unit Rp 200.000 Rp0 kedalam permukaan piringan pohon.
Jumlah Mandor Target Hari Upah Per Hari
2 100 100.000
Total Biaya Rp 459.757.820
TABEL PERHITUNGAN PEMUPUKAN TM

RKAT Pemupukan TM
Tahun Bahan Alat Tenaga Kerja
No Item Kerja Blok Luas Upah Total Biaya Keterangan
Tanam Jenis Jumlah Satuan Harga Biaya Jenis Jumlah Satuan Harga Biaya (Rp) BHL KHT SKU
Truk 3 Unit Rp 250.000 Rp 750.000 Kegiatan menaikan pupuk tsp kedalam truk
1 Muat dan Ecer Z1 Z2 Z3 560 2009 TSP 21.782 Kg Rp 3.400 Rp 74.058.800 21,782 Rp 2.178.200 Rp 81.387.000
APD K3 22 Set Rp 200.000 Rp 4.400.000 untuk dibagikan disetiap blok
Truk 2 Unit Rp 250.000 Rp 500.000 Kegiatan menaikan pupuk kieserit kedalam
Z1 Z2 Z3 560 2009 Kieserit 13.709 Kg Rp 1.700 Rp 23.305.300 31,709 Rp 1.370.900 Rp 27.976.200
APD K3 14 Set Rp 200.000 Rp 2.800.000 truk untuk dibagikan disetiap blok
Truk 3 Unit Rp 250.000 Rp 750.000 Kegiatan menaikan pupuk urea kedalam truk
Z1 Z2 Z3 560 2009 Urea 16.375 Kg Rp 2.700 Rp 44.212.500 16,375 Rp 1.637.500 Rp 50.000.000
APD K3 17 Set Rp 200.000 Rp 3.400.000 untuk dibagikan di setiap blok
Truk 3 Unit Rp 250.000 Rp 750.000 Kegiatan menaikan pupuk mop ke dalam truk
Z1 Z2 Z3 560 2009 MOP 16.375 Kg Rp 5.200 Rp 93.337.500 16,375 Rp 1.637.500 Rp 99.125.000
APD K3 17 Set Rp 200.000 Rp 3.400.000 untuk dibagikan di setiap blok
Pisau 11 Unit Rp 8.000 Rp 88.000 Kegiatan pembagian pupuk tsp dengan
560
2 Until Z1 Z2 Z3 2009 TSP 21.782 Kg Rp 3.400 Rp0 Ember 11 Unit Rp 22.770 Rp 250.470 10,891 Rp 1.089.100 Rp 1.489.570 pengemasan ulang untuk dijadikan beberapa
Cangkul 1 Unit Rp 62.000 Rp 62.000 bagian untuk mempermudah pemupukan
560
Pisau 7 Unit Rp 8.000 Rp0 Kegiatan pembagian pupuk kieserit dengan
Z1 Z2 Z3 2009 Kieserit 13.709 Kg Rp 1.700 Rp0 Ember 7 Unit Rp 22.770 Rp0 6,85 Rp 685.000 Rp 685.000 pengemasan ulang untuk dijadikan beberapa
560
Cangkul 1 Unit Rp 62.000 Rp0 bagian untuk mempermudah pemupukan
Pisau 9 Unit Rp 8.000 Rp0 Kegiatan pembagian pupuk urea dengan
560
Z1 Z2 Z3 2009 Urea 16.375 Kg Rp 2.700 Rp0 Ember 9 Unit Rp 22.770 Rp0 8,18 Rp 818.000 Rp 818.000 pengemasan ulang untuk dijadikan beberapa
Cangkul 1 Unit Rp 62.000 Rp0 bagian untuk mempermudah pemupukan
560
Pisau 9 Unit Rp 8.000 Rp0 Kegiatan pembagian pupuk mop dengan
Z1 Z2 Z3 2009 MOP 16.375 Kg Rp 5.200 Rp0 Ember 9 Unit Rp 22.770 Rp0 8,18 Rp 818.000 Rp 818.000 pengemasan ulang untuk dijadikan beberapa
560
Cangkul 1 Unit Rp 62.000 Rp0 bagian untuk mempermudah pemupukan
Cepuk 14 Unit Rp 10.000 Rp 140.000 Pelaksanaan penaburan pupuk tsp ke
3 Aplikasi Pupuk Z1 Z2 Z3 560 2009 TSP 21.782 Kg Rp 3.400 Rp0 280 Rp 28.000.000 Rp 30.940.000
APD K3 14 Unit Rp 200.000 Rp 2.800.000 permukaan piringan pohon
Cepuk 14 Unit Rp 10.000 Rp0 Pelaksanaan penaburan pupuk kieserit ke
Z1 Z2 Z3 560 2009 Kieserit 13.709 Kg Rp 1.700 Rp0 280 Rp 28.000.000 Rp 28.000.000
APD K3 14 Unit Rp 200.000 Rp0 permukaan piringan pohon
Cepuk 14 Unit Rp 10.000 Rp0 Pelaksanaan penaburan pupuk urea ke
Z1 Z2 Z3 560 2009 Urea 16.375 Kg Rp 2.700 Rp0 280 Rp 28.000.000 Rp 28.000.000
APD K3 14 Unit Rp 200.000 Rp0 permukaan piringan pohon
Cepuk 14 Unit Rp 10.000 Rp0 Pelaksanaan penaburan pupuk mop ke
Z1 Z2 Z3 560 2009 MOP 16.375 Kg Rp 5.200 Rp0 280 Rp 28.000.000 Rp 28.000.000
APD K3 14 Unit Rp 200.000 Rp0 permukaan piringan pohon
Jumlah Mandor Target Hari Upah Per Hari
1 100 100.000
Total Biaya Rp 377.338.770
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM
ADMINISTRASI PERKEBUNAN

Disusun Oleh :
Nama : I Kadek Pranada Oksada
NIM : 21568
Kelas : SMBP A
Luas Kebun : 560 Ha
Co Ass : Hidaayatul Akbar
Acara V : Panen

FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN STIPER
YOGYAKARTA
2021
A. PENDAHULUAN

Panen adalah serangkaian kegiatan mulai dari memotong tandan buah


matang yang sesuai kriteria, mengutip dan mengumpulkan brondolan,
menyusun tandan di tempat pengumpulan hasil, dan pelepah di letakan di
gawangan mati. Pemanenan merupakan pekerjaan utama di perkebunan kelapa
sawit karna menjadi sumber pemasukan uang bagi perusahaan melalui
penjualan minyak kelapa sawit dan inti kelapa sawit (IKS) dengan demikian,
tugas utama personil lapangan yaitu mengambil buah dari pokok pada tingkat
kematangan yang sesuai dengan mengantarkannya ke pabrik sebanyak-
banyaknya dengan cara dan waktu yang tepat tanpa menimbulkan kerusakan
pada tanaman. Cara yang tepat akan mempengaruhi kuantitas produksi
(ektrasi), sedangkan waktu yang tepat akan mempengaruhi kualitas produksi
(asam lemak bebas atau FFA).

Panen dan produksi kelapa sawit merupakan hasil dari aktivitas kerja
dibidang pemeliharaan tanaman. Baik dan buruknya pemelihraan tanaman
selama ini akan tercermin dari panen dan produksi. Panen tidak dimasukan
dalam pemelihraan dan administrasinya tersendiri. keberhasilan panen dan
produksi sangat tergantung pada bahan tanaman yang digunkan, seperti
manusia (pemanenan) dengan kapasitas kerjanya, peralatan yang digunakan
untuk panen, dan kelancaran transportasi serta faktor pendukung lainnya
seperti organisasi panen yang baik, keadaan areal, insentif yang disediakan
(Lubis, 1992).

Dalam kegiatan panen, perencanan yang harus dilakukan adalah


menentukan angka kerapatan panen, menentukan taksasi panen dan
mempersiapkan transportasi. Kerapatan panen adalah jumlah tanda yang akan
dipanen dalam satu areal tertentu dalam satu hari. Taksasi panen dalam
memproduksi TBS 1 hari dihitung berdasarkan TON. Kadvel Panen adalah
rencana blok dalam luasan hektare yang akan dipanen dalam 1 hari setelah
dibagi dalam rotasi panen perminggu. Transportasi sangat penting untuk
membawa hasil buah sawit yang sudah di panen TPH ke pabrik untuk di
proses. Norma panen kelapa sawit Pada saat kelapa sawit berumur 3 tahun
sekitar 0.6 ton/hk, pada saat kelapa sawit berumur 4 tahun sekitar 0.8 ton/hk,
pada saat kelapa sawit berumur 5 tahun sekitar 1.2 ton/hk, dan pada saat
kelapa sawit berumur diatas 5 tahun : 1.5 ton/hk.

Pelaksanaan panen buah perlu memperhatikan kondisi areal,


penyediaan tenaga kerja pemotong buah , pembagian seksi potong buah, dan
penyediaan alat alat kerja. Seksi potong buah harus di susun sedemikian rupa
sehingga blok yang akan dipanen setiap hari akan terkonsentrasi (tidak
terpencar-pencar), selain itu juga harus dihindari adanya potongan potongan
ancak panen, agar satu seksi selesai pada satu hari.

Rotasi panen adalah selang waktu (interval) antara satu perlakuan penen
dengan perlakuan penen berikutnya yang dinyatakan dalam hari. Rotasi panen
di kebun diatur dan di sesuaikan dengan hari kerja pabrik yakni 6/7 : 6 hari
memanen dengan rotasi 7 hari (Senin – Sabtu), biasanya hanya dilakukan pada
waktu musin panen puncak. Kemudian 6/7 : 5 hari memanen dengan rotasi 7
hari (Senin – sabtu).

Rotasi panen 5/7 artinya dalam 5 kappel pusingan 7 hari. Tenaga panen
harus cukup baik yaitu 0,8 US/Ha. Kerapatan panen dan kebutuhan tenaga
penen harus dihitung dan dibahas oleh mandor penen yaitu oleh mandor I dan
assisten afdeling sehari sebelumnya. Sebelum pukul 06.00 WIB mandor panen
mengatur ancak dan pukul 06.30 WIB pemanenan harus mulai bekerja. Sistem
panen harus dengan ancak giring yaitu dengan menggiring tenaga kerja secara
lebih efektif dan efisien.Tiap pemanen harus membawa pembantu 1 orang
BHL.
Ancak penen adalah luasan yang menjadi tanggung jawab pemanen.
Ancak panen terdiri dari atas dua ancak yaitu : Ancak tetap pada sistem ini
pemanen dan areal panen tetap. Areal panen biasanya berbukit sampai
berlereng curam atau letaknya terpencil. Ancak giring pada sistem ini
pemanen secara bersama-sama memanen di satu blok. Setelah selesai pindah
ke blok lain. Satu orang pemanen memanen tiap 2 baris (1 gawangan).
Kemudian berpindah ke blok lain. Keuntungan ancak giring adalah duah dapat
segera diangkut ke pabrik dan dikontrol mandor lebih mudah dibandingkan
dengan ancak tetap.

Renumerasi adalah istilah yang digunakan berkaitan dengan imbalan


yang diterima pekerja sehubungan dengan pekerjaanya.Yang termasuk
katagori ini adalah gaji, tunjangan, santunan, premi, lembur dan insentif.
Struktur pendapatan tersebut disusun sedemikian rupa untuk merespon kinerja
dan sekaligus sebagai sistem yang mampu merangsang peningkatan
produktivitas dan motivasi pekerja atau karyawan. Premi adalah pendapatan
yang diproleh pekerja apabila telah melampaui batas ketentuan yang di
tetapkan perusahaan (Ghani, 2003).

Pembuatan dan penetapan sistem premi panen harus didasarkan biaya


panen buah per kg TBS sesuai dengan anggaran tahun berjalan dan sistem
premi sebelumnya. Pada beberapa perusahaan perkebunan di Indonesia,
terdapan dua jenis premi panen buah yang umumnya dilaksanakan, yaitu :
Premi panen buah berdasarkan “jumlah janjang buah atau TBS” yang didapat
dan Premi buah berdasarkan “jumlah berat (kg) buah atau TBS” yang didapat
setelah ditimbang di pebrik/PKS.

Borong janjang harus diatur sedemikian rupa sehingga jumlah yang


diterapkan bagi seorang pemanen dalam waktu 7 jam untuk setiap tahun
tanam dapat diselesaikannya dengan mencapai jumlah kg tertentu. Premi siap
borong harus berpedoman kepada anggran (RP/ton TBS) yang sedang berjalan
dan juga tarif yang berlaku sebelumnya. Premi siap borong harus sama semua
umur tanaman, sedangkan yang berbeda yaitu jumlah borongnya. Kelas-kelas
BJR harus ditentukan terlebih dahulu, kemudian harga per janjang ditetapkan
lebih borong menurut kelas-kelas tersbut. Perlu diperhatikan bahwa biaya
Rp/ton TBS lebih borong tidak lebih tinggi dari biaya Rp atau TBS siap
borong. Sebagian ketentuan, premi lebih borong maksimum 50% dari gaji
rata-rata.
Tindakan-tindakan yang tidak memenuhi peraturan atau melanggar
salah satu peraturan panen buah didenda dan mengurangi premi yang sudah
diproleh sebelumnya oleh pemenen, kerani panen, mandor panen, dan mandor
1. Ketentuan-ketentuan tarif sanksi biasanya ditetepkan menurut situasi dan
kebiajakan kebun setempat.
TABEL PERHITUNGAN PANEN

RENCANA KERJA BULANAN PANEN


DIVISI : 3
BULAN : Oktober 2021
BLOK RENCANA PREMI KARYAWAN (Rp) PREMI PENGAWAS (Rp)
OUTPUT JJG JUMLAH TOTAL TOTAL BIAYA
TH BASIS JJG LEBIH BASIS MANDOR KRANI MANDOR
NO LUAS (HA) JANJANG BJR KG (aktual) HK Upah HK SIAP BASIS TOTAL PREMI (Rp) (Rp)
TANAM (RP/Jjg) PANEN PANEN I (SATU)
A1 2006 30 2.160 31 66.960 90 2.222 24 2.400.000 190.000 27.900 217.900 21.790 10.895 32.685 283.270 2.683.270
B2 2006 32 3.072 34 104.448 120 2.872 25,60 2.560.000 170.000 0 170.000 17.000 8.500 25.500 221.000 2.781.000
C3 2006 33 2.376 30 71.280 90 2.476 26,40 2.640.000 190.000 45.000 235.000 23.500 11.750 35.250 305.500 2.945.500
D4 2006 25 2.400 24 57.600 120 2.500 20,00 2.000.000 170.000 45.000 215.000 21.500 10.750 32.250 279.500 2.279.500
E5 2006 27 1.944 25 48.600 90 1.999 21,60 2.160.000 190.000 24.750 214.750 21.475 10.738 32.213 279.175 2.439.175
F6 2006 29 2.784 26 72.384 120 2.584 23,20 2.320.000 170.000 0 170.000 17.000 8.500 25.500 221.000 2.541.000
G7 2006 28 2.016 28 56.448 90 2.110 22,40 2.240.000 190.000 42.300 232.300 23.230 11.615 34.845 301.990 2.541.990
H8 2006 31 2.976 30 89.280 120 2.776 24,80 2.480.000 170.000 0 170.000 17.000 8.500 25.500 221.000 2.701.000
I9 2006 32 2.304 33 76.032 90 2.435 25,60 2.560.000 190.000 58.950 248.950 24.895 12.448 37.343 323.635 2.883.635
J10 2006 26 2.496 27 67.392 120 2.550 20,80 2.080.000 170.000 24.300 194.300 19.430 9.715 29.145 252.590 2.332.590
TOTAL 234 2.068.200 206.820 103.410 310.230 2.688.660 26.128.660
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM
ADMINISTRASI PERKEBUNAN

Disusun Oleh :
Nama : I Kadek Pranada Oksada
NIM : 21568
Kelas : SMBP A
Luas Kebun : 560 Ha
Co Ass : Hidaayatul Akbar
Acara VI : RKH, BHK, BKtB, BPtB

FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN STIPER
YOGYAKARTA
2021
A. PENDAHULUAN

Rkh (rencana kerja harian) adalah program kerja divisi setiap hari
(dibuat sehari sebelumnya). Berisi: Aktivitas – aktivitas divisi hari H,
Kebutuhan barang untuk aktivitas hari H, Kebutuhan tenaga kerja hari H dan
Lokasi.

Assisten kebun bertanggung jawab serta sebagai pelaksana kegiatan


yang ada di kebun sesuai dengan budget terhadap afdeling yang dipimpinnya
baik secara teknis maupun administrasi. Seperti membuat program kerja
afdeling melalui Rencana Kerja Harian (RKH) dan Rencana Kerja Bulanan
(RKB) yang berkaitan dengan kegiatan kebun, mengintruksikan pekerjaan
kepada mandor dan menerima laporan hasil kerja dari mandor melalui
lingkaran pagi di lapangan, memeriksa hasil kerja, kualitas kerja penggunaan
bahan dan penggunaan HM (mesin/alat berat) dan KM(kendaraan) melalui
pemeriksaan lapangan, buku kerja mandor (BKM), kartu gudang dan kartu
kerja kendaraan.

BKTB (buku kutip brondolan) adalah formulir yang berfungsi untuk


mencatat hasil kutip berondolan dari setiap pengutip SKU di lapangan tiap
hari panen berdasarkan jumlah pengutip yang dibawahi setiap mandor
dibawah pengawasan mandor I. Sumber data dari hasil penghitungan di TPH
dan Buku Ancak Panen dari mandor yang harus diisi Tanggal, Divisi, Basis
borong, Nomor urut, NIK, Nama dan No. blok.

BPTB (buku potong buah) adalah formulir yang berfungsi untuk


mencatat hasil potong buah dari setiap pemanen berdasarkan jumlah pemanen
yang dibawahi setiap krani panen dan dibawah pengawasan Mandor I. Sumber
data dari hasil perhitungan di TPH dan Buku Ancak Panen dari mandor yang
harus diisi adalah Tanggal, Divisi, Mandor dan NIK.

BHK (buku harian kerja) adalah formulir yang berfungsi untuk


mencatat hasil kutip berondolan dari setiap pengutip. Sumber data dari hasil
perhitungan di TPH dan Buku harian kerja dari mandor yang harus diisi
adalah Devisi, Tanggal, Bulan, Tahun, dan NIK. Buku potong buah adalah
formulir yang berfungsi sebagai sarana pencatatan hasil panen, sekaligus
penghitungan premi per pemanen. Satu buku notes buah untuk 1 orang
pemanen yang harus diisi adalah Bulan, Mandor, Krani, Tanggal dan Blok.

BPB (buku pengiriman buah) adalah formulir yang digunakan untuk


memastikan buah terkirim dengan aman. Sumber data dari hasil perhitungan di
dan Buku pengirim dari mandor yang harus diisi adalah Devisi, Tanggal,
Bulan, Tahun, NIK, Nama krani panen.

Serah terima buah adalah formulir yang dipergunakan bagi kebun yang
belum mempunyai pabrik, berisi surat pengantar dari lapangan ke Kantor
Divisi atau dari Divisi ke Pool Kantor Besar. Sumber data dari TBS yang
dikirim diisi oleh Krani transport. Data data yang harus diisi Nama kebun,
Divisi, No Pol Truk, No SPB, Tgl, Jam, Tahun tanam, No blok, Jumlah
janjang, Taksasi kg, nama dan tanda tangan krani.

Surat pengantar buah ini menggunakan formulir yang berfungsi sebagai


Surat pengantar buah dari Divisi ke Pabrik di lingkungan sendiri, Data yang
harus diisi adalah PT, Kebun, Kepada Yth Nomor dengan format nama kebun
pengirim, jenis barang dikirim (TBS), divisi, tahun pengiriman, bulan
pengiriman, nomor urut surat, No pol, Divisi dan Tahun tanam.

Laporan pengiriman buah ini menggunkan formulir yang digunakan


untuk laporan harian pengangkutan TBS dari kebun ke Pabrik. Sumber data
dari SP Buah dan Kartu timbang Data yang harus diisi adalah Tanggal, Divisi,
Nomor urut dan No SPB dan no truk.
TABEL PERHITUNGAN RKH

RENCANA KERJA HARIAN


Kebun : BAHARI LESTARI
Tanggal : 06 Mare t 2020
Divisi : 02 Estate Manager Field Assistant

Nomor Blok Volume Kerja Hari Kerja Bahan Nama


Jenis Pekerjaan
Perkiraan (HK) Pengawas
No. Luas Jumlah Unit Nama Jumlah Satuan
1 sensus A1 30 30 Ha 19 Anton
A2 29 29 Ha
A3 26 36 Ha
2 penyis ipan B1 31 31 Ha Borongan Bibit 5% 585 pokok
B2 27 27 Ha Pup uk TSP 292 Kg
B3 28 28 Ha
3 konsolidasi C1 29 29 Ha 8 Bibit 3% 371 pokok Aditya
C2 30 30 Ha
C3 32 32 Ha
4 Garuk piringan D1 33 3 Ha 9 Asep
5 Pupuk Kacangan E1 25 30 Ha 6 RP 250 Kg Gita
NPK 125 Kg
Jumlah
TABEL PERHITUNGAN BHK

BUKU HASIL KERJA

Divisi : 02
Tgl./Bln/Thn : 22/10/2021
Kemandoran :1
No.Induk-Nama Mandor : 12344-Riska Adit Referensi No. Seri BKM

No. Detail Jenis Quant ity Quantity Premi ( T arif ) T OT AL


No. Induk Nama Blok Satuan
Urut Pekerjaan Hasil Basis BIAYA
Basis >Basis Non Basis Denda Upah HK
1 10001 Diki C1 P anen Kg 120 120 8.500 0 100.000,00 108.500,00
2 10002 Andi C1 P anen Kg 111 120 0 7506 100.000,00 92.494,00
3 10003 Riski C1 P anen Kg 122 120 8.500 900 100.000,00 109.400,00
4 10004 Ahmad C1 P anen Kg 125 120 8.500 2.250 5000 100.000,00 105.750,00
5 10005 Ari C1 P anen Kg 123 120 8.500 1.350 100.000,00 109.850,00
6 10006 Yogi C1 P anen Kg 126 120 8.500 2.700 100.000,00 111.200,00
7 10007 Dika C1 P anen Kg 95 90 9.500 2.250 100.000,00 111.750,00
8 10008 Ant on C1 P anen Kg 88 90 0 1668 5000 100.000,00 93.332,00
9 10009 Bagus C1 P anen kg 100 90 9.500 4.500 100.000,00 114.000,00
10 10010 Febri C1 P anen Kg 89 90 0 834 100.000,00 99.166,00
11 10011 Fikri C1 P anen Kg 124 90 9.500 15.300 100.000,00 124.800,00
12 10012 Nanda C1 P anen Kg 118 90 9.500 12.600 100.000,00 122.100,00
Total 1341 1260 80.500 41.850 10.008 1.200.000 1.302.342
TABEL PERHITUNGAN BKTB

BUKU KUTIP BERONDOLAN

Divisi : 05
Tgl./Bln/Thn : 22/03/2014 Referensi no. Seri BKM : 1244
Kemandoran :2 No. Induk krani Divisi : 21434
No.Induk-Nama Mandor : 11254-Ridho Nama krani Divisi : Adam
Basis Borong: 70 KG
Hasil Kutib Brondolan Denda Kesalahan
Jml. Jml. Hasil Per Lain- Lain
No. No. Nama No. Tph/ Jumlah Kilogram Brondolan Di Tph Hasil/Blok Pengutip (Kg) T K A
Blok (Rp)
/Pengutip
Tph Kg Tph Kg Tph Kg Tph Kg Tph Kg Tph Kg (Kg) Butir
1 1101 Yuli S1 1 15 2 25 3 40 4 45 5 50 6 60 235 335.714
2 1102 Intan S1 1 13 2 26 3 27 4 25 5 28 6 35 154 220.000
3 1103 Maya S1 1 21 2 19 3 30 4 24 5 29 6 39 162 231.429
4 1104 Ani S1 1 22 2 34 3 25 4 27 5 31 6 31 170 242.857
5 1105 Dini S1 1 20 2 26 3 34 4 36 5 39 6 39 194 277.143
6 1106 Dita S1 1 14 2 22 3 28 4 28 5 35 6 34 161 230.000
7 1107 Arini S1 1 23 2 25 3 41 4 42 5 33 6 31 195 278.571
8 1108 Dimas S1 1 19 2 19 3 25 4 31 5 34 6 38 166 237.143
9 1109 Dito S1 1 26 2 28 3 29 4 39 5 41 6 49 212 302.857
10 1110 Arif S1 1 21 2 32 3 22 4 34 5 45 6 46 200 285.714
11 1111 Andifka S1 1 25 2 27 3 29 4 31 5 33 6 39 184 262.857
12 1112 Tini S1 1 22 2 26 3 29 4 32 5 35 6 40 184 262.857
13 1113 Novi S1 1 27 2 30 3 36 4 38 5 44 6 47 222 317.143
14 1114 Ria S1 1 24 2 28 3 31 4 36 5 39 6 48 206 294.286
3.778.571

Disetujui Diperiksa Dibuat

Asist en
Mandor I Krani Divisi Mandor
Divisi
TABEL PERHITUNGAN BPTB

BUKU POTONG BUAH

Divisi :6
Tgl./Bln/Thn : 22/03/2014 Referensi no. Seri BKM : 4335
Kemandoran :1 No. Induk krani Panen : 23654
No.Induk-Nama Mandor :10323-Andi Nama krani Panen : Raditya

No. No. HASIL POTONG BUAH Jml. Jjg Jjg Salah Panen/Denda
Jml Jjg/ Per
Urut Induk Nama Basis No. Tph/Jumlah Janjang Di Tph Jjg Kosong Dibayar M T L G P Lain-Lain
Blok Blok/ Pemanen
(Jjg) Tph Jjg Tph Jjg Tph Jjg Tph Jjg Tph Jjg Tph Jjg Pemanen Janjang ( Rp )
1 1201 Diki S1 90 1 15 2 20 3 23 4 28 5 30 6 32 148 3 145
2 1202 Roi S1 90 1 20 2 40 3 15 4 20 5 15 6 10 120 2 118
3 1203 Deni S1 90 1 14 2 17 3 19 4 25 5 28 6 30 133 5 128
4 1204 Eus S1 90 1 16 2 20 3 24 4 24 5 27 6 32 143 4 139
5 1205 Bayu S1 90 1 15 2 23 3 26 4 29 5 27 6 28 148 3 145
6 1206 Anttonius S1+S2 90 1 20 2 40 3 15 4 20 5 15 6 10 120 5 115
7 1207 Kevin S2 90 1 20 2 22 3 20 4 20 5 15 6 40 137 2 135
8 1208 Adi S2 90 1 30 2 40 3 15 4 20 5 15 6 10 130 3 127
9 1209 Yani S2 90 1 20 2 22 3 26 4 22 5 29 6 31 150 6 144
10 1210 Alan S2 90 1 18 2 21 3 24 4 27 5 30 6 29 149 4 145
11 1211 Ramos S2 90 1 17 2 25 3 27 4 29 5 31 6 21 150 2 148
12 1212 Delon S2 90 1 21 2 22 3 23 4 24 5 29 6 31 150 5 145
13 1213 Rinto S2 90 1 19 2 22 3 26 4 22 5 25 6 31 145 3 142
14 1214 Abe S2+S3 90 1 20 2 40 3 15 4 20 5 15 6 10 120 7 113
TOTAL 1943 54 1889

Disetujui Dilengkapi Diperiksa Dibuat

Asisten Krani Kerani


Mandor 1
Divisi Divisi Panen
TABEL PERHITUNGAN BPB

BUKU PENGIRIMAN BUAH

Divisi : 03 No. Induk krani Panen : 2147


Tgl./Bln/Thn : 21/10/2021 Nama krani Panen : Ridwan

Jml brdl
No. Janjang kirim Jmlh jjg BRONDOLAN KIRIM
per blok Totl kirm SPB
complek blok per blok ( No. SPB
urut No. Tph/ janjang No. Tph/ kg ( KG )
JJG )
tph jjg tph jjg tph jjg tph jjg tph jjg tph kg tph kg tph kg tph kg tph kg Jjg Kg brdl
1 2006 C1 1 32 2 30 3 29 4 30 5 15 136 1 20 2 30 3 40 4 50 5 60 200 136 200
2 2006 C2 1 27 2 50 3 25 4 30 5 15 147 1 25 2 35 3 45 4 55 5 65 225 147 225
3 2006 C3 1 30 2 20 3 30 4 30 5 15 125 1 30 2 25 3 30 4 29 5 38 152 125 152
4 2006 C4 1 22 2 28 3 38 4 31 5 31 150 1 33 2 36 3 31 4 28 5 41 169 150 169
5 2006 C5 1 24 2 21 3 31 4 33 5 30 139 1 34 2 35 3 33 4 32 5 39 173 139 173
6 2006 C6 1 27 2 29 3 31 4 40 5 20 147 1 26 2 29 3 37 4 39 5 40 171 147 171
7 2006 C7 1 34 2 28 3 41 4 23 5 22 148 1 41 2 42 3 32 4 31 5 33 179 148 179
8 2006 C8 1 31 2 33 3 21 4 27 5 28 140 1 35 2 38 3 41 4 43 5 45 202 140 202
9 2006 C9 1 25 2 28 3 32 4 34 5 30 149 1 43 2 42 3 46 4 48 5 47 226 149 226
10 2006 C10 1 31 2 32 3 34 4 23 5 30 150 1 29 2 39 3 49 4 59 5 69 245 150 245
11 2006 C11 1 22 2 27 3 29 4 22 5 24 124 1 38 2 48 3 45 4 49 5 55 235 124 235
12 2006 C12 1 27 2 29 3 21 4 20 5 31 128 1 33 2 42 3 45 4 54 5 53 227 128 227
13 2006 C13 1 31 2 32 3 22 4 26 5 35 146 1 22 2 29 3 42 4 46 5 54 193 146 193
14 2006 C14 1 25 2 27 3 29 4 23 5 26 130 1 41 2 35 3 49 4 51 5 54 230 130 230
Total 1959 2827 1959 2827

Disetujui Diperiksa Dibuat

Asisten Divisi Mandor 1 Kerani Transport


LAMPIRAN
Acara I : PEMBIBITAN PRE NURSERY
TABEL PERHITUNGAN PEMBIBITAN PRE NURSERY
Acara II : PEMBIBITAN MAIN NURSERY
TABEL PERHITUNGAN PEMBIBITAN MAIN NURSERY
Acara III : PEMELIHARAAN TBM DAN TM
TABEL PERHITUNGAN PEMELHARAAN TBM
TABEL PERHITUNGAN PEMELHARAAN TM
Acara IV : PEMUPUKAN TBM DAN TM
TABEL PERHITUNGAN PEMUPUKAN TBM
TABEL PERHITUNGAN PEMUPUKAN TM
Acara V : PANEN
TABEL PERHITUNGAN PANEN

RENCANA KERJA BULANAN PANEN


DIVISI : 3
BULAN : Oktober 2021
BLOK RENCANA PREMI KARYAWAN (Rp) PREMI PENGAWAS (Rp)
OUTPUT JJG JUMLAH TOTAL TOTAL BIAYA
TH BASIS JJG LEBIH BASIS MANDOR KRANI MANDOR
NO LUAS (HA) JANJANG BJR KG (aktual) HK Upah HK SIAP BASIS TOTAL PREMI (Rp) (Rp)
TANAM (RP/Jjg) PANEN PANEN I (SATU)
A1 2006 30 2.160 31 66.960 90 2.222 24 2.400.000 190.000 27.900 217.900 21.790 10.895 32.685 283.270 2.683.270
B2 2006 32 3.072 34 104.448 120 2.872 25,60 2.560.000 170.000 0 170.000 17.000 8.500 25.500 221.000 2.781.000
C3 2006 33 2.376 30 71.280 90 2.476 26,40 2.640.000 190.000 45.000 235.000 23.500 11.750 35.250 305.500 2.945.500
D4 2006 25 2.400 24 57.600 120 2.500 20,00 2.000.000 170.000 45.000 215.000 21.500 10.750 32.250 279.500 2.279.500
E5 2006 27 1.944 25 48.600 90 1.999 21,60 2.160.000 190.000 24.750 214.750 21.475 10.738 32.213 279.175 2.439.175
F6 2006 29 2.784 26 72.384 120 2.584 23,20 2.320.000 170.000 0 170.000 17.000 8.500 25.500 221.000 2.541.000
G7 2006 28 2.016 28 56.448 90 2.110 22,40 2.240.000 190.000 42.300 232.300 23.230 11.615 34.845 301.990 2.541.990
H8 2006 31 2.976 30 89.280 120 2.776 24,80 2.480.000 170.000 0 170.000 17.000 8.500 25.500 221.000 2.701.000
I9 2006 32 2.304 33 76.032 90 2.435 25,60 2.560.000 190.000 58.950 248.950 24.895 12.448 37.343 323.635 2.883.635
J10 2006 26 2.496 27 67.392 120 2.550 20,80 2.080.000 170.000 24.300 194.300 19.430 9.715 29.145 252.590 2.332.590
TOTAL 234 2.068.200 206.820 103.410 310.230 2.688.660 26.128.660
Acara VI : RKH, BHK, BKtB, BPtB

TABEL PERHITUNGAN RKH

RENCANA KERJA HARIAN


Kebun : BAHARI LESTARI
Tanggal : 06 Mare t 2020
Divisi : 02 Estate Manager Field Assistant

Nomor Blok Volume Kerja Hari Kerja Bahan Nama


Jenis Pekerjaan
Perkiraan (HK) Pengawas
No. Luas Jumlah Unit Nama Jumlah Satuan
1 sensus A1 30 30 Ha 19 Anton
A2 29 29 Ha
A3 26 36 Ha
2 penyis ipan B1 31 31 Ha Borongan Bibit 5% 585 pokok
B2 27 27 Ha Pup uk TSP 292 Kg
B3 28 28 Ha
3 konsolidasi C1 29 29 Ha 8 Bibit 3% 371 pokok Aditya
C2 30 30 Ha
C3 32 32 Ha
4 Garuk piringan D1 33 3 Ha 9 Asep
5 Pupuk Kacangan E1 25 30 Ha 6 RP 250 Kg Gita
NPK 125 Kg
Jumlah
TABEL PERHITUNGAN BHK

BUKU HASIL KERJA

Divisi : 02
Tgl./Bln/Thn : 22/10/2021
Kemandoran :1
No.Induk-Nama Mandor : 12344-Riska Adit Referensi No. Seri BKM

No. Detail Jenis Quant ity Quantity Premi ( T arif ) T OT AL


No. Induk Nama Blok Satuan
Urut Pekerjaan Hasil Basis BIAYA
Basis >Basis Non Basis Denda Upah HK
1 10001 Diki C1 P anen Kg 120 120 8.500 0 100.000,00 108.500,00
2 10002 Andi C1 P anen Kg 111 120 0 7506 100.000,00 92.494,00
3 10003 Riski C1 P anen Kg 122 120 8.500 900 100.000,00 109.400,00
4 10004 Ahmad C1 P anen Kg 125 120 8.500 2.250 5000 100.000,00 105.750,00
5 10005 Ari C1 P anen Kg 123 120 8.500 1.350 100.000,00 109.850,00
6 10006 Yogi C1 P anen Kg 126 120 8.500 2.700 100.000,00 111.200,00
7 10007 Dika C1 P anen Kg 95 90 9.500 2.250 100.000,00 111.750,00
8 10008 Ant on C1 P anen Kg 88 90 0 1668 5000 100.000,00 93.332,00
9 10009 Bagus C1 P anen kg 100 90 9.500 4.500 100.000,00 114.000,00
10 10010 Febri C1 P anen Kg 89 90 0 834 100.000,00 99.166,00
11 10011 Fikri C1 P anen Kg 124 90 9.500 15.300 100.000,00 124.800,00
12 10012 Nanda C1 P anen Kg 118 90 9.500 12.600 100.000,00 122.100,00
Total 1341 1260 80.500 41.850 10.008 1.200.000 1.302.342
TABEL PERHITUNGAN BKTB

BUKU KUTIP BERONDOLAN

Divisi : 05
Tgl./Bln/Thn : 22/03/2014 Referensi no. Seri BKM : 1244
Kemandoran :2 No. Induk krani Divisi : 21434
No.Induk-Nama Mandor : 11254-Ridho Nama krani Divisi : Adam
Basis Borong: 70 KG
Hasil Kutib Brondolan Denda Kesalahan
Jml. Jml. Hasil Per Lain- Lain
No. No. Nama No. Tph/ Jumlah Kilogram Brondolan Di Tph Hasil/Blok Pengutip (Kg) T K A
Blok (Rp)
/Pengutip
Tph Kg Tph Kg Tph Kg Tph Kg Tph Kg Tph Kg (Kg) Butir
1 1101 Yuli S1 1 15 2 25 3 40 4 45 5 50 6 60 235 335.714
2 1102 Intan S1 1 13 2 26 3 27 4 25 5 28 6 35 154 220.000
3 1103 Maya S1 1 21 2 19 3 30 4 24 5 29 6 39 162 231.429
4 1104 Ani S1 1 22 2 34 3 25 4 27 5 31 6 31 170 242.857
5 1105 Dini S1 1 20 2 26 3 34 4 36 5 39 6 39 194 277.143
6 1106 Dita S1 1 14 2 22 3 28 4 28 5 35 6 34 161 230.000
7 1107 Arini S1 1 23 2 25 3 41 4 42 5 33 6 31 195 278.571
8 1108 Dimas S1 1 19 2 19 3 25 4 31 5 34 6 38 166 237.143
9 1109 Dito S1 1 26 2 28 3 29 4 39 5 41 6 49 212 302.857
10 1110 Arif S1 1 21 2 32 3 22 4 34 5 45 6 46 200 285.714
11 1111 Andifka S1 1 25 2 27 3 29 4 31 5 33 6 39 184 262.857
12 1112 Tini S1 1 22 2 26 3 29 4 32 5 35 6 40 184 262.857
13 1113 Novi S1 1 27 2 30 3 36 4 38 5 44 6 47 222 317.143
14 1114 Ria S1 1 24 2 28 3 31 4 36 5 39 6 48 206 294.286
3.778.571

Disetujui Diperiksa Dibuat

Asist en
Mandor I Krani Divisi Mandor
Divisi
TABEL PERHITUNGAN BPTB

BUKU POTONG BUAH

Divisi :6
Tgl./Bln/Thn : 22/03/2014 Referensi no. Seri BKM : 4335
Kemandoran :1 No. Induk krani Panen : 23654
No.Induk-Nama Mandor :10323-Andi Nama krani Panen : Raditya

No. No. HASIL POTONG BUAH Jml. Jjg Jjg Salah Panen/Denda
Jml Jjg/ Per
Urut Induk Nama Basis No. Tph/Jumlah Janjang Di Tph Jjg Kosong Dibayar M T L G P Lain-Lain
Blok Blok/ Pemanen
(Jjg) Tph Jjg Tph Jjg Tph Jjg Tph Jjg Tph Jjg Tph Jjg Pemanen Janjang ( Rp )
1 1201 Diki S1 90 1 15 2 20 3 23 4 28 5 30 6 32 148 3 145
2 1202 Roi S1 90 1 20 2 40 3 15 4 20 5 15 6 10 120 2 118
3 1203 Deni S1 90 1 14 2 17 3 19 4 25 5 28 6 30 133 5 128
4 1204 Eus S1 90 1 16 2 20 3 24 4 24 5 27 6 32 143 4 139
5 1205 Bayu S1 90 1 15 2 23 3 26 4 29 5 27 6 28 148 3 145
6 1206 Anttonius S1+S2 90 1 20 2 40 3 15 4 20 5 15 6 10 120 5 115
7 1207 Kevin S2 90 1 20 2 22 3 20 4 20 5 15 6 40 137 2 135
8 1208 Adi S2 90 1 30 2 40 3 15 4 20 5 15 6 10 130 3 127
9 1209 Yani S2 90 1 20 2 22 3 26 4 22 5 29 6 31 150 6 144
10 1210 Alan S2 90 1 18 2 21 3 24 4 27 5 30 6 29 149 4 145
11 1211 Ramos S2 90 1 17 2 25 3 27 4 29 5 31 6 21 150 2 148
12 1212 Delon S2 90 1 21 2 22 3 23 4 24 5 29 6 31 150 5 145
13 1213 Rinto S2 90 1 19 2 22 3 26 4 22 5 25 6 31 145 3 142
14 1214 Abe S2+S3 90 1 20 2 40 3 15 4 20 5 15 6 10 120 7 113
TOTAL 1943 54 1889

Disetujui Dilengkapi Diperiksa Dibuat

Asisten Krani Kerani


Mandor 1
Divisi Divisi Panen
TABEL PERHITUNGAN BPB

BUKU PENGIRIMAN BUAH

Divisi : 03 No. Induk krani Panen : 2147


Tgl./Bln/Thn : 21/10/2021 Nama krani Panen : Ridwan

Jml brdl
No. Janjang kirim Jmlh jjg BRONDOLAN KIRIM
per blok Totl kirm SPB
complek blok per blok ( No. SPB
urut No. Tph/ janjang No. Tph/ kg ( KG )
JJG )
tph jjg tph jjg tph jjg tph jjg tph jjg tph kg tph kg tph kg tph kg tph kg Jjg Kg brdl
1 2006 C1 1 32 2 30 3 29 4 30 5 15 136 1 20 2 30 3 40 4 50 5 60 200 136 200
2 2006 C2 1 27 2 50 3 25 4 30 5 15 147 1 25 2 35 3 45 4 55 5 65 225 147 225
3 2006 C3 1 30 2 20 3 30 4 30 5 15 125 1 30 2 25 3 30 4 29 5 38 152 125 152
4 2006 C4 1 22 2 28 3 38 4 31 5 31 150 1 33 2 36 3 31 4 28 5 41 169 150 169
5 2006 C5 1 24 2 21 3 31 4 33 5 30 139 1 34 2 35 3 33 4 32 5 39 173 139 173
6 2006 C6 1 27 2 29 3 31 4 40 5 20 147 1 26 2 29 3 37 4 39 5 40 171 147 171
7 2006 C7 1 34 2 28 3 41 4 23 5 22 148 1 41 2 42 3 32 4 31 5 33 179 148 179
8 2006 C8 1 31 2 33 3 21 4 27 5 28 140 1 35 2 38 3 41 4 43 5 45 202 140 202
9 2006 C9 1 25 2 28 3 32 4 34 5 30 149 1 43 2 42 3 46 4 48 5 47 226 149 226
10 2006 C10 1 31 2 32 3 34 4 23 5 30 150 1 29 2 39 3 49 4 59 5 69 245 150 245
11 2006 C11 1 22 2 27 3 29 4 22 5 24 124 1 38 2 48 3 45 4 49 5 55 235 124 235
12 2006 C12 1 27 2 29 3 21 4 20 5 31 128 1 33 2 42 3 45 4 54 5 53 227 128 227
13 2006 C13 1 31 2 32 3 22 4 26 5 35 146 1 22 2 29 3 42 4 46 5 54 193 146 193
14 2006 C14 1 25 2 27 3 29 4 23 5 26 130 1 41 2 35 3 49 4 51 5 54 230 130 230
Total 1959 2827 1959 2827

Disetujui Diperiksa Dibuat

Asisten Divisi Mandor 1 Kerani Transport


PENUTUP
PESAN :
 Masalah waktu praktikum. Seharusnya dapat tepat watu dalam
melaksanakan acara praktikum sehingga kami tidak terlalu sore untuk
selasai kuliah, karena tugas kami begitu banyak.
 Masalah konsultasi. Seharusnya kakak bisa membagi waktu jika ada dari
kami konsul itu bisa di respon dengan baik dan cepat karena tugas kami
bukan hanya laporan ini saja.
 Untuk tahun depan kami berharap untuk kakak-kakak co.ass bisa lebih
baik lagi.

KESAN :
 Memberikan tambahan ilmu yang lebih banyak serta mampu menambah
wawasan untuk mata kuliah administrasi perkebunan.
 Banyak latihan dalam pengerjaan laporan administrasi kebun, sehingga
dapat lebih baik memahami materi yang diberikan di mata kuliah
administrasi.
 Banyak ilmu yang sudah saya dapatkan, terlebih cara co.ass menerangkan
lebih enak dan gampang dimengerti.
 Saya lebih banyak paham mengenai praktikum karena kakak telah
membimbing dan mengajar kami dengan sangat baik.
 Dan saya berterimakasih kepada co.ass yang telah membimbing dan
menegur kami yang tidak bisa di atur dalam mengumpulkan laporan
praktikum.

Anda mungkin juga menyukai