Anda di halaman 1dari 116

*Tidak untuk Diperjualbelikan

MAJALAH TENTANG PERMUSEUMAN Vol. XVII/2022

‘Masyarakat di Hatiku’
Apakah Museum Harus Sebuah Slogan untuk Museum.
Hi-Tech?
Pengalaman Imersif 360 yang impresif,
Tak Ada Cerita Kaum Tren baru Museum Interaktif di Indonesia.
Crazy Rich di Museum.
Museum yang Belajar dari Publik
Pengalaman Museum Penerangan
Menggelar Nonton Bareng Sahabat Netra.
Kemendikbudristek Luncurkan Tiga Museum
Baru di Hari Museum Indonesia

MUSEOGRAFIA 2022 Vol.XVII/2022 1


i

Tim Redaksi
Penanggung Jawab : Desain Grafis dan Tata Letak :
Irini Dewi Wanti Rezki Kurnia Hapsari
Direktur Pelindungan Kebudayaan Riyan Hadi Hidayat

Redaktur : Sekretariat :
Rusmiyati Eko Priyanto
Aryudhi Saputra
Dini Fitriani
Safei
Partogi Mai Parsaulian
Shalihah Sri Prabarani
Albertus Napitupulu Edi Ardiyanto
Asri Cahyani
Editor :
Hilman Handoni

Diterbikan oleh :
Direktorat Pelindungan Kebudayaan
Direktorat Jenderal Kebudayaan
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan Riset dan Teknologi
Komplek Kemdikbudristek, Gedung ‘E’ Lantai 11
Jalan Jenderal Sudirman, Senayan, Jakarta
10270

Telp. : 021 5725048; Faksimile 021 5725531


Fb/Ig/Twitter : @lindungibudaya
Youtube : @Pelindungan Kebudayaan
Laman : https://kebudayaan.kemdikbud.go.id
Surel : dokumentasipublikasi.ditpk@gmail.com

Tulisan dalam majalah ini dapat dikutip atau disiarkan dengan menyebutkan pengarang
dan sumbernya, serta mengirimkan nomor bukti pemuatan kepada redaksi.

ASAS, TUJUAN, DAN JANGKAUAN


- Museografia majalah tentang permuseuman proses tukar pikiran berdasarkan penalaran dan
berasaskan Pancasila dan Undang-Undang pengalaman bagi kaum profesional, pengelola
Dasar 1945. dan peminat permuseuman.
- Museografia diterbitkan oleh Direktorat Pelind- - Museografia memilih dan memuat tulisan
ungan Kebudayaan, Direktorat Jenderal Kebu- ilmiah populer yang bersifat teoritis atau
dayaan, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, deskriptif, gagasan orisinil yang segar dan kritis,
Riset, dan Teknologi sebagai media komunikasi pengalaman teknis dengan penalaran teoritis, dan
dan informasi di bidang permuseuman. Tujuan berita permuseuman.
utama penerbitan ini adalah untuk menyumbang- - Museografia ingin mengajak para sarjana, ahli,
kan gagasan dan pikiran demi pertumbuhan dan dan pemikir untuk menulis dan
perkembangan ilmu permuseuman, pembinaan mengkomunkasikan buah pikiran yang kreatif dan
dan pengembangan permuseuman di Indonesia yang ada hubungannya dengan bidang
dan menciptakan suatu sarana komunikasi dan permuseuman.

2 Vol.XVII/2022 MUSEOGRAFIA 2022


Pengantar
Redaksi
“Museum Kini, Derap Inovasi Digital dan
Partisipasi Publik”
Museum adalah lembaga yang berfungsi melindungi, mengembangkan, memanfaatkan
koleksi, dan mengomunikasikannya kepada masyarakat. Definisi museum berdasarkan
konferensi umum ICOM (International Council Of Museums) yang ke-22 di Wina, Austria,
menyebutkan bahwa Museum adalah lembaga yang bersifat tetap, tidak mencari keuntungan,
melayani masyarakat dan perkembangannya, terbuka untuk umum, yang mengumpulkan,
merawat, meneliti, mengomunikasikan, dan memamerkan warisan budaya dan lingkungannya
yang bersifat kebendaan dan takbenda untuk tujuan pengkajian, pendidikan, dan kesenangan.

Museum mengelola bukti material hasil budaya dan/atau material alam dan lingkungannya
yang mempunyai nilai penting bagi sejarah, ilmu pengetahuan, pendidikan, agama,
kebudayaan, teknologi, dan/atau pariwisata untuk dikomunikasikan dan dipamerkan kepada
masyarakat umum melalui pameran permanen, temporer, dan keliling.

Berangkat dari Tema Hari Museum Internasional “The Power of Museum”, peringatan Hari
Museum Indonesia (Harmusindo) 2022 mengangkat tema “Museum sebagai Sumber Inspirasi
Bangsa” (Inspiring Museum) bertujuan untuk memperkuat peran Museum di Indonesia sebagai
sumber inspirasi masyarakat terhadap museum sebagai sumber sejarah dan budaya untuk
mewujudkan Indonesia Maju.

Pada terbitan Majalah Museografia tahun ini tim redaksi menyajikan tema “Museum Kini,
Derap Inovasi Digital dan Partisipasi Publik” yang mengulas tentang wajah museum masa
kini yang diikuti dengan perkembangan inovasi dalam bentuk digital dan partisipasi publik.
Perkembangan Museum setelah melewati pandemi beradaptasi dengan kebiasaan-kebiasaan
baru yang mengubah cara museum tetap bertahan dengan mengembangkan inovasi secara
daring melalui digital. Tahun ini telah diluncurkan 3 Museum baru yaitu Museum Batik
Indonesia, Museum Semedo, dan Museum Song Terus yang menambah khazanah peradaban
bangsa Indonesia yang merupakan bentuk upaya pelindungan, pemanfaatan, dan pelestarian
kebudayaan.

Selamt
Membac
MUSEOGRAFIA 2022 Vol.XVII/2022 3
4 Vol.XVII/2022 MUSEOGRAFIA 2022
Daftar Isi
Apakah Museum Harus Hi- Kanal Budaya Indonesiana
Tech. 06 TV x Munasprok: Upaya
Salsabila Sakinah Memvisualisasikan Spirit serta 68
Makna Peristiwa Sejarah dan
Muda-Kaya Raya: ‘Crazy Rich’ Koleksi Museum.
dan Museum Perbankan Kita. 14 Jaka Perbawa
Hilman Handoni
Kampanye Pelestarian Cagar
‘Masyarakat di Hatiku:’ Sebuah Budaya & Museum sebagai
Slogan untuk Museum 24 Upaya Penerapan Arkeologi 76
Intan Maulida Al Baroh Publik oleh KPBMI
Zulfa Nurdina
Museum yang Belajar Dari
Publik Pengalaman Museum Modernisasi Museum Mpu
32
Penerangan Menggelar Nonton Purwa 84
Bareng Bersama Sahabat Netra Akhmad Idris
Rosita Budi Suryaningsih
Menyingkap Eksistensi
Pengalaman Imersif 360 yang Museum Tertua di Indonesia, 92
Impresif, Tren Baru Museum Radya Pustaka
40
Interaktif di Indonesia Aprillia Christianawati
Rizki Dwika Aprilian
Ramah Publik Untuk
Bulan Kebangkitan/ Kolaborasi Wisatawan Difabel Melalui 100
dan Partisipasi Aktif Inovasi Digital.
Masyarakat dalam Momentum 46 Herdin Muhtarom
“Ma[s]sa Bangkit” Museum
Kebangkitan Nasional. Kemendikbudristek Luncurkan
Zulfa Nurdina Tiga Museum Baru di Hari
108
Museum Indonesia
Partisipasi Publik Sebagai Biro Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat
Strategi Kebangkitan Museum 60
Pasca Pandemi
Candrika Ilham Wijaya

MUSEOGRAFIA 2022 Vol.XVII/2022 5


Apakah
Museum
Harus
Hi-Tech?
Penulis Salsabilla Sakinah (Konsultan Museum)

Tempo hari, saya mengikuti sebuah webinar bertajuk perkembangan museum


di masa depan. Pada salah satu sesi tentang penggunaan teknologi digital di
museum, ada secuplik pernyataan dari narasumber yang membuat saya tergelitik.
Menurut sang narasumber, "Museum zaman sekarang, ya, harus hi-tech. Harus
pakai teknologi-teknologi canggih seperti AR, VR, video mapping, dan semacamnya,
supaya bisa menarik pengunjung."

6 Vol.XVII/2022 MUSEOGRAFIA 2022


MUSEOGRAFIA 2022 Vol.XVII/2022 7
Apa benar begitu? diingat bahwa jajak pendapat ini dilakukan di
media sosial pribadi yang bersifat personal,
Didorong rasa penasaran, saya membuka sehingga cakupan responden relatif terbatas
kolom jajak pendapat di Instagram story saya dan tentu tidak dapat mencerminkan
dan meminta urun rembuk dari warganet: keberagaman pendapat populasi yang
apakah museum harus hi-tech supaya sesungguhnya.
menarik untuk dikunjungi? Apa alasannya?
Dengan segala keterbatasannya, hasil survei
Dalam kurun waktu 22 jam Instagram story cepat ini ternyata menunjukkan hal menarik
tersebut tayang, tercatat ada 51 orang yang yang patut diteliti lebih jauh. Bertentangan
ikut memilih dalam polling, dan 19 orang dengan asumsi narasumber di webinar yang
yang sekaligus menyampaikan alasannya. saya ikuti sebelumnya, rupanya hanya 26
Menilik sekilas profil para responden persen responden yang meyakini bahwa
melalui akun Instagramnya, ada beberapa museum harus hi-tech. Mereka yang memilih
aspek demografis yang dapat dilihat. Dari opsi ini beralasan bahwa teknologi adalah
segi usia, hampir semua yang merespon hal yang kekinian, bagian tak terpisahkan
adalah generasi milenial (kelahiran antara dari kehidupan kita di masa sekarang. Bila
tahun 1981-1994), kecuali satu orang yang museum tidak ikut dalam euforia digital
merupakan generasi X (kelahiran antara ini, museum akan tertinggal. Ada lagi yang
tahun 1965-1980), dan dua orang yang menjelaskan bahwa menjadi hi-tech bisa
merupakan bagian dari generasi Z (kelahiran jadi merupakan salah satu upaya museum
antara tahun 1995-2010). Sementara dari segi untuk mengikuti dan menyesuaikan dengan
gender, jumlah perempuan dan laki-laki yang keinginan 'pasar.'
memilih relatif seimbang. Meski begitu, perlu

8 Vol.XVII/2022 MUSEOGRAFIA 2022


Sementara itu, hampir tiga perempat atau pemilihan dan penempatan koleksi,
74 persen responden lainnya rupanya serta penataan lingkungan pendukung
berpendapat bahwa museum tidak mesti adalah kunci utama untuk mencapai hal
mengadopsi aneka teknologi canggih ini. Museum Sisa Hartaku dan Museum
hanya demi menarik minat publik untuk Ullen Sentalu di Sleman, Yogyakarta,
berkunjung. Ada banyak faktor lain yang adalah beberapa di antara museum yang
mempengaruhi minat dan antusiasme orang oleh sebagian responden disebut sebagai
untuk datang ke museum, bukan sekadar museum yang berhasil membangun suasana
soal apakah museum tersebut hi-tech atau yang hidup dan mengesankan, meski tanpa
tidak. sentuhan teknologi canggih.

Suasana dan storyline Meski begitu, dari perspektif ini, bukankah


media digital canggih seperti augmented
Salah satu poin yang banyak disebut reality (AR), virtual reality (VR), dan video
sebagai 'lebih dicari di museum alih-alih mapping juga sangat bisa membantu
sekadar teknologi canggih' adalah suasana menghadirkan dan menghidupkan suasana
yang mengesankan. Beberapa responden zaman dulu di dalam ruang pamer museum?
menyampaikan bahwa ketika mereka datang
ke museum yang menampilkan koleksi- Kendati bukan satu-satunya cara, benar
koleksi berharga warisan dari masa lalu kita, bahwa teknologi imersif seperti AR, VR,
yang mereka harapkan justru gambaran dan video mapping dapat digunakan untuk
suasana yang membawa pengunjung seolah mengaburkan batasan antara dunia
kembali ke zaman tersebut, yang jadul (jaman nyata dengan dunia virtual, sehingga
dulu), vintage, dan klasik. Tata letak pameran, dapat membawa pengunjung 'masuk' dan

Gambar penunjang narasi dan pembangun


suasana di Hiroshima
Peace Memorial Museum
(sumber: dokumentasi penulis, 2018)

MUSEOGRAFIA 2022 Vol.XVII/2022 9


merasakan sepenuhnya suasana yang dan media yang digunakan dapat sesuai dan
dibuat. Akan tetapi, ada syarat penting yang efektif untuk menghidupkan alur cerita dan
perlu diperhatikan agar hal ini dapat tercapai: suasana yang ingin dihadirkan. Story first,
teknologi digital yang digunakan harus dilihat technology follows. Jangan sampai terbalik:
sebagai 'fasilitator penyampai pesan' yang yang penting canggih, yang penting pakai AR,
'melebur sempurna ke dalam latar belakang', VR, atau video mapping, sementara storyline
alih-alih dijadikan sebagai 'pengalaman hanya dipikirkan alakadarnya.
utama' yang disuguhkan untuk pengunjung
(Kidd, 2018; Kidd and McAvoy, 2020). Artinya, Salah satu contoh museum yang menurut
yang perlu 'dijual' dan dipromosikan besar- saya menggunakan teknologi imersif secara
besaran oleh museum semestinya bukanlah tepat, sehingga sukses menghadirkan
teknologinya itu sendiri, melainkan tema atau suasana masa lalu yang hidup, adalah
suasana yang ingin ditampilkan. Hiroshima Peace Memorial Museum di
Jepang. Pada bagian depan ruang pamer
Bagaimana museum dapat melakukannya? utamanya yang berkisah tentang dampak
Tentu saja dengan meletakkan fokus utama bom atom, museum ini menampilkan video
pada storyline yang ingin dibangun. Perkara mapping detik-detik hening kota Hiroshima
storyline ini juga ditekankan oleh banyak yang damai sesaat sebelum pelepasan bom
responden sebagai hal yang jauh lebih atom, dan kehancuran serta kengerian yang
penting ketimbang sekadar omong besar menjalar di seluruh kota setelahnya. Memiliki
soal teknologi. Sebagai awalan, museum tema yang jelas dan storyline yang kokoh,
perlu terlebih dahulu fokus menentukan teknologi proyeksi video yang digunakan di
tema apa yang ingin diangkat, konsisten galeri tersebut berpadu dengan penataan
merangkai jalan cerita seperti apa yang ingin koleksi dan gambar penunjang lainnya,
disampaikan serta bagaimana suasana yang membuat pengunjung benar-benar merasa
ingin dibangun. Baru setelah itu, museum tersedot masuk ke masa kelam itu.
bisa merancang bagaimana agar teknologi

Real-time voting digital di Bristol Museum & Art Gallery


(sumber: dokumentasi penulis, 2016)

10 Vol.XVII/2022 MUSEOGRAFIA 2022


Interaktif dan partisipatoris bisa berkreasi dan menciptakan sesuatu
terkait konten museum. Museum Batik
Faktor lain yang juga banyak disebut oleh Pekalongan, contohnya, menyediakan
responden survei Instagram saya sebagai kesempatan mencoba membatik bagi para
'lebih menarik minat daripada sekadar pengunjungnya. Sementara itu, National
teknologi canggih' adalah interaktif dan Museum Cardiff di Wales, Inggris, memberi
partisipatoris. Di museum yang interaktif, kesempatan pada pengunjung untuk
pengunjung tidak hanya berkeliling melihat- berinteraksi dengan koleksi dengan cara
lihat koleksi secara pasif, melainkan juga bisa menyediakan sampel replika koleksi yang
berinteraksi aktif. Sementara itu, museum memang ditujukan untuk disentuh, dipegang,
yang partisipatoris dapat didefinisikan dan dirasakan oleh pengunjung.
sebagai tempat di mana pengunjung bisa
menciptakan, berbagi, dan terhubung, baik Contoh lain museum yang interaktif bisa
dengan konten museum, maupun dengan kita lihat dari Museum Pusat Peragaan Ilmu
pengunjung lain terkait konten museum Pengetahuan dan Teknologi (PP-IPTEK) di
(Simon, 2010). Jakarta. Meski tidak mengadopsi fitur-fitur

Gagasan terkait museum yang


interaktif dan partisipatoris
sendiri sebetulnya bukan
hal baru. Meski tanpa
teknologi canggih,
banyak museum yang
telah menyediakan
program edukasi
di mana pengunjung

MUSEOGRAFIA 2022 Vol.XVII/2022 11


media digital kekinian semacam AR, VR, Jadi, apakah museum wajib hi-tech agar
atau video mapping, hampir semua yang dapat menarik minat pengunjung? Meski
ada di museum ini bersifat interaktif: bisa masih perlu diteliti lebih lanjut, jawabannya
disentuh, dicoba, dan dimainkan oleh mungkin di luar dugaan para pemangku
pengunjung. Sebagian besar media interaktif kepentingan: masih banyak generasi milenial
di sana justru menggunakan alat-alat peraga yang rupanya menjawab tidak harus. Faktor-
sederhana untuk mendemonstrasikan faktor yang justru lebih penting diciptakan
prinsip-prinsip dasar sains, seperti bersepeda oleh museum adalah storyline yang menarik,
bersama kerangka untuk memperagakan suasana yang sesuai sehingga memberi
gerak, prisma kaca untuk menggambarkan kesan mendalam, serta kesempatan bagi
sifat-sifat cahaya, atau bola melayang untuk pengunjung untuk berinteraksi aktif dan
menjelaskan efek hembusan angin. berpartisipasi di museum.

Meski lagi-lagi bukan satu-satunya cara, Tentu tak dapat dimungkiri, teknologi canggih
tentu saja teknologi digital juga bisa dapat berkontribusi menghadirkan semua
membuka peluang bagi museum dalam hal itu. Namun, bagaimana caranya? Itulah
mengembangkan fitur-fitur interaktif dan yang perlu dipikirkan matang-matang oleh
partisipatoris. Salah satunya, museum museum sebelum memutuskan memboyong
dapat menggunakan media digital untuk aneka teknologi media digital
memfasilitasi interaksi multi-arah antara ke dalam ruang pamernya.
pengunjung-museum-pengunjung, bukan Sehingga, seperti juga kata
sekadar dua arah antara pengunjung dan banyak responden jajak
konten museum saja. Sebagai contoh, pendapat Instagram saya,
Bristol Museum & Art Gallery di Inggris keberadaan teknologi
menggunakan teknologi voting digital dan media digital canggih
untuk menampilkan opini pengunjung di museum bisa benar-
tentang suatu isu kontroversial tertentu. benar membantu museum
Pengunjung dapat menekan tombol di mencapai tujuannya sebagai
samping pernyataan yang disetujuinya, dan sarana edukasi dan ilmu
hasil berupa berapa banyak pengunjung pengetahuan, bukan sekadar
lain yang juga menyetujui pernyataan menjadi gimmick belaka.
tersebut, serta berapa banyak orang yang
Referensi:
menyetujui pendapat lain yang bertentangan,
akan muncul secara real-time. Dengan Kidd, J. and McAvoy, E., 2020. Immersive
experiences in museums, galleries and heritage
menampilkan hasil voting secara real-time, sites: a review of research findings and issues.
Bristol Museum & Art Gallery tidak hanya Available from: https://www.pec.ac.uk/discussion-
papers/immersive-experiences-in-museums-
memberi kesempatan pada pengunjung galleries-and-heritage-sites-a-review-of-research-
untuk berpartisipasi memberikan findings-and-issues

pandangannya terkait konten museum, tapi Kidd, J., 2018. Immersive. Heritage Encounters. The
juga secara tidak langsung memfasilitasi Museum Review 3, 16.

pengunjung untuk berinteraksi dengan


Simon, Nina. 2010. The Participatory Museum.
pendapat pengunjung lainnya. Santa Cruz: Museum 2.0.

12 Vol.XVII/2022 MUSEOGRAFIA 2022


MUSEOGRAFIA 2022 Vol.XVII/2022 13
MUDA-KAYA RAYA:
‘CRAZY RICH’ DAN
MUSEUM PERBANKAN
KITA
Penulis Hilman Handoni (Museolog independen)

Kita tidak akan kekurangan cerita seperti miliarder-miliarder di Tuban. Mereka yang
beruntung mendapatkan rezeki nomplok, akibat ganti untung lahan, dan menghabiskan
uang mereka untuk barang-barang wah—dalam kasus ini mobil mewah. Sebagian dari
mereka mungkin telah mengukir sejarah: hidup makmur. Tapi beberapa di antaranya kini
harus berjuang lagi dengan sisa uang yang tak seberapa (Hamim, 2022). Cerita ini nyaris
berulang. Saya pernah mendengar petani lada di Lampung yang bahkan membeli mobil
padahal di kampungnya jalan saja belum beraspal. Atau ada juga yang membeli kulkas,
tapi karena listrik byar pet di kampungnya maka kulkas berakhir menjadi almari baju.
Apakah gejala ini akan berhenti? Kemungkinan tidak.

Di kutub yang lain kita juga disuguhi Tuna-kelola,


fenomena “crazy rich” yang memamerkan tuna-rencana keuangan
gaya hidup merah, sembari mengobral mimpi
bahwa mereka tajir lantaran trading saham Tak ada yang bisa melarang orang
dan berbagai investasi yang menjanjikan menghabiskan uangnya untuk perkara
keuntungan dalam sekejap. Wara-wiri di kesenangan dan kemewahan. Hidup
televisi, mereka yang mengumbar kisah-kisah berpuluh-puluh tahun dalam tekanan lalu
ajaib ini lantas belakangan kita ketahui tak dalam sekejap mata muncul kesempatan,
lebih dari penjahat dengan arisan skema maka wajar saja jika uang dihabiskan.
ponzi (BBC.COM, 2022). Apakah fenomena ini “Budaya konsumtif dan budaya instan yang
akan menghilang? Dengan kemajuan Internet ada di masyarakat seringkali menyebabkan
sudah hampir pasti penipuan atau perjudian masyarakat tidak berpikir untuk jangka
berkedok investasi, trading, atau apalah panjang,” kata pakar Hempri Suyatna pakar
itu akan selalu ada. Dan boleh jadi akan pembangunan sosial dan kesejahteraan,
memakan korban lainnya. Fisipol Universitas Gadjah Mada (Caesaria,

14 Vol.XVII/2022 MUSEOGRAFIA 2022


sumber foto:
https://www.freepik.com/free-photo/man-
with-banknotes-isolated-studio_14922978.
htm#query=crazy%20rich&position=1&from_
view=search&track=sph

MUSEOGRAFIA 2022 Vol.XVII/2022 15


2022). Di saat yang sama katanya banyak satu di antara dua penduduk Indonesia
orang juga tidak memiliki bekal untuk adalah generasi muda, menurut survei BPS
mengelola usaha dan keuangan sehingga 2020 (Malik, 2022). Tapi celakanya literasi
mereka mengalami kegagalan saat merintis keuangan penduduk berusia 15-17 tahun
usaha. terbilang cukup rendah. Hanya enam belas
persen saja yang melek, menurut Survei
Di pihak lain, kecepatan informasi dan Nasional 2019. Hal ini selaras dengan jumlah
Internet juga dimanfaatkan berbagai penduduk Indonesia yang hanya 38,02
perusahaan untuk menawarkan produk persen saja yang melek literasi keuangan
dan jasa. Termasuk kaum ‘crazy rich’ dan (ojk.go.id, 2020).
influencer untuk flexing, mempertontonkan
gaya hidup mewah (Malik, 2022). Ditambah Di sekolah dasar hingga sekolah menangah
dengan narasi yang membuai, maka atas, bahkan pendidikan tinggi, kita selalu
banyak orang termakan bujuk rayu. Ingin diajarkan pendidikan moral, pendidikan
mendapatkan barang dan gaya hidup agama, pendidikan kewarganegaraan agar
mewah. Ingin mendapatkan uang dengan tumbuh menjadi pribadi yang bermanfaat
cara pintas sambal rebah-rebahan. Dengan dan tidak menjadi mudarat bagi masyarakat.
Internet yang menghadirkan kemudahan Tapi apakah ada pendidikan keuangan dan
dalam mengalirkan dan mempertukarkan bagaimana merencanakan keuangan kita
aset, jual-beli dan investasi (apa pun jenisnya) agar tak jadi melarat dan tidak jadi beban
semua bisa dilakukan sambil rebahan. anak dan negara di masa tua di sekolah-
Termasuk untuk membeli hal yang tak sekolah kita?
diperlukan dan menyetor uang pada platform
judi dan ponzi berbungkus investasi. Museum dan penumbuhan
kesadaran
Semua bisa jadi sasaran jenis kejahatan
atau gaya hidup mewah seperti ini—yang Menambal ruang kosong di dalam
akan berakhir dengan kemelaratan. Orang pendidikan formal kita, yang tidak
tua, apalagi anak muda. Harap diingat, menyediakan pendidikan khusus untuk

16 Vol.XVII/2022 MUSEOGRAFIA 2022


mengelola keuangan, museum bisa
tampil dan berperan. Dan itu terjustifikasi.
Toh, fungsi pendidikan (education)--yang
juga dapat dimaknai sebagai laku untuk
melayani (service of society) dan membangun
masyarakat (its development)—juga
terangkum di dalam definisi museum yang
dirumuskan The International Council
of Museums (ICOM). Definisi museum
menurut ICOM itu berbunyi ‘A non-profit
making, permanent institution in the service
of society and of its development, and open to
public, which acquires, conserves, researches,
communicates, and exhibits, for purpose of
study, education and enjoyment, material
evidence of man and his environment.’

Hein (2000) bahkan berargumen aspek


pendidikan adalah raison d’être (alasan
utama) keberadaan sebuah museum
dan menjadi fungsi pokoknya. Dengan
melacak perdebatan hingga abad ke-19,
antara George Brown Goode (1851–1896)
dan Benjamin Ives Gilman (1852–1933),
Hein membuktikan bahwa museum, apa
pun jenisnya, apakah yang mementingkan

MUSEOGRAFIA 2022 Vol.XVII/2022 17


fungsi estetis atau nilai edukatif, senantiasa Ada (pendidikan) uang di
membawa misi pendidikan atau pengajaran museum
(1998, 2004). Hein juga berpendapat
pendidikan bukan hanya bermakna memberi Pendidikan keuangan bukan sekadar gerakan
penekanan pada pola pembelajaran aktif sporadis atau petatah petitih kuno semacam
‘active learning’ dan mengakomodasi ‘mari menabung’ atau simpan uang di dalam
kebutuhan individu saja. Tapi pendidikan bantal. Menurut Pereira dan Coelho (2020)
juga bermakna sebagai aktivitas sosial politik literasi keuangan juga berarti pemahaman
yang bertujuan utama untuk memperbaiki atas uang baik dalam level personal maupun
kondisi masyarakat (2002). pada tingkat masyarakat, termasuk mengerti
kekuatannya, tanggung jawabnya, manfaat,
Pendidikan dan literasi keuangan yang juga tantangannya. Seorang yang paham
didefinisikan sebagai pengetahuan, keuangan juga mampu dan percaya diri
keterampilan, dan keyakinan yang mengelola jejaring keuangan yang kompleks
mempengaruhi sikap dan perilaku untuk dan berbeda.
meningkatkan kualitas pengambilan
keputusan dan pengelolaan keuangan dalam Museum keuangan secara khusus atau
rangkai mencapai kesejahteraan (ojk.go.id, museum yang memiliki koleksi terkait
2020) dengan demikian amat sah untuk dengan keuangan adalah tempat yang amat
dimasukkan ke dalam bagian dari kegiatan pas untuk menyediakan pengalaman
pendidikan di museum. belajar mengenai literasi keuangan.
Mereka punya potensi yang
unik karena memegang
warisan budaya milik
warga yang terkait
dengan keuangan

18 Vol.XVII/2022 MUSEOGRAFIA 2022


termasuk pengetahuan yang terkait dengan nilainya. Tak ada yang mengomentari dan
sejarah dan perkembangan keuangan. menghubungkan fenomena munculnya
(Lusardi, 2019) kaum “crazy rich” dengan produk investasi,
kewajaran dalam berusaha, pola konsumsi,
Dalam konteks Indonesia, kita juga punya dan perencanaan keuangan. Padahal,
banyak museum yang terkait dengan museum-museum ini punya lebih dari
keuangan. Museum Nasional misalkan juga sekadar koleksi, tapi juga otoritas dalam
memiliki uang (bahkan cetakannya!) yang menyediakan pendidikan dan literasi
membentang mulai dari masa Majapahit keuangan.
hingga Kesultanan Palembang di abad
kesembilan belas. Semuanya termasuk Museum sebagai pusat literasi
dalam kategori koleksi numismatik. keuangan

Kebanyakan menempati bangunan- Ada banyak cara museum menampilkan dan


bangunan historis, Indonesia juga punya memberi suluh kesadaran keuangan buat
beberapa museum yang terkait dengan publik. Ada yang bisa dikaitkan langsung
perbankan: Museum Bank Indonesia, dengan koleksi (misalkan koleksi cetakan
Museum Bank Mandiri, Museum BRI koin dari masa lalu bisa dikaitkan dengan
di Purwokerto, dan Museum BNI. Tapi peredaran uang dan menjaga inflasi tetap
sayangnya, tengoklah media sosial dan situs terkendali) dalam sebuah pameran, baik
web museum-museum ini, sedikit sekali atau pameran tetap maupun pameran temporer.
malah nyaris tidak ada yang memberikan Tapi bisa juga museum menghadirkannya
informasi atau edukasi yang terkait dalam bentuk program publik non-pameran.
dengan, katakanlah yang paling
dasar, inflasi dan bagaimana Contoh meme terkait literasi keuangan yang
tabungan kita bisa digerogoti beredar di Twitter. Sederhana, menarik, dan
tepat sasaran.

MUSEOGRAFIA 2022 Vol.XVII/2022 19


Mengapa tidak museum membuka kelas Saya agak sedikit yakin, museum-museum
khusus perencanaan keuangan untuk yang disebut di atas, punya kapasitas apa
anak SD atau anak SMP? Lebih baik lagi, pun untuk menyelenggarakan kelas-kelas
jika diperkenankan peraturan, museum ini. Mereka punya pengetahuan dan sumber
bahkan bisa membuka kelas-kelas berbayar daya manusia dan yang paling penting: juga
mengenai perencanaan keuangan untuk punya sumber daya uang. BRI misalkan, yang
keluarga di akhir pekan. Ini tak cuma punya Museum BRI di Purwokerto, tercatat
menciptakan engagement museum dengan menjadi bank BUMN penyumbang dividen
publik, tapi juga sumber revenue baru terbesar kepada pemerintah. Secara total,
buat museum. Coba cek berapa banyak BRI menyetor deviden sebesar Rp45 triliun
perusahaan perencana keuangan yang pada 2020 (Fakhrudin, 2021).
tumbuh sejak sepuluh tahun yang lalu. Masa
iya museum, apalagi yang terkait dengan Ketimbang hanya mempromosikan ruang-
perbankan, tidak mau nimbrung dalam pasar ruang dan spot Instagramable atau asyik-
yang telah tumbuh bertahun-tahun ini? masyuk dengan keunikan koleksi museum,

20 Vol.XVII/2022 MUSEOGRAFIA 2022


kenapa tidak museum menghadirkan cerita- inklusi keuangan pemerintah yang tentu saja
cerita tokoh publik dan bagaimana mereka punya tujuan bajik, tercapai. Toh museum
mengelola uangnya sejak kecil? Museum bisa punya banyak ruang serba guna atau
menggunakan meme atau ilustrasi sederhana halaman yang bisa dimanfaatkan.
untuk menggambarkan apa itu saham dan
bagaimana kita bisa mengambil keuntungan Mumpung sudah di situ, museum bersama
dari pertumbuhan ekonomi. Apa itu inflasi lembaga keuangan lainnya tentu saja bisa
dan kenapa kalau hanya menabung saja menghadirkan seminar atau kampanye
kita bisa rugi? Museum bisa menghadirkan mengenai praktik pinjol alias pinjaman
kuis-kuis sederhana setiap pekan yang berisi online yang bikin sengsara jika tidak
pilihan konsumsi yang bijak: beli sepeda dilakukan dengan hati-hati atau mengenai
motor atau laptop yang bisa bikin kita arisan dengan skema ponzi. Lebih jauh
produktif? Atau beli sepatu baru yang keren dari itu, museum keuangan bahkan bisa
versus beli jaket yang bisa melindungi kita menjadi laboratorium tempat kita menguji
dari angin jahat? Dll. ide-ide mendasar misalkan kredit di bank
konvensional versus di bank syariah. Intinya
Bank-bank berjalan boleh jadi sudah museum bisa melakukan banyak hal baik
ketinggalan zaman, tapi museum tetap bisa sendiri-sendiri maupun bermitra dengan
menjadi arena, misalkan bagi bank induknya, lembaga induk dan lembaga lainnya. Kerja
untuk membuka ruang-ruang temu yang sama bisa jadi kunci untuk meningkatkan
menyediakan akses keuangan agar tujuan dampak dan efisiensi.

MUSEOGRAFIA 2022 Vol.XVII/2022 21


Menyegarkan fungsi dan definisi masyarakat, termasuk denyut problem sosial
di dalamnya, menjadi pokok perhatiannya.
Museum telah teruji oleh waktu. Dari Cukuplah museum-museum perbankan bisa
lemari sederhana milik kolektor kaya raya, belajar dari induknya: Bagaimana industri
kini museum telah menjadi ruang tempat perbankan dipertanyakan ulang dan dipaksa
gagasan dan ide diadon dan dipertarungkan berbenah dengan kemajuan pesat financial
dalam aktivitas sosial dan budaya. Museum technology (dengan kehadiran bank-bank
telah menjadi ruang fleksibel di mana digital, berbagai aplikasi investasi yang
keindahan, pendidikan, dan aktivisme dihelat amat mudah digunakan konsumen, efisiensi
dan dipertunjukkan. Dan rasanya, dengan dalam biaya transaksi, dll) yang memangkas
problem sosial yang terus-menerus hadir, birokrasi dan ketidakefisienan bank.

Sudah waktunya museum


mestinya museum, termasuk museum
perbankan mesti mempertajam lagi

berbenah. Dan itu bisa


fungsi dan definisinya. Bisa saja museum

dilakukan sekarang juga.


memekakkan telinganya sendiri dan
menutup mata dari problem-problem sosial.
Tapi itu berarti lonceng kematian. Atau
pilihan lainnya museum segera bergegas
meredefinisi fungsinya dan menjadikan

22 Vol.XVII/2022 MUSEOGRAFIA 2022


Referensi : Hein, G. (2000 ). The museum in transition: Philosophical
Perspective. London: Smithsonian Institute
(2020, Desember 1). Retrieved from ojk.go.id: https://www. Press.
ojk.go.id/id/berita-dan-kegiatan/publikasi/
Pages/Survei-Nasional-Literasi-dan-Inklusi- Hein, G. (2002). Learning in museums. New York: Routledge.
Keuangan-2019.aspx
Lusardi, A. ( 2019). Financial literacy and the need for
(2022, Februari 2). Retrieved from BBC.COM: https://www. financial education: evidence and implications.
bbc.com/indonesia/trensosial-60199794 J. Econ. Stat., vol. 155, no. 1, pp. 1–8.

Caesaria, S. D. (2022, Januari 27). Retrieved from Kompas. M. C. Pereira and F. Coelho. (2020). Regulatory focus, money
com: https://www.kompas.com/edu/ attitudes and financial literacy: Evidence from
read/2022/01/27/090312771/pakar-ugm-kasus- Portuguese young adults . J. Fam. Econ. Issues,
miliarder-tuban-jatuh-miskin-jangan-sampai- vol. 41, no. 4,, pp. 615–625.
terulang?page=all
Malik, N. J. (2022, Maret 17). Retrieved from cnnindonesia.
Fakhrudin, I. (2021, Juni 10). Retrieved from beritadiy. com: https://www.cnnindonesia.com/ekono
pikiran-rakyat.com: https://beritadiy.pikiran- mi/20220317205036-92-772859/guru-besar-ui-
rakyat.com/nasional/pr-702035327/bri-jadi- bicara-fenomena-crazy-rich-generasi-milenial
penyumbang-deviden-terbesar-untuk-negara-
capai-264-persen-dari-total-deviden-bumn

Hamim. (2022, Januari 26). Kompas.com. Retrieved


from https://surabaya.kompas.com/
read/2022/01/26/071000478/5-fakta-kampung-
miliarder-tuban-dulu-kaya-raya-kini-warga-
harus-jual?page=all

MUSEOGRAFIA 2022 Vol.XVII/2022 23


‘Masyarakat di
Hatiku:’ Sebuah
Slogan untuk
Museum
Penulis Intan Maulida Al Barroh

24 Vol.XVII/2022 MUSEOGRAFIA 2022


‘Museum di hatiku’ merupakan sebuah slogan yang sering digaungkan oleh
museum untuk mengajak masyarakat lebih dekat dengan museum. Tapi yang jadi
pertanyaan, apakah museum sudah berupaya untuk menempatkan publik di ‘hati’
mereka? Apakah masyarakat telah dijadikan sebagai unsur penting dalam kegiatan
dan pengembangan museum? Tulisan ini akan membahas bagaimana pentingnya
menempatkan masyarakat sebagai salah satu faktor penting dalam menjalankan
kegiatan museum sehingga motto ‘museum di hatiku’ bisa terwujud.

MUSEOGRAFIA 2022 Vol.XVII/2022 25


Tur Virtual Museum Nasional
(https://museumnasional.iheritage-virtual.id/)

Public-oriented Museum Menjadikan publik sebagai aspek


penting dalam menyusun kegiatan di
Dari masa ke masa, museum memiliki museum adalah hal yang perlu dilakukan.
peran yang dinamis. Awalnya, museum Menempatkan masyarakat sebagai bagian
berfungsi sebagai tempat untuk menyimpan penting museum bisa menunjukkan bahwa
berbagai koleksi. Kemudian, museum museum telah menyadari krusialnya peran
berkembang menjadi tempat yang tak serta masyarakat dalam membentuk dan
sekedar menyimpan koleksi, melainkan mengembangkan kegiatan museum. Publik
juga sebagai tempat untuk mengkonservasi tidak dianggap sebagai konsumen pasif yang
dan mempublikasikan koleksi tersebut sekadar menerima apa yang ditampilkan
kepada masyarakat. Kini, peran museum oleh museum. Tapi mereka juga dapat
menjadi lebih kompleks. Museum memiliki turut berpartisipasi dalam membentuk dan
peran yang penting dalam berbagai bidang membawa arah pengembangan museum. 
yang berkaitan erat dengan publik, yakni
sosial, budaya, ekonomi, dan kesejahteraan Manfaat ‘Public-oriented
masyarakat (Ambrose dan Paine, 2018).
Museum’
Selain itu, museum telah mengalami
Menjadi public-oriented museum memberikan
transformasi, dari institusi yang berorientasi
banyak manfaat bagi museum dan
pada objek menjadi institusi yang
publik. Salah satunya adalah mendukung
berorientasi pada publik (Edson, 2013).
keberlanjutan dan relevansi museum.
Sebagai institusi yang berorientasi pada
Sebagai institusi yang melayani masyarakat
publik, museum diharapkan menempatkan
dalam melestarikan dan mempublikasikan
masyarakat sebagai acuan dalam
koleksinya, museum harus dinamis
menjalankan kegiatan di saat ini maupun
mengikuti perkembangan yang terjadi di
merencanakan kegiatan di masa mendatang.

26 Vol.XVII/2022 MUSEOGRAFIA 2022


sekitarnya. Upaya museum untuk mengikuti
dan beradaptasi dengan dinamika sosial
akan membuat keberadaan museum
senantiasa relevan dengan kondisi
masyarakat. Relevansi museum dengan
kondisi masyarakat akan membuat museum
tetap bertahan dari waktu ke waktu. Museum
tidak akan dianggap sebagai institusi yang
ketinggalan zaman melainkan institusi yang
selalu up to date.

Ketika isu mengenai perubahan iklim


mengemuka di masyarakat, salah satu
museum terbesar di dunia, British Museum,
bergerak untuk membahas isu ini dalam
pameran digital mereka yang bertajuk
‘Arctic: Culture and Climate' (British Museum,
2022). Melalui pameran ini, British Museum

Salah satu display di Museum Angkut


(https://www.instagram.com/p/B5FMbWSBRAB/?utm_source=ig_web_copy_link)

MUSEOGRAFIA 2022 Vol.XVII/2022 27


membahas isu yang sedang
didiskusikan oleh publik
dan ikut berkontribusi
dalam memberikan
pandangan dan pemikiran
terhadap isu perubahan
iklim. Hal ini menunjukkan
kepekaan museum dengan
kebutuhan publik sehingga
museum dapat menjadi
rujukan dalam pembahasan
isu-isu kontemporer
yang sedang hangat di
masyarakat.

Manfaat lain yang dapat


diperoleh oleh museum
dengan melibatkan publik
adalah semakin meluasnya
peran yang dapat dimiliki
oleh museum. Dengan
melibatkan masyarakat
berpartisipasi, museum dapat melihat apa mitra yang baik dalam melakukan evaluasi
yang diharapkan masyarakat terhadap dan memberikan ide terhadap museum.
museum. Hal ini tidak selalu berkaitan Tidak jarang di saat museum mengadakan
dengan peran-peran yang besar. Beberapa pengembangan, tujuan mereka untuk dapat
peran yang diharapkan oleh publik dapat meningkatkan pelayanan mereka tidak
berupa peran-peran yang sederhana dan tercapai. Ketidakefektifan tersebut dapat
kadang tidak disangka oleh museum. disebabkan kurang tepatnya pengembangan
tersebut dengan masyarakat yang menjadi
Salah satu peran sederhana yang perlu
target mereka. Jika berorientasi pada publik,
diperhatikan oleh museum adalah peran
museum dapat mengetahui apa yang perlu
mereka sebagai landmark di suatu tempat.
dilakukan, ditingkatkan maupun dihentikan
Sebagai landmark, museum dapat menjadi
dari kegiatan museum.
acuan bagi publik dalam mengorientasikan
diri mereka di suatu wilayah. Oleh karena Beberapa museum berupaya untuk
itu, museum dapat memiliki peran sebagai meningkatkan interaktivitas mereka
tempat untuk bertemu meskipun mungkin dengan menyediakan permainan yang
masyarakat tidak berkunjung ke museum. berada di fasilitas layar sentuh. Meskipun
Untuk dapat mengakomodasi kebutuhan pengembangan ini banyak dilakukan di
masyarakat, museum dapat melakukan hal- museum-museum lain, belum tentu publik
hal yang sederhana seperti menempatkan dapat menerima upaya tersebut dengan baik.
tulisan museum di tempat yang strategis. Museum harus memastikan apakah publik
merasa terbantu dengan pengembangan
Ketika museum menempatkan masyarakat
tersebut. Oleh karena itu, partisipasi publik
di ‘hati’ mereka, pengembangan museum
dalam hal ini sangat diperlukan. Jangan
akan semakin efektif dan efisien. Masyarakat
sampai investasi yang dilakukan untuk
sebagai target museum dapat menjadi

28 Vol.XVII/2022 MUSEOGRAFIA 2022


di museum maupun
pelayanan mereka pada
publik. Selain itu, riset
publik akan menjadi
sebuah jembatan
yang menghubungkan
antara museum dengan
masyarakat. Melalui
penelitian tersebut, publik
dapat berpartisipasi dalam
memberikan evaluasi dan
ide untuk pengembangan
museum di masa depan.

Fenomena tersebut dapat


dilihat dalam terjadinya
adaptasi museum dari
institusi yang bersifat fisik
menjadi perpaduan antara
fisik dan digital. Diskusi
mengenai perkembangan
museum dan adaptasinya
mengembangkan museum malah membuat dengan perkembangan dunia digital telah
publik tidak nyaman atau kebingungan ketika jamak dilakukan sebelum pandemi Covid-19
berada di museum. terjadi. Meskipun begitu, penerapan
digitalisasi pada museum masih belum
Implementasi ‘Public-oriented terlalu signifikan karena museum belum
melihat urgensi untuk melakukan digitalisasi
Museum’
dalam kegiatannya.
Hal yang dapat dilakukan untuk mendukung
Hal ini seketika berubah begitu kondisi
terciptanya public-oriented museum adalah
pandemi Covid-19 terjadi. Semakin
melakukan riset terhadap masyarakat yang
meningkatnya penyebaran Covid-19
menjadi target museum. Riset ini dapat
mengakibatkan berbagai institusi publik,
dilakukan dengan mengumpulkan data
termasuk museum, diminta untuk menutup
secara langsung melalui wawancara atau
layanan fisiknya. Adanya permintaan dari
kuesioner. Selain itu, museum juga dapat
masyarakat untuk tetap menyediakan akses
mengumpulkan data tersebut secara tidak
dan pelayanan dari museum membuat
langsung dengan mengamati perilaku
urgensi digitalisasi museum semakin tinggi.
pengunjung di museum atau memperhatikan
Oleh karena itu, beberapa museum mulai
persepsi yang tumbuh di masyarakat
melakukan digitalisasi pada beberapa
mengenai museum, baik secara langsung
kegiatan mereka, mulai dari mengadakan
maupun melalui media sosial.
webinar tentang museum, meng-upload
Penelitian terhadap publik akan memberikan informasi tentang koleksi mereka, hingga
pengetahuan terhadap apa yang publik mengadakan tur secara virtual. Dengan
pikirkan dan harapkan terhadap museum. melakukan digitalisasi tersebut, diharapkan
Berangkat dari riset tersebut, museum dapat kebutuhan masyarakat terhadap museum
melakukan peningkatan pada kegiatan dapat terpenuhi meskipun kondisi sedang
tidak memungkinkan.

MUSEOGRAFIA 2022 Vol.XVII/2022 29


‘Public-oriented Museum’ vs
Identitas dan Ciri Khas Museum

Meskipun begitu, menjadikan masyarakat


menjadi acuan utama bukan berarti
meniadakan keberadaan faktor lain yang juga
dapat mengambil peran dalam menentukan
kegiatan museum. Museum perlu
mempertimbangkan secara proporsional
aspek-aspek tersebut agar dapat tercapai
keseimbangan dan proporsi yang pas di
dalam kegiatan museum. Dua faktor penting
lain yang perlu menjadi perhatian museum
adalah identitas dan ciri khas museum.

Museum memiliki identitas sebagai institusi


yang berkaitan erat dengan koleksi dan
mempublikasikannya kepada publik.
Secara internasional, museum memiliki ciri
sebagai organisasi yang bersifat permanen,
nirlaba, terbuka untuk umum dan melayani
masyarakat (International Council of
Museums, 2007). Khusus di Indonesia,
museum juga memiliki identitas tertentu
yang diatur dalam Peraturan Pemerintah
Republik Indonesia nomor 66 2015. Di keuntungan kompetitif museum sehingga
dalam peraturan tersebut, disebutkan positioning museum di masyarakat semakin
bahwa museum bertugas untuk melindungi, kuat. Salah satu ciri khas yang sangat melekat
mengembangkan, memanfaatkan koleksi, pada museum dimiliki oleh Museum Angkut.
dan mengomunikasikannya kepada Keunikannya sebagai museum dengan
masyarakat. Identitas yang dirumuskan display transportasi yang Instagramable
secara internasional dan nasional tersebut membuat masyarakat tertarik untuk
menjadi fondasi penting yang menjadikan mengunjunginya.
sebuah organisasi dapat disebut sebagai
museum. Untuk mengatasi permasalahan yang dapat
muncul karena museum berorientasi pada
Selain itu, setiap museum menjadi ciri khas masyarakat, museum dapat memadukan
tertentu yang menjadikan suatu museum antara ketertarikan publik dengan identitas
berbeda dengan museum yang lain. Ciri khas dan ciri khas yang dimiliki oleh museum.
tersebut dapat merupa dalam berbagai hal, Hal ini dapat dilihat dalam kegiatan
baik itu koleksi yang dimiliki oleh museum, ‘Amazing Race’ yang dilakukan oleh
bentuk bangunan, maupun cara museum Museum Vredeburg yang bekerja sama
berkomunikasi dengan publik. Keunikan dengan Komunitas Malam Museum. Dalam
yang dimiliki oleh museum merupakan aspek kegiatan ini, museum memadukan aspek
penting yang dapat meningkatkan yang digemari oleh publik dengan identitas
yang dimiliki oleh museum. Kegiatan ini
menggambarkan bagaimana museum

30 Vol.XVII/2022 MUSEOGRAFIA 2022


‘Masyarakat di Hatiku’ untuk
‘Museum di Hatiku’

'Masyarakat di Hatiku' sebaiknya mulai


diterapkan oleh museum baik dalam
menjalankan maupun merencanakan
kegiatannya. Penerapan ini akan
memberikan banyak manfaat bagi museum,
yaitu mendukung keberlanjutan dan
relevansi museum, memperluas fungsi
museum bagi publik, serta membuat
pengembangan museum menjadi tepat
sasaran. Hal ini dapat diimplementasikan
dengan melakukan riset terhadap
masyarakat. Melalui kegiatan tersebut,
museum dapat menampung aspirasi publik
serta meningkatkan partisipasi masyarakat
terhadap kegiatan museum.

Meskipun begitu, museum harus senantiasa


mempertimbangkan keseimbangan antara
memenuhi kebutuhan publik dan menjaga
identitasnya sebagai museum. Hal ini
perlu dilakukan agar museum tidak hanya
memperhatikan aspirasi masyarakat tetapi
mengadakan kegiatan jelajah museum yang juga tetap memiliki identitas dan ciri khas
dikemas dalam bentuk permainan tanpa Dengan demikian, apa yang diharapkan
menghilangkan identitas dan ciri khasnya museum akan tercipta, yakni mewujudkan
sebagai museum yang menyimpan sejarah ‘Museum di Hatiku’.
perjuangan kemerdekaan Indonesia di
Referensi:
Yogyakarta.
Ambrose, T. and Paine, C. (2018). Museum basics. 4th edn.
Dilema dapat terjadi ketika apa yang London: Routledge.
diharapkan oleh publik dan identitas
Edson, G. (2013). International Directory of Museum Training:
yang harus dipegang oleh museum Programs and practices of the museum profession. London:
berbeda atau justru malah berlawanan. Routledge.

Dalam hal ini, museum disarankan agar


Peraturan Pemerintah Republik Indonesia nomor 66 2015.
mempertimbangkan dengan detail mengenai (https://peraturan.bpk.go.id/Home/Download/29123/PP%20
Nomor%2066%20Tahun%202015.pdf). Diakses tanggal 10
aspirasi publik tersebut. Jika perubahan
Juni 2022.
tersebut membuat esensi dasar museum
berubah drastis, maka museum dapat International Council of Museums (2007). Museum definition.
(https://icom.museum/en/resources/standards-guidelines/
memilih untuk tidak melakukan atau museum-definition/). Diakses tanggal 15 Juni 2022.
memodifikasi permintaan publik. Hal ini
British Museum (2021). Arctic: culture and climate. (https://
dilakukan agar museum tidak kehilangan
www.britishmuseum.org/exhibitions/arctic-culture-and-
esensi dasarnya yang menjadikan suatu climate). Diakses tanggal 10 Juni 2022.
institusi dapat diidentifikasikan sebagai
sebuah museum.

MUSEOGRAFIA 2022 Vol.XVII/2022 31


Museum yang Belajar
Dari Publik Pengalaman
Museum Penerangan
Menggelar Nonton
Bareng Bersama Sahabat
Netra
Penulis Rosita Budi Suryaningsih (Kurator Koleksi Museum)

Sebuah kemustahilan bagi para penyandang tuna netra untuk bisa menonton film di bioskop. Namun Museum
Penerangan bisa mewujudkannya. Mereka memang tidak bisa melihat, tapi kita bisa membantu mereka
membayangkan apa yang ditayangkan di film tersebut melalui bisikan.

32 Vol.XVII/2022 MUSEOGRAFIA 2022


Dalam membuat program publik, museum Pelaksanaan program publik ini adalah
harus selalu kreatif. Jika mungkin, gelarlah adalah bentuk pengejawantahan Museum
hal-hal yang tidak mungkin atau tidak Penerangan sebagai museum inklusif,
terbayangkan sebelumnya. Museum museum yang bisa mengakomodasi berbagai
Penerangan memperingati Hari Film Nasional pihak. Semua orang yang punya kebutuhan
yang jatuh pada bulan Maret dengan khusus, punya hak yang sama untuk
berbagai program publik seperti workshop mendapatkan edukasi, terlibat kegiatan, dan
dan nonton bareng dengan berbagai mendapatkan akses ke Museum Penerangan.
komunitas. Tapi kegiatan yang paling spesial Termasuk untuk menikmati film.
di tahun ini adalah menonton film bersama
dengan para sahabat netra. Mereka yang Peter van Mensch seorang museolog
tidak bisa melihat dan menonton film menyebut tujuan dari museum inklusif
didampingi para relawan yang membisikkan adalah untuk mencapai inklusi budaya
detail film-film. dengan representasi, partisipasi, dan akses
bagi orang-orang atau komunitas. Secara

MUSEOGRAFIA 2022 Vol.XVII/2022 33


umum, sebuah museum harus memainkan nyata anak muda Bandung bagi terciptanya
peran dalam menghasilkan perubahan masyarakat inklusif. Ini adalah pengalaman
sosial untuk terlibat dalam memberdayakan pertama Museum Penerangan berkolaborasi
masyarakat, mendidik diri mereka sendiri dengan para sahabat netra.
untuk mencapai potensi mereka, memainkan
peran penuh dalam masyarakat dan Nina Simon dalam bukunya The Participatory
berkontribusi untuk mereformasi di masa Museum, menuliskan bahwa untuk
depan (2003). mendesain pengalaman sosial yang
sukses, caranya adalah bukan dengan
Untuk kegiatan kali ini, Museum Penerangan memulai mendesain keramaiannya. Namun
berkolaborasi dengan komunitas Bioskop bayangkan anda sebagai penyelenggara
Harewos, sebuah komunitas yang banyak pestanya.
membantu para sahabat netra di Kota
Bandung untuk memberikan pengalaman Belajar dari tulisan tersebut, kami
menikmati rasanya menonton film. Bioskop mempersiapkan diri bagaimana agar nanti
Harewos adalah sebuah program kegiatan tidak menyinggung para sahabat netra yang
nonton bareng dan beraktivitas bersama datang. Untungnya para relawan Bioskop
bagi tunanetra bersama para relawan Harewos banyak memberikan masukan
pembisik (visual reader). Program ini terlahir kepada kami. Seperti misalnya, jangan
dari inisiatif sosial, empati, dan dukungan terlalu menganggap mereka berbeda, jangan

34 Vol.XVII/2022 MUSEOGRAFIA 2022


terlalu lama menatap mata mereka, namun Sebelum acara dimulai, saat melihat sahabat
terus sigap membantu mereka. Misalnya, netra datang satu persatu secara mandiri,
jika kita akan memandu mereka, pastikan dengan naik kendaraan umum maupun ojek
kita ada dua langkah di depan sahabat online, hati kami merasa tersentuh, kagum
netra, memegang salah satu lengannya, dan dengan semangat para sahabat netra ini.
memberikan kode dengan menepuk ringan Mereka kemudian menjalani tes antigen
pada sahabat netra. Kita berusaha agar sambil tertawa dan bersenda gurau. Setelah
membuat mereka nyaman dan puas dengan itu mereka pun dipasangkan dengan para
pelayanan yang telah kita berikan. relawan. Satu sahabat netra didampingi
oleh satu relawan yang disebut dengan
Museum Penerangan juga menggandeng teman bisik. Teman bisik inilah yang akan
mitra museum lain, yaitu Museum Gedung mendampingi sahabat netra ini baik dari
Sate, agar bisa mengakomodasi para masuk ke Museum Gedung Sate, hingga
sahabat netra yang berdomisili di Bandung. menemani membantu menjelaskan deskripsi
Kolaborasi dalam penyelenggaraan film yang akan ditonton.
program publik seperti ini ternyata banyak
memberikan banyak manfaat yang positif Ketua Komunitas Bioskop Harewos Robi
bagi masing-masing museum. Museum Prasetyo menjelaskan kepada para teman
Gedung Sate juga memiliki sarana mini bisik apa saja hal yang perlu diperhatikan
teater yang bisa dipakai untuk nonton film, saat mendampingi sahabat netra. Selain hal-
sehingga bisa membuat para sahabat netra hal yang mungkin dianggap biasa, misalnya
nyaman berada di sana.

MUSEOGRAFIA 2022 Vol.XVII/2022 35


jangan memindahkan barang-barang
milik sahabat netra tanpa sepengetahuan
mereka, memberitahukan apabila di
depan kita ada tangga atau jalan yang
menurun, beliau juga memberikan banyak
masukan tentang apa saja yang perlu
dibisikkan kepada sahabat netra ketika
menonton film nanti.

Hal detail yang penting, misalnya lokasi,


waktu, raut muka, bentuk badan, gerak
gerik tubuh, dan lain sebagainya adalah
hal-hal yang perlu dibisikkan kepada
sahabat netra, agar mereka bisa memiliki
gambaran tentang apa yang sedang
mereka tonton. Sedangkan untuk
percakapan dalam film, mereka bisa
mendengarnya langsung sehingga kita
tidak perlu mengulang, hanya memberikan
keterangan tambahan saja siapa yang
sedang berbicara tersebut.

Selain sebagai penyelenggara acara,


beberapa pegawai Museum Penerangan
juga ikut terjun langsung menjadi teman
bisik. Ini adalah sebuah pengalaman yang tersebut kita bisa terinspirasi bahwa dengan
sangat menginspirasi, menggugah empati, menghargai diri sendiri (self acceptance),
dan memberikan semangat tersendiri bagi siapa saja akan dapat mengenali diri dan
kami. menunjukkan potensi terbaik versi dirinya
sendiri, termasuk teman-teman difabel.
Film yang ditonton pada tanggal 30
Maret 2022 ini adalah film Indonesia Hampir dua jam telah berlalu. Setelah film
dengan judul Imperfect. Banyak makna selesai, masih di dalam mini teaternya, sang
yang tersirat dalam film tersebut, yang pembawa acara, Ganjar Gumilang mengajak
bisa memberikan semangat juga kepada berdiskusi para peserta. Ia memberikan
sahabat netra, bahwa menjadi manusia tantangan cari lima kesamaan antara
tidak sempurna itu tidak apa-apa. Dari film teman bisik dengan sahabat netra yang

36 Vol.XVII/2022 MUSEOGRAFIA 2022


didampinginya. Satu-satu peserta menjawab
diiringi dengan keceriaan dan gelak tawa. Kekaguman kami sebagai penyelenggara
Misalnya sama hobinya, makanan kesukaan, adalah ketika melihat para sahabat netra
juga mengidolakan artis yang sama. Dari sini tersebut selalu tersenyum ramah dan
kita belajar, bahwa meski para sahabat netra bercanda tawa dengan riangnya. Kami
ini memiliki kekurangan dalam penglihatan, sebagai penyelenggara adalah pihak yang
namun mereka juga banyak memiliki banyak memetik pengalaman berharga yang
kesamaan dengan kita. mengaduk-aduk hati ini.

Setelah acara selesai, teman bisik masih


memiliki tanggung jawab untuk menemani
dan mendampingi hingga sahabat netra yang
didampinginya bisa menemukan kendaraan
pulang ke rumahnya dengan aman.

MUSEOGRAFIA 2022 Vol.XVII/2022 37


“Cita-cita untuk menjadi Sebuah kebanggaan bagi kami karena bisa
museum inklusif adalah sebuah menghadirkan pengalaman menarik dan
keniscayaan. Namun perlahan- senyum ceria dari para sahabat netra. Di
lahan, satu demi satu komunitas saat yang sama, mereka juga mengenal dan
dan publik yang membutuhkan tertarik dengan sejarah dan museum.
perlakuan khusus tersebut harus
kita gandeng, agar nantinya kita Semoga pengalaman sederhana ini bisa
bisa banyak belajar dari mereka. membuat museum lain terinspirasi untuk
menggelar berbagai program publik yang

kreatif. Karena sejatinya, museum juga
Dengan menggelar kegiatan seperti ini,
mendapatkan banyak pelajaran dari kegiatan
Museum Penerangan bisa menjadi museum
kolaboratif seperti ini. Setiap komunitas baru,
yang benar-benar bisa mengakomodasi
pasti akan memberikan pelajaran yang baru
kebutuhan seluruh calon pengunjungnya ini,
juga buat museumnya.
menjadi museum yang menyentuh publik,
yang menggandeng publik, memberikan Referensi :
pengalaman yang berkesan, menginspirasi,
Simon, Nina. (2010). The Participatory Museum.
dan memberikan semangat kepada publik.
Mensch, Peter Van. (2003). Museology and Management:
Terus melakukan kolaborasi, mencoba hal- enemies or friends? Current tendencies in theoretical museology
and museum management in Europe, makalah dalam
hal baru memberikan sebuah pengalaman Konferensi Museum Management Academy, Tokyo.
berharga buat Museum Penerangan. Bukan
https://republika.co.id/berita/r9hmry371/bioskop-harewos-
hanya pengalaman untuk menyelenggarakan
dan-muspen-ajak-sahabat-netra-nobar-imperfect diakses
acara, tapi juga pengalaman hidup pemicu pada tanggal 7 Juni 2022 pukul 10.00
semangat bagi pribadi pegawainya. Kami
https://kumparan.com/bandungkiwari/bioskop-harewos-
banyak belajar untuk bisa berempati dan ajak-tunanetra-nonton-film- 1rar3KIQiao diakses pada
mendapati persamaan kami lebih banyak tanggal 7 Juni 2022 pukul 11.00

ketimbang perbedaan.

38 Vol.XVII/2022 MUSEOGRAFIA
MUSEOGRAFIA 2022
2022
38 Vol.XVII/2022
MUSEOGRAFIA
MUSEOGRAFIA 2022
2022 Vol.XVII/2022
Vol.XVII/2022 39
39
Pengalaman
Imersif 360°
nan Impresif:
Tren Baru Museum Interaktif
di Indonesia?

Penulis Rizki Dwika Aprilian
(Peneliti di Klaster Sejarah, Teori, Arsitektur Vernakular dan Pusaka
Departemen Arsitektur, Universitas Indonesia)

Selalu ada cara baru untuk menikmati suatu di Indonesia. Secara bertahap, berbagai
museum. Berkat teknologi mutakhir di era museum yang dulunya terkesan gelap dan
disrupsi seperti saat ini, paradigma lama membosankan pun diubah menjadi jauh
yang menganggap museum hanyalah tempat lebih menarik dan interaktif. Perkembangan
usang dan membosankan pun tinggal-lah teknologi yang terjadi begitu pesat pun
menjadi pameo lama. semakin menambah panjang cara-cara
potensial yang dapat diterapkan pada
Selama satu dekade terakhir, penggunaan museum interaktif. Perubahan ini dilakukan
teknologi digital memiliki peran yang sangat dengan penambahan berbagai fitur canggih,
besar dalam menghidupkan wajah baru salah satunya adalah menerapkan teknologi
suatu museum, begitu pula yang terjadi imersif (immersive technology).

40 Vol.XVII/2022 MUSEOGRAFIA 2022


Meski belum tercantum dalam Kamus Besar Teknologi imersif sendiri memiliki banyak
Bahasa Indonesia (KBBI), imersif merupakan jenisnya, mulai dari virtual reality (membawa
kata serapan dari bahasa Inggris yaitu objek nyata ke dunia virtual), augmented
immersive. Menurut kamus daring Lexico reality (menghadirkan objek yang virtual ke
dari Universitas Oxford, kata ini memiliki dalam lingkungan nyata), hingga projection
makna “sistem yang memberi gambaran atau mapping (penggunaan gerak dan cahaya
proyeksi tiga dimensional sehingga tampak untuk menimbulkan ilusi optis pada bidang
mengelilingi penggunanya.” Sesuai namanya, interior dan eksterior). Dalam beberapa
teknologi imersif merupakan fitur yang tahun ini, penerapan teknologi imersif
mampu menghadirkan pengalaman integrasi sendiri sudah marak merebak di berbagai
antara lingkungan fisik yang riil dengan museum di Indonesia, bahkan menjadi fitur
konten virtual, sehingga keduanya terlihat primadona yang dimiliki oleh museum-
seolah-olah melebur menjadi satu. museum tersebut.

MUSEOGRAFIA 2022 Vol.XVII/2022 41


Salah satu inovasi teknologi imersif yang Dalam satu hari, Museum Kota Lama
belakangan ini berkembang di ranah menyediakan lima hingga enam sesi tur
permuseuman adalah pengalaman virtual dengan kuota masing-masing sebanyak tiga
yang dihadirkan secara 360 derajat. Melalui puluh pengunjung. Seluruh pemesanan tiket
teknologi ini, pengunjung dapat merasakan ini dilakukan secara daring melalui aplikasi
berada di tengah-tengah latar simulasi, baik bernama Lunpia, sehingga wisatawan dapat
secara visual maupun audio yang dapat memilih sendiri jadwal kunjungan sesuai
membangun suasana. Berbeda dengan dengan kuota yang tersedia. Setiap sesi tur
augmented reality dan virtual reality yang Museum Kota Lama juga akan ditemani oleh
memiliki dimensi area lingkupan yang pemandu yang berlangsung selama tiga
terbatas, teknologi imersif 360° mampu puluh menit.
menyuguhkan pengalaman virtual di ruang
yang jauh lebih besar, bahkan bisa digunakan Sesampainya di museum pada jadwal yang
secara bersamaan oleh pengunjung dalam telah ditentukan, pengunjung akan diminta
jumlah yang banyak. melepaskan alas kaki dan akan disuguhkan
dengan tayangan imersif 1 yang berada di
Pada Februari 2022 yang lalu, untuk pertama area resepsionis. Pada tayangan imersif 1,
kalinya Indonesia memiliki museum yang dinding dan lantai area tersebut berubah
menggunakan teknologi imersif 360 derajat. menjadi sungai, lengkap dengan sebuah
Museum tersebut adalah Museum Kota properti sampan yang seolah-olah sedang
Lama yang berada di tengah persimpangan bergerak. Tayangan imersif ini menjelaskan
Bundaran Bubakan, Kota Semarang. Tidak tentang sejarah wilayah Semarang dan
hanya menampilkan pajangan artefak dari kaitannya dengan sungai-sungai yang
masa lampau, atraksi utama yang ditawarkan menjadi urat nadi perdagangan di masa
oleh museum ini adalah tayangan narasi silam.
sejarah Kota Semarang sejak 1547 yang
ditampilkan lewat teknologi imersif 360
derajat.

Tayangan Imersif Museum Kota


Lama Semarang. Dokumentasi
Pribadi)

Museum Kota Lama Semarang.


(Dokumentasi Pribadi)

42 Vol.XVII/2022 MUSEOGRAFIA 2022


Beranjak ke tayangan imersif 2, pengunjung Untuk membangun pengalaman suasana
diarahkan untuk memasuki ruangan serba di dalam ruangan, pengunjung juga akan
putih dengan ukuran sekitar 4 x 4 meter. “dikepung” dengan audio berkualitas yang
Setelah pintu ditutup, pengunjung akan menyetel efek suara seperti kicau burung,
disuguhkan dengan tayangan animasi 360 debur ombak, serta suara konstruksi pada
derajat yang diproyeksikan baik di dinding saat membangun benteng. Penjelasan
maupun permukaan lantai. Tayangan animasi di ruangan ini berlangsung sekitar
animasi tersebut menceritakan tentang lima belas menit dan pengunjung juga
asal muasal Semarang yang disusun secara diperbolehkan untuk berfoto dengan latar
kronologis sejak masa prakolonial. Tampilan belakang animasi yang sedang diputar.
yang semula menayangkan tentang suasana Sebagai orang yang baru pertama kali
bandar dagang di pesisir utara Laut Jawa pun menjajal pengalaman imersif 360 derajat,
berubah menjadi deretan bangunan dan bagi saya Museum Kota Lama Semarang
benteng-benteng besar yang dibangun oleh berhasil memberikan kesan yang sangat
VOC di Kota Semarang kala itu. menyenangkan. Saya dapat merasakan

MUSEOGRAFIA 2022 Vol.XVII/2022 43


bagaimana rasanya terjebak di lingkungan menyediakan tayangan animasi sebesar itu.
Kota Semarang masa lampau yang kala itu Sesi pertunjukan ini juga didukung dengan
dikuasai oleh pemerintah kolonial Hindia tata suara yang berkualitas baik, sehingga
Belanda. pengunjungnya akan larut dan merasa
menjadi bagian dari tayangan itu sendiri.
Selang satu bulan kemudian, Museum Hingga tiga bulan setelah dibuka, Ruang
Nasional di Jakarta pun membuka fitur ImersifA pun menjadi suatu atraksi favorit
wisata baru yang berbasis teknologi virtual, yang tiket selalu habis cepat diburu secara
yakni Ruang ImersifA. Sama halnya dengan daring oleh para pengunjung Museum
Museum Kota Lama Semarang, Ruang Nasional.
ImersifA juga menyuguhkan tayangan
animasi yang bisa dinikmati secara 360 ***
derajat. Perbedaannya, Ruang ImersifA Melalui kemutakhiran teknologi, budaya dan
Museum Nasional memiliki ukuran ruangan sejarah masa lampau dapat disajikan secara
yang jauh lebih besar, yakni 12 x 21 meter. kreatif, sesuai dengan tren di masyarakat
Durasi tayangan audiovisual-nya pun pada masa sekarang. Alih-alih menjadi
mencapai tiga puluh menit, jauh lebih lama tempat kumpulan barang bersejarah yang
dibanding Museum Kota Lama Semarang. disajikan secara ala kadarnya, suatu museum
interaktif pun bisa menjelma sebagai daya
Ruang ImersifA sendiri menceritakan tarik yang sangat mendidik, menghibur,
tentang Indonesia dari masa ke masa lewat sekaligus menyenangkan bagi wisatawan.
pembahasan tentang alam, masyarakat,
dan budayanya. Untuk mewujudkan Keberadaan pengalaman imersif 360 derajat
keseruan di Ruang ImersifA, diperlukan pun menjadi sebuah inovasi di bidang virtual
sebanyak dua puluh proyektor untuk yang mulai merambah bidang permuseuman

44 Vol.XVII/2022 MUSEOGRAFIA 2022


di dunia, termasuk di Indonesia. Berawal Referensi:

dari dua museum di Semarang dan Jakarta, Situs Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan:
saya memprediksikan bahwa fitur ini akan https://www.kemdikbud.go.id/main/blog/2022/04/museum-
nasional-luncurkan-ruang-pamer-dengan-instalasi-teknologi-
menjadi cendawan di musim hujan bagi imersif
museum interaktif yang ada di negara kita—
Situs Museum Nasional Indonesia:
sama halnya seperti merebaknya penerapan https://www.museumnasional.or.id/imersifa-ruang-baru-
augmented reality lima tahun ke belakang. imajinasi-di-museum-nasional-4063

Dengan pengadaptasian teknologi imersif Situs Pemerintah Kota Semarang:


360 derajat sebagai atraksi baru dalam semarangkota.go.id/p/3268/museum_kota_lama_sajikan_
benda_sejarah_dipadukan_teknologi_imersif
sebuah program wisata, niscaya museum
pun akan dapat selalu merelevansikan Situs Kamus Daring Oxford Lexico: https://www.lexico.com/
definition/immersive
dirinya agar tidak pernah lekang oleh zaman.

MUSEOGRAFIA 2022 Vol.XVII/2022 45


Kolaborasi dan Partisipasi
Aktif Masyarakat dalam Momentum

Museum Kebangkitan Nasional


Penulis Zulfa Nurdina Fitri (Humas Museum Kebangkitan Nasional)

46
46 Vol.XVII/2022
Vol.XVII/2022 MUSEOGRAFIA 2022
MUSEOGRAFIA 2022
Seratus empat belas tahun lalu, perhimpunan Boedi Oetomo meletakkan dasar-
dasar kebangkitan nasional bagi bangsa Indonesia. Semangat Boedi Oetomo
masih relevan untuk dapat dikontekstualisasikan pada kehidupan berbangsa
saat ini. Kebangkitan nasional dapat dimaknai sebagai upaya kolektif untuk
memperkuat persatuan bangsa. Hal ini dapat tecermin dalam tema peringatan
Hari Kebangkitan Nasional pada tahun ini “Ayo Bangkit Bersama” yang
bertujuan untuk terus menumbuhkan dan menguatkan semangat gotong-
royong sebagai landasan dasar dalam melaksanakan pembangunan serta untuk
mempercepat pulihnya bangsa Indonesia dari pandemi Covid-19.

Upacara Peringatan Harkitnas ke-114


Sumber: Dokumentasi Muskitnas

MUSEOGRAFIA 2022
MUSEOGRAFIA 2022 Vol.XVII/2022
Vol.XVII/2022 47
47
Pameran Retrospeksi 1 Abad Taman Siswa
Sumber: Karya Nico Juara 3 Lomba Fotografi Bulan Kebangkitan

Dalam peringatan Hari Kebangkitan Nasional berbagai aspek kehidupan. Disebutkan oleh
tahun ini, Museum Kebangkitan Nasional Bradford, et al (2021: 38) museum memiliki
mengambil peran sebagai inisiator bagi kemampuan untuk menciptakan ruang
perubahan dengan meningkatkan berbagai di mana orang-orang dari kelompok yang
aktivitas dalam rangka menumbuhkan berbeda dapat berinteraksi dan membangun
semangat, rasa kebangsaan, serta koneksi.
kebersamaan yang dilakukan dengan
berbagai bentuk kreativitas dan pelayanan Kegiatan Bulan Kebangkitan mengangkat
edukasi berupa program publik kepada tajuk “Ma[s]sa Bangkit”, diselenggarakan
masyarakat luas. Melalui program publik sebagai manifestasi peran terbaik bagi
yang diselenggarakan diharapkan hubungan segenap lapisan masyarakat untuk ikut
komunikasi dua arah antara museum dan andil bangkit demi perubahan lebih baik
masyarakat dapat terbangun. bagi bangsa Indonesia. Ma[s]sa Bangkit
sendiri adalah penanda pencetus serta
Saat ini program publik yang ditawarkan kalimat penyemangat untuk segera pulih dan
oleh museum mulai beralih dari kegiatan berubah dari kondisi yang tidak diinginkan
berbagi pengetahuan satu arah–dari institusi tersebut menjadi jauh lebih baik. Dalam
ke individu–ke pendekatan yang lebih gelaran ini, Museum Kebangkitan Nasional
kolaboratif, di mana museum memberikan menyelenggarakan beberapa kegiatan secara
ruang untuk memperoleh pengetahuan dari kolektif bekerja sama dengan beberapa
masyarakat itu sendiri (Ferguson dan Renner: lembaga dan komunitas. Hal ini selaras
2019). Selain itu, Museum Kebangkitan dengan paradigma New Museology yang
Nasional ingin mewujudkan bentuk “Rumah melihat museum sebagai sesuatu yang cair,
Kebangkitan” bagi masyarakat dalam tidak terbatas, dan bergantung pada konteks.

48 Vol.XVII/2022 MUSEOGRAFIA 2022


Pameran Kreativitas Anak Indonesia (kiri) dan Pameran Batik Ibu Guru
Kembar (kanan)
Sumber: Dokumentasi Muskitnas

New Museology memandang kolaborasi ketelitian intelektual dan bahkan mungkin


mutlak diperlukan. Dan kolaborasi didorong keamanan finansial. Collaboration seeks
oleh keinginan museum untuk menjadi lebih to change the museum from, in the
demokratis dan representatif (Kampschulte immortal words of Stephen Weil, being
& Hatcher, 2021: 77). Menjalin kemitraan about something to being for somebody
dengan lembaga lain dan komunitas lokal (Kampschulte & Hatcher, 2021: 74).
lintas disiplin atau sektor merupakan salah
satu cara memperluas jangkauan atau Bentuk kolaborasi dan kerja sama yang
penerima manfaat dari museum itu sendiri. dipraktikkan oleh Museum Kebangkitan
Selain itu, kolaborasi dapat membantu Nasional dalam rangkaian Bulan
meningkatkan informasi museum dan Kebangkitan: Ma[s]sa Bangkit di antaranya
membantu museum dalam melakukan adalah:
pencitraan diri terhadap masyarakat.
Upacara Peringatan Hari
Melalui kolaborasi dan kerja sama, Kebangkitan Nasional ke-114
tumbuhlah beragam jaringan yang
Diikuti oleh seluruh stakeholders Museum
memperkuat peran museum sebagai
Kebangkitan Nasional dan masyarakat yang
lembaga publik dan menambah lapisan
mendaftar melalui open call dari Instagram,

MUSEOGRAFIA 2022 Vol.XVII/2022 49


upacara dilaksanakan secara khidmat Kembar yang menyajikan peralatan
pada tanggal 20 Mei. Peserta upacara membatik dan beberapa batik hasil karya Ibu
menggunakan dresscode pakaian tradisional Guru Kembar.
untuk merayakan keberagaman yang ada di
Indonesia. Tidak kalah seru, terdapat respon dari
komunitas Serrum yang mempunyai concern
Pameran terhadap seni dan edukasi dengan sebuah
gagasan karya bernama “Kurikulum Berbasis
Pameran adalah salah satu platform paling Tontonan”. Kurikulum Berbasis Tontonan
kuat yang ditawarkan museum– berbagi merupakan proyek seni yang mengajak
kekuatan, otoritas, dan keterampilan dengan partisipasi publik untuk menyusun kurikulum
komunitas akan menjangkau audiens yang yang tersebar di kanal video internet.
lebih luas, melibatkan suara-suara baru dan Gagasan ini diwujudkan secara fisik melalui
memberdayakan masyarakat untuk berbagi
keahlian, cerita, dan pengalaman mereka
masing-masing (Leonard: 2019). Dalam
Bulan Kebangkitan, museum mengadakan
beberapa pameran temporer yang bekerja
sama dengan lintas lembaga dan komunitas.

Pameran Temporer: Retrospeksi Satu


Abad Taman Siswa

Bekerja sama dengan Majelis Luhur Taman


Siswa, Museum Dewantara Kirti Griya
Yogyakarta, dan Komunitas Jelajah Budaya,
pameran ini menyajikan informasi dan
koleksi terkait seratus tahun Taman Siswa.
Sebuah waktu yang terentang sejak berdiri
pada 1922 sampai dengan 2022. Beragam
peristiwa terkait dengan pasang surut Taman
Siswa dari masa ke masa disajikan dalam
beragam bentuk seperti narasi informasi,
dokumentasi koleksi, atau ekspresi karya
seni, yang akan memudahkan masyarakat
mengetahui dan memahami rangkaian
peristiwa sejarah tersebut.

Pada rangkaian pameran ini, juga terdapat


beberapa respon dari komunitas lain,
di antaranya Pameran Kreativitas Anak
Indonesia dari Gallery Outsider dan
dikuratori oleh Kak Toto Suwarsito yang
menghadirkan karya seni lukis dan instalasi
dari teman-teman difabel. Selanjutnya,
Sekolah Senang Nonton
terdapat Pameran Batik oleh Ibu Guru Sumber: Dokumentasi Muskitnas

50 Vol.XVII/2022 MUSEOGRAFIA 2022


“Sekolah Senang Nonton” di salah satu aula
Museum Kebangkitan Nasional. Dalam bangunan
“Sekolah Senang Nonton” ini juga terdapat
pertunjukan teater bertajuk “Among: Retrospeksi
Satu Abad Taman Siswa” dari Komunitas Teater
Moksa.

Pameran Lukisan: Ma[s]sa Bangkit

Bekerja sama dengan Galeri Nasional Indonesia


dan Persatuan Pelukis, pameran ini menunjukkan
ragam para perupa menakar cara merespon
segenap situasi yang terjadi melalui karya sehingga
dapat memberikan sebaran energi positif bagi
para apresiatornya. Catatan penting pada pameran
ini adalah bahwa ragam karya pada pameran ini
merupakan kekayaan dan kekuatan tiap peserta
menafsirkan kebangkitan sebagai respon terhadap
situasi dan kondisi saat ini yang dimulai dari
kesadaran personal menjadi kesadaran yang
disebarkan dan ditularkan secara massal.

Pameran Lukisan Ma[s]sa Bangkit

Sumber: Karya Dhanny Chandra Peserta Lomba Fotografi


Bulan Kebangkitan

Dirjen Kebudayaan Mengunjungi Pameran Lukisan Ma[s]sa


Bangkit

Sumber: Dokumentasi Muskitnas

MUSEOGRAFIA 2022 Vol.XVII/2022 51


Pameran Permainan Tradisional

Pameran ini adalah hasil kerja sama dengan


Balai Pelestarian Nilai Budaya (BPNB) Jawa Barat.
DI sini pengunjung museum dapat bernostalgia
dengan memainkan beberapa permainan
tradisional masa kecil seperti: bakiak, bebedilan,
egrang, gangsing, dan lain-lain.

52 Vol.XVII/2022 MUSEOGRAFIA 2022


Festival Wastra dan Budaya

Bekerja sama dengan Yayasan Belantara


Budaya Indonesia, kegiatan ini menampilkan
50 perempuan berkebaya dan berkonde dari
beragam profesi dan usia yang dianalogikan
sebagai Duta Kebangkitan Nasional.
Rangkaian acara ini sangat menarik, terdiri
dari pagelaran busana, pagelaran tari dan
Musik tradisional, dan Flash Mob.

Masyarakat Bermain Permain-


an Tradisional di Muskitnas
Sumber: Dokumentasi Festival Wastra dan Budaya
Muskitnas Sumber: Dokumentasi
Muskitnas

MUSEOGRAFIA 2022 Vol.XVII/2022 53


Festival Kuliner Nusantara

Bekerja sama dengan Suku Dinas


Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Usaha
Kecil dan Menengah Kota Administrasi
Jakarta Pusat, Museum Kebangkitan
Nasional menggelar festival kuliner yang
menghadirkan 30 tenant UMKM. Pengunjung
dapat menikmati kuliner sembari
mengelilingi tata pamer museum.

Festival Kopi Nusantara: Bangkit


Brew 2022

Kegiatan ini dihelat bekerja sama dengan


Barista Indonesia, Festco Jakbar, Coves, Magic
Bean Coffee Roastery. Kegiatan dimulai
dengan Sunday Morning Ride Vespa dan
Motor Klasik dengan start Galeri Nasional
dan finish Museum Kebangkitan Nasional.
Selanjutnya, terdapat kompetisi menyeduh
manual yang diikuti oleh 72 peserta dari
wilayah Jabodetabek dan sharing session
bersama barista profesional dan petani
kopi yang dapat diikuti secara gratis oleh
masyarakat.

Suasana Festival Kopi Nusantara Bangkit Brew 2022 Sumber: Dokumentasi Muskitnas

54 Vol.XVII/2022 MUSEOGRAFIA 2022


Night at the Museum
Kebangkitan Nasional

Dalam kegiatan ini, peserta


NATM mendapatkan
pengalaman menginap di
museum dengan konsep
camping dengan berbagai
aktivitas yang menarik dan
menyenangkan. Pada hari
pertama peserta diberikan
materi mengenai coding dasar
dari Educourse sebagai bekal
ilmu pengetahuan berbasis
teknologi saat ini. Pada hari
kedua, peserta diajak jalan-
jalan di sekitar museum
untuk mengunjungi beberapa
tempat yang memorable
dan Instagramable bersama
Jakarta Good Guide.

Suasana Night at The Muskitnas


Sumber: Dokumentasi Muskitnas & Karya Wahyu Tanoto Juara 2
Lomba Fotografi Bulan Kebangkitan

MUSEOGRAFIA 2022 Vol.XVII/2022 55


Workshop

Pada akhir pekan selama satu bulan


penuh, Museum Kebangkitan Nasional
menyelenggarakan workshop yang bisa
diikuti secara gratis oleh masyarakat dengan
menggandeng beberapa komunitas. Di
antaranya KamiSketsa Galnas dengan
Workshop Lukis Batu Kali, Kelompok
Pemerhati Budaya dan Museum (KPBMI)
dengan Workshop Pembuatan Wayang
Kertas, Ikatan Pemandu Museum Indonesia
(IPMI) dengan Workshop Kepemanduan
Museum, Persatuan Pelukis dengan
Workshop Lukis Cat Air, Komunitas Sitiga
Jari dengan Workshop Pengenalan Radio
Amatir, Ibu Guru Kembar dengan Workshop
Mencetak Ecoprint, dan Acaraki dengan
Workshop Pembuatan Jamu Modern.

Keseruan Workshop Muskitnas


Sumber: Dokumentasi Muskitnas

56 Vol.XVII/2022 MUSEOGRAFIA 2022


Nonton Bareng Akhir Pekan
Seminar kedua dilaksanakan secara
Kegiatan ini dihelat bekerja sama dengan hybrid, bekerja sama dengan Museum
Direktorat Film, Musik, dan Media serta Penerangan. Seminar ini mengangkat tema
Indonesiana TV. Di sini pengunjung dapat "Pedagogi dari Perspektif Taman Siswa,
menonton tayangan film restorasi, film Pendidikan Pesantren, Pendidikan Agama
Indonesia terkini, dan pementasan musik Katolik, dan Masyarakat Adat". Seminar ini
dari musisi Indonesia secara gratis di Ruang membawa pesan bahwa pendidikan adalah
Audio Visual Museum Kebangkitan Nasional. elemen paling penting dalam mewujudkan
kebangkitan bangsa di masa lalu, kini, dan

Suasana Nobar Akhir Pekan


Sumber: Dokumentasi Muskitnas

Seminar dan Diskusi nanti. Cara menyampaikan pendidikan


menjadi tantangan untuk setiap pengajar di
Dalam rangkaian Bulan Kebangkitan, masanya.
terdapat dua seminar yang diselenggarakan.
Pertama, seminar daring bertajuk Selanjutnya, Museum Kebangkitan
"Kebangkitan Sektor Kesehatan Menuju Era Nasional juga mengadakan diskusi daring
Society 5.0." Bekerja sama dengan Gema berkolaborasi dengan Defense Heritage
STOVIA Nusantara, seminar ini membahas Society mengangkat tema “Memahami
beberapa subtema antara lain, Historis Makna Kebangkitan Nasional pada Era
Teknologi Kesehatan Di Indonesia dengan Revolusi Digital bagi Generasi Muda.”
narasumber Guru Besar Fakultas Kedokteran
Universitas Indonesia, Telemedicine: Selain itu, bekerja sama dengan BPNB Jawa
Jembatan Kebudayaan Manusia dalam Barat, Museum Kebangkitan Nasional juga
Pengobatan Modern dengan narasumber melangsungkan diskusi nilai budaya bertema
CEO KlinikGO, dan Inovasi Layanan Angklung dan Lukis Kaca dengan narasumber
Kesehatan Mental di Era Digital dengan generasi muda yang mempunyai concern
narasumber Director Pijar Psikologi. serta prestasi dalam kedua bidang tersebut.

MUSEOGRAFIA 2022 Vol.XVII/2022 57


Festival Tari Tradisional Tingkat SMP Se-Jabodetabek
Sumber: Dokumentasi Muskitnas

Lomba-lomba

Selama Bulan Kebangkitan dilaksanakan,


Museum Kebangkitan Nasional juga
menyelenggarakan lomba-lomba menarik
yang dapat diikuti oleh masyarakat dengan
biaya pendaftaran gratis. Di antaranya
terdapat lomba video opini "Pembelajaran
yang Mencerahkan dan Menyenangkan"
dengan kategori pelajar SD, SMP, dan SMA.
Selanjutnya lomba fotografi mengusung
tema “Sudut Museum Kebangkitan Nasional”
dengan pembagian kategori Smartphone dan
DSLR/Mirrorless. Serta pelaksanaan lomba
tari tradisional yang diikuti oleh pelajar SMP Selama Bulan Kebangkitan berlangsung,
area Jabodetabek. jumlah pengunjung meningkat hingga
7000 orang. Hal ini membuat Museum
Bangkit Fest 2022 Kebangkitan Nasional terpacu untuk terus
melakukan inovasi dalam memberikan
Untuk menutup rangkaian kegiatan Bulan pelayanan publik bagi masyarakat luas.
Kebangkitan: Ma[s]sa Bangkit, Museum Selain itu, kegiatan ini juga jadi salah satu
Kebangkitan Nasional menggelar konser upaya museum secara optimal mengambil
musik dengan mengundang beberapa peran untuk menjadi bagian penting
bintang tamu seperti Manshur Angklung, pengembangan pendidikan karakter dan
Adhitia Sofyan, dan Mocca. Masyarakat cukup pemajuan kebudayaan.
membayar tiket masuk museum sebesar
Rp 2000 untuk menikmati kombinasi sajian Bagi Museum Kebangkitan Nasional kegiatan
musik tradisional dan modern dari musisi- ini bukan sekedar rangkaian perhelatan
musisi tanah air. selama sebulan tetapi sekaligus memberikan
wadah ekspresi bagi masyarakat dengan

58 Vol.XVII/2022 MUSEOGRAFIA 2022


mewujudkan “Rumah Kebangkitan” yang
dapat dimanfaatkan oleh seluruh lapisan
masyarakat.

Dengan kerja kreatif dan upaya terbaik,


kegiatan Bulan Kebangkitan: Ma[s]sa Bangkit
ini diharapkan dapat memberikan motivasi
dan energi positif berkelanjutan kepada
segenap masyarakat dan lapisan yang
terlibat serta mengapresiasi kegiatan ini.
Semoga tahun depan, Museum Kebangkitan
Nasional dapat berkesempatan kembali
menyelenggarakan kegiatan dengan
melibatkan seluruh elemen masyarakat
sekaligus dapat memberikan manfaat
sebesar-besarnya bagi masyarakat.

Referensi:
Suasana Bangkit Fest 2022

Sumber: Dokumentasi Bradford, L., et al. (2021). Expanding Museum Communities:


Museum Kebangkitan International Perspectives on Accessin Exhibition Design and
Nasional
Public Programs. Journal of Museum Education, Vol. 46 (1)
38-47. https://doi.org/10.1080/10598650.2020.1842624.

Ferguson, M & Renner, K. (2019). A Museum Without Walls:


Community Collaboration in Exhibition Development. Theory
& Practice The Emerging Museum Professionals Journal,
Volume 2.

Kampschulte, L. & Hatcher, S.J. (2021). Changing Museums


Through Cooperation and Collaboration. Journal of Museum
Education, Vol. 46 (1) 74-85. https://doi.org/10.1080/105986
50.2020.1842046.

Leonard, M. (2019). Museums and Community Partnerships.


https://activehistory.ca/2019/03/museums-and-community-

partnerships/. Diakses pada 27 Juni 2022.

MUSEOGRAFIA 2022 Vol.XVII/2022 59


Partisipasi Publik
Sebagai Strategi
Kebangkitan Museum
Pasca Pandemi
Penulis Candrika Ilham Wijaya

60 Vol.XVII/2022 MUSEOGRAFIA 2022


Salah satu contoh Virtual tour di Museum Benteng Vredeburg
(Diambil dari laman https://virtualtourvredeburg.id/)

Dewan Internasional Museum atau ICOM museum semakin digemari khalayak luas di
(International Council of Museums) menyebut masa transisi ini.
museum seharusnya open to public, atau
membuka diri secara luas kepada publik Pandemi membuat penurunan tajam jumlah
atau masyarakat. Dengan kata lain, museum kunjungan ke museum. Mengutip data
sudah seyogyanya bisa mengadvokasi dan dari Badan Pusat Statistik (BPS), pada 2019
menyediakan akses terhadap partisipasi pengunjung Museum Nasional mencapai
publik. Hal ini juga terkait dengan fungsi 305.086 orang. Tapi pada 2020 jumlah
museum yang juga harus melayani dan tersebut merosot tajam 67.088. Kasus ini
berdedikasi kepada masyarakat. Tapi, juga terjadi di Museum Tsunami Aceh. Dari
tak bisa dimungkiri, pandemi membuat 500 ribu pengunjung pada 2019, jumlah
perubahan besar dalam kehidupan manusia, pengunjung drop di angka 88 ribu pada 2020.
tak terkecuali dalam bidang permuseuman. Museum Situs Lubang Tambang Mbah Soero
Pembatasan sosial dan protokol kesehatan Sawahlunto mencatat pada 2019 terdapat 12
dalam kurun waktu hampir dua tahun ribu pengunjung sementara pada 2020 hanya
ini juga membuat museum sebagai salah empat ribuan pengunjung.
satu ruang publik tidak dapat digunakan
Meskipun jumlah pengunjung menurun,
oleh masyarakat secara leluasa. Alhasil,
fenomena ini sebenarnya justru dapat
museum yang sebelumnya kurang begitu
digunakan museum untuk melakukan inovasi
digemari masyarakat, semakin tenggelam
sekaligus berfokus memperbaiki diri, baik
eksistensinya.
dari segi penataan koleksi, peningkatan
Meskipun begitu, apabila ditelisik secara promosi, maupun rebranding museum. Selain
lebih mendalam kehadiran pandemi ini itu, kemajuan teknologi yang begitu pesat
sebenarnya bisa menjadi momentum untuk juga menyediakan peluang besar yang dapat
mendongkrak kebangkitan pengelolaan digunakan museum untuk meningkatkan
museum di Indonesia. Pandemi dalam satu kapasitasnya. Menurut penelitian Tsabita,
segi juga memberi kesempatan museum Silvana, dan Hadiapurwa (2021:232) pada
untuk berinovasi agar masyarakat tertarik masa pandemi beberapa museum di
untuk berkunjung ke museum. Oleh karena Indonesia telah menerapkan inovasi layanan
itu, tulisan singkat ini akan mencoba museum dengan menggunakan berbagai
menguraikan bagaimana pandemi dapat aspek teknologi dalam penerapannya. Di
menjadi momentum kebangkitan museum antara inovasi layanan museum tersebut
sekaligus strategi apa saja yang dapat adalah pembuatan aplikasi museum,
dilakukan oleh pengelola museum agar webinar, virtual reality, virtual tour, augmented

MUSEOGRAFIA 2022 Vol.XVII/2022 61


Satu keluarga tengah menikmati animasi wayang di Museum Sonobudoyo, Yogyakarta
(Dok. Candrika Ilham Wijaya 2022)

reality, video mapping, podcast, media


sosial, dan website museum. Namun,
inovasi tersebut nyatanya belum dapat
diterapkan semua museum, terlebih
museum dengan sumber daya yang terbatas.
Hal ini mengakibatkan adanya jurang
antarmuseum. Oleh karena itu, perlu diambil
langkah-langkah penting agar museum bisa
tetap eksis dan bangkit pascapandemi, di
antaranya dengan pemanfaatan ruang digital
untuk museum, kajian koleksi, serta aktivasi
kegiatan jelajah museum.

Langkah pertama agar museum tetap Salah satu Koleksi Museum R.A. Kartini Rembang tanpa
eksis pasca-pandemi adalah dengan narasi yang lengkap (Dok. Candrika Ilham Wijaya
2021)
memanfaatkan ruang digital untuk museum.
Masyarakat saat ini sudah mulai terbiasa
dengan kegiatan yang bersifat daring

62 Vol.XVII/2022 MUSEOGRAFIA 2022


karena pandemi memaksa mereka untuk Selain itu, penggunaan media sosial
sekolah dan bekerja lewat rumah dengan yang semakin masif di masyarakat turut
bantuan teknologi informasi. Dengan memunculkan cara promosi lain, yaitu
begitu, pembuatan inovasi seperti virtual Electronic Word of Mouth (E-WoM). Electronic
tour, pameran daring, seminar daring atau Worth of mouth merupakan sebuah
webinar, serta rebranding museum melalui pernyataan (baik positif maupun negatif)
berbagai platform media sosial dapat yang dibuat oleh pelanggan nyata, potensial
menjadi sarana publikasi agar menciptakan atau pelanggan sebelumnya mengenai
citra positif museum bagi publik sehingga produk atau perusahaan yang disampaikan
masyarakat memiliki rasa ketertarikan melalui media internet (Ellen & Tunjungsari,
untuk berkunjung ke museum. Ruang digital 2019 dalam Samantha & Adiati, 2020: 56).
ini dapat menjangkau masyarakat tanpa Dengan kata lain, E-WoM dapat dianggap
terhalang jarak dan bisa memberikan rasa sebagai sebuah strategi pemasaran dari
penasaran baru bagi masyarakat tentang mulut ke mulut yang disebarkan kepada
museum. Pemanfaatan ruang-ruang digital orang-orang sekitar melalui media sosial
seperti virtual tour telah dilakukan oleh sekaligus meningkatkan partisipasi publik
beberapa museum di Indonesia, salah terhadap museum sehingga promosi terkait
satunya Museum Benteng Vredeburg. museum dapat menyebar luas secara cepat
Sementara penggunaan media sosial juga dan dipercaya oleh masyarakat. Konten-
telah dilakukan di sebagian besar museum konten edukasi tentang koleksi museum,
di Yogyakarta. Penggunaan media sosial pembuatan storyline pameran, serta webinar
yang termasuk dalam kategori user friendly yang bekerja sama dengan pihak-pihak di
tentunya dapat dengan mudah dilakukan luar museum seperti komunitas ataupun
oleh museum-museum lainnya sehingga lembaga lain tentu dapat menjadi sarana
jurang eksistensi antar-museum akan sedikit penyebaran informasi agar museum lebih
berkurang. terbuka kepada publik dan menumbuhkan
minat masyarakat untuk berkunjung ke
museum.

Kajian Koleksi di Pendopo Museum RA Kartini, Rembang, Jawa Tengah. (Dok. Tim BPCB Jawa Tengah 2020)

MUSEOGRAFIA 2022 Vol.XVII/2022 63


Beberapa museum yang masih dibuka Setelah itu, untuk menunjang edukasi
secara terbatas pada masa pandemi, juga kepada masyarakat agar semakin gencar dan
bisa mencoba inovasi digitalisasi museum. menarik, perlu juga dilakukan suatu kajian
Digitalisasi museum juga menjadi sebuah koleksi. Latar belakang melakukan kajian ini
solusi untuk mengurangi sentuhan pada sebenarnya dipicu dari fenomena bahwa
koleksi museum. Digitalisasi tersebut dapat banyak koleksi yang dipamerkan di museum
dimulai dari hal-hal kecil seperti pengisian ternyata belum memiliki cerita yang lengkap.
daftar hadir pengunjung hingga pembuatan Akibatnya, koleksi kurang begitu menarik
animasi bagi koleksi untuk lebih menarik di mata masyarakat. Koleksi merupakan
perhatian pengunjung museum. Digitalisasi nyawa dari sebuah museum. Tanpa koleksi
museum telah banyak dilakukan di museum- yang memadai museum tidak akan bisa
museum besar yang ada di Indonesia, menjalankan fungsi sebagaimana mestinya.
salah satu contohnya adalah Museum
Sonobudoyo. Di Museum Sonobudoyo, Kajian koleksi di museum seringkali
telah diterapkan registrasi secara digital, dilakukan oleh tim pengadaan koleksi yang
penggunaan layar interaktif untuk

Peserta mengikuti kegiatan “Tilik Cagar Budaya” di Rumah Peradaban Plawangan, Rembang, Jawa Tengah.

(Dok. Candrika Ilham Wijaya 2020)

terdiri dari kurator, register, dan konservator


menjelaskan koleksi, pemutaran animasi
yang meliputi tiga aspek kajian pula, yaitu
wayang, pengaplikasian relief 3D, hingga
aspek ilmiah, aspek legalitas, serta aspek fisik
pengadaan pameran temporer dengan
yang saling terkait satu sama lain. Kajian ini
konsep kekinian dan instagramable sehingga
bertujuan untuk meningkatkan potensi nilai
menarik banyak pengunjung. Penerapan
dan informasi koleksi untuk dikomunikasikan
teknologi pada proses digitalisasi museum
kepada masyarakat, pengembangan ilmu
memang memerlukan sumber daya yang
pengetahuan, pengembangan kebudayaan,
memadai sehingga cukup menjadi hambatan
serta menjaga kelestarian koleksi. Selain
bagi museum-museum kecil yang masih
itu, kajian atau penelitian koleksi juga
tengah merintis. Oleh karena itu, optimalisasi
bertujuan untuk memberi penjelasan terkait
sumber daya merupakan hal utama yang
riwayat koleksi, peran koleksi, dan data
penting dilakukan untuk memberikan inovasi
pendukung suatu peristiwa sejarah yang
baru pada museum.
terjadi (Direktorat Museum, 2007: 14). Dari

64 Vol.XVII/2022 MUSEOGRAFIA 2022


kajian koleksi ini, informasi berharga dari atau alam berupa objek cagar budaya atau
sebuah koleksi bisa diketahui dengan lebih bukan, koleksi sudah seharusnya memiliki
luas dan komprehensif. Dengan begitu, nilai penting tertentu sehingga dapat
museum tidak akan kesulitan jika akan didayagunakan museum untuk kepentingan
mengembangkan koleksi secara lebih lanjut, masyarakat dengan tetap mempertahankan
seperti misalnya untuk menyusun storyline kelestariannya. Masalahnya banyak objek
atau alur cerita pameran, media promosi yang telah masuk museum, tetapi tidak
di media sosial, serta pengembangan ilmu diketahui nilai pentingnya. Alhasil, ketika
pengetahuan dengan melakukan diskusi akan bercerita terkait dengan objek tersebut,
ilmiah terkait koleksi tersebut. Alhasil, seorang pemandu museum akan kesulitan
museum akan terus berkembang dan untuk merangkai cerita secara lebih lengkap.
masyarakat tidak bosan dengan keberadaan Yang dimaksud nilai penting dari suatu
museum. Perlu diingat pula, pemaknaan koleksi adalah makna dan nilai dari suatu
koleksi sebagai warisan budaya juga perlu koleksi bagi manusia dan masyarakat
mempertimbangkan sudut pandang dari pendukungnya baik nilai historis, artistik,
masyarakat sebagai pemilik dari warisan saintifik, sosial dan spiritual di masa lalu,
budaya itu sendiri. Bersama masyarakat, masa sekarang, juga untuk masa depan
museum dapat berfungsi sebagai (Roslyn Russell and Kylie Winkworth, 2009: 1).
sebagai suatu lembaga yang melindungi, Untuk mengetahui nilai tersebut dilakukanlah
mengembangkan, memanfaatkan koleksi, serangkaian penelitian dan analisis,
dan mengkomunikasikannya kepada serta asesmen atau penilaian dengan
khalayak luas. menggunakan standar kriteria tertentu. Ini
diharapkan bisa menjelaskan mengapa dan
Kajian koleksi ini sebenarnya juga dapat bagaimana dari suatu koleksi bisa memiliki
digunakan untuk mencari nilai penting nilai penting. Adanya kajian koleksi ini akan
objek yang akan dipamerkan di museum. memunculkan rasa penasaran baru seperti
Sebagai sebuah benda buatan manusia halnya yang dahulu muncul di Eropa di abad

MUSEOGRAFIA 2022 Vol.XVII/2022 65


ke-15 hingga 18 M dengan sebutan Cabinet diisi sehingga peserta seolah berjelajah
Curiosities. Cabinet Curiosities dapat disebut layaknya seorang detektif, arkeolog,
sebagai suatu tempat yang digunakan ataupun sejarawan. Apalagi jika kegiatan
untuk menyimpan dan memamerkan jelajah museum dilakukan pada malam
berbagai macam benda maupun artefak hari seperti misalnya saat akhir pekan, ini
seperti barang antik, benda-benda sejarah, tentu akan memancing rasa penasaran
dan bahkan karya seni sebagai lambang anak muda untuk ikut serta acara ini. Kesan
keingintahuan yang kemudian menjadi cikal belajar yang menyenangkan secara tidak
bakal museum modern (Bowry, 2015: 44- langsung akan bisa me-rebranding kesan
45). Oleh karena itu, adanya kajian koleksi museum dari sebelumnya terkesan kuno
yang masif dan rutin dilakukan bisa menjadi dan membosankan menjadi lebih mengena
jalan pembuka agar masyarakat semakin bagi anak muda. Tak hanya itu, kesan angker
penasaran terhadap museum dan segala dari suatu museum juga akan perlahan
isinya. memudar. Apabila kegiatan ini dilakukan
secara berkelanjutan bukan tidak mungkin
Langkah lain yang bisa dilakukan museum museum akan menjadi tempat wisata wajib
agar tetap eksis di masa pandemi adalah yang digemari di masa mendatang.
aktivasi kegiatan jelajah museum yang
diikuti oleh anak-anak muda. Secara garis Selain itu, kepuasaan dari peserta
besar jelajah museum adalah sebuah acara sebenarnya menjadi hal yang wajib
penjelajahan museum dengan konsep fun diperhatikan. Kepuasan peserta dengan
game penuh edukasi. Peserta akan dibagi kegiatan jelajah museum ini akan menjadi
dalam beberapa kelompok dan diberi media promosi dari mulut ke mulut yang
buku panduan berupa teka teki silang yang amat efektif untuk mendongkrak citra
berhubungan dengan koleksi museum. Teka- museum agar diapresiasi masyarakat.
teki dalam buku panduan tersebut harus Keunggulan lain kegiatan jelajah museum ini

Sumber Foto:
https://www.freepik.com/free-photo/hands-with-laptop-virtual-world-map_979060.htm#query=digital&position=18&from_view=-
search&track=sph

66 Vol.XVII/2022 MUSEOGRAFIA 2022


adalah pihak museum dapat menggandeng museum bertujuan untuk memastikan
suatu komunitas sebagai panitia kegiatan pengunjung dapat menikmati koleksi yang
yang membantu menjalankan acara. dipamerkan, mengikuti kegiatan atau
Sinergi tersebut juga bisa menjadi batu event yang dilaksanakan oleh museum,
loncatan kemajuan museum yang lebih dan berbagai fasilitas yang dimiliki oleh
mengakomodasi kepentingan publik. museum. Pengelolaan yang baik dan terukur
Partisipasi ini dapat menjadi upaya dapat menjadi bagian dari promosi serta
menumbuhkan motivasi dan apresiasi, sebagai upaya agar museum memperoleh
serta rasa memiliki terhadap museum oleh dukungan dari publik. Dengan begitu, tagline
masyarakat (Dwiyanto, 2019: 308). Berbagai #museumdihatiku akan benar-benar ada di
manfaat positif inilah yang sekiranya dilirik hati masyarakat. Salam sahabat museum!
oleh para pengelola museum agar museum
bisa terus berkembang.

Daftar Pustaka
Pengelolaan museum di masa pandemi
memang menjadi hal yang tidak mudah Afrianto, D. (2021). Merawat Eksistensi Museum Kala Pandemi.
Kompas.id. Diakses melalui https://www.
dilakukan. Keterbatasan sumber daya kompas.id/baca/riset/2021/08/01/merawat-
tampaknya menjadi hal yang semakin eksistensi-museum-di-kala-pandemi/ diakses
pada 18 Maret 2022.
menunjukkan ketimpangan pengelolaan
antarmuseum. Ada museum yang sangat American Association of Museums Curators Committee.
melejit karena keberhasilan menggunakan (2009). A CODE OF ETHICS FOR CURATORS. AAM.

kemajuan teknologi digital, ada juga museum Bowry, Stephanie Jane. (2015). Re-thinking the Curiosity
justru tenggelam dalam kemunduran. Oleh Cabinet: A Study of Visual Representation in
Early and Post Modernity. Thesis. Leicester:
karena itu, inovasi perlu dilakukan agar University of Leicester.
gap atau jurang pemisah antarmuseum
tidak terlalu lebar. Langkah-langkah Direktorat Museum. (2007). Pengelolaan Koleksi Museum.
Jakarta: Direktorat Museum, Direktorat
berupa pemanfaatan ruang digital untuk Jenderal Sejarah dan Purbakala, Departemen
museum, kajian koleksi, serta aktivasi Kebudayaan dan Pariwisata.

kegiatan jelajah museum dipilih karena Dwiyanto, Djoko. (2019). “Peningkatan Apresiasi dan
mempertimbangkan sumber daya museum Partisipasi Masyarakat” dalam Pengantar
Museologi. Yogyakarta: Elmatera.
yang terbatas. Secara garis besar, ketiga
langkah ini sebenarnya saling melengkapi Pemerintah Indonesia. (2015). Peraturan Pemerintah Republik
satu sama lain. Pemanfaatan ruang digital Indonesia Nomor 66 Tahun 2015 Tentang
Museum. Jakarta: Pemerintah Indonesia.
digunakan untuk mempromosikan museum
secara luas melalui kanal online, sementara Russell, Roslyn & Winkworth, Kylie (2009). Significance 2.0 : a
guide to assessing the significance of collections.
aktivasi kegiatan jelajah museum digunakan Victoria: National Library of Australia.
untuk mengubah wajah museum di mata
masyarakat yang menyenangkan. Keduanya Samantha, Patricia & Adiati, Maria P. (2020). Efek E-Word of
Mouth (E-WoM) Terhadap Destination Image di
tidak akan bisa berjalan dengan baik tanpa Museum Macan Jakarta. Journal FAME Vol. 3,
adanya kajian koleksi. Dengan kata lain No.2. Hal. 47-107.

kajian koleksi menjadi tulang punggung Tsabita,I., Silvana, H., Hadiapurwa A. (2021). Inovasi Layanan
agar nyawa museum bisa hidup. Tentu tidak Museum di Indonesia Pada Masa Pandemi
Covid 19. Edutech Vol. 20, No. 1. Hal. 219-235.
mudah untuk mencapainya. Oleh karena
itu kolaborasi dengan berbagai pihak, baik
lembaga lain maupun komunitas menjadi
penting agar museum bisa terus eksis. Perlu
diingat pula bahwa esensi pengelolaan

MUSEOGRAFIA 2022 Vol.XVII/2022 67


Kanal Budaya Indonesiana.TV x Munasprok:
Upaya Memvisualkan Spirit dan Makna
Peristiwa Sejarah dengan Koleksi Museum

Penulis Jaka Perbawa,


(Kurator Koleksi Museum Perumusan Naskah Proklamasi)

Dalam Pasal 1 Ayat 1 Peraturan mengkomunikasikan kepada masyarakat


Pemerintah Republik Indonesia Nomor dengan cara menjelaskan koleksi yang ada
66 Tahun 2015 tentang Museum, di museum melalui pelayanan tim edukator
dijelaskan bahwa museum merupakan atau penjelasan melalui media elektronik
lembaga yang berfungsi melindungi, ataupun media sosial.
mengembangkan, memanfaatkan koleksi, Giovanni Pinna menyatakan bahwa
dan mengkomunikasikannya kepada museum memiliki peranan penting dalam
masyarakat. Dari pengertiannya saja kita melestarikan intangible dan tangible heritage.
bisa melihat ada dua fungsi museum. Menurutnya setiap benda memiliki dua
Pertama melindungi, mengembangkan, dan dimensi, yaitu aspek fisik seperti bentuk
memanfaatkan koleksi sehingga masyarakat dan ukuran serta aspek pemaknaan yang
dapat melihat benda bersejarah. Kedua, diperoleh dari sejarah dan interpretasi yang

68 Vol.XVII/2022 MUSEOGRAFIA 2022


mengkomunikasikan koleksi museum
kebendaan namun juga memunculkan nilai-
nilai koleksi yang bersifat intangible yang
melekat dari sebuah obyek koleksi. Intangible
ini merupakan nilai-nilai seperti proses pikir
dalam penciptaan objek yang dilandasi nilai-
nilai dan jiwa zaman yang berlaku di masa
lampau namun masih relevan diterapkan
dalam kehidupan pada masa sekarang.
Direktorat Perfilman, Musik, dan Media
Baru sebagai salah satu unit teknis
dari Direktorat Jenderal Kebudayaan,
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi menyelenggarakan
Program Kanal Budaya Indonesiana.TV
sebagai salah satu program Merdeka Belajar.
Direktur Perfilman, Musik, dan Media Baru
menyatakan Kanal Budaya Indonesiana.
TV berfungsi untuk memanifestasikan
pustaka keragaman budaya sebagai sarana
pembelajaran, wadah ekspresi dan interaksi
budaya Indonesia melalui medium audio
dan visual. Indonesiana.TV merupakan
media resmi yang berfungsi sebagai
wadah diplomasi budaya, pengetahuan
identitas budaya serta ketahanan budaya
yang mencerdaskan, mendamaikan dan
mensejahterakan masyarakat. (Tim Produser
Indonesiana.TV 2022)
Koordinator Umum Indonesiana.TV Heni
Wiradimaja menyebutkan bahwa film
merupakan alat penyampai pesan yang
efektif. Pesan tersurat maupun tersirat.
Yang tujuannya mendidik, menghibur, atau
mungkin mempertanyakan nilai-nilai yang
dapat menghubungkan masa lalu dan masa mapan. (Tim Produser Indonesiana.TV 2022).
kini. Edi Sedyawati juga menyatakan bahwa
museum menyimpan sejumlah khasanah Penelitian untuk Pengembangan
tak benda (intangible), baik yang menyertai Kisah Koleksi dan Peristiwa
benda koleksi maupun yang berdiri sendiri
sebagai koleksi tak benda. (Sedyawati, 2009: Guru besar arkeologi Universitas Indonesia
11-12). Agus Aris Munandar menyampaikan
Penjelasan bahwa museum bertugas penelitian koleksi di museum mutlak
mengumpulkan, merawat, meneliti, dan diperlukan karena koleksi museum tidak lagi
mengkomunikasikan tangible dan intangible memiliki konteks budayanya. Dan karena itu
heritage menyiratkan bahwa museum benda-benda tersebut harus diberi makna
tidaklah semata hanya memamerkan dan baru, dengan menghadirkan konteks baru

MUSEOGRAFIA 2022 Vol.XVII/2022 69


pula dalam tata pamer. Untuk itu informasi sebuah peristiwa sejarah dengan tinggalan
yang ada di balik benda koleksi museum koleksinya. Bukan saja aspek waktu, tapi
harus digali untuk memberikan konteks baru. juga untuk mencari kemiripan suasana yang
Informasi dalam konteks baru itulah yang terjadi di masa silam dengan suasana saat
disampaikan ke pengunjung (2020). ini.

Dari pernyataan di atas maka perlulah Hal yang perlu ditekankan adalah sebuah
kiranya sebuah museum harus melihat peristiwa sejarah memang hanya terjadi
koleksi dari berbagai sisi untuk dapat satu kali saja, tidak akan pernah berulang,
dikembangkan kisahnya kendati suasana namun suasananya mungkin saja memiliki
dan waktunya telah jauh dari peristiwa kemiripan. Jika museum hanya terfokus
sejarahnya maupun saat koleksi tersebut untuk menginformasikan sebuah peristiwa
dibuat. Adalah peran museum untuk sejarah beserta koleksinya, sudah
menghidupkan kembali semangat peristiwa barang tentu akan terjadi gap dengan
dan makna dari koleksi agar tetap hidup di pengunjungnya. Masyarakat saat ini boleh
masa kini dan masa yang akan datang. jadi sama sekali tidak turut merasakan dan
Zen Rahmat Sugito (2014) mengemukakan menjadi pelaku sejarah tersebut. Untuk
buah pikirnya bahwa “kehidupan menyiasati hal tersebut, museum perlu
berlangsung bukan dari waktu ke waktu, mencari pintu masuk untuk menceritakan
tapi dari suasana ke suasana.” Memaknai peristiwa di masa silam dengan pendekatan
hal tersebut, maka museum haruslah suasana yang terjadi dan berlaku umum di
membedah suasana yang melingkupi masa kini.

Cuplikan film Negeri Harapan, scene mengenai pe-


mindahan ibu kota 4 Januari 1946

70 Vol.XVII/2022 MUSEOGRAFIA 2022


Konsep Konten Kanal Budaya
di Museum Perumusan Naskah
Proklamasi

Dalam membuat konten yang akan


ditayangkan di Kanal Budaya Indonesia.TV,
Museum Perumusan Naskah Proklamasi
melandasi ide cerita yang berasal dari
peristiwa sejarah sekitar proklamasi;
pengalaman pengunjung; dan koleksi
museum.

Museum sebagai sarana pembelajaran


sejarah berpegang kepada kegunaan sejarah
seperti yang diungkapkan oleh Kuntowijoyo
(1995: 25-30), yaitu salah satunya sejarah
sebagai pendidikan masa depan. Ini dapat
diartikan pengembangan konsep ide cerita
haruslah sesuai dengan kondisi yang terjadi
saat ini dan yang mungkin akan berguna
Cover Film Negeri Harapan
kembali di masa depan namun tetap
berdasar kepada peristiwa di masa lalu.
Latar sejarah peristiwa tersebut adalah
sebagai berikut.
Peristiwa sejarah sekitar
proklamasi
“Perjalanan Indonesia untuk menjadi
bangsa yang berdaulat pasca proklamasi
Pada tahun 2021, Museum Perumusan
tidak semudah yang diharapkan. Indonesia
Naskah Proklamasi menggarap produksi film
menghadapi berbagai persoalan dalam
untuk Kanal Budaya dengan judul Negeri
menyusun pemerintahan yang baru. Jakarta
Harapan. Ide dasar dari film ini adalah
sebagai ibu kota pemerintahan ternyata
bagaimana menyampaikan sebuah peristiwa
menjadi wilayah yang keamanannya
sejarah perpindahan ibu kota dari Jakarta ke
semakin tidak terkendali. Setiap hari terjadi
Yogyakarta yang terjadi pada 4 Januari 1946.
pembunuhan atau penembakan yang
dilakukan oleh tentara NICA (Netherlands-Indies
Civil Administration) atas penduduk yang tidak
bersalah.

Awal kehidupan Republik Indonesia ditandai


dengan suasana mencekam yang disebabkan
oleh keganasan tentara NICA. Pada bulan
Oktober, November dan Desember 1945 Jakarta
mulai menjadi ajang kekerasan dan teror,
menyebabkan keresahan penduduk sepanjang
waktu. Tentara NICA selalu memancing insiden
di mana-mana dan kapan saja. Saat melakukan
patroli keliling kota tentara NICA terkadang
melakukan kamuflase dengan menggunakan
kendaraan patroli palang merah.
Konflik bersenjata, penggeledahan, dan

MUSEOGRAFIA 2022 Vol.XVII/2022 71


pemberlakuan jam malam membuat Jakarta sebagai ibu kota tidak mungkin dapat
pemerintah Republik Indonesia melakukan menjalankan fungsinya dengan lancar, apalagi
protes kepada sekutu yang dianggap tidak dengan melihat ancaman terhadap para
menghormati kedaulatan Republik Indonesia pemimpin negara. Oleh karena itu, diadakan
serta telah mengingkari kesepakatan awal Sidang Kabinet pada 3 Januari 1946 yang
yang hanya ingin membebaskan para tawanan memutuskan untuk mencari wilayah yang
perang dan pemulangan dan pelucutan senjata lebih aman agar roda pemerintahan dapat
tentara Jepang. Korban penembakan dan dijalankan dengan baik. Di kegelapan malam
pembunuhan bukan saja menimpa rakyat yang sunyi, diliputi suasana tegang pada
dan pejuang saja, namun para pemimpin dan 4 Januari 1946 itu berpindahlah Republik
pejabat penyelenggara negara pun tak luput Indonesia dari pusat pemerintahannya ke
dari sasaran pasukan NICA. Seperti kejadian Yogyakarta yang kemudian disambut oleh Sri
yang menimpa Mr. Moehammad Roem selaku Sultan Hamengku Buwono IX. Sejak saat itulah
Ketua Komite Nasional Indonesia Pusat yang upaya untuk menegakkan kembali Negara
terkena tembakan pada kakinya pada 21 Proklamasi diperjuangkan di ibu kota yang
November 1945. Insiden ini mengakibatkan dia baru, Yogyakarta…”
harus dirawat di rumah sakit. Selain itu, ada
pula upaya pembunuhan terhadap Menteri Penyampaian peristiwa sejarah tersebut
Penerangan Amir Syarifuddin di Pegangsaan kepada masyarakat harus dikaitkan dengan
Timur pada 28 Desember 1945. Teror juga kondisi saat ini, dengan membandingkan
menimpa Perdana Menteri Sutan Syahrir dari kesamaan pola gerakannya. Apa yang
percobaan pembunuhan sebanyak dua kali, terjadi di masa kini dapat kita temukan
yang pertama pada 26 Desember 1945 dan kemiripannya dengan peristiwa di masa
kedua pada 2 Januari 1946.

Cuplikan Film Mahardika yang dibintangi oleh Oka Antara

72 Vol.XVII/2022 MUSEOGRAFIA 2022


Cuplikan Mahardika yang dibintangi oleh Oka Antara dan Fuad Idris

silam. Isu-isu mutakhir dan sedang hangat- sosok Mahardika yang dilanda kegalauan
hangatnya tentang pemindahan ibu kota dalam memutuskan berpindah
negara ke Kalimantan Timur, dapat menjadi kewarganegaraan. Isu-isu tentang
pintu masuk untuk menceritakan peristiwa perpindahan kewarganegaraan di era ini
sejarah pemindahan ibu kota pada saat 4 menjadi fenomena yang unik, dimana
Januari 1946 batas-batas wilayah negara semakin kabur
bahkan menembus ke batas-batas semangat
Pengalaman pengunjung kebangsaan masing-masing individu.

Pada tahun 2022 ini, Museum Perumusan Pilihan-pilihan untuk melepas


Naskah Proklamasi menggarap produksi film kewarganegaraan tidak lagi
Mahardika yang terinspirasi dari kedatangan mempertimbangkan jiwa dan semangat
pengunjung ke museum pada tahun 2009. cinta tanah air. Rasa nasionalisme berada
Gambaran kisah pengunjung tersebut adalah di urutan ke sekian dalam pilihan-pilihan
sebagai berikut. sebagai bahan pertimbangan untuk
“Pada tahun 2009 museum mendapatkan memutuskan berpindah kewarganegaraan.
kunjungan keluarga dari Semarang. Sang Konflik yang terjadi antara karakter ayah
ayah ingin anaknya berkunjung ke museum dan Mahardika mempertanyakan hal itu. Di
sebelum berkuliah di China. Di museum dia manakah semangat cinta tanah air dan rasa
ingin anaknya mendapatkan bekal tentang kebangsaan tersebut? Sang ayah menggugat
sejarah lahirnya bangsa Indonesia agar perjanjian tekad yang selama ini dipegang
dia tidak lupa dengan sejarah bangsanya teguh oleh Mahardika untuk mencintai tanah
sendiri.” airnya apa pun yang akan terjadi di masa
depan.
Pengalaman dari pengunjung tersebut
coba dimaknai oleh museum dengan Masa lalu dalam keseharian Mahardika
mengangkatnya ke dalam bentuk film dipenuhi oleh asupan-asupan pembentukan
Mahardika. Mahardika mengisahkan karakter seorang pribadi yang sangat

MUSEOGRAFIA 2022 Vol.XVII/2022 73


Cuplikan Mahardika yang dibintangi oleh Oka Antara dan Fuad Idris

diharapkan sebagai penjaga tanah air sejati


kelak. Kisah-kisah inspiratif para pejuang
terdahulu di mana sang kakek merupakan
bagian di dalamnya telah membentuk
Mahardika menjadi sosok yang berkarakter.
Hal inilah yang menjadi pertanyaan dasar
sang ayah yang menggugat hilangnya
karakter Mahardika dewasa.

Koleksi museum

Pada tahun 2022 ini, Museum Perumusan


Naskah Proklamasi menggarap produksi
selembar foto yang tersimpan bertahun-
film Hari Esok ‘Kan Cerah yang terinspirasi
tahun di rumahnya.
dari koleksi foto yang dimiliki oleh Museum
Pada satu kesempatan Hana mengunjungi
Perumusan Naskah Proklamasi terkait salah
Museum Perumusan Naskah Proklamasi
satu staf Laksamana Muda Tadashi Maeda,
terjawablah semua masa lalunya karena
yaitu Satsuki Mishima. Tahun 2022 juga
menemukan foto yang sama dengan yang
bertepatan dengan momen peringatan 80
dimilikinya. Foto tersebut ternyata adalah
tahun pendudukan Jepang. Adapun ide cerita
sosok Laksamana Tadashi Maeda dengan
film ini adalah sebagai berikut.
para stafnya, salah satunya adalah Satsuki
Mishima yang pada akhirnya menguak tabir
“Sosok Hana seorang keturunan Jepang
tentang masa lalu keluarga Hana.”
yang tidak mengetahui masa lalu leluhurnya,
karena sang ayah yang blasteran Jepang
Hari Esok ‘Kan Cerah menyajikan bagaimana
merasa malu karena memiliki seorang
koleksi museum dapat dibedah dan
kakek orang Jepang. Malu karena menyadari
dikembangkan dengan beragam pendekatan
Jepang adalah penjajah. Hana hanya memiliki
untuk dihidupkan kembali dan memberi
makna baru bagi kehidupan saat ini.

74 Vol.XVII/2022 MUSEOGRAFIA 2022


Laksamana Maeda beserta para stafnya berfoto di rumahnya yang
kini menjadi Museum Perumusan Naskah Proklamasi. Satsuki
Mishima (duduk paling kiri)

Di era digital, museum perlu Narasi sejarah saat ini haruslah dikaitkan
mengembangkan jenis-jenis penyajian untuk dengan keseharian masa kini dan masa
diinformasikan kepada masyarakat. Saluran- depan agar orang-orang tidak lagi
saluran produk museum dapat merambah melupakan sejarah yang pernah terjadi.
ke bentuk-bentuk visualisasi digital seperti Di sinilah museum harus tetap berupaya
film. Film-film bergenre fiksi yang dilandasi menghidupkan spirit dan semangat sebuah
peristiwa sejarah dapat dikemas dengan peristiwa sejarah.
menyesuaikan konteks zaman yang
Daftar Bacaan
berbeda–meski sebenarnya ini adalah upaya
menyampaikan peristiwa sejarah tersebut. Kuntowijoyo. 1995. Pengantar Ilmu Sejarah. Yayasan
Bentang Budaya:
Jika museum masih berfokus menyampaikan
Yogyakarta.
peristiwa sejarah secara naratif deskriptif, Munandar, Agus Aris, 2020. Penelitian Koleksi di
Museum:Pedoman Kegiatan.Materi Kursus Ilmu
maka hal ini akan jadi sebuah penyampaian
Permuseuman di Museum Perumusan naskah proklamasi
sejarah satu arah dan menggurui Pinna, Giovanni. “Introduction to Historic House Museums”
dalam Museum International (UNESCO, Paris) No.210Vol.
pengunjung. Kalau sebelumnya museum
53 (2001).
telah membuat visualisasi digital dalam Sedyawati Edi. “Museum dan Intangible Heritage”.
Museografia Majalah
bentuk film-film dokumenter, maka sekarang
Permuseuman. Vol III, No. 3 Juli 2009: 11-13.
sudah saatnya museum membuat film-film Sugito, Zen Rahmat. 2014. Jalan Lain ke Tulehu. Bentang
Pustaka: Yogyakarta
fiksi sejarah yang tetap berlandaskan pada
Tim Produser Indonesiana.TV 2022. Panduan Produksi
riset kesejarahan. Film-film bergenre fiksi
Indonesiana.TV: Jakarta.
sejarah ini dapat bertahan lama dan tidak
akan kehilangan konteks penyampaian pesan
dan makna sebuah peristiwa sejarah beserta
koleksinya.

MUSEOGRAFIA 2022 Vol.XVII/2022 75


Kampanye Pelestarian
Cagar Budaya dan Museum
sebagai Upaya Penerapan Arkeologi Publik
oleh Kelompok Pemerhati Budaya dan
Museum Indonesia (KPBMI)
Penulis Zulfa Nurdina F (Mahasiswa S2 Arkeologi Universitas Indonesia)

Arkeologi publik dapat didefinisikan sebagai hubungan timbal balik antara arkeologi sebagai ilmu dengan
masyarakat luas. Arkeologi publik juga bisa dikaitkan dengan interpretasi dan membangun komunikasi
untuk menyampaikan "pesan" arkeologi kepada publik yang beraneka ragam. Keterlibatan publik juga sangat
penting dalam proses interpretasi terhadap masa lalu melalui kritik dan evaluasi terhadap interpretasi yang
disampaikan. Dalam arkeologi publik, inilah yang dimaksud dengan interaksi dua arah.

Ada hubungan alami antara arkeologi publik Aksara", "Bedah Prasasti", "Penulisan
dan komunitas, karena kelompok lokal yang tentang Cagar Budaya dan Museum," dan
tertarik adalah himpunan bagian dari publik "Pembuatan Komik tentang Pelestarian Cagar
yang lebih besar. Kemunculan komunitas Budaya dan Ajakan ke Museum."
yang bergerak di bidang pelestarian warisan
budaya saat ini juga semakin menjamur.
Fenomena ini memberikan andil positif
terhadap proses pengenalan dan
implementasi arkeologi publik
di masyarakat. Hal ini didukung
dengan kemajuan teknologi
komunikasi dan informasi saat ini,
terutama maraknya penggunaan
media sosial yang dapat dilihat
sebagai peluang penerapan praksis
dalam arkeologi publik.

Tulisan ini akan membahas kampanye


pelestarian cagar budaya dan museum
sebagai upaya penerapan arkeologi publik
oleh Kelompok Pemerhati Budaya dan
Museum Indonesia (KPBMI). Dalam hal ini,
KPBMI melakukan dua metode pendekatan.
Pertama, secara konvensional dengan
mengadakan pertemuan fisik, seperti
"blusukan" ke bangunan cagar budaya,
juga memberikan lokakarya seperti "Sinau

76 Vol.XVII/2022 MUSEOGRAFIA 2022 MUSEOGRAFIA 2022


Metode pendekatan yang kedua adalah tersebut, tujuan KPBMI adalah menjadi mitra
dengan memanfaatkan media sosial yang pemerintah untuk memajukan kebudayaan,
sudah ada. KPBMI secara aktif melakukan permuseuman, dan kesejarahan melalui
beberapa kampanye pelestarian cagar berbagai program kegiatan dengan
budaya dan museum dengan membuat melibatkan peran serta masyarakat.
konten-konten edutainment dalam berbagai Komunitas merupakan salah satu media
platform media sosial, seperti Instagram, yang mempunyai andil untuk menggiring
Facebook, dan Youtube. Misalnya dengan opini publik.
rutin membuat infografis terkait cagar
budaya di sosial media dan membuat video KPBMI sebagai Agen Arkeologi
“blusukan” dengan menampilkan maskot
Publik
utamanya yang bernama "Ganesha" untuk
menarik perhatian publik. Di sini KPBMI Menurut Moshenska (2017: 6) terdapat
memainkan peranan penting sebagai salah tujuh jenis arkeologi publik, antara lain:
satu stakeholder pelestarian cagar budaya archaeologists working with the public,
dan museum yang menjangkau generasi archaeology by the public, public sector
muda dalam era digital. KPBMI merupakan archaeology, archaeological education, open
sebuah kelompok pecinta budaya dan archaeology, popular archaeology, dan
museum yang di dalamnya terdapat individu- academic public archaeology.
individu yang memiliki kesamaan tujuan
dalam memperkenalkan, melestarikan, dan Dalam hal ini, KPBMI masuk dalam kategori
mempertahankan eksistensi cagar budaya archaeology by the public. Penerapan
yang ada di Indonesia. Sejalan dengan hal arkeologi publik oleh KPBMI adalah dengan

Gambar 1. Jenis Arkeologi Publik (Moshenska, 2017: 6)

Gambar 1. Jenis Arkeologi Publik (Moshenska, 2017: 6)

MUSEOGRAFIA 2022 Vol.XVII/2022 77


melibatkan partisipasi masyarakat dalam
setiap kegiatan kampanye pelestarian
cagar budaya dan museum. Didirikan
pada 4 Maret 2017 di Depok, Jawa Barat,
berdasarkan wawancara dengan Ketua
KPBMI, Dhanu Wibowo, sampai saat ini
anggota KPBMI mencapai 720 orang
yang tersebar di seluruh Indonesia. Sejak
didirikan, KPBMI telah melakukan banyak
kegiatan terkait dengan kampanye upaya
pelestarian cagar budaya dan museum.

Kampanye Pelestarian Cagar Budaya


dan Museum Model Konvensional

Kegiatan “blusukan” oleh KPBMI ini


mencoba menghadirkan rasa memiliki
dari masyarakat dengan cagar budaya
dan museum melalui cara mengaitkan
dengan memori kolektifnya masing-
masing. Memori kolektif bisa dijadikan
sebagai landasan utama untuk mengikat
masyarakat untuk terus hidup bersama
secara rukun dan damai, karena itu
masyarakat harus diingatkan kembali
tentang memori kolektifnya. Warisan
budaya, situs-situs budaya, monumen
dan benda budaya bisa dijadikan sebagai
media untuk membentuk memori kolektif,
Gambar 2. Kegiatan “Blusukan” di Mausoleum TPU Petamburan oleh KPBMI
karena itu masyarakat harus melestarikan,
Sumber: Dokumentasi KPBMI
menginterpretasikan, dan menyajikan
memori tersebut (Davidson, 2005). Tidak
hanya mengunjungi situs cagar budaya
atau museum saja, dalam kegiatan ini
KPBMI juga menggelar diskusi terkait
situs dan mengajak para peserta untuk
membersihkan bangunan cagar budaya.

Sumber: Dokumentasi KPBMI

“Blusukan” yang pernah dilakukan


oleh KPBMI antara lain pada kawasan
pesisir Sunda Kelapa, Mausoleum TPU
Petamburan, Kampung Arab Pekojan,
Pecinan Glodok, Salemba–Senen, Kampung
Tugu, museum-museum Bogor, Pasar
Lama Tangerang, museum-museum Gambar 3. Konten Kegiatan “Blusukan” di Youtube KPBMI
di DKI Jakarta, dan lain-lain. Kegiatan Sumber: Youtube KPBMI

78 Vol.XVII/2022 MUSEOGRAFIA 2022


Gambar 4. Salah satu kegiatan “Sinau Aksara” dan “Bedah Prasasti” oleh KPBMI
Sumber: Dokumentasi KPBMI

“blusukan” juga didokumentasikan oleh Cagar Budaya” dengan tokoh utamanya


KPBMI dalam bentuk video yang kemudian maskot KPBMI yaitu Ganesha. Komik ini
diunggah menjadi sebuah konten edukasi bercerita tentang cagar budaya, larangan
pada platform YouTube. Hal ini merupakan vandalisme, dan bagaimana melestarikan
salah satu praktek arkeologi publik yang cagar budaya. Komik kedua bertajuk “Ayo
mencerminkan open archaeology, di mana ke Museum” yang bercerita mengenai
produk arkeologi dapat diakses oleh kunjungan maskot Ganesha ke museum
masyarakat secara terbuka. dengan hal-hal menarik di dalamnya.

Kampanye pelestarian cagar budaya yang Lokakarya “Penulisan tentang Cagar Budaya
dilakukan oleh KPBMI juga dilakukan melalui dan Museum” juga menjadi salah satu
kegiatan “Sinau Aksara” dan “Bedah Prasasti.” kegiatan andalan KPBMI dalam upaya
Kegiatan sinau aksara bagi masyarakat awam kampanye pelestarian cagar budaya. Bekerja
memang unik dan masih langka. Dalam sama dengan Museum Kebangkitan Nasional,
hal ini peserta kegiatan diajarkan menulis dalam kegiatan ini, diajarkan bagaimana
nama diri masing-masing menggunakan membuat tulisan yang menarik dengan gaya
aksara Pallawa dan aksara Jawa kuno. populer dalam berbagai medium, baik cetak
Ketika masyarakat awam diberikan akses maupun digital terkait ajakan pelestarian
pengetahuan tentang hal tersebut, ternyata cagar budaya dan museum.
antusiasmenya begitu luar biasa.
Dalam hal kepenulisan populer, KPBMI juga
Beberapa lokakarya yang diprakarsai oleh menerbitkan novel sejarah berjudul Enru
KPBMI juga sarat akan upaya kampanye (1980-1741) karya salah seorang anggota
pelestarian cagar budaya dan museum. KPBMI yang bernama Lia Zhang. Sebagian
Lokakarya bertema “Pembuatan Komik besar latar dalam novel ini berada di sekitar
tentang Pelestarian Cagar Budaya dan Ajakan kota tua Jakarta sekarang, terutama di
ke Museum" misalnya. Lokakarya ini awalnya Museum Sejarah Jakarta yang dulu bernama
bekerja sama dengan Museum Basoeki Stadhuis atau Balai Kota.
Abdullah, dengan jumlah peserta 57 orang.

Dari kegiatan lokakarya tersebut, KPBMI


kemudian menerbitkan dua komik mengenai
cagar budaya dan museum. Komik pertama
bertajuk “Kunjungi, Lindungi, dan Lestarikan

MUSEOGRAFIA 2022 Vol.XVII/2022 79


Gambar 5. Salah satu kegiatan “Lokakarya Komik” oleh KPBMI Gambar 6. Terbitan Komik Ajakan Pelestarian Cagar Budaya dan Museum oleh KPBMI
Sumber: Dokumentasi KPBMI Sumber: Dokumentasi KPBMI

Kampanye Pelestarian Cagar Budaya


Model Pemanfaatan Media Sosial Saat melaksanakan kampanye
pelestarian cagar budaya dan ajakan
Masyarakat dewasa ini memang sangat
ke museum, KPBMI selalu membawa
akrab dengan media sosial. Keaktifan
maskotnya yang bernama Ganesha.
masyarakat di media sosial memungkinkan
Menurut Dhanu Wibowo yang
penyebaran informasi secara langsung
merupakan ketua sekaligus founder dari
mendapatkan respon dari anggota
KPBMI, maskot ini terinspirasi dari Dewa
masyarakat lain. Kemajuan teknologi
Ganesha yang dalam mitologi Hindu
komunikasi dan informasi ini dapat dilihat
melambangkan ilmu pengetahuan.
sebagai peluang penerapan praksis dalam
Selain itu Ganesha juga berwujud seperti
arkeologi publik. Dalam hal ini, komunitas
dapat memanfaatkan media-media itu untuk
menyebarkan informasi terkait pelestarian
cagar budaya di kalangan masyarakat.
Akun media sosial KPBMI diikuti oleh 2843
followers di Instagram, 172
subscribers di Youtube, dan
746 pengikut Facebook, KPBMI
secara rutin membuat konten-
konten bermuatan edukasi dan
entertainment (edutainment)
terkait pelestarian cagar budaya
dan ajakan ke museum dalam
berbagai platform media sosial.

Gambar 7. Novel Fiksi Sejarah Enru


(1980-1741) Terbitan KPBMI
Sumber: Dokumentasi KPBMI

80 Vol.XVII/2022 MUSEOGRAFIA 2022


Gambar 8. Sosial Media KPBMI
Sumber: website, instagram, facebook, youtube KPBMI

anak-anak, sehingga diharapkan generasi Konten lainnya dari KPBMI di sosial media
muda bersemangat untuk menambah adalah “Bincang Sepurmudaya”, yang
pengetahuan terkait sejarah, purbakala, merupakan kegiatan bincang-bincang dengan
museum, dan budaya. gaya santai dengan pokok bahasan cagar
budaya dan permuseuman. Dalam kegiatan
Konten-konten sosial media KPBMI juga ini tidak lupa menampilkan Ganesha sebagai
menurutsertakan Ganesha untuk menarik maskot andalan KPBMI.
perhatian masyarakat. Dapat dilihat pada
video YouTube dan Instagram “Ganesha
Blusukan” yang memuat konten vlog dengan
tokoh utamanya adalah maskot tersebut.

MUSEOGRAFIA 2022 Vol.XVII/2022 81


Gambar 9. Maskot Ganesha KPBMI
Sumber: Dokumentasi KPBMI

media menunjukkan bahwa KPBMI


merupakan komunitas yang dapat
diperhitungkan eksistensinya dalam
memengaruhi publik.

Dari pemberitaan maupun liputan


di atas, dapat diketahui bahwa
Dampak Kampanye Pelestarian Cagar setiap kegiatan yang dilakukan KPBMI
Budaya dan Ajakan ke Museum oleh mendapatkan respon positif dari masyarakat.
KPBMI bagi Masyarakat Atas komitmen, dedikasi, dan upayanya
dalam mendukung pelestarian cagar budaya,
KPBMI telah konsisten selama lima tahun KPBMI terpilih sebagai salah satu komunitas
menggaungkan kampanye pelestarian cagar yang mendapatkan penghargaan dari
budaya dan museum di masyarakat. Secara Perkumpulan Ikatan Ahli Arkeologi Indonesia
tidak langsung KPBMI ikut menerapkan (IAAI) pada peringatan Hari Purbakala ke-105.
arkeologi publik dengan membawa topik-
topik terkait arkeologi lebih dekat dengan Selanjutnya melalui media polling Instagram
jangkauan masyarakat. Kegiatan yang yang diposting pada Instagram KPBMI,
dilakukan KPBMI dalam kampanye upaya peneliti mencoba mengevaluasi eksistensi
pelestarian cagar budaya dan ajakan KPBMI di masyarakat dengan mengajukan
ke museum ini telah menjadi sorotan pertanyaan-pertanyaan berikut ini:
berbagai media. Liputan atau berita dari

Gambar 13. Hasil Polling Instagram


Sumber: Instagram KPBMI

82 Vol.XVII/2022 MUSEOGRAFIA 2022


Dari 80 partisipan yang mengisi polling tersebut didapatkan hasil sebagai berikut:

Pertanyaan Jawaban Setuju Jawaban Tidak Setuju


Pertanyaan (1) 98% 2%
Pertanyaan (2) 95% 5%
Pertanyaan (3) 85% 15%
Pertanyaan (4) 97% 3%
Pertanyaan (5) 96% 4%

Tabel 1. Hasil Polling Instagram terkait Dampak KPBMI bagi Masyarakat

Melalui hasil polling tersebut, dapat yang melibatkan partisipasi masyarakat


disimpulkan bahwa KPBMI mempunyai dampaknya akan terasa lebih besar. Terbukti
dampak yang signifikan terhadap bagaimana dengan persepsi masyarakat melalui polling
sikap masyarakat dalam memandang dan Instagram yang diadakan terkait eksistensi
memaknai cagar budaya. KPBMI, bahwa masyarakat menyambut
baik kegiatan-kegiatan KPBMI dan menilai
Dapat dikatakan bahwa KPBMI merupakan bahwa komunitas tersebut memiliki dampak
komunitas yang sudah menunjukkan yang besar bagi kesadaran serta kepedulian
eksistensinya selama lima tahun dalam masyarakat terhadap cagar budaya dan
bidang cagar budaya dan permuseuman. museum di Indonesia.
Hadir di masyarakat melalui dua model
pendekatan, yaitu secara konvensional Referensi:

dan pemanfaatan media sosial, KPBMI giat


Davidson, P. (2005). “Museums and the re-shaping of
melakukan terobosan-terobosan terbaru Memory”, dalam G. Corsane (ed), Heritage,
terkait upaya kampanye pelestarian cagar Museum, and Galleries: an introductory
reader. London dan New York: Routledge.
budaya. Dengan pendekatan konvensional,
KPBMI mampu mengadakan kegiatan- Moshenska, G. (2017). Key Concepts in Public Archaeology.
kegiatan yang secara tidak langsung London: UCLPress.

menumbuhkan kesadaran masyarakat


Wawancara dengan founder KPBMI Dhanu Wibowo 25 Juni
tentang pentingnya melestarikan cagar 2021
budaya. Sedangkan pada pendekatan
melalui pemanfaatan media sosial, KPBMI
mampu menjangkau target audiens lebih
banyak dengan memberikan konten-konten
edutainment terkait pelestarian cagar budaya
dan kunjungan ke museum.

KPBMI merupakan agen arkeologi publik


yang berusaha “membumikan” topik-topik
arkeologi di dalam masyarakat melalui
kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan,
seperti “blusukan” cagar budaya dan
museum, “sinau aksara”, “bedah prasasti”,
dan lain-lain. Penerapan arkeologi publik

MUSEOGRAFIA 2022 Vol.XVII/2022 83


Modernisasi
Museum
Mpu Purwa
Penulis Akhmad Idris

Membincang tentang museum agaknya tidak bisa jauh-jauh dengan kesan kuno, ketinggalan zaman, bahkan
membosankan. Tak ada yang salah jika ada yang menilai museum dengan kesan-kesan yang telah disebutkan
tadi, sebab museum memang sebuah gedung yang digunakan untuk menyimpan kebanyakan benda-benda kuno
(peninggalan sejarah). Hal ini mengingatkan saya pada masa-masa SD dulu. Saya lebih bersemangat diajak ke
tempat-tempat rekreasi seperti pantai dan kebun binatang daripada belajar di luar kelas dengan mengunjungi
museum terdekat. Rasa-rasanya ingin segera kembali ke sekolah, lalu bermain segala jenis permainan di lapangan.

84 Vol.XVII/2022 MUSEOGRAFIA 2022


Gambar 1. Halaman Museum Mpu Purwa yang tampak asri

MUSEOGRAFIA 2022 Vol.XVII/2022 85


Namun tidak semua museum selaras dengan Ini tak jauh berbeda dengan arti dari kata
kesan kuno dan membosankan. Di Kota ‘modern’ itu sendiri, yakni terbaru atau
Malang terdapat sebuah museum yang mutakhir. Hal inilah yang sedang terjadi pada
mengusung konsep modern. Museum itu Museum Mpu Purwa. Museum ini mendadak
bernama Museum Mpu Purwa. tampil ‘milenial' dengan meletakkan arca-
arca di kotak-kotak berwarna-warni, dengan
Mengusung Konsep Modernisasi pencahayaan lampu yang tampak modern,
serta dengan pemanfaatan teknologi digital
Modernisasi menurut Kamus Besar Bahasa yang bernama QR Code. Modernisasi ini
Indonesia versi daring (2016) adalah proses sudah mulai bisa dinikmati setelah revitalisasi
pergeseran sikap dan mentalitas untuk selesai pada 2018 dan Museum diresmikan
menyesuaikan tuntutan hidup kekinian.

86 Vol.XVII/2022 MUSEOGRAFIA 2022


Gambar 2. Modernisasi Museum Mpu Purwa

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan saat itu, sederhana sekaligus memanjakan mata;
Prof. Dr. Muhadjir Effendy, M.A.P hingga penerimaan kritik serta saran dari
pengunjung yang dikemas di dalam brosur
Museum Mpu Purwa mencoba museum.
menghadirkan konsep-konsep yang
disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat Dilansir dari situs Kementerian Pendidikan
saat ini, mulai dari penggunaan QR Code di dan Kebudayaan, Museum Mpu Purwa
setiap koleksi museum; penataan koleksi awalnya adalah gedung bekas SDN
yang lebih kekinian (spot-spot menarik Mojolangu 2 Malang. Kemudian pada
untuk berfoto); miniatur kisah Ken Angrok; tahun 2001, Pemerintah Kota Malang
infografis-infografis tentang Ken Angrok mengumpulkan berbagai peninggalan
dan Ken Dedes yang disajikan dengan

MUSEOGRAFIA 2022 Vol.XVII/2022 87


Museum Mpu Purwa terletak
di tengah kota, sehingga
tidak terlalu sulit untuk dicari.
Museum ini berdekatan
dengan Rumah Sakit Brawijaya
atau tepatnya di Jalan
Soekarno Hatta Griya Santa
B Nomor 210 Mojolangu,
Kecamatan Lowokwaru,
Kota Malang, Jawa Timur.
Bangunan Museum terdiri dari
dua lantai. Lantai pertama
diisi dengan beberapa koleksi
arca, sedangkan lantai dua
lebih berfokus pada cerita Ken
Dedes, Ken Angrok, dan Mpu
Purwa yang ditampilkan lewat
sebuah diorama besar dan
ringkasan cerita dalam bentuk
miniatur dalam akuarium.
Koleksi andalan atau unggulan
di lantai pertama adalah Arca
Brahma Catur Muka yang
ditemukan di sekitar Candi
Singhasari. Satu arca unik
lainnya adalah Arca Ganesha
Tikus. Arca ini terbilang unik
Gambar 3. Arca unik Ganesha Tikus karena bentuknya yang
mungil seperti bayi, namun
purbakala yang ada di Kota Malang untuk memiliki raut muka yang terlihat garang. Arca
disimpan di bekas gedung sekolah tersebut ini memiliki tinggi 37 cm dan lebar 24 cm
yang selanjutnya dinamai Balai Penyelamatan yang merupakan hibah dari Bapak Jayusman,
Purbakala Mpu Purwa. Penamaan Mpu Malang.
Purwa terinspirasi oleh sosok religious Jawa
kuno yang dipercaya pernah hidup di Desa Kelebihan lain Museum Mpu Purwa adalah
Panawijen pada abad XII Masehi. Kini desa cara menyajikan pengetahuan sejarah
tersebut menjadi Kelurahan Polowijen, Kota yang menyenangkan dan kekinian. Sejarah
Malang. Selain karena semasa hidupnya tidak lagi disajikan dalam bentuk yang
dipercaya pernah tinggal di area Panawijen, monoton dengan keterangan singkat
Mpu Purwa sendiri merupakan cikal bakal dengan font berwarna hitam berlatar putih
kelahiran raja-raja besar di Nusantara: anak yang diletakkan sekenanya di bawah benda
dari Mpu Purwa yaitu Ken Dedes merupakan purbakala. Ilmu sejarah kini ditampilkan
leluhur raja-raja besar seperti Kertanegara dengan tabel-tabel yang menarik agar tidak
dari Kerajaan Singasari dan Hayam Wuruk membosankan, juga diletakkan di area yang
dari Kerajaan Majapahit. cukup luas sehingga menarik perhatian
pengunjung. Hal ini dapat dilihat pada

88 Vol.XVII/2022 MUSEOGRAFIA 2022


Gambar 4. Linimasa Sejarah Nusantara

sebuah tabel besar di lantai dua yang diberi saya. Hal seperti inilah yang kerap luput
judul Linimasa Sejarah Nusantara. dalam dunia pendidikan, yakni membuat
pelajaran terasa menyenangkan.
Berhasil Memikat Publik
Setelah puas menikmati diorama mini, saya
Di luar tampilan yang sangat kekinian, hal beralih ke sisi satunya untuk melihat sebuah
lain yang membuat Museum Mpu Purwa diorama besar yang menampilkan sosok
dapat dikatakan berhasil memikat perhatian kakek tua yang saya duga Mpu Purwa yang
publik adalah cara mengemas cerita Ken sedang merapal doa untuk perempuan (yang
Angrok di lantai dua. Dengan tampilan saya duga Ken Dedes, putri dari Mpu Purwa).
diorama mini, saya seolah sedang membaca Dengan gaya berpakaian yang ditampilkan
komik nyata tentang kisah Ken Angrok. sesuai dengan style pada zamannya sekaligus
Cerita yang dulu terasa membosankan, profesinya, saya seolah bisa membayangkan
kini membuat saya ketagihan hingga saya apa yang dirapal, dikatakan, hingga yang
abadikan ke dalam bentuk video lewat gawai dilakukan.

MUSEOGRAFIA 2022 Vol.XVII/2022 89


Gambar 5. Kisah Ken Angrok dalam bentuk diorama mini

Pendekatan yang dilakukan oleh pengelola kerap ditemui saat mengunjungi museum,
Museum Mpu Purwa juga patut untuk karena Museum Mpu Purwa telah dilengkapi
diapresiasi. Dengan menggunakan brosur dengan fasilitas AC⸻bukti bahwa museum
yang disertai lembar kritik-saran (yang bisa sangat layak disejajarkan dengan mal atau
disobek), pengelola seolah secara tidak bioskop dalam segi memberikan layanan
langsung ingin mengajak setiap pengunjung kepada pengunjung.
untuk merasa memiliki museum ini.
Siapapun berhak menyampaikan saran Namun satu hal yang tidak bisa diberikan
untuk keberlangsungan Museum Mpu oleh tempat-tempat hiburan tersebut, yakni
Purwa. Keberadaan Movie Room juga semakin pengetahuan sejarah yang terasa nyata
menegaskan upaya pihak pengelola agar sebab adanya kontak langsung dengan
masyarakat mulai berani meyakini bahwa benda-benda purbakala.
museum tak lagi menjadi tempat yang
membosankan. Museum telah menjelma Sebuah Simpulan sekaligus Saran
menjadi tempat yang menyenangkan seperti
bioskop-bioskop di perkotaan. Pengunjung Konsep modernisasi yang diusung Museum
juga tak perlu risau dengan rasa pengap yang Mpu Purwa sudah selayaknya diikuti oleh
museum-museum yang lain, agar museum

90 Vol.XVII/2022 MUSEOGRAFIA 2022


Gambar 6. Diorama Mpu Purwa dan Ken Dedes

juga menjadi tujuan yang digandrungi Daftar Referensi

oleh generasi milenial. Bukan hal yang


Alivizatou, Marilena. (2008). “Contextualising Intangible
mustahil dalam beberapa waktu ke depan, Cultural Heritage Studies and Museology”. dalam
International Journal of Intangible Heritage.
para generasi milenial akan berbangga
mengunggah foto-foto yang berlatar Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa. (2016).
museum atau di samping benda-benda Kamus Besar Bahasa Indonesia Daring. Jakarta: Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. Diambil
purbakala. Saya percaya, cepat atau lambat 5 Oktober 2022 dari https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/
hal itu akan segera mewabah. Semoga. modernisasi

Dit. PCBM. (2018). Museum Mpu Purwa Telah Resmi Setelah


4 Tahun Direvitalisasi. Diakses di https://kebudayaan.
kemdikbud.go.id/dpk/museum-mpu-purwa-telah-resmi/
diakses pada tanggal 6 Juni 2022

MUSEOGRAFIA 2022 Vol.XVII/2022 91


Menyingkap Eksistensi
Museum Tertua
di Indonesia,
Radya Pustaka
Penulis Aprillia Christianawati

Jalan-jalan ke Kota Surakarta


Jangan lupa swafoto ria
Apakah nama museum tertua?
Radya Pustaka namanya

Halaman Museum Radya Pustaka Surakarta


Sumber: Dokumentasi Pribadi (2022)

92 Vol.XVII/2022 MUSEOGRAFIA 2022


MUSEOGRAFIA 2022 Vol.XVII/2022 93
Sebuah museum berdiri tegak di tengah
kota kecil di Provinsi Jawa Tengah. Museum
tertua yang menyimpan berbagai koleksi
benda mewah. Tersingkap melalui sejuta
cerita bersejarah. Menyajikan berbagai
ruangan layaknya sebuah rumah. Kata
orang, museum ini bernama “Museum Radya
Pustaka”.

Museum Tertua yang Masih Ada


dan Nyata

Museum Radya Pustaka terletak di Jalan


Slamet Riyadi No. 275, Sriwedari, Kecamatan
Laweyan, Kota Surakarta. Ya, Museum
yang awalnya bernama Paheman Radya
Pustaka terletak di tengah kota, yang disebut
orang sebagai Kota Solo (RadyaPustaka.
id, 2021). Tak banyak orang yang tahu jika
tidak mencari informasi. Tak terkecuali
penulis yang begitu ingin tahu, mengapa
sebuah museum tua bisa bertahan di tengah
gempuran teknologi dan industrialisasi.

Terletak di pinggir jalan utama, dihiasi oleh


kerapian tata kota. Kereta dan bus lokal Cukup menulis identitas pada buku tamu,
ikut melengkapi keberadaan museum ini. pengunjung dipersilakan menikmati
Berbeda dengan pengendara pribadi yang museum. Berbagai buklet dalam bentuk
mungkin hanya menengok sekilas sambil ukuran dan tampilan disediakan secara gratis
berlalu. Tenggelam oleh ramainya Jalan untuk mengenal museum lebih mendalam.
Slamet Riyadi, Museum nyatanya tetap eksis
hingga masa kini. Komposisi ruangan Museum Radya
Pustaka memanjang ke belakang dan
“Seperti masuk ke istana” merupakan terbagi ke sisi kanan dan kiri. Museum
impresi pertama penulis ketika masuk ke punya dua belas ruang, antara lain Teras
area Museum. Latar yang luas menyatu Ruang Depan, Koridor, Ruang Tosan Aji,
dengan patung di tengah halaman. Pintu Ruang Keramik, Ruang Perunggu, Ruang
utama rumah gedongan terpampang nyata Manuskrip, Ruang Tengah, Canthik Rajamala,
di depan mata menimbulkan decak kagum Ruang Belakang, Pawukon, Perpustakaan,
akan keindahan bangunan dari luar area. dan Ruang Arca. Pengunjung akan dibuat
terkesima dengan keberadaan Teras Ruang
Menyingkap Isi Museum Radya Depan yang menyita perhatian. Bagaimana
Pustaka tidak? Bangunan bergaya khas Belanda
menyuguhkan pintu kayu jati yang besar
Tanpa dikenai retribusi, mengunjungi dan tinggi, disertai dengan jendela-jendela
museum yang dibangun pada 28 Oktober berkayu dan dilapisi terali. Seperti cagar
1890 ini sangat menyenangkan hati. budaya bergaya khas Eropa lainnya, pilar-
pilar besar tak akan sulit ditemukan.

94 Vol.XVII/2022 MUSEOGRAFIA 2022


Wilkens, seorang ahli bahasa yang menyusun
kamus bahasa Jawa-Belanda (Suprapto,
2020).

Dua ruang di sisi kiri dan kanan Koridor


terdiri dari Ruang Tosan Aji, Ruang Keramik,
Ruang Perunggu, dan Ruang Manuskrip.
Setiap ruang menyajikan koleksi dengan
berbagai ciri. Ruang Tosan Aji menyajikan
berbagai macam keris, tombak, pedang, dan
sebagainya. Pedang peninggalan Amangkurat
II dan Pusaka Pancasila dengan lapisan emas
juga tersimpan rapi di sini. Namun sayang,
meriam tempur terpanjang pada zaman
Pakubuwono X tidak berada di ruangan ini,

Tosan Aji dimaknai sebagai senjata pusaka


tradisional yang membangkitkan keberanian
serta keyakinan bagi pemiliknya. Pemberian
nama Ruangan Tosan Aji menyesuaikan
dengan koleksi yang dimiliki. Begitu pula
dengan Ruang Keramik dan segala koleksinya
Suasana Koridor Museum
yang terbuat dari keramik. Letaknya berada
Sumber: Surakarta Tourism Office (2019)
tepat di seberang Ruang Tosan Aji. Piring
Sewon, Piring China, lampu kristal, serta
Gerabah Jawa dan Thailand “berlomba”
Koridor bangunan memotret aktivitas pada
menarik perhatian di setiap dindingnya.
zaman dahulu dalam bentuk beberapa
bingkai foto. Tidak hanya itu, koleksi senjata,
Ruangan lain yang ada di sepanjang Koridor
patung, dan meja bundar juga disajikan di
adalah Ruang Perunggu. Tepat di depan
sepanjang Koridor. Termasuk sebuah patung
pintu masuk ruangan, replika Arca Siwa
di tengah-tengah Koridor: Johannes Albertus

Replika Canthik Rajamala


Sumber: Dokumentasi Pribadi (2022)

MUSEOGRAFIA 2022 Vol.XVII/2022 95


Ruang Tengah Museum Radya Pustaka
Sumber: Surakarta Tourism Office (2019)

seakan menyambut pengunjung. Benda- irah-irahan, hingga replika Perahu Rajamala.


benda sejarah dari perunggu yang erat Secara keseluruhan, ruangan ini memiliki
kaitannya dengan Agama Buddha dan koleksi terbanyak yang terdiri dari karya
Hindu dipamerkan di sini. Arca Bodhisatwa, seni dan berbagai peralatan kebutuhan
Lonceng Kecil, serta Genta Pendeta para bangsawan dan raja. Ketika menelisik
diperkirakan berasal dari abad ketujuh lebih dalam, ruangan ini memiliki dua sisi
hingga kedelapan masehi. Sementara itu, yang terdiri dari ruangan-ruangan kecil.
satu ruangan khusus yang bernama Ruangan Pengunjung tidak diperbolehkan untuk
Manuskrip di sisi kiri Koridor digunakan memasuki ruangan ini.
untuk diskusi ataupun mengakses buku-buku
kuno. Dua ruangan kecil di sisi kanan dan kiri
Ruang Tengah meliputi Canthik Rajamala dan
Rasa kagum melanda ketika memasuki Ruang Memorial Kantor K.G. Panembahan
Ruang Tengah. Satu set Gamelan Ageng Hadiwidjaja. Canthik Rajamala merupakan
Radya Pustaka terpampang jelas bahkan perahu (canthik/cucuk) yang berasal dari
ketika berada di Koridor. Gamelan milik K.R.A kayu dan berbentuk raksasa berambut.
Sosrodiningrat IV ini dipamerkan bersama Sering juga disebut sebagai kiai karena
dengan koleksi benda lainnya, seperti tergolong sebagai benda pusaka. Benda
wayang, dipan (tempat tidur), alat makan, yang dimiliki Keraton Surakarta ini dikenal
mesin jam panggung, kinangan, tempat memiliki kekuatan mistis dan memberikan
sesaji, pakaian bupati, mesin tik huruf Jawa, perlindungan dari bahaya.

96 Vol.XVII/2022 MUSEOGRAFIA 2022


Ruang Belakang akan terlihat ketika berjalan Digitalisasi Museum Radya
lurus dari Koridor atau Ruang Tengah.
Pustaka
Terlihat luas dan tidak penuh, namun
tidak membuat pengunjung merasa jenuh. Sebagian orang mungkin akan merasa
Berbagai koleksi dipajang secara rapi, seperti skeptis terhadap teknologi yang
miniatur, busana adat Jawa, serta Pawukon. dikembangkan untuk museum dengan
Sebuah meja besar dengan beberapa kursi titel “tertua” di Indonesia. Tak terkecuali
juga disediakan bagi pengunjung, misalkan bagi para pemuda yang terbiasa dengan
untuk studi. modernisasi dan teknologi. Pengelola
museum menyediakan akses bagi yang ingin
Beberapa koleksi yang dipajang di Ruang
menikmati museum melalui genggaman
Belakang terdiri dari miniatur Makam Imogiri,
gawai. Melalui situs https://radyapustaka.id/
Joli Jempono/Tandu, Kremun, Miniatur Masjid
en/, beberapa tawaran untuk mengunjungi
Agung Demak, dan Miniatur Panggung
museum disediakan. Tawaran-tawaran
Sangga Buwana. Juga ada replika arca, koleksi
tersebut terdiri dari 3D Exhibition, Virtual Tour
mata uang, dan Horoskop Jawa/ Pawukon.
360, dan e-catalog.
Ruang ini terhubung dengan Perpustakaan
dan Ruang Arca Batu. Tawaran-tawaran untuk berwisata melalui
dunia digital tentu menggiurkan banyak
Perpustakaan yang terletak di bagian paling
orang. Tidak hanya generasi muda,
belakang menyajikan berbagai koleksi buku.
melainkan juga pengunjung yang tidak
Turis mancanegara tidak perlu khawatir
dapat datang ke Museum Radya Pustaka.
karena koleksi kebudayaan, seni, dan sejarah
Contohnya pada Pameran Tiga Dimensi,
tersedia dalam bahasa asing. Sementara itu,
pengunjung bisa menikmati hasil pameran
Ruang Arca memiliki koleksi arca batu mulai
berupa batik, senjata, dan pengalaman
dari abad ketujuh. Koleksi arca batu diketahui
berwisata di dunia digital. Meski pembuatan
sudah ada sejak pemerintahan kerajaan
3D Exhibition memakan biaya, namun
Hindu-Budha dan beberapa keterangannya
peselancar dunia maya tidak dikenakan
juga tersedia dalam berbagai bahasa.
biaya.

Radya Pustaka Virtual Tour 360


Sumber: Akvirtual.id (2021)

MUSEOGRAFIA 2022 Vol.XVII/2022 97


Virtual Tour 360 merupakan tawaran posisi. Pengunjung akan diarahkan ke Google
menggiurkan lainnya untuk pengunjung. Drive untuk mengetahui deskripsi benda
Mereka bisa masuk ke museum dan berjalan- dalam bentuk gambar dan gambar bersuara.
jalan secara virtual. Di dalamnya terdapat Inovasi tersebut cukup membantu para
galeri foto, informasi, lokasi, dan denah yang penyandang tunanetra.
menyediakan edukasi sekaligus atraksi.
Beberapa buklet yang tersedia dalam
Berbagai koleksi Museum Radya Pustaka berbagai bentuk, ukuran, dan tampilan
disajikan dalam sebuah tawaran bernama dilengkapi dengan QR Barcode. Lebih lagi,
e-catalog. E-catalog berisi kumpulan deskripsi buklet yang tersedia juga memberikan
singkat koleksi museum dalam bentuk informasi wisata di Kota Solo secara lengkap
sebuah buku. Isi yang singkat dan tampilan dan menarik, disertai dengan informasi
yang menarik menjadi sebuah daya tarik denah dan peta. Sebuah usaha untuk
tersendiri. Terlihat jelas bahwa Pemerintah mendukung pariwisata di Kota Surakarta
Kota Surakarta menunjukkan sikap adaptif untuk maju bersama.
terhadap modernisasi dan perkembangan
teknologi. Bentuk digitalisasi museum terakhir adalah
keberadaan sponsor dalam memberikan
Untuk memudahkan pengunjung asing atau layanan layar LED (Light Emitting Diode) yang
turis, beberapa deskripsi koleksi Museum terpampang pada beberapa titik lokasi
disajikan dalam dua bahasa, yakni Bahasa tertentu. Tidak hanya itu, koleksi manuskrip
Inggris dan Bahasa Indonesia. Tapi sayang, juga dapat diakses pada e-RAKA DIMAS.
beberapa di antaranya belum dilengkapi Laman khusus museum dalam https://
bahasa Inggrisnya. radyapustaka.id/en/museum-radya-pustaka/
juga dapat diakses beserta deskripsi, koleksi,
Beberapa QR Barcode tersedia di beberapa dan berbagai video. Kemudahan untuk
titik lokasi untuk dipindai. Setiap QR Barcode mengakses secara daring memberikan
merepresentasikan koleksi benda sesuai

Pengelupasan di salah satu titik museum


Sumber: Dokumentasi Pribadi (2022)

98 Vol.XVII/2022 MUSEOGRAFIA 2022


Museum perlu menyasar Generasi Milenial
hingga Generasi Z dengan promosi aktif
termasuk pemasaran digital agar bisa
bersaing dengan tempat lain yang lebih
atraktif bagi semua kalangan. Tak lupa,
Museum perlu terus membenahi fisik
bangunan, penataan arca pada ruangan yang
jauh lebih layak, penyediaan pramuwisata,
serta meningkatkan estetika penyajian.

“Walau Usang Jangan Sampai Hilang”


merupakan slogan yang tepat untuk
mempertahankan Museum Radya Pustaka.
Menyandang sebuah titel sebagai museum
pertama di Indonesia, menjadi pembeda
dengan museum lainnya. Bertahan di tengah
destinasi wisata lainnya yang tak kalah indah,
juga terlihat megah. Karena itu pengelola
terus berbenah, memenuhi ekspektasi kata
“Amanah.”

Daftar Pustaka:

Akvirtual.id. (2021). Radya Pustaka Virtual 360. Radyapustaka.


Id. https://akvirtual.id/view/radyapustaka/pameran-
2021-ruang-1

RadyaPustaka.id. (2021). Welcome to Museum Radya Pustaka.


Penataan Arca di Sisi Museum Museum Radya Pustaka. https://radyapustaka.id/
Sumber: Dokumentasi Pribadi (2022) en/museum-radya-pustaka/

Suprapto. (2020). Museum Radya Pustaka Surakarta. Berita


Internasional Voice of Indonesia. https://voinews.
kenyamanan dan efektivitas bagi para id/indonesian/index.php/berita-internasional/
pengunjung. Jika gencar dan konsisten untuk item/19401-museum-radya-pustaka-surakarta

dipromosikan, maka tidak heran Museum


Radya Pustaka mampu menjadi destinasi
favorit di tingkat kota hingga internasional.

Berbenah untuk Amanah

Keberadaan koleksi benda di Museum


Radya Pustaka sangat baik meski sudah
berumur ratusan tahun. Sekalipun
demikian, keberadaan museum sendiri agak
memprihatinkan. Bangunan yang dahulu
dikenal sebagai Loji Kadipolo milik Yohanes
Buselaar mengalami pengelupasan dinding
dan kebocoran di beberapa titik.

MUSEOGRAFIA 2022 Vol.XVII/2022 99


Ramah Publik
Untuk Wisatawan
Difabel Melalui
Inovasi Digital.
Penulis Herdin Muhtarom
(Mahasiswa Pendidikan Sejarah, Universitas Muhammadiyah Prof Dr Hamka)

100 Vol.XVII/2022 MUSEOGRAFIA 2022


Gambar 1 . Aksesibilitas Museum Tour Virtual
Terhadap Koleksi Museum
(Sumber Foto; Museum Nasional Indonesia,
Tahun 2022)

Berbicara tentang museum, seluruh


lapisan masyarakat Indonesia tentunya Perkembangan zaman yang membawa
tahu dengan museum yang memiliki ke sebuah peradaban digital memberikan
ciri khas dan fungsi untuk melindungi, peluang terhadap proses meningkatkan
mengembangkan, memanfaatkan koleksi, aksesibilitas terhadap kehidupan masyarakat.
dan mengomunikasinya kepada masyarakat. Banyak masyarakat Indonesia yang sudah
Namun, perkembangan zaman banyak memahami terkait peradaban digital yang
masyarakat yang kurang tertarik untuk memberikan dampak terhadap kemudahaan
berkunjung ke museum. Museum adalah dalam memberikan sebuah informasi
tempat wisata yang mengajarkan kita mengenai berbagai hal. Pemerintah
akan sejarah dari berbagai macam bidang mengembangkan berbagai inovasi terutama
tetapi sebagian masyarakat kurang tertarik dalam membangun museum yang ramah
untuk mengunjungi museum (Andika & terhadap publik dengan memanfaatkan
Hidayat, 2021). Problematika tersebut yang digital. Pengembangan inovasi digital
perlu di atasi melalui berbagai cara untuk terhadap museum untuk mengatasi
mengembalikan fungsi museum sebagai alat problematika yang terjadi karena masyarakat
komunikasi untuk masyarakat. Indonesia kurang berminat untuk berkunjung

MUSEOGRAFIA 2022 Vol.XVII/2022 101


Gambar 3. Aksesibilitas Museum Tour Virtual
(Sumber Foto; Museum Nasional Indonesia, Tahun 2022)

ke museum. Dengan meninjau permasalahan museum (Kusumaningrum, 2018). Dengan


tersebut, Pemerintah maupun institusi mengembangkan inovasi aksesibilitas dalam
terkait melakukan inovasi terhadap museum, pelayanan publik terutama untuk wisatawan
sehingga dapat membentuk museum difabel melalui pemanfaatan inovasi digital
kekinian yang memiliki inovasi digital dan akan memberikan peningkatan kunjungan
dapat memberikan kemudahaan publik wisatawan karena aksesibilitas yang
untuk mendapatkan informasi mengenai digunakan sangat memudahkan wisatawan
museum melalui pemanfaatan inovasi digital. untuk memahami informasi yang di dapatkan
melalui kunjungan museum melalui inovasi
Namun, tentunya dalam memberikan digital. Dengan memberikan sebuah inovasi
sebuah inovasi terhadap pelayanan publik digital yang ramah digunakan seluruh lapisan
terutama dalam meningkatkan partisipasi masyarakat akan terciptanya peningkatan
dan kemudahan aksesibilitas dalam kunjungan wisatawan terhadap museum.
pelayanan museum perlu di perhatikan Serta untuk kemajuan pendidikan terutama
terutama dalam kesetaraan aksesibilitas terhadap peserta didik dapat membentuk
yang dapat dimanfaatkan oleh wisatawan karakter pelajar pancasila melalui
difabel. Aksesibilitas perlu ditingkatkan pembelajaran sejarah dengan memanfaatkan
secara bertahap yang diharapkan dapat museum ramah publik tersebut. Menteri
menarik minat difabel untuk berkunjung ke Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud)

102 Vol.XVII/2022 MUSEOGRAFIA 2022


Nadiem Anwar Makarim mengatakan pelayanan aksesibilitas yang diterapkan
bahwa penguatan pendidikan karakter di dalam museum. Dengan menerapkan
peserta didik dapat diwujudkan melalui pengembangan inovasi di dalam museum
berbagai kebijakan Kemendikbud yang terutama dalam inovasi digital serta inovasi
berpusat pada upaya mewujudkan Pelajar aksesibilitas layanan publik dapat terciptanya
Pancasila (Ismail et al., 2021). Pemanfaatan museum ramah publik.
museum dalam membentuk karakter pelajar
pancasila terutama untuk wisatawan yang Aksesibilitas Museum Ramah
masih berstatuskan pelajar dapat menjadi Publik
kontribusi konkret. Dengan memberikan
aksesibilitas pelayanan publik yang memiliki Dalam mengembangkan sebuah inovasi
inovasi digital dan memberikan kemudahaan digital perlu memahami mengenai
serta menciptakan museum ramah publik aksesibilitas yang akan diterapkan
untuk wisatawan difabel. sehingga inovasi yang dikembangkan dapat
digunakan dengan mudah oleh elemen
Dengan menerapkan sebuah inovasi digital masyarakat secara umum tanpa terkecuali.
dalam pengembangan museum perlu Pengembangan aksesibilitas melalui
diperhatikan terkait kebijakan yang akan di pemanfaatan digital menjadi solusi dalam
implementasikan terutama berkaitan dengan mengatasi permasalahan terutama di era

MUSEOGRAFIA 2022 Vol.XVII/2022 103


Gambar 2 . Halaman Utama Museum Tour Virtual ; Museum Nasional Indonesia
(Sumber Foto; Museum Nasional Indonesia, Tahun 2022)

peradaban digital saat ini. Pemaknaan memanfaatkan segala fasilitas yang tersedia
aksesibilitas di sini ialah keterjangkauan serta dapat memahami sebuah informasi
pelayanan publik bagi penyandang yang di dapatkan dalam museum sehingga
disabilitas, yang mencakup bahasa tidak adanya lagi diskriminasi yang dirasakan
pelayanan, sikap dan kualitas penerimaan oleh wisatawan yang disebabkan karena
(Syafi, 2014). Pengembangan aksesibilitas kurangnya akses aksesibilitas yang memadai.
perlu diperhatikan sehingga seluruh
elemen masyarakat dapat memanfaatkan Dengan memanfaatkan teknologi
mengenai fungsinya dan dapat memberikan digital dalam pelayanan publik yang di
kemudahaan pelayanannya. Salah satu implementasikan dalam museum, sehingga
yang perlu dikembangkan dalam sebuah dapat mewujudkan museum kekinian yang
inovasi digital yang berbasiskan aksesibilitas berbasiskan terhadap aksesibilitas dalam
dalam proses pengembangannya yaitu fasilitas museum. Dengan memanfaatkan
dalam museum di Indonesia. Museum di hal tersebut, museum di Indonesia dapat
Indonesia perlu adanya proses inovasi digital memiliki gelar yaitu museum ramah publik
dengan mengedepankan terhadap asas yang bisa menjadi suatu anugerah untuk
aksesibilitas sehingga seluruh wisatawan Museum di Indonesia karena memanfaatkan
yang akan berkunjung ke museum dapat teknologi sebagai sarana edukatif

104 Vol.XVII/2022 MUSEOGRAFIA 2022


dan untuk memberikan kemudahaan Museum Nasional Indonesia yang sudah
aksesibillitas terhadap wisatawan difabel menerapkan sistem aksesibilitas dengan
yang akan berkunjung ke museum. Dengan memanfaatkan digital sebagai media untuk
menerapkan hal tersebut, Indonesia akan memberikan pelayanan terhadap publik.
menjadi Negara yang terintegritas dalam Museum Nasional Indonesia menciptakan
memberikan inovasi digital terhadap Museum Ramah Publik dengan inovasi yang
museum dengan mengembangkan Museum dibuat dengan program Museum Tour Virtual.
Ramah Publik yang berbasiskan asas Museum memberikan layanan Virtual tour
aksesibilitas terhadap pelayanan publik. Museum. Salah satu contohnya yaitu Museum
Nasional Indonesia yang memberikan
Museum Ramah Publik Sebagai layanan melihat lokasi museum dengan view
Citra Museum Kekinian Di Era 360o dan bisa dilakukan dimanapun dengan
Digital catatan koneksi internet yang bagus. Dalam
layanan tesebut kita akan melihat benda-
Indonesia sudah memanfaatkan Inovasi benda peninggalan sejarah yang dilengkapi
digital terhadap museum berbasiskan dengan penjelasan (Wibowo Hadi et al.,
aksesibilitas terhadap pelayanan publik 2020).
di Museum. Salah satunya terdapat di

MUSEOGRAFIA 2022 Vol.XVII/2022 105


Gambar 4 . Aksesibilitas Museum Tour Virtual Terhadap Koleksi Museum
(Sumber Foto; Museum Nasional Indonesia, Tahun 2022)

Salah satu inovasi yang dapat dikembangkan dengan jangkauan digital sehingga hal
dengan memanfaatkan digital sebagai sarana tersebut akan memberikan dampak
inovatif untuk memberikan kemudahaan terhadap peningkatan kunjungan museum,
dalam pelayanan publik yang dilakukan dikarenakan museum telah melakukan
oleh Museum Nasional Indonesia bisa sebuah inovasi dalam memperkenalkan
menjadi salah satu citra museum kekinian koleksinya dengan pemanfaatan digital. Hal
yang terdapat di era digital. Hal menarik menarik yang terdapat di museum tour virtual
yang diterapkan dalam aksesibilitas ini juga terdapat fasilitas aksesibilitas yang
dalam museum nasional Indonesia yaitu dapat dimanfaatkan oleh wisatawan difabel
dengan memberikan kemudahaan dalam yaitu berupa aksesbilitas audio dan visual
memberikan pelayanan terhadap seluruh sehingga hal tersebut dapat digunakan untuk
wisatawan. Karena Museum Nasional wisatawan difabel yang kesulitan dalam
Indonesia menerapkan aksesibilitas yang melihat dan mendengar sebuah informasi
berbasiskan audio maupun visual sehingga yang disampaikan oleh Tour Guide.
hal tersebut dapat memberikan kemudahaan
dalam memberikan informasi yang akan di Namun dengan menfaatkan inovasi digital
sampaikan. Hal tersebut juga memberikan dalam pelayanan publik di dalam museum.
inovatif dalam memanfaatkan digital sebagai Hal tersebut memberikan sebuah solusi
media penunjang. dalam perkembangan zaman sehingga
pemanfaatan teknologi dapat memberikan
Salah satu aksesibilitas yang terdapat di dampak positif terhadap seluruh elemen
dalam museum Tour Virtual yang dimiliki wisatawan yang akan berkunjung ke
oleh Museum Nasional Indonesia terutama museum.
memanfaatkan teknologi digital untuk
memberikan informasi terhadap publik Banyak sekali aksesibilitas yang dapat

106 Vol.XVII/2022 MUSEOGRAFIA 2022


Gambar 5 . Aksesibilitas Museum Tour Virtual Terhadap Koleksi Museum
(Sumber Foto; Museum Nasional Indonesia, Tahun 2022)

dimanfaatkan oleh para wisatawan tanpa


Daftar Pustaka
terkecuali. Hal ini menunjukan bahwa
dengan memanfaatkan inovasi digital dapat Andika, Z. R., & Hidayat, D. (2021). Perancangan Aplikasi
Untuk Museum Nasional Sejarah Alam Indonesia (
memberikan kemudahan dalam memberikan Munasain ). E-Proceeding of Art & Design, 8(2), 69–81.
sebuah informasi terhadap pelayanan publik. https://openlibrarypublications.telkomuniversity.
ac.id/index.php/artdesign/article/view/14433
Pelayanan publik harus dapat memberikan Ismail, S., Suhana, S., & Zakiah, Q. Y. (2021). Analisis Kebijakan
aksesibilitas yang sama sehingga tidak Penguatan Pendidikan Karakter dalam Mewujudkan
Pelajar Pancasila di Sekolah. Jurnal Manajemen
adanya diskriminasi yang dirasakan oleh Pendidikan …, 2(1), 76–84.
masyarakat. Kusumaningrum, H. (2018). Kajian Kebutuhan Wisatawan
Difabel Dalam Berwisata ( Studi Kasus Museum
Benteng Vredeburg ). Jurnal Kepariwisataan, 12(3),
Dengan demikian, dengan memanfaatkan 33–44.
Syafi, M. (2014). BAGI PENYANDANG DISABILITAS. Inklusi, 1(2),
inovasi digital dapat memberikan sebuah 269–290.
inovasi terhadap museum kekinian dengan Wibowo Hadi, T. U. S., Maryuni, Y., Nurhasanah, A., &
Willdianti, D. (2020). PEMANFAATAN VIRTUAL TOUR
mengembangkan museum ramah publik MUSEUM (VTM) DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH DI
yang dapat memberikan pelayanan publik MASA PANDEMI COVID-19o Title. Prosiding Seminar
Nasional Pendidikan FKIP, 3(1), 402–408.
secara maksimal dengan memberikan
sebuah aksesibilitas yang dapat memberikan
kemudahan terutama untuk para wisatawan
difabel. Melalui hal tersebut, seluruh elemen
masyarakat dapat memanfaatkan museum
sebagai sumber pengetahuan untuk
memberikan sarana edukatif dan rekreatif.
Dan akan terciptanya museum ramah publik
yang memanfaatkan inovasi digital sebagai
sarana aksesibilitas dalam pelayanan publik
di museum Indonesia.

MUSEOGRAFIA 2022 Vol.XVII/2022 107


Kemendikbudristek
Luncurkan Tiga Museum Baru
di Hari Museum Indonesia
Penulis Biro Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat
Sekretariat Jenderal

Museum Situs Semedo

Bertepatan dengan Hari Museum Indonesia “Selamat Hari Museum Indonesia, terutama
yang diperingati setiap 12 Oktober, kepada para pengelola museum yang
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, berkontribusi sangat luar biasa”, sambut
Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) Direktur Jenderal Kebudayaan, Hilmar
melalui Direktorat Jenderal Kebudayaan Farid saat peluncuran ketiga museum dari
meluncurkan tiga museum yang baru Museum Batik Indonesia, di Jakarta. Dirjen
didirikan yaitu Museum Batik Indonesia Hilmar menyampaikan bahwa museum
di Jakarta, Museum Semedo di Tegal, dan merupakan ruang publik yang terbuka bagi
Museum Song Terus di Pacitan. Peluncuran siapa saja yang ingin mengembangkan
ketiga museum tersebut diselenggarakan ilmu pengetahuan dan kebudayaan. Ia
secara bersamaan melalui teleconference mengajak seluruh pihak, baik pemerintah,
dari tiga lokasi yang menandakan resmi sekolah, komunitas, terlebih kepada generasi
dibuka untuk masyarakat umum. muda untuk bersama-sama berkegiatan di

108 Vol.XVII/2022 MUSEOGRAFIA 2022


Museum Batik

Museum Song Terus

museum. “Museum sejatinya adalah sumber Inspirasi Bangsa’’, pemerintah mengajak


ilmu pengetahuan, dan kita berharap anak- kembali seluruh masyarakat untuk
anak yang ada dan berdekatan di wilayah semakin menghargai dan mengoptimalkan
tersebut bisa menjadikan museum sebagai peran dalam pelestarian dan pemajuan
sumber belajar dan sumber inspirasi. Dan kebudayaan. “Museum dapat menjadi
hendaknya ini semua menjadi penguat kita sumber inspirasi, rumah peradaban, tempat
sebagai bangsa yang punya peradaban”, tumbuh dan berkembangnya kemampuan
ungkap Hilmar. berfikir serta kreatifitas masyarakat,
pendorong tumbuhnya rasa bangga dan
Sejalan dengan tema Hari Museum Indonesia cinta tanah air, serta menjadi objek wisata
Tahun 2022 yaitu ‘Museum sebagai Sumber yang mengedepankan unsur pendidikan

MUSEOGRAFIA 2022 Vol.XVII/2022 109


Penyerahan Plakat di Museum Batik Indonesia

dan pelestarian warisan budaya. Tentu yang kawasan cagar budaya Semedo. “Atas nama
tidak kalah pentingnya adalah menjadi pusat masyarakat dan Pemerintah Kabupaten
informasi dan dokumentasi warisan budaya Tegal, saya mengucapkan selamat atas
bangsa,” ucap Hilmar. dibukanya Museum Semedo ini dan
terima kasih kepada jajaran Kementerian
Pada kesempatan yang sama, Anggota Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan
Komisi X DPR RI, Abdul Fikri Faqih Teknologi dengan harapan kerja sama
mengingatkan, bahwa masyarakat sekitar yang telah terbangun baik selama ini
museum harus paham pentingnya museum. akan terus berkembang dan minat serta
“Setidaknya ada tiga hal yang harus kita kecintaan masyarakat pada arkeologi juga
perhatikan, yaitu amenitas, aksesibiltas, terus meningkat”, ucapnya. Umi Azizah
dan atraksi, sehingga orang akan ramai juga menyampaikan bahwa selain menjadi
mengunjungi museum-museum ini,” ungkap destinasi wisata edukasi unggulan Kabupaten
Fikri. Sementara itu, Bupati Tegal, Umi Tegal, keberadaan Museum Semedo ini
Azizah menyambut baik dan mengapresiasi menjadi peluang bagi warga Semedo dan
kebijakan Kemendikbudristek yang telah sekitarnya untuk mendorong peningkatan
menghadirkan Museum Situs Semedo perekonomian setempat melalui aktivitas
sebagai pusat informasi kepurbakalaan dan seni budayanya sebagai sektor pendukung
penelitian arkeologi sekaligus pelestarian eksistensi situs Semedo. Bupati Pacitan,

110 Vol.XVII/2022 MUSEOGRAFIA 2022


Penyerahan Plakat di Museum Semedo

Penyerahan Plakat Ke Bapak Turmudi


Kepala DISPARBUDPORA (1)

Indrata Nur Bayuaji berharap masyarakat sebelas museum yang dibangun sejak 2010
dapat memanfaatkan keberadaan Museum hingga 2022. Pembangunan ketiga museum
Song Terus, di Kabupaten Pacitan. “Kami ini merupakan bentuk upaya pelindungan,
berharap Bapak dan Ibu semua dapat pemanfaatan, dan pelestarian kebudayaan
mengunjungi Museum Song Terus dan oleh pemerintah melalui Kemendikbudristek.
museum lainnya, dan dapat merasakan Selanjutnya ketiga museum ini akan berada
pengalaman langsung Museum ini”, ungkap dibawah pengelolaan Badan Layanan Umum
Indra. (BLU) Museum dan Cagar Budaya, Ditjen
Kebudayaan, Kemendikbudristek.
Tiga Museum Baru di Indonesia
Museum Batik Indonesia, terletak di
Museum Batik Indonesia, Museum Semedo, Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta
dan Museum Song Terus merupakan tiga dari Timur, didirikan sebagai tindak lanjut

MUSEOGRAFIA 2022 Vol.XVII/2022 111


Kunjungan ke Museum Batik Indonesia

dari pencatatan Batik Indonesia ke dalam Bangunan Museum Semedo dilengkapi


UNESCO Representative List of the Intangible dengan landmark berupa monumen gading,
Cultural Heritage of Humanity pada tanggal 2 patung gajah purba jenis Stegodon, dan
Oktober 2009. Museum ini didirikan sebagai penggambaran evolusi manusia purba
tempat pewarisan pengetahuan sekaligus sebagai ikon dari Kawasan Cagar Budaya
budaya batik yang merupakan salah satu Semedo. Museum Semedo didirikan
identitas bangsa Indonesia. untuk melestarikan tinggalan kehidupan
manusia purba, mempublikasikan hasil
Museum Batik Indonesia menyajikan penelitian, serta memberikan edukasi kepada
informasi mengenai sejarah batik di masyarakat mengenai nilai penting Semedo
Indonesia, beragam koleksi kain batik dari sebagai salah satu situs arkeologi dan situs
berbagai wilayah di Indonesia, informasi manusia purba terkemuka. Museum Semedo
teknik pembuatan batik, pemanfaatan menyajikan koleksi temuan spesimen
batik baik secara tradisional maupun Semedo 1, artefak tinggalan manusia purba
perkembangannya, hingga tokoh-tokoh yang jenis Homo Erectus, serta berbagai jenis fosil
berperan dalam dunia batik. fauna purba sebagai bukti kehidupan pada
Kala Pleistosen di Semedo.
Selanjutnya, Museum Semedo terletak
di lereng jajaran Pegunungan Serayu Sementara itu, Museum Song Terus terletak
tepatnya di ujung Desa Semedo, Kecamatan di Dusun Weru, Desa Wareng, Kec. Punung,
Kedungbanteng, Kabupaten Tegal. Kab. Pacitan, Jawa Timur. Penemuan fosil
Penemuan sisa manusia purba, fosil flora manusia prasejarah, fosil flora fauna, dan
fauna, dan berbagai artefak batu serta berbagai alat batu pada Kawasan Situs
artefak tulang pada Kawasan Cagar Budaya prasejarah Gunung Sewu yang sebagian
Semedo mendorong Kemendikbudristek besar ditemukan dalam gua-gua hunian
membangun sarana pelestarian cagar prasejarah menjadi alasan utama pentingnya
budaya, sarana edukasi, dan rekreasi bagi didirikan museum di kawasan ini.
masyarakat dalam bentuk sebuah museum.

112 Vol.XVII/2022 MUSEOGRAFIA 2022


Kunjungan ke Tata Pamer Museum Semedo

Tata Pamer Song Terus

Kehadiran Museum Song Terus diharapkan koleksi tinggalan budaya prasejarah yang
dapat menjadi tempat untuk melestarikan ada di Kawasan Gunung Sewu sejak masa
tinggalan budaya prasejarah dari Kawasan Pleistosen Tengah hingga Holosen atau lebih
Gunung Sewu dan juga sebagai wadah kurang 350.000 hingga 5.000 tahun yang lalu,
penelitian dan publikasi hasil penelitian beserta bukti-bukti lingkungan alam pada
Kawasan Gunung Sewu kepada masyarakat. masa tersebut.
Museum Song Terus menyajikan berbagai

MUSEOGRAFIA 2022 Vol.XVII/2022 113


114 Vol.XVII/2022 MUSEOGRAFIA 2022
MUSEOGRAFIA 2022 Vol.XVII/2022 115
DITERBITKAN OLEH
Direktorat Pelindungan Kebudayaan
Direktorat Jenderal Kebudayaan
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Komplek Kemendikbudristek, Gedung E Lantai 11
Jalan Jenderal Sudirman, Senayan, Jakarta 10270
Telp/Fax (021) 5725048, 5725531

@LindungiBudaya
Pelindungan Kebudayaan

116 Vol.XVII/2022 MUSEOGRAFIA 2022

Anda mungkin juga menyukai