Anda di halaman 1dari 3

NAMA : YUDIMAN

NIM : 212040918054

Ringkasan Materi Tentang Determinan Individu Dan Jenis Perilaku

A. Determinan individu
dalam ilmu ekonomi adalah fakto-faktor tentang penentuan individu, pribadi
seseorang atau perorangan dalam perilaku pengambilan keputusan dalam mimilih,
memakai atau mengkonsumsi suatu benda yang dapat bermanfaat bagi dirinya
sendiri. misalnya, seperti seorang petani yang jauh dari ladangnya dan harus
mengendarai kendaraan di atas gunung tentunya seseotang akan memilih
kendaraan yang tahan dan kuat mesinya selain dari bensinnya juga irit.
Pada ringkasan meteri tentang determinan individu kali ini penulis mengambil
variabel tentang determinan individu terhadap kesehatah sehingga muncul
pertanyaan apakah penentuan keputusan individu untuk memakai rumah sakit A
itu disebabkan kualitas pelayanan, kualitas obat, fasiltas, keahlian atau biaya yang
rendah.
Kerangka konsep determinan kesehatan yang diterima luas dewasa ini adalah
bahwa tingkat kesehatan individu dan distribusi kesehatan yang adil dalam populasi
ditentukan oleh banyak faktor yang terletak di berbagai level. Dahlgren dan
Whitehead (1991) menggambarkan determinan sosial kesehatan terletak di
berbagai level dalam model eko-sosial kesehatan. Perhatikan bahwa pelayanan
kesehatan bukan satu-satunya determinan kesehatan, melainkan hanya salah satu
dari banyak faktor yang mempengaruhi kesehatan individu dan populasi.
Dalam teori eko-sosial kesehatan, Dahlgren dan Whitehead (1991)
menjelaskan bahwa kesehatan/ penyakit yang dialami individu dipengaruhi oleh
faktor-faktor yang terletak di berbagai lapisan lingkungan, sebagian besar
determinan kesehatan tersebut sesungguhnya dapat diubah (modifiable factors).
Individu yang kesehatannya ingin ditingkatkan terletak di pusat, dengan faktor
konstitusional (gen), dan sistem lingkungan mikro pada level sel/ molekul. Lapisan
pertama (level mikro, hilir/ downstream) determinan kesehatan meliputi perilaku
dan gaya hidup individu, yang meningkatkan ataupun merugikan kesehatan,
misalnya pilihan untuk merokok atau tidak merokok. Pada level mikro, faktor
konstitusional genetik berinteraksi dengan paparan lingkungan dan memberikan
perbedaan apakah individu lebih rentan atau lebih kuat menghadapi paparan
lingkungan yang merugikan. Perilaku dan karakteristik individu dipengaruhi oleh
pola keluarga, pola pertemanan, dan norma-norma di dalam komunitas.
Lapisan kedua (level meso) adalah pengaruh sosial dan komunitas, yang
meliputi norma komunitas, nilai-nilai sosial, lembaga komunitas, modal sosial,
jejaring sosial, dan sebagainya. Faktor sosial pada level komunitas dapat
memberikan dukungan bagi anggota-anggota komunitas pada keadaan yang
menguntungkan bagi kesehatan. Sebaliknya faktor yang ada pada level komunitas
dapat juga memberikan efek negatif bagi individu dan tidak memberikan dukungan
sosial yang diperlukan bagi kesehatan anggota komunitas.
Lapisan ketiga (level ekso) meliputi faktor-faktor struktural: lingkungan
pemukiman/ perumahan/ papan yang baik, ketersediaan pangan, ketersediaan
energi, kondisi di tempat bekerja, kondisi sekolah, penyediaan air bersih dan
sanitasi lingkungan, akses terhadap pelayanan kesehatan yang bermutu, akses
terhadap pendidikan yang berkualitas, lapangan kerja yang layak.

B. Jenis perilaku
Dalam buku Memahami Perilaku dan Kejiwaan Manusia (2020) karya Alvin
Koswanto, perilaku manusia adalah respons terhadap stimulus yang ada. Namun,
di dalam diri indiviodu memiliki kemampuan untuk menentukan perilaku yang akan
dilakukan. Jenis-jenis perilaku manusia menjadi dua bagian, yaitu:
1. Perilaku refleksif merupakan perilaku manusia yang ditimbulkan oleh reaksi
secara spontan terhadap stimulus yang ada, maupun otomatis. Baca juga:
Teori Perilaku Manusia Perilaku refleksif ini pada hakikatnya tidak dapat
dikendalikan karena perilaku ini merupakan perilaku yang alamiah. Contohnya,
ketika jari kita secara tidak sengaja menyentuh benda panas, otomatis kita akan
menarik jari kita atau Mata yang otomatis berkedip ketika terkena cahaya silau,
dan sebagainya. Di dalam perilaku refleksi juga ada perilaku naluri. Perilaku
naluri merupakan gerak refleks yang kompleks atau rangkaian tahapan. Ada
tiga gejala yang menyertai perilaku naluri , seperti pengenalan, perasaan atau
emosi, dorongan, keinginan atau motif, dan sebagainya.
2. Perilaku nonrefleksif Perilaku yang dikendalikan oleh pusat kesadaran atau
otak, Stimulus diterima oleh reseptor, kemudian diteruskan kepada otak untuk
direspon melalui efektor. Proses yang terjadi dalam otak dinamakan proses
psikologis. Perilaku ini merupakan perilaku yang dibentuk dan dapat
dikendalikan. Perilaku ini dapat berubah setiap saat sebagai hasil dari proses
belajar.
Berdasarkan batasan Dilansir dari situs resmi Kementerian Kesehatan,
perilaku juga daoat dibedakan berdasarkan batasan. Terbagi menjadi dua
sebagai berikut :
a. Perilaku pasif Perilaku pasif juga disebut respon internal. Perilaku ini sifatnya
masih tertutup, terjadi dalam individu sehingga tidak bisa diamati secara
langsung. Contohnya, dalam berpikir, angan-angan, berfantasi, dan lain
sebagainya.
b. Perilaku aktif Perilaku aktif disebut dengan respon eksternal atau bersifat
terbuka. Perilaku ini bisa diamati secara langsung karena tindakan nyata.
Contohnya, bekerja, membaca buku, membersihkan rumah, dan lainnya.

Anda mungkin juga menyukai