Anda di halaman 1dari 109

SKRIPSI

GAMBARAN TINGKAT KEPUASAN SEKSUAL PADA


PASANGAN SUAMI ISTRI DI MASA KEHAMILAN
DI PUSKESMAS PASSO DAN LATERI

OLEH

ROBBY SAHULEKA
NIM. P1709120

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN PASAPUA AMBON


PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
AMBON
2021

i
ii

SKRIPSI

GAMBARAN TINGKAT KEPUASAN SEKSUAL PADA


PASANGAN SUAMI ISTRI DI MASA KEHAMILAN
DI PUSKESMAS PASSO DAN LATERI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar


Sarjana Keperawatan (S.Kep)

OLEH

ROBBY SAHULEKA
NIM. P1709120

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN PASAPUA AMBON


PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
AMBON
2021
iii

LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS

Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Robby Sahuleka

NIM : P1709120

Program Studi : Ilmu Keperawatan

Dengan ini saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa Skripsi

dengan judul “Gambaran Tingkat Kepuasan Seksual Pasangan Suami Istri

Pada Masa Kehamilan di Pukesmas Passo dan Lateri”.

Adalah benar hasil karya saya sendiri, dan semua sumber baik

yang dikutip maupun di rujuk telah saya nyatakan dengan benar.

Apabila ditemukan bukti bahwa pernyatan saya tidak benar, maka

saya bersedia menerima sanksi sesuai ketentuan yang berlaku di Sekolah

Tinggi Ilmu Kesehatan Pasapua Ambon.

Ambon, 01 Desember 2021

Robby Sahuleka
iv

DATA PENELITI

I. Identitas
Nama : Robby Sahuleka
Nim : P1709120
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Tempat/tgl Lahir : Tiouw, 06-07-1999
Suku / Bangsa : Ambon/Indonesia
Agama : Kristen
Alamat : Passo
II. Riwayat Pendidikan
Tahun 2005-2011: SD Kristen Saparua
Tahun 2011-2014 : SMP Negeri 3 Saparua
Tahun 2014-2017 : SMK Kesehatan Ambon
Tahun 2017-2021 : S1 Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu
Kesehatan Pasapua Ambon
v

KATA PENGANTAR

Segala syukur dan puji hanya bagi Tuhan Yesus Kristus, oleh karena

anugerah-Nya yang melimpah, telah memberikan kita anugerah akal dan

pikiran yang membedakan kita sebagai makhluk yang lebih mulia

dibandingkan dengan ciptaan-Nya yang lain. Karena atas ijin, rahmat dan

kuasa-Nyalah, peneliti dapat menyelesaikan penelitian Skripsi dengan judul

“Gambaran Tingkat Kepuasan Seksual Pasangan Suami Istri Pada Masa

Kehamilan di Pukesmas Passo dan Lateri”.

Peneliti menyadari bahwa dalam penyelesaian Skripsi ini tidak

terlepas dari bantuan berbagai pihak. Karena itu, ucapan terima kasih

peneliti terhadap segala bantuannya baik moril maupun materi yang tak

akan terbalas dengan apapun hanya doa yang dapat peneliti panjatkan,

agar segala citanya di berkati Tuhan YME, amin. Untuk itu izinkan peneliti

menyampaikan rasa terima kasih kepada :

1. Swastika Santila Rudani Ake, S.Kom, selaku Ketua Yayasan Bangun

Persada Ambon

2. Dewi Arwini Bugis, S.Kep., Ns., M.Kep, selaku Ketua Sekolah Tinggi

Ilmu Kesehatan Pasapua Ambon yang telah membina dan

mengarahkan peneliti selama mengikuti pendidikan.

3. Nastain Abubakar, S.Kep., Ns., M.Kep, selaku Ketua Program Studi SI

Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Pasapua Ambon

sekaligus pembimbing Skripsi yang telah meluangkan waktu ditengah


vi

kesibukkannya untuk memberikan arahan dan bimbingan kepada

peneliti.

4. Asriaty Dinopawe, S.ST., M.Keb, selaku pembimbing yang telah

meluangkan waktu ditengah kesibukkannya untuk memberikan arahan

dan bimbingan kepada peneliti.

5. Nastain Abubakar Pattimura, S.Kep., Ns., M.Kep, selaku penguji I yang

telah meluangkan waktu ditengah kesibukkannya untuk memberikan

arahan dan bimbingan kepada peneliti dalam penyusunan skripsi ini.

6. Siti R Latuamury, S.Pd., M.Kes, selaku penguji II yang telah

meluangkan waktu ditengah kesibukkannya untuk memberikan arahan

dan bimbingan kepada peneliti dalam penyusunan skripsi ini.

7. Staf Dosen Jurusan Keperawatan yang selama ini memberikan ilmu

pengetahuan, serta bimbingan selama Peneliti mengikuti Pendidikan.

8. Ayah, Ibu, dan saudara tersayang yang paling saya cintai yang tulus

dan telah banyak berkorban, atas jerih payahnya baik secara materih

maupun non materi, serta do’a dan motivasinya selama ini, Semoga

Tuhan selalu mencintai dan melindungi kalian.

Peneliti menyadari bahwa Skripsi ini jauh dari kesempurnaan, maka

saran dan masukan sangat peneliti harapkan. Semoga penelitian ini

bermanfaat bagi pembaca dan bagi keperawatan.

Ambon, November 2021

Peneliti
vii

ABSTRAK

Program Studi Ilmu Keperawatan

Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Pasapua Ambon

Skripsi, 01 Desember 2021

Robby Sahuleka (P1709120)

“Gambaran Tingkat Kepuasan Seksual Pasangan Suami Istri Pada Masa Kehamilan
di Pukesmas Passo dan Lateri” dibimbing oleh Asriaty Dinopawe

(xiv + 78 halaman + 7 tabel + 2 Gambar + 9 lampiran)

Latar Belakang:. Kehamilan bukannya merupakan penghalang untuk melakukan aktivitas


seksual. Hubungan seksual boleh dilakukan selama kehamilan dalam keadaan sehat.
Bahkan, dalam kehamilan, ibu dapat dengan mudah mencapai orgasme karena pengaruh
dari hormon yang meningkat selama kehamilan
Tujuan: Diketahui gambaran tingkat kepuasan seksual pada pasangan suami istri di masa
kehamilan di Pukesmas Passo dan Lateri
Desain: Desaian penelitian yang digunakan menggunakan pendekatan kuantitatif dengan
tipe deskriptif. Populasi dan Sampel dalam penelitian ini adalah semua ibu hamil di
Puskesmas Passo dan Puskesmas Later saat penelitian berjumlah 40 orang dengan
menggunakan teknik Total Sampling. Analisis data menggunakan analisis Univariat berupa
hasil frekuensi tiap variabel yang diteliti.
Hasil: Ibu hamil yang berada di Pukesmas Passo dan Lateri memiliki tingkat kepuasaan
seksual sebagian besar responden berkatagori tidak puas sebanyak 25 responden
(62,5%). Trimester kehamilan dalam katagori trimester III yaitu sebanyak 17 responden
(42,5%). Jarak kehamilan dalam katagori tidak beresiko yaitu sebanyak 30 responden
(75%). Paritas dalam katagori multigravida yaitu sebanyak 30 responden (75%)
Kesimpulan: Trimester I dan II dengan berkatagori tidak puas. Sedangkan kehamilan
Trimester II berkatagori puas. Jarak kehamilan berisiko dengan berkatagori tidak puas.
Tidak berisiko berkatagori tidak puas dan puas. Paritas primigravida berkatagori tidak puas
dan multigravida berkatagori tidak puas dan puas.
Saran: Pihak Puskesmas, diharapkan dapat lebih meningkatkan peran petugas dalam
memberikan asuhan kebidanan masa hamil tentang aktivitas seksual yang aman selama
kehamilan

Kata Kunci : (Tingkat Kepuasan, Seksual, Ibu Hamil)

Daftar Pustaka : 16 (2011 – 2019)


viii

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ........................................................................... i


HALAMAN JUDUL .............................................................................. i
LEMBAR PERSETUJUAN .................................................................. ii
LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS.......................................... iii
DATA PENELITI .................................................................................. iv
KATA PENGANTAR ........................................................................... v
ABSTRAK ........................................................................................... vii
DAFTAR ISI ......................................................................................... viii
DAFTAR TABEL ................................................................................. xii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................. xiii
DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................... xiv

BAB I PENDAHULUAN................................................................... 1
A. Latar Belakang ................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ............................................................ 8
C. Tujuan Penelitian .............................................................. 8
1. Tujuan Umum ............................................................... 8
2. Tujuan Khusus .............................................................. 8
D. Manfaat Penelitian ............................................................ 9
1. Manfaat Teoritis ............................................................ 9
2. Manfaat Aplikatif ........................................................... 9

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ........................................................... 11


A. Tinjauan Umum Tentang Kehamilan ................................... 11
1. Pengertian Kehamilan .................................................. 11
2. Proses Terjadinya Kehamilan ....................................... 11
3. Tanda dan Gejala Kehamilan ....................................... 12
4. Perubahan Anatomi dan Fisiologis pada Wanita Hamil 17
5. Perubahan Psikologi Wanita Hami ............................... 21
ix

6. Kebutuhan Dasar Ibu Hamil .......................................... 24


7. Komplikasi Pada Ibu Hamil .................................................. 32

B. Tinjauan Umum Tentang Kepuasan Seksual .................... 37


1. Pengertian Kepuasan Seksual ..................................... 37
2. Aktivitas Seksual Masa Kehamilan ............................... 37
3. Pengaruh Kehamilan Terhadap Aktivitas Seksual ........ 37
4. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Aktivitas Seksual
Saat Kehamilan ............................................................ 38
5. Posisi Hubungan Seksual Saat Kehamilan................... 41
6. Frekuensi Seksual Selama Kehamilan ......................... 41
7. Keadaan Harus Dibatasi Hubungan Seksual Saat
Hamil .................................................................................. 42
8. Pengukuran Kepuasaan Seksual Selama Masa
Kehamilan..................................................................... 43

C. Tinjauan Umum Tentang Variabel Yang Ditelit ................. 43


1. Trimester kehamilan ..................................................... 43
2. Riwayat kehamilan sebelumnya ................................... 45

D. Hasil Penelitian Terdahulu ................................................ 47

BAB III KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL ..... 51


A. Kerangka Konsep ............................................................. 51
B. Definisi Operasional .......................................................... 52

BAB IV METODE PENELITIAN......................................................... 54


A. Desain Penelitian .............................................................. 54
B. Lokasi dan Waktu Penelitian ............................................. 54
1. Lokasi Penelitian........................................................... 54
2. Waktu Penelitian ........................................................... 54
C. Populasi Penelitian .......................................................... 55
D. Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel ........................ 55
1. Sampel Penelitian ......................................................... 55
x

2. Teknik Pengambilan Sampel ........................................ 55


E. Instrumen Penelitian ......................................................... 55
1. Karakteristik Responden.............................................. 56
2. Trimester Kehamilan.................................................... 56
3. Jarak Kehamilan .......................................................... 56
4. Paritas ......................................................................... 56
5. Kepuasan seksual ....................................................... 56
F. Teknik Pengolahan Data ................................................... 57
1. Editing.......................................................................... 57
2. Skoring ........................................................................ 57
3. Koding ......................................................................... 57
4. Entry data .................................................................... 58
5. Tabulasi ....................................................................... 58
G. Analisa Data...................................................................... 58
H. Etika Penelitian ................................................................. 59
1. Informed consent ......................................................... 59
2. Anonimity ..................................................................... 59
3. Confidentiality .............................................................. 60
I. Alur Penelitian ................................................................... 61

BAB V HASIL PENELITIAN ............................................................. 62


A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ................................. 62
B. Analisa Univariat ............................................................... 63
1. Karakteristik Responden.............................................. 63
2. Data Variabel ............................................................... 64

BAB VI PEMBAHASAN .................................................................... 68


A. Tingkat kepuasan seksual pada pasangan suami istri di
masa kehamilan di Pukesmas Passo dan Lateri ............. 68
B. Tingkat kepuasan seksual dikaji berdasarkan trimester
kehamilan pada ibu hamil di Pukesmas Passo dan Lateri
......................................................................................... 69
xi

C. Tingkat kepuasan seksual dikaji berdasarkan jarak


kehamilan pada ibu hamil di Pukesmas Passo dan Lateri
......................................................................................... 71
D. Tingkat kepuasan seksual dikaji berdasarkan paritas
pada ibu hamil di Pukesmas Passo dan Lateri ................ 73
E. Keterbatasan Penelitian ................................................... 76

BAB VII PENUTUP ............................................................................. 77


A. Kesimpulan ...................................................................... 77
B. Saran ............................................................................... 78

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Hasil Penelitian Terdahulu ................................................ 47


Tabel 3.1 Definisi Operasional .......................................................... 52
Tabel 5.1 Distribusi Responden Berdasarkan Karakteristik
Responden di Puskesmas Passo dan Lateri Tahun 2021. 63
Tabel 5.2 Distribusi Responden Berdasarkan Kepuasaan Seksual,
Trimester Kehamilan, Jarak kehamilan, Paritas di
Puskesmas Passo dan Lateri Tahun 2021........................ 64
Tabel 5.3 Distribusi Responden Berdasarkan Tingkat Kepuasan
Seksual Dikaji Dari Jarak Kehamilan Pada Ibu Hamil di
Pukesmas Passo dan Lateri di Tahun 2021...................... 65
Tabel 5.4 Distribusi Responden Berdasarkan Tingkat Kepuasan
Seksual Dikaji Dari Jarak Kehamilan Pada Ibu Hamil di
Pukesmas Passo dan Lateri di Tahun 2021...................... 66
xii

Tabel 5.5 Distribusi Responden Berdasarkan Tingkat Kepuasan


Seksual Dikaji Dari Paritas Pada Ibu Hamil di Pukesmas
Passo dan Lateri di Tahun 2021
xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Kerangka Konsep.......................................................... 51


Gambar 4.1 Alur Penelitian ............................................................... 61
xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Surat penelitian dari kampus


Lampiran 2 : Surat pengembalian penelitian
Lampiran 3 : Permohonan menjadi responden
Lampiran 4 : Persetujuan menjadi responden
Lampiran 5 : Lembar Kuesioner
Lampiran 6 : Master Tabel
Lampiran 7 : Hasil Pengolahan data
Lampiran 8 : Lembar Konsultasi Skripsi
Lampiran 9 : Dokumentasi Penelitia
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Seksualitas adalah situasi alamiah dari kehidupan. Seks

merupakan suatu cara untuk mengekpresikan kesenangan, kepuasan,

dan cinta bagi pasanganya, atau untuk mendapatkan keturunan.

Hubungan seksual selama kehamilanbersifat individu dan dipengaruhi

oleh faktor fisik, emosi, disfungsi seksual, dan mitos tentang seks ketika

hamil (Manuaba et al., 2017).

Kepuasan dengan aktivitas seksual penting dan berhubungan

dengan kualitas hidup. Kebutuhan seksualitas yang berkualitas

memberikan dampak berupa penurunan tingkat stress, meningkatkan

daya tahan tubuh, meningkatkan kesehatan jantung, dan tentunya

meningkatkan kualitas hidup (Jannaha, Solehati & Setyorini, 2019).

Seksualitas pada ibu hamil terdiri dari aktivitas seksual dan respon

seksual. Aktivitas seksual (sexual activity) meliputi hubungan seksual

(coital activity) dan aktifitas bukan hubungan seksual (noncoital

activity). Aktivitas dan repon seksual meliputi frekuensi hubungan

seksual, keinginan (desire), gairah, orgasme, kepuasan (statisfaction),

dispareunia, dan permulaan hubungan seksual (Ratnasari, 2017)

Kehamilan bukannya merupakan penghalang untuk melakukan

aktivitas seksual. Hubungan seksual boleh dilakukan selama

1
2

kehamilan dalam keadaan sehat. Bahkan, dalam kehamilan, ibu

dapat dengan mudah mencapai orgasme karena pengaruh dari hormon

yang meningkat selama kehamilan. Keinginan untuk menikmati

hubungan seksual sangat bervariasi selama kehamilan. Namun,

seringkali hubungan seksual merupakan suatu tindakan yang jarang

dilakukan Kondisi ibu pada waktu hamil juga sangat mempengaruhi

perilaku seksual dalam dirinya, tetapi berkurangnya perilaku seksual

serta aktivitas seksual pada ibu selama kehamilan dan setelah

persalinan merupakan hal yang wajar (Tawulo, 2017).

Kehamilan mengakibatkan banyak perubahan dan adaptasi

pada ibu hamil dan pasangan. Trimester pertama sering dianggap

sebagai periode penyesuaian, penyesuaian seorang ibu hamil

terhadap kenyataan bahwa dia sedang hamil. Fase ini sebagian ibu

hamil merasa sedih dan ambivalen. Ibu hamil mengalami kekecewaan,

penolakan, kecemasan, dan depresi teruma hal itu sering kali terjadi

pada ibu hamil dengan kehamilan yang tidak direncanakan. Namun,

berbeda dengan ibu hamil yang hamil dengan direncanakan dia akan

merasa senang dengan kehamilannya. Masalah hasrat seksual

ditrimester pertama setiap wanita memiliki hasrat yang berbeda-beda,

karena banyak ibu hamil merasakan kebutuhan kasih saying besar dan

cinta tanpa seks (Tawulo, 2017).

Trimester kedua sering dikenal dengan periode kesehatan yang

baik, yakni ketika ibu hamil merasa nyaman dan bebas dari segala
3

ketidak nyamanan. Ditrimester kedua ini ibu hamil akan mengalami dua

fase yaitu fase praquickening dan pasca-quickening. Dimasa fase pra-

quickening ibu hamil akan mengalami lagi dan mengevaluai kembali

semua aspek hubungan yang dia alami dengan ibunya sendiri. Di

trimester kedua sebagian ibu hamil akan mengalami kemajuan dalam

hubungan seksual. Hal itu disebabkan ditrimester kedua relatif terbebas

dari segala ketidaknyamanan fisik, kecemasan, kekhawatiran yang

sebelumnya menimbulkan ambivalensi pada ibu hamil kini mulai

mereda dan menuntut kasih sayang dari pasangan maupun dari

keluarganya (Rustikayanti et al., 2016)

Kehamilan pada trimester ketiga sering disebut sebagai fase

penantian. Dengan penuh kewaspadaan. Pada periode ini ibu hamil

mulai menyadari kehadiran bayi sebagai makhluk yang terpisah

sehingga dia menjadi tidak sabar dengan kehadiran seorang bayi. Ibu

hamil merasakan kembali ketidaknyamanan fisik karena merasa

canggung, merasa dirinya tidak menarik lagi. Sehingga dukungan dari

pasangan sangat dia butuhkan. Peningkatan hasrat seksual yang pada

trimester kedua menjadi menurun karena abdomen yang semakin

membesa rmenjadi halangan dalam berhubungan (Rustikayanti et al.,

2016)

Berdasarkan penelitian Fok W et al dari 298 ibu hamil yang

berada di Cina, 80 % ibu hamil serta suaminya enggan melakukan

aktivitas seks saat hamil karena mereka merasa takut bila berhubungan
4

intim sewaktu hamil bakal memberi efek samping pada janin.

Perubahan seksualitas saat hamil kadang dianggap hal tidak berarti

ataupun tabu. Sementara itu perubahan pada kehamilan membutuhkan

penyesuaian diri antara suami istri dan membutuhkan edukasi dari

tenaga kesehatan (Wandira et al., 2021).

Lee lin, Wan, dan Liang mengatakan bahwa secara umum 215

responden mengalami penurunan gairah seksual saat kehamilan

daripada sebelum hamil. Rata-rata tingkat kepuasan seksual bu hamil

menunjukan adanya perbedaan pada tiap trimester. Trimester pertama

51,93 (sedikit puas), trimester kedua mengalami peningkatan menjadi

69,33 (sangat puas), sedangkan pada trimester ketiga mengalami

penurunan kembali menjadi 51,77 (sedikit puas) (Wandira et al., 2021).

Penelitian dilakukan oleh Widiasmoko yang menyatakan bahwa

semakin tinggi hasrat seksual istri dan makin baik keadaan psikis istri

maka makin sedikit penurunan frekuensi hubungan seks yang artinya

frekuensi hubungan seksual bisa mengalami peningkatan. Penelitian

yang terkait yang mendukung hasil penelitian di atas yang di lakukan

oleh Gassanov tentang 4 exploring actor and partner correlates of

sexual satisfaction among metied couples serta penelitian yang

dilakukan oleh Heirman, Long dan Smith menyatakan bahwa ada

hubungan frekuensi seksual terhadap kepuasan

seksual dengan meningkatnya frekuensi seksual dapat mempengaruhi

kepuasan seksual pada pasangan suami istri (Wandira et al., 2021).


5

Dalam jurnal “Impact of Pregnancy on the Sex Life of Women”

menunjukkan keseluruhan pengurangan aktivitas seksual sebanyak

93% dari 141 wanita hamil, terutama selama trimester ketiga, meskipun

aktivitas seksual yang ditunjukkan oleh pembengkakan payudara.

Frekuensi coital berkurang 64% dari mereka karena mual dan muntah,

takut akan aborsi, takut akan kerusakan janin, keterbatasan fisik,

kurang minat, dan ketidaknyamanan. Frekuensi tidak berubah dalam

32% dari mereka, yang menganggap hubungan seksual penting untuk

menjaga hubungan perkawinan dan keharmonisan. Dalam penelitian

yang berjudul “Effect of Pregnancy and Childbirth on Sexuality of

Women in Ibadan, Nigeria” menunjukkan bahwa 74% dari dari 375

wanita hamil yang diteliti menunjukkan frekuensi seksual yang menurun

selama masa kehamilan dan sisanya 26% frekuensi seksual tidak

berubah selama masa kehamilan. Hasil penelitian yang sama juga

mengenai “Sexuality During Pregnancy” mengamati bahwa pada 92 ibu

hamil trimester pertama adalah frekuensi hubungan seksual tertinggi

(44,7%) dan bahwa 55% melaporkan penurunan frekuensi seksual

selama trimester ketiga. Ketakutan akan hubungan seksual dilaporkan

oleh 23,4% wanita dan hasrat seksual berkurang 32,5% di antaranya.

Persepsi daya tarik yang rendah dilaporkan sebesar 41,5% dan minat

seksual pasangan berkurang dilaporkan sebesar 24,5%. Kepuasan

seksual tidak berubah pada 48,4% wanita hamil (Nurmitasari et al.,

2019).
6

Hasil penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Prihatiningsih

tahun 2017 dengan judul “Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi

aktivitas seksual ibu hamil di UPT Puskesmas Mergangsan

Yogyakarta” didapatkan bahwa dari 44 ibu hamil, sebagian besar

aktivitas seksualnya meningkat terdapat pada ibu hamil primigravida,

Trimester II, berpendidikan lanjut (Prihatiningsih, 2017). Sedangkan

yang mengalami aktivitas seksual normal terdapat pada ibu hamil

berumur tua, primigravida, Trimester Idan pendidikan lanjut.

Selanjutnya yang mengalami aktivitas seksual menurun terdapat ibu

hamil yang berumur tua, multigravida, Trimester II &III dan

berpendidikan lanjut (Prihatiningsih & Muhartati, 2017).

Dari data awal yang didapatkan di Puskesmas Passo ibu hamil

dari tahun 2019 berjumlah 493 orang, tahun 2020 berjumlah 342 orang

dan bulan Januari sampai Agustus 2021 berjumlah 281 orang.

Sedangkan di Puskesmas lateri jumlah ibu hamil tahun 2019 berjumlah

125 orang, tahun 2020 berjumlah 158 orang dan Januari sampai

Agustus 2021 berjumlah 97 orang. Hasil wawancara dengan

didapatkan bahwa ibu hamil menyatakanjarang melakukan hubungan

seksual selama kehamilan karena ibu takut bila melakukan hubungan

seksual akan berpengaruhpada kehamilannya (Data Sekunder, 2021).

Gangguan seksual pada ibu hamil adalah terdapat pengaruh

kehamilan terhadap kualitas kehidupan seksual pada pasangan suami

istri, menurunnya kualitas dan frekuensi keegiatan seks disebabkan


7

karena perubahan psikologis, serta fisik meningkatnya emosional serta

disfungsional seks yang mengakibatkan gangguan keharmonisan

dalam rumah tangga yang berefek perpisahan antara suami dan istri,

yang terjadi pada ibu hamil pada tiap trimester adalah hasra seks

wanita hamil biasanya turun dikarenakan terjadi ketidaknyamanan

berupa nyeri payudara,morning sickness, mual, kecapekan, emosional,

yang mempengaruhi motivasi, hasrat, dan libido mereka untuk

berhubungan seksual. Pada ibu hamil tua perubahan fisik yang sering

mengganggu ibu hamil saat berhubungan seksual adalah uterus terus

membesar dan kesulitan untuk berbaring telentang. Pemerintah,

masyarakat, dan tim kesehatan memiliki peran dalam mengatasi

masalah seksual ibu hamil. Tim kesehatan khususnya perawat tidak

hanya memperhatikan hal yang bersifat fisiologis namun dapat

memperhatikan aspek psikologis pada ibu hamil karena berhubungan

dengan kesejahteraan mental sehingga perawat dituntut untuk dapat

memberikan asuhan keperawatan secara holistik baik biologis,

psikologis, sosiologis dan spiritual (Wandira et al., 2021).

Dari latar belakang di atas maka peneliti tertarik untuk mengkaji

tentang “Gambaran Tingkat Kepuasan Seksual Pasangan Suami Istri

Pada Masa Kehamilan di Pukesmas Passo dan Lateri”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah yang sudah

dipaparkan diatas, dapat dirumuskan masalah yaitu: “Bagaimanakah


8

Gambaran Tingkat Kepuasan Seksual Pasangan Suami Istri Pada

Masa Kehamilan di Pukesmas Passo dan Lateri?”.

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Tujuan umum penelitian ini adalah untuk diketahui

gambaran tingkat kepuasan seksual pada pasangan suami istri di

masa kehamilan di Pukesmas Passo dan Lateri.

2. Tujuan Khusus

a. Diketahui tingkat kepuasan seksual pada pasangan suami istri

pada masa kehamilan di Pukesmas Passo dan Lateri

b. Diketahui tingkat kepuasan seksual dikaji berdasarkan trimester

kehamilan pada pasangan suami istri di Pukesmas Passo dan

Lateri.

c. Diketahui tingkat kepuasan seksual dikaji berdasarkan jarak

kehamilan pada pasangan suami istri pada masa kehamilan di

Pukesmas Passo dan Lateri di Pukesmas Passo dan Lateri

d. Diketahui tingkat kepuasan seksual dikaji berdasarkan paritas

pada pasangan suami istri pada masa kehamilan di Pukesmas

Passo dan Lateri di Pukesmas Passo dan Lateri

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis
9

Hasil penelitian ini diharapkan dapat mengembangkan

khasanah ilmu tentang gambaran tingkat kepuasan seksual pada

pasangan suami istri di masa kehamilan di Pukesmas Passo dan

Lateri ditinjau dari trimester kehamilan dan riwayat kehamilan

sebelumnya.

2. Manfaat Aplikatif

a. Bagi Ibu Hamil

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumber

informasi dan masukan yang berharga bagi ibu hamil tentang

aktivitas seksual selama kehamilan.

b. Bagi Puskesmas

Hasil penelitian ini diharapkan untuk dapat meningkatkan

peran petugas dalam memberikan asuhan kebidanan masa

hamil tentang aktivitas seksual yang aman selama kehamilan.

c. Bagi Institusi Pendidikan

Hasil penelitian ini diharapkan sebagai sumber bacaan

atau referensi untuk meningkatkan kualitas pendidikan

keperawatan.

d. Bagi Peneliti Selanjutnya

Hasil penelitian ini diharapkan untuk dokumentasi agar

dapat digunakan sebagai bahanperbandingan dalam

melaksanakan penelitian selanjutnya


10

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Umum Tentang Kehamilan

1. Pengertian Kehamilan

Kehamilan adalah suatu keadaan di dalam rahim

seorangwanita terdapat hasil konsepsi (pertemuan ovum

danspermatozoa). Kehamilan merupakan suatu proses yang alamiah

danfisiologis (Yanti, 2017). Kehamilan merupakan suatu perubahan

dalam langkah melanjutkan keturunan yang terjadi secara alami,

menghasilkan janin yang tumbuh di dalam rahim ibu (Sarwono, 2016).

2. Proses Terjadinya Kehamilan.

Proses terjadinya kehamilan oleh Manuaba et al., (2017), yaitu

dapat berlangsung sebagai berikut:

a. Ovum yang dilepaskan dalam proses ovulasi, diliputi oleh corona

radiata, yang mengandung persediaan nutrisi.

b. Pada ovum dijumpai inti dalam bentuk metafase di tengah

sitoplasma yang disebut vitellus.

c. Dalam perjalanan corona radiata makin berkurang pada zona

pelusida.

d. Konsepsi terjadi pada pars ampularis tuba: 1) Tempat yang paling

luas.2) Dindingnya penuh jonjot, tertutup sel yang mempunyai

silia. 3) Ovum mempunyai waktu terlama dalam ampula tuba.


11

e. Ovum siap dibuahi setelah 12 jam dan hidup selama 48 jam.

1) Spermatozoa ditumpahkan, masuk melalui kanalis servikalis

dengan kekuatan sendiri

2) Dalam kavum uteri terjadi proses kapasitasi, yaitu pelepasan

sebagian dari “liproteinnya“ sehingga mampu mengadakan

fertilisasi.

3) Spermatozoa melanjutkan perjalanan menuju tuba.

4) Spermatozoa hidup selama tiga hari dalam genitalia interna.

5) Spermatozoa akan mengelilingi ovum yang telah siap dibuahi

serta mengikis corona radiata dan zona pelusida dengan

proses enzimatikhialuronidase.

6) Melalui ”stomata” spermatozoa memasuki ovum.

f. Setelah kepala spermatozoa masuk kedalam ovum, ekornya

lepas dan tertinggal di luar.

g. Kedua inti ovum dan inti spermatozoa bertemu dengan

membentuk zigot.

3. Tanda dan Gejala Kehamilan

Kehamilan adalah masa di mulainya konsepsi sampai lahirnya

janin.Ada beberapa tanda dan gejala kehamilan. Menurut Manuaba

et al., (2017), tanda-tanda kehamilan antara lain mencakup :

a. Tanda tidak pasti

1) Amenorhoe: Semua wanita hamil pasti mengalami

amenorhoe yaitu tidak adanya haid setelah mendapat haid.


12

2) Perubahan Pada Buah Dada: Buah dada baiasanya

membesar dalam kehamilan disebabkan hypertrofi dari

alveoli. Hal ini menyebabkan hypersensitivitas dan

hyperpigmentasi pada mamae. perubahan buah dada juga

dapat disebabkan oleh hal-hal lainnya misalnya pembesaran

buah dada karena tumor ganas (neoplasma).

3) Morning Sickness: Sekitar 50 % wanita hamil akan

mengalami hal ini berupa rasa mual, meriang, ingin muntah,

pusing dan malas makan, serta hipersaliva. Hal ini akan

membaik pada usia kehamilan 12-16 minggu atau kadang-

kadang lebih lama. Keadaan ini juga dapat ditemukan pada

ibu yang tidak hamil misalnya pada ibu dengan ulcus

ventriculi.

4) Sering Buang Air Kemih: Terjadi karena kandung kemih pada

bulan-bulan pertama kehamilan tertekan uterus yang mulai

membesar. Gejala ini akan berkurang perlahan-lahan, akan

timbul lagi pada akhir kehamilan. Sering berkemih juga

ditemukan pada ibu dengan gangguan kandungan kemih

yang menyebabkan volume jadi lebih kecil dan menimbulkan

rangsangan untuk berkemih, misalnya tumor.

5) Quickening (pergerakan janin pertama): Quick artinya hidup.

Adanya Quickening menandakan adanya individu yang

hidup. Pada kehamilan terjadi antara kehamilan 16-20


13

minggu tapi pergerakan janin yang pertama ini merupakan

tanda subjektif dari ibu sendiri, terutama wanita yang sangat

menginginkan anak. Quickening dapat dikelirukan dengan

adanya gas dalam alat pencernaan.

6) Membesarnya Perut: Perubahan perut (membesar) pada

wanita hamil terlihat terutama pada kehamilan lima bulan

karena janin dan uterus yang membesar, tetapi pembesaran

perut dapat juga terjadi pada orang yang tidak hamil seperti

acsites, tumor ovarium.

7) Mengidam (ingin makan terus).

8) Tidak tahan bau-bauan.

b. Tanda-tanda kemungkinan hamil

1) Perut Membesar.

2) Uterus membesar menjadi perubahan dalam bentuk, besar,

dan konsistensi rahim.

3) Tanda Hegar: Tanda Hegar ditemukan oleh seorangahli

ginekologi dari Jerman pada tahun 2000 yang bernama

Alfred Hegar, teori ini dikemukakan bahwa pada kehamilan

6-12 minggu, berupa tanda: “Adanya segmen bawah uterus

yang lebih lunak dari bagian lain dan embrio belum mengisi

seluruh ruangan uterus akan tetapi berada dekat fundus uteri

sehingga uterus bagian bawah masih kosong”. Tanda ini

dapat ditemukan dengan pemeriksaan bimanual (dengan


14

kedua tangan): satu tangan dengan dua jari masuk menuju

forniksanterior dari vagina, dan tangan yang lain diletakkan

di atas symphisis. Apabila tangan yang ada di dalam dapat

merasakan tangan yang ada di luar dan sebaliknya maka

disebut tanda hegar positif (kemungkinan wanita tersebut

hamil).

4) Tanda Piskacek: Tanda ini berdasarkan adanya tempat

yang kosong pada rongga uterus karena embrio biasanya

terletak di sebelah atas. Hal ini ditemukan pemesiksaan

bimanual dimana akan terasa benjolan yang asimetris.

5) Tanda Braxton Hicks: Tanda ini berdasarkan adanya

“kontraksi-retraksi dan relaksasi” pada otot uterus yang

sedang membesar. Hal ini terjadi pada minggu ke I

kehamilan dan tidak dirasakan oleh ibu karena tidak

menimbulkan rasa sakit, dan ini dapat dirasakan pada saat

melakukan pemeriksaan bimanual.

6) Tanda Chadwick: Tanda ini berdasarkan adanya “congesti”

(penimbunan darah) setempat pada uterus, karena uterus

banyak membutuhkan darah. Hal ini ditemukan pada

pemeriksaan dalam dimana akan nampak serviks dan

vagina menjadi kebiru-biruan.


15

c. Tanda-Tanda Pasti kehamilan

1) Terdengarnya detak jantung janin (DJJ). DJJ biasanya

terdengar pada umur kehamilan 18-20 minggu yang

memastikan anak dalam rahim hidup.

2) Terabanya bagian-bagian tubuh janin ini mulai kehamilan 20

minggu pada saat melakukan pemeriksaan palpasi antara

lain: kepala janin, punggung janin, bagian kecil dari janin

(kaki dan tangan).

3) Terlihatnya gerakan-gerakan janin dan ballottement positif.

Pergerakan janin dapat dirasakan oleh ibu pada

pemeriksaan palpasi dan pemeriksa dapat melihat

pergerakan tersebut. Pergerakan tersebut terlihat pada

kehamilan 18-20 minggu.

4) Dengan pemeriksaan roentgen, terlihat adanya kerangka

janin. Pemeriksaan ini dilakukan setelah 16 minggu.

5) Dengan pemeriksaan Ultra sono Grafi (USG) janin positif

dengan USG, kantong kehamilan nampak pada kehamilan

10 minggu dan DJJ terdengar pada kehamilan 12 minggu.

4. Perubahan Anatomi dan Fisiologis pada Wanita Hamil

Menurut Sofian (2011) menyatakan bahwa awal kehamilan

terdapatperubahan pada seluruh tubuh wanita. Khususnya pada

genetalia ekterna dan interna dan pada payudara. Dalam hal ini

hormonsomatomammotropin, estrogen dan progesteron mempunyai


16

peranan penting pada kehamilan. Perubahan yang terdapat pada

wanita hamil adalah sebagai berikut:

a. Rahim atau Uterus

1) Ukuran: Ukuran uterus pada kehamilan cukup bulan 30 cm x

25 cm x 20 cm, dengan kapasitas kurang 4.000 cc.

Pembesaran ini disebabkan oleh hipertrofi dan hiperplasi otot

polos rahim, serabut-serabut kolagennya menjadi

higroskopik.

2) Berat: Berat uterus pada akhir kehamilan menjadi 1.000

gram.

3) Bentuk: Bentuk dan konsistensi uterus pada bulan pertama

kehamilan berbentuk seperti buah alpukat, pada kehamilan

empat bulan berbentuk bulat dan akhir kehamilan berbentuk

bujur telur, konsepsi rahim pada kehamilan dua bulan

sebesar telur bebek, tiga bulan sebesar telur angsa. Pada

minggu pertama isthmus rahim mengadakan hipertrofi dan

bertambah panjang sehingga bila diraba terasa lebih lunak

yang disebut tanda hegar. Pada kehamilan lima bulan rahim

teraba seperti berisi cairan ketuban, dinding rahim teraba

tipis, karena itu bagian janin dapat diraba melalui dinding

perut dan dinding rahim.

4) Posisi rahim pada awal kehamilan dalam bentuk antefleksi

atau retrofleksi, setelah empat bulan rahim tetap berada


17

dalam rongga rahim, setelah lebih empat bulan rahim

memasuki rongga perut yang dalam pembesarannya dapat

mencapai batas hati.

5) Vaskularisasi: Arteri uteri dan arteri ovarika bertambah dalam

diameter, panjang dan anak cabang pembuluh darah vena

mengembang dan bertambah.

b. Serviks: Vaskularisasinya bertambah dan menjadi lunak disebut

tanda goodell, karena pertambahan pelebaran pembuluh darah,

warnanya menjadi livid disebut tanda chadwick.

c. Vagina dan Vulva: Mengalami peningkatan pembuluh darah

karena pengaruh esterogen sehingga tampak makin merah dan

kebiru–biruan atau tanda Chadwicks. Ovarium. Dengan terjadinya

kehamilan, indung telur yang mengandung korpus luteum

gravidarum akan merusak fungsinya sampai terbentuknya

plasenta yang sempurna pada umur 16 minggu.

d. Payudara: Payudara mengalami pertumbuhan danperkembangan

sebagai persiapan memberikan ASI (Air Susu Ibu) pada saat

laktasi, perkembangan payudara tidak dapat dilepaskan karena

pengaruh hormone saat kehamilan, yaitu estrogen,progesteron,

dan somatomammotropin.

e. Sirkulasi Darah: Peredaran darah ibu dipengaruhi oleh beberapa

faktor yaitu : Meningkatnya kebutuhan sirkulasi darah sehingga

memenuhi kebutuhan pertumbuhan dan perkembangan janin


18

dalam rahim. Terjadi hubungan langsung antara arteri dan vena

pada sirkulasi retroplasenter. Pengaruh hormon estrogen dan

progesteron makin meningkat.

f. Sistem Pernafasan: Ruang abdomen yang membesar oleh karena

meningkatnya ruang rahim dan pembentukan hormon

progesteron menyebabkan paru-paru berfungsi sedikit berbeda

dari biasanya. Wanita hamil bernafas lebih cepat dan lebih

dalamkarena memerlukan lebih banyak oksigen untuk janin dan

untuk dirinya. Lingkar dada wanita hamil agak membesar. Lapisan

saluran pernapasan menerima lebih banyak darah dan menjadi

agak tersumbat oleh penumpukan darah (kongesti). Kadang

hidung dan tenggorokan mengalami penyumbatan parsial akibat

penyumbatan kongesti ini. Tekanan dan kualitas suara wanita

hamil agak berubah.

g. Sistem Pencernaan: Produksi kelenjar saliva meningkat pada

trimester satu, ibu hamil sering mengeluh mual muntah yang

berlebih sehingga asupan makanan yang diproduksi oleh ibu

hamil trimester satu harus lebih ditingkatkan lagi karena untuk

mencegah kekurangan kebutuhan akan nutrisinya dan agar tidak

terjadi anemia pada ibu hamil trimester satu. Tonus–tonus otot

saluran cerna melemah akibatnya motilitas dan makanan untuk

reabsorbsi makanan ini baik, namun akan menimbulkan obstipasi.


19

h. Kulit: Pada daerah kulit tertentu menjadi hiperpigmentasi yang

disebabkan oleh MSH (Melanophore Stimulating Hormon) yang

meningkat yaitu pada muka (cloasma gravidarum), leher, areola

mamae, perut (linea alba menjadi linea nigra) dan pada vulva.

Topeng kehamilan (cloasma gravidarum) adalah bintik-bintik

pigmen kecoklatan yang tampak di kulit kening dan pipi.

Peningkatan pigmentasi juga terjadi di sekeliling puting susu,

sedangkan di perut bawah bagian tengah biasanya tampak garis

gelap, yaitu spider angioma (pembuluh darah kecil yang member

gambaran seperti laba-laba) bisa muncul di kulit dan biasanya di

atas pinggang. Pelebaran pembuluh darah kecil yang berdinding

tipis sering kali tampak di tungkai bawah. Pembesaran rahim

menimbulkan peregangan dan menyebabkan robeknya serabut

elastik di bawah kulit, sehingga menimbulkan striae

gravidarum/striae lividae. Bila terjadi peregangan yang hebat,

misalnya pada hidramnion dan gemeli, dapat terjadi diastatis rekti

bahkan hernia. Kulit perut pada linea alba bertambah

pigmentasinya dan disebut sebagai linea nigra. Adanya

vasodilatasikulit menyebabkan ibu mudah berkeringat.

i. Traktus Urinarius: Selama kehamilan, ginjal bekerja lebih berat.

Ginjal menyaring darah yang volumenya meningkat (sampai 30–

50% atau lebih), yang puncaknya terjadi pada usia kehamilan

16-24 minggu sampai sesaat sebelum persalinan (pada saat ini


20

aliran darah ke ginjal berkurang akibat penekanan rahim yang

membesar).

5. Perubahan Psikologi Wanita Hamil

Menurut Sofian (2011) Perubahan psikologi wanita hamil

diantaranya:

a. Perubahan Psikologis Ibu Hamil Trimester I yaitu:

1) Trimester pertama sering dianggap sebagai periode

penyesuaian.

2) Penyesuaian yang dilakukan wanita adalah terhadap

kenyataan bahwa ia sedang mengandung, dan ini merupakan

tugas psikologis yang paling penting pada trimester I.

3) Sebagian wanita merasa sedih dan ambivalen tentang

kenyataan bahwa ia hamil.

4) Hampir 80%, wanita kecewa, menolak, gelisah, depresi, dan

murung terutama terjadi pada wanita yang belum menikah

atau yang tidak merencanakan kehamilan.

5) Kebingungan secara normal akan berakhir setelah wanita

mampu menerima kehamilannya. Perasaan ini biasanya terjadi

pada akhir trimester I.

6) Perasaan yang tidak nyaman disebabkan oleh adanya rasa

mual dan muntah, rasa lelah, perubahan selera makan,

emosional mungkin mencerminkan konflik dan depresi dan


21

pada waktu yang bersamaan akan teringat akan

kehamilannya.

7) Penambahan berat badan merupakan bagian dari masalah

psikologis dimana seorang wanita ingin menyembunyikan

layaknya seperti remaja yang belum menikah.

8) Perubahan keinginan hubungan seksual menurun (libido

menurun), hal ini dipengaruhi oleh kelelahan, mual, depresi,

dan kekhawatiran.

b. Perubahan Psikologis pada Ibu Hamil Trimester II yaitu:

1) Trimester II sering disebut sebagai periode pancaran

kesehatan yang baik, yakni periode ketika wanita merasa

nyaman dan bebas dari segala ketidaknyamanan yang

normal yang dialami pada trimester I.

2) Trimester kedua juga merupakan fase dimana ketika wanita

menelusur ke dalam dan paling banyak mengalami

kemunduran. Trimester II ini dibagi menjadi 2 fase, yaitu pra

quickening dan pasca quickening.

3) Quickening mendatangkan sejumlah perubahan seperti

penerimaan kehamilan, meningkatnya hubungan sosial

dengan wanita hamil lainnya, dan keterkaitan serta

ketertarikannya terhadap peran baru.

4) Kebanyakan wanita akan merasa lebih erotis selama

trimester II, kurang lebih 80% wanita mengalami kemajuan


22

yang nyata dalam hubungan seksual mereka dibanding pada

trimester I, hal ini banyak dipengaruhi oleh karena hilangnya

rasa kebingungan dan keraguan yang terjadi pada trimester I.

c. Perubahan Psikologis pada Ibu Hamil Trimester III yaitu:

1) Triemeter III sering disebut sebagai periode penantian, yang

mana pada trimester ketiga ini wanita menanti kehadiran

bayinya sebagai bagian dari dirinya, dia menjadi tidak sabar

untuk segera melihat bayinya, dan ada perasaan yang tidak

menyenangkan ketika bayinya tidak lahir tepat waktu.

2) Trimester III adalah waktu untuk mempersiapkan kelahiran

dan kedudukan sebagai orang tua, dan ini dapat

menimbulkan perasaan khawatir.

3) Pada trimester III dapat timbul perasaan kekhawatiran

terhadap bayinya, khawatir bayinya mengalami ketidak

normalan (kecacatan). Akan tetapi kesibukan dalam

mempersiapkan kelahiran bayinya dapat mengurangi

kekhawatirannya.

4) Hasrat seksual tidak seperti pada trimester kedua hal ini

dipengaruhi oleh perubahan bentuk perut yang semakin

membesar dan adanya perasaan khawatir terjadi sesuatu

terhadap bayinya.

5) Wanita akan kembali merasakan ketidaknyamanan fisik

yang semakin kuat menjelang akhir kehamilan. Ia akan


23

merasa canggung, jelek, berantakan, dan memerlukan

dukungan dari pasangannya yang sangat besar.

6. Kebutuhan Dasar Ibu Hamil

Menurut Manuaba et al., (2017), kebutuhan dasar ibu hamil

diantaranya:

a. Oksigen

Pada dasarnya kebutuhan oksigen semua manusia sama

yaitu:Udara yang bersih,Tidak kotor/polusi udara,Tidak

bau.Pada prinsipnya hindari ruangan/tempat yang dipenuhi oleh

polusi udara (terminal, ruangan yang sering dipergunakan untuk

merokok).

b. Nutrisi

Kebutuhan gizi ibu hamil meningkat 15% dibandingkan

dengan kebutuhan wanita normal. Peningkatan gizi ini

dibutuhkan untuk pertumbuhan ibu dan janin. Makanan

dikonsumsi ibu hamil 40 % digunakan untuk pertumbuhan janin

dan sisanya (60%) digunakan untuk pertumbuhan ibunya.

Secara normal kenaikan berat badan ibu hamil 11-13 kg.

c. Personal Hygiene

Personal hygiene adalah kebersihan yang dilakukan

untuk diri sendiri.Kebersihan badan mengurangkan

kemungkinan infeksi, karena badan yang kotor banyak

mengandung kuman-kuman.
24

1) Cara merawat gigi: Perawatan gigi perlu dalam kehamilan

karena hanya gigi yang baik menjamin pencernaan yang

sempurna. Caranya antara lain : Tambal gigi yang

berlubang, Mengobati gigi yang terinfeksi, Menyikat gigi

dengan teratur, Membilas mulut dengan air setelah makan

atau minum apa saja.

2) Manfaat mandi: Merangsang sirkulasi, Menyegarkan,

Menghilangkan kotoran dengan gunakan sabun yang

mengandung antiseptik

3) Perawatan rambut: Rambut harus bersih, keramas satu

minggu 2-3 kali

4) Payudara

Pemeliharaan payudara juga penting, puting susu harus

dibersihkan kalau terbasahi oleh colustrum. Kalau dibiarkan

dapat terjadi eczema pada puting susu dan sekitarnya.

Puting susu yang masuk diusahakan supaya keluar dengan

pemijatan keluar setiap kali mandi.

5) Perawatan vagina / vulva

Wanita yang hamil jangan melakukan irrigasi vagina kecuali

dengan nasihat dokter karena irrigasi dalam kehamilan

dapat menimbulkan emboli udara. Hal – hal yang harus

diperhatikan adalah Celana dalam harus kering, Jangan

gunakan obat / menyemprot ke dalam vagina, Sesudah bab/


25

bak dilap dengan lap khusus, Perawatan kuku, Kuku bersih

dan pendek.

d. Pakaian

Pakaian yang dikenakan ibu hamil harus nyaman,

mudah menyerap keringat, mudah dicuci, tanpa sabuk/pita

yang menekan dibagian perut/pergelangan tangan, pakaian

juga tidak baik terlalu ketat dileher, stoking tungkai yang sering

digunakan oleh sebagian wanita tidak dianjurkan karena dapat

menghambat sirkulasi darah. Pakaian wanita hamil harus

ringan dan menarik karena wanita hamil tubuhnya akan tambah

menjadi besar. Sepatu harus terasa pas, enak dan aman,

sepatu bertumit tinggi dan berujung lancip tidak baik bagi kaki,

khususnya pada saat kehamilan ketika stabilitas tubuh

terganggu dan cedera kaki yang sering terjadi. Kaos kaki ketat

tidak boleh digunakan.

e. Eliminasi

Masalah buang air kecil tidak mengalami kesulitan,

bahkan cukup lancar, untuk memperlancar dan mengurangi

infeksi kandung kemih yaitu minum dan menjaga kebersihan

sekitar kelamin perubahan hormonal mempengaruhi aktivitas

usus halus dan besar, sehingga buang air besar mengalami

obstipasi (sembelit). Sembelit dapat terjadi secara mekanis

yang disebabkan karena menurunnya gerakan ibu hamil, untuk


26

mengatasi sembelit dianjurkan untuk meningkatkan gerak,

banyak makan makanan berserat (sayur dan buah-buahan).

Sembelit dapat menambah gangguan wasir menjadi lebih

besar dan berdarah.

f. Seksual

Masalah hubungan seksual merupakan kebutuhan

biologis yang tidak dapat ditawar, tetapi perlu diperhitungkan

bagi mereka yang hamil, kehamilan bukan merupakan

halangan untuk melakukan hubungan seksual. Pada hamil

muda hubungan seksual sedapat mungkin dihindari, bila

terdapat keguguran berulang atau mengancam kehamilan

dengan tanda infeksi, pendarahan, mengeluarkan air. Pada

kehamilan tua sekitar 14 hari menjelang persalinan perlu

dihindari hubungan seksual karena dapat membahayakan.

Bisa terjadi bila kurang higienis, ketuban bisa pecah, dan

persalinan bisa terangsang karena, sperma

mengandungprostaglandin. Perlu diketahui keinginan seksual

ibu hamil tua sudah berkurang karena berat perut yang makin

membesar dan tekniknya pun sudah sulit dilakukan. Posisi

diatur untuk menyesuaikan pembesaran perut.

g. Mobilisasi, Body Mekanik

Ibu hamil harus mengetahui bagaimana caranya

memperlakukan diri dengan baik dan kiat berdiri duduk dan


27

mengangkat tanpa menjadi tegang. Body mekanik (sikap tubuh

yang baik) diinstruksikan kepada wanita hamil karena

diperlukan untuk membentuk aktivitas sehari-hari yang aman

dan nyaman selama kehamilan. Karena sikap tubuh seorang

wanita yang kurang baik dapat mengakibatkan sakit pinggang.

h. Exercise/Senam Hamil

Secara umum, tujuan utama persiapan fisik dari senam

hamil sebagai berikut:

1) Mencegah terjadinya deformitas (cacat) kaki dan

memelihara fungsi hati untuk dapat menahan berat badan

yang semakin naik, nyeri kaki, varices, bengkak.

2) Melatih dan mengusai teknik pernafasan yang berperan

penting dalam kehamilan dan proses persalinan. Dengan

demikian proses relaksasi dapat berlangsung lebih cepat

dan kebutuhan 02 terpenuhi.

3) Memperkuat dan mempertahankan elastisitas otot-otot

dinding perut,otot-otot dasar panggul, Membentuk sikap

tubuh yang sempurna selama kehamilan, Memperoleh

relaksasi yang sempurna dengan latihan kontraksi dan

relaksasi, Mendukung ketenangan fisik.

i. Istirahat/Tidur

Wanita hamil harus mengurangi semua kegiatan yang

melelahkan,tapi tidak boleh digunakan sebagai alasan untuk


28

menghindari pekerjaan yang tidak disukainya. Wanita hamil juga

harus menghindari posisi duduk, berdiri dalam waktu yang

sangat lama. Ibu hamil harus mempertimbangkan pola istirahat

dan tidur yang mendukung kesehatan sendiri, maupun

kesehatan bayinya. Kebiasaan tidur larut malam dan kegiatan-

kegiatan malam hari harus dipertimbangkan dan kalau mungkin

dikurangi hingga seminimal mungkin. Tidur malam + sekitar 8

jam/ istirahat/ tidur siang ± 1 jam.

j. Imunisasi

Kehamilan bukan saat untuk memakai program imunisasi

terhadap berbagai penyakit yang dapat dicegah. Hal ini karena

kemungkinan adanya akibat yang membahayakan Janin.

Imunisasi harus diberikan pada wanita hamil hanya imunisasi TT

untuk mencegah kemungkinan tetanus neonatorum. Imunisasi

TT harus diberikan sebanyak 2 kali, dengan jarak waktu TT1 dan

TT2 minimal 1 bulan, dan ibu hamil harus sudah diimunisasi

lengkap pada umur kehamilan 8 bulan.

k. Travelling

Wanita hamil harus berhati-hati melakukan perjalanan

yang cenderung lama dan melelahkan, karena dapat

menimbulkan ketidaknyamanan dan mengakibatkan gangguan

sirkulasi serta Oedema tungkai karena kaki tergantung jika

duduk terlalu lama. Sabuk pengaman yang dikenakan


29

dikendaraan jangan sampai menekan perut yang menonjol. Jika

mungkin perjalanan yang jauh sebaiknya dilakukan dengan

pesawat udara. Ketinggian tidak mempengaruhi kehamilan, bila

kehamilan telah 35 minggu ada perusahaan penerbangan yang

menolak membawa wanita hamil ada juga yang menerima

dengan catatan keterangan dokter yang menyatakan cukup

sehat untuk bepergian. Berpergian dapat menimbulkan masalah

lain, seperti konstipasi /diare karena asupan makanan dan

minuman cenderung berbeda seperti biasanya karena akibat

perjalanan yang melelahkan.

b. Persiapan Laktasi

Persiapan menyusui pada masa kehamilan merupakan

hal yang penting karena dengan persiapan dini ibu akan lebih

baik dan siap untuk menyusui bayinya. Untuk itu ibu hamil

sebaiknya masuk dalam kelas Bimbingan Persiapan Menyusui

(BPM). Suatu pusat pelayanan kesehatan seperti RS, RB dan

Puskesmas harus mempunyai kebijakan yang berkenaan

dengan pelayanan ibu hamil yang menunjang keberhasilan

menyusui.

c. Persiapan Kelahiran Bayi

Sangatlah penting bekerjasama dengan ibu, keluarga

danmasyarakat dalam mempersiapkan persalinan serta membu

at rencana tindakan sekiranya terjadi komplikasi-komplikasi.


30

Rencana persalinan adalah rencana tindakan yang dibuat oleh

ibu, anggota keluarganya dan bidan. Rencana ini tidak harus

dalam bentuk tertulis dan biasanya memang tidak tertulis.

Rencana ini lebih hanya sekedar diskusi untuk memastikan

bahwa ibu dapat menerima asuhan yang ia perlukan. Dengan

adanya rencana persalinan akan mengurangi kebingungan dan

kekacauan pada saat persalinan dan meningkatkan

kemungkinan bahwa ibu akan menerima asuhan yang sesuai

serta tepat waktu.

d. Memantau Kesejahteraan Bayi

Memantau kesejahteraan janin dapat dilakukan ibu hamil

dengan cara menghitung gerakan janin dan menimbang

pertumbuhan berat badan ibu setiap trimesternya apakah

mengalami peningkatan atau tidak.

7. Komplikasi Pada Ibu Hamil

Sarwono (2016) mengemukakan bahwa komplikasi pada ibu

hamil diantaranya:

a. Kehamilan Muda: Perdarahan pervaginam (Abortus, Kehamilan

Mola, Kehamilan Ektopik), Hipertensi gravidarum, Nyeri perut

bagian bawah.

1) Abortus

Abortus adalah berakhirnya kehamilan oleh akibat-

akibat tertentu pada atau sebelum kehamilan 22 minggu


31

atau buah kehamilan belum mampu hidup diluar kandungan.

Macam-macam abortus: Abortus spontan terjadi secara

alamiah tanpa intervensi luar untuk mengakhiri kehamilan

tersebut, Abortus buatan terjadi akibat intervensi tertentu

yang bertujuan untuk mengakhiri proses kehamilan (abortus

provokatus), Abortus infeksius yang disertai komplikasi

infeksi. Penanganan dengan pengosongan uterus, Missed

abortionperdarahan disertai dengan retensi hasil konsepsi

yang telah mati hingga 8 minggu atau lebih. Penanganannya

dengan tindakan dilatasi.

2) Kehamilan Mola

Suatu kehamilan dimana setelah fertilisasi, hasil

konsepsi tidak berkembang menjadi embrio tetapi terjadi

proliferasi dari vili korealis disertai dengan degenerasi

hidropik. Tandanya adanya perdarahan, besar uterus tidak

sesuai umur kehamilan, tidak ada tanda pasti hamil, keluar

jaringan mola, kadar HCG positif, muka dan badan pucat

kekuningan dan saat USG ada gambaran seperti badai salju.

Penanganannya adalah evakuasi mola secepatnya dan

periksa ulang secara teratur.

3) Kehamilan Ektopik

Kehamilan ektopik adalah kehamilan dimana setelah

fertilisasi implantasi terjadi di luar endometrium kavum uteri,


32

seperti di ovarium, serviks dan tuba fallopi. Tanda dan

gejalanya adalah HCG positif, amenorea,

perdarahanvagina, nyeri abdomen bagian bawah, pucat/

anemi, kesadaran menurun dan lemah, syok hipovolemik,

nyeri goyang porsio dan perut kembung. Penanganannya

dilakukan stabilisasi dengan merestorasi cairan tubuh

dengan larutan kristaloid dan tindakan operatif

4) Hipertensi gravidarum

Hipertensi dalam kehamilan berarti bahwa wanita

telah menderita hipertensi sebelum hamil atau disebut pre

eklamsia tidak murni. Hipertensi dalam kehamilan sering

dijumpai dalam klinis, yang terpenting adalah menegakkan

diagnosis seawal mungkin.Hipertensi dalam kehamilan

menurut WHO: Tekanan sistol 140 atau tekanan diastol 90

mmHg, Kenaikan tekanan sistolik 15 mmHg dibandingkan

tekanan darah sebelum hamil atau pada trimester pertama

kehamilan.

5) Nyeri perut bagian bawah

Nyeri perut/abdomen yang tidak berhubungan

dengan persalinan normal adalah normal. Nyeri abomen

yang menunjukkan masalah yang mengancam jiwa adalah

yang hebat, menetap, dan tidak hilang meskipun telah

istirahat. Hal ini bisa terjadi pada apendisitis, kehamilan


33

ektopik, abortus, penyakit radang pelvik, persalinan preterm,

gastritis, penyakit kantong empedu, solusio plasenta, infeksi

saluran kemih atau infeksi lain Hydralazine.

b. Kehamilan Tua : Pendarahan pervaginam, gerakan janin

berkurang, kematian janin (plasenta previa dan solusio

plasenta).

Perdarahan per vaginam pada kehamilan lanjut terjadi

setelah kehamilan 28 minggu. Perdarahan antepartum dapat

berasal dari kelainan plasenta (plasenta previa, solusio plasenta

atau perdarahan yang belum jelas sebabnya) dan bukan dari

kelainan plasenta (erosi, polip, varises yang pecah).

1) Keluar cairan pervaginam

Cairan pervaginam dalam kehamilan normal apabila

tidak berupa pendarahan banyak, air ketuban maupun

leukhore yang patologis. Penyebab terbesar persalinan

prematur adalah ketuban pecah sebelum waktunya.

Insidensi ketuban pecah dini 10% mendekati dari semua

persalinan dan 4% pada kehamilan kurang 34 minggu.

Serviks inkompeten, ketagangan Rahim berlebihan

(kehamilanganda, hidramnion), kelainan bawaan dari

selaput ketuban, infeksi.


34

2) Gerakan janin berkurang

Gerakan janin berkurang bisa disebabkan oleh

aktivitas ibu yang berlebihan sehingga gerak janin tidak di

rasakan, kematian janin, perut tegang akibat kontraksi

berlebihan, atau kepala sudah masuk panggul pada

kehamilan aterm.

3) Kematian janin

Merupakan komplikasi kehamilan yang berat

penyebabnya abnormalitas kromosom, malformasi

kongenital. Infeksi penyebab imunologi dan komplikasi

penyakit maternal. Temukan pada saat pengkajian, gerakan

janin menghilang, DJJ tidak terdengar, keluar flek disertai

nyeri, kontaraksi uterus dan pengikisan serviks, janin lahir

mati dan kurus. Penanganaannya akhiri kehamilan dengan

induksi bila tidak terjadi persalinan spontan.

4) Plasenta Previa

Plasenta Previa adalah keadaan dimana plasenta

berimplantasi pada tempat abnormal yaitu pada segmen

bawah rahim sehingga menutupi ostium uteri internal. Tanda

dan gejalanya adalah perdarahan tanpa nyeri atau

perdarahan dengan awitan mendadak. Penanganannya

adalah dengan terapi pasif yaitu jangan melakukan periksa

dalam, lakukan USG, evaluasi kesejahteraan janin, rawat


35

inap/tirah baring atau terapi aktif dengan mengakhiri

kehamilan.

5) Solusio Plasenta

Solusio Plasenta adalah suatu keadaan dimana

plasenta yang letaknya normal terlepas dari pelekatannya

sebelum janin lahir, terjadi pada umur kehamilan diatas 22

minggu atau berat janin 500 gram. Tanda dan gejalanya

adalah uterus seperti papan, nyeri abdomen yang hebat dan

tidak dapat tertahankan, nyeri punggung, kolik, kontraksi

hipertonik, nyeri tekan pada uterus, DJJ dapat normal/ tidak

normal, gerakan janin tidak stabil, perdarahan tersembunyi

dan syok. Penanganannya adalah atasi syok dan anemia,

tindakan operatif (SC atau partus pervaginam).

B. Tinjauan Umum Tentang Kepuasan Seksual

1. Pengertian Kepuasan Seksual

Kepuasan seksual adalah respon afektif yang berasal dari

evaluasi subjektif individu terhadap pengalaman seksual serta rasa

puas dalam melakukan hubungan seksual (Kristina, 2019).

2. Aktivitas Seksual Masa Kehamilan

Aktivitas seksual adalah tindakan yang dilakukanberdasarkan

adanya dorongan seks. Salah satu aktivitasseksual diantaranya

coitus yaitu hubungan seksual yang dilakukandengan

caramemasukan penis kedalam vagina. Seksualitas merupakan


36

komponen integral dari kehidupanseorang wanita normal, dimana

hubungan seksual yang nyamandan memuaskan merupakan salah

satu faktor yang berperanpenting dalam hubungan pernikahan

banyak pasangan (Tawulo, 2017).

3. Pengaruh Kehamilan Terhadap Aktivitas Seksual

Menurut Tawulo (2017), pengaruh hubungan seksual pada

tiap-tiap trimester yaitu:

a. Trimester I (0-12minggu)

Selama tiga bulan pertama kehamilan wanita yang

mengalami mual muntah karena pengaruh hormon terjadinya

peningkatan hormon progresteron, sehingga merasakan

doronganseksualnya menurun yang mengakibatkan

berkurangnyafrekuensi semua aktivitas seksual. Keadaan ini

mudahdipahami, karena mual dan muntah yang terjadi

dapatmenimbulkan gangguan bagi kesehatan tubuh secara

umum.

b. Trimester II (12-24 minggu)

Selama trimester kedua 80% wanita hamil merasakan

dorongan seksual. Banyak laki-laki yang senang melakukan

hubungan seksual ketika pasangannya hamil saat trimasterini. Hal

ini disebabkan oleh meningkatnya dorongan seksual dari istri.

Sebab lain karena temperatur vagina menjadi lebih hangat pada


37

masa kehamilan sehingga menimbulkan rangsangan seksual

yang lebih besar.

c. Trimester III (24-36 minggu)

Selama tiga bulan terakhir masa kehamilan, kelelahan

yang terasa meningkat karena kehamilan yang semakin besar,

mengakibatkan dorongan seksual dan reaksi seksualmenurun.

Akibatnya frekuensi hubungan seksual menjadi banyak

berkurang.

4. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Aktivitas Seksual Saat

Kehamilan

Menurut Tawulo (2017), faktor-faktor yang mempengaruhi

aktivitas seksual adalah:

a. Kondisi Fisik

1) Mual dan muntah (pada waktu hamil muda), bila rasamual

terjadi pada waktu-waktu tertentu, gunakanlah saatwaktu

tenang untuk berhubungan seksual.

2) Keletihan, biasanya terjadi pada bulan keempat (mingguke-16),

ini dapat mempengaruhi hasrat untuk bercinta.Hal ini dapat

diatasi dengan tidur siang diselingidengan bercinta.

3) Perubahan bentuk fisik tubuh, seperti perut buncit,

kakibengkak, wajah sembab, hal ini menyebabkanhubungan

seksual menjadi susah karena terhalang olehperut yang

membesar.
38

4) Penyempitan genetal (terjadi pada hamil tua),

dapatmenyebabkan seks kurang memuaskan karena

terasapenuh pada vagina setelah orgasme sehingga

membuatwanita merasa seolah tidak puas. Bagi pria

penyempitanalat kelamin wanita dapat meningkatkan

kenikmatan ataumengurangi gairahnya karena penis terasa

terjepitsehingga kehilangan ereksinya.

5) Kebocoran kolostrum, pada akhir kehamilan beberapawanita

mulai memproduksi kolostum. Kolostrum ini dapatbocor karena

rangsangan payudara.

b. Kondisi Psikologis

Kurangnya pengetahuan pada ibu hamil

dapatmenyebabkan beberapa kondisi psikologis ketikamelakukan

hubungan seksual saat kehamilan, diantaranya:

1) Takut menyakiti janin atau menyebabkan keguguran.

Pada kehamilan yang normal hubungan seksual

tidakmenyebabkan keguguran karena janin terlindungoleh

cairan amnion dan rahim.

2) Takut bahwa orgasme dapat menyebabkan keguguranatau

persalinan dini.

Pada saat orgasme uterus akanmengalami kontraksi

tetapi ini bukan tanda persalinandan tidak menimbulkan

bahaya pada kehamilan normal.


39

3) Takut terjadi infeksi pada saat penis masuk dalamvagina.

Apabila suami tidak memiliki penyakit menularseksual,

tidak ada bahaya infeksi pada ibu dan janinmelalui hubungan

seksual, selama kantong amniontetap utuh. Untuk pencegahan

infeksi pasangandianjurkan menggunakan kondom saat

berhubungan seksual.

4) Takut menyakiti janin karena kepala janin sudah masukrongga

panggul.

Pada beberapa pasangan tidak dapatmenikmati

hubungan seksual yang nyaman selama kehamilan, ibu

menjadi tegang karena posisi janin yangsudah dekat.

Hubungan seksual tidak menyakiti janinasalkan tidak

melakukan penetrasi yang terlalu dalam.

5) Anggapan jika berhubungan seksual dalam 6 mingguterakhir

dapat menyebabkan proses persalinan.

Kontraksi yang disebabkan karena orgasme

akansemakin kuat pada kehamilan tua, tetapi jika leher

rahimkuat ini tidak akan menyebabkan terjadinya

prosespersalinan.

5. Posisi Hubungan Seksual Saat Kehamilan

Menurut Tawulo (2017), posisi yang disarankan untuk wanita

hamil antara lain:


40

a. Pria diatas dan miring ke salah satu sisi atau bertahandengan

lengan, agar berat badannya tidak menekan wanita.

b. Wanita diatas tetapi hindari penetrasi yang dalam.

c. Pria duduk di kursi atau tempat tidur dan wanita berada diatasnya,

selain tidak membebani kehamilan, posisi ini jugamemudahkan

wanita mengatur irama hubungan sekaligusmengurangi tekanan

di dinding rahim.

d. Pria dan wanita berbaring menghadap satu arah denganposisi

wanita di depan pria. Penetrasi dilakukan pria daribelakang.

e. Wanita dalam posisi lutut-siku (menungging), penetrasidilakukan

pria dari belakang.

6. Frekuensi Seksual Selama Kehamilan

Menurut Tawulo (2017), frekuensi hubungan seksual juga

sangat tergantung padakondisi wanita. Semakin jarang hubungan

frekuensi seksualpada pasangan, semakin tidak sehat pernikahan

tersebut.Hal ini dikarenakan masing-masing kebutuhan ada yang

tidak terpenuhi dan dapat menyebabkan rasa frustasi karena

kurangnya perhatian dari pasangan tentang hal seksual. Frekuensi

berhubungan pada wanita yang tidak hamil biasanya berkisar antara

2-4x/minggu, sedangkan pada wanita yang sedang hamil antara

1-2x/minggu.

Hubungan seksual pada usia kehamilan tua

akanmempermudah kelahiran karena pada saat itu terjadi


41

kekejanganpada otot rahim. Yang terjadi adalah pria ejakulasi dan

spermamasuk ke vagina dan didalam sperma terdapat

prostaglandin, yakni hormon yang bisa menimbulkan kontraksi.

Bagian dari prostaglandin ini memang bisa menyebabkan kontraksi

otot rahim meskipun konsentrasinya tidak cukup besar, kontraksi

lebih sering dan lebih kuat karena orgasme. Jadi selama tidak

menjadi beban bagi istri, hubungan intim selama hamil tak jadi

masalah. Namun jika istri kehilangan dorongan seksual danhanya

melakukan hubungan seksual demi memuaskan suamibisa hanya

akan menjadi beban (Tawulo, 2017)

7. Keadaan Harus Dibatasi Hubungan Seksual Saat Hamil

Menurut Tawulo (2017), hubungan seksual harus dibatasi jika

terjadi hal-hal berikut:

a. Selama kehamilan, jika setiap kali terjadi perdarahanyang tidak

diketahui sebabnya.

b. Selama trimester pertama, bila wanita punya riwayat keguguran

atau ancaman keguguran.

c. Selama 8-12 minggu terakhir kehamilan, bila wanita punya riwayat

keguguran atau ancaman keguguran.

d. Selama trimester ketiga, bila selaput ketuban pecah.

e. Selama trimester ketiga, bila terjadi plasenta previa


42

8. Pengukuran Kepuasaan Seksual Selama Masa Kehamilan

Kepuasaan seksual yang dirasakan ibu selama masa

kehamilan diukur menggunakan skala NSSS (New Sexual

Satisfaction Scale) yang terdiri dari 20 pernyataan. Semakin tinggi

skor pada skala NSSS, maka semakin tinggi kepuasan seksual

seseorang (Betsyeba, 2018).

C. Tinjauan Umum Tentang Variabel Yang Diteliti

1. Trimester kehamilan

Menurut Fitri Farhani (2014), seksualitas selama kehamilan

diantaranya:

a. Trimester I

Pada awal kehamilan, ibu belum tampak hamil bahkan

tidakmerasa hamil, namun aktifitas hormone sudah mulai

berpengaruh dalam beberapa hal. Pada trimester I biasanya

gairah seks menurun akibat perubahan hormon yang tidak stabil

setelah konsepsi terjadi. Selain itu, kondisi ibu hamil trimester I

seperti merasa mual-muntah, nafsu makan yang menurun, letih,

dan mengantuk akan membuat lemah dan keinginanseks

menurun. Lain halnya ada ibu hamil yang mengalami

trimesterpertama yang nyaman, gairah seksual biasanya sedikit

mengalami perubahan bahkan sejumlah kecil ibu justru

mengalami peningkatan.
43

b. Trimester II

Selama trimester kedua, ibu mulai merasa nyaman

dengankehamilan. Ibu mulai menikmati gerakan bayi dalam

perut. Selama kehamilan memasuki trimester kedua, umumnya

libido timbul kembali danbahkan justru meningkat, hal ini

disebabkan tubuh telah dapatmenerima dan terbiasa dengan

kondisi kehamilan, sehingga ibu hamil dapat menikmati aktivitas

dengan lebih leluasa dari pada trimester. Pembesaran payudara

dan vaskularisasi yang meningkat pada daerah vagina dan labia

dapat meningkatkan kenikmatan dan seksual dan kualitas

orgasme.

c. Trimester III

Pada trimester ketiga, tubuh ibu hamil mulai tampak

membesar dan merasa sangat lelah, selain itu kecemasan dan

perasaan tidak sabarmenanti kelahiran bayi dirasakan ibu hamil.

Berbedapada trimester sebelumnya, pada trimester ketiga libido

dapat turunkembali karena adanya faktor fisiologis yang sangat

terlihat, yaitu kehamilan yang membesar, serta adanya

peningkatan cairan tubuhakibatnya cairan vagina juga

bertambah, sehingga kontak seksual kurang memuaskan. Pada

wanita primipara seringtimbul rasa khawatir timbul persalinan

prematur akibat dari senggamadan kontraksi uterus.


44

2. Riwayat kehamilan sebelumnya

1. Jarak kehamilan

Jarak Kehamilan adalah suatu pertimbangan untuk

menentukan kehamilan yang pertama dengan kehamilan

berikutnya. Jarak kehamilan dibagi menjadi tiga macam yaitu:

1) Jarak kehamilan terlalu dekat yaitu jarak kehamilan yang

kurang dari 2 tahun.

2) Jarak kehamilan ideal yaitu jarak kehamilamn yang memiliki

batas waktu yang normal.

3) Jarak kehamilan terlalu jauh yaitu jarak kehamilan yang

memilikikurun waktu lebih dari 10 tahun dari kehamilan yang

lalu (Saraswati, 2017).

2. Paritas

Paritas adalah jumlah atau banyaknya persalinan yang

pernah dialami ibu baik lahir hidup maupun mati (Manuaba et al.,

2017). Paritas terbagi atas 3 diantaranya:

1) Primigravida

Primigravida adalah keadaan di mana seorang wanita

mengalami masa kehamilan untuk pertama kalinya

(Manuaba et al., 2017).

Ibu hamil primigravida yang memiliki persepsi aktivitas

seksual mengalami penurunan hasratseksual yang

disebabkan oleh perubahan fisik dan psikologis selama masa


45

kehamilan. Hal tersebutdisebabkan karena pada wanita

hamil, merasa belum siap dengan kehamilannya, dan

merasakan nyeri pada bagian intim dan perubahan bentuk

fisik seperti pembengkakan payudara, mulut terasa pahit dan

perut yang semakin membuncit sehingga menyebabkan ibu

hamil enggan melakukan hubungan seksual dan kehilangan

hasrat seksual terhadap pasangannya. Adapun penurunan

hasrat seksual berdasarkanaspek perubahan psikis seperti

merasa takut dan cemas untuk melakukan hubungan seksual

dan merasacemas akan keadaan janin yang sedang

dikandungnya (Nurmitasari et al., 2019).

2) Multigravida

Multigravida adalah keadaan di mana seorang wanita

mengalami masa kehamilan untuk yang ke 2-5 kalinya

(Manuaba et al., 2017).

3) Grandemultigravida

Grande multigravida adalah keadaan di mana

seorang wanita mengalami masa kehamilan untuk yang >5

kalinya (Manuaba et al., 2017).


46

D. Hasil Penelitian Terdahulu

Tabel 2.1
Hasil Penelitian Terdahulu

No Nama Judul dan Metode Variabel Hasil Perbedaan


tahun dan penelitian
tempat
penelitian
1. Wandira, R. Hubungan Penelitian Variabel Berdasarkan hasil 1. Lokasi
R., Maulida, Usia Kuantitatif independen uji chi-square penelitian
M. N., & Kehamilan menggunaka yaitu: Usia terbukti ada Hasil
Andhini, D. Dengan n korelasi Kehamilan hubungan Penelitian
Kepuasan dengan bermakna antara 2. Hasil
Seksulitas Cross Variabel Usia Kehamilan Penelitian
Ibu Di Masa Sectional dependen dengan kepuasan
Kehamilan di yaitu seksulitas ibu di
Puskesmas Kepuasaan masa
Ilir Seksual kehamilan di
Palembang Puskesmas Ilir
Tahun 2021 Palembang
(p=0,001)
2. Nurmitasari, Persepsi Pendekatan - Ibu hamil 1. Variabel
Een Aktivitas penelitian merasakan nyeri penelitian
Kurnaesih, Seksualitas kualitatif pada bagian intim yang diteliti
Arman Pada Masa fenomenologi dan payudara berbeda
Kehamilan dengan bengkak, mulut dengan
Bagi deskriptif terasa pahit dan peneliti
Primipara Di perut membuncit, sekarang.
Wilayah sedangkan 2. Lokasi
Kerja perubahan fisik penelitian
Puskesmas seperti rasa takut 3. Hasil
Wundulako dan cemas untuk Penelitian
Kabupaten berhubungan seks
Kolaka serta khawatir
Tahun 2019 dengan janin yang
dikandung
sehingga primipara
memiliki aktivitas
seksual penurunan
hasrat seksual
yang disebabkan
oleh perubahan
fisik dan fisiologis
selama kehamilan
3. Betsyeba Hubungan Jenis Variabel Hasil uji beda 1. Variabel
Irene antara penelitian ini independen Product Moment penelitian
Augustina kepuasan adalah yaitu: Pearson yang yang diteliti
Roest penelitian Fungsi dilakukan, berbeda
seksual dan
Tahalele kuantitatif. Seksual menunjukkan dengan
47

disfungsi bahwa hasil peneliti


seksual analisis data sekarang.
pada wanita Variabel diperoleh nilai
Tahun 2018 dependen signifikansi 2. Lokasi
yaitu sebesar 0,539 penelitia
Kepuasan (p<0,05) yang 3. Hasil
Seksual artinya terdapat Penelitian
hubungan yang
positif dan
signifikan antara
kepuasan seksual
dan fungsi seksual
pada wanita (r =
0,539: p = 0,000)
4. Yuni Analisis Penelitian Variabel Hasil penelitian 1. Variabel
Prihatinings faktor-faktor deskriptif independen menunjukkan penelitian
ih yang korelatif Aktivitas bahwa dari 44 yang diteliti
mempengar dengan Seksual ibu hamil yang berbeda
uhi aktivitas pendekatan aktivitas dengan
seksual ibu cross Variabel seksualnya peneliti
hamil di UPT sectional dependen meningkat terdapat sekarang.
Puskesmas Kehamilan 3 orang (6,8%) 2. Lokasi
Mergangsan reproduksi sehat,3 penelitian
Yogyakarta orang 3. Hasil
Tahun 2017 (6,8%) Penelitian
primigravida,3
orang (6,8%) TM II,
2 orang (4,5%)
pendidikan lanjut,
dan 1 orang
(2,3%) pendidikan
tinggi. Yang
mengalami
aktivitas seksual
normal terdapat 5
orang
(11,4%) reproduksi
sehat,1 orang
(2,3%) terlalu tua,2
orang (4,5%)
primigravida,6
orang (13,6%) TM
I,3 orang (6,8%)
TM II,1 orang
(2,3%) pendidikan
dasar,dan 4
orang (9,1%)
pendidikan lanjut.
Yang mengalami
48

aktivitas seksual
menurun terdapat
33 orang (75,0%)
reproduksi sehat,2
orang (4,5%)
terlalu tua,16 orang
(36,4%)
primigravida,19
orang
(43,2%)
multigravida, 3
orang (6,8%) TM
I,16 orang (36,4%)
TM II,16 orang
(36,4%) TM III,6
orang (13,6%)
pendidikan
dasar,27 orang
(61,4%)
pendidikan lanjut,
dan 2 orang (4,5%)
pendidikan tinggi.
Uji statistik yang
dilakukan
dengan
Kendal Tau
didapatkan
p-value (0,672)
untuk usia, (0,470)
untuk paritas,
(0,001) untuk umur
kehamilan, (0,252)
untuk pendidikan
5 Tawulo, I.K Sikap ibu Desain Variabel Hasil penelitian 1. Variabel
hamil penelitian independen menunjukkan penelitian
tentang yang Aktivitas sebagian besaribu yang diteliti
aktivitas digunakan Seksual hamil di berbeda
seksual ialah Selama Puskesmas dengan
selama deskriptif Kehamilan Puuwatu memiliki peneliti
kehamilan di sikap yang negatif sekarang.
Puskesmas Variabel tentang aktivitas 2. Lokasi
Puuwatu dependen seksual selama penelitian
Kota Kendari Sikap kehamilan. Ibu 3. Hasil
tahun 2017 hamil yang memiliki Penelitian
sikap yang positif
tentang aktivitas
seksual selama
kehamilan berusia
20-35 tahun,
berpendidikan
49

dasar, menengah
dan tinggi, memiliki
pekerjaan. Ibu
hamil yang memiliki
sikap yang negatif
tentang aktivitas
seksual selama
kehamilan berusia
20-35 tahun,
berpendidikan
dasar dan
menengah, tidak
memiliki pekerjaan

Pada penelitian terdahulu yang telah dijabarkan, terdapat

perbedaan dengan penelitian yang ingin peneliti teliti. Perbedaan

tersebut diantaranya metode penelitian, metode dalam penelitian ini

menggunakan pendekatan kuantitatif dengan tipe deskriptif. Selain itu

terdapat perbedaan pada variabel penelitian yaitu, variabel

independent dalam penelitian ini diantaranya: Trimester Kehamilan,

Jarak Kehamilan dan Paritas. Sedangkan variabel dependentnya

adalah kepuasan seksual. Selain itu terdapat juga perbedaan pada

lokasi penelitian, dimana lokasi dalam penelitian ini yaitu Puskesmas

Passo dan Lateri.


50

BAB III
KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL

A. Kerangka Konsep

Kerangka konsep penelitian ini terdiri dari dua variabel yaitu

variabel dependen dan variable independen. Hal ini dapat dilihat pada

gambar dibawah ini:

Variabel Independen Variabel Dependent

- Trimester
Kehamilan Kepuasaan
- Jarak Kehamilan Seksual
- Paritas

Keterangan:

: Variabel Independen

: Variabel Dependen

: Garis Penghubung

Gambar 3.1
Kerangka Konsep
51

B. Definisi Operasional

Definisi operasional variabel adalah definisi yang didasarkan

pada sifat yang mudah diamati, mempunyai rumusan yang jelas dan

pasti serta tidak membingungkan. Definisi operasional merupakan

unsur penting dalam penelitian, karena melalui definisi operasional

variabel maka seorang peneliti menyusun dan membuat alat ukur data

yang tepat dan akurat (Sugiyono, 2019). Oleh karena itu, untuk

memberikan kemudahan dalam proses pengukuran variabel penelitian

ini, variabel yang dibahas didefinisikan secara operasional sebagai

berikut:

Tabel 3.1
Definisi Operasional

Variabel Definisi Alat Ukur Skala Kriteria Hasil


Penelitian Operasional
Variabel
Dependent
Kepuasaan Respon afektif yang Kuesioner Ordinal 1. Tidak Puas jika skor ≤
Seksual berasal dari evaluasi 10
subjektif individu 2. Puas jika skor > 10
terhadap
pengalaman seksual
serta rasa puas
dalam melakukan
hubungan seksual.
Variable
independen
Trimester Umur kehamilan ibu Kuesioner Nominal 1. Trimester I
Kehamilan hamil terhitung dari (1-12 minggu)
Hari Pertama Haid 2. Trimester II
Terakhir (HPHT). (12-28 minggu)
3. Trimester III
(28-37 minggu)
Jarak Jarak Ordinal 1. Beresiko= ≤ 1 Tahun
kehamilan kehamilan yang 2. Tidak Beresiko= > 2
pertama dengan Tahun
52

kehamilan
berikutnya
Paritas Jumlah persalinan Ordinal 1 = Primigravida
yang pernah dialami 2 = Multigravida: > 1x
ibu baik lahir hidup 3 =Grandemultigravida:
maupun mati >5x
53

BAB IV
METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Desaian penelitian yang digunakan menggunakan pendekatan

kuantitatif dengan tipe deskriptif. Metode kuantitatif dinamakan metode

tradisional karena sudah mentradisi sebagai metode penelitian. Selain

itu, metode kuantitatif juga disebut metode positivistik karena

berlandaskan pada filsafat positivisme. Disebut sebagai metode

kuantitatif karena data penelitian berupa angka-angka dan analisis

menggunakan statistik. Deskriptif didefinisikan oleh sebagai metode

yang berfungsi untuk mendeskripsikan atau memberi gambaran tentang

objek yang diteliti melalui data atau sampel yang telah terkumpul

sebagaimana adanya, tanpa melakukan analisis dan membuat

kesimpulan yang berlaku umum (Sugiyono, 2019).

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

1. Lokasi Penelitian

Penelitian ini telah dilaksanakan di Pukesmas Passo dan

Lateri Passo.

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini telah dilaksanakan pada tanggal 16 November

sampai selesai.
54

C. Populasi Penelitian

Populasi adalah sejumlah subjek penelitian yang mempunyai

karakteristik tertentu yang telah ditetapkan oleh peneliti (Arikonto,

2016). Populasi dalam penelitian ini adalah pasangan suami istri yang

berkunjung di Puskesmas Passo dan Puskesmas Lateri saat penelitian

berjumlah 80 orang.

D. Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel

1. Sampel Penelitian

Sampel dalam penelitian ini adalah pasangan suami istri

yang berkunjung di Puskesmas Passo dan Puskesmas Lateri saat

penelitian berjumlah 80 orang.

2. Teknik Pengambilan Sampel

Pengambilan sampel untuk ibu hamil di Puskesmas Passo

dan Puskesmas Lateri dilakukan secara non probability sampling

dengan teknik Accidental Sampling, yaitu teknik penentuan sampel

berdasarkan kebetulan yakni siapa saja yang secara kebetulan

bertemu dengan peneliti dapat dijadikan sebagai sempel, bila

dipandang orang yang bila dipandang orang yang kebetulan

ditemui itu cocok sebagai sumber data (Sugiyono, 2019).

E. Instrument Penelitian
55

Kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini berisikan tentang

pertanyaan tertutup, yang berbentuk dichotomous choice yaitu

pertanyaan yang hanya menyediakan dua jawaban/alternatif, dan

responden hanya memilih satu diantaranya sehingga responden dapat

memilih jawaban sesuai dengan pendapatnya (Notoatmodjo, 2017).

Adapun rincian instrument pengumpulan data sebagai berikut :

1. Karakteristik Responden

Kuesioner ini berisikan penyataan tentang data karakteristik

responden diantaranya: Inisial, umur responden, jenis kelamin,

pendidikan dan pekerjaan.

2. Trimester Kehamilan

Kuesioner ini berisikan penyataan tentang umur kehamilan di

hitung dari hari pertama haid terakhir (HPHT). Kriteria hasil yaitu: (a)

Trimester I (1-12 minggu); (b) Trimester II (12-28 minggu); (c)

Trimester III (28-36 minggu).

3. Jarak Kehamilan

Kuesioner ini berisikan penyataan tentang jarak kehamilan

dengan kriteria 1 tahun dan ≥ 2 Tahun.

4. Paritas

Kuesioner ini berisikan penyataan tentang paritas dengan

kriteria Primigravida, Multigravida dan Grandemultigravida.

5. Kepuasan seksual
56

Kuesioner ini berisikan penyataan tentang kepuasaan seksual

yang dirasakan ibu selama masa kehamilan. Penelitian ini

menggunakan skala NSSS (New Sexual Satisfaction Scale)

untuk mengukur kepuasan seksual. Semakin tinggi skor pada skala

NSSS, maka semakin tinggi kepuasan seksual seseorang. Kriteria

hasil yaitu: (a) Kurang Puas jika skor kurang dari median; (b) Puas

jika skor sama dengan median; (c). Sangat Puas jika skor lebih dari

median.

F. Teknik Pengolahan Data

Pengolahan data yang digunakan dalam penelelitian ini adalah

sebagai berikut :

1. Editing

Setelah semua data terkumpul kemudian dilakukan

pemeriksaan atas kelengkapan pengisian kuesioner.

2. Skoring

Memberikan skor atas jawaban dari setiap pertanyaan

sesuai dengan penetapan skor yang telah dibuat. Skor yang dibuat

peneliti diantaranya:

a. Sama sekali tidak puas diberi skor 0

b. Sedikit puas diberi skor 1

c. Cukup puas diberi skor 2

d. Puas diberi skor 3

e. Sangat puas diberi skor 4


57

f. Amat sangat puas diberi skor 5

3. Koding

Member kode tertentu terhadap jawaban untuk

memudahkan pengolahan data, diantaranya:

a. Trimester

4. Trimester I : (1-12 minggu) diberi koding 1

5. Trimester II : (12-28 minggu) diberi koding 2

6. Trimester III : (28-37 minggu) diberi koding 3

b. Jarak Kehamilan

1) Beresiko = 1 Tahun diberi koding 1

2) Tidak Beresiko= ≥ 2 Tahun diberi koding 2

b. Paritas

1) Primigravida diberi koding 1

2) Multigravida: > 1x diberi koding 2

3) Grandemultigravida: >5x diberi koding 3

4. Entry data

Memasukan data yang sudah terkumpul dan siap untuk

diolah dengan menggunakan komputer untuk dilakuka analisis

data.

5. Tabulasi

Mengelompokan data sesuai dengan tujuan penelitian

dengan menggunakan tabel distribusi.

G. Analisa Data
58

Analisa data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu analisa

univariat. Analisa ini bertujuan untuk mengukur frekuensi dari tiap

variabel dependen dan independen.

H. Etika Penelitian

Etika dalam penelitian merupakan hal yang sangat penting dalam

pelaksanaan sebuah penelitian mengingat penelitian keperawatan

akan berhubungan langsung dengan manusia, maka segi etika

penelitian harus diperhatikan karena manusia mempunyai hak asasi

dalam kegiatan penelitian. etika-etika dalam melakukan penelitian yaitu

1. Informed consent

Merupakan cara persetujuan antara peneliti dengan

partisipan, dengan memberikan lembar persetujuan (informed

consent). Informed consent tersebut diberikan sebelum penelitian

dilaksanakan dengan memberikan lembar persetujuan untuk

menjadi partisipan. Tujuan informed consent adalah agar partisipan

mengerti maksud dan tujuan penelitian, mengetahui dampaknya,

jika partisipan bersedia maka mereka harus menandatangani

lembar persetujuan, serta bersedia untuk direkam dan jika

partisipan tidak bersedia maka peneliti harus menghormati hak

partisipan.

2. Anonimity
59

Merupakan etika dalam penelitian keperawatan dengan cara

tidak memberikan atau mencantumkan nama responden pada

lembar alat ukur dan hanya menuliskan kode pada lembar

pengumpulan data atau hasil penelitian yang disajikan.

3. Confidentiality

Merupakan etika dalam penelitian untuk menjamin

kerahasiaan dari hasil penelitian baik informasi maupun masalah-

masalah lainnya, semua partisipan yang telah dikumpulkan dijamin

kerahasiaannya oleh peneliti, hanya kelompok data tertentu yang

dilaporkan pada hasil penelitian.


60

I. Alur Penelitian

Penelitian
Deskriptif kuantitatif

Populasi
Pasangan suami istri berkunjung di Puskesmas Passo dan Puskesmas
Lateri saat penelitian berjumlah 80 orang

Sampel
Pasangan suami istri berkunjung di Puskesmas Passo dan
Puskesmas Lateri saat penelitian berjumlah 80 orang

Variabel

Independen Dependen
1. Trimester Pengumpulan Data Kepuasaan
kehamilan Editing, Skoring, Koding, Entry Seksual
2. Riwayat data dan Tabulasi
kehamilan
sebelumnya

Analisa Data
Univariat

Penyajian Data
Ujian Akhir

Gambar 4.1
Alur Penelitian
61

BAB V
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada dua Puskesmas yaitu

Puskesmas Passo dan Lateri. Penelitian dilaksanakan di Puskesmas

Passo dan Puskesmas Lateri. Puskesmas Passo berada pada jalan

Sisingamangaraja, Passo. Pegawai di Puskesmas Passo Kota

Ambon berjumlah 28 orang yaitu: 2 orang Dokter Umum, 1 orang

Dokter Gigi, 8 orang Perawat, 5 orang Kebidanan, 1 orang Farmasi,

2 orang Kesmas, 2 orang Sanitasi Lingkungan, 2 orang Nutrisionis,

1 Analis, dan 4 orang Administrasi. Sedangkan Puskesmas Lateri

berada pada Kelurahan Lateri, Kecamatan Teluk Ambon Baguala.

Pegawai di Puskesmas Lateri Kota Ambon berjumlah 28 orang yaitu:

1 orang Dokter Umum, 9 orang Perawat, 6 orang Kebidanan, 1 orang

Farmasi, 1 orang Sanitasi Lingkungan, 3 orang Nutrisionis, dan 1

orang Administrasi.

2. Analisis Univariat

Analisis Univariat bertujuan untuk mengetahui frekuensi data

karakteristik dan variabel yang diteliti yang diprensentasikan dalam

narasi.
62

a. Karakteristik Responden

Karakteristik Responden dalam penelitian ini diantaranya:

umur, pendidikan dan pekerjaan.

1) Umur

Tabel 5.1
Distribusi Responden Berdasarkan Umur Responden
di Puskesmas Passo dan Lateri Tahun 2021

Umur n %
21 – 25 Tahun 6 7,5
26 – 30 Tahun 46 57,5
31 – 35 Tahun 10 12,5
36 – 40 Tahun 17 21,2
> 40 Tahun 1 1,2
Total 80 100
Sumber: Data Primer, 2021

Berdasarkan tabel 5.1, menunjukan bahwa umur

responden di Puskesmas Passo dan Lateri adalah sebagian

besar memiliki umur 26-30 tahun sebanyak 46 responden

(75%) dan sebagian kecil berumur > 40 tahun sebanyak 1

responden (1,2%).

2) Jenis Kelamin

Tabel 5.2
Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Responden di Puskesmas Passo dan Lateri
Tahun 2021

Jenis Kelamin n %
Laki-Laki 40 50
Perempuan 40 50
Total 80 100
Sumber: Data Primer, 2021
63

Berdasarkan tabel 5.2, menunjukan bahwa jenis

kelamin responden di Puskesmas Passo dan Lateri adalah

berjenis kelamin laki-laki dan perempuan sebanyak 40

responden (50%).

3) Pendidikan

Tabel 5.3
Distribusi Responden Berdasarkan Pendidikan Responden
di Puskesmas Passo dan Lateri Tahun 2021

Pendidikan n %
SMA 47 58,8
SI 33 41,2
Total 80 100

Berdasarkan tabel 5.3, menunjukan bahwa pendidikan

responden di Puskesmas Passo dan Lateri sebagian besar

adalah berpendidikan SMA sebanyak 47 responden (58,8%)

dan SI sebanyak 33 responden (41,2%).

4) Pekerjaan

Tabel 5.4
Distribusi Responden Berdasarkan Pekerjaan Responden
di Puskesmas Passo dan Lateri Tahun 2021

Pekerjaan n %
IRT 15 18,8
Wirswasta 26 32,5
Tukang Ojek 15 18,8
PNS 24 30
Total 80 100
Sumber: Data Primer, 2021
64

Berdasarkan tabel 5.4, menunjukan bahwa pekerjaan

responden di Puskesmas Passo dan Lateri sebagian besar

adalah bekerja sebegai wiraswasta sebanyak 26 responden

(32,5%) dan sebagian kecil bekerja sebagai Tukang ojek

sebanyak 15 responden (18,8%).

b. Data Variabel

Data variabel dalam penelitian ini diantaranya variabel

independent yaitu Trimester Kehamilan, Jarak kehamilan,

Paritas. Selain itu terdapat varibael dependent yaitu Tingkat

Kepuasaan Seksual. Hal ini dapat dijabarkan sebagai berikut:

1) Tingkat kepuasaan seksual pada pasangan suami istri pada

masa kehamilan

Tabel 5.5
Distribusi Responden Berdasarkan Tingkat Kepuasan
Suksual Pada Responden di Puskesmas
Passo dan Lateri Tahun 2021

Tingkat Kepuasaan n %
Seksual
Tidak Puas 48 60
Puas 32 40
Total 80 100
Sumber: Data Primer, 2021

Berdasarkan tabel 5.5, menunjukan bahwa tingkat

kepuasan seksual pada responden di Puskesmas Passo dan

Lateri di Puskesmas Passo dan Lateri sebagian besar adalah

berkatagori tidak puas sebanyak 48 responden (60%) dan

puas sebanyak 32 responden (40%).


65

2) Trimester Kehamilan

Tabel 5.6
Distribusi Responden Berdasarkan Trimester Kehamilan
Pada Responden di Puskesmas Passo dan Lateri Tahun
2021

Trimester n %
Kehamilan
Trimester I 20 25
Trimester II 26 32,5
Trimester III 34 42,5
Total 80 100
Sumber: Data Primer, 2021

Berdasarkan tabel 5.6, menunjukan bahwa trimester

kehamilan ibu hamil pada responden di Puskesmas Passo

dan Lateri adalah sebagian besar berkatagori trimester III

sebanyak 34 responden (42,5%) dan sebagian kecil

berkatagori trimester I sebanyak 20 responden (25%).

3) Jarak Kehamilan

Tabel 5.7
Distribusi Responden Berdasarkan Jarak Kehamilan Pada
Responden di Puskesmas Passo dan Lateri Tahun 2021

Jarak Kehamilan n %
≤ 1 Tahun 30 37,5
> 2 Tahun 50 62,5
Total 80 100
Sumber: Data Primer, 2021

Berdasarkan tabel 5.7, menunjukan bahwa jarak

kehamilan pada responden di Puskesmas Passo dan Lateri

adalah sebagian besar memiliki jarak kehamilan > 2 tahun dan

≤ 1 tahun sebanyak 30 responden (37,5%).


66

4) Paritas

Tabel 5.8
Distribusi Responden Berdasarkan Paritas Pada
Responden di Puskesmas Passo dan Lateri
Tahun 2021

Paritas n %
Primigravida 20 25
Multigravida 60 75
Total 80 100
Sumber: Data Primer, 2021

Berdasarkan tabel 5.8, menunjukan bahwa paritas pada

responden di Puskesmas Passo dan Lateri adalah sebagian

besar berkatagori multigravida sebanyak 60 responden (75%)

dan primigravida sebanyak 20 responden (25%).

5) Tingkat kepuasan seksual dikaji berdasarkan trimester

kehamilan pada ibu hamil di Pukesmas Passo dan Lateri

Tabel 5.9
Distribusi Responden Berdasarkan Tingkat Kepuasan
Seksual Dikaji Dari Trimester Kehamilan Pada Ibu
Hamil di Pukesmas Passo dan Lateri
Tahun 2021

Tingkat Trimester Kehamilan


Kepuasan Trimester I Trimester II Trimester III
Seksual n % n % n %
Tidak Puas 18 90 8 30,8 22 64,7
Puas 2 10 18 69,2 12 35,3
Total 20 100 26 100 34 100
Sumber: Data Primer, 2021
67

Berdasarkan tabel 5.9, menunjukan bahwa tingkat

kepuasan seksual dikaji berdasarkan trimester kehamilan

pada responden di Pukesmas Passo dan Lateri didapatkan,

trimester I dengan tingkat kepuasaan seksual berkatagori

tidak puas sebanyak 18 responden (90%) dan berkatagori

puas sebanyak 2 responden (10%) dari banyaknya responden

yaitu 20 orang. Trimester II dengan tingkat kepuasaan seksual

berkatagori tidak puas sebanyak 8 responden (30,8%) dan

berkatagori puas sebanyak 18 responden (69,2%) dari

banyaknya responden yaitu 26 orang. Trimester III dengan

tingkat kepuasaan seksual berkatagori tidak puas sebanyak

22 responden (64,7%) dan berkatagori puas sebanyak 8

responden (35,3%) dari banyaknya responden yaitu 34 orang.

6) Tingkat kepuasan seksual dikaji berdasarkan jarak kehamilan

pada ibu hamil di Pukesmas Passo dan Lateri

Tabel 5.10
Distribusi Responden Berdasarkan Tingkat Kepuasan
Seksual Dikaji Dari Jarak Kehamilan Pada Ibu Hamil
di Pukesmas Passo dan Lateri
Tahun 2021

Tingkat Kepuasan Jarak Kehamilan


Seksual < 1 Tahun > 2 Tahun
n % n %
Tidak Puas 18 60 30 60
Puas 12 40 20 40
Total 30 100 50 100
Sumber: Data Primer, 2021
68

Berdasarkan tabel 5.10, menunjukan bahwa tingkat

kepuasan seksual dikaji berdasarkan jarak kehamilan pada

responden di Pukesmas Passo dan Lateri didapatkan, < 1

Tahun dengan tingkat kepuasaan seksual berkatagori tidak

puas sebanyak 18 responden (60%) dan tidak puas sebanyak

12 responden (40%) dari banyaknya responden yaitu 30

orang. > 2 Tahun dengan tingkat kepuasaan seksual

berkatagori tidak puas sebanyak 30 responden (60%) dan

berkatagori puas sebanyak 20 responden (40%) dari

banyaknya responden yaitu 50 orang.

7) Tingkat kepuasan seksual dikaji berdasarkan paritas pada ibu

hamil di Pukesmas Passo dan Lateri

Tabel 5.11
Distribusi Responden Berdasarkan Tingkat Kepuasan
Seksual Dikaji Dari Paritas Pada Ibu Hamil di Pukesmas
Passo dan Lateri di Tahun 2021

Tingkat Kepuasan Paritas


Seksual Primigravida Multigravida
n % n %
Tidak Puas 18 90 30 50
Puas 2 10 30 50
Total 20 100 60 100
Sumber: Data Primer, 2021
69

Berdasarkan tabel 5.11, menunjukan bahwa tingkat

kepuasan seksual dikaji berdasarkan paritas pada ibu hamil di

Pukesmas Passo dan Lateri didapatkan, ibu hamil

primigravida dengan tingkat kepuasaan seksual berkatagori

tidak puas sebanyak 10 responden (100%) dan tidak ada

berkatagori puas. Ibu hamil multigravida dengan tingkat

kepuasaan seksual berkatagori tidak puas sebanyak 15

responden (50%) dan berkatagori puas sebanyak 15

responden (50%).

B. Pembahasan

1. Tingkat kepuasan seksual pada pasangan suami istri di masa

kehamilan di Pukesmas Passo dan Lateri

Hasil penelitian didapatkan tingkat kepuasan seksual pada

responden di Puskesmas Passo dan Lateri di Puskesmas Passo

dan Lateri sebagian besar adalah berkatagori tidak puas sebanyak

48 responden (60%) dan puas sebanyak 32 responden (40%).

Menurut Tawulo (2017), frekuensi hubungan seksual juga

sangat tergantung pada kondisi wanita. Semakin jarang hubungan

frekuensi seksual pada pasangan, semakin tidak sehat pernikahan

tersebut. Hal ini dikarenakan masing-masing kebutuhan ada yang

tidak terpenuhi dan dapat menyebabkan rasa frustasi karena

kurangnya perhatian dari pasangan tentang hal seksual. Frekuensi


70

berhubungan pada wanita yang tidak hamil biasanya berkisar

antara 2-4x/minggu, sedangkan pada wanita yang sedang hamil

antara 1-2x/minggu

Kepuasan seksual adalah respon afektif yang berasal dari

evaluasi subjektif individu terhadap pengalaman seksual serta rasa

puas dalam melakukan hubungan seksual (Kristina, 2019).

Aktivitas seksual adalah tindakan yang dilakukanberdasarkan

adanya dorongan seks. Salah satu aktivitas seksual diantaranya

coitus yaitu hubungan seksual yang dilakukan dengan cara

memasukan penis kedalam vagina. Seksualitas merupakan

komponen integral dari kehidupan seorang wanita normal, dimana

hubungan seksual yang nyaman dan memuaskan merupakan

salah satu faktor yang berperan penting dalam hubungan

pernikahan banyak pasangan (Tawulo, 2017).

2. Tingkat kepuasan seksual dikaji berdasarkan trimester

kehamilan pada ibu hamil di Pukesmas Passo dan Lateri

Hasil penelitian didapatkan trimester kehamilan ibu hamil

pada responden di Puskesmas Passo dan Lateri adalah sebagian

besar berkatagori trimester III sebanyak 34 responden (42,5%) dan

sebagian kecil berkatagori trimester I sebanyak 20 responden

(25%).
71

Responden dengan ibu hamil trimester I dengan tingkat

kepuasaan seksual berkatagori tidak puas sebanyak 18 responden

(90%) dan berkatagori puas sebanyak 2 responden (10%) dari

banyaknya responden yaitu 20 orang. Sesuai dengan teori yang

menyebutkan selama tiga bulan pertama kehamilan wanita yang

mengalami mual muntah karena pengaruh hormon terjadinya

peningkatan hormon progresteron, sehingga merasakan dorongan

seksualnya menurun yang mengakibatkan berkurangnyafrekuensi

semua aktivitas seksual. Keadaan ini mudahdipahami, karena mual

dan muntah yang terjadi dapatmenimbulkan gangguan bagi

kesehatan tubuh secara umum (Tawulo, 2017).

Responden dengan ibu hamil Trimester II dengan tingkat

kepuasaan seksual berkatagori tidak puas sebanyak 8 responden

(30,8%) dan berkatagori puas sebanyak 18 responden (69,2%) dari

banyaknya responden yaitu 26 orang. Sesuai dengan teori yang

menyebutkan bahwa selama trimester kedua 80% wanita hamil

merasakan dorongan seksual. Banyak laki-laki yang senang

melakukan hubungan seksual ketika pasangannya hamil saat

trimasterini. Hal ini disebabkan oleh meningkatnya dorongan

seksual dari istri. Sebab lain karena temperatur vagina menjadi

lebih hangat pada masa kehamilan sehingga menimbulkan

rangsangan seksual yang lebih besar (Tawulo, 2017).


72

Trimester III dengan tingkat kepuasaan seksual berkatagori

tidak puas sebanyak 22 responden (64,7%) dan berkatagori puas

sebanyak 8 responden (35,3%) dari banyaknya responden yaitu 34

orang. Sesuai dengan teori yang menyebutkan bahwa selama tiga

bulan terakhir masa kehamilan, kelelahan yang terasa meningkat

karena kehamilan yang semakin besar, mengakibatkan dorongan

seksual dan reaksi seksualmenurun. Akibatnya frekuensi hubungan

seksual menjadi banyak berkurang (Tawulo, 2017).

Berdasarkan penelitian Fok W et al dari 298 ibu hamil yang

berada di Cina, 80 % ibu hamil serta suaminya enggan melakukan

aktivitas seks saat hamil karena mereka merasa takut bila

berhubungan intim sewaktu hamil bakal memberi efek samping

pada janin. Perubahan seksualitas saat hamil kadang dianggap hal

tidak berarti ataupun tabu. Sementara itu perubahan pada

kehamilan membutuhkan penyesuaian diri antara suami istri dan

membutuhkan edukasi dari tenaga kesehatan (Wandira et al.,

2021).

Lee lin, Wan, dan Liang mengatakan bahwa secara umum

215 responden mengalami penurunan gairah seksual saat

kehamilan daripada sebelum hamil. Rata-rata tingkat kepuasan

seksual bu hamil menunjukan adanya perbedaan pada tiap

trimester. Trimester pertama 51,93 (sedikit puas), trimester kedua

mengalami peningkatan menjadi 69,33 (sangat puas), sedangkan


73

pada trimester ketiga mengalami penurunan kembali menjadi 51,77

(sedikit puas) (Wandira et al., 2021).

Menurut asumsi peneliti, trimester kehamilan pada ibu hamil

mempengaruhi tingkat kepuasan seksual. Ibu hamil akan

mengalami penurunan gairah seksual di trimester awal, terjadi

puncak peningkatan di trimester dua serta menurun lagi di trimester

tiga.

3. Tingkat kepuasan seksual dikaji berdasarkan jarak kehamilan

pada ibu hamil di Pukesmas Passo dan Lateri

Hasil penelitian didapatkan jarak kehamilan pada responden

di Puskesmas Passo dan Lateri adalah sebagian besar memiliki

jarak kehamilan > 2 tahun dan ≤ 1 tahun sebanyak 30 responden

(37,5%).

Teori menyebutkan bahwa, jarak kehamilan adalah suatu

pertimbangan untuk menentukan kehamilan yang pertama dengan

kehamilan berikutnya. Jarak kehamilan dibagi menjadi tiga macam

yaitu: (1) Jarak kehamilan terlalu dekat yaitu jarak kehamilan yang

kurang dari 2 tahun; (2) Jarak kehamilan ideal yaitu jarak

kehamilamn yang memiliki batas waktu yang normal; (3) Jarak

kehamilan terlalu jauh yaitu jarak kehamilan yang memilikikurun

waktu lebih dari 10 tahun dari kehamilan yang lalu (Saraswati,

2017).
74

Tingkat kepuasan seksual dikaji berdasarkan jarak

kehamilan pada responden di Pukesmas Passo dan Lateri

didapatkan, < 1 Tahun dengan tingkat kepuasaan seksual

berkatagori tidak puas sebanyak 18 responden (60%) dan tidak

puas sebanyak 12 responden (40%) dari banyaknya responden

yaitu 30 orang. > 2 Tahun dengan tingkat kepuasaan seksual

berkatagori tidak puas sebanyak 30 responden (60%) dan

berkatagori puas sebanyak 20 responden (40%) dari banyaknya

responden yaitu 50 orang.

Hal ini disebabkan ibu hamil yang beresiko, tidak dianjurkan

oleh dokter untuk melakukan hubungan seksual. Jarak antara

kehamilan yang hanya kurang dari 12 bulan, dapat meningkatkan

risiko kematian pada sang ibu. Ini dapat disebabkan karena terjadi

perdarahan pascapersalinan. Rahim ibu yang jarak kehamilannya

terlalu dekat belum siap untuk menampung dan menjadi tempat

tumbuh kembang janin yang baru. Dikhawatirkan bahwa plasenta

atau ari-ari dari kelahiran yang sebelumnya belum meluruh atau

mengelupas seluruhnya, dan hal tersebut akan meningkatkan risiko

komplikasi pada kehamilan yang baru. Pada bayi, kelahiran mati

dan kecacatan serta pertumbuhan dan perkembangan janin yang

tidak optimal juga dapat disebabkan karena hal tersebut. Selain itu

juga dapat terjadi kelahiran prematur (Nimas, 2021).


75

Menurut asumsi peneliti, jarak kehamilan pada ibu hamil

mempengaruhi tingkat kepuasan seksual. Ibu hamil tidak di

anjurkan untuk dilakukan hubungan seksual, tanpa anjuran dari

dokter. Sehingga frekuesni berhubungan harus terkontrol, ini yang

membuat tingkat kepuasaan seksual berkurang.

4. Tingkat kepuasan seksual dikaji berdasarkan paritas pada ibu

hamil di Pukesmas Passo dan Lateri

Hasil penelitian didapatkan paritas pada responden di

Puskesmas Passo dan Lateri adalah sebagian besar berkatagori

multigravida sebanyak 60 responden (75%) dan primigravida

sebanyak 20 responden (25%).

Teori menyebutkan bahwa, paritas adalah jumlah atau

banyaknya persalinan yang pernah dialami ibu baik lahir hidup

maupun mati. Paritas terbagi atas 3 diantaranya: Primigravida,

Multigravida dan Grandemultigravida (Manuaba et al., 2017).

Tingkat kepuasan seksual dikaji berdasarkan paritas pada

ibu hamil di Pukesmas Passo dan Lateri didapatkan, ibu hamil

primigravida dengan tingkat kepuasaan seksual berkatagori tidak

puas sebanyak 10 responden (100%) dan tidak ada berkatagori

puas. Primigravida adalah keadaan di mana seorang wanita

mengalami masa kehamilan untuk pertama kalinya (Manuaba et al.,

2017).
76

Ibu hamil primigravida yang memiliki persepsi aktivitas

seksual mengalami penurunan hasrat seksual yang disebabkan

oleh perubahan fisik dan psikologis selama masa kehamilan. Hal

tersebut disebabkan karena pada wanita hamil, merasa belum siap

dengan kehamilannya, dan merasakan nyeri pada bagian intim dan

perubahan bentuk fisik seperti pembengkakan payudara, mulut

terasa pahit dan perut yang semakin membuncit sehingga

menyebabkan ibu hamil enggan melakukan hubungan seksual dan

kehilangan hasrat seksual terhadap pasangannya. Adapun

penurunan hasrat seksual berdasarkan aspek perubahan psikis

seperti merasa takut dan cemas untuk melakukan hubungan

seksual dan merasa cemas akan keadaan janin yang sedang

dikandungnya (Nurmitasari et al., 2019).

Ibu hamil multigravida dengan tingkat kepuasaan seksual

berkatagori tidak puas sebanyak 15 responden (50%) dan

berkatagori puas sebanyak 15 responden (50%). Multigravida

adalah keadaan di mana seorang wanita mengalami masa

kehamilan untuk yang ke 2-5 kalinya (Manuaba et al., 2017). Ibu

hamil multigravida dnegan tingkat kepuasaan seksual berkatagori

tidak puas, ini disebabkan perubahan psikologis, serta fisik

meningkatnya emosional serta disfungsional seks.

Menurut asumsi peneliti, paritas mempengaruhi tingkat

kepuasan seksual. Ibu hamil primigravida sering memiliki persepsi


77

bahwa aktivitas seks saat hamil karena mereka merasa takut bila

berhubungan intim sewaktu hamil bakal memberi efek samping

pada janin. Hal ini dikarenakan kurangnya ada informasi yang

didapatkan sehingga membuat ibu hamil sering cemas untuk

melakukan hubungan seksual di saat hamil.

5. Keterbatasan Penelitian

Keterbatasan penelitian ini peneliti hanya mengfokuskan

pada hasil pengisian lembar kuesioner. Hal ini sangat tergantung

pada kejujuran responden atas informasi yang disampaikan memiliki

kecenderungan untuk menyenangkan peneliti atau petugas

kesehatan itu sendiri.


78

BAB VII
PENUTUP

A. Kesimpulan

Setelah dilakukan penelitian dengan judul “Gambaran Tingkat

Kepuasan Seksual Pasangan Suami Istri Pada Masa Kehamilan di

Pukesmas Passo dan Lateri”, peneliti dapat menyimpulkan bahwa:

e. Tingkat kepuasan seksual pada pasangan suami istri di masa

kehamilan di Pukesmas Passo dan Lateri sebagian besar responden

berkatagori tidak puas

f. Tingkat kepuasan seksual dikaji berdasarkan trimester kehamilan

pada pasangan suami istri di Pukesmas Passo dan Lateri

didapatkan, trimester I dan III dengan tingkat kepuasaan seksual

berkatagori tidak puas. Sedangkan kehamilan Trimester II dengan

tingkat kepuasaan seksual berkatagori puas.

g. Tingkat kepuasan seksual berdasarkan jarak kehamilan pada

pasangan suami istri di Pukesmas Passo dan Lateri didapatkan <

1 tahun dan > 2 tahun dengan tingkat kepuasaan seksual berkatagori

tidak puas.

h. Tingkat kepuasan seksual berdasarkan paritas pada pasangan

suami istri di Pukesmas Passo dan Lateri didapatkan, ibu hamil

primigravida dan multigravida berkatagori tidak puas


79

B. Saran

Beberapa hal yang menjadi saran peneliti dalam penelitian

skripsi ini ialah:

e. Bagi Ibu Hamil

Diharapkan dapat menjadi sumber informasi dan masukan

yang berharga bagi ibu hamil tentang aktivitas seksual selama

kehamilan.

f. Bagi Puskesmas

Diharapkan untuk dapat lebih meningkatkan peran petugas

dalam memberikan asuhan kebidanan masa hamil tentang aktivitas

seksual yang aman selama kehamilan.


DAFTAR PUSTAKA

Dianloka, (2014). Seks Kehamilan Dan Pasca Kelahiran Sehat. Jakarta:


Remaja Rosdakarya.

Febi Ratnasari, (2016). Keinginan, Gairah, Orgasme dan Kepuasan


Seksual Ibu Hamil serta Faktor yang Memengaruh. Jurnal Kedokteran
dan Kesehatan. Vol 12, No 2

Harahap, (2014). Hubungan Pengetahuan Dan Kecemasan Suami Dalam


Kehamilan Istri Di BPS Rini. Naskah Publikasi. Semarang

Kemenkes RI, (2015). Situasi Kesehatan Reproduksi Remaja


(http://www.depkes.go.id/download.php?file=download/pusdatin/infod
atin%20reproduksi%20remaja-ed.pdf): Pusat Data dan Informasi
Kementrian Kesehatan RI. Diakses tanggal 25 September 2021

Illa Karera Tawulo (2017). Sikap ibu hamil tentang aktivitas seksual selama
kehamilan di Puskesmas Puuwatu Kota Kendari tahun 2017. Karya
Tulis Ilmiah

Nurmitasari, Een Kurnaesih, Arman (2019). Persepsi Aktivitas Seksualitas


Pada Masa Kehamilan Bagi Primipara Di Wilayah Kerja Puskesmas
Wundulako Kabupaten Kolaka. Jurnal Kesehatan, Vol. 2 No. 3

Ramadhani, N.L., Sudarmiati, S., 2013, Perbedaan Tingkat Kepuasaan


Seksual Pada Pasangan Suami Istri Di Masa Kehamilan, Universitas
Diponegoro Semarang.

Manuaba. (2017). Pengantar Kuliah Obstetri. ECG : Jakarta.

Mirza, M. (2014) Buku Pegangan Ibu Panduan Lengkap Kehamilan.


Yogyakarta: Kata Hati.

Mochtar, Rustam. (2015). Sinopsis Obstetri. Jakarta: EGC.

Prawirohardjo Sarwono (2016). Buku Ilmu Kebidanan Edisi 4. Jakarta: PT


Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.

Potter,& Perry AG (2015). Buku Ajar Fundamental Keperawatan: Konsep,


Proses, dan Praktik. 4th ed. EGC: Jakarta

Suryoprajogo, N. (2015) Seks Hamil dan Nifas. Yogyakarta:Golden Books.


Wiknjosastro, Hanifa. (2015). Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina
Pustaka

Yuni Prihatiningsih (2017). Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi


aktivitas seksual ibu hamil di UPT Puskesmas Mergangsan
Yogyakarta. Skripsi

Zawid, C. (2015). Sexual Health: A Nurse’s Guide. USA: Delmar.

Zakia Nurul Jannah, Tetti Solehati & Dyah Setyorini (2019). Gambaran
Kepuasan Kebutuhan Seksual Wanita Dengan Masa Klimakterium.
Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan Vol.10 No.2 (2019)
Lampiran 3
PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN

Kepada :

Calon Responden

di

Passo dan Lateri

Dengan hormat,

Bersama surat ini saya sampaikan bahwa saya yang bertanda tangan di
bawah ini :

Nama : Robby Sahuleka


NIM : P1709120
Pekerjaan : Mahasiswa

Adalah Mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu


Kesehatan Pasapua Ambon, Bermaksud akan mengadakan penelitian dengan
judul “Gambaran Tingkat Kepuasan Seksual Pasangan Suami Istri Pada
Masa Kehamilan di Pukesmas Passo dan Lateri ”. Kerahasiaan semua
informasi akan dijaga dan dipergunakan untuk kepentingan penelitian. Jika
bersedia menjadi responden, maka saya mohon kesediaannya menandatangani
lembar persetujuan yang saya lampirkan.

Atas perhatian dan kesediaannya menjadi responden saya ucapkan terima


kasih

Hormat Saya

(Robby Sahuleka)
Lampiran 4

PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN

Setelah saya membaca dan memahami isi dan penjelasan pada


lembar permohonan menjadi responden, maka saya bersedia turut
berpartisipasi sebagai responden dalam penelitian yang akan dilakukan
oleh Mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan STIKes Pasapua
Ambon, Yaitu :
Nama : Robby Sahuleka
NIM : P1709120
Pekerjaan : Mahasiswa
Alamat : Passo
Judul : Gambaran Tingkat Kepuasan Seksual
Pasangan Suami Istri Pada Masa
Kehamilan di Pukesmas Passo dan
Lateri

Saya memahami bahwa penelitian ini tidak membahayakan dan


merugikan saya, sehingga saya bersedia menjadi responden dalam
penelitian ini.

Ambon,…………………2021

Responden

………………………………..
Lampiran 5

LEMBAR KUESIONER
GAMBARAN TINGKAT KEPUASAN SEKSUAL PADA PASANGAN SUAMI
ISTRI DI MASA KEHAMILAN DI PUSKESMAS PASSO DAN LATER I

KETERANGAN PENGUMPULAN DATA


No Responden :
Tanggal
:
Pengambilan Data

A. Karakteristik Responden

A. IDENTITAS RESPONDEN

Inisial :

Umur :

: a. Laki-Laki
Jenis Kelamin
b. Perempuan

: a. SD
b. SLTP/MTS
Pendidikan
c. SLTA/MA
d. DIII/S1

: a. IRT
Pekerjaan b. Wiraswasta
c. PNS

B. Trimester Kehamilan

1. Trimester I (1-12 minggu)


2. Trimester II (12-28 minggu)

3. Trimester III (28-37 minggu)

C. Jarak Kehamilan

Berapa jarak kehamilan ini dengan kehamilan sebelumnya?

1. 1 Tahun

2. 2 Tahun

3. 3 Tahun

D. Paritas

Berapa jumlah atau banyaknya persalinan yang pernah dialami ibu baik

lahir hidup maupun mati?

1. Belum Ada

2. 2-5 kali

3. > 5 kali

E. Kepuasaan Seksual

Berilah tanda silang (X) pada salah satu angka yang mewakili jawaban
Anda pada masa kehamilan ini.
MASTER TABEL

NO
Pernyataan Dirasakan

0 1 2 3 4 5
Sama Sedikit Cukup Puas Sangat Amat
sekali puas puas puas sangat
tidak puas
puas
1 Dalamnya rasa
terangsang
yang saya rasakan
2 Kualitas orgasme yang
saya alami
3 Rasa lepas dan pasrah
pada kenikmatan
seksual yang saya
alami
4 Kurang terpusatnya
perhatian saya selama
aktivitas seksual
5 Respon seksual saya
pada pasangan
6 Keseimbangan antara
apa yang saya berikan
dan saya peroleh
dalam aktivitas
seksual
7 Keterbukaan/kejujuran
pasangan saya selama
aktivitas seksual
8 Sikap dan tindakan
pasangan saya saat
memulai aktivitas
seksual
9 Kemampuan pasangan
saya untuk mencapai
orgasme
10 Rasa lepas dan pasrah
pada kenikmatan
seksual yang dialami
pasangan saya
11 Cara pasangan saya
memperhatikan dan
menanggapi kebutuhan
seksual saya
12 Kreativitas seksual
pasangan saya
13 Kesediaan pasangan
saya untuk
berhubungan seksual
14 Variasi aktivitas
seksual
15 Kemampuan saya
untuk bergairah,
terangsang, dan
menikmati seks
16 Keterbukaan/kejujuran
perasaan saya selama
aktivitas seksual
17 Suasana hati saya
setelah
aktivitas seksual
18 Frekuensi aktivitas
seksual
19 Frekuensi saya
mengalami
orgasme
20 Kenikmatan yang saya
berikan pada pasangan
(Sumber: Betsyeba Irene Augustina Roest Tahalele, 2018).
Tingkat Kepuasaan Trimester
No Umur Pendidikan Pekerjaan Seksual Kehamilan
1 1 1 1 1 1
2 1 2 2 1 1
3 1 1 3 1 1
4 1 1 1 1 1
5 1 2 2 1 1
6 1 1 3 1 1
7 1 1 1 1 1
8 1 2 2 1 1
9 1 1 1 1 1
10 1 1 3 1 1
11 1 1 1 1 2
12 1 2 2 1 2
13 1 1 1 1 2
14 1 1 1 1 2
15 1 2 2 1 3
16 1 1 3 1 3
17 1 1 3 1 3
18 1 2 2 1 3
19 1 2 2 1 3
20 1 1 1 1 3
21 1 2 2 1 3
22 1 1 3 1 3
23 1 2 2 1 3
24 1 1 1 1 3
25 1 2 2 1 3
26 1 1 3 2 2
27 1 2 2 2 2
28 1 1 3 2 2
29 1 1 1 2 2
30 1 2 3 2 2
31 2 1 3 2 2
32 2 1 1 2 2
33 2 1 3 2 2
34 2 2 1 2 2
35 2 1 1 2 3
36 2 1 1 2 3
37 2 2 2 2 3
38 2 1 1 2 3
39 2 2 3 2 3
40 2 1 3 2 3
Lampiran 7

HASIL PENGOLAHAN DATA


ANALISIS UNIVARIAT

A. KARAKTERISTIK RESPONDEN

Statistics

Umur Jenis_Kelamin Pendidikan Pekerjaan


N Valid 80 80 80 80
Missing 0 0 0 0

Umur
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 21 – 25 Tahun 6 7.5 7.5 7.5
26 – 30 Tahun 46 57.5 57.5 65.0
31 – 35 Tahun 10 12.5 12.5 77.5
36 – 40 Tahun 17 21.2 21.2 98.8
> 40 Tahun 1 1.2 1.2 100.0
Total 80 100.0 100.0

Jenis_Kelamin
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Laki-Laki 40 50.0 50.0 50.0
Perempuan 40 50.0 50.0 100.0
Total 80 100.0 100.0

Pendidikan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid SMA 47 58.8 58.8 58.8
SI 33 41.2 41.2 100.0
Total 80 100.0 100.0
Pekerjaan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid IRT 15 18.8 18.8 18.8
Wirswasta 26 32.5 32.5 51.2
Ojek 15 18.8 18.8 70.0
PNS 24 30.0 30.0 100.0
Total 80 100.0 100.0

B. DATA VARIABEL

Statistics
Tingkat_Kepuasaan
_Seksual Trimester_Kehamilan Jarak_Kehamilan Paritas
N Valid 80 80 80 80
Missing 0 0 0 0

Tingkat_Kepuasaan_Seksual
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Tidak Puas 48 60.0 60.0 60.0
Puas 32 40.0 40.0 100.0
Total 80 100.0 100.0

Trimester_Kehamilan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Trimester I 20 25.0 25.0 25.0
Trimester II 26 32.5 32.5 57.5
Trimester III 34 42.5 42.5 100.0
Total 80 100.0 100.0

Jarak_Kehamilan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid < 1 Tahun 30 37.5 37.5 37.5
> 2 Tahun 50 62.5 62.5 100.0
Total 80 100.0 100.0
Paritas
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Primigravida 20 25.0 25.0 25.0
Multigravida 60 75.0 75.0 100.0
Total 80 100.0 100.0
1. Tingkat kepuasan seksual dikaji berdasarkan trimester kehamilan
pada pasangan suami istri di Pukesmas Passo dan Lateri

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total


N Percent N Percent N Percent
Tingkat_Kepuasaan_Seksual
80 100.0% 0 .0% 80 100.0%
* Trimester_Kehamilan

Tingkat_Kepuasaan_Seksual * Trimester_Kehamilan Crosstabulation

Trimester_Kehamilan

Trimester I Trimester II Trimester III Total


Tingkat_Kepuasaan_Seksual Tidak Puas Count 18 8 22 48
% of Total 90.0% 30.8% 64.7% 60.0%
Puas Count 2 18 12 32
% of Total 10.0% 69.2% 35.3% 40.0%
Total Count 20 26 34 80
% of Total 100.0% 100.0% 100.0% 100.0%

2. Tingkat kepuasan seksual dikaji berdasarkan jarak kehamilan pada


pasangan suami istri pada masa kehamilan di Pukesmas Passo dan
Lateri di Pukesmas Passo dan Lateri

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent


Tingkat_Kepuasaan_Seksual
80 100.0% 0 .0% 80 100.0%
* Jarak_Kehamilan
3. Tingkat kepuasan seksual dikaji berdasarkan jarak kehamilan pada
pasangan suami istri pada masa kehamilan di Pukesmas Passo dan
Lateri di Pukesmas Passo dan Lateri

Tingkat_Kepuasaan_Seksual * Jarak_Kehamilan Crosstabulation

Jarak_Kehamilan

< 1 Tahun > 2 Tahun Total


Tingkat_Kepuasaan_Seksual Tidak Puas Count 18 30 48
% of Total 60.0% 60.0% 60.0%
Puas Count 12 20 32
% of Total 40.0% 40.0% 40.0%
Total Count 30 50 80
% of Total 100.0% 100.0% 100.0%

4. Tingkat kepuasan seksual dikaji berdasarkan paritas pada pasangan


suami istri pada masa kehamilan di Pukesmas Passo dan Lateri di
Pukesmas Passo dan Lateri

Case Processing Summary

Cases
Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent


Tingkat_Kepuasaan_Seksual
80 100.0% 0 .0% 80 100.0%
* Paritas

Tingkat_Kepuasaan_Seksual * Paritas Crosstabulation

Paritas

Primigravida Multigravida Total


Tingkat_Kepuasaan_Seksual Tidak Puas Count 18 30 48
% of Total 90.0% 50.0% 60.0%
Puas Count 2 30 32
% of Total 10.0% 50.0% 40.0%
Total Count 20 60 80
% of Total 100.0% 100.0% 100.0%

Anda mungkin juga menyukai