Anda di halaman 1dari 6

UTS KOMPETENSI KERJA

Dosen Pengampu :
Free Dirga Dwatra, S.Psi., M.A

Oleh:
20011101 Fadhila Fitri

Sesi : 202220110184

DEPARTEMEN PSIKOLOGI
FAKULTAS PSIKOLOGI DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2023
UTS KOMPETENSI KERJA
Tentukan satu pekerjaan (pekerjaannya boleh apa aja), kemudian analisis kompetensi
yang diperlukan dari pekerjaan tersebut!

(Analisis terserah kalian, apakah menganalisis berdasarkan Taksonomi Bloom atau


KKNI. Yang terpenting harus ada aspek: level dari pekerjaan yang kalian buat di level
berapa, apa saja kata kerja khusus dari pekerjaan yang saudara pilih yang harus ada
pada level tersebut. Format penulisan analisis juga terserah kalian).

Analisis kompetensi yang diperlukan dari pekerjaan Graphic desaigner menurut


Taksonomi Bloom

Menurut Taksonomi Bloom, ada enam level kompetensi yang dapat diidentifikasi dan
diterapkan pada pekerjaan Graphic Designer, yaitu:

1. Tingkat Pengetahuan (Knowledge)


Pada level ini, Graphic Designer harus memiliki pemahaman yang cukup
tentang teori desain grafis dan alat-alat yang digunakan dalam pekerjaannya. Beberapa
kata kerja khusus yang harus dikuasai oleh Graphic Designer pada level ini antara lain:
mengidentifikasi, menjelaskan, menunjukkan, dan memahami.
2. Tingkat Pemahaman (Comprehension)
Pada level ini, Graphic Designer harus dapat memahami dan
menginterpretasikan informasi yang diterima dari klien atau pengguna jasa. Mereka
juga harus dapat menafsirkan pesan yang ingin disampaikan melalui desain grafis.
Beberapa kata kerja khusus pada level ini antara lain: membandingkan,
mengorganisasi, merangkum, dan menggambarkan.
3. Tingkat Aplikasi (Application)
Pada level ini, Graphic Designer harus mampu menerapkan pengetahuan dan
pemahaman mereka dalam merancang dan membuat desain grafis. Mereka harus dapat
memilih teknik dan alat yang tepat untuk mencapai tujuan desain yang diinginkan.
Beberapa kata kerja khusus pada level ini antara lain: merancang, membuat,
menggunakan, dan mengoperasikan.
4. Tingkat Analisis (Analysis)
Pada level ini, Graphic Designer harus dapat menganalisis dan mengevaluasi
desain grafis yang telah mereka buat. Mereka harus dapat mengidentifikasi kelebihan
dan kekurangan desain tersebut dan memberikan saran untuk perbaikan. Beberapa kata
kerja khusus pada level ini antara lain: menganalisis, mengevaluasi, membedakan, dan
membandingkan.
5. Tingkat Evaluasi (Evaluation)
Pada level ini, Graphic Designer harus dapat mengevaluasi desain grafis
mereka dari sudut pandang klien atau pengguna jasa. Mereka harus dapat menilai
keefektifan desain dan apakah pesan yang ingin disampaikan telah tersampaikan
dengan baik. Beberapa kata kerja khusus pada level ini antara lain: menilai,
mempertimbangkan, mengukur, dan menyimpulkan.
6. Tingkat Kreasi (Creation)
Pada level ini, Graphic Designer harus dapat membuat desain grafis yang
inovatif dan orisinal. Mereka harus dapat mengintegrasikan pengetahuan, keterampilan,
dan kreativitas mereka untuk menciptakan desain yang menarik dan efektif. Beberapa
kata kerja khusus pada level ini antara lain: menciptakan, merancang ulang, mengubah,
dan membuat.

Dalam pekerjaan Graphic Designer, aspek yang paling penting adalah tingkat aplikasi
dan tingkat kreasi. Pada level aplikasi, Graphic Designer harus mampu menerapkan
pengetahuan dan keterampilan mereka untuk merancang dan membuat desain grafis.
Sedangkan pada level kreasi, mereka harus dapat menciptakan desain yang inovatif dan orisinal
untuk memenuhi kebutuhan klien atau pengguna jasa.

Beberapa kata kerja khusus yang harus ada pada level aplikasi (Application) pada
pekerjaan Graphic Designer antara lain:

• Merancang (Designing)
Mereka harus mampu merancang desain grafis yang sesuai dengan kebutuhan klien
atau pengguna jasa.
• Membuat (Creating)
Mereka harus dapat membuat desain grafis yang baik dengan menggunakan alat dan
teknik yang tepat.
• Menggunakan (Using)
Mereka harus dapat menggunakan software dan alat desain grafis yang digunakan
dalam pekerjaannya dengan baik dan benar.
• Mengoperasikan (Operating)
Mereka harus mampu mengoperasikan perangkat keras seperti printer, scanner, dan
sebagainya dengan benar dan aman.
• Mengadaptasi (Adapting)
Mereka harus mampu mengadaptasi teknologi dan tren terbaru dalam desain grafis
untuk membuat desain yang lebih baik.

Pada level kreasi, beberapa kata kerja khusus yang harus ada pada pekerjaan Graphic
Designer antara lain:

• Menciptakan (Creating)
Mereka harus mampu menciptakan desain yang orisinal dan inovatif untuk memenuhi
kebutuhan klien atau pengguna jasa.
• Merancang ulang (Redesigning)
Mereka harus dapat merancang ulang desain yang sudah ada untuk membuatnya lebih
baik dan efektif.
• Mengubah (Modifying)
Mereka harus mampu mengubah dan memodifikasi desain yang sudah ada untuk
memenuhi kebutuhan klien atau pengguna jasa.
• Menemukan solusi kreatif (Finding creative solutions)
Mereka harus mampu menemukan solusi kreatif untuk mengatasi masalah dan
menciptakan desain yang lebih baik.
• Berkolaborasi (Collaborating)
Mereka harus mampu bekerja sama dengan klien, rekan kerja, dan anggota tim lainnya
untuk menciptakan desain yang berkualitas dan efektif.

Dalam pekerjaan Graphic Designer, selain keterampilan teknis, kemampuan kreatif


dan berkolaborasi juga sangat penting untuk menciptakan desain yang efektif dan sukses. Oleh
karena itu, Graphic Designer harus menguasai kompetensi pada level aplikasi dan kreasi untuk
bisa sukses dalam pekerjaannya.

Sebagai seorang Graphic Designer, seseorang harus memiliki keterampilan dan


kompetensi pada setiap ranah kognitif, afektif, dan psikomotor di dalam Taksonomi Bloom
untuk dapat menghasilkan karya yang berkualitas dan sesuai dengan kebutuhan klien. Berikut
adalah analisis kompetensi yang diperlukan oleh seorang Graphic Designer pada setiap ranah
di dalam Taksonomi Bloom.

1) Ranah Kognitif
Pada ranah ini, seorang Graphic Designer perlu memiliki kemampuan untuk
memahami konsep-konsep desain grafis dan mampu menerapkan pengetahuan mereka
dalam praktik. Beberapa kata kerja khusus yang harus dimiliki oleh seorang Graphic
Designer pada level ini antara lain:
o Menganalisis (Analyzing)
Seorang Graphic Designer harus mampu menganalisis kebutuhan klien dan
masalah yang dihadapi untuk menghasilkan desain grafis yang tepat.
o Membuat (Creating)
Seorang Graphic Designer harus mampu membuat desain grafis yang sesuai
dengan kebutuhan klien.
o Menafsirkan (Interpreting)
Seorang Graphic Designer harus mampu menafsirkan informasi dan ide-ide
klien untuk menghasilkan desain yang sesuai dengan kebutuhan mereka.
2) Ranah Afektif
Pada ranah ini, seorang Graphic Designer perlu memiliki kemampuan untuk
mengelola emosi dan sikap positif dalam bekerja, serta memiliki integritas dan
profesionalisme dalam bekerja. Beberapa kata kerja khusus yang harus dimiliki oleh
seorang Graphic Designer pada level ini antara lain:
o Menghargai (Valuing)
Seorang Graphic Designer harus mampu menghargai kebutuhan dan preferensi
klien dalam bekerja.
o Berempati (Empathizing)
Seorang Graphic Designer harus mampu berempati dengan kebutuhan klien
dan mampu merespons dengan baik.
o Bertanggung jawab (Assuming responsibility)
Seorang Graphic Designer harus memiliki integritas dan bertanggung jawab
atas pekerjaannya.
3) Ranah Psikomotor
Pada ranah ini, seorang Graphic Designer perlu memiliki keterampilan praktis
dalam menghasilkan desain grafis. Beberapa kata kerja khusus yang harus dimiliki oleh
seorang Graphic Designer pada level ini antara lain:
o Menggambar (Drawing)
Seorang Graphic Designer harus mampu menggambar atau menghasilkan
sketsa desain grafis.
o Merancang (Designing)
Seorang Graphic Designer harus mampu merancang desain grafis yang unik
dan menarik.
o Mengembangkan (Developing)
Seorang Graphic Designer harus mampu mengembangkan desain grafis
menjadi produk yang siap digunakan.

Anda mungkin juga menyukai