Anda di halaman 1dari 10

TUGAS KESULITAN BELAJAR

Dosen Pengampu :

Putri Sukma Deri, S.Psi., M.Psi., Psikolog

Oleh Kelompok 7:

20011082 Annisa Aristia

20011101 Fadhila Fitri

Sesi : 202220110200

DEPARTEMEN PSIKOLOGI

FAKULTAS PSIKOLOGI DAN KESEHATAN

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2023
TUGAS PERTEMUAN 3

STUDI KASUS KESULITAN BELAJAR

Kasus 4 :

D seorang anak perempuan berusia 6 tahun, saat ini berada di taman kanak-kanak. Guru
D mengeluh kalau D di sekolah sangat emosional, tidak dapat bersosialisasi dengan teman-
teman, ingin menang sendiri, sering berteriak dan menangis keras ketika tidak mendapatkan yang
diinginkan. Ia juga tidak dapat mengikuti kegiatan belajar di kelas, karena terlihat tidak dapat
fokus dengan tugas yang diberikan guru. Dia juga mengalami kesulitan dalam melakukan
gerakan yang diminta guru seperti saat senam pagi atau gerakan olahraga. Menurut ibunya yang
seharian bekerja, aktivitas dirumah D lebih banyak dengan HP karena memang ibu memberikan
hp sendiri pada D. Jika tidak diberikan maka D akan tantrum dan membenturkan kepala ke
dinding atau menggigit tangannya sendiri, sehingga lebih sering Ibu D mengalah. Jika diberi hp
D akan tenang seharian bahkan tidak ingin makan atau melakukan aktivitas lain.

Tugas :

1. Bagaimana pendapat anda tentang D? apakah termasuk kesulitan belajar?


Iya, D mengalami kesulitan belajar. Dari gejala-gejala yang muncul pada D, kami
mengasumsikan bahwa D mengalami ADHD yang dimana ditunjukan bahwa:
- D tidak dapat bersosialisasi dengan teman-teman
- D ingin menang sendiri dan sering berteriak dan menangis keras ketika tidak
mendapatkan yang diinginkan
- D terlihat tidak dapat fokus dengan tugas yang diberikan guru
- D akan tantrum dan membenturkan kepala ke dinding atau menggigit tangannya
sendiri jika ibunya tidak mau memberikan hp
Dari ADHD yang dialaminya, D memiliki komorbid dispraksia dengan ditunjukkan
bahwa D mengalami kesulitan dalam melakukan gerakan yang diminta guru seperti saat
senam pagi atau gerakan olahraga.
2. Apa yang seharusnya dilakukan untuk mendapatkan pemahaman tentang kondisi
D?
Penggalian data dan informasi mengenai D selengkap mungkin dan komprehensif.
Penggalian data (assesmen) dilakukan dengan Tes, wawancara significant others (orang
tua/guru/terapis D) dan melakukan observasi terhadap perilaku D.

3. Penggalian data apa yang akan anda lakukan dan melibatkan siapa saja?
Untuk mengidentifikasi masalah kesulitan belajar D, ada beberapa langkah penggalian
data/assesmen yang perlu dilakukan dan melibatkan beberapa orang (significant others).
Berikut beberapa metode assesmen yang bisa dilakukan untuk mendapatkan data D:
1) Wawancara: Karena anak ADHD tidak mungkin untuk diwawancara, maka
wawancara dilakukan kepada significant others, yaitu orang tua/guru/terapis D.
2) Observasi: Observasi dilakukan kepada D untuk melihat perilaku ADHD apa saja
yang muncul.
3) Tes: Tes psikologis atau tes kognitif dapat dilakukan oleh psikolog atau ahli terapi
lainnya untuk mengukur kemampuan anak dalam berbagai aspek seperti
kemampuan verbal, kemampuan spasial, dan kemampuan memori.

4. Jika melakukan wawancara, buatlah panduan wawancaranya!


Guideline Wawancara

1. Identitas Subjek
Nama ( Inisial ) :
Tanggal Lahir :
Usia :
Jenis Kelamin :
Pendidikan :
Anak ke (...) dari (...) :
Alamat :
2. Tujuan
Jelaskan kepada orang tua atau anak tujuan dari wawancara, yaitu untuk memperoleh
pemahaman yang lebih baik tentang bagaimana anak merasa tentang belajar dan apakah ia
memiliki kesulitan tertentu dalam pembelajaran.

3. Pedoman wawancara
a. Defenisi Konseptual
Berdasarkan definisi yang terdapat didalam DSM-V disebutkan bahwa ADHD adalah
gangguan perkembangan saraf yang didefinisikan dengan mengganggu tingkat
kekurangan perhatian, disorganisasi, dan/atau hiperaktif-impulsif. Attention Deficit
Hyperactivity Disorder (ADHD) merupakan suatu kelainan tingkah laku, dan bersifat
heterogen yang ditandai dengan gambaran tidak dapat memusatkan perhatian, hiperaktif,
dan impulsif sehingga menimbulkan gangguan baik secara akademis maupun interaksi
sosial (Yonofiandi, 2015). Sedangkan menurut Conners & Jett (2001, dalam Siregar),
ADHD merupakan gangguan yang cukup banyak terjadi pada anak-anak selama kurun
waktu satu abad. Pada masa lalu para ahli klinis menyebut ADHD dengan istilah organic
drivennes, minimal brain dysfunction, hyperkinetic syndrome atau attention deficit
disorder.
b. Defenisi Operasional

Berdasarkan DSM-V ADHD merupakan suatu gangguan perkembangan saraf


yang didefinisikan dengan menyebabkan kurangnya tingkat perhatian, disorganisasi,
dan/atau hiperaktif-impulsif. Aspek atau kriteria diagnosa ADHD menurut DSM-V yaitu
inattention dan hyperactivity-impulsivity.

c. Guideline wawancara orang tua


Aspek Indikator
Riwayat Kelahiran Tanyakan tentang proses kelahiran anak,
apakah terdapat masalah atau komplikasi
saat proses kelahiran, seperti kelahiran
prematur, asfiksia, atau komplikasi
lainnya. Tanyakan juga tentang berat dan
panjang anak saat lahir.
Tahapan Perkembangan Tanyakan tentang tahapan perkembangan
anak, mulai dari awal kelahiran hingga
saat ini. Tanyakan kapan anak mulai bisa
mengangkat kepala, duduk, merangkak,
berjalan, dan berbicara. Mintalah
informasi tentang tahapan perkembangan
anak dan apakah anak memiliki
keterlambatan atau masalah pada tahapan
tertentu.
Riwayat Medis Tanyakan tentang riwayat medis anak,
termasuk riwayat penyakit dan perawatan
medis yang pernah dilakukan. Tanyakan
juga apakah anak sedang dalam
pengobatan atau mengonsumsi obat-
obatan tertentu.
Riwayat Pendidikan Tanyakan tentang riwayat pendidikan
anak, termasuk di mana anak bersekolah,
kinerja akademik, dan apakah anak
memiliki masalah dalam belajar. Tanyakan
juga apakah anak memiliki masalah dalam
mempertahankan perhatian di sekolah.
Riwayat Perkembangan Social Emosional Tanyakan tentang riwayat perkembangan
social emosional anak, seperti apakah anak
memiliki teman dekat atau memiliki
masalah dalam berinteraksi dengan orang
lain. Tanyakan juga apakah anak memiliki
masalah dalam mengontrol emosi.
Dinamika Keluarga Tanyakan tentang dinamika keluarga,
termasuk apakah ada tekanan keluarga
atau masalah yang mempengaruhi
kehidupan anak. Tanyakan juga tentang
hubungan antara anak dan orang tua, serta
hubungan dengan saudara dan keluarga
besar.
Tampilan Klinis Tanyakan tentang tampilan klinis anak,
seperti apakah anak tampak hiperaktif atau
impulsif, apakah anak seringkali tidak bisa
duduk diam, atau apakah anak memiliki
kesulitan dalam mempertahankan
perhatian pada tugas yang diberikan.
Hubungan dengan Saudara dan Keluarga Tanyakan tentang hubungan anak dengan
Besar saudara dan keluarga besar, termasuk
apakah anak memiliki hubungan yang baik
dengan saudara-saudaranya atau apakah
anak seringkali mengalami konflik dengan
mereka.

Guideline wawancara orang tua berdasarkan aspek-aspek Attention Deficit


Hyperactivity Disorder (ADHD)
Aspek Indikator Pertanyaan
Inattention Cara subjek dalam 1. Bagaimana cara anak menyelesaikan
menyelesaikan tugas- tugas sekolah?
tugas sekolah. 2. Berapa lama anak bisa mengerjakan tugas
sekolah?
Kemampuan subjek 1. Bagaimana cara anak mengikuti instruksi
memahami instruksi. yang diberikan?
Respon subjek terhadap 1. Bagaimana anak tersebut menjaga barang
stimulus-stimulus yang pribadinya?
ada di lingkungan.
Hyperactivity Aktifitas subjek di dalam 1. Apa yang anak lakukan ketika merasa
dan di luar kelas. bosan di kelas?
2. Aktifitas apa yang anak suka lakukan saat
istirahat?
3. Berapa kali anak meninggalkan tempat
duduknya saat jam pelajaran
berlangsung?
4. Berapa sering anak memainkan kaki dan
tangannya tanpa tujuan?
Aktifitas subjek ketika 1. Aktifitas apa yang anak suka lakukan
bermain bersama teman- bersama teman?
teman. 2. bagaimana cara anak mengajak teman
untuk bermain?
Impulsive Komunikasi subjek 1. Bagaimana cara anak menyapa guru?
dengan orang-orang di 2. Bagaimana cara anak menyapa teman?
sekeliling subjek. 3. Bagaimana cara anak berbicara dengan
guru?
4. Bagaimana cara anak berbicara dengan
teman?
5. Bagaimana cara anak menyampaikan ide-
ide ke orang-orang di sekelilingnya?

5. Jika melakukan observasi, buatlah panduan observasi yang akan anda lakukan!
Berikut merupakan blueprint observasi yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi
masalah kesulitan belajar anak (ADHD):
A. Definisi Konseptual
Berdasarkan definisi yang terdapat didalam DSM-V disebutkan bahwa ADHD
adalah gangguan perkembangan saraf yang didefinisikan dengan mengganggu
tingkat kekurangan perhatian, disorganisasi, dan/atau hiperaktif-impulsif.
Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD) merupakan suatu kelainan
tingkah laku, dan bersifat heterogen yang ditandai dengan gambaran tidak dapat
memusatkan perhatian, hiperaktif, dan impulsif sehingga menimbulkan gangguan
baik secara akademis maupun interaksi sosial (Yonofiandi, 2015). Sedangkan
menurut Conners & Jett (2001, dalam Siregar), ADHD merupakan gangguan yang
cukup banyak terjadi pada anak-anak selama kurun waktu satu abad. Pada masa
lalu para ahli klinis menyebut ADHD dengan istilah organic drivennes, minimal
brain dysfunction, hyperkinetic syndrome atau attention deficit disorder.

B. Definisi Operasional
Berdasarkan DSM-V ADHD merupakan suatu gangguan perkembangan saraf
yang didefinisikan dengan menyebabkan kurangnya tingkat perhatian,
disorganisasi, dan/atau hiperaktif-impulsif. Aspek atau kriteria diagnosa ADHD
menurut DSM-V yaitu inattention dan hyperactivity-impulsivity.

Blue Print ADHD


No. Aspek Definisi Aspek Indikator
1. Inattention Kurangnya atensi 1. Gagal memberikan perhatian
merupakan ketidak (atensi) yang cermat dan
-mampuan untuk detail
tetap pada tugas, 2. Kesulitan mempertahkan
seperti tidak atensi
mendengarkan, dan 3. Tampak tidak mendengarkan
kehilangan materi, saat diajak berbicara secara
pada tingkat yang langsung
tidak sesuai dengan 4. Tidak mengikuti instruksi dan
usia atau tingkat gagal menyelesaikan tugas
perkembangan 5. Mengalami kesulitan dalam
(DSM-V). mengatur aktivitas
6. Kehilangan barang-barang
yang diperlukan
7. Menghindar, tidak menyukai,
atau enggan untuk melakukan
tugas-tugas yang
membutuhkan effort lebih
8. Mudah terganggu oleh
rangsangan asing
9. Pelupa dalam aktivitas sehari-
hari
2. Hiperaktivitas- Hiperaktif adalah 1. Gelisah (mengetuk
impulsif aktivitas tangan/kaki atau menggeliat
berlebihan, gelisah, di kursi)
ketidak-mampuan 2. Meninggalkan tempat duduk
untuk tetap duduk, 3. Berlari/memanjat dalam
mengganggu situasi yang tidak pantas
aktivitas orang 4. Tidak dapat bermain/
lain, dan impulsif melakukan aktivitas dengan
merupakan tenang
ketidakmampuan 5. Tidak dapat diam atau tidak
untuk menunggu nyaman untuk waktu yang
(tergesa-gesa) lama
(DSM-V). 6. Berbicara berlebihan
7. Melontarkan jawaban
sebelum pertanyaan selesai
8. Mengalami kesulitan
menunggu giliran
9. Menyela orang lain (menyela
pada saat berbicara, bermain,
dan aktivitas lain)
DAFTAR PUSTAKA

American Psychiatric Association, D., & American Psychiatric Association. (2013). Diagnostic
and statistical manual of mental disorders: DSM-5 (Vol. 5, No. 5). Washington, DC:
American psychiatric association.
Siregar, A. R. Attention Deficit/Hyperactivity Disorder (ADHD).
Yanofiandi, Y., & Syarif, I. (2015). Perubahan neuroanatomi sebagai penyebab ADHD. Majalah
Kedokteran Andalas, 33(2).

Anda mungkin juga menyukai