Dosen Pengampu :
Oleh Kelompok 7:
Sesi : 202220110200
DEPARTEMEN PSIKOLOGI
2023
TUGAS PERTEMUAN 3
Kasus 4 :
D seorang anak perempuan berusia 6 tahun, saat ini berada di taman kanak-kanak. Guru
D mengeluh kalau D di sekolah sangat emosional, tidak dapat bersosialisasi dengan teman-
teman, ingin menang sendiri, sering berteriak dan menangis keras ketika tidak mendapatkan yang
diinginkan. Ia juga tidak dapat mengikuti kegiatan belajar di kelas, karena terlihat tidak dapat
fokus dengan tugas yang diberikan guru. Dia juga mengalami kesulitan dalam melakukan
gerakan yang diminta guru seperti saat senam pagi atau gerakan olahraga. Menurut ibunya yang
seharian bekerja, aktivitas dirumah D lebih banyak dengan HP karena memang ibu memberikan
hp sendiri pada D. Jika tidak diberikan maka D akan tantrum dan membenturkan kepala ke
dinding atau menggigit tangannya sendiri, sehingga lebih sering Ibu D mengalah. Jika diberi hp
D akan tenang seharian bahkan tidak ingin makan atau melakukan aktivitas lain.
Tugas :
3. Penggalian data apa yang akan anda lakukan dan melibatkan siapa saja?
Untuk mengidentifikasi masalah kesulitan belajar D, ada beberapa langkah penggalian
data/assesmen yang perlu dilakukan dan melibatkan beberapa orang (significant others).
Berikut beberapa metode assesmen yang bisa dilakukan untuk mendapatkan data D:
1) Wawancara: Karena anak ADHD tidak mungkin untuk diwawancara, maka
wawancara dilakukan kepada significant others, yaitu orang tua/guru/terapis D.
2) Observasi: Observasi dilakukan kepada D untuk melihat perilaku ADHD apa saja
yang muncul.
3) Tes: Tes psikologis atau tes kognitif dapat dilakukan oleh psikolog atau ahli terapi
lainnya untuk mengukur kemampuan anak dalam berbagai aspek seperti
kemampuan verbal, kemampuan spasial, dan kemampuan memori.
1. Identitas Subjek
Nama ( Inisial ) :
Tanggal Lahir :
Usia :
Jenis Kelamin :
Pendidikan :
Anak ke (...) dari (...) :
Alamat :
2. Tujuan
Jelaskan kepada orang tua atau anak tujuan dari wawancara, yaitu untuk memperoleh
pemahaman yang lebih baik tentang bagaimana anak merasa tentang belajar dan apakah ia
memiliki kesulitan tertentu dalam pembelajaran.
3. Pedoman wawancara
a. Defenisi Konseptual
Berdasarkan definisi yang terdapat didalam DSM-V disebutkan bahwa ADHD adalah
gangguan perkembangan saraf yang didefinisikan dengan mengganggu tingkat
kekurangan perhatian, disorganisasi, dan/atau hiperaktif-impulsif. Attention Deficit
Hyperactivity Disorder (ADHD) merupakan suatu kelainan tingkah laku, dan bersifat
heterogen yang ditandai dengan gambaran tidak dapat memusatkan perhatian, hiperaktif,
dan impulsif sehingga menimbulkan gangguan baik secara akademis maupun interaksi
sosial (Yonofiandi, 2015). Sedangkan menurut Conners & Jett (2001, dalam Siregar),
ADHD merupakan gangguan yang cukup banyak terjadi pada anak-anak selama kurun
waktu satu abad. Pada masa lalu para ahli klinis menyebut ADHD dengan istilah organic
drivennes, minimal brain dysfunction, hyperkinetic syndrome atau attention deficit
disorder.
b. Defenisi Operasional
5. Jika melakukan observasi, buatlah panduan observasi yang akan anda lakukan!
Berikut merupakan blueprint observasi yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi
masalah kesulitan belajar anak (ADHD):
A. Definisi Konseptual
Berdasarkan definisi yang terdapat didalam DSM-V disebutkan bahwa ADHD
adalah gangguan perkembangan saraf yang didefinisikan dengan mengganggu
tingkat kekurangan perhatian, disorganisasi, dan/atau hiperaktif-impulsif.
Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD) merupakan suatu kelainan
tingkah laku, dan bersifat heterogen yang ditandai dengan gambaran tidak dapat
memusatkan perhatian, hiperaktif, dan impulsif sehingga menimbulkan gangguan
baik secara akademis maupun interaksi sosial (Yonofiandi, 2015). Sedangkan
menurut Conners & Jett (2001, dalam Siregar), ADHD merupakan gangguan yang
cukup banyak terjadi pada anak-anak selama kurun waktu satu abad. Pada masa
lalu para ahli klinis menyebut ADHD dengan istilah organic drivennes, minimal
brain dysfunction, hyperkinetic syndrome atau attention deficit disorder.
B. Definisi Operasional
Berdasarkan DSM-V ADHD merupakan suatu gangguan perkembangan saraf
yang didefinisikan dengan menyebabkan kurangnya tingkat perhatian,
disorganisasi, dan/atau hiperaktif-impulsif. Aspek atau kriteria diagnosa ADHD
menurut DSM-V yaitu inattention dan hyperactivity-impulsivity.
American Psychiatric Association, D., & American Psychiatric Association. (2013). Diagnostic
and statistical manual of mental disorders: DSM-5 (Vol. 5, No. 5). Washington, DC:
American psychiatric association.
Siregar, A. R. Attention Deficit/Hyperactivity Disorder (ADHD).
Yanofiandi, Y., & Syarif, I. (2015). Perubahan neuroanatomi sebagai penyebab ADHD. Majalah
Kedokteran Andalas, 33(2).