Kecelakaan di tempat kerja dapat menimpa dan membunuh lebih banyak korban, baik
pada pekerja sector formal maupun pekerja sector informal. Pekerja sector informal adalah
pekerja yang bekerja pada unit usaha atau lembaga yang tidak berbadan hukum dan biasanya
mempekerjakan pekerja dari keluarga, kenalan, atau masyarakat suatu daerah. Perajin rotan
merupakan salah satu contoh pekerja sector informal yang berada di Pitameh dan Tanah Sirah
Kecamatan Lubuk Begalung Kota padang.
Berdasarkan data kecelakan kerja perajin rotan di kawasan Pitameh sebanyak 11 orang
pernah mengalami kecelakaan kerja berupa tersayat, tergores, luka bakar, serta tertusuk paku.
Identifikasi Penyebab
Identifikasi Agen
Berdasarkan data kecelakan kerja perajin rotan di Pitameh dan Tanah Datar banyak ditemukan
seperti tersayat, tergores, luka bakar, serta tertusuk paku.
Pada kasus kecelakaan kerja perajin rotan di Pitameh dan Tanah Datar, faktor peralatan teknis
juga menjadi salah satu penyebab yang terjadinya kecelakaan. Adapun penyebabnya yaitu:
1. Tidak menggunakan APD sesuai prosedur menyebabkan perajin mengalami kecelakaan
kerja, yaitu tersayat dan tergores.
2. Tidak menggunakan safety shoes sehingga menyebabkan terjadinya kecelakaan kerja,
yaitu tertusuk palu.
3. Tidak menggunakan sarungan tangan anti panas pada saat tahap pewarnaan yang
menggunakan peralatan panas menyebabkan terjadinya kecelakaan kerja, yaitu luka
bakar.
Dampak
Kecelakaan kerja pada perajin rotan ini menimbulkan kerugian bagi perajin itu sendiri
maupun pihak usaha atau lembaga tersebut. Tingginya kasus kecelakaan kerja perajin rotan
di Pitameh dan Tanah Datar juga berakibat pada terganggunya proses produksi rotan, oleh
karena itu perlu diketahui faktor risiko penyebab kecelakaan sehingga dapat dilakukan upaya
pencegahan. Selain itu, pada perajin dapat menimbulkan dampak pada kesehatan, contonya
pada kecelakaan mengalami luka bakar akan berisiko kulit lebih mudah mengalami infeksi
bakteri dan meningkatkan terjadinya sepsis.
Upaya Pengendalian
1. Membekali para pekerja ilmu atau wawasan mengenai cara mengolah rotan
2. Memberikan penyuluhan tentang K3 terutama bahaya yang ada di tempat kerja, manfaat
menggunakan APD dan cara-cara pencegahan kecelakaan kerja
3. Mematuhi prosedur dan aturan K3
4. Menyediakan sarana dan prasarana K3 serta pendukungnya
5. Pekerja diwajibkan menggunakan APD sesuai prosedur seperti safety shoes dan sarung
tangan anti panas
6. Membuat SOP dan pembagian kerja
7. Menempatkan poster K3 di tempat yang tepat