Anda di halaman 1dari 3

ANALISIS TERJADINYA KECELAKAAN KERJA PADA

PERAJIN ROTAN DI PITAMEH DAN TANAH SIRAH KECAMATAN

LUBUK BEGALUNG KOTA PADANG

Kecelakaan di tempat kerja dapat menimpa dan membunuh lebih banyak korban, baik
pada pekerja sector formal maupun pekerja sector informal. Pekerja sector informal adalah
pekerja yang bekerja pada unit usaha atau lembaga yang tidak berbadan hukum dan biasanya
mempekerjakan pekerja dari keluarga, kenalan, atau masyarakat suatu daerah. Perajin rotan
merupakan salah satu contoh pekerja sector informal yang berada di Pitameh dan Tanah Sirah
Kecamatan Lubuk Begalung Kota padang.

Berdasarkan data kecelakan kerja perajin rotan di kawasan Pitameh sebanyak 11 orang
pernah mengalami kecelakaan kerja berupa tersayat, tergores, luka bakar, serta tertusuk paku.

Identifikasi Penyebab

1. Tingkat pengetahuan dengan kecelakaan kerja


Tingkat pengetahuan pekerja berhubungan dengan kejadian kecelakaan kerja.
Pekerja yang mempunyai tingkat pengetahuan rendah mempunyai risiko 24 kali lebih
besar mengalami kecelakaan kerja dibandingkan pekerja yang memiliki tingkat
pengetahuan yang tinggi. Tingkat pengetahuan perajin rotan tentang kecelakaan kerja
dipengaruhi oleh pengalaman kerja. Pengalaman merupakan sumber pengetahuan.
Kebanyakan pengetahuan yang dimiliki perajin rotan didapatkan melalui pengalaman
pada saat bekerja. Pengetahuan yang hanya bersumber dari pengalaman saja tentu tidak
cukup.
Berdasarkan data kecelakaan kerja perajin rotan di Pitameh dan Tanah Datar ini
tingkat pengetahuan perajin rotan tentang kecelakan kerja masih rendah, sebab para
perajin rotan belum pernah mendapatkan penyuluhan tentang K3 dari Puskesmas Lubuk
Begalung yang seharusnya mempunyai tugas memberikan pelayanan kesehatan kerja
kepada masyarakat pekerja terutama sector informal.
2. Tindakan perajin rotan
Tindakan pengajin rotan berhubungan dengan kejadian kecelakaan kerja. Pengajin
rotan yang melakukan tindakan yang tidak baik mempunyai risiko lebih besar mengalami
kecelakaan kerja dibandingkan dengan pengajin yang memiliki tindakan baik dalam
pencegahan kecelakaan kerja.
Tindakan tidak baik yang dilakukan pengajin adalah tidak diguakannya APD
sewaktu bekerja dan bekerja sering melebihi jam kerja. Perajin rotan yabg bekerja dengan
system borongan lebih sering bekerja melebihi jam kerja. Banyaknya perajin yang tidak
menggunakan APD saat bekerja karena menurut mereka dengan menggunakan APD
seperti sarung tangan dan sepatu justru memperlambat pekerjaan serta tidak nyaman bila
menggunakan APD tersebut.

3. Kondisi lingkungan kerja


Lingkungan kerja yang aman dan sehat tentu dapat membantu pekerja dalam
meningkatkan efisiensi dan produktifitas dalam melaksanakan bekerja. Namun
sebaliknya, jika lingkungan kerja tidak terorganisasi dengan baik serta banyak faktor
yang berbahaya maka pekerja akan menimbulkan efek buruk bagi pekerja.
Kondisi ingkungan kerja di salah satu tempat usaha kerajinan rotan ini kurang
mendukung bagi para pekerja untuk bekerja dengan nyaman, sebab ruangan kerja tidak
begitu terang. Manau atau bahan baku kerajinan rotan hanya diletakkan di tepi-tepi
ruangan dan tidak disusun dengan rapi serta peralatan kerja yang berserakan dilantai
sehingga tempat kerja penuh dan tidak enak dilihat.

Identifikasi Agen

Berdasarkan data kecelakan kerja perajin rotan di Pitameh dan Tanah Datar banyak ditemukan
seperti tersayat, tergores, luka bakar, serta tertusuk paku.

Pada kasus kecelakaan kerja perajin rotan di Pitameh dan Tanah Datar, faktor peralatan teknis
juga menjadi salah satu penyebab yang terjadinya kecelakaan. Adapun penyebabnya yaitu:
1. Tidak menggunakan APD sesuai prosedur menyebabkan perajin mengalami kecelakaan
kerja, yaitu tersayat dan tergores.
2. Tidak menggunakan safety shoes sehingga menyebabkan terjadinya kecelakaan kerja,
yaitu tertusuk palu.
3. Tidak menggunakan sarungan tangan anti panas pada saat tahap pewarnaan yang
menggunakan peralatan panas menyebabkan terjadinya kecelakaan kerja, yaitu luka
bakar.

Dampak

Kecelakaan kerja pada perajin rotan ini menimbulkan kerugian bagi perajin itu sendiri
maupun pihak usaha atau lembaga tersebut. Tingginya kasus kecelakaan kerja perajin rotan
di Pitameh dan Tanah Datar juga berakibat pada terganggunya proses produksi rotan, oleh
karena itu perlu diketahui faktor risiko penyebab kecelakaan sehingga dapat dilakukan upaya
pencegahan. Selain itu, pada perajin dapat menimbulkan dampak pada kesehatan, contonya
pada kecelakaan mengalami luka bakar akan berisiko kulit lebih mudah mengalami infeksi
bakteri dan meningkatkan terjadinya sepsis.

Upaya Pengendalian

Untuk menghindari atau mengurangi kecelakaan kerja, hendaknya dilakukan beberapa


cara seperti berikut:

1. Membekali para pekerja ilmu atau wawasan mengenai cara mengolah rotan
2. Memberikan penyuluhan tentang K3 terutama bahaya yang ada di tempat kerja, manfaat
menggunakan APD dan cara-cara pencegahan kecelakaan kerja
3. Mematuhi prosedur dan aturan K3
4. Menyediakan sarana dan prasarana K3 serta pendukungnya
5. Pekerja diwajibkan menggunakan APD sesuai prosedur seperti safety shoes dan sarung
tangan anti panas
6. Membuat SOP dan pembagian kerja
7. Menempatkan poster K3 di tempat yang tepat

Anda mungkin juga menyukai