CP 3
MENCIpTAKAN MusIK
sEDERHA
Konsep-Konsep dalam Mencipta Musik Sederhana
Tujuan Umum Pelajaran Seni Musik
1. Peserta didik dapat bereksperimen dengan konsep-konsep dasar
mencipta musik sederhana sesuai dengan konteks budaya dan era.
2. Peserta didik dapat mengkomunikasikan konsep mencipta musik
dalam bentuk tulisan yang terperinci dan terdokumentasikan
3. Peserta didik dapat mengidentifikasikan hasil karya musik yang dapat
mengembangkan karakter diri sendiri maupun sesama dan yang
membangun persatuan dan kesatuan bangsa.
Materi Pokok
Konsep dasar dalam menciptakan karya musik sederhana dapat dimulai
dengan :
1. Ide/gagasan
Proses pembuatan ide/gagasan ini bisa berdasarkan inspirasi yang
dimiliki oleh peserta didik. Peserta didik bisa mendapatkan ide
atau gagasan dalam kehidupan sehari-hari, seperti keindahan alam,
persahabatan, pertemanan, kecintaan pada tanah air, kecintaan kepada
Tuhan yang Maha Esa dan lain-lain. Mereka dapat mengeksplorasi
kebebasan berpikir, berpendapat, dan berekspresi dalam menghasilkan
ide-ide musik yang kreatif. Ide ataupun gagasan dapat ditulis dalam
bentuk lirik lagu, puisi, naskah drama, dan lain-lain.
2. Dalam proses penulisan materi dan ide komposisi ini, peserta didik
dapat mendeskripsikan dengan jelas dan terperinci agar dapat dengan
mudah dipahami. Hal-hal yang ditulis dalam proses dokumentasi ini,
antara lain:
• Pemilihan jenis musik (vocal/ instrument)
• Formasi bermusik (bernyanyi/bermain musik, tunggal ataupun
berkelompok)
• Struktur, genre, dan teknik bermusik yang akan diterapkan dalam cipta
karya musik.
Hasil penyusunan naskah tertulis ini perlu ditindak lanjuti dengan
proses pelegalisasian dan didaftarkan kepada hak kekayaan intelektual
(HAKI), dengan langkah-langkah sebagai berikut:
Refleksi Guru
Refleksi guru merupakan penilaian yang dilakukan oleh guru itu
sendiri atas pembelajaran yang telah dilaksanakan mulai dari proses
persiapan¸ pelaksanaan hingga proses evaluasi kegiatan pembelajaran.
Refleksi guru ini bertujuan menilai kekurangan dan kelebihan dari kegiatan
pembelajaran yang kemudian dijadikan sebagai bahan evaluasi untuk
pembelajaran berikutnya.
Tabel 3.4 Pedoman Refleksi Guru
Materi Pokok
Proses pembelajaran tentang mencipta lagu dapat dimulai dengan tahapan
memahami konsep lirik dan proses penyusunan dan pembuatan lirik lagu.
Dalam proses mencipta lagu sederhana, pemilihan dan penyusunan lirik
merupakan hal yang sangat penting untuk dipersiapkan. Teks/lirik lagu
dapat menjadi sarana mengekspresikan beragam perasaan manusia, seperti
marah, benci, rindu, senang, sedih, gundah, keputusasaan, harapan, dan
lain-lain. Oleh karena itu sangatlah penting untuk peserta didik dapat
memahami pentingnya fungsi lirik/teks dalam sebuah lagu. Selanjutnya
guru dapat menjelaskan teknik penciptaan lirik/ teks lagu tersebut
berdasarkan format/ bentuk penyusunannya, seperti pola rima AAAA,
AABB, ABAB, ABCD, krostik, bait, dan format bebas/cerita (through
composed).
https://www.youtube.com/watch?v=UZNO13xKAPY
How to Write Harmony
8
https://www.youtube.com/watch?v=5Q0nOTqDxkE
Ibu Pertiwi - Trio
9
https://www.youtube.com/watch?v=3GWLYoOMHoU
Refleksi Guru
Refleksi guru merupakan penilaian yang dilakukan oleh Guru itu
sendiri yang atas pembelajaran yang telah dilaksanakan mulai dari proses
persiapan¸ pelaksanaan hingga proses evaluasi kegiatan pembelajaran. Refleksi
guru ini bertujuan menilai kekurangan dan kelebihan dari kegiatan
pembelajaran yang kemudian dijadikan sebagai bahan evaluasi untuk
pembelajaran berikutnya.
Materi Pokok
Pada tahap penciptaan orkestrasi musik sederhana, peserta didik dapat
mempelajari teknik komposisi menggunakan beragam alat-alat musik. Alat
musik ini dapat berfungsi sebagai iringan (pengiring lagu) ataupun
dapat
berupaansambelmusik,sepertimusikorkes(orchestra),musikkamar(chamber
music), combo band, piano trio, piano concerto, dan lain-lain. Komposisi
pemain dan alat-alat musik yang dimainkan dalam sebuah komposisi/
orkestrasi musik sangat mempengaruhi daya tarik pendengar dan kualitas
karya musik yang dihasilkan. Selain itu, peserta didik perlu
memperhatikan tingkat kesulitan dan teknik yang diperlukan untuk
memainkan karya-karya musik yang dibuat. Peserta didik perlu
memperhatikan penggunaan genre musik, seperti musik klasik,
kontemporer, tradisional, dan nontradisional, dengan rincian sebagai
berikut:
1. Klasik musik barat: zaman Pertengahan (Medieval period), zaman
Renaisans (Renaissance), Barok (Baroque), Klasik (Classical), Romantik
(Romantic), abad ke-20 (Modern), dan abad ke-21.Musik
kontemporer: pop, rock, jazz, blues, R&B, hip hop, dan lain-lain.
2. Musik tradisional Indonesia: Gamelan, Tembang Sunda, Gambang
Kromo, Gong Luang, Kombi, Senandung Jolo, Sasando Gong, Tabuh
Salimpat, Karang Dodou, dan lain-lain.
3. Musik non-tradisional: musik keroncong, dangdut, gambus, langgam,
campursari, dan lain-lain.
Dengan memahami genre musik tersebut, para peserta didik dapat
menentukan jenis musik yang akan dimainkan, teknik yang akan
digunakan, dan karya musik yang akan dihasilkan.
Teknik penciptaan yang telah didapat dari teknik mencipta lagu dapat
juga diaplikasikan dalam mencipta orkestrasi musik sederhana. Guru dapat
mengembangkan pola komposisi vokal (lirik) dalam pembelajaran
komposisi musik instrumen, sebagai berikut:
Tabel 3.10 Bentuk Pola Lagu
Bentuk Pola
Lagu
Lagu
Bentuk Lagu
Satu (Frasa)
Bentuk Lagu
Satu Bagian
(Periode - a b)
Bentuk Lagu
Satu Bagian
(Periode Ganda
– a a’ a a’)
Timbre
Tuning
Fork
Flute
Voice
Guitar
Refleksi Guru
Refleksi guru merupakan penilaian yang dilakukan oleh guru itu
sendiri atas pembelajaran yang telah dilaksanakan mulai dari proses
persiapan¸ pelaksanaan hingga proses evaluasi kegiatan pembelajaran.
Refleksi guru ini bertujuan menilai kekurangan dan kelebihan dari kegiatan
pembelajaran yang kemudian dijadikan sebagai bahan evaluasi untuk
pembelajaran berikutnya.
Tabel 3.16 Pedoman Refleksi Guru
Uji Kompetensi