PEMBAHASAN
A. Grand Theory
yang dapat memuaskan keinginan dan jasa baik kepada para konsumen
21
Rusydi Abubakar, Manajemen Pemasaran, (Bandung: Alfabeta, 2018) hal. 2
22
Thamrin Abdullah dan Francis Tantri, Manajemen Pemasaran, (Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada, 2016), hal. 2
23
Philip Kotler dan Kevin Lane Keller, Manajemen Pemasaran, (Jakarta: Gelora Aksara Pratama,
2009), hal. 6
27
28
B. Manajemen pemasaran
Pemasaran berawal dari suatu ide bahwa untuk mencapai laba jangka
tersebut.
pelanggan yang sudah ada, orientasi ini semakin disadari sebagai kunci
mencapai tujuannya.24
Peter Drucker dalam Philip kotler, salah seorang ahli yang terkenal
24
Basu Swastha, Manajemen Penjualan: Edisi Ketiga, (Yogyakarta: BPFE Yogyakarta,1989),
hal.34-35
29
perusahaan pesaing.25
1. Konsep Produksi
tersedia secara luas dan tidak mahal. Manajer bisnis yang berorientasi
konsumen utama akan tertarik pada ketersediaan produk dan harga yang
yang berkualitas dan barangnya pun lebih murah dan mudah dijangkau
dipasaran.
2. Konsep Penjualan
25
Philip Kotler, Marketing, Jilid 1, (Jakarta: Erlangga, 1987), hal. 2
30
dibiarkan begitu saja, tak akan membeli cukup banyak produk dari
barang yang tak dicari, atau barang-barang yang pembeli secara normal
para penjual itu sudah menawarkan produk yang dijual tapi konsumen
3. Konsep Pemasaran
tujuan organisasi jika perusahaan itu lebih efektif dari pada pesaingnya
27
Philip Kotler, dkk, Manajemen Pemasaran Sudut Pandang Asia, (Indonesia: Indeks, 2004), hal
21-23
31
bermanfaat.28
ditawarkan itu, dengan begitu kalau pembeli itu sudah tertarik dengan
produk yang ditawarkan maka pembeli itu akan membeli produk yang
28
Ibid., hal. 29
32
4. Konsep Pelanggan
tidak menyelewengan dari ajaran Agama dan harganya pun tidak terlalu
tinggi.
5. Konsep Produk
29
Philip Kotler, dkk, Manajemen Pemasaran Sudut Pandang Asia, (Indonesia: Indeks, 2004), hal
31
33
Jadi para pembeli itu lebih suka produk yang berkualitas dan baik
serta dengan adanya produk yang berkualitas maka pembeli akan terus-
dengan begitu penjual akan membuat produk itu menjadi lebih baik
lagi karena sudah diberi kepercayaan dari konsumen atau pembeli itu.
yang diharapkan secara lebih efektif dan efisien dari pada kompetitor
30
Ibid., hal. 22
34
tidak boleh ada hal-hal yang bertentangan dengan akad dan prinsip-prinsip
sebagai berikut:
ٰ
ّللا َي ِر ْار ۗا ٰ
ٰ ْ ّللا َوا ْلاَ ْو َم ٰ
َ ٰ اْل ِخ َر َو َذ َي َر َ ٰ سنَةٌ لِّ َمنْ َيانَ يَ ْر ُجوا
َ س َوةٌ َح ِ ٰ س ْو ِل
ْ ُ ّللا ا ُ لَقَ ْد َيانَ لَ ُك ْم ِف ْي َر
tauladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat)
Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan Dia banyak menyebut Allah”.
(Q.S.Al-Ahzab: 21). 33
31
Philip Kotler, dkk, Manajemen Pemasaran Sudut Pandang Asia, (Indonesia: Indeks, 2004), hal
.32-33
32
Hermawan Kertajaya dan Muhammad Syakir Sula, Syari’ah Marketing, (Bandung: Mizan,
2006), hal.139
33
Departemen Agama RI, Al-Qu’an Terjemah Indonesia, (Jakarta: Sari Agung, 2005), hal.827
35
barang.
(keesaan) Tuhan.
syari’ah yang teistis atau bersifat ketuhanan ini adalah yang paling
menyebarluaskan kemaslahatan.
nilai-nilai moral dan etika adalah nilai yang bersifat universal, yang
a. Ketuhanan (Rubbaniyyah)
melaksanakan segala macam bentuk bisnis dan dia yakin segala hal
negara kita menunjukan bahwa nilai dan moral sudah tidak lagi
hetrogen, dengan beragam suku, agama, dan ras, ada ajaran yang
Insaniyyah)
yang bisa bahagia di atas penderitaan orang lain. Hal inilah yang
humanistis universal.34
34
Kerttajaya, Hermawan dan Syakir Sula, Muhammad, Syari’ah Marketing, (Bandung: Mizan
Pustaka, 2006) hal.186-187
38
35
Basu Swastha Dharmmesta, T. Hani Handono, Manajemen Pemasaran, (Yogyakarta: BPFE-
Yogyakarta, 1982), hlm. 124
36
Kasmir, Manajemen Perbankan, (Jakarta, PT RajaGrafindo Persada, 2003), hlm. 186
39
profit. 38
dunia. Sejak itu para manajer pemasaran di seluruh dunia menjadi terbiasa
37
M. Mursid, Manajemen Pemasaran, (Jakarta: Bumi Aksara, 2003), hlm. 31
38
M. Manullang, Pengantar Bisnis, (Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 2002), hlm. 220
40
a. Produk
39
H. Buchari Alma, Kewirausahaan, (Bandung: ALFABETA, 2005), hlm. 181
41
keinginan konsumen.
produk masih relatif kecil. Hal ini berakibat pada kondisi keuangan
maksimum.
produk.
b. Harga
40
Diunduh pada hari sabtu, 10 November 2018 20.00, Writeen by Muhammad Iqbal Gifari
Monday,
41
Jurnal Pengaruh strategi promosi dan kualitas produk, Ellyza Wahyu Wulandari, 2015
44
untuk memperoleh produk atau jasa. Harga yaitu sejumlah uang yang
ditagihkan, atas suatuproduk atau jasa atau jumlah dan nilai yang
produk dan jasa perbankan. Jika salah dalam menentukan harga akan
pasaran. Konsumen tidak lagi sekedar membeli produk secara fisik atas
42
Kotler & Amstrong.. Prinsip-Prinsip Pemasaran Jilid 1. (Alih Bahasa: Bob Sabran, M.M).
Jakarta: Penerbit Erlangga. (2008) hal 345-346
43
ibid..hal 120
44
Kasmir.. Manajemen Perbankan. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada. 2002. hal. 153-154
45
dasar kebutuhan, tetapi lebih dari pada membeli fungsi, citra atau status.
Sarana efektif untuk menentukan citra atau status produk yaitu harga.
suku bunga simpanan yang lebih tinggi dari pesaing serta ditambah
d. Mutu produk
e. Karena pesaing
pesaing. 45
c. Tempat
itu sendiri.
45
Isna Dina Khurniya, Jurnal Pengaruh Marketing Mix Dan Kualitas Pelayanan Terhadap
Keputusan Nasabah Menggunakan Produk Tabungan Bank Syariah, 2017, Hal 39-41
46
Lupiyoadi, R. (2001). Manajemen Pemasaran Jasa Teori dan Praktik. Jakarta: PT. Salemba
Emban Patria.
47
2. Faktor Sekunder
b) Visibilitas, yaitu lokasi yang dapat terlihat dengan jelas dan berada
47
Utami.. Konsep Pemasaran. (Jakarta: PT. Indeks Kelompok Gramedia. 2010), hal 89
48
Kasmir. Pemasran Bank. (Jakarta: Fajar Interpratama Offset, 2004) . hal 166-168
48
d. Promosi
dan pembeli yang bertujuan untuk merubah sikap dan tingkah laku
49
Tjiptono, F. Strategi Bisnis. Yogyakarta: C.V Andi Offset. (2000). hal 68
50
Pandji Anoraga, Pengantar Bisnis: Pengelolaan Bisnis dalam Era Globalisasi. (Jakarta; PT
Rineka Cipta, 2007), hal.194.
49
olehnya. 52
bahwa produk tersebut akan berguna bagi mereka, maka mereka tidak
51
Jurnal “Pengaruh promosi dan kualitas pelayanan” oleh Sinta Ardhillatul Jannah, 2017
52
Sigit suhardi, Marketing Praktis, (Yogyakarta: Liberty, 2007), hlm. 101
53
Kasmir. (2004). Pemasran Bank. Jakarta: Fajar Interpratama Offset, Hal 175
50
e. Orang
54
Kasmir. Pemasran Bank. (Jakarta: Fajar Interpratama Offset, 2004), Hal 87-89
51
SAW:
(HR.Baihaqi dalam dalam Syu’ab al-iman dari Siti ‘Aisyah, shahih al-
jami’ah- shoghir).
Rosulullah bersabda bahwa salah satu ciri orang yang beriman adalah
mudah bersahabat dengan orang lain, dan orang lain pun mudah
55
Jay Hezer & Barry Render. Operation Managemen. (Alih Bahasa: Dwianoegrahwati
Setyoningsih, Indra Almahdy). Jakarta: Penerbit Salemba Empat. (2006). hal 332
53
f. Prosess
produk yang berada dalam batasan biaya dan manajerial lain. Proses
dan produksi, begitu juga pada fleksibilitas biaya dan kualitas barang
54
g. Lingkungan Fisik
dimaksud dengan situasi ini adalah situasi dan kondisi geografi dan
56
Jay Hezer & Barry Render. Operation Managemen. (Alih Bahasa: Dwianoegrahwati
Setyoningsih, Indra Almahdy). Jakarta: Penerbit Salemba Empat. (2006). hal 332
55
variabel, yaitu:
ruangan)
perlengkapan lainnya)
pelayanan.57
pertama, ada pilihan atas dasar logika atau pertimbangan. Kedua, ada
beberapa alternatif yang harus dan dipilih salah satu yang terbaik.
Ketiga, adanya tujuan yang ingin dicapai dan keputusan itu makin
tinggi dalam pembelian produk atau jasa dan ada konsumen yang
1) Pengenalan kebutuhan
57
Jay Hezer & Barry Render. Operation Managemen. (Alih Bahasa: Dwianoegrahwati
Setyoningsih, Indra Almahdy). Jakarta: Penerbit Salemba Empat. (2006). hal 333
57
2) Pencarian informasi
3) Evaluasi alternatif
kebutuhan tersebut.
4) Keputusan membeli
5) Hasil
b. Dasar-dasar Keputusan
1) Instuisi Keputusan
2) Pengalaman Keputusan
3) Fakta Keputusan
4) Wewenang Keputusan
58
Nugroho J Setiadi, Perilaku Konsumen: Konsep dan Implementasi untuk Strategi dan penelitian
Pemasaran, (Bogor: Kencana, 2003), hal. 3
59
diinginkan.59
1) Faktor Internal
a. Faktor Pribadi
59
Ibnu Syamsi, “Pengambilan Keputusan dan Sistem Informasi”, (Jakarta : Bumi Aksara, 2002),
hlm.16
60
b. Faktor Psikologis
keuangan tertentu.61
2) Faktor Eksternal
a. Faktor Sosial
60
Philip Kotler dan Kevin Lane Keller,” Manajemen Pemasaran”, (Jakarta: PT. Indeks, 2007) hlm
211-213
61
Ibid., hlm. 198
61
b. Faktor Lokasi
d. Dimensi Keputusan
paling tepat.
alternatif itu baru dapat diketahui dengan pasti. oleh karena itu
62
Murti Sumarni dan John Soeprihanti, Pengantar Bisnis (Dasar-dasar Ekonomi Perusahaan),
(Yogyakarta : Liberty Yogyakarta, 2010). hlm. 84.
63
F. Murobahah
1. Pengertian Murobahah
yang diinginkan.
memberi tahu harga produk yang ia beli dan menentukan suatu tingkat
adalah Pendanaan yang diberikan oleh suatu pihak kepada pihak lain
direncanakan.
secara spot (tunai) atau bisa dilakukan di kemudian hari yang disepakati
Sebagai bagian dari jual beli, maka pada dasarnya rukun dan syarat
jual beli murobahah juga sama dengan rukun dan syarat jual beli secara
umum. Rukun jual beli menurut mazhab Hanafi adalah ijab dan qabul
jumhur ulama ada 4 rukun dalam jual beli itu, yaitu penjual, pembeli,
sighat, serta barang atau sesuatu yang diakadkan. Adapun untuk rukun
a. Penjual (Ba’i)
63
Ascarya. Akad dan Produk Bank Syariah. Ed. 1, Cet. 4. Jakarta: Rajawali Pers. 2013. Hal. 81
64
Moh. Rifa’I, Konsep Perbankan Syariah, Semarang : CV. Wicaksana, 2002, h. 61.
65
Muhammad, Model-Model Akad Pembiayaan di Bank Syariah (Panduan teknis
pembuatan Akad/Perjanjian Pembiayaan Pada Bank Syariah), Yogyakarta : UII Press,2009, h.58
65
b. Pembeli (Musytari)
66
Warkum Sumitro, Asas-asas Perbaknan Islam dan Lembaga-lembaga Terkait (BUMI
dan Takaful), Jakarta : PT Grafindo Persada, cet. Ke-1, 1996, h. 93.
67
Karnaen A. Perwata Atmadja dan M. Syafi’i Antonio, Apa dan Bagaimana Bank
Islam, (Yogyakarta : Dana Bhakti wakaf, 1992), h. 25.
66
e. Ijab qobul.
BMT dalam pengadaan barang, juga pihak bank syariah atau BMT
kemudian penentuan
a. Penjual memberi tahu harga pokok kepada calon pembeli. Hal ini
adalah logis, karena harga yang akan dibayar pembeli kedua atau
3. Jenis-Jenis Murobahah
Pengadaan barang yang dilakukan bank syariah atau BMT ini dapat
salam)
68
musyarakah.
nasabah tersebut.68
G. Peneliti Terdahulu
orang, bukti fisik, dan proses secara simultan terhadap keputusan anggota
68
Muhammd Ridwan, Konstruksi Bank Syariah di Indonesia,Yogyakarta: Pustaka SM, 2007, h. 79
69
faktor yang paling dominan adalah faktor proses yang mempunyai tingkat
signifikansi 0,003 t hitung 3,124. Karena 0,003 adalah nilai yang paling
rata-rata 3,75 dalam kategori sangat baik. Aspek price dengan rata-rata 4
dalam kategori sangat baik. Aspek place dengan rata-rata 3,3 dalam
kurang baik. Aspek people dengan rata-rata 2,67 dalam kategori baik.
Aspek process dengan rata-rata 3,5 dalam kategori sangat baik. Aspek
69
Lisnawati, Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan Anggota Dalam Menggunakan
Pembiayaan Murabahah (Studi Pada Produk Jasa Keuangan Mikro Di BMT Mitrama), 2015, UIN
Sunan Kalijaga
70
terletak pada pembiayaan murabahah pada peneltian ini dan juga tempat.
pada Bank X Syariah dari tahun 2009- 2012 mengalami kenaikan dari
yaitu saat Bank Syariah ini belum melakukan spin off mengalami kenaikan
7p.
70
Adhaghassa Fakkhriyan Sefti, 2016, Strategi Bauran Pemasaran (Marketing Mix) 7p (Product,
Price, Place, Promotion, People, Process, Physical Evidence) Di Cherryka Bakery, Universitas
Yogyakarta
71
Fatimah dan Elisabeth Yansye Metekohy, Strategi Pemasaran Produk Pembiayaan Murabahah
Pada Bank X Syariah Cabang Tangerang Selatan, 2013, UIN Jakarta
71
H. Kerangka Konseptual
keuangan syariah lainnya. Dalam hal ini lembaga keuangan syariah perlu
I. Hipotesis Penelitian
dua variabel atau lebih dalam rumusan posisi yang dapat diuji secara
Blitar.