Anda di halaman 1dari 4

Materi PPT PKN KELOMPOK 5

Pancasila sebagai sistem Filsafat

Pendahuluan: Bagi bangsa Indonesia Pancasila bukan hanya sekedar sebagai dasar negara
tetapi juga sebagai filsafat negara. Konsep ini tentu menimbulkan pertanyaan, apa itu filsafat,
dan bagaimana jika pengertian itu dikaitkan dengan filsafat negara dan bangsa.

Untuk itu, pada presentasi kali ini akan dibahas mengenai

1. Pengertian nilai, moral, dan norma

2. Pancasila sebagai nilai dasar dan maknanya dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara.

1
Pengertian nilai, moral, dan norma

PENGERTIAN FILSAFAT

Secara etimologi, filsafat berasal dari bahasa Yunian, yaitu kata philos dan Sophia. Philos berarti
cinta dan Sophia berarti bijaksana, sehingga secara etimologi kata filsafat bisa diartikan sebagai
cinta dan kebijaksanaan. Namun kata cinta dan kebijaksanaan itu sendiri masih sangat abstrak.
Jika dikaitkan dengan kata filsafat, mencintai kebijaksanaan berarti kita harus secara sungguh-
sungguh untuk mewujudkan kebijaksanaan tersebut.

PENGERTIAN NILAI

Dalam kehidupan sehari-hari, manusia tidak bisa lepas dari nilai karena manusia adalah subyek
nilai. Pengertian nilai sendiri adalah harga, makna, isi dan peran semangat atau jiwa yang
tersurat dan tersirat dalam fakta, konsep dan teori sehingga bermakna secara fungsional untuk
mengarahkan, mengendalikan dan menentukan kelakuan seseorang (Djahiri: 1990). Jadi apa
yang dimaksud dengan nilai?

Nilai adalah sesuatu yang didambakan, sesuatu yang diinginkan dan sesuatu yang diidealkan.
Sesuatu yang diidealkan itu bisa berupa kebaikan, keindahan, kebenaran, keadilan, kecantikan,
kebahagiaan, dan lain sebagainya. Karena merupakan suatu yang diidealkan maka nilai itu
bersifat abstrak, hanya ada didalam pikiran. Seperti contoh: Setiap mahasiswa pasti
menginginkan nilai A pada setiap mata kuliah yang diikuti, karena menurut mereka nilai A
adalah nilai yang paling baik (tertinggi). Meskipun demikian, tidak semua mahasiswa
memperoleh nilai A. Ada yang mendapat nilai B, C, bahkan ada juga yang mendapatkan nilai D.
Dalam hal ini tentu dosen memberi nilai dengan cara membandingkan dengan kebenaran yang
diidealkan (bisa kunci jawaban atau standar yang telah ditetapkan). Dalam konteks seperti ini
nilai juga merupakan keputusan seseorang terhadap suatu obyek dengan cara membandingkan
kualitas sesuatu tersebut dengan sesuatu yang lain atau antara sesuatu dengan yang diidealkan.
Maka dari itu hanya manusia yang bisa menilai dan mendambakan nilai.

PENGERTIAN NORMA

Aturan-aturan dan ketentuan-ketentuan yang mengikat warga masyarakat atau kelompok


tertentu dan menjadi panduan, tatanan, pandangan dan pengendali sikap dan tingkah laku
manusia.

Di dalam masyarakat, juga ada norma (aturan) yang harus kita patuhi, baik itu norma sosial,
norma agama, maupun norma hukum.  Norma memiliki kekuatan untuk dapat dipatuhi, yang
dikenal dengan sanksi, misalnya:

a.  Norma agama, dengan sanksinya dari Tuhan ,

b. Norma kesusilaan, dengan sanksinya rasa malu dan menyesal terhadap diri sendiri,

c. Norma kesopanan, dengan sanksinya berupa mengucilkan dalam pergaulan masyarakat,

d.  Norma hukum, dengan sanksinya berupa penjara atau kurungan atau denda yang
dipaksakan oleh alat Negara
PENGERTIAN MORAL

Moral berasal dari kata mos (mores) yang artinya kesusilaan, tabiat, kelakuan.  Moralitas adalah
baik buruk yang diterima umum mengenai perbuatan, sikap, kewajiban, dan sebagainya.

Moralitas seseorang ditentukan oleh bagaimana perilaku orang tersebut dalam kehidupan
sehari-hari. Perilaku tersebut akan selalu dinilai oleh orang lain, dan penilaian orang lain
tersebut menggambarkan nilai diri (moralitas).

2
PANCASILA SEBAGAI NILAI DASAR DAN MAKNANYA DALAM KEHIDUPAN BERMASYARAKAT,
BERBANGSA DAN BERNEGARA

Pancasila sebagai nilai dasar dan maknanya dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara. Pancasila pada hakikatnya merupakan nilai-nilai luhur yang dari budaya bangsa di
nusantara yang berfungsi sebagai pandangan hidup, dasar negara dan ideologi nasional.

Secara filosofis Pancasila memiliki nilai-nilai yang dianggap baik yang menjadi tuntunan cara
bersikap, berpikir, dan bertingkah laku yang baik dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa,
dan bernegara.

KESIMPULAN

Pancasila menjadi penuntun sikap dan perilaku yang baik dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara. Sesuatu yang buruk disebut tidak bernilai. Nilai yang mendasari dan
mendorong lahirnya konsep atau prinsip, Pancasila juga merupakan sumber etika, moral dan
budaya dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

Anda mungkin juga menyukai