Anda di halaman 1dari 16

YESSNUTRITION: INOVASI APLIKASI PEMENUHAN KEBUTUHAN

GIZI DAN EDUKASI PENCEGAHAN STUNTING BERBASIS mH


(HEALTH MOBILE) DI KECAMATAN SEKOTONG
MENUJU SOCIETY 5.0

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori


2.1.1 Ilmu Gizi

Ilmu gizi merupakan disiplin ilmu yang mempelajari tentang segala sesuatu
mengenai makanan, gizi dan zat lainnya yang memiliki hubungan dengan
kesehatan, pemrosesan zat dan penyakit yang digunakan sebagai acuan dalam
menerapkan program tertentu (Stikes Husada Borneo, 2022). Ilmu gizi juga
diartikan sebagai ilmu yang mempelajari mengenai cara mencapai, memperbaiki,
dan mempertahankan kesehatan tubuh melalui konsumsi makanan. Lingkup ilmu
gizi terkait dengan kesehatan yang saat ini menjadi pusat perhatian adalah
berbagai pemeriksaan, mulai dari pemeriksaan fisik, klinis, antropometri,
radiologi, hingga mendeteksi status gizi seseorang (Wardawati et al., 2022).

Para ahli gizi mengelompokkan zat-zat gizi ke dalam enam kelompok, yaitu
karbohidrat, lemak, protein, vitamin, mineral, dan air. Terdapat dua kelompok zat
gizi, yaitu karbohidrat (pati dan gula) dan lemak menjadi sumber energi utama
bagi tubuh. Yang kedua, yaitu protein yang menjadi zat pembangun dan zat
pengganti sel-sel yang rusak. Sementara tiga kelompok zat gizi yang lain, yaitu
air, vitamin, dan mineral tidak menjadi senyawa pembangun atau sumber energi.
Akan tetapi kelompok ini mempunyai peranan penting bagi tubuh. Penting bagi
masyarakat untuk memenuhi kebutuhan gizi seimbang, terutama yang berkaitan
dengan enam kelompok zat gizi tersebut. Gizi seimbang sendiri didefinisikan
sebagai susunan pangan yang mengandung zat gizi dalam jumlah dan jenis yang
sesuai dengnan kebutuhan tubuh, dengan memperhatikan prinsip keanekaragaman
pangan, aktivitas fisik, perilaku hidup bersih, dan memantau berat badan secara
berkala dalam rangka mempertahankan berat badan normal (Yulianti, 2022).
Gambar 2.1 Tumpeng Gizi Seimbang Sebagai Pedoman Konsumsi
Keseharian

2.1.2 Perhitungan Indeks Massa Tubuh

Perhitungan untuk melihat status pemenuhan kebutuhan gizi masyarakat


dapat dilakukan dengan metode antropometri. Standar antropometri pada dasarnya
merupakan pengukuran perubahan pertumbuhan anak yang mencakup berat badan
dan tinggi badan. Selanjutnya, dilakukan pembandingan hasil pengukuran dengan
baku sesuai indeks antropometri yang digunakan, seperti indeks Berat Badan
menurut Umur (BB/U), Berat Badan menurut Tinggi Badan (BB/TB), Tinggi
Badan menurut Umur (TB/U), atau dapat dengan Indeks Massa Tubuh (IMT).
Pengukuran tersebut dapat dibedakan menjadi 3 kelompok umur, yaitu usia 0-60
bulan, 5-18 tahun, dan di atas 18 tahun (Kemenkes RI, 2019., Ningtyias, et al.,
2020).
Untuk melakukan proses perhitungan IMT, dapat digunakan rumus
berikut[27][30]:
Berat Badan ( kg )
IMT =
Tinggi Badan ( m ) × Tinggi Badan(m)
Untuk menentukan ambang batas IMT di Indonesia digunakan ketentuan
dari WHO dengan modifikasi sesuai berdasarkan pengalaman klinis dan hasil
penelitian di beberapa negara berkembang. Untuk anak usia 0-60 bulan dan usia
5-18 tahun, digunakan tabel z-score yang berisi nilai-nilai IMT dan status gizinya.
Hal itu disebabkan karena pada dua kelompok umur tersebut ambang batasnya
bersifat dinamis dan dapat berubah seiring bertambahnya usia. Sementara pada
kelompok mur di atas 18 tahun, ambang batasnya telah dapat ditentukan
jangkauannya dan cenderung tetap. Kategori dan ambang batas status gizi
berdasarkan perhitungan IMT dapat dilihat pada tabel di bawah ini (Ningtyias, et
al., 2020). Status gizi berdasarkan Indeks Massa Tubuh (IMT) dapat dilihat pada
Tabel 2.11.

Tabel 2.1 Status Gizi Berdasarkan Indeks Massa Tubuh (IMT)


Indeks Kategori Status Gizi Ambang Batas (z-score)
Sangat kurus < -3 SD
IMT menurut Umur
Kurus -3 sampai dengan < -2 SD
(IMT/U) Anak Umur
Normal -2 SD sampai dengan 2 SD
0-60 Bulan
Gemuk >2 SD
Sangat kurus <-3 SD
IMT menurut Umur
Kurus -3 SD sampai dengan < -2 SD
(IMT/U) Anak Umur
Normal -2 SD sampai dengan 1 SD
5-18 Tahun
Gemuk >1 SD sampai dengan 2 SD
Sangat kurus <17,0
IMT menurut Umur
Kurus 17,0 sampai dengan 18,5
(IMT/U) Dewasa >
Normal 18,5 sampai dengan 25,0
18 Tahun
Gemuk >27,0
Sumber: (Kemenkes RI, 2014)

2.1.3 Stunting

Stunting adalah suatu keadaan dimana tumbuh kembang anak mengalami


gangguan, sehingga tinggi badan anak tidak sesuai dengan usianya. Berdasarkan
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2020 tentang
standar antropometri penilaian status gizi anak, stunting merupakan status gizi
yang didasarkan pada indeks tinggi badan menurut umur (TB/U) dengan zscore
kurang dari -2 SD (standar deviasi). Stunting tidak hanya mengenai masalah
terlambatnya pertumbuhan fisik saja, tetapi juga mengakibatkan anak rentan jatuh
sakit. Stunting juga menyebabkan terhambatnya perkembangan kemampuan
kognitif yang berpengaruh terhadap tingkat kecerdasan dan produktivitas anak
(Aprilia et al., 2022 ; Fauziyah et al., 2022).
Stunting diakibatkan karena kurangnya asupan gizi, terutama dalam periode
1000 hari pertama kehidupan, yaitu sejak bayi berada dalam kandungan hingga
usia 23 bulan atau 2 tahun (Fadilah,2022). Stunting merupakan keadaan malnutrisi
yang berkaitan dengan buruknya asupan gizi masa lalu sehingga termasuk dalam
masalah gizi yang bersifat kronis. Kondisi stunting bisa disebabkan oleh kurang
terpenuhinya nutrisi harian yang dialami ibu saat hamil atau anak pada masa
pertumbuhannya (Indriyani, 2022).
2.1.4 Aplikasi Berbasis Health Mobile

Health mobile (mH) merupakan inovasi dari telemedian yang digunakan


untuk mengakses informasi serta layanan kesehatan yang berbasis digital dengan
pemanfaatan gawai atau telepon seluler dan menggunakan jaringan internet
(Jannah, Husain, Iswari, & Arsi, 2021). Faktor kemudahan dan keterjangkauan
dengan menggunakan health mobile sebagai alternatif dalam mencari informasi
kesehatan khususnya pada mahasiswa kesehatan. Penggunaan health mobile ini
juga memberikan kemudahan antara pasien dan tenaga medis untuk
berkomunikasi secara online tanpa harus membuat janji untuk bertemu.

Aplikasi health mobile sebagai bentuk pengawasan keadaan kesehatan


masyarakat yang memudahkan tenaga medis rumah sakit atau puskesmas
memberikan pelayanan kesehatan. Penggunaan health mobile memberikan
layanan perawatan dan pelayanan yang sama dengan di rumah sakit dan
memudahkan tenaga medis dalam membuat rencana asuhan keperawatan karena
semua data telah tersusun rapi dan lengkap (Efendi & Sari, 2017). Menurut
Hogan, et al., (2011), Abramson, et al., (2012) sebagaimana yang dikutip oleh
Efendi & Sari gawai yang sekarang menjadi teman manusia yang selalu dibawa
membuat pasien dapat dengan mudah mengetahui perawatan apa yang akan
diberikan dan akan dilakukan untuk dirinya sendiri, sehingga terjalin respon yang
interaktif antara pasien dan tenaga medis.

2.1.5 Kecamatan Sekotong

Kecamatan Sekotong merupakan salah satu dari sepuluh Kecamatan yang


ada di Kabupaten Lombok Barat. Kecamatan ini berbatasan langsung dengan
Kecamatan Lembar di sebelah Utara, Kabupaten Lombok Tengah di sebelah
Timur, lautan Indonesia di sebelah Selatan serta Selat Lombok di sebelah Barat.
Kecamatan Sekotong memiliki daerah terbesar di Kabupaten Lombok Barat
dengan luas 330.45 km 2 atau setara dengan 50.2% luas Kabupaten Lombok Barat
secara administratif. Jumlah penduduk Kecamatan Sekotong berdasarkan Sensus
Penduduk September 2020 sekitar 66.174 jiwa dengan sembilan desa dan 95
dusun (Badan Pusat Statistik, 2021).

Gambar 2.2 Peta Wilayah Sekotong Gambar 2.3 Peta Pulau Lombok

2.1.6 Society 5.0

Seiring perkembangan zaman, berbagai konsep teknologi berkembang


dengan pesat. Salah satunya adalah konsep society 5.0 yang digagas negara
Jepang. Tujuan konsep ini adalah untuk memudahkan kehidupan manusia
menggunakan ilmu pengetahuan berbasis teknologi modern seperti Artifical
Intelligence (AI), Internet OF Things (IoT), dan robot. Isitilah ini sebagai
perkembangan dari revolusi industri 4.0. Konsep industri 4.0 tidak berbeda jauh
dengan society 5.0. Dimana konsep revolusi industri 4.0 memudahkan pekerjaan
manusia dengan komponen utamanya menggunakan Artifical Intelligence (AI),
sedangkan society 5.0 pemanfaatan teknologi modern namun mengandalkan
manusia sebagai komponen utamanya (Sumaryanto 2022). Society 5.0 merupakan
sebuah konsep yang menggambarkan bahwa teknologi dan manusia akan hidup
berdampingan dalam rangka meningkatkan kualitas taraf hidup manusia yang
bertujuan agar meminimalisir kesenjangan pada manusia dan menyeimbangkan
kemajuan ekonomi dimasa mendatang dengan penyelesaian masalah sosial
(Sumaryanto, 2022 ; Mardiya, 2019).

Society 5.0 berfungsi sebagai pengolah data dan menganalisis data yang
bersumber dari manusia itu sendiri dan melalui sensor fisik berupa data manusia
itu sendiri lalu mengumpan balikkan data yang diperoleh dari IoT dan AI yang
kembali pada manusia dengan berbagai bentuk fisik. Bentuk dari pengaplikasian
konsep society 5.0 dalam kehidupan sosial diantaranya: society 5.0 pada bidang
pengiriman/distribusi, society 5.0 otomastis rumah pintar, society 5.0 pada
kesehatan medis, society 5.0 pada pertanian dan society 5.0 pada transportasi
(Hasibuan 2020). Kerangka dari society 5.0 bukan hanya untuk negara jepang,
namun tujuan dikembangkannya konsep ini untuk menyelesaikan dan menghadapi
masalah sosial di seluruh dunia. Konsep ini memiliki tujuan yang sama dengan
sustainable development goals (SDGs) yaitu untuk mencapai kesejahteran
masyarakat diseluruh dunia. Tujuan dari era society 5.0 adalah untuk mewujudkan
peningkatan pertumbuhan dan perkembangan teknologi secara menyeluruh.

2.2 Penelitian Terdahulu

Pembuatan aplikasi YessNutrition merujuk pada beberapa penelitian


relevan yang pernah dilakukan sebelumnya. Penelitian sebelumnya akan
digunakan sebagai referensi pengembangan dan pembuatan sistem informasi pada
aplikasi ini.

Tabel 2.2.1 Penelitian Terdahulu

No Peneliti Tahu Judul Masalah Metode Hasil


. n
1. Wa Ode 2021 Edukasi Gizi Mengemban Researc Hasil dari
Sri Wati dengan gkan, h and penelitian ini
Lestari Media memvalidas develop menunjukkan
Aplikasi i, dan ment bahwa dengan
Berbasis melihat (R&D) menggunakan
Android efektivitas dengan aplikasi,
untuk aplikasi melibat pengetahuan,
Meningkatka berbasis kan ahli sikap, dan
n android IT dan perilaku ibu
Pengetahuan, untuk pakar hamil terhadap
Sikap dan meningkatk gizi. KEK
Tindakan Ibu an meningkat
Hamil pengetahua dengan
Tentang n gizi, persentase
Kekurangan sikap, dan peningkatan
Energi perilaku ibu masing-
Kronik hamil masing
(KEK) tentang sebesar 72%,
Kekurangan 78%, dan
Energi 39%.
Kronik
(KEK)
2. Yunita 2022 Aplikasi Membangu Wawan Hasil
Rahma, Panduan Gizi n aplikasi cara di pengujian
Dini Makanan berbasis Puskes aplikasi yang
Suhartini Balita mobile mas dikembangkan
, Sufiatul Berbasis sebagai dan menunjukkan
Maryana Android platform Posyan bahwa semua
panduan du di menu
gizi Pakuan berfungsi
makanan dengan sesuai dengan
balita yang para fungsinya.
tepat dan dokter,
seimbang perawat
sesuai , dan
dengan usia petugas
dan -
kebutuhan petugas
gizinya, lapanga
serta n
terdapat
kalkulator
gizi balita
untuk
memantau
status gizi
balita
3. Nelly 2020 Rancang Merancang Metodo Hasil
Aprining Bangun aplikasi gizi logi pengujian
rum, Aplikasi Gizi TKPI Softwar didapatkan
Carudin Berbasis berbasis e bahwa
Carudin, Android android Develo sebagian besar
Eka Berdasarkan yang pment responden
Andriani Tabel bermanfaat Life memberikan
Komposisi membantu Cycle respon suka
Pangan masyarakat (SDLC) dan sangat
Indonesia agar Dengan suka, baik
(TKPI) mengetahui pendek pada tampilan
informasi atan desain, ukuran
gizi dan metode gambar,
kebutuhan Waterfa struktur
gizi yang ll penilaian IMT,
harus struktur
dikonsumsi penilaian
dalam konsumsi,
bentukan kemudahan
harian penilaian IMT,
berdasarkan penilaian
pedoman konsumsi,
TKPI kemudahan
tingkat
konsumsi,
kesepatan
penilaian IMT,
kecepatan
penilaian
konsumsi,
serta
kecepatan
tingkat
konsumsi.

4. Esther 2021 Aplikasi Mengemban Metode Metode Scrum


Irawati Mobile Untuk gkan Scrum sangat
Setiawan Memantau aplikasi sebagai membantu
, et al. Body Mass mobile metodo proses
Index Dengan untuk logi pencatatan
Metodologi memantau pengem kemajuan
Scrum Body Mass bangan pengerjaan
Index aplikasi tugas-tugas
(BMI) guna . dalam
mengontrol Tahapa pembuatan
tingkat n aplikasi
tumbuhnya metode sehingga dapat
obesitas scrum menghasilkan
pada terdiri aplikasi
masyarakat dari penghitung
pada masa Sprint BMI berbasis
pandemi Plannin mobile.
g yang
berfoku
s pada
Product
Backlo
g
5. Achmad 2019 Perancangan Media Researc Hasil
Noe’man Pembelajaran pembelajara h and penelitian
dan Gizi Ibu n gizi pada Develo didapatkan
Hendarm Hamil Untuk ibu hamil pment bahwa dengan
an Lubis Menanggulan untuk diterapkan
gi Kematian menanggula aplikasi bisa
dan Cacat ngi resiko menjadi media
Pada Bayi kematian pembelajaran
Berbasis dan cacat gizi ibu hamil
Android pada bayi ini juga dapat
berbasis memudahkan
android ibu hamil
khususnya
dalam mencari
informasi
mengenai gizi
yang mereka
butuhkan
selama masa
kehamilan.

4.3 Keberlanjutan dan Efektivitas aplikasi YessNutrition


A. Keberlanjutan
Analisis keberlanjutan dari aplikasi YessNutrition nantinya akan digunakan
sebagai media untuk meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat
terhadap kualitas asupan gizi sebagai solusi dari permasalahan kekurangan
gizi dan stunting di Kecamatan Sekotong , kabupaten Lombok Barat dengan
melakukan analisis SWOT (Strength, Weakness, Opportunities, dan Threats).
Tabel 4.1 Analisis SWOT
Kekuatan (Strength) Kelemahan (Weakness)
 Sebagai media yang dapat digunakan  Pengembangan dan peroses
untuk meningkatkan kesadaran dan validasi ahli yang memakan
pengetahuan tentang pola hidup sehat waktu relative lama
melalui pola konsumsi yang baik  Perlunya penyesuaian
 Memiliki berbagai fitur yang dapat dengan berbagai tipe
digunakan untuk memenuhi berbagai prangkat smartphone
kebutuhan informasi maupun  Memerlukan lebih banyak
kebutuhan lainya seperti, informasi pengembangan untuk
kebutuhan gizi harian, fitur pengingat meningkatkan fungsi dan
waktu makan, fitur scan untuk melihat ragam fitur yang tersedia
kandungan gizi dari makanan yang
dikonsumsi sampai pada fitur berita
yang menyediakan berbagai informasi
tentang pola makan yang baik dan
sehat
 Aplikasi berbasis mobile app,
sehingga lebih mudah menjangkau
berbagai lapisan masyarakat karena
sudah tingginya penggunaan smart
phone dan internet di masyarakat.
 Aplikasi berbasis mechine learning
sehingga memiliki berbagai
keunggulan dalam pengolahan
informasi dan mendukung berbagai
fitur cerdas seperti scaning untuk
melihat kandungan gizi dalam
makanan maupun ketersedian
informasi secara real time terhadap
kebutuhan gizi harian.
 Aplikasi dapat diakses secara gratis
dengan menggunakan koneksi internet
dan tidak menghabiskan ruang
penyimpanan / memory yang besar.
 Memiliki user interface yang
sederhana namun tetap menarik
ssehingga mudah untuk di operasikan.
Peluang (Opportunities) Ancaman (Threats)
 Kebutuhan akan inovasi media yang  Berpotensi terjadi bug pada
dapat meningkatkan pengetahuan serta sistem apabila kuantitas
kepedulian masyarakat tentang pengguna tinggi sehingga
kualitas gizi dan pola makan yang terus membutuhkan update
benar untuk menyelesaikan persoalan untuk perbaikan sistem.
tingkat gizi masyarakat yang rendah
serta berbagai permasalahan gizi
lainnya
 Perkembangan IPTEK yang terus
mengalami peningkatan membuat
hadirnya inovasi baru berbasis
teknologi untuk menyelesaikan
permasalahan yang ada.
 Tingginya penggunaan smartphone
dan internet oleh masayarakat
 Adanaya peningkatan tren gaya hidup
sehat di masayarakat terutama
kelompok usia remaja
 Minimnya produk inovasi serupa

Adanya kebutuhan yang tinggi terhadap sebuah inovasi dibidang


teknologi yang mampu menyelesaikan permasalahan kekurangan gizi dan
stunting di kecamatan Sekotong, kabupaten Lombok Barat dengan
memanfaatkan tingginya penggunaan smartphone dan internet di masyarakat
membuat keberlanjutan dari aplikasi YessNutrition menjadi sangat
dimungkinkan ditambah dengan minimnya ancaman yang dapat terjadi.
4.3.1 Efektivitas Aplikasi YessNutrition
YessNutrition sebagai aplikasi pemantau gizi berbasis Android
memiliki potensi yang sangat besar dan efektivitas yang tinggi dikarenakan
berbagai kelebihan atau keunggulan yang dimiliki. Melalui aplikasi
YessNutrition semua orang dapat memantau kebutuhan gizi hariannya,
ketercukupan asupan gizi, informasi kandungan gizi, berita maupun informasi
tentang pola hidup sehat sampai pada pengaturan pola makan. Dengan
berbagai fitur tersebut maka efektivitas dari penggunanya sangat tinggi,
ditambah degan akses yang mudah dan tampilan yang menarik. Proyeksi
efektivitas aplikasi YessNutrition dapat diproyeksikan dengan keberhasilan
aplikasi maupun media sejenis dalam meningkatkan pengetahuan dan
kepedulian masayarakat tentang gizi dan tentunya dengan berbagai
keunggulan dan kebaharuan fitur efektivitas penggunan aplikasi YessNutrition
dapat jauh lebih tinggi.
Tabel 4.2 Tingkat pengetahuan subjek sebelum dan sesudah penggunaan
aplikasi
Skor Pengetahuan
Kategori Sebelum Sesudah
n % n %
Baik ( ≥ 75 – 100%) 20 23,5 72 84,7
Cukup ( 60 – 75 %) 23 27,1 9 10,6
Kurang ( ≤ 60%) 42 49,4 4 4,7
Mean ± SD 66.12 ± 12.91 84.35±11.06
Berdasarkan hasil diatas, dapat dilihat bahwa penggunaan aplikasi
YessNutrition ini memiliki efektivitas yang tinggi dalam meningkatkan
pengetahuan dan kesadaran masyarakat terkait kebutuhan gizi dan pola
konsumsi yang baik, serta edukasi pencegahan stunting, dengan skor sebesar
84.35. Aplikasi ini didukung dengan berbagai fitur yang dapat bekerja secara
real time memberikan informasi yang dibutuhkan pengguna dan fleksibilitas
penggunaan yang dapat menjangkau semua kalangan dan kelompok usia akan
mampu menyelesaikan permasalahan kekurangan gizi dan stunting di
kecamatan Sekotong, kabupaten Lombok Barat.
Gambar 4.6 Pengujian Aplikasi kepada Ibu-Ibu di kecamatan Sekotong

DAFTAR PUSTAKA

A. Fadilah, M. N. P, S. Lumbanbatu, and S. Defiyanti, “Pengelompokan


kabupaten/kota di indonesia berdasarkan faktor penyebab stunting pada
balita menggunakan algoritma k-means,” JIKO (Jurnal Inform. dan
Komputer), vol. 6, no. 2, pp. 223–230, 2022.

A. Noe’man and H. Lubis, “Perancangan Pembelajaran Gizi Ibu Hamil Untuk


Menanggulangi Kematian dan Cacat Pada Bayi Berbasis Android,” Semin.
Nas. Sains dan Teknol. Inf., vol. 2, no. 1, 2019.
A. Y. Aprilia et al., Upaya Pencegahan Stunting dengan Perbaikan Pola Makan
dan Pola Hidup Sehat. Tasikmalaya: Perkumpulan Rumah Cemerlang
Indonesia (PRCI), 2022.

Badan Pusat Statistik (2021). Kecamatan Sekotong Dalam Angka 2021. Lombok
Barat: BPS Kabupaten Lombok Barat.

E. I. Setiawan, H. K. B. Prakoso, T. P. Gunawan, E. Setyati, and J. Santoso,


“Aplikasi Mobile Untuk Memantau Body Mass Index Dengan Metodologi
Scrum,” Teknika, vol. 10, no. 3, pp. 242–250, 2021, doi:
10.34148/teknika.v10i3.405.
Efendi, D., & Sari, D. (2017). Aplikasi Mobile - Health Sebagai Upaya
Meningkatkan Kualitas Pelayanan Keperawatan Anak Dengan Penyakit
Kronis Pada Seting Home Hospital: Kajian Literatur. Jurnal Keperawatan
Indonesia , 1-8.

F. W. S. Ningtyias, L. Y. R, and N. Rohmawati, Gizi Dalam Daur Kehidupan.


Jember: UPT Percetakan & Penerbitan Universitas Jember, 2020.
Hasibuan, Juliansyah. 2020. “Apakah Itu Society 5.0?” Issuu. 2020.
https://issuu.com/perencanaandanpelapo5683/docs/warta_2020_-
_semester_1_09_september_2020_final/s/11165137.

Jannah, S. R., Husain, F., Iswari, R., & Arsi, A. A. (2021). Pemanfaatan Mobile
Health (mH) dan Dampaknya Pada Perilaku Kesehatan Mahasiswa
Universitas Negeri Semarang (UNNES). Jurnal Sosiologi Nusantara ,
181-192.

K. K. R. I. Kemenkes RI, Pedoman Gizi Seimbang. Jakarta: Direktorat Jenderal


Bina Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak, Kementerian Kesehatan Republik
Indonesia, 2014.
K. K. R. I. Kemenkes RI, “Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 28 Tahun 2019 Tentang Angka Kecukupan Gizi Yang Dianjurkan
Untuk Masyarakat Indonesia,” Jakarta, 2019. [Online]. Available:
http://www.scopus.com/inward/record.url?eid=2-s2.0-
84865607390&partnerID=tZOtx3y1%0Ahttp://books.google.com/books?
hl=en&amp;lr=&amp;id=2LIMMD9FVXkC&amp;oi=fnd&amp;pg=PR5&
amp;dq=Principles+of+Digital+Image+Processing+fundamental+technique
s&amp;ots=HjrHeuS_
K. N. Fauziyah et al., “RISK FACTORS FOR STUNTING IN CHILDREN
TODDLER AGE,” vol. 16, no. 1, pp. 5–11, 2022.

M. Yulianti, “Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Penerapan Gizi


Seimbang Pada Balita Di Masa Pandemi Covid 19,” JIKSA-Jurnal Ilmu
Keperawatan Sbelas April, vol. 4, no. 1, pp. 1–10, 2022.

Mardiya. (2019, November 29). Mengenal Konsep Society 5.0. Retrieved Januari
19, 2023, from Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Pengendalian
Penduduk dan Keluarga Berencana:
https://pemberdayaan.kulonprogokab.go.id/detil/909/mengenal-konsep-
society-50

N. Apriningrum, C. Carudin, and E. Andriani, “RANCANG BANGUN


APLIKASI GIZI BERBASIS ANDROID BERDASARKAN TABEL
KOMPOSISI PANGAN INDONESIA,” TKPI. Sist. J. Sist. Inf., vol. 9, no.
3, pp. 567–585, 2020.
R. Indriyani, “Peningkatan Pengetahuan Pada Ibu Hamil Dan Ibu Balita Untuk
Mencegah Stunting Di Desa Bhakti Negara Kecamatan Baradatu
Kabupaten Way Kanan,” J. Pengabdi. Masy., vol. 1, no. 2, pp. 128–129,
2022, [Online]. Available: https://jurnal.jomparnd.com/index.php/jpabdi

Stikes Husada Borneo (2022, Maret 16). Pengertian Ilmu Gizi dan Mengapa
Penting dalam Masyarakat? Retrieved Januari 16, 2023, from Sekolah
Tinggi Ilmu Kesehatan Husada Borneo: https://stikeshb.ac.id/pengertian-
ilmu-gizi/#:~:text=Secara%20umum%2C%20pengertian%20Ilmu
%20Gizi,acuan%20dalam%20menerapkan%20program%20tertentu
Sumaryanto. 2022. “Mengenal Society 5.0 Dan Penerapannya Dalam Berbagai
Bidang.” Universitas Stekom. 2022. http://sistem-komputer-
s1.stekom.ac.id/informasi/baca/Mengenal-Society-5.0-dan-Penerapannya-
dalam-Berbagai-Bidang/b27d827c3bccda45a80ce636911251e84105ce45.

W. O. S. W. Lestari, “Edukasi Gizi Dengan Media Aplikasi Berbasis Android


Untuk Meningkatkan Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Ibu Hamil
Tentang Kekurangan Energi Kronik (Kek),” Universitas Hasanuddin, 2021.
Wardawati et al., Dasar-Dasar Ilmu Gizi. Pidie Aceh: Yayasan Penerbit
Muhammad Zaini, 2022.

Y. Rahma, D. Suhartini, and S. Maryana, “Aplikasi Panduan Gizi Makanan Balita


Berbasis Android,” J. Teknoinfo, vol. 16, no. 2, p. 238, 2022, doi:
10.33365/jti.v16i2.1790.

Anda mungkin juga menyukai