BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Ilmu gizi merupakan disiplin ilmu yang mempelajari tentang segala sesuatu
mengenai makanan, gizi dan zat lainnya yang memiliki hubungan dengan
kesehatan, pemrosesan zat dan penyakit yang digunakan sebagai acuan dalam
menerapkan program tertentu (Stikes Husada Borneo, 2022). Ilmu gizi juga
diartikan sebagai ilmu yang mempelajari mengenai cara mencapai, memperbaiki,
dan mempertahankan kesehatan tubuh melalui konsumsi makanan. Lingkup ilmu
gizi terkait dengan kesehatan yang saat ini menjadi pusat perhatian adalah
berbagai pemeriksaan, mulai dari pemeriksaan fisik, klinis, antropometri,
radiologi, hingga mendeteksi status gizi seseorang (Wardawati et al., 2022).
Para ahli gizi mengelompokkan zat-zat gizi ke dalam enam kelompok, yaitu
karbohidrat, lemak, protein, vitamin, mineral, dan air. Terdapat dua kelompok zat
gizi, yaitu karbohidrat (pati dan gula) dan lemak menjadi sumber energi utama
bagi tubuh. Yang kedua, yaitu protein yang menjadi zat pembangun dan zat
pengganti sel-sel yang rusak. Sementara tiga kelompok zat gizi yang lain, yaitu
air, vitamin, dan mineral tidak menjadi senyawa pembangun atau sumber energi.
Akan tetapi kelompok ini mempunyai peranan penting bagi tubuh. Penting bagi
masyarakat untuk memenuhi kebutuhan gizi seimbang, terutama yang berkaitan
dengan enam kelompok zat gizi tersebut. Gizi seimbang sendiri didefinisikan
sebagai susunan pangan yang mengandung zat gizi dalam jumlah dan jenis yang
sesuai dengnan kebutuhan tubuh, dengan memperhatikan prinsip keanekaragaman
pangan, aktivitas fisik, perilaku hidup bersih, dan memantau berat badan secara
berkala dalam rangka mempertahankan berat badan normal (Yulianti, 2022).
Gambar 2.1 Tumpeng Gizi Seimbang Sebagai Pedoman Konsumsi
Keseharian
2.1.3 Stunting
Gambar 2.2 Peta Wilayah Sekotong Gambar 2.3 Peta Pulau Lombok
Society 5.0 berfungsi sebagai pengolah data dan menganalisis data yang
bersumber dari manusia itu sendiri dan melalui sensor fisik berupa data manusia
itu sendiri lalu mengumpan balikkan data yang diperoleh dari IoT dan AI yang
kembali pada manusia dengan berbagai bentuk fisik. Bentuk dari pengaplikasian
konsep society 5.0 dalam kehidupan sosial diantaranya: society 5.0 pada bidang
pengiriman/distribusi, society 5.0 otomastis rumah pintar, society 5.0 pada
kesehatan medis, society 5.0 pada pertanian dan society 5.0 pada transportasi
(Hasibuan 2020). Kerangka dari society 5.0 bukan hanya untuk negara jepang,
namun tujuan dikembangkannya konsep ini untuk menyelesaikan dan menghadapi
masalah sosial di seluruh dunia. Konsep ini memiliki tujuan yang sama dengan
sustainable development goals (SDGs) yaitu untuk mencapai kesejahteran
masyarakat diseluruh dunia. Tujuan dari era society 5.0 adalah untuk mewujudkan
peningkatan pertumbuhan dan perkembangan teknologi secara menyeluruh.
DAFTAR PUSTAKA
Badan Pusat Statistik (2021). Kecamatan Sekotong Dalam Angka 2021. Lombok
Barat: BPS Kabupaten Lombok Barat.
Jannah, S. R., Husain, F., Iswari, R., & Arsi, A. A. (2021). Pemanfaatan Mobile
Health (mH) dan Dampaknya Pada Perilaku Kesehatan Mahasiswa
Universitas Negeri Semarang (UNNES). Jurnal Sosiologi Nusantara ,
181-192.
Mardiya. (2019, November 29). Mengenal Konsep Society 5.0. Retrieved Januari
19, 2023, from Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Pengendalian
Penduduk dan Keluarga Berencana:
https://pemberdayaan.kulonprogokab.go.id/detil/909/mengenal-konsep-
society-50
Stikes Husada Borneo (2022, Maret 16). Pengertian Ilmu Gizi dan Mengapa
Penting dalam Masyarakat? Retrieved Januari 16, 2023, from Sekolah
Tinggi Ilmu Kesehatan Husada Borneo: https://stikeshb.ac.id/pengertian-
ilmu-gizi/#:~:text=Secara%20umum%2C%20pengertian%20Ilmu
%20Gizi,acuan%20dalam%20menerapkan%20program%20tertentu
Sumaryanto. 2022. “Mengenal Society 5.0 Dan Penerapannya Dalam Berbagai
Bidang.” Universitas Stekom. 2022. http://sistem-komputer-
s1.stekom.ac.id/informasi/baca/Mengenal-Society-5.0-dan-Penerapannya-
dalam-Berbagai-Bidang/b27d827c3bccda45a80ce636911251e84105ce45.