Anda di halaman 1dari 2

Nama : Tharisya Amiharna Kayla

NIM : J011201085

Risiko Karsinoma Rongga Mulut pada Pasien HIV


Infeksi HIV menyebabkan defisiesnsi imun dan meningkatkan karsinogenesis sehingga
dapat meningkatkan risiko kanker mulut stadium lanjut.1 Disfungsi imunologi akibat
penurunan serum jumlah limfosit CD4 T bertanggung jawab atas terjadinya lesi rongga
mulut. Karena HIV secara khusus bekerja pada sel CD4, AIDS telah didefinisikan secara
klinis jika jumlah CD4 di bawah 200 (<15%) menurut Centre for Disease Control and
Prevention (CDC). Lesi yang umumnya dikaitkan dengan infeksi HIV adalah kandidiasi oral,
oral hairy leukoplakia, sarkoma Kaposis, oral lichen planus, dan oral lichenoid. 2 Lesi-lesi
tersebut menunjukkan gelaja klinis yang mengarah pada karsinoma rongga mulut. Karsinoma
rongga mulut pada stadium awal muncul sebagai daerah eritroplastik pada lebih dari 60%
kasus. Sekitar 12% dari karsinoma rongga mulut awalnya muncul sebagai area putih yang
serupa dengan leukoplakia dan juga dapat muncul sebagai campuran lesi merah dan putih.
Adanya ulserasi kronis (evolusi lebih dari satu bulan), bukan karena trauma kronis, dapat
dicurigai sebagai sebuah keganasan, terutama jika sulit untuk dipalpasi, batas tidak teratur,
dan terjadi distorsi jaringan. Lesi ulseratif traumatis jinak ditandai dengan margin yang jelas
dan permukaan ulseratif homogen dengan adanya lingkaran cahaya putih peri-ulseratif. Lesi
dengan penyebab traumatis yang mendasari biasanya menjadi alasan pengecualian
pengkategorian lesi sebagai bentuk keganasan. Pasien dengan kasus tersebut harus ditinjau
dalam dua minggu untuk memastikan bahwa lesi telah hilang; jika tidak, maka diperlukan
pemeriksaan biopsi. Ada kemungkinan bahwa karsinoma mulut stadium awal juga dapat
muncul sebagai lesi terangkat atau timbul atau lesi granular.3

Secara umum kemungkinan besar tumor kecil merupakan tumor yang baru saja
berkembang, dan sebaliknya, kita bisa berasumsi bahwa tumor dengan ukuran besar adalah
tumor dengan waktu evolusi yang lebih lama. Parameter T—ukuran tumor—dalam
klasifikasi AJCC (Tclinical-Tc: diameter maksimum tumor sebelum diangkat, atau T-Tp-
patologis: diameter tumor maksimum dalam spesimen bedah) adalah parameter yang paling
umum digunakan untuk menentukan apakah suatu tumor kecil atau tidak sehingga tumor T1
dianggap tumor kecil karena telah terbukti prognosisnya secara signifikan lebih baik daripada
karsinoma mulut dengan tahap T lebih besar dari 1. Menurut klasifikasi TNM AJCC terbaru,
karsinoma mulut T1 adalah tumor dengan ukuran kurang dari 2 cm sehingga pada
pemeriksaan klinis rongga mulut, karsinoma harus berukuran kurang dari 2 cm. Prognosis
yang baik dari karsinoma kecil mulut ditentukan oleh kemungkinan yang lebih rendah dari
lesi tersebut untuk bermetastasis ke jaringan yang jauh dari rongga mulut, terutama di
kelenjar getah bening leher (N+ dalam sistem AJCC). selain itu, kedalaman invasi tumor juga
dianggap sebagai salah satu parameter untuk memprediksi prognosis pasien dengan kanker
mulut. Invasi dengan kedalaman lebih besar dari 3 mm memiliki tingkat kelangsungan hidup
yang jauh lebih rendah. AJCC telah memasukkan kedalaman invasi tumor di antara kondisi
parameter T, sehingga tumor dengan kedalaman invasi >5 mm akan dianggap sebagai T2.
Dengan demikian, karsinoma rongga mulut dapat diagnosis lebih awal ketika kedalaman
kurang dari 5 mm.3

Referensi:

1. Motlokwa K, Tsima BM, Martei Y, Ralefala T, Galebole F, Stephens-Shields AJ,


Grover S, Gross R. Disparities in Oral Cancer Stage at Presentation in a High HIV
Prevalence Setting in Sub-Saharan Africa. JCO Global Oncol. 2022; 8: e2100439.
DOI https://doi.org/10.1200/GO.21.00439.
2. Maloth S, Shrinivas TR, Pramod Krishna B, Nagarathna PJ. Prevalence of
Oromucosal Lesions in HIV Positive Patients Receiving Haart-A Prospective Clinical
Study. J Family Med Prim Care. 2020; 9: 4821-5.
3. González-Moles MÁ, Aguilar-Ruiz M, Ramos-García P. Challenges in the Early
Diagnosis of Oral Cancer, Evidence Gaps and Strategies for Improvement: A Scoping
Review of Systematic Reviews. Cancers. 2022; 14: 4967. DOI
https://doi.org/10.3390/ cancers14194967.

Anda mungkin juga menyukai