1. Pria (alan)
2. 60 tahun (bella)
3. Bengkak bagian bawah rahang kanan (nadira)
4. Sakit saat makan (fatin)
5. Bengkak dan sakit berkurang saat tidak makan (fera)
6. Ada mengganjal di bawah lidah saat bicara dan mengunyah (selda)
7. Berwarna kemerahan (putri)
8. Mulut kering (nabsin)
9. Mulut terasa asin (zara)
10. Kebiasaan merokok (dini)
11. Pembesaran jantung (vina)
12. hypertensi (kiki)
13. Obat furosemida (roy)
Pertanyaan Penting:
1. Apa penyebab adanya bengkak dan rasa sakit saat makan pada skenario? (sisilia)
2. Apa diagnosis kasus pada skenario? (jaddid)
3. Apa saja pemeriksaan yang dilakukan dalam menegakkan diagnosis pada skenario? (putri)
4. apa penatalaksanaan kasus pada skenario? (selda)
5. apa saja klasifikasi kelenjar ludah? (fera)
6. Apa fungsi obat furosemida? (fatin)
7. Apa saja jenis obstruksi kelenjar ludah? (zara)
8. Apa saja tanda dan gejala sialolitiasis? (dini)
Urutan perpen
1 (jaddid)
6 (nabsin)
5 (roy)
7 (vina)
3 (kiki)
2 (nadira)
8 (bella)
4 (alan)
Jawab perpen
1. alan,roy
2. sisilia,kiki
3. vina,nadira
4. jaddid,putri
5. dini,zara
6. selda,fatin
7. nabsin,bella
8. fera
D. Tujuan Pembelajaran
1. Mahasiswa Mampu mengetahui jenis-jenis dari kelenjar Saliva (sisilia)
2. Mahasiswa Mampu mengetahui Etiologi Kelenjar Saliva
3. Mengetahui diagnosis kasus sesuai skenario
4. Mengetahui penatalaksanaan pada kasus sesuai skenario
5. Mahasiswa Mampu menjelaskan perawatan pada kasus sesuai skenario
1. Apa penyebab adanya bengkak dan rasa sakit saat makan pada skenario? (sisilia)
Sialolithiasis adalah kondisi jinak yang melibatkan pembentukan batu di dalam saluran kelenjar
ludah utama: kelenjar parotis, submandibular, dan sublingual.
3. Apa saja pemeriksaan yang dilakukan dalam menegakkan diagnosis pada skenario?
(putri)
Perawatan lebih lanjut ditentukan berdasarkan ukuran, jumlah, dan lokasi sialolith jika
manajemen konservatif tidak berhasil.
Saliva dihasilkan oleh glandula salivari yang terdiri dari tiga pasang glandula yaitu glandula
parotis, glandula submandibularis, dan glandula sublingualis
a) Glandula parotis
Glandula parotis merupakan kelenjar ludah terbesar, berbentuk irreguler akan tetapi dilihat dari
permukaan lateralnya nampak berbentuk segitiga.
Glandula parotis terdapat dalam fossa yang pada bagian depan dibatasi oleh margo posterior
ramus mandibula dan musculus pterygoideus. Pada bagian belakang fossa dibatasi oleh pars
tympanica ossis temporalis, kartilago meatus austici, margo anterior processus mastoidei, dan
musculus sternocleidomastoideus. Pada bagian medial, fossa dibatasi oleh processus styloideus,
otot-otot stylohyoideus dan styloglossus, arteri carotis interna dan vena juguaris interna.
Sedangkan pada bagian ventromedial, fossa dibatasi oleh venter posterior musculi digastrici.
b) Glandula submandibularis
Glandula submandibularis besarnya kurang lebih setengah dari besar glandula parotis dan
memiliki bentuk oval, pipih, dan terletak dalam trigonum submandibularis. Duktus
submandibularis (duktus Whartoni) bermuara ke cavum oris. Plika sublingualis adalah lipatan
mukosa dasar kulit yang ditonjolkan oleh duktus Whartoni bersama glandula sublingualis.
Perdarahan glandula submandibularis berasal dari cabang-cabang kecil arteri facialis dan arteri
submentalis.
c) Glandula sublingualis
Glandula sublingualis adalah kelenjar ludah besar yang terkecil yang memiliki bentuk
memanjang dan sempit. Glandula ini terletak di dasar mulut, pada otot mylohyoideus antara otot
geniohyoid, genioglossus, dan hyoglossus pada satu sisi dan facies medialis corpus mandibula
pada sisi lain. Pada mandibula terletak pada fovea sublingualis. Glandula sublingualis tertutup
langsung oleh membran mukosa mulut dan menonjolkan mukosa membentuk plika sublingualis.
tambahan:
WHO juga mengklasifikasikan kelainan saliva akibat tumor ke dalam : tumor epitelial, tumor
epitelial malignan, tumor mesenkimal, malignan, limfoma malignan, tumor metastase
etiologi sialolitis
Faktor-faktor yang diyakini mempengaruhi pembentukan batu ludah dibagi menjadi dua
kelompok besar: anatomi, yang mempengaruhi pembentukan atau aliran air liur (yaitu, stenosis
saluran atau peradangan), dan komposisi (yaitu, peningkatan kandungan kalsium atau fungsi
enzim yang berubah).
Faktor-faktor tambahan seperti penurunan asupan cairan dan efek samping farmakologis yang
mengakibatkan penurunan produksi air liur (yaitu, penggunaan diuretik) masih dalam penelitian.
Dalam beberapa tahun terakhir, merokok tembakau telah dibahas sebagai faktor risiko potensial
untuk pembentukan batu saliva. Tembakau dapat menginduksi peradangan di dalam saluran
ludah dan menurunkan produksi amilase ludah.
diagnosis banding
Sialolitiasis
Sialadenitis (inflamasi atau infeksi)
Neoplasma
Namun, presentasi klinis dapat bervariasi, dan diagnosis banding untuk patologi rongga mulut
dan wajah bisa sangat luas dan sangat bergantung pada temuan pemeriksaan fisik dan riwayat
klinis.