The teacher must also know the urgency of applying the PAIKEM method because in
this context we are certainly aware of the importance or urgency of implementing a learning
method in the school environment, especially in the classroom where the teaching and learning
process is created. In addition, it is certainly not easy to create a truly ideal classroom
atmosphere. But it is also not difficult to create a very good learning model. In the meantime,
a teacher can use a variety of learning methods that are seen as capable of forming a very
pleasant atmosphere. So that all students in the class are able to properly capture the core
things in the learning conveyed by the teacher. The principles in the application of PAIKEM
are as follows: 1) Cooperative learning from individual learning, 2) Implementation of
learning to understand from rote learning, 3) Transition from knowledge-based theory to
interactive formats, process skills, and problem solving, 4) The paradigm of students learning
is not the teacher teaching 5) Evaluation is carried out in the form of authentic assessments,
such as portfolios, projects, student reports, or student performances instead of traditional
evaluations . However, in implementing PAIKEM, there are definitely advantages and
disadvantages, as in the advantages, which are interesting/recreative, varied, giving students
the opportunity to use more time by sharing experiences or knowledge with friends in
discussion activities so that overall students will be active, and learning further increase
solidarity and mutual respect among students while the weakness is the occurrence of
unhealthy competition and interdependence of students. The weakness of a teacher is that
inevitably he has to play an active, proactive and creative role in finding and designing
alternative media/teaching materials that are easy, cheap and simple. But it still has relevance
to the theme of the subject being studied by students. The use of multimedia devices such as
ICT is indeed very ideal, but not all schools are able to access it.
Keyword: PAIKEM, Application of PAIKEM, Urgency, Concept
PENDAHULUAN
Proses belajar mengajar sangat menentukan peningkatan kualitas pendidikan.
Perolehan belajar berupa nilai-nilai dan keterampilan tertentu terukur melalui proses dan hasil
belajar. Sistem pembelajaran masa lalu dianggap tidak mampu lagi menopang tercapainya
tujuan pendidikan secara menyeluruh. Oleh karena itu, upaya melakukan inovasi bidang
pembelajaran selalu dikembangkan. Di sekolah dasar, pendekatan dalam pembelajaran yang
dianggap relevan untuk menjawab tuntutan zaman adalah pendekatan aktif, kreatif, efektif dan
menyenangkan atau biasa disingkat PAKEM. Dikatakan demikian karena pendekatan PAKEM
dapat mengakomodasi tuntutan perkembangan seluruh aspek dalam diri anak, baik dari
kognitif, afektif maupun psikomotor.
PAIKEM adalah singkatan dari kata Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif,dan
Menyenangkan. Disebut demikian karena pembelajaran ini dirancang untuk Mengaktifkan
siswa, dengan metode Inovatif,dan mengembangkan Kreativitas sehingga Efektif, namun tetap
Menyenangkan. Hal ini sejalan dengan amanat Permendiknas No 41 Tahun 2007:‚ “Proses
pembelajaran pada setiap satuan pendidikan dasar dan menengah harus interaktif, inspiratif,
menyenangkan, menantang, dan memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta
memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan
bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik”.
Aktifitas berarti bahwa dalam proses pembelajaran guru harus menciptakan suasana
dimana siswa aktif berpikir, bertanya, mengungkapkan ide, bereksperimen, menerapkan
konsep yang dipelajari dan kreatif. Belajar memang merupakan proses aktif dimana siswa
membangun pengetahuannya, bukan proses pasif dimana guru hanya menerima ceramah
tentang pengetahuan. Jika pembelajaran tidak memberikan kesempatan kepada siswa untuk
berpikir aktif, maka pembelajaran bertentangan dengan hakikat pembelajaran.
Pembelajaran inovatif, inovatif dapat diadaptasi dari model pembelajaran yang
menyenangkan. Belajar yang menyenangkan adalah kunci pembelajaran yang inovatif. Tentu
saja, ketika siswa didorong bahwa belajar itu fundamental, tidak ada lagi siswa yang pasif di
kelas, kecemasan dan tekanan tenggat waktu, kemungkinan gagal, kebosanan dan perasaan
tidak nyaman lainnya.
Kreatif dirancang untuk guru untuk membuat kegiatan belajar yang berbeda untuk
memenuhi berbagai tingkat siswa. Dalam PAIKEM, siswa bekerja keras, memberikan
kesempatan yang begitu banyak kepada siswa untuk menghasilkan produk pembelajaran.
Produk tersebut dapat berupa karya seni, puisi, esai, pantun, lagu, tarian, bagan, tabel, diagram,
model tiga dimensi, memecahkan masalah dan lain-lain. Dengan demikian, imajinasi dan
kreativitas siswa dapat berkembang secara optimal.
Efektif berarti bahwa setiap model pembelajaran yang dipilih harus menjamin tercapainya
tujuan pembelajaran dengan sebaik-baiknya. Hal ini dapat ditunjukkan dengan diperolehnya
keterampilan baru oleh siswa setelah proses belajar mengajar. Pada akhir proses pembelajaran,
pengetahuan, sikap dan keterampilan siswa harus berubah.
Menyenangkan adalah suasana pembelajaran yang jauh dari rasa bosan dan
menyeramkan, sehingga siswa dapat memusatkan perhatiannya secara penuh pada
pembelajaran. Berdasarkan hasil penelitian, tingginya waktu curah perhatian terbukti
meningkatkan hasil belajar. Keadaan aktif dan menyenangkan tidaklah cukup jika proses
pembelajaran tidak efektif. Proses pembelajaran yang efektif menghasilkan apa yang harus
dikuasai siswa setelah proses pembelajaran berlangsung, sebab pembelajaran memiliki
sejumlah tujuan pembelajaran yang harus dicapai. Jika pembelajaran hanya aktif dan
menyenangkan tetapi tidak efektif, maka pembelajaran tersebut tak ubahnya seperti bermain
biasa.
Inti model PAIKEM dengan demikian terletak pada kemampuan guru dalam memilih
strategi dan metode pembelajaran yang inovatif. Strategi pembelajaran yang dapat diaktifkan
oleh siswa adalah strategi pembelajaran yang berorientasi pada siswa (pembelajaran terpusat).
Dalam penerapan strategi pembelajaran ini, guru berperan sebagai fasilitator yaitu. dia
membantu siswa untuk belajar. Siswa memperoleh pengetahuan berdasarkan pengalaman
mereka sendiri, bukan pengetahuan yang diberikan oleh guru.
Untuk menfokuskan pembahasan masalah Artikel ilmiah dalam ini, maka penulis merumuskan
masalah penelitian sebagai berikut:
1. Penerapan model PAIKEM
2. Konsep pada penerapan Model PAIKEM
3. Urgensi penerapan model PAIKEM
4. Prinsip – prinsip dalam PAIKEM
5. Kelebihan dan kelemahan yang mempengaruhi penerapan model PAIKEM
METODE
Artikel ilmiah ini dengan menggunakan metode studi kepustakaan atau literatur review.
Studi literatur bisa didapat dari berbagai sumber baik jurnal, buku, dokumentasi, internet dan
Pustaka, dengan itu jenis penulisan yang digunakan adalah studi literatur review yang berfokus
pada hasil penulisan yang berkaitan dengan topik atau variabel penulisan.
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Penerapan model PAIKEM dalam pembelajaran
Secara fisik, ada beberapa ciri menonjol yang tampak dalam proses pembelajaran yang
menerapkan model PAKEM. (Hanifah, 2016)
1. Menggunakan sumber belajar yang beraneka ragam, dan tidak lagi mengandalkan
buku sebagai satu-satunya sumber belajar. Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk
lebih memperkaya pengalaman belajar peserta didik. Bukan semata-mata untuk
menafikan sama sekali buku pelajaran sebagai salah satu sumber belajar peserta
didik.
2. Sumber belajar yang beraneka ragam tersebut kemudian didesain scenario
pembelajarannya dengan berbagai kegiatan.
3. Hasil kegiatan belajar mengajar kemudian dipajang di tembok kelas, papan tulis,
dan bahkan ditambah dengan tali rapiah di sana-sini. Pajangan tersebut
merupakan hasil diskusi atau hasil karya siswa. Pajangan hasil karya siswa menjadi
satu ciri fisikal yang dapat kita amati dalam proses pembelajaran.
4. Kegiatan belajar mengajar bervariasi secara aktif, yang biasanya didominasi oleh
kegiatan individual dalam beberapa menit, kegiatan berpasangan, dan kegiatan
kelompok kecil antara empat sampai lima orang, untuk mengerjakan tugas-tugas
yang telah disepakati bersama, dan salah seorang diantaranya menyampaikan
(presentasi) hasil kegiatan mereka di depan kelas. Hasil kegiatan siswa itulah yang
kemudian dipajang.
5. Dalam mengerjakan Berbagai tugas tersebut,para siswa, baik secara individual
maupun secara kelompok, mencoba mengembangkan semaksimal mungkin
kreativitasnya.
6. Dalam melaksanakan kegiatannya yang beraneka ragam itu, tampaklah antusias
medan rasa senang siswa.
7. Pada akhir proses pembelajaran, semua siswa melakukan kegiatan dengan apa
yang disebut sebagai refleksi, yakni menyampaikan (kebanyakan secara tertulis)
kesan dan harapan mereka terhadap proses pembelajaran yang baru saja
diikutinya.
Dengan ini guru harus memperhatikan siswanya dalam proses belajar. Karena Proses
belajar bersifat individual dan kontekstual, artinya proses belajar terjadi dalam diri
individu sesuai dengan perkembangannya dan lingkungannya. Belajar bermakna
meaningfull learning merupakan suatu proses dikaitkanya informasi baru pada konsep-
konsep relevan yang terdapat dalam struktur kognitif seseorang. Dengan kata lain,
belajar akan lebih bermakna jika anak mengalami langsung apa yang dipelajarinya
dengan mengaktifkan lebih banyak indra dari pada hanya mendengarkan guru
menjelaskan. Hal ini yang harus diketahui dan diperhatikan guru dalam melaksanakan
PAIKEM. Hal tersebut adalah sebagai berikut : (Malik, 2020)
a. Memahami sifat yang dimiliki siswa.
b. Mengenal siswa secara perorangan
c. Perilaku siswa dalam pengorganisasian belajar
d. Mengembangkan kemampuan berpikir kritis, kreatif, dan kemampuan memecahkan
masalah.
e. Mengembangkan ruang kelas sebagai lingkungan belajar yang menarik.
f. Memanfaatkan lingkungan sebagai sumber belajar
g. Memberikan umpan balik yang baik untuk meningkatkan kegiatan belajar.
h. Membedakan antara aktif fisik dan aktif mental.