BAHASA ILMIAH
DISUSUN UNTUK MEMENUHI TUGAS
DISUSUN OLEH :
FARID (201914006)
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah- Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul
KARYA TULIS ILMIAH DAN RAGAM BAHASA ILMIAH ini tepat pada
waktunya.
Adapun tujuan dari penulis dari makalah ini adalah untuk memenuhi Bapak
Musliadi,S.Pd.I.,M.Hum pada Mata Kuliah Bahasa Indonesia. Selain itu, makalah
ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang Karya Tulis Ilmiah bagi
para pembaca dan juga penulis.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi
sebagian pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.
Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan
kesempurnaan makalah ini.
Lhokseumawe, 2020
Penulis
ii
DAFAR ISI
Kata Pengantar...................................................................................................................ii
DAFAR ISI.......................................................................................................................iii
BAB I.................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.............................................................................................................1
A. LATAR BELAKANG..........................................................................................1
B. RUMUSAN MASALAH......................................................................................2
C. TUJUAN...............................................................................................................2
BAB II...............................................................................................................................3
PEMBAHASAN...............................................................................................................3
1.1. KARYA TULIS ILMIAH................................................................................3
A. PENGERTIAN KARYA TULIS ILMIAH.....................................................3
B. JENIS-JENIS KARYA TULIS ILMIAH.......................................................3
C. METODE PENULISAN KARYA TULIS ILMIAH......................................7
D. SYARAT-SYARAT PENULISAN KARYA TULIS ILMIAH......................9
1.2. RAGAM BAHSA ILMIAH...........................................................................10
A. PENGERTIAN RAGAM BAHASA ILMIAH.............................................10
B. KARAKTERISTIK RAGAM BAHASA ILMIAH......................................10
C. CIRI RAGAM BAHASA ILMIAH...............................................................12
D. BERBAGAI RAGAM BAHASA...................................................................13
BAB III............................................................................................................................20
PENUTUP.......................................................................................................................20
A. KESIMPULAN...................................................................................................20
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................21
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Karya ilmiah merupakan karya tulis yang isinya berusaha memaparkan suatu
pembahasan secara ilmiah yang dilakukan oleh seorang penulis atau peneliti.
Untuk memberitahukan sesuatu hal secara logis dan sistematis kepada para
pembaca. Karya ilmiah biasanya ditulis untuk mencari jawaban mengenai sesuatu
hal dan untuk membuktikan kebenaran tentang sesuatu yang terdapat dalam objek
tulisan. Maka sudah selayaknyalah, jika tulisan ilmiah sering mengangkat tema
seputar hal-hal yang baru (aktual) dan belum pernah ditulis orang lain. Jikapun,
tulisan tersebut sudah pernah ditulis dengan tema yang sama, tujuannya adalah
sebagai upaya pengembangan dari tema terdahulu. Disebut juga dengan penelitian
lanjutan.Tradisi keilmuan menuntut para calon ilmuan (mahasiswa) bukan sekadar
menjadi penerima ilmu. Akan tetapi sekaligus sebagai pemberi (penyumbang)
ilmu. Dengan demikian, tugas kaum intelektual dan cendikiawan tidak hanya
dapat membaca, tetapi juga harus dapat menulis tentang tulisan-tulisan ilmiah.
Apalagi bagi seorang mahasiswa sebagai calon ilmuan wajib menguasai tata cara
menyusun karya ilmiah. Ini tidak terbatas pada teknik, tetapi juga praktik
penulisannya. Kaum intelektual jangan hanya pintar bicara dan “menyanyi” saja,
tetapi juga harus gemar dan pintar menulis. Istilah karya ilmiah disini adalah
mengacu kepada karya tulis yang menyusun dan penyajiannya didasarkan pada
kajian ilmiah dan cara kerja ilmiah. Di lihat dari panjang pendeknya atau
kedalaman uraiaan, karya tulis ilmiah dibedakan atas makalah (paper) dan laporan
penelitian. Dalam penulisan, baik makalah maupun laporan penelitian, didasarkan
pada kajian ilmiah dan cara kerja ilmiah. Penyusunan dan penyajian karya
semacam itu didahului oleh studi pustaka dan studi lapangan ( Azwardi, 2008 :
111). Finoza dalam Alamsyah (2008 : 98) mengklasifikasikan karangan menurut
bobot isinya atas 3 jenis, yaitu (1) karangan Ilmiah, (2) karangan semi ilmiah atau
ilmiah populer, dan (3) karangan non ilmiah. Yang tergolong ke dalam karangan
1
ilmiah - karangan ilmiah antara lain makalah, laporan, skripsi, tesis, disertasi;
yang tergolong karangan semi ilmiah antara lain adalah artikel, editorial, opini,
feuture, reportase; yang tergolong dalam karangan non ilmiah antara lain anekdot,
opini, dongeng, hikayat, cerpen, novel,roman,dan naskah drama.Ketiga jenis
karangan tersebut memiliki karektiristik yang berbeda. Karangan ilmiah memiliki
aturan baku dan sejumlah persyaratan khusus yang menyangkut metode dan
penggunaan bahasa. Sedangkan karangan non ilmiah adalah karangan yang tidak
terikat pada karangan baku; sedangkan karangan semi ilmiah berada diantara
keduanya.
Bahasa Indonesia, merupakan bahasa yang setiap hari kita gunakan, layaknya
bahasa pada umumnya, digunakan untuk tujuan tertentu dan dalam kondisi
tertentu. Tujuan dan kondisi inilah yang akan mempengaruhi dan menentukan
ragam bahasa Indonesia yang harus kita gunakan. Sebagai mahasiswa kita harus
sadar bahwa kita berada dalam dunia akademik atau ilmiah yang menuntut kita
untuk menggunakan “Bahasa Indonesia Ragam Ilmiah”.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian karya tulis ilmiah ?
2. Apa saja jenis-jenis karya tulis ilmiah ?
3. Bagaimana metode penulisan karya tulis ilmiah ?
4. Apa saja syarat-syarat karya tulis ilmiah ?
5. Apa pengertian ragam bahasa ilmiah ?
6. Apa saja karakteristik ragam bahasa ilmiah ?
7. Apa saja ciri ragam bahasa ilmiah ?
C. TUJUAN
1. Mengetahui pengertian karya tulis ilmiah
2. Mengetahui jenis-jenis karya tulis ilmiah
3. Mengetahui metode penulisan karya tulis ilmiah
4. Mengetahui syarat-syarat penulisan karya tulis ilmiah
5. Mengetahui pengertian ragam bahasa ilmiah
6. Mengetahui karakteristik ragam bahasa ilmiah
7. Mengetahui cirri ragam bahasa ilmiah
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
merupakan media bagi peneliti mengkomunikasikan pelaksanaan
penelitian serta hasil-hasilnya kepada orang lain.
2. Makalah
Makalah adalah salah satu produk karya tulis ilmiah yang memuat
kajian tentang suatu masalah di lingkungan sekitar. Landasan
pembahasanya adalah keberadaan data di lapangan yang bersifat empiris-
objektif. Kajian yang termuat dalam makalah menggunakan pola pikir
yang deduktif dan induktif. Pola pikir deduktif adalah cara berpikir yang
ditangkap atau diambil dari pernyataan yang bersifat umum lalu ditarik
kesimpulan yang bersifat khusus. Sedangkan pola pikir induktif adalah
cara mempelajari sesuatu yang bertolak dari hal-hal atau peristiwa khusus
untuk menentukan hukum yang umum.
3. Artikel
Karya tulis yang disusun untuk mengungkapkan pendapat seorang
penulis atas suatu fakta/data/ pendapat orang lain berdasarkan
rangkaian logika tersendiri. tulisan lepas berisi opini seseorang yang
mengupas tuntas suatu masalah tertentu yang sifatnya aktual dan atau
kontroversial dengan tujuan untuk memberitahu (informatif),
memengaruhi dan meyakinkan (persuasif argumentatif), atau menghibur
khalayak pembaca (rekreatif).
4. Skripsi
Skripsi adalah istilah yang digunakan di Indonesia untuk
mengilustrasikan suatu karya tulis ilmiah berupa paparan tulisan hasil
penelitian sarjana S1 yang membahas suatu permasalahan/fenomena
dalam bidang ilmu tertentu dengan menggunakan kaidah-kaidah yang
berlaku.
Skripsi bertujuan agar mahasiswa mampu menyusun dan menulis suatu
karya ilmiah, sesuai dengan bidang ilmunya. Mahasiswa yang mampu
menulis skripsi dianggap mampu memadukan pengetahuan dan
keterampilannya dalam memahami, menganalisis, menggambarkan, dan
menjelaskan masalah yang berhubungan dengan bidang keilmuan yang
4
diambilnya. Skripsi merupakan persyaratan untuk mendapatkan status
sarjana (S1) di setiap Perguruan Tinggi Negeri (PTN) maupun Perguruan
Tinggi Swasta (PTS) yang ada di Indonesia.
5. Tesis
Tesis adalah pernyataan atau teori yang didukung oleh argumen yang
dikemukakan dalam karya tulis ilmiah; untuk mendapatkan gelar
kesarjanaan pada perguruan tinggi. Tesis juga dapat berarti sebuah karya
tulis ilmiah resmi akhir seorang mahasiswa. Tesis merupakan bukti
kemampuan yang bersangkutan dalam penelitian dan pengembangan ilmu
pada salah satu bidang keilmuan dalam ilmu pendidikan sesuai ilmu yang
telah dipelajari.
6. Disertasi
Pencapaian gelar akademik tertinggi adalah predikat Doktor. Gelar
Doktor (Ph.D) dimungkinkan manakala mahasiswa (S3) telah
mempertahankan disertasi dihadapan Dewan Penguji Disertasi yang
terdiri dari profesor atau Doktor dibidang masing-masing. Disertasi adalah
karya ilmiah yang ditulis dalam rangka penyelesaian studi pada tingkat
Strata Tiga (S3) yang dipertahankan di depan sidang ujian promosi untuk
memperoleh gelar Doktor (Dr.). Pembahasan dalam disertasi harus analitis
kritis, dan merupakan upaya pendalaman dan pengembangan ilmu
pengetahuan yang ditekuni oleh mahasiswa yang bersangkutan, dengan
menggunakan pendekatan multidisipliner yang dapat memberikan suatu
kesimpulan yang berimplikasi filosofis dan mencakup beberapa bidang
ilmiah. Disertasi ditulis berdasarkan penemuan (keilmuan) orisinil dimana
penulis mengemukan dalil yang dibuktikan berdasarkan data dan fakta
valid dengan analisis terinci. Mahahisiswa (S3) harus mampu (tanpa
bimbingan) menentukan masalah, berkemampuan berpikikir abstrak serta
menyelesaikan masalah praktis. Disertasi memuat penemuan-penemuan
baru, pandangan baru yang filosofis, tehnik atau metode baru tentang
sesuatu sebagai cerminan pengembangan ilmu yang dikaji dalam taraf
yang tinggi.
5
7. Esai
Esai, adalah ekspresi tertulis dari opini penulisnya. Sebuah esai akan
makin baik jika penulisnya dapat menggabungkan fakta dengan imajinasi,
pengetahuan dengan perasaan, tanpa mengedepankan salah satunya.
Tujuannya selalu sama, yaitu mengekspresikan opini, dengan kata lain
semuanya akan menunjukkan sebuah opini pribadi (opini penulis) sebagai
analisa akhir. Perbedaannya dengan tulisan yang lain, sebuah esai tidak
hanya sekadar menunjukkan fakta atau menceritakan sebuah pengalaman;
ia menyelipkan opini penulis di antara fakta-fakta dan pengalaman
tersebut. Jadi intinya kita harus memiliki sebuah opini sebelum menulis
esai.
8. Opini
Opini, adalah sebuah kepercayaan yang bukan berdasarkan pada
keyakinan yang mutlak atau pengetahuan sahih, namun pada sesuatu yang
nampaknya benar, valid atau mungkin yang ada dalam pikiran seseorang;
apa yang dipikirkan seseorang; penilaian
9. Fiksi
Fiksi, satu ciri yang pasti ada dalam tulisan fiksi adalah isinya yang
berupa kisah rekaan. Kisah rekaan itu dalam praktik penulisannya juga
tidak boleh dibuat sembarangan, unsur-unsur seperti penokohan, plot,
konflik, klimaks, setting dan sebagainya adalah hal-hal penting yang
memerlukan perhatian tersendiri. Meski demikian, dengan kisah (bisa juga
data) yang asalnya dari imajinasi pengarang tersebut, tulisan fiksi
memungkinkan kebebasan bagi seorang pengarang untuk membangun
sebuah ‘kebenaran’ yang bisa digunakan untuk menyampaikan pesan yang
ingin ia sampaikan kepada pembacanya. Sementara itu, kebebasan yang
dimiliki pengarang fiksi tadi di lain pihak juga memungkinkan adanya
kebebasan bagi pembaca untuk menginterpretasikan makna yang
terkandung dalam tulisan tersebut. Artinya, fiksi sangat memungkinkan
adanya multi interpretasi makna. Para pendukung tulisan fiksi meliputi:
6
novelis, cerpenis, dramawan dan kadang penyair pun sering dimasukkan
ke dalam golongan ini.
Metode penulisan menulis karya ilmiah adalah suatu cara untuk pelaksanaan
secara sistematis dan objektif yang mengikuti langkah-langkah menulis karya
ilmiah sebagai berikut.
2. Menyusun hipotesis
Langkah langkah menulis karya ilmiah yang kedua adalah menyusun
dugaan-dugaan yang menjadi penyebab dari obyek penelitian Anda.
7
Hipotesis ini merupakan prediksi yang ditetapkan ketika Anda mengamati
obyek penelitian.
8
didapatkan dari proses percobaan, pengamatan, penganalisaan, dan
penginterpretasian terhadap objek penelitian.
9
9. Tidak persuasive, karangan ilmiah itu benar-benar untuk mendorong
pembaca mengubah pendapat, tidak melalui ajakan, tetapi membiarkan
fakta berbicara sendiri.
10. Tidak melebih-lebihkan sesuatu, dalam karangan ilmiah hanya disajikan
kebenaran fakta, memutarbalikan fakta akan menghancurkan tujuan
penulisan karya ilmiah.
Ragam bahasa ilmiah merupakan salah satu ragam bahasa Indonesia yang
digunakan dalam pertemuan dan penulisan karya ilmiah. Sebagai bahasa yang
digunakan untuk memaparkan fakta, konsep, prinsip, teori, atau gabungan dari
keempatnya. Dimana ragam bahasa ilmiah ini diperoleh sesuai dengan sifat
keilmuannya dan didasari oleh hasil pengamatan, peninjauan, penelitian dalam
bidang tertentu, disusun menurut metode (pendekatan rasional pendekatan
empiris) dengan sistematika penulisan yang bersantun bahasa dan isinya
dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya/keilmiahannya.
Cendekia
10
Lugas dan Jelas
Formal
11
Objektif dan Konsisten
naskah
12
3. Singkat,berisi analisis, dan pembuktian, menyajikan konsep secara
lengkap.
tertentu.
13
Brenstein menamakan kedua ragam bahasa yang terakhir ini masing-masing
sebagai ragam ringkas (restricted code) dan ragam lengkap (elaborate code).
Ragam bahasa lisan adalah bahan yang dihasilkan alat ucap (organ
of speech) dengan fonem sebagai unsur dasar. Dalam ragam lisan, kita
berurusan dengan tata bahasa, kosakata, dan lafal. Dalam ragam
bahasa lisan ini, pembicara dapat memanfaatkan tinggi rendah suara
atau tekanan, air muka, gerak tangan atau isyarat untuk
mengungkapkan ide.
15
Dalam hubungan dengan bahasa Indonesia, perbedaan antara
kaidah ragam lisan dan kaidah ragam tulisan telah berkembang
sedemikian rupa, sehingga kedua ragam itu memrlukan pembakuan
yang berbeda, sesuai dengan perkembangannya sebagai bahasa
perhubungan antar daerah dan antar suku selama berabad-abad di
seluruh Indonesia.
16
Yang dimaksud dengan bahasa baku adalah salah satu ragam bahasa
yang dijadikan pokok, yang diajukan dasar ukuran atau yang dijadikan
standar. Ragam bahasa ini lazim digunakan dalam:
17
c. Penggunaan Ejaan Resmi Dalam Ragam Tulisan
Hingga saat ini lafal yang benar atau baku dalam bahasa
Indonesia belum pernah ditetapkan. Tetapi ada pendapat umum
bahwa lafal baku dalam bahasa Indonesia adalah lafal yang bebas
dari ciri-ciri lafal dialek setempat atau lafal daerah.
Secara keseluruhan ragam baku itu hanya ada satu dalam sebuah
bahasa, dengan kata lain ragam-ragam selebihnya (termasuk dialek)
merupakan ragam nonbaku. Dari sudut kebahasaan, terdapat
perbedaan antara ragam baku dan nonbaku antara lain tata bunyi, tata
bentukan, kosa kata, dan tata kalmat. Dalam BI ejaan yang diakui
baku adalah EYD, sehingga penulisan yang tidak sesuai dengan
EYD adalah ejaan nonbaku. Sayangnya dalam BI belum ada
pengaturan yang tuntas mengenai pelafalan, sehingga batas antara
baku dan nonbaku masih agak kabur meski tetap ada batas-batas
tertentu yang memisahkan keduanya.
19
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
20
DAFTAR PUSTAKA
Hasanuddin.
http://www.slideshare.net/darmayantihaedar/makalah-presentasi-1-bahasa-
http://somasalims.blogspot.com/2011/03/bahasa-indonesia-ragam-ilmiah.html.
http://goonersepil.blogsphasot.co.id/2012/02/metode-penulisan-karya-
ilmiah.html
http://wahana-mahasiswa.blogspot.co.id/2012/04/karya-tulis-ilmiah.html
21