Anda di halaman 1dari 120

LAPORAN RESMI

PRAKTIKUM GELOMBANG LAUT

Disusun oleh:

Muhammad Azizi Dirgantara Buana Nata

26050119130041

Oseanografi B

DEPARTEMEN OSEANOGRAFI

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN

UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG

2021
LEMBAR PENGESAHAN

Nama : Muhammad Azizi Dirgantara Buana Nata


NIM : 26050119130041
Mengetahui,

Asisten Asisten

Alfandy Rafliansyah Subingat Atika Dwiyanti


NIM. 26050118140067 NIM. 26050118130060

Asisten Asisten

Kamalia Zahroh Yavin Zacharia Hadi Utama


NIM. 26050118130107 NIM. 26050118130090

Koor Asisten

Nabila Fitri Choiriah


NIM. 26050118140061
KATA PENGANTAR

Saya ucapkan syukur atas kehadiran Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan
saya nikmat yang berlimpah, dan atas izin-Nya saya dapat menyelesaikan laporan praktikum
gelombang laut ini. Saya ucapkan terima kasih yang sebanyak-banyaknya kepada teman-
teman, keluarga dan semua pihak yang telah membantu saya dalam menyelesaikan laporan
ini.
Laporan ini saya buat dengan sepenuh hati tentang praktikum gelombang laut. Saya
harap hasil dari laporan ini dapat memberikan ilmu yang bermanfaat kepada para pembaca
khususnya saya sendiri. Saya juga berharap pembaca dapat mendapatkan pemahaman yang
lebih dalam lagi setelah membaca laporan gelombang laut ini.
Saya sadar masih banyak kekurangan yang terdapat pada laporan ini. Untuk itu,
penulis meminta maaf yang sebesar-besarnya atas kekurangan yang ada. Maka dari itu,
penulis mengharapkan saran, kritik dan koreksi yang membangun agar kelak penulis mampu
menyempurnakan penulisan pada kesempatan yang akan datang. Akhir kata saya ucapkan
terima kasih yang sebesar-besarnya kepada pembaca yang telah menyempatkan waktunya
untuk membaca laporan gelombang laut ini, semoga ilmu yang telah saya dapat mampu
bermanfaat bagi penulis dan pembaca dan lebih dari itu untuk bangsa dan negara.

Jakarta, 11 Juni 2021


Penyusun,

Muhammad Azizi Dirgantara


LAPORAN RESMI
PRAKTIKUM GELOMBANG LAUT
MODUL I
TEORI GELOMBANG LINIER

Oleh :
M Azizi Dirgantara Buana Nata
26050119130041
Oseanografi B

Dosen Koordinator Praktikum :


Prof. Dr. Denny Nugroho S, ST, M.Si
NIP. 197408102001121001

Asisten Praktikum :
Alfandy Rafliansyah Subingat 26050118140067
Atika Dwiyanti 26050118130060
Kamalia Zahroh 26050118130107
Nabila Fitri Choiriah 26050118140061
Yavin Zacharia Hadi Utama 26050118130090

DEPARTEMEN OSEANOGRAFI
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS DIPONEGORO
2021
LEMBAR PENILAIAN DAN PENGESAHAN
MODUL I : TEORI GELOMBANG LINIER

NO KETERANGAN NILAI
1. I. Pendahuluan
2. II. Pengolahan Data
3. III. Hasil dan Pembahasan
4. IV. Penutup
5. Lampiran
TOTAL

Semarang, 31 Maret 2021

Asisten Praktikan

Nabila Fitri Choiriah M Azizi Dirgantara Buana Nata


NIM. 26050118140061 NIM. 26050119130041

Mengetahui,

Dosen Pengampu Koordinator Asisten Praktikum

Prof. Dr. Denny Nugroho S, St, M.Si. Nabila Fitri Choiriah


NIP. 197408102001121001 NIM. 26050118140061
I. PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang
Teori gelombang linier atau teori gelombang amplitude kecil merupakan teori yang
diturunkan dari persamaan laplace untuk aliran tak rotasional dengan kondisi batas pada
permukaan air dan dasar laut. Sedangkan teori gelombang non linier merupakan teori
gelombang yang memperhitungkan besaran dengan ordo lebih tinggi. Teori gelombang
non linier ini biasa disebut teori gelombang hingga dan terdiri dari teori gelombang Stokes,
Cnoidal, dan Solitary (Triatmodjo,1999).
Teori gelombang Linier atau teori gelombang kecil hanya berlaku untuk gelombang di
mana H<<<d dan H<<<L. Apabila kondisi ini tidak terpenuhi, maka faktor-faktor non
linier semakin berpengaruh sehingga solusi dengan yang lebih perlu dilakukan
aproksimasi dengan hanya memilih salah satu dari persyaratan-persyaratan di atas (H<<<d
dan H<<<L) untuk digunakan agar dapat membangun teori gelombang – gelombang
amplitudo besar dan berlaku pada rentang spesifik dari kedalaman relatif.Teori gelombang
linier diturunkan berdasarkan persamaan laplace untuk aliran tidak rotasi (irotational flow)
dengan kondisi batas dipermukaan air dan dasar laut. Kondisi batas di permukaan air
didapat dengan melinearkan persamaan bernoli untuk aliran tak mantap (Hidayati, 2017).

1.2.Tujuan
1. Mengetahui kriteria yang digunakan untuk membangun teori gelombang linier
(amplitudo kecil).
2. Mampu menjelaskan dan menggunakan persamaan teori gelombang Airy beserta
parameter – parameter gelombang.
3. Mampu menggambarkan dan memahami lintasan partikel air berdasarkan kedalaman
relatifnya.
II. PENGOLAHAN DATA

2.1.Teori Airy
D=70, z=-4
Kecepatan Gelombang
𝑔𝑇 9.8 𝑥 6,5151
𝐶𝑜 = = = 10.2678𝑚/𝑠
2𝜋 2𝜋
Panjang Gelombang
𝐿𝑜 = 𝐶𝑜. 𝑇 = 10,1617 𝑥 6,5151 = 67.6060 m
Klasifikasi Perairan
𝑑 71,0341
= = 0.1051 𝑚
𝐿𝑜 67.6060
ekstrapolasi
d/Lo d/L H/Ho
0,9900 0,99000 1,0000
1,00000 1,00000 1,00000
1,0855 0,90448 1,0000

Panjang Gelombang
𝑑 71,0341
𝐿= = = 48.86 𝑚
𝑑/𝑙 0.1454

Kecepatan Rambat Gelombang


𝑔𝑇 2𝜋𝑑 9,8 𝑥70,0361 2𝜋 𝑥 70,0361
𝐶= tanh = 𝑡𝑎𝑛ℎ = 7.4220 𝑚/𝑠
2𝜋 𝐿 2𝜋 77,4321
Kecepatan Grup Gelombang
1 𝑘𝑑 1 0,0811 𝑥 70,0361
𝐶𝑔 = 𝐶 (1 + ) = 𝑥 10,9895 (1 + )
2 sinh 𝑘𝑑 2 sinh 0,0811 𝑥 70,0361
= 5.9516 𝑚/𝑠
Tinggi Gelombang
𝐻
𝐻= 𝐻𝑜 = 0.8407 𝑚
𝐻𝑜
Energi Gelombang
1
𝜌𝑔𝐿(𝐻 2 ) 1
𝐸= 8 = 𝑥 1025 𝑥 9.8 𝑥 77,4321𝑥 0,8371² = 43.3655 𝐾𝐽
1000 8
Daya Gelombang
𝑃 = 𝐸. 𝐶𝑔 = 68,1296 𝑥 5,4962 = 258.095 𝐾𝐽 𝑚/𝑠
Elevasi Gelombang
𝐻 2𝜋𝑥 2𝜋𝑡 0,8371 2𝜋 𝑥 0.5 2𝜋 𝑥 0.5
𝑒𝑡𝑎 = cos ( − )= 𝑐𝑜𝑠 ( − ) = 0.3736
2 𝐿 𝑇 2 77,4321 6,5151
Kecepatan Horizontal
𝐻𝜋 cosh 𝑘 (𝑑 + 𝑧)
𝑢= cos(𝑘𝑥 − 𝜎𝑡)
𝑇 sinh 𝑘𝑑
0,8371𝜋 cosh 0,0811 + (70,0361 − (−3,964) )
= cos(0) = −0.1910
6,5151 sinh(0.08958 𝑥 70,0361)
Kecepatan Vertikal
𝐻𝜋 sinh 𝑘 (𝑑 + 𝑧)
𝑤= cos(𝑘𝑥 − 𝜎𝑡)
𝑇 sinh 𝑘𝑑
0,8371𝜋 sinh 0,0811 + (70,0361 − (−3,964) )
= cos(0) = 0
6,5151 sinh(0,0811 𝑥 70,0361)
Percepatan Horizontal
2𝐻𝜋 2 cosh 𝑘 (𝑑 + 𝑧)
𝑎𝑥 = sin (𝑘𝑥 − 𝜎𝑡)
𝑇 sinh 𝑘𝑑
2 𝑥 0,8371𝜋 2 cosh 0,0811 + (70,0361 − (−3,964) )
= sin(1) = 0
6,5151 sinh(0.0811 𝑥 70,0361)
Percepatan Vertikal
2𝐻𝜋 2 sinh 𝑘 (𝑑 + 𝑧)
𝑎𝑧 = − cos (𝑘𝑥 − 𝜎𝑡)
𝑇 sinh 𝑘𝑑
2 𝑥 0.8371𝜋 2 sinh 0.0811 + (70.0361 − (−3,964))
=− cos (0) = −0,1381
6.5151 sinh(0.0811 𝑥 70.0361)
Perpindahan Horizontal
𝐻 cosh 𝑘 (𝑑 + 𝑧)
𝑧𝑒𝑡𝑎 = − sin (𝑘𝑥 − 𝜎𝑡)
2 sinh 𝑘𝑑
0,8371 cosh 0,0811 + (70,0361 − (−3,964))
=− sin (0) = 0
2 sinh(0,0811 𝑥 70,0361)
Perpindahan Vertikal
𝐻 sinh 𝑘 (𝑑 + 𝑧)
𝜀= cos (𝑘𝑥 − 𝜎𝑡)
2 sinh 𝑘𝑑
0.8371 sinh 0.0811 + (70.0361 − (−3,964) )
= cos (0) = 0,1516
2 sinh(0.0811 𝑥 70.0361)
D=70, z=-32
Kecepatan Gelombang
𝑔𝑇 9.8 𝑥 6,5151
𝐶𝑜 = = = 10,1617𝑚/𝑠
2𝜋 2𝜋
Panjang Gelombang
𝐿𝑜 = 𝐶𝑜. 𝑇 = 10,1617 𝑥 6,5151 = 64,5187m
Klasifikasi Perairan
𝑑 70,0361
= = 1,0855 𝑚
𝐿𝑜 64,5187
ekstrapolasi
d/Lo d/L H/Ho
0,9900 0,99000 1,0000
1,00000 1,00000 1,00000
1,0855 0,90448 1,0000

Panjang Gelombang
𝑑 70,0361
𝐿= = = 77,4321 𝑚
𝑑/𝑙 0,90448

Kecepatan Rambat Gelombang


𝑔𝑇 2𝜋𝑑 9,8 𝑥70,0361 2𝜋 𝑥 70,0361
𝐶= tanh = 𝑡𝑎𝑛ℎ = 10,9895 𝑚/𝑠
2𝜋 𝐿 2𝜋 77,4321
Kecepatan Grup Gelombang
1 𝑘𝑑 1 0,0811 𝑥 70,0361
𝐶𝑔 = 𝐶 (1 + ) = 𝑥 10,9895 (1 + )
2 sinh 𝑘𝑑 2 sinh 0,0811 𝑥 70,0361
= 5,4962 𝑚/𝑠
Tinggi Gelombang
𝐻
𝐻= 𝐻𝑜 = 0,8371 𝑚
𝐻𝑜
Energi Gelombang
1
𝜌𝑔𝐿(𝐻 2 ) 1
𝐸= 8 = 𝑥 1025 𝑥 9.8 𝑥 77,4321𝑥 0,8371² = 68,1296 𝐾𝐽
1000 8
Daya Gelombang
𝑃 = 𝐸. 𝐶𝑔 = 68,1296 𝑥 5,4962 = 374,455 𝐾𝐽 𝑚/𝑠
Elevasi Gelombang
𝐻 2𝜋𝑥 2𝜋𝑡 0,8371 2𝜋 𝑥 0.5 2𝜋 𝑥 0.5
𝑒𝑡𝑎 = cos ( − )= 𝑐𝑜𝑠 ( − ) = 0,4185
2 𝐿 𝑇 2 77,4321 6,5151

Kecepatan Horizontal
𝐻𝜋 cosh 𝑘 (𝑑 + 𝑧)
𝑢= cos(𝑘𝑥 − 𝜎𝑡)
𝑇 sinh 𝑘𝑑
0,8371𝜋 cosh 0,0811 + (70,0361 − (−31,96) )
= cos(0) = −2,77
6,5151 sinh(0.08958 𝑥 70,0361)
Kecepatan Vertikal
𝐻𝜋 sinh 𝑘 (𝑑 + 𝑧)
𝑤= cos(𝑘𝑥 − 𝜎𝑡)
𝑇 sinh 𝑘𝑑
0,8371𝜋 sinh 0,0811 + (70,0361 − (−31,96) )
= cos(0) = −0,61
6,5151 sinh(0,0811 𝑥 70,0361)
Percepatan Horizontal
2𝐻𝜋 2 cosh 𝑘 (𝑑 + 𝑧)
𝑎𝑥 = sin (𝑘𝑥 − 𝜎𝑡)
𝑇 sinh 𝑘𝑑
2 𝑥 0,8371𝜋 2 cosh 0,0811 + (70,0361 − (−31,96) )
= sin(1) = −0,06
6,5151 sinh(0.0811 𝑥 70,0361)
Percepatan Vertikal
2𝐻𝜋 2 sinh 𝑘 (𝑑 + 𝑧)
𝑎𝑧 = − cos (𝑘𝑥 − 𝜎𝑡)
𝑇 sinh 𝑘𝑑
2 𝑥 0.8371𝜋 2 sinh 0.0811 + (70.0361 − (−31,96))
=− cos (0) = −0,03
6.5151 sinh(0.0811 𝑥 70.0361)
Perpindahan Horizontal
𝐻 cosh 𝑘 (𝑑 + 𝑧)
𝑧𝑒𝑡𝑎 = − sin (𝑘𝑥 − 𝜎𝑡)
2 sinh 𝑘𝑑
0,8371 cosh 0,0811 + (70,0361 − (−31,96))
=− sin (0) = 0,028
2 sinh(0,0811 𝑥 70,0361)
Perpindahan Vertikal
𝐻 sinh 𝑘 (𝑑 + 𝑧)
𝜀= cos (𝑘𝑥 − 𝜎𝑡)
2 sinh 𝑘𝑑
0.8371 sinh 0.0811 + (70.0361 − (−31,96) )
= cos (0) = 0,028
2 sinh(0.0811 𝑥 70.0361)

2.2.Perhitungan D
Kedalaman 70 m, z=-4
H = 0,9051 m
T = 6,5831 s
d = 70,1041 m
g = 9.8 m/s2
ρ = 1025 kg/m3
𝜋𝑥 = 0,5
𝜋𝑡 = 0,5
𝜋 1 = 3.14
𝜋 2 = 180
2𝜋1
𝑘1= 𝐿
= 0.0929
2𝜋2
𝑘2= = 5.3259
𝐿
z = -3,8959 m
Elevasi Gelombang
𝐻
𝜂= cos(2𝜋𝑥 − 2𝜋𝑡)
2
0,8371
𝜂(t=0) = 2
cos(2(3,14)(0,5) − 2(3,14)(0,5)) = 0,41855

Kecepatan Horizontal
𝐻 𝜋 cosh 𝑘 (𝑑+𝑧)
u= cos(2𝜋𝑥 − 2𝜋𝑡)
𝑇 sinh 𝑘𝑑

(0,8371 ) (3,14) cosh(0,0811) (70,0361+(−3,964)


u (t=0) = 6,5151 sinh(0,13149)(7,0101)
cos(2(3,14)(0,5) −

2(3,14)(0,5)) = 0,29254
Kecepatan Vertikal
𝐻 𝜋 sinh 𝑘 (𝑑+𝑧)
w= sin(2𝜋𝑥 − 2𝜋𝑡)
𝑇 sinh 𝑘𝑑

(0,8371) (3,14) sinh(0,0811) (70,0361+(−3,964)


w (t=0) = 6,5151 sinh(0,0811)(70,0361)
sin(2(3,14)(0,5) −

2(3,14)(0,5)) = 0,000
Percepatan Horizontal
2 𝐻 𝜋2 cosh 𝑘 (𝑑+𝑧)
ax = sin(2𝜋𝑥 − 2𝜋𝑡)
𝑇 sinh 𝑘𝑑

2 (0,8371) (3,14)2 cosh(0,0811) (70,0361+(−3,964)


ax (t=0) = 6,5151 sinh(0,0811)(70,0361)
sin(2(3,14)(0,5) −

2(3,14)(0,5)) = 0,0000
Percepatan Vertikal
2 𝐻 𝜋2 sinh 𝑘 (𝑑+𝑧)
az = − cos(2𝜋𝑥 − 2𝜋𝑡)
𝑇 sinh 𝑘𝑑
2 (0,8371) (3,14)2 sinh(0,0811) (70,0361+(−3,964)
az (t=0) = − 6,5151 sinh(0,0811)(70,0361)
cos(2(3,14)(0,5) −

2(3,14)(0,5)) = 0,28197
Perpindahan Horizontal
𝐻 sinh 𝑘 (𝑑+𝑧)
𝜀= cos(2𝜋𝑥 − 2𝜋𝑡)
2 sinh 𝑘𝑑

0,8371 cosh(0,0811) (7,0101+(−3,964)


𝜉 (t=0) = − 2 sinh(0,0811)(70,0361)
sin(2(3,14)(0,5) − 2(3,14)(0,5))=

0.0000
Perpindahan Vertikal
𝐻 cosh 𝑘 (𝑑+𝑧)
𝜉=− sin(2𝜋𝑥 − 2𝜋𝑡)
2 sinh 𝑘𝑑
0,8371 sinh(0,0811) (70,0361+(−3,964)
𝜀 (t=0)= 2 sinh(0,0811)(70,0361)
cos(2(3,14)(0,5) − 2(3,14)(0,5)) =
0,30348

Kedalaman 70 m, z=-16
H = 0,8371 m
T = 6,5151 s
d = 70,0361 m
g = 9.8 m/s2
ρ = 1025 kg/m3
𝜋𝑥 = 0,5
𝜋𝑡 = 0,5
𝜋 1 = 3.14
𝜋 2 = 180
2𝜋1
𝑘1= 𝐿
= 0.0811
2𝜋2
𝑘2= = 4,649
𝐿
z = -15,9639 m
Elevasi Gelombang
𝐻
𝜂= cos(2𝜋𝑥 − 2𝜋𝑡)
2
0,8371
𝜂(t=0) = 2
cos(2(3,14)(0,5) − 2(3,14)(0,5)) = 0,41855

Kecepatan Horizontal
𝐻 𝜋 cosh 𝑘 (𝑑+𝑧)
u= cos(2𝜋𝑥 − 2𝜋𝑡)
𝑇 sinh 𝑘𝑑

(0,8371 ) (3,14) cosh(0,0811) (70,0361+(−15,9639)


u (t=0) = 6,5151 sinh(0,13149)(7,0101)
cos(2(3,14)(0,5) −

2(3,14)(0,5)) = 0,11055
Kecepatan Vertikal
𝐻 𝜋 sinh 𝑘 (𝑑+𝑧)
w= sin(2𝜋𝑥 − 2𝜋𝑡)
𝑇 sinh 𝑘𝑑

(0,8371) (3,14) sinh(0,0811) (70,0361+(−15,9639)


w (t=0) = 6,5151 sinh(0,0811)(70,0361)
sin(2(3,14)(0,5) −

2(3,14)(0,5)) = 0,000
Percepatan Horizontal
2 𝐻 𝜋2 cosh 𝑘 (𝑑+𝑧)
ax = sin(2𝜋𝑥 − 2𝜋𝑡)
𝑇 sinh 𝑘𝑑
2 (0,8371) (3,14)2 cosh(0,0811) (70,0361+(−15,9639)
ax (t=0) = 6,5151 sinh(0,0811)(70,0361)
sin(2(3,14)(0,5) −

2(3,14)(0,5)) = 0,0000
Percepatan Vertikal
2 𝐻 𝜋2 sinh 𝑘 (𝑑+𝑧)
az = − cos(2𝜋𝑥 − 2𝜋𝑡)
𝑇 sinh 𝑘𝑑
2 (0,8371) (3,14)2 sinh(0,0811) (70,0361+(−15,9639)
az (t=0) = − 6,5151 sinh(0,0811)(70,0361)
cos(2(3,14)(0,5) −

2(3,14)(0,5)) = 0,10653
Perpindahan Horizontal
𝐻 sinh 𝑘 (𝑑+𝑧)
𝜀= cos(2𝜋𝑥 − 2𝜋𝑡)
2 sinh 𝑘𝑑

0,8371 cosh(0,0811) (7,0101+(−15,9639)


𝜉 (t=0) = − 2 sinh(0,0811)(70,0361)
sin(2(3,14)(0,5) −

2(3,14)(0,5))= 0.0000
Perpindahan Vertikal
𝐻 cosh 𝑘 (𝑑+𝑧)
𝜉=− sin(2𝜋𝑥 − 2𝜋𝑡)
2 sinh 𝑘𝑑
0,8371 sinh(0,0811) (70,0361+(−15,9639)
𝜀 (t=0)= 2 sinh(0,0811)(70,0361)
cos(2(3,14)(0,5) − 2(3,14)(0,5)) =

0,11465

Kedalaman 70 m, z=-32
H = 0,8371 m
T = 6,5151 s
d = 70,0361 m
g = 9.8 m/s2
ρ = 1025 kg/m3
𝜋𝑥 = 0,5
𝜋𝑡 = 0,5
𝜋 1 = 3.14
𝜋 2 = 180
2𝜋1
𝑘1= 𝐿
= 0.0811
2𝜋2
𝑘2= = 4,649
𝐿
z = -31,9639 m
Elevasi Gelombang
𝐻
𝜂= cos(2𝜋𝑥 − 2𝜋𝑡)
2
0,8371
𝜂(t=0) = 2
cos(2(3,14)(0,5) − 2(3,14)(0,5)) = 0,41855
Kecepatan Horizontal
𝐻 𝜋 cosh 𝑘 (𝑑+𝑧)
u= cos(2𝜋𝑥 − 2𝜋𝑡)
𝑇 sinh 𝑘𝑑

(0,8371 ) (3,14) cosh(0,0811) (70,0361+(−31,9639)


u (t=0) = cos(2(3,14)(0,5) −
6,5151 sinh(0,13149)(7,0101)

2(3,14)(0,5)) = 0,03026
Kecepatan Vertikal
𝐻 𝜋 sinh 𝑘 (𝑑+𝑧)
w= sin(2𝜋𝑥 − 2𝜋𝑡)
𝑇 sinh 𝑘𝑑

(0,8371) (3,14) sinh(0,0811) (70,0361+(−31,9639)


w (t=0) = 6,5151 sinh(0,0811)(70,0361)
sin(2(3,14)(0,5) −

2(3,14)(0,5)) = 0,000
Percepatan Horizontal
2 𝐻 𝜋2 cosh 𝑘 (𝑑+𝑧)
ax = sin(2𝜋𝑥 − 2𝜋𝑡)
𝑇 sinh 𝑘𝑑

2 (0,8371) (3,14)2 cosh(0,0811) (70,0361+(−31,9639)


ax (t=0) = sin(2(3,14)(0,5) −
6,5151 sinh(0,0811)(70,0361)

2(3,14)(0,5)) = 0,0000
Percepatan Vertikal
2 𝐻 𝜋2 sinh 𝑘 (𝑑+𝑧)
az = − cos(2𝜋𝑥 − 2𝜋𝑡)
𝑇 sinh 𝑘𝑑
2 (0,8371) (3,14)2 sinh(0,0811) (70,0361+(−31,9639)
az (t=0) = − 6,5151 sinh(0,0811)(70,0361)
cos(2(3,14)(0,5) −

2(3,14)(0,5)) = 0,02904
Perpindahan Horizontal
𝐻 sinh 𝑘 (𝑑+𝑧)
𝜀= cos(2𝜋𝑥 − 2𝜋𝑡)
2 sinh 𝑘𝑑

0,8371 cosh(0,0811) (7,0101+(−31,9639)


𝜉 (t=0) = − 2 sinh(0,0811)(70,0361)
sin(2(3,14)(0,5) −

2(3,14)(0,5))= 0.0000
Perpindahan Vertikal
𝐻 cosh 𝑘 (𝑑+𝑧)
𝜉=− sin(2𝜋𝑥 − 2𝜋𝑡)
2 sinh 𝑘𝑑
0,8371 cosh(0,0811) (70,0361+(−31,9639)
𝜀 (t=0)= 2 sinh(0,0811)(70,0361)
cos(2(3,14)(0,5) − 2(3,14)(0,5)) =

0,03126

2.3.Perhitungan Lintasan Partikel


L (D=7)
H(data1) 0.840747 0.840747
L(data1) 48.86002 48.86002
k(data1) 0.12853 0.12853
phi 3.14 180
T 6.5831 6.5831
d1 7.21 7.21
σ 0.953958 54.68548

Z = 0,2 D
Data ke-1 :
1. X=0
2. Z =- 0,4*-1= -1,428
𝑛 1
3. 𝑡= 𝑇 = 6.5831 = 0,109718
60 60
𝐻 cosh 𝑘 (𝑑+𝑧)
4. 𝑍𝑒𝑡𝑎 = − 2 sinh 𝑘𝑑
sin(𝑘𝑥 − 𝜎𝑡) =
0,776544 cosh 0,131132(7,142+0,2)
− 2 sinh(0,131132∗7,142)
sin (7,517119 − 0,108585) = 0
𝐻 sinh 𝑘 (𝑑+𝑧)
5. 𝜀= cos(𝑘𝑥 − 𝜎𝑡) =
2 sinh 𝑘𝑑
0,0831165 sinh 0,131132(7,142+0,2)
2 sin(0,131132∗7,142)
cos(7,517119 − 0,108585) = 0,31838

L (D=35)
H(data2) 0.93451 0.93451
L(data2) 252.9181 252.9181
k(data2) 0.12853 0.12853
phi 3.14 180
T 6.5831 6.5831
d1 35.1041 35.1041
σ 0.953958 54.68548
Z = 0,2 D
Data ke-1 :
1. X=0
2. Z =- 0,4*-1= -7,021
𝑛 1
3. 𝑡 = 60 𝑇 = 60
6.5831 = 0,109718
𝐻 cosh 𝑘 (𝑑+𝑧)
4. 𝑍𝑒𝑡𝑎 = − 2 sinh 𝑘𝑑
sin(𝑘𝑥 − 𝜎𝑡) =
0,831165 cosh 0,095089(35,0361+0,2)
− 2 sinh(0,095089∗35,0361)
sin (5,450949 − 0,108585) = 0
𝐻 sinh 𝑘 (𝑑+𝑧)
5. 𝜀= 2 sinh 𝑘𝑑
cos(𝑘𝑥 − 𝜎𝑡) =
0,0831165 sinh cosh 0,095089(35,0361+0,2)
2 sin(0,095089∗35,0361)
cos(5,450949 − 0,108585) =

0.188365
L (D=70)
H(data3) 0.9051 0.9051
L(data3) 67.59384 67.59384
k(data3) 0.092908 0.092908
phi 3.14 180
T 6.5831 6.5831
d1 7.21 7.21
σ 0.953958 54.68548

Z = 0,2 D
Data ke-1 :
1. X = 0
2. Z =- 0,4*-1= -1.442
𝑛 1
3. 𝑡 = 60 𝑇 = 60
6.5831 = 0.109718
𝐻 cosh 𝑘 (𝑑+𝑧)
4. 𝑍𝑒𝑡𝑎 = − 2 sinh 𝑘𝑑
sin(𝑘𝑥 − 𝜎𝑡) =
0,8371 cosh 0,081103(70,0361+0,2)
− 2 sinh(0,081103∗70,0361)
sin (4,649235 − 0,108585) = 0
𝐻 sinh 𝑘 (𝑑+𝑧)
5. 𝜀 = 2 sinh 𝑘𝑑
cos(𝑘𝑥 − 𝜎𝑡) =
0,0831165 sinh cosh 0,081103(70,0361+0,2)
2 sin(0,081103∗70,0361)
cos(4,649235 − 0,108585) =

0.350716
III. HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1.Hasil
3.1.1. Teori Airy
Data Utama
Parameter Simbol DATA I Data I+NIM Data II Data II+NIM Data III Data III+NIM
Tinggi Awal Gelombang Ho 0.801 0.9051 0.801 0.9051 0.801 0.9051
Periode Gelombang T 6.479 6.5831 6.479 6.5831 6.479 6.5831
Kedalaman Perairan d 7 7.1041 35 35.1041 70 70.1041
Percepatan Gravitasi g 9.8 9.8 9.8 9.8 9.8 9.8
Massa Jenis Air ρ 1025 1025 1025 1025 1025 1025
x (L) 0.5 0.5 0.5 0.5 0.5 0.5
Posisi Partikel t (T) 0.5 0.5 0.5 0.5 0.5 0.5
z -4 -3.8959 -16 -15.8959 -32 -31.8959
-4 -3.8959 -16 -15.8959
-32 -31.8959 -4 -3.8959
KEDALAMAN PERAIRAN 7 M
Parameter Simbol Nilai Keterangan Simbol Data I+NIM data tambahan Nilai
Kecepatan Gelombang Co 10.2678 m/s Ho 0.9051 π1 3.14
Panjang Gelombang Lo 67.6060 m T 6.5831 π2 180
d/Lo 0.1051 d 7.1041 k1 0.1285
Klasifikasi Perairan
d/L 0.1454 MENENGAH g 9.8 k2 7.3680
Panjang Gelombang L 48.8600 m ρ 1025 σ1 0.9540
Kecepatan Rambat Gelombang C 7.4220 m/s x (L) 0.5 σ2 54.6855
Kecepatan Grup Gelombang Cg 5.9516 m/s t (T) 0.5 kx-σt 0
Tinggi Gelombang H 0.8407 m z -3.8959
Energi Gelombang E 43.3655 KJ
Daya Gelombang P 258.095 KJ m/s
Elevasi Gelombang eta 0.3736 Interpolasi
Kecepatan Horisontal u -0.1910 d/Lo d/L H/Ho
Kecepatan Vertikal w 0 0.1050 0.14531 0.9290
Percepatan Horisontal ax 0 0.1051 0.14540 0.92890
Percepatan Vertikal az -0.1381 0.1060 0.14618 0.9280
Perindahan Horisontal zeta 0
Perpindahan Vertikal epsilon 0.1516

3.1.2. Perhitungan D=7


Parameter Simbol Nilai Keterangan Simbol Data I+NIM data tambahan Nilai
Kecepatan Gelombang Co 10.2678 m/s Ho 0.9051 π1 3.14
Panjang Gelombang Lo 67.6060 m T 6.5831 π2 180
d/Lo 0.1051 d 7.1041 k1 0.1285
Klasifikasi Perairan
d/L 0.1454 MENENGAH g 9.8 k2 7.3680
Panjang Gelombang L 48.8600 m ρ 1025 σ1 0.9540
Kecepatan Rambat Gelombang C 7.4220 m/s x (L) 0.5 σ2 54.6855
Kecepatan Grup Gelombang Cg 5.9516 m/s t (T) 0.5 kx-σt 0
Tinggi Gelombang H 0.8407 m z -3.8959
Energi Gelombang E 43.3655 KJ
Daya Gelombang P 258.095 KJ m/s
Elevasi Gelombang eta 0.3736 Interpolasi
Kecepatan Horisontal u -0.1910 d/Lo d/L H/Ho
Kecepatan Vertikal w 0 0.1050 0.14531 0.9290
Percepatan Horisontal ax 0 0.1051 0.14540 0.92890
Percepatan Vertikal az -0.1381 0.1060 0.14618 0.9280
Perindahan Horisontal zeta 0
Perpindahan Vertikal epsilon 0.1516
3.1.3. Perhitungan D=35 (z=-4, -16, -32)
KEDALAMAN PERAIRAN 35 M (z=-) KEDALAMAN PERAIRAN 35 M (z=-)
Parameter Simbol Nilai Keterangan Simbol Data II+NIM data tambahan Nilai Parameter Simbol Nilai Keterangan
Kecepatan Gelombang Co 10.2678 m/s Ho 0.9051 π1 3.14 Kecepatan Gelombang Co 10.2678 m/s
Panjang Gelombang Lo 67.5938 m T 6.5831 π2 180 Panjang Gelombang Lo 67.5938 m
d/Lo 0.0974 d 35.1041 k1 0.0248 Klasifikasi Perairan d/Lo 0.0974
Klasifikasi Perairan
d/L 0.1388 MENENGAH g 9.8 k2 1.4234 d/L 0.1388
L 252.9181 m ρ 1025 σ1 0.9540 Panjang Gelombang L 252.9181 m
Kecepatan Rambat Gelombang C 16.6462 m/s x (L) 0.5 σ2 54.6855 Kecepatan Rambat Gelombang C 16.6462 m/s
Kecepatan Grub Gelombang Cg 13.5601 m/s t (T) 0.5 kx-σt 0.0000 Kecepatan Grub Gelombang Cg 13.5601 m/s
Tinggi Gelombang H 0.9345 m z -15.8959 Tinggi Gelombang H 0.9345 m
Energi Gelombang E 1096.5485 kJ Energi Gelombang E 1096.5485 kJ
Daya Gelombang P 14869.327 kwatt Daya Gelombang P 14869.3265 kwatt
Elevasi Gelombang eta -0.0100 Interpolasi Elevasi Gelombang eta -0.0100
Kecepatan Horisontal u -0.2315 d/Lo d/L H/Ho Kecepatan Horisontal u -0.2730098
Kecepatan Vertikal w 0 0.0970 0.13837 0.9350 Kecepatan Vertikal w -0.2605719
Percepatan Horisontal ax 0 0.09739 0.13880 0.93451 Percepatan Horisontal ax -0.1055182
Percepatan Vertikal az -0.190 0.0978 0.13924 0.9340 Percepatan Vertikal az -0.3277259
Perindahan Horisontal zeta 0 Perindahan Horisontal zeta 0.3597592
Perpindahan Vertikal epsilon 0.2084 Perpindahan Vertikal epsilon 0.3597592

3.1.4. Perhitungan D=70 (z=-4, -16, -32)


KEDALAMAN PERAIRAN 70 M (z=-) KEDALAMAN PERAIRAN 70 M (z=-)
Parameter Simbol Nilai Keterangan Simbol Data III+NIM data tambahan Nilai Parameter Simbol Nilai Keterangan
Kecepatan Gelombang Co 10.2678 m/s Ho 0.9051 π1 3.14 Kecepatan Gelombang Co 10.2678 m/s
Panjang Gelombang Lo 67.5938 m T 6.5831 π2 180 Panjang Gelombang Lo 67.5938 m
d/Lo 1.0371 d 70.1041 k1 0.0929 d/Lo 1.0371
Klasifikasi Perairan Klasifikasi Perairan
d/L 1.0371 DALAM g 9.8 k2 5.3259 d/L 1.0371
Panjang Gelombang L 67.5938 m ρ 1025 σ1 0.9540 Panjang Gelombang L 67.5938 m
Kecepatan Rambat Gelombang C 10.2678 m/s x (L) 0.5 σ2 54.6855 Kecepatan Rambat Gelombang C 10.2678 m/s
Kecepatan Grub Gelombang Cg 5.1339 m/s t (T) 0.5 kx-σt 0 Kecepatan Grub Gelombang Cg 5.1339 m/s
Tinggi Gelombang H 0.9051 m z -31.8959 Tinggi Gelombang H 0.9051 m
Energi Gelombang E 1028.6155 kJ Energi Gelombang E 1028.6155 kJ
Daya Gelombang P 5280.791 kwatt Daya Gelombang P 5280.7908 kwatt
Elevasi Gelombang eta 0.4022 Interpolasi Elevasi Gelombang eta 0.4022
Kecepatan Horisontal u -0.0102 d/Lo d/L H/Ho Kecepatan Horisontal u -0.1379
Kecepatan Vertikal w 0 0.9900 0.99000 1.0000 Kecepatan Vertikal w 0
Percepatan Horisontal ax 0 1.03714 1.03714 1.00000 Percepatan Horisontal ax 0
Percepatan Vertikal az -0.019 1.0000 1.00000 1.0000 Percepatan Vertikal az -0.255
Perindahan Horisontal zeta 0 Perindahan Horisontal zeta 0
Perpindahan Vertikal epsilon 0.0207 Perpindahan Vertikal epsilon 0.2800

3.1.5. Perhitungan Lintasan Partikel

Untuk z=0 d
No x z t ξ ζ
1 0 0 0.1097183 0 0.418071
2 0 0 0.2194367 0.119882 0.411188
3 0 0 0.329155 0.17818 0.399799
4 0 0 0.4388733 0.234525 0.38403
5 0 0 0.5485917 0.288301 0.364054
6 0 0 0.65831 0.338918 0.340089
7 0 0 0.7680283 0.385822 0.312399
8 0 0 0.8777467 0.428499 0.281285
9 0 0 0.987465 0.466481 0.247089
10 0 0 1.0971833 0.499352 0.210187
11 0 0 1.2069017 0.526752 0.170981
12 0 0 1.31662 0.548381 0.129903
13 0 0 1.4263383 0.564002 0.087401
14 0 0 1.5360567 0.573443 0.043941
15 0 0 1.645775 0.576602 2.58E-17
16 0 0 1.7554933 0.573443 -0.043941
17 0 0 1.8652117 0.564002 -0.087401
18 0 0 1.97493 0.548381 -0.129903
19 0 0 2.0846483 0.526752 -0.170981
20 0 0 2.1943667 0.499352 -0.210187
3.1.6. Hasil Grafik Lintasan Partikel

Grafik Gabungan
Kedalaman 7
0.5
0.4
0.3
0.2
Z = 0.2 d
0.1
Z = 0.4 d
0
-0.8 -0.6 -0.4 -0.2 -0.1 0 0.2 0.4 0.6 0.8 Z = 0.6 d
Z = 0.8 d
-0.2
-0.3
-0.4
-0.5

Grafik Gabungan
Kedalaman 35
0.6

0.4

0.2 Z = 0.2 d
Z = 0.4 d
0
-0.6 -0.4 -0.2 0 0.2 0.4 0.6 Z = 0.6 d
-0.2 Z = 0.8 d

-0.4

-0.6

Grafik Gabungan
Kedalaman 70
0.5
0.4
0.3
0.2
Z = 0.2 d
0.1
Z = 0.4 d
0
-1 -0.5 Z = 0.6 d
-0.1 0 0.5 1
Z = 0.8 d
-0.2
-0.3
-0.4
-0.5
3.2.Pembahasan
Data dari hasil perhitungan menunjukan bahwa dalam suatu perairan laut, gelombang
yang merambat dari laut dalam menuju laut dangkal dapat mengubah parameter -
parameter gelombang kecualu periode (T). Jika dilihat dari parameter pertama yaitu
kecepatan rambat (C) dan cepat rambat grup (Cg) gelombang mengalami pengurangan
seiring mendekati pantai. Hal ini dikarenakan kecepatan pada laut dalam tidak mengalami
gaya gesek pada dasar, semakin dekat ke pantai maka semakin besar gaya gesek dengan
dasar perairan sehingga terjadi pengurangan kecepatan maupun kecepatan grup
(Traitmodjo, 1999).
Keadaan partikel air memiliki keadaan yang tetap selama gelombang merambat dari
laut dalam menuju laut dangkal. Terlihat dari grafik menunjukan seluruh komponen
partikel air (elevasi, kecepatan, percepatan hingga perpindahan) bergerak dari maksimum
menuju minimum dalam keadaan sinusoidal. Sepintas, setiap komponen memiliki bentuk
yang sama. Namun peninjauan lebih lanjut maka akan terlihat perbedaannya. Diambil satu
sampel komponen air dengan t = 0.5 dan x = 0.5 Terlihat bahwa beberapa grafik
menunjukan perbedaan fasa hingga 90 O . Perbedaan ini disebabkan oleh variasi formula
yang digunakan dari elevasi partikel hingga perpindahan partikel. Formula dengan
menggunakan cos(kx-σt) memiliki fase lebih besar dari pada sin(kx-σt). Pada saat yang
sama, komponen dengan sin(kx-σt) berada dinilai 0 sedangkan komponen dengan cos(kx-
σt) sudah berada dinilai maksimum.
Menurut Muliati (2020), perairan menengah mempunyai lintasan berupa elips.
Diketahui bahwa elips memiliki sumbu minor (ζ) dan mayor (ε). Kedua sumbu ini akan
mengalami pengurangan terhadap kedalaman. Dengan menggunakan pendekatan
hiperbolik, diketaahui bahwa sumbu minor (ζ) akan mengalami pengurangan yang lebih
cepat jika dibandingkan dengan sumbu mayor (ε). Perairan dangkal memiliki lintasan
berupa elips dengan sumbu minor pada saat di permukaan sebesar amplitude gelombang.
Untuk mengetahui bentuk partikel secara vertikal menuju dasar perairan, digunakan
pendekatan fungsi hiperbolik. Hasilnya adalah bahwa lintasan partikel pada sumbu mayor
tidak memiliki pengaruh terhadap kedalaman dan hanya sumbu minor yang memiliki
variabel kedalaman (z). Akibatnya, lintasan akan berupa elips yang mengalami
pengurangan sumbu minor terhadap kedalaman. Di dasar perairan, lintasan tidak lagi
berupa elips melainkan sebuah garis lurus. Hal ini diakibatkan dari sumbu minor yang
berkurang hingga nilainya sebesar 0.
IV. PENUTUP

4.1.Kesimpulan
1. Teori Gelombang Linier (Amplitudo Kecil) menggunakan persamaan dasar berupa
persamaan Laplace dengan delapan asumsi untuk mempermudah penurunan
persamaan dan tiga syarat batas untuk menemukan solusi khusus dari Teori
Gelombang Linier.
2. Penjabaran dan penurunan dari persamaan Laplace menghasilkan persamaan dispersi
yang nantinya dapat diolah menjadi parameter - parameter gelombang (seperti elevasi
muka air kecepatan partikel, percepatan partikel dan perpindahan partikel).

3. Perairan terbagi menjadi tiga bagian bedasarkan kedalaman relatifnya. Dari masing -
masing bagian, lintasan partikel yang terbentuk akibat adanya gelombang yang
merambat berbeda beda. Secara umum, lintasan partikel berbentuk lingkaran pada
perairan dalam dan elips pada perairan menengah serta dangkal.

4.2.Saran
1. Praktikan lebih aktif saat praktikum.
2. Praktikan datang tepat waktu pada saat praktikum.
3. Video tutorial dikasih latar lagu agar lebih enjoy.
Daftar Pustaka

Hidayati, N. 2017. Dinamika Pantai. Malang: UB Press.


Muliati, Y. 2020. Rekayasa Pantai. Bandung: Itenas.
Triatmodjo, B. 1999. Teknik Pantai. Yogyakarta: Beta Offset.
Lampiran

Jarak Elevasi Gelombang D=7,z=4


Azizi Nata_26050119130041
0.50000
0.40000
0.30000
0.20000 0T

0.10000 1/4T
0.00000 1/2T
-0.10000 0 1 2 3 4 5 6
3/4T
-0.20000 T
-0.30000
-0.40000
-0.50000

Jarak Kecepatan Horizontal D=7,z=4


Azizi Nata_26050119130041
0.50000
0.40000
0.30000
0.20000 0T

0.10000 1/4T
0.00000 1/2T
-0.10000 0 1 2 3 4 5 6
3/4T
-0.20000 T
-0.30000
-0.40000
-0.50000

Jarak Kecepatan Vertikal D=7, z=4


Azizi Nata_26050119130041
0.2000

0.1500

0.1000 0T
0.0500 1/4T
0.0000 1/2T
0 1 2 3 4 5 6
-0.0500 3/4T

-0.1000 T

-0.1500

-0.2000
Jarak Percepatan Horizontal D=7,z=4
Azizi Nata_26050119130041
0.50000
0.40000
0.30000
0.20000 0T

0.10000 1/4T
0.00000 1/2T
-0.10000 0 1 2 3 4 5 6
3/4T
-0.20000 T
-0.30000
-0.40000
-0.50000

Jarak Percepatan Vertikal D=7, z=4


Azizi Nata_26050119130041
0.20000

0.15000

0.10000 0T
0.05000 1/4T
0.00000 1/2T
0 1 2 3 4 5 6
-0.05000 3/4T

-0.10000 T

-0.15000

-0.20000

Jarak Perpindahan Horizontal D=7, z=4


Azizi Nata_26050119130041
0.50000
0.40000
0.30000
0.20000 0T

0.10000 1/4T
0.00000 1/2T
-0.10000 0 1 2 3 4 5 6
3/4T
-0.20000 T
-0.30000
-0.40000
-0.50000
Jarak Perpindahan Vertikal D=7, z=4
Azizi Nata_26050119130041
0.20000

0.15000

0.10000 0T
0.05000 1/4T
0.00000 1/2T
0 1 2 3 4 5 6
-0.05000 3/4T

-0.10000 T

-0.15000

-0.20000

Panjang Elevasi Gelombang D=7, z=4


Azizi Nata_26050119130041
0.50000
0.40000
0.30000
0.20000 0L

0.10000 1/4L
0.00000 1/2L
-0.10000 0 1 2 3 4 5 6
3/4L
-0.20000 L
-0.30000
-0.40000
-0.50000

Panjang Kecepatan Horizontal D=7, z=4


Azizi Nata_26050119130041
0.50000
0.40000
0.30000
0.20000 0L

0.10000 1/4L
0.00000 1/2L
-0.10000 0 1 2 3 4 5 6
3/4L
-0.20000 L
-0.30000
-0.40000
-0.50000
Panjang Kecepatan Vertikal D=7, z=4
Azizi Nata_26050119130041
0.2000

0.1500

0.1000 0L
0.0500 1/4L
0.0000 1/2L
0 1 2 3 4 5 6
-0.0500 3/4L

-0.1000 L

-0.1500

-0.2000

Panjang Percepatan Horizontal D=7, z=4


Azizi Nata_26050119130041
0.50000
0.40000
0.30000
0.20000 0L

0.10000 1/4L
0.00000 1/2L
-0.10000 0 1 2 3 4 5 6
3/4L
-0.20000 L
-0.30000
-0.40000
-0.50000

Panjang Percepatan Vertikal D=7, z=4


Azizi Nata_26050119130041
0.20000

0.15000

0.10000 0L
0.05000 1/4L
0.00000 1/2L
0 1 2 3 4 5 6
-0.05000 3/4L

-0.10000 L

-0.15000

-0.20000
Jarak Perpindahan Horizontal D=7, z=4
Azizi Nata_26050119130041
0.50000
0.40000
0.30000
0.20000 0L

0.10000 1/4L
0.00000 1/2L
-0.10000 0 1 2 3 4 5 6
3/4L
-0.20000 L
-0.30000
-0.40000
-0.50000

Panjang Perpindahan Vertikal D=7, z=4


Azizi Nata_26050119130041
0.20000

0.15000

0.10000 0L
0.05000 1/4L
0.00000 1/2L
0 1 2 3 4 5 6
-0.05000 3/4L

-0.10000 L

-0.15000

-0.20000

Jarak Elevasi Gelombang D=35, z=4


Azizi Nata_26050119130041
0.60000

0.40000

0T
0.20000
1/4T
0.00000 1/2T
0 1 2 3 4 5 6
3/4T
-0.20000
T

-0.40000

-0.60000
Jarak Kecepatan Horizontal D=35, z=4
Azizi Nata_26050119130041
0.80000

0.60000

0.40000
0T
0.20000 1/4T
0.00000 1/2T
0 1 2 3 4 5 6
-0.20000 3/4T
T
-0.40000

-0.60000

-0.80000

Jarak Kecepatan Vertikal D=35, z=4


Azizi Nata_26050119130041
0.5000
0.4000
0.3000
0.2000 0T
0.1000 1/4T
0.0000 1/2T
0 1 2 3 4 5 6
-0.1000 3/4T
-0.2000 T
-0.3000
-0.4000
-0.5000

Jarak Percepatan Horizontal D=35, z=4


Azizi Nata_26050119130041
0.80000

0.60000

0.40000
0T
0.20000 1/4T
0.00000 1/2T
0 1 2 3 4 5 6
-0.20000 3/4T
T
-0.40000

-0.60000

-0.80000
Jarak Percepatan Vertikal D=35, z=4
Azizi Nata_26050119130041
0.50000
0.40000
0.30000
0.20000 0T
0.10000 1/4T
0.00000 1/2T
0 1 2 3 4 5 6
-0.10000 3/4T
-0.20000 T
-0.30000
-0.40000
-0.50000

Jarak Perpindahan Horizontal D=35, z=4


Azizi Nata_26050119130041
0.80000

0.60000

0.40000
0T
0.20000 1/4T
0.00000 1/2T
0 1 2 3 4 5 6
-0.20000 3/4T
T
-0.40000

-0.60000

-0.80000

Jarak Perpindahan Vertikal D=35, z=4


Azizi Nata_26050119130041
0.50000
0.40000
0.30000
0.20000 0T
0.10000 1/4T
0.00000 1/2T
0 1 2 3 4 5 6
-0.10000 3/4T
-0.20000 T
-0.30000
-0.40000
-0.50000
Panjang Elevasi Gelombang D=35, z=4
Azizi Nata_26050119130041
0.60000

0.40000

0L
0.20000
1/4L
0.00000 1/2L
0 1 2 3 4 5 6
3/4L
-0.20000
L

-0.40000

-0.60000

Panjang Kecepatan Horizontal D=35, z=4


Azizi Nata_26050119130041
0.80000

0.60000

0.40000
0L
0.20000 1/4L
0.00000 1/2L
0 1 2 3 4 5 6
-0.20000 3/4L
L
-0.40000

-0.60000

-0.80000

Panjang Kecepatan Vertikal D=35, z=4


Azizi Nata_26050119130041
0.5000
0.4000
0.3000
0.2000 0L
0.1000 1/4L
0.0000 1/2L
0 1 2 3 4 5 6
-0.1000 3/4L
-0.2000 L
-0.3000
-0.4000
-0.5000
Panjang Percepatan Horizontal D=35, z=4
Azizi Nata_26050119130041
0.80000

0.60000

0.40000
0L
0.20000 1/4L
0.00000 1/2L
0 1 2 3 4 5 6
-0.20000 3/4L
L
-0.40000

-0.60000

-0.80000

Panjang Percepatan Vertikal D=35, z=4


Azizi Nata_26050119130041
0.50000
0.40000
0.30000
0.20000 0L
0.10000 1/4L
0.00000 1/2L
0 1 2 3 4 5 6
-0.10000 3/4L
-0.20000 L
-0.30000
-0.40000
-0.50000

Panjang Perpindahan Horizonal D=35, z=4


Azizi Nata_26050119130041
0.80000

0.60000

0.40000
0L
0.20000 1/4L
0.00000 1/2L
0 1 2 3 4 5 6
-0.20000 3/4L
L
-0.40000

-0.60000

-0.80000
Panjang Perpindahan Vertikal D=35, z=4
Azizi Nata_26050119130041
0.50000
0.40000
0.30000
0.20000 0L
0.10000 1/4L
0.00000 1/2L
0 1 2 3 4 5 6
-0.10000 3/4L
-0.20000 L
-0.30000
-0.40000
-0.50000

Jarak Elevasi Gelombang D=35, z=16


Azizi Nata_26050119130041
0.60000

0.40000

0T
0.20000
1/4T
0.00000 1/2T
0 1 2 3 4 5 6
3/4T
-0.20000
T

-0.40000

-0.60000

Jarak Kecepatan Horizontal D=35, z=16


Azizi Nata_26050119130041
0.60000

0.40000

0T
0.20000
1/4T
0.00000 1/2T
0 1 2 3 4 5 6
3/4T
-0.20000
T

-0.40000

-0.60000
Jarak Kecepatan Vertikal D=35, z=16
Azizi Nata_26050119130041
0.2500
0.2000
0.1500
0.1000 0T
0.0500 1/4T
0.0000 1/2T
-0.0500 0 1 2 3 4 5 6
3/4T
-0.1000 T
-0.1500
-0.2000
-0.2500

Jarak Percepatan Horizontal D=35, z=16


Azizi Nata_26050119130041
0.60000

0.40000

0T
0.20000
1/4T
0.00000 1/2T
0 1 2 3 4 5 6
3/4T
-0.20000
T

-0.40000

-0.60000

Jarak Percepatan Vertikal D=35, z=16


Azizi Nata_26050119130041
0.25000
0.20000
0.15000
0.10000 0T
0.05000 1/4T
0.00000 1/2T
-0.05000 0 1 2 3 4 5 6
3/4T
-0.10000 T
-0.15000
-0.20000
-0.25000
Jarak Perpindahan Horizontal D=35, z-16
Azizi Nata_26050119130041
0.60000

0.40000

0T
0.20000
1/4T
0.00000 1/2T
0 1 2 3 4 5 6
3/4T
-0.20000
T

-0.40000

-0.60000

Jarak Perpindahan Vertikal D=35, z=16


Azizi Nata_26050119130041
0.30000

0.20000

0T
0.10000
1/4T
0.00000 1/2T
0 1 2 3 4 5 6
3/4T
-0.10000
T

-0.20000

-0.30000

Panjang Elevasi Gelombang D=35, z=16


Azizi Nata_26050119130041
0.60000

0.40000

0L
0.20000
1/4L
0.00000 1/2L
0 1 2 3 4 5 6
3/4L
-0.20000
L

-0.40000

-0.60000
Panjang Kecepatan Horizontal D=25, z=16
Azizi Nata_26050119130041
0.60000

0.40000

0L
0.20000
1/4L
0.00000 1/2L
0 1 2 3 4 5 6
3/4L
-0.20000
L

-0.40000

-0.60000

Panjang Kecepatan Vertikal D=35, z=16


Azizi Nata_26050119130041
0.2500
0.2000
0.1500
0.1000 0L
0.0500 1/4L
0.0000 1/2L
-0.050000,000 00,001 00,002 00,003 00,004 00,005 00,006
3/4L
-0.1000 L
-0.1500
-0.2000
-0.2500

Panjang Percepatan Horizontal D=35, z=16


Azizi Nata_26050119130041
0.60000

0.40000

0L
0.20000
1/4L
0.00000 1/2L
0 1 2 3 4 5 6
3/4L
-0.20000
L

-0.40000

-0.60000
Panjang Percepatan Vertikal D=35, z=16
Azizi Nata_26050119130041
0.25000
0.20000
0.15000
0.10000 0L
0.05000 1/4L
0.00000 1/2L
-0.05000 0 1 2 3 4 5 6
3/4L
-0.10000 L
-0.15000
-0.20000
-0.25000

Panjang Perpindahan Horizontal D=35, z=16


Azizi Nata_26050119130041
0.60000

0.40000

0L
0.20000
1/4L
0.00000 1/2L
0 1 2 3 4 5 6
3/4L
-0.20000
L

-0.40000

-0.60000

Panjang Perpindahan Vertikal D=35, z=16


Azizi Nata_26050119130041
0.30000

0.20000

0L
0.10000
1/4L
0.00000 1/2L
0 1 2 3 4 5 6
3/4L
-0.10000
L

-0.20000

-0.30000
Jarak Elevasi Gelombang D=35, z=32
Azizi Nata_26050119130041
0.60000

0.40000

0T
0.20000
1/4T
0.00000 1/2T
0 1 2 3 4 5 6
3/4T
-0.20000
T

-0.40000

-0.60000

Jarak Kecepatan Horizontal D=35, z=32


Azizi Nata_26050119130041
0.50000
0.40000
0.30000
0.20000 0T
0.10000 1/4T
0.00000 1/2T
0 1 2 3 4 5 6
-0.10000 3/4T
-0.20000 T
-0.30000
-0.40000
-0.50000

Jarak Kecepatan Vertikal D=35, z=32


Azizi Nata_26050119130041
0.0400

0.0300

0.0200
0T
0.0100 1/4T
0.0000 1/2T
0 1 2 3 4 5 6
-0.0100 3/4T
T
-0.0200

-0.0300

-0.0400
Jarak Percepatan Horizontal D=35, z=32
Azizi Nata_26050119130041
0.50000
0.40000
0.30000
0.20000 0T
0.10000 1/4T
0.00000 1/2T
0 1 2 3 4 5 6
-0.10000 3/4T
-0.20000 T
-0.30000
-0.40000
-0.50000

Jarak Percepatan Vertikal D=35, z=32


Azizi Nata_26050119130041
0.04000

0.03000

0.02000
0T
0.01000 1/4T
0.00000 1/2T
0 1 2 3 4 5 6
-0.01000 3/4T
T
-0.02000

-0.03000

-0.04000

Jarak Perpindahan Horizontal D=35, z=32


Azizi Nata_26050119130041
0.60000

0.40000

0T
0.20000
1/4T
0.00000 1/2T
0 1 2 3 4 5 6
3/4T
-0.20000
T

-0.40000

-0.60000
Jarak Perpindahan Vertikal D=35, z=32
Azizi Nata_26050119130041
0.05000
0.04000
0.03000
0.02000 0T
0.01000 1/4T
0.00000 1/2T
0 1 2 3 4 5 6
-0.01000 3/4T
-0.02000 T
-0.03000
-0.04000
-0.05000

Panjang Elevasi Gelombang D=35, z=32


Azizi Nata_26050119130041
0.60000

0.40000

0L
0.20000
1/4L
0.00000 1/2L
0 1 2 3 4 5 6
3/4L
-0.20000
L

-0.40000

-0.60000

Panjang Kecepatan Horizontal D-35, z=32


Azizi Nata_26050119130041
0.50000
0.40000
0.30000
0.20000 0L
0.10000 1/4L
0.00000 1/2L
0 1 2 3 4 5 6
-0.10000 3/4L
-0.20000 L
-0.30000
-0.40000
-0.50000
Panjang Kecepatan Vertikal D=35, z=32
Azizi Nata_26050119130041
0.0400

0.0300

0.0200
0L
0.0100 1/4L
0.0000 1/2L
0 1 2 3 4 5 6
-0.0100 3/4L
L
-0.0200

-0.0300

-0.0400

Panjang Percepatan Horizontal D=35, z=32


Azizi Nata_26050119130041
0.50000
0.40000
0.30000
0.20000 0L
0.10000 1/4L
0.00000 1/2L
0 1 2 3 4 5 6
-0.10000 3/4L
-0.20000 L
-0.30000
-0.40000
-0.50000

Panjang Percepatan Vertikal D=35, z=32


Azizi Nata_26050119130041
0.04000

0.03000

0.02000
0L
0.01000 1/4L
0.00000 1/2L
0 1 2 3 4 5 6
-0.01000 3/4L
L
-0.02000

-0.03000

-0.04000
Panjang Perpindahan Horizontal D=35, z=32
Azizi Nata_26050119130041
0.60000

0.40000

0L
0.20000
1/4L
0.00000 1/2L
0 1 2 3 4 5 6
3/4L
-0.20000
L

-0.40000

-0.60000

Panjang Perpindahan Vertikal D=35, z=32


Azizi Nata_26050119130041
0.05000
0.04000
0.03000
0.02000 0L
0.01000 1/4L
0.00000 1/2L
0 1 2 3 4 5 6
-0.01000 3/4L
-0.02000 L
-0.03000
-0.04000
-0.05000

Jarak Elevasi Gelombang D=70, z=4


Azizi Nata_26050119130041
0.50000
0.40000
0.30000
0.20000 0T
0.10000 1/4T
0.00000 1/2T
0 1 2 3 4 5 6
-0.10000 3/4T
-0.20000 T
-0.30000
-0.40000
-0.50000
Jarak Kecepatan Horizontal D=70, z=4
Azizi Nata_26050119130041
0.50000
0.40000
0.30000
0.20000 0T
0.10000 1/4T
0.00000 1/2T
0 1 2 3 4 5 6
-0.10000 3/4T
-0.20000 T
-0.30000
-0.40000
-0.50000

Jarak Kecepatan Vertikal D=70, z=4


Azizi Nata_26050119130041
0.50000
0.40000
0.30000
0.20000 0T
0.10000 1/4T
0.00000 1/2T
0 1 2 3 4 5 6
-0.10000 3/4T
-0.20000 T
-0.30000
-0.40000
-0.50000

Jarak Percepatan Horizontal D=70, z=4


Azizi Nata_26050119130041
0.50000
0.40000
0.30000
0.20000 0T
0.10000 1/4T
0.00000 1/2T
0 1 2 3 4 5 6
-0.10000 3/4T
-0.20000 T
-0.30000
-0.40000
-0.50000
Jarak Percepatan Vertikal D=70, z=4
Azizi Nata_26050119130041
0.50000
0.40000
0.30000
0.20000 0T
0.10000 1/4T
0.00000 1/2T
0 1 2 3 4 5 6
-0.10000 3/4T
-0.20000 T
-0.30000
-0.40000
-0.50000

Jarak Perpindahan Horizontal D=70, z=4


Azizi Nata_26050119130041
0.50000
0.40000
0.30000
0.20000 0T
0.10000 1/4T
0.00000 1/2T
0 1 2 3 4 5 6
-0.10000 3/4T
-0.20000 T
-0.30000
-0.40000
-0.50000

Jarak Perpindahan Vertikal D=70, z=4


Azizi Nata_26050119130041
0.50000
0.40000
0.30000
0.20000 0T
0.10000 1/4T
0.00000 1/2T
0 1 2 3 4 5 6
-0.10000 3/4T
-0.20000 T
-0.30000
-0.40000
-0.50000
Panjang Elevasi Gelombang D=70, z=4
Azizi Nata_26050119130041
0.50000
0.40000
0.30000
0.20000 0L
0.10000 1/4L
0.00000 1/2L
0 1 2 3 4 5 6
-0.10000 3/4L
-0.20000 L
-0.30000
-0.40000
-0.50000

Panjang Kecepatan Horizontal D=70, z=4


Azizi Nata_26050119130041
0.50000
0.40000
0.30000
0.20000 0L
0.10000 1/4L
0.00000 1/2L
0 1 2 3 4 5 6
-0.10000 3/4L
-0.20000 L
-0.30000
-0.40000
-0.50000

Panjang Kecepatan Vertikal D=70, z=4


Azizi Nata_26050119130041
0.50000
0.40000
0.30000
0.20000 0L
0.10000 1/4L
0.00000 1/2L
0.00000 1.00000 2.00000 3.00000 4.00000 5.00000 6.00000
-0.10000 3/4L
-0.20000 L
-0.30000
-0.40000
-0.50000
Panjang Percepatan Horizontal D=70, z=4
Azizi Nata_26050119130041
0.50000
0.40000
0.30000
0.20000 0L
0.10000 1/4L
0.00000 1/2L
0 1 2 3 4 5 6
-0.10000 3/4L
-0.20000 L
-0.30000
-0.40000
-0.50000

Panjang Percepatan Vertikal D=70, z=4


Azizi Nata_26050119130041
0.50000
0.40000
0.30000
0.20000 0L
0.10000 1/4L
0.00000 1/2L
0 1 2 3 4 5 6
-0.10000 3/4L
-0.20000 L
-0.30000
-0.40000
-0.50000

Panjang Perpindahan Horizontal D=70, z=4


Azizi Nata_26050119130041
0.50000
0.40000
0.30000
0.20000 0L
0.10000 1/4L
0.00000 1/2L
0 1 2 3 4 5 6
-0.10000 3/4L
-0.20000 L
-0.30000
-0.40000
-0.50000
Panjang Perpindahan Vertikal D=70, z=4
Azizi Nata_26050119130041
0.50000
0.40000
0.30000
0.20000 0L
0.10000 1/4L
0.00000 1/2L
0 1 2 3 4 5 6
-0.10000 3/4L
-0.20000 L
-0.30000
-0.40000
-0.50000

Jarak Elevasi Gelombang D=70, z=16


Azizi Nata_26050119130041
0.50000
0.40000
0.30000
0.20000 0T
0.10000 1/4T
0.00000 1/2T
0 1 2 3 4 5 6
-0.10000 3/4T
-0.20000 T
-0.30000
-0.40000
-0.50000

Jarak Kecepatan Horizontal D=70, z=16


Azizi Nata_26050119130041
0.15000

0.10000

0T
0.05000
1/4T
0.00000 1/2T
0 1 2 3 4 5 6
3/4T
-0.05000
T

-0.10000

-0.15000
Jarak Kecepatan Vertikal D=70, z=16
Azizi Nata_26050119130041
0.15000

0.10000

0T
0.05000
1/4T
0.00000 1/2T
0 1 2 3 4 5 6
3/4T
-0.05000
T

-0.10000

-0.15000

Jarak Percepatan Horizontal D=70, z=16


Azizi Nata_26050119130041
0.15000

0.10000

0T
0.05000
1/4T
0.00000 1/2T
0 1 2 3 4 5 6
3/4T
-0.05000
T

-0.10000

-0.15000

Jarak Percepatan Vertikal D=70, z=16


Azizi Nata_26050119130041
0.15000

0.10000

0T
0.05000
1/4T
0.00000 1/2T
0 1 2 3 4 5 6
3/4T
-0.05000
T

-0.10000

-0.15000
Jarak Perpindahan Horizontal D=70, z=16
Azizi Nata_26050119130041
0.15000

0.10000

0T
0.05000
1/4T
0.00000 1/2T
0 1 2 3 4 5 6
3/4T
-0.05000
T

-0.10000

-0.15000

Jarak Perpindahan Vertikal D=70, z=16


Azizi Nata_26050119130041
0.15000

0.10000

0T
0.05000
1/4T
0.00000 1/2T
0 1 2 3 4 5 6
3/4T
-0.05000
T

-0.10000

-0.15000

Panjang Elevasi Gelombang D=70, z=16


Azizi Nata_26050119130041
0.50000
0.40000
0.30000
0.20000 0L
0.10000 1/4L
0.00000 1/2L
0 1 2 3 4 5 6
-0.10000 3/4L
-0.20000 L
-0.30000
-0.40000
-0.50000
Panjang Kecepetan Horizontal D=70, z=16
Azizi Nata_26050119130041
0.15000

0.10000

0L
0.05000
1/4L
0.00000 1/2L
0 1 2 3 4 5 6
3/4L
-0.05000
L

-0.10000

-0.15000

Panjang Kecepatan Vertikal D=70, z=16


Azizi Nata_26050119130041
0.15000

0.10000

0L
0.05000
1/4L
0.00000 1/2L
0 1 2 3 4 5 6
3/4L
-0.05000
L

-0.10000

-0.15000

Panjang Percepatan Horizontal D=70, z=16


Azizi Nata_26050119130041
0.15000

0.10000

0L
0.05000
1/4L
0.00000 1/2L
0 1 2 3 4 5 6
3/4L
-0.05000
L

-0.10000

-0.15000
Panjang Percepatan Vertikal D=70, z=16
Azizi Nata_26050119130041
0.15000

0.10000

0L
0.05000
1/4L
0.00000 1/2L
0 1 2 3 4 5 6
3/4L
-0.05000
L

-0.10000

-0.15000

Panjang Perpindahan Horizontal D=70, z=16


Azizi Nata_26050119130041
0.15000

0.10000

0L
0.05000
1/4L
0.00000 1/2L
0 1 2 3 4 5 6
3/4L
-0.05000
L

-0.10000

-0.15000

Panjang Perpindahan Vertikal D=70, z=16


Azizi Nata_26050119130041
0.15000

0.10000

0L
0.05000
1/4L
0.00000 1/2L
0 1 2 3 4 5 6
3/4L
-0.05000
L

-0.10000

-0.15000
Jarak Elevasi Gelombang D=70, z=32
Azizi Nata_26050119130041
0.50000
0.40000
0.30000
0.20000 0T
0.10000 1/4T
0.00000 1/2T
0 1 2 3 4 5 6
-0.10000 3/4T
-0.20000 T
-0.30000
-0.40000
-0.50000

Jarak Kecepatan Horizontal D=70, z=32


Azizi Nata_26050119130041
0.02500
0.02000
0.01500
0.01000 0T
0.00500 1/4T
0.00000 1/2T
0 1 2 3 4 5 6
-0.00500 3/4T
-0.01000 T
-0.01500
-0.02000
-0.02500

Jarak Kecepatan Vertikal D=70, z=32


Azizi Nata_26050119130041
0.02500
0.02000
0.01500
0.01000 0T
0.00500 1/4T
0.00000 1/2T
0 1 2 3 4 5 6
-0.00500 3/4T
-0.01000 T
-0.01500
-0.02000
-0.02500
Jarak Percepatan Horizontal D=70, z=32
Azizi Nata_26050119130041
0.02500
0.02000
0.01500
0.01000 0T
0.00500 1/4T
0.00000 1/2T
0 1 2 3 4 5 6
-0.00500 3/4T
-0.01000 T
-0.01500
-0.02000
-0.02500

Jarak Percepatan Vertikal D=70, z=32


Azizi Nata_26050119130041
0.02500
0.02000
0.01500
0.01000 0T
0.00500 1/4T
0.00000 1/2T
0 1 2 3 4 5 6
-0.00500 3/4T
-0.01000 T
-0.01500
-0.02000
-0.02500

Jarak Perpindahan Horizontal D=70, z=32


Azizi Nata_26050119130041
0.03000

0.02000

0T
0.01000
1/4T
0.00000 1/2T
0 1 2 3 4 5 6
3/4T
-0.01000
T

-0.02000

-0.03000
Jarak Perpindahan Vertikal D=70, z=32
Azizi Nata_26050119130041
0.03000

0.02000

0T
0.01000
1/4T
0.00000 1/2T
0 1 2 3 4 5 6
3/4T
-0.01000
T

-0.02000

-0.03000

Panjang Elevasi Gelombang D=70, z=32


Azizi Nata_26050119130041
0.50000
0.40000
0.30000
0.20000 0L
0.10000 1/4L
0.00000 1/2L
0 1 2 3 4 5 6
-0.10000 3/4L
-0.20000 L
-0.30000
-0.40000
-0.50000

Panjang Kecepatan Horizontal D=70, z=32


Azizi Nata_26050119130041
0.02500
0.02000
0.01500
0.01000 0L
0.00500 1/4L
0.00000 1/2L
0 1 2 3 4 5 6
-0.00500 3/4L
-0.01000 L
-0.01500
-0.02000
-0.02500
Panjang Kecepatan Vertikal D=70, z=32
Azizi Nata_26050119130041
0.02500
0.02000
0.01500
0.01000 0L
0.00500 1/4L
0.00000 1/2L
0 1 2 3 4 5 6
-0.00500 3/4L
-0.01000 L
-0.01500
-0.02000
-0.02500

Panjang Percepatan Horizontal D=70, z=32


Azizi Nata_26050119130041
0.02500
0.02000
0.01500
0.01000 0L
0.00500 1/4L
0.00000 1/2L
0 1 2 3 4 5 6
-0.00500 3/4L
-0.01000 L
-0.01500
-0.02000
-0.02500

Panjang Percepatan Vertikal D=70, z=32


Azizi Nata_26050119130041
0.02500
0.02000
0.01500
0.01000 0L
0.00500 1/4L
0.00000 1/2L
0 1 2 3 4 5 6
-0.00500 3/4L
-0.01000 L
-0.01500
-0.02000
-0.02500
Panjang Perpindahan Horizontal D=70, z=32
Azizi Nata_26050119130041
0.03000

0.02000

0L
0.01000
1/4L
0.00000 1/2L
0 1 2 3 4 5 6
3/4L
-0.01000
L

-0.02000

-0.03000

Panjang Perpindahan Vertikal D=70, z=32


Azizi Nata_26050119130041
0.03000

0.02000

0L
0.01000
1/4L
0.00000 1/2L
0 1 2 3 4 5 6
3/4L
-0.01000
L

-0.02000

-0.03000
LAPORAN RESMI
PRAKTIKUM GELOMBANG LAUT
MODUL II
TEORI GELOMBANG NON LINIER

Oleh :
Muhammad Azizi Dirgantara Buana Nata
26050119130041
Oseanografi B

Dosen Koordinator Praktikum :


Prof. Dr. Denny Nugroho S, ST, M.Si
NIP. 197408102001121001

Asisten Praktikum :
Alfandy Rafliansyah Subingat 26050118140067
Atika Dwiyanti 26050118130060
Kamalia Zahroh 26050118130107
Nabila Fitri Choiriah 26050118140061
Yavin Zacharia Hadi Utama 26050118130090

DEPARTEMEN OSEANOGRAFI
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS DIPONEGORO
2021
LEMBAR PENILAIAN DAN PENGESAHAN
MODUL II : TEORI GELOMBANG NON LINIER

NO KETERANGAN NILAI
1. I. Pendahuluan
2. II. Pengolahan Data
3. III. Hasil dan Pembahasan
4. IV. Penutup
5. Lampiran
TOTAL

Semarang, 7 April 2021

Asisten Praktikan

Kamalia Zahroh M Azizi Dirgantara Buana Nata


NIM. 26050118130107 NIM. 26050119130041

Mengetahui,

Dosen Pengampu Koordinator Asisten Praktikum

Prof. Dr. Denny Nugroho S, St, M.Si. Nabila Fitri Choiriah


NIP. 197408102001121001 NIM. 26050118140061
I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Lautan memiliki sifat yang dinamis yang selalu mengikuti apa yang terjadi pada
waktu dan tempat tersebut, fenomena-fenomana fisis yang berada pada lautan diantaranya
terjadinya ombak atau gelombang, terjadinya arus yang dapat bergerak dan pergerakan
pasang surut, fenomena-fenomena yang terdapat di lautan dapat disebabkan oleh gerakan
rotasi bumi yang biasa di sebut juga gerak coriolis yang dapat menyebabkan pergerakan
arus yang pada belahan bumi utara bergerak ke kanan pada belahan bumi selatan bergerak
kekiri, selain itu gerakan yang terjadi di luar angkasa dapat menyebakan pergerakan
pasang surut.
Gelombang di laut dibedakan berdasarkan gaya pembangkitnya. Gelombang angin
adalah gelombang yang dibangkitkan oleh tiupan angin di permukaan laut, gelombang
pasang surut adalah gelombang yang dibangkitkan oleh adanya gaya interaksi antara
matahari dan bulan terhadap bumi, gelombang tsunami terjadi akibat gejala tektonik
maupun vulkanologi di bawah laut, dan jenis gelombang laut lainnya (Hidayati, 2017).
Teori gelombang Linier atau teori gelombang kecil hanya berlaku untuk gelombang
di mana H<<<d dan H<<<L. Apabila kondisi ini tidak terpenuhi, maka faktor-faktor non
linier semakin berpengaruh sehingga solusi dengan yang lebih perlu dilakukan
aproksimasi dengan hanya memilih salah satu dari persyaratan-persyaratan di atas
(H<<<d dan H<<<L) untuk digunakan agar dapat membangun teori gelombang –
gelombang amplitudo besar dan berlaku pada rentang spesifik dari kedalaman
relatif.Teori gelombang linier diturunkan berdasarkan persamaan laplace untuk aliran
tidak rotasi (irotational flow) dengan kondisi batas dipermukaan air dan dasar laut. Kondisi
batas di permukaan air didapat dengan melinearkan persamaan bernoli untuk aliran tak
mantap (Triatmodjo,1999).
1.2. Tujuan Praktikum
1. Mengetahui kriteria-kriteria yang digunakan untuk membangun teori gelombang
non linier.
2. Mengetahui perbedaan antara teori gelombang Stokes, Cnoidal, dan Solitary.
3. Mendapatkan solusi yang tepat untuk gelombang-gelombang amplitudo besar
II. METODE
2.1. Perhitungan data manual
2.1.1. Perhitungan Gelombang Stokes
Data 1
1. Perhitungan Awal
H = 2.5341 m
d = 8.0241 m
L = 61. 0341 m
g = 9.8 m/s
2. Nilai d/L
d/L = 8.0241 /61. 0341 = 0.1316329
3. Kecepatan rambat gelombang (C)

𝑔𝐿 2𝜋𝑑
𝐶=√ tanh ( )
2𝜋 𝐿
(9.8𝑥61. 0341 ) 2(3.14)( 8.0241)
= tanh
2(3.14) 61. 0341
= 8.039900697 m/s
4. Periode gelombang (T)
𝐿 61. 0341
𝑇= = = 7.591399732 𝑠
𝐶 8.039900697
5. Interpolasi cosh (2 𝜋 d/L),sinh (2 𝜋 d/L), cosh (4 𝜋 /L), tanh (2 𝜋 d/L), sinh
(4𝜋𝑑/L)
Interpolasi
d/L cosh (2πd/L) sinh (2πd/L) cosh (4πd/L) tanh (2πd L) sinh (4πd/ L)
0,131 1,3706 0,9372 2,756 0,6838 2,568
0,131632972 1,371718251 0,938845728 2,762118733 0,684432972 2,5745407
0,134 1,3759 0,945 2,785 0,6868 2,599

(0,131661427−0.131)
A= 𝑥 (1.3759 − 1.3706) + (1.3706)
(0.134−0.131)
= 1,371718251
(0,131661427−0.131)
B= (0.134−0.131) 𝑥 (0.945 − 0.9372) + (0.9372)
= 0,938845728
(0,131661427−0.131)
C= (0.134−0.131) 𝑥 (2.785 − 2.756) + (2.756)
= 2,762118733
(0,131661427−0.131)
D= (0.134−0.131) 𝑥 (0.6868 − 0.6838) + (0.6838)
= 0,684432972
(0,131661427−0.131)
E= 𝑥 (2.599 − 2.568) + (2.568)
(0.134−0.131)
= 2,5745407
6. Elevasi Gelombang
a. First Order Profile
𝐻
𝜂= 𝑐𝑜𝑠𝜃
2
= 2.5341/2 cos (-90) = 0
𝐻
𝜂 = 𝑐𝑜𝑠𝜃
2
= 2.5341/2 cos (0o) = 1.26705
𝐻
𝜂 = 𝑐𝑜𝑠𝜃
2
= 2.5341/2 cos (90o) = 0
𝐻
𝜂 = 𝑐𝑜𝑠𝜃
2
= 2.5341/2 cos (180o) = -1.26705
𝐻
𝜂 = 𝑐𝑜𝑠𝜃
2
= 2.5341/2 cos (270o) = 0
𝐻
𝜂 = 𝑐𝑜𝑠𝜃
2
= 2.5341/2 cos (360o) = 1,26705
𝐻
𝜂 = 𝑐𝑜𝑠𝜃
2
= 2.5341/2 cos (450o) = 0
b. Second Order Profile
2𝜋𝑑
𝐻 𝜋𝐻 2 cosh( ) 4𝜋𝑑
𝐿
𝜂 = 2 𝑐𝑜𝑠𝜃 + ( ) 2𝜋𝑑 [2 + cosh ( ] 𝑐𝑜𝑠𝜃
8𝐿 sinh3( ) 𝐿
𝐿
2𝜋∗80361
2.5341 𝜋∗2.5341 cosh( )
61,0361
= 𝑐𝑜𝑠𝜃 + (8∗61,0361) 2𝜋∗8.0361 [2 +
2 sinh3 ( )
61.0361
4𝜋∗8.0361
cosh ( ] cos (−90°) = 0
61.0361
2𝜋𝑑
𝐻 𝜋𝐻 2 cosh ( 𝐿 ) 4𝜋𝑑
𝜂 = 𝑐𝑜𝑠𝜃 + ( ) [2 + cosh ( ] 𝑐𝑜𝑠𝜃
2 8𝐿 sinh3 (2𝜋𝑑 ) 𝐿
𝐿
2.5341
= 𝑐𝑜𝑠𝜃
2
2𝜋 ∗ 8.0341
𝜋 ∗ 2,5341 cosh ( 61.0341 )
+ ( ) [2
8 ∗ 61.0341 sinh3 (2𝜋 ∗ 8.0341)
61.0341
4𝜋 ∗ 8.0341
+ cosh ( ] cos (0°
61.0341
= 1.60368
2𝜋𝑑
𝐻 𝜋𝐻 2 cosh ( 𝐿 ) 4𝜋𝑑
𝜂 = 𝑐𝑜𝑠𝜃 + ( ) [2 + cosh ( ] 𝑐𝑜𝑠𝜃
2 8𝐿 sinh3 (2𝜋𝑑 ) 𝐿
𝐿
2.5341
= 𝑐𝑜𝑠𝜃
2
2𝜋 ∗ 8.0341
𝜋 ∗ 2.5341 cosh ( 61.0341 )
+ ( ) [2
8 ∗ 61.0341 sinh3 (2𝜋 ∗ 8.0341)
61.0341
4𝜋 ∗ 8.0341
+ cosh ( ] cos (90°)
61.0341
=0
2𝜋𝑑
𝐻 𝜋𝐻 2 cosh ( 𝐿 ) 4𝜋𝑑
𝜂 = 𝑐𝑜𝑠𝜃 + ( ) [2 + cosh ( ] 𝑐𝑜𝑠𝜃
2 8𝐿 sinh3 (2𝜋𝑑 ) 𝐿
𝐿
2.5341
= 𝑐𝑜𝑠𝜃
2
2𝜋 ∗ 8.0341
𝜋 ∗ 2.5341 cosh ( 61.0341 )
+ ( ) [2
8 ∗ 61.0341 sinh3 (2𝜋 ∗ 8.0341)
61.0341
4𝜋 ∗ 8.0341
+ cosh ( ] cos (180°)
61.0341
= −1.60368
2𝜋𝑑
𝐻 𝜋𝐻 2 cosh ( 𝐿 ) 4𝜋𝑑
𝜂 = 𝑐𝑜𝑠𝜃 + ( ) [2 + cosh ( ] 𝑐𝑜𝑠𝜃
2 8𝐿 sinh3 (2𝜋𝑑 ) 𝐿
𝐿
2.5341
= 𝑐𝑜𝑠𝜃
2
2𝜋 ∗ 8.0361
𝜋 ∗ 2.5341 cosh ( 61.0361 )
+ ( ) [2
8 ∗ 61.0361 sinh3 (2𝜋 ∗ 8.0361)
61.0361
4𝜋 ∗ 8.0361
+ cosh ( ] cos (270°)
61.0361
=0
2𝜋𝑑
𝐻 𝜋𝐻 2 cosh ( 𝐿 ) 4𝜋𝑑
𝜂 = 𝑐𝑜𝑠𝜃 + ( ) [2 + cosh ( ] 𝑐𝑜𝑠𝜃
2 8𝐿 sinh3 (2𝜋𝑑 ) 𝐿
𝐿
2.5341
= 𝑐𝑜𝑠𝜃
2
2𝜋 ∗ 8.0361
𝜋 ∗ 2.5341 cosh ( 61.0361 )
+ ( ) [2
8 ∗ 61.0361 sinh3 (2𝜋 ∗ 8.0361)
61.0361
4𝜋 ∗ 8.0361
+ cosh ( ] cos (360°)
61.0361
= 1.60368
2𝜋𝑑
𝐻 𝜋𝐻 2 cosh ( 𝐿 ) 4𝜋𝑑
𝜂 = 𝑐𝑜𝑠𝜃 + ( ) [2 + cosh ( ] 𝑐𝑜𝑠𝜃
2 8𝐿 sinh3 (2𝜋𝑑 ) 𝐿
𝐿
2.5341
= 𝑐𝑜𝑠𝜃
2
2𝜋 ∗ 8.0361
𝜋 ∗ 2.5341 cosh ( 61.0361 )
+ ( ) [2
8 ∗ 61.0361 sinh3 (2𝜋 ∗ 8.0361)
61.0361
4𝜋 ∗ 8.0361
+ cosh ( ] cos (450°)
61.0361
=0
7. Nilai kecepatan u pada puncak 1st Orde
𝑍 = 𝜂 𝑚𝑎𝑥
𝑧+𝑑
= 𝐿 = (1.25450+8.009)/61.0361 = 0.152436837
Interpolasi
d/L=(z+d)/L cosh(2π(z+d)/L)
0,1513 1,4871
0,152436837 1,494805226
0,1522 1,4932

𝐻𝑔 𝑇 𝑐𝑜𝑠ℎ[2𝜋(𝑧 + 𝑑)/𝐿]
𝑢𝑐, 1 =
2 𝐿 2𝜋𝑑
cosh( 𝐿 )
2.509 ∗ (9.8) (7.597283184) 1.490748162
=
2 61.009 1.359856979
= 1.678310059 𝑚/𝑠
8. Nilai kecepatan u pada lembah 1st Orde
Z = 𝜂 𝑚𝑖𝑛
𝑧+𝑑
= 𝐿 = (-1.25450+8.009)/61.009 = 0.110713173
Interpolasi
0,1101 1,2492
0,110886017 1,252737075
0,111100 1,2537

𝐻𝑔 𝑇 𝑐𝑜𝑠ℎ[2𝜋(𝑧 + 𝑑)/𝐿]
𝑢𝑡, 1 =
2 𝐿 2𝜋𝑑
cosh( 𝐿 )
2.5341 ∗ (9.8) (7.597283184) 1.252737075
=
2 61.0361 1.359856979
= −1,411409117 𝑚/𝑠

9. Nilai kecepatan u pada puncak 2nd order


𝑍 = 𝜂 𝑚𝑎𝑥
𝑧+𝑑
= 𝐿 = (1.58514+8.009)/61.0361 = 0.15793563108315
Interpolasi
0,1573 3,678
0,15793565108315 3,708193426
0,1581 3,716

3 𝜋𝐻 2 𝑐𝑜𝑠ℎ[4𝜋(𝑧 + 𝑑)/𝐿]
𝑢𝑐, 2 = 𝑢𝑐, 1 + ( )
4 𝐿 2𝜋𝑑
sinh4 ( 𝐿 )
3 𝜋 ∗ 2.5341 2 1.529004171
= 1.678310059 + ( )
4 61.0361 0.921592215^4
= 2,174432614 𝑚/𝑠
10. Nilai kecepatan u pada lembah 2nd order
Z = 𝜂 𝑚𝑖𝑛
𝑧+𝑑
= 𝐿 = (-1.58514+8.009)/61.0361 = 0.105387202
Interpolasi
0,1053 2,011
0,105387202 2,012918446
0,106300 2,033
4𝜋(𝑧 + 𝑑)
3 𝜋𝐻 2 𝑐𝑜𝑠ℎ [ 𝐿 ]
𝑢𝑡, 2 = 𝑢𝑡, 1 + ( )
4 𝐿 2𝜋𝑑
sinh4 ( 𝐿 )
3 𝜋 ∗ 2.50361 2 1.226971596
= −1,142607179 + ( )
4 61.0361 0.921592215^4
= −1,142607179 𝑚/𝑠
11. Menghitung Jarak Horizontal (∆Xz)
4𝜋𝑑
𝜋𝐻 2 cosh ( 𝐿 ) 𝐶
∆Xz = 𝑇 ( )
𝐿 sinh2 (2𝜋𝑑 ) 2
𝐿
𝜋(2.509)2 2.699244417 8.030370664
= 7.597283184 ( )
61.009 0.9215922152 2
= 1.616595381 m
12. Menghitung Tekanan
2𝜋(𝑧 = 𝑑)
𝜌𝑔𝐻 cosh [ 𝐿 ]
𝑃1 = 𝑐𝑜𝑠𝜃 − 𝜌𝑔𝑧
2 2𝜋𝑑
cosh ( 𝐿 )
1025 ∗ 9.8 ∗ 2.5341 0
= 1 − 1025 ∗ 9.8 ∗ (−7.0361)
2 1.359856979
= 90008,12862 Pa
2𝜋𝑑 4𝜋(𝑧 + 𝑑)
3 𝜋𝐻 2 tanh [ 𝐿 ] cosh [ 𝐿 ] 1
𝑃2 = 𝜌𝑔 { − } 𝑐𝑜𝑠𝜃
8 𝐿 sinh2 (2𝜋𝑑 ) sinh 2 (2𝜋𝑑 ) 3
𝐿 𝐿
3 𝜋2.53412 0.677719045 1.226971596 1
= 1025 ∗ 9.8 { − }∗1
8 61.0361 0.9215922152 0.9215922152 3
= 1097,387698 Pa
P = P1+P2 = 90008,12862 +1097,387698 = 91105,51632 Pa
13. Energi
𝜌𝑔𝐻 2 𝐿
𝐸=
8
1025∗9.8∗2.53412 61.0361
= = 31547100,7 𝐽
8

Data 2
1. Perhitungan Awal
H = 2.2361 m
d = 6.0261 m
L = 121. 0361 m
g = 9.8 m/s
2. Nilai d/L
d/L = 6.0261 /121. 0361 = 0.049870245
3. Kecepatan rambat gelombang (C)

𝑔𝐿 2𝜋𝑑
𝐶=√ tanh ( )
2𝜋 𝐿
(9.8𝑥121. 0361 ) 2(3.14)( 6.0261)
= tanh
2(3.14) 121. 0361
= 7,569196185 m/s
4. Periode gelombang (T)
𝐿 121. 0361
𝑇= = = 15,99061473 𝑠
𝐶 7,569196185
5. Interpolasi cosh (2 𝜋 d/L),sinh (2 𝜋 d/L), cosh (4 𝜋 /L), tanh (2 𝜋 d/L), sinh
(4𝜋𝑑/L)
Interpolasi
d/L cosh (2πd/L) sinh (2πd/L) cosh (4πd/L) tanh (2πd L) sinh (4πd/ L)
0,131 1,3706 0,9372 2,756 0,6838 2,568
0,049870245 1,227270767 0,726262638 1,971745705 0,602670245 1,729659202
0,134 1,3759 0,945 2,785 0,6868 2,599

(0,131661427−0.131)
A= 𝑥 (1.3759 − 1.3706) + (1.3706)
(0.134−0.131)
= 1.227270767
(0,131661427−0.131)
B= (0.134−0.131) 𝑥 (0.945 − 0.9372) + (0.9372)
= 0,726262638
(0,131661427−0.131)
C= (0.134−0.131) 𝑥 (2.785 − 2.756) + (2.756)
= 1,971745705
(0,131661427−0.131)
D= (0.134−0.131) 𝑥 (0.6868 − 0.6838) + (0.6838)
= 0.602670245
(0,131661427−0.131)
E= 𝑥 (2.599 − 2.568) + (2.568)
(0.134−0.131)
=1,729659202
6. Elevasi Gelombang
c. First Order Profile
𝐻
𝜂= 𝑐𝑜𝑠𝜃
2
= 2.2361/2 cos (-90) = 0
𝐻
𝜂 = 𝑐𝑜𝑠𝜃
2
= 2.2361/2 cos (0o) = 1.11805
𝐻
𝜂 = 𝑐𝑜𝑠𝜃
2
= 2.2361/2 cos (90o) = 0
𝐻
𝜂 = 𝑐𝑜𝑠𝜃
2
= 2.2361/2 cos (180o) = -1.11805
𝐻
𝜂 = 𝑐𝑜𝑠𝜃
2
= 2.2361/2 cos (270o) = 0
𝐻
𝜂 = 𝑐𝑜𝑠𝜃
2
= 2.2361/2 cos (360o) = 1,11805
𝐻
𝜂 = 𝑐𝑜𝑠𝜃
2
= 2.2361/2 cos (450o) = 0
d. Second Order Profile
2𝜋𝑑
𝐻 𝜋𝐻 2 cosh( ) 4𝜋𝑑
𝐿
𝜂 = 2 𝑐𝑜𝑠𝜃 + ( ) 2𝜋𝑑 [2 + cosh ( ] 𝑐𝑜𝑠𝜃
8𝐿 sinh3( ) 𝐿
𝐿
2𝜋∗6,0361
2.2361 𝜋∗2.2361 cosh( )
121,0361
= 𝑐𝑜𝑠𝜃 + (8∗121,0361) 2𝜋∗6.0361 [2 +
2 sinh3 ( )
121.0361
4𝜋∗6.0361
cosh ( 121.0361 ] cos (−90°) = 0
2𝜋𝑑
𝐻 𝜋𝐻 2 cosh ( 𝐿 ) 4𝜋𝑑
𝜂 = 𝑐𝑜𝑠𝜃 + ( ) [2 + cosh ( ] 𝑐𝑜𝑠𝜃
2 8𝐿 sinh3 (2𝜋𝑑 ) 𝐿
𝐿
2.2361
= 𝑐𝑜𝑠𝜃
2
2𝜋 ∗ 6.0361
𝜋 ∗ 2,2361 cosh ( 121.0361 )
+ ( ) [2
8 ∗ 121.0361 sinh3 (2𝜋 ∗ 6.0361)
121.0361
4𝜋 ∗ 6.0361
+ cosh ( ] cos (0°
121.0361
= 2,80590
2𝜋𝑑
𝐻 𝜋𝐻 2 cosh ( 𝐿 ) 4𝜋𝑑
𝜂 = 𝑐𝑜𝑠𝜃 + ( ) [2 + cosh ( ] 𝑐𝑜𝑠𝜃
2 8𝐿 sinh3 (2𝜋𝑑 ) 𝐿
𝐿
2.2361
= 𝑐𝑜𝑠𝜃
2
2𝜋 ∗ 6.0361
𝜋 ∗ 2.2361 cosh ( 121.0361 )
+ ( ) [2
8 ∗ 121.0361 sinh3 (2𝜋 ∗ 6.0361)
121.0361
4𝜋 ∗ 6.0361
+ cosh ( ] cos (90°)
121.0361
=0
2𝜋𝑑
𝐻 𝜋𝐻 2 cosh ( 𝐿 ) 4𝜋𝑑
𝜂 = 𝑐𝑜𝑠𝜃 + ( ) [2 + cosh ( ] 𝑐𝑜𝑠𝜃
2 8𝐿 sinh3 (2𝜋𝑑 ) 𝐿
𝐿
2.2361
= 𝑐𝑜𝑠𝜃
2
2𝜋 ∗ 6.0361
𝜋 ∗ 2.2361 cosh ( 121.0361 )
+ ( ) [2
8 ∗ 121.0361 sinh3 (2𝜋 ∗ 6.0361)
121.0361
4𝜋 ∗ 6.0361
+ cosh ( ] cos (180°)
121.0361
= −2,80590
2𝜋𝑑
𝐻 𝜋𝐻 2 cosh ( 𝐿 ) 4𝜋𝑑
𝜂 = 𝑐𝑜𝑠𝜃 + ( ) [2 + cosh ( ] 𝑐𝑜𝑠𝜃
2 8𝐿 sinh3 (2𝜋𝑑 ) 𝐿
𝐿
2.2361
= 𝑐𝑜𝑠𝜃
2
2𝜋 ∗ 6.0361
𝜋 ∗ 2.2361 cosh ( 121.0361 )
+ ( ) [2
8 ∗ 121.0361 sinh3 (2𝜋 ∗ 6.0361)
121.0361
4𝜋 ∗ 6.0361
+ cosh ( ] cos (270°)
121.0361
=0
2𝜋𝑑
𝐻 𝜋𝐻 2 cosh ( 𝐿 ) 4𝜋𝑑
𝜂 = 𝑐𝑜𝑠𝜃 + ( ) [2 + cosh ( ] 𝑐𝑜𝑠𝜃
2 8𝐿 sinh3 (2𝜋𝑑 ) 𝐿
𝐿
2.2361
= 𝑐𝑜𝑠𝜃
2
2𝜋 ∗ 6.0361
𝜋 ∗ 2.2361 cosh ( 121.0361 )
+ ( ) [2
8 ∗ 121.0361 sinh3 (2𝜋 ∗ 6.0361)
121.0361
4𝜋 ∗ 6.0361
+ cosh ( ] cos (360°)
121.0361
= 2,80590
2𝜋𝑑
𝐻 𝜋𝐻 2 cosh ( 𝐿 ) 4𝜋𝑑
𝜂 = 𝑐𝑜𝑠𝜃 + ( ) [2 + cosh ( ] 𝑐𝑜𝑠𝜃
2 8𝐿 sinh3 (2𝜋𝑑 ) 𝐿
𝐿
2.2361
= 𝑐𝑜𝑠𝜃
2
2𝜋 ∗ 6.0361
𝜋 ∗ 2.2361 cosh ( 121.0361 )
+ ( ) [2
8 ∗ 121.0361 sinh3 (2𝜋 ∗ 6.0361)
121.0361
4𝜋 ∗ 6.0361
+ cosh ( ] cos (450°)
121.0361
=0
7. Nilai kecepatan u pada puncak 1st Orde
𝑍 = 𝜂 𝑚𝑎𝑥
𝑧+𝑑
= 𝐿 = (1.11805+6.0361)/121.0361 = 0.059107572
Interpolasi
d/L=(z+d)/L cosh(2π(z+d)/L)
0,1513 1,4871
0,059107572 0,86224021
0,1522 1,4932

𝐻𝑔 𝑇 𝑐𝑜𝑠ℎ[2𝜋(𝑧 + 𝑑)/𝐿]
𝑢𝑐, 1 =
2 𝐿 2𝜋𝑑
cosh( 𝐿 )
2.2361 ∗ (9.8) (7.597283184) 1.490748162
=
2 121.0361 1.359856979
= 1.017010467 𝑚/𝑠
8. Nilai kecepatan u pada lembah 1st Orde
Z = 𝜂 𝑚𝑖𝑛
𝑧+𝑑
= 𝐿 = (-1.11805+6.0361)/121.0361 = 0.040632919
Interpolasi
0,1101 1,2492
0,040632919 0,936598134
0,111100 1,2537
𝐻𝑔 𝑇 𝑐𝑜𝑠ℎ[2𝜋(𝑧 + 𝑑)/𝐿]
𝑢𝑡, 1 =
2 𝐿 2𝜋𝑑
cosh( 𝐿 )
2.2361 ∗ (9.8) (15,99061473) 1.252737075
=
2 121.0361 1.359856979
= −1,104715477 𝑚/𝑠

9. Nilai kecepatan u pada puncak 2nd order


𝑍 = 𝜂 𝑚𝑎𝑥
𝑧+𝑑
= 𝐿 = (2.80590+6.0361)/121.0361 = 0,026687922
Interpolasi
0,1573 3,678
0,07305256889231 -0,323752978
0,1581 3,716

3 𝜋𝐻 2 𝑐𝑜𝑠ℎ[4𝜋(𝑧 + 𝑑)/𝐿]
𝑢𝑐, 2 = 𝑢𝑐, 1 + ( )
4 𝐿 2𝜋𝑑
sinh4 ( 𝐿 )
3 𝜋 ∗ 2.2361 2 1.529004171
=+ ( )
4 121.0361 0.921592215^4
= 0,994756761 𝑚/𝑠
10. Nilai kecepatan u pada lembah 2nd order
Z = 𝜂 𝑚𝑖𝑛
𝑧+𝑑
= 𝐿 = (-2,80590+6.0361)/121.0361 = -0,026687922
Interpolasi
0,1053 2,011
0,026687922 0,281534279
0,106300 2,033

4𝜋(𝑧 + 𝑑)
3 𝜋𝐻 2 𝑐𝑜𝑠ℎ [ 𝐿 ]
𝑢𝑡, 2 = 𝑢𝑡, 1 + ( )
4 𝐿 2𝜋𝑑
sinh4 ( 𝐿 )
3 𝜋 ∗ 2.2361 2 1.226971596
= −1,104715477 + ( )
4 121.0361 0.921592215^4
= −0,964973803 𝑚/𝑠
11. Menghitung Jarak Horizontal (∆Xz)
4𝜋𝑑
𝜋𝐻 2 cosh ( 𝐿 ) 𝐶
∆Xz = 𝑇 ( )
𝐿 sinh2 (2𝜋𝑑 ) 2
𝐿
𝜋(2.5341)2 2.699244417 8.030370664
= 7.597283184 ( )
121.0361 0.9215922152 2
= 0,76208036 m
12. Menghitung Tekanan
2𝜋(𝑧 = 𝑑)
𝜌𝑔𝐻 cosh [ 𝐿 ]
𝑃1 = 𝑐𝑜𝑠𝜃 − 𝜌𝑔𝑧
2 2𝜋𝑑
cosh ( 𝐿 )
1025 ∗ 9.8 ∗ 2.2361 0
= 1 − 1025 ∗ 9.8 ∗ (−6.0361)
2 1.359856979
= 69783,67132 Pa
2𝜋𝑑 4𝜋(𝑧 + 𝑑)
3 𝜋𝐻 2 tanh [ 𝐿 ] cosh [ 𝐿 ] 1
𝑃2 = 𝜌𝑔 { − } 𝑐𝑜𝑠𝜃
8 𝐿 sinh2 (2𝜋𝑑 ) sinh 2 (2𝜋𝑑 ) 3
𝐿 𝐿
3 𝜋2.23612 0.677719045 1.226971596 1
= 1025 ∗ 9.8 { − }∗1
8 121.0361 0.9215922152 0.9215922152 3
= 1058,148279 Pa
P = P1+P2 = 69783,67132 +1058,148279 = 70841,8196 Pa
13. Energi
𝜌𝑔𝐻 2 𝐿
𝐸=
8
1025∗9.8∗2.23612 121.0361
= = 48633697,91 𝐽
8

Data 3
1. Perhitungan Awal
H = 2.2361 m
d = 51.0261 m
L = 61. 0361 m
g = 9.8 m/s
2. Nilai d/L
d/L =51.0261 /61. 0361 = 0.049870245
3. Kecepatan rambat gelombang (C)

𝑔𝐿 2𝜋𝑑
𝐶=√ tanh ( )
2𝜋 𝐿
(9.8𝑥121. 0361 ) 2(3.14)( 6.0261)
= tanh
2(3.14) 121. 0361
= 7,569196185 m/s
4. Periode gelombang (T)
𝐿 121. 0361
𝑇= = = 15,99061473 𝑠
𝐶 7,569196185
5. Interpolasi cosh (2 𝜋 d/L),sinh (2 𝜋 d/L), cosh (4 𝜋 /L), tanh (2 𝜋 d/L), sinh
(4𝜋𝑑/L)
Interpolasi
d/L cosh (2πd/L) sinh (2πd/L) cosh (4πd/L) tanh (2πd L) sinh (4πd/ L)
0,131 1,3706 0,9372 2,756 0,6838 2,568
0,049870245 1,227270767 0,726262638 1,971745705 0,602670245 1,729659202
0,134 1,3759 0,945 2,785 0,6868 2,599
(0,131661427−0.131)
A= 𝑥 (1.3759 − 1.3706) + (1.3706)
(0.134−0.131)
= 1.227270767
(0,131661427−0.131)
B= (0.134−0.131) 𝑥 (0.945 − 0.9372) + (0.9372)
= 0,726262638
(0,131661427−0.131)
C= (0.134−0.131) 𝑥 (2.785 − 2.756) + (2.756)
= 1,971745705
(0,131661427−0.131)
D= (0.134−0.131) 𝑥 (0.6868 − 0.6838) + (0.6838)
= 0.602670245
(0,131661427−0.131)
E= (0.134−0.131) 𝑥 (2.599 − 2.568) + (2.568)
=1,729659202
6. Elevasi Gelombang
e. First Order Profile
𝐻
𝜂= 𝑐𝑜𝑠𝜃
2
= 2.2361/2 cos (-90) = 0
𝐻
𝜂 = 𝑐𝑜𝑠𝜃
2
= 2.2361/2 cos (0o) = 1.11805
𝐻
𝜂 = 𝑐𝑜𝑠𝜃
2
= 2.2361/2 cos (90o) = 0
𝐻
𝜂 = 𝑐𝑜𝑠𝜃
2
= 2.2361/2 cos (180o) = -1.11805
𝐻
𝜂 = 𝑐𝑜𝑠𝜃
2
= 2.2361/2 cos (270o) = 0
𝐻
𝜂 = 𝑐𝑜𝑠𝜃
2
= 2.2361/2 cos (360o) = 1,11805
𝐻
𝜂 = 𝑐𝑜𝑠𝜃
2
= 2.2361/2 cos (450o) = 0
f. Second Order Profile
2𝜋𝑑
𝐻 𝜋𝐻 2 cosh( ) 4𝜋𝑑
𝐿
𝜂 = 2 𝑐𝑜𝑠𝜃 + ( ) 2𝜋𝑑 [2 + cosh ( ] 𝑐𝑜𝑠𝜃
8𝐿 3
sinh ( ) 𝐿
𝐿
2𝜋∗6,0361
2.2361 𝜋∗2.2361 cosh( )
121,0361
= 𝑐𝑜𝑠𝜃 + (8∗121,0361) 2𝜋∗6.0361 [2 +
2 sinh3 ( )
121.0361
4𝜋∗6.0361
cosh ( 121.0361 ] cos (−90°) = 0
2𝜋𝑑
𝐻 𝜋𝐻 2 cosh ( 𝐿 ) 4𝜋𝑑
𝜂 = 𝑐𝑜𝑠𝜃 + ( ) [2 + cosh ( ] 𝑐𝑜𝑠𝜃
2 8𝐿 sinh3 (2𝜋𝑑 ) 𝐿
𝐿
2.2361
= 𝑐𝑜𝑠𝜃
2
2𝜋 ∗ 51.0361
𝜋 ∗ 2,2361 cosh ( 61.0361 )
+ ( ) [2
8 ∗ 61.0361 sinh3 (2𝜋 ∗ 51.0361)
61.0361
4𝜋 ∗ 51.0361
+ cosh ( ] cos (0°
61.0361
= 2,80590
2𝜋𝑑
𝐻 𝜋𝐻 2 cosh ( 𝐿 ) 4𝜋𝑑
𝜂 = 𝑐𝑜𝑠𝜃 + ( ) [2 + cosh ( ] 𝑐𝑜𝑠𝜃
2 8𝐿 sinh3 (2𝜋𝑑 ) 𝐿
𝐿
2.2361
= 𝑐𝑜𝑠𝜃
2
2𝜋 ∗ 51.0361
𝜋 ∗ 2.2361 cosh ( 61.0361 )
+ ( ) [2
8 ∗ 61.0361 sinh3 (2𝜋 ∗ 51.0361)
61.0361
4𝜋 ∗ 51.0361
+ cosh ( ] cos (90°)
61.0361
=0
2𝜋𝑑
𝐻 𝜋𝐻 2 cosh ( 𝐿 ) 4𝜋𝑑
𝜂 = 𝑐𝑜𝑠𝜃 + ( ) [2 + cosh ( ] 𝑐𝑜𝑠𝜃
2 8𝐿 sinh3 (2𝜋𝑑 ) 𝐿
𝐿
2.2361
= 𝑐𝑜𝑠𝜃
2
2𝜋 ∗ 51.0361
𝜋 ∗ 2.2361 cosh ( 61.0361 )
+ ( ) [2
8 ∗ 61.0361 sinh3 (2𝜋 ∗ 51.0361)
61.0361
4𝜋 ∗ 51.0361
+ cosh ( ] cos (180°)
61.0361
= −1,18240
2𝜋𝑑
𝐻 𝜋𝐻 2 cosh ( 𝐿 ) 4𝜋𝑑
𝜂 = 𝑐𝑜𝑠𝜃 + ( ) [2 + cosh ( ] 𝑐𝑜𝑠𝜃
2 8𝐿 sinh3 (2𝜋𝑑 ) 𝐿
𝐿
2.2361
= 𝑐𝑜𝑠𝜃
2
2𝜋 ∗ 51.0361
𝜋 ∗ 2.2361 cosh ( 61.0361 )
+ ( ) [2
8 ∗ 121.0361 sinh3 (2𝜋 ∗ 6.0361)
121.0361
4𝜋 ∗ 51.0361
+ cosh ( ] cos (270°)
61.0361
=0
2𝜋𝑑
𝐻 𝜋𝐻 2 cosh ( 𝐿 ) 4𝜋𝑑
𝜂 = 𝑐𝑜𝑠𝜃 + ( ) [2 + cosh ( ] 𝑐𝑜𝑠𝜃
2 8𝐿 sinh3 (2𝜋𝑑 ) 𝐿
𝐿
2.2361
= 𝑐𝑜𝑠𝜃
2
2𝜋 ∗ 51.0361
𝜋 ∗ 2.2361 cosh ( 61.0361 )
+ ( ) [2
8 ∗ 61.0361 sinh3 (2𝜋 ∗ 51.0361)
61.0361
4𝜋 ∗ 6510361
+ cosh ( ] cos (360°)
61.0361
= 1,18240
2𝜋𝑑
𝐻 𝜋𝐻 2 cosh ( 𝐿 ) 4𝜋𝑑
𝜂 = 𝑐𝑜𝑠𝜃 + ( ) [2 + cosh ( ] 𝑐𝑜𝑠𝜃
2 8𝐿 sinh3 (2𝜋𝑑 ) 𝐿
𝐿
2.2361
= 𝑐𝑜𝑠𝜃
2
2𝜋 ∗ 51.0361
𝜋 ∗ 2.2361 cosh ( 61.0361 )
+ ( ) [2
8 ∗ 61.0361 sinh3 (2𝜋 ∗ 51.0361)
61.0361
4𝜋 ∗ 51.0361
+ cosh ( ] cos (450°)
61.0361
=0
7. Nilai kecepatan u pada puncak 1st Orde
𝑍 = 𝜂 𝑚𝑎𝑥
𝑧+𝑑
= 𝐿 = (1.11805+51.0361)/61.0361 = 0.854480381
Interpolasi
d/L=(z+d)/L cosh(2π(z+d)/L)
0,1513 1,4871
0,854480381 6,253100362
0,1522 1,4932

𝐻𝑔 𝑇 𝑐𝑜𝑠ℎ[2𝜋(𝑧 + 𝑑)/𝐿]
𝑢𝑐, 1 =
2 𝐿 2𝜋𝑑
cosh( 𝐿 )
2.2361 ∗ (9.8) (7.597283184) 1.490748162
=
2 61.0361 1.359856979
= 2,683280183 𝑚/𝑠
8. Nilai kecepatan u pada lembah 1st Orde
Z = 𝜂 𝑚𝑖𝑛
𝑧+𝑑
= = (-1.11805+51.0361)/61.0361 = 0,817844685
𝐿
Interpolasi
d/L=(z+d)/L cosh(2π(z+d)/L)
0,1101 1,2492
0,817844685 4,434051084
0,111100 1,2537

𝐻𝑔 𝑇 𝑐𝑜𝑠ℎ[2𝜋(𝑧 + 𝑑)/𝐿]
𝑢𝑡, 1 =
2 𝐿 2𝜋𝑑
cosh( 𝐿 )
2.2361 ∗ (9.8) (15,99061473) 1.252737075
=
2 61.0361 1.359856979
= −1,902704373 𝑚/𝑠

9. Nilai kecepatan u pada puncak 2nd order


𝑍 = 𝜂 𝑚𝑎𝑥
𝑧+𝑑
= 𝐿 = (2.80590+6.0361)/121.0361 = 0,026687922
Interpolasi
0,1573 3,678
0,07305256889231 -0,323752978
0,1581 3,716

3 𝜋𝐻 2 𝑐𝑜𝑠ℎ[4𝜋(𝑧 + 𝑑)/𝐿]
𝑢𝑐, 2 = 𝑢𝑐, 1 + ( )
4 𝐿 2𝜋𝑑
sinh4 ( 𝐿 )
3 𝜋 ∗ 2.2361 2 1.529004171
=+ ( )
4 121.0361 0.921592215^4
= 0,994756761 𝑚/𝑠
10. Nilai kecepatan u pada lembah 2nd order
Z = 𝜂 𝑚𝑖𝑛
𝑧+𝑑
= 𝐿 = (-2,80590+6.0361)/121.0361 = -0,026687922
Interpolasi
0,1053 2,011
0,026687922 0,281534279
0,106300 2,033

4𝜋(𝑧 + 𝑑)
3 𝜋𝐻 2 𝑐𝑜𝑠ℎ [ 𝐿 ]
𝑢𝑡, 2 = 𝑢𝑡, 1 + ( )
4 𝐿 2𝜋𝑑
sinh4 ( 𝐿 )
3 𝜋 ∗ 2.2361 2 1.226971596
= −1,104715477 + ( )
4 121.0361 0.921592215^4
= −0,964973803 𝑚/𝑠
11. Menghitung Jarak Horizontal (∆Xz)
4𝜋𝑑
𝜋𝐻 2 cosh ( 𝐿 ) 𝐶
∆Xz = 𝑇 ( )
𝐿 sinh2 (2𝜋𝑑 ) 2
𝐿
𝜋(2.5341)2 2.699244417 8.030370664
= 7.597283184 ( )
121.0361 0.9215922152 2
= 0,76208036 m
12. Menghitung Tekanan
2𝜋(𝑧 = 𝑑)
𝜌𝑔𝐻 cosh [ 𝐿 ]
𝑃1 = 𝑐𝑜𝑠𝜃 − 𝜌𝑔𝑧
2 2𝜋𝑑
cosh ( 𝐿 )
1025 ∗ 9.8 ∗ 2.2361 0
= 1 − 1025 ∗ 9.8 ∗ (−6.0361)
2 1.359856979
= 69783,67132 Pa
2𝜋𝑑 4𝜋(𝑧 + 𝑑)
3 𝜋𝐻 2 tanh [ 𝐿 ] cosh [ 𝐿 ] 1
𝑃2 = 𝜌𝑔 { − } 𝑐𝑜𝑠𝜃
8 𝐿 sinh2 (2𝜋𝑑 ) sinh 2 (2𝜋𝑑 ) 3
𝐿 𝐿
3 𝜋2.23612 0.677719045 1.226971596 1
= 1025 ∗ 9.8 2
{ − }∗1
8 121.0361 0.921592215 0.9215922152 3
= 1058,148279 Pa
P = P1+P2 = 69783,67132 +1058,148279 = 70841,8196 Pa
13. Energi
𝜌𝑔𝐻 2 𝐿
𝐸=
8
1025∗9.8∗2.23612 121.0361
= = 48633697,91 𝐽
8

2.1.2. Perhitungan Gelombang Cnoidal


Data 1
1. Data awal
H=2.9261 m
T=18.0361 s
d=8.0361 m
2. Mencari H/d
H/d= 2.9261/8.0361= 0.400219
3. T(g/d)1/2
𝑔 0.5 9,8 0.5
𝑇 (𝑑) = 18.0361 (8.0361) = 19.935351655
4. Interpolasi 1
(19.92110796−10)∗(9.5−0)
𝑝𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔 = + 0 =9.425052562
20−10
5. Interpolasi Grafik 1
(1,7 − 0) ∗ (1 − 0,9)
𝑘² = + 0,9 = 0.94857143
3,5 − 0
6. Interpolasi Grafik 2
(0,948571429 − 0.9) ∗ (3,5 − 0)
𝑝𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔 = + 0 = 1.7
1 − 0.9
7. Interpolasi Grafik 3
(0.85 − 0) ∗ (1000 − 100)
L²H/d³ = + 100 = 291.25
4−0
8. 𝐿
2
𝑑 3 (𝑙 𝐻 )
√ 𝑑3
𝐿=
𝐻
8.0093 (291.25)
𝐿= √
2.889
𝐿 = 227.1832457 m
9. Syarat Teori Gelombang Cnoidal
d/L= 7.059/127.68= 0.03525348
d/L< 1/8 = 0.03525348<1/8 (Memenuhi)
𝐿2 𝐻
> 25 = 291.25 > 25 (𝑀𝑒𝑚𝑒𝑛𝑢ℎ𝑖)
𝑑
10. C Airy
𝐿
𝐶=
𝑇
227.183
𝐶=
18.009
𝐶 = 12.61498393 𝑚/𝑠
11. Interpolasi Grafik 3
(291.25 − 100) ∗ (3.8 − 0)
𝑝𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔 = + 0 = 1.816875
500 − 100
12. Interpolasi Grafik 3
(0.5 − 0) ∗ (0.85 − 0.8)
𝑌𝑐 𝑑𝑎𝑛 𝑌𝑡 = + 0.8 = 0.822
1.1 − 0
13 Yc
𝑌𝑐 = (𝑌𝑐 𝑥 𝐻) + 𝑑
𝑌𝑐 = (0.823 𝑥 1.949) + 7.059
𝑌𝑐 = 10.39408636
13. Yt
𝑌𝑡 = (𝑌𝑡 𝑥 𝐻) + 𝑑 − 1
𝑌𝑡 = (0.823 𝑥 1.949) + 7.059 − 1
𝑌𝑡 = 7.495086364

Data 2
1. Data awal
H=2.9261 m
T=18.0361 s
d=8.0361 m
2. Mencari H/d
H/d= 2.9261/8.0361= 0.400219
3. T(g/d)1/2
𝑔 0.5 9,8 0.5
𝑇 (𝑑) = 18.0361 (8.0361) = 19.935351655
4. Interpolasi 1
(19.92110796−10)∗(9.5−0)
𝑝𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔 = + 0 =9.425052562
20−10
5. Interpolasi Grafik 1
(1,7 − 0) ∗ (1 − 0,9)
𝑘² = + 0,9 = 0.94857143
3,5 − 0
6. Interpolasi Grafik 2
(0,948571429 − 0.9) ∗ (3,5 − 0)
𝑝𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔 = + 0 = 1.7
1 − 0.9
7. Interpolasi Grafik 3
(0.85 − 0) ∗ (1000 − 100)
L²H/d³ = + 100 = 291.25
4−0
8. 𝐿
2
𝑑 3 (𝑙 𝐻 )
√ 𝑑3
𝐿=
𝐻
8.0093 (291.25)
𝐿= √
2.889
𝐿 = 227.1832457 m
9. Syarat Teori Gelombang Cnoidal
d/L= 7.059/127.68= 0.03525348
d/L< 1/8 = 0.03525348<1/8 (Memenuhi)
𝐿2 𝐻
> 25 = 291.25 > 25 (𝑀𝑒𝑚𝑒𝑛𝑢ℎ𝑖)
𝑑
10. C Airy
𝐿
𝐶=
𝑇
227.183
𝐶=
18.009
𝐶 = 12.61498393 𝑚/𝑠
11. Interpolasi Grafik 3
(291.25 − 100) ∗ (3.8 − 0)
𝑝𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔 = + 0 = 1.816875
500 − 100
12. Interpolasi Grafik 3
(0.5 − 0) ∗ (0.85 − 0.8)
𝑌𝑐 𝑑𝑎𝑛 𝑌𝑡 = + 0.8 = 0.822
1.1 − 0
Yc
𝑌𝑐 = (𝑌𝑐 𝑥 𝐻) + 𝑑
𝑌𝑐 = (0.823 𝑥 1.949) + 7.059
𝑌𝑐 = 10.39408636
13. Yt
𝑌𝑡 = (𝑌𝑡 𝑥 𝐻) + 𝑑 − 1
𝑌𝑡 = (0.823 𝑥 1.949) + 7.059 − 1
𝑌𝑡 = 7.495086364

2.1.3. Perhitungan Gelombang Solitary


Data 1
Diketahui :
H = 4.84900 m
d = 6.4090 m
g = 9.8 m/s
1. Kecepatan rambat gelombang (C)
𝐶 = √𝑠(𝐻 + 𝑑) = √9.8(4.84900 + 6.4090) = 10.50373 𝑚/𝑠
2. Elevasi Gelombang
x=-5, t=2
3𝐻 3(3.899)
𝜂 = 1 cosh √4𝑑3 𝑥 − 𝐶𝑡 = 1 cosh √4(5.459)3 (−5) − 9.57645 ∗ 2 = 0.02393
3. Jarak dasar ke permukaan
x=-5, t=2
𝑌𝑠 = 𝑑 + 𝜂 = 5.459 + 0.02393 = 5.48293
4. Nilai M dan N
Interpolasi H/d dan panjang
H/d panjang
0.75010 0.00000
0.75659 1.298458418
0.76010 2.00000
Intrepolasi panjang dan N
panjang N
0.00000 0.60000
1.00000 0.65
2.00000 0.70000

(1−0)∗(0.7−0.6)
N= + 1 = 0.65
2−0
Interpolasi panjang dan M
panjang M
0.00000 0.90000
0.95000 0.9475
2.00000 1.00000

(0.95−0)∗(1−0.9)
M= + 0.95 = 0.9475
2−0
5. Kecepatan Horizontal dan Vertikal Partikel
y=0, x=-5
𝑀𝑦 𝑀𝑥 0.925∗0 0.925∗−5
1+𝑐𝑜𝑠 cosh 1+𝑐𝑜𝑠 cosh
𝑑 𝑑 5.459 5.459
𝑢= 𝑀𝑦 𝑀𝑥 2
= 0.925∗0 0.925∗−5 2
= 2.53400
(cos +cosh ) (cos +cosh )
𝑑 𝑑 5.459 5.459
𝑀𝑦 𝑀𝑥 0.925∗0 0.925∗−5
1+𝑠𝑖𝑛 sinh 1+𝑠𝑖𝑛 sinh
𝑑 𝑑 5.459 5.459
𝑤= 𝑀𝑦 𝑀𝑥 2
= 0.925∗0 0.925∗−5 2
= 0.00000
(cos +cosh ) (cos +cosh )
𝑑 𝑑 5.459 5.459

6. Kecepatan maksimum
y=0
𝐶𝑁 9.57645∗0.63
𝑢𝑚𝑎𝑥 = 𝑀𝑦 = 0.925∗0 =0
1+𝑐𝑜𝑠 1+𝑐𝑜𝑠
𝑑 5.459
y=1.82273
𝐶𝑁 9.57645∗0.63
𝑢𝑚𝑎𝑥 = 𝑀𝑦 = 0.925∗1.82273 =3.01723
1+𝑐𝑜𝑠 1+𝑐𝑜𝑠
𝑑 5.459
7. Menghitung Volum Transport
16 3 0.5 16 3
0.5
𝑉𝑜𝑙 = ( 𝑑 𝐻) = ( 5.459 3.899) = 58.16284
3 3
2.2. Perhitungan data excel
Gelombang Stokes
TEORI GELOMBANG STOKES
parameter data asli data asli + NIM g 9.8
H 2.5 2.5341 d/L 0.131632972 1
d 8 8.0341 C 8.039900697 2
L 61 61.0341 T 7.591399732 3

Interpolasi
d/L cosh (2πd/L) sinh (2πd/L) cosh (4πd/L) tanh (2πd L) sinh (4πd/ L)
0.131 1.3706 0.9372 2.756 0.6838 2.568
0.131632972 1.371718251 0.938845728 2.762118733 0.684432972 2.574540715
0.134 1.3759 0.945 2.785 0.6868 2.599

Elevasi (-π/2) 0 π/2 π 3π/2 2π 5π/2


-90 0 90 180 270 360 450
1 st 0.00000 1.26705 0.00000 -1.26705 0.00000 1.26705 0.00000
2 nd 0.00000 1.60232 0.00000 -1.60232 0.00000 1.60232 0.00000

1 st Order Profile 2 nd Order Profile


Puncak Puncak
z=ηc,1 1.26705 6 z=ηc,2 1.60232 14
(z+d)/L 0.152392679 7 (z+d)/L 0.15788580527252 15
Interpolasi Interpolasi
d/L=(z+d)/L cosh(2π(z+d)/L) 8 d/L=(z+d)/L cosh(4π(z+d)/L) 16
0.1513 1.4871 0.1573 3.678
0.152392679 1.494505934 0.15788580527252 3.70582575
0.1522 1.4932 0.1581 3.716

Lembah Lembah
z=ηt,1 -1.26705 9 z=ηt,2 -1.60232 17
(z+d)/L 0.110873266 10 (z+d)/L 0.10538014 18
(Interpolasi) Interpolasi
d/L=(z+d)/L cosh(2π(z+d)/L) 11 d/L=(z+d)/L cosh(4π(z+d)/L) 19
0.1101 1.2492 0.1053 2.011
0.110873266 1.252679697 0.10538014 2.012763069
0.111100 1.2537 0.106300 2.033

kecepatan(u) 1st Order kecepatan(u) 2nd Order

uc,1 1.68268131 12 uc,2 2.172034201 20


ut,1 -1.410406386 13 ut,2 -1.141949504 21

jarak horisontal tekanan


(∆Xz) 1.627041299 22 teta=0 cos teta=1
z=-d -8.0341
P1 89981.05597 23
energi P2 1095.992872 24
E 31496331.36 26 P total 91077.04885 25
Gelombang Cnoidal
TEORI GELOMBANG CNOIDAL

Diketahui Data Data + NIM interpolasi 1


H 2.89 2.9241 T(g/d)^0.5 panjang 3
T 18 18.0341 19 0
d 8 8.0341 19.95178661 1.046965274
20 1.1
H/d 0.363961116 0.3980611 1
T(g/d)^0.5 19.91768661 19.951787 2

interpolasi grafik 1 interpolasi grafik 2 interpolasi grafik 2


panjang k^2 4 k^2 panjang 5 panjang L2H/d3
0 0.9 0.9 0 0 100
1.7 0.948571429 0.948571429 1.7 1 390.3226
3.5 1 1 3.5 3.1 1000

L 263.1004
interpolasi grafik 3
L2H/d3 panjang 11 uji hasil ket
100 0 d/L<1/8 0.03053625 MEMENUHI 8
390.32258 1.451612903 L^2H/2d > 25 390.322581 MEMENUHI 9
500 2

interpolasi grafik 3
panjang Yc dan Yt 12 C 14.5890531 10
0 0.85
0.4 0.878571429 Yc 10.6031307 13
0.7 0.9 Yt 7.67903071 14
Gelombang Solitary
TEORI GELOMBANG SOLITARY
Diketahui :
Data asli Data asli + Nim
H 5.6 5.63410
d 6.4 6.43410
g 9.8 9.83410

Perhitungan
C 10.89403 1

Elevasi gelombang 2
t/x -5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5
0 3.88052 4.41528 4.90047 5.29117 5.54566 5.63410 5.54566 5.29117 4.90047 4.41528 3.88052
1 0.39659 0.50500 0.64122 0.81124 1.02163 1.27918 1.59012 1.95897 2.38684 2.86925 3.39382
2 0.02638 0.03391 0.04358 0.05601 0.07195 0.09239 0.11858 0.15209 0.19490 0.24949 0.31892
3 0.00170 0.00219 0.00281 0.00362 0.00465 0.00599 0.00770 0.00990 0.01274 0.01638 0.02107
4 0.00011 0.00014 0.00018 0.00023 0.00030 0.00039 0.00050 0.00064 0.00082 0.00105 0.00136
5 0.00001 0.00001 0.00001 0.00001 0.00002 0.00002 0.00003 0.00004 0.00005 0.00007 0.00009

Jarak Dasar ke Permukan air (Ys) 3


t\x -5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5
0 10.31462 10.84938 11.33457 11.72527 11.97976 12.06820 11.97976 11.72527 11.33457 10.84938 10.31462
1 6.83069 6.93910 7.07532 7.24534 7.45573 7.71328 8.02422 8.39307 8.82094 9.30335 9.82792
2 6.46048 6.46801 6.47768 6.49011 6.50605 6.52649 6.55268 6.58619 6.62900 6.68359 6.75302
3 6.43580 6.43629 6.43691 6.43772 6.43875 6.44009 6.44180 6.44400 6.44684 6.45048 6.45517
4 6.43421 6.43424 6.43428 6.43433 6.43440 6.43449 6.43460 6.43474 6.43492 6.43515 6.43546
5 6.43411 6.43411 6.43411 6.43411 6.43412 6.43412 6.43413 6.43414 6.43415 6.43417 6.43419

H/d panjang panjang N panjang M


Nilai M dan N 4 0.70000 0.00000 0.00000 0.60000 0.00000 0.90000
N 0.66667 0.87566 2.634937287 1.00000 0.666666667 0.80000 0.953333333
M 0.95333 0.80000 1.50000 1.50000 0.70000 1.50000 1.00000

Kecepatan Horisontal (u)


y\x -5.0 -4.0 -3.0 -2.0 -1.0 0.0 1.0 2.0 3.0 4.0 5.0
0 0 3.17535 3.33023 3.45771 3.55277 3.61149 3.63134 3.61149 3.55277 3.45771 3.33023 3.17535
1/3 Ys(x,t) 2.22786 3.17537 3.33025 3.45774 3.55280 3.61151 3.63137 3.61151 3.55280 3.45774 3.33025 3.17537
2/3 Ys(x,t) 4.45573 3.17542 3.33032 3.45781 3.55288 3.61160 3.63146 3.61160 3.55288 3.45781 3.33032 3.17542
d+ɳ(x,t) 6.68359 3.17550 3.33042 3.45793 3.55302 3.61175 3.63161 3.61175 3.55302 3.45793 3.33042 3.17550

Kecepatan Vertikal (w)


y\x -5.0 -4.0 -3.0 -2.0 -1.0 0.0 1.0 2.0 3.0 4.0 5.0
0 0 0.00000 0.00000 0.00000 0.00000 0.00000 0.00000 0.00000 0.00000 0.00000 0.00000 0.00000
1/3 Ys(x,t) 2.26068 -0.51246 -0.16072 -0.06320 -0.02579 -0.00870 0.00000 0.00479 0.00760 0.00935 0.01051 0.01136
2/3 Ys(x,t) 4.52136 -1.02530 -0.32152 -0.12642 -0.05158 -0.01741 0.00000 0.00958 0.01520 0.01869 0.02102 0.02271
d+ɳ(x,t) 6.78204 -1.53892 -0.48247 -0.18969 -0.07738 -0.02611 0.00000 0.01437 0.02280 0.02804 0.03154 0.03407

Kecepatan maksimum (w)


y\x -5.0 -4.0 -3.0 -2.0 -1.0 0.0 1.0 2.0 3.0 4.0 5.0
0 0 7.26269 7.26269 7.26269 7.26269 7.26269 7.26269 7.26269 7.26269 7.26269 7.26269 7.26269
1/3 Ys(x,t) 2.26068 7.26281 7.26281 7.26281 7.26281 7.26281 7.26281 7.26281 7.26281 7.26281 7.26281 7.26281
2/3 Ys(x,t) 4.52136 7.26318 7.26318 7.26318 7.26318 7.26318 7.26318 7.26318 7.26318 7.26318 7.26318 7.26318
d+ɳ(x,t) 6.78204 7.26380 7.26380 7.26380 7.26380 7.26380 7.26380 7.26380 7.26380 7.26380 7.26380 7.26380

Volume transport 8 Energi 9


89.46298 3387.15544
III. HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1. Hasil
3.1.1. Cnoidal
HASIL PERHITUNGAN TEORI GELOMBANG CNOIDAL

data 1
H/d T(g/d)^0.5 k2 L2H/d3 L C Yc Yt
0.398061 19.951787 0.948571 390.3226 263.1004 14.58905 10.60313 7.679031

data 2
H/d T(g/d)^0.5 k2 L2H/d3 L C Yc Yt
0.529481 18.82675 0.970833 488.6364 224.0589 13.9739 10.26178 6.727679

data 3
H/d T(g/d)^0.5 k2 L2H/d3 L C Yc Yt
0.411737 9.4504084 0.741296 30.32258 63.9271 7.956971 8.789047 6.094947
3.1.2. Stokes
HASIL PERHITUNGAN TEORI GELOMBANG STOKES
data 1
d/L C T Uc,1 Ut,1 Uc,2 Ut,2 ∆Xz P1 P2 P E
0.131633 8.039901 7.5914 1.682681 -1.41041 2.172034 -1.14195 1.627041 89981.06 1095.993 91077.05 31496331

Elevasi (-π/2) 0 π/2 π 3π/2 2π 5π/2


-90 0 90 180 270 360 450
1 st 0.00000 1.26805 0.00000 -1.26805 0.00000 1.26805 0.00000
2 nd 0.00000 1.60368 0.00000 -1.60368 0.00000 1.60368 0.00000

data 2
d/L C T Uc,1 Ut,1 Uc,2 Ut,2 ∆Xz P1 P2 P E
0.049855 7.568017 15.99284 1.016092 -1.10388 0.993759 -0.96438 0.760757 69755.6 1056.483 70812.09 48545937

Elevasi (-π/2) 0 π/2 π 3π/2 2π 5π/2


-90 0 90 180 270 360 450
1 st 0.00000 1.11805 0.00000 -1.11805 0.00000 1.11805 0.00000
2 nd 0.00000 2.80590 0.00000 -2.80590 0.00000 2.80590 0.00000

data 3
d/L C T Uc,1 Ut,1 Uc,2 Ut,2 ∆Xz P1 P2 P E
0.836157 9.75905 6.254102 2.680872 -1.90106 2.74139 -1.89772 0.503244 516926.2 22.4665 516948.7 24480354

Elevasi (-π/2) 0 π/2 π 3π/2 2π 5π/2


-90 0 90 180 270 360 450
1 st 0.00000 1.11805 0.00000 -1.11805 0.00000 1.11805 0.00000
2 nd 0.00000 1.18240 0.00000 -1.18240 0.00000 1.18240 0.00000

3.2. Pembahasan
Berdasarkan data yang diamati yaitu mulai data 1 sampai data ke 6 terlihat bahwa
tinggi gelombang tersebut semakin tinggi dan semakin curam. Teori gelombang stokes
pada awalnya dilakukan perhitungan untuk orde satu dan orde dua. Orde satu pada teori
Stokes tidak lain adalah teori gelombang Linier. Pada orde satu, gelombang terlihat
sinusoidal, sehingga tinggi puncak dan dalam lembah adalah sama. Sedangkan pada orde
kedua gelombang memiliki tinggi puncak dan dalamnya lembah yang berbeda. Sedangkan
perbandingan antara orde satu dan orde dua berbeda-beda. Perbandingan ini terjadi karena
adanya perbedaan parameter gelombang berupa H, d, dan L.Semakin besar perbedaan
antara ketiga parameter tersebut, maka perbedaan antara orde satu dan orde dua semakin
besar.
Dalam teori gelombang Solitary ini berlaku pada perairan yang dangkal yang terdiri
dari satu puncak dan satu gelombang saja dengan mempunyai karakteristik amplitude
gelombangnya semakin tinggi maka akan mempunyai puncak yang semakin tajam dan
mempunyai lembah yang akan semakin datar. pada grafik elevasi vs x, menunjukkan muka
air pada posisi horizontal tertentu. Pada grafik kecepatan horizontal vs x, ditunnjukkan
bagaimana kecepatan terhadap posisi horizontal dimana kecepatan akan meninggi hingga
titik tertentu kemudian turun. Sedangkan pada grafik kecepatan vs y, data terlihat datar
karena kecepatan horizontal tidak bergantung posisi vertikal. Pada grafik elevasi vs t,
menunjukkan muka air pada saat waktu t tertentu. Pada grafik kecepatan vertical vs y yaitu
menggambarkan pada posisi x yang semakin kearah sumbu positif maka kecepatan vertical
akan semakin menuju kearah negative, dan pada grafik kecepatan maksimum vs y yaitu
kecepatannya akan semakin tinggi pada saat posisi y juga bertambah. Dan pada kecepatan
maksimum vs x menggambarkan kecepatan tersebut konstan pada saat y di posisi tertentu.
Teori gelombang Cnoidal, merupakan teori gelombang amplitudo berhingga dari
teori gelombang Stokes ketika d/L berada pada kisaran 1/8-1/10. Nilai d/L, gelombang
Cnoidal juga dilihat dari parameter Ursell (UR) atau L2H/d3 yang lebih dari 25. Semua data
memenuhi nilai tersebut.
IV. KESIMPULAN DAN SARAN
4.1. Kesimpulan
1. Untuk membangun teori gelombang non linier, dapat dibangun apabila kondisi
H<<<d dan H<<<L tidak terpenuhi, sehingga faktor-faktor non linier akan
berpengaruh pada gelombang.
2. Teori gelombang Stokes adalah perkembangan dari teori gelombang linier
dengan memperhitungkan orde kedua. Teori gelombang Cnoidal adalah
perkembangan teori gelombang Stokes ketika nilai d/L berada pada kisaran 1/8
sampai dengan 1/10
3. Solusi yang tepat untuk gelombang ampitudo besar adalah dengan melakukan
pengolahan data berdasarkan persamaan yang ada.

4.2. Saran
1. Praktikan sebaiknya lebih aktif pada ssat praktikum
2. Video tutorial sebaiknya diberikan penjelasan agar lebih mudah dipahami
3. Sebelum praktikum sebaiknya mempelajari modul terlebih dahulu.
DAFTAR PUSTAKA
Hidayati, N. 2017. Dinamika Pantai. Malang: UB Press.
Traitmodjo, B. 1999. Teknik Pantai. Yogyakarta: Beta Offset.
LAMPIRAN

Grafik Elevasi vs T data 1


6
tx=-5
M Azizi Dirgantara
5 t/x=-4
26050119130041
4 t/x=-3
Elevasi (m)

t/x=-2
3
t/x=-1
2 t/x=0

1 t/x=1
t/x=2
0
-1.00000 0.00000 1.00000 2.00000 3.00000 4.00000 5.00000 6.00000 t/x=3

t (s) t/x=4

Grafik Elevasi vs x data 1


6.00000 M Azizi Dirgantara
26050119130041
5.00000

4.00000 x=0
Elevasi (m)

x=1
3.00000
x=2
2.00000 x=3

1.00000 x=4
x=5
0.00000
-6 -4 -2 0 2 4 6
x

Grafik Ys vs x data 1
6
5
4
Ys

3
2
1
0
0.00000 2.00000 4.00000 6.00000 8.00000 10.00000 12.00000
t

t=-5 t=-4 t=-3 t=-2 t=-1 t=0


t=1 t=2 t=3 t=4 t=5
Grafik Ys vs t data 1
12.00000

10.00000

8.00000 x=0
x=1
Ys

6.00000
x=2
4.00000 x=3
M Azizi DIrgantara
2.00000 x=4
26050119130041
x=5
0.00000
-6 -4 -2 0 2 4 6
t

Grafik u vs x data 1
3.55000
3.50000 x=-5
3.45000
3.40000
x=-4
3.35000
3.30000
u

3.25000 x=-3
3.20000
3.15000
3.10000 x=-2+'data
3.05000 1'!$F$37:$F$40
0 2 4 6 8 x=-1
M Azizi DIrgantara x
26050119130041 x=0

Grafik u vs y data 1
3.55000
3.50000
3.45000 M Azizi Dirgantara
3.40000 26050119130041
3.35000
y=0
3.30000
u

y=1/3 Ys(x,t)
3.25000
3.20000 y=2/3 Ys(x,t)
3.15000 y=d+n(x.t)
3.10000
3.05000
-6.0 -4.0 -2.0 0.0 2.0 4.0 6.0
x
Grafik w vs x data 1
0.50000

0.00000
0 1 2 3 4 5 6 7 8
-0.50000
w

-1.00000

-1.50000

-2.00000
x

x=-5 x=-4 x=-3 x=-2 x=-1 x=0


x=1 x=2 x=3 x=4 x=5

Grafik w vs y data 1
0.20000
0.00000
-6.0 -4.0 -2.0 0.0 2.0 4.0 6.0
-0.20000
-0.40000
y=0
-0.60000
y=1/3 Ys(x,t)
w

-0.80000
y=2/3 Ys(x,t)
-1.00000
y=d+n(x,t)
-1.20000
-1.40000
M Azizi DIrgantara
-1.60000 26050119130041
y

Grafik w vs y data 1
M Azizi DIrgantara
7.03160 26060119130041
7.03140

7.03120

7.03100 y=0
w

7.03080 y=1/3 Ys(x,t)

7.03060 y=2/3 Ys(x,t)


y=d+n(x,t)
7.03040

7.03020
-6.0 -4.0 -2.0 0.0 2.0 4.0 6.0
y
Grafik w vs x data 1

7.03160
x=-5
7.03140
x=-4
7.03120
7.03100 x=-3
w

7.03080 x=-2
7.03060 x=-1
7.03040 x=0
7.03020 x=1
0 2 4 6 8
M Azizi Dirgantara x=2
x
26050119130041 x=3

Grafik Elevasi vs T data 2


6
tx=-5
M Azizi Dirgantara
5 t/x=-4
26050119130041
4 t/x=-3
Elevasi (m)

t/x=-2
3
t/x=-1
2 t/x=0

1 t/x=1
t/x=2
0
0.00000 0.50000 1.00000 1.50000 2.00000 2.50000 3.00000 t/x=3

t (s) t/x=4

Grafik Elevasi vs x data 2


3.00000 M Azizi Dirgantara
26050119130041
2.50000

2.00000 x=0
Elevasi (m)

x=1
1.50000
x=2
1.00000 x=3

0.50000 x=4
x=5
0.00000
-6 -4 -2 0 2 4 6
x
Grafik Ys vs x data 2
6
5
4
Ys

3
2
1
0
0.00000 2.00000 4.00000 6.00000 8.00000 10.00000
t

t=-5 t=-4 t=-3 t=-2 t=-1 t=0


t=1 t=2 t=3 t=4 t=5

Grafik Ys vs t data 2
10.00000
9.00000
8.00000
7.00000 x=0
6.00000
x=1
Ys

5.00000
x=2
4.00000
3.00000 x=3
M Azizi Dirgantara
2.00000 x=4
26050119130041
1.00000
x=5
0.00000
-6 -4 -2 0 2 4 6
t

Grafik u vs x data 2
3.25000
3.20000 x=-5
3.15000
3.10000
x=-4
3.05000
3.00000
u

2.95000 x=-3
2.90000
2.85000
2.80000 x=-2+'data
2.75000 1'!$F$37:$F$40
0 2 4 6 8 x=-1
M Azizi Dirgantara x
26050119130041 x=0
Grafik u vs y data 2
3.25000
3.20000
3.15000 M Azizi Dirgantara
3.10000 26050119130041
3.05000
y=0
3.00000
u

y=1/3 Ys(x,t)
2.95000
2.90000 y=2/3 Ys(x,t)
2.85000 y=d+n(x.t)
2.80000
2.75000
-6.0 -4.0 -2.0 0.0 2.0 4.0 6.0
x

Grafik w vs x data 2
0.20000
0.00000
-0.20000 0 1 2 3 4 5 6 7 8
-0.40000
-0.60000
w

-0.80000
-1.00000
-1.20000
-1.40000
-1.60000
x

x=-5 x=-4 x=-3 x=-2 x=-1 x=0


x=1 x=2 x=3 x=4 x=5

Grafik w vs y data 2
0.20000
0.00000
-6.0 -4.0 -2.0 0.0 2.0 4.0 6.0
-0.20000
-0.40000
y=0
-0.60000
y=1/3 Ys(x,t)
w

-0.80000
y=2/3 Ys(x,t)
-1.00000
y=d+n(x,t)
-1.20000
-1.40000
M Azizi Dirgantara
-1.60000 26050119130041
y
Grafik w vs y data 2
M Azizi Dirgantara
6.36580 26060119130041
6.36560

6.36540

6.36520 y=0
w

6.36500 y=1/3 Ys(x,t)

6.36480 y=2/3 Ys(x,t)


y=d+n(x,t)
6.36460

6.36440
-6.0 -4.0 -2.0 0.0 2.0 4.0 6.0
y

Grafik w vs x data 2

6.36580
x=-5
6.36560
x=-4
6.36540
6.36520 x=-3
w

6.36500 x=-2
6.36480 x=-1
6.36460 x=0
6.36440 x=1
0 2 4 6 8
M Azizi Dirgantara x=2
x
26050119130041 x=3

Grafik Elevasi vs T data 3


6
tx=-5
M Azizi Dirgantara
5 t/x=-4
26050119130041
4 t/x=-3
Elevasi (m)

t/x=-2
3
t/x=-1
2 t/x=0

1 t/x=1
t/x=2
0
-1.00000 0.00000 1.00000 2.00000 3.00000 4.00000 5.00000 6.00000 t/x=3

t (s) t/x=4
Grafik Elevasi vs x data 3
6.00000 M Azizi Dirgantara
26050119130041
5.00000

4.00000 x=0
Elevasi (m)

x=1
3.00000
x=2
2.00000 x=3

1.00000 x=4
x=5
0.00000
-6 -4 -2 0 2 4 6
x

Grafik Ys vs x data 3
6
5
4
Ys

3
2
1
0
0.00000 2.00000 4.00000 6.00000 8.00000 10.00000 12.00000 14.00000
t

t=-5 t=-4 t=-3 t=-2 t=-1 t=0


t=1 t=2 t=3 t=4 t=5

Grafik Ys vs t data 3
14.00000

12.00000

10.00000 x=0
8.00000 x=1
Ys

6.00000 x=2

4.00000 x=3
M Azizi Dirgantara
x=4
2.00000 26050119130041
x=5
0.00000
-6 -4 -2 0 2 4 6
t
Grafik u vs x data 3
3.70000
x=-5
3.60000
3.50000 x=-4
3.40000
u

x=-3
3.30000
3.20000 x=-2+'data
3.10000 1'!$F$37:$F$40
0 2 4 6 8 x=-1
M Azizi Dirgantara x
26050119130041 x=0

Grafik u vs y data 3
3.70000

3.60000 M Azizi Dirgantara


26050119130041
3.50000
y=0
3.40000
u

y=1/3 Ys(x,t)
3.30000 y=2/3 Ys(x,t)

3.20000 y=d+n(x.t)

3.10000
-6.0 -4.0 -2.0 0.0 2.0 4.0 6.0
x

Grafik w vs x data 3
0.50000

0.00000
0 1 2 3 4 5 6 7 8
-0.50000
w

-1.00000

-1.50000

-2.00000
x

x=-5 x=-4 x=-3 x=-2 x=-1 x=0


x=1 x=2 x=3 x=4 x=5
Grafik w vs y data 3
0.20000
0.00000
-6.0 -4.0 -2.0
-0.20000 0.0 2.0 4.0 6.0

-0.40000
-0.60000 y=0
-0.80000 y=1/3 Ys(x,t)
w

-1.00000 y=2/3 Ys(x,t)


-1.20000 y=d+n(x,t)
-1.40000
-1.60000 M Azizi Dirgantara
-1.80000 26050119130041
y

Grafik w vs y data 3 M Azizi Dirgantara


7.26400 26060119130041
7.26380

7.26360

7.26340 y=0
w

7.26320 y=1/3 Ys(x,t)

7.26300 y=2/3 Ys(x,t)


y=d+n(x,t)
7.26280

7.26260
-6.0 -4.0 -2.0 0.0 2.0 4.0 6.0
y

Grafik w vs x data 3

7.26400
x=-5
7.26380
x=-4
7.26360
7.26340 x=-3
w

7.26320 x=-2
7.26300 x=-1
7.26280 x=0
7.26260 x=1
0 2 4 6 8
M Azizi Dirgantara x=2
x
26050119130041 x=3
Grafik Stokes 1
M Azizi Dirgantara
2.00000 26050119130041
1.50000

1.00000

0.50000
Elevasi

0.00000 1st
-200 -100 0 100 200 300 400 500 2nd
-0.50000

-1.00000

-1.50000

-2.00000
Degrees

Grafik Stokes 2
M Azizi Dirgantara
4.00000 26050119130041
3.00000

2.00000

1.00000
Elevasi

0.00000 1st
-200 -100 0 100 200 300 400 500 2nd
-1.00000

-2.00000

-3.00000

-4.00000
Degrees

Grafik Stokes 3
M Azizi Dirgantara
1.50000 26050119130041

1.00000

0.50000
Elevasi

0.00000 1st
-200 -100 0 100 200 300 400 500 2nd
-0.50000

-1.00000

-1.50000
Degrees
LAPORAN RESMI
PRAKTIKUM GELOMBANG LAUT
MODUL III
DEFORMASI GELOMBANG

Oleh :
Muhammad Azizi Dirgantara Buana Nata
26050119130041
Oseanografi B

Dosen Koordinator Praktikum :


Prof. Dr. Denny Nugroho S, ST, M.Si
NIP. 197408102001121001

Asisten Praktikum :
Alfandy Rafliansyah Subingat 26050118140067
Atika Dwiyanti 26050118130060
Kamalia Zahroh 26050118130107
Nabila Fitri Choiriah 26050118140061
Yavin Zacharia Hadi Utama 26050118130090

DEPARTEMEN OSEANOGRAFI
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS DIPONEGORO
2021
LEMBAR PENILAIAN DAN PENGESAHAN
MODUL III : DEFORMASI GELOMBANG

NO KETERANGAN NILAI
1. I. Pendahuluan
2. II. Pengolahan Data
3. III. Hasil dan Pembahasan
4. IV. Penutup
5. Lampiran
TOTAL

Semarang, 26 April 2021

Asisten Praktikan

Alfandy Rafliansyah Subingat M Azizi Dirgantara Buana Nata


NIM. 26050118140067 NIM. 26050119130041

Mengetahui,

Dosen Pengampu Koordinator Asisten Praktikum

Prof. Dr. Denny Nugroho S, St, M.Si. Nabila Fitri Choiriah


NIP. 197408102001121001 NIM. 26050118140061
I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Dalam istilah kepantaian terdapat dua istilah kepantaian yaitu pesisir (coast) dan
pantai (shore). Pesisir adalah daerah darat tepi laut yang masih mendapat pengaruh
lautseperti pasang surut, angin laut dan perembesan air laut. Sedangkan pantai adalah
daerah tepi perairan yang dipengaruhi oleh air pasang tertinggi dan surut terendah
(Triatmodjo, 1999). Daerah pesisir Pantai banyak dijadikan sebagai tempat
pengembangan usaha seperti kawasan pusat perbelanjaan, perkantoran, pemukiman,
tempat wisata dan lain–lain. Seiring dengan berkembangnya aktifitas penduduk disekitar
pantai, akan menimbulkan permasalahan yaitu kerusakan terhadap pantai itu sendiri.
Menurut Munandar dan Kusumawati (2017) adanya kerusakan yang terjadi pada
daerah pantai sering dipengaruhi oleh faktor-faktor alamiah seperti arus pantai, angkutan
sedimen pantai, perubahan kenaikan muka air laut dan gelombang Laut. Gelombang laut
biasanya dibangkitkan oleh banyak hal, misalnya oleh angin, pasang surut, arus dan lain-
lain. Gelombang laut yang menghantam pantai terdiri dari suatu rentetan gelombang.
Selama penjalarannya gelombang berlangsung, angin dan durasi serta arah hembusan
gelombang masih tetap memberikan pengaruh sehingga menyebabkan terjadi perubahan
baik tinggi, periode dan arah. Setelah memasuki suatu kawasan transisi, gelombang akan
dipengaruhi oleh kedalaman kontur yang menyebabkan terjadinya proses deformasi
gelombang baik dalam tinggi, periode dan kecepatannya.

1.2. Tujuan
1. Memahami proses transformasi gelombang jika merambat dari perairan dalam ke
perairan dangkal.
2. Memahami dan dapat menentukan nilai koefisien difraksi pada breakwater
tunggal, celah dan lepas serta dapat memahami proses gelombang pecah
II. PENGOLAHAN DATA
2.1. Perhitungan Difraksi
2.1.1. Breakwater Tunggal
2.1.1.1.Sudut 30 Derajat
• Titik 1
panjang K'
0 0.4
0.5 0.4625
0.8 0.5
K’ = 0.4625
H’ = Ho x K, = 1.9685 x 0.4625 = 0.91043125
• Titik 2
panjang K'
0 0,6
0,15 0,66
0,25 0,7
K’ = 0,66
H’ = Ho x K = 1,9685 x 0,66 = 1,29921
• Titik 3
panjang K'
0 0,3
0,65 0,37222
0,9 0,4
K’ = 0,37222
H’ = Ho x K’ = 1,9685 x 0,37222 = 1,73271944
• Titik 4
K’ = 0,675
H’ = Ho x K’ = 1,9685 x 0,675 = 1.3287375
• Titik 5
K’ = 0,94888
H’ Ho x K’ = 1,9685 x 0,94888 = 1,8678877
2.1.1.2.Sudut 180 Derajat
• Titik 1
panjang K'
0 0,2
0,5 0,179167
1,2 0,15
K’ = 0,179167
H’ = Ho x K’ = 1.9685 x 0,179167 = 0,35627
• Titik 2
panjang K'
0 0,13
0,3 0,134286
0,7 0,14
K’ = 0,134286
H’ = Ho x K’ = 1.9685 x 0,134268 = 0,26703
• Titik 3
panjang K'
0 1,2
0,3 1,25
0,6 1,3
K’ = 1,25
H’ = Ho x K’ = 1.9685 x 1,25 = 2,48563
• Titik 4
K’ = 0,11
H’ = Ho x K’ = 1.9685 x 0,11 = 0,21874
• Titik 5
K’ = 0,10
H’ Ho x K’ = 1.9685 x 0,1 = 0,19885
2.1.2. Breakwater Celah
2.1.2.1.Sudut 30 Derajat
• Titik 1
panjang K'
0 0,4
0,5 0,426316
1,9 0,5
K’ = 0,426316
H’ = Ho x K, = 1.9685 x 0,426316 = 0,8477289
• Titik 2
panjang K'
0 0,6
0,1 0,62
0,5 0,7
K’ = 0,62
H’ = Ho x K = 1.9685 x 0,62 = 1,23287
• Titik 3
panjang K'
0 0,7
0,1 0,733333
0,3 0,8
K’ = 0,73333
H’ = Ho x K’ = 1.9685 x 0,73333 = 1,4582333
• Titik 4
K’ = 0,5
H’ = Ho x K’ = 1.9685 x 0,5 = 0,99425
• Titik 5
K’ = 0,6
H’ Ho x K’ = 1.9685 x 0,6 = 1,1931
2.1.2.2.Sudut 75 Derajat
• Titik 1
panjang K'
0 0,2
0,2 0,216667
0,6 0,25
K’ = 0,216667
H’ = Ho x K’ = 1.9685 x 0,216667 = 0,43084
• Titik 2
panjang K'
0 0,15
0,5 0,170833
1,2 0,2
K’ = 0,170833
H’ = Ho x K’ = 1.9685 x 0,170833 = 0,3397
• Titik 3
panjang K'
0 0,12
0,3 0,124286
0,7 0,13
K’ = 0,124286
H’ = Ho x K’ = 1.9685 x 0,124286 = 0,24714
• Titik 4
K’ = 0,13
H’ = Ho x K’ = 1.9685 x 0,13 = 0,25851
• Titik 5
K’ = 0,15
H’ = Ho x K’ = 1.9685 x 0,15 = 0,29828
2.1.3. Breakwater Lepas
2.1.3.1.Sudut 75 Derajat
• Titik 1
panjang K'
0 0,13
0,2 0,127143
0,7 0,12
K’ = 0,127143
𝛽 = 90 – 75 = 15o
X = 3L sin 𝛽 = (3)(54,8801) sin (15) = 42,612
X’ = X + |b-b’| = (42,612) + | (5) – (3) | = 40,612
𝑥′
Θ = 2𝜋 (1 − 𝐿 ) = 1,63271

K’total = √𝑘′𝑅 2 + 𝑘′𝐿2 + 2(𝑘 ′ 𝑅)(𝑘 ′ 𝐿) cos 𝜃


= 0,586239
H’ = Ho × K’total
= 1.9685 × 0,586239 = 1,67453

• Titik 2
panjang K'
0 0,13
0,5 0,125
1 0,12
K’ = 0,125
𝛽 = 90 – 75 = 15o
X = 3L sin 𝛽 = (3)(54,8801) sin (15) = 42,612
X’ = X + |b-b’| = (42,612) + | (7,5) – (7) | = 42,112
𝑥′
Θ = 2𝜋 (1 − 𝐿 ) = 1,46106

K’total = √𝑘′𝑅 2 + 𝑘′𝐿2 + 2(𝑘 ′ 𝑅)(𝑘 ′ 𝐿) cos 𝜃


= 0,484203
H’ = Ho × K’total
= 1.9685 × 0,484203= 0,964363
• Titik 3
panjang K'
0 0,12
0,5 0,117368
1,9 0,11
K’ = 0,117368
𝛽 = 90 – 75 = 15o
X = 3L sin 𝛽 = (3)(54,8801) sin (15) = 42,612
X’ = X + |b-b’| = (42,612) + | (6,5) – (4) | = 40,112
𝑥′
Θ = 2𝜋 (1 − 𝐿 ) = 1,68993

K’total = √𝑘′𝑅 2 + 𝑘′𝐿2 + 2(𝑘 ′ 𝑅)(𝑘 ′ 𝐿) cos 𝜃


= 0,336726
H’ = Ho × K’total
= 1.9685 × 0,336726= 0,670791
• Titik 4
K’ = 0,14
𝛽 = 90 – 75 = 15o
X = 3L sin 𝛽 = (3)(54,8801) sin (15) = 42,612
X’ = X + |b-b’| = (42,612) + | (6,5) – (5) | = 41,112
𝑥′
Θ = 2𝜋 (1 − 𝐿 ) = 1,5755

K’total = √𝑘′𝑅 2 + 𝑘′𝐿2 + 2(𝑘 ′ 𝑅)(𝑘 ′ 𝐿) cos 𝜃


= 0,250430
H’ = Ho × K’total
= 1.9685 0,250430 = 0,77448
• Titik 5
K’ = 0,13
𝛽 = 90 – 75 = 15o
X = 3L sin 𝛽 = (3)(54,8801) sin (15) = 42,612
X’ = X + |b-b’| = (42,612) + | (6,5) – (4,5) | = 40,612
𝑥′
Θ = 2𝜋 (1 − 𝐿 ) = 1,63271

K’total = √𝑘′𝑅 2 + 𝑘′𝐿2 + 2(𝑘 ′ 𝑅)(𝑘 ′ 𝐿) cos 𝜃


= 0,279444
H’ = Ho × K’total
= 1.9685 0,279444= 0,55655
2.1.3.2.Sudut 105 Derajat
• Titik 1
panjang K'
0 0,4
0,3 0,46
0,5 0,5
K’ = 0,46
𝛽 = 90 – 105 = -15o
X = 3L sin 𝛽 = (3)(54,8801) sin (-15) = -42,612
X’ = X + |b-b’| = (42,612) + | (6) – (4,5) | = -47,112
𝑥′
Θ = 2𝜋 (1 − 𝐿 ) = 11,6711

K’total = √𝑘′𝑅 2 + 𝑘′𝐿2 + 2(𝑘 ′ 𝑅)(𝑘 ′ 𝐿) cos 𝜃


= 0,587102
H’ = Ho × K’total
= 1.9685 × 0,587102= 1,165915
• Titik 2
panjang K'
0 0,3
0,3 0,36
0,5 0,4
K’ = 0,36
𝛽 = 90 – 105 = -15o
X = 3L sin 𝛽 = (3)(54,8801) sin (-15) = -42,612
X’ = X + |b-b’| = (42,612) + | (6,8) – (5,5) | = -48,112
𝑥′
Θ = 2𝜋 (1 − 𝐿 ) = 11,7855

K’total = √𝑘′𝑅 2 + 𝑘′𝐿2 + 2(𝑘 ′ 𝑅)(𝑘 ′ 𝐿) cos 𝜃


= 0,48497
H’ = Ho × K’total
= 1.9685 × 0,48497= 0,962837
• Titik 3
panjang K'
0 0,2
0,2 0,22
0,5 0,25
K’ = 0,22
𝛽 = 90 – 105 = -15o
X = 3L sin 𝛽 = (3)(54,8801) sin (-15) = -42,612
X’ = X + |b-b’| = (42,612) + | (6,2) – (5,2) | = -47,812
𝑥′
Θ = 2𝜋 (1 − 𝐿 ) = 11,7512
K’total = √𝑘′𝑅 2 + 𝑘′𝐿2 + 2(𝑘 ′ 𝑅)(𝑘 ′ 𝐿) cos 𝜃
= 0,337335
H’ = Ho × K’total
= 1.9685 × 0,337335= 0,669579
• Titik 4
K’ = 0,25
𝛽 = 90 – 105 = -15o
X = 3L sin 𝛽 = (3)(54,8801) sin (-15) = -42,612
X’ = X + |b-b’| = (42,612) + | (5) – (4,5) | = -47,112
𝑥′
Θ = 2𝜋 (1 − ) = 11,6711
𝐿

K’total = √𝑘′𝑅 2 + 𝑘′𝐿2 + 2(𝑘 ′ 𝑅)(𝑘 ′ 𝐿) cos 𝜃


= 0,389966
H’ = Ho × K’total
= 1.9685 × 0,389966 = 0,3056
• Titik 5
K’ = 0,15
𝛽 = 90 – 105 = -15o
X = 3L sin 𝛽 = (3)(54,8801) sin (-15) = -42,612
X’ = X + |b-b’| = (42,612) + | (5) – (4,5) | = -47,112
𝑥′
Θ = 2𝜋 (1 − 𝐿 ) = 11,6711

K’total = √𝑘′𝑅 2 + 𝑘′𝐿2 + 2(𝑘 ′ 𝑅)(𝑘 ′ 𝐿) cos 𝜃


= 0,279884
H’ = Ho × K’total
= 1.9685 × 0,279884= 0,555675
2.2. Pengolahan Data Excel
2.2.1. Breakwater Tunggal
2.2.1.1.Titik 1
Tabel 1. Pengolahan Data Titik 1 Breakwater Tunggal
panjang K' panjang K'
0 0.6 0 0.13
0.15 0.66 0.4 0.136154
0.25 0.7 0.65 0.14
2.2.1.2.Titik 2
Tabel 2. Pengolahan Data Titik 2 Breakwater Tunggal
panjang K' panjang K'
0 0.4 0 0.3
0.5 0.4625 0.2 0.34
0.8 0.5 0.5 0.4
2.2.1.3.Titik 3
Tabel 3. Pengolahan Data Titik 3 Breakwater Tunggal
panjang K' panjang K'
0 0.3 0 0.3
0.65 0.372222222 0.3 0.36
0.9 0.4 0.5 0.4
2.2.1.4.Titik 4
Tabel 4. Pengolahan Data Titik 4 Breakwater Tunggal
panjang K' panjang K'
0 0.6 0 0.8
0.3 0.675 1.1 0.881481
0.4 0.7 1.35 0.9

2.2.1.5.Titik 5
Tabel 5. Pengolahan Data Titik 5 Breakwater Tunggal
panjang K' panjang K'
0 0.9 0 0.1
0.22 0.948888889 0.3 0.103333
0.45 1 0.9 0.11
2.2.2. Breakwater Celah
2.2.2.1.Titik 1
Tabel 6. Pengolahan Data Titik 1 Breakwater Celah
panjang K' panjang K'
0 0.1
0.2 0.6 0.14
1.5 0.2
2.2.2.2.Titik 2
Tabel 7. Pengolahan Data Titik 2 Breakwater Celah
panjang K' panjang K'
0 0.3 0 0.3
0.65 0.327083 0.2 0.333333
2.4 0.4 0.6 0.4
2.2.2.3.Titik 3
Tabel 8. Pengolahan Data Titik 3 Breakwater Celah
panjang K' panjang K'
0 0.2 0 0.3
0.3 0.223077 0.9 0.340909
1.3 0.3 2.2 0.4
2.2.2.4.Titik 4
Tabel 9. Pengolahan Data Titik 4 Breakwater Celah
panjang K' panjang K'
0 0.4
0.1 0.6 0.466667
0.9 0.5
2.2.2.5.Titik 5
Tabel 10. Pengolahan Data Titik 5 Breakwater Celah
panjang K' panjang K'
0 0.3 0 0.2
1.6 0.391429 1.5 0.268182
1.75 0.4 2.2 0.3
2.2.3. Breakwater Lepas
2.2.3.1.Breakwater Lepas Kanan
Tabel 11. Pengolahan Data Titik 1 Breakwater Lepas Kanan
panjang K'
0 0.5
1 0.532258
3.1 0.6
Tabel 12. Pengolahan Data Titik 2 Breakwater Lepas Kanan
panjang K'
0
1.5 0.4
8.6
Tabel 13. Pengolahan Data Titik 3 Breakwater Lepas Kanan
panjang K'
0
0.15 0.3
0.3
Tabel 14. Pengolahan Data Titik 4 Breakwater Lepas Kanan
panjang K'
0 0.2
0.55 0.218333
1.5 0.25
Tabel 15. Pengolahan Data Titik 5 Breakwater Lepas Kanan
panjang K'
0 0.2
0.3 0.172727
0.55 0.15
2.2.3.2.Breakwater Lepas Kiri
Tabel 16. Pengolahan Data Titik 1 Breakwater Lepas Kiri
panjang K'
0 0.9
0.1 0.95
0.2 1
Tabel 17. Pengolahan Data Titik 2 Breakwater Lepas Kiri
panjang K'
0 0.3
0 0.3
0.4 0.4
Tabel 18. Pengolahan Data Titik 3 Breakwater Lepas Kiri
panjang K'
0 0.11
0.8 0.119412
0.85 0.12
Tabel 19. Pengolahan Data Titik 4 Breakwater Lepas Kiri
panjang K'
0 0.15
0.6 0.174
1.25 0.2
Tabel 20. Pengolahan Data Titik 5 Breakwater Lepas Kiri
panjang K'
0 1
0.3 1.015
1 1.05

III. HASIL DAN ANALISIS DATA


3.1. Hasil
3.1.1. Breakwater Tunggal
Tabel 21. Hasil Pengolahan Breakwater Tunggal
Hasil Pengolahan Breakwater Tunggal

α Titik K' H'


1 0.66 1.29921
2 0.4625 0.91043125
30 3 0.372222222 0.732719444
4 0.675 1.3287375
5 0.948888889 1.867887778
1 0.136153846 0.268018846
2 0.34 0.66929
180 3 0.36 0.70866
4 0.881481481 1.735196296
5 0.103333333 0.203411667
3.1.2. Breakwater Celah
Tabel 22. Hasil Pengolahan Breakwater Celah

Hasil Pengolahan Breakwater Celah

Titik α K' H'


1 30 0 0.3937
75 0.14 0.27559
2 30 0.327083333 0.65616667
75 0.333333333 0.27559
3 30 0.223076923 0.43912692
75 0.340909091 0.67107955
4 30 0 0.19585
75 0.466666667 0.91863333
5 30 0.391428571 0.77052714
75 0.268181818 0.52791591
3.1.3. Breakwater Lepas
Tabel 23. Hasil Pengolahan Breakwater Lepas
Titik α β K'r K'l b b' x x' θ K'Total H'
1 0.532258065 0.95 1.65 1.35 2.547432808 2.847432808 -359.23268 1.4822275 2.902942507
2 0.4 0.3 4.3 3 2.547432808 3.847432808 -359.27282 0.6999862 1.37092296
3 105 -15 0.3 0.119412 5.5 4.9 2.547432808 3.147432808 -359.24314 0.4194043 0.821403346
4 0.218333333 0.174 8.5 6.5 2.547432808 4.547432808 -359.30914 0.3923263 0.768371047
5 0.172727273 1.015 9 8.8 2.547432808 2.747432808 -359.22952 1.1877139 2.326137725
1 0.532258065 0.95 3 1.5 -2.547432808 -4.047432808 -359.40392 1.4822396 2.902966263
2 0.4 0.3 4.7 2.2 -2.547432808 -5.047432808 -359.475 0.6999928 1.370935906
3 75 15 0.3 0.119412 9.5 6.7 -2.547432808 -5.347432808 -359.49687 0.4194085 0.821411492
4 0.218333333 0.174 8 5.5 -2.547432808 -5.047432808 -359.475 0.3923293 0.768376872
5 0.172727273 1.015 6.85 6.25 -2.547432808 -3.147432808 -359.3447 1.1877176 2.326144956
3.2. Analisis Data
3.2.1. Difraksi Breakwater Tunggal
Apabila gelombang datang terhalang oleh suatu rintangan seperti pemecah
gelombang atau pulau, maka gelombang tersebut akan membelok di sekitar ujung
rintangan dan masuk di daerah terlindung di belakangnya yang dikenal dengan difraksi
gelombang. Apabila tidak terjadi difraksi gelombang, daerah di belakang rintangan akan
tenang. Tetapi karena adanya proses difraksi maka daerah tersebut terpengaruh oleh
gelombang datang. Transfer energi ke daerah terlindung menyebabkan terjadinya
gelombang di daerah tersebut, meskipun tidak sebesar gelombang di luar daerah
terlindung (Triatmodjo, 1999).
Pada sudut 30° di lokasi titik 1 pada kedalaman antara 4 dan 5, lokasi titik 2 pada
kedalaman tertentu. Jika dilihat dari breakwater tunggal, hasil tinggi gelombang setelah
mengalamai difraksi bervariasi, ketika arah sudut datang gelombang yang kecil maka
tinggi gelombang yang terbentuk masih tinggi. Kemudian jika dilihat dari arah sudut
datang lainnya kelima titik yang diamati sudah mengalami perubahan secara signifikan,
dimana H’ sudah jauh berbeda dengan Ho yaitu misal titik 1 dari arah 180 derajat yaitu
H’=0,35627, hal ini dikarenakan sudut datang gelombang sudah sangat berkebalikan
dengan yang tinjauan pertama, kemudian datanya sudah sejaja dengan breakwater dan
dalam arah breakwaternya. Selain daripada itu nilai koefisien k’ yang lebih kecil dari 1
akan memiliki nilai H’ yang kecil. Hal ini menunjukkan bahwa semakin jauh dari ujung
breakwater maka energi akan semakin terdisipasi oleh segmen dari struktur akan semakin
besar.
3.2.2. Difraksi Breakwater Celah
Dalam menentukkan ketinggian gelombang dibelakang breakwater pada
breakwater celah digunakan juga diagram bantuan difraksi untuk menentukan nilai k’.
Lebar celah yang digunakan pada breakwater ini yaitu 1cm. Diagram difraksi breakwater
celah menunujukkan bahwa busur/kurva yang menghubungkan nili k’ yang sama semakin
besar dan nilai k’-nya semakin mengecil apabila jaraknya semakin jauh dari celah, serta
busur/kurva terpusat di celah breakwater.
Pada sudut 30° lokasi titik bervariasi. Kemudian hasil pengamatan dari breakwater
celah, nilai H’ setelah mengalami difraksi (pembenturan dengan dinding breakwater)
berbeda jauh dengan Ho (tinggi gelombang datang). Sebagai contoh titik 3 dan sudut
datangnya 30 derajat yaitu H’=0.439126923. Jika dilihat dari bentuk breakwater,
bentuknya membuat daerah dibelakang breakwater sangat dilindungi oleh dinding dan
hanya diberikan celah sedikit untuk gelombang datang, hal ini yang menyebabkan tinggi
gelombang setalah breakwater nilainya sudah semakin kecil. Celah kecil dan
pembelokkan arah gelombang akibat tabrakan dengan dinding, menyebabkan nilai H’
yang dihasilkan sangat kecil.
3.2.3. Difraksi Breakwater Lepas
Berbeda lagi dengan hasil tinggi gelombang yang dihasilkan jika yang digunakan
pengamatan breakwater lepas. Breakwater lepas berada ditengah dan memiliki kedua
ujung dinding breakwater yang berpengaruh dalam arah pembelokkan arah gelombang
dan perbedaan ketinggiannya. Pada sudut 105° lokasi titik bervariasi.. Hasil yang
didapatkan, titik lokasi dan arah sudut datang saling berkaitan untuk menentukkan tinggi
gelombang akhirnya, jika dilihat arah sudut gelombang datang yang hampir sejajar
dengan breakwater 105° dan 75° tinggi gelombang H’ yang dihasilkan masih besar atau
ada juga yang melebihi dari Ho, berlaku untuk semua titik pengamatan, semisal sebagi
contoh titik 3 dalam sudut datang gelombang 75 yaitu H’yaitu 0.503125; titik 3 dari sudut
105 derajat yaitu 0.75686. Tetapi tidak semunya demikian dalam kasus titik 2 baik dalam
sudut gelombang apapun nilainya sudah lebih kecil dari Ho (H’<Ho).
Jika ditinjau hal yang menyebakan adanya perbedaan nilai H’ tersebut dari keadaan
arah gelombang datang (sudut), arah gelombang datang yang berbeda akan membuat
bentuk pembelokkan juga semakin berbeda, sehingga nilai H’ yang terbentuk juga
berbeda. Penentuan lokasi kelima titik juga mempengaruhi, dimana lokasi yang
terlindung lebih dibelakang persis breakwater dengan yang agak jauh akan menghasilkan
nilai H’ yang berbeda, karena sudah berpengaruh pada pembelokkan yang keberapa kali.
Lokasi titik yang dominan kearah breakwater lepas kiri ataupun kanan ataupun ditengah
akan mempengaruhi hasil nilai H’ (kasus lokasi 2 yang lebih dekat dengan ujung
breakwater).Dengan adanya breakwater yang diharapkan daerah yang terlindungi
breakwater memiliki tinggi gelombang yang semakin kecil dari tinggi gelombang datang,
karena tinggi gelombang datang akan semakin besar karena adnya perbuhan kedalaman
yang menyebabkan pendangkalan
IV. PENUTUP
4.1. Kesimpulan
1. Proses transformasi gelombang jika terjadi perambatan dari perairan dalam ke
perairan dangkal yaitu terjadinya refraksi (pembelokkan puncak gelombang yang
diakibatkan perubahan kedalaman yang membuat pergerakan kecepatan rambat
gelombang berbeda disetiap puncak gelombang), difraksi (pembenturan
gelombang dengan ujung dinding banguna pantai atau breakwater yang
mengakibatkan adanya pembelokkan puncak gelombang, dan daerah dibelakang
bangunan pantai memiliki ketinggian yang lebih kecil) dan refleksi ( pemantulan
kembali gelombang).
2. Koefisien difraksi pada breakwater tunggal, celah dan lepas didapatkan dengan
menggunakan diagram bantuan, yaitu diagram Wiegel, yang kemudian titik
lokasi di gambarkan ke diagram, lalu dicari nilainya dengan interpolasi.
4.2. Saran
1. Video tutorial dapat dibuat lebih jelas agar mudah dipahami
2. Praktikan seharusnya lebih aktif pada saat praktikum
3. Penjelasan pada video lebih diperjelas dan diperinci lagi
DAFTAR PUSTAKA
Munandar dan Ika Kusumawati. 2017. Studi Analisi Faktor Penyebab dan Penanganan
Abrasi Pantai di Wilayah Pesiisr Aceh Barat. Jurnal Perikanan Tropis. 4(1).
Triatmodjo, Bambang.1999. Teknik Pantai. Beta Offset, Yogyakarta.
LAMPIRAN
BIODATA

Nama : Muhammad Azizi Dirgantara Buana Nata


Tempat Tanggal Lahir: Jakarta, 4 September 2000
NIM : 26050119130041
Kelas : Oseanografi B
Alamat Rumah : Jl. Palapa XI/15
Alamat Kos : Nirwanasari Cluster Kav. 8-9
Instagram : @azizinata
Kesan : Yaa begitulah praktikum
Pesan : Jangan lupa nabung sama beribadah.
Cita-cita : Menteri Kelautan dan Perikanan 2049

Anda mungkin juga menyukai