AMROLLAH LATUPONO
PEMBIMBING:
i
ii
ii
iii
DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR TABEL.................................................................................... vi
B. Rumusan Masalah............................................................ 5
C. Tujuan Penelitian............................................................... 5
D. Manfaat Penelitian............................................................. 6
1. Pengertian.................................................................... 7
2. Gejala RLF................................................................... 8
3. Epidemologi................................................................. 11
5. Patofisiologi.................................................................. 14
6. Diagnosis..................................................................... 26
a. Anamnesis............................................................. 26
iv
b. Pemeriksaan fisis.................................................. 29
c. Pemeriksaan penunjang........................................ 29
1. Laringoskopi fleksibel........................................ 29
3. Endoskopi ........................................................ 35
4. Videostroboskopi ............................................. 36
5. Pemeriksan histopatologik................................ 36
7. Penatalaksanaan......................................................... 45
8. Prognosis..................................................................... 51
B. Kerangka Teori.................................................................. 52
C. Kerangka Konsep.............................................................. 53
A. Desain Penelitian.............................................................. 54
C. Populasi Penelitian............................................................ 54
E. Jumlah Sampel.................................................................. 55
1. Kriteria inklusi............................................................... 56
2. Kriteria eksklusi............................................................ 56
v
2. Cara Kerja.................................................................... 57
I. Identifikasi Variabel........................................................... 60
J. Definisi Operasional.......................................................... 60
K. Analisis Data..................................................................... 65
L. Alur Penelitian................................................................... 66
M. Biaya Penelitian................................................................. 67
A. Hasil Penelitian................................................................. 68
B. Pembahasan.................................................................... 82
penderita RLF............................................................ 92
vi
A. Ringkasan Penelitian........................................................ 99
B. Kesimpulan....................................................................... 101
C. Saran................................................................................ 102
LAMPIRAN
vii
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN
DAFTAR SINGKATAN
PENDAHULUAN
RLF sering terjadi pada siang hari dan pada posisi tegak. 1,2
batuk kronis dan gejala mirip asthma. Penurunan tonus sfingter eosofagus
bagian atas dan bawah pada saat istirahat dan peningkatan tekanan intra
gas. Bolus cair dengan ion lebih banyak akan memiliki impedansi lebih
rendah dari baseline, sedangkan gas dengan ion lebih sedikit akan
refluksat (cair, gas atau campuran); jenis refluksat (asam atau non-asam),
impedansi.19
sebagai penyebab gejala atipikal dan / atau ekstra esofagus dari penyakit
(LES) dan sensor proksimal 20 cm dari LES. Pada posisi tersebut sensor
36%.20
jelas, yang merupakan konsekuensi dari posisi yang berbeda dari sensor
tahun lalu untuk sensor distal dan merupakan referensi untuk interpretasi
dari hasil.20
negatif dengan waktu paparan asam dan bolus dan kejadian refluks asam.
dengan AET fisiologis, tetapi serupa dengan MNBI proksimal. Nilai AET
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum :
pasien RLF.
6
2. Tujuan Khusus :
D. Manfaat Penelitian
TINJAUAN PUSTAKA
1. Pengertian
melibatkan aliran balik isi lambung ke laring dan faring. Sinonim lain
laringitis.18,19,20,21
2. Gejala RLF
hari (refluks siang hari). Gejala RLF terjadi ketika pasien dalam
pasien berbaring.7,23,24,29
9
laringofaring.7
GERD RLF
Disertai oleh esofagitis dan/atau Esofagitis dan/atau heartburn
heartburn jarang terjadi
Reflux terjadi di malam hari atau Reflux pada siang hari atau saat
pada posisi supine posisi berdiri
10
GERD RLF
Gejala
Rasa terbakar pada dada dan/ atau +++++
regurgitasi
Suara serak, disfagia dan globus + ++++
Temuan
Esofagitis endoskopik +++++
Inflamasi laring + ++++
Hasil diagnosis
Biopsi esophagus +++++
Abnormal radiografi esofagus ++ -
Abnormal monitoring Ph esofagus +++++
Abnormal monitoring Ph faring - +++
Pola refluks
Posisi supinasi (berbaring) +++++
Posisi berdiri + ++++
Respon pengobatan
Diet dan modifikasi gaya hidup ++ +
Antagonis histamin 2 +++ ++
11
3. Epidemologi
12
lebih dari 50% pasien dengan keluhan suara. Kurang dari 40%
gejala dan temuan RLF dan 50% dari total pasien memiliki
esofagus, ≥8,1% tegak dan 2,9% supine). Sejak laporan awal ini,
pasien dengan tanda dan gejala RLF yang muncul saat konsultasi
badan juga terbukti berkontribusi pada RLF. Kondisi ini lebih sering
hernia, obesitas, kehamilan, olah raga berat, diet, gaya hidup yang
dan erythromycin.1,6,31,9
5. Patofisiologi
gejala klinis, termasuk batuk kronis dan gejala mirip asthma melalui
sfingter esofagus bagian atas. Ketika penghalang ini gagal, isi perut
ada pada 64% biopsi jaringan laring dari pasien dengan RLF. 32
dengan RLF.20,31
-
Gambar 2. Area sfingter esofagus atas33
berupa mukus dan lapisan cairan yang terdiri dari ion bikarbonat
dengan Cl- atau ion HCO3- akan bertukar tempat di basolateral dari
dengan RLF, antar lain suara serak, globus pharingeus, dan nyeri
tenggorokan.33,34
tenggorokan.23,35
Komponen Refluks
Asam
Pepsin
Western blot dari biopsi laring pada 19 dari 20 pasien dengan RLF
Asam Empedu
6. Diagnosis RLF
diagnosis.36
a. Anamnesis
inhibitor).13,23,9,37
gatal atau berair dan sakit kepala. Pasien dengan rinitis alergi
biasanya sadar akan warna dan bau dari post nasal drip,
Pasien dengan suara serak yang kronis dan terus menerus, atau
yang terdiri dari skala tingkatan 0–5 poin (Tabel 3). 7,35
b. Pemeriksaan fisis
melihat gejala RLF pada laring dan pita suara perlu pemeriksaan
c. Pemeriksaan penunjang
lain:
1) Laringoskopi fleksibel
Skor dimulai dari nol (tidak ada kelainan) dengan nilai maksimal 26
udem serta eritema laring dijumpai pada 60% kasus RLF. Dapat
2 = moderate
7 Granuloma/granulation 0 = absent 2 = present
Thick endolaryngeal 0 = absent 2 = present
8
mucus/other
suara asli dan palsu seperti bertemu dan tidak terlihat adanya
ruang ventrikel.38,43,44
degenerasi polipoid pita suara. Udem laring yang difus dinilai dari
gigi.38,43,44
Gambar 9. Granuloma38
pemeriksaan ini adalah mahal, invasif dan tidak nyaman dan dapat
ditemukan hasil negatif palsu sekitar 20%. Hal ini dikarenakan pola
jika:20,45,47
distal esofagus.
3) Endoskopi
esofagus.7,28,43,14
37
4) Videostroboskopi
lambat.14
5) Pemeriksan histopatologik
pasti.14
proksimal.15
pasien.50,51,52,53,15
(MNBI); ini terdiri dari rata-rata tiga periode waktu malam 10 menit,
periode waktu 10 menit (sekitar jam 1:00 pagi, 2:00 pagi, dan 3:00
pagi) dipilih, dan nilai dasar rata-rata untuk setiap periode dihitung
(FH).17,56,57,58
periode waktu 10 menit (sekitar jam 1:00 pagi, 2:00 pagi, dan 3:00
mendapatkan MNBI.59
diagnosis RLF.59,60
7. Penatalaksanaan
tidur.
jam.
mencegah refluks.
dihindari.
8) Mengurangi stres.
b. Terapi farmakologik
yang lama daripada pasien GERD. Proton pump inhibitor saat ini
4), jika terdapat perbaikan maka dosis di turunkan, namun jika tidak
untuk omeprazol.20,45,63,64
oleh histamin.20,45,63,64
dengan PPI dosis tinggi. Jika pasien memiliki gejala yang parah
c. Terapi bedah
RLF yang tidak respon terhadap modifikasi gaya hidup dan obat-
baik komplit (Nissen atau Rossetti) atau parsial (Toupet atau Bore),
esofagus.59
8. Prognosis
52
B. Kerangka Teori
Mekanisme Tidak
Mekanisme
Langsung
Langsung
Refluksat
Refluksat
Resistensi Mukosa ↓
Bronkokonstriksi
memicu thoart clearing
Kerusakan pada lokasi dan batuk
Kerusakan silia epitel
respirator laring
53
posterior
Resistensi mukosa
Laringfaring ↓
Skor demister
AET
SAP
Karakteristik refluks
MNBI (distal, proximal)
Refluks
Laringofaring
C. Kerangka Konsep
Refluks asam
Keterangan:
: variabel bebas
: variabel antara
: Variabel terikat
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
ditambah dengan data baru yang diambil tahun 2020 periode desember
C. Populasi Penelitian
dengan kualitas hidup penderita RLF refrakter selama periode waktu Juli
sampai Oktober 2019 dan sampel baru yang dijaring dari populasi baru
Sampel penelitian ini adalah data pasien RLF yang ada pada
terpenuhi.
E. Jumlah Sampel
RLF.
57
1. Kriteria Inklusi
2. Kriteria Eksklusi
kanker)
d. Pasien hamil.
seijin dari peneliti sebelumnya (risma sari ayu hasroni) yang datanya
Hasanuddin.
58
spray)
2. Cara Kerja
a. Pengambilan sampel
dilakukan terhadap posisi plika vokalis saat diam dan gerakan plika
vokalis saat fonasi dengan menyebutkan huruf iiiii dan juga saat
Impedance (pH-MII)
Program).
I. Identifikasi Variabel
1. Variabel independen
2. Variable antara
3. Variabel dependen
J. Definisi Operasional
1. Refluks Laringofaring (RLF): aliran balik isi lambung atau cairan refluks
0 sampai 5 dengan skala maksimal 45. Nilai RSI lebih besar dari 13
yang ditemukan pada laring. Skor maksimum dari RFS adalah 26 dan
Impedance.
Impedance.
Intraluminal Impedance.
64
refluksat cairan serta dapat mendeteksi adanya refluks asam dan non-
asam.
dan Z6. Pengukuran sepanjang malam selama fase istirahat, pada tiga
waktu utama (sekitar jam 01.00, jam 02.00, dan jam 03.00) selama
periode 10 menit dalam tiap poin waktu utama. Nilai MNBI distal
merupakan hasil pengukuran dari mean pada tiga titik waktu tersebut
dan mean nilai MNBI pada Z3, Z4, Z5 dan Z6. Semakin rendah nilai
untuk nilai dasar impedansi abnormal yaitu <2100 Ohm, dan <2292
utama (sekitar jam 01.00, jam 02.00, dan jam 03.00) selama periode
merupakan hasil pengukuran dari mean pada tiga titik waktu tersebut
dan mean nilai MNBI pada Z1 dan Z2. Semakin rendah nilai MNBI
66
nilai dasar impedansi abnormal yaitu <2100 Ohm, dan <2292 ohm.15,69
K. Analisis Data
1. Analisis univariat
mean.
2. Analisis bivariat
0,05.
67
L. Alur Penelitian
pH–MII24 jam
Tidak dievaluasI
Karakteristik refluks
Karakteristik refluks
distal (asam, non
proksimal (asam,
asam, dan
non asam, dan
campuran)
campuran)
(
OLAH DATA
M. Biaya Penelitian
BAB IV
A. Hasil Penelitian
2019 hingga bulan September 2019 dan pada periode Desember 2020 –
April 2021.
Pasien yang memenuhi kriteria RFS > 13 dan RSI > 7 serta hasil
umur paling muda adalah 22 tahun, sedangkan umur paling tua adalah 57
dengan keluhan utama disfoni dan dua pasien RLF lainnya (13,3%)
datang dengan keluhan utama disfagia. Sebanyak satu pasien RLF (6,7%)
non asam.
berupa cairan dan gas pada distal, sedangkan pada proksimal terdapat 1
pasien (6,7%) ditemukan refluks berupa cairan dan 93,3% lainnya refluks
diamati pada posisi berbaring saja, namun diamati pada posisi tegak saja
dan pada posisi tegak dan berbaring. Refluks pada daerah distal pada
73
sebagian besar pasien RLF ditemukan dalam posisi keduanya yaitu tegak
ditemukan pada posisi tegak dan berbaring dan 26,7% pasien lainnya
ditemukan pada posisi tegak dan sebanyak 40% pasien lainnya ditemukan
konten refluks pada distal. Pada distal, refluks asam ditemukan dalam
posisi pemeriksaan pasien tegak dan refluks non asam ditemukan dalam
dengan nilai p 0,202 (> 0,05). Keseluruhan karakteristik refluks ada dalam
refluks non asam seluruhnya ditemukan dalam posisi tegak dan berbaring
dengan posisi pemeriksaan refluks dengan nilai p 0,153 (> 0,05). Pada
refluks lainnya ditemukan dalam bentuk cairan dan gas pada keseluruhan
(> 0,05). Artinya bahwa konten refluks baik dalam bentuk cairan maupun
campuran, 10% refluks asam, dan 10% refluks non asam dari hasil
disfagia, 50% pasien ditemukan dengan refluks asam dan 50% lainnya
refluks dimana paparan refluks non asam memberikan rata-rata nilai MNBI
paling besar yaitu 679,08 Ohm, yang diikuti dengan refluks campuran
sebesar 554,54 Ohm dan nilai rata-rata MNBI paling rendah ditemukan
bahwa pada pasien RLF, integritas mukosa esofagus distal paling rendah
0,194 (> 0,05). Artinya bahwa baik refluks asam, non asam maupun
non asam dan campuran pada distal disajikan pada Gambar 20.
78
refluks dimana paparan refluks non asam memberikan rata-rata nilai MNBI
paling besar yaitu 1293,00 Ohm, yang diikuti dengan refluks campuran
sebesar 766,39 Ohm, dan nilai rata-rata MNBI paling rendah ditemukan
dan campuran.
pemeriksaan pada proksimal dengan nilai p 0,028 (< 0,05). Artinya bahwa
non asam dan campuran pada proksimal disajikan pada Gambar 21.
80
Rata-rata nilai MNBI distal sebesar 543,22 ± 173,08 Ohm dan pada
dan proksimal disajikan pada Gambar 22. Hasil uji perbandingan diperoleh
dengan nilai p 0,055 (> 0,05). Artinya bahwa integritas mukosa esofagus
1400 1293
1200
1000
Nilai MNBI (Ohm)
766.39
800 679.08
518.8 554.55
600
400 260.17
200
0
Asam Non asam Campuran
Distal Proksimal
seluruh karakteristik refluks yang dikaji baik pada refluks asam, non asam
dimana kerusakan mukosa seluler yang lebih besar tejadi pada esofagus
distal.
Nilai MNBI terendah terdapat pada refluks asam baik pada MNBI
Gambar 23.
83
1.99
1.90
2.00
1.80
1.60
1.38 1.39
Rasio MNBI proksimal-distal
1.40
1.20
1.00
0.80
0.60
0.40
0.20
0.00
Asam Non asam Campuran Total
paparan refluks campuran, dan paling tinggi pada paparan refluks asam.
B. Pembahasan
RLF di polpulasi umum Yunani sebesar 46,86 ± 14,54 tahun dan tidak ada
kasus RLF yang dilaporkan pada usia> 80 dan <20 tahun. Prevalensi RLF
84
umur 50-64 tahun menunjukkan angka prevalensi yang lebih tinggi yang
diikuti umur 35-49 tahun. Kedua kelompok umur tersebut mewakili 75%
dari kasus RLF yang ditemui pada populasi umum Yunani. 1 Penelitian
2017 ditemukan bahwa kelompok umur terbanyak pasien RLF pada 46-55
tahun.70
al., pasien RLF rata-rata berusia 41-50 tahun. 71 Sejalan dengan peneltian
tersebut, Alifa melaporkan bahwa sebagian besar pasien RLF berusia 41-
berusia 25 – 55 tahun.73
pasien RLF sebagian besar ditemukan pada umur 40-50 tahun (38,75%).
umur yaitu kelompok 18-39 tahun, 40-59 tahun, dan ≥60 tahun. Pasien
RLF yang didiagnosis secara klinis dengan skor temuan refluks (RFS)> 7
dan indeks gejala refluks (RSI)> 13 memberi hasil bahwa pasien usia
lanjut menunjukkan skor RSI yang lebih rendah secara signifikan daripada
subjek yang lebih muda, namun skor RFS tidak berbeda pada semua
kelompok umur.74
85
dan laki-laki adalah 2.1. Hasil ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan
bahwa kasus RLF lebih tinggi pada jenis kelamin perempuan (66,27%)
Sejalan dengan hasil penelitian Aziz bahwa sebagian besar pasien RLF
(56,4%).73,72
menjadi keluhan utama yang paling banyak ditemukan pada psien RLF
pada penelitian ini sebesar 66,7%. Hasil sejalan dengan penelitian Sa’an
(78,31%).70
sering adalah throat clearing (98%), batuk yang persisten (97%), globus
faringeus (95%), dan suara serak (95%). 13,23,9,37 Disfonia yang disebabkan
yang disebabkan oleh refluks dengan gejala yang paling umum termasuk
namun hanya ada korelasi yang lemah antara gejala RLF dan hasil
endoskopi.7 Pasien dengan suara serak yang kronis dan terus menerus,
atau disfonia yang progresif biasanya bukan disebabkan oleh RLF karena
laringoskopik.7,18,20,13,23,9,37
karakteristik refluks pada pasien yaitu refluks asam, non asam dan
RLF mempunyai refluks campuran yang terdeteksi baik pada daerah distal
88
distal juga lebih jarang terjadi pada kelompok RLF non-asam, dan banyak
Berbeda dengan penelitian ini bahwa pasien RLF sebagian besar terjadi
hasil RSI dan atau RFS, yang mengindikasikan bahwa refluks non-asam
dari pasien RLF. Dalam penelitian ini, pada kelompok refluks non-asam
pada penemuan dari penelitian Lee et al. yang mencapai 50% pada
Refluks non asam pada penelitian ini lebih banyak ditemukan pada
non asam atau asam lemah pada pasien dengan gejala, menunjukkan
garam empedu, dan enzim pankreas.32 Refluks non asam seperti pepsin
refluks berikutnya atau oleh asam makanan. 35 Namun, efek asam pada
Pada penelitian ini, refluks asam dan non asam pada distal dan
keluhan RLF. Pasien RLF yang mempunyai karakteristik refluks non asam
atas dan pada saat yang sama mempertahankan esofagus bagian bawah,
batuk.81
91
baik asam, non asam dan campuran, tidak terdapat perbedaan signifikan
nilai MNBI distal. Nilai MNBI distal dari terbesar ke terkecil secara
asam sebesar 679,08 Ohm, 554,54 Ohm dan 260,17 Ohm secara
mukosa esofagus.
asam dan integritas paling tinggi disebabkan karena paparan refluks non
Hasil ini menunjukkan bahwa baik refluks asam, non asam maupun
Pada penelitian ini, nilai MNBI distal pasien RLF sebesar 543,27
Ohm. Pada penelitian ini, nilai MNBI distal pasien RLF lebih rendah
lebih rendah daripada pasien hanya dengan gejala LRF. Sementara itu,
nilai MNBI distal keduanya lebih rendah dibandingkan pada individu sehat
sebesar 3538,9 Ohm.59 MNBI distal hasil penelitian ini juga lebih rendah
dari penelitian Sakin dimana MNBI distal pasien RLF sebesar 1809 Ohm. 59
distal pada pasien LPR pada penelitian ini akibat paparan refluks.
kelompok non asam atau non refluks pada pasien GERD. Selain itu, MNBI
(seperti yang ditunjukkan oleh skor AET dan DeMeester). 83 Refluks asam
baik asam, non asam dan campuran, terdapat perbedaan signifikan nilai
asam sebesar 1293,00 Ohm, 766,39 Ohm dan 518,80 Ohm secara
proksimal.
pada mukosa esofagus baik dalam penelitian in vitro dan in vivo. 83,84
94
vivo.83,84
MNBI proksimal.59 Pada penelitian ini, nilai MNBI proksimal pasien RLF
penelitian yang dilakukan oleh Chen et al. dengan nilai MNBI proksimal
sebesar pada 3689,7 Ohm untuk pasien RLF. Pada penelitian tersebut
esofagus bawah. Pada pasien dengan gejala LRF dan GERD bersamaan
rendah daripada pasien hanya dengan gejala LRF. Sementara itu, nilai
sebesar 3996,0 Ohm.59 MNBI proksimal hasil penelitian ini juga lebih
pasien RLF sebesar 1997 Ohm, sedangkan pada individu sehat sebesar
2245 Ohm. Pada GERD, MNBI proksimal cenderung lebih rendah pada
distal pada pasien LPR pada penelitian ini akibat paparan refluks.
RLF diperoleh hasil bahwa tidak terdapat perbedaan signifikan nilai MNBI
dibandingkan nilai MNBI distal. Nilai MNBI distal pasien RLF sebesar
543,22 Ohm, sedangkan nilai MNBI proksimal pasien RLF sebesar 754,08
dikaji baik pada refluks asam, non asam maupun campuran. Artinya
96
terjadi kerusakan mukosa seluler yang lebih besar pada esofagus distal
esofagus distal disebabkan karena konten refluks berupa cairan dan gas
distal dan proksimal pada pasien RLF dan dihasilkan rasio MNBI
distal. Hasil ini sejalan dengan penelitian Sakin bahwa nilai MNBi
integritas mukosa esofagus yang tidak berbeda jauh antara distal dan
proksimal pada pasien dengan gejala RLF. 85 Efek bahaya paparan refluks
bagi mukosa esofagus proksimal pada pasien RLF juga dilaporkan oleh
ini sebesar 1,39 dimana lebih besar daripada hasil yang dilaporkan oleh
Sakin yaitu sebesar 1,27. Hasil rasio MNBI proksimal-distal pada pasien
refluks dari penelitian ini lebih rendah dari rasio MNBI proksimal-distal
pada pasien GERD yaitu sebesar 1,53. Rasio MNBI proksimal-distal hasil
penelitian ini lebih besar dari hasil yang dilaporkan oleh Chen et al. yaitu
0,929 untuk pasien gejala RLF, 0,942 untuk gejala RLF dan GERD, 1,199
untuk GERD dan 0,986 untuk individu sehat. Meskipun rasio MNBI
proksimal-distal rendah pada pasien sehat, namun nilai MNBI distal dan
Sementara itu diperoleh nilai rasio proksimal distal sebesar 1,39. Jika
ditemukan pada pasien dengan gejala RLF. Namun refluks juga diamati
MNBI proksimal lebih tinggi daripada distal, namun besarnya nilai MNBI
98
nilainya MNBI tersebut masih dalam batas nilai normal. 84–86 Pengukuran
Hasil ini dapat diartikan sebagai bukti bahwa paparan kronis pada mukosa
esofagus lebih sedikit pada esofagus proksimal pada pasien GERD. Nilai
pasien RLF, karena pada RLF memiliki paparan yang lebih kronis
refluks dari temuan MII-pH. 85 Hasil ini dapat dijelaskan karena segmen
Rasio terbesar diperoleh pada refluks asam, dan rasio terendah diperoleh
BAB V
A. Ringkasan Penelitian
proksimal esofagus.
refluks dan konten refluks serta gejala RLF baik pada distal
maupun proksimal.
101
asam.
refluks asam.
B. Kesimpulan
1. Pada penelitian ini nilai MNBI distal penderita RLF tidak berbeda
esofagus distal.
3. Pada penelitian ini, pasien RLF mempunyai nilai MNBI distal dan
dan tegak + berbaring, dan tidak ada refluks yang hanya pada
C. Saran
85. Sakin YS, Vardar R, Sezgin B, Cetin ZE, Alev Y, Yildirim E, et al.
The diagnostic value of 24-hour ambulatory intraesophageal pH-
impedance in patients with laryngopharyngeal reflux symptoms
comparable with typical symptoms. United Eur Gastroenterol J.
2017;5(5):632–40.
86. Ribolsi M, Emerenziani S, Borrelli O. Impedance baseline and reflux
perception in responder and nonresponder non-erosive reflux
disease patients. Scand J Gastroenterol. 2012;47:1266–1273.
87. Zikos TA, Triadafilopoulos G, Kamal A, Podboy A, Sonu IS, Regalia
KA, et al. Baseline impedance via manometry and ambulatory reflux
testing are not equivalent when utilized in the evaluation of potential
extra-esophageal gastroesophageal reflux disease. J Thorac Dis.
2020;12(10):5628–38.
88. van Hoeij FB, Weijenborg PW, van Den Bergh Weerman MA, van
Den Wijngaard RMJGJ, Verheij J, Smout AJPM, et al. Mucosal
integrity and sensitivity to acid in the proximal esophagus in patients
with gastroesophageal reflux disease. Am J Physiol - Gastrointest
Liver Physiol. 2016;311(1):G117–22.
114
4 Kesukaran menelan 0 1 2 3 4 5
asam
Skor penilaian :
0 : Tidak ada keluhan
1 : Ringan, keluhan biasa diabaikan 1x dalam 1 bulan
2 : Sedang, keluhan tidak dapat diabaikan , 1 x dalam 1 minggu
3 : Berat, keluhan mempengaruhi gaya hidup, beberapa kali
dalam 1 minggu
4 : Sangat berat, keluhan sangat mempengaruhi gaya hidup,
setiap hari
5 : Keluhan yang sangat berat dan menetap sepanjang hari
115
2 = ada
4 = komplit
4 = difus
2 = moderat
3 = berat
2 = moderat
3 = berat
4 = obstructing
2 = moderat
3 = berat
4 = obstructing
2 = ada
2 = ada
TOTAL
Hasil ukur : LPR (+) jika RSI > 13 dan RFS >7
LPR (-) jika RSI < 13 dan RFS <7
116
117
Deskripsi Statistik
Jenis_kelamin
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Umur2
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Keluhan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Distal_jenis_refluks
118
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Distal_konten_refluks
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Distal_posisi_terjadinya_refluks
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Proksimal_jenis_refluks
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Proksimal_konten_refluks
119
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Proksimal_posisi_terjadinya_refluks
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Crosstab
Distal_konten_re
fluks
Campuran Count 13 13
Crosstab
Distal_posisi_terjadinya_refluks Total
120
Tegak tegak+berbaring
% within
100.0% 0.0% 100.0%
Distal_jenis_refluks
% within
0.0% 100.0% 100.0%
Distal_jenis_refluks
Campura Count 3 10 13
n % within
23.1% 76.9% 100.0%
Distal_jenis_refluks
Total Count 4 11 15
% within
26.7% 73.3% 100.0%
Distal_jenis_refluks
Chi-Square Tests
Asymptotic
Significance (2-
Value df sided)
Crosstab
Proksimal_posisi_terjadinya_refl
uks
tegak+berbarin
tegak g Total
Non Count 0 2 2
121
asam % within
100.0
Proksimal_jenis_refl 0.0% 100.0%
%
uks
Campura Count 6 2 8
n % within
100.0
Proksimal_jenis_refl 75.0% 25.0%
%
uks
Total Count 9 6 15
% within
100.0
Proksimal_jenis_refl 60.0% 40.0%
%
uks
Chi-Square Tests
Asymptotic
Significance (2-
Value df sided)
Crosstab
Proksimal_konten_refluks
% within
0.0% 100.0% 100.0%
Proksimal_jenis_refluks
% within
0.0% 100.0% 100.0%
Proksimal_jenis_refluks
Campura Count 1 7 8
122
n % within
12.5% 87.5% 100.0%
Proksimal_jenis_refluks
Total Count 1 14 15
% within
6.7% 93.3% 100.0%
Proksimal_jenis_refluks
Chi-Square Tests
Asymptotic
Significance (2-
Value Df sided)
Crosstab
Distal_jenis_refluks
Disfoni Count 0 0 2 2
Heartburn Count 0 0 1 1
Disfagia Count 0 0 2 2
Total Count 1 1 13 15
Chi-Square Tests
Asymptotic
Significance (2-
Value df sided)
Crosstab
Distal_konten_re
fluks
Disfoni Count 2 2
Heartburn Count 1 1
Disfagia Count 2 2
Chi-Square Tests
124
Value
Pearson Chi-Square .a
N of Valid Cases 15
Crosstab
Distal_posisi_terjadinya_refluks
Disfoni Count 0 2 2
Heartburn Count 0 1 1
Disfagia Count 1 1 2
Chi-Square Tests
Asymptotic
Significance (2-
Value df sided)
Crosstab
Proksimal_jenis_refluks
Disfoni Count 0 0 2 2
Heartburn Count 0 0 1 1
Disfagia Count 1 0 1 2
Chi-Square Tests
Asymptotic
Significance (2-
Value df sided)
Crosstab
Proksimal_konten_refluks
Disfoni Count 0 2 2
Heartburn Count 0 1 1
Disfagia Count 0 2 2
Chi-Square Tests
Asymptotic
Significance (2-
Value df sided)
Crosstab
127
Proksimal_posisi_terjadinya_refluk
s
Disfoni Count 1 1 2
Heartburn Count 1 0 1
Disfagia Count 2 0 2
Chi-Square Tests
Asymptotic
Significance (2-
Value df sided)
Crosstab
Distal_konten_re
fluks
Campuran Count 13 13
Chi-Square Tests
Value
Pearson Chi-Square .a
N of Valid Cases 15
Crosstab
Distal_posisi_terjadinya_refluks
% within
100.0% 0.0% 100.0%
Distal_jenis_refluks
% within
0.0% 100.0% 100.0%
Distal_jenis_refluks
Campura Count 3 10 13
n % within
23.1% 76.9% 100.0%
Distal_jenis_refluks
% within
26.7% 73.3% 100.0%
Distal_jenis_refluks
Chi-Square Tests
Asymptotic
Significance (2-
Value df sided)
Crosstab
Proksimal_konten_refluks
% within
0.0% 100.0% 100.0%
Proksimal_jenis_refluks
% within
0.0% 100.0% 100.0%
Proksimal_jenis_refluks
Campura Count 1 7 8
n % within
12.5% 87.5% 100.0%
Proksimal_jenis_refluks
% within
6.7% 93.3% 100.0%
Proksimal_jenis_refluks
Chi-Square Tests
Asymptotic
Significance (2-
Value df sided)
Crosstab
Proksimal_posisi_terjadinya_refl
uks
tegak+berbarin
tegak g Total
Non Count 0 2 2
asam % within
100.0
Proksimal_jenis_refl 0.0% 100.0%
%
uks
Campura Count 6 2 8
n % within
100.0
Proksimal_jenis_refl 75.0% 25.0%
%
uks
% of Total 100.0
60.0% 40.0%
%
Chi-Square Tests
Asymptotic
Significance (2-
Value df sided)
Uji Normalitas
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Descriptives
MNBI_distal
95% Confidence
Interval for Mean
.a,b 0 . .
ANOVA
MNBI_distal
Descriptives
MNBI_proksimal
95% Confidence
Interval for Mean
1.572 2 11 .251
ANOVA
MNBI_proksimal
Descriptive Statistics
Group Statistics
Nilai_MN Equal
BI variance - - - -
2.38 .13 122.4778
s 2.33 27 .027 286.1865 537.4902 34.8828
3 4 1
assume 7 1 1 1
d
Equal
variance - - - -
22.85 124.0612
s not 2.30 .030 286.1865 542.9183 29.4546
2 0
assume 7 1 9 2
d