A1C420073
REGULER C/R003
Dua buah gen yang berangkai akan mengalami segregasi dan rekombinasi dengan
pola yang tidak mengikuti hukum Mendel. Artinya, pola segregasi dan rekombinasinya
tidak bebas sehingga tiap macam gamet yang dihasilkannya pun menjadi tidak sama
jumlahnya.
Sebagai contoh, jika gen A dan gen B berangkai pada suatu kromosom sementara
alel-alel resesifnya, a dan b, juga berangkai pada kromosom homolognya, maka gamet-
gamet yang dihasilkan akan terdiri atas AB, Ab, aB, dan ab dengan nisbah n : 1 : 1 : n.
Sebaliknya, jika gen A berangkai dengan gen b, dan gen a berangkai dengan gen B, maka
nisbah gamet AB : Ab : aB : ab menjadi 1 : n : n : 1. Dalam hal ini n merupakan bilangan
positif dengan nilai lebih dari satu.
Untuk lebih jelasnya pada Gambar di bawah ini secara skema dapat
diperbandingkan tiga kemungkinan segregasi dan rekombinasi gen-gen pada individu
dihibrid AaBb. Gambar di bawah ini memperlihatkan pola segregasi dan rekombinasi gen-
gen yang terjadi secara bebas karena keduanya tidak berangkai. Sementara itu, pada
Gambar b dan c tampak bahwa segregasi dan rekombinasi kedua gen tidak terjadi secara
bebas. Dua gen yang berangkai cenderung untuk selalu bersama-sama atau tidak
bersegregasi di dalam gamet-gamet yang terbentuk.