Anda di halaman 1dari 25

Kelompok 4

Nama :
1. Dwi Sekar Wati
2. Fikri Al Akbar
3. Khotifah Puji Lestari
4. M. Rizky Hidayat
5. Nesya Dinda Aricha
6. Rizky Rahmawati

Kelas : XII Mipa 1


POLA – POLA HEREDITAS

Determinasi
Seks
Sistem Sistem ZW
XX /XY

Sistem XX /
X0 Sistem UV

Haplodiploi
di
A. Determinasi Seks
• Determinasi seks adalah penentuan jenis kelamin, yang diwariskan secara bebas oleh gamet
parentalnya kepada keturunannya dalam peristiwa meiosis.
• Tokoh yang menyelidiki tentang determinasi seks adalah Henking (1891) dan Mc Clung (1902)
• Berdasarkan hasil penelitiannya diketahui bahwa setiap organisme memiliki bentuk
kromosom seks yang memiliki pola berbeda yaitu sistem XY, XO dan ZW

 a. Sistem XX - XY
Sistem ini ditemukan pada tumbuhan, hewan dan manusia.
~ Genosom X berukuran lebih besar dibandingkan genosom Y.
~ XX merupakan betina
~ XY merupakan jantan

 
 
b. Sistem XO - XX
~ Sistem ini ditemukan pada serangga (belalang)
dan orthoptera lainnya.
~ Genotip XO adalah jantan
~ Genotip XX adalah betina
 
c. Sistem ZZ - ZW
~ Sistem ini ditemukan pada bangsa unggas, ikan dan
kupu-kupu.
~ Genotip ZZ adalah jantan
~ Genotip ZW adalah betina
d. Sistem Haploid - diploid (Ploidi)
~ Sistem ini penentuan jenis kelamin tidak ditentukan oleh kromosom seks,
melainkan kromosom tubuh (autosom).
~ Ditemukan pada bangsa kelompok semut dan rayap.
~ Betina berkembang dari sel telur yang dibuahi sehingga diploid
~ Jantan berkembang dari sel telur yang tidak dibuahi, sehingga haploid.

penentuan jenis kelamin pada lebah madu tidak dipengaruhioleh kromosom


kelamin pada makhluk lainnya, melainkan oleh sifat ploididari makhluknya. Lebah
yang diploid (2n) adalah betina, sedangkan yanghaploid (n) adalah jantan.
PAUTAN
Setiap kromosom mengandung gen yang
tersimpan di tempat khusus yang disebut lokus.
Gen-gen ini dapat berada pada kromosom yang
sama atau kromosom yang berbeda. Gen-gen
yang berada dalam satu kromosom homolog
yang sama dan letaknya saling berdekatan
disebut sebagai pautan gen (gene linkage). Berikut
ini merupakan contoh gen yang mengalami pautan
dan gen yang tidak mengalami pautan.
1. Pautan Pada Kromosom Tubuh

Pautan hereditas (penyimpangan) artinya sifat" yang tidak sesuai


dengan hasil persilangan dihibrid hukum mendel (9:3:3:1) sedangkan
di pautan kromosom hasil perbandingannya 3:1.
Contoh pautan terjadi pada penelitian oleh illiam Beteson dan
R.C. Punnet sekitar 1905. Mereka mengembangkan tanaman ercis
galur murni yang mengandung gen P untuk warna bunga ungu yang
dominan terhadap gen P untuk warna bunga merah. 
Tanaman tersebut juga mengandung gen L untuk polen lonjong
yang dominan terhadap gen I untuk polen bulat. Pertama mereka
menyilangkan tanaman dengan alel homozigot, hasilnya semua
generasi F, menghasilkan tanaman bunga ungu dengan polen lonjong
“PpLl”.
Akibat letaknya yang saling
berdekatan, gen-gen tersebut
akan tetap bersama sampai
saat pembentukan gamet (sel
kelamin). Pautan dari dua
macam gen atau lebih akan
menghasilkan jumlah gamet
yang lebih sedikit
dibandingkan dengan gen-gen
yang tidak berpautan. Oleh
karena itu, keturunan yang
dihasilkan akan memiliki
perbandingan fenotip dan
genotip yang lebih sedikit
pula.
2.Pautan Pada Kromosom Seks

  a. Pautan seks pada lalat buah


    Pautan seks pada lalat buah ditemukan oleh Morgan pada ahun dengan dan
1901. la mengawinkan lalat buah jantan bermata putih lalat buah betina bermata
normal (bermata merah) semua F-nya bermata merah, sedangkan pada F, -nya
merah dan satu bermata putih. Dari hasil di hasilkan tiga bermata penelitiannya,
lalat buah yang bermata putih semuanya berjenis kelamin jantan.

  Morgan membuat beberapa hipotesis sebagai berikut :


1. Faktor warna mata merah dominan terhadap putih. Gen resesif yang menentukan
warna putih hanya untuk pengaruhnya pada lalat buah yang jantan.
2.Gen yang menentukan warna mata pada lalat buah tertaut pada kromosom X.
b.Pautan seks pada kucing
 
Binatang betina adalah XX, sedangkan binatang jantan XY.  Dapat di lihat pada warna
kucing, yaitu :
B = gen untuk warna hitam.

 
 b = gen untuk warna kucing.
 Bb = genotip untuk kucing belang tiga Calico.
 
Perkawinan antara kucing jantan berwarna hitam dengan kucing betina berwarna kuning
akan menghasilkan anak kucing betina belang tiga (hitam-kuning-putih) yang di sebut juga
kucing Calico, dan kucing jantan berwarna kuning .
 
   P  ♀ XB,XB     x     ♂   Xb,Y
 
  Kuning               Hitam
  G ♀ : XB,XB      ♂ Xb , Y
 
F1       Bb =    ♀ kucing belang 3tiga (hitam-kuning-putih /kucing calico)
 
              b_ = kucing jantan hitam
C. Pautan seks pada ayam
Jenis kelamin ayam mempunyai sistem ZW. Ayam berjenis
kelamin ZW, sedangkan ayam jantan berjenis kelamin ZZ. Bulu
ayam ditentukan oleh gen yang tertaut pada kromosom seks. Gen
yang menentukan bulu ayam :

B = gen untuk bulu lurik


b = gen untuk bulu polos

Berikut diagram persilangannya :


P: ♀ZBWB x ♂ ZbZb
(lurik) (polos)
G: ZB, WB
F: - ZBZb = ayam jantan berbulu lurik
- ZbWB = ayam betina berbulu polos
Persilangan ercis bunga ungu
pollen lonjong (PPLL) dengan ercis
bunga merah pollen bulat (ppll)
akan menghasilkan keturunan
pertamanya (F1) yaitu ercis bunga
ungu pollen lonjong (PpLl). Ketika
dilakukan persilangan kembali
pada antar sesama F1, maka akan
menghasilkan keturunan (F2)
dengan perbandingan fenotip 3 :
1. Hal ini disebabkan karena
adanya pautan antara gen P
dengan gen L, serta alelnya yaitu
gen p dengan gen l. Akibatnya,
pada F2 hanya terbentuk dua
macam gamet, yaitu PL dan pl.
Akibat letaknya yang saling berdekatan, gen-
gen tersebut akan tetap bersama sampai saat
pembentukan gamet (sel kelamin). Pautan dari
dua macam gen atau lebih akan menghasilkan
jumlah gamet yang lebih sedikit dibandingkan
dengan gen-gen yang tidak berpautan. Oleh
karena itu, keturunan yang dihasilkan akan
memiliki perbandingan fenotip dan genotip yang
lebih sedikit pula.
BO = ♀ bulu polos
 Bb= ♂ bulu bergaris garis

P1        ♀         BO      x          ♂         bb

                      ZW                                  ZZ

                      Bulu                               bulu

         Bergaris-garis (lurik)              polos
F1   Bb = ♂ bulu bergaris garis
   bb =  ♂  bulu polos
       BO = ♀ bulu bergaris garis
bO = ♀ bulu polos

B = gen untuk bulu bergaris-garis (“blorok”) 


b = gen untuk bulu polos.
Ayam masih di kenal sifat lain yang juga ditentukan oleh gen-
gen yang terdapat pada kromosom kelamin. Misalnya:

K = gen yang  menyebabkan bulu pada anak ayam tumbuh cepat


 k = gen yang menyebabkan bulu pada anak ayam tumbuh lambat.

Biasanya sulit sekali untuk membedakan jenis kelamin pada


anak ayam umur sehari, sedangkan para peternak tentunya
menghendaki anak-anak ayam betina, agar supaya bertelur.
Dengaan memperhatikan sifat Terpaut seks itu, para produsen anak
ayam umur sehari (“Day Old Chicken” = DOC ) dapat lebih mudah
melayani permintaan peternak ayam.
C. Pindah Silang

a. pengertian
Dalam genetika, pindah silang kromosom (crossing over) adalah peristiwa bertukarnya
bagian berkas kromatid dengan bagian berkas kromatid lain dari kromosom yang homolog atau
gen yang terpaut berpisah dan bertukar pasangan.

b. pindah silang terjadi di beberapa fase


Pada tahap profase dari meiosis I pindah silang dari kromosom akan terjadi, dan kromosom
homolog dipisahkan menjadi dua sel anak. Pada meiosis II, kromatid ditarik terpisah dari satu
sama lain untuk menimbulkan empat sel anak haploid.

c. macam-macam pindah silang


 Pindah silang tunggal
Pindah silang melibatkan hanya dua dari empat kromatid pada pasangan kromosom
homolog. Kedua kromatid ini bertukaran segmen yang sama melalui mekanisme pemetahan dan
pertukaran. Hasil kejadian meiosis ini dari keempat kromatid hanya dua yang mengandung
kombinasi baru alel dari kedua gen. Sedangkan kedua kromatid lainnya membawa kombinasi
tetua.
 Pindah silang dua gen terpaut
Kombinasi rekombinan dari alel dua gen terpaut dihasilkan oleh pindah
silang pada interval diantara dua lokus yang bersegregasi.Peluang suatu
pindah silang yang terjadi diantara dua lokus adalah fungsi panjangnya
interval yang memisahkan lokus tersebut.Dengan demikian terdapat
peluang yang lebih besar untuk terjadinya pindah silang pada lokus yang
terpisah cukup jauh dibandingkan dengan lokus yang terpaut.

 d. faktor yang mempengaruhi


Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi pindah silang menurut Suryo
(2005):
a. Temperatur
b. Umur
c. Zat Kimia
d. Penyinaran dengan Sinar X
e. Jarak Antara Gen-Gen yang terangkai
f. Jenis Kelamin
e. Nilai pindah silang
Adalah angka yang menunjukkan besarnya prosentase kombinasi baru yang
dihasilkan akibat terjadinya pindah silang dinyatakan dalam NPS.
  nilai pindah silang tidak akan melebihi 50%, biasanya bahkan kurang dari 50%,
karena:
 a. Hanya dua dari empat kromatid saja ikut mengambil bagian pada peristiwa pindah
silang.
 b. Pindah silang ganda akan mengurangi banyaknya tipe rekombinasi yang dihasilkan.
 
f. Peta Kromosom
Ialah gambar skema sebuah kromosom yang
dinyatakan sebagai sebuah garis lurus di mana
diperlihatkan lokus setiap gen yang terletak
pada kromosom.
 
Contoh soal 1
Pada Drosophila melanogaster normal, tubuh
warna kelabu, sayap panjang dominan terhadap
warna tubuh hitam, sayap pendek. Dalam suatu
eksperimen, diperoleh keturunan sebagai berikut.
- Tubuh kelabu, sayap panjang 206
- Tubuh hitam, sayap pendek 185
- Tubuh hitam, sayap pendek 965
- Tubuh kelabu, sayap pendek 944
Nilai pindah silangnya adalah……….
Pembahasan
Contoh Soal 2
Hasil persilangan antara mangga besar manis
(BbMm) dengan mangga kecil asam (bbmm)
memperoleh hasil sebagai berikut:
• Besar asam = 150
• Besar manis = 750
• Kecil manis = 100
• Kecil asam = 500
Tentukan nilai pindah silangnya?
Pembahasan:

Dik : bahwa mangga besar manis dan mangga


kecil asam adalah parental, sedangkan mangga
besar asam dan mangga kecil manis merupakan
rekombinan. Jadi, nilai pindah silangnya adalah
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai