Fakultas Biologi
Selia mawarni
412020007
I. DASAR TEORI
Praktikum ini bertujuan untuk mengetahui pola pewarisan sifat alel ganda melalui
diagram silsilah keluarga serta berlatih mencari kemungkinan genotip golongan darah
berdasarkan diagram silsilah yang diperoleh.
Alel adalah gen berlainan/alternatif yang menempati lokus yang sama pada kromosom
homolog. Apabila terdapat tiga atau lebih alternatif gen pada suatu lokus yang sama, maka
alel- alel tersebut dinamakan alel ganda. Sifat yang dikontrol oleh alel ganda dikenal dengan
istilah multiple allelomorphi. Contoh fenomena alel ganda dapat dijumpai pada kelinci, lalat
buah, serta pada sistem golongan darah manusia. Pada permulaan abad, Karl Landsteiner
menemukan bahwa penggumpalan darah (aglutinasi) kadang-kadang terjadi apabila eritrosit
seseorang jika dicampur dengan serum darah orang lain. Berdasarkan reaksi tersebut,
Landsteiner membagi orang menjadi tiga golongan, yaitu A, B, dan O, sedangkan golongan
darah AB ditemukan oleh dua orang mahasiswanya yaitu A.V. von Decastello dan A. Struli
pada tahun 1902.
Dalam eritrosit manusia terdapat antigen atau agglutinogen yang dapat mengadakan
reaksi dengan zat anti atau antibodi (aglutinin) yang dibawa oleh serum darah. Dikenal dua
macam antigen yaitu antigen-A dan antigen-B, sedangakan zat antinya dibedakan atas anti-A
dan anti-B. Pada tahun 1925, F. Bernstein menegaskan bahwa antigen tersebut diwariskan
oleh tiga alel dari sebuah gen yang disebut sebagai gen I (isoaglutinin), sedangkan alel-alelnya
ialah, I0, IA dan IB. Alel I0 adalah resesif terhadap IA dan IB. Akan tetapi, IA dan IB merupakan alel
kodominan, sehingga IA tidak dominan terhadap IB. Demikian juga sebaliknya, IB tidak
dominan terhadap IA (Suryo, 2013).
Tabel 1. Interaksi antara alel-alel IA, IB dan I0 yang menyebabkan terjadinya 4 golongan darah,
yaitu O, A, B dan AB
(Fenotip)
O - I0 I0I0
A A IA IAIA atau IAI0
B B IB IBIB atau IB I0
Berdasakan hasil pengamatan yang telah dilakukan mengenai hasil diagram silsilah keluarga dan
simulasi persilangan antara genotif
F. Golongan darah O
IV. PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan yang bertujuan untuk mengetahui pola
pewarisan sifat alel ganda melalui diagram silsilah keluarga serta berlatih mencari
kemungkinan genotip golongan darah berdasarkan diagram silsilah yang diperoleh.
Dalam diagram silsilah keluarga terdapat kakek nenek dari ayah diketahui jika nenek
mendapat golongan darah dengan genotif IAIB sedangkan pada kakek mendapat golongan
darah IBIB dan menghasilkan anakan laki laki yaitu ayah dengan IBIB, terdapat kakek nenek
dari ibu diketahui jika nenek mendapatkan golongan darah dengan genotif IAIB sedangkan
pada kakek mendapat golongan darah IBIO dan menghasilkan anakan perempuan yaitu ibu
IBI0.
Alel dapat menunjukkan derajat dominansi dan keresesifan yang berbeda- beda satu
sama lain. Dalam persilangan ercis Mendel, keturunan F1 selalu terlihat seperti salah satu
dari kedua varietas induk sebab salah satu alel dalam satu alel tersebut menunjukkan
dominani sempurna terhadap alel yang satu lagi. Dalam situasi semacam itu,
fenotipheterozigot dan homozigot dominan tidak dapat dibedakan (Campbell, dkk., 2010)
Dalam simulasi persilangan genotif dengan pasangan pada golongan darah A homozigot
yaitu saya diketahui mendapatkan genotif IBIO sedangkan pasangan mendapatkan genotif
homozigot IAIA disilangkan mendapatkan hasil anakan yaitu IAIB (AB) , IAIB (AB) , IAIO (A),
IAIO (A) pada IAIO heterozigot.
Simulasi persilangan genotif dengan pasangan pada golongan darah A heterozigot yaitu
saya diketahui mendapat genotif IBIO sedangkan pasangan mendapat genotif IAIO
disilangkan mendapatkan hasil anakan yaitu IAIB (AB )normal ,IBIO (B), IAIO (A), IOIO (O)
pada IBIO dan IAIO heterozigot.
Simulasi persilangan genotif dengan pasangan pada golongan darah B homozigot yaitu
saya diketahui mendapat genotif IBIO sedangkan pasangan mendapatkan genotif IBIB
disilangkan mendapatkan hasil anakan yaitu IBIB (B homozigot), IBIB (B homozigot), IBIO (B) ,
IBIO (B) pada IBIO hetorozigot .
Simulasi persilangan genotif dengan pasangan pada golongan darah B heterozigot yaitu
saya diketahui mendapat genotif IBIO sedangkan pasangan mendapatkan genotif IBIO
disilangkan mendaptkan hasil anakan yaitu IBIB (B) homozigot, IBIO (B) heterozigot , IBIO
heterozigot, IOIO (O) normal.
Simulasi persilangan genotif dengan pasangan pada golongan darah AB yaitu saya
diketahui mendapatkan genotif IBIO sedangkan pasangan mendapatkan genotif IAIB
disilangkan mendapatkan hasil anakan yaitu IAIB (AB) normal , IBIB (B) homozigot , IBIO (B)
heterozigot , IAIO (A) heterozigot.
Golongan darah seseorang ditetapkan berdasarkan macam antigen dalam eritrosit yang
dimilikinya. Tahun 1925 menunjukkan bahwa antigen-antigen itu diwariskan oleh suatu seri
alel ganda. Alel itu diberi simbol I (berasal dari kata isoaglutinin, suatu protein yang terdapat
pada permukaan sel eritrosit). Orang yang mampu membentuk antigen A yang memiliki alel I
A dalam kromosom, yang mampu membentuk antigen B yang memiliki alel I B , yang memiliki
alel I A dan I B dapat membentuk antigen A dan antigen B, sedangkan yang tidak mempu
membentuk antigen sama sekali yang memiliki alel resesif i (Suryo, 2005).
Simulasi persilangan genotif dengan pasangan pada golongan darah O yaitu saya
diketahui mendapatkan genotif IBIO sedangkan pasangan mendapatkan genotif IOIO
disilangkan mendapatkan hasil anakan yaitu IBIO (B) heterozigot , IBIO (B) heterozigot , IOIO
(O) normal , IOIO (O) normal.
V. KESIMPULAN
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa Pola pewarisan alel ganda
khususnya pada golongan darah manusia ditentukan oleh seri alel yang terdapat dalam kromosom, alel
tersebut adalah I A , I B , dan i. Interaksi antara alel-alel I A , I B , dan i akan menyebabkan 4 fenotip
golongan darah A, B, AB, dan O. bahwa golongan darah yaitu bergolongan darah O dengan alel
ganda IOIO homozigot resesif golongan darah O , Golongan darah B paling
mendominasi , Golongan darah B memiliki alel IBIOatau IBIB. Namun, tidak ditemukan probandus
yang memiliki golongan darah AB.
- Ophie, E. 2013. Pohon dan Aplikasinya dalam Bagan Silsilah Keturunan. Makalah IF2120
Matematika Diskrit–Sem. I Tahun 2013/2014 .
- Campbell N A, Reece J B, Urry L A, et all. 2010. Biologi Jilid 1 Edisi Kedelapan. Jakarta:
Erlangga.
Lampiran