Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PRAKTIKUM GENETIKA

ACARA 12
MENYUSUN SILSILAH GENETIS MANUSIA

Disusun oleh :

Nama : Venti Novita Sari


NPM : E1J017020
Shift : Selasa jam 13.00 – 15.00
Kelompok : Tiga (3)
Dosen : Ir. Marlin, M. Sc
Co-ass : Natal Pandapotan Nadeak (E1J015111)

LABORATORIUM AGRONOMI
PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BENGKULU
2018
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 DasarTeori

Silsilah pedigree adalah diagram hubungan keluarga yang menggunakan simbol-simbol untuk
mewakili orang dan garis untuk mewakili hubungan genetik. Diagram ini membuat lebih mudah
untuk memvisualisasikan hubungan dalam keluarga, keluarga besar sangat besar. Silsilah sering
digunakan untuk menentukan modus warisan (dominan, resesif, dll) danpenyakit genetik (Gusti,
2010).
Analisis pedigree dilakukan dengan cara terlebih dahulu menggambarkan silsilah keluarga
dalam diagram sehingga terbentuk bagan riwayat keluarga (family tree). Informasi yang terdapat
dalam silsilah inilah yang kemudian dianalisis (Harliani, 2008).

Dalam silsilah pedigree, kotak mewakili laki-laki dan lingkaran mewakili perempuan. Garis
horizontal menghubungkan pria dan wanita merupakan kawin. Garis vertikal memanjang ke bawah
mewakili anak-anak mereka. Generasi berikutnya karena itu ditulis di bawah generasi orang tua dan
orang tertua yang ditemukan di bagian atas silsilah. Jika tujuan dari silsilah adalah untuk
menganalisis pola pewarisan sifat tertentu, adalah kebiasaan untuk menaungi dalam simbol semua
individu yang memiliki sifat ini (Syamsuri, 2004).

Penyakit genetik yang disebab kanmutasi gen tunggal seringkali dapat dianalisissecara pasti.
Pada kondisi tertentu resiko kemungkinan menderita mutasi gen tunggal dapat ditentukan
berdasarkan pengumpulan data pada pohon keluarga dan gambaran klinis penderita. Hal tersebut
membantu penentuan bentuk dan isi konseling yang akan diberikan pada proband maupun anggota
keluarga lainnya. Penyakit genetik yang disebabkan mutasi gen tunggal dan mengikuti pola hukum
Mendel secara umum mempunyai resiko pewarisan yang lebih tinggi dari pada resiko pengulangan
pada penyakit yang disebabkan mutasi kromosom (Suryo, 2006).

1.2 Tujuan
1. Mengetahui cara membuat silsilah dalam keluarga
2. Mengetahui silsilah dalam keluarga
BAB II
BAHAN DAN METODE
2.1 Alat dan Bahan
Adapun alat dan bhan yang digunakan dalam praktikum kali ini yaitu:

Data genetis (golongan darah, batas rambut jidat, ujung lidah membulat atau tidak, cuping
telinga) dari mahasiswa dan keluarganya.

2.2 Cara Kerja

1. Silsilah keluarga dibuat berdasarkan data keluarga masing-masing (kakek/nenek, ayah/ibu,


saudara sekandung, bila mungkin lebih lengkap).
2. Setelah itu, genotipe keluarga diestimasikan.
BAB III
HASIL
3.1. Silsilah Keluarga dari Golongan darah

Kakek Nenek

Ibu(B) Ayah(O)

Kakak(O) Saya(B) Adik(B)

3.2. Silsilah Keluarga dari Daun telinga

Kakek Nenek

Ibu(EE) Ayah(EE)

Keteragan :
Dominan (EE) memliki telinga yang tidak menempel
Kakak(EE) Saya(EE) Adik(EE) Resesif (ee) memiliki telinga yang tidak menempel

3.3. Silsilah Keluarga dari Lidah bisa menggulung atau tidak

Kakek Nenek

Ibu(rr) Ayah(RR)

Keterangan :
Dominan (RR) memiliki lidah yang bisa menggulung
Resesif (rr) memiliki lidah yang tidak bisa menggulung
Kakak(RR) Saya(RR) Adik(rr)
BAB IV
PEMBAHASAN
Silsilah umumnya digunakan untuk menganalisis pola pewarisan sifat tertentu. Disini saya
menulis silsilah keluarga saya dari pihak ibu. Dalam silsilah pedigree, laki-laki disimbolkan dengan
kotak dan perempuan di simbolkan dengan lingkaran. Mempelajari analisis pedigree yaitu
Mempelajari tindak gen dari suatu sifat pada manusia berdasarkan silsilah. Garis horizontal yang
menghubungkan pria dan wanita merupakan garis yang menandakan bahwa mereka adalah pasangan
suami istri. Garis vertikal memanjang kebawah dari beberapa mewakili anak-anak mereka, generasi
berikutnya karena itu ditulis di bawah generasi orang tua dan orang tertua yang ditemukan di bagian
atas silsilah. Sifat yang muncul pada keturunan dari salah satu induk dengan mengalahkan sifat
pasangannya disebut sifat dominan. Sebaliknya sifat yang tidak muncul (tersembunyi) pada
keturunanya karena dikalahkan oleh sifat pasanganya disebut resesif. Berdasarkan praktikum
mengenai penyusunan silsilah genetis manusia, pada pengamatan silsilah golongan darah keluarga
saya yaitu silsilah golongan darah keluarga diketahui bahwa ayah mempunyai golongan darah O dan
ibu saya mempunyai golongan darah B. Golongan darah O × B menghasilkan keturunan yang
memiliki golongan darah O dan B. Kakek dan nenek saya mempunyai 7 orang anak salah satunya
yaitu ibu saya yang memiliki golongan darah B. Ibu saya menikah dengan ayah saya yang
mempunyai golongan darah O, Fenotipe O x B maka genotipenya yaitu IOIO x IBIO. Setelah
disilangkan, maka turunannya (fenotipe F1) memiliki golongan darah B dan O. Dari tiga saudara
(termasuk saya sebagai anak kedua), anak pertama yaitu kakak saya (laki-laki) memiliki golongan
darah O, dan anak kedua saya memiliki golongan dara B (perempuan) serta anak ketiga adik saya
(laki-laki) memiliki golongan darah B.
Berdasarkan data silsilah bentuk daun telinga (E) keluarga saya dari pihak ibu, kakek dan
nenek tidak tau bagaimana daun telinganya. Ibu dan ayah memiliki bentuk daun telinga yang
dominan yaitu tidak menempel. Yang mana semua keturunannya pada tiga bersaudara juga dominan
semua.
Pada data lidah yang dapat menggulung dominan (RR) dan yang tidak dapat menggulung
resesif (rr) didapat bahwa ayah memilki lidah yang dapat digulung (RR) sedangkan ibu memiliki
lidah yang tidak dapat menggulung lidah (rr). maka anak-anaknya ada yang memiliki lidah yang
bisa menggulung dan ada yang tidak, kakak saya dominan (RR) bisa menggulung. Saya dominan
dna adik saya resesif (rr) tidak bisa menggulung.
BAB V

KESIMPULAN

Berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan diperoleh kesimpulan, sebagai berikut:


1. Silsilah keluarga dapat disusun berdasarkan teori yang ada dengan mengetahui riwayat hidup
yang dimiliki oleh seluruh individu dalam keluarga tersebut
2. Setiap sifat yang ada pada setiap tetua selalu diwariskan kepada keturunannya, sifat yang
diturunkan tetua selalu menghasil kan sifat yang sama pada keturunannya walaupun sifatnya
tidak sama persis dengan tetuanya.

Anda mungkin juga menyukai