Disusun Oleh :
Nama : Rani Arizki Roshan
NIM : 2032011030
Dosen Pengampun : RIKO IRWANTO, S. Pd., M. Sc.
LABORATORIUM BIOLOGI
JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN,PERIKANAN DAN BIOLOGI
UNIVERSITAS BANGKA BELITUNG
2023
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ikan merupakan hewan bertulang belakang (vertebrata) yang hidup dalam air dan memiliki
insang yang berfungsi untuk mengambil oksigen yang terlarut dari air dan sirip digunakan
untuk berenang (Adrim, 2010). Tubuh ikan diselimuti oleh sisik atau kulit (Cahyo, 2006).
Tingkah laku menurut arti tata bahasa Indonesia adalah suatu kegiatan atau aktifitas
organisme (makhluk hidup) yang bersangkutan atau sebuah gerakan yang dapat diamati dari
luar. Sedangkan perilaku merupakan respon atau reaksi organisme terhadap stimulus
rangsangan dari luar. Oleh karena perilaku ini terjadi melalui proses adanya stimulus terhadap
organisme, dan kemudian organisme tersebut meresponnya.
B. Dasar Teori
Ikan berenang secara berkelompok, hal ini jelas merupakan suatu bentuk organisasi sosial.
Biasanya individu dalam suatu kelompok ikan terdiri atas satu spesies, memiliki ukuran yang
hampir sama, tidak memiliki pemimpin, serta semua individu melakukan aktivitas sama dalam
waktu yang sama pula. Pitcher dalam Bone, dkk. (1995) menjelaskan bahwa perilaku sosial ikan
terdiri atas perilaku “school” dan “shoal”. Istilah school untuk mendeskripsikan kelompok ikan
yang berenang bersama-sama dengan kecepatan sama, berorientasi pararel, dan memiliki
jarak terdekat antar ikan (NND= Nearest-Neighbor Distance) yang konstan. Dalam hal ini,
terbentuknya school tersebut karena adanya respon sosial yang positif antara individu yang
satu dengan yang lain, bukan karena sama-sama merespon suatu faktor lingkungan. Jadi
kelompok ikan yang terbentuk ketika beberapa ekor ikan mendekati suatu stimulus eksternal
(misalnya makanan) bukanlah suatu school, karena kelompok ini akan bubar begitu
stimulusnya hilang (Price, 1975). Adapun perilaku “shoal” merupakan kelompok sosial ikan
yang melakukan orientasi secara acak dan memiliki variasi jarak terdekat antar ikan.
Tingkah Laku Ikan berdasarkan bentuk respon adalah respon/reaksi ikan atau kelompok
ikan pada suatu saat tertentu yang diberikan terhadap kondisi lingkungan dan perubahannya.
Beberapa tingkah laku ikan berdasarkan bentuk respon, yaitu Fish aggregation (berkelompok),
Fish dispersal (berpencar), Vertical migration (diurnal), Spawning migration, Feeding migration,
Pergerakan pasif karena arus, Fish feeding, Fish spawning.
Agresi adalah tingkah laku sosial dari ikan untuk menentukan hirarki di antara mereka
mengingat kompetisi adalah kenyataan keidupan yang juga terjadi di dunia ikan. Ada dua
macam kompetisi yang melandasi sifat aggresi, yaitu scramble competition (perjuangan)
merupakan suatu tingkah laku binatang termasuk ikan, yaitu memakan makanan paling cepat,
menguasai makanan yang lebih dulu, menghasilkan sperma yang lebih banyak untuk
pembuahan bagi pasangannya dan sedangkan defense competition (mempertahankan) yaitu
binatang termasuk ikan akan selalu bertarung untuk mempertahankan makanan yang sudah
diperolehnya, mempertahankan wilayahnya, melindungi pasangannya.
C. Tujuan
Praktikum ini bertujuan untuk menjelaskan bahwa dalam school ikan terdapat keseragaman
dalam spesies, ukuran, dan tingkat aktifitas.
METODE PRAKTIKUM
A. Waktu dan Tempat
Praktikum dilakukan pada hari Kamis, 9 Maret 2023 pukul 13.00 – 15.30 WIB di
Laboratorium Zoologi Jurusan Biologi Universitas Bangka Belitung.
B. Alat dan Bahan
Alat yang dibutuhkan adalah akuarium volume 15 liter, beaker glass volume 2 liter sebagai
tempat ikan dalam akuarium, beaker glass volume 1 liter, stop watch, ember plastik, dan spidol
white board. Bahan yang dibutuhkan adalah 4 spesies ikan (ikan nila hitam, ikan nila merah,
ikan mas kolam, dan anakan ikan lele) yang masing-masing terdiri atas 10 ekor ikan.
C. Presedur Kerja
1. Pengamatan
Masukkan 4 spesies ikan yang telah tersedia ke dalam akuarium. Amati tingkah
lakunya dan jawablah pertanyaan beerikut ini:
a. Apakah ikan berenang dalam kelompok yang terdiri dari spesies yang sama? Apakah
ada tingkah laku agresif dalam satu school?
b. Ketika school ikan bergerak, apakah ada ikan yang memisahkan diri dari kelompoknya
lebih dari 2 menit?
c. Bagaimana pengaruh pemberian makanan dan ketukan pada dinding akuarium
terhadap tingkah laku kelompok ikan?
2. Afinitas Spesies
a. Dari pengamatan pendahuluan, pilihlah 2 spesies ikan yang memiliki ukuran, corak,
warna, dan tingkat aktivitas yang relatif sama.
b. Buat garis vertikal pada dinding luar akuarium sehingga menjadi 3 bagian (lihat Gambar
1).
c. Masukkan ikan ke dalam beaker glass, setiap beaker glass diisi dengan 9 ekor ikan dari
satu spesies.
d. Letakkan kedua beaker glass pada ujung-ujung akuarium.
e. Dengan menggunakan beaker glass yang terbalik, masukkan ikan coba yang spesiesnya
sama dengan kelompok ikan pada salah satu beaker glass ke bagian tengah akuarium.
Biarkan ikan coba berada dalam beaker glass yang terbalik di bagian tengah akuarium
sampai 2 menit baru kemudian beaker glass diangkat pelan-pelan, sehingga ikan
terbebas.
f. Selama 15 menit, amati dan catat data tingkah laku ikan coba (tes 1)
g. Ambilah ikan coba dari akuarium, kemudian pertukarkan letak kedua glass jar
h. Dengan cara yang sama dengan langkah e masukkan kembali ikan coba ke bagian
tengah akuarium. Amati dan catat tingkah laku ikan coba (tes 2)
i. Gantilah ikan coba dengan ikan lain dari spesies kedua, dan ulangi langkah e sampai h
(tes 3 dan 4).
j. Cantumkan hasil pengamatan pada Tabel 1.
Keterangan:
▪ Conspesific: daerah tempat ikan yang spesiesnya sama dengan spesies ikan coba
▪ Heterospecific: daerah tempat ikan yang spesiesnya berbeda dengan ikan coba
Selama pengamatan afinitas spesies ikan, perhatikan:
▪ Apakah terjadi hubungan antara ikan coba dengan ikan di dalam beaker glass?
▪ Apakah gerakan ikan coba mengikuti gerakan kelompok ikan di dalam beaker glass?
▪ Pernahkah ikan coba menjauhi daerah conspesific lebih dari 3 menit?
▪ Apakah aktivitas yang tiba-tiba dari ikan-ikan di dalam beaker glass merangsang ikan
coba untuk mendekati glass jar tersebut?
3. Pengaruh besar kelompok terhadap afinitas intraspesies
a. Dari percobaan 2, pilihlah spesies ikan yang kecenderungan schoolingnya paling kuat.
b. Isilah 2 beaker glass dengan ikan dari spesies yang sama. Beaker glass pertama diisi
dengan 2 ekor ikan, sedangkan glass jar kedua diisi dengan 6 ekor ikan.
c. Dengan beaker glass terbalik masukkan seekor ikan coba dari spesies yang sama ke
bagian tengah akuarium.
d. Selama 15 menit, amati dan catatlah data dengan menggunakan tabel seperti pada
percobaan 2 (tes 1).
e. Ambil ikan coba. Pertukarkan letak glass jar, kemudian masukkan kembali ikan coba
tersebut (tes 2).
f. Buatlah jumlah ikan yang sama pada kedua glass jar dan ulangi langkah d dan e (tes 3
dan tes 4).
D. Bahan Diskusi
1. Apakah ikan coba menghabiskan banyak waktu di daerah conspesific atau heterospesific?
Jelaskan!
2. Apakah ikan coba menghabiskan banyak waktu di school ikan yang besar atau kecil? Jelaskan!
3. Apakah yang mempengaruhi schooling pada ikan?
4. Mengapa ikan coba harus diadaptasikan selama 2 menit sebelum diamati?
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
1. Pengamatan
a. Apakah ikan berenang dalam kelompok yang terdiri dari spesies yang sama? Apakah ada
tingkah laku agresif dalam satu school?
Jawaban:
Berdasarkan pengamatan hanya ikan lele akan berenang dalam kelompok ketika ikan dari
spesies lain mulai menyerang. Selain itu juga ada tingkah laku agresif dari beberapa spesies
ikan dalam satu school yaitu pada ikan nila hitam adanya tingkah laku agresif dalam satu
school.
b. Ketika school ikan bergerak, apakah ada ikan yang memisahkan diri dari kelompoknya lebih
dari 2 menit?
Jawaban:
Ada, karena pada ikan nila merah, ikan nila hitam dan ikan mas kolam dari awal ikan di
masukin kedalam aquarium tidak terjadi pengelompokan ikan, sehingga ikan memisahkan
diri dari kelompoknya lebih dari 2 menit. Sedangkan pada ikan lele awalnya memisahkan
diri dari kelompoknya namun sebelum waktu dua menit ikan lele berenang berkelompok.
2. Afinitas spesies
a. Apakah terjadi hubungan antara ikan coba dengan ikan di dalam beaker glass
Jawaban:
Iya, dimana ikan coba dan ikan di dalam beaker glass yang selalu berhadapan ketika
bertemu.
b. Apakah gerakan ikan coba mengikuti gerakan kelompok ikan di dalam beaker glass
Jawaban:
Iya, hal tersebut dapat dilihat ketika ikan di dalam glass beaker berenang kekanan dan ikan
coba yang juga mengikuti dengan berenang kearah kanan juga.
c. Pernahkan ikan coba menjauhi daerah conspesifik lebih dari 3 menit?
Jawaban:
Tidak, hal tersebut dikarenkan ikan coba selalu menemui atau menetap pada daerah yang
terdapat spesies sama
d. Apakah aktivitas yang tiba-tiba terjadi di dalam beaker glass merangsang ikan coba untuk
mendekati glass jar tersebut!
Jawaban:
Iya, dimana berdasarkan hasil pengamatan ikan coba akan sering mendekati ikan yang aktif
bergerak dibandingkan ikan yang pasif di dalam beaker glass.
Tabel 1. Hasil pengamatan perilaku berkelompok ikan
Daftar Pustaka
Pitcher TJ, Parrish JK. 1993. Behavior of teleost fishes, 2nd Edition. Champman & Hall, London.
Prentice, K. 2000. Schooling.
Susilowati, Rahayu Sofia Ery. 2007. Petunjuk Kegiatan Praktikum Tingkah Laku Hewan. Malang:
FMIPA UM
Zainuri,M. 2019. REKAYASA DAN TINGKAH LAKU IKAN. UTMPRESS. Bangkalan,Madura.
LAMPIRAN
Perlakuan afinitas spesies : ikan coba (ikan Afinitas spesies : ikan coba (ikan nila hitam)
mas kolam) memasuki daerah Conspesific berada di tengah akuarium.
Afinitas intraspesies : ikan coba (ikan mas Afinitas spesies : ikan coba (ikan nila merah)
kolam) memasuki daerah yang banyak ikan. memasuki daerah Conspesific
Afinitas spesies : ikan coba (ikan nila merah) Afinitas spesies : ikan coba (ikan nila merah)
memasuki daerah Heterospesific memasuki daerah Conspesific.
Pengamatan 1 berupa penggabungan 4 spesies Afinitas spesies : ikan nila merah (ikan coba)
ikan berada di daerah Conspesific