Anda di halaman 1dari 1

Stakeholder dapat didefinisikan sebagai kelompok maupun individu yang dapat memengaruhi atau

dipengaruhi oleh proses pencapaian tujuan suatu organisasi. Definisi lain dari stakeholder adalah
pemegang atau pemangku kepentingan dalam hal seseorang atau kelompok tertentu yang mempunyai
kepentingan apapun terhadap sebuah objek. Peran stakeholder merupakan salah satu hal yang sangat
berpengaruh dalam mencapai keberhasilan sebuah kebijakan. Stakeholder ini terlibat dalam beberapa
variasi peran yaitu sebagai regulator, fasilitator yang berperan memfasilitasi dan mencukupi apa yang
dibutuhkan oleh kelompok sasaran, perencana, dan pelaksana pengembangan kegiatan dengan batas-
batas tertentu sesuai dengan kapasitasnya masing-masing.

Menurut Crosby (1992) (dalam Iqbal, 2007) membagi stakeholder menjadi beberapa kelompok
diantaranya; 1) Stakeholder Utama (Primer) adalah yang menerima dampak positif atau negatif secara
langsung (di luar kerelaan) dari suatu kegiatan. Stakeholder primer harus dilibatkan dalam tahapan-
tahapan kegiatan. 2) Stakeholder kunci yang merupakan stakeholder yang memiliki kewenangan secara
legal dalam hal pengambilan keputusan atau pihak yang berpengaruh kuat atau penting terkait dengan
masalah kebutuhan dan perhatian terhadap kelancaran suatu kegiatan. Stakeholder yang dimakhsud
adalah unsur eksekutif sesuai levelnya, legislative, eksekutif, yudikatif dan instansinya. Misalnya
stakeholder kunci untuk suatu keputusan suatu kebijakan daerah kabupaten, maka beberapa bagian
yang terkait didalamnya adalah: Pemerintah Kabupaten, DPRD, Dinas yang membawahi langsung
kebijakan yang bersangkutan. 3) Stakeholder pendukung yang tidak memiliki kaitan kepentingan secara
langsung terhadap suatu kebijakan tetapi memiliki kepedulian sehingga mereka turut bersuara dan
berpengaruh terhadap sikap masyarakat dan keputusan legal pemerintah. Yang termasuk stakeholder
pendukung diantaranya:Lembaga (aparat) pemerintah dalam suatu wilayah tetapi tidak memiliki
tanggungjawab langsung, Lembaga Swadaya Masyarakat yang bergerak di bidang yang sesuai dengan
rencana, manfaat, dampak yang menjadi muncul dari suatu kebijakan yang memiliki kepedulian
(termasuk organisasi dalam bidang terkait), Kelompok akademisi yang memiliki pengaruh penting dalam
pengambilan keputusan pemerintah, dan Pengusaha (Badan Usaha) yang terkait.

Dalam hal ini Badan Usaha Milik Desa (BumDes) sebagai badan usaha yang menjadi wadah bagi
pemerintahan desa untuk membangun perekonomian desa membutuhkan partisipasi dan keterlibatan
para stakeholder dalam melakukan pengelolaan setiap unit usaha. Definisi BumDes dalam UU No. 6
tahun 2014 yaitu badan usaha yang seluruh atau sebagian besar modalnya dimiliki oleh desa melalui
penyertaan secara langsung yang berasal dari kekayaan desa yang dipisahkan guna mengelola aset, jasa
pelayanan, dan usaha lainnya untuk kesejahteraan masyarakat. Tujuan dari pendirian BumDes ini untuk
meningkatkan pendapatan desa yang sebagaimana dibentuk berdasarkan asas manfaat dan peningkatan
kesejahteraan masyarakat desa.

Analisis stakeholder diperlukan untuk mengetahui perang masing-masing stakeholder yang merupakan
aktor atau kelompok yang mempengaruhi dan atau dipengaruhi oleh kebijakan, keputusan dan tindakan
dari sebuah program untuk kerjasama antar pihak, maka dari itu dapat di tarik pada suatu penjelasan
bahwa dalam suatu aktivitas ini dipengaruhi oleh beberapa aktor-aktor dari luar maupun dari dalam
untuk mencapai target, tujuan serta kepentingan yang sama.

Anda mungkin juga menyukai