Anda di halaman 1dari 12

Tania Intan: Obsesi Para Tokoh Novel Teen Lit “Miss Clean” Karya Sara Tee

OBSESI PARA TOKOH NOVEL TEEN LIT MISS CLEAN KARYA SARA TEE

Obsession of Characters in Teen Lit Miss Clean by Sara Tee

Tania Intan
Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Padjadjaran
Jalan Raya Bandung-Sumedang Km 21,7 Jatinangor, Jawa Barat, Indonesia
tania.intan@unpad.ac.id

Naskah masuk: 31 Mei 2020, disetujui: 16 November 2020, revisi akhir: 3 Mei 2021

Abstrak
Penelitian ini bertujuan mengungkap obsesi yang dialami para tokoh remaja dalam novel Miss
Clean karya Sara Tee. Penelitian dilakukan dengan metode deskriptif kualitatif dan
menggunakan pendekatan psikologi sastra. Data dikumpulkan dengan metode dokumentasi dan
dikaji dengan landasan teoretis yang relevan. Teori tentang obsesi yang diterapkan merupakan
gagasan dari Kaplan, Nevid, Rathus, & Greene, dan Barzilay. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa dari empat tokoh remaja yang dikaji, terdapat tiga jenis obsesi yaitu kebersihan, cinta,
dan kepemilikan. Penyebab dari obsesi tersebut adalah karena pendidikan dari orang tua,
keinginan untuk memiliki pasangan, serta hasrat untuk mendapatkan objek yang diinginkan.
Dampak dari obsesi pada para tokoh adalah konflik dengan sekitarnya, kekecewaan, dan
tercapainya tujuan. Sebagai karya populer, teen lit Miss Clean merepresentasikan kondisi nyata
dari permasalahan remaja yang memiliki kecenderungan sifat obsesif.
Kata kunci: Miss Clean, Sara Tee, obsesi, novel remaja

Abstract
This study aims to uncover the obsession experienced by teenage characters in the novel Miss
Tee by Sara Tee. The study was conducted with a descriptive qualitative method and using a
psychological approach. Data is collected by the documentation method and reviewed on a
relevant theoretical basis. The theory of obsession applied is from Kaplan, Nevid, Rathus, &
Greene, and Barzilay. The results showed that of the four teenage characters studied, there
were three types of obsessions, namely cleanliness, love, and ownership. The cause of the
obsession is due to education from parents, the desire to have a partner, and the desire to get
the desired object. The impact of obsessions on the characters in conflict with the surroundings,
disappointment, and the achievement of goals. As a popular work, teen lit Miss Clean represents
the real conditions of adolescent problems that have obsessive tendencies.
Keywords: Miss Clean, Sara Tee, obsession, teen lit

1. PENDAHULUAN Dalam tulisan Wuryani, Nuryatin, dan


Novel remaja atau teen lit, menurut Mulyani (2018: 66), novel remaja adalah
Mahmud (1987) yang dikutip Syahrul (2017: perkembangan baru dalam kesusastraan
9), adalah karya fiksi yang mencerminkan Indonesia, yang menyajikan kesegaran
kehidupan sosial remaja. Teen lit tidak dalam kaitannya dengan tema dan gaya
mengangkat persoalan yang rumit dan berbahasa. Sebagai bagian dari sastra
penyajiannya pun sederhana. Karena populer, teen lit pun mengabdi atau
memiliki banyak peminat seperti novel- mengikuti selera pembaca. Karena sifatnya
novel sastra kanonik, teen lit pun patut yang menghibur dan tidak dibebani misi
untuk diperhitungkan sebagai bidang studi yang bermacam-macam, teen lit sering
sebagaimana dinyatakan oleh Dewojati disebut sebagai bacaan hiburan.
(2010: 10).

SIROK BASTRA, Vol. 9 No. 1, Juni 2021: 45—56 45


Tania Intan: Obsesi Para Tokoh Novel Teen Lit “Miss Clean” Karya Sara Tee

Tema yang diangkat dalam teen lit pada sekolahnya yang baru, salah satu dari
umumnya adalah kehidupan sehari-hari, teman sekelasnya, Niken, adalah anak
seperti percintaan, persahabatan, dan tukang pemungut sampah warga desa.
berbagai masalah perkembangan remaja Karena perbedaan pandangan dan latar
(Syahrul (2017: 10). Dewojati (2010: 12) belakang ini, Adelia dan Niken pun terlibat
mengargumentasikan bahwa “teen lit (dan dalam konflik yang cukup rumit.
chick lit) lebih menyerupai diary yang Dari situasi ini, terindikasi adanya
dinovelkan. Novel tersebut biasanya permasalahan mendasar dalam novel Miss
mengenai kehidupan anak muda dengan Clean yaitu obsesi protagonis Adelia pada
karakter apa adanya dan dikemas dengan aspek kebersihan. Namun setelah dilakukan
bahasa yang ringan.” Dengan demikian, pembacaan menyeluruh, ternyata selain
dapat dipahami bahwa isu yang diangkat di kebersihan, dalam novel tersebut terindikasi
dalam teen lit memang mencerminkan adanya obsesi-obsesi lain yang dialami oleh
realitas kehidupan remaja sendiri. para protagonis. Obsesi yang dialami para
Sejak sekitar tahun 2000-an, para [tokoh] remaja ini merupakan persoalan
penulis teen lit pun bermunculan di dan fokus di dalam kajian.
Indonesia, di antaranya adalah Esti Kinasih Obsesi didefinisikan Kaplan (2010), yang
(Fairish, 2004), Dyan Nuranindya (Dealova, dikutip Anggraeni (2013), sebagai pikiran,
2005), Rachmania Arunita (Eiffel I’m in love, ide, atau sensasi yang muncul tanpa
2014), dan Luna Torashyngu (Angel’s Heart, kendali. Gagasan ini selaras dengan
2013). Wolman (1973), yang disampaikan oleh
Sara Tee adalah seorang penulis teen lit Nimpuno (2018: 49), bahwa obsesi
yang produktif dan sangat dikenal oleh merupakan dorongan yang terjadi terus-
komunitas pembaca Goodreads. Ia telah menerus dan sulit untuk dihilangkan.
menerbitkan sejumlah karya seperti The Anggraeni (2013) juga mengutip Davison
Jacket (2011), Mamamo (2012), Rindu dan Neale, bahwa hal-hal seperti itu muncul
Pulang (2013), Tulip Story (2014), Miss tanpa dapat dicegah, dan individu tidak
Clean (2014), Friendklops (2015), Facelove merasakannya sebagai hal yang tidak
(2015), Ranking 1 (2018), dan Sepatu untuk rasional atau tidak dapat dikontrol.
Almia (2019). Sedangkan kompulsi, menurut Nevid,
Miss Clean merupakan karya ketiga Sara Rathus, & Greene (2003) yang dikutip Anisa
Tee yang diterbitkan oleh Gramedia Pustaka (2016: 63), adalah dorongan-dorongan
Utama. Seperti teen lit pada umumnya, yang tidak bisa ditolak untuk melakukan
novel yang menjadi objek penelitian untuk tingkah laku tertentu.
tulisan ini berkisah tentang persahabatan Menurut Barzilay dkk (2019), Obsessive-
dan percintaan. Novel ini dipilih sebagai Compulsive Symptomatology (OCS) ‘gejala
objek kajian karena selain memiliki tema obsesif-kompulsif’ dibagi menjadi empat
yang menarik, juga mendapat perhatian kategori, yaitu pikiran buruk, perilaku
yang besar dari para penggemar teen lit. berulang, obsesi pada simetri dan susunan
Pada situs Goodreads (2014) misalnya, Miss tertentu, serta obsesi pada kebersihan atau
Clean mendapat rating 4.07 per lima yang takut terkontaminasi penyakit. OCS lebih
menunjukkan apresiasi positif dari para sering terjadi pada perempuan dan pada
pembaca. mereka yang telah melewati pubertas.
Novel ini terutama bercerita tentang Keterikatan seseorang secara berlebihan
protagonis bernama Adelia. Sejak kecil, pada aspek kebersihan dan kerapian ini
remaja perempuan ini telah diajarkan oleh dapat merupakan salah satu gejala
orang tuanya untuk selalu menjaga Obsessive-Compulsive Disorder (OCD)
kebersihan. Ketika harus pindah dari kota ‘gangguan obsesif-kompulsif’ atau
Jakarta ke desa Mojosongo, Adelia merasa Obsessive-Compulsive Personality Disorder
jijik dengan kondisi rumah neneknya. Ia (OCPD) ‘gangguan kepribadian obsesif-
tidak tahan melihat sampah dan kotoran, kompulsif’ (Adrian, 2020). Meskipun
bahkan ia juga tidak mau sekadar masuk ke memiliki ciri yang mirip, secara mendasar,
dapur. Sejumlah permasalahan pun timbul kondisi ini sebenarnya berbeda. Seseorang
ketika Adelia mengetahui bahwa di dianggap menderita OCD jika ia merasa

SIROK BASTRA, Vol. 9 No. 1, Juni 2021: 45—56 46


Tania Intan: Obsesi Para Tokoh Novel Teen Lit “Miss Clean” Karya Sara Tee

dirinya akan sakit parah atau celaka jika diri Because the Baby karya Priska Safira. Teori
atau rumahnya kotor. Perilaku yang tidak yang digunakan dalam penelitian itu adalah
terkendali untuk melakukan sesuatu secara konsep psikoanalisis dari Freud. Hasil kajian
berulang-ulang akan dapat mengganggu menunjukkan bahwa obsesi tokoh utama
aktivitas sehari-hari dan interaksi sosial menyebabkan terjadinya konflik, baik di
penderitanya. Berbeda dengan OCD, dalam dirinya maupun dengan orang lain.
penderita OCPD merasakan dorongan yang Dari penelusuran terhadap penelitian-
kuat untuk menjaga kebersihan diri dan penelitian terdahulu diketahui bahwa kajian
rumahnya karena sifat perfeksionisnya. Ia mengenai obsesi dalam novel Miss Clean
tidak merasa ada yang salah dengan belum pernah dilakukan. Selain itu, dalam
kebiasaannya itu. penelusuran peneliti, kajian terhadap novel-
Orami (2019) mengutip The National novel sastra remaja dengan pendekatan
Institue of Mental Health, bahwa OCD psikologi sastra belum terlalu banyak
adalah gangguan kronis yang umum dan ditemukan. Untuk membatasi wilayah
berlangsung lama. Seseorang memiliki kajian, maka penelitian ini dilakukan dengan
pikiran terus-menerus (obsession) dan tujuan menjawab permasalahan penelitian
tindakan yang harus dilakukan (compulsion) yang berkaitan dengan obsesi yang dialami
mengenai sesuatu. Ada delapan tanda yang para tokoh dalam novel teen lit Miss Clean
menunjukkan diagnosis OCD, yaitu: sering karya Sara Tee.
mencuci tangan, memiliki obsesi bersih-
bersih, sering mengecek ulang segala 2. METODE PENELITIAN
sesuatu, berhitung, terorganisir sangat Objek penelitian ini adalah novel teen lit
sempurna, takut tersakiti, sering bertanya berjudul Miss Clean (2014) karya Sara Tee,
untuk memastikan, dan tidak puas dengan yang diterbitkan oleh Gramedia Pustaka
penampilannya sendiri. Utama dengan tebal 247 halaman.
Beberapa penelitian terdahulu yang Agar objek penelitian dapat dipahami
membahas tema obsesi pada tokoh di dengan baik, maka cara yang digunakan
dalam novel di antaranya telah dilakukan dalam penelitian adalah mendeskripsikan
oleh Nitami (2016), yang membahas obsesi dan mengeksplorasinya dalam narasi.
protagonis pada makanan dalam novel Langkah pertama yang dilakukan adalah
Aruna dan Lidahnya karya Laksmi dengan mengupas narasi dan aspek-aspek
Pamuntjak. Hasil kajian menunjukkan struktural novel tersebut. Analisis
bahwa obsesi tersebut muncul disebabkan selanjutnya membahas obsesi yang
oleh beberapa faktor yaitu kelajangan, terungkap pada para tokoh dengan
pekerjaan, gaya hidup, pendidikan, dan perspektif psikologi sastra.
terutama karena keyakinan bahwa Psikologi sastra membincangkan karya
makanan adalah sumber kebahagiaan. sastra dalam kaitannya dengan aspek-aspek
Obsesi ini termasuk berkarakter kompulsif kejiwaan yang terkandung di dalam suatu
karena dimanifestasikan dalam perilaku karya sastra. Oleh karena itu, untuk
berulang dan ada dorongan untuk terus mengungkap unsur-unsur psikologis di
melakukannya. dalam karya sastra, diperlukan bantuan
Penelitian lain dilakukan Widiastuti teori psikologi (Sangidu, 2005: 30).
(2014) yang mengkaji gangguan obsesif- Data berupa kata, frasa, dan kalimat
kompulsif dalam novel Sekotak Kertas karya sebagai kutipan-kutipan yang relevan
Narnie January. Tokoh Nikha yang dengan tujuan penelitian dikumpulkan
mengalaminya memiliki perilaku berulang dengan teknik studi dokumentasi. Data
seperti menghitung kertas bekas coretan, diklasifikasi berdasarkan jenis obsesi, dan
berjalan di atas retakan jalan, dan bolak- kemudian dikaji dengan landasan teoretis
balik memeriksa kunci pintu. Penyebab dari yang relevan, yang berkaitan dengan obsesi
obsesi ini ada di masa lalunya ketika kedua pada remaja.
orang tuanya bercerai. Gangguan ini dapat Untuk menjawab permasalahan
disembuhkan melalui terapi. Sedangkan penelitian yang telah dirumuskan, maka
Nimpuno (2018) meneliti obsesi cinta yang bagian pembahasan dibagi menjadi dua
dialami tokoh Queensha dalam novel bagian. Pertama, dilakukan telaah atas latar

SIROK BASTRA, Vol. 9 No. 1, Juni 2021: 45—56 47


Tania Intan: Obsesi Para Tokoh Novel Teen Lit “Miss Clean” Karya Sara Tee

belakang dari setiap tokoh remaja yang Secara keseluruhan, novel ini
terindikasi memiliki obsesi. Kedua, menggunakan gaya penceritaan yang tidak
dilakukan analisis atas setiap jenis obsesi, baku. Hal ini menjadi wajar karena
penyebab, dan dampaknya. segmentasi pembaca teen lit adalah remaja
yang lebih menyukai novel bertema ringan
3. HASIL DAN PEMBAHASAN dan mudah dibaca.
3.1“Miss Clean”: Narasi tentang Karena terbiasa dengan hiruk pikuk
Para Tokoh Remaja dengan kehidupan kota besar, pada awal cerita
Latar dan Tata Nilai Berbeda digambarkan bagaimana Adelia merasa
Miss Clean merupakan novel yang terdiri sangat tersiksa ketika harus pindah
dari 24 bab, dengan menggunakan latar bersama kedua orang tuanya untuk tinggal
tempat desa Mojosongo, yang terletak di bersama neneknya. Gadis ini terindikasi
wilayah kota Solo. Latar waktu yang mengalami depresi karena merasa
dikisahkan adalah pada masa kontemporer. dijauhkan dari teman-temannya. Sang ayah
Sentuhan modernitas dengan latar yang berprofesi sebagai dokter umum pun
pedesaan yang sederhana ini terlihat dari membuka tempat praktik di rumah itu.
melalui keinginan tokoh Niken untuk Adelia mengalami kesulitan beradaptasi di
bermain media sosial Facebook yang lingkungan baru. Berada dalam situasi baru
sedang digemari remaja saat itu (hal. 242). yang insecure ‘tidak nyaman’ ini membuat
Penggunaan teknologi juga diperlihatkan dirinya terobsesi dengan kondisi rumahnya
digunakan Adelia yang menghubungi yang bersih, luas, aman, dan nyaman di
teman-temannya di Jakarta dengan Jakarta.
menggunakan sarana chat Messenger (hal.
11). Salah satu alasan Adelia makin tidak betah
tinggal di tempat Nenek adalah kebersihan
Kontras di antara kota dan desa juga
di rumah Nenek yang tidak terjaga. Adelia
dinarasikan oleh Adelia yang masih ingat ketika masuk rumah Nenek
membandingkan bagaimana di desa, hanya untuk pertama kalinya. Ia nyaris muntah-
ada suara jangkrik dan kodok (hal. 7), muntah karena bau amis yang tercium dari
banyak sawah dan ladang, rumah-rumah dapur sampai ruang tengah. Belum lagi
saling berjauhan, terbuat dari kayu dan debu-debu yang menempel di kaca jendela
sangat sederhana (hal. 7), tidak ada yang membuat Adelia merinding (Tee,
restoran mewah, mal, tempat spa, diskotek, 2014: 31).
Timezone (hal. 12). Dalam pandangan
Sementara itu, protagonis yang lain,
Adelia, warga desa juga berbeda dengan
Niken, adalah anak pengangkut sampah di
orang kota yang dikenalnya.
desa itu. Karena di rumahnya banyak
[…] yang cewek kebanyakan memakai rok terdapat timbunan barang bekas, ia
panjang di bawah lutut dengan setelan kaus mendapat julukan Princess Uwuh (Putri
oblong yang warnanya nggak matching Sampah). Adelia pun menyebutnya ‘Semut
banget. Misalnya, bawahan hijau tua dengan Hitam’ karena tampilan fisiknya yang mungil
kaus warna kuning. Dan cowoknya juga dan berkulit hitam.
begitu, pakai kaus gambar caleg dan celana Ketika ayahnya sakit, Niken tidak
pendek (Tee, 2014: 12-13).
keberatan menggantikannya mengambil
Penggunaan bahasa Jawa merupakan sampah dari rumah-rumah warga desa. Ia
penanda masih kuatnya kultur masyarakat tidak berkecil hati dan justru sangat
desa tempat Adelia tinggal. Hal tersebut berprestasi. Niken menjadi ketua kelas,
terungkap melalui kosa kata yang ketua OSIS, dan juga kapten tim basket
ditemukan dalam novel Miss Clean, seperti putri di SMA Negeri 8 Solo. Ia dapat
nduk (hal. 8, 9, 20, 37), jarik (hal. 27), le, bersekolah karena mendapatkan beasiswa.
genduk, wong (hal. 37), matur nuwun (hal. Remaja ini rajin berhemat untuk
38), dolan (hal. 55), lha wong (hal. 135), mewujudkan cita-citanya membeli gaun
saking (hal. 140), toktil (hal. 176), mempan, yang indah untuk pesta pernikahannya
doyan (hal. 184), dan princess uwuh (hal. kelak bersama Reno.
245).

SIROK BASTRA, Vol. 9 No. 1, Juni 2021: 45—56 48


Tania Intan: Obsesi Para Tokoh Novel Teen Lit “Miss Clean” Karya Sara Tee

Bagi Niken, ada banyak keuntungan pacaran depan mereka. Dengan demikian, informasi
di rumah. Yang pertama bisa ngirit. Nggak mengenai penyebab, manifestasi, dan
perlu ongkos buat beli bensin dan makanan. dampak dari obsesi para tokoh yang dikaji
Yang kedua bisa lebih romantis kalau rumah pada bagian berikutnya didapatkan dari
dalam keadaan sepi. Tapi bagi Reno, pacar
penceritaan narator tersebut.
Niken, kebalikannya. […] Kalau rumahnya
asyik buat tempat pacaran sih oke. Tapi ini Sebagai sebuah teen lit, selain
NGGAK! Di mana-mana ada timbunan pembelajaran mengenai obsesi, terdapat
barang bekas, dan juga botol-botol bekas. amanat pengarang yang disampaikan
Semua barang-barang itu dikumpulkan Pak secara implisit maupun eksplisit melalui
Rahadi, ayah Niken, sesuai dengan ujaran dan tindakan para tokoh. Dari Adelia,
profesinya sebagai petugas kebersihan di pembaca dapat memahami arti sikap
kampungnya (Tee, 2014: 16). bersedia mengalah dan berkorban,
berwirausaha, serta sikap mau
Pertemuan pertama di antara kedua
berkompromi dan beradaptasi. Dari Niken,
tokoh perempuan yang digambarkan sangat
pembaca mendapat hikmah bahwa untuk
kontras, Adelia dan Niken, menciptakan
mendapatkan sesuatu, seseorang harus
kesan buruk di antara satu dan yang
berjuang, rajin, bertanggung jawab, dan
lainnya. Mereka saling membenci, terlebih
tidak memilih-milih pekerjaan. Dari Reno,
karena di sekolah mereka diharuskan duduk
pembaca mengerti bahwa hidup harus
di bangku yang sama. Konflik semakin
berstrategi, namun tidak boleh sampai
memanas ketika Adelia menyukai Reno
merugikan diri sendiri dan orang lain.
tanpa mengetahui jika laki-laki itu adalah
Sedangkan dari Arini, pembaca akan
pacar Niken.
menyadari bahwa persahabatan memiliki
Penggambaran para tokoh dapat
nilai yang sangat tinggi.
dianggap cukup realistis dan konsisten,
namun pemosisian protagonis terlihat cukup 3.2 Obsesi Tokoh pada Kebersihan
ekstrim. Adelia digambarkan cantik, berkulit Salah satu jenis gangguan obsesif-kompulsif
putih, kaya, putri dokter, berani, ceroboh, yang seringkali dialami biasanya berkaitan
dan terobsesi pada kebersihan. Sedangkan dengan kebersihan. Jenis gangguan ini
Niken ditampilkan berwajah ‘biasa’, berkulit memungkinkan individu yang terobsesi
hitam, miskin, putri pemungut sampah memiliki ketakutan terkontaminasi kotoran,
desa, rajin, cerdas, dan sangat berhemat. kuman, virus, serta substansi asing lainnya
Kedua tokoh utama ini berseteru dalam tiga (Dwisaptani dkk, 2011: 7).
perempat bagian novel dan baru Dalam novel Miss Clean, ada pengakuan
menunjukkan tanda-tanda perdamaian di dari Adelia yang menjustifikasi bahwa
perempat bagian terakhir. penyebab dari obsesinya pada kebersihan,
Kontras di antara kedua tokoh ini adalah kebiasaan yang ditanamkan sejak ia
digambarkan terjembatani dengan upaya kecil oleh orang tuanya sendiri. Ayahnya
keluarga Adelia yang ingin putrinya lebih yang bekerja sebagai dokter, pernah gagal
‘membumi’. Ia disekolahkan di satu-satunya menyelamatkan nyawa seorang anak
SMA yang ada di desa itu, berangkat ke pemulung yang menderita muntaber (hal.
sekolah naik sepeda, dan tidak diberi uang 118).
jajan secara berlebihan (meskipun
kemudian terungkap bahwa ia memegang Ajaran Papa dan Mama sebagai orang-orang
sebuah kartu kredit). berbasis medis adalah menjaga kebersihan.
Miss Clean dinarasikan oleh orang ketiga Itu yang sampai sekarang mendarah daging
yang berada di luar cerita. Dengan pada diri Adelia. Adelia selalu tampil bersih.
Ia selalu berteriak jika ada yang kotor.
penggunaan teknik ini, sifat penceritaan
Pembantunya di Jakarta sudah paham tabiat
menjadi hidup dan lebih menarik, karena Adelia (Tee, 2014: 31).
narator bersifat mahatahu mengenai apa
yang dipikirkan dan dirasakan oleh para Kebiasaan yang sebenarnya baik,
tokoh. Narator juga memiliki keleluasaan menjadi tampak berlebihan bila sudah
dalam menyampaikan isi hati para tokoh, melewati batas kewajaran. Adelia ingin agar
termasuk mengetahui masa lalu dan masa orang lain mengetahui obsesinya pada

SIROK BASTRA, Vol. 9 No. 1, Juni 2021: 45—56 49


Tania Intan: Obsesi Para Tokoh Novel Teen Lit “Miss Clean” Karya Sara Tee

kebersihan sehingga wilayah ‘bersih’ dengan harga yang tidak terlalu mahal, dan
dengan standarnya tetap terjaga, bukan bahkan dapat dicicil. Hal ini menunjukkan
hanya oleh dirinya sendiri tapi juga oleh bahwa selain karena motif ekonomi, yaitu
sekitarnya. untuk mendapatkan uang, Adelia juga
memiliki motif politis. Ia ingin menyebarkan
Pintu yang terbuta dari kayu jati muda itu keyakinan subjektifnya tentang kebersihan
kemarin sudah ditempeli stiker kesukaan
(termasuk kerapian dan kecantikan) pada
Adelia yang bertuliskan “Jagalah
kebersihan”; “Buanglah sampah pada
orang-orang di sekitarnya.
tempatnya”; “Kebersihan sebagian dari
“Selain bersih, cewek itu juga harus wangi.
iman” dan sebagainya. Slogan-slogan yang
Jika sewaktu-waktu pacar mencium atau
benar-benar Adelia terapkan, sehingga ia
memeluk, kita lebih pede karena wangi.
dijuluki “Miss Clean” oleh teman-temannya
Nggak bau sampah!” Adelia masih sempat
karena selalu tampil bersih (Tee, 2014: 10).
mengejek Niken yang duduk di kursinya
(Tee, 2014: 142).
Stiker-stiker yang ditempel Adelia adalah
alat yang digunakan untuk memuaskan Berbeda dengan karakter remaja pada
obsesinya pada kebersihan. Hal ini umumnya yang gemar jajan, Adelia sama
menunjukkan adanya kecemasan yang ia sekali tidak terbiasa makan sembarangan.
alami sebagai indikator dari gangguan Selalu ada prasangka dalam pikirannya
obsesif-kompulsif yang dideritanya. Ia telah bahwa makanan yang dijual di luar
terjebak dengan keteraturan dalam rumahnya itu tidak bersih. Ide tersebut
upayanya menjaga kebersihan. Ia juga tidak terus-menerus hadir baik dalam ucapan
dapat menolerir bila orang lain tidak maupun dalam tindakan. Ia berkeyakinan
melakukan sebagaimana yang telah ia harus memastikan bahwa makanan yang
lakukan. akan dimakannya itu ‘aman’.
Obsesi pada kebersihan dapat
berkorelasi dengan hasrat untuk menjaga “Aku tidak terbiasa makan sembarangan.
kerapian dan kecantikan. Hal inilah yang Aku ini orangnya mudah jijik. Aku tidak suka
membuat Adelia sangat peduli dengan melihat segala hal yang kotor. Demikian
penampilannya. Rambutnya pun dicat juga dengan makanan, aku harus yakin dulu
kalau makanan yang masuk ke mulutku
berwarna merah dan menjadi kontras
bersih dan sehat.” (Tee, 2014: 77).
dengan kulitnya yang sangat putih bersih.
Ketakutan Adelia pada kotoran Kompulsi yang terlihat dalam situasi ini
membuatnya merespon dengan cara mandi adalah perilakunya untuk ‘memeriksa’
secara berlebihan. kembali. Adelia biasanya enggan masuk ke
dapur, tempat yang dianggapnya paling
Adelia bisa sampai dua jam berada di kamar kotor setelah kamar mandi. Di dapur,
mandi jika tidak digedor-gedor papanya. Dan
menurutnya, ada banyak sampah, bau tidak
ke mana-mana Adelia selalu membawa tas
berisi pakaian ganti, bedak, dan parfum (Tee,
sedap, dan sumber penyakit. Itulah
2014: 10). sebabnya, setiap kali hendak makan di luar,
ia merasa ada dorongan yang kuat untuk
Setiap kali bepergian, termasuk ke memeriksa kondisi kebersihan dapur rumah
sekolah, Adelia membawa pakaian ganti makan tersebut. Bila menurutnya baik-baik
dilandasi oleh kecemasannya sewaktu- saja, barulah Adelia bersedia menyantap
waktu terkontaminasi kotoran. Ia hidangan di sana.
mendeteksi bahwa kemungkinan bahaya “Nggak, tapi aku paling jijik lihat semua
ada di mana-mana. Dalam cerita, terbukti yang kotor termasuk sampah. Karena
bahwa pakaian gantinya itu berguna, saat sampah itu tempat tinggalnya berbagai
Niken dengan sengaja bersin dan cipratan kuman penyakit dan binatang yang
dropletnya mengenai baju Adelia (hal. 116). menjijikkan, seperti kecoa dan tikus.”
Kebiasaan Adelia menggunakan parfum Kembali Adelia merasakan kulitnya
ingin disebarkannya pada teman-teman di merinding (Tee, 2014: 61).
kelas. Ia tidak segan berjualan parfum

SIROK BASTRA, Vol. 9 No. 1, Juni 2021: 45—56 50


Tania Intan: Obsesi Para Tokoh Novel Teen Lit “Miss Clean” Karya Sara Tee

Sebagai dampak dari obsesi ini, Adelia keyakinan yang negatif (Anisa, 2016: 63).
sering dianggap aneh. Pada puncaknya, Adelia selalu berpersepsi bahwa hidup itu
karena kesal tinggal di rumah nenek yang harus dijalani secara sehat dan bersih
dianggapnya kotor, Adelia sempat merasa karena semua penyakit berasal dari
frustrasi dan berniat untuk bunuh diri. kotoran. Niken lalu melakukan intervensi
dengan mendekatkan Adelia pada hal-hal
Ada baiknya Adelia memikirkan bagaimana yang kotor seperti sampah dan tanah becek,
caranya agar Mama dan Papa mengerti
lalu meyakinkannya bahwa ia sebenarnya
kalau ia benar-benar nggak mau tinggal di
desa. Mungkin dengan minum racun
baik-baik saja seperti orang lain.
serangga atau cari tali buat gantung diri
3.3 Obsesi Para Tokoh dalam Relasi
(Tee, 2014: 15).
Percintaan
Akibat dari obsesinya pada kebersihan, Cinta dan relasi romantis, sebagaimana
Adelia mengalami penderitaan dan secara dinyatakan Weisskirch (2017) yang dikutip
signifikan mengganggu rutinitas normalnya. Surijah dkk. (2019: 1), adalah komponen
Ia juga mengalami kesulitan dalam yang penting di dalam kehidupan manusia,
berinteraksi sosial. Obsesi Adelia pada karena membawa dampak bagi
kebersihan ini menjadi titik kelemahan yang kesejahteraan psikologis. Pada tahap
diserang oleh Niken sebagai musuhnya. tertentu, cinta dapat berubah menjadi
obsesi jika menjadi sulit dikendalikan dan
“Selamat datang …” Niken mengulurkan muncul sebagai perasaan yang
tangan. Ih … ngapain pakai salaman segala. mengganggu dan menuntut pemenuhan
Apa dia sudah cuci tangan tadi? Apa dia langsung.
nggak membantu ayahnya memilah
Pada bagian ini, pembahasan akan
sampah? Apa dia sudah pakai cairan
pembunuh kuman seperti yang sering aku
difokuskan pada obsesi dalam relasi
pakai? Kalau tidak … hi … tidak bisa percintaan yang terjadi pada para tokoh
kubayangkan di tangannya menempel dalam novel Miss Clean, yaitu Adelia, Niken,
jutaan kuman penyakit, batin Adelia (Tee, dan Reno.
2014: 48).
3.3.1 Obsesi Adelia Mendapatkan
Sebenarnya Adelia mengetahui bahwa Cinta Reno
perbuatan dan pikirannya itu kerap tidak Adelia mulai menyukai Reno karena laki-laki
masuk akal, tidak pada tempatnya, dan itu membantunya mengusir laba-laba dari
tidak sesuai dengan keadaan, tapi ia tidak dalam mobilnya. Adelia juga melihat laki-
dapat menahan diri untuk berbuat dan laki itu tidak sama dengan warga desa
berpikir demikian. lainnya yang sederhana, terlebih lagi Reno
Dalam cerita Miss Clean, Niken adalah mahasiswa UGM. Dalam pandangan
digambarkan berhasil mengubah perilaku umum, orang desa yang dapat melanjutkan
obsesif-kompulsif Adelia pada kebersihan, studi di perguruan tinggi, terlebih lagi
dengan cara memaksanya mengaduk-aduk negeri, berarti memiliki kecerdasan tinggi.
tempat sampah saat mencari cincin yang
hilang, berkelahi di tanah becek, dan Namanya Reno, sebagus orangnya. Ganteng
mendatangi tempat pembuangan sampah. dan gentle. Senyumnya bikin jantung
‘Terapi’ semacam ini ternyata membawa berdetak kencang. Masih terbayang dengan
hasil yang positif. Adelia tidak lagi terobsesi jelas di benak Adelia saat laki-laki itu
mengulurkan tangannya. Tangannya
dengan kebersihan seperti semula, “[…]
tampak kuat dengan lengan yang berotot.
seakan Adelia terlahir kembali” (hal. 233). Wuih! Rasanya tepat bila aku mengatakan
Ia pun mulai dapat mengondisikan dirinya bahwa I’m in love … batin Adelia dengan
berada di dalam situasi yang sempat senyum yang tersungging di bibirnya (Tee,
dikiranya berbahaya. 2014: 61).
Tanpa sepengetahuannya, Niken telah
menerapkan terapi kognitif pada Adelia, Untuk menunjukkan rasa sukanya, Adelia
yaitu terapi yang memfokuskan pada seperti kehilangan rasionalitasnya. Ia
bagaimana mengubah pemikiran atau merasa terdorong untuk meniadakan

SIROK BASTRA, Vol. 9 No. 1, Juni 2021: 45—56 51


Tania Intan: Obsesi Para Tokoh Novel Teen Lit “Miss Clean” Karya Sara Tee

norma-norma sosial dengan memberanikan “Ren, kamu nggak perlu minta maaf padaku.
diri mengajak pergi Reno yang baru saja Selama ini akulah yang kege-eran. Kamu itu
dikenalnya. Ia juga tidak keberatan baik, tidak tegaan menolak ajakan dan
dibonceng dengan motor Reno untuk pergi pemberianku. Aku yang tidak tahu diri.
Selama ini kamu tidak menunjukkan kalau
ke pusat kota Solo.
kamu suka padaku. Aku yang terlalu
Adelia kemudian membelikan Reno jam memaksakan diri. Aku janji, mulai sekarang
tangan yang mahal dan cincin pasangan aku tidak akan mengganggu kamu lagi […]”
untuk mereka berdua. Kondisi ini (Tee, 2014: 224).
menunjukkan Obsessive Love Disorder
(OLD) yang dialami gadis itu, yaitu kondisi Serupa dengan obsesi pada kebersihan,
seseorang yang selalu ingin terus obsesi karena cinta juga muncul secara
melindungi orang yang dicintai bahkan berulang-ulang, ada pikiran atau impuls
hingga merasa memiliki kendali besar atas yang sulit dihentikan meskipun
orang tersebut (Rara, 2019). mengganggu alam sadar. Adelia yang
Tindakan membeli cincin ini juga dapat sedang jatuh cinta tidak memikirkan
digolongkan sebagai kompulsi, yang dalam dampak dari perbuatannya mendekati Reno
konteks obsesi cinta ini merupakan secara agresif.
perbuatan untuk ‘memeriksa’ perasaan Karena bukan merupakan relasi cinta
pasangan. Cincin itu akan menjadi indikator yang berimbang, istilah yang disebut
kesetiaan. Bila cincin digunakan oleh Reno, Bringle, Winnick, & Rydell (2013) dan
Adelia merasa tenang, dan jika tidak, ia dikutip Surijah dkk. (2019: 4), obsesi cinta
merasa resah dan tidak bisa menerimanya. Adelia pada Reno pun diakhiri. Reno
meminta maaf atas kebohongannya dan
Setelah membelikan jam tangan mahal, Adelia memilih untuk bersahabat dengan
Adelia mengajak Reno ke toko perhiasan. Niken. Akan tetapi, karena telah menjadi
[…] “Dijamin ini nggak ada yang menyamai,
obsesi, Adelia melewati fase patah hati yang
Mbak,” rayu si penjual perhiasan. “Mbak dan
Mas pasti akan makin lengket jika pakai
cukup lama, meskipun kemudian ia dapat
cincin couple ini. Satu untuk masnya yang melewatinya dengan baik.
ganteng dan satu untuk mbaknya yang
cantik.” […] 3.3.2 Obsesi Niken Memiliki Gaun
“Oke aku beli,” ucap Adelia mantap sambil Pengantin
mengeluarkan credit card untuk kesekian Dalam pandangan Ervinawati & Maeliah
kalinya. “Tolong nama kami diukir di balik (2012: 1), gaun pengantin digunakan hanya
masing-masing cincin itu ya.” (Tee, 2014: pada saat hari pernikahan dan diharapkan
99). hanya dipakai sekali saja seumur hidup.
Tidak hanya berfungsi sebagai busana,
Obsesi cinta Adelia ini lagi-lagi menjadi gaun pengantin merupakan penanda
titik kelemahan yang lalu dimanfaatkan oleh identitas mempelai perempuan sehingga
Reno. Saat kehilangan cincinnya yang tidak harus dibuat dengan lebih mewah dan
sengaja terbuang, Adelia bersedia istimewa. Hal ini pulalah yang menjadi
mencarinya di rumah Niken, melakukan obsesi Niken, yaitu menikah dengan
semua yang diinginkan musuhnya itu, mengenakan gaun pengantin yang indah
termasuk mengaduk-aduk tempat sampah, dan mewah.
meminta maaf pada Pak Rahadi, dan
mendatangi tempat pembuangan sampah Niken ingin mengumpulkan uang untuk
akhir. Adelia mampu melakukan apapun mewujudkan impiannya. Impian tentang
demi mendapatkan cincin itu dan Reno. masa depannya yang masih jauh tapi sudah
ia pikirkan sejak sekarang. Gara-garanya ia
Namun, karena Adelia bersikap terlalu
melihat acara pernikahan Pangeran William
agresif, Reno tidak benar-benar tertarik dan Kate Middleton di televisi. Dan Niken
padanya. Terlebih lagi, Reno lebih menyukai melihat, Kate tampak anggun memakai
Niken dan kedekatannya dengan Adelia gaun pengantin yang indah. Hal ini
hanya merupakan bagian dari strateginya membuat Niken membayangkan dirinya bisa
mendapat uang. memakai gaun seperti itu … wah … luar
biasa! (Tee, 2014: 18).

SIROK BASTRA, Vol. 9 No. 1, Juni 2021: 45—56 52


Tania Intan: Obsesi Para Tokoh Novel Teen Lit “Miss Clean” Karya Sara Tee

keinginannya itu kelak karena berpotensi


Sebagai wujud dari obsesinya akan mengganggu kelanggengan hubungan
mendapatkan gaun pengantin untuk mereka. Karena itulah muncul ide pada diri
pernikahannya kelak, Niken sangat rajin laki-laki itu untuk membantu Niken
menabung. Ia memaksakan diri untuk mengumpulkan uang, dengan cara
menjauhi hal-hal yang sebenarnya ia mendekati Adelia. Dari situasi ini, terungkap
inginkan demi mengumpulkan uang. Kondisi bahwa obsesi Niken mempengaruhi
keluarganya yang cukup memprihatinkan pasangannya secara negatif.
mendorong remaja ini untuk selalu Hingga akhir cerita, terungkap bahwa
berhemat. obsesi Niken pada gaun pengantin tidak
berubah meskipun kemudian mengalami
Ngirit! Itu kata-kata yang sering Niken pengalihan bentuk. Pada awalnya ia berniat
ucapkan. Saking ngiritnya, pernah Niken ke
untuk membelinya dengan cara menabung,
sekolah jalan kaki karena sepedanya rusak.
Padahal ia bisa naik angkot. Tetapi, ia
namun ternyata Reno memiliki strategi lain
memilih jalan kaki biar uang sakunya bisa untuk mendapatkan gaun tersebut.
ditabung. Ia pun hampir nggak pernah jajan
di kantin. Kalau toh Niken berada di kantin, 3.3.3 Obsesi Reno Menikah
pasti diajak Arini, sahabatnya. Dan tentu dengan Niken
saja yang mengajak itulah yang membayar Reno telah berpacaran dengan Niken
(Tee, 2014: 18). selama empat tahun. Walaupun Niken tidak
secantik Adelia, namun Reno sangat
Dampaknya, karena ingin agar menyukai anak pemungut sampah itu.
pasangannya mengikuti perilaku berhemat,
Niken sering menghadapi konflik. Reno menyukai Niken karena “bentuknya”
Penghematan yang menurut Niken sangat yang lucu. Kurus, tingginya hanya sebahu
wajar dilakukan, menjadi tampak Reno yang punya tinggi 173 cm, dan
menjengkelkan dan berlebihan bagi Reno, wajahnya tampak polos. Walau begitu Niken
yang ingin sekedar menyenangkan sepertinya nggak pernah punya rasa lelah.
kekasihnya itu. Orangnya aktif. Bayangkan, pagi-pagi ia
sudah membantu ayahnya mengambil uwuh
atau sampah penduduk. […]
“Kenapa sih pakai beli ginian?” Nada suara
Niken menunjukkan rasa tidak suka.
Hal itulah yang membuat Reno tertarik pada
“Eh … emang kenapa?” Nada suara Reno
Niken. Daya juangnya tinggi dan penuh
meninggi.
percaya diri. Hingga mereka akhirnya
“Ya … pemborosan saja. Cari uang itu susah
memutuskan buat jadian (Tee, 2014: 20).
kenapa mesti boros. Bukannya kemarin kita
udah makan di luar? Kok jajan terus sih?” Sebagai manifestasi dari obsesinya
Niken berbicara terus dan membuat wajah
mendapatkan Niken, Reno mendekati Adelia
Reno berubah memerah.
“Basi tahu!” Nada suara Reno terdengar untuk mendapatkan barang-barang mahal
sengau (Tee, 2014: 81). yang kemudian dijualnya. Uang yang
didapatkannya itu ia berikan pada Niken
Hubungan interpersonal, menurut sebagai tabungan untuk mereka berdua.
Rahmawati dkk. (2019: 698) adalah sistem Reno melakukannya karena terkontaminasi
dinamis yang berubah terus menerus obsesi Niken yang ingin memiliki gaun
selama keberadaan individu yang pengantin.
berhubungan. Demikian pula dengan relasi
Kini ganti pemilik toko jam itu yang kaget
di antara Reno dan Niken yang berubah-
karena begitu mudahnya Reno melepas
ubah mengikuti perkembangan perasaan jamnya dengan pengembalian separuh
dan kondisi lingkungan mereka. Meskipun harga. Takut Reno berubah pikiran, pemilik
menyadari obsesi kekasihnya yang toko jam itu segera memberikan uangnya
cenderung agresif dalam upaya memiliki dan Reno pun bergegas pergi.
gaun pengantin, Reno tidak selalu dapat Itulah kenapa Reno bisa membawa uang
bersikap toleran. Ia justru merasa cemas untuk mengajak Niken membuka rekening
bila Niken tidak dapat merealisasikan di bank. Reno pikir dengan begitu ia bisa
menyenangkan hati Niken (Tee, 2014: 109).

SIROK BASTRA, Vol. 9 No. 1, Juni 2021: 45—56 53


Tania Intan: Obsesi Para Tokoh Novel Teen Lit “Miss Clean” Karya Sara Tee

Saat Adelia memberikan barang-barang 4. SIMPULAN


yang mahal seperti cincin dan jam tangan, Berdasarkan hasil penelitian yang telah
laki-laki itu justru terus membayangkan dilakukan terhadap novel Miss Clean karya
wajah Niken. Kondisi Reno juga sangat Sara Tee, dapat disimpulkan bahwa seluruh
kacau saat putus dengan Niken yang telah elemen dari struktur naratif pada teks
mengetahui kebohongannya. Dalam mendukung pada tema obsesi yang
konteks kejiwaan, obsesi cinta Reno telah disampaikan pengarang. Alur cerita pun
menimbulkan penderitaan yang ditutup dengan akhir yang relatif dapat
mengganggu fungsi keseharian dan membahagiakan pembaca. Hal ini
kegiatan sosialnya. menyiratkan bahwabagaimana pun obsesi
bersifat manusiawi dan dapat membuat
Penampilan Reno sangat berantakan. kehidupan menjadi lebih baik jika dikelola
Rambutnya acak-acakan dan kausnya dengan baik, seperti yang ditampilkan di
tampak kotor. dalam teen lit tersebut.
“Tentu, ngomong saja.” Adelia merasa aneh Dari pembahasan yang telah dilakukan,
melihat penampulan Reno yang tidak seperti
terungkap bahwa obsesi yang dialami oleh
biasanya.
Reno biasanya selalu tampil keren, wangi, tokoh-tokoh yang ada di dalam novel
dan bersih, tapi sekarang ia tidak ada tersebut dapat dikelompokkan dalam tiga
bedanya dengan Niken (Tee, 2014: 214). jenis objek, yaitu kebersihan, cinta, dan
kepemilikan. Penyebab dari obsesi tersebut
Pada akhirnya, Niken bersedia untuk adalah karena pendidikan dari orang tua,
memaafkan pengkhianatan itu dan kembali keinginan memiliki pasangan, serta hasrat
pada Reno. Terlebih lagi, laki-laki itu kini untuk mendapatkan objek yang diinginkan.
dapat memahami dan mencari jalan untuk Sebagai sebuah karya populer, teen lit
memudahkan terwujudnya obsesi diri Niken Miss Clean ini bersifat menghibur dengan
memiliki gaun pengantin yang indah dan tema yang tidak terlalu rumit agar sesuai
mewah. dengan selera pembaca dan fungsinya
sebagai pengisi waktu luang. Penelitian ini
“Aku ingin kamu tidak hanya memimpikan selanjutnya masih dapat dikembangkan
untuk memakai gaun pengantin indah di hari dengan menggunakan paradigma lain,
pernikahan nanti tapi lebih dari itu, aku ingin seperti pembelajaran nilai moral, sosiologi
kamu memiliki impian sebagai perancang sastra, kajian budaya populer, serta kritik
gaun pengantin. Menjadi desainer yang sastra feminis.
hebat. Dengan begitu kamu bisa bebas
menentukan model apa yang kamu suka.”
Reno menutup buku Niken, jari-jarinya
mengusap air mata dari pipi Niken (Tee, DAFTAR PUSTAKA
2014: 245).
Adrian, Kevin. (2020). Di Balik Rumah Selalu
Obsesi cinta Reno pada Niken akhirnya Bersih dan Rapi, Bisa Jadi Gejala OCD.
diwujudkan secara positif. Ia memberikan https://www.alodokter.com/di-balik-
buku desain baju pengantin yang dapat rumah-selalu-bersih-dan-rapi-bisa-jadi-
dipelajari Niken, sehingga gadis itu dapat gejala-OCD diakses tanggal 27 Mei 2020
membuatnya sendiri alih-alih hidup dengan pukul 20.05 WIB.
sangat berhemat untuk membelinya. Hal ini
sejalan dengan hasil kajian Surijah (2019: Anggraeni, Mareta. (2013). Perilaku
8), bahwa dengan memahami perilaku Obsessive Kompulsive Disorder pada
pasangan, seseorang akan dapat Peserta Penurunan Berat Badan. Skripsi.
memahami kebutuhan yang ada dalam diri Malang: Universitas Brawijaya.
pasangannya tersebut.
Anisa, Ary. (2016). Terapi Perilaku Kognitif
untuk Menangani Gangguan Obsesif
Kompulsif: Studi Kasus. Prosiding.
Seminar ASEAN 2nd Psychology &
Humanity. Psychology Forum UMM.

SIROK BASTRA, Vol. 9 No. 1, Juni 2021: 45—56 54


Tania Intan: Obsesi Para Tokoh Novel Teen Lit “Miss Clean” Karya Sara Tee

Barzilay, Ran dkk. (2019). Obsessive- Orami. (2019). 8 Tanda Penyakit OCD yang
Compulsive Symptomatology in Harus Diwaspadai.
Community Youth: Typical Development https://parenting.orami.co.id/magazine
or a Red Flag for Psychopathology? /tanda-penyakit-ocd/ diakses tanggal
Journal of the American Academy of 30 Mei 2020 pukul 18.23
Child & Adolescent Psychiatry. Vol. 58,
No. 2, hlal. 277-286. Rahmawati, Wibowo, B.Y., Legiani W.H.
https://www.jaacap.org/article/S0890- (2019). Studi Deskriptif Orang dengan
8567(18)31975-0/fulltext diakses 27 Obsessive Compulsive Disorder dan
Mei 2020 Hubungan Interpersonal dalam
Keluarga. Prosiding. Seminar Nasional
Dewojati, C. (2010). Wacana Hedonisme Pendidikan FKIP Universitas Sultan
dalam Sastra Populer Indonesia. Ageng Tirtayasa. Vol. 2, No. 1, hal. 694-
Yogyakarta: Pustaka Pelajar. -706

Dwisaptani, R., Hartanti, Nanik. (2011). Rara, Radhita. (2019). Mengenal Obsessive
Dinamika Penderita Gangguan Obsesif Love Disorder, Mencintai Pasangan
Kompulsif Kebersihan. Jurnal Ilmiah dengan Cara Berlebihan.
Sosial & Humaniora. Vol. 5, No. 1, https://journal.sociolla.com/lifestyle/ob
Desember 2011. hal.7-24 sessive-love-disorder-mencintai-
pasangan-dengan-cara-berlebihan
Ervinawati, Yeli & Maeliah, Mally. (2012). diakses tanggal 31 Mei 2020 pukul
Busana Pengantin Barat dengan Hiasan 01.21
Teknik Melipat. Fesyen Perspektif. Vol.
1, No. 1, hal. 1--15 Surijah, E.A. dkk. (2019). Apakah Ekspresi
Cinta Memprediksi Perasaan Dicintai?
Goodreads. (2014). Miss Clean by Sara Tee. Kajian Bahasa Cinta Pasif dan Aktif.
https://www.goodreads.com/book/sho Psympathic: Jurnal Ilmiah Psikologi. Vol.
w/23301547-miss-clean#other_reviews 6, No. 1, hal. 1--14.
diakses tanggal 30 Mei 2020 pukul
22.24 Sangidu. (2005). Penelitian Sastra:
Pendekatan, Teori, Metode, Teknik dan
Mahardika, G., Swandono, dan Wardani, N. Kiat. Yogyakarta: Seksi Penerbitan
E. (2013). Konformitas dalam Novel Sastra Asia Barat UGM.
Teenlit Rahasia Bintang Karya Dyan
Nuranindya (Kajian Sosiologi Sastra dan Syahrul, Ninawati. (2017). Sastra Remaja
Resepsi Sastra). Basastra Jurnal (Teenlit) Sebagai Media Alternatif dalam
Penelitian Bahasa, Sastra Indonesia, Meningkatkan Budaya Literasi.
dan Pengajarannya. Vol. 2, No. 1, April Parafrase. Vol. 17, No. 2, hal. 9--19
2013, hal. 1--17.
Tee, Sara. (2014). Miss Clean. Jakarta: PT.
Nimpuno, Mirya A. (2018). Konflik Gramedia Pustaka Utama
Queensha Menghadapi Obsesi dalam
Novel Because the Baby Karya Priska Widiastuti, Rini. (2014). Gangguan Obsesif
Safira. Nusa. Vol. 13, No. 1, Februari Kompulsif Tokoh Nikha dalam Novel
2018, hal. 46--55 Sekotak Kertas Karya Narnie January:
Pendekatan Psikologi Kepribadian.
Nitami, Noviana. (2016). Obsesi Tokoh Sawerigading. Vol. 20, No.3, Desember
Utama terhadap Makanan dalam Novel 2014, hal. 473--483.
Aruna dan Lidahnya Karya Laksmi
Pamuntjak. Dialektika: Jurnal Bahasa, Wuryani, T., Nuryatin, A., dan Mulyani, M.
Sastra, dan Pendidikan Bahasa dan (2018). Struktur dan Ideologi Teenlit
Sastra Indonesia. Vol. 3, No. 1, hal. 21- Karya Dyan Nuranindya. Jurnal
-35. Pendidikan Bahasa dan Sastra

SIROK BASTRA, Vol. 9 No. 1, Juni 2021: 45—56 55


Tania Intan: Obsesi Para Tokoh Novel Teen Lit “Miss Clean” Karya Sara Tee

Indonesia. Vol. 3, No. 2, September


2018, hal. 66--70.

SIROK BASTRA, Vol. 9 No. 1, Juni 2021: 45—56 56

Anda mungkin juga menyukai