Pada hari rabu, kurang lebih jam 13.20 WIB datang seorang bapak2 melaporkan
kepada petugas OB yang bernama Subiyanta tanpa membawa pasien, bercerita bahwa ada
tetangga nya yang sesak, tidak lama kemudian datang seorang ibu2 yang melapokan kejadian
yang sama kepada bapak subiyanta. Dan bapak subiyanta memanggil saya perihal laporan
tersebut dan saya langsung menemui ibu tersebut dan menanyakan kondisi pasien dan riwayat
penyakit pasien sebelum nya.
Ibu tersebut menceritakan kondisi pasien yang tiba2 sesak tanpa ada sebab apapun
dan bapak tersebut sudah mempunyai riwayat penyakit jantung sebelum nya. Selanjutanya
saya selaku petugas kesehatan puskesmas panyileukan menjelaskan bahwa protokol
kesehatan pada massa pandemi ini untuk pemeriksaan pasien yang SESAK ataupun
DARURAT ataupun kunjungan rumah pada PASIEN DARURAT yang berhubungan dengan
pernafasan WAJIB memakai APD (Alat Pelindung Diri). Sesuai dengan aturan:
selanjutnya saya juga menerangkan bahwa untuk pasien sesak yang disebabkan oleh
apapun maupun itu serangan jantung ataupun yang lainnya,harus cepat2 mendapatkan
pertolongan dan tindakan yang serius dari fasilitas kesehatan yang dilengkapi dengan
peralatan kesehatan seperti ekg, alat pacu jantung dll. Sedangkan dipuskesmas kami tidak
dilengkapi alat2 untuk melayani pasien sesak dan serangan jantung,maka dari itu saya
sarankan untuk langsung dibawa ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan penanganan
yang khusus dan cepat. Dan ibu tersebut memahami apa yang saya jelaskan dan ibu itu
langsung beranjak untuk cepat kerumah sakit membawa pasien tersebut yang masih berada
dirumah pasien. Tidak ada lebih dari 10 menit pasien tersebut dibawa langsung oleh keluarga
dengan mobil pribadi menuju rumah sakit.
Sekitar jam 14.15 pada hari yang sama tiba2 datang seorang bapa yang bernama bapa
HERO bernada tinggi dan emosi mencari kepala puskesmas kami yang kebetulan kepala
puskesmas kami sedang wfh,dengan sangat kebetulan sekali bapa tersebut bertemu dengan
saya sambil bernada tinggi mencari kepala puskesmas kami dan saya jelaskan bahwa beliau
sedang wfh,dan bapa tersebut langsung emosi dan mengucapkan kalimat2 yang tidak baik
seperti “kenapa harus pakai APD segala,alasan harus pakai APD padahal tidak mau
memeriksa” dan kami disalahkan atas perihal diatas,bapa tersebut terus emosi dan tidak mau
mendengarkan penjelasan dari saya,dan bapa tersebut malah menanyakan “siapa yang td
bilang harus pakai APD? “ dan saya menjawab “saya” ,tanpa basa basi bapa HERO tersebut
langsung keluar dari puskesmas sambil mengancam saya.
Mengetahui,
Hormat Saya, Kepala UPT Puskesmas Panyileukan