PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Hipertensi dijuluki sebagai Silent Killer atau sesuatu yang secara diam-
diam dapat menyebabkan kematian mendadak para penderitanya. Kematian
terjadi akibat dari dampak hipertensi itu sendiri atau penyakit lain yang
diawali oleh hipertensi. Oleh sebab itu, penderita berusaha melakukan
kepatuhan mendisiplinkan diri terhadap makanan maupun gaya hidupnya.
Penyakit hipertensi juga merupakan the silent disease karena orang tidak
mengetahui dirinya terkena hipertensi sebelum memeriksakan tekanan
darahnya. (Septianingsih, Dea Gita 2018). Maka dari itu banyak dari
penderita hipertensi mengalami kematian secara mendadak karena kurangnya
kepatuhan menjaga pola makan maupun memeriksakan diri ke fasilitas
pelayanan kesehatan.
Hipertensi menjadi masalah kesehatan di seluruh belahan dunia dan
sebagai salah satu faktor risiko utama penyakit kardiovaskular. Hipertensi
juga disebut sebagai penyakit tidak menular, karena hipertensitidak ditularkan
dari orang ke orang. Penyakit tidak menular adalah penyakit kronis yang
tidak dapat ditularkan ke orang lain. Penyakit tidak menular masih menjadi
salah satu masalah kesehatan yang menjadi perhatian di Indonesia saat ini.
Hal ini dikarenakan munculnya PTM secara umum disebabkan oleh pola
hidup setiap individu yang kurang memperhatikan kesehatan (Riskesdas,
2018). Data yang dikeluarkan oleh WHO (2018) menujukkan bahwa sekitar
26,4% penduduk dunia mengalami hipertensi dengan perbandingan 26,6%
pria dan 26,1% wanita. Sebanyak kurang lebih 60% penderita hipertensi
berada di negara berkembang, termasuk Indonesia. Menurut data yang telah
dikeluarkan oleh Departemen Kesehatan, hipertensi dan penyakit jantung lain
meliputi lebih dari sepertiga penyebab kematian, dimana hipertensi menjadi
penyebab kematian kedua setelah stroke.
Menurut data WHO (2018), di seluruh dunia, sekitar 972 juta orang atau
26,4% mengidap penyakit hipertensi, angka ini kemungkinan akan meningkat
menjadi 29,2% di tahun 2021 (Pratama, 2016). Diperkirakan setiap tahun ada
1
9,4 juta orang meninggal akibat hipertensi dan komplikasi. 333 juta dari 972
juta pengidap hipertensi berada di negara maju dan sisanya berada di negara
berkembang salah satunya Indonesia (Pratama, 2016).
Menurut Riskesdas (2018), prevelensi hipertensi pada umur > 18 tahun
didiagnosis tenaga kesehatan sebesar 9,4%, sedangkan yang minum obat
hipertensi sebesar 9,5%. Sehingga terdapat 0,1% penduduk yang tidak pernah
didiagnosis hipertensi oleh tenaga kesehatan tetapi minum obat hipertensi.
Prevelensi hipertensi di Indonesia yang didapat melalui pengukuran pada usia
> 18 tahun sebesar 34,11% prevelensi tertinggi di Kalimantan Selatan sebesar
44,13% , Jawa Barat sebesar 39,60% Kalimantan Timur sebesar 39,30% dan
Kalimantan Barat sebesar 29,4%. Berdasarkan hasil pengukuran pada
penduduk usia > 18 tahun pravalensi hipertensi yang terjadi di Bali sebesar
29,97%. Yang saya temui data dipuskesmas Bahagia 30 orang dengan
hipertensi.
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Adapun tujuan pembuatan laporan adalah untuk memenuhi
persyaratan dalam praktik kerja lapangan, menjelaskan kegiatann selama
praktik kerja lapangan serta menambah pengetahuan dengan melakukan
pengkajian pada pasien yang untuk dijadikan kasus dalam penulisan
laporan praktik kerja lapangan.
2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui definisi hipertensi
b. Untuk mengathui klasifikasi hipertensi
c. Untuk mengetahui etiologi hipertensi
d. Untuk mengetahui tanda dan gejala hipertensi
e. Untuk menghetahui patofisiologi hipertensi
2
f. Untuk mengetahui pathway hipertensi
g. Untuk mengetahui pemeriksaan penunjang hipertensi
h. Untuk mengetahui penatalaksanaan medis dan non medis hipertensi
i. Untuk mengetahui komplikasi hipertensi
j. Untunk mengetahui pencegahan hipertensi
D. Manfaat
1. Bagi Penulis
Dapat menambahkan wawasan penulis mengenai penyakit hipertensi
dan juga dapat memberikan gambaranb kegiatan yang dilakukan oleh
asisten perawat saat bekerja baik di pelayanan kesehatan.
2. Bagi Institusi Pendidikan
Dapat dijadikan sebaga sumber bahan literasi mengenai penyakit
hipertensi dan juga sebagai referensi mengenai gambaran kegiatan di
tempat praktik kerja lapangan.
3. Bagi Pembaca
Dapat dijadikan sebagai sumber informasi tentang penyakit
hipertensi mengenai pencegahan dan juga penatalaksanaan penyakit
hipertensi.
3
BAB II
GAMBARAN KEGIATAN PRAKTIK
4
B. Gambaran Kegiatan Praktik RS. Tiara Bekasi
Pada tanggal 22 Januari 2024 awal kedua saya praktik kerja lapangan
dirs. Tiara Bekasi. Dibimbing oleh pembimbing RS. Tiara Bekasi yaitu ka
meriyana selaku penganggung jawab diklat RS.Tiara Bekasi. Kemudian
kami semua dikumpulkan disatu ruangan untuk diperjelaskan mengenai
tata tertib yang harus ditaati disaat kami PKL di RS Tiara Bekasi.
Saat berorganisasi kami diperkenalkan ruangan-ruangan untuk
diberitahu setiap ruangan dirumah sakit dan diperkenalkan para pekerjaan
dimasing-masing bagian ruangan. RS Tiara Bekasi mempunyai beberapa
ruangan seperti ruangan paling dasar yaitu nurse station, farmasi,
laboratorium, radiologi, UGD dibagian lantai atas yaitu Multazam, Shafa,
Arafah, Raudhah, Marwa. Siswa PKL 1 atau 2 orang dalam satu ruangan
ditempatkan sesuai tempat yang sudah ditentukan disetiap ruangan pkl
dirs. Tiara Bekasi berdiri dari 2 shift yaitu pagi dan siang dipagi hari dari
jam (07.00 – 14.00) kalau pada siang hari dari jam (13.00 – 20.00).
Pada praktik kerja lapangan ini saya akan membahas tentang
gambaran praktik saya di RS Tiara Bekasi yaitu. Pada tanggal 22 Januari
2024 saya dan teman-teman didamping oleh pihak RS untuk melakukan
orientasi keliling rumah sakit Tiara Bekasi.
Pada minggu pertama dan kedua saya ditempatkan diruangan
multazam untuk membantu ibu bidan untuk mengikutin ibu bidan untuk
keruang USG ibu hamil dan juga saya dapat banyak Pelajaran disana
seperti membantu mengambil alat diruangan CSSD membantu bidan
mengoplos obat membantu mengantarkan pasien untuk operasi dan hingga
selesai
Untuk minggu ketiga dan minggu keempat saya ditempatkan
diruangan multazam dirs. Tiara Bekasi saya dapat membantu untuk
menyiapkan alat Tindakan kuret diruangan VK. Dan mengambil hasil
rongsen diruangan radiologi dan mengambil hasil leb darah/urine
diruangan laboratorium.
5
6
C. Jurnal kegiatan
Tempat Praktik : Puskesmas Bahagia Hari/tanggal: Selasa, 17 Oktober 2023
Ruangan : Dinas : Pagi
NO. WAKTU KEGIATAN
1. 07.01 WIB Sampai dipuskesmas Bahagia
2. 08.30 – 11.30 WIB Mengikutin kegiatan posyandu BB,TB,LL,LK
13.20 – 14.10 WIB dan pengencekan gula darah diposyandu
Kusuma
Mengisi data posyandu sekar Melati dan nurul
3. 14.10 WIB mawar
4. 14.20 WIB Sholat zuhur
Pulang
7
4. 11.50 WIB Sholat zuhur
5. 12.00 WIB Istirahat
6. 14.20 WIB Pulang
8
9. 14.30 WIB Pulang
9
3. 09.14 – 11.45 WIB Memisahkan berkas posnyandu
4. 11.51 – 12.30 WIB Sholat dan istirahat
5. 12.50 WIB Pulang
10
1. 06.45 WIB Sampai dipuskesmas Bahagia
2. 07.45 – 11.00 WIB Jaga dibagian loket suhu anterian pasien dan
membantu mengecek tinggi badan dan berat
badan pasien
3. 11.50 – 12.25 WIB Sholat dan istirahat
4. 12.30 WIB pulang
11
4. 13.30 WIB Pulang
12
Tempat Praktik: Puskesmas Bahagia Hari/tanggal:Jumat, 10 November 2023
Ruangan : Dinas : Pagi
NO. WAKTU KEGIATAN
1. 07.12 WIB Sampai dipuskesmas bahagia
2. 07.45 – 08.50 WIB Jaga dibagian loket suhu anterian pasien
3. 08.50 WIB Pergi posyandu
4. 09.00 WIB Sampai posyandu
5. 09.10 WIB Membantu mengukur tinggi badan,berat
badan,lingkar lengan,lingkar kepala
6. 11.00 WIB Selesai dari posyandu
7. 11.15 WIB Sampai puskesmas
8. 11.50 – 12.50 WIB Sholat dan istirahat
9. 14.30 WIB Pulang
13
11. 13.50 – 14.10 WIB Membantu mengantar pasien untuk UGS
12 15.00 WIB Pulang
Tempat Praktik: RS. Tiara Bekasi Hari/tanggal:Selasa, 23 Januari 2024
Ruangan : Multazam Dinas : Pagi
NO. WAKTU KEGIATAN
1. 06.40 WIB Sampai diRS. Tiara Bekasi
2. 07.00 – 07.05 WIB Membantu rektur obat difarmasi
3. 08.30 – 08.45 WIB Melakukan Tindakan tanda-tanda vital
4. 08.45 – 08.50 WIB Melepaskan seprey yang sudah kotor
5. 09.15 – 09.20 WIB Melalukan Tindakan tanda-tanda vital
6. 10.20 – 10.30 WIB Membantu mengganti cairan infus dan
memasukkan cairan ampul kedalem cairan
infus
7. 10.45 – 10.55 WIB Keruangan radiologi/rongsen
8. 11.00 – 11.20 WIB Keruangan CSSD untuk mengatar alat-alat
yang kotor
9. 13.10 – 13.40 WIB Mengatar pasien keruangan VK untuk
melahirkan dan untuk Tindakan kuret
10. 14.00 WIB Pulang
14
10. 13.45 – 13.55 WIB Mengganti seprai pasien
11. 14.00 WIB Pulang
Tempat Praktik: RS. Tiara Bekasi Hari/tanggal:Kamis, 25 Januari 2024
Ruangan : Multazam Dinas : Pagi
NO. WAKTU KEGIATAN
1. 06.45 WIB Sampai diRS. Tiara Bekasi
2. 07.30 – 07.55 WIB Menggantikan operan jaga pasien
3. 08.00 – 08.05 WIB Melakukan tindakan tanda-tanda vital
4. 08.15 – 08.52 WIB Melanjutkan Tindakan tanda-tanda vital
5. 08.55 – 09.00 WIB Mengganmti sprei pasien
6. 09.50 – 09.25 WIB Melakukan Tindakan tanda-tanda vital
7. 09.30 – 09.42 WIB Mengambil hasil laboratorium pasien
8. 09.50 – 10.10 WIB Membantu membersihkan bagian vagina
9. 10.25 – 10.28 WIB Mengambil alat bersih keruangan CSSD
10. 10.28 – 10.55 WIB Memasukkan alat bersih keruangan VK
11. 12.50 – 13.05 WIB Mengantarkan pasien untuk operasi
12. 13.10 – 13.40 WIB Mengganti seprai pasien
13. 14.00 WIB Pulang
15
dipindahkan ditangan sebelah kanan
9. 14.00 – 14.10 WIB mengantarkan pasien keruangan operasi
10. 14.40 WIB pulang
16
Tempat Praktik: RS. Tiara Bekasi Hari/tanggal:Selasa, 30 Januari 2024
Ruangan : Multazam Dinas : Pagi
NO. WAKTU KEGIATAN
1. 06.50 WIB Sampai di RS. Tiara Bekasi
2. 07.10 – 07.18 WIB Mengganti seprai pasien
3. 07.25 – 07.40 WIB Membantu memebersihkan ruangan VK
4. 08.15 – 08.20 WIB Membantu memasukkan air aquabides ke spuit
10cc
5. 08.30 – 08.35 WIB Melakukan Tindakan tanda-tanda vital
6. 12.00 – 12.10 WIB Keruangan perina untuk melihat memandikan
bayi
7. 14.15 WIB Pulang
17
11. 14.20 WIB Pulang
Tempat Praktik: RS. Tiara Bekasi Hari/tanggal:Kamis, 1 Februari 2024
Ruangan : Multazam Dinas : Pagi
NO. WAKTU KEGIATAN
1. 06.50 WIB Sampai diRS. Tiara Bekasi
2. 06.50 – 06.55 WIB Keruangan CSSD untuk mengantarkan alat
kotor
3. 07.23 – 07.27 WIB Mengganti seprai pasien
4. 08.05 – 08.30 WIB Melakukan Tindakan tanda-tanda vital
5. 10.05 – 10.20 WIB Mengatarkan pasien untuk USG kehamilan
6. 13.05 – 13.12 WIB Mengganti seprai pasien
7. 13.25 WIB Pulang
18
4. 11.08 – 11.12 WIB Mengantarkan kertas data pasien pulang
5. 12.04 – 12.06 WIB Memasukkan cairan injeksi spuit 3cc
6. 13.00 – 13.45 WIB Membantu memandikan bayi diruangan
perina ,memakai minyak telon,memakaikan
mempes
7. 14.00 WIB dan dibedong
pulang
19
kerauhdoh
8. 09.45 – 11.55 WIB Menunggu pasien diruangan VK untuk melihat
Tindakan kuret
9. 12.25 – 12.40 WIB Mengantarkan pasien untuk USG kehamilan
Melanjutkan menunggu pasien diruangan VK
10. 13.00 – 13.55 WIB untuk Tindakan kuret
11. 14.00 WIB Pulang
20
pasien pulang
7. 10.40 – 10.42 WIB Injeksi cairan anful obat Pereda nyeri perut
8. 11.00 – 11.15 WIB Melepaskan seprei
9. 12.00 - 12.05 WIB Membantu memasukkan cairan ampul kedalam
spuit 10cc dan dioplos dengan
10. 14.00 WIB ceftriaxonesidium
Pulang
21
Keruangan CSSD untuk mengambil bokal yang
7. 11.45 – 11.50 WIB kotor
8. 12.00 – 12.15 WIB Memcuci alat kotor dari bekasan darah
9. 12.15 – 12.20 WIB Mengantar alat kotor ke CSSD
10. 12.22 – 12.45 WIB Membantu mencukurkan bulu vagina
11. 13.20 – 13.25 WIB Mengantar pasien keruangan operasi
12. 14.00 – 14.04 WIB Mengganti cairan infus RL
13. 14.30 WIB Pulang
22
2. 07.42 – 07.45 WIB Mengganti seprai pasien
3. 08.15 – 08.20 WIB Kerekam medis meminta cap RS dan nomor
RM
4. 08.30 – 08.59 WIB Melakukan Tindakan tanda-tanda vital
5. 09.55 – 10.00 WIB Mengganti seprai pasien
6. 11.50 – 11.55 WIB Menggantikan cairan infus RL
7. 13.00 WIB Pulang
23
betadin
3. 14.10 – 14.18 WIB Mengantar pasien keruangan operasi
4. 15.20 – 15.25 WIB Melepaskan kateter
5. 16.50 – 16.55 WIB Mengantar pasien keruangan VK untuk
Tindakan kuret
6. 17.35 – 17.36 WIB Injeksi cairan inpus
7. 17.45 – 20.25 WIB Keruangan VK menunggu pasien
8. 20.45. WIB Pulang
Pasien datang
Pendaftaran Farmasi
Pemeriksaan penunjang
24
25
B. Alur Pelayanan RS. Tiara Bekasi
Pintu Utama
Pendaftaran
Online Offline
POLI IGD
Umum Lantai 2
Shafa
Jantung
Multazam
Anak
Bedah Lantai 3
Obgyn R. Steril
Urologi R. Operasi
THT Arafah
Mata Lantai 4
Raudho
Lantai 5
Marwah
Marwah
26
Penjelasan alur pelayanan RS. Tiara Bekasi
1. Pintu Utama:
Dimana pasien masuk melalui pintu ini, sebelum masuk pasien wajib
menggunakan handsainitier, cek suhu dan menggunakan masker.
2. Pendaftaran:
Setelah itu pasien bias memilih cara pendaftaran sesuai dengan
kebutuhan, bias dilakukan secara online maupun offlen. Disini juga pasien
akan di arahkan menuju mana ruang mana yang harua di jumpai
3. IGD ( Instalasi Gawat Darurat):
Setelah pasien melakukan pendaftaran sesuai dengan kasus yang dialami,
jika pasien dianjurkan ke IGD berarti pasien tersebut dalam keadaan
gawat darurat, dan segera membutuhkan tindakan.
4. Radiologi:
Yaitu ruang pemeriksaan bagian dalam, biasanya pasien yang melakukan
Rontgen.
5. Multazam
Yaitu ruang rawat inap pasien kebidanan,umum yang terdiri dari 6 kamar
terdiri dari masing-masing kamar ada 1 bed nomor kamar 201-206 dan
ada satu rungan lagi dideket kamar 206 itu rungan perina/bayi dimana
diruangan ini pasien permpuan yang telah dilakukan observasi melalui
IGD
6. VK (Verlos Kamer)
Yaitu ruang persalinan biasanya diruangan ini yaitu ibu hamil yang akan
melakukan persalinan dan tindakan kuret.
7. OK ( Operation Kamer)
Yaitu ruang bedah, dimana pasien diruangan ini yang akan melukan
tindakan bedahh/operasi
8. Shafa
Yaitu ruang rawat inap pasien umum yang terdiri dari 10 kamar. 2 kamar
VIP yang terdiri masing-masing 1 bed nomer kamar 217-218, 8 kamar
BPJS kelas 2 yang terdiri dari 4 dan 5 bed nomer kamar 210, 211, 212,
213, 214, 215, 216, dan 219
27
9. Arafah
Yaitu ruang rawat inap pasien umum yang terdiri dari 9 kamar BPJS kelas
2 yang terdiri masing-masing 3 bed 300-309.
10. Raudhoh
Yaitu ruangan rawat inap umum yng terdiri dari 8 kamar, 2 kamar VIP
yang terdiri masing-masing 1 bed, nomer kamar 401-402.6 kamar BPJS
kelas 1 yang terdiri dari 2 bed masing-masing kamar, nomer kamar 403-
408
11. Poli
Yaitu instalasi untuk pasien yang akan control/rawat jalan, poli ini terdiri
dari poli umum, poli anak, poli obgyn, poli jantung, poli tht, poli mata,
serta poli bedahh
28
BAB III
TINJAUAN TEORI
A. TINJAUAN TEORI
1. Definisi
Zainuddin et al (2022), mengemukakan bahwa hipertensi adalah
suatu penyakit kardiovaskular yang ditandai dengan adanya peningkatan
tekanan darah, sedangkan World Health Organization (2021),
mendefinisikan bahwa hipertensi merupakan peningkatan tekanan darah
tinggi dimana tekanan sistoliknya ≥140 mmHg dan tekanan diastoliknya
≥90 mmHg.
Hastuti (2020) yang bersependapat dengan Tambunan et al (2021)
mengatakan seseorang akan dikatakan hipertensi apabila tekanan
darahnya melebihi batas normal, tekanan darah sistolik menjadi pengukur
utama dari penentuan diagnosis hipertensi, apabila setelah dilakukan
pemeriksaan berulang dan tetap menunjukan pada hasil tekanan darah
≥140/90 mmHg.
Kondisi atau keadaan seseorang yang mengalami kenaikan tekanan
darah di atas batas normal dapat menyebabkan timbul rasa kesakitan
bahkan sampai kematian. Sedangkan Marhabatsar & Sijid (2021),
mengatakan hipertensi sebenarnya tidak memiliki gejala yang terlalu
jelas bahkan juga terkadang tidak terlalu serius. Gejala hipertensi
bervariasi pada setiap individu, beberapa gejala hipertensi yaitu sakit
kepala, vertigo, mudah lelah, penglihatan kabur, telinga berdengung,
hidung berdarah, jantung berdebar kencang, stress, stroke.
2. Etiologi
Menurut Kurnia (2020) penyebab hipertensi ada 2 yaitu hipertensi
primer dan hipertensi skunder. Hipertensi primer atau yang sering disebut
hipertensi essensial disebabkan karena adanya asupan garam yang
berlebihan didalam makanan, genetik, merokok, obesitas atau kegemukan.
29
Sedangkan hipertensi sekunder yaitu hipertensi yang diketahui apa
sebabnya. Salah satu penyebab hipertensi sekunder yaitu adanya kerusakan
atau kelainan sel juksta glomerulus yang mengalami fungsi berlebih.
Fungsi primer dari glomerulus yaitu mempertahankan volume dan
komposisi eksternal dalam batas normal tubuh, fungsi tersebut dapat
berjalan dengan mengubah ekskresi air.
a. Faktor Resiko Hipertensi menurut Prabowo (2022) :
1) Tidak dapat diubah
a) Keturunan
Keturunan faktor termasuk dalam faktor yang tidak dapat
diubah, karena dalam suatu keluarga, orang tua yang
mengidap hipertensi memungkinkan keturunan/anakanaknya
akan mengidap hipertesi juga.
b) Usia
Faktor usia juga termasuk dalam golongan faktor yang tidak
dapat diubah, tekanan darah tinggi juga disebabkan oleh
bertambahnya usia dan regulasi hormon yang berbeda.
2) Dapat diubah
a) Konsumsi garam Tubuh dapat menahan cairan yang
meningkatkan tekanan darah yang dosebabkan terlalu banyak
garam (sodium).
b) Kolesterol Keadaan tumpukan kolesterol yang ada pada
dinding pembuluh darah dapat mengakibatkan vasokontriksi
pada pembuluh darah, sehingga mengakibatkan tekanan
darah meningkat karena adanya kandungan lemak yang
berlebihan dalam darah.
c) Kafein Setiap cangkir kopi mempunyai kandungan 75-200
mg kafein, dan kafein terbukti dapat meningkatkan tekanan
darah 5-10 mmHg. Sedangkan setiap cangkir teh mempunyai
kandungan 14-70 mg kafein.
30
3. Klasifikasi
Menurut Manuntung (2018), berdasarkan penyebabnya hipertensi
dibedakan menjadi dua kelompok, diantaranya yaitu:
a. Hipertensi primer atau sering dikenal hipertensi esensial terjadi
apabila peningkatan persisten tekanan arteri akibat ketidak teraturan
mekanisme kontrol homeostatik normal.
b. Hipertensi sekunder atau hipertensi renal merupakan hipertensi yang
penyebabnya dapat diketahui, hampir semua hipertensi sekunder
berhubungan dengan adanya gangguan sekresi hormon dan fungsi
ginjal. Pada umumnya hipertensi sekunder dapat disembuhkan atau
dikendalikan berdasarkan penyebabnya secara tepat.
31
5. Patofisiologi Hipertensi
Menurut Sylvestris (2017), hipertensi dipengaruhi oleh volume
dan ketahanan vaskuler. Sehingga, jika terjadi sebuah peningkatan dari
salah satu variabel tersebut dapat mempengaruhi tekanan darah tinggi.
Patofisiologi hipertensi berawal dari terbentuknya angiotensin II dari
angiotensin I converting enzyme (ACE) yang terdapat didalam paruparu,
yang berperan penting dalam mengatur tekanan darah yaitu angiontensin
II. Dua pengaruh utama angiotensin dalam meningkatkan tekanan arteri
yaitu:
a. Vasokonstriksi akan timbul dengan cepat Vasokonstiksi atau yang disebut
juga dengan Antidiuretik Hormon (ADH) adalah bahan vasokonstriksi
yang paling kuat dalam tubuh, Antidiuretik Hormon (ADH) ini terbentuk
di hipotalamus atau kelenjar pituitary dan bekerja dalam ginjal untuk
mengatur osmolalitas dan volume urin.
b. Aldosterone Aldosterone adalah hormon steroid yang disekresikan
olehselsel glomerulosa dalam korteks adrenal, yang menjadi hal penting
suatu regulator bagi reabsorbsi natrium (Na+) dan sekresi kalium (K+)
dalam tubulus ginja
32
6. Pathway Hipertensi
Respon neurologi
Genetik
terhadap stres
MK. Resiko
letidak efektif Kelemahan umum
perfusi jaringan
otak
MK. Intoleransi
aktivitas
33
7. Pemeriksaan Penunjang Hipertensi
Pemeriksaan penunjang menurut Nisa (2020) :
a. Pemeriksaan laboratorium Hb/Ht: untuk mengkaji hubungan dari sel-
sel terhadap volume cairan (viskositas) dan dapat mengindikasikan
faktor resiko seperti: hipokoagulabilitas, anemia. BUN/ kreatinin:
memberikan informasi tentang perfusi/fungsi ginjal.
b. CT scan: mengkaji adanya tumor seberal, encelopati.
c. EKG: dapat menunjukan pola regangan, dimana luas, peninggian
gelombang P adalah salah satu tanda dini penyakit jantung
hipertensi.
d. Poto dada: menunjukan destruksi kalsifikasi pada area katup,
pemebesaran jantung.
8. Penatalaksanaan Hipertensi
Penatalaksanaan hipertensi yang didasarkan pada sifat terapi terbagi
menjadi dua, yaitu:
a. Terapi non farmakologi Penatalaksanaa dengan terapi non-
farmakologi yaitu dengan tekhnik tanpa obat-obatan yang
diterapkan pada hipertensi dan mengunakan cara kebiasaan pola
hidup, seperti:
1) Pembatasan natrium dan asupan garam berlebih Rahman et al
(2022) mengatakan diet rendah garam merupakan diet yang
dimasak dengan pembatasan penggunaan garam yang
bertujuan untuk membantu menurunkan tekanan darah dan
mempertahankan tekanan darah normal.
2) Menjaga berat badan tetap ideal.
3) Membiasakan olahraga secara teratur atau rutin.
4) Menghindari minum-minuman beralkohol.
5) Berusaha mengurangi kebiasaan merokok.
34
6) Berfikir tenang akan terhindar dari stres.
7) Melakukan latihan relak
8) Terapi komplementer
9. Komplikasi Hipertensi
Prabowo (2022) mengatakan penderita hipertensi dapat mengalami
komplikasi diantaranya yaitu :
a. Stroke Dapat terjadi akibat adanya perdarahan tekanan darah tinggi
di otak, atau karena akibat embolus yang terlepas dari pembuluh
non otak yang terpanjang tekanan tinggi. Terjadinya stroke pada
hipertensi kronik dapat terjadi apabila arteri-arteri yang
memperdarahi otak sehingga mengalami hipertrofi dan terjadi
penebalan, sehingga aliran darah ke daerah-daerah yang
mengalami perdarahan dapat berkurang, sehingga arteri-arteri otak
35
yang mengalami aterosklerosis dapat menjadi lemah, sehingga
meningkatkan kemungkinan terbentuknya aneurisma.
b. Infark miokard Dapat terjadi apabila arteri koroner yang
arterosklerosis tidak dapat mengsuplai cukup darah oksigen ke
miokardium atau apabila terbentuk trombus yang menghabat aliran
darah melalui pembuluh darah tersebut. Hipertensi kronik dan
hipertrofi ventrikel, menyebabkan kebutuhan oksigen miokardium
mungkin tidak dapat terpenuhi dan dapat terjadi iskemia jantung
yang menyebabkan infark.
c. Gagal ginjal Dapat terjadi karena adanya kerusakan progrsif akibat
tekanan darah tinggi pada kapiler-kapiler ginjal, glomerulus.
Dengan rusaknya glomerulus, darah akan mengalir keunit-unit
fungsional ginjal, nefron akan terganggu dan dapat berlanjut
menjadi hipoksia dan kematian.
d. Edema Ketidakmamapuan jantung dalam memompa darah yang
kembalinya kejantung dengan cepat mengakibatkan cairan
terkumpul diparu, kaki dan jaringan lain sering disebut edema.
36
B. Tinjauan Kasus
Nn.N datang kepuskesmas Bahagia pada 19 september 2023 dengan
keluhan penyakit hipertensi sudah 3 hari tekanan darahnya pasien sangat
tinggi terutama pada pagi hari dan siang hari pasien juga mengatakan nafsu
makannya berkurang sedikit setelah 3 hari bila pasien makan yang masuk
hanya lah sedikit minum air putih sedikit 3-4 kali sehari pasien mengatakan
babnya 1 kali dalam sehari dan baknya 4 kali dalam satu hari sebelumnya
pasien sudah pernah periksa dirumah sakit THB belum ada perubahan dan
minta rujukan dari puskesmas bahagia untuk kerumah sakit THB lagi
dipuskesmas Bahagia hanya periksa biasa saja selama sakit pasien hanya
setengah berbaring saja karena merasa pusing Ketika berdiri untuk berjalan
sehingga untuk menjaga kebersihan tubuh pasien dilab sehari 2 kali dan
sikat gigi juga sehari 2 kali selama sakit pasien tidak keramas pasien
mengatakan biasanya makan 3 kali sehari dengan nasi,sayur dan lauk,
pasien juga mengatakan tidak ada alergi pasien sebelum sakit bab rutin 2
kali sehari setiap hari baknya 5 kali sehari sehari pasien mandi 3 kali sehari,
sikat gigi 3 kali sehari,keramas 1 hari sekali dan tidurnya siangnya 2-4 dan
tidur pada malam hari 5-7. Pasien adalah seorang ibu rumah tangga.
Selama sakit pasien lebih banyak istirahat dan tidur, tidur siang hari 4-5
jam tidur pada malem hari 6-8 jam makan siang hanya 3-4 sendok saja.
dengan nasi sayur dan lauk minum air putih 2-3 kali sehari babnya 1 kali
sehari dan baknya 3-4 kali sehari pasien dapat berbicara dengan baik dan
Bahasa Indonesia. Sebelumnya pasien juga merasa nyaman dengan dirinya
pasien juga mengatakan jika ada mengalami masalah atau stress pasien
akan mengatakan kepada suaminya pasien merupakan ibu rumah tangga
yang baik dan sering sekali berbicara bicara dengan tetangganya, pasien
beragama islam dan menjalankan sholat lima waktu pasien juga
37
mengatakan mendapat menstruasi pada usia 13 tahun dan sampai sekarang
menstruasi masing rutin setelah dilakukan pemeriksaan pengukuran tanda-
tanda vital hasil TD:160/90mmH, Nadi 85x/menit, RR 25x/menit, Suhu
37,5 c, hasil pemeriksaan laboratorium.
38
PENGKAJIAN
I. IDENTITAS PASIEN
Nama : Ny. N
Usia : 45 Tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Alamat : Bahagia
Agama : Islam
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Pendidikan Terkahir : SMA
39
3. Pola Istirahat dan Tidur
Sebelum sakit :
Tidur siang 2-3 jam Tidur malam 5-7jam.
Selama sakit :
Tidur siang 3-5 jam Tidur malam 6-8 jam.
4. Pola nutrisi/Metabolik
Sebelum sakit :
Makan 3 Kali Sehari Dengan Nasi Sayur dan lauk.
Selama Sakit :
Makan Siang Hanya 3-4Saja Dengan Nasi Sayur Dan Lauk Minum Air
Putih 2-3 Kali.
5. Pola eliminasi
Sebelum sakit :
Bab Rutin 2 Kali Sehari Setiap Hari Baknya 4-5 Kali.
Selama Sakit :
Babnya 1 Kali Sehari Baknya 3-4 Kali Sehari.
6. Pola kognitip perceptual :
Pasien dapat berbicara dengan baik Bahasa Indonesia.
7. Pola konsep diri :
Pasien juga merasa nyaman dengan dirinya.
8. Pola koping :
Pasien juga mengantakan jika ada mengalami masalah atau stress pasien
akan mengatakan kepada suaminya
9. Pola seksual reproduksi :
Pasien berjenis kelamin Wanita pasien juga mengatakan mendapatkan
mestruasi pada usia 13 tahun
10. Pola peran hubungan :
Pasien merupakan ibu rumah tanggayang baik dan sering berbicara
dengan tetangganya
11. Pola nilai dan keyakinan :
Pasien beragama islam dan sholat lima waktu
40
Pengkajian Fisik
1. Kepala :
Karena Merasa Pusing Berdiri
Mata :
Bentuk Mata Yang Simentris
Hidung :
Simentris,Bersih
Telinga :
Tidak Ada Gangguan Pendengaran
Mulut dan gigi :
Bibir Pucat Dan Kering
2. Dada :
Tidak Terdapat Luka Atau Lebam
Jantung :
Kisaran detak jantung normal antara 60 hingga 100 detak per,menit
Paru-paru :
Normal kapasitas paru-parunya adalah 3-4 liter
3. Perut :
Supel Tidak Terdapat Cairan Nyeri Perut Dan Mual
4. Ekstremitas atas :
Tidak Terdapat Luka
5. Ektremitas bawah:
Tidak Terdapat Luka
6. Genetalia :
Perempuan
Tanda-tanda Vital
Nadi : 85X/Menit
Suhu : 37,5C
Pernapasan : 25X/Menit
Tekanan Darah: 160/90 MmHg
41
Pemeriksaan Laboratorium:
HB:12Mg/dl
Leukosit 13,000/VI
Trombosit 200,000/VI
42
V. ANALISA DATA
No. Symptom Etiologi Problem
1. DS: Nyeri Kepala Agen cidera biologi Nyeri Akut
DO:
P: karena tekanan darahnya
sangat tinggi
Q: yang dirasakan kepalanya
muter muter
R: sakitnya diseluruh kepala
S: skala 8
T: timbulnya nyeri dipagi hari
dan disiang hari
2 DS: Pasien mengatakan lemas Tidak nafsu makan Ketidak seimbangan
tidak nafsu makan Nutrisi Kurang dari
DO: Kebutuhan Tubuh
Pasien tanpak lemas
Pasien selama sakit hanya
makan 3-4 sendok
Pasien tidak nafsu makan
43
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Hipertensi merupakan penyakit darah tinggi yang bisa menyebabkan
pusing pada bagian kepala dan lemas untuk yang menderita penyakit
hipertensi.
2. Hipertensi bisa disebabkan oleh penyakit keturunan lewat keluarga
atau punya penyakit lagi seperti penyakit jantung,ginjal.
3. Hipertensi bisa terjadi karena pola makan yang dapat mengakibatkan
hipertensi adalah sering mengkomsumsi makanan yang mengandung
tinggi natrium dan tinggi lemak.
4. Hipertensi selain pola makan itu juga bisa karena kecapeaan juga
mengakibatkan stress bisa berpengaruh terhadap penyakit hipertensi
stress dapat mengakibatkan tekanan darah naik.
B. Saran
1. Bagi penulis
Diharapkan penulis mampu menganalisis kasus yang diambil
untuk penelitian dengan lebih baik lagi sebagai proses pembelajaran
agar lebih memahami dan dapat melakukan penatalaksanaan yang
tepat pada kasus yang dipilih.
2. Bagi Institusi Pendidikan
Karya Ilmiah ini diharapkan dapat dijadikan sebagai salah satu
sumber ilmu yang menambah pengetahuan dan wawasan dalam
bidang keperawatan mengenai penggunaan senam ergonomik sebagai
salah satu metode non farmakologis dalam menurunkan tekanan darah
pada penderita hipertensi
3. Bagi Pembaca
Diharapkan bagi institusi pendidikan untuk menambahkan
jumlah buku atau sumber referensi untuk memudahkan kami pada saat
pengerjaan laporan praktik kerja lapangan.
44
DAFTAR
PUSTAKA
45