Anda di halaman 1dari 3

"Tempat belajar utama ada di rumah, sekolah

tempat dia belajar, bersosialisasi dan bermain


bersama temannya."
di dalam sebuah keluarga kecil, suami adalah "kepala sekolah" dan istri adalah "guru". Jadi
suami-istri memang satu paket "sekolah" utama bagi seorang anak.

Kurikulum

Kira-kira seperti ini proses kami menentukan kurikulum pendidikan di rumah :

Tentukan visi misi pendidikan anak, bareng suami lebih baik. Misalnya : 

"Mendidik anak untuk menjadi pribadi yang berakhlak baik sesuai agama, cerdas berkarakter,
mampu memimpin dirinya sendiri, terampil berkarya, bahagia menjadi diri sendiri, serta
bermanfaat bagi sesama dan semesta."

Menu Bermain

Ketika menjalankan kurikulum, saya menggunakan lesson plan dalam bentuk Menu Bermain


agar memudahkan saya untuk mengelompokkan kegiatan bermain sesuai aspek Montessori.
Contohnya bisa dilihat pada gambar di atas. Setiap menu bermain selalu menggunakan
tema yang berbeda. Biasanya satu menu bermain untuk jangka waktu 1 minggu. Saya
menggunakan ruang Montessori sesuai dengan metode Islamic Montessori, yaitu :

1. Islamic Studies : permainan dirancang degan memasukkan nilai-nilai Islam ke dalamnya.


Contoh : membiasakan makan dengan tangan kanan.

2. Sensorial : menstimulasi saraf sensorik anak. Contoh : makan beberapa jenis buah.

3. Math : mengajarkan konsep matematika secara sederhana. Contoh : menuang air ke berbagai
ukuran gelas.
4. Practical life : mengajarkan anak kecakapan hidup sehari-hari sejak dini. Contoh : merapikan
mainan.

5. Culture and exploration : belajar alam dan budaya sejak dini dengan konsep sederhana. contoh
: mengenalkan jenjs hewan darat.

6. Language : stimulasi aspek bahasa yang disesuaikan usia. Contoh : bernyanyi.

7. Art and craft : stimulasi aspek seni pada anak. Contoh : melukis dengan sisa sayur atau buah.

– Membiasakan Kebiasaan Baik Selama 21 Hari

Jurnal Observasi

Setiap selesai kegiatan bermain, selalu catat bagaimana reaksi atau tingkah laku anak serinci
mungkin dalam buku catatan. Misal saya memberikan permainan flash card buah. Ternyata anak
lebih suka menggigit atau mencoba untuk merobeknya. Catat di jurnal observasi perilaku anak,
kemudian coba amati lagi di menu bermain selanjutnya dengan jenis permainan yang sama.

Anda mungkin juga menyukai