Anda di halaman 1dari 2

Semangat otonomi daerah membawa dampak resiko positif bagi upaya untuk

mempercepat kemajuan perkembangan daerah. Masing-masing daerah dituntut


untuk tampil menarik guna mendukung peningkatan investasi.
Keragaman potensi yang dimiliki Kabupaten Pringsewu tentu saja memberikan
peluang bagi pengembangan berbagai investasi dan kemajuan daerah ini. Untuk
meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya, Pemerintah Kabupaten Pringsewu
terus berusaha menentukan dari mana memulai pengembangan daerah ini. Dalam
hal ini sektor pertanian masih memberikan peluang bagi pengembangan investasi
khususnya di Kabupaten Pringsewu. Hal ini dilihat dari adanya beberapa kawasan
industri, pertanian dan pergudangan yang cukup berpotensi membantu
perekonomian masyarakat dan PAD.
Perkembangan bisnis properti disekitar lokasi aset secara umum terlihat cukup
berkembang. Hal ini dapat dilihat bahwa disekitar lokasi aset terdapat beberapa
kawasan komplek perumahan baru dan berkembangnya kawasan perdagangan
serta dengan adanya pembangunan infrastruktur dan bendungan yang sedang di
dilaksanakan untuk meningkatkan hasil pertanian di wilayah Kabupaten Pringsewu
dan sekitarnya.
Perkembangan fasilitas – fasilitas pariwisata yang semakin pesat membuat
perekonomian masyarakat, serta kebutuhan akan rumah tinggal/tempat
peristirahatan semakin meningkat. Kawasan Kecamatan Pringsewu merupakan
kawasan yang sangat strategis baik sebagai tempat tinggal maupun
pengembangan fasilitas penunjang seperti pertokoan, mall/supermarket,
restaurant, hotel, gedung pendidikan, rumah sakit maupun fasilitas lainnya. Selain
dekat dengan pusat bisnis dan pemerintahan, di mana daerah tersebut sudah
berkembang menjadi daerah perdagangan dan jasa dengan infrastruktur yang
baik, yaitu pada saat ini telah dibangun berbagai infrastrukutur menjadikan
daerah ini semakin dilirik oleh para investor sebagai daerah pengembangan bisnis
dan jasa. Akses jalan yang memadai menjadikan daerah ini berkembang cukup
pesat karena infrastruktur dan fasilitas penunjang umum lainnya juga semakin
meningkat .

4.3. Waktu Ekspos


Aset yang dinilai terletak di daerah yang terindikasi diperuntukan sebagai
Kawasan pemukiman, dan perkembangan pasar properti di sekitar lokasi
menunjukkan perkembangan yang relatif stabil, sedangkan pasokan properti
(supply) di sekitar lokasi termasuk berkembang relatif stabil (normal).
Dari hasil analisa dan pengamatan kami, maka kami mengasumsikan bahwa
marketability dari properti yang dinilai adalah cukup.
Waktu ekspos (exposure time) adalah estimasi waktu dari suatu aset yang dinilai,
dianggap telah ditawarkan dalam suatu pasar hipotetis untuk dijual sesuai definisi
nilai pasar pada tanggal penilaian. Estimasi waktu yang didasarkan suatu analisis
kejadian masa lalu dengan asumsi adanya transaksi dalam pasar terbuka dan
Laporan Penilaian Aset -6
Penugasan dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.  Presentasi Data
kompetitif. Waktu ekspos berbeda-beda untuk setiap jenis properti dalam setiap
kondisi pasar di mana periode ekspos yang wajar adalah fungsi harga, kondisi
pasar dan karakteristik aset.
Dasar untuk opini dari waktu ekspos dapat mempertimbangkan satu atau lebih hal
berikut :
1. Informasi statistik tentang berapa lama jangka waktu pasar untuk jenis
properti yang sejenis
2. Informasi yang dikumpulkan melalui verifikasi data penjualan.
3. Wawancara dengan pelaku pasar
4. Informasi pasar dari jasa pengumpul data
Maka berdasarkan hasil inspeksi (wawancara) di lapangan, analisis pemasaran dan
jangka waktu pemasaran aset yang dinilai berada di Kabupaten Pringsewu yang
relatif stabil dan masih diminati berikut analisa exposure time :
Analisa Pemasaran : Marketable
Jangka Waktu Pemasaran (Exposure Time) : > 9 Bulan
Kisaran Diskon Nilai Likuidasi : 30 %
Nilai Likuidasi yang digunakan : 70 % dari Nilai Pasar

Laporan Penilaian Aset -7


Penugasan dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.  Presentasi Data

Anda mungkin juga menyukai