Anda di halaman 1dari 5

TUGAS INDIVIDU

RANGKUMAN

Disusun Untuk Memenuhi Mata Kuliah Sitem Informasi Manajemen Aset

Disusun Oleh :

Nama : Muhammad Saiful Rasyid


NIM : 215244018

Dosen Pengampu :
Dr. Dra. Katharina Priyatiningsih , M.Si Putri
Dewi Purnama, S.ST., M.Sc

PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN MANAJEMEN ASET


POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
2023
A. ANALISIS PROPERTY DAN FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA

Menurut Kahr dan Tomsett, analisis pasar properti atau property market


analysis merupakan suatu pandangan yang menyeluruh terhadap penawaran dan permintaan
terhadap atribut properti atau analisa terhadap permintaan dan penawaran properti di wilayah
tertentu. analisis pasar berfungsi untuk :
1. Menyediakan data untuk mengidentifikasi highest and best use dari properti
2. Menyediakan data dan mengidentifikasi faktor-faktor penentu dari nilai yang akan
digunakan pada tiga pendekatan: data pasar, biaya, dan kapitalisasi pendapatan.
Setelah diidentifikasi, faktor-faktor tersebut dianalisis lebih dalam untuk diketahui
signifikansinya terhadap nilai. 
Tentunya dalam melaksanakan analisis property terdapat tahapan tahapan sistematis.
Adapun tahapan tahapan yang dimaksud adalah :
1. Analisis Produktivitas Properti
Analisis ini bertujuan untuk mengetahui target pengguna potensial dan segmentasi pasar
dari objek properti. Analisis ini dilakukan dengan mengidentifikasi atribut fisik,
legalitas, dan lokasi.
2. Analisis Delineasi Pasar
Analisis ini dilakukan untuk mengetahui siapa calon pengguna properti dan properti
seperti apa yang bersaing di pasar sehingga secara keseluruhan dapat memberikan
gambaran pasar properti dalam suatu wilayah serta faktor-faktor yang mempengaruhi
perkembangan tersebut. Terdapat dua Teknik delinasi pasar yakni general dan
specific technique
3. Analisis Permintaan
Analisis ini dilakukan dengan meneliti permintaan atas properti tertentu . Adapun hal-hal
yang dianalisis seperti : harga, pedapatan konsumen, harga pembanding dll
4. Analisis Penawaran
Analisis ini dilakukan dengan meneliti ketersediaan properti dan yang akan tersedia di
pasar. Penawaran kompetitif properti ditentukan oleh harga properti yang tipikal
dan biaya pembangunan per unit. 
5. Analisa Kondisi Pasar
Analisis kondisi pasar dilakukan untuk mengetahui posisi pasar properti yang sedang
terjadi dan bagaimana kemampuan properti subjek untuk menciptakan nilai dalam pasar
tersebut. Analisis ini diperlukan karena posisi atau siklus pasar dapat mempengaruhi nilai
dan permintaan properti. 
Adapun siklus pasar yang dimaksud adalah sebagai berikut :

Berikut ini penjelasan mengenai masing -masing siklus :


1. Recovery
Ditandai dengan  Tingkat hunian yang rendah, permintaan perumahan yang rendah,
jumlah proyek pembangunan yang menurun, dan pertumbuhan sewa yang stagnan.
2. Expansion
Pada fase ini, permintaan properti dan ruang akan meningkat, tingkat hunian akan
meningkat, dan harga sewa akan melonjak; pertumbuhan pekerjaan akan stabil dan akan
ada lebih banyak perkembangan properti baru. 
3. Hyper-supply
Fase hyper supply dimulai ketika pasokan real estate di pasar melebihi permintaan.
Perkembangan baru dan pembangunan kembali selama fase ekspansi telah menyebabkan
kelebihan pasokan di pasar, dan harga real estate mulai turun karena kurangnya
permintaan yang memadai. 
4. Recession
Pada fase ini, penawaran properti menutupi permintaan, dan harga real estate turun
drastis. Sebagian besar pemilik properti akan menderita karena tingkat kekosongan yang
tinggi dan harga sewa yang lebih rendah, dan pendapatan sewa akan anjlok. 
Berdasarkan hasil penelitian “ANALISIS PERMINTAAN RUMAH SEDERHANA DI
KOTA SEMARANG” oleh Mulyo Budi S dari Fakultas Ekonomi Universitas Stikubank
Semarang, terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi permintaan terhadap
property dan masing-masing dari faktor tersebut memiliki elastisitas yang berbeda
beda pula. Faktor yang berpengaruh secara signifikan yakni :
1. Harga property
2. Pendapatan
3. Tingkat suku bunga kredit pemilik property
4. Dll
Sementara faktor yang tidak berpengaruh secara signifikan yakni :
1. Tingkat suku bunga
2. Harga property jenis rumah sederhana

B. DAMPAK NAIKNYA SEKTOR PROPERTI

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya bahwa property memiliki siklus yang
terdiri dari empat tahap mulai dari recovery hingga recession. Ketika masuk kedalam fase
hypersupply yang dapat dikatakan sebagai fase “bangkitnya sektor property” maka sektor
property dapat memberikan efek multiplier terhadap sektor lain. Dilansir dari Kompas.com,
hal ini dikarenakan bertumbuhnya sektor properti berkontribusi dalam menggerakkan
lebih dari 140 industri lain. Seperti material bahan bangunan, genteng, semen, paku, besi, kayu
dan lainnya, sebagaimana dilansir dari situs resmi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan
Rakyat (PUPR).

Anda mungkin juga menyukai