1.0 Pendahuluan
1.1 Real Properti membentuk bagian yang substansial dari kekayaan. Pemahaman yang benar
dan penerapan yang tepat dari SPI ini akan secara langsung mendorong kelayakan
transaksi real properti di pasar lokal dan internasional, meningkatkan posisi alternatif
investasi real properti di antara alternatif investasi lainnya, dan memperkecil potensi
penyalahgunaan.
1.2 Istilah properti dari sisi legal dapat didefinisikan sebagai hak kepemilikan dan bukan wujud
fisik dari tanah, bangunan dan aset berwujud lainnya. Dalam konteks ini, yang dimaksud
Real Properti adalah sebagaimana dijelaskan dalam KPUP sehingga Real Properti
dibedakan dengan jenis properti lainnya yaitu Personal Properti, Perusahaan/Badan Usaha
dan Hak Kepemilikan Finansial.
1.3 Sebagaimana halnya jenis properti lainnya, terdapat pendekatan dan metode yang
diterima secara umum dalam penilaian real properti. Adalah penting bagi Penilai dan
pengguna jasa penilaian bahwa pendekatan dan metode yang sesuai dipahami secara utuh,
diterapkan dengan kompeten dan dijelaskan dengan memuaskan. Dengan memenuhi hal
tersebut, Penilai berkontribusi terhadap kebenaran dan kehandalan estimasi Nilai Pasar, dan
sekaligus pasar dimana Penilai berpraktik.
1.4 Peningkatan pemahaman dan menghindari penyalahgunaan di pasar membutuhkan Penilai
dan Pengguna jasa penilaian untuk secara berhati-hati membedakan setiap jenis properti.
Kegagalan untuk melakukan hal ini dapat berakibat dihasilkannya keputusan yang salah dan
kesalahan pelaporan nilai. Nilai yang dilaporkan terlalu tinggi atau terlalu rendah umum
terjadi akibat kerancuan penggolongan jenis properti. Hal yang sama terjadi apabila istilah
yang digunakan tidak tepat.
1.5 Penilai real properti menyadari kompleksitas pasar dan objek transaksi berupa real properti
di dalamnya. Perbedaan properti di pasar real estat dan antara properti secara individual
direfleksikan secara akurat dan dapat diandalkan apabila KPUP digunakan sebagai acuan.
1.6 Penilaian real properti sebagaimana dipahami bersama membutuhkan pendidikan khusus,
pelatihan dan pengalaman. SPI 300 memberikan kerangka kerja untuk penerapan KPUP dari
sisi real properti.
1.7 Hubungan antara penilaian perusahaan/badan usaha (SPI 330) dan properti dengan bisnis
khusus, dengan penilaian real properti harus dipahami secara utuh. Real properti dinilai
sebagai entitas terpisah, yaitu aset fisik dimana hak kepemilikan tertentu diberikan. Sebagai
contoh, gedung kantor, rumah, pabrik dan jenis properti lainnya pada umumnya menyatu
dengan komponen tanahnya. Dalam penilaian Bisnis atau Properti dengan Bisnis Khusus (PBK),
perlu dikaji apakah yang dinilai adalah entitas bisnis atau aset PBK dimana real properti
mungkin merupakan salah satu komponennya. Nilai Pasar dari real properti selalu dibuat
dengan merujuk kepada SPI 101. Jika nilai real properti merupakan bagian dari elemen
penilaian bisnis, hal ini adalah estimasi Nilai Pasar dari real properti.
3.0 Definisi
3.1 Data Pembanding. Data yang umumnya digunakan dalam analisis penilaian untuk membuat
estimasi nilai. Data pembanding adalah properti yang memiliki karakteristik yang sama atau
sejenis dan sebanding dengan properti yang dinilai. Data tersebut mencakup harga transaksi
dan/atau data penawaran yang disesuaikan, harga sewa, pendapatan dan pengeluaran,
serta tingkat kapitalisasi dan tingkat diskonto (yield) yang berasal dari pasar.
3.2 Elemen Perbandingan. Karakteristik khusus dari properti dan transaksi yang mengakibatkan
harga yang dibayarkan untuk real estat menjadi berbeda. Elemen Perbandingan mencakup,
tapi tidak terbatas kepada: hak atas properti yang ditransfer, persyaratan pembiayaan,
kondisi penjualan, kondisi pasar, lokasi dan karakteristik fisik dan ekonomi (lihat butir 5.23
untuk penjelasan Elemen Perbandingan secara lengkap).
3.3 Nilai Pasar. Definisi terdapat di dalam KPUP dan SPI 101 - 3.1.
3.4 Real estat. Tanah dan segala benda yang merupakan bagian alamiah dari tanah, misalnya
pohon dan mineral, serta benda lainnya yang dibuat oleh manusia, misalnya bangunan dan
pengembangan lahan lainnya. Seluruh bagian dari bangunan permanen lainnya seperti
plumbing, sistem pemanas dan pendingin, jaringan listrik dan benda built-in seperti elevator,
lift, adalah juga bagian dari real estat. Real estat meliputi seluruh benda yang melekat
padanya, baik di bawah maupun di atas permukaan tanah.
3.5 Real Properti. Seluruh hak, kepentingan dan manfaat yang berkaitan dengan kepemilikan
real estat. Real properti adalah konsep legal yang berbeda dengan real estat, yang
4.1 Di dalam PSAK 16, real properti dapat dicantumkan dalam laporan keuangan perusahaan
sebagai biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi rugi penurunan nilai
aset atau sebagai nilai wajar pada tanggal revaluasi dikurangi akumulasi penyusutan dan
akumulasi rugi penurunan nilai yang terjadi setelah tanggal revaluasi. Nilai Wajar dari real
properti pada umumnya merupakan Nilai Pasar yang ditentukan oleh Penilai. Aset berupa
real properti, bersama dengan aset tetap lainnya diatur di dalam PSAK 14 - Persediaan,
PSAK 30 - Sewa, PSAK 48 - Penurunan Nilai Aset, PSAK 22 - Kombinasi Bisnis, PSAK 58 -
Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan dan PSAK 68
Pengukuran Nilai Wajar.
4.2 Di dalam SPI 201 Penilaian untuk Pelaporan Keuangan diuraikan mengenai penilaian dan
pelaporan penilaian yang diperlukan sesuai aturan PSAK yang terkait dengan hal-hal
tersebut di atas.
4.3 Pendekatan penilaian dan asumsi yang digunakan dalam penilaian untuk tujuan pelaporan
keuangan dapat berbeda apabila tujuannya berbeda. Perbedaan tersebut harus
dinyatakan jika nilai untuk tujuan penilaian yang lain dilaporkan. Asumsi penilaian yang
berbeda mungkin sesuai dengan yang ada di PSAK, sehingga penting bagi Penilai untuk
memahami persyaratan dasar standar terkait, dan mendiskusikan asumsi tersebut dengan
Pemberi Tugas sebelum melaksanakan penilaian real properti.
5.9 Merujuk kepada butir 21.1 Bagan Proses Penilaian Properti di KPUP, Penilai dan Pemberi
Tugas harus menyetujui konteks dan lingkup penilaian. Definisi penugasan meliputi:
a) Identifikasi Pemberi Tugas dan Pengguna Laporan;
b) Penentuan Tujuan Penilaian;
c) Penentuan Dasar Nilai;
d) Identifikasi Objek Penilaian dan Hak Kepemilikan;
e) Tanggal Penilaian;
f) Asumsi dan Kondisi Pembatas.
5.10 Dalam melaksanakan langkah-langkah analisis pendahuluan dan pengumpulan serta
pemilihan data yang disarankan di dalam Proses Penilaian, Penilai menjadi paham akan
pasar secara umum dan properti yang dinilai, karenanya berlanjut kepada posisi dimana
analisis khusus lainnya dapat dilakukan.
a) Data ekonomi secara umum dikumpulkan dari tingkat lingkungan, kota,
wilayah/regional dan bahkan tingkat nasional dan internasional, tergantung kepada
properti yang dinilai. Faktor sosial, ekonomi, kepemerintahan dan lingkungan yang
dapat berpengaruh kepada Nilai Pasar (atau jenis nilai lainnya yang ditentukan) dikaji
untuk memahami secara lebih baik properti tertentu. Pengaruh khusus lainnya yang harus
dipertimbangkan akan diinvestigasi secara detil.
b) Data properti secara khusus, atau data yang lebih secara langsung berkaitan dengan
properti yang dinilai dan properti pembanding juga dikumpulkan dan dikaji. Hal ini
termasuk data tapak dan pengembangan, data biaya dan depresiasi, data
pendapatan dan biaya, data tingkat kapitalisasi dan tingkat diskonto (yield), sejarah
kepemilikan dan penggunaan, dan informasi lainnya yang dianggap signifikan dan
biasanya dipertimbangkan oleh pembeli dan penjual dalam negosiasi dan transaksi.
c) Karakteristik data penawaran dan permintaan dari pasar yang paling memungkinkan
untuk properti dianalisis untuk mengembangkan inventori properti pesaing dari properti
yang dinilai untuk pangsa pasar, demikian pula inventori dari properti eksisting atau
properti yang akan dibangun, yang akan meningkatkan persaingan. Pasar dianalisis
untuk menentukan tren pasar, kaitan antara penawaran dan permintaan, tingkat
penyerapan dan informasi pasar spesifik lainnya.
5.11 Setelah data di atas dikumpulkan dan dianalisis, Penilai perlu melakukan dua analisis secara
simultan. Pertama analsis pasar real estat atau properti, dan kedua analisis Penggunaan
Tertinggi dan Terbaik/Highest and Best Use (HBU).
5.12 Pasar real estat mungkin ditentukan berdasarkan interaksi individu atau entitas yang
menukarkan hak real properti untuk aset lainnya, biasanya berupa uang. Pasar real estat
yang spesifik ditentukan oleh jenis properti, lokasi, potensi penghasil pendapatan,
karakteristik penyewa tipikal, kebiasaan dan motivasi investor tipikal atau atribut lainnya
yang digunakan oleh individu atau entitas yang berpartisipasi dalam pertukaran real
properti. Penilai melakukan analisis pasar properti untuk dapat memberikan kayakinan
terhadap opini yang akan dihasilkan, terutama Nilai Pasar.
5.13 Penilai menentukan penggunaan tanah yang memungkinkan dari properti yang dinilai.
Dikarenakan bidang real estat yang berbeda dapat memiliki potensi penggunaan yang
berbeda, langkah pertama yang diperlukan untuk memilih data penjualan dan pembanding
Pendekatan Pendapatan
5.21 Berbagai metode digunakan untuk mengindikasikan nilai dalam Pendekatan Pendapatan,
kesemuanya memiliki karakteristik yang sama bahwa nilai didasarkan kepada pendapatan
aktual atau estimasi, yang dihasilkan atau dapat dihasilkan oleh pemilik dari suatu hak
kepentingan. Pada kasus properti investasi, pendapatan dapat berupa sewa (lihat butir 5.33
– 5.35); dalam properti yang dihuni oleh pemilik, dapat berupa sewa yang diasumsikan
(sewa hipotetis) berdasarkan apa yang akan dibayarkan pemilik untuk menyewa ruang
yang ekuivalen.
5.22 Dalam penilaian beberapa hak kepentingan real properti, kemampuan menghasilkan
pendapatan dari properti berhubungan sangat erat terkait dengan aktivitas
perdagangan/bisnis (sebagai contoh, hotel dan lapangan golf). Dalam hal bangunan hanya
sesuai untuk jenis tertentu dari aktivitas perdagangan, pendapatan seringkali terkait dengan
arus kas aktual atau potensial yang dapat diperoleh pemilik bangunan dari aktivitas
perdagangan. Penggunaan potensi perdagangan properti untuk mengindikasikan nilai sering
dirujuk sebagai “metode profit”.
5.23 Apabila pendapatan yang digunakan dalam Pendekatan Pendapatan mewakili arus kas
dari aktivitas perdagangan (bukan merupakan arus kas yang terkait dengan sewa,
pemeliharaan dan biaya spesifik real properti lainnya), Penilai juga seharusnya apabila
sesuai memenuhi persyaratan pada SPI 330 dan SPI 320 sejauh dapat diterapkan.
5.24 Dalam hak kepentingan real properti, berbagai bentuk arus kas terdiskonto dapat
digunakan. Hal ini dapat bervariasi pada detailnya tapi memiliki karakteristik dasar yang
sama bahwa arus kas untuk periode masa depan yang dapat ditentukan disesuaikan menjadi
nilai kini menggunakan tingkat diskonto. Jumlah Nilai kini dari periode proyeksi mewakili
estimasi dari nilai kapital. Tingkat diskonto dalam model arus kas terdiskonto akan
didasarkan pada nilai waktu dari uang serta risiko dan „reward‟, dari arus pendapatan
dalam kajian. Dalam penilaian hak kepentingan real properti, berbagai bentuk model arus
kas terdiskonto dapat digunakan.
5.25 Informasi lebih jauh mengenai penentuan tingkat diskonto dijelaskan di dalam SPI 106 butir
6.4.cc) – ee). Penentuan yield atau tingkat diskonto seharusnya dipengaruhi oleh tujuan
penilaian. Sebagai contoh:
a) apabila tujuan penilaian adalah untuk memberikan opini nilai bagi pemilik tertentu atau
pemilik potensial berdasarkan pada kriteria investasi mereka sendiri, tingkat diskonto
akan merefleksikan tingkat pengembalian yang diharapkan pemilik, dan
b) apabila tujuan penilaian adalah untuk memberikan opini Nilai Pasar, tingkat diskonto
akan ditentukan dari observasi tingkat pengembalian yang secara implisit melekat
pada harga yang dibayarkan untuk hak kepentingan real properti yang
diperdagangkan di pasar di antara pelaku pasar atau dari tingkat pengembalian yang
disyaratkan pelaku pasar hipotetis. Apabila tingkat diskonto didasarkan pada analisis
transaksi pasar, Penilai seharusnya mengikuti petunjuk pelaksanaan yang terdapat
pada SPI 106 butir 6.2.g) dan 6.2.h).
5.26 Tingkat diskonto yang wajar dapat juga dikembangkan dari tingkat pengembalian bebas
risiko tipikal yang disesuaikan terhadap risiko tambahan dan kesempatan spesifik untuk hak
kepentingan real properti.
Dasar Nilai
5.33 Dasar Nilai ditentukan tujuan penilaian sebagaimana yang diatur dalam SPI 103. Secara
umum, Dasar Nilai adalah Nilai Pasar dan untuk keperluan tertentu dapat digunakan juga
nilai selain Nilai Pasar. Sesuai dengan SPI 101 dan SPI 102, Penilai harus memilih dasar
penilaian yang sesuai dalam penilaian hak kepentingan real properti.
5.34 Penilai harus mempertimbangkan penggunaan tertinggi dan terbaik (HBU) atas real properti,
yang mungkin berbeda dari penggunaan yang ada (lihat SPI 101 butir 6.4 dan KPUP).
Analisis HBU ini penting dalam penilaian real properti yang dapat diubah dari satu
penggunaan ke penggunaan lainnya atau memiliki potensi pengembangan.
5.34 Sewa
a) Sewa Pasar dibahas sebagai dasar nilai dalam SPI 101 Nilai Pasar sebagai Dasar
Nilai.
b) Dalam penilaian hak kepemilikan superior yang merupakan objek dari sewa atau
kepentingan yang berasal dari sewa, Penilai harus mempertimbangkan sewa
kontraktual, dan dalam hal berbeda dengan pasar, Penilai akan mempertimbangkan
sewa pasar.
c) Sewa kontraktual adalah sewa yang dibayarkan berdasarkan persyaratan dalam sewa
aktual. Sewa ini dapat tetap untuk durasi dari sewa atau variabel. Frekuensi dan dasar
dari perhitungan variasi sewa akan dinyatakan dalam sewa dan harus diidentifikasikan
dan dipahami dalam rangka menghitung manfaat total yang diperoleh pemilik sewa
dan kewajiban dari penyewa.
5.35 Dalam kondisi khusus misalnya aset bermasalah, terdapat kebutuhan akan penggunaan
dasar penilaian Nilai Pasar ‘as is’ dan ‘free and clear’, dimana Nilai Pasar ‘as is’ adalah Nilai
Pasar suatu properti dalam kondisi apa adanya. Dalam penentuan Nilai Pasar „as is‟ ini
Penilai memperhitungkan berbagai aspek atau masalah yang melekat pada properti dan
memengaruhi nilai serta menyatakannya di dalam laporan penilaian, misalnya biaya
pengosongan, penyelesaian hukum dan sebagainya. Nilai Pasar ‘free and clear’
mengasumsikan bahwa properti diperjualbelikan dalam kondisi bebas dari segala tuntutan,
sengketa dan halangan.
1. Komprehensif; idealnya jumlah pembanding lebih dari satu pembanding atau setidaknya
terdapat tiga data pembanding yang dapat dijadikan rujukan ketimbang satu pembanding.
Dalam hal kondisi data pasar sangat terbatas sehingga jumlah data pembanding tidak dapat
memenuhi jumlah yang ideal, maka Penilai dapat mempertimbangkan data tersebut secara hati-
hati atau berusaha untuk menggunakan metode penilaian lain selain perbandingan data pasar.
2. Sejenis dan sama; “sejenis” maksudnya adalah objek penilaian dengan batasan yang sama atau
sebanding, “sama” atau sebanding dapat diartikan bentuk, ukuran, volume, kapasitas atau
kondisi.
3. Terbaru; berikan informasi pasar saat ini atau saat tanggal penilaian
1. Properti sejenis atau yang mendekati sama telah dipasarkan, meskipun tawaran mungkin telah
dibuat, namun kontrak yang mengikat belum dilakukan. Ini mengasumsikan bahwa informasi
lengkap dan akurat telah tersedia berkaitan dengan penawaran yang diperoleh;
2. Transaksi yang baru dilakukan atas properti identik, dimana informasinya tersedia lengkap dan
akurat. Kadang kala mungkin termasuk subjek properti bersangkutan;
3. Transaksi yang baru dilakukan terhadap properti lain yang sama, dimana informasi yang
lengkap dan akurat tersedia;
5. Informasi dari sumber yang dipublikasikan atau dari basis data komersial, pembobotannya akan
bergantung pada tingkat dan otoritas keberadaannya atau dari verifikasi yang dilakukan;
8. Bukti transaksi dari jenis dan lokasi properti dan data lainnya (misalnya suku bunga, pergerakan
pasar saham, dan imbal hasil);
9. Harga penawaran (meskipun pembobotan akan lebih tinggi dimana pasar dalam keadaan aktif
dan transparan).
Sangat disadari bahwa ketersediaan data pembanding pasar yang handal dapat dipercaya bukan
hal yang mudah untuk diakses. Karena sistem transaksi pasar properti yang ada belum terbuka dan
belum ada lembaga resmi yang berwenang mendatanya. Dengan kondisi demikian, Penilai perlu
mendokumentasikan informasi yang diperoleh yang sebelumnya telah dilakukan proses verifikasi.
Verifikasi yang dilakukan berguna untuk mendukung analisis pasar berdasarkan rujukan yang dapat
dipercaya sepanjang digunakan untuk kepentingan penilaian.
1. Alamat;
2. Tipe properti; seperti rumah toko, rumah tinggal, Gudang, hotel dan lainnya
3. Status hak aset dari objek penilaian atau pembanding; kepemilikan tunggal, kepemilikan bersama
atau bentuk kepemilikan lainnya
4. Lokasi detail;
5. Legal; perizinan yang mengikat
6. Deskripsi properti; dapat meliputi spesifikasi, kondisi, ordinat (bila ada) dan hal lain yang relevan
7. Luas area/dimensi/kapasitas
8. Jenis transaksi;
9. Tanggal transaksi;
10. Informasi finansial; pembelian cash atau kredit, sewa, biaya, depresiasi
11. Keterlibatan para pihak;
12. Sumber informasi; nama, oraganisasi/instansi, alamat, kontak detail,….
Indikasi Harga
Harga Penawaran
Harga Penawaran Tertinggi
Harga Penawaran per
Diskon
Kemungkinan Transaksi
ELEMEN PERBANDINGAN
PENYESUAIAN TRANSAKSI
(1) Hak atas Properti yang dialihkan
PENYESUAIAN PROPERTI
Lokasi
Jarak terhadap ……..
Kelas Jalan/Lebar Jalan
Aksesibilitas
Kondisi Lingkungan
….....
Karakteristik Fisik
Luas
Bentuk
Elevasi
Topografi
Lebar Muka
…………
Karakteristik Ekonomi
Kualitas Pendapatan
Biaya Operasional
Ketentuan Sewa
Manajemen
Bauran Penyewa
…....
Penggunaan
Koefisien Dasar Bangunan (KDB)
Koefisien Lantai Bangunan (KLB)
Ketinggian Bangunan
GSB
Peruntukan
…....
Gross/Net Adjustment
Penjelasan masing batasan elemen perbandingan dapat dilihat dalam SPI ini pada butir 5.19.