Dosen Pengampuh : Dr. Bambang Edhi Laksono; Agung Pandi Nugroho M.T
Oleh :
Puji syukur senantiasa kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
semua limpahan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan
laporan Penilaian lahan & Property yang dilakukan di Premium Cafe Mart, Way
Huwi,Jati Agung, Lampung Selatan. Penulisan laporan Penilaian lahan & Property ini
dilakukan dalam rangka memenuhi salah satu syarat kelulusan mata kuliah Penilaian
lahan & Property pada Program Studi Teknik Geomatika Institut Teknologi
Sumatera. Kami menyadari bahwa tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak,
maka penulis tidak dapat menyelesaikan laporan Penilaian lahan & Property ini
dengan baik. Pada kesempatan kali ini kami mengucapkan terimakasih kepada :
1. Premium Cafe Mart yang telah memberikan kesempatan unutk melaksanakan Survei
Property dan lahan
2. Kepada para orang tua dan keluarga yang selalu memberikan do’a dan dukungan
kepada kami.
3. Bapak Dr.Ir Bambang Edhi Leksono S. M.Sc dan Bapak Agung Pandi Nugroho , S.T.,
M.T selaku dosen pembimbing Penilaian lahan & Property yang telah memberikan
saran dan arahan.
4. Seluruh teman-teman Kelas RC Penilaian lahan & Property yang telah membantu dan
memberikan semangat sehingga kami dapat meyelesaikan Penilaian lahan & Property
PENDAHULUAN
Properti tentu saja ada beragam jenis mulai dari peroperti hunian seperti
perumahan atau residence, rusun, cluster, town house, bungalow, kondominium
hingga properti yang di fungsikan untuk komersial seperti ruko, hotel, apartemen,
perkantoran, rumah makan, pusat perbelanjaan seperti mini market ataupun
supermarket dan lain sebagainya. Secara umum properti itu sendiri bisa dibagi
menjadi 2 jenis yang berbeda yaitu properti komersial dan properti non komersial.
Properti komersial adalah properti yang di atasnya di jadikan sebagai tempat untuk
membuat keuntungan bagi si pemiliknya seperti ruko (rumah toko) yang dijadikan
sebagai tempat untuk membuka usaha, perhotelan yang di jadiakan sebagai tempat
penginapan, rumah kos-kosan atau apartemen yang di sewakan sehingga selalu
memberikan penghasilan setiap hari ataupun setiap bulannya bagi pemilik properti
tersebut.
Sementara propeti non komersial seperti perumahan atau rumah susun dimana
properti tersebut hanya digunakan sebagai pemakaian pribadi baik itu untuk tempat
tinggal sendiri dan sebagainya. Untuk properti premium mart ini termasuk ke dalam
properti komersial yang berarti suatu properti yang di atas nya di gunakan untuk
membuat keuntungan bagi pemilik ruko. Premium mart ini dilengkapi juga dengan
cafe di depan minimarketnya sehingga pembeli bisa meminum dan memakan
bersantai di depan cafe tersebut. Premium cafe mart di resmikan pada tanggal 7
desember 2017.
2. Untuk menilai aset properti dari premium cafe mart dan swalayan kencana
3. Menganalisis perbandingan penilaian lahan dan properti cafe premium mart &
swalayan
kencana
1.4 Manfaat
1. Mengetahui omset perhari yang masuk dengan kenaikan atau kerugian setiap harinya
2. Dapat di gunakan untuk data tugas penilaian lahan properti mengenai minimarket
BAB II
LANDASAN TEORI
Penguasaan dan pemilikan tanah dan bangunan (real property) memiliki peranan
yang besar terhadap harta kekayaan yang ada di dunia ini dan penilaiannya merupakan
asas dasar bagi kelangsungan pasar properti dan finansial secara global. Appraisal
Institute (2013:4) menyatakan Real property includes the interests, benefits, and rights
inherent in the ownership of physical real estate. Penilaian atas tanah dengan asumsi
tanah tersebut kosong, atau tanah dengan bangunan, berikut sarana perlengkapan yang
terdapat diatasnya merupakan konsep ekonomi. Oleh karena itu, baik tanah kosong
maupun tanah yang sudah dibangun dalam keadaan demikian disebut sebagai real
estate. Terdapat hubungan antara investasi pada properti dengan penilaian oleh
Prawoto (2015:2) yaitu :
c) Tujuan penilaian
Tujuan penilaian harus dinyatakan secara jelas dan spesifik karena akan menentukan
estimasi nilai bangunan. Tujuan penilaian adalah seperti yang telah diuraikan diatas.
d) Jenis dan nilai yang dikehendaki Maksud dari nilai yang dikehendaki adalah seperti
contoh : Untuk tujuan jual-beli, nilai yang dikehendaki adalah nilai pasar wajar (fair
market value), Untuk tujuan asuransi, nilai yang dikehendaki adalah nilai asuransi,
Untuk tujuan lelang (auction), nilai yang dikehendaki adalah nilai paksa jual
(forced sale value), dan seterusnya.
1. Survey Pendahuluan
yang akan dinilai serta nilai properti pembandingnya, seperti detail fisik, data lokasi,
dan sebagainya.
b. Sumber data
Secara garis besar sumber data tersebut dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
1) Instansional,
Jumlah / jenis personil serta waktu yang diperlukan adalah sangat tergantung
dengan tipe properti yang dinilai, skala properti, tujuan penilaian, tingkat kesulitan,
instrumen yang diperlukan, dsb. Sebagai contoh adalah penilaian pabrik semen, akan
memerlukan waktu dan personil yang cukup banyak karena areal yang cukup luas dan
terdiri dari banyak unit bangunan.
d. Perencanaan kerja
Bangunan (improvement), luas, ukuran, disain, lay out, konstruksi, material yang
dipakai, bangunan penunjang lainnya (selain bangunan utama, misalnya pagar
keliling, pos jaga, jalan internal, halaman parkir, taman dll)
Dokumen kepemilikan, akte jual beli, sertifikat tanah, IMB, perizinan (izin lokasi,
prinsip, dll)
2) Data pembanding, adalah membandingkan nilai properti yang akan dinilai
dengan properti yang mempunyai kegunaan yang sama/serupa, lokasi pada kawasan
yang sama, dsb.
d. Analisis Pasar, Penilai menggunakan analisis pasar untuk menentukan ada tidaknya
dukungan pasar yang memadai bagi properti yang sudah ada berdasarkan penggunaan
tertentu yang diusulkan pada tempat tertentu pada waktu yang akan datang. Apabila
kondisi pasar tidak menunjukkan permintaan yang mencukupi terhadap
pengembangan yang diusulkan, maka analisis pasar dapat mengidentifikasikan suatu
waktu di mana permintaan terhadap proyek itu diperkirakan akan muncul. Jadi
analisis pasar menginformasikan kepada penilai tentang usulan kapan pengembangan
dapat dilakukan dan jumlah permintaan yang diantisipasi pada periode tertentu.
Mengukur dukungan pasar terhadap penggunaan properti tertentu, analisis harus
mengidentifikasi hubungan antara permintaan dan penawaran yang kompetitif pada
pasar real estate tertentu, baik sekarang maupun yang akan datang.
METODE PELAKSANAAN
Kondisi suatu minimarket di dekat kampus sangat lah di butuhkan bagi mahasiswa khususnya.
Seperti untuk keperluan sehari hari dan lainnya. Untuk pendahuluan yang kita survey adalah
property dan lahan yang berada di daerah penelitian.
b) Tahapan Pengumpulan Data
Data yang dibutuhkan pada pengamatan ini diperoleh dengan observasi lapangan dan
wawancara. Data observasi lapangan berupa property yang ada di dalam minimarket dan
luas lahan, untuk wawancara mengenai berdiri minimarket,omset perbulan/pertahun dan
lainnya.
c) Tahapan Analisis Data
Analisis dilakukan dengan mengolah data yang diperoleh menggunakan excel untuk membuat
harga dan penilaian property. Untuk tahap ini membuat penilaian dan keterangan dari masing
masing property yang ada di premium cafe mart.
d) Tahapan Pembuatan Laporan
Laporan dibuat berdasarkan dari hasil analisis yang didapatkan. Hasil analisis memberikan
kesimpulan bahwa harga omset perbulan dan pertahun bisa naik atau turun berdasarkan
ramainya mahasiswa dan warga sekitar minimarket.
Premium Cafe Mart termasuk kedalam kategori properti komersial yaitu properti yang
diatasnya dijadikan tempat untuk membuat keuntungan bagi pemiliknya dan selalu
memberikan penghasilan setiap hari atau setiap bulan bagi pemiliknya.
FAKTOR SUBJEK
NO PENILAIAN
BEDA PROPERTI
Jl. P Senopati,
1 Lokasi Swalayan
Jatimulyo
Keramik Baik
2 Kondisi Cat Baik
Plafon Baik
Etalase Baik
Rak Baik
Troli Baik
Keranjang Baik
Kipas Angin Baik
Meja kasir Baik
Kursi Baik
AC Baik
3 Fasilitas
CCTV Baik
Pintu Baik
TV Baik
PC Monitor Baik
CPU Baik
Tempat Bermain Baik
Tempat Parkir Baik
Toilet Baik
4 Aksesibilitas Jalan (rute) SangatMudah
5 TahunBerdiri Gedung 2017
6 Luas Ruangan Bidang 450 m²
7 UmurBanguna Gedung 2 tahun
n
8 Total Properti Seluruhnya Rp. 142.020.500,-
Status tanah Premium mart adalah hak milik perorangan. Menurut hasil survei yang
telah dilakukan Premium mart ini dilengkapi dengan properti pendukung seperti AC yang
berjumlah 4 unit dan kipas angin sejumlah 3 unit untuk ruangan dengan luas 450 m². CCTV
sejumlah tujuh unit, tiga kipas angin, dua speaker, 92 lampu, dua lampu emergency, satu unit
televisi, keramik, keranjang belanja, pintu, saklar, stop kontak, rolling door, genset, komputer,
scanner, printer, edisi, toilet, kotak amal, sapu ijuk, kain pel, sapu lidi, rak gondola besar, rak
gondola kecil, kulkas showcase sosis, kulkas showcase coca cola semua dalam kondisi baik.
Dilengkapi kotak sampah, meja, dan kursi, dalam kondisi kurang baik. Serta tidak adanya
fentilasi dan keset. Menurut metode penilaian properti menggunakan pendekatan pendapatan,
dalam satu bulan didapatkan penghasilan sejumlah 120 juta rupiah, atau 5 juta rupiah perhari,
serta jumlah karyawan sebanyak 4 orang yang terdiri wanita semua. Pada total nilai harga
properti yang ada di cafe premium mart adalah Rp. 121.209.310,00 dan nilai harga tanah
permeter persegi sekitar 1.5 juta, jadi pada harga tanah di premium café mart dengan luas 450
m² adalah sekitar Rp. 675.000.000,00
Sedangkan status tanah Swalayan Kencana di miliki oleh persorangan. Dimana pusat
perbelanjaan ini merupakan salah satu kawasan perbelanjaan yang sudah memiliki ijin.
Pendapatan dari Swalayan ini dalam 1 Bulan sebesar Rp 99.800.000,00 dengan pendapatan
Pertahun sebesar Rp. 1.176.000.000,00. Jumlah karyawan Sebanyak 12 orang dimana terdiri
dari 7 orang wanita dan 5 orang pria. Pada nilai harga total property yang ada di Swalayan
Kencana adalah Rp. 142.020.500,00, serta harga tanah permeter perseginya sekitar 1,9 juta,
dan harga tanah dengan luas 934 m² adalah Rp. 1.774.600.000,00.
Dalam meningkatkan nilai lahan dan properti beberapa faktor-faktor penting harus
diperhatikan seperti :
Jumlah kosumen yang datang
Jumlah dan jenis barang yang ditawarkan
Lokasi pasar
Harga barang
Property yang di dalam
Jumlah penghasilan konsumen
Dari hasil diatas dapat diketahui perbedaan hasil pendapat dan nilai lahan property
dari kedua market tersebut, hasil yang paling besar pendapatannya yaitu terdapat pada
Swalayan Kencana, Karena market tersebut memiliki fasilitas property dan luas tanahnya
yang lebih tinggi harga nilainya, dan juga banyak permintaan dan penawaran dari
perekonomian dan juga lokasi tersebut berada di central pada desa jatimulyo yang dimana
kepadatan masyarakatnya berada di sentral dan juga market tersebut juga dengan pasar,
sekolah pendidikan dan puskesmas. Sedangkan pada Premium café mart dari nilai property
dan lahan juga lebih rendah nilainya. Dan lokasi nya masih berada pada lingkungan yang
perekonomiannya masih rendah dari wilayah swalayan kencana. Dan juga lokasi market tidak
sentral dari pusat perekonomian didesa tersebut sehingga masih sedikit terjadi permintaan dan
penawaran. Premium café mart masih berada dekat dengan Kampus ITERA, dan sekolah
pendidikan dan RS. Airan Raya.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang kami dapat yaitu :
1. Faktor yang mempengaruhi penilaian penghasilan dan penurunan di Premium Cafe Mart yaitu
:
2. Pada Proses Pengumpulan data ini dilakukan dengan survey lapangan serta mewawancarai
pihak dari Café Premium Mart guna melengkapi data serta atribut yang kamu butuhkan guna
kebutuhan penilaian
3. Premium Mart termasuk kedalam kategori properti komersial yaitu properti yang diatasnya
dijadikan tempat untuk membuat keuntungan bagi pemiliknya dan selalu memberikan
penghasilan setiap hari atau setiap bulan bagi pemiliknya.
Didalam membuat kesimpulan penilaian properti, maka seorang penilai harus bersikap
obyektif, jujur, tidak memihak manapun. Penilai harus mempertanggung jawabkan keputusan
nilai yang telah dibuat secara tertulis dan tidak hanya bersifat temporer. Dalam laporan akhir,
penilai harus mencantumkan semua data pendukung, faktor-faktor yang mempengaruhinya
serta rasionalisasi pengambilan keputusan.
5.2 Saran
1. Lokasi strategis dekat dengan produsen dan konsumen
2. Jenis dan jumlah barang yang ditawarkan bervariasi dengan harga yang kompetitif
3. Kualitas barangnya yang ditawarkan bagus
DAFTAR PUSTAKA
Betts, R.M., Ely, S.J., 2001, Basic Real Estate Appraisal, Fifth Edition. Dennis
Mckenzie, Amerika Serikat.
Komite Penyusun SPI, 2002, Standart Penilaian Indonesia, Jakarta.
Riduwan, 2002, Skala Pengukuran Variabel-Variabel Penelitian. Alfabeta, Bandung.
Singarimbun, M., Effendi, S., 1989, Metode Penelitian Survei, LP3ES, Jakarta.
Ventolo, W.L., dan Williams, M.R., 1990, Fundamental of Real Estate Appraisal,
5th Edition, Terry V.Gr.
LAMPIRAN
Penilaian Lahan dan Properti