Anda di halaman 1dari 24

ANALISIS PERBANDINGAN PENILAIAN LAHAN DAN PROPERTY DI

PREMIUM CAFE MART & SWALAYAN KENCANA


Dibuat Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Penilaian Lahan dan Properti

Dosen Pengampuh : Dr. Bambang Edhi Laksono; Agung Pandi Nugroho M.T

Oleh :

Muhammad Arief Budiman ( 23116077 )


Muhamad Rifai ( 23116109 )
Santa Claudia Sitepu ( 23116053 )
Puja Ananda ( 23116126 )
Adhe Wahyu Alsandi ( 23116073 )
Feby Nur Safitri ( 23116071 )
Rajoki Imberiman Purba ( 23115017)

PROGRAM STUDI TEKNIK GEOMATIKA

JURUSAN TEKNOLOGI INFRASTRUKTUR DAN KEWILAYAHAN

INSTITUT TEKNOLOGI SUMATERA


2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur senantiasa kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
semua limpahan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan
laporan Penilaian lahan & Property yang dilakukan di Premium Cafe Mart, Way
Huwi,Jati Agung, Lampung Selatan. Penulisan laporan Penilaian lahan & Property ini
dilakukan dalam rangka memenuhi salah satu syarat kelulusan mata kuliah Penilaian
lahan & Property pada Program Studi Teknik Geomatika Institut Teknologi
Sumatera. Kami menyadari bahwa tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak,
maka penulis tidak dapat menyelesaikan laporan Penilaian lahan & Property ini
dengan baik. Pada kesempatan kali ini kami mengucapkan terimakasih kepada :

1. Premium Cafe Mart yang telah memberikan kesempatan unutk melaksanakan Survei
Property dan lahan
2. Kepada para orang tua dan keluarga yang selalu memberikan do’a dan dukungan
kepada kami.
3. Bapak Dr.Ir Bambang Edhi Leksono S. M.Sc dan Bapak Agung Pandi Nugroho , S.T.,
M.T selaku dosen pembimbing Penilaian lahan & Property yang telah memberikan
saran dan arahan.
4. Seluruh teman-teman Kelas RC Penilaian lahan & Property yang telah membantu dan
memberikan semangat sehingga kami dapat meyelesaikan Penilaian lahan & Property

Kami mengakui bahwasannya masih banyak kekurangan yang terkandung di


dalamnya. Oleh sebab itu, dengan penuh kerendahan hati kami berharap kepada para
pembaca untuk memberikan kritik dan saran guna lebih baiknya laporan ini.
Terimakasih
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Properti tentu saja ada beragam jenis mulai dari peroperti hunian seperti
perumahan atau residence, rusun, cluster, town house, bungalow, kondominium
hingga properti yang di fungsikan untuk komersial seperti ruko, hotel, apartemen,
perkantoran, rumah makan, pusat perbelanjaan seperti mini market ataupun
supermarket dan lain sebagainya. Secara umum properti itu sendiri bisa dibagi
menjadi 2 jenis yang berbeda yaitu properti komersial dan properti non komersial.
Properti komersial adalah properti yang di atasnya di jadikan sebagai tempat untuk
membuat keuntungan bagi si pemiliknya seperti ruko (rumah toko) yang dijadikan
sebagai tempat untuk membuka usaha, perhotelan yang di jadiakan sebagai tempat
penginapan, rumah kos-kosan atau apartemen yang di sewakan sehingga selalu
memberikan penghasilan setiap hari ataupun setiap bulannya bagi pemilik properti
tersebut.

Sementara propeti non komersial seperti perumahan atau rumah susun dimana
properti tersebut hanya digunakan sebagai pemakaian pribadi baik itu untuk tempat
tinggal sendiri dan sebagainya. Untuk properti premium mart ini termasuk ke dalam
properti komersial yang berarti suatu properti yang di atas nya di gunakan untuk
membuat keuntungan bagi pemilik ruko. Premium mart ini dilengkapi juga dengan
cafe di depan minimarketnya sehingga pembeli bisa meminum dan memakan
bersantai di depan cafe tersebut. Premium cafe mart di resmikan pada tanggal 7
desember 2017.

1.2 Rumusan Masalah


1. Faktor faktor yang mempengaruhi kenaikan penghasilan dan penurunan dari premium
cafe?

2. Menganalisis kelengkapan aset properti dari premium cafe.

1.3 Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui faktor omset dari kenaikan dan penurunan perharinya

2. Untuk menilai aset properti dari premium cafe mart dan swalayan kencana

3. Menganalisis perbandingan penilaian lahan dan properti cafe premium mart &
swalayan
kencana

1.4 Manfaat

1. Mengetahui omset perhari yang masuk dengan kenaikan atau kerugian setiap harinya

2. Dapat di gunakan untuk data tugas penilaian lahan properti mengenai minimarket
BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Profil Perusahaan

Premium mart adalah suatu perusaahan minimarket yang di dirikan pada


tanggal 7 desember 2017. Premium mart sendiri terletak di jalan airan raya way huwi
jati agung lampung selatan. Pemilik dari perusahaan ini adalah Bapak Dermawan
yang berkediaman di dekat universitas bandar lampung. Status dari lahan ini adalah
milik pribadi yang sudah di sertifikatkan dengan status Hak Milik.

Berikut gambar Premium Cafe Mart:


Gambar 2.1.Tampak Depan Premium Cafe Mart
Gambar 2.2.Tampak Dalam Premium Cafe Mart

2.2 Pengertian Properti

Penguasaan dan pemilikan tanah dan bangunan (real property) memiliki peranan
yang besar terhadap harta kekayaan yang ada di dunia ini dan penilaiannya merupakan
asas dasar bagi kelangsungan pasar properti dan finansial secara global. Appraisal
Institute (2013:4) menyatakan Real property includes the interests, benefits, and rights
inherent in the ownership of physical real estate. Penilaian atas tanah dengan asumsi
tanah tersebut kosong, atau tanah dengan bangunan, berikut sarana perlengkapan yang
terdapat diatasnya merupakan konsep ekonomi. Oleh karena itu, baik tanah kosong
maupun tanah yang sudah dibangun dalam keadaan demikian disebut sebagai real
estate. Terdapat hubungan antara investasi pada properti dengan penilaian oleh
Prawoto (2015:2) yaitu :

1. Arus pendapatan yang dihasilkan oleh suatu income producing properti


mencerminkan nilai pasar dari properti tersebut. Nilai merupakan fungsi dari income
sehingga bila income dari suatu properti naik maka nilainya juga naik. Hal itu akan
menyebabkan bahwa suatu properti yang dibangun dengan biaya yang tinggi nilainya
bias rendah karena pendapatan yang dihasilkan oleh properti tersebut rendah.
2. Pendapatan yang dihasilkan oleh suatu properti diperoleh pada saat ini dan saat yang
akan datang, maka menghadapi suatu risiko yang bias berpengaruh terhadap nilai
properti tersebut.
Namun, risiko kerugian yang akan timbul secara total adalah kecil. Investasi
memiliki yield yang akan mengakibatkan adanya capital appreciation. Analisis Pasar
Penilai menggunakan analisis pasar untuk menentukan ada tidaknya dukungan pasar
yang memadai bagi properti yang sudah ada berdasarkan penggunaan tertentu yang
diusulkan pada tempat tertentu pada waktu yang akan datang. Apabila kondisi pasar
tidak menunjukkan permintaan yang mencukupi terhadap pengembangan yang
diusulkan, maka analisis pasar dapat mengidentifikasikan suatu waktu di mana
permintaan terhadap proyek itu diperkirakan akan muncul. Jadi analisis pasar
menginformasikan kepada penilai tentang usulan kapan pengembangan dapat
dilakukan dan jumlah permintaan yang diantisipasi pada periode tertentu. Mengukur
dukungan pasar terhadap penggunaan properti tertentu, analisis harus
mengidentifikasi hubungan antara permintaan dan penawaran yang kompetitif pada
pasar real estate tertentu, baik sekarang maupun yang akan datang.

2.3 Penilaian Properti

Siregar (2002:41) mendefinisikan penilaian adalah suatu pekerjaan dalam


memberikan opini secara tertulis mengenai nilai ekonomi atau perhitungan manfaat
ekonomi (calculation of worth) menjadi suatu nilai tertentu pada saat tertentu. Nilai
suatu properti merupakan pusat perhatian dari anggota masyarakat yang terlibat di
dalam kegiatan yang berkenaan dengan real estate. Istilah nilai sering digunakan
secara kurang tepat dalam percakapan sehari – hari, tetapi di dalam ekonomi istilah
tersebut mempunyai arti khusus yang berbeda dengan istilah yang berkaitan dengan
harga, pasar dan juga biaya. Suatu benda dikatakan mempunyai nilai apabila benda
itu bermanfaat bagi manusia
Prawoto (2015:39) menyatakan nilai adalah sejumlah uang yang setara dengan
milik (property) yang dapat memberikan keuntungan dari kepemilikan tersebut. Nilai
dicerminkan oleh aliran – aliran keuntungan yang diterima atas pemakaian properti
tersebut. Nilai dalam konteks pasar properti adalah nilai yang ditentukan atau
ditetapkan oleh pembeli yang ingin membeli sesuatu dan penjual yang ingin menjual
sesuatu berdasarkan persetujuan atau kesepakatan kedua belah pihak. Estimasi nilai
diperlukan dalam penilaian, jenis dari nilai yang diminta harus didefinisikan di
permulaan. nilai yang dikehendaki bisa nilai pasar, nilai asuransi, going concern
value, assesed value, use value, investment value atau jenis nilai yang lain. Tujuan
dari penilaian merupakan dasar dari kesimpulan nilai akhir, yang tidak berubah untuk
mengakomodasikan penggunaan penilaian. Struktur laporan penilaian dilakukan
sesuai dengan maksud penggunaan estimasi nilai.Berikut beberapa property yang ada
di Premium Café Mart.

Gambar 2.3 Property di Premium Cafe Mart

2.3.1 Faktor Nilai Properti


Nilai suatu properti akan dipengaruhi atau ditentukan oleh sifat-sifat fisik dari
properti itu sendiri dan faktor-faktor diluar properti yang mempunyai pengaruh atau
dampak terhadap properti tersebut. Faktor dasar tersebut adalah :
1. Faktor permintaan dan penawaran, yang terdiri dari Faktor kependudukan, struktur
penduduk, penyebaran penduduk, Perubahan cita rasa, baik untuk penduduk maupun
investornya. Misalnya pada daerah yang banyak penyewanya maka suatu ketika
daerah tersebut akan berubah menjadi daerah Apartemen, atau jika daerah tersebut
banyak terdapat industri maka akan dimungkinkan akan dinilai sebagai daerah
industri.
2. Faktor fisik dari properti tersebut, Jenis dan kegunaan properti, sebagai contoh nilai
suatu properti untuk pertanian akan mempunyai nilai jual yang berbeda dengan nilai
properti yang untuk industri, Ukuran dan bentuk, akan lebih menarik/menambah
nilai jual untuk properti yang mempunyai bentuk dan luas lahan yang lebih baik dan
lebih luas, Disain dan konstruksi bangunan, akan sangat mempengaruhi nilai jual dari
suatu properti.
3. Faktor lokasi dan tata letaknya, Lokasi adalah merupakan faktor penentu dari nilai
properti. Apabila properti mempunyai bentuk fisik yang sama tetapi menempati lokasi
yang berbeda maka akan mempunyai nilai yang berbeda pula.
4. Faktor politik / strategi, Adanya strategi zoning dan perencanaan kota, Adanya
kebijakan ekonomi, sosial dan politik dari negara. Maka akan mempengaruhi
penilaian terhadap properti pada saat penilaian

2.3.2 Proses Penilaian Properti


Proses penilaian suatu properti harus dilakukan dalam bentuk tahapan-tahapan sebagai
berikut :
a) Identitas Permasalahan
Dalam mengidentifikasi permasalahan langkah-langkah yang harus dilakukan adalah :
Identifikas properti yang akan dinilai Identifikasi real estate, yaitu identifikasi awal
secara fisik mengenai alamat dan data deskriptif lain yang dapat menerangkan lokasi
tsb dengan menunjuk landmark yang dikenali, identifikasi legalitas (hak dan nomor)
kepemilikan tanah. Identifikasi Real properti, yaitu identifikasi yang meliputi bentuk
fisik tanah dan /bangunan, yang meliputi identifikasi pemilik bangunan (perorangan
atau kolektif), apakah saat penilaian dalam penguasaan orang lain, Bank dsb.
Identifikasi dalam status, apakah bersengketa dsb.
b) Penentuan tanggal penilaian
Nilai suatu properti akan mengalami perubahan dari waktu ke waktu, sehingga tanggal
( waktu ) penilaian adalah sangat penting. Juga dalam menetapkan pajak, PBB dsb.

c) Tujuan penilaian
Tujuan penilaian harus dinyatakan secara jelas dan spesifik karena akan menentukan
estimasi nilai bangunan. Tujuan penilaian adalah seperti yang telah diuraikan diatas.
d) Jenis dan nilai yang dikehendaki Maksud dari nilai yang dikehendaki adalah seperti
contoh : Untuk tujuan jual-beli, nilai yang dikehendaki adalah nilai pasar wajar (fair
market value), Untuk tujuan asuransi, nilai yang dikehendaki adalah nilai asuransi,
Untuk tujuan lelang (auction), nilai yang dikehendaki adalah nilai paksa jual
(forced sale value), dan seterusnya.

1. Survey Pendahuluan

a. Data-data yang diperlukan, terdiri dari :

1) Data secara umum, meliputi data-data prinsip, kekuatan

/keunggulan, trend sosial, ekonomi, pemerintahan dan kekuatan lingkungan yang


berpengaruh terhadap nilai property
2) Data khusus, adalah data yang berkaitan langsung dengan properti

yang akan dinilai serta nilai properti pembandingnya, seperti detail fisik, data lokasi,
dan sebagainya.
b. Sumber data

Secara garis besar sumber data tersebut dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
1) Instansional,

Pemerintah : BPN, Ditjen pajak, Pemda dsb

Non pemerintah : Estat agent, broker, perusahaan penilai, Notaris / PPAT,


Developer, dll
2) Non Instansional, penjual, pembeli, iklan, media masa, dll

c. Personil dan waktu yang diperlukan

Jumlah / jenis personil serta waktu yang diperlukan adalah sangat tergantung
dengan tipe properti yang dinilai, skala properti, tujuan penilaian, tingkat kesulitan,
instrumen yang diperlukan, dsb. Sebagai contoh adalah penilaian pabrik semen, akan
memerlukan waktu dan personil yang cukup banyak karena areal yang cukup luas dan
terdiri dari banyak unit bangunan.
d. Perencanaan kerja

Perencanaan kerja meliputi : Tugas dan tanggung jawab personil, Perencanaan


biaya, Sarana pendukung (peralatan, transportasi, dsb), Jadwal kegiatan, Pelaporan
dan evaluasi rutin

2. Pengumpulan dan analisis data

a. Data umum , meliputi :

1) Lokasional, meliputi peraturan-peraturan pemerintah (perda), tata guna tanah,


kepadatan penduduk, transportasi, lingkungan, fasilitas umum, dll yang akan
mempengaruhi terhadap nilai properti
2) Ekonomi, meliputi trend ekonomi dalam skala nasional maupun regional dalam
lingkup yang lebih sempit ( lingkungan ), tingkat hunian, tingkat sewa, minat
konsumen terhadap lokasi, tingkat permintaan, dsb
b. Data khusus, meliputi :

1) Data subyek, meliputi :


 Data tapak (site), luas, ukuran, bentuk, kontur, jenis tanah, elevasi tanah, letak tanah
(sudut, tengah, tusuk sate, dll), terhadap zoningkota

 Bangunan (improvement), luas, ukuran, disain, lay out, konstruksi, material yang
dipakai, bangunan penunjang lainnya (selain bangunan utama, misalnya pagar
keliling, pos jaga, jalan internal, halaman parkir, taman dll)

 Dokumen kepemilikan, akte jual beli, sertifikat tanah, IMB, perizinan (izin lokasi,
prinsip, dll)
2) Data pembanding, adalah membandingkan nilai properti yang akan dinilai
dengan properti yang mempunyai kegunaan yang sama/serupa, lokasi pada kawasan
yang sama, dsb.

3. Penerapan Metode Penilaian

Secara garis besar methode penilaian adalah dengan cara:


a. Pendekatan perbandingan penjualan, Penilaian terhadap tanah lazimnya dilakukan
dengan menggunakan pendekatan perban-dingan atau disebut juga perbandingan data
pasar. Digunakan untuk mengetahui nilai tanah yang representatif atau
mencerminkan kondisi nilai pasar (market value). Dalam analisis perban-dingan ini
nilai tanah suatu objek ditentukan oleh nilai tanah dari objek-objek pembanding yang
terdapat pada lokasi yang berdekatan (neighborhood), mempunyai karateristik fisik
dan kegunaan yang sama serta mempunyai tanggal transaksi yang tidak berbeda jauh
dengan tanggal penilaian. Untuk mendapatkan nilai properti dari objek yang dinilai,
maka dilakukan penyesuaian terhadap faktor-faktor perbandingan tersebut dengan
cara memban-dingkan objek yang dinilai dengan objek pembanding.
Pendekatan data pasar, indikasi nilai dihasilkan dengan cara membandingkan
aset yang dinilai dengan aset yang sebanding atau identik dan tersedianya informasi
harga transaksi maupun penawaran. Langkah pertama dalam melakukan pendekatan
data pasar adalah dengan mempertimbangkan harga yang baru terjadi di pasar dari
transaksi aset yang identik atau sebanding. Jika transaksi terakhir yang telah terjadi
hanya sedikit, dapat dipertimbangkan dengan menggunakan harga yang ditawarkan
(untuk dijual). Pendekatan data pasar dapat membantu dalam mengidentifikasi
propertiproperti pembanding, dan selanjutnya dapat menentukan unsur-unsur apa
saja yang membedakan antara properti satu dengan properti lainnya. Penyesuaian
dilakukan agar indikasi nilai yang dihasilkan tidak memiliki selisih yang besar.
b. Pendekatan biaya, dengan mengidentifikasi bangunan yang kemudian dilakukan
analisis biaya pembuatan barunya (reproduction cost new) berdasarkan standart yang
berlaku pada tanggal penilaian dan kemudian dihitung penyusutan / depresiasi
(khusus untuk bangunan saja). Kemudian ditambah dengan harga perhitungan tanah
dengan analisis perbandingan tanah disekitarnya.
c. Pendekatan pendapatan, merupakan perhitungan keuntungan yang akan dihasilkan
terhadap nilai properti, baik pada saati ini, maupun yang akan datangnnya.

d. Analisis Pasar, Penilai menggunakan analisis pasar untuk menentukan ada tidaknya
dukungan pasar yang memadai bagi properti yang sudah ada berdasarkan penggunaan
tertentu yang diusulkan pada tempat tertentu pada waktu yang akan datang. Apabila
kondisi pasar tidak menunjukkan permintaan yang mencukupi terhadap
pengembangan yang diusulkan, maka analisis pasar dapat mengidentifikasikan suatu
waktu di mana permintaan terhadap proyek itu diperkirakan akan muncul. Jadi
analisis pasar menginformasikan kepada penilai tentang usulan kapan pengembangan
dapat dilakukan dan jumlah permintaan yang diantisipasi pada periode tertentu.
Mengukur dukungan pasar terhadap penggunaan properti tertentu, analisis harus
mengidentifikasi hubungan antara permintaan dan penawaran yang kompetitif pada
pasar real estate tertentu, baik sekarang maupun yang akan datang.

e. Metode Penilaian Properti dengan Pendekatan Pendapatan (Income Capitalization


Approach) adalah penilaian berdasarkan pendapatan dilakukan dengan cara
memproyeksikan seluruh pendapatan dari properti tersebut dikurangi dengan biaya
operasi, selanjutnya dikapitalisasi dengan menggunakan suatu tingkat bunga
pengembalian modal dan keuntungan (return on investment). Dalam pendekatan
pendapatan, nilai suatu investasi (properti) adalah fungsi dari aliran pendapatan yang
dihasilkan, dimana semakin tinggi aliran pendapatan yang dapat dihasilkan oleh suatu
properti, maka semakin tinggi pula nilai properti tersebut. Melalui pendekatan
pendapatan, nilai suatu properti diperoleh dari pengkapitalisasian pendapatan
bersihnya (net operating income) dengan suatu tingkat kapitalisasi tertentu dengan
memperhitungkan batas periode penerimaan pendapatannya. (R. Edi Rianto &
Wihana Kirana Jaya,2000)
BAB III

METODE PELAKSANAAN

3.1. Metodologi Kerja Praktik


Pelaksanaan kerja praktik ini dilakukan dengan menggabungkan 3 metode, yaitu metode
studi literatur (studi pustaka), metode observasi lapangan dan metode analisis dari data primer
maupun data sekunder. Studi literatur digunakan untuk mendapatkan gambaran awal pada
pengamatan yang dilakukan yang bersumber pada buku, jurnal ataupun paper yang berkaitan
dengan topik yang dibahas. Observasi lapangan dilakukan dengan tujuan untuk
mengumpulkan data yang diperlukan untuk analisis. Sedangkan analisis merupakan tahapan
untuk mendapatkan hasil berdasarkan parameter-parameter yang diperoleh selama observasi
sehingga dapat dikembangkan menjadi laporan maupun rekomendasi.

3.2. Tahapan Pengamatan


Tahapan pada pengamatan terhadap kerja praktik ini dibuat dengan tujuan agar
pengamatan yang dilakukan dapat terstruktur sehingga data yang diperoleh dapat maksimal.
Berikut ini tahapan pengamatan yang dilakukan.
a) Tahapan Pendahuluan

Kondisi suatu minimarket di dekat kampus sangat lah di butuhkan bagi mahasiswa khususnya.
Seperti untuk keperluan sehari hari dan lainnya. Untuk pendahuluan yang kita survey adalah
property dan lahan yang berada di daerah penelitian.
b) Tahapan Pengumpulan Data

Data yang dibutuhkan pada pengamatan ini diperoleh dengan observasi lapangan dan
wawancara. Data observasi lapangan berupa property yang ada di dalam minimarket dan
luas lahan, untuk wawancara mengenai berdiri minimarket,omset perbulan/pertahun dan
lainnya.
c) Tahapan Analisis Data

Analisis dilakukan dengan mengolah data yang diperoleh menggunakan excel untuk membuat
harga dan penilaian property. Untuk tahap ini membuat penilaian dan keterangan dari masing
masing property yang ada di premium cafe mart.
d) Tahapan Pembuatan Laporan

Laporan dibuat berdasarkan dari hasil analisis yang didapatkan. Hasil analisis memberikan
kesimpulan bahwa harga omset perbulan dan pertahun bisa naik atau turun berdasarkan
ramainya mahasiswa dan warga sekitar minimarket.

3.3 Diagram Alir Kerja

Gambar 3.1 Diagram alir kerja


BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

Premium Cafe Mart termasuk kedalam kategori properti komersial yaitu properti yang
diatasnya dijadikan tempat untuk membuat keuntungan bagi pemiliknya dan selalu
memberikan penghasilan setiap hari atau setiap bulan bagi pemiliknya.

Tabel 4.1 Hasil Property yang ada di Premium Cafe Mart


Tabel 4.2 Hasil Property yang ada di Premium Cafe Mart

FAKTOR SUBJEK
NO PENILAIAN
BEDA PROPERTI
Jl. P Senopati,
1 Lokasi Swalayan
Jatimulyo
Keramik Baik
2 Kondisi Cat Baik
Plafon Baik
Etalase Baik
Rak Baik
Troli Baik
Keranjang Baik
Kipas Angin Baik
Meja kasir Baik
Kursi Baik
AC Baik
3 Fasilitas
CCTV Baik
Pintu Baik
TV Baik
PC Monitor Baik
CPU Baik
Tempat Bermain Baik
Tempat Parkir Baik
Toilet Baik
4 Aksesibilitas Jalan (rute) SangatMudah
5 TahunBerdiri Gedung 2017
6 Luas Ruangan Bidang 450 m²
7 UmurBanguna Gedung 2 tahun
n
8 Total Properti Seluruhnya Rp. 142.020.500,-

Tabel 4.3 harga Properti di Swalayan Kencana

Lantai Properti Merek Jumlat (unit) Harga Total


1 Kipas Sanken 5 Rp Rp
160,000 800,000
Kipas Regency 3 Rp Rp
582,000 1,746,000
Lampu Bohlam (11 Watt) Phillips 45 Rp Rp
35,000 1,575,000
Lampu Neon (18 Watt) Phillips 53 Rp Rp
52,000 2,756,000
Kulkas Frigagate 6 Rp Rp
2,730,000 16,380,000
Rak Adi 20 Rp Rp
1,250,000 25,000,000
Keranjang Belanjaan - 39 Rp Rp
30,000 1,170,000
Troli Belanjaan - 9 Rp Rp
850,000 7,650,000
AC Daikin 2 Rp Rp
3,500,000 7,000,000
CCTV Hikvision 8 Rp Rp
660,000 5,280,000
Etalase - 9 Rp Rp
1,200,000 10,800,000
TV Chang 1 Rp Rp
Ghong 1,625,000 1,625,000
Meja Kasir - 2 Rp Rp
3,000,000 6,000,000
PC Monitor LG 1 Rp Rp
1,250,000 1,250,000
CPU Lenovo 1 Rp Rp
4,550,000 4,550,000
Freezer Ice Cream & Food - 5 Rp Rp
5,750,000 28,750,000
Rak Galon 4 susun - 2 Rp Rp
462,000 924,000
2 Kotak Sampah Ukuran Kecil - 1 Rp Rp
29,500 29,500
Lampu Neon (18 W) Philips 20 Rp Rp
52,000 1,040,000
Lampu Bohlam (11 W) Philips 15 Rp Rp
35,000 525,000
Kipas Angin Dinding Sanken 4 Rp Rp
160,000 640,000
CCTV Hikvision 5 Rp Rp
660,000 3,300,000
AC Daikin 1 Rp Rp
3,500,000 3,500,000
Speaker Langit-Langit - 2 Rp Rp
400,000 800,000
PC Monitor LG 1 Rp Rp
1,250,000 1,250,000
CPU Lenovo 1 Rp Rp
4,550,000 4,550,000
Kursi Plastik Napolly 1 Rp Rp
30,000 30,000
Bangku Santai - 2 Rp Rp
350,000 700,000
Etalase - 2 Rp Rp
1,200,000 2,400,000
JUmlah Rp
142,020,500

Status tanah Premium mart adalah hak milik perorangan. Menurut hasil survei yang
telah dilakukan Premium mart ini dilengkapi dengan properti pendukung seperti AC yang
berjumlah 4 unit dan kipas angin sejumlah 3 unit untuk ruangan dengan luas 450 m². CCTV
sejumlah tujuh unit, tiga kipas angin, dua speaker, 92 lampu, dua lampu emergency, satu unit
televisi, keramik, keranjang belanja, pintu, saklar, stop kontak, rolling door, genset, komputer,
scanner, printer, edisi, toilet, kotak amal, sapu ijuk, kain pel, sapu lidi, rak gondola besar, rak
gondola kecil, kulkas showcase sosis, kulkas showcase coca cola semua dalam kondisi baik.
Dilengkapi kotak sampah, meja, dan kursi, dalam kondisi kurang baik. Serta tidak adanya
fentilasi dan keset. Menurut metode penilaian properti menggunakan pendekatan pendapatan,
dalam satu bulan didapatkan penghasilan sejumlah 120 juta rupiah, atau 5 juta rupiah perhari,
serta jumlah karyawan sebanyak 4 orang yang terdiri wanita semua. Pada total nilai harga
properti yang ada di cafe premium mart adalah Rp. 121.209.310,00 dan nilai harga tanah
permeter persegi sekitar 1.5 juta, jadi pada harga tanah di premium café mart dengan luas 450
m² adalah sekitar Rp. 675.000.000,00
Sedangkan status tanah Swalayan Kencana di miliki oleh persorangan. Dimana pusat
perbelanjaan ini merupakan salah satu kawasan perbelanjaan yang sudah memiliki ijin.
Pendapatan dari Swalayan ini dalam 1 Bulan sebesar Rp 99.800.000,00 dengan pendapatan
Pertahun sebesar Rp. 1.176.000.000,00. Jumlah karyawan Sebanyak 12 orang dimana terdiri
dari 7 orang wanita dan 5 orang pria. Pada nilai harga total property yang ada di Swalayan
Kencana adalah Rp. 142.020.500,00, serta harga tanah permeter perseginya sekitar 1,9 juta,
dan harga tanah dengan luas 934 m² adalah Rp. 1.774.600.000,00.

Dalam meningkatkan nilai lahan dan properti beberapa faktor-faktor penting harus
diperhatikan seperti :
 Jumlah kosumen yang datang
 Jumlah dan jenis barang yang ditawarkan
 Lokasi pasar
 Harga barang
 Property yang di dalam
 Jumlah penghasilan konsumen

Dari hasil diatas dapat diketahui perbedaan hasil pendapat dan nilai lahan property
dari kedua market tersebut, hasil yang paling besar pendapatannya yaitu terdapat pada
Swalayan Kencana, Karena market tersebut memiliki fasilitas property dan luas tanahnya
yang lebih tinggi harga nilainya, dan juga banyak permintaan dan penawaran dari
perekonomian dan juga lokasi tersebut berada di central pada desa jatimulyo yang dimana
kepadatan masyarakatnya berada di sentral dan juga market tersebut juga dengan pasar,
sekolah pendidikan dan puskesmas. Sedangkan pada Premium café mart dari nilai property
dan lahan juga lebih rendah nilainya. Dan lokasi nya masih berada pada lingkungan yang
perekonomiannya masih rendah dari wilayah swalayan kencana. Dan juga lokasi market tidak
sentral dari pusat perekonomian didesa tersebut sehingga masih sedikit terjadi permintaan dan
penawaran. Premium café mart masih berada dekat dengan Kampus ITERA, dan sekolah
pendidikan dan RS. Airan Raya.

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang kami dapat yaitu :

1. Faktor yang mempengaruhi penilaian penghasilan dan penurunan di Premium Cafe Mart yaitu
:

 Jumlah kosumen yang datang


 Jumlah dan jenis barang yang ditawarkan
 Lokasi pasar
 Harga barang
 Property yang di dalam
 Jumlah penghasilan konsumen

2. Pada Proses Pengumpulan data ini dilakukan dengan survey lapangan serta mewawancarai
pihak dari Café Premium Mart guna melengkapi data serta atribut yang kamu butuhkan guna
kebutuhan penilaian

3. Premium Mart termasuk kedalam kategori properti komersial yaitu properti yang diatasnya
dijadikan tempat untuk membuat keuntungan bagi pemiliknya dan selalu memberikan
penghasilan setiap hari atau setiap bulan bagi pemiliknya.

Didalam membuat kesimpulan penilaian properti, maka seorang penilai harus bersikap
obyektif, jujur, tidak memihak manapun. Penilai harus mempertanggung jawabkan keputusan
nilai yang telah dibuat secara tertulis dan tidak hanya bersifat temporer. Dalam laporan akhir,
penilai harus mencantumkan semua data pendukung, faktor-faktor yang mempengaruhinya
serta rasionalisasi pengambilan keputusan.
5.2 Saran
1. Lokasi strategis dekat dengan produsen dan konsumen
2. Jenis dan jumlah barang yang ditawarkan bervariasi dengan harga yang kompetitif
3. Kualitas barangnya yang ditawarkan bagus

DAFTAR PUSTAKA
Betts, R.M., Ely, S.J., 2001, Basic Real Estate Appraisal, Fifth Edition. Dennis
Mckenzie, Amerika Serikat.
Komite Penyusun SPI, 2002, Standart Penilaian Indonesia, Jakarta.
Riduwan, 2002, Skala Pengukuran Variabel-Variabel Penelitian. Alfabeta, Bandung.
Singarimbun, M., Effendi, S., 1989, Metode Penelitian Survei, LP3ES, Jakarta.
Ventolo, W.L., dan Williams, M.R., 1990, Fundamental of Real Estate Appraisal,
5th Edition, Terry V.Gr.

LAMPIRAN
Penilaian Lahan dan Properti

Anda mungkin juga menyukai