Kepada Yth.
PT Bank OCBC NISP, Tbk.
Kantor Jakarta
Jalan Prof. Dr. Satrio Kav. 25, Kuningan Tim, Setiabudi
Jakarta Selatan – DKI Jakarta
Dengan hormat,
Properti yang dinilai berupa perkebunan kelapa sawit yang terletak di atas tanah
dengan Hak Guna Usaha (HGU) No. 375, 376, 377, 378, 379, 380, 381, 382,
dan 383 yang berlokasi di Desa Bebatung, Selutung, Kayu Ara, dan Lamoanak,
Kecamatan Menjalin, Kabupaten Landak, Provinsi Kalimantan Barat.
Properti perkebunan kelapa sawit berada di atas tanah dengan Hak Guna Usaha
(HGU) seluas 1.676,57 ha. Pengembangan di atas tanah HGU tersebut yang
masuk ke dalam penilaian adalah aset tanaman menghasilkan seluas 1.006,42
ha, bangunan dan infrastruktur.
Dasar penilaian adalah Nilai Pasar dan indikasi Nilai Likuidasi pada tanggal
30 Agustus 2022, dengan mempertimbangkan dan mengacu pada tujuan
penilaian yaitu menunjang keperluan penjaminan utang kepada PT Bank
OCBC NISP, Tbk. Nilai dilaporkan dalam mata uang rupiah.
Istilah "Nilai Pasar" didefinisikan sebagai estimasi sejumlah uang yang dapat
diperoleh atau dibayar untuk penukaran suatu aset atau liabilitas pada tanggal
penilaian, antara pembeli yang berminat membeli dengan penjual yang berminat
menjual, dalam suatu transaksi bebas ikatan, yang pemasarannya dilakukan
secara layak, dimana kedua belah pihak masing-masing bertindak atas dasar
pemahaman yang dimilikinya, kehati-hatian dan tanpa paksaan (SPI 101-3.1).
Istilah “Nilai Likuidasi” didefinisikan sejumlah uang yang mungkin diterima dari
penjualan suatu aset dalam jangka waktu yang relatif pendek untuk dapat
memenuhi jangka waktu pemasaran dalam definisi Nilai Pasar. Pada beberapa
situasi, Nilai Likuidasi dapat melibatkan penjual yang tidak berminat menjual, dan
pembeli yang membeli dengan mengetahui situasi yang tidak menguntungkan
penjual. Definisi di atas berlaku untuk penilaian aset tetap yang umumnya
berlaku dalam konteks jaminan pembiayaan dan lelang aset. Penilai harus
menyatakan dasar nilai ini sebagai indikasi Nilai Likuidasi. Dasar nilai ini
seharusnya hanya dapat diberikan dalam hal terjadinya kredit macet atau gagal
bayar pembiayaan (SPI 102 3.5.b).
2. Tanah
Penilaian ini dilakukan dalam kondisi yang tidak menentu (tingginya tingkat
ketidakpastian) sebagai akibat dari adanya pandemi wabah Covid-19 dan
ancaman resesi dunia sehingga pengguna laporan penilaian agar dapat berhati-
hati dalam menentukan relevansi antara hasil penilaian dengan kebutuhannya
(terkait penggunaan hasil penilaian), khususnya berkenaan dengan perbedaan
antara tanggal penilaian dan waktu penggunaan hasil penilaian dalam
pengambilan keputusan bisnis dan ekonomi/keuangan.
Berdasarkan KEPI dan SPI Edisi VII – 2018, setelah melakukan inspeksi
lapangan pada tanggal 30 Agustus 2022, mengumpulkan data yang berkaitan
dengan properti, menganalisis, membandingkan, dan melakukan penyesuaian
atas semua faktor yang turut mempengaruhi nilai, kami berpendapat bahwa Nilai
Pasar properti milik PT Gunung Rijuan Sejahtera pada tanggal 30 Agustus 2022
adalah:
ii
Rp87.993.000.000,-
(DELAPAN PULUH TUJUH MILIAR
SEMBILAN RATUS SEMBILAN PULUH TIGA JUTA RUPIAH)
Rp52.796.000.000,-
(LIMA PULUH DUA MILIAR
TUJUH RATUS SEMBILAN PULUH ENAM JUTA RUPIAH)
Surat Pengantar ini merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan
Penilaian Lengkap.
Kami tegaskan pula bahwa kami tidak memperoleh manfaat atau keuntungan
apapun dari properti yang kami nilai atau nilai yang kami laporkan, baik saat ini
maupun di masa datang.
Hormat Kami,
KJPP BENEDICTUS DARMAPUSPITA DAN REKAN
Rekan
iii
DAFTAR ISI
lSURAT PENGANTAR.................................................................................................
DAFTAR ISI................................................................................................................
PERNYATAAN PENILAI............................................................................................
RINGKASAN HASIL PENILAIAN..............................................................................
BAB I...........................................................................................................................
PENDAHULUAN.........................................................................................................
1.1. Status dan Kualifikasi Penilai....................................................................1
1.2. Pemberi Tugas..........................................................................................2
1.3. Pengguna Laporan................................................................................... 2
1.4. Objek Penilaian dan Kepemilikan.............................................................2
1.5. Jenis Mata Uang yang Digunakan............................................................2
1.6. Maksud dan Tujuan Penilaian...................................................................3
1.7. Dasar Nilai................................................................................................ 3
1.8. Tanggal Penilaian.....................................................................................3
1.9. Tingkat Kedalaman Investigasi.................................................................4
1.10. Data dan Informasi................................................................................. 4
1.11. Asumsi, Asumsi Khusus, dan Kondisi Pembatas...................................5
1.12. Persyaratan Atas Persetujuan Publikasi.................................................7
1.13. Standar Penilaian dan Pendekatan yang Digunakan.............................8
1.14. Lain-Lain.................................................................................................9
BAB II........................................................................................................................
TINJAUAN PASAR...................................................................................................
2.1. Kondisi Makro Ekonomi..........................................................................10
2.2. Gambaran Umum Kelapa Sawit..............................................................11
2.3. Kondisi Perkebunan Kelapa Sawit Indonesia.........................................11
2.4. Perkembangan Ekspor Minyak Kelapa Sawit.........................................12
2.5. Tren Harga Minyak Kelapa Sawit............................................................12
BAB III.......................................................................................................................
DATA DAN PENILAIAN............................................................................................
3.1. Gambaran Umum Properti......................................................................15
3.2. Lokasi dan Aksesibilitas..........................................................................15
iv
3.3. Kondisi Lingkungan Sekitar....................................................................15
3.4. Legalitas Lahan.......................................................................................15
3.5. Tata Guna Lahan dan Fasilitas Umum...................................................17
3.6. Kesesuaian Lahan..................................................................................17
3.7. Aset Tanaman.........................................................................................20
3.8. Penggunaan Tertinggi dan Terbaik.........................................................21
3.9. Asumsi dan Penilaian.............................................................................21
a. Lahan Hak Guna Usaha (HGU)........................................................21
b. Aset Tanaman..................................................................................22
1) Tanaman Menghasilkan.............................................................22
c. Aset Non Tanaman...........................................................................28
1) Bangunan...................................................................................28
2) Infrastruktur................................................................................28
BAB IV.......................................................................................................................
KESIMPULAN...........................................................................................................
Lampiran Tanaman Menghasilkan – Proyeksi Produksi..............................................
Lampiran Tanaman Menghasilkan – Diskonto Arus Kas.............................................
Lampiran Uraian Bangunan Kebun............................................................................
Lampiran Uraian Infrastruktur Kebun..........................................................................
LAMPIRAN :
FOTO ASET
PETA LOKASI
PETA KEBUN
SURAT PERNYATAAN
v
PERNYATAAN PENILAI
Dalam batas kemampuan dan keyakinan kami sebagai penilai independen, kami
yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa:
3. Kami tidak mempunyai kepentingan baik sekarang atau di masa yang akan
datang terhadap properti yang dinilai, maupun memiliki kepentingan pribadi
atau keberpihakan kepada pihak-pihak lain yang memiliki kepentingan
terhadap properti yang dinilai.
5. Biaya jasa profesional tidak dikaitkan dengan nilai yang telah ditentukan
sebelumnya atau gambaran nilai yang diinginkan oleh Pemberi Tugas,
besaran opini nilai, pencapaian hasil yang dinyatakan, atau adanya kondisi
yang terjadi kemudian (subsequent event) yang berhubungan secara
langsung dengan penggunaan yang dimaksud.
vi
9. Penugasan penilaian profesional telah dilaksanakan sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
10. Seluruh dokumen pendukung penilaian yang kami terima dari pemberi tugas
adalah dalam bentuk salinan (copy).
11. Analisa pendapat dan kesimpulan dalam laporan penilaian ini telah dibuat
dengan memenuhi ketentuan Kode Etik Penilai Indonesia (KEPI) dan
Standar Penilaian Indonesia (SPI) serta Petunjuk Teknis Khusus SPI
Penilaian Dalam Kondisi Bencana COVID-19 yang berlaku.
12. Tidak seorangpun, kecuali yang disebutkan dalam laporan penilaian, telah
menyediakan bantuan profesional dalam menyiapkan laporan penilaian ini.
1. Penanggung Jawab:
Widia Sitorus, S.E., M.Ec. Dev., MAPPI (Cert)
Nomor Izin Penilai Publik : P-1.16.00462
Klasifikasi Bidang Jasa : Penilaian Properti (P)
MAPPI : 13-S-04072
No. Register : RMK-2017.00551
2. Pemeriksa:
Annisa Novita Marines, S.P.
MAPPI : 15-T-06009
No. Register : RMK-2017.01091
3. Penilai:
Nyi Imas Jaya Ningrum, S.P.
MAPPI : 16-P-06319
No. Register : RMK-2017.01095
4. Tenaga Teknis:
Ricci Handoko Silitonga, S.P.
MAPPI : 21-A-10928
vii
RINGKASAN HASIL PENILAIAN
Nilai perkebunan secara keseluruhan harus dilihat dalam konteks satu kesatuan
aset yang sedang berjalan. Upaya memisah-misahkan satu atau beberapa nilai aset
untuk kepentingan tertentu, akan membuat laporan penilaian ini menjadi tidak
berlaku. Untuk kepentingan pengguna laporan penilaian, kesimpulan nilai pasar di
atas disajikan per komponen pembentuk properti dalam bentuk indikasi nilai yaitu
sebagai berikut:
viii
Indikasi
Nilai Pasar
No Indikasi Nilai Aset Nilai Likuidasi
(Rp)
(Rp)
A Aset Lahan
Lahan HGU (1.676,57 ha) 10.768.000.000 6.460.000.000
Jumlah Aset Lahan 10.768.000.000 6.460.000.000
B Aset Tanaman
Tanaman Menghasilkan (1.006,42) 71.109.000.000 42.665.400.000
Jumlah Aset Tanaman 71.109.000.000 42.665.400.000
ix
BAB I
PENDAHULUAN
BDR yang berkedudukan di Jalan Musi No. 38, Jakarta Pusat merupakan
Kantor Jasa Penilai Publik yang terdaftar sebagai Profesi Penunjang
Pasar Modal berdasarkan surat No. S-8154/BL/2012 tanggal 29 Juni 2012
dan Keputusan Menteri Keuangan Nomor 696/KM.1/2012 tentang Izin
Usaha Kantor Jasa Penilai Publik dengan nomor izin: 2.12.0103 tanggal
18 Juni 2012, serta Penilai Pertanahan berdasarkan Keputusan Menteri
Agraria dan Tata Ruang / Badan Pertanahan Nasional RI No. 129/SK-
600.PT.01.01/V/2020 tanggal 18 Mei 2020.
Penanggung jawab dari Laporan Penilaian ini adalah Widia Sitorus, S.E.,
M.Ec. Dev., MAPPI (Cert) dengan nomor anggota MAPPI: 13-S-04072
dengan Nomor Izin Penilai Publik P-1.16.00462, berdasarkan Keputusan
Menteri Keuangan Nomor: 1215/KM.1/2016, tanggal 24 Oktober 2016
dengan klasifikasi Bidang Jasa Penilai Properti.
Kami tidak menggunakan tenaga ahli dari luar di dalam penugasan ini.
1
1.2. Pemberi Tugas
Mengacu kepada Proposal Ref. No. BDR MDN 22P – 076/R1 tanggal
22 Juli 2022. Pemberi Tugas untuk penilaian ini adalah:
a. Nama : PT Bank OCBC NISP Tbk – Kantor Jakarta
b. NPWP : 01.104.919.4-091.000
c. Bidang Usaha : Perbankan
d. Alamat : Jalan Prof. Dr. Satrio No. 25
Karet Kuningan, Setia Budi
Jakarta Selatan
e. Penanggung Jawab : Bapak Stefan Alexander
Perkebunan kelapa sawit berada di atas tanah dengan Hak Guna Usaha
(HGU) No. 375, 376, 377, 378, 379, 380, 381, 382, dan 383 seluas
1.676,57 ha. Pengembangan di atas tanah HGU tersebut yang masuk ke
dalam penilaian adalah aset tanaman menghasilkan seluas 1.006,42 ha,
bangunan dan infrastruktur.
2
1.6. Maksud dan Tujuan Penilaian
Maksud dari penilaian ini adalah untuk memberikan pendapat dari Penilai
Independen atas Nilai Pasar dan indikasi Nilai Likuidasi dari properti yang
dinilai dengan mempertimbangkan dan mengacu pada tujuan penilaian untuk
menunjang keperluan penjaminan utang pada PT Bank OCBC NISP, Tbk.
Penilaian ini dilakukan per tanggal 30 Agustus 2022. Penilaian ini berlaku
terbatas pada tanggal penilaian dan pendapat mengenai kondisi dan
penggunaan adalah berdasarkan hasil pengamatan pada tanggal
tersebut.
3
1.9. Tingkat Kedalaman Investigasi
Inspeksi fisik atas properti yang dinilai telah dilakukan pada tanggal
30 Agustus 2022. Pada saat inspeksi, kami didampingi oleh
perwakilan dari GRS yaitu Bapak Parulian Hasibuan sebagai Estate
Manager.
Data dan informasi menyangkut fisik dan legal atas objek penilaian
yang diperoleh dari pemberi tugas sesuai dengan daftar aset dan
dokumen kepemilikan atau penugasan yang diterima.
Adalah bukan tugas penilai untuk melakukan uji tuntas dalam aspek
hukum atau catatan publik serta catatan kepemilikan.
4
Data umum yang digunakan dalam menganalisa nilai properti berupa:
a. Kondisi makro ekonomi Indonesia.
b. Gambaran umum industri kelapa sawit.
c. Lokasi dan aksesibilitas.
d. Kondisi lingkungan sekitar.
Data khusus berupa informasi dan salinan dokumen tentang properti yang
dinilai, yang kami terima dari pemberi tugas dan digunakan dalam
menganalisa nilai properti adalah:
a. Daftar aset tetap per Juli 2022.
b. Laporan keuangan audited tahun 2020 – 2021.
c. Laporan laba rugi dan neraca per Juni 2022.
d. Salinan sertifikat Hak Guna Usaha (HGU).
e. Perpanjangan izin lokasi.
f. Dokumen Izin Usaha Perkebunan (IUP).
g. Dokumen Analisis Dampak Lingkungan Hidup (AMDAL).
h. Bukti pembayaran PBB tahun 2021.
i. Proyeksi Kas GRS tahun 2023 - 2030
j. Areal statement.
k. Peta kebun.
l. Realisasi biaya TM.
m.Data historis produksi tahun 2020 s.d. Juli 2022.
n. Data iklim periode 2020 sampai dengan Juli 2022.
a. Informasi yang telah diberikan oleh pihak lain kepada Penilai seperti
yang disebutkan dalam laporan penilaian dianggap layak dan
dipercaya, tetapi Penilai tidak bertanggung jawab jika ternyata
informasi yang diberikan itu terbukti tidak sesuai dengan hal yang
sesungguhnya. Informasi yang dinyatakan tanpa menyebutkan
sumbernya merupakan hasil penelaahan kami terhadap data yang
ada, pemeriksaan atas dokumen ataupun keterangan dari instansi
5
pemerintah yang berwenang. Tanggung jawab untuk memeriksa
kembali kebenaran informasi tersebut sepenuhnya berada di pihak
Pemberi Tugas.
c. Nilai yang dicantumkan dalam laporan ini serta setiap nilai lain dalam
Laporan yang merupakan bagian dari properti yang dinilai hanya
berlaku sesuai dengan maksud dan tujuan penilaian. Nilai yang
digunakan dalam laporan penilaian ini tidak boleh digunakan untuk
tujuan penilaian lain yang dapat mengakibatkan terjadinya kesalahan.
g. Gambar, denah ataupun peta yang terdapat dalam laporan ini disajikan
hanya untuk kemudahan visualisasi saja. Kami tidak melaksanakan
survei/pemetaan dan tidak bertanggung jawab mengenai hal ini.
6
pembatasan dan properti maupun kondisi penggunaan baik saat ini
maupun yang akan datang tidak bertentangan dengan peraturan-
peraturan yang berlaku.
o. Indikasi Nilai Likuidasi dalam penilaian ini hanya berlaku pada tanggal
penilaian dan merupakan estimasi awal yang tidak mengikat serta
tidak dapat digunakan pada saat terjadi pelepasan kredit macet atau
pengambilalihan aset jaminan oleh Bank.
7
Baik seluruh maupun sebagian dari isi laporan ini tidak diizinkan untuk
dipublikasikan melalui iklan, pemberitaan media, penjualan, atau media
lainnya, tanpa seizin dari KJPP Benedictus Darmapuspita dan Rekan.
b. Tanah
8
Indikasi Nilai Pasar Bangunan dan Infrastruktur ditentukan dengan
Metode Biaya Pengganti Terdepresiasi (DRC). Metode ini digunakan
karena aset-aset tersebut yang digunakan langsung dalam
operasional perkebunan tidak umum diperdagangkan, sehingga
bersifat unik dan memiliki data pembanding yang kurang memadai.
1.14.Lain-Lain
Laporan penilaian properti ini tidak berlaku sah bila tidak dicetak di atas
kertas khusus berlogo dan atau dengan cap huruf timbul KJPP
Benedictus Darmapuspita dan Rekan dan ditandatangani oleh rekan
yang secara resmi ditunjuk.
9
Perkiraan Nilai yang dihasilkan dalam penugasan penilaian profesional
telah disajikan sebagai kesimpulan Nilai.
10
BAB II
TINJAUAN PASAR
Kondisi ekonomi makro suatu negara dapat dilihat melalui beberapa indikator,
di antaranya adalah angka pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB), inflasi,
nilai tukar rupiah, dan tingkat suku bunga. Tingkat suku bunga dijaga stabil
untuk merangsang pertumbuhan usaha. Kenaikan harga barang karena
apresiasi nilai tukar rupiah yang terlalu besar akan menyebabkan harga barang
ekspor lebih mahal. Kenaikan harga akan mengurangi daya saing produk di
pasar internasional, terutama produk dengan sumber bahan baku lokal.
Indikator makro ekonomi Indonesia dalam beberapa tahun terakhir dapat dilihat
pada tabel berikut:
11
Dalam asumsi Bank Indonesia dan Nota Keuangan beserta Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara (NK APBN) Tahun Anggaran 2023, target
inflasi tahun 2023 ditetapkan sebesar 3,3% serta Nilai tukar rupiah sebesar
Rp14.750,- per 1 USD. Proyeksi jangka menengah berdasarkan NK APBN
2023 untuk inflasi dan nilai tukar adalah sebagai berikut:
12
mentah beserta produk turunannya. Peraturan ini berlaku sejak tanggal 15 Juli
2022 sampai dengan tanggal 31 Agustus 2022.
Hasil produksi kelapa sawit agar dapat menghasilkan nilai yang lebih tinggi
dapat dilakukan pengolahan kelapa sawit terlebih dahulu sebelum dipasarkan.
Salah satu hasil sampingan industri kelapa sawit yang bernilai ekspor tinggi
adalah Palm Fatty Acid Distilate (PFAD). Produk sampingan ini dihasilkan dari
pengolahan minyak sawit kasar (Crude Palm Oil/CPO) menjadi Refined
Bleached Deodorized Palm Oil (RBDPO). Pada proses pengolahan CPO,
jumlah PFAD yang dihasilkan sebesar 4% dari CPO yang diolah. Hasil
sampingan ini bermanfaat sebagai bahan baku industri oleokimia, sabun, pakan
ternak, dan biodiesel.
Selain PFAD, produk sampingan dari kelapa sawit dapat diperoleh dari limbah
cair PKS melalui proses anaerob, sehingga menghasilkan gas bio yang dapat
digunakan sebagai sumber energi untuk memasak atau penerangan.
Volume Nilai
Tahun
(000 ton) ($000)
2017 35.298 21.394.571
2018 36.634 19.090.310
2019 38.519 16.801.686
2020 35.653 19.707.894
2021 36.617 30.247.756
2022* 9.647 9.753.118
Sumber: Database Kementerian Pertanian RI, September 2022
*) Januari – Agustus 2022
Harga minyak sawit mentah biasanya ditentukan dari prospek kebutuhan dan
penawaran secara umum dari:
a. Minyak kelapa sawit;
b. Pertumbuhan kebutuhan dan penawaran minyak kedelai, minyak rapeseed
dan minyak sayur lainnya; dan
13
c. Pertumbuhan pasar luar, seperti perubahan nilai tukar mata uang, harga
minyak mentah, intervensi pemerintah (pajak ekspor dan impor atau lainnya)
dan faktor-faktor yang lain.
Harga minyak sawit lokal dipengaruhi oleh pajak ekspor dan dana
pengembangan minyak sawit (CPO Supporting Fund). Peraturan tersebut
bertujuan untuk mengamankan suplai domestik, menstabilkan harga minyak
goreng dan meningkatkan industri hilir seperti biofuel.
Harga minyak kelapa sawit (RBDPO) dan minyak inti sawit (PKO) dalam tiga
tahun terakhir dapat dilihat pada tabel berikut:
14
Harga minyak kelapa sawit lokal selama tiga tahun terakhir dapat dilihat pada
tabel berikut:
Harga tandan buah segar (TBS) di setiap daerah yang menjadi acuan petani di
perkebunan rakyat, salah satunya adalah harga yang ditetapkan oleh Dinas
Perkebunan. Harga TBS di Provinsi Kalimantan Barat bulan Agustus 2022
Periode 2 dengan harga CPO lokal Rp10.175,18/kg, harga PK lokal
Rp5.042,69,01/kg dan indeks K 87,19% adalah sebagai berikut:
BAB III
15
3.1. Gambaran Umum Properti
PT Gunung Rijuan Sejahtera (GRS) memiliki satu kebun inti dan satu kebun
plasma. Semua Tandan Buah Segar (TBS) hasil panen dari perkebunan
dikirimkan ke Pabrik Kelapa Sawit (PKS) milik GRS.
Transportasi dari dan menuju kebun GRS dapat ditempuh dengan perjalanan
darat menggunakan kendaraan sewa dari Kota Pontianak Kalimantan Barat
menuju kebun melalui jalan beraspal dengan jarak sekitar 125 km dan jalan
tanah yang dipadatkan dengan jarak sekitar 7 km.
Lalu lintas di dalam dan menuju kebun menggunakan kendaraan roda dua atau
empat yang menghubungkan antar areal dalam perkebunan.
Lingkungan terdekat dari lokasi GRS sebagian besar terdiri dari pemukiman
dan perkebunan masyarakat. Sarana utilitas listrik dari PLN tersedia di
lingkungan sekitar GRS. Kebutuhan air bersih dipenuhi dari sungai dan sumur.
Telepon selular digunakan untuk memfasilitasi komunikasi.
GRS berdiri diatas lahan Hak Guna Usaha (HGU), yang secara teknis diuraikan
sebagai berikut:
16
Luas
No. Dokumen Kepemilikan
(ha)
1. Sertipikat HGU No. 375 yang terletak di Desa Bebatung,
Selutung, Kayu Ara dan Lamoanak, Kecamatan Mandor
dan Menjalin, Kabupaten Landak, Provinsi Kalimantan
Barat. Diterbitkan oleh Kantor Pertanahan Kabupaten
Landak pada tanggal 16 Agustus 2016 dan akan berakhir
masa berlakunya pada tanggal 13 Juli 2051. 604,46
2. Sertipikat HGU No. 376 yang terletak di Desa Bebatung,
Selutung, Kayu Ara dan Lamoanak, Kecamatan Mandor
dan Menjalin, Kabupaten Landak, Provinsi Kalimantan
Barat. Diterbitkan oleh Kantor Pertanahan Kabupaten
Landak pada tanggal 16 Agustus 2016 dan akan berakhir
masa berlakunya pada tanggal 13 Juli 2051. 1.048,82
3. Sertipikat HGU No. 377 yang terletak di Desa Bebatung,
Selutung, Kayu Ara dan Lamoanak, Kecamatan Mandor
dan Menjalin, Kabupaten Landak, Provinsi Kalimantan
Barat. Diterbitkan oleh Kantor Pertanahan Kabupaten
Landak pada tanggal 16 Agustus 2016 dan akan berakhir
masa berlakunya pada tanggal 13 Juli 2051. 2,32
4. Sertipikat HGU No. 378 yang terletak di Desa Bebatung,
Selutung, Kayu Ara dan Lamoanak, Kecamatan Mandor
dan Menjalin, Kabupaten Landak, Provinsi Kalimantan
Barat. Diterbitkan oleh Kantor Pertanahan Kabupaten
Landak pada tanggal 16 Agustus 2016 dan akan berakhir
masa berlakunya pada tanggal 13 Juli 2051. 0,93
5. Sertipikat HGU No. 379 yang terletak di Desa Bebatung,
Selutung, Kayu Ara dan Lamoanak, Kecamatan Mandor
dan Menjalin, Kabupaten Landak, Provinsi Kalimantan
Barat. Diterbitkan oleh Kantor Pertanahan Kabupaten
Landak pada tanggal 16 Agustus 2016 dan akan berakhir
masa berlakunya pada tanggal 13 Juli 2051. 15,49
6. Sertipikat HGU No. 380 yang terletak di Desa Bebatung,
Selutung, Kayu Ara dan Lamoanak, Kecamatan Mandor
dan Menjalin, Kabupaten Landak, Provinsi Kalimantan
Barat. Diterbitkan oleh Kantor Pertanahan Kabupaten
Landak pada tanggal 16 Agustus 2016 dan akan berakhir
masa berlakunya pada tanggal 13 Juli 2051. 1,59
7. Sertipikat HGU No. 381 yang terletak di Desa Bebatung,
Selutung, Kayu Ara dan Lamoanak, Kecamatan Mandor
dan Menjalin, Kabupaten Landak, Provinsi Kalimantan
Barat. Diterbitkan oleh Kantor Pertanahan Kabupaten
Landak pada tanggal 16 Agustus 2016 dan akan berakhir
masa berlakunya pada tanggal 13 Juli 2051. 1,02
8. Sertipikat HGU No. 382 yang terletak di Desa Bebatung,
Selutung, Kayu Ara dan Lamoanak, Kecamatan Mandor
dan Menjalin, Kabupaten Landak, Provinsi Kalimantan
Barat. Diterbitkan oleh Kantor Pertanahan Kabupaten
Landak pada tanggal 16 Agustus 2016 dan akan berakhir
masa berlakunya pada tanggal 13 Juli 2051. 0,89
17
Luas
No. Dokumen Kepemilikan
(ha)
9. Sertipikat HGU No. 383 yang terletak di Desa Bebatung,
Selutung, Kayu Ara dan Lamoanak, Kecamatan Mandor
dan Menjalin, Kabupaten Landak, Provinsi Kalimantan
Barat. Diterbitkan oleh Kantor Pertanahan Kabupaten
Landak pada tanggal 16 Agustus 2016 dan akan berakhir
masa berlakunya pada tanggal 13 Juli 2051. 1,06
Jumlah 1.676,57
Dalam penilaian ini kami tidak melakukan pengukuran secara menyeluruh, luas
lahan yang dinilai berdasarkan angka yang terdapat dalam salinan dokumen di
atas dan kami berasumsi bahwa semua salinan dokumen yang diterima bebas
dari sengketa dan sesuai dengan aslinya.
Luas
Uraian
(ha)
Luas Tertanam
Tanaman Menghasilkan 1.006,42
Luas Non-Tanaman 670,15
Jumlah 1.676,57
Sumber: Manajemen GRS
Jaringan listrik kebun dipenuhi oleh pembangkit tenaga listrik (generator set).
Air bersih diperoleh dari sumur bor. Hubungan telekomunikasi di kebun
menggunakan radio Single Side Band (”SSB”), V-Sat, dan telepon selular.
18
b. Topografi
c. Iklim
Iklim yang dibutuhkan untuk pertumbuhan kelapa sawit adalah sebagai berikut :
1) Curah Hujan
2) Suhu
3) Penyinaran
19
Berdasarkan data BPS, lama penyinaran matahari di Kabupaten
Landak di tahun 2021 adalah 7,32 jam/hari.
4) Kelembaban
Tingkat kelembaban yang baik adalah di atas 70% tetapi tidak lebih dari
80% karena dapat menyebabkan penyakit pada tanaman.
5) Angin
Kecepatan angin yang baik adalah 6 km/jam. Angin yang terlalu besar
dapat mengakibatkan tanaman tumbang atau bunga berguguran,
terutama pada tanaman baru atau tanaman muda.
Tanaman ini membutuhkan drainase yang baik, permukaan air tanah harus
berada di bawah 80 cm.
e. Kondisi Tanah
Tanaman ini tidak membutuhkan jenis tanah secara khusus. Pada dasarnya
tanaman ini dapat tumbuh di lokasi dengan jenis tanah seperti podsolik,
latosol, hidromorpik, alluvial atau regozol. Kecepatan pertumbuhan akan
bervariasi antara satu jenis tanah dengan jenis tanah lainnya.
20
Tanaman kebun GRS diklasifikasikan menjadi Tanaman Menghasilkan (TM)
dengan rincian sebagai berikut:
Luas
No. Tahun Tanam
(ha)
1. 2010 208,25
2. 2011 371,23
3. 2012 348,21
4. 2013 68,48
5. 2014 2,40
6. 2015 7,85
Jumlah 1.006,42
Sumber: Manajemen GRS
Tanaman dengan umur yang sama dan varietas yang sama digunakan sebagai
tanaman sisipan. Pembersihan piringan dan perawatan gawangan dilakukan
tiga kali dalam setahun secara manual atau kimiawi. Pemupukan dilakukan dua
kali dalam setahun. Pemangkasan dilakukan satu hingga dua kali dalam
setahun.
21
a. Penggunaan lahan sebagai perkebunan sudah diizinkan secara hukum.
b. Kondisi lingkungan dan iklim sesuai dengan kebutuhan perkebunan.
c. Menguntungkan untuk diusahakan.
d. Menghasilkan nilai tertinggi.
Analisa penggunaan tertinggi dan terbaik secara mendetail dan terperinci tidak
masuk ke dalam penugasan ini.
22
Berdasarkan analisis kami, setelah mempertimbangkan semua faktor relevan
yang mempengaruhi nilai aset, maka kami bependapat bahwa indikasi Nilai
Pasar Tanah HGU seluas 1.676,57 ha pada tanggal 30 Agustus 2022 adalah
Rp10.768.000.000,- (Sepuluh Miliar Tujuh Ratus Enam Puluh Delapan Juta
Rupiah).
Mengacu kepada indikasi Nilai Pasar di atas, kami berpendapat bahwa indikasi
Nilai Likuidasi Tanah HGU seluas 1.676,57 ha tanggal 30 Agustus 2022
adalah Rp6.460.800.000,- (Enam Miliar Empat Ratus Enam Puluh Juta
Delapan Ratus Ribu Rupiah)
b. Aset Tanaman
1) Tanaman Menghasilkan
n=n
1
NSI =∑ ( AKB × ¿ )¿
n=1 (1+r )n
Arus kas bersih adalah perbedaan antara arus kas masuk dan arus kas
keluar dalam hal ini selama umur ekonomis. Arus kas masuk diperoleh
dari penjualan produk, sedangkan arus kas keluar adalah total biaya
yang dikeluarkan untuk memperoleh produk tersebut. Panjang proyeksi
yang sesuai dengan umur ekonomis tanaman kelapa sawit adalah
sampai dengan umur tanaman 25 tahun.
23
Arus Kas Masuk
24
Untuk mendapatkan harga TBS lokal, kami menggunakan asumsi biaya transportasi, rendemen, biaya pabrik, dan administrasi sbb:
2 Biaya Transportasi ke Pelabuhan – CPO (Rp/ton)1 270.000 279.720 288.112 296.755 305.658 314.827
Biaya Transportasi di Pelabuhan – PK (Rp/ton) 145.000 279.720 288.112 296.755 305.658 314.827
3 Harga Bersih di Pabrik - CPO (Rp/ton) 13.888.000 11.639.496 11.181.572 11.119.460 10.710.930 10.750.850
Harga Bersih di Pabrik - PK (Rp/ton) 10.846.833 8.973.990 8.616.596 8.566.441 8.247.280 8.27.222
5 Harga TBS dari - CPO 2.916.480 2.444.294 2.348.130 2.335.087 2.249.295 2.257.678
Harga TBS dari - PK 433.873 358.960 344.664 342.658 329.891 331.049
7 Harga TBS di Jembatan Timbang (Rp/ton) 3.231.181 2.679.791 2.565.628 2.546.763 2.444.276 2.449.769
25
• Produksi kelapa sawit dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti kondisi
tanaman dan populasi. Proyeksi produksi dibuat dengan
mempertimbangkan data historis produksi yang diperoleh dari manajemen,
kemudian dilakukan perbandingan dengan standar produksi dan data pasar.
Standar produksi yang digunakan dalam penilaian adalah sebagai berikut:
Umur (Tahun) 3 4 5 6 7 8 9 10
Mariha 4 12 15 19 23 26 27 28
TBS (ton/ha)
t
Umur (Tahun) 11 12 13 14 15 16 17 18
Mariha 29 30 30 30 29 27 26 25
TBS (ton/ha)
t
Umur (Tahun) 19 20 21 22 23 24 25
Mariha
TBS (ton/ha)
t 24 23 22 21 20 20 20
Arus kas keluar terdiri dari biaya operasional, diantaranya biaya pemeliharaan,
pemupukan, panen dan pengumpulan TBS, pengiriman TBS, biaya umum
(tidak termasuk biaya penyusutan)serta biaya sewa aset non-tanaman yang
secara langsung mempengaruhi operasional perkebunan.
Biaya
Biaya
Jenis Aset % Pencadangan
(Rp)
(Rp/Tahun)
Bangunan 7.885.300.000 20% 136.651.692
26
Biaya
Biaya
Jenis Aset % Pencadangan
(Rp)
(Rp/Tahun)
Mesin, Peralatan dan
4.845.500.000 80% 335.888.691
alat Berat
Kendaraan 611.000.000 80% 42.354.347
Jumlah 13.341.800.000 514.894.730
27
Diskonto Arus Kas Tanaman Menghasilkan dapat dilihat di bagian lampiran.
1) Bangunan
2) Infrastruktur
28
BAB IV
KESIMPULAN
Untuk mendapatkan hasil akhir dari penilaian aset perkebunan yang sesuai
dengan maksud dan tujuan dilakukannya penilaian ini, kami sebagai penilai
properti telah melakukan penilaian dengan mengacu pada Kode Etik Penilai
Indonesia dan Standar Penilaian Indonesia Edisi VII-2018.
Indikasi Nilai Likuidasi properti milik GRS per tanggal 30 Agustus 2022
dengan berpedoman pada kondisi-kondisi pembatas tersebut dalam laporan
adalah:
Rp52.796.000.000,-
(LIMA PULUH DUA MILIAR
TUJUH RATUS SEMBILAN PULUH ENAM JUTA RUPIAH)
29
Lampiran Tanaman Menghasilkan – Proyeksi Produksi
i
Lampiran Tanaman Menghasilkan – Diskonto Arus Kas
(Dalam ribuan Rupiah)
ii
Lanjutan – Diskonto Arus Kas
(Dalam ribuan Rupiah)
iii
Lampiran Uraian Bangunan Kebun
Unit
No. Uraian Spesifikasi Bangunan Kondisi Baru Nilai Pasar
Bangun (m2)
(Rp) (Rp)
Afdeling 1
Konstruksi utama kayu, dinding papan kayu dan dicat, lantai
Rumah G10
1 1 2008 semen, atap seng, dinding pemisah psps ksyu dicat, jendela Cukup 300 588.000.000 176.400.000
Semi Permanen
kaca rangka kayu, pintu panel kayu rangka kayu.
Mengacu kepada indikasi Nilai Pasar di atas, kami berpendapat bahwa indikasi Nilai Likuidasi Bangunan Kebun pada tanggal
30 Agustus 2022 adalah Rp105.800.000,-.
iv
Lampiran Uraian Infrastruktur Kebun
Biaya
Indikasi
No Kondis Pengganti
Uraian Spesifikasi Nilai Pasar
. i Baru
(Rp)
(Rp)
Terdiri dari jalan akses, jalan utama, dan jalan kolektor yang berupa tanah laterit
1 Jalan yang dipadatkan, lebar jalan kurang lebih 3-9 meter, dan panjang keseluruhan Cukup 4.376.800.00
kurang lebih 202.477 meter.. 8.301.600.000 0
Berupa galian tanah dengan dimensi diantaranya:
- Berdimensi 1x1x1 dan 2x2x2 dengan panjang keseluruhan kurang lebih 30.317
2 Saluran Air meter Cukup
- Berdimensi 2x2x2 dengan panjang keseluruhan kurang lebih 60.620 meter 1.293.240.00
- Berdimensi 1x1x1 dengan panjang keseluruhan kurang lebih 968 meter. 3.848.400.000 0
Berupa galian tanah dengan dimensi diantaranya:
3 Parit - Berdimensi 1x1x1 dengan panjang keseluruhan kurang lebih 694 meter Cukup
- Berdimensi 2x2x2 dengan panjang keseluruhan kurang lebih 1.594 meter. 97.400.000 43.070.000
4 Sumur Bor Berupa galian ke dalam tanah dengan jumlah 3 unit. Cukup 9.600.000 4.100.000
Berupa pemadatan tanah laterit dengan lebar kurang lebih 2 meter dan panjang
5 Terasan Cukup
kurang lebih 19.838 meter. 404.600.000 222.300.000
Jumlah Infrastruktur Kebun 12.661.600.000 5.939.510.000
Mengacu kepada indikasi Nilai Pasar di atas, kami berpendapat bahwa indikasi Nilai Likuidasi Infrastruktur Kebun pada
tanggal 30 Agustus 2022 adalah Rp3.563.700.000,-