Anda di halaman 1dari 4

PERJANJIAN KERJASAMA DOKTER MITRA

Perjanjian Kerjasama ini dibuat pada hari Senin tanggal 16, bulan November,tahun 2020,oleh dan
antara:

Nama

Alamat

Jabatan

:Dr.H.Hernawan,M.Sc

: jl. Tentara pelajar No.56,melayu Wajo Makassar

:Ketua yayasan Masyita

Dalam hal ini bertindak selaku dan atas nama Rumah Sakit Ibu dan Anak Masyita, yang beralamat di
jalan cambajawayya no.24 Tello baru Makassar, Selanjutnya disebut sebagai "PIHAK PERTAMA".

Nama

Warga Negara

Alamat

:dr.Muh Akram Chalid, Sp.B

:Indonesia

:kompleks hartaco permai blok D.12 Makassar

Dalam hal ini bertindak atas nama diri sendiri. Selanjutnya disebut sebagai "PIHAK KEDUA".

Latar Belakang:

PIHAK PERTAMA adalah ketua yayasan masyita

PIHAK KEDUA dokter ahli bedah

PIHAK PERTAMA bermaksud untuk bekerjasama dengan PIHAK KEDUA dimana PIHAK KEDUA
diperkenankan untuk berpraktek di rumah sakit ibu dan anak masyita dan PIHAK PERTAMA akan
membantu menyediakan ruangan, alat kesehatan dan obat yang diperlukan.

Para Pihak bermaksud untuk mengatur syarat dan ketentuan kerjasama tersebut diatas.

Para pihak sepakat akan hal-hal berikut ini:

PASAL 1

RUANG LINGKUP KERJASAMA

Para Pihak dengan ini setuju untuk saling kerjasama dimana PIHAK KEDUA diperkenankan secara
Paruh Waktu untuk melakukan pelayanan KEGIATAN pelayanan dokter bedah.

Untuk menghindari keraguan, Para Pihak sepakat bahwa hubungan hukum antara mereka adalah
hubungan kerjasama dan PIHAK KEDUA bukanlah karyawan PIHAK PERTAMA.
PIHAK KEDUA dalam menjalankan pelayanan medis dan atau pelayanan kesehatan lainnya wajib
memenuhi peraturan-peraturan standard organisasi yang releven, dan atau peraturan perundang-
undangan yang berlaku.

Dalam melaksanakan kewajiban-kewajibannya berdasarkan Perjanjian ini, PIHAK KEDUA akan


berkoordinasi dengan direktur rumah sakit PIHAK PERTAMA.

PASAL 2

JANGKA WAKTU PERJANJIAN

Perjanjian ini berlaku selama 3 (tiga) Tahun terhitung mulai tanggal 16 November 2020

s.d 16 November 2023. jangka waktu perjanjian ini dan dapat diperpanjang secara

otomatis apabila tidak ada permintaan tertulis pemutusan oleh salah satu pihak dan/atau

berdasarkan kesepakatan tertulis Para Pihak.

PASAL 3

PEMBAGIAN RUANG,WAKTU DAN PERUBAHAN ISI PERJANJIAN

PIHAK KEDUA dalam melakukan Pelayanan kedokteran bedah, setuju mematuhi peraturan ruangan
waktu dan mengubah isi perjanjian sesuai perkembangan klinik sebagaimana disepakati oleh kedua
belah pihak.

Praktek dilakukan setiap senin-jumat pukul 14.00 WITA-16.00 WITA kecuali hari LIBUR atau Hari
Besar Nasional.

PASAL 4

PERSYARATAN PROSEDURAL KERJA

Dalam melaksanakan perjanjian ini, PIHAK KEDUA, senantiasa dalam keadaan sehat fisik dan mental,
memiliki integritas moral yang sesuai dengan etika dan standar perilaku profesi.

Memiliki kecakapan professional sesuai dengan bidang spesialis/keahliannya, memiliki izin untuk
praktek sesuai keahlian serta memenuhi Ketentuan Pasal 1 ayat (3).

PASAL 5

HAK DAN KEWAJIBAN

Tanpa mengurangi hak dan kewajiban Para Pihak lainnya berdasarkan perjanjian ini, Para Pihak
mempunyai hak dan kewajiban, masing-masing harus dilaksanakan dan ditaati berlandaskan pada
standar profesi, sebagai berikut :

1.PIHAK PERTAMA

a.Hak PIHAK PERTAMA

Meminta kelengkapan administrasi yang berkaitan dengan praktik kedokteran beda yaitu ijazah,
surat tanda registrasi yang sah dari Konsil Kedokteran Indonesia dan Surat Izin Praktik dari Dinas
Kesehatan, sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku
Meminta PIHAK KEDUA untuk memberikan pelayanan medis agar sesuai dengan Standar
Profesi,Standar Prosedur Operasional dan kebutuhan medis pasien serta PIHAK KEDUA bertanggung
jawab secara teknis medis terhadap pasien yang dilayani

Meminta PIHAK KEDUA untuk menjalankan aturan dan ketentuan yang berlaku di rumah sakit yang
telah ditetapkan oleh direktur rumah sakit PIHAK PERTAMA

Memberlakukan tarif sesuai dengan ketentuan yang berlaku yang ditetapkan dengan surat
keputusan Yayasan.

Mendapatkan bagi hasil 80% dari tarif klaim pasien BPJS kesehatan, dan 70% dari tarif pasien umum
setelah semua biaya pengeluaran dikeluarkan (tarif kamar rawat inap, laboratorium & apotik)

Memberikan garansi fee sebesar Rp. 5.000.000/bulan selama RSIA Masyita masih bekerjasama
dengan BPJS kesehatan.

b.Kewajiban PIHAK PERTAMA

Menyediakan sarana atau fasilitas dan dukungan tenaga kesehatan lainnya untuk PIHAK KEDUA
dalam melaksanakan pelayanan medis atau praktik kedokteran bedah di rumah sakit PIHAK
PERTAMA sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Memberikan perlindungan hukum sepanjang PIHAK KEDUA melaksanakan tugas sesuai dengan
standar profesi dan standar prosedur operasional.

2.PIHAK KEDUA

a. Hak PIHAK KEDUA

Mendapatkan sarana atau fasilitas dan dukungan tenaga kesehatan lainnya untuk pihak kedua dalam
melaksanakan pelayanan medis atau praktik kedokteran bedah di rumah sakit PIHAK PERTAMA
sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku

Mendapatkan perlindungan hukum sepanjang melaksanakan tugas sesuai dengan Standar Profesi
dan Standar Prosedur Operasional

Mendapatkan 20 % bagi hasil dari tarif klaim pasien BPJS kesehatan.

Mendapatkan bagi hasil 30% dari hasil tarif pasien umum setelah semua biaya pengeluaran
dikeluarkan (tarif kamar rawat inap, laboratorium & apotik)

Mendapatkan garansi fee sebesar Rp. 5.000.000/bulan selama RSIA Masyita masih bekerjasama
dengan BPJS kesehatan.

b.Kewajiban PIHAK KEDUA

Memberikan kelengkapan administrasi yang berkaitan dengan praktik kedokteran bedah yaitu
ljazah, Surat Tanda Registrasi yang sah dari Konsil Psikologi Indonesia dan Surat Izin Praktik dari
Dinas Kesehatan, sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku

Memberikan pelayanan medis sesuai dengan Standar Profesi, Standar Prosedur Operasional dan
kebutuhan medis pasien serta bertanggung jawab secara teknis medis terhadap pasien yang dilayani

Menjalankan aturan dan ketentuan yang berlaku di klinik yang telah ditetapkan oleh direktur medik
klinik PIHAK PERTAMA
Memberlakukan tarif sesuai dengan ketentuan yang berlaku yang ditetapkan dengan surat
keputusan yayasan Masyita.

PASAL 6

PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA

Pemutusan perjanjian kerja dapat dilakukan bila:

Izin praktek PIHAK KEDUA sudah tidak berlaku lagi sesuai dengan peraturan perundang-undangan
yang berlaku

Kondisi fisik atau mental PIHAK KEDUA tidak mampu lagi melakukan tindakan medis secara menetap

Diberhentikan oleh pihak pertama bila PIHAK KEDUA melakukan pelanggaran disiplin dan atau etika
profesi

PASAL 7

PENYELESAIAN PERSELISIHAN

Segala perselisihan yang timbul akibat kontrak kerja ini akan diselesaikan secara musyawarah untuk
mufakat.

Apabila tidak dapat diselesaikan para pihak, maka akan diselesaikan sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku

PASAL 8

PENUTUP

Perjanjian kerja ini dibuat rangkap 2 dengan dibubuhi materai 6000 dan masing-masing rangkap
mempunyai kekuatan hukum yang sama setelah ditandatangani oleh PIHAK PERTAMA dan PIHAK
KEDUA pada hari dan tanggal yang telah disebutkan.

PIHAK KEDUA

Materai

6000

dr.Muh Akram Chalid, Sp.B

Makassar, 16 November 2020

PIHAK PERTAMA

Materai

6000

Dr.H.Hernawan,M.Sc

Anda mungkin juga menyukai