Anda di halaman 1dari 38

am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
P U T U S A N

si
No. 631 K/Pdt.Sus/2012

ne
ng
DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
MAHKAMAH AGUNG

do
gu memeriksa perkara Perdata Khusus (Arbitrase) dalam tingkat kasasi telah memutuskan
sebagai berikut dalam perkara:

In
HARVEY NICHOLS AND COMPANY LIMITED, suatu
A
perseroan terbatas yang didirikan berdasarkan hukum Inggris
ah

(registrasi No. 1774537), berkedudukan di 109/125 Knightsbridge,

lik
London SW1X 7RJ, Inggris, dalam hal ini memberi kuasa kepada:
ISWAHJUDI A. KARIM, SH., LL.M., dan kawan-kawan, para
am

ub
Advokat, berkantor di Plaza Mutiara Lantai 7, Jalan Lingkar Mega
Kuningan Kav. 1 & 2, Jakarta 12950, berdasarkan surat kuasa khusus
ep
tanggal 15 April 2011;
k

Pemohon Kasasi dahulu Tergugat;


ah

R
melawan:

si
1 PT. HAMPARAN NUSANTARA;

ne
ng

2 PT. MITRA ADIPERKASA, Tbk;


Keduanya berkedudukan di Wisma 46-Kota BNI Lantai 8, Jalan

do
Jendral Sudirman Kav. 1, Jakarta Pusat 10220, dalam hal ini
gu

memberi kuasa kepada: JONI ARIES BANGUN, SH., MM., MH.,


dan kawan-kawan, para Advokat, berkantor di Bapindo Plaza-
In
A

Citibank Tower Lantai 24, Jl. Jenderal Sudirman Kav. 54-55, Jakarta
12190, berdasarkan surat kuasa khusus tanggal 21 Februari 2012;
ah

lik

Para Termohon Kasasi dahulu para Penggugat;


Mahkamah Agung tersebut;
m

ub

Membaca surat-surat yang bersangkutan;


Menimbang, bahwa dari surat-surat tersebut ternyata bahwa sekarang para
ka

ep

Termohon Kasasi dahulu sebagai para Penggugat telah menggugat sekarang Pemohon
Kasasi dahulu sebagai Tergugat di muka persidangan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat,
ah

pada pokoknya atas dalil-dalil:


R

es

1 Bahwa Tergugat telah mendaftarkan putusan akhir dan adendum putusan akhir
M

pada Panitera Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, sebagaimana dimaksud dalam


ng

on

Hal. 1 dari 38 hal. Put. No. 631 K/Pdt.Sus/2012


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 1
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Akta pendaftaran putusan Arbitrase Internasional nomor 05/PDT/ARB-

R
lNT/2011/PN.JKT.PST tertanggal 22 Maret 2011;

si
2 Bahwa oleh karenanya pengajuan gugatan pembatalan putusan akhir dan

ne
ng
adendum putusan akhir ini telah dilaksanakan sesuai dengan, dalam tenggang
waktu, cara-cara dan syarat-syarat yang ditentukan dalam peraturan perundang-

do
undangan Republik Indonesia yang berlaku cq. Pasal 71 Undang-undang nomor
gu 30 Tahun 1999 tentang Arbitrase dan Alternatif Penyelesaian Sengketa ("UU
No. 30/1999");

In
A
3 Bahwa adapun amar putusan akhir dan adendum putusan akhir adalah sebagai
berikut:
ah

lik
Putusan akhir:
"VI-Award
am

ub
71. For the reasons set out above I award as follows:
a. I declare that the Exclusive licence agreement between the parties dated
23 January 2007 ("the Agreement") is a valid agreement which is
ep
k

binding on the parties;


ah

b. I confirm the declarations made in my award on Jurisdiction dated 14


R

si
June 2010, namely that:
i. Clause 15 of the Exclusive Licence Agreement dated 23 January

ne
ng

2007 between the Claimants and the Respondents constitutes a valid


and binding arbitration agreement between the parties;

do
gu

ii. My appointment as sole arbitrator by the President of the Chartered


Institute of Arbitrators on 12 May 2010 was valid and effective so
In
that the arbitral tribunal is properly constituted;
A

iii. I have jurisdiction to determine the claimant's claim referred to


ah

arbitration pursuant to its notice of Arbitration dated 25 March 2010


lik

and request for the appointment of an Arbitrator dated 4 May 2010;


c. I declare that the first respondent is in breach of the Agreement in the
m

ub

following respects:
i. failing to issue the second letter of guarantee in the Sterling
ka

ep

equivalent of US $3 million as required by clause 4.2(j) of the


Agreement;
ah

ii. failing to pay to the claimant the minimum royalty in accordance


es

with clauses 7.2 and 8.1 of the Agreement;


M

ng

on

2
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 2
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
iii. failing to renew the second letter of guarantee after the claimant's

R
drawdown in accordance with clause 7.4 of the Agreement; and

si
iv. issuing the proceedings dated 26 May 2010 against the claimant in

ne
ng
the South Jakarta District Court ("the Jakarta proceedings");
d. I declare that the second respondent is in breach of the Agreement in the

do
gu following respects:
ifailing to perform its obligation to ensure the performance by the
first respondent of all monetary obligation of the first respondent

In
A
under the Agreement, namely the timely payment of minimum
royalties and the renewal or reissue of the second letter of
ah

lik
guarantee by the first respondent; and
ii issuing the Jakarta proceedings;
am

ub
e. I declare that the conduct of both respondents described in (c) and (d)
above amounts to a material breach of the Agreement by each of them;
f. I order that the respondents and each of them jointly and severally do
ep
k

pay to the claimant the sum of £971,524.26, together with interest


ah

thereon at 4% per annum above Libor, compounded with monthly rests,


R

si
from 1 July 2010 until payment;
g. I order that the respondents and each of them jointly and severally do

ne
ng

pay to the claimant the further sum of US $35,000 as damages incurred


up to and including 31 August 2010 for the respondents' breach in

do
gu

issuing the Jakarta proceedings, together with interest thereon at 4% per


annum above Libor, compounded with monthly rests, from 1 September
In
2010 until payment;
A

h. I declare that the claimant is entitled to further damages in respect of


any loss and damage suffered after 31 August 2010 as a result of the
ah

lik

respondents' breach of Agreement in issuing the Jakarta proceedings


and I reserve power to assess those damage in due course;
m

ub

i. I order that the respondents and each of them do forthwith cause


Barclays Bank Plc or another major international bank of similar
ka

ep

standing acceptable to the claimant to issue a second letter of guarantee


substantially in the form set out in Part 2, Schedule 2 to the Agreement in
ah

favour of the claimant in the amount of US $3 million;


R

es
M

ng

on

Hal. 3 dari 38 hal. Put. No. 631 K/Pdt.Sus/2012


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 3
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
j. order that the respondents and each of them jointly and severally to pay

R
to the claimant the sum of £45,000 in respect of the claimant's costs of

si
the arbitration;

ne
ng
k. I order that the respondents must pay my fees, which I settle in the total
amount of £12,175 plus VAT if applicable (which includes the costs of

do
the award on Jurisdiction), together with expenses of £340.75; and that
gu if the claimant has paid those fees and expenses in the first sentence, it is
entitled to immediate reimbursement by the respondents;"

In
A
Dengan terjemahan sebagai berikut:
"VI-Putusan
ah

lik
71. Untuk alasan-alasan yang dikemukakan di atas, saya memutuskan sebagai
berikut:
am

ub
a. Saya memutuskan bahwa Perjanjian lisensi ekslusif antara para pihak
tertanggal 23 Januari 2007 ("Perjanjian") adalah sebuah perjanjian yang
sah yang mengikat para pihak;
ep
k

b. Saya menegaskan bahwa penetapan-penetapan yang dibuat dalam


ah

putusan atas yurisdiksi tertanggal 14 Juni 2010, yaitu bahwa:


R

si
i Pasal 15 dari Perjanjian Lisensi Ekslusif tertanggal 23 Januari 2007 antara
Pemohon dan para Termohon merupakan perjanjian arbitrase yang sah dan

ne
ng

mengikat antara para pihak;


ii Penunjukan saya sebagai Wasit tunggal oleh Presiden dari Chartered Institute of

do
gu

Arbitrators pada 12 Mei 2010 adalah sah dan efektif sehingga Majelis Arbitrase
dibentuk secara patut;
iii Saya memiliki yuridiksi untuk menyelesaikan tuntutan Pemohon merujuk pada
In
A

Arbitrase sesuai dengan pemberitahuan Arbitrase tertanggal 25 Maret 2010 dan


permohonan untuk penunjukan seorang Wasit tertanggal 4 Mei 2010;
ah

lik

b Saya menetapkan bahwa Termohon kesatu telah melanggar perjanjian


dengan cara-cara sebagai berikut:
m

ub

i lalai untuk menerbitkan surat jaminan kedua dalam Sterling setara dengan US $3
juta sebagaimana disyaratkan oleh Pasal 4.2 (j) Perjanjian;
ka

ep

ii lalai untuk membayar Pemohon royalti minimum berdasarkan Pasal-Pasal 7.2


dan 8.1 Perjanjian;
ah

iii lalai untuk memperbaharui surat jaminan kedua setelah penarikan Pemohon
R

es

berdasarkan Pasal 7.4 Perjanjian; dan


M

ng

on

4
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 4
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
iv menerbitkan proses-proses tertanggal 26 Mei 2010 terhadap Pemohon di

R
Pengadilan Negeri Jakarta Selatan ("proses-proses di Jakarta");

si
c Saya menetapkan bahwa Termohon kedua telah melanggar perjanjian

ne
ng
dengan cara-cara sebagai berikut:
i. lalai untuk melaksanakan kewajibannya untuk memastikan

do
pemenuhan oleh Termohon pertama atas semua kewajiban keuangan
gu dan Termohon pertama berdasarkan perjanjian, yaitu pembayaran
dari waktu ke waktu atas royalti-royalti minimum dan pembaharuan

In
A
atau penerbitan ulang surat jaminan kedua oleh Termohon pertama;
dan
ah

lik
ii. menerbitkan proses-proses di Jakarta;
d Saya menetapkan bahwa tindakan kedua Termohon yang diuraikan
am

ub
dalam (c) dan (d) di atas menimbulkan pelanggaran material dari perjanjian oleh
masing-masing mereka;
e Saya menetapkan bahwa para Termohon dan masing-masing mereka
ep
k

secara bersama-sama dan sendiri-sendiri membayar kepada Pemohon sejumlah


ah

£971,524.26, bersama dengan bunganya sebesar 4% setiap tahunnya di atas Libor,


R

si
berlipat setiap bulannya, dari 1 Jui 2010 hingga pembayaran;
f Saya menetapkan bahwa para Termohon dan masing-masing mereka

ne
ng

secara bersama-sama dan sendiri-sendiri membayar kepada Pemohon lebih lanjut


sejumlah US $ 35,000 sebagai kerugian yang ada hingga dan termasuk 31 Agustus 2010

do
gu

untuk pelanggaran para Termohon dalam menerbitkan proses-proses di Jakarta, bersama


dengan bunganya sebesar 4% setiap tahunnya di atas Libor, berlipat setiap bulannya,
In
dari 1 September 2010 hingga pembayaran;
A

g Saya menetapkan bahwa Pemohon berhak untuk ganti rugi sehubungan


dengan tiap kerugian yang diderita setelah 31 Agustus 2010 sebagai akibat dari
ah

lik

pelanggaran para Termohon atas perjanjian dalam menerbitkan proses-proses di Jakarta


dan saya mencadangkan wewenang untuk menetapkan kerugian-kerugian tersebut
m

ub

selanjutnya;
h Saya memutuskan bahwa para Termohon dan masing-masing mereka
ka

ep

untuk dengan segera membuat Barclays Bank Plc atau bank internasional besar lainnya
dengan kedudukan yang sama yang diterima oleh Pemohon untuk menerbitkan surat
ah

jaminan kedua yang isinya dalam bentuk yang dikemukakan dalam Bagian 2, Lampiran
R

es

2 Perjanjian untuk Pemohon sejumlah US $3 juta;


M

ng

on

Hal. 5 dari 38 hal. Put. No. 631 K/Pdt.Sus/2012


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 5
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
i Saya memutuskan bahwa para Termohon dan masing-masing mereka

R
secara bersama-sama dan sendiri-sendiri untuk membayar kepada Pemohon sejumlah

si
£45,000 sehubungan dengan biaya-biaya arbitrase Pemohon;

ne
ng
j Saya memutuskan bahwa para Termohon hams membayar biaya-biaya
jasa saya, yang saya tetapkan sejumlah £12,175 ditambah PPN apabila berlaku

do
(termasuk biaya-biaya putusan atas yurisdiksi), bersama-sama dengan pengeluaran-
gu pengeluaran sebesar £340.75; dan bahwa apabila Pemohon harus membayar biaya-biaya
jasa dan pengeluaran-pengeluaran tersebut sebelumnya, diberikan hak untuk

In
A
penggantian segera oleh para Termohon;"
Adendum putusan akhir:
ah

lik
V-Amended Award
13. For the reasons set out above paragraph 71 of my award is amended to read
am

ub
as follows (the only changes being to sub-paragraphs (f) and (g):
a I declare that the Exclusive licence agreement between the parties dated 23
January 2007 ("the Agreement") is a valid agreement which is binding on the parties;
ep
k

b I confirm the declarations made in my award on Jurisdiction dated 14 June


ah

2010, namely that:


R

si
i. Clause 15 of the Exclusive Licence Agreement dated 23 January 2007
between the claimants and the Respondents constitutes a valid and

ne
ng

binding arbitration agreement between the parties;


ii. My appointment as sole arbitrator by the President of the Chartered

do
gu

Institute of Arbitrators on 12 May 2010 was valid and effective so that


the arbitral tribunal is properly constituted;
In
iii. I have jurisdiction to determine the claimant's claim referred to
A

arbitration pursuant to its notice of Arbitration dated 25 March 2010


and request for the appointment of an Arbitrator dated 4 May 2010;
ah

lik

c. I declare that the first respondent is in breach of the Agreement in the


following respects:
m

ub

i. failing to issue the second letter of guarantee in the Sterling equivalent


of US $3 million as required by clause 4.2(j) of the Agreement;
ka

ep

ii. failing to pay to the claimant the minimum royalty in accordance with
clauses 7.2 and 8.1 of the Agreement;
ah

iii. failing to renew the second letter of guarantee after the claimant's
R

es

drawdown in accordance with clause 7.4 of the Agreement; and


M

ng

on

6
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 6
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
iv. issuing the proceedings dated 26 May 2010 against the claimant in the

R
South Jakarta District Court ("the Jakarta proceedings");

si
d. I declare that the second respondent is in breach of the Agreement in the

ne
ng
following respects:
i. failing to perform its obligation to ensure the performance by the first

do
respondent of all monetary obligation of the first respondent under the
gu Agreement, namely the timely payment of minimum royalties and the
renewal or reissue of the second letter of guarantee by the first

In
A
respondent; and
ii. issuing the Jakarta proceedings;
ah

lik
e. I declare that the conduct of both respondents described in (c) and (d)
above amounts to a material breach of the Agreement by each of them;
am

ub
f. I order that the respondents and each of them jointly and severally do pay
to the claimant the sum of £971,524.26, together with interest thereon at
4% per annum above Libor, compounded with three monthly rests, from 1
ep
k

July 2010 until payment;


ah

g. I order that the respondents and each of them jointly and severally do pay
R

si
to the claimant the further sum of US $35,000 as damages incurred up to
and including 31 August 2010 for the respondents' breach in issuing the

ne
ng

Jakarta proceedings, together with interest thereon at 4% per annum


above Libor, compounded with three monthly rests, from 1 September

do
gu

2010 until payment;


h. I declare that the claimant is entitled to further damages in respect of any
loss and damage suffered after 31 August 2010 as a result of the
In
A

Respondents' breach of Agreement in issuing the Jakarta proceedings and


I reserve power to assess those damage in due course;
ah

lik

i. I order that the respondents and each of them do forthwith cause Barclays
Bank Plc or another major international bank of similar standing
m

ub

acceptable to the claimant to issue a second letter of guarantee


substantially in the form set out in Part 2, Schedule 2 to the Agreement in
ka

ep

favour of the claimant in the amount of US $3 million;


j. I order that the respondents and each of them jointly and severally to pay
ah

to the claimant the sum of £45,000 in respect of the claimant's costs of the
R

arbitration;
es
M

ng

on

Hal. 7 dari 38 hal. Put. No. 631 K/Pdt.Sus/2012


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 7
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
k. I order that the respondents must pay my fees, which I settle in the total

R
amount of £12,175 plus VAT if applicable (which includes the costs of the

si
award on Jurisdiction), together with expenses of £340.75; and that if the

ne
ng
claimant has paid those fees and expenses in the first sentence, it is entitled
to immediate reimbursement by the respondents";

do
gu Dengan terjemahan sebagai berikut:
"VI-Putusan Yang Diubah

In
A
13. Untuk alasan-alasan yang dikemukakan di atas, paragraf 71 putusan saya
diubah untuk dibaca sebagai berikut (perubahan hanya pada sub-paragraf (f)
ah

lik
dan (g)):
a Saya memutuskan bahwa Perjanjian lisensi ekslusif antara para pihak tertanggal
am

ub
23 Januari 2007 ("Perjanjian") adalah sebuah perjanjian yang sah yang mengikat para
pihak;
b Saya menegaskan bahwa penetapan-penetapan yang dibuat dalam putusan atas
ep
k

yurisdiksi tertanggal 14 Juni 2010, yaitu bahwa:


ah

i Pasal 15 dari Perjanjian lisensi ekslusif tertanggal


R

si
23 Januari 2007 antara Pemohon dan para
Termohon merupakan perjanjian arbitrase yang

ne
ng

sah dan mengikat antara para pihak;


ii Penunjukan saya sebagai Wasit tunggal oleh

do
gu

Presiden dari Chartered Institute of Arbitrators


pada 12 Mei 2010 adalah sah dan efektif sehingga
Majelis Arbitrase dibentuk secara patut;
In
A

iii Saya memiliki yurisdiksi untuk menyelesaikan


tuntutan Pemohon merujuk pada arbitrase sesuai
ah

lik

dengan pemberitahuan Arbitrase tertanggal 25


Maret 2010 dan permohonan untuk penunjukan
m

ub

seorang Wasit tertanggal 4 Mei 2010;


c Saya menetapkan bahwa Termohon kesatu telah melanggar perjanjian dengan
ka

ep

cara-cara sebagai berikut:


i lalai untuk menerbitkan surat jaminan kedua
ah

dalam Sterling setara dengan US $3 juta


R

es

sebagaimana disyaratkan oleh Pasal 4.2(j)


M

Perjanjian;
ng

on

8
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 8
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
ii lalai untuk membayar Pemohon royalti minimum

R
berdasarkan Pasal-pasal 7.2 dan 8.1 Perjanjian;

si
iii lalai untuk memperbaharui surat jaminan kedua

ne
ng
setelah penarikan Pemohon berdasarkan Pasal 7.4
Perjanjian; dan

do
iv menerbitkan proses-proses tertanggal 26 Mei 2010
gu terhadap Pemohon di Pengadilan Negeri Jakarta
Selatan ("proses-proses di Jakarta");

In
A
d. Saya menetapkan bahwa Termohon kedua telah melanggar perjanjian
dengan cara-cara sebagai berikut:
ah

lik
i. lalai untuk melaksanakan kewajibannya untuk memastikan pemenuhan
oleh Termohon pertama atas semua kewajiban keuangan dari
am

ub
Termohon pertama berdasarkan perjanjian, yaitu pembayaran dari
waktu ke waktu atas royalti-royalti minimum dan pembaharuan atau
penerbitan ulang surat jaminan kedua oleh Termohon pertama; dan
ep
k

ii. menerbitkan proses-proses di Jakarta;


ah

e. Saya menetapkan bahwa tindakan kedua Termohon yang diuraikan dalam


R

si
(c) dan (d) di atas menimbulkan pelanggaran material dari perjanjian oleh
masing-masing mereka;

ne
ng

f. Saya menetapkan bahwa para Termohon dan masing-masing mereka


secara bersama-sama dan sendiri-sendiri membayar kepada Pemohon

do
gu

sejumlah £971,524.26 bersama dengan bunganya sebesar 4% setiap


tahunnya di atas Libor, berlipat setiap tiga bulannya, dari 1 Jui 2010
In
hingga pembayaran;
A

g. Saya menetapkan bahwa para Termohon dan masing-masing mereka


secara bersama-sama dan sendiri-sendiri membayar kepada Pemohon lebih
ah

lik

lanjut sejumlah US$ 35,000 sebagai kerugian yang ada hingga dan
termasuk 31 Agustus 2010 untuk pelanggaran para Termohon dalam
m

ub

menerbitkan proses-proses di Jakarta, bersama dengan bunganya sebesar


4% setiap tahunnya di atas Libor, berlipat setiap tiga bulannya, dari 1
ka

ep

September 2010 hingga pembayaran;


h. Saya menetapkan bahwa Pemohon berhak untuk ganti rugi sehubungan
ah

dengan tiap kerugian yang diderita setelah 31 Agustus 2010 sebagai akibat
R

es

dari pelanggaran para Termohon atas perjanjian dalam menerbitkan


M

ng

on

Hal. 9 dari 38 hal. Put. No. 631 K/Pdt.Sus/2012


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 9
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
proses-proses di Jakarta dan saya mencadangkan wewenang untuk

R
menetapkan kerugian-kerugian tersebut selanjutnya;

si
i. Saya memutuskan bahwa para Termohon dan masing-masing mereka

ne
ng
untuk dengan segera membuat Barclays Bank Plc atau Bank Internasional
besar lainnya dengan kedudukan yang sama yang diterima oleh Pemohon

do
untuk menerbitkan surat jaminan kedua yang isinya dalam bentuk yang
gu dikemukakan dalam Bagian 2, Lampiran 2 Perjanjian untuk Pemohon
sejumlah US$ 3 juta;

In
A
j. Saya memutuskan bahwa para Termohon dan masing-masing mereka
secara bersama-sama dan sendiri-sendiri untuk membayar kepada
ah

lik
Pemohon sejumlah £45,000 sehubungan dengan biaya-biaya arbitrase
Pemohon;
am

ub
k. Saya memutuskan bahwa para Termohon harus membayar biaya-biaya jasa
saya, yang saya tetapkan sejumlah £12,175 ditambah PPN apabila berlaku
(termasuk biaya-biaya putusan atas yurisdiksi), bersama-sama dengan
ep
k

pengeluaran-pengeluaran sebesar £340.75; Dan bahwa apabila Pemohon


ah

harus membayar biaya-biaya jasa dan pengeluaran-pengeluaran tersebut


R

si
sebelumnya, diberikan hak untuk penggantian segera oleh para
Termohon";

ne
ng

4. Bahwa putusan akhir dan adendum putusan akhir dalam perkara Arbitrase
Internasional kasus IDRS 129100009 harus batal demi hukum atau dibatalkan

do
gu

menurut hukum dan karenanya tidak berkekuatan hukum dengan segala akibat
hukumnya karena:
In
a. Putusan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan nomor 394/PDT.G/2010/
A

PN.JKT.SEL tertanggal 15 Desember 2010 ("Putusan Pengadilan Negeri Jakarta


Selatan") menyatakan aI. (1) Harvey Nichols and Company Limited cq.
ah

lik

Tergugat melakukan perbuatan melawan hukum, dan (2) Exclusive license


agreement (perjanjian lisensi ekslusif) tertanggal 23 Januari 2007 melanggar dan
m

ub

bertentangan dengan hukum yang berlaku dan karenanya batal demi hukum;
b. Putusan akhir dan adendum putusan akhir melanggar atau bertentangan dengan
ka

ep

peraturan perundang-undangan yang berlaku di Republik Indonesia (vide Pasal


1320 butir 4 jo. Pasal 1337 jo. Pasal 1339 KUHPerdata jo. PP No. 16 Tahun
ah

1997 tentang Waralaba jo. Peraturan Menteri Perdagangan No. 12/M-DAG/


R

es

PER/3/2006 tahun 2006 tentang Ketentuan dan Tata Cara Penerbitan Surat
M

Tanda Pendaftaran Usaha Waralaba jo. PP No. 42 tahun 2007 tentang Waralaba
ng

on

10
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 10
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
jo. Peraturan Menteri Perdagangan No. 31/M-DAG/PER/8/2008 tahun 2008

R
tentang Penyelenggaraan Waralaba);

si
c. Arbiter tunggal yang memeriksa, mengadili dan memutus perkara Arbitrase

ne
ng
Internasional kasus IDRS 129100009 mengabaikan prinsip audi et alteram
partem, yaitu mendengar kedua belah pihak;

do
d. Penunjukkan Arbiter tunggal cq. Tuan Stephen Males cacat secara hukum dan
gu tidak memenuhi syarat-syarat Exclusive license agreement (perjanjian lisensi
esklusif) tertanggal 23 Januari 2007;

In
A
e. Kuasa yang digunakan oleh Tergugat untuk mendaftarkan putusan akhir dan
adendum putusan akhir adalah bukan kuasa sebagaimana disyaratkan oleh
ah

lik
ketentuan hukum yang berlaku;
f. Pendaftaran putusan akhir dan adendum putusan akhir pada Panitera Pengadilan
am

ub
Negeri Jakarta Pusat mengandung cacat hukum dan tidak lengkap menurut
hukum;
Sebagaimana lebih lanjut akan didalilkan dalam butir 5 sampai dengan butir 10 di
ep
k

bawah ini;
ah

5. Bahwa putusan akhir dan adendum putusan akhir dalam perkara Arbitrase
R

si
Internasional kasus IDRS 129100009 harus batal demi hukum atau dibatalkan
menurut hukum dan karenanya tidak berkekuatan hukum dengan segala akibat

ne
ng

hukumnya karena putusan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan menyatakan aI. (1)
Harvey Nichols and Company Limited cq. Tergugat melakukan perbuatan melawan

do
gu

hukum, dan (2) Exclusive license agreement (perjanjian lisensi ekslusif) tertanggal
23 Januari 2007 melanggar dan bertentangan dengan hukum yang berlaku dan
In
karenanya batal demi hukum;
A

a. Bahwa amar putusan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan adalah sebagai berikut:
Mengadili:
ah

lik

I. Dalam Eksepsi:
a. Dalam eksepsi tentang kompetensi relatif:
m

ub

• Menolak eksepsi Tergugat tentang kompetensi relatif;


• Menyatakan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan berwenang untuk
ka

ep

memeriksa dan memutus perkara ini;


b Dalam eksepsi terhadap gugatan para Penggugat:
ah

• Menolak eksepsi Tergugat untuk seluruhnya;


es

II Dalam Provisi:
M

ng

on

Hal. 11 dari 38 hal. Put. No. 631 K/Pdt.Sus/2012


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 11
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Menolak tuntutan para Penggugat dalam provisi;

R
III Dalam Pokok Perkara:

si
1 Mengabulkan gugatan para Penggugat untuk sebahagian;

ne
ng
2 Menyatakan Tergugat telah melakukan perbuatan melawan hukum;
3 Menyatakan Perjanjian lisensi ekslusif (exclusive lisence agreement) antara

do
Harvey Nichols and Company Limited (Tergugat) dan PT. Hamparan Nusantara
gu (Penggugat I) dan PT. Mitra Adiperkasa Tbk. (Penggugat II) tanggal 23 Januari
2007 adalah melanggar dan bertentangan dengan hukum yang berlaku di

In
A
Indonesia;
4 Menyatakan batal sejak semula (batal demi hukum) dan tidak sah dan karenanya
ah

lik
tidak berkekuatan hukum Perjanjian lisensi ekslusif (exclusive lisence
agreement) antara Harvey Nichols and Company Limited (Tergugat) dan PT.
am

ub
Hamparan Nusantara (Penggugat I) dan PT. Mitra Adiperkasa Tbk. (Penggugat
II) tanggal 23 Januari 2007 dengan segala akibat hukumnya;
5 Menghukum Tergugat untuk membayar ganti kerugian kepada para Penggugat
ep
k

yang seluruhnya berjumlah Rp 191.290.659.369,- (seratus sembilan puluh satu


ah

milyar dua ratus sembilan puluh juta enam ratus lima puluh sembilan ribu tiga
R

si
ratus enam puluh sembilan rupiah) dengan perincian sebagai berikut:
a Royalty yang telah dibayarkan oleh Penggugat kepada Tergugat sebesar

ne
ng

Rp. 15.014.079.119,- (lima belas milyar empat belas juta tujuh puluh
sembilan ribu seratus sembilan belas rupiah);

do
gu

b Biaya investasi sebesar Rp. 104.166.005.101,- (seratus empat milyar


seratus enam puluh enam juta lima ribu seratus satu rupiah);
In
c Gaji para karyawan sejak tahun 2007 sampai dengan bulan Maret 2010
A

adalah sebesar Rp. 25.386.057.042,- (dua puluh lima milyar tiga ratus
delapan puluh enam juta lima puluh tujuh ribu empat puluh dua rupiah);
ah

lik

d Pesangon pemutusan hubungan kerja karyawan sebesar Rp.


339.843.500,- (tiga ratus tiga puluh sembilan juta delapan ratus empat
m

ub

puluh tiga ribu lima ratus rupiah);


e Sisa stock yang belum terjual per tanggal 27 April 2010 sebesar Rp.
ka

ep

46.384.671.607,- (empat puluh enam milyar tiga ratus delapan puluh


empat juta enam ratus tujuh puluh satu ribu enam ratus tujuh rupiah);
ah

Ditambah bunga 6% per tahun dari jumlah Rp.


R

es

191.290.659.369,- tersebut terhitung sejak putusan ini berkekuatan


M

ng

on

12
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 12
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
hukum tetap sampai dibayar lunasnya ganti kerugian tersebut oleh

R
Tergugat kepada para Penggugat;

si
6 Menghukum Tergugat untuk membayar biaya perkara ini sebesar Rp. 161.000,-

ne
ng
(seratus enam puluh satu ribu rupiah);
7 Menolak gugatan para Penggugat untuk yang lain dan selebihnya;

do
b. Bahwa berdasarkan amar putusan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan tersebut,
gu Harvey Nichols and Company Limited cq. Tergugat dinyatakan telah melakukan
perbuatan melawan hukum;

In
A
c. Bahwa disamping itu, putusan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan menyatakan
Exclusive license agreement (perjanjian lisensi eksklusif) tertanggal 23 Januari
ah

lik
2007, yang merupakan objek perselisihan perkara Arbitrase Internasional kasus
IDRS 129100009 dalam putusan akhir dan adendum putusan akhir:
am

ub
i. melanggar dan bertentangan dengan hukum yang berlaku di Indonesia;
ii. batal seiak semula atau batal demi hukum dan tidak sah dan karenanya tidak
berkekuatan hukum dengan segala akibat hukumnya;
ep
k

d. Bahwa karena (1) Tergugat telah melakukan perbuatan melawan hukum dan (2)
ah

Exclusive license agreement (perjanjian lisensi eksklusif) tertanggal 23 Januari


R

si
2007 melanggar dan bertentangan dengan hukum yang berlaku di Indonesia dan
batal sejak semula atau batal demi hukum dan tidak sah, dan karenanya tidak

ne
ng

berkekuatan hukum dengan segala akibat hukumnya, maka putusan akhir dan
adendum putusan akhir yang pihaknya adalah Tergugat dan seluruh objek

do
gu

perselisihan, isi, pertimbangan dan amarnya berkaitan dengan Exclusive license


agreement (perjanjian lisensi eksklusif) tertanggal 23 Januari 2007 menjadi batal
In
demi hukum dan tidak sah serta tidak berkekuatan hukum berdasarkan putusan
A

Pengadilan Negeri Jakarta Selatan;


e. Bahwa apabila putusan akhir dan adendum putusan akhir tidak batal menurut
ah

lik

hukum atau tetap berkekuatan hukum, quod non, maka dikhawatirkan akan sulit
memulihkan keadaannya kembali seperti keadaan semula (restitutio in
m

ub

integrum);
f. Bahwa dengan demikian, putusan akhir dan adendum putusan akhir harus batal
ka

ep

demi hukum atau harus dibatalkan menurut hukum karena bertentangan dengan
putusan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan;
ah

6. Bahwa putusan akhir dan adendum putusan akhir dalam perkara Arbitrase
R

es

Internasional kasus IDRS 129100009 harus batal demi hukum atau dibatalkan
M

menurut hukum dan karenanya tidak berkekuatan hukum dengan segala akibat
ng

on

Hal. 13 dari 38 hal. Put. No. 631 K/Pdt.Sus/2012


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 13
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
hukumnya karena melanggar atau bertentangan dengan peraturan perundang-

R
undangan yang berlaku di Republik Indonesia (vide Pasal 1320 butir 4 jo. Pasal

si
1337 jo. Pasal 1339 KUHPerdata jo. PP No. 16 tahun 1997 tentang Waralaba jo.

ne
ng
Peraturan Menteri Perdagangan No. 12/ M-DAG/PER/3/2006 tahun 2006 tentang
Ketentuan dan Tata Cara Penerbitan Surat Tanda Pendaftaran Usaha Waralaba jo.

do
PP No. 42 tahun 2007 tentang Waralaba jo. Peraturan Menteri Perdagangan No. 31/
gu M-DAG/PER/8/2008 tahun 2008 tentang Penyelenggaraan Waralaba);
a. Bahwa objek sengketa, isi, pertimbangan dan amar putusan akhir dan adendum

In
A
putusan akhir berkaitan erat atau tidak dapat dipisahkan dari Exclusive license
agreement (perjanjian lisensi ekslusif) tertanggal 23 Januari 2007;
ah

lik
b. Bahwa ketentuan hukum yang berlaku di Indonesia mengenai syarat- syarat
sahnya suatu perjanjian (cq. Pasal 1320 butir 4 jo. Pasal 1337 jo. Pasal 1339
am

ub
KUHPerdata) mengatur secara tegas sebagai berikut:
i. Pasal 1320 butir 4 KUHPerdata menyatakan bahwa salah satu syarat sahnya
suatu perjanjian adalah apabila memenuhi syarat "suatu sebab yang halal";
ep
k

ii. Pasal 1337 KUHPerdata menyatakan bahwa suatu sebab adalah terlarang
ah

apabila dilarang oleh undang-undang atau berlawanan dengan kesusilaan


R

si
atau ketertiban umum;
iii. Pasal 1339 KUHPerdata menyatakan bahwa suatu perjanjian tidak hanya

ne
ng

mengikat hal-hal yang diatur dalam perjanjian tetapi juga hal-hal yang
diharuskan oleh kepatutan, kebiasaan atau undang-undang;

do
gu

c. Bahwa ternyata Exclusive license agreement (perjanjian lisensi ekslusif)


tertanggal 23 Januari 2007 tidak memenuhi unsur sebab yang halal sebagaimana
In
disyaratkan Pasal 1320 butir 4 jo. Pasal 1337 KUHPerdata karena melanggar
A

atau bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku tentang


Waralaba cq. PP No. 16 tahun 1997 tentang Waralaba jo. Peraturan Menteri
ah

lik

Perdagangan No. 31/ M-DAG/PER/8/2008 tahun 2008 tentang


Penyelenggaraan Waralaba, sebagaimana diuraikan berikut ini:
m

ub

i. Exclusive license agreement (perjanjian lisensi ekslusif) tertanggal 23


Januari 2007 melanggar atau bertentangan dengan PP No. 16 tahun 1997
ka

ep

tentang Waralaba jo. Peraturan Menteri Perdagangan No. 12/M-DAG/


PER/3/2006 tahun 2006 tentang Ketentuan dan Tata Cara Penerbitan Surat
ah

Tanda Pendaftaran Usaha Waralaba, karena:


R

es

(1) Tidak dibuat dalam Bahasa Indonesia;


M

(2) Tidak menggunakan hukum Indonesia sebagai hukum yang berlaku;


ng

on

14
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 14
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
(3) Tidak ada pemberian keterangan tertulis atau prospektus dari Pemberi

R
Waralaba kepada Penerima Waralaba sebelum dibuatnya perjanjian;

si
(4) Pemberi Waralaba tidak memiliki surat keterangan legalitas usaha yang

ne
ng
dikeluarkan oleh instansi berwenang di Negara asalnya;
(5) Tidak ada pendaftaran perjanjian waralaba dan keterangan tertulis atau

do
prospektus kepada Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri
gu Departemen Perdagangan;
ii Exclusive license agreement

In
A
(perjanjian lisensi ekslusif)
tertanggal 23 Januari 2007
ah

lik
melanggar atau bertentangan
dengan PP No. 42 tahun 2007
am

ub
tentang Waralaba jo. Peraturan
Menteri Perdagangan No. 31/M-
DAG/PER/8/2008 tahun 2008
ep
k

tentang Penyelenggaraan Waralaba,


ah

karena:
R

si
1 Tidak diterjemahkan ke
dalam Bahasa Indonesia;

ne
ng

2 Antara Pemberi Waralaba


dan Penerima Waralaba

do
gu

tidak mempunyai
kedudukan hukum yang
In
setara;
A

3 Tidak menggunakan hukum


Indonesia sebagai hukum
ah

lik

yang berlaku;
4 Tidak ada pemberian
m

ub

prospektus penawaran
waralaba dari Pemberi
ka

ep

Waralaba kepada Penerima


Waralaba sebelum
ah

dibuatnya perjanjian;
R

es

5 Tidak ada pendaftaran


M

perjanjian waralaba kepada


ng

on

Hal. 15 dari 38 hal. Put. No. 631 K/Pdt.Sus/2012


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 15
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Direktorat Bina Usaha dan

R
Pendaftaran Perusahaan,

si
Direktur Jenderal

ne
ng
Perdagangan Dalam Negeri,
Departemen Perdagangan;

do
6 Tidak ada pendaftaran
gu prospektus penawaran
waralaba kepada Direktorat

In
A
Bina Usaha dan Pendaftaran
Perusahaan, Direktur
ah

lik
Jenderal Perdagangan
Dalam Negeri, Departemen
am

ub
Perdagangan;
iii Exclusive license agreement
(perjanjian lisensi ekslusif)
ep
k

tertanggal 23 Januari 2007


ah

melanggar ketentuan Pasal 5 ayat 1


R

si
Peraturan Menteri Perdagangan No.
31/M-DAG/PER/8/2008 tahun

ne
ng

2008 tentang Penyelenggaraan


Waralaba yang secara tegas

do
gu

mensyaratkan adanya kedudukan


hukum yang setara antara pemberi
In
waralaba dan penerima waralaba di
A

dalam suatu perjanjian waralaba


dan terhadap mereka berlaku
ah

lik

hukum Indonesia, karena:


1 tidak memberlakukan
m

ub

hukum Indonesia melainkan


hukum Inggris dalam
ka

ep

perjanjian (vide Pasal 15.1


Exclusive license agreement
ah

(perjanjian lisensi ekslusif)


R

es

tertanggal 23 Januari 2007;


M

dan,
ng

on

16
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 16
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
2 mencerminkan

R
ketidakadilan atau tidak

si
adanya "fairness" dalam

ne
ng
suatu perikatan karena
Pemberi Waralaba (cq.

do
Tergugat) yang posisinya
gu secara ekonomis lebih kuat
dan dominan menggunakan

In
A
pengaruhnya agar Penerima
Waralaba (cq. Penggugat I)
ah

lik
dan Penjamin (cq.
Penggugat II) menerima isi
am

ub
perjanjian seolah-olah
menggunakan prinsip "take
it or leave it" sehingga
ep
k

Tergugat dapat bertindak


ah

secara sepihak, leluasa dan


R

si
menurut kehendaknya
sendiri dalam menentukan

ne
ng

isi atau materi perjanjian,


hal mana sama sekali

do
gu

menunjukkan tidak adanya


kedudukan hukum yang
In
setara antara para
A

Penggugat dan Tergugat


dalam perjanjian;
ah

lik

d. Bahwa selain itu, Exclusive license agreement (perjanjian lisensi ekslusif)


tertanggal 23 Januari 2007 tersebut juga melanggar atau bertentangan dengan
m

ub

Pasal 1339 KUHPerdata, karena penerapan Exclusive license agreement


(perjanjian lisensi ekslusif) tertanggal 23 Januari 2007 tidak hanya semata-mata
ka

ep

terikat pada pasal-pasal dalam Exclusive license agreement (perjanjian lisensi


ekslusif) tertanggal 23 Januari 2007 saja namun juga pada hal-hal yang
ah

diharuskan oleh:
R

es

i. Kepatutan:
M

ng

on

Hal. 17 dari 38 hal. Put. No. 631 K/Pdt.Sus/2012


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 17
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Karena secara ekonomi, bisnis dan hukum pada umumnya, kegiatan usaha

R
seperti yang dijalankan oleh Tergugat dalam bidang Toko Serba Ada

si
Eksklusif Harvey Nichols adalah jenis usaha waralaba dan bukan jenis usaha

ne
ng
lisensi, sehingga adalah patut dilandasi oleh perjanjian waralaba bukan
perjanjian lisensi;

do
ii. Undang-undang:
gu Yaitu PP No. 16 tahun 1997 tentang Waralaba jo. Peraturan Menteri
Perdagangan No. 12/M-DAG/PER/3/2006 tahun 2006 tentang Ketentuan dan

In
A
Tata Cara Penerbitan Surat Tanda Pendaftaran Usaha Waralaba jo. PP No.
42 tahun 2007 tentang Waralaba jo. Peraturan Menteri Perdagangan No. 31/
ah

lik
M-DAG/PER/8/2008 tahun 2008 tentang Penyelenggaraan Waralaba; dan,
iii. Ketertiban umum:
am

ub
Karena seyogianya pelaksanaan usaha/bisnis waralaba di Indonesia harus
memenuhi atau tidak melanggar ketertiban umum yang ada di Indonesia cq.
peraturan perundang-undangan yang berlaku (cq. PP No. 16 tahun 1997
ep
k

tentang Waralaba jo. Peraturan Menteri Perdagangan No. 12/M-DAG/


ah

PER/3/2006 tahun 2006 tentang Ketentuan dan Tata Cara Penerbitan Surat
R

si
Tanda Pendaftaran Usaha Waralaba jo. PP No. 42 tahun 2007 tentang
Waralaba jo. Peraturan Menteri Perdagangan No. 31/M-DAG/PER/8/2008

ne
ng

tahun 2008 tentang Penyelenggaraan Waralaba);


e. Bahwa oleh karena Exclusive license agreement (perjanjian lisensi ekslusif)

do
gu

tertanggal 23 Januari 200 melanggar atau bertentangan dengan peraturan


perundang-undangan yang berlaku di Republik Indonesia (cq. Pasal 1320 butir 4
In
jo. Pasal 1337 jo. Pasal 1339 KUHPerdata jo. PP No. 16 tahun 1997 tentang
A

Waralaba jo. Peraturan Menteri Perdagangan No. 12/M-DAG/PER/3/2006 tahun


2006 tentang Ketentuan dan Tata Cara Penerbitan Surat Tanda Pendaftaran
ah

lik

Usaha Waralaba jo. PP No. 42 tahun 2007 tentang Waralaba jo. Peraturan
Menteri Perdagangan No. 31/M-DAG/PER/8/2008 tahun 2008 tentang
m

ub

Penyelenggaraan Waralaba), maka putusan akhir dan adendum putusan akhir


tersebut harus batal demi hukum atau dibatalkan menurut hukum, dan karenanya
ka

ep

tidak berkekuatan hukum dengan segala akibat hukumnya;


7. Bahwa putusan akhir dan adendum putusan akhir dalam perkara Arbitrase
ah

Internasional kasus IDRS 129100009 harus batal demi hukum atau dibatalkan
R

es

menurut hukum, dan karenanya tidak berkekuatan hukum dengan segala akibat
M

hukumnya, karena Arbiter tunggal yang memeriksa, mengadili dan memutus


ng

on

18
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 18
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
perkara Arbitrase Internasional kasus IDRS 129100009 mengabaikan prinsip audi et

R
alteram partem, yaitu mendengar kedua belah pihak;

si
a. Bahwa Pasal V paragrap 1 butir (b) Konvensi New York menyatakan sebagai

ne
ng
berikut:
Article V paragraph 1 point (b) Konvensi New York:

do
Recognition and enforcement of the award may be refused, at the request of the
gu party against whom it is invoked, only if that party furnishes to the competent
authority where the recognition and enforcement is sought, proof that:

In
A
The party against whom the award is invoked was not given proper notice of the
appointment of the arbitrator or of the arbitration proceedings or was otherwise
ah

lik
unable to present his case; or
Dengan terjemahan sebagai berikut:
am

ub
Pasal V ayat 1 butir (b) Konvensi New York:
Pengakuan dan pelaksanaan putusan dapat ditolak, atas permintaan dari pihak
yang terhadapnya suatu putusan dimintakan, hanya jika pihak tersebut
ep
k

mengajukannya kepada pihak yang berwenang di tempat pengakuan dan


ah

pelaksanaan tersebut dimintakan, membuktikan bahwa:


R

si
Pihak yang terhadapnya suatu putusan dimintakan tidak diberitahu secara wajar
mengenai penunjukan Wasit atau persidangan Arbitrase atau telah dinyatakan

ne
ng

tidak dapat mengajukan sengketanya; atau


b Bahwa dalam suatu persidangan cq. Arbitrase terdapat asas utama yaitu asas

do
gu

audi et alteram partem yang artinya kedua belah pihak harus didengar dan diperlakukan
sama serta tidak memihak dan tidak membedakan orang (eines mannes rede, ist keines
mannes rede, man soll sie horen beide, horen van beide partijen), sehingga kehadiran
In
A

kedua belah pihak dalam seluruh persidangan cq. Arbitrase mutlak diperlukan agar para
pihak dapat didengar oleh Arbiter cq. Arbiter tunggal yang memeriksa, mengadili dan
ah

lik

memutuskan perkara tersebut, yang pada akhirnya memberikan keadilan pada semua
pihak (vide Pasal 5 ayat 1 UU No. 4/2004 jo. Pasal 132a; Pasal 121 ayat 2 HIR jo. Pasal
m

ub

47 Rv);
c Bahwa ternyata Arbiter tunggal tidak memberitahukan secara langsung dan patut
ka

ep

menurut hukum kepada para Penggugat mengenai persidangan Arbitrase, sehingga para
Penggugat tidak mengikuti/hadir dalam persidangan Arbitrase dan Arbiter tunggal
ah

hanya menerima/ mendengar keterangan dari Tergugat saja secara sepihak tanpa
R

es

memberikan kesempatan kepada para Penggugat dan tanpa kehadiran para Penggugat,
M

perbuatan mana jelas sangat melanggar asas audi et alteram partem (vide Pasal 5 ayat 1
ng

on

Hal. 19 dari 38 hal. Put. No. 631 K/Pdt.Sus/2012


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 19
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
UU No. 4/2004 jo. Pasal 132a; Pasal 121 ayat 2 HIR jo. Pasal 47 Rv) dan Pasal V

R
paragraph 1 butir (b) Konvensi New York;

si
d Bahwa berdasarkan hal tersebut di atas, putusan akhir dan adendum putusan

ne
ng
akhir harus batal demi hukum atau dibatalkan menurut hukum dan karenanya tidak
berkekuatan hukum dengan segala akibat hukumnya, karena bertentangan dengan asas

do
audi et alteram partem sebagaimana disyaratkan dalam ketentuan perundang-undangan
gu yang berlaku (vide Pasal 5 ayat 1 UU No. 4/2004 jo. Pasal 132a; Pasal 121 ayat 2 HIR
jo. Pasal 47 Rv) dan Pasal V paragraph 1 butir (b) Konvensi New York);

In
A
1 Bahwa putusan akhir dan adendum putusan akhir dalam perkara Arbitrase
Internasional kasus IDRS 129100009 harus batal demi hukum atau dibatalkan
ah

lik
menurut hukum dan karenanya tidak berkekuatan hukum dengan segala akibat
hukumnya, karena penunjukkan Arbiter tunggal cq. Tuan Stephen Males cacat
am

ub
secara hukum dan tidak memenuhi syarat-syarat Exclusive license agreement
(perjanjian lisensi ekslusif) tertanggal 23 Januari 2007;
a Bahwa Pasal 15.2 Exclusive license agreement (perjanjian lisensi ekslusif)
ep
k

tertanggal 23 Januari 2007 menyatakan:


ah

Any dispute or difference arising out of or in connection with this Agreement


R

si
shall be referred to the arbitration of a sole arbitrator to be appointed in
accordance with S.16 (3) of the Arbitration Act 1996 ("the Act"), the seat of such

ne
ng

arbitration being hereby designated as London, England. In the event of failure


of the parties to make the appointment pursuant to S.16 (3) of the Act, the

do
gu

appointment shall be made by the President for the time being of the Chartered
Institute of Arbitrators. The arbitrator shall decide the dispute according to the
substantive laws of England and Wales;
In
A

Dengan terjemahan resminya sebagai berikut:


Setiap perselisihan atau perbedaan yang timbul dari atau yang berhubungan
ah

lik

dengan Perjanjian ini akan dirujuk kepada arbitrase dari seorang Wasit tunggal
yang akan ditunjuk sesuai dengan S.16 (3) Undang-Undang Arbitrase 1996
m

ub

("Undang-Undang"), tempat kedudukan dari Arbitrase tersebut dengan ini


ditunjuk London, Inggris. Dalam hal kegagalan para pihak untuk membuat
ka

ep

penunjukkan mengenai S.16 (3) dari Undang-Undang, penunjukkan akan dibuat


oleh Presiden yang untuk saat ini dari Chartered Institute of Arbitrators. Wasit
ah

akan memutuskan perselisihan tersebut sesuai dengan prinsip-prinsip hukum


R

es

substantif Inggris dan Wales;


M

ng

on

20
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 20
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
b Bahwa berdasarkan Pasal 15.2 Exclusive license agreement (perjanjian lisensi

R
ekslusif) tertanggal 23 Januari 2007, pihak yang menunjuk Arbiter tunggal

si
apabila para pihak gagal menunjuk para Arbiter adalah Presiden Chartered

ne
ng
Institute of Arbitrators pada saat itu;
c Bahwa ternyata penunjukkan Arbiter tunggal cq. Tuan Stephen Males dilakukan

do
oleh IDRS Ltd., yang beralamat di 24 Angel Gate, City Road, London EC1V
gu 2PT, Inggris, dengan suratnya tertanggal 14 Mei 2010 dan bukan Presiden
Chartered Institute of Arbitrators;

In
A
d Bahwa penunjukkan Tuan Stephen Males sebagai Arbiter tunggal oleh IDRS
Ltd. tersebut adalah keliru, bertentangan dengan prinsip-prinsip hukum yang
ah

lik
berlaku dan Pasal 15.2 Exclusive license agreement (perjanjian lisensi ekslusif)
tertanggal 23 Januari 2007 karenanya adalah menurut hukum setiap produk yang
am

ub
dihasilkan oleh Arbiter tunggal yang penunjukkannya cacat dan tidak sah secara
hukum (dalam hal ini putusan akhir dan adendum putusan akhir) menjadi tidak
sah, cacat, batal demi hukum dan bertentangan dengan hukum;
ep
k

e Bahwa dengan demikian, putusan akhir dan adendum putusan akhir yang
ah

didasarkan atas penunjukkan yang tidak sah tersebut harus batal demi hukum
R

si
atau dibatalkan menurut hukum dan karenanya tidak berkekuatan hukum dengan
segala akibat hukumnya;

ne
ng

9. Bahwa putusan akhir dan adendum putusan akhir dalam perkara Arbitrase
Internasional kasus IDRS 129100009 harus batal demi hukum atau dibatalkan

do
gu

menurut hukum dan karenanya tidak berkekuatan hukum dengan segala akibat
hukumnya, karena kuasa yang digunakan oleh Tergugat untuk mendaftarkan
In
putusan akhir dan adendum putusan akhir adalah bukan kuasa sebagaimana
A

disyaratkan oleh ketentuan hukum yang berlaku;


a. Bahwa Pasal 67 ayat (1) UU No. 30/1999 menyatakan sebagai berikut:
ah

lik

"Permohonan pelaksanaan putusan Arbitrase Internasional dilakukan setelah


putusan tersebut diserahkan dan didaftarkan oleh Arbiter atau kuasanya kepada
m

ub

Panitera Pengadilan Negeri;"


b. Bahwa amar putusan akhir dan adendum putusan akhir mengenai pemberian
ka

ep

kuasa menyatakan sebagai berikut:


Putusan akhir:
ah

74. I authorise each of the parties severally to register this award in Indonesia
R

es

(or in any country where such registration is necessary) and if necessary


M

to instruct local counsel to do so;


ng

on

Hal. 21 dari 38 hal. Put. No. 631 K/Pdt.Sus/2012


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 21
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Dengan terjemahan sebagai berikut:

R
74. Saya memberikan kuasa kepada masing-masing pihak secara sendiri-

si
sendiri untuk mendaftarkan putusan ini di Indonesia (atau di Negara lain

ne
ng
dimana pendaftaran tersebut dianggap perlu) dan jika perlu memerintahkan
penasehat hukum lokal untuk melakukannya;

do
Adendum putusan akhir:
gu 18. I authorise each of the parties severally to register this award in Indonesia
(or in any country where such registration is necessary) and if necessary

In
A
to instruct local counsel to do so;
Dengan terjemahan sebagai berikut:
ah

lik
18. Saya memberikan kuasa kepada masing-masing pihak secara sendiri-
sendiri untuk mendaftarkan putusan ini di Indonesia (atau di Negara lain
am

ub
dimana pendaftaran tersebut dianggap perlu) dan jika perlu memerintahkan
penasehat hukum lokal untuk melakukannya;
c. Bahwa pendaftaran putusan akhir dan adendum putusan akhir pada Panitera
ep
k

Pengadilan Negeri Jakarta Pusat dilakukan oleh kuasa hukum Tergugat cq. Offy
ah

Syofiah, SH., berdasarkan surat kuasa khusus tertanggal 2 Juli 2010 dari Harvey
R

si
Nichols and Company Limited selaku pemberi kuasa cq. Tergugat;
d. Bahwa kuasa yang diberikan kepada Offy Syofiah, SH., tertanggal 2 Juli 2010

ne
ng

tersebut mengandung cacat hukum dan tidak sah menurut hukum, karena
kewenangan atau alas hak pemberian kuasa diberikan oleh Arbiter pada saat

do
gu

penerbitan putusan akhir dan/atau adendum putusan akhir yaitu pada tanggal 8
September 2010 dan 7 Oktober 2010 sebagaimana dinyatakan dalam amar-amar
In
putusan akhir dan adendum putusan akhir;
A

e. Bahwa Harvey Nichols and Company Limited cq. Tergugat memberikan kuasa
untuk mendaftarkan putusan akhir dan adendum putusan akhir kepada Offy
ah

lik

Syofiah, SH., jauh sebelum putusan akhir dan adendum putusan akhir
dikeluarkan oleh Arbiter tunggal;
m

ub

f. Bahwa pemberian kuasa oleh Tergugat kepada Offy Syofiah, SH., jauh sebelum
Arbiter tunggal memberikan kuasa melalui amar putusan akhir dan adendum
ka

ep

putusan akhir adalah bertentangan dengan hukum, karena pada saat itu (a) belum
ada (terjadi) pemberian kuasa dari Arbiter tunggal kepada Tergugat yang
ah

menjadi dasar atau memberikan kewenangan kepada Tergugat untuk menunjuk


R

es

pihak lain cq. kuasa hukumnya untuk mendaftarkan putusan akhir dan adendum
M

ng

on

22
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 22
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
putusan akhir, dan (b) Arbiter tunggal belum membuat dan/atau menerbitkan

R
putusan akhir dan adendum putusan akhir;

si
g. Bahwa disamping itu, kuasa yang diberikan Arbiter tunggal dalam amar-amar

ne
ng
putusan akhir dan adendum putusan akhir, adalah bukan surat kuasa khusus
sebagaimana yang disyaratkan oleh peraturan perundang-undangan yang berlaku

do
dan digunakan dalam hukum acara perdata;
gu h. Bahwa dengan demikian, kuasa yang diberikan oleh Arbiter tunggal kepada
Tergugat, dan oleh Tergugat kepada kuasa hukumnya untuk mendaftarkan

In
A
putusan akhir dan adendum putusan akhir mengandung cacat hukum, tidak sah
dan bertentangan dengan hukum, karenanya putusan akhir dan adendum putusan
ah

lik
akhir harus batal demi hukum atau dibatalkan menurut hukum;
10. Bahwa putusan akhir dan adendum putusan akhir dalam perkara Arbitrase
am

ub
Internasional kasus IDRS 129100009 harus batal demi hukum atau dibatalkan
menurut hukum, dan karenanya tidak berkekuatan hukum dengan segala akibat
hukumnya, karena pendaftaran putusan akhir dan adendum putusan akhir pada
ep
k

Panitera Pengadilan Negeri Jakarta Pusat mengandung cacat hukum dan tidak
ah

lengkap menurut hukum;


R

si
a. Bahwa Arbiter tunggal yang memeriksa, mengadili dan memutus perkara
Arbitrase Internasional kasus IDRS 129100009 telah mengeluarkan 3 (tiga)

ne
ng

putusan Arbitrase Internasional, yaitu:


i. Award on jurisdiction (putusan mengenai yurisdiksi) tertanggal 14 Juni 2010

do
gu

("putusan mengenai yurisdiksi"); dan,


ii. Final award tertanggal 8 September 2010 cq. putusan akhir; dan,
In
iii. Addendum to final award dated 8 September 2010 tertanggal 7 Oktober
A

2010 cq. adendum putusan akhir;


b. Bahwa adapun amar putusan mengenai yurisdiksi adalah sebagai berikut:
ah

lik

"VI-Award
40 For the reasons set out above I award and declare that:
m

ub

a Clause 15 of the Exclusive license agreement dated 23 January 2007


between the claimants and the respondents constitutes a valid and
ka

ep

binding arbitration agreement between the parties;


b My appointment as sole Arbitrator by the President of the Chartered
ah

Institute of Arbitrators on 12 May 2010 was valid dan effective so that


R

es

the arbitral tribunal is properly constituted;


M

ng

on

Hal. 23 dari 38 hal. Put. No. 631 K/Pdt.Sus/2012


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 23
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
c I have jurisdiction to determine the claimant's claim referred to

R
arbitration pursuant to its notice of arbitration dated 25 March 2010 and

si
request for the appointment of an Arbitrator dated 4 May 2010;

ne
ng
41 I reserve all questions relating to the costs of the jurisdiction issue;
42 The seat of this arbitration is London;

do
43 I authorize each of the parties severally to register this award in Indonesia and
gu if necessary to instruct local Indonesian counsel to do so;"
Dengan terjemahan sebagai berikut:

In
A
"VI-Putusan
ah

lik
40 Untuk alasan-alasan yang dikemukakan di atas, saya memutuskan dan
menyatakan bahwa:
am

ub
a Pasal 15 dan Perjanjian lisensi ekslusif tertanggal 23 Januari 2007 antara
Pemohon dan para Termohon merupakan perjanjian arbitrase yang sah dan
mengikat antara para pihak;
ep
k

b Penunjukan saya sebagai Wasit tunggal oleh Presiden dari Chartered Institute of
ah

Arbitrators pada 12 Mei 2010 adalah sah dan efektif sehingga Majelis Arbitrase
R

si
dibentuk secara patut;
c Saya memiliki yurisdiksi untuk menyelesaikan tuntutan Pemohon merujuk pada

ne
ng

Arbitrase sesuai dengan pemberitahuan Arbitrase tertanggal 25 Maret 2010 dan


permohonan untuk penunjukan seorang Wasit tertanggal 4 Mei 2010;

do
gu

41 Saya menahan seluruh pertanyaan berkaitan dengan biaya dari masalah


yurisdiksi;
42 Kedudukan Arbitrase ini adalah di London;
In
A

43 Saya memberikan kuasa kepada masing-masing pihak secara sendiri-sendiri


untuk mendaftarkan putusan ini di Indonesia dan jika perlu untuk memerintahkan
ah

lik

penasihat hukum lokal Indonesia untuk melakukannya";


c. Bahwa apabila benar, quod non, berdasarkan putusan mengenai yurisdiksi, a)
m

ub

Exclusive license agreement (perjanjian lisensi ekslusif) tertanggal 23 Januari


2007 merupakan perjanjian yang sah dan mengikat, (b) penunjukkan Tuan
ka

ep

Stephen Males sebagai Arbiter tunggal adalah sah dan efektif dan (c) Arbiter
tunggal memiliki yurisdiksi untuk menyelesaikan tuntutan Tergugat;
ah

d. Bahwa keabsahan pemeriksaan dan penyelesaian perkara Arbitrase Internasional


R

es

kasus IDRS 129100009 adalah didasarkan pada putusan mengenai yurisdiksi


M

yang memberikan kewenangan kepada Arbiter tunggal untuk memeriksa,


ng

on

24
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 24
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
mengadili dan memutus perkara tersebut dengan objek sengketa Exclusive

R
license agreement (perjanjian lisensi ekslusif) tertanggal 23 Januari 2007;

si
e. Bahwa dengan demikian, ketiga putusan Arbitrase tunggal yaitu putusan

ne
ng
mengenai yurisdiksi, putusan akhir dan adendum putusan akhir adalah satu
kesatuan dan tidak dapat dipisahkan satu sama lain menurut hukum, dimana

do
apabila putusan mengenai yurisdiksi ditiadakan atau diabaikan, maka putusan
gu akhir dan adendum putusan akhir mengandung cacat hukum, tidak sah dan tidak
berdasar dan karenanya harus batal demi hukum;

In
A
f. Bahwa Tergugat hanya mendaftarkan putusan akhir dan adendum putusan akhir
pada Panitera Pengadilan Negeri Jakarta Pusat tanpa mendaftarkan putusan
ah

lik
mengenai yurisdiksi;
g. Bahwa pendaftaran yang dilakukan oleh Tergugat atas putusan akhir dan
am

ub
adendum putusan akhir tersebut adalah cacat hukum, tidak sah, tidak lengkap
secara hukum, tidak berdasar dan karenanya harus batal demi hukum, karena
putusan akhir dan adendum putusan akhir tidak memiliki landasan hukum dan
ep
k

tidak dapat berdiri sendiri tanpa alas/dasar hukumnya, yaitu putusan mengenai
ah

yurisdiksi;
R

si
h. Bahwa dengan demikian, putusan akhir dan adendum putusan akhir batal demi
hukum atau harus dibatalkan menurut hukum, dan karenanya tidak berkekuatan

ne
ng

hukum dengan segala akibat hukumnya karena pendaftarannya cacat hukum,


tidak sah, tidak lengkap secara hukum, dan tidak mempunyai alas atau dasar

do
gu

hukum;
11. Bahwa oleh karena terdapat kekhawatiran para Penggugat bahwa Tergugat akan
In
melakukan tindakan pelaksanaan eksekusi atas putusan akhir dan adendum putusan
A

akhir dan juga untuk mencegah kerugian yang berkelanjutan akibat pelaksanaan
eksekusi tersebut, maka sebelum adanya putusan yang telah memperoleh kekuatan
ah

lik

hukum tetap (inkracht van gewijsde), para Penggugat mohon kepada Majelis Hakim
yang terhormat untuk memutuskan dan menetapkan putusan provisi sebagai berikut:
m

ub

a. Menghukum Tergugat atau kuasanya atau siapapun yang mendapat hak dari
Tergugat, untuk tidak melaksanakan dan/atau melakukan tindakan hukum
ka

ep

apapun yang berhubungan dengan pelaksanaan sebagian atau seluruh isi final
award dalam perkara Arbitrase Internasional antara Harvey Nichols & Co.Ltd.,
ah

sebagai Pemohon dan (1) PT. Hamparan Nusantara, (2) PT. Mitra Adiperkasa,
R

es

Tbk. sebagai para Termohon (kasus IDRS 129100009) tertanggal 8 September


M

2010, dan Addendum to final award dated 8 September 2010 dalam perkara
ng

on

Hal. 25 dari 38 hal. Put. No. 631 K/Pdt.Sus/2012


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 25
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Arbitrase Internasional antara Harvey Nichols & Co.Ltd., sebagai Pemohon dan

R
(1) PT. Hamparan Nusantara, (2) PT. Mitra Adiperkasa, Tbk. sebagai para

si
Termohon (kasus IDRS 129100009) tertanggal 7 Oktober 2010, sampai adanya

ne
ng
putusan Hakim dalam perkara ini yang berkekuatan hukum tetap (status quo);
b. Menghukum Tergugat untuk membayar uang paksa (dwangsom) kepada para

do
Penggugat sebesar Rp. 1.000.000.000,- (satu milyar rupiah) setiap hari terhitung
gu sejak tanggal putusan provisi diterbitkan apabila Tergugat atau kuasanya atau
siapapun yang mendapat hak dari Tergugat tidak melaksanakan isi putusan

In
A
provisi ini;
12. Bahwa oleh karena gugatan ini diajukan berdasarkan bukti-bukti otentik yang sah
ah

lik
menurut hukum, maka telah cukup beralasan gugatan ini dapat diterima dan/atau
dikabulkan menurut hukum dan dapat dijalankan terlebih dahulu (uitvoerbaar bij
am

ub
voorraad) meskipun ada perlawanan (verzet), banding atau kasasi;
Bahwa berdasarkan hal-hal tersebut di atas, para Penggugat mohon kepada
Pengadilan Negeri Jakarta Pusat supaya memberikan putusan yang dapat dijalankan
ep
k

lebih dahulu, sebagai berikut:


ah

Dalam Provisi:
R

si
1. Mengabulkan gugatan provisi para Penggugat untuk seluruhnya;
2. Menghukum Tergugat atau kuasanya atau siapapun yang mendapat hak dari

ne
ng

Tergugat untuk tidak melaksanakan dan/atau melakukan tindakan hukum apapun


yang berhubungan dengan pelaksanaan sebagian atau seluruh isi final award dalam

do
gu

perkara Arbitrase Internasional antara Harvey Nichols & Co.Ltd., sebagai Pemohon
dan (1) PT. Hamparan Nusantara, (2) PT. Mitra Adiperkasa, Tbk. sebagai para
In
Termohon (kasus IDRS 129100009) tertanggal 8 September 2010, dan Addendum to
A

final award dated 8 September 2010 dalam perkara Arbitrase Internasional antara
Harvey Nichols & Co.Ltd., sebagai Pemohon dan (1) PT. Hamparan Nusantara, (2)
ah

lik

PT. Mitra Adiperkasa, Tbk. sebagai para Termohon (kasus IDRS 129100009)
tertanggal 7 Oktober 2010, sampai adanya putusan Hakim dalam perkara ini yang
m

ub

berkekuatan hukum tetap (status quo);


3. Menghukum Tergugat untuk membayar uang paksa (dwangsom) kepada para
ka

ep

Penggugat sebesar Rp. 1.000.000.000,- (satu milyar rupiah) setiap hari terhitung
sejak tanggal putusan provisi diterbitkan apabila Tergugat atau kuasanya atau
ah

siapapun yang mendapat hak dari Tergugat tidak melaksanakan isi putusan provisi
R

es

ini;
M

4. Menangguhkan biaya perkara sampai dengan putusan akhir;


ng

on

26
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 26
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Dalam Pokok Perkara:

R
1. Mengabulkan gugatan para Penggugat untuk seluruhnya;

si
2. Menyatakan final award dalam perkara Arbitrase Internasional antara Harvey

ne
ng
Nichols & Co.Ltd., sebagai Pemohon dan (1) PT. Hamparan Nusantara, (2) PT.
Mitra Adiperkasa, Tbk. sebagai para Termohon (kasus IDRS 129100009) tertanggal

do
8 September 2010, dan Addendum to final award dated 8 September 2010 dalam
gu perkara Arbitrase Internasional antara Harvey Nichols & Co.Ltd., sebagai Pemohon
dan (1) PT. Hamparan Nusantara, (2) PT. Mitra Adiperkasa, Tbk. sebagai para

In
A
Termohon (kasus IDRS 129100009) tertanggal 7 Oktober 2010 melanggar dan
bertentangan dengan hukum yang berlaku di Indonesia;
ah

lik
3. Menyatakan batal dan tidak sah dan karenanya tidak berkekuatan hukum final
award dalam perkara Arbitrase Internasional antara Harvey Nichols & Co.Ltd.,
am

ub
sebagai Pemohon dan (1) PT. Hamparan Nusantara, (2) PT. Mitra Adiperkasa, Tbk.
sebagai para Termohon (kasus IDRS 129100009) tertanggal 8 September 2010, dan
Addendum to final award dated 8 September 2010 dalam perkara Arbitrase
ep
k

Internasional antara Harvey Nichols & Co.Ltd., sebagai Pemohon dan (1) PT.
ah

Hamparan Nusantara, (2) PT. Mitra Adiperkasa, Tbk. sebagai para Termohon (kasus
R

si
IDRS 129100009) tertanggal 7 Oktober 2010 dengan segala akibat hukumnya;
4. Menghukum Tergugat untuk tunduk dan taat pada putusan perkara ini;

ne
ng

5. Menyatakan putusan perkara ini dapat dilaksanakan terlebih dahulu walaupun ada
bantahan (verzet), banding atau kasasi (uitvoerbaar bij voorraad);

do
gu

6. Menghukum Tergugat untuk membayar biaya perkara;


Menimbang, bahwa terhadap gugatan tersebut di atas, Tergugat mengajukan
In
eksepsi yang pada pokoknya atas dalil-dalil sebagai berikut:
A

Dalam eksepsi kompetensi absolut;


A. Berdasarkan Undang-undang No. 30 Tahun 1999 tentang Arbitrase dan Alternatif
ah

lik

Penyelesaian Sengketa ("UU Arbitrase"), putusan Arbitrase IDSR 129100009 yang


dikeluarkan oleh Arbiter tunggal Stephen Males qc. yang ditunjuk oleh President of
m

ub

The Chartered Institute of Arbitrators di London, Inggris ("Putusan Arbitrase


IDSR 129100009") merupakan putusan Arbitrase Internasional;
ka

ep

1. Pasal 1 ayat 9 dari UU Arbitrase menyatakan:


"Putusan Arbitrase Internasional adalah putusan yang dijatuhkan oleh suatu
ah

lembaga Arbitrase atau Arbiter perorangan di luar wilayah hukum Republik


R

es

Indonesia, atau putusan suatu lembaga Arbitrase atau Arbiter perorangan yang
M

ng

on

Hal. 27 dari 38 hal. Put. No. 631 K/Pdt.Sus/2012


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 27
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
menurut ketentuan hukum Republik Indonesia dianggap sebagai suatu putusan

R
Arbitrase internasional";

si
2. Bahwa Arbiter tunggal Stephen Males qc. yang ditunjuk oleh President of The

ne
ng
Chartered Institute of Arbitrators yang bertempat di London, Inggris,
menjatuhkan Final award tanggal 8 September 2010 ("putusan akhir") dan

do
Addendum to final award tanggal 8 Oktober 2010 ("adendum putusan akhir")
gu dalam perkara arbitrase antara para Penggugat dan Tergugat dan terdaftar dalam
putusan Arbitrase IDSR 129100009 ("Putusan Arbitrase IDSR 129100009")

In
A
(vide bukti T-1);
3. Putusan Arbitrase IDSR 129100009 a quo dijatuhkan di London, Inggris,
ah

lik
sebagaimana dinyatakan dalam angka 16 putusan Arbitrase IDSR 129100009
sebagai berikut:
am

ub
"16. The seat of this Arbitration is London";
Terjemahannya dalam Bahasa Indonesia adalah sebagai berikut:
"Tempat dimana Arbitrase ini dilangsungkan adalah di London"
ep
k

4. Oleh karena itu, putusan Arbitrase IDSR 129100009 merupakan putusan yang
ah

dijatuhkan di luar wilayah hukum Republik Indonesia, sehingga berdasarkan UU


R

si
Arbitrase, putusan Arbitrase IDSR 129100009 dinyatakan sebagai putusan
Arbitrase Internasional;

ne
ng

B. Pengadilan Negeri Jakarta Pusat tidak berwenang mengadili permohonan


pembatalan putusan Arbitrase Internasional;

do
gu

5. Permohonan pembatalan putusan Arbitrase sebagaimana diatur dalam Pasal 70


sampai dengan Pasal 72 UU Arbitrase hanya mengatur pembatalan putusan
In
Arbitrase Nasional dan bukan pembatalan putusan Arbitrase Internasional;
A

6. Mahkamah Agung Republik Indonesia telah dengan secara tegas mengatur hal
ini dalam pedoman yang telah dikeluarkan kepada seluruh Pejabat struktural dan
ah

lik

fungsional beserta Aparat peradilan melalui Pedoman Pelaksanaan Tugas dan


Administrasi Pengadilan dalam Empat Lingkungan Peradilan sebagaimana
m

ub

terlampir dalam Surat Keputusan Ketua Mahkamah Agung Republik Indonesia


nomor: KMA/032/SK/IV.2006;
ka

ep

7. Dalam Pedoman Pelaksanaan Tugas dan Administrasi Pengadilan Buku II,


halaman 178 dinyatakan dengan tegas sebagai berikut:
ah

"C. Pembatalan Putusan Arbitrase


R

es

1. Yang dapat dimohonkan pembatalan adalah putusan Arbitrase Nasional,


M

sepanjang memenuhi persyaratan yang diatur dalam Undang-Undang No.


ng

on

28
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 28
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
30 Tahun 1999, sesuai ketentuan Pasal 70 sampai dengan Pasal 72

R
Undang-Undang No. 30 Tahun 1999." (Vide bukti T-2);

si
8. Dari ketentuan di atas, terlihat dengan jelas bahwa putusan Arbitrase yang dapat

ne
ng
dimohonkan pembatalan kepada Pengadilan Negeri hanya terbatas kepada
putusan Arbitrase Nasional saja, itu pun sepanjang putusan Arbitrase Nasional

do
tersebut memenuhi syarat pembatalan sebagaimana diatur dalam UU Arbitrase.
gu Adapun putusan Arbitrase Internasional tidak dapat dimohonkan pembatalan
kepada Pengadilan Negeri;

In
A
9. Dengan demikian, jelas bahwa Pengadilan Negeri Jakarta Pusat tidak berwenang
untuk mengadili permohonan pembatalan putusan Arbitrase IDSR 129100009
ah

lik
karena putusan Arbitrase IDSR 129100009 a quo merupakan putusan Arbitrase
Internasional dan bukan putusan Arbitrase Nasional;
am

ub
10. Lebih lanjut, dalam butir kedua Surat Keputusan Ketua Mahkamah Agung
Republik Indonesia nomor: KMA/032/SK/IV.2006, Ketua Mahkamah Agung
Republik Indonesia menetapkan: "Memerintahkan kepada semua Pejabat
ep
k

struktural dan fungsional beserta Aparat peradilan untuk melaksanakan


ah

Pedoman Pelaksanaan Tugas dan Administrasi Pengadilan sebagaimana tersebut


R

si
dalam Buku II secara seragam, disiplin, tertib dan bertanggung jawab." (Vide
bukti T-3);

ne
ng

11. Jelas bahwa dengan adanya surat keputusan di atas, Mahkamah Agung Republik
Indonesia telah secara khusus memberikan arahan yang wajib diikuti oleh semua

do
gu

Pejabat struktural dan fungsional beserta Aparat Pengadilan, yang isinya


menyatakan bahwa Pengadilan Negeri tidak dapat menerima permohonan
In
pembatalan putusan Arbitrase Internasional, karena yang dapat dimohonkan
A

pembatalan hanyalah permohonan pembatalan putusan Arbitrase Nasional saja;


12. Berdasarkan hal di atas, Penggugat memohon agar yang mulia Majelis Hakim
ah

lik

Pengadilan Negeri Jakarta Pusat menyatakan dirinya tidak berwenang untuk


mengadili perkara a quo karena perkara a quo merupakan perkara permohonan
m

ub

pembatalan putusan Arbitrase Internasional;


C. Menurut Konvensi New York, Pengadilan yang berwenang untuk mengadili
ka

ep

permohonan pembatalan putusan Arbitrase Internasional adalah Pengadilan di


tempat putusan arbitrase tersebut dijatuhkan;
ah

13. Konvensi New York mengenai Pengakuan dan pelaksanaan putusan Arbitrase
R

es

Asing ("Konvensi New York"), sebagaimana telah diratifikasi oleh Republik


M

Indonesia melalui Keputusan Presiden No. 34/1981, tanggal 5 Agustus 1981,


ng

on

Hal. 29 dari 38 hal. Put. No. 631 K/Pdt.Sus/2012


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 29
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
menyatakan bahwa Pengadilan yang berwenang untuk mengadili permohonan

R
pembatalan putusan Arbitrase Internasional adalah Pengadilan di tempat putusan

si
arbitrase tersebut dijatuhkan;

ne
ng
14. Pasal V butir (e) menyatakan bahwa pelaksanaan suatu putusan Arbitrase
Internasional dapat ditolak apabila putusan Arbitrase Internasional tersebut telah

do
dibatalkan oleh:
gu "a competent authority of the country in which, or under the law of which, that
award was made";

In
A
Terjemahannya dalam Bahasa Indonesia adalah sebagai berikut: "Lembaga yang
berwenang di Negara di mana, atau berdasarkan hukum mana putusan tersebut
ah

lik
dijatuhkan";
15. Putusan Arbitrase IDSR 129100009 dijatuhkan di London, Inggris. Oleh karena
am

ub
itu, sekiranya terdapat alasan pembatalan putusan arbitrase dalam putusan
Arbitrase IDSR 129100009 (quod non), para Penggugat harus mengajukan
permohonan pembatalan tersebut ke Pengadilan di London, Inggris, dan bukan
ep
k

Pengadilan di Indonesia;
ah

Bahwa terhadap gugatan tersebut, Pengadilan Negeri Jakarta Pusat telah


R

si
mengambil putusan sela, yaitu putusan No. 126/Pdt.G/2011/PN.Jkt.Pst tanggal 13
Oktober 2011 yang amarnya sebagai berikut:

ne
ng

1 Menolak eksepsi kompetensi absolut Tergugat;


2 Menyatakan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat

do
gu

berwenang memeriksa dan mengadili perkara ini;


3 Memerintahkan kepada pihak yang berperkara
In
untuk melanjutkan pemeriksaan perkara hingga
A

putusan akhir;
4 Menangguhkan putusan biaya perkara hingga
ah

lik

putusan akhir;
Bahwa terhadap gugatan tersebut, Pengadilan Negeri Jakarta Pusat telah
m

ub

mengambil putusan akhir, yaitu putusan No. 126/Pdt.G/2011/PN.Jkt.Pst tanggal 20


Maret 2012 yang amarnya sebagai berikut:
ka

ep

• Menyatakan gugatan Penggugat tidak dapat diterima;

• Menghukum Penggugat membayar biaya perkara sebesar Rp. 266.000,- (dua


ah

ratus enam puluh enam ribu rupiah);


es

Menimbang, bahwa putusan sela Pengadilan Negeri Jakarta Pusat tersebut


M

ng

telah dijatuhkan dengan hadirnya Tergugat/Pemohon Kasasi pada tanggal 13 Oktober


on

30
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 30
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
2011, kemudian terhadapnya oleh Tergugat/Pemohon Kasasi, dengan perantaraan

R
kuasanya berdasarkan surat kuasa khusus tanggal 15 April 2011, diajukan permohonan

si
kasasi secara lisan pada tanggal 27 Oktober 2011 sebagaimana ternyata dari Akte

ne
ng
permohonan kasasi No. 85/Srt.Pdt.Kas/2011/PN.JKT.PST. jo. No. 126/PDT.G/2011/
PN.JKT.PST yang dibuat oleh Panitera Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, permohonan

do
mana diikuti dengan memori kasasi yang memuat alasan-alasan yang diterima di
gu Kepaniteraan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat tersebut pada tanggal 10 November
2011;

In
A
Bahwa setelah itu, oleh para Penggugat/para Termohon Kasasi yang pada
tanggal 9 Februari 2012 telah diberitahu tentang memori kasasi dari Tergugat/Pemohon
ah

lik
Kasasi, diajukan jawaban memori kasasi yang diterima di Kepaniteraan Pengadilan
Negeri Jakarta Pusat pada tanggal 23 Februari 2012;
am

ub
Menimbang, bahwa permohonan kasasi a quo beserta alasan-alasannya telah
diberitahukan kepada pihak lawan dengan saksama, diajukan dalam tenggang waktu dan
dengan cara yang ditentukan dalam undang-undang, maka oleh karena itu permohonan
ep
k

kasasi tersebut formal dapat diterima;


ah

Menimbang, bahwa alasan-alasan kasasi yang diajukan oleh Pemohon Kasasi/


R

si
Tergugat dalam memori kasasinya tersebut pada pokoknya ialah:
Dalam eksepsi kompetensi absolut;

ne
ng

A Keberatan pertama;
Judex Facti tingkat pertama salah dalam menerapkan Pasal 1 UU Arbitrase serta

do
gu

tidak konsisten dalam menguraikan fakta antara pertimbangan hukum dan amar
putusan;
In
1. Bahwa berdasarkan apa yang kami dengar dan kami catat dari pembacaan
A

putusan sela a quo, Hakim Judex Facti menyatakan:


"Menimbang, bahwa setelah Majelis memperhatikan alasan-alasan yang
ah

lik

dikemukakan oleh Tergugat dan Penggugat mengenai eksepsi ini Majelis Hakim
berpendapat bahwa dalam seluruh peraturan perundang-undangan maupun
m

ub

sumber-sumber lain yang dijadikan alasan eksepsi Tergugat maupun jawaban


Penggugat tersebut ternyata tidak ada satupun ketentuan yang secara nyata atau
ka

ep

eksplisit menyatakan bahwa Pengadilan Negeri Jakarta Pusat tidak berwenang


untuk memeriksa dan mengadili perkara pembatalan putusan Arbitrase
ah

Internasional";
R

es

2. Bahwa pertimbangan hukum Majelis Hakim Judex Facti tingkat pertama


M

tersebut telah salah dalam menafsirkan peraturan perundang-undangan maupun


ng

on

Hal. 31 dari 38 hal. Put. No. 631 K/Pdt.Sus/2012


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 31
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
sumber-sumber lain yang berkaitan dengan pembatalan putusan Arbitrase

R
Internasional;

si
3. Bahwa Undang-undang No. 30 Tahun 1999 tentang Arbitrase dan Alternatif

ne
ng
Penyelesaian Sengketa ("UU Arbitrase") menggunakan istilah yang berbeda
antara putusan arbitrase yang dijatuhkan di dalam wilayah hukum Republik

do
Indonesia dengan putusan arbitrase yang dijatuhkan di luar wilayah hukum
gu Republik Indonesia. Khusus untuk putusan arbitrase yang dijatuhkan di luar
wilayah hukum Republik Indonesia, UU Arbitrase menggunakan istilah yang

In
A
telah ditentukan (defined term) yaitu istilah "Putusan Arbitrase Internasional"
(dengan penggunaan huruf kapital untuk setiap awal kata). Hal ini terlihat dalam
ah

lik
Pasal 1 Ayat (10) UU Arbitrase:
"Putusan Arbitrase Internasional adalah putusan yang dijatuhkan oleh suatu
am

ub
lembaga arbitrase atau arbiter perorangan di luar wilayah hukum Republik
Indonesia, atau putusan suatu lembaga arbitrase atau arbiter perorangan yang
menurut ketentuan hukum Republik Indonesia dianggap sebagai suatu putusan
ep
k

arbitrase internasional";
ah

4. Bahwa untuk putusan arbitrase yang dijatuhkan di dalam wilayah hukum


R

si
Republik Indonesia, UU Arbitrase hanya menggunakan istilah "putusan
arbitrase" (dengan penggunaan huruf kecil "p" dan "a" di awal kata);

ne
ng

5. Bahwa dengan adanya penggunaan dua istilah yang berbeda tersebut, maka jelas
para Pembuat undang-undang bermaksud untuk menerapkan pengaturan yang

do
gu

berbeda antara putusan arbitrase yang dijatuhkan di dalam negeri dan putusan
arbitrase yang dijatuhkan di luar negeri atau putusan Arbitrase Internasional;
In
6. Bahwa hal tersebut terlihat dalam Bab VI UU Arbitrase yang dengan konsisten
A

selalu menggunakan istilah "putusan arbitrase" ketika mengatur perihal putusan


ah

untuk arbitrase nasional dan menggunakan istilah "Putusan Arbitrase


lik

Internasional" ketika mengatur perihal putusan untuk Arbitrase Internasional;


7. Bahwa oleh karena itu, setiap ketentuan yang menggunakan istilah "putusan
m

ub

arbitrase" dalam UU Arbitrase seharusnya dipahami sebagai pengaturan bagi


ka

putusan arbitrase nasional saja dan setiap ketentuan yang menggunakan istilah
ep

"Putusan Arbitrase Internasional" seharusnya dipahami sebagai pengaturan bagi


putusan Arbitrase Internasional saja;
ah

8. Bahwa berdasarkan apa yang kami dengar dan kami catat dari pembacaan
es

putusan sela a quo, Hakim Judex Facti tingkat pertama menyatakan:


M

ng

on

32
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 32
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
"Menimbang, bahwa setelah memperhatikan ketentuan Pasal 1 ayat (9) UU No.

R
30 tahun 1999 tentang Arbitrase dan Alternatif Penyelesaian Sengketa serta

si
bukti T-1 tersebut, Majelis Hakim berpendapat bahwa dalil Tergugat yang

ne
ng
menyatakan bahwa putusan yang sedang disengketakan adalah putusan
Arbitrase Internasional dapat dibenarkan";

do
9. Bahwa pertimbangan Judex Facti tingkat pertama tersebut telah nyata
gu memperlihatkan, bahwa Majelis Hakim sependapat dengan eksepsi kompetensi
yang diajukan oleh Tergugat (sekarang Pemohon Banding) bahwa objek yang

In
A
disengketakan, yakni putusan Arbitrase Internasional ISDR 129100009, adalah
merupakan putusan Arbitrase lnternasional. Namun pada amar putusannya,
ah

lik
Majelis Hakim tidak konsisten dalam memberikan putusannya dengan
menyatakan bahwa "Pengadilan Negeri Jakarta Pusat berwenang memeriksa dan
am

ub
mengadili perkara ini";
Dengan demikian, jelas terlihat adanya ketidakkonsistenan antara pertimbangan
hukum yang diuraikan dan amar putusan dari Majelis Hakim yang memeriksa dan
ep
k

menjatuhkan putusan sela a quo;


ah

B Keberatan kedua;
R

si
Judex Facti tingkat pertama salah dalam menerapkan Pasal 65 UU Arbitrase sebagai
dasar kewenangannya dalam memeriksa dan mengadili perkara a quo;

ne
ng

1. Bahwa berdasarkan apa yang kami dengar dan kami catat dari pembacaan
putusan sela a quo oleh Hakim Judex Facti, Majelis Hakim Judex Facti

do
gu

menyatakan bahwa:
"Menimbang bahwa berdasarkan ketentuan tersebut apabila diterapkan dalam
In
perkara a quo maka Majelis Hakim berpendapat bahwa gugatan Penggugat
A

harus tetap diperiksa oleh Majelis Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Pusat
sebagai Pengadilan yang diberi kewenangan berdasarkan Pasal 65 UU No. 30
ah

lik

Tahun 1999 dengan terlebih dahulu mendengar dan memperhatikan hak-hak dari
pihak Tergugat untuk memberikan tanggapan";
m

ub

2. Bahwa Pasal 65 UU Arbitrase menyatakan bahwa: "Yang berwenang menangani


masalah pengakuan dan pelaksanaan putusan Arbitrase Internasional adalah
ka

ep

Pengadilan Negeri Jakarta Pusat;


3. Pasal 65 hingga Pasal 69 UU Arbitrase mengatur tatacara pengajuan
ah

permohonan pengakuan dan pelaksanaan putusan Arbitrase Internasional. Tidak


R

es

satupun pasal-pasal dalam UU Arbitrase yang mengatur tentang pembatalan


M

putusan Arbitrase Internasional;


ng

on

Hal. 33 dari 38 hal. Put. No. 631 K/Pdt.Sus/2012


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 33
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
4. Bahwa gugatan yang diajukan oleh para Penggugat (sekarang para Termohon

R
Banding) adalah merupakan gugatan "Pembatalan putusan Arbitrase

si
Internasional". Permohonan pembatalan putusan arbitrase diatur pada Pasal 70

ne
ng
UU Arbitrase. Pasal 70 UU Arbitrase menyatakan bahwa terhadap putusan
arbitrase dapat diajukan permohonan pembatalan apabila putusan tersebut

do
gu mengandung unsur-unsur tertentu yang disebutkan pada Pasal 70 tersebut;
5. Pasal 70 UU Arbitrase mengatur permohonan pembatalan putusan arbitrase
dalam negeri bukan putusan Arbitrase Internasional;

In
A
6. Pasal 65 hingga Pasal 69 UU Arbitrase merupakan tatacara bagi para Pemohon
pengakuan dan pelaksanaan putusan Arbitrase Internasional. Pasal-pasal tersebut
ah

lik
bukan merupakan tatacara pengajuan gugatan pembatalan putusan Arbitrase
Internasional;
am

ub
Maka oleh karena itu, Judex Facti telah salah dalam menerapkan Pasal 65 UU
Arbitrase sebagai dalil kewenangannya dalam menangani perkara gugatan
ep
pembatalan putusan Arbitrase Internasional;
k

C. Keberatan ketiga;
ah

Berdasarkan Konvensi New York, Pengadilan yang berwenang untuk mengadili


R

si
permohonan pembatalan putusan Arbitrase Internasional adalah Pengadilan di
tempat putusan arbitrase tersebut dijatuhkan;

ne
ng

1. Konvensi New York mengenai Pengakuan dan Pelaksanaan Putusan Arbitrase


Asing ("Konvensi New York"), yang telah diratifikasi oleh Republik Indonesia

do
gu

melalui Keputusan Presiden No. 34/1981, tanggal 5 Agustus 1981, menyatakan


bahwa Pengadilan yang berwenang untuk mengadili permohonan pembatalan
In
A

putusan Arbitrase Internasional adalah Pengadilan di tempat putusan arbitrase


tersebut dijatuhkan;
ah

lik

2. Pasal V butir (e) menyatakan bahwa pelaksanaan suatu putusan Arbitrase


Internasional dapat ditolak apabila putusan Arbitrase Internasional tersebut telah
dibatalkan oleh:
m

ub

"a competent authority of the country in which, or under the law of which, that
ka

a ward was made”;


ep

Terjemahannya dalam Bahasa Indonesia adalah sebagai berikut:


ah

“Lembaga yang berwenang di Negara di mana, atau berdasarkan hukum mana


R

putusan tersebut dijatuhkan";


es
M

ng

on

34
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 34
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
3. Putusan Arbitrase IDSR 129100009 adalah putusan Arbitrase Internasional yang

R
dijatuhkan di London, Inggris. Oleh karena itu, sekiranya terdapat alasan

si
pembatalan atas putusan Arbitrase IDSR 129100009, para Penggugat (sekarang

ne
ng
para Termohon Banding) harus mengajukan permohonan pembatalan tersebut ke
Pengadilan di London, Inggris, dan bukan Pengadilan di Indonesia;

do
gu D Keberatan keempat;
Pedoman yang dikeluarkan oleh Mahkamah Agung menyatakan bahwa yang dapat
dimohonkan pembatalan adalah hanya putusan arbitrase nasional, dan dengan

In
A
demikian Pengadilan Negeri tidak berwenang mengadili permohonan pembatalan
putusan Arbitrase Internasional;
ah

lik
1. Permohonan pembatalan putusan arbitrase sebagaimana diatur dalam Pasal 70
sampai dengan Pasal 72 UU Arbitrase hanya mengatur pembatalan putusan
am

ub
arbitrase nasional dan bukan pembatalan putusan Arbitrase Internasional;
2. Mahkamah Agung Republik Indonesia telah secara tegas mengatur hal ini dalam
ep
pedoman yang telah dikeluarkan kepada seluruh Pejabat struktural dan
k

fungsional beserta Aparat peradilan melalui Pedoman Pelaksanaan Tugas dan


ah

Administrasi Pengadilan dalam Empat Lingkungan Peradilan sebagaimana


R

si
terlampir dalam Surat Keputusan Ketua Mahkamah Agung Republik Indonesia
No. KMA/032/SK/IV.2006;

ne
ng

3. Dalam Pedoman Pelaksanaan Tugas dan Administrasi Pengadilan Buku II,


halaman 178 dinyatakan dengan tegas sebagai berikut:

do
gu

"C. Pembatalan putusan arbitrase


1. Yang dapat dimohonkan pembatalan adalah putusan arbitrase nasional,
In
sepanjang memenuhi persyaratan yang diatur dalam Undang-Undang No. 30
A

Tahun 1999, sesuai ketentuan Pasal 70 sampai dengan Pasal 72 Undang-Undang


ah

No. 30 Tahun 1999." (Vide bukti T-2);


lik

4. Dari ketentuan di atas, terlihat dengan jelas bahwa putusan arbitrase yang dapat
dimohonkan pembatalan kepada Pengadilan Negeri hanya terbatas kepada
m

ub

putusan arbitrase nasional saja, itupun sepanjang putusan arbitrase nasional


ka

tersebut memenuhi syarat pembatalan sebagaimana diatur dalam UU Arbitrase.


ep

Adapun putusan Arbitrase Internasional tidak dapat dimohonkan pembatalan


kepada Pengadilan Negeri;
ah

5. Dengan demikian, jelas bahwa Pengadilan Negeri Jakarta Pusat tidak berwenang
es

untuk mengadili permohonan pembatalan putusan Arbitrase IDSR 129100009


M

ng

on

Hal. 35 dari 38 hal. Put. No. 631 K/Pdt.Sus/2012


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 35
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
karena putusan Arbitrase IDSR 129100009 a quo merupakan putusan Arbitrase

R
Internasional dan bukan putusan arbitrase nasional;

si
6. Lebih lanjut, dalam butir kedua Surat Keputusan Ketua Mahkamah Agung

ne
ng
Republik Indonesia nomor: KMA/032/SK/IV.2006, Ketua Mahkamah Agung
Republik Indonesia menetapkan:

do
"Memerintahkan kepada semua Pejabat struktural dan fungsional beserta Aparat
gu peradilan untuk melaksanakan Pedoman Pelaksanaan Tugas dan Administrasi
Pengadilan sebagaimana tersebut dalam Buku II secara seragam, disiplin, tertib

In
A
dan bertanggung jawab." (Vide bukti T-3);
7. Jelas bahwa dengan adanya surat keputusan di atas, Mahkamah Agung Republik
ah

lik
Indonesia telah secara khusus memberikan arahan yang wajib diikuti oleh semua
Pejabat struktural dan fungsional beserta Aparat
am

ub
Pengadilan, yang isinya menyatakan, bahwa Pengadilan Negeri tidak dapat
menerima permohonan pembatalan putusan Arbitrase Internasional, karena yang
ep
dapat dimohonkan pembatalan hanyalah permohonan pembatalan putusan
k

arbitrase nasional saja;


ah

Menimbang, bahwa terhadap alasan-alasan kasasi tersebut di atas, Mahkamah


R

si
Agung berpendapat:
Bahwa alasan-alasan kasasi tersebut dapat dibenarkan, dengan pertimbangan

ne
ng

hukum sebagai berikut:


- Bahwa Pengadilan yang berwenang membatalkan putusan Arbitrase IDSR

do
gu

129100009 a quo adalah di Negara mana putusan arbitrase tersebut dibuat yaitu
Pengadilan di London, Inggris;
In
- Bahwa pembatalan putusan Arbitrase Internasional tidak diatur dalam perjanjian
A

internasional, oleh sebab itu Pengadilan Nasional suatu Negara tidak mungkin dapat
ah

membatalkan putusan Arbitrase Internasional;


lik

- Bahwa pembatalan putusan Arbitrase Internasional diatur dalam Konvensi New


York 1958 dan sepenuhnya diserahkan kepada masing-masing Negara peserta
m

ub

konvensi untuk menentukan sendiri kriteria dan dasar yang digunakan sebagai
ka

alasan pembatalan putusan arbitrase, sehingga Pengadilan Negeri Jakarta Pusat tidak
ep

berwenang, namun pertimbangan hukum Pengadilan Negeri tentang gugatan


prematur sudah tepat sebab landasan putusan adalah putusan Pengadilan Negeri
ah

Jakarta Selatan yang belum berkekuatan hukum tetap;


es

Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut di atas, Mahkamah


M

ng

Agung berpendapat terdapat cukup alasan untuk mengabulkan permohonan kasasi dari
on

36
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 36
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Pemohon Kasasi: HARVEY NICHOLS AND COMPANY LIMITED tersebut, dan

si
membatalkan putusan sela Pengadilan Negeri Jakarta Pusat No. 126/Pdt.G/2011/
PN.Jkt.Pst tanggal 13 Oktober 2011 serta Mahkamah Agung mengadili sendiri perkara

ne
ng
ini dengan amar putusan sebagaimana yang akan disebutkan di bawah ini;
Menimbang, bahwa oleh karena permohonan kasasi dari Pemohon Kasasi/

do
gu Tergugat dikabulkan dan para Termohon Kasasi/para Penggugat berada di pihak yang
kalah, maka para Termohon Kasasi/para Penggugat harus dihukum untuk membayar
biaya perkara dalam semua tingkat peradilan;

In
A
Memperhatikan pasal-pasal dari Undang-undang No. 48 Tahun 2009, Undang-
undang No. 14 Tahun 1985 sebagaimana yang telah diubah dengan Undang-undang No.
ah

lik
5 Tahun 2004 dan perubahan kedua dengan Undang-undang No. 3 Tahun 2009, dan
Undang-undang No. 30 Tahun 1999 serta peraturan perundang-undangan lain yang
am

ub
bersangkutan;
M E N G A D I L I :
HARVEY
ep
Mengabulkan permohonan kasasi dari Pemohon Kasasi:
k

NICHOLS AND COMPANY LIMITED tersebut;


ah

Membatalkan putusan sela Pengadilan Negeri Jakarta Pusat No. 126/


R

si
Pdt.G/2011/PN.Jkt.Pst tanggal 13 Oktober 2011;

ne
MENGADILI SENDIRI:
ng

Menyatakan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat tidak berwenang mengadili


gugatan pembatalan putusan Arbitrase Internasional atas putusan IDSR 129100009;

do
gu

Menghukum para Termohon Kasasi/para Penggugat untuk membayar biaya


perkara dalam semua tingkat peradilan yang dalam tingkat kasasi ini sebesar Rp.
In
A

500.000,- (lima ratus ribu rupiah);


Demikianlah diputuskan dalam rapat permusyawaratan Mahkamah Agung
ah

lik

pada hari Kamis, tanggal 27 Desember 2012 oleh Prof. Dr. Valerine J.L.K, SH.,
MA., Hakim Agung yang ditetapkan oleh Ketua Mahkamah Agung sebagai Ketua
m

ub

Majelis, Dr. Nurul Elmiyah, SH., MH., dan Prof. Dr. Takdir Rahmadi, SH., LL.M.,
Hakim-Hakim Agung masing-masing sebagai Hakim Anggota, dan diucapkan dalam
ka

sidang terbuka untuk umum pada hari itu juga oleh Ketua Majelis dengan dihadiri
ep

oleh Hakim-Hakim Anggota tersebut, dan dibantu oleh Bongbongan Silaban, SH.,
ah

LL.M., Panitera Pengganti, dengan tidak dihadiri oleh para pihak.


R

es
M

Hakim-Hakim Anggota: Ke tua:


ng

on

Hal. 37 dari 38 hal. Put. No. 631 K/Pdt.Sus/2012


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 37
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
ttd/Prof. Dr. Valerine J.L.K, SH., MA.
ttd/Dr. Nurul Elmiyah, SH., MH.

si
ttd/Prof. Dr. Takdir Rahmadi, SH., LL.M.

ne
ng
Biaya-biaya: Panitera Pengganti:
1. M e t e r a i ............... Rp. 6.000,- ttd/Bongbongan Silaban, SH.,LL.M.

do
2. R e d a k s i .............. Rp. 5.000,-
gu 3 Adminstrasi Kasasi... Rp. 489.000,-
Jumlah = Rp. 500.000,-

In
A
============
ah

lik
Untuk Salinan:
Mahkamah Agung RI
a.n. Panitera
Panitera Muda Perdata Khusus,
am

RAHMI MULYATI, SH.,MH.


ub
ep
k

Nip. 19591207 1985 12 2 002


ah

si
ne
ng

do
gu

In
A
ah

lik
m

ub
ka

ep
ah

es
M

ng

on

38
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 38

Anda mungkin juga menyukai