Anda di halaman 1dari 3

1. Berikan gambaran dan penjelasan tentang Panti Werdha atau Panti Jompo?

Jawab :
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, arti Panti adalah rumah atau tempat kediaman.
Dan arti dari Panti Wreda adalah rumah tempat memelihara dan merawat orang jompo.
Arti kata jompo sendiri menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah tua sekali dan
sudah lemah fisiknya; tua renta; uzur. Pengertian panti wredha menurut Departemen
Sosial RI adalah suatu tempat untuk menampung lansia dan jompo terlantar dengan
memberikan pelayanan sehingga mereka merasa aman, tentram sengan tiada perasaan
gelisah maupun khawatirdalam menghadapi usia tua. Panti jompo adalah sebuah rumah
atau tempat penampungan untuk manusia lanjut usia. Sebuah sarana dimana manula
diberikan fasilitas, layanan 24 jam, jadwal aktifitas, dan hiburan yang dibutuhkan sesuai
kebutuhan manula.Namun di bagian Negara Asia, panti jompo merupakan hal yang masih
kurang diterima masyarakat dikarenakan pola pemikiran untuk menghormati yang lebih
tua masih melekat dalam jiwa penduduk asia. Secara umum Panti Wredha memiliki
fungsi sebagai berikut :
a) Pusat pelayanan kesejahteraan lanjut usia (dalam memenuhi kebutuhan pokok lansia).
b) Menyediakan suatu wadah berupa kompleks bangunan dan memberikan kesempatan
pula bagi lansia melakukan aktivitasativitas sosial-rekreasi.
c) Bertujuan membuat lansia dapat menjalani proses penuaannya dengan sehat dan
mandiri.
2. Menurut kepemilikannya Panti Werdha atau Panti Jompo dibedakan menjadi dua,
jelaskan?
Jawab :
Menurut Murti (2013), jenis – jenis Panti Jompo berdasarkan kepemilikan yaitu:
a. Panti Jompo Milik Pemerintah
Panti Sosial ini berada di dalam naungan Direktorat Pelayanan Sosial Lanjut Usia
Departemen Sosial Republik Indonesia. Biasanya Panti Sosial ini tidak memungut
biaya dari manula atau biasanya bersubsidi dan memiliki donatur spontanitas. Panti
jompo ini menyediakan fasilitas, sandang, pangan dan papan sesuai dengan kebutuhan
kaum manula. Kebanyakan penghuni manula disini adalah yang terlantar, tidak
memiliki cukup nafkah dan mandiri (Panti Sosial Tresna Werdha).
b. Panti Jompo Milik Swasta/ Yayasan
Panti Sosial ini tidak berada di dalam lingkungan Direktorat Pelayanan Sosial Lanjut
Usia. Bersifat berdiri sendiri dan dimiliki oleh yayasan sosial yang mengorganisir panti
secara langsung. Panti Sosial ini memiliki standar iuran yang bersifat wajib namun
sesuai dengan kemampuan keungan manula dan memiliki donator tetap dan juga
donator spontanitas. Panti ini menyediakan fasilitas, sandang, pangan dan papan sesuai
dengan kebutuhan kaum manula. Kebanyakan penghuni manula disini biasanya yang
memiliki keluarga namun tidak cakap untuk mengurus manula.
3. Menurut Sumber Daya Manusia (SDM) atau petugas panti seperti apa yg
dipekerjakan ?
Jawab :
Berdasarkan tujuan dan uraian-uraian yang telah dikemukakan dalam penelitian ini maka
dapat disimpulkan bahwa pengasuh panti dalam memberikan pelayanan terhadap lansia
telah berperan aktif sesuai dengan tugas dan pelayanan yang ditetapkan. Dimana untuk
pelayanan fisik, maka pengasuh panti hanya berperan sebagai orang yang mengamati
kondisi kesehatan dan mengingatkan jadwal pemberian obat Lansia. Sedangkan apabila
terjadi masalah kesehatan pada Lansia, maka pengasuh panti akan segera melaporkan ke
pihak panti dan membawa Lansia tersebut untuk memeriksakan kesehatannya di klinik
panti. Untuk pelayanan psikologi, pengasuh panti berperan sebagai orang yang
memotivasi dan menemani Lansia untuk mengikuti kegiatan-kegiatan yang mengurangi
tingkat stress pada lansia yang telah disiapkan oleh pihak panti.
Sedangkan untuk pelayanan social, pengasuh panti berperan aktif dalam membantu Lansia
dalam memperhatikan kebutuhan sehari-harinya khususnya untuk Lansia dengan kategori
total care dan juga rutin berkomunikasi dan membantu memecahkan segala masalah yang
Lansia hadapi.
4. Bagaimana syarat lansia jika masuk panti jompo/panti werdha?
Jawab :
Berusia 60 tahun ke atas, tidak berdaya mencari nafkah sendiri untuk kelangsungan
hidupnya, tidak mempunyai keluarga dan atau memiliki keluarga tetapi tidak mampu
memelihara lansia tersebut. Data dari studi populasi dan kohort menunjukkan bahwa orang
tua yang tinggal di panti jompo memiliki kebutuhan perawatan kesehatan yang kompleks.
Rata-rata penghuni rumah perawatan memiliki beberapa kondisi jangka panjang,
ketergantungan fungsional dan kelemahan. 75-80% dari orang-orang yang tinggal di panti
jompo memiliki gangguan kognitif. penghuni cenderung memiliki hasil kesehatan yang
lebih baik jika layanan kesehatan mencerminkan kebutuhan ini, dengan perhatian pada
penilaian multidisiplin yang komprehensif, manajemen kasus dan masukan dari spesialis
yang terlatih dalam menangani masalah medis yang kompleks di kemudian hari.

5. Bagaimana pola perawatan sehari-hari atau perawatan kesehatan lansia di panti


werdha?
Jawab :
o Pengasuh panti memberikan pelayanan berupa membantu memandikan,
membersihkan kotoran, dan menyuapi makan khususnya kepada Lansia yang
kesulitan untuk melakukan semua kegiatan itu sendiri. Sedangkan untuk Lansia yang
di anggap mandiri, maka pengasuh panti hanya sekedar mengingatkan dan
mengawasi.
o Untuk kebersihan wisma dan lingkungan wisma maka pengasuh panti membersihkan
semuanya untuk Lansia yang total care, sementara untuk Lansia yang mandiri mereka
cenderung melakukannya bersama-sama.
o Pengasuh panti juga terlihat menemani para Lansia mengobrol dan bergaul, baik
Lansia dengan status total care maupun Lansia mandiri.
o Untuk kesehatan lansia, pengasuh panti hanya mengawasi dan mengingatkan jadwal
Lansia minum obat bila ada dan apabila ada keluhan kesehatan dari Lansia maka
pengasuh panti akan melaporkan kepihak Panti atau membawa Lansia ke klinik untuk
melakukan pemeriksaan kesehatan serta mendampingi dalam proses pemeriksaan
tersebut.
o Pengasuh panti juga terlihat selalu aktif ikut melakukan berbagai aktifitas yang diikuti
oleh Lansia seperti senam, kegiatan keagamaan, maupun kegiatan lainnya yang telah
disediakan
Tipe-tipe panti lansia berdasarkan fasilitas yang tersedia, antara lain :
a. Skilled nursing facilities (Fasilitas perawatan terampil)
Pelayanan perawatan selama 24 jam. Biasanya lansia berasal dari rumah sakit yang
kondisinya serius dan membutuhkan terapi rehabilitasi khusus.
b. Intermediate care facilities (Fasilitas perawatan lanjutan)
Pelayanan perawatan professional tetapi tidak 24 jam, beberapa terapi medis disediakan
tetapi difokuskan pada program-programsosial. Pelayanan inidisediakan untuk orang
yang membutuhkan lebihdari sekedar kamar dan makanan atau perawatan oleh perawat.
c. Residential care facilities (Fasilitas Perawatan Rumah)
Pelayanan perawatan yang menawarkan kamar dan makanan serta beberapa perawatan
perseorangan seperti membantu memandikan dan berpakaian serta pelayanan-
pelayanan sosial.

Anda mungkin juga menyukai