Anda di halaman 1dari 1

NARATOR : Pada suatu hari lewatlah seprang pemuda yang turun dari Yerusalem ke Yerikho,tiba-tiba

Seorang penyamun menghadang pemuda itu

PENYAMUN : (Sambil Melihat-Lihat Pemuda Samaria Dan Bersikap Kasar)

Hei ini wllayah kekuasaanku, kamu dari mana, apa yang kamu bawa, serahkan semua itu padaku . kalua
tidak kamu tidak akan bisa lewat sini dengan selamat.

PEMUDA : siapa kalian, dan mau apa kalian dari padaku.!” ( tegas pemudaitu dengan ketakutan)

PENYAMUN : aku perampok yang ingin memerasmu. Serahkan uang dan segala yang berharga yang kau punya pada
kami.! ( tegas penyamun dengan nada yang kasar dan tak sopan)

PEMUDA : ( maka makin takutlah pemuda itu pada ,para penyamun itu, lalu ia menjawab) saya tidak punya apa-apa
tuan ! kasihanilah saya ! ( sambil berlutut meminta belas kasihan dari para penyamun)

PENYAMUN : Bohong..! ( suaranya yang semakin keras dan kemudian penyamun itu menghajar pemuda itu tanpa belas
kasihan hingga pemuda itu hampir mati. Lalu penyamun itu merampas apa yang berharga dari pemuda itu
seketika itu ia telahsekarat).

NARATOR : lalu hanya beberapa saat kemudian lewatlah seorang imam melewati jalan itu tempat pemuda itu
terbaring tak sadarkan diri dengan luka yang sangat parah. Akan tetapi imam itu hanya melihat pemuda itu
saja , tapi ia tidak peduli, lalu pergi. Kemudian lewat pula orang lewi dari jalan itu juga, tapi orang itu hanya
melihatnya, lalu pergi tanpa menolongnya. Lagi lagi orang yang lewat dijalan itu tidak mau menolong orang
yang habis dirampok itu .

Kasihan sekail dia! Ternyata yang lewat tadi adalah seorang imam kalau sekarang seperti pastor atau
pendeta. Tapi tidak mau menolong, jangan dicontoh ya!

Seorang imam orang yang baru saja dirampok itu, dia malah pergi begitu saja, sabar ya mudah-mudahan
saja ada orang yang lewat lagi dan mau menolong.

Lalu lewatlah seorang samaria yang kebetulan juga melewati jalan itu, tempat pemuda itu terbaring sekarat
maka seketika itu pula tumbulah belas kasihan orang samaria itu, dibenaknya Ketika ia menemukan
pemuda itu lalu dihampirinya.

ORANG SAMARIA : sungguh kasihan orang ini. (bisiknya dalam hati dengan penuh ibah. Baiklah kiranya aku
mengobatinya dengan minyak, dan membungkusnya lalu membawanya kepenginapan. Kata seorang
samaria itu sambal mengobatinya, ia menaikan pemuda itu keatas keledainya hendak membawanya
kepenginapan).

NARATOR : sesampainya mereka dipenginapan seorang samaria itu lalu berkata :

ORANG SAMARIA : pak, bolehkah kami menginap disini untuk merawat pemuda inii?”. Tolonglah, Pak!” dia butuh
tempat istirahat dan perawatan segera .( tegas orang samaria memohon)

PEMILIK PENGINAPAN : tentu saja pak, disini masih banyak kamar untuk tempat bapak menginap dan membaringkan
saudara bapak yang sedang sakit ini ( balas pemilik penginapan dengan ramah)

NARATOR : setelah itu, menginaplah mereka disana. Keesokan harinya, menjelang orang samaria itu meninggalkan
penginapan itu, berkatalah seorang samaria itu kepada pemeilik penginapan :

ORANG SAMARIA : Pak, ini biaya buat penginapan kami dan perawatanya selama ia sakit dan apabila uang ini tidak
cukup natinya buat kebutuhan pemuda itu, kiranya penuhilah kebutuhanya. Nanti, aku akan menggantinya
pada saat aku Kembali kemari untuk membawa pemuda itu.

PEMILIK PENGINAPAN : Tentu, Pak!”. Kami akan merawat disini hingga ia sembuh nantinya. Bapak tidak perlu kuatir
tentang pemuda itu. Disaat bapak akan Kembali kemari, ia akan baik-baik saja ( tegas pemilik penginapan)
dengan nada yang ramah dan meyakinkan).

NARATOR : demikian orang samaria itu telah menunjukan belas kasihan kepada sesamanya tanpa membedakan suku,
golongan dan agama. Siapa sesama orang yang telah dirampok tadi?” orang yang telah menujukan belas
kasihan kepadanya.” Kata Yesus : “ pergilah dan perbuatlah demikian! “ sudahkah kita berbuat kasih seperti
yang diteladankan orang samaria tadi? Marilah kita meneladani orang samaria yang baik hati dalam drama
ini. Sekian

Anda mungkin juga menyukai