Anda di halaman 1dari 5

BAB I

PENDAHULUAN
I. Latar Belakang

Konsep sehat sakit

Kesehatan adalah kebutuhan paling utama yang dibutuhkan oleh


seluruh makhluk hidup.Apabila seseorang sakit pasti mempunyai
dampak yang beragam dalam kehidupan sehari-hari, mulai dari peran
sebagai ayah,ibu,maupun sebagai anak pasti terganggu .penyebab sakit
sangat beragam,mulai dari lingkungan,gaya hidup, maupun kelainan
organ tubuh itu sendiri.

Pengertian Sehat

Sehat adalah kondisi dinamis meliputi Kesehatan


jasmani,rohani,social,dan tidak hanya terbebas dari penyakit,cacat dan
kelemahan (buku ilmu penyakit dan penunjang diagnostic
WHO,1947).

Pengertian Sakit

Sakit adalah gangguan dalam fungsi normal individu sebagai


totalitas,termasuk keaadan organisme sebagai system biologis dan
penyesuaian sosialnya (buku ilmu penyakit dan penunjang diagnostic
parsors,1972).

Kanker paru dalam arti luas adalah semua penyakit keganasan di


paru, mencakup keganasan yang berasal dari paru itu sendiri (primer)
maupun keganasan dari luar paru (metastasis) dalam pengertia klinis
yang di maksud dengan kanker paru primer adalah tumor ganas yng
berasal dari epitel bronkus (karsinoma bronkus / CA Paru).(junita
joseph,linda W.A.Rotty,Medical scope journal (MSJ),2020)
Kanker merupkan penyakit yang ditandai dengan adanya sel yang
abnormal yang bias berkembang tanpa terkendali dan memiki
kemampuan untuk merusak jaringan tubuh. Kanker paru dalam arti
luas adalah semua penykit keganasan di paru, mencakup keganasan
yang berasal dari paru sendiri maupun keganasan dari luar paru
(metastasis tumor di paru). (dr.Kurnianto, Sp.p (K)-onk-rsup dr.Soeraji
Tirtonigoro Klanten. 2022).
Perkembangan zaman menyebabkan perubahan pada pola hidup
masyarakat seperti kebiasaan merokok,paparan kimia yang
menyebabkan terjdinya transmisi penyakit dari penyakit menular ke
penyakit tidak menular, salah satunya kanker. Krakteristik dan pola
hidup masyarakat yang tidak sehat ,salah satunya kanker. Karakterisik
dan pola hidup msyarakat yang tidak sehat saat ini salah satu jenis
kanker dengan faktor resiko terkait perilku yang tidak sehat adalah
kanker paru.(DIRESCIU,2017)
Pravalensi kanker paru primer di Negara maju sangat tinggi. Di
USA ( American cancer society) di amerika serikat di perkirakan
terdapat 226.160 kasuus baru kanker paru dan bronkus dengan 160.340
keematian pada tahun 2012. Kanker paru saat ini sangat meningkat
jumlahnya dan menjadi salah satu kesehatan dunia termasuk Indonesia.
Karsinoma paru di Indonesia menduduki peringkat ke-4 dari seluruh
rumah sakit yang sering di temukan di rumah sakit pada tahun 2020,
terdapat 34.783 kasus knker paru,dengan angka kematian 18% di
bandingkan tahun 2018.kasus kanker yang di temukan di provinsi jawa
barat adanya peningkatan dari 1.4% penduduk di tahun 2013 menjadi
1,79% penduduk pada tahun 2018.
Hasil penelitian berbasis rumah sakit dari 100 rumah sakit di
Jakarta memperlihatkan bahwa kanker paru merupakan kasus
terbanyak pada laki- laki dan nomor 4 terbanyak pada perempuan ,
sebagian besar kanker paru mengenai laki-laki (65%) limfe time risk
1:13 dan pada perempuan 1:20.kelompok resiko tinggi ialah laki –laki
pada usia >40 tahun di banding perempuan.(junita joseph,linda
W.A.Rotty Medical Scoup Journal(MSJ)2020)
Menurut WHO (word healt organization) menyebutkan kanker
menjadi salah satu penyebab kematian utama diseluruh dunia.
Berdasarkan data dari Global Burden Of Cancer (GLOBOCAN 2020)
yang diperoleh dari International Agency For Research On Cancer,
didapatkan data bahwa kanker payudara menemati urutan pertama,
diperkirakan 2,3 juta kasus baru(11,7%) , di ikuti kanker paru (11.4%),
kolorekal (10.0%), prostat (7,3%), dan kanker lambung (5,6%).
Kanker paru tetap menjadi penyebab utama kematian karena kanker
dengan perkiraan 1,8 juta kasus kematian (18%), diikuti kolorektal
(9,4%), liver (8,3%), lambung(7,7%), dan kanker payudara (6,9%).
(Kementrian kesehatan RI. 2018)
Di Indonesia berdasarkan data Globocan 2020, jumlah kasus baru
kanker paru menempati urutan ke-3 (8,8%), setelah kanker payudara
(16,6%), dan kanker serviks (9,2%). Kanker paru merupakan jenis
kanker yang paling banyak yang terjadi pada laki-laki (14,1%).
(kementrian kesehatan RI,2018 Pedoman pengendalian factor risiko
kanker paru Jakarta).
Kanker paru sebagai jenis penyakit kanker dengan prognosis paling
buruk yaitu rendahnya angka tahanan hidup dibandingkan dengan jenis
kanker lainnya. Insiden kanker paru termasuk rendah pad usia di
bawah 40 tahun, namun meningkat sampai dengan usia 70
tahun.banyak factor yang mempengruhi prognosis itu, antara lain jenis
sel kanker, staging penyakit pada saat di temukan , tampilan umum,
dan terapi yang diberikan.(kementrian kesehatan RI.2015 Situsi
penyakit kanker Jakarta)
Berdasarkan informasi yang saya dapatkan pasien kanker paru di
Rumah Sakit RSPG DR.M.Goenawan Partowidigo di ruang rawat inap
mawar bawah dalam 1 tahun terakhir pasien kanker paru sesuai jenis
kelamin laki-laki berjumlah 14 orang, perempuan berjumlah 4
orang,jumlah kasus baru kanker paru 18 orang, pasien yang
berkunjung ke Rumah Sakit dengan diagnosa kanker parusekitar 71
orang, presentase kasus kanker paru berjumlah sekitar 5%. (Kepala
instalasi rekam medis , Riki permana putra, 04 Oktober 2022).
Berdasarkan data diatas,maka penyusun tertarik untuk melakukan
penelitian pada Tn.I Dengan Diagnosa “CA PARU” di ruang rawat
inap mawar bawah di rumah sakit paru DR.M. GOENAWAN
PARTOWIDIGO CIBEUREUM.

II. Rumusan Masalah


1. Konsep sehat sakit
2. Pengertian Sehat
3. Perngertian sakit
4. Apa pengertian CA paru?
5. Bagaimana penatalaksaan CA paru?
6. Apa saja diagnosa keperawatan pada pasien CA paru?
7. Bagaimana konsep asuhan keperawatan pada klien dengan CA paru?
III. Tujuan Penulisan
A. Tujuan Umum
Dengan tersusunya Karya Tulis Ilmiah ini diharapkan mampu
menerapkan Asuhan Keperawatan Dasar Pada Tn.I Dengan
diagnosa keperawatan “CA Paru” di RSPG Cibeureum.
B. Tujuan Khusus
Dalam pembuatan asuhan keperawatan, penulis memiliki tujuan
khusus diantaranya :
1. Melakukan pengkajian pada Tn.I dengan diagnosa
keperawatan CA Paru di RSPG Cibeureum.
2. Menentukan diagnosa keperawatan pada Tn.I dengan CA Paru
di RSPG Cibeureum.
3. Membuat intervensi pada Tn.I dengan diagnosa keperawatan
CA Paru di RSPG Cibeureum.
4. Membuat implementasi pada Tn.I dengan diagnosa
keperawatan CA Paru di RSPG Cibeureum.
5. Mengevaluasi tindakan pada Tn.I dengan diangnosa
keperawatan CA Paru di RSPG Cibeureum.
IV. Metode Penulisan
Dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini menggunakan
metode penulisan deskriptif, yaitu memberikan gambaran kegiatan
asuhan keperawatan yang diberikan kepada pasien Ca Paru
Guna kelengkapan Karya Tulis Ilmiah ini penulisan menggunakan
teknik pengumpulan data sebagain berikut :
1. Observasi

Obsevasi adalah mengamati perilaku dan keadaan pasien untuk


memperoleh data tentang masalah yang berhubungan dengan pasien.

2. Wawancara

Mengadakan tanya jawab langsung pada pasien, keluaraga dan


perawat ruangan serta tim kesehatan lainya mengenai masalah yang
berhubungan dengan pasien.

3. Studi Dokumentasi

Menggunakan catatan mandiri untuk memperoleh data dari


hasil pemeriksaan, program penggobatan dan tanya terapi yang
diberikan serta catatan lain yang relevan dengan penulisan karya
tulis ini.

4. Studi Pustaka
Penulis mendapatkan data-data literatur dari berbagai media
seperti buku, internet, dan media elektronik Dalam Penukisan
asuhan keperawatan penulis berpedoman pada buku SDKI
(Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia) SLKI (Srandar
Luaran Keperawatan Indonesian) SIKI (Standar Intervensi
Keperawatan Indonesia).
V. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan mencakup :
BAB I PENDAHULUAN, yang terdiri dari latar belakang, tujuan
penulisan, tujuan penulisan, metode penulisan dan sistematika
penulisan.
BAB II TEORITIS, yang terdiri dari konsep dasar teori yang berisi
pengertian, klasifikasi,anatomi fisiologi, etiologi, patofisiologi,
pathway, dan penatalaksanaan. Dan konsep asuhan keperawatan yang
berisi pengkajian sederhana, diagnosa keperawatan dan rencana
keperawatan.
BAB III TINJAUAN KASUS, berisi proses asuhan keperawatan yang
terdiri dari pengkajian,analisa data, diagnosa keperawatan,intervensi,
implemtasi dan evaluasi.
BAB IV PENUTUP, yang terdiri dari simpulan dan saran.
Lampiran
Daftar pustaka

Anda mungkin juga menyukai