Definisi :Disfungsi eliminasi urin Gejala dan Tanda Minor 9. Stres berlebihan Subjektif(tidak tersedia) Penyebab Objektif(tidak tersedia) Gejala dan Tanda Mayor 1. Penurunan kapasitas kandung kemih Subjektif 2. Iritasi kandung kemih Kondisi Klinis Terkait Tidak mampu mengontrol pengeluaran fases 3. Penurunan kemampuan menyadari tanda-tanda 1. Infeksi ginjal dan saluran kemih Tidak mampu menunda defekasi gangguan kandung kemih 2. Hiperglikemi 4. Efek tindakan medis dan diagnostik (mis. operasi 3. Trauma Objektif ginjal , operasi saluran kemih, anestesi, dan 4. Kanker Fases keluar sedikit-sedikit dan sering obat-obatan) 5. Cedera/tumor/infeksi medula spinalis 5. Kelemahan otot pelvis 6. Neuropati diabetikum Gejala dan Tanda Minor 6. Ketidakmampuan mengakses toilet (mis. 7. Neuropati alkoholik Subjektif(tidak tersedia) imobilitas) 8. Stroke Objektif 7. Hambatan lingkungan 9. Parkinson Bau fases 8. Ketidakmampuan mengkomunikasikan 10. Skeloris multipel Kulit perinal kemerahan kebutuhan eliminasi 11. Obat alpha adrenergik 9. Outlet kandung kemih tidak lengkap (mis. Keterangan Kondisi Klinis Terkait anomali saluran kemih kongenital) Diagnosis ini masih bersifat umum untuk 1. Spina bifida 10. Imaturitas (pada anak usia < 3 tahun) ditegakan di klinik, sebaliknya penegakan 2. Atresia ani diagnosis ini lebih spesifik pada inkontinesia atau 3. Penyakit Hirschsprung Gejala dan Tanda Mayor retensi.Namun diagnosis ini dapat dpergunakan Subjektif jika perawat belum berhasil mengidentifikasi D.0042 Inkontinensia Urin Berlanjut. Desekan berkemih (Urgensi) faktor penyebab inkotinensia atau retensi urin. Definisi :Pengeluaran urin tidak terkendali dan terus Urin menetas (dribbling) menerus tanpa distensi atau perasaan penuh pada Sering buang air kecil D.0041 Inkontinensia Fekal. kandung kemih Nokturia Definisi : Penyebab Mengompol 1. Kerusakan susunan saraf motorik bawah 1. Neuropati arkus refleks Enuresis 2. Penurunan tonus otot 2. Disfungsi neurologis Objektif 3. Gangguan kognitif 3. Kerusakan refleks kontraksi detrusor Distensi kandung kemih 4. Penyalahgunaan laksatif 4. Trauma Berkemih tidak tuntas (Hesitancy) 5. Kehilangan fungsi pengendalian sfingter rektum 5. Kerusakan medula spinalis Volume residu urin meingkat 6. Pascaoperasi pullthrough dan penutupan klosomi 6. Kelainan anatomis (mis.fitsula) 7. Ketidakmampuan mencapai kamar kecil DIAGNOSA KEPERAWATAN FISIOLOGIS ELIMINASI – BETANERS 2021 Gejala dan Tanda Mayor Residu volume urin setelah berkemih atau keluhan 1. Ketidakmampuan atau penurunan mengenali Subjektif kebocoran sedikit urin tanda-tanda berkemih Keluarnya urin konstan tanpa distensi Nokturia 2. Penurunan tonus kandung kemih Nokturia lebih dari 2 kali sepanjang tidur Objektif 3. Hambatan monilitas Objektif (tidak tersedia) Kandung kemih distensi (bukan berhubungan 4. Faktor psikologis : penurunan perhatian pada dengan penyebab reversibel akut) atau kandung tanda-tanda keinginan berkemih (depresi, Gejala dan Tanda Minor kemih distensi dengan sering , sedikit berkemih bingung, delirium) Subjektif atau dribbling 5. Hambatan lingkungan (toilet jauh, tempat tidur Berkemih tanpa sadar terlalu tinggi, lingkungan baru) Tidak sadar inkontinensia urin Gejala dan Tanda Minor (tidak tersedia) 6. Kehilangan sensorik dan motorik (pada geriatri) Objektif (tidak tersedia) Objektif 7. Gangguan penglihatan Residu urin 100 ml atau lebih Kondisi Klinis Terkait Gejala dan Tanda Mayor Cedera kepala Kondisi Klinis Terkait Subjektif Trauma 1. Asma Mengompol sebelum mencapai atau selama usaha Tumor 2. Alergi mencapai toilet Infeksi medula spinalis 3. Penyakit neurologi : cedera/tumor/infeksi Objektif (tidak tersedia) Fistula saluran kemih medula spinalis 4. Cedera kepala Gejala dan Tanda Minor D.0043 Inkontinensia Urin Fungsional. 5. Sklerosis multipel Subjektif Definisi :Kehilanag urin yang tidak terkendali akibat 6. Dimielinisasi saraf Mengompol di waktu pagi hari overditensi kandung kemih. 7. Neuropati diabetikum Mampu mengosongkan kandung kemih lengkap 8. Neuropati alkohol Penyebab 9. Striktura uretra/leher kandung kemih Kondisi Klinis Terkait 1. Blok spinger 10. Pembesaran prostat 1. Cedera kepala 2. Kerusakan atau tidakadekuatan jalur aferen 11. Pembengkakan periental 2. Neuropati alkoholik 3. Obstruksi jalan keluar urin (mis. Impaksi fekal, 3. Penyakit Parkinson efek agen farmologis) D.0044 Inkontinensia Urin Berlebih. 4. Penyakit dimielinsasi 4. Ketidakadekuatan detrusor (mis. pada kondisi Definisi :pengeluaran urin tidak terkendali karena 5. Sklerosis multipel stres atau tidak nyaman, deconditioned voiding) kesulitan dan tidak mampu mencapai toilet pada 6. Stroke waktu yang tepat 7. Demensia progresif Gejala dan Tanda Mayor 8. Depresi Subjektif Penyebab D.0045 Inkontinensia Urin Refleks. DIAGNOSA KEPERAWATAN FISIOLOGIS ELIMINASI – BETANERS 2021 Definisi :Pengeluaran urin yang tidak terkendali Definisi :Kebocoran urin mendadak dan tidak dapat 7. Penyakit Alzheimer pada saat volume kandung kemih tertentu tercapai dikendalikan karena aktivitas yang meningkat 8. Cedera medula spinalis tekanan intraabdominal Penyebab D.0047 Inkontinensia Urine Urgensi. Kerusakn konduksi inplus di atas arkus refleks Penyebab Definisi :Keluarnya urin tidak terkendali sesaat Kerusakan jaringan (mis. terapi radiasi) 1. Kelemahan intrinsik spinkter uretra setelah keinginan yang kuat untuk berkemih 2. Perubahan degenerasi/non degenerasi otot (kebelet) Gejala dan Tanda Mayor pelvis Subjektif 3. Kekurangan estrogen Tidak mengalami sensasi berkemih 4. Peningkatan tekanan intraabdomen Penyebab Dribbling 5. Kelemahan otot pelvis 1. Iritasi reseptor kontraksi kamdung kemih Sering buang air kecil 2. Penurunan kapasitas kandung kemih Hesitnacy Gejala dan Tanda Mayor 3. Hiperaktivasi detrusor dengan kerusakan Nokturia Subjektif kontraktilitas kandung kemih Enuresis Mengeluh keluar urin <50 ml saat tekanan 4. Efek agen farmakologis (mis. deurtik) Objektif abdominal meningkat (mis. saat berdiri, bersin, Volume residu urin meningkat tertawa, berlari, atau mengangkat benda berat) Gejala dan Tanda Mayor Objektif (tidak tersedia) Subjektif Gejala dan Tanda Minor Keinginan berkemih yang kuat disertai dengan Subjektif (tidak tersedia) Gejala dan Tanda Minor inkontinensia Objektif (tidak tersedia) Subjektif Objektif (tidak tersedia) Pengeluaran urin tidak tuntas Kondisi Klinis Terkait urgensi miksi Gejala dan Tanda Minor 1. Cedera/tumor/infeksi medula spinalis Frekuensi berkemih meningkat Subjektif (tidak tersedia) 2. Cyistitis Objektif Objektif (tidak tersedia) 3. Pembedahan pelvis Overdistensi abdomen 4. Sklerosis multipel Kondisi Klinis Terkait 5. Kanker kandung kemih atau pelvis Kondisi Klinis Terkait 1. Riwayat penyakit peradangan pelvis dan/atau 6. Penyakit Parkinson 1. Obesitas vagina 7. Demensia 2. Kehamilan/melahirkan 2. Riwayat penurunan kateter urin 3. Menopose 3. Infeksi kandungan kemih dan/atau uretra D.0046 Inkontinensia Urin Stres. 4. Infeksi saluran kemih 4. Gangguan neurogenik/tumor/infeksi 5. Operasi abdomen 5. Penyakit Parkinson 6. Operasi prostat 6. Neuropati diabetikum DIAGNOSA KEPERAWATAN FISIOLOGIS ELIMINASI – BETANERS 2021 7. Operasi abdomen Defekasi kurang dari 2 kali seminggu 20. Rektokel Pengeluaran fases lama dan sulit 21. Tumor D.0049 Konstipasi. Objektif 22. Penyakit Hircsprung Definisi :Penurunan defekasi normal yang disertai Feses keras 23. Impaksi feses pengeluaran feses sulit dan tidak tuntas serta fases Peristalitik usus menurun kering dan banyak D.0050 Retensi Urin. Gejala dan Tanda Minor Definisi : Pengosongan kandung kemih yang tidak Penyebab Subjektif lengkap Fisiologis Mengejan saat defekasi Penyebab 1. Penurunan motilitas gastrointestinal Objektif 1. peningkatan tekanan uretra 2. Ketidakadekuatan pertumbuhan gigi Distensi abdomen 2. Kerusakan arklus refleks 3. Ketidakcukupan diet Kelemahan umum 3. Blok springter 4. Ketidakcukupan asupan serat Teraba massa pada rektal 4. Disfungsi neurologis (mis. trauma, penyakit 5. Ketidakcukupan asupan cairan saraf) 6. Aganglionik (mis. penyakit Hircsprung) Kondisi Klinis Terkait 5. Efek agen farmakologis (mis. atropine, 7. Kelemahan otot abdomen 1. Lesi/cedera pada medula spinalis belladonna, psikotropik, antihistamin, opiate) Psikologis 2. Spina bifida Gejala dan Tanda Mayor 1. Konfusi 3. Stroke Subjektif Sensasi penuh pada kandungan kemih 2. Depresi 4. Sklerosis multipel Objektif 3. Gangguan emosional 5. Penyakit parkinson disuria/anuria 4. Situasional 6. Demensia Distensi kandung kemih 5. Perubahan kebiasaan makan (mis. jenis 7. Hiperparatiroidisme Gejala dan Tanda Minor makanan, jadwal makan) 8. Hipoparatiroidisme Subjektif 6. Ketidakadekuatan toileting 9. Ketidakseimbangan elektrolit Dribbling 7. Aktivitas fisik harian kurang dari yang 10. Hemoroid Objektif dianjurkan 11. Obesitas Inkontinensia berlebih 8. Penyalahgunaan laksatif 12. Pasca operasi obstruksi bowel Residu urin 9. Efek agen farmakologis 13. Kehamilan Kondisi Klinis Terkait 10. Ketidakteraturan kebiasaan defekasi 14. Pembesaran prostat 1. Benigna prostat hiperplasia 11. Kebiasaan menahan dorongan defekasi 15. Abses rektal 2. Pembengkakan perineal 12. Perubahan lingkungan 16. Fisura anorektal 3. Cedera medula spinalis 17. Striktura anorektal 4. Rektokel Gejala dan Tanda Mayor 18. Prolaps rektal 5. Tumor di saluran kemih Subjektif 19. Ulkus rektal