Anda di halaman 1dari 12

STANDAR

DIAGNOSA KEPERAWATAN INDONESIA


FISIOLOGI ELIMINASI
No Diagnosa Tanda Mayor Tanda Minor
keperawatan Definisi Etiologi
Subjektif Objektif Subjektif Objektif
SDKI, Gangguan Disfungsi 1. Penurunan 1. Distensi Tidak Tidak tersedia
Hal 96 eliminasi eliminasi kapasitas 1. Desakan kandung tersedia
D.0040 urine urine. kandung kemih berkemih kemih
2. Iritasi kandung (urgensi) 2. Berkemih
kemih 2. Urin tidak tuntas
3. Penurunan menetes 3. Volume
kemampuan (dribbling) residu urin
menyadari 3. Sering mengingkat
tanda-tanda buang air
gangguan kecil
kandung kemih 4. Nokturia
4. Efek Tindakan 5.
medis dan Mengompol
diagnostic( mis, 6. Enuresis
operasi ginjal,
OP.saluran
kemih,Anastes)
5. Kelemahan otot
pelvis)
6. Ketidak
mampuan
mengakses
toilet(mis.imobi
lisasi)

SDKI, Inkontinensia Perubahan 1. Tidak mampu 1. Tida 1. Feses keluar Tidak 1. Bau feses
Hal 98 Fekal kebiasaan mengontrol k mampu sedikit- tersedia 2. Kulit perianal
D.0041 buang air saraf motoric mengontrol sedikit dan kemerahan
besar dari bawah pengeluara sering
pola normal 2. Penurunan tonus n feces
yang otot 2. Tidak
ditandai 3. Gangguan mampu
dengan kognitif menunda
pengeluaran 4. Penyalahgunaan defekasi
feces secara lakstif
involunter 5. Pasca operasi
(tidak 6. Kehilangan
disadari) fungsi
pengendalian
sfingter rectum
7. Ketidakmampu
an mencapai
kamar mandi
8. Diare kronis
9. Stress
berlebihan

SDKI, Inkontinensia Pengeluaran 1. Neuropati arkus 1. Keluarnya (tidak tersedia) 1. Berkemih (tidak tersedia)
Hal 100 Urine urine tidak refleks urin konstan tanpa sadar
berlanjut terkendali 2. Disfungsi tanpa distensi 2. Tidak sadar
D.0042 dan terus neurologis 2. Nokturia inkotinesia urin
menerus 3. Kerusakan lebih dari 2 x
tanpa refleks kontraksi sepanjang
distensi atau detrusor tidur
perasaan 4. Trauma
penuh pada 5. Kerusakan
kandung Medula spinalis
kemih 6. Kelainan
anatomis

SDKI, Inkontinesia Kehilangan 1. Blok spinter 1. Residu 1. Kandung (tidak tersedia) 1. Residu urin 100ml
Hal 0043 Urin Berlebih urin yang 2. Kerusakan atau volume urine kemih distensi atau lebih
D.0102 tidak ketidakadekuata setelah ( Bukan
terkendali n jalur aferen berkemih berhubungan
akibat 3. Obstruksi jalan atau keluhan dengan penyebab
overdistensi keluar urin( mis, kebocoran reversible akut)
kandung impaksi fekal, sedikit urin atau kandung
kemih efek agen 2. Nokturia kemih distensi
farmakologis) dengan sering,
4. Ketidakadekuat sedikit berkemih
an atau dribbing
detrusor( mis,
pada kondisi
stress atau tidak
nyaman,
deconditioned
voiding)

SDKI, Inkontinesia Pengeluaran 1. Ketidak 1. (tidak tersedia) 1. Mengompol (tidak tersedia)


Hal 104 Urin urin tidak mampuan atau Mengompol diwaktu pagi
D.0044 Fungsional terkendali penurunan sebelum hari
karena mengenali mencapai 2. mampu
kesulitan tanda-tanda atau selama mengosongkan
dan tidak berkemih usaha kandung kemih
mampu 2. Penurunan memcapai lengkap
mencapai tonus kandung toilet
toilet pada kemih
waktu yang 3. Hambatan
tepat. mobilisasi
4. Faktor
psikologis:
penurunan
perhatian pada
tanda-tanda
keinginan
berkemih( depre
si, bingung,
delirium)
5. Hambatan
lingkungan
( toilet jauh,
tempat tidur
terlalu tinggi,
lingkungan
baru)
6. Kehilangan
sensorik dan
motoric( pada
Geriatri)
7. Gangguan
penglihatan

SDKI, Inkontinesia Pengeluaran 1. Kerusakan 1. Tidak 1. Volume residu (tidak tersedia) (tidak tersedia)
Hal 106 Urin Refleks urin yang konduksi implus mengalami urin meningkat
D.0045 tidak diatas arkus sensasi
terkendali refleks berkemih
pada saat 2. Kerusakan 2. Dribbling
volume Jaringan ( mis, 3. sering
kandung terapi radiasi) BAK
kemih 4. Hesitancy
tertentu 5. Nokturia
tercapai 6. Enuresis
SDKI, Inkontinesia Kebocoran 1. Kelemahan 1. Mengeluh Tidak tersedia  1. pengeluaran 1. Overdistensi
Hal 108 Urin Stres urin intrinsic keluar urin < urin tidak tuntas abdomen
D.0046 mendadak spinkter uretra 50 ml saat 2. Urgensi
dan tidak 2. Perubahan tekanan miksi
dapat degenerasi/non abdominal 3. Frekuensi
dikendalika degenerasi otot meningkat berkemih
n karena pelvis ( mis, saat meningkat
aktifitas 3. Kekurangan berdiri,
yang estrogen bersin,
meningkat 4. Peningkatan tertawa,
tekanan tekanan berlari atau
intra itrabdomen mengangkat
abdominal. 5. Kelemahan otot benda berat)
pelvis

SDKI, Inkoninensia Keluar urin 1. Iritasi reseptor 1. Keinginan Tidak tersedia Tidak tersedia Tidak tersedia
Hal 110 Urin Urgensi tidak kontraksi berkemih
D.0047 terkendali kandung kemih yang kuat
sesaat 2. Penurunan disertai
setelah kapasitas dengan
keinginan kandung kemih inkontinen
yang kuat 3. Hiperaktvitas sia
untuk detrusor dengan
berkemih(ke kerusakan
belet) kontraktilitas
kandung kemih
4. Efek agen
farmakologi(mis,
dieuretik)

SDKI, Kesiapan Pola fungsi - 1. 1. Jumlah Tidak tersedia  1. Asupan cairan


Hal 112 peningkatan sistem mengungkap urin normal cukup
D.0048 eliminasi urin perkemihan kan 2. Karakteri
yang cukup keinginan stik urin
untuk untuk normal
memenuhi meingkatkan
kebutuhan eliminasi
eliminasi urin
yang dapat
ditingkatkan
SDKI, Konstipasi Penurunan Fisiologis 1. Defekasi 1. Feses 1. Mengeja 1. Distensi abdomen
Hal 113 defekasi kurang daro keras n saat 2. Kelemahan umum
D.0049 normal yang 1. Penurunan 2x seminggu 2. Peristaltik defekasi 3. Teraba massa pada
disertaipeng motilitas 2. usus menurun rektal
eluaran gastrointestinal pengeluaran
feses sulit feses lama  
2. Ketidakcuk
dan tidak dan sulit
tuntas serta upan diet
feses kering 3. Ketidakcuk
dan banyak upan asupan
serat
4. Ketidakcuk
upan asupan
cairan
5. Ketidakcuk
upan
pertumbuhan
gigi
6. Aganglionik
(mis, penyakit
hisprung)
7. Kelemahan
otot abdomen

Psikologis

1. Konfusi

2. Depresi
3. Gangguan
emosional

Situsional

1. Perubahan
kebiasaan makanan(
mis, jenis makanan,
jadwal makan)

2.
Ketidakadekuatan
toileting

3. Aktifitas fisik
harian kurang dari
yang dianjurkan

4. penyalahgunaan
laksatif

5. Efek agen
farmakologis

6. ketidakteraturan
kebiasaan defekasi

7. kebiasaan
menahan dorongan
defekasi

8. perubahan
lingkungan

SDKI, Retensi Urine Pengosonga 1. Peningkatan sensai penuh 1. Disturia/anuri Dribbling 1. Inkontinesia
Hal 115 n kandung tekanan uretra pada a berlebih
D.0050 kemih yang 2. Kerusakan kandung 2. Distensi 2. Residu urin
tidak arkus refleks kemih kandung 150 ml atau lebih
lengkap. 3. Blok kemih
spingter
4. Disfungsi  
neurologis( mis,
trauma, penyakit
saraf)
5. Efek agen
farmakologis( mi
s, atropine,
belladonna,
psikotropik,
antihistamin,
opiate)

SDKI, Risiko Beresiko 1. Efek samping Tidak Tidak tersedia Tidak tersedia Tidak tersedia
Hal 117 Inkontinensia mengalami obat , kopi, tersedia
D.0051 Urin Urgensi pengeluaran alkohol
urin yang 2. Hiperrefleks
tidak destrussor
terkendali 3. Gangguan
system saraf
pusat
4. Kerusakan
kontraksi
kandung kemih :
relaksasi spingter
tidak terkendali
5. Ketidakefektipan
kebiasaan
berkemih
6. Kapasitas
kandung kemih
kecil

SDKI, Risiko Beresiko Fisiologis Tidak Tidak tersedia Tidak tersedia Tidak tersedia
Hal 118 Konstipasi mengalami tersedia
D.0052 penurunan 1. Penuruna
frekuensi mortilitas
normal gastrointenstinal
defekasi 2. Pertumbuha
disertai n gigi tidak
kesulitan adekuat
dan 3. Ketidakcuk
pengeluaran upan diet
feses tidak 4. Ketidakcuk
lengkap upan asupan
serat
5. Ketidakcuk
upan asupan
cairan
6. Angalionik(
mis, penyakit
hisprung)
7. Kelemahan
otot abdomen

Psikologis

1. konfusi

2. depresi

3. gangguan
emosional

Situsional

1. Perubahan
kebiasaan makanan(
mis, jenis makanan,
jadwal makan)

2.
Ketidakadekuatan
toileting

3. Aktifitas fisik
harian kurang dari
yang dianjurkan

4. penyalahgunaan
laksatif

5. Efek agen
farmakologis

6. ketidakteraturan
kebiasaan defekasi

7. kebiasaan
menahan dorongan
defekasi

8. perubahan
lingkungan

Anda mungkin juga menyukai