Anda di halaman 1dari 57

PENUGASAN

KEBUTUHAN DASAR ELIMINASI URINE

DI SUSUN OLEH

NI KETUT SUJATI APP M,KES

DEPARTEMENT KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN PALEMBANG
PROGRAM STUDI KEPERAWATAN BATURAJA
TAHUN AKADEMIK 2021

BAB 1
TINJAUAN TEORETIS ELIMINASI URINE

A.Pengertian

Eliminasi urine adalah memenuhi kebutuhan BAK seorang individu sesuai dengan
kebutuhannya, sehingga diperoleh kestabilan fungsi uro genital.

B.Etiologi

Masalah kebutuhan eliminasi urine yang umum:

 Retensi urine
 Inkontinensia urine
 Enuresia
 Disuria
 Poli uria
 Oliguria
 Hematuria
 Piuria

C.manifestasi klinis

Tanda-tanda klinis

 Distensi vesika urineria


 Ketidak mampuan otot sfingter external
 ketidak sanggupan untuk berkemih

D.Pato fisiologi

Berhubungan dengan inkompeten outlet kandungan kemih sekunder akibat anomalia


saluranper kemihan congenital. Berhiubungan dengan penurunan kapasitas kandung kemih atau
iritasi pada kandung kemih sekunder akibat inpeksi, glikosuria, teraumah, karsinoma atau urettritis.

2.Aspek dan pengkajian

pengkajian keperawatan

pengkajian pada kebutuhan eliminasi urine meliputi:

1. kebiasan berkemih
pengkajian ini meliputi bagaimana kebiasaan berkemih serta hambatannya frekuensi
berkemih bergantung pada kebiasan dan kesempatan.
2. pola berkemih meliputi:
 ferkuensi kemih
frekuensi berkemih menentukan berapa kali individu berkemih dalam waktu 24 jam
 urgensi
perasaan seseorang untuk berkamih seperti seseorang sering ketoilet karne takut mengalami
inkonteninsia jika tidak berkemih.
 Disruria
Keadaan rasa sakit atau kesulitan saat berkemih. Keadaan demikian dapat ditemukan pada
striktur uretra.
 Poliuria
Keadaan produksi urine yang abnormal dalam jumlah besar tanpa adanya peningkatan
asupan cairan.
 urinaria supresi
kedaan produksi urine yang berhenti secara mendadak. Bila produksi kurang dari 100 ml/ hari
dapat dikatakan sebagai anuria, tetapi bila produksinya antara 100-500 ml/hari dapat
dikatakan sebagai oliguria.
3. volume urine

No Usia Jumlah / hari

1 1-2 hari 15-60 ml


2 3-10 hari 100-300 ml
3 10-2 bulan 250-400 ml
4 2 bulan – 1 tahun 400-500 ml
5 1-3 tahun 500-600 ml
6 3-5 tahun 600-700 ml
7 5-8 tahun 700-1000 ml
8 8-14 tahun 800-1400 ml
9 14 tahun – dewasa 1500 ml
10 Dewasa tua Lebih kurang 1500 ml

4. faktor yang mempengaruhi kebiasaan buang air kecil adalah sebagai:


 diet dan asupan
 gaya hidup
 stres psikologis dapat meningkatkan frekuensi keinginan berkemih
 tingkat aktivitas

5. keadaan urine meliputi:

1. warna
2. bau
3. berat jenis
4. kejernihan
5. ph
6. protein
7. darah
8. glukosa

6.tanda klinis eiminasi urine seperti:

 tanda retensi urine


 inkotenesia
 urine

3.Mengenal sub katagori diagnosis keperawatan terkait Eliminasi:

Gangguan eliminasi urine

Inkontinensia Fekal

Inkontinensia Urine berkanjut

Inkontinensia urine berlebih

Inkontinensia urine fungsional

Inkontinensia refleks

Inkontinensia stress

Inkontinensia urine urgency

Kesiapan peningkatan eliminasi urine

Konstipasi

Retensi urine

Risiko inkontinensia urine urgensi

Risiko konstipasi

3. Menegakkan diagnosis keperawatan dalam berbagai kebutuhan klien


GANGGUAN ELIMINASI URIN

DEFINISI

Disfungsi eliminasi urin

PENYEBAB

a. Penurunan kapasitas kandung kemih


b. Iritasi kandung kemih
c. Penurunan kemampuan menyadari tanda-tanda gangguan kandung kemih
d. Efek tindakan medis dan diagnostic (mis. Operasi ginjal, operasi saluran
kemih, anestesi, dan obat-obatan)
e. Kelemahan otot pelvis
f. Ketidakmampuan mengakses toilet (mis. Imobilisasi)
g. Hambatan lingkungan
h. Ketidakmampuan mengkomunikasikan kebutuhan eliminasi urin
i. Outlet kandung kemih tidak lengkap (mis. Anomaly saluran kemih kongenital)
j. Imaturitas (pada anak usia < 3 tahun)

GEJALA & TANDA MAYOR

Subjektif Objektif

a. Desakan berkemih (urgensi) a. Distensi kandung


kemih

b. Urin menetes (dribbling) b. Berkemih tidak


tuntas (hesitancy)

c. Sering buang air kecil c. Volume residu urin


meingkat

d. Nokturia

e. Mengompol

f. Enuresis

GEJALA & TANDA MINOR

Subjektif Objektif

(tidak tersedia). (tidak tersedia)

KONDISI KLINIS TERKAIT

a. Infeksi ginjal dan saluran kemih


b. Hiperglikemi
c. Trauma
d. Kanker
e. Cedera/tumor/infeksi medulla spinalis
f. diabetikum
g. Stroke
h. Parkinson
i. Sclerosis multipel
j. Obat alpha adrenergik

Keterangan

Diagnosa ini masih bersifat umum untuk ditegakan di klnik, sebaiknya penegakan diagnosis ini
lebih spesifik pada inkontinensia atau retensi, namun diagnosa ini dapat dipergunakan jika
perawat belum berhasil mengidentifikasi faktor penyebab inkontinensia dan retensi urin

4. INKONTINENSIA FEKAL

DEFINISI

Perubahan kebiasaan buang air besar dari pola normal yang ditandai dengan pengeluaran
feses secara involunter

(Tidak sadar)

PENYEBAB

a. Kerusakan susunan saraf motoric bawah

b. Penurunan tonus otot

c. Gangguan kognitif

d. Penyalahgunaan laksatif

e. Kehilangan fungsi pengendalian sfingter rectum

f Pasca operasi pullthrough dan penutupan kolostomi

g. Ketidakmampuan mencapai kamar kecil

h. Diare kronis
i. Stress berlebihan

GEJALA & TANDA MAYOR

Subjektif Objektif

a. Tidak mampu mengontrol pengeluaran feses a. Feses keluar


sedikit-sedikit dan sering

b. Tidak mampu menunda defekasi

GEJALA & TANDA MINOR

Subjektif objektif

(tidak tersedia) a. Bau feses kulit prianal


kemerahan

KONDISI KLINIS TERKAIT

a. spina bifida

b. atresia ani

c. penyakit Hirschsprung

5. INKONTINENSIA URIN BERLANJUT

DEFINISI

Pengeluaran urin tidak terkendali dan terus-menerus tanpa distensi atau perasaan
penuh pada kandung kemih

PENYEBAB

a. Neuropati arkus refleks

b. Disfungsi neurologis
c. Kerusakan refleks kontraksi detrusor
d. Trauma
e. Kerusakan medulla spinalis
f. Kelainan anatomis (mis. Fistula)

GEJALA & TANDA MAYOR

Subjektif Objektif

a. Keluarnya urin konstan tanpa distensi (tidak tersedia)

b. Nokturia lebih dari 2 kali sepanjang tidur

GEJALA & TANDA MINOR

Subjektif Objektif

a. Berkemih tanpa sadar. (tidak tersedia)

b. sadar inkontinesia urin

KONDISI KLINIS TERKAIT

a. Cedera kepala

b. Trauma
c. Tumor
d. Infeksi medulla spinalis
e. Fistula saluran kemih

6. INKONTINENSIA FEKAL

DEFINISI

Perubahan kebiasaan buang air besar dari pola normal yang ditandai dengan
pengeluaran feses secara involunter

(tidak disadari)

PENYEBAB

a. Kerusakan susunan saraf motoric bawah


b. Penurunan tonus otot
c. Gangguan kognitif
d. Penyalahgunaan laksatif
e. Kehilangan fungsi pengendalian sfingter rectum
f. Pasca operasi pullthrough dan penutupan kolostomi
g. mencapai kamar kecil
h. Diare kronis
i. Stress berlebihan

GEJALA & TANDA MAYOR

Subjektif objektif

a. Tidak mampu mengontrol pengeluaran feses. a. Feses keluar


sedikit-sedikit dan sering
b. Tidak mampu menunda defekasi

GEJALA & TANDA MINOR

Subjektif objektif

(tidak tersedia) a. Bau feses


kulit perianal kemerahan

KONDISI KLINIS TERKAIT

a. spina bifida

b. atresia ani

c. Hirschsprung

7. INKONTINENSIA URIN BERLEBIH

DEFINISI

Kehilangan urin tidak terkendali akibat overdistensi kandung kemih

PENYEBAB

a. Blok spingter
b. Kerusakan atau ketidakadekuatan jalur aferen
c. Obstruksi jalan keluar (mis. Impaksi fekal, efek agen farmakologis)
d. Ketidakadekuatan detrusor (mis. Pada kondisi stress atau tidak nyaman,
deconditioned voiding)

GEJALA & TANDA MAYOR

Subjektif objektif

a. Residu volume urin setelah berkemih a. Kandung kemih


distensi (bukan berhubungan dengan

atau keluhan kebocoran sedikit urin. penyebab reversibel


akut) atau kandung kemih distensi

b. Nuktoria dengan sering,


sedikit berkemih atau dribbling.

GEJALA & TANDA MINOR

Subjektif

(tidak tersedia)

KONDISI KLINIS TERKAIT

a. Asma

b. Alergi

c. Penyakit neurologi: cedera/tumor/infeksi medulla spinalis

d. Cedera kepala

e. Sclerosis multipel

f. Dimielinisasi saraf

g. Neuropati diabetikum

h. Neuropati alkohol
i. Striktura uretra/leher kandung kemih

j. Pembesaran prostat

k. Pembengkakan perineal

8. INKONTINENSIA URIN FUNGSIONAL

DEFINISI

Pengeluaran urin tidak terkendali karena kesulitan dan tidak mampu mencapai
toilet pada waktu yang tepat

PENYEBAB

a. Ketidakmampuan atau penurunan mengenali tanda-tanda berkemih

b. Penurunan tonus kandung kemih


c. Hambatan mobilisasi
d. Faktor psikologis: penurunan perhatian pada tanda-tanda keinginan berkemih
(depresi, bingung, delirium)
e. Hambatan lingkungan (toilet jauh, tempat tidur terlalu tinggi, lingkungan baru)
f. Kehilangan sensorik dan motoric (pada geriatri)
g. Gangguan penglihatan

GEJALA & TANDA MAYOR

Subjektif Objektif

a. Mengompol sebelum mencapai atau. (tidak tersedia)

selama usaha mencapai toilet

GEJALA & TANDA MINOR

Subjektif objektif

a. Mengompol di waktu pagi hari. (tidak tersedia)

b. Mampu mengosongkan kandung kemih lengkap


9. INKONTINENSIA REFLEKS

DEFINISI

Pengeluaran urin tidak terkendali pada saat volume kandung kemih tertentu tercapai

PENYEBAB

a. Kerusakan konduksi impuls diatas arkus refleks

b. Kerusakan jaringan (mis. Terapi radiasi)

GEJALA & TANDA MAYOR

Subjektif Objektif
a. Tidak mengalami sensasi berkemih a. Volume urin
residu meningakat

b. Dribbling

c. Sering buang air kecil

d. Hesitancy

e. Nokturia

f. Enuresis

GEJALA & TANDA MINOR

Subjektif objektif

(tidak tersedia). (tidak tersedia)

KONDISI KLINIS TERKAIT

a. Cedera/tumor/infeksi medulla spinalis

b. Cystitis

c. Pembedahan pelvis

d. Sklerosis multipel

e. Kanker kandung kemih atau pelvis

f. Penyakit Parkinson

g. Demensia
10. INKONTINENSIA STRESS

DEFINISI

Kebocoran urin mendadak dan tidak dapat dikendalikan karena aktifitas yang
meningkatkan tekanan intraabdominal

PENYEBAB

a. Kelemahan intrinsic spingter uretra

b. Perubahan degenerasi/non degenerasi otot pelvis


c. Kekurangan estrogen
d. Peningkatan tekanan intra abdomen
e. Kelamahan otot pelvis

GEJALA & TANDA MAYOR

Subjektif objektif

Mengeluh keluar urin < 50 ml saat tekanan abdomina (tidak tersedia)

l meningkat (mis. Saat berdiri, bersin, tertawa, berlar

i, atau mengangkat benda berat).

GEJALA & TANDA MINOR

Subjektif objektif

a. Pengeluaran urin tidak tuntas a. Overdistensi


abdomen

b. Urgensi miksi
c. Frekuensi berkemih meningkat

KONDISI KLINIS TERKAIT

a. Obesitas

b. Kehamilan/melahirkan
c. Menopause
d. Infeksi saluran kemih
e. Operasi abdomen
f. Operasi prostat
g. Alzheimer
h. Cedera medulla spinalis

11. INKONTINENSIA URIN URGENSI

DEFINISI

Keluarnya urin tidak terkendali sesaat setelah keinginan yang kuat untuk berkemih
(kebelet)

PENYEBAB

a. Iritasi reseptor kontraksi kandung kemih

b. Penurunan kapasitas kandung kemih


c. Hiperaktivitas detrusor dengan kerusakan kontraktilitas kandung kemih
d. Efek agen farmakologis (mis. Diuretik)

GEJALA & TANDA MAYOR

Subjektif objektif

Keinginan berkemih yang kuat disertai inkontinensia. (tidak


tersedia)

GEJALA & TANDA MINOR

Subjektif objektif

(tidak tersedia). (tidak tersedia)

KONDISI KLINIS TERKAIT

a. Riwayat penyakit peradangan pelvis dan atau vagina

b. Riwayat penggunaan kateter urin


c. Infeksi kandung kemih dan atau uretra
d. Gangguan neurogenic/tumor/infeksi
e. Penyakit Parkinson
f. Neuropati diabetikum
g. Operasi abdomen
12. KESIAPAN PENINGKATAN ELIMINASI URIN

DEFINISI

Pola fungsi sistem perkemihan yang cukup untuk memenuhi kebutuhan


eliminasi yang dapat ditingkatkan

GEJALA & TANDA MAYOR

Subjektif
objektif

a. Mengungkapkan keinginan untuk meningkatkan eliminasi urin a.


Jumlah urin normal

b.
Karakteristik urin normal

GEJALA & TANDA MINOR

Subjektif objektif

(tidak tersedia) a. Asupan cairan cukup

KONDISI KLINIS TERKAIT

a. Cedera medulla spinalis

b. Sklerosis multipel

c. Kehamilan

d. Trauma pelvis

e. Pembedahan abdomen

f. Penyakit prostat

13. KONSTIPASI
DEFINISI

Penurunan defekasi normal yang disertai pengeluaran feses sulit dan tidak tuntas
serta feses kering dan banyak

PENYEBAB

Fisiologis

a. Penurunan motilitas gastrointestinal

b. . Keetidakadekuatan pertumbuhan gigi


c. Ketidak cukupan diet
d. asupan serat
e.Ketidakcukupan asupan cairan

f. Aganglionik (mis. Penyakit Hirschsprung)

g. Kelemahan otot abdomen

Psikologis

a. Konfusi

b. Depresi

c. Gangguan emosional

Situasional

a. Perubahan kebiasaan makan (mis. Jenis makanan, Jadwal makan)

b. Ketidakadekuatan toileting
c. Aktivitas fisik harian kurang dari yang dianjurkan
d. Penyalahgunaan laksatif
e. Efek agen farmakologis
f. Ketidakteraturan kebiasaan defekasi
g. Kebiasaan menahan dorongan defekasi
h. Perubahan lingkungan

GEJALA & TANDA MAYOR

Subjektif objektif

a. Defekasi kurang dari 2 kali seminggu. a. Feses keras

b. Pengeluaran feses lama dan sulit b. Peristaltik usus menurun


KONDISI KLINIS TERKAIT

a. Lesi/cedera pada medulla spinalis

b. Spina bifida

C. Stroke

d. Sklerosis multipel

e. Penyakit Parkinson

f. Demensia

g. Hiperparatiroidisme

h. Hipoparatiroidisme

i. Ketidak seimbangan elektrolit

j. Hemoroid

k. Obesitas

l. Pasca operasi obstruksi bowel

m. Kehamilan

n. Pembesaran prostat

o. Abses rektal

p. Fisura anorektal

q. Striktura anorektal

r. Prolapse rektal

s. Ulkus rektal

t. Rektokel

u. Tumor

v. Penyakit Hisrcsprung

w. Impaksi feses
14. RETENSI URIN

DEFINISI

Pengosongan kandung kemih yang tidak lengkap

PENYEBAB

a. Peningkatan tekanan uretra

b. Kerusakan arkus refleks


c. Blok spingter
d. Disfungsi neurologis (mis. Trauma, penyakit saraf)
e. Efek agen farmakologis (mis. Atropine, belladonna, psikotropik, antihistamin, opiate)

GEJALA & TANDA MAYOR

Subjektif objektif

a. Sesasi penuh pada kandung kemih. a. Dysuria/anuria

b. Distensi kandung kemih

GEJALA & TANDA MINOR

Subjektif objektif

a. Dribbling a. Inkontinensia berlebih

b. Residu urin 150 ml atau lebih

KONDISI KLINIS TERKAIT

a. Benigna prostat hiperplasia

b. Pembengkakan perineal

c. Cedera medulla spinalis


d. Rektokel

e. Tumor di saluran kemih

15. RISIKO INKONTINENSIA URIN URGENSI

DEFINISI

Berisiko mengalami pengeluaran urin yang tidak terkendali

FAKTOR RESIKO

a. Efek samping obat,kopi, dan alkohol

b. Hiperrefleks detrusor
c. Gangguan sistem saraf pusat
d. Kerusakan kontraksi kandung kemih: relaksasi spingter tidak terkendali
e. Ketidakefektifan kebiasaan berkemih
f. Kapasitas kandung kemih kecil

KONDISI KLINIS TERKAIT

a. Infeksi/tumor/infeksi saluran kemih dan atau ginjal

b. Gangguan sistem saraf pusat

16. RISIKO KONSTIPASI

DEFINISI

Berisiko mengalami penurunan frekuensi normal defekasi disertai kesulitan dan


pengeluaran feses tidak lengkap

FAKTOR RESIKO

Fisiologis

a. Penurunan motilitas gastrointestinal

b. Ketidakadekuatan pertumbuhan gigi


c. Ketidakcukupan diet
d. asupan serat
e. Ketidakcukupan asupan cairan
f. Aganglionik (mis. Penyakit Hirschsprung)
g. Kelemahan otot abdomen
Psikologis

a. Konfusi

b. Depresi
c. Gangguan emosional

Situasional

a. Perubahan kebiasaan makan (mis. Jenis makanan, Jadwal makan)

b. Ketidakadekuatan toileting
c. Aktivitas fisik harian kurang dari yang dianjurkan
d. Penyalahgunaan laksatif
e. Efek agen farmakologis
f. Ketidakteraturan kebiasaan defekasi
g. Kebiasaan menahan dorongan defekasi
h. Perubahan lingkungan

KONDISI KLINIS TERKAIT


a. Lesi/cedera pada medulla spinalis
b. Spina bifida
c. Stroke
d. Sklerosis multipel
e. Penyakit Parkinson
f. Demensia
g .Hiperparatiroidisme
h. Hipoparatiroidisme

4.

5. Menyusun rencana keperawatan

a. Prioritas DP

b. menentukan tujuan dan nursing outcome criteria

b. merumuskan intervensi dengan NIC

dx inkontinensia urine bd kelemahan otot spinkter pada blass/ vesika urinaria


Tujuan dan Noc Intervensi Rasional

Pasien akan mampu Assessment - Tanda vital dapat


eliminasi urine dengan - kaji kemampuan miksi nya menegtahui
spontan dan menahan - Kaji urine makroskopis pengkajian
miksi, setelah latihan 3x - kaji tanda vital penyakit yang
24 jam - Kaji pola eliminasi lebih jelas dan
NOC; miksi tanpa kateter Independent penyakit lanjut
Miksi secara periodik tidak - Ajarkan teknik Kegel - Pengeluaran
ngompol, exercise eliminasi perhari
- Lakukan KB mengetahui
- Pakaikan pempers atau seberapa banyak
kateter kondom eliminasi
Kolaborasi dikeluarkan.
- Kolaborasi - Pemeriksaan
Pemeriksaan laboratorium labolaturium,
- Kolaborasi dengan tim pemeriksaan lebih
kesehatan lanjut mengkaji
- Kolaborasi dengan obat adanya penyakit
antibioti. laen atau tidak.
Health education
Bicarakan kepada
pasien/ kelurga
agar pasien
banyak istirahat
- Ajarkan pasien
pola elimanasi
secara teratur,
seperti eliminasi
pada pagi hari.
5.Mengevaluasi askep

Asuhan keprawatan

pada masalah kebutuhan eliminasi urine

a. pengkajian keperawatan

Pengkajian pemenuh kebutuhan eliminasai urine sebagai barikut:

Pengkajian pada kebutuhan eliminasi urine meliputi:


1.kebiasaanberkemih
Pengkajian ini meliputi bagaimana kebiasaan berkemih serta hambatannya frekuensi
berkemih bergantung pada kebiasaan dan kesempatan banyak orang untuk berkemih pada
malamhari.
2.Polaberkemihmeliputi
 Frekuensi berkemih
Frekuensi berkemih menentukan beberapa kali individu berkemih dalam waktu 24
jam
 Urgensi
Perasaan seseorang untuk berkemih seperti seseorang sering ketoilet karna takut
mengalami inkontenisia jika tidak berkemih.
 Disruria
Keadaan rasa sakit atau kesulitan saat berkemih keadaan demikian dafat ditemukan
pada struktur uretra.
 Poliurea
Keadaan produksi urine yang abnormal dalam jumlah besar tanpa adanya
peningkatan asupan cairan.
 Urinariasupresi
Keadaan produksi urine yang berhenti secara mendadak.Bila produksi kurang dari
100 ml/ hari dapat dikatakan sebagai anuria, tetapi bila produksinya antara 100-500
ml/hari dapat dikatakan sebagai oligouria.
3.Volume urine
Volume urine menentukanberapajumlah urine dikeluarkandalamwaktu 24 jam.

NO. USIA JUMLAH/HARI


1. 1 1-2 Hari 15-60 ml
2. 2 3-10 hari 100-300 ml
3. 3 10-2 bulan 250-400 ml
4. 4 2 bulan-1tahun 400-500 ml
5 1-3 tahun 500-600 ml
5. 6 3-5 tahun 600-700 ml
6. 7 5-8 tahun 700-1000 ml
7. 8 8-14 tahun 800-1400 ml
8. 9 14 tahun –dewasa 1500 ml
9. 10 Dewasatua < 1500 ml

4.Faktor yang mempengaruhikebiasaanbuang air kecilmeliputi:


 Diet danasupandapatmempengaruhijumlah urine yang dibentuk,
 Gaya hidup
 Strespsikologisdapatmeningkatkanfrekuensikeinginanberkemih

5.Keadaan urine meliputi


No Keadaan Normal Interpretasi
1 Warna Kekuning- Urine
kuningan bewarnaoranyegelapmenunjukanadanyapengaruhobat,
sedangkanwarnamerahdankuningkecoklatanmengindikasika
nadanyapenyakit
2 Bau Aromatic Baumenyengatmerupakanindikasiadanyamasalahsepertiinfe
ksiataupenggunaanobattertentu
3 Beratjenis 1,010- 1,030 Menunjukanadanyakonsentrasi urine
4 Kejernihan Terangdantransfar Adanyakekeruhankarna mucus dankus
an
5 Ph Sedikitasam ( 4,5- Dapat menunjukan keseimbangan asam-basa; bila bersifat
7,5 ) alkali menunjukan adanya aktivitas bakteri
6 Protein Molekul protein Padakondisikerusakanginjal,
yang molekultersebutdapatmelewatisaringanmasukke urine
besarseperti;albu
min, fibrinogen,
atau globulin
tidakdapatdisaring
melaluiginjal- urine
7 Darah Taktampakjelas Hematuria menunjukan trauma
ataupenyakitpadasalurankemihbagianbawah
8 Glukosa Adanyasejunlahglu Apabilamenetapterjadipadapasien diabetes mellitus
kosadalam urine
tidakbeartibilahany
abersifatsementar
a,
misalnyapadasese
orang yang
makangulabanyak.

6.Tanda klinis gangguan eliminasi urine seperti tandaretensi urine, inkontenisia urine,
enuresia, danlain- lain.

b. diagnosa keperawatan
diagnosa keperawatan yang terjadi pada masalah kebutuhan eliminasi
urine adalah sebagai berikut:
1. perubahan pola eliminasi urine berhubungan dengan
 ketidak mampauan saluran kemih
 penurunan kapasitas atau iritas kandung kemih
 kerusakan saluran kemih
 efek pembedakan saluran kemih
2. inkotinensia fungsional berhubungan dengan
 penurunan isyarat kandung kemih
 penurunan tonus kandung kemih akibat dampak obat
 kerusakan mobilitas
 hambatan lingkungan kehilang kemampuan motoris dan sensoris
3. inkontinensia refleksi berhubungan dengan:
 gagalnya kondungsi ransangan di atas tingkatan arkus refleksi akibat
cedera pada medula spinalis
4. inkontinensia stres berhubungan dengan
 ketidak mampuan kandung kemih mengeluarkan urine akibat kelainan
kongenital
 perubahan degeneratif pada otot pelvis akibat kekurangan hormon
estrogen
 tingginya tekanan intraabdominal dan lemahnya otot pelvis akibat
obbesitas kehamilan DLL
 penurunan tonus otot
5. inkontinensia total berhubungan dengan
 defisit komuniakasi atau persepsi.
6. inkontinensia dorongan berhubungan dengan
 penurunan kapasitas kandung kemih akibat penyakit infeksi, trauma,
tindakan pembedahan, faktor penuaan, DLL
 iritasi pada reseptro perengang kandung kemih akibat penggunaan
alkohol asupan berlebihan, DLL
7. retensi urine berhubungan dengan
 adanya hambatan padasfingter akibat penyakit strikur, BPH, DLL
 kerusakan atau ketidak kuatan jaras akibat cedera dan penggunaan
obat seperti antikolinergik
 obstuksi jalan keluar kandung kemih akibat impestasi feces
 stres atau ketidak nyamanan
8. perubahan body image berhubungan dengan inkontinessia, uretrostomi dan
eneuresis
9. resiko terjadinya infeksi saluran kemih berhubngan dengan pemasangan
kateter. Pemiriksaan sistoskop, dan oo kebiasaan kebersihan perinium yang
kurang
10. resiko perubahan keseimbangan cairan dan elektrolit berhubungan dengan
gangguan drainase ureterostomi.
c. Perencanaan kepreawatan
Tujuan
1. Memahami eliminasi urine
2. Membantu mengosongkan kandung kemih segera
3. Mencegah infeksi
4. Mempertahankan integrasitas kulit
5. Memberikan rasa nyaman
6. Mengambalikan fungsi kandung kemih
7. Memberikan asupa cairan secara tepat
8. Mencegah kerusakan kulit
9. Memulihkan self esteem atau mencegah takanan emosional

E, Evaluasi keperawatan

Evaluasi keperawatan terhadap gangguan kebutuhan eliminasi urine secara umum


datpat dinilai dari adanya kemampuan dalam:

1. Miksi secara normal, ditunjukan dengan kemampuan pasien berkemi h


sesuai dengan asupan cairan dan pasien mampu bekemih tanpa
mengguankan obat, komperesi pada kandungan kemih, atau kateter.
2. Mengosongkan kandung kemih, ditunjukan dengan berkurangnya
distensi volumeurine residu, dan lancarnya keatenan drainnase.
3. Mencegah infeksi, ditunjukan dengan tidak adanya tanda infeksi, tidak
ditemukan adanya disuria, urgenasi, frekuensi, dan rasa terbakar.
4. Mempertahankan integeritas kulit, ditunjukan dengan adanya perineal
kering tanpa inflamasi dan kulit sekitar ureterosotomi kering.
5. Memberikan rasa nyaman, ditunjukan dengan kemih, dan adanya
eksperesi senang mengenai perasaan.
6. Melakukan bladder training, ditunjukan dengan berkurangnya
frekuansi inkontinensia dan mampu berkemih di saat ingin berkemih.

BAB 2
BLADDER TRAINING DENGAN KB

A. pengertian

Ditunjukan dengan berkurangnya frekuensi inkontinensia dan mamapu berkemih disaat


ingin berkemih

B. tujuan

- untuk mengendalikan pola normal perkemihan dengan menghambat atau


menstimulasikan pengeluaran air kemih

- untuk mengembalikan normalnya melalui aktivitas khusus

C.Dasar diagnosa

Gangguan eliminasi urine sehubungan inkontinensia urine

D. indikasi

Dilakukan pada pasien dengan inkontinensia urine

E. kontra indikasi

Tidak dilakukan pada pasien dengan infeksi saluran kemih

Aspek yang dinilai Dilakukan Nilai


No
Ya tidak
A Fase pra interaksi
Mempersiapkan alat
1. pispot
2. scheme/sampiran
3. 1 set kateter tray
B Persiapan pasien (fase orientsi)
- Menjelaskan kepada klien tidakan yang
akan dilakukan
- Memotivasi klien mengikuti latihan
- Mendekatkan peralatan yang diperlukan
- Mengatur posisi klien sesuai kebutuhan
Persiapan perawatan dan lingkungan
- Memasang sampiran
- Menjaga ketenangan
Fase interaksi
Pelaksanaan
C. Perawat cuci tangan
Latihan 1 (program kateter berkala)
- Berikan pasien minum sebanyak 150-200
cc/jam selama dua jam berturut-turut
- Intruksikan klien untuk BAK tanpa kateter
- Tampung jumlah urine yang keluar
- Ukur jumlah urine yang keluar tanpa
kateter (FRU)
Untuk mendapatkan nilai RUV
- Ukur selanjutnya RUV, lalu pasang
kateter intermiten
- Tamping urine yang keluar melalui kateter
- Ukur RUV secara keseluruhan
- Tentukan program kateter berkala
- Setelah nilai RUV (<50 cc) didalam
kandung kemih mencapai batas normal,
hentikan program kateter berkala
- Lepaskan kateter intermiten
- Rapikan pasien
- Bereskan alat-alat
- Ajarkan klien latihan kagel exercises
Latihan II
- Intruksikan klien berkonsentrasi pada otot
panggul
- Minta klien berupaya untuk menghentikan
aliran urine selama berkemih dan
kemudian memulainya kembali
- Praktekan setiap kali berkemih
Latihan III
- Minta klien mengambil posisi duduk atau
berdiri
- Intruksikan klien untuk mengencangkan
otot-otot disekitar anus
Latihan IV
- Minta klien mengencangkan otot dibagian
posterior dan kemudian kontraksi otot
anterior perlahan sampai hitungan ke
empat
- Kemudian minta pasien merelaksasikan
otot secara keseluruhan
- Ulangi latihan ke empat kali perjam saat
bangun dan tidur selama tiga bulan
Latihan V
- Apabila memungkinkan ajarkan klien
melakukan sit-up yang dimodifikasikan
(lutut ditekuk)
Catatan
- Agar bladder retraining ini berhasil kita
harus menyadari dan secara fisik mampu
mengikuti program pelatihan, program
tersebut meliputi:
a) Penyuluhan
b) Upaya berkemih yang terjadwal
c) Dan memberikan umpan balik
positif
Penyelesain
- Mendokumentasikan hasil tindakan dan
reaksi klien
- Memberitahu pasien bahwa latihan telah
selesai
- Merapikan pasien
- Membereskan dan merapikan alat-alat
- Mencuci tangan

MENGUMPULKAN SPESIMEN URINE TENGAH 24 JAM, SEWAKTU

A. Pengertian

Pengambilan urine yang dikumpulkan dalam waktu 24 jam

B. tujuan

- untuk mengetahui jumlah urine selama 24 jam

- mengukur berat jenis, asupan dan


- pengeluaran serta mengetahui fungsi

C. dasar dignosa

- kontaminasi tersebut dapat dihindara dengan melakukan katerisasi kandung kemih

- kemungkinan terjadinya infeksi maka katerisasi tidak direkomendasikan untuk


mendapatkan spesimen urine kecuali adanya indikasi tertentu

D. indikasi

- pasien yang mengalami DM ( deabetus mellitus )

- persiapan tidakan dignotis misalnya pemeriksaan bakteriologi

- dilakukan pada pasien dangan, inkontinensia urine

E. kontra indikasi

Tidak dilakukan pada pasie dengan infeksi saluran kemih

No Aspek yang dinilai dilakukan Nilai


Ya Tidak
A Tahap pra interaksi
Persiapan alat
1. Botol penampung beserta
penutup
2. Etiket khusus
B Tahap orientasi (interaksi)
1. Mengetuk pintu,ucapkan salam
berhenti sejenak sebelum
memasuki ruangan
2. Perkenal kan diri periksa
identitas pasien
3. Member prisasi
4. Menjelaskan apa yang akan
dilakukan dan berikan
kesempatan bertanya serta
menjawab klien dengan
bijaksana
5. Mengatur alat-alat agar
memudahkan anda bekerja
jangan dulu membuka peralatan
seteril
6. Mengatur posisi pasien
senyaman,mungkin masang
mengalas tubuh yang dirawat
7. Pasang selimut
C Tahap kerja
1. Cuci muka
2. Jelaskan prosedur yang akan
dilakukan
3. Bagi pasien tidak mampu untuk
buang air kecil sendiri, bantu
untuk buang air kecil (lihat
prosedur menolong buang air
kecil), keluarkan urine, setelah
itu tampung dengan
menggunakan botol
4. Bagi pasien yang mampu untuk
buang air kecil sendiri, anjurkan
pasien untuk buang air kecil dan
anjurkan untuk menampung
urine kedalam botol
5. Catat nama pasien dan tanggal
pengambilan bahan
pemeriksaan
6. Cuci tangan

MEMASANG KONDOM KATETER

A. pengertian

Tindakan keperawatan dengan cara memberikan kondom kateter pada pasien yang tidak
mampu mengontrol berkemih

B. tujuan

- Agar pasien dapat berkemih dan mempertahannya


- Mempertahankan higiene periental pasi
- en inkontinensia

C. indikasi

pasien yang mengalami DM


D. kontra indikasi

Pasien yang akan datang kondom kateter

No Aspek yang dinilai Dilakukan Nilai


ya tidak
A Tahap pra interaksi
Persipan alat
1. Sarung tangan
2. Air sabun
3. Pengalas
4. Kondom kateter
5. Urinal bag
6. Sampiran
B Tahap orientasi(interaksi)
1. Mengetuk pintu, ucapkan salam berhenti
sejenak sebelum memsuki ruangan
2. Perkenalkan diri, identitas pasien
3. Minta pengunjung meninggalkan ruangan,
dan informasikan dimana mereka bisa
menunggu
4. Beri privasi, dengan menutup pintu,
korden atau memesang sampiran
5. Jelaskan apa yang akan terjadi dan jawab
pertanyaan klien
6. Mengatur posisi pasien senyaman
mungkin
7. Tata peralatan bekerja pada tempat yang
tepat
C Fase kerja
1. Cuci tangan
2. Jelaskan prosedur
3. Atur ruangan / pasang sampiran
4. Pasang perlak / alas
5. Gunakan sarung tangan
6. Atur posisi pasien dengan terlentang
7. Bersihkan daerah genetalia dengan
sabun dan bilas dengan air hingga bersih
kemudian keringkan
8. Lakukan pemasangan kondom dengan
menyisakan2,5-5 cm ruang antara glans
penis dengan ujung kondom
9. Lekatkan batang penis dengan perekat
elastis, tapi jangan terlalu ketat
10. Hubungkan ujung kondom kateter
dengan saluran urobag
11. Rapikan alat, Cuci tangan
D Tahap terminasi
1. Letakkan bel panggil telepon dan air
minum dalam jangkau
2. Setelah tindakan selesai pasien dirapikan,
peralatan dibereskan
3. Pintu dan sampiran di buka,
4. Cuci tangan
MEMASANG KATETER INDDWELING PADA WANITA DAN PRIA

A. pengertian

Tindakan keperawatan dengan cara memasukan kateter kedalam kandung kemih


melalui uretra.

B. tujuan

- Menghilangkan ketidaknyaman karna distensi kandung kemih


- Mendapatkan urine steril untuk spesimen
- Pengkajian residu urine
- Mengatasi abstruksi aliran urine
- Mengatasi retensi perkemihan

C. dasar diagnosa

Gangguan rasa nyaman

D. indikasi

Dilakukan dengan dua cara:

a. Tipe intermiten

 Tidak mampu berkemih selama 8-12jam setelah operasi


 Retensi akut setelah trauma uretra
 Tidak mamapu berkemih akibat obat sedatif atau analgesic
 Cedera pada tulang belakang
 Degenerasi neuromuscular secara progresif
 Pengeluaran urine residual

b. Tipe indwelling

 Obstruksi aliran urine


 Pascaoperasi uretra dan struktur disekitar (TUR-P)
 Obstruksi uretra
 Inkontinensia dan disorientasi berat
E. kontra indikasi

Pasien yang akan di pasang kateter karna tidak dapat berkemih secara langsun

No Aspek yang dinilai Dilakukan Nilai


Ya tidak
A Tahap pra interaksi
Persiapan alat
1. Sarung tangan steril
2. Kateter steril (sesuai dengan ukuran dan
jenis
3. Duk seteril
4. Minyak pelumas/jeli
5. Larutan pembersih antiseptic (kapas
sublimas)
6. Spuit yang berisi cairan
7. Perlak dan alas nya
8. Pinset anatomi
9. Bengkok
10. Urinal bag
11. Sampiran
B Tahap orientasi (interaksi)
1. Mengetuk pintu,ucapkan salam, berhenti
sejenak sebelum memasuki ruangan
2. Perkenalkan diri, periksa identitas pasien
3. Memberi pripasi
4. Menjelaskan apa yang akan dilakukan
dan berikan kesempatan bertanya serta
jawab klien dengan bijaksana
5. Mengatur alat-alat agar memudahkan
anda bekerja, jngan dulu membuka
peralatan steril
6. Mengatur posisi pasien senyaman
mungkin, memasang jeli + pengalas
tubuh yang dirawat
7. Pasang selimut
C Tahap kerja
Pemasangan kateter pada pria
1. Jelaskan prosedur yang akan dilakukan
2. Cuci tangan
3. Pasang sampiran
4. Pasang perlak
5. Gunakan sarung tangan steril
6. Pasang duk steril
7. Tangan kiri memegang penis prepusi
ditarik sedikit kepangkalnya dan
bersihkan dengan kapas sublimat
8. Kateter diberi minyak pelumas atau jeli
pada ujungnya (kurang lebih 12,5-17,5
cm, lalu masukan perlahan (kurang lebih
17,5-20 cm) dan sambil anjurkan pasien
menarik napas dalam
9. Jika tertahan jangan dipaksa
10. Setelah kateter masuk isis balon dengan
cairan aquades atau sejenisnya untuk
kateter menetap, dan bila intermiten tarik
kembali sambil pasien diminta menarik
napas dalam
11. Sambung kateter dengan kantung
penampung dan piksasi kearah atas paha
atau abdomen
12. Rapikan alat
13. Cuci tangan setelah prosedur dilakukan
14. Catat prosedur dan respons pasien
Pemasangan kateter pada wanita
1. Jelaskan prosedur
2. Cuci tangan
3. Pasang sampiran
4. Pasang perlak
5. Gunkan sarung tangan steril
6. Pasang duk steril sekitar alat genital
7. Bersihkan vulva dengan kapas sublimat
dengan arah dari atas kebawah (kurang
lebih 3 kali hingga bersih)
8. Buka labia dengan ibu jari dan telunjuk
tangan kiri dan bersihkan bagian dalam
9. Kateter diberi minyak pelumas atau jeli
pada ujungnya (kurang lebih 2,5-5 cm)
lalu masukan perlahan dan minta pasien
menarik napas dalam, masukan (2,5-5
cm) atau hingga urine keluar
10. Setelah selesai isi balon dengan cairan
aquades atau sejenisnya dengan
menggunakan spuit untuk kateter
menetap dan bila intermiten tarik kembali
sambil pasien menarik napas dalam
11. Sambung kateter dengan kantung
penampung urine dan fiksasi kearah
samping
12. Rapikan alat
13. Cuci tangan setelah prosedur dilakukan
14. Catat prosedur dan respons pasien

D Tahap terminasi
1. Setelah tidakan selesai pasien dirapikan,
peralatan dibersihakan dan dibereskan
2. Letakan bel dan air minum didekat pasien
3. Pintu dan sampiran dibuka
4. Cuci tangan

IRIGASI KANDUNG KEMIH

A. Pengertian
Irigasi kateter adalah pencucian kateter urine untuk mempertahankan kepatenan
kateter urine menetap dengan larutan steril yang diprogramkan oleh dokter. Karena
darah, pus, atau sedimen dapat terkumpul di dalam selang dan menyebabkan distensi
kandung kemih serta menyebabkan urine tetap berada di tempatnya.

B. Tujuan

1. Untuk mempertahankan kepatenan kateter urine

2. Mencegah terjadinya distensi kandung kemih karena adanya penyumbatan kateter


urine, misalnya oleh darah dan pus

3. Untuk membersihkan kandung kemih

4. Untuk mengobati infeksi local

C. indikasi

- digunakan pada kalien yang menjalani bedah genitourinaria dan


- kateternya berisiko mengalami penyumbatan oleh fragmen lendir dan bekuan darah.

D . kontra indikasi

- Teknik ini menimbulkan resiko lebih besar untuk terjadinya infeksi.


- diperlukan saat kateter kateter tersumbat dan kateter tidak ingin diganti (mis ; setelah
pembedahan prostat)

No Aspek yang dinilai Dilakukan Nilai


Ya tidak
A Fase pra interaksi
Mencuci tangan
Menyiapkan alat : baki berisi
a. Cairan irigasi
b. Slang dengan klem, dengan atau
tanpa konektor Y
c. Pole IV
d. Kapas antiseptik
e. Wadah metrik
f. Konektor Y
g. Selimut mandi
h. Sarung tangan
B Fase interaksi
1. Pergi keruangan pasein, ketuk pintu,
berhenti sejenak
2. Perkenalkan diri, identifikasi pasien
melalui tanda pengenal
3. Minta pengunjung meninggalkan
ruangan dan informasi kan mereka
bisa menunggu
4. Beri variasi, dengan menutup pintu,
korden atau memasang sampiran
5. Jelaskan apa yang akan terjadi dan
jawab pertanyaanklien
6. Biarkan klien membantu sebanyak
mungkin selama prosedur
7. Naikkan tempat tidur sampai
setinggi yang nyaman bagi anda
8. Tata peralatan bekerja pada tempat
yang tepat
C Fase kerja
1. Mengatur posisi pesien sesuai
kebutuhan
2. Mencuci tangan dan mengenakan
sarung tangan
3. Kaji kandung kemih
4. Gunakan sarung tangan
5. Sambungkan cairan irigasi dengan
selang irigasi, buang udara
6. Desinfeksi sambungan, bila tidak
tersedia three way, pasang konektor
Y
7. Irigasi intermiten: alirkan dan tutup
aliran secara berkala
8. Pastikan semua sambungan paten
9. Catat aliran dan produksi cairan:
jumlah cairan irigasi, cairan yang
tertampung di urine bag
10. Catat cairan masuk dan keluar
11. Laporkan bila ada perdarahan tiba-
tiba,oklusi kateter
12. Lepaskan sarung tangan
13. Rapikan alat-alat dan kembalikan
pasien keposisi semula
14. Jelaskan kepada pasien anda telah
selesai
D Fase terminasi
1. Letakan bel panggil telepon dan air
minum dalam jangkaun
2. Posisikan tempat tidur keposisi
terendah
3. Lakukan pemeriksan keselamatan
umum pasien dan lingkungan
4. Lakukan perawatan peraltan sesuai
kebijakan
5. Cuci tangan
6. Dokumentasikan tindakan
7. Beritahu pengunjung bahwa mereka
boleh masuk kembali

MEMBANTU BAK DITEMPAT TIDUR

A . Pengertian

Tindakan keperawatan dengan membantu pasien yang tidak mampu BAK sendiri dikamar
kecil menggunakan alat bantu urinal.

B. tujuan

Menampung urine ( air kemih ) dan mengetahui kelainan dan urine ( warna dan jumlah)

C. dasar diagnose
Gangguan eliminasi urine sehubungan dengan inkontinensia urine

D. indikasi

Dilakukan pada pasien yang tidak mampu BAK sendiri

E. kontra indikasi

Tidak dilakukan pada pasien yang mampu BAK sendiri tanpa bantuan perawat

No Aspek yang dinilai Dilakukan Nilai


Ya Tidak
A Tahap pra interaksi
Persiapan alat
- Urinal
- Pengalas
- Tisu
B Tahap interaksi
- Mengetuk pintu, ucapkan salam,
berhenti sejenak sebelum masuk
keruangan
- Perkenalkan diri, identitas pasien
- Mempersilahkan keluarga untuk
menunggu diruang tunggu
- Menjelaskan apa yang akan
dilakukan
- Mengatur posisi pasien
C Tahap kerja
- Cuci tangan
- Jelaskan prosedur kepada pasien
- Pasang alas urinal dibawah glutea
- Lepas pakain bawah pasien
- Pasang urinal divawah glutea /
pinggul atau diantara kedua paha
- Anjurkan pasien untuk berkemih
- Setelah rapikan alat
- Cuci tangan dan catat warna serta
jumlah produksi urine
D Tahap terminasi
- Letakan bel dan air minum dekat
pasien
- Pasien dirapikan kembali
- Beritahu keluarga bahwa mereka
boleh masuk kembali
- Cuci tangan

FORMAT PENGKAJIAN STATUS


KESEHATAN PASEIN DI RUMAH SAKIT
Nama mahasiswa :…………………… PKK :……

RRI/Piliklinik:…………………………………………………. Tanggal Pengkajian……………


Pasien Baru………………. Pasien Lama…………………..Diagnosa Medik…………………

I. ANAMNESIS
A. Identifikasi Informasi
- Identitas pasien
Nama Lengkap :
…………………………………………………………………………………….
NomorRegester :
…………………………………………………………………………………….
Alamat :
……………………………………………………………………………….......
Telepon :………………………………………………………............................
Jenis Kelamin :…………………………………..............................................................
Tempat / Tanggal lahir :…………………………………..............................................................
Umur …………… Tahun
Asal/suku bangsa/etnik :………………………………………………………......................
Status Perkawinan :………………………………………………….............................
Agama :
……………………………………………………………………………………
Pekerjaan :
…………………………………………………………………………………….
Pendidikan :
…………………………………………………………………………………....
Tanggal Masuk
:...................................................................................................................
Tanggal pengkajian
:...................................................................................................................

-Identitas Penanggung Jawab


Nama :.................................................................................................
....
Umur : ................................................................................................
.....
Jenis Kelamin
: .....................................................................................................
Agama : ................................................................................................
.....
Alamat : ................................................................................................
.....
Pekerjaan : ................................................................................................
.....
Hubungan dengan pasien
: .....................................................................................................
No Telp
: .....................................................................................................

B. Keluhan utama
●O Onset of Symptom( awitan Gejala)

……………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………...............................
.......................................................................................................................................

● L Location of problem (Lokasi Masalah)

……………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………......................
● D Duration of symptom (Durasi gejala)

……………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………......................
●C Characteristic Of Symptom ( Karakteristik Penyebab)

……………………………………………………………………………………………………………
…….………………………………………………………………………………….....................
●A Aggravating

……………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………......................
●R Relieving

……………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………......................
●T Treatment

……………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………......................

C. Riwayat Penyakit sekarang


PerJalanan Penyakit Sekarang: PQRST
Timbulnya masalah
tanggal………………………………………..........................................................
Bentuk serangan (tiba-tiba atau bertahap)
………………………………………………........................
Pencetus…………………………...................................................................................................
......
Gambaran Keadaan:
Lokasi………………………….;
Gambarkan disini (bila perlu)

Kualitas : Desakan Sakit Rasa terbakar Tertekan


Kuantitas : Intensitas………………………...Beratnya
penyakit………………………………
Waktu dan frekwensi:  Tiap Hari  Periodic Terus Menerus
Factor yang mengurangi/menghilangkan:  Obat Latihan Tirah Baring Psikoterapi
Lamanya :
…………………………………………………………………………………………...
Kejadian atau factor yang berhubungan;
………………………………………………………………..
…………………………………………………………………………………………………………
Dampak pada pola hidup:
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………

D. Cara kedatangan: Kursi roda Ambulans Brankar

E. Diterima Dari : Rumah sendiri Rumah dengan saudara


Fasilitas Perawatan Jangka Panjang Tunawisma
Di rumah
dengan…………............................................................................
ER…………………....................................................................(Uraikan)
Lain – lain……….................................................................................

F. Riwayat Kesehatan lalu


Penyakit pada masa kanak-kanak :
………………………………………………………………............
Imunisasi :
………………………………………………………………………..
Perawatan di Rumah sakit terakhir:
……………………………………………………………….............
Prosedur Pembedahan terakhir :
………………………………………………………………………..
Alergi :
………………………………………………………………………..
G. Riwayat Keluarga
Kecenderungan keluarga:
Kanker Penyakit Alergi Gout Penyakit Jantung
Lain-
Lain……………………………………………………………………………………………………

H. Riwayat Pengobatan
Obat-Obatan Resep/Obat Bebas Dosis Dosis terakhir Frekuensi

I. Pola Pemeliharaan (Anjuran Kesehatan)


- Penggunaan tembakau: Ya Tidak
Berhenti (tanggal…….…….) Pipa Cerutu
<1bks/hr 1-2bks/hr >2bks/hr kadang-kadang
- Alkohol: Ya Tidak
●Jenis :……………. ●Jumlah/hari /minggu/bulan:…………………………………..
…………………
- Obat lain:  Tidak Ya : Jenis :…………………...........Rute penggunaan:……………...............

K. Pola aktivitas/olah raga:


Kemampuan perawatan diri:
0=Mandiri 1=Dengan alat bantu 2= Bantuan dari orang lain
3=Bantuan dengan peralatan dan orang 4= Tidak mampu/tergantung sepenuhnya
Aktivitas 0 1 2 3 4
Makan/minum
Mandi
Berpakaian/berdandan
Toileting
Mobilisasi di tempat tidur
Berpindah
Berjalan
Menaiki tangga
Shollat/ibadah ritual
Alat Bantu: Tidak ada Kruk Pispot di tempat tidur walker tongkat
Mitela Kursi roda lain-lain……….(sebutkan)…………….

L. Pola nutrisi metabolisme:

Diet/suplemen khusus :
……………………………………………………………………………………
Instruksi diet sebelumnya : Ya Tidak
Nafsu makan : Normal Meningkat Menurun Penurunan
Pengecapan : Mual Muntah Stomatitis..…
Peningkatan/penurunan bb 6 bulan terakhir: Ya Tidak Berapa Meningkat/Menurun………
kg.
Disfagia : Ya Tidak Makanan Cair Padat.
Gigi atas : Lengkap Partial
Gigi bawah : Lengkap Partial
Riwayat masalah kulit/penyembuhan:
Tidak Ada Pengembuhan abnormal berupa: Ruang Kering Keringat Berlebihan

M. Pola Eliminasi
Kebiasaan defekasi : Normal Tidak Normal
- Defekasi/hari :…….kali
-Tanggal defekasi terakhir :
………........................................................................................................
- Konstipasi : Diare Inkontinen

- Ostomi : - Jenis alat: - Perawatan diri: Ya Tidak

- Kebiasaan Berkemih : DBN Frekuensi Disuria Nokturia Dorongan

Hematuria Retensi……

- Inkontinensia : Tidak Ya:

- Jenis Alat bantu : Tidak Ya: - Kateter:...... -Jenis:.....

N. Pola Istirahat Tidur

Lama tidur :…....jam /malam. Tidur siang…..jam/ hari


Merasa segar setelah tidur : ya tidak
Masalah tidur : Tidak ada Insomnia Terbangun dini Lain (sebutkan)……..
.......................................................................................................................................................
O. Pola Kognitip-Persepsi

Status mental : Sadar Afasia Orientasi Bingung Tidak ada respon

Bicara : Normal Gagap Afasia Blocking

Bahasa yang digunakan :


……..........................................................................................................

Kemampuan berbicara : Bisa Tidak bisa

Mengartikan : Bisa Tidak bisa….

Kemampuan interaksi : Sesuai Tidak sesuai Sebutkan…...................................

Pendengaran : Normal Terganggu: ○kanan ○kiri Tuli: ○kanan ○kiri

Alat bantu: ○kanan ○kiri Tinnitus: ○ya ○tidak

Vertigo: ○ya ○tidak

Penglihatan : Normal Terganggu: ○kanan ○kiri jenis gangguan:......................

Alat bantu: ○Tidak ○Ya : kaca mata  lensa kontak

Manajemen nyeri
:...................................................................................................................

.......................................................................................................................................................

P. Pola Toleransi Koping Stress/Persepsi Diri/Konsep Diri

- Perhatian utama tentang perawatan di rumah sakit atau penyakit (finansial,perawatan diri):

....................………………………………………………..................................................................

.......................………………………………………………...............................................................

- Kehilangan/perubahan besar di masa lalu:  Tidak Ya

Kode: (1)Tak dapat di terapkan (2) Tak bisa didapatkan

(3) Tidak menjadi preioritas saat ini (4) Lain-lain (uraikan jika ada)
Q. Pola Seksual/Reproduksi

TMA :
………………………………………………...................................................

Masalah mastruasi : Ya Tidak

Penurunan Libido : Ya Tidak

Pap smearterakhir :
………………………………………………....................................................

Pemeriksaan payudara/Testis mandairi bulanan :  Ya Tidak

Masalah seksual B/D Penyakit:


………………………………………………................................................

R. Pola Peran-Hubungan

Pekerjaan :
………………………………………………...........................................................

Status pekerjaan :  Bekerja Ketidak mampuan jangka pendek

 Ketidak mampuan jangka panjang Tidak Bekerja

Sistem Pendukung :  Pasangan  Tetangga/Teman Tak ada

Keluarga serumah Keluarga tinggal berjauhan

 Lain – lain

Masalah keluarga berkenaan dengan perawatan di rumah sakit :


……………………………………………...
………………………………………………............................................................................................
.......................................................................................................

S. Pola Keyakinan – Nilai

Agama : Islam Katolik Roma Protestan Yahudi Lain – lain

Pantangan Keagamaan : Tidak Ya (Uraikan)………………………………………………...

Permintaan kunjungan rohaniawan pada saat ini : Ya Tidak


Persepsi terhadap penyebab penyakit :
Hukuman Cobaan/peringatan  Lainnya (sebutkan)
…………………………....

II. Tinjauan Sistem/Pemeriksaan Fisik


A. Umum
1) Kesadaran

B. GCS(Glasgow Coma Scales) : ●Eye :................... ●Verbal :..................


●Motorik: ............. ●Total :...................

Diarahkan pada pengkajian kritis /fokus :


………………………………………………......................

Auskultasi :
………………………………………………......................

 Lobus kanan atas : DBN Menurun Tak ada


 Bunyi Abnormal

 Lobus kiri atas : DBN Menurun Tak ada


Bunyi abnormal

 Lobus kanan bawah : DBN Menurun Tak ada


Bunyi abnormal

 Lobus kiri bawah : DBN Menurun Tak ada


Bunyi abnormal

 Nadi pedalis kanan : Kuat Lemah Tak ada

 Nadi pedaluis Kiri : Kuat Lemah Tak ada

2) Vital Sign 3) Berat Badan dan Tinggi Badan

- TD :...................mmHg
- Temp :...................°C Berat Badan :.....................Kg
- Pols
:...................x/menit
Tinggi Badan :.....................cm
- RR :
..................x/menit

B. Kulit
Warna :DBN Pucat Sianotik Abu-abu Ikterik Lain-lain
Suhu :DBN Hangat Dingin
Turgor :  Baik  Cukup  Jelek/Menurun (lokasi) ………………………….
Edema : Tidak ada
ya/Deskripsi/Lokasi……………………………………………….....
Memar : Tidak ada
Ya/Deskripsi/Lokasi……………………………………………….....
Kemerahan : Tidak ada Ya/Deskripsi/Lokasi………………………………………………..
Pruritus : Tidak ada
Ya/Deskripsi/Lokasi……………………………………….............
Selang :Uraikan……………………………………………………………………...............Akr
al : Hangat  Panas Dingin Kering Dingin Basah
2) Rambut
Ketebalan : Tebal Tipis
Tekstur : Kering Lebat Berminyak
Lubrikasi :
Penyebaran : Merata Tidak meratas
Kutu kepala : Ada Tidak
Kerontokan : Ya, Sebab : Penyakit kulit Lesi Tidak

3) Kuku
Infeksi : Ada Tidak
Jelaskan...................................
Sianosis : Ya Tidak
Kebersihan : Bersih Tidak

4) Kepala
- Lesi : Ada Tidak
- Tulang Kepala : ●
Ukuran:...............................................................................................................
● Bentuk: Simetris Tidak simetris
● Posisi Kepala terhadap
Tubuh :.......................................................................... ● Benjolan: Ada
Tidak

5) Mata
Kesimetrisan : Simetris Tidak simetris
Kelopak mata : Normal kemerahan sianosis
Sklera : putih icterus merah perdarahan
Conjungctiva :pucat merah muda
Pupil :isokor anisokor miosis midriasis
Kornea : Keruh Jernih
Nyeri : Tidak Ya : Nyeri tekan Nyeri Lepas
Infeksi : Ya Tidak
Jelaskan.......................................................
Gangguan Penglihatan : Ya Tidak
Jelaskan.......................................................
Refleks (spesifik) :
……………………………………………………………………...................
Lainnya (sebutkan) :
………………………………………………………………............................

6) Telinga
Gangguan Pendengaran: Ya Tidak
Jelaskan.......................................................
Daun telinga : Simetris Tidak simetris
Nyeri : Tidak Ya : Nyeri tekan Nyeri Lepas
Warna : Normal kemerahan sianosis

7) Hidung
Bentuk : Simetris Tidak
Jelaskan..........................................
Gangguan Penciuman : Ya Tidak
Jelaskan..........................................
Bengkak : Ya Tidak
Warna : Normal kemerahan
Pengeluaran sekret/darah : Tidak Ya : ●Jumlah:................ ●Warna:.................

8) Mulut dan tenggorokan


- Bibir : ●Warna :  DBN Sianosis Kemerahan
●Bentuk: Simetris Tidak simetris
Jelaskan..........................................
●Kelembapan:  DBN Lembab Kering
- Mulut :Bersih Kotor Berbau
- Gusi :DBN Plak putih Lesi Tumor Lain-lain
..........................................................................................................................

- Gigi : Gigi atas : Lengkap Partial


Gigi bawah : Lengkap Partial Lain-lain:

..........................................................................................................................
- Pengecapan :Manis Asin Pahit Asam
- Mukosa : Lembab Kering Stomatitis
-Tenggorokan : Sakit menelan /nyeri tekan Kesulitan menelan
Pembesaran Tonsil Lain-lain
..................................................................................................................................................
9) Leher
- Bentuk : Simetris Tidak Simetris
- Benjolan : Ada Tidak Ada
- Vena Jagularis : Bengkak Tidak
- Rasa Nyeri : Tidak Ya : Nyeri tekan Nyeri Lepas
- Arteri karotis : Bengkak Tidak
- Pembesaran tiroid : Ya Tidak
- Pembesaran limfe : Ya Tidak

10) Payudara
Simestris : Ya Tidak
Benjolan : Ada Tidak
Adanya rasa nyeri : Ada Tidak
Puting Susu
:....................................................................................................................
Konsistensi :..............................................................................................................
......

11) Pernafasan
Frekuensi : .............................................x/menit
Kualitas : DBN Dangkal Cepat Sulit
Batuk : Tidak Ya/ uraikan ...........................................
Suara nafas :  Vesikuler Stridor Wheezing Ronchi
Lain-lain:............................................................................
Sesak nafas : Tidak Ya

12) Kardiovaskuler
Nyeri dada  Pusing Sakit kepala Kram kaki Palpitasi Clubbing finger

-Suara jantung : Normal Murmur Gallop Lain-lain


........................................................................................................................
- Irama Jantung : Reguler Irreguler
-S1/S2 tunggal : Ya Tidak
- CTR : < 3 dt > 3 dt
- Akral : Hangat Panas DinginKering Dingin Basah
-Edema : Palpebra Anasarka Extremitas atas Ekstremitas bawah
Ascites Tidak ada Lainnya (sebutkan)
……………………………………………………………………………........................................
.................................................................................................................................................

13) Gastrointestinal
Perut : Tegang Kembung Asites  Relaksasi
Rasa Nyeri : Tidak Ya : Nyeri tekan Nyeri Lepas
Peristaltik : .......................................x/menit
Pembesaran hepar : Ya Tidak
Pembesaran lien : Ya Tidak
Massa Padat :  Ada Tidak
Udara Pada Lambung :  Ada Tidak
Bising Usus :  Ada Tidak
Keadaan permukaan :  Simetris Tidak
Warna Kulit : Normal Kemerahan Sianosis Pigmentasi

14) Ginjal dan Genitourinaria


1. Perempuan
Kebersihan : Ya Tidak
Keadaan kelamin luar
:....................................................................................................
Keadaan kandung kemih
:...................................................................................................
Pembesaran kelenjar :  Ada Tidak
Jelaskan..................................
Produksi urine : ……… ml Frekuensi : ……
x/hari
Warna : …………. Bau :
………....
 oliguri  poliuri  dysuri  hematuri  nocturi  nyeri
 dipasang kateter   menetes  panas  sering  inkotinen
 retensi  cystotomi  tidak ada masalah   lainnya (sebutkan)
..................................................................................................................................
........ Laki-laki
Kebersihan : Ya Tidak
Keadaan kelamin luar
:....................................................................................................
Keadaan kandung kemih
:...................................................................................................
Pembesaran kelenjar :  Ada Tidak
Jelaskan..................................
Produksi urine : ……… ml Frekuensi : …… x/hari
Warna : …………. Bau : ………....
 oliguri  poliuri  dysuri  hematuri  nocturi  nyeri
 dipasang kateter   menetes  panas  sering  inkotinen
 retensi  cystotomi  tidak ada masalah   lainnya (sebutkan)
.......................................................................................................................
.............

15) Muskuloskeletal
●Kemampuan pergerakan sendi : Bebas  Terbatas
- Parese : Ya Tidak
- Paralise : Ya  Tidak
- Lainnya (sebutkan) : …………………………………………………………….....

●Extremitas:
- Atas : Tidak Ada Kelainan Peradangan
Patah Tulang Perlukaan
Lokasi :………………………………………………………………....
- Bawah : Tidak Ada Kelainan Peradangan
Patah Tulang Perlukaan 
Lokasi : ……………………………………………………………....

●Tulang belakang : - Kelainan : Ya : ○Kifosis ○Skoliosis ○Lordosis


Tidak

16) Neurologik
-GCS ●Eye :.............................. ●Verbal :..............................
●Motorik: ............................ ●Total :...........................
-Refleks Fisiologis : Patella Triceps Biceps
Lain-lain :.........................................................................................
-Refleks Patologis : Babinzsky Brudinzsky Kernig
Lain-lain :..........................................................................................

17) Hematopoietik
Jumlah Leukosit :.........................................................................................................
Jumlah Trombosit :.........................................................................................................
Jumlah Hemoglobin :.........................................................................................................
18) Endokrin
Terapi hormon : Ya  Tidak
●Perubahan ukuran kepala, tangan atau kaki pada waktu dewasa

: Ya  Tidak

●Kekeringan kulit atau rambut : Ya  Tidak

● Exopthalmus : Ya  Tidak

●Goiter : Ya  Tidak


●Hipoglikemia : Ya  Tidak
●Intoleran terhadap : Panas  Dingin
●Polidipsi : Ya  Tidak
● Poliphagi : Ya  Tidak
●Poliuria : Ya  Tidak
● Postural hipotensi : Ya  Tidak
●Kelemahan : Ya  Tidak

PEMERIKSAAN PENUNJANG
- Laboratorium :
……………………………………………………………………………………………...…...
……………………………………………………………………………………………………...
………- X Ray :

……………………………………………………………………………………………...…...
…………………………………………………………………………………………..............................- USG
:
……………………………………………………………………………………………...…...
…………………………………………………………………………………………..............................Lain-
lain (sebutkan)
……………………………………………………………………………………………...…...
…………………………………………………………………………………………..............................Terapi
……………………………………………………………………………………………...…...
……………………………………………………………………………………………………...………
DAFTAR PUSTAKA

Hidayat, a. Aziz alimun, 2006, kebutuhan dasar manusia II, jakarta: salemba medika.

Hidayat, a. Aziz alimun, musripatul aliah, 2004, buku saku peratekum kebutuhan dasar manusia,
jakarta: egc

Hegner,Barbara,R,2003,Asisten Keperawatan,Jakarta:egc,edisi 6

Anda mungkin juga menyukai