Anda di halaman 1dari 2

KASUS MYASTENIA GRAVIS

Tn. FF usia 30 tahun, masuk dari IGD tanggal 22 Juli 2023, dengan keluhan sesak, tidak mampu batuk,
dan menelan, berbicara pelo, dan tidak mampu berjalan dan jari tangan membiru. Saat Pengkajian di
ICU didapatkan, Airway: suara napas gurgling. Breathing: RR: 14x/mnt dengan bantuan ventilator
mode PSIMV dengan FiO2 50%, PEEP 5, MV 5,8; TVe 400; RR 14, SpO2: 97%. Circulation: TD: 107/85
mmHg, MAP: 93 mmHg, HR: 151x/mnt, GCS: E3M6V(ETT), suhu 37,4oC, output urin 0,5 ml/kgBB/jam.
Terpasang ringer lactat 21ml/jam, drip midazolam 2mg/Jam, dextrose 40% 20mg. Enteral nutrisi
dengan Makan cair 50ml/jam via NGT. Hasil AGD: pH: 7,458, PCO2 : 40,10 mmHg, PO2 : 153 mmHg,
BE : 5, HCO3 : 28,7 mmol/L, SO2 : 98,5%. Hasil Laboratorium (26/12/2021): Hemoglobin 16,3 g/dl,
Hematokrit 51 %, Eritrosit 5,7x106/mm3, Trombosit 307x103/mm3, Leukosit 27,7x103/mm3, PT 14,1
detik, APTT 35,4 detik, D-dimer 1440ng/mL, Pasien direncanakan menjalani plasma exchange
sebanyak 5 siklus.

Kelompok:

1. Buatlah Konsep Myastenia Gravis (Pengertian, Etiologi, Pathway dan Penatalaksanaan)

2. Buatlah Asuhan Keperawatan berdasarkan kasus diatas

KASUS Guillain Barre Sindrom

Ny.L Umur 46 tahun, Pasien mengalami kelemahan pada keempat ekstremitasnya, terutama
kaki,tangan kanan dan kiri masih bisa digerakkan. Pasien mengeluh kesemutan dikedua lengannya
saat bangun tidur empat hari sebelum masuk rumah sakit. Pasien sulit memegang barang, diikuti
dengan kelemahan lengan. Satu hari kemudian pasien mengeluh kelemahan pada tungkai dan
kesemutan pada tungkai sehingga sulit untuk berjalan. Demam tidak ada, sesak nafas tidak ada. Air
way : pasien ada gangguan pada jalan nafas, pasien tidak menggunakan ventilasi mekanik, sputum
ada namun susah untuk dikelurkkan harus dibantu oleh perawat. Breathing : pasien menggunakan
simpe mask 8 lpm, tidak menggunakan otot – otot bantu pernafasan. Suara nafas vesikuler,
pergerakan dada simetris. Circulation : akral hangat, pulsasi arteri teraba kuat, capillary refill time<3
detik, TD : 128/68 mmHg (MAP 86), HR : 94 x/menit, Nadi : teraba kuat dan regular, suhu : 37,2°C,
CVC : tidak dapat diukur karena pasien tidak menggunakan CVC, Disability GCS : E4M2V5 ,kesadaran
compos mentis, pupil 2/2, reaksi terhadap cahaya +/+, motorik. Ronkhi ada, whezing tidak ada,

Hasil Laboratorium

ELEKTROLIT: Natrium (Na) :135 mEq/L, Kalium (K) : 2,1 mEq/L, Klorida (Cl) : 98,1 mEq/L, Kalsium (Ca)
darah : 8,8 mg/dL, Kalsium (Ca++) ion : 1,08 mmol/L, Magnesium (Mg) darah : 1,70 mg/dL, GDS : 147
mg/dL

ANALISA GAS DARAH : PH : 7,494, PCO2 : 40,5 mmHg, PO2 : 186,9 mmHg, SaO2 : 99.7 %, HCO3 : 31,5
mmol/L, BE : 8-0 mmol/L

Penatalaksanaan Terapi

1.Terapy parenteral : Paracetamol 3 x 1 gram, Nacl capsul 3 x 500 mg, flumucyl 3 x 200 mg, ranitidine
2 x 150 mg, laxadin syrup 2 x 10 ml, Terapy enteral : Ringer fundin 20 ml/jam, Terapy inhalasi :
ventolin tiap 8 jam, Diit : makan cair 70 ml/jam

Kelompok:

3. Buatlah Konsep Guillain Barre Sindrom (Pengertian, Etiologi, Pathway dan Penatalaksanaan)

4. Buatlah Asuhan Keperawatan berdasarkan kasus diatas


Kelompok 1:
Fasil: Ns. Sondang Ida Sihite, S.Kep
1) R. Windhie lieza hastuty, AMd. Kep
2) Fifi Kristanti, AMK
3) Mimi Apriyanty Siagian, A.Md.Kep
4) Armicha Mayandari Amk
5) Ns. Tri Hanggi Sumantri S.Kep
6) Ns. Regie damayanti, S. Kep
7) Asep Rahmat, S.Kep,. Ners

Kelompok 2:
Fasil: Ns. Jadoras Pohan, S.Kep
1) Ns. LISNA IMELDA T SIAGIAN, S. Kep
2) Berthin Lusi, Amd.Kep
3) Jhon Andreas Sianturi.Amk
4) Wiwid Wijayanti SKep Ners
5) Fajar Rizki Waluya S.Tr.Kep.,Ners
6) Ns. Dormian Eko Ririn Simanjuntak, S. Kep

Kelompok 3:
Fasil: Ns. Hertina, S.Kep
1) Eva Theresia, A. Md .Kep.
2) Ns Dara Ningthias Suci S.Kep
3) GINA SARI SIPAYUNG SKEP.,NERS
4) Ns.Mohammad Nofian Faiz,S.Kep.
5) Aulia Akbar Andi
6) Septina Nilafiari, A.Md.Kep

Kelompok 4:
Fasil: Ns. Hariyanti, S.Kep
1) Herawati AMK
2) Erly hendang suryadi, AMK
3) Ns. Fuji Rahma Harianti, S.Tr.Kep
4) Ratih Puspita Sari, amk
5) Sandy Sarah Nasution A.md, Kep
6) Yunda Haisani Rahmah, AMd. Kep

Anda mungkin juga menyukai