Anda di halaman 1dari 14

lOMoARcPSD|27188936

Laporan Kasus Keperawatan Kritis Syncope dan Hiperglikemi

Keperawatan Kritis (Politeknik Kesehatan Kemenkes Semarang)

Studocu is not sponsored or endorsed by any college or university


Downloaded by Tulus Bukhori (tulusbukhori@gmail.com)
lOMoARcPSD|27188936

LAPORAN KASUS
ASUHAN KEPERAWATAN KRITIS PADA TN.M DENGAN SYNCOPE
(PENURUNAN KESADARAN) DAN DM DI RUANG ICU RSUD UNGARAN

Disusun Oleh:
Nama : Azizah Syifa Saniyyah
NIM : P1337420119090
Kelas : 3 A2 Reguler

PRODI D III KEPEREWATAN SEMARANG JURUSAN KEPERAWATAN


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SEMARANG

Downloaded by Tulus Bukhori (tulusbukhori@gmail.com)


lOMoARcPSD|27188936

ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY.S DENGAN SYNCOPE (PENURUNAN


KESADARAN) DAN DM DI RUANG ICU RSUD UNGARAN

Nama Pengkaji : Azizah Syifa S Waktu Pengkajian : 16 Maret 2022/15.00 WIB


NIM : P1337420119090 Ruang/Rs : ICU/RSUD dr.Gondo Suwarno

PENGKAJIAN
I. IDENTITAS
a. Identitas Pasien
1) Nama : Tn.M
2) Jenis Kelamin : Laki-laki
3) Tanggal lahir : 10 April 1974
4) Umur : 47 tahun
5) Pendidikan : SMK
6) Agama : Islam
7) Pekerjaan : Karyawan Swasta
8) Status : Kawin
9) Alamat : Gunungpati, Semarang
10) Tanggal masuk : 16 Maret 2022
11) Jam masuk : 0 0 . 2 1 WIB
12) Cara masuk : Rawat darurat
13) Diagnosa medis : Obs.Syncope, hiperglikemia
14) No.RM : 601xxx
b. Identitas Penanggung Jawab
1) Nama : Ny.M
2) Umur : 45 tahun
3) Alamat : Gunungpati, Semarang
4) Pekerjaan : IRT
5) Hubungan dengan px : Istri

I. PENGKAJIAN PRIMER
1. Circulation
Irama nadi regular, HR 119 kali/ menit, tekanan darah 109/76 mmHg, MAP 98,
warna kulit baik, capillary refille <2 detik, akral dan kulit teraba hangat, membran

Downloaded by Tulus Bukhori (tulusbukhori@gmail.com)


lOMoARcPSD|27188936

mukosa kering
2. Airway
Tidak terdapat pergerakan abnormal pada dada dan abdomen (look), tidak terdapat
suara napas tambahan/abnormal (listen), tidak terdapat sumbatan jalan napas pada
Tn.M (feel)
3. Breathing
Pengembangan paru simetris, pola nafas teratur, tidak ada nafas cuping hidung, tidak
ada tarikan otot bantu napas, tidak terjadi hiperventilasi dengan RR 23 x/menit, SPO2
98 %, pasien tidak merasakan sesak napas
4. Disability
Kesadaran pasien somnolen dengan GCS E3M5V2 pupil isokor 2 mm, reaksi mata

kanan dan kiri terhadap cahaya baik, serta tidak terdapat paresis

5. Exposure
Tidak ada jejas pada pasien, tidak terdapat edema..
II. PENGKAJIAN SEKUNDER
A. RIWAYAT KESEHATAN
1. Keluhan Utama
a. Saat masuk Rumah Sakit Umum Daerah Gondo Suwarno (16 Maret 2022)
Pasien mengalami penurunan kesadaran, demam 2 hari, mual dan muntah
b. Saat pengkajian (14 Februari 2022, jam 15.00 WIB)
Saat dirawat di ruang ICU kesadaran umum somnolen dengan GCS E3M5V2,
TD 109/76 mmHg, T 37oC, HR 119 x/menit, RR 23x/menit, SPO2 98 %.
c. Alasan dirawat di ICU
Pasien dirawat di ICU mengalami penurunan kesadaran, hiperglikemia, dan post
kejang 2x di IGD sehingga perlu dimonitoring tanda-tanda vitalnya secara
kontinu.
2. Riwayat Keperawatan Dahulu :
Keluarga pasien mengatakan pasien memiliki riwayat DM tipe 2. Keluarga pasien
mengatakan pasien jarang kontrol untuk memeriksakan kesehatannya
3. Riwayat Keperawatan Keluarga
Keluaga pasien mengatakan apabila keluarganya tidak memiliki riwayat penyakit
seperti DM.
4. Riwayat
operasi Tidak
ada.

Downloaded by Tulus Bukhori (tulusbukhori@gmail.com)


lOMoARcPSD|27188936

III. PENGKAJIAN FISIK

Keadaan Umum :
Lemah Kesadaran
: Somnolen GCS
: E3M5V2
Tanda- tanda
Vital
TD : 109/76 mmHg
MAP : 98 mmHg
HR : 119 kali/ menit
RR : 23 kali/ menit
SpO2 : 98%
Temp : 37,00C
Pengkajian Head To Toe
1. Sistem pernapasan
Inspeksi : Bentuk simetris kanan dan kiri, gerakan dada simetris
saat bernapas, tidak terdapat penggunaan otot bantu pernapasan.
Terpasang nasal kanul 3l
Palpasi : Pola napas frekuensi 23 x/menit, irama reguler, tactil
fremitus teraba sama antara dada kanan dan kiri
Perkusi : Suara paru pekak pada apex paru sebelah kiri
Auskultasi : Tidak terdapat bunyi napas tambahan
2. Sistem cardiovaskuler
Inspeksi : Ictus cordis terlihat pada intercosta ke I V- V garis aksila
anterior sinistra
Palpasi : Ictus kordis .teraba di ICS IV-V garis aksila anterior
sinistra Perkusi : Terdapat suara
pekak
Auskultasi : Bunyi jantung S1
S2 reguler
3. Sistem persarafan
Keadaan umum : Lemah
Kesadaran : Somnolen, GCS E3M5V2
4. Sistem pengindraan
a. Penglihatan

Downloaded by Tulus Bukhori (tulusbukhori@gmail.com)


lOMoARcPSD|27188936

Bentuk normal, pupil isokor, tidak mengalami buta warna, konjungtiva


anemis, sclera tidak icterik
b. Penciuman
Bentuk hidung simetris, tidak terdapat polip, tidak terdapat pernapasan cuping
hidung
c. Pendengaran
Lubang telinga bersih, tidak terdapat serumen yang berlebih, tidak terdapat
gangguan pendengaran

5. Sistem perkemihan
Klien terpasang DC kateter, warna urin kuning normal dan tidak ada darah
6. Sistem pencernaan

a. Mulut
Mukosa mulut sedikit kering, lidah bersih
b. Abdomen
I : Bentuk abdomen simetris

A : Peristaltik usus 16x/menit

P: Tidak teraba asites


P : Terdapat bunyi tympani

c. Bowel
Selama di RS pasien BAB 1x/hari
7. Sistem integumen
Tidak terdapat lesi, warna kulit pucat , turgor kulit menurun, CRT >2 detik,
akral dingin
8. Sistem reproduksi
Pasien berjenis kelamin laki-laki, kelamin normal, terpasang DC kateter
9. Sistem endokrin
Pasien tidak memiliki riwayat alergi obat-obatan, makanan maupun lainnya

IV. PEMERIKSAAN PENUNJANG (16 Maret 2022)


Nama Test Hasil Satuan Nilai Rujukan Metode

Leukosit H 11.6 10^3/uL 3.8-10,6 flowcytometri

Eritrosit L 4.17 10^3/uL 4.4-5.9 flowcytometri

Downloaded by Tulus Bukhori (tulusbukhori@gmail.com)


lOMoARcPSD|27188936

Hemoglobin L 11,6 g/dL 13.2-17.3 flowcytometri

Hematokrit L 34.1 % 40-52 flowcytometri

Neutrofil H 85.1 % 28-78 flowcytometri

Limfosit L 7.5 % 25-40 flowcytometri


HbA1c H 8,3 % 3,9 -7,0

V. PROGRAM TERAPI/PENGOBATAN
ORAL
Calcium tablet (calos) 3x500 mg
INJEKSI
Citicolin 2x500 mg
Phenitoin 1x50 mg
Diazepam 1x50 mg
Omeprazole 40 mg/12jam
Ondansetron 4 mg/12 jam
Ceftriaxon 1x1 gr

Phenitoin 1x50 mg

Moxifloxacim 400 mg/24 jam

Digoxin 1x0,5 mg

SYRINGE PUMP

Lanzoprazole 80 mg/jam

Novorapid sesuai sliding/4 jam

INFUS

NaCl 0,9% 20 tpm

Downloaded by Tulus Bukhori (tulusbukhori@gmail.com)


ANALISA DATA
No. Data Fokus Etiologi Masalah

1. DS : - Edema serebral Ketidakefektifan


DO : perfusi jaringan
- Kesadaran pasien somnolen dengan otak
GCS E3M5V2
- Pasien tampak gelisah
- TD 109/76 mmHg, T 37oC, HR 119
x/menit, RR 23x/menit, SPO2 98 %
2. DS:- Resistensi insulin Ketidakstabilan
DO: kadar glukosa
HbA1c 8,3 % darah
GDS: 275 mg/dL
Pasien tampak lemas
TD 109/76 mmHg, T 37oC, HR 119
x/menit, RR 23x/menit

DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Ketidakefektifan perfusi jaringan otak ditandai dengan edema serebral
2. Ketidakstabilan kadar glukosa darah berhubungan dengan resistensi insulin

Downloaded by Tulus Bukhori (tulusbukhori@gmail.com)


RENCANA KEPERAWATAN

No Diagnosa Intervensi
Tujuan dan Kriteria Intervensi
Keperawatan TTD
Hasil
1. Ketidakefektifan Setelah dilakukan 1. Monitor TTV Syifa
perfusi jaringan tindakan keperawatan 2. Monitor tekanan intrakranial
otak ditandai selama 3x24 jam, pasien
dengan edema diharapkan keadekuatan 3. Monitor tanda-tanda perdarahan
serebral perfusi serebral 4. Monitor intake dan output cairan
meningkat dengan 5. Posisikan pasien pada posisi
kriteria hasil: semi fowler
1. Tanda-tanda vital
dalam keadaan
normal
2. Tingkat kesadaran
meningkat
3. Mempertahakan
tekanan
intrakranial
4. Tidak ada
sakit kepala
5. Tidak ada muntah
2. Ketidakstabilan Setelah dilakukan 1. Monitor kadar glukosa darah Syifa
kadar glukosa tindakan keperawatan setiap 4 jam
darah selama 3x24 jam, 2. Monitor intake dan output cairan
berhubungan diharapkan kadar 3. Monitor TTV
dengan glukosa darah berada 4. Berikan asupan cairan oral
resistensi insulin dalam rentang normal, 5. Anjurkan monitor kadar glukosa
dengan kriteria hasil: darah secara mandiri
1. Kadar glukosa 6. Anjurkan kepatuhan terhadap
dalam darah diet dan olahraga

Downloaded by Tulus Bukhori (tulusbukhori@gmail.com)


membaik 7. Ajarkan pengelolaan diabetes
2. Koordinasi dan (penggunaan insulin, obat oral,
kesadaran monitor asupan cairan,
meningkat penggantian karbohidrat, dan
bantuan professional kesehatan)
8. Kolaborasi pemberian insulin
(Novorapid sesuai sliding/4 jam)
9. Kolaborasi pemberian cairan IV
(NaCl 0,9% 20 tpm)

IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Tanggal / DX Implementasi Respon Klien TTD
Jam
16 Maret 1,2 Memonitor TTV DS: Syif
2022, 16.05 DO: TD 109/76 mmHg, T 37oC, a
WIB HR 119 x/menit, RR 23x/menit,
SPO2 98 %
16 Maret 1 a. Monitor tekanan DS:- Syif
2022, 16.10 intrakranial pasien DO: a
WIB b. Monitor tanda-tanda Kesadaran pasien somnolen dengan
perdarahan GCS E3M5V2
c. Monitor intake dan Tidak ada tanda-tanda perdarahan
output cairan Balance cairan pasien +396,5 cc
16 Maret 1 Memberikan posisi tidur DS : - Syif
2022, 16.10 yang nyaman untuk DO : a
WIB pasien (semi fowler) Pasien tampak nyaman setelah
posisi tidurnya diubah
16 Maret 2 Memonitor kadar DS: Syif
2022, 16.10 glukosa darah tiap 4 jam Keluarga pasien mengatakan a
WIB Memonitor tanda dan bahwa pasien mempunyai
gejala hiperglikemia riwayat DM, jarang kontrol dan

Downloaded by Tulus Bukhori (tulusbukhori@gmail.com)


Memberikan asupan periksa ke fasilitas kesehatan
cairan oral melalui NGT DO:
Pasien tampak lemas
GDS: 275 mg/dL
17 Maret 1,2 Memonitor TTV DS: Syif
2022, 17.05 DO: TD 129/86 mmHg, T 36,6oC, a
WIB HR 98 x/menit, RR 23x/menit,
SPO2 98 %
17 Maret 1 a. Monitor tekanan DS:-
2022, 17.10 intrakranial pasien DO:
WIB b. Monitor tanda-tanda Kesadaran pasien somnolen dengan
perdarahan GCS E3M5V2
c. Monitor intake dan Tidak ada tanda-tanda perdarahan
output cairan Urine 200 cc
Balance cairan +1356 cc
17 Maret 1 Memberikan posisi tidur DS : - Syif
2022, 17.10 yang nyaman untuk DO : a
WIB pasien (semi fowler) Pasien tampak nyaman setelah
posisi tidurnya diubah
17 Maret 2 a. Memonitor kadar DS: Syif
2022, 17.10 glukosa darah setiap 4 Keluarga pasien mengatakan a
WIB jam memahami anjuran dan intruksi
b. Memonitor tanda dan dari perawat
gejala hiperglikemia DO:

c. Memberikan asupan GDS: 220 mg/dL


cairan oral melalui
NGT
d. Menganjurkan
monitor kadar
glukosa darah secara
mandiri
e. Menganjurkan

Downloaded by Tulus Bukhori (tulusbukhori@gmail.com)


kepatuhan terhadap
diet dan olahraga
f. Mengajarkan
pengelolaan diabetes
g. Mengolaborasikan
pemberian insulin
(Novorapid sesuai
sliding/4 jam)
h. Mengolaborasikan
pemberian cairan IV
(NaCl 0,9% 20 tpm)
18 Maret 1,2 Memonitor TTV DS: Syif
2022, 13.10 DO: TD 128/87 mmHg, T 36,3oC, a
WIB HR 87 x/menit, RR 22x/menit,
SPO2 97 %
18 Maret 1 a. Monitor tekanan DS: Pasien mengatakan tidak Syif
2022, 13.15 intrakranial pasien merasa mual atau sakit kepala a
WIB b. Monitor tanda-tanda DO:
perdarahan Kesadaran pasien composmentis
c. Monitor intake dan GCS E4M6V5
output cairan Tidak ada tanda-tanda perdarahan
Urine 200 cc
Balance cairan +379,7 cc
18 Maret 1 Memberikan posisi tidur DS : - Syif
2022, 13.15 yang nyaman untuk DO : a
WIB pasien (semi fowler) Pasien tampak nyaman setelah
posisi tidurnya diubah
18 Maret 2 a. Memonitor kadar DS: Syif
2022, 13.15 glukosa darah setiap 4 Keluarga pasien mengatakan a
WIB jam memahami anjuran dan intruksi
b. Memonitor tanda dan dari perawat
gejala hiperglikemia DO:

Downloaded by Tulus Bukhori (tulusbukhori@gmail.com)


c. Memberikan asupan GDS: 174 mg/dL
cairan oral melalui
NGT
d. Menganjurkan
monitor kadar
glukosa darah secara
mandiri
e. Menganjurkan
kepatuhan terhadap
diet dan olahraga
f. Mengajarkan
pengelolaan diabetes
g. Mengolaborasikan
pemberian insulin
(Novorapid sesuai
sliding/4 jam)
h. Mengolaborasikan
pemberian cairan IV
(NaCl 0,9% 20 tpm)

EVALUASI KEPERAWATAN

Tanggal Diagnosa Evaluasi (SOAP) TTD


/Jam Keperawatan
18 Maret Ketidakefektifan DS: Pasien mengatakan tidak merasa mual atau Syif
2022, 13.15 perfusi jaringan sakit kepala a
WIB otak ditandai DO:
dengan edema TD 128/87 mmHg, T 36,3oC, HR 87 x/menit,
serebral RR 22x/menit, SPO2 97 %

Downloaded by Tulus Bukhori (tulusbukhori@gmail.com)


Kesadaran pasien composmentis GCS E4M6V5
Tidak ada tanda-tanda perdarahan
Urine 200 cc
Balance cairan +379,7 cc
A: Masalah teratasi sebagian
P: Pertahankan intervensi
18 Maret Ketidakstabilan S: Syif
2022, 13.15 kadar glukosa Keluarga pasien mengatakan memahami a
WIB darah berhubungan anjuran dan intruksi dari perawat
dengan resistensi O:
insulin GDS: 174 mg/dL
A: Masalah teratasi
P: Pertahankan intervensi

Downloaded by Tulus Bukhori (tulusbukhori@gmail.com)

Anda mungkin juga menyukai