Business Ethics
BUSINESS ETHICS
CASE OF WILMAR
Created by Group 2
Amalia Rakhmawati
Fransiska Lucyana P.
Mariska Srihardianti Date:
Rizal Purwosaputro January 11, 2023
01 02 03 04
Company Profile Problems Question Provided Solutions
Group 2 Date:
Business Ethics January 11, 2023
GROUP 2 TEAMS
Group 2 Date:
Business Ethics January 11, 2023
Part 1:
Company
Profile
Wilmar adalah perusahaan agribisnis Singapura yang didirikan tahun 1991. Wilmar berkembang pesat
menjadi salah satu perusahaan kelapa sawit terbesar di Asia Tenggara, dengan pendapatan dan laba
bersih masing-masing sebesar US$23,9 miliar dan US$1,88 miliar untuk tahun 2009. Wilmar
beroperasi di seluruh rantai industri, mulai dari perkebunan hingga pengolahan, penjualan hingga
distribusi.
Sebagai perusahaan perkebunan terbesar ketiga di dunia, perusahaan ini mengoperasikan 300 pabrik
dan memiliki jaringan distribusi global yang luas. Produknya dijual di lebih dari 50 negara, termasuk
Cina dan India.
Seiring dengan meningkatnya permintaan global akan minyak sawit, kelompok lingkungan
mengkhawatirkan dampak industri minyak sawit terhadap lingkungan sosial dan alam, seperti
hilangnya ekosistem hutan, kerusakan lingkungan, degradasi tanah, polusi, emisi gas rumah kaca dan
perubahan iklim.
Core Values
Part 2:
Problems
PROBLEMS
KEKHAWATIRAN LINGKUNGAN TENTANG PRODUKSI MINYAK SAWIT
Kerusakan Lingkungan,
Hilangnya Ekosistem Degradasi Tanah dan Emisi Gas Rumah Kaca
Hutan Polusi dan Perubahan Iklim Issue Sosial
Menurut Greenpeace, Indonesia Produksi minyak sawit mentah Menurut laporan Bank Dunia Perluasan area perkebunan
memiliki tingkat deforestasi menghasilkan berton-ton limbah tahun 2007, Indonesia adalah kelapa sawit meningkatkan
tercepat dari negara mana pun minyak padat, serat dan cangkang penyumbang gas rumah kaca insiden konflik tanah antara
di dunia. Pada tahun 2007, sawit serta limbah pabrik kelapa terbesar ketiga karena petani kecil, masyarakat lokal
diperkirakan Indonesia telah sawit. Sebagian besar limbah perusakan hutan hujan dan dan masyarakat adat,
kehilangan 72% kawasan hutan tersebut sering dibuang langsung lahan gambutnya. Terdapat perusahaan perkebunan dan
alam yang luas dan sebagian ke air, dan berdampak negatif kekhawatiran apabila terjadi pemerintah. Di Indonesia, LSM
besar hutan di Indonesia dapat terhadap ekosistem perairan. pengeringan cadangan lahan Sawit Watch mencatat lebih
musnah pada tahun 2022. Selain itu, setelah panen selama gambut Indonesia, yang dari 500 konflik terkait lahan,
25 tahun, lahan kelapa sawit diperkirakan mencapai 12% dari sementara WALHI mencatat
dibiarkan tanpa vegetasi selain total luas lahannya, dapat 200 kasus konflik di Kalimantan
rerumputan yang memicu menyebabkan emisi gas rumah Barat. Di Malaysia, ada laporan
terjadinya kebakaran hutan. kaca dan kualitas udara yang lebih dari 150 sengketa tanah
sangat besar. dalam litigasi, dimana sekitar 40
kasus terkait dengan
perkebunan kelapa sawit.
PROBLEMS
RANTAI PASOK MINYAK SAWIT
Terdapat issue terkait rantai pasok minyak sawit dari LSM. LSM
lingkungan menargetkan perusahaan multinasional barang konsumen
seperti Unilever dan Nestle sebagai cara untuk mempengaruhi
produsen minyak sawit. Prospek boikot konsumen dan publisitas
negatif dari LSM memaksa perusahaan multinasional untuk memeriksa
rantai pasokan mereka terkait minyak sawit.
Question
Bagaimana seharusnya Wilmar mengelola
strategi pertumbuhan perusahaannya dengan
mempertimbangkan kemungkinan tuntutan dan
QUESTION tindakan yang diambil oleh kelompok lingkungan
untuk usaha agribisnis yang lebih berkelanjutan di
seluruh dunia?
Part 4:
Provided
Solutions
PROVIDED SOLUTIONS
Implementasi Pada bulan Desember 2013, Wilmar
mengumumkan Kebijakan No Deforestation,
NDPE Policy
No Peat, No Exploitation (NDPE) terintegrasi
yang bertujuan untuk memajukan industri
kelapa sawit yang bertanggung jawab secara
lingkungan dan sosial.
Group 2 Date:
Business Ethics January 11, 2023
PROVIDED SOLUTIONS
Kerjasama Wilmar telah aktif dalam kemitraan dan
kolaborasi untuk mencapai transformasi
dengan LSM dan
meliputi kerjasama dengan Sabah
Pihak Ketiga Jurisdictional Certification Steering Committee
NGO (JCSC), Tropical Forest Alliance 2020 (TFA),
Grow Asia dan Grow Africa, dan RSPO
Working Group.
Thanks.
Created by Group 2
Amalia Rakhmawati
Case of Wilmar
Fransiska Lucyana P.
Mariska Srihardianti Date:
Rizal Purwosaputro January 11, 2023