Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

SISTEM PENCERNAAN PADA MANUSIA


Untuk Memenuhi Tugas KIR

Guru Pengampu :

Dea Nurul Fajrianti.S,Pd

Disusun Oleh :

Christin Beny Langendorf

Meily Chandra

Muhammad Al Fathir

Nadhine Syafiera M

Raja Daniel Felix

Tahun Ajaran :

2020-2021
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Tubuh manusia terdiri atas banyak jaringan dan organ, masing-masing dengan fungsinya yang
khusus untuk dilaksanakan. Agar dapat melaksanakan fungsinya, tubuh memerlukan energi
untuk melakukan berbagai aktifitas. Untuk melakukan aktifitasnya, Setiap makhluk hidup pasti
memerlukan makan karena makanan merupakan sumber energi pada makhluk hidup. Namun,
makanan yang kita makan tidak selamanya berguna bagi tubuh. Di dalam tubuh kita terdapat
organ-organ tubuh yang sangat berperan penting dalam proses pencernaan. Dimana antara
organ yang satu dengan yang lainnya saling berkaitan. Jika ada salah satu organ yang
mengalami gangguan maka sistem pencernaan di dalam tubuh manusia tidak akan berlangsung
secara optimal.

Kita mengetahui bahwa tidak ada satu individu yang dapat bertahan hidup tanpa adanya organ
sistem pencernaan, karena sistem pencernaan merupakan hal yang sangat vital di dalam tubuh
manusia. Sistem pencernaan makanan berhubungan dengan penerimaan makanan dan
mempersiapkannya untuk di proses oleh tubuh. Makanan adalah tiap zat atau bahan yang
dapat digunakan dalam metabolisme guna memperoleh bahan-bahan untuk memperoleh
tenaga atau energi. Selama dalam proses pencernaan makanan dihancurkan menjadi zat-zat
sederhana dan dapat diserap oleh usus, kemudian digunakan oleh jaringan tubuh.

Fisiologi sistem pencernaan manusia terdiri dari beberapa organ. Rongga mulut, esofagus,
lambung, usus kecil, usus besar, rectum dan anus. Semua sistem pencernaan itu akan bekerja
sesuai dengan tugasnya, namun tetap saling berkaitan untuk mencerna semua makanan yang
masuk ke tubuh.

B. Rumusan Masalah

Dari latar belakang di atas, rumusan masalah dari makalah ini adalah:

1. Apa itu sistem pencernaan?

2. Apa fungsi sistem pencernaan?

3. Apa saja organ-organ yang terdapat dalam sistem pencernaan?

4. Bagaimana proses pencernaan dalam tubuh?


5. Apa saja gangguan pada sistem pencernaan?

C. Tujuan Penulisan Makalah

Dari rumusan masalah di atas tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui:

1. Pengertian sistem pencernaan

2. Fungsi sistem pencernaan

3. Organ-organ dalam sistem pencernaan

4. Proses pencernaan dalam tubuh

5. Gangguan pada sistem pencernaan

BAB 2

ISI/PEMBAHASAN

A. Pengertian Sistem Pencernaan


Sistem pencernaan merupakan sistem yang memproses mengubah makanan dan menyerap sari
makanan yang berupa nutrisi-nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh. Sistem pencernaan akan
memecah molekul makanan yang kompleks menjadi molekul yang sederhana dengan bantuan
enzim sehingga mudah dicerna oleh tubuh.

Sistem pencernaan mengolah makanan makanan sehingga dapat diserap dan digunakan oleh
sel-sel tubuh secara fisika maupun secara kimia. Sistem pencernaan ini terdiri dari saluran
pencernaan (alimentar), yaitu tuba muscular panjang yang merentang dari mulut sampai anus,
dan organ-organ aksesoris, seperti gigi, lidah, kelenjar saliva, hati, kandung empedu dan
pankreas. Saluran pencernaan yang terletak di bawah area diafragma disebut saluran
grastrointestinal. Sedangkan pengertian dari fisiologi pencernaan itu sendiri adalah
mempelajari fungsi atau kerja sistem pencernaan dalam keadaan normal.

B. Fungsi Sistem Pencernaan

Fungsi utama dari sistem ini adalah untuk menyediakan makanan, air, dan elektrolit bagi tubuh
dari nutrien yang dicerna sehingga siap diabsorpsi. Pencernaan berlangsung secara mekanik
dan kimia, dan meliputi proses berikut:

1. Ingesti adalah masuknya makanan ke dalam mulut.

2. Pemotongan dan penggilingan makanan dilakukan secara mekanik oleh gigi. Makanan
kemudian bercampur dengan Saliva sebelum ditelan (menelan).

3. Peristalsis adalah gelombang kontraksi otot polos involunter yang menggerakkan makanan
tertelan melalui saluran pencernaan.

4. Digesti adalah hidrolisis kimia (penguraian) molekul besar menjadi molekul kecil sehingga
absorpsi dalam berlangsung.

5. Absorpsi adalah penggerakan produk akhir pencernaan dalam lumen saluran pencernaan ke
dalam sirkulasi darah dan limfatik sehingga dapat digunakan oleh tubuh.

6. Egesti (defekasi) adalah proses eliminasi zat-zat sisa yang tidak tercerna, juga bakteri, dalam
bentuk feses dari saluran pencernaan.

C. Organ Pencernaan Manusia

• Mulut/Cavum Oris
Terjadi pencernaan secara mekanik dan kimiawi. Pada bagian dalam mulut terdapat gigi, lidah,
dan kelenjar ludah.

a. Gigi/dens

Merupakan alat pencernaan yang bertugas secara mekanik. Terdapat 4 jenis gigi yaitu gigi
taring (dens caninus) berfungsi untuk merobek/mencabik makanan. Gigi seri (dens inscisivus)
berfungsi untuk memotong makanan. Gigi geraham depan (dens premolare) dan geraham
belakang (dens molare) yang keduanya berfungsi untuk menghaluskan makanan.

b. Lidah/Lingua

Merupakan organ yang terletak di dasar mulut yang kaya akan otot. Permukaannya kata akan
papilla/tonjolan lidah yang sangat banyak mengandung kuncup pengecap. Berfungsi untuk:

1. Pengaduk makanan.

2. Membantu proses penelanan makanan.

3. Sebagai alat/organ pengecap.

4. Membantu membersihkan rongga mulut.

5. Membantu untuk berbicara/bercakap-cakap.

6. Terbagi menjadi beberapa daerah rasa antara lain asin, manis, asam dan pahit

c. Kelenjar ludah/glandula salivales


Menghasilkan air liur/air ludah/saliva yang bersifat pekat dan licin. Saliva ini banyak
mengandung lendir atau Musin dan enzim ptyalin/amylase. Enzim ptyalin memiliki pH sekitar
6,8 - 7,0 dengan suhu 37°C.

Fungsi air liur/saliva:

1. Mempermudah proses penelanan dan pencernaan makanan

2. Melindungi selaput mulut

3. Mencerna makanan secara kimiawi.

• Faring

Faring merupakan organ penghubung antara rongga mulut dengan kerongkongan atau
esofagus. Makanan yang telah dicerna akan masuk kerongkongan melalui proses deglutisi
melewati faring.

Faring juga merupakan pertemuan antara tractus digestivus dengan saluran respirasi. Disebut
juga sebagai pangkal esophagus. Di bagian dalam faring terdapat amandel/tosil yang
merupakan kumpulan kelenjar limpa yang mengandung limposit.

• Kerongkongan (esophagus)

Esophagus [berasal dari bahasa Yunani: oeso yang berarti membawa dan phagus yang berarti
memakan] atau kerongkongan adalah tabung (tube) berotot pada vertebrata yang dilalui
sewaktu makanan mengalir dari bagian mulut kedalam lambung atau ventrikulus dengan
panjang sekitar 20-25 cm. Makanan berjalan melalui esofagus dengan menggunakan proses
peristaltik. Dinding kerongkongan atau esophagus ini terdiri atas 3 lapisan, yaitu:

a. Tunika mukosa : menghasilkan mucus/lender

b. Tunika submukosa : terdapat jaringan ikat kolagen dan elastis, ujung kapiler darah, dan ujung
saraf

c. Tunika muskularis : mengandung otot polos dan jaringan ikat gerakan peristaltik pada
kerongkongan.

Gerakan menelan makanan yang terjadi di esophagus merupakan gerakan


peristaltik/peristalsis, yaitu gerakan otot dinding saluran pencernaan (kaya akan otot polos)
yang berupa gerakan kembang kempis atau gerak meremas-remas makanan dalam bentuk
bolus dan akan mendorong lobus menuju ke lambung. Waktu yang diperlukan lobus dari
kerongkongan menuju ke lambung adalah 6 detik.

• Lambung/ventrikulus

Bagian-bagian lambung

Lambung atau ventrikulus merupakan organ jantung besar yang terletak di rongga perut agak
ke kiri. Dinding lambung tersusun menjadi 4 lapisan, yaitu:

a. Lapisan peritoneal (Lapisan Serosa)

Merupakan lapisan terluas dari ventrikulus yang berfungsi sebagai lapisan pelindung perut. Sel-
sel di lapisan ini mengeluarkan sejenis cairan untuk mengurangi gaya gesekan yang terjadi
antara perut dengan anggota tubuh lainnya.
b. Lapisan Berotot, yang terdiri dari:

1. Cardiac merupakan bagian atas ventrikulus yang berhubungan dengan esophagus dan hepar.

2. Fundus merupakan bagian tengah ventrikulus yang bentuknya membulat.

3. Pylorus merupakan bagian bawah ventrikulus yang berhubungan dengan instestinum tenue.

c. Lapisan Submukosa

Submukosa ialah lapisan dimana pembuluh darah arteri dan vena dapat ditemukan untuk
menyalurkan nutrisi dan oksigen ke sel-sel perut sekaligus untuk membawa nutrisi yang
diserap, urea, dan karbon dioksida dari sel-sel tersebut.

d. Lapisan Mukosa

Mukosa ialah lapisan dimana sel-sel mengeluarkan berbagai jenis cairan, seperti enzim, asam
lambung, dan hormon. Lapisan ini berbentuk seperti paling untuk memperbesar perbandingan
antara luas dan volume sehingga memperbanyak volume getah lambung yang dapat
dikeluarkan.

Fungsi lambung yaitu:

a. Menyimpan makanan dalam kurun waktu 2-5 jam

b. Mengaduk makanan (dengan gerakan meremas)

c. Mencerna makanan dengan bantuan enzim

d. Menerima makanan dan bekerja sebagai penampung untuk jangka waktu pendek

e. Makanan dicairkan dan dicampur dengan asam hidrokhlorida dan dengan cara ini disiapkan
untuk dicernakan oleh usus

f. Susu dibekukan dan kasein dikeluarkan

g. Pencernaan lemak dimulai di dalam lambung

h. Faktor antianemia dibentuk

i. Khime, yaitu isi lambung yang fair disalurkan masuk duodenum

Enzim yang dihasilkan:

a. HCI/asam chlorida/asam lambung dihasilkan oleh sel parietal (parietal cell) yang fungsinya
antara lain:
1. Merangsang keluarnya seketin

2. Mengaktifkan pepsinogen menjadi pepsin untuk memecah protein

3. Disenfektan, yaitu membunuh kuman-kuman

4. Merangsang keluar hormon kolesistokinin yang merangsang empedu mengeluarkan


getahnya

5. Renin berfungsi untuk mengendapkan kasein (protein susu). Kasein akan diubah oleh pepsin
menjadi pepton

b. Pepsinogen [dihasilkan oleh sel chief (chief ceel)], akan aktif bila dalam bentuk pepsin. Pepsin
berfungsi untuk mencerna protein menjadi pepton dan proteosa.

c. Lipase berfungsi untuk mencerna lemak menjadi asam lemak dan gliserol.

d. Hormone gastrin berfungsi untuk sekresi getah lambung.

e. Lendir/musin berfungsi melindungi sel-sel di permukaan lambung terhadap kerusakan akibat


kerja dari HCI. Dihasilkan oleh sel Goblet (goblet cell)

• Usus Halus (Intestinum Tenue)

Merupakan saluran panjang sekitar 8,25 m dan dibagi menjadi 3 bagian utama yaitu:

a. Duodenum/usus dua belas jari merupakan usus halus yang berbatasan dengan ventrikulus.
Terjadi proses pemecahan lemak dan karbohidrat. Panjangnya sekitar 25cm/0,,25m
b. Jejunum/usus kosong merupakan usus halus yang berbatasan langsung dengan duodenum
dan ileum. Disini tidak terjadi proses penyerapan dan pencernaan makanan. Panjangnya sekitar
7 m.

c. Ileum/usus penyerapan merupakan usus halus yang berbatasan dengan jejunum dan
instestinum crassum. Disinilah terjadi penyerapan sari-sari makanan. Panjangnya sekitar 1 m.

Fungsi utama usus halus adalah:

a. Menerima zat-zat makanan yang mudah dicerna untuk diserap melalui kapiler-kapiler darah
dan saluran-saluran limfe

b. Menyerap protein dalam bentuk asam amino

c. Menyerap karbohidrat dalam bentuk emulsi lemak kelenjar atau enzim di dalam usus halus:

-Enterokinasi untuk mengaktifkan tripsinogen menjadi tripsin.

-Eripsin menyempurnakan pencernaan protein menjadi asam amino.

-Laktase mengubah laktosa menjadi glukosa dan galaktosa.

-Maltase mengubah maltosa menjadi glukosa.

-Disakarase mengubah disakarida menjadi monosakarida.

-Peptidase mengubah polipeptida menjadi asam amino.

-Lipase mengubah trigliserida menjadi gliserol dan asam lemak.

-Sukrase mengubah sukrosa menjadi fruktosa dan glukosa.

• Pankreas
Terletak dekat ventrikulus (rongga perut sebelah kiri) yaitu diantara duodenum dan limpa.
Dengan panjang sekitar sekitar 15cm dan lebar 5cm.

Kelenjar pankreas menghasilkan :

a. Hormon insulin yang berfungsi untuk mengatur (menurunkan) kadar gula dalam darah.

b. Berfungsi untuk menghasilkan getah pankreas yang banyak mengandung enzim. Enzim
tersebut yaitu :

- Amylopsin/amylase pankreas berfungsi untuk mengubah amilum menjadi maltose.

- Steapsin/lipase pankreas berfungsi untuk mengubah lipid menjadi asam lemak dan gliserol.

- Tripsinogen dengan bantuan enterokinase akan diubah menjadi tripsin. Tripsin berfungsi
untuk memecahkan pepton menjadi asam amino.

- Karbohidrase Pankreas berfungsi mengubah disakarida menjadi monosakarida. Disakarida


yang penting adalah maltase, sukrase, lactase.

- Garam NaHCO3 dan bersifat basa yang berfungsi untuk menetralkan keasaman kim/chyme
yang keluar dari ventrikulus.

• Hati (Hepar)

Hepar merupakan kelenjar pencernaan yang terbesar dalam tubuh dengan berat sekitar 2kg
dan berwarna kemerahan. Terletak di dalam rongga perut sebelah kanan, di bawah sekat
rongga dada. Menghasilkan cairan empedu (bilus) yang ditampung dalam kantung empedu
(vesica felea). Setiap hari vesica felea menghasilkan 0,5 liter cairan empedu.

Kandungan Empedu :

a. Garam kholat yang berfungsi :


- Mengaktifkan lipase pancreas

- Menurunkan tekanan permukaan butir-butir lemak sehingga dapat diemulsikan dalam


pencernaan

-Bersenyawa dengan asam lemak membentuk senyawa yang mudah larut dalam air dan mudah
diserap.

b. Natrium karbonat berfungsi mengatur keasaman empedu sehingga membuat pH empedu


menjadi 7,1 - 8,5.

c. Kolesterol merupakan lemak netral yang memiliki daya larut sangat kecil dalam air.
Merupakan prekusor dari aktivitas steroid seperti vitamin dan hormone. Empedu menghasilkan
zat warna empedu (bilirubin Dan biliverdin), Garam empedu.

Fungsi Empedu :

- Untuk mengemulsikan/memecahkan lemak.

- Membunuh kuman-kuman dalam saluran pencernaan bagian atas.

Hepar Berfungsi :

•Menghasilkan cairan empedu

•Menawarkan racun

•Menyimpan gula dalam bentuk glikogen (gula otot)

•Mengubah provitamin A menjadi vitamin A

•Menjaga keseimbangan zat makanan dalam darah

•Mengubah kelebihan asam amino menjadi urea untuk dikeluarkan dari tubuh.

• Usus Besar (Intestinum Mayor)


Usus besar/duodenum merupakan saluran panjang dengan permukaan dinding yang
mengalami penyempitan dan penonjolan serta merupakan terusan dari usus halus. Panjang
usus besar +1½ m dan lebar 5-6cm.

Bagian-bagian usus besar, yaitu :

a. Caecum/sekum merupakan pertemuan antara usus halus dan usus besar. Pada bagian ujung
sekum terdapat tonjolan kecil yang disebut umbai cacing (appendiks) dengan panjang 6cm.
Seluruhnya ditutupi oleh peritonium mudah bergerak walaupun tidak mempunyai
mesentenium dan dapat diraba melalui dinding abdomen pada orang yang masih hidup.

Fungsi dari peritoneum sendiri adalah :

- Menutupi sebagian dari organ abdomen dan pelvis

- Membentuk pembatas yang halus antara organ dalam rongga peritoneum

- Menjaga kedudukan dan mempertahankan hubungan organ terhadap posterior abdomen

- Tempat kelenjar limfe dan pembuluh darah.

b. Usus Buntu (appendiks)

Usus Buntu (Bahasa Latin : caecus yang berarti buta) dalam istilah anatomi adalah suatu
kantung yang terhubung pada usus penyerapan serta bagian kolon menanjak dari usus besar.
Organ ini ditemukan pada mamalia, burung, dan beberapa jenis reptil. Sebagian besar
herbivora memiliki sekum yang besar, sedangkan karnivora ekslusif memiliki sekum yang kecil,
yang sebagian atau seluruhnya diganti oleh umbai cacing.

Bisa jadi diartikan sebagai bagian dari usus besar yang muncul seperti corong dari akhir seikum
mempunyai pintu keluar yang sempit tapi masih memungkinkan dapat dilewati oleh beberapa
isi usus.
Appendiks tergantung menyilang pada Linea terminalis masuk ke dalam rongga pelvis minor
terletak horizontal di belakang seikum. Sebagai suatu organ pertahanan terhadap infeksi
kadang appendiks bereaksi secara hebat dan hiperaktif yang bisa menimbulkan perforasi
dindingnya ke dalam rongga abdomen.

c. Colon/kolon/usus tebal merupakan bagian yang lebih tebal dan menyempit dengan banyak
tonjolan pada bagian permukaannya.

- Kolon Asendens

Panjang kolon asendens yaitu 13 cm, terletak di bawah abdomen sebelah kanan membujur ke
atas dan ileum ke bawah hati. Di bawah hati membengkok ke kiri, lengkungan ini disebut
fleksura hepatika, dilanjutkan sebagai kolon transversum.

- Kolon Transversum

Panjang kolon transversum yaitu 38 cm, membujur dan kolon asendens sampai ke kolon
desendens berada di bawah abdomen, sebelah kanan terdapat fleksura Hepatika dan sebelah
kiri terdapat Fleksura Lienalis.

- Kolon Desendens

Panjangnya +25 cm, terletak di bawah abdomen bagian kiri membujur dari atas ke bawah dan
Fleksura Lienalis sampai ke depan ileum kiri, bersambung dengan kolon sigmoid.

- Kolon Sigmoid.

Merupakan lanjutan dari kolon desendens terletak miring, dalam rongga pelvis sebelah kiri
bentuknya merupakan huruf S, ujung bawahnya berhubungan dengan rektum.

- Rectum/poros usus

Merupakan bagian terakhir dari usu besar. Terletak dibawah kolon sigmoid yang
menghubungkan intestinum mayor dengan anus, terletak dalam rongga pelvis di depan os
sakrum dan os koksigis.

Proses yang terjadi di colon adalah adanya pencernaan secara biologis dengan bantuan bakteri
Escherichia coli yang bertugas untuk membusukkan makanan, membentuk vitamin K dan
menghambat pertumbuhan bakteri yang bersifat pathogen. Sisa makanan yang telah
dibusukkan akan dibentuk menjadi feces dan akan masuk dalam rectum. Proses yang terjadi di
rectum adalah pergerakan feces secara peristaltik yang dikendalikan oleh otot polos dan
akhirnya akan menuju anus (lubang pelepasan akhir). Proses perjalanan makanan untuk sampai
di usus besar membutuhkan waktu sekitar 4-5 jam. Usus besar dapat menyimpan makanan
dalam kurun waktu 24jam.

• Anus/lubang Pelepasan

Merupakan lubang pada ujung saluran pencernaan yang menghubungkan rektum dengan dunia
luar (udara luar).

Terletak di dasar pelvis. Di anus, terjadi proses perjalanan terakhir dari feces yang telah
dibentuk di colon. Proses pengeluaran feces melalui anus disebut defekasi.

Dinding anus diperkuat oleh 3 spinter:

a. Spinter Ani internus (Bekerja tidak menurut kehendak)

b. Spinter Levator Ani (Bekerja juga tidak menurut kehendak)

c. Spinter Ani Eksternus (Bekerja menurut kehendak)

D. Proses pencernaan dalam tubuh

Proses pencernaan makanan berlangsung di dalam saluran pencernaan makanan. Proses


tersebut di mulai dari rongga mulut. Di dalam rongga mulut makanan dipotong-potong oleh gigi
seri dan dikunyah oleh gigi geraham, sehingga makanan menjadi bagian-bagian yang lebih kecil.
Walaupun zat makanan telah dilumatkan atau dihancurkan dalam rongga mulut tetapi belum
dapat diserap oleh dinding usus halus. Karena itu, makanan harus diubah menjadi sari makanan
yang mudah larut. Dalam proses ini dibutuhkan beberapa enzim pencernaan yang dikeluarkan
oleh kelenjar pencernaan.
Waktu pencernaan, makanan tersebut diproses menjadi sari makanan yang diserap oleh jonjot
usus dan sisa makanan dikeluarkan melalui poros usus. Sari makanan hanya dapat diserap dan
diangkut oleh darah dan dan getah bening bila larut di dalamnya, kemudian makanan tersebut
didistribusikan ke bagian tubuh yang membutuhkannya.

Berdasarkan prosesnya, pencernaan makanan dapat dibedakan menjadi dua macam seperti
berikut.

1. Proses mekanis, yaitu pengunyahan oleh gigi dengan dibantu lidah serta peremasan yang
terjadi di lambung.

2. Proses kimiawi, yaitu pelarutan dan pemecahan makanan oleh enzim-enzim pencernaan
dengan mengubah makanan yang bermolekul besar menjadi molekul yang berukuran kecil.

Makanan mengalami proses pencernaan sejak makanan berada di dalam mulut hingga proses
pengeluaran sisa-sisa makanan hasil pencernaan. Adapun proses pencernaan makanan meliputi
ingesti, mastika, deglutisi, digesti, absorpsi, dan defekasi.

E. Gangguan pada sistem pencernaan

Gangguan atau kelainan yang biasa menyerang sistem pencernaan adalah:

1. Gastritis

Gastritis atau radang lambung disebabkan karena produksi asam lambung yang tinggi sehingga
mengiritasi dinding lambung. Selain itu, bisa disebabkan oleh bakteri. Penderita gastritis akan
merasa lambungnya terbakar.

2. Batu empedu

Batu empedu adalah penyakit yang disebabkan oleh penyumbatan pada saluran empedu. Hal
ini terjadi karena adanya endapan disaluran empedu.

3. Konstipasi (sembelit)

Konstipasi terjadi karena feses bergerak secara lambat melalui kolon. Feses yang ada sangat
banyak dan kering sehingga sulit buang air besar. Hal ini disebabkan, karena buang air yang
tidak teratur.

4. Diare

Diare adalah suatu kondisi sering buang air besar dan feses terlalu lunak. Makanan terlalu cepat
melalui usus halus dan kolon sehingga air tidak banyak diabsorpsi. Diare dapat merupakan
gejala tipus, kanker, kolera, atau infeksi.
5. Disentri

Disentri disebabkan karena infeksi bakteri atau amuba. Gejala penyakit ini adalah buang air
besar bercampur darah.

6. Radang usus buntu

Radang usus buntu adalah peradangan pada appendiks. Hal ini terjadi, karena adanya
penumpukan makanan dan terjadi infeksi.

7. Kanker

Kanker usus besar terjadi, karena pola makanan yang tidak sehat. Gejala yang timbul adalah
adanya darah pada feses.

BAB 3

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Proses pencernaan adalah proses perubahan makanan dari bentuk kasar (kompleks) menjadi
bentuk yang halus (sederhana) sehingga dapat diserap usus. Proses pencernaan pada manusia
dibedakan menjadi pencernaan secara mekanik dan pencernaan secara kimiawi. Pencernaan
secara mekanik yaitu mengubah makanan dari bentuk kasar menjadi halus. Sedangkan
pencernaan secara kimiawi, yaitu pencernaan dengan bantuan enzim.

2. Sistem pencernaan berfungsi untuk menyediakan makanan, air, dan elektrolit bagi tubuh dari
nutrien yang dicerna sehingga siap diabsorpsi.

3. Organ pencernaan pada manusia terdiri atas : mulut, faring, kerongkongan, lambung, hati,
pankreas, usus halus, usus besar, dan anus.

4. Proses pencernaan makanan meliputi ingesti, mastika, deglutisi, digesti, absorpsi, dan
defekasi.

B. Saran
Sebaiknya kita menjaga dan mengontrol pola makan kita agar kesehatan sistem pencernaan
dapat tetap terjaga serta dapat menjalankan tugas dan fungsinya sebagaimana mestinya.

Anda mungkin juga menyukai