Anda di halaman 1dari 10

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/343054768

Policy Brief Bantuan Sosial Kecamatan Mandalajati

Article · July 2020

CITATIONS
READS
0
1,708

6 authors, including:

Abdul Hopid
UIN Sunan Gunung Djati Bandung
1 PUBLICATION 0 CITATIONS

All content following this page was uploaded by Abdul Hopid on 19 July 2020.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


Policy Brief
“Strategi Penyaluran Bantuan
Sosial Di Masa Pandemi Covid 19 Di
Kecamatan Mandalajati”

Oleh :
Abdul Hopid
1178010002
Administrasi Publik
Policy Brief
Kebijakan Publik
Strategi Penyaluran
Bantuan Sosial
Di Masa Pandemi
Covid 19
Oleh : Abdul Hopid

Pendahuluan
Dengan penyebaran Pandemi Covid-19 di kota Bandung yang lumayan masif dan tergolong zona
kuning mengakibatkan pemerintah Kota Bandung menetapkan kebijakan pembatasan sosial berskala
besar (PSBB) proporsional . Mayoritas warga Kecamatan mandalajati bermata pencaharian pedagang
dan buruh lepas merasakan dampak secara langsung dari pembatasan kegiatan diluar rumah. Salah satu
Ringkasan Eksekutif contohnya kegiatan perkantoran dan pendidikan yang
secara
Dimasa pandemic Covid-19 yang tengah terjadi di Indonesia tidak langusng
berdampak berdampak
pada melemahnya pada sepinya
sendi-sendi penjualan
kehidupaan sosial
para pedagang yang menjadikan nya sebagai sumber
nafkah bagi
Keluarga.

Langkah yang sudah dilakukan kecamatan mandalajati dalam menanggulangi dampak pandemi
Covid- 19 antara lain penyaluran Program keluarga harapan (PKH), bantuan pangan non tunai
(BPNT), bantuan langsung tunai (BLT) non DTKS, dan program sabandung. Yang sudah di berikanan
kepada keluarga
Public
Penerima manfaat (PKM).). Namun fakta dilapangan masih banyak keluarga Penerima manfaat (PKM)
yang belum tepat sasaran dikarenakan belum diupdate nya Data terpadu kesejahteraan sosial (DTKS) di
Dinas Sosial yang belum diupdate dan di cocokan dengan data di Kecamatan karena yang menjadi data
valid ialah data yang diberikan oleh RT.
Pemerintah kecamatan sudah berkoordinasi untuk melakukan pendataan ulang oleh pihak RT.
kesalahan data yang menjadi bahan daftar penerima manfaat yang belum di update akibatnya ada
masyarakat yang termasuk kategori miskin tidak mendapatkan bantuan sosial begitu pula ada yang
tidak memenuhi syarat penerima bantuan sosial mendapatkan bantuan sosial . dan pasalnya dapat
mengakibatkan kecemburuan sosial di masyarakat dengan keluhan keluhan kepada RT.
Namun tantangan bagi pemerintah dalam melakukan pendataan penerima bantuan sosial di
kecamatan mandalajati ialah mengaktfikan peran serta RT dalam pendataan karena ditemukan tidak
samanya data lapangan dan data dari RW . Menjadi suatu masalah serius baik dikala Pandemi Covid
19 atau pun setelah pandemic karena penerima bantuan yang tidak tepat sasara berpengaruh kepada
capaian program yaitu peningkatan kesejahteraan masyarakat. Langkah cepat yang harus di ambil ialah
membuat sebuah format yang baku dan mampu merekap data data yang valid.
Pendekatan
Penelitian yang digunakan yakni penelitian dengan metode kualitatif. Menurut Sugiyono (2013:1),
metode penelitian adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu.
Sedangkan menurut Lexy (2011:6), metode kualitatif adalah metode dengan penelitian yang
menghasilkan prosedur analisis statistic atau cara kuantifikasi lainnya. Penelitian ini dimaksudkan
untuk memberikan deskriptif mengenai persoalan yang sedang berlangsung. Untuk menunjang metode
penelitian, teknik pengumpulan data yang akan digunakan oleh peneliti dalam penelitian ini sebagai
berikut:
1. Studi Kepustakaan, yaitu penelitian yang dilakukan untuk memperoleh bahan-bahan yang
dapat membantu dalam mempertegas orientasi dan dasar teoritis yang ada hubungannya
dengan permasalahan yang diteliti dan data tersebut didapatkan dari Kecamatan Mandalajati.
2. Studi Lapangan, yaitu pengamatan langsung pada objek data penelitian serta wawancara
singkat dengan pilot projek program bantuan social kecamatan mandalajati.
Sementara untuk teknik analisis data terdiri atas empat komponen yaitu :
a. Pengumpulan data, pengumpulan data dengan teknik observasi, dan wawancara.
b. Reduksi data, proses seleksi memilih hal yang pokok dan memfokuskan hal terpenting,
agar memberikan gambara yang lebih jelas dan memeprmudah pengumpulan data.
c. Penyajian data, dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori
dan sejenisnya.
d. Penarikan kesimpulan, penarikan kesimpulan dari data yang telah di dapat dan sudah
diolah.
Hasil dan Analisis
Dalam merancang sebuah kebijakan perlu beberapa kajian yang mendetail menurut William Dunn
(2003) ada 5 langkah dalam merumuskan sebuah kebijakan yang baik dan tepat sasaran.
1. Penyusunan Agenda (Agenda Setting)
2. Formulasi Kebijakan (Policy Formulating)
Public
Public
3. Adopsi/Legitimasi Kebijakan (Policy Adoption)
4. Implementasi Kebijakan (Policy Implementation)
5. Evaluasi Kebijakan (
Dalam pelaksanaan penyaluran bansos di kecamatan ada beberapa masalah yang ditemukan antara lain
1. Masih ditemukannya penerima bansos dari kalangan yang tidak termasuk 11 kategori orang miskin
. menurut kementrian sosial,
2. Masih adanya 1 NIK yang menerima lebih dari 1 bantuan sosial,
3. Masih ada data orang meninggal , pindah yang belum di update
4. Data yang tidak up to date
5. Tidak adanya sinkronasi data terpadu baik data kependudukan dan data kemiskinan
6. Doubel bantuan dimana dalam 1 keluarga terdapat lebih dari 1 NIK yang menerima bantuan sosial
dari masalah masalah di atas mengakibatkan beberapa masalah yang menyebabkan tidak tepat
sasaran dan ketercapaian tujuan program bantuan sosial, yang sangat merugikan, salah satu yang
menjadi sumber dari masalah di atas ialah data yang baik dan valid yang digunakan sebagai dasar
kebijakan dalam pendataan keluarga penerima manfaat (KPM).Ada beberapa jenis bantuan yang
diberikan pemerintah ketika pandemic covid 19 antara lain :a.PKH (Program Keluraga Harapan)
b.BPNT (Bantuan Pangan Non Tunai) c.Kemensos BST d.Bantuan Gubernur Jawa Barat e.BST
Pemkot Bandung.
sehingga memungkinkan 1 keluarga mendapatkan lebih dari 1 bantuan Bantuan bantuan di atas ialah
sebuah kebijakan pemerintah dalam menangai kondisi aktual terkini, namun pada realitasnya masih
ditemui masalah masalah di lapangan, adapun progress yang sudah di lakukan oleh pemerintah dalam
mensiasati masalah masalah lapangan antara lain : a.JPS Nangkis b. Surat edarat Kriteria 11 kriteria
orang miskin.
Masalah yang penting ialah masalah pendataan penduduk. Dalam pendataan setiap program diambil
dari basis data yang berbeda seperti PKH dan Bantuan sosial sehingga bantuannya tidak tepat sasaran
dan menimbulkan polemik di tengah masyarakat terkait dasar seseorang menjadi peserta bantuan sosial.
KESIMPULAN
Dalam implementasi kebijakan penyaluran bantuan sosial di masa pandemi covid 19, dalam hal ini
kecamatan Mandalajati sudah melakukan sesuai regulasi dan sudah di laksanakan dalam beberapa
gelombang penyaluran bantuan selain itu kecamatan Mandalajati sudah Labelisasi bagi para penerima
bantuan PKH dan BSN Kemensos yang bertujuan untuk menyaring kembali para Keluarga Penerima
Manfaat (KPM) agar tepat sasaran dan up to date
Namun masih adanya masalah dalam pendataan penerima bantuan sosial. Karena basis data yang
berbeda beda dan format bantuan yang masuk belum ideal dan utuh dalam mendata penerima bantuan.
Mengakibatkan masih ada KPM yang belum masuk 11 kriteria kemiskinan mendapatkan bantuan
sosial. Dan dalam labelisasi terhambat dalam pelaporan yang mengaharuskan menyertakan foto rumah
secara
keseluruhan.
REKOMENDASI
Dalam penanganan masalah penyaluran bantuan sosial sehingga tepat sasaran di Kecamatan
Mandalajati ada beberapa strategi yang harus di terapkan dalam pendataan dan ketika dilapangangan
antara lain :
3

Public
Public
a. Format Baku
Perlu adanya format pendataan bantuan sosial yang saling terintegrasi antar basis data sehingga
data format tersebut bisa mencakup semua poin poin yang harus ada dalam sebuah format laporan.
Seperti melampirkan NIK sebagai basis data di kependudukan dan juga di DTKS. Maka perlu
memfungsikan kembali E KTP sebagai sumber data yang valid yang di dalam nya berisi semua data
baik kependuduka, sosial dan lain lain.
b. Pemanfaatan aplikasi dalam pemetaan
Di era Governance 3.0 perlu adanya inovasi di bidang teknologi dalam pendataan yang lengkap
dan efektif salah satu contoh ialah aplikas Mapping apps yan berfungsi untuk mendata para peserta
labelisasi PKH dan BSN berguna untuk memfotokan rumah KPM secara keseluruhan dan
menyimpan koordinat rumah KPM sehingga dalam pelaporan Labelisasi data yang diperlukan bisa
di ambil dari basis data mapping apps.
c. Penyaluran BPNT
Salah satu masalah dalam penyaluran BPNT ialah Format pendataan yang masih sederhana
(Nama dan Nomor telpon) dan menyulitkan dalam pendataan ulang peserta yang sudah mendapatkan
bantuan. Saya merekomendasikan penggunaan QR Code yang terintegrasi dengan google form
sehingga ketika peserta mengambil bantuan akan terdata dengan format yang baku dan
mempermudah dalam pelaporan.
d. Menjaga kualitas dan kuantitas BPNT
Dalam temuan di lapangan masih di temukan penerima manfaat yang mendapatkan kualitas
barang yang jelek secara kualitas dan kurang secara kuantitas. Maka dengan itu saya
merekomendasikan sebuah kebijakan terkait pengawasan agen ( e warung ) untuk dibuat badan
pengawas yang bertujuan untuk mengawasi barang yang masuk dari supplier ke agen sehingga dapat
diketahui penyebab barang tersebut jelek dan kurang, sehingga apabila diketahui melakukan
pelanggaran dapat dikeluargan dari mitra agen BPNT.

Daftar Pustaka
Buku
Moleong, Lexy J. 2013. Metode Penelitian Kualitatif. Edisi Revisi. Bandung : PT. Remaja
Rosdakarya. Dunn, William N. (2003). Analisis Kebijakan Publik. Yogyakarta : Gadjah. Mada
University Press.
Dunn, William N. (2018) Public policy analysis An intergrated approach. London
Website
keruwetan pendataan warga penerima bantuan sosial COVID 19 (2020,10 Mei) Diakses pada tanggal
01 Juli 2020 dari https://www.antaranews.com/berita/1482177/keruwetan-pendataan-warga-
penerima- bantuan-sosial-covid-19
Per 4 Juni 2020, 1.891 Keluarga Telah Mengambil Bantuan Sosial Tunai, (2020, 05 Juni) Diakses
pada 01 Julii 2020 darihttps://www.pikiran-rakyat.com/bandung-raya/pr-01394962/per-4-juni-2020-
1891- keluarga-telah-mengambil-bantuan-sosial-tunai
69.011 KPM Kota Bandung mulai mencairkan bantuan sosial tunai Covid-19 tahap II (2020, 08 Juni)
Diakses pada tanggal 02 Juli 2020 dari https://regional.kontan.co.id/news/69011-kpm-kota-bandung-
mulai-mencairkan-bantuan-sosial-tunai-covid-19-tahap-ii
Public
LAMPIRAN

Gambar 1
user Interface Mapping Apps

Anda mungkin juga menyukai