Machine Translated by Google
Kami mempertahankan homeostasis tubuh, karena sistem
KOTAK 4-2
ADAPTASI UTAMA YANG DIPERLUKAN OLEH
KELAHIRAN
ADAPTASI TERHADAP PERUBAHAN SUHU Di dalam
kantung rahim ibu, suhu secara konstan sekitar 37,8°C. Di
lingkungan pascakelahiran, suhu akan berkisar antara 20°
dan 21°C dan akan bervariasi, terutama setelah lahir. .
ADAPTASI TERHADAP
PERNAPASAN Sebelum lahir, oksigen berasal dari plasenta
melalui tali pusat. Saat yang terakhir dipotong, setelah lahir,
bayi harus menghirup dan menghembuskan udara. Menangis
saat lahir biasanya terjadi saat pernapasan dimulai dan
berfungsi untuk mengembang paru-paru.
Pada awalnya, pernapasan tidak sempurna dan tidak teratur.
Bayi menguap, terengah-engah, bersin, dan batuk, berusaha
mengatur jumlah udara yang dibutuhkan. Jika dia tidak bisa
melakukannya, dia harus diberi oksigen untuk membantu
mengatur pernapasan normal.
ADAPTASI TERHADAP PENYERAPAN
MAKANAN Karena aktivitas refleks menyusu dan menelan
sering berkembang secara tidak sempurna saat lahir, bayi
seringkali tidak dapat memperoleh makanan yang diperlukan
dan kehilangan berat badan. Hal ini berlawanan langsung
dengan situasi di lingkungan prenatal, di mana janin
menerima makanan terus-menerus melalui tali pusat.
ADAPTASI UNTUK
PENGHAPUSAN Dalam beberapa menit hingga beberapa
jam setelah lahir, organ ekskresi mulai berfungsi,
mengeluarkan produk limbah dari tubuh yang sebelumnya
melewati tali pusat dan plasenta ibu.
Indikasi kedua dari kesulitan yang dihadapi bayi baru
lahir dalam menyesuaikan diri dengan kehidupan
pascakelahiran adalah pola perilaku yang tidak teratur.
Semua bayi mengalami keadaan disorganisasi relatif setelah
lahir. Perilaku mereka menunjukkan bahwa mereka telah
dibuat bingung atau bingung oleh pengalaman tersebut.
Tingkat nadi dan pernapasan biasanya tidak teratur. Bayi
sering buang air kecil dan besar, mengi, dan memuntahkan
makanan (27).
Perilaku tidak teratur ini memiliki dua penyebab utama.
Pertama-tama, semua bayi, bahkan yang lahir normal,
menderita kelainan sirkulasi kranial. Ini karena tekanan kuat
yang diberikan di kepala saat melahirkan.
Penyebab kedua adalah kekurangan mekanisme
86
BAB 4
saraf otonom, saat lahir, kurang berkembang. Ini akan dirinci
nanti
Kita harus memperhatikan bagaimana ketidakmampuan
mempertahankan homeostasis tubuh memengaruhi perilaku
anak saat kita membahas pentingnya bayi.
Beberapa bayi baru lahir membutuhkan waktu lebih lama
dari yang lain untuk pulih dari keadaan linglung yang
menyebabkan disorganisasi. Rata-rata, ini membutuhkan
waktu sekitar satu minggu—kira-kira waktu yang dibutuhkan
untuk mulai mendapatkan kembali berat badan yang hilang.
Bayi yang kehilangan terlalu banyak berat badan dan naik
kembali dengan lambat cenderung membutuhkan lebih
banyak waktu untuk mencapai perilaku yang teratur.
Bukti ketiga dari kesulitan yang dialami oleh bayi baru
lahir dalam penyesuaian diri mereka dengan kehidupan
pascakelahiran, dan yang paling penting adalah angka
kematian bayi. Meskipun persentase bayi lahir mati—dan
kematian dalam beberapa hari pertama—telah menurun,
karena peningkatan perawatan prenatal, persalinan, dan
pascakelahiran, Angka Kematian tetap tinggi. Karena
kematian bayi merupakan salah satu resiko terbesar bagi
bayi baru lahir, maka akan dibahas secara rinci dalam bab
ini, sehubungan dengan pemeriksaan resiko pada masa
bayi baru lahir.
Bagaimana kelahiran memengaruhi
perkembangan pascakelahiran
Karena tidak ada dua manusia yang memiliki jenis lingkungan
prakelahiran yang persis sama atau pengalaman yang sama
saat lahir, kelahiran akan memengaruhi perkembangan
pascakelahiran seseorang secara berbeda dari yang dialami
orang lain.
lainnya. Studi psikologis dan medis telah mendukung
harapan ini. Mereka juga menghasilkan bukti, berkat banyak
penelitian yang dilakukan di bidang penelitian ini, yang
menunjukkan kondisi yang bertanggung jawab atas efek
perkembangan kelahiran dan pascakelahiran. Kondisi ini
akan terlihat nanti.
jenis kelahiran
Kondisi pertama yang berhubungan dengan kelahiran dan
mempengaruhi perkembangan pascakelahiran adalah jenis
persalinan. Secara umum, ada lima jenis yang dijelaskan
pada Kotak 4-3. Dua di antaranya, persalinan alami atau spontan
Machine Translated by Google
KOTAK 4-3
JENIS PENGIRIMAN
KELAHIRAN ALAMI ATAU SPONTAN
Kelahiran spontan biasa disebut "alami" karena terjadi
tanpa bantuan dari luar dan dengan sedikit obat yang
diberikan kepada ibu. Pada persalinan jenis ini, posisi janin
di dalam rahim ibu dan ukurannya memungkinkan untuk
keluar kepala terlebih dahulu. Setelah kepala, satu bahu
muncul, lalu bahu lainnya, saat tubuh janin berputar
perlahan di jalan lahir. Kemudian lengan keluar, satu per
satu, dan akhirnya kaki (lihat Gambar 4-1(a)).
PERSALINAN DENGAN ALAT
Jika janin terlalu besar untuk keluar dari tubuh ibu secara
spontan atau jika posisinya di dalam rahim sedemikian
rupa sehingga kelahiran normal tidak memungkinkan, alat
bedah harus digunakan untuk membantu persalinan. .
LAHIR SANLANG Bokong janin muncul pertama kali,
diikuti tungkai, lengan, dan terakhir kepala. Jika posisi
janin tidak dapat diubah sebelum proses persalinan
dimulai, alat bantu harus digunakan. Lihat Gambar 4-1(b).
PENGIRIMAN DENGAN PRESENTASI TRANSVERSE
Janin ditemukan melintang di dalam rahim ibu.
Jika posisi ini tidak dapat diubah sebelum proses
persalinan dimulai, instrumen harus digunakan untuk
membantu kelahiran.
KELAHIRAN SECARA
CESARIAN Ketika tubuh janin menjadi terlalu besar untuk
melewati jalan lahir, tanpa persalinan yang lama dan sulit,
bahkan dengan menggunakan instrumen, ia diangkat
melalui pembedahan, melalui sayatan di dinding perut ibu.
presentasi neo dan sungsang diilustrasikan pada Gambar 4-1.
Bayi yang lahir secara spontan biasanya lebih cepat dan
berhasil menyesuaikan diri dengan lingkungan barunya
dibandingkan dengan bayi yang mengalami persalinan lama
dan sulit, yang juga melibatkan penggunaan instrumen atau
intervensi bedah. melahirkan atau tidak menginginkan bayi,
akan mempersulit proses kelahiran dan mempersulit bayi untuk
menyesuaikan diri dengan kehidupan pascakelahiran.
87
PENGARUH KELAHIRAN TERHADAP PERKEMBANGAN
Anak-anak yang lahir melalui operasi caesar biasanya paling
tenang, menangis lebih sedikit daripada mereka yang lahir
secara spontan atau dengan bantuan alat, dan menggunakan
lebih sedikit energi dalam gerakan tubuh secara acak. Kecuali
jika mereka mengalami kerusakan otak sebagai akibat dari
kesulitan memulai pernapasan, mereka biasanya melakukan
penyesuaian yang lebih baik dan lebih cepat terhadap
kehidupan setelah melahirkan daripada mereka yang lahir
sebaliknya (2, 8, 52, 76 ).
Obat yang diminum ibu
Kondisi kedua yang terkait dengan kelahiran yang memengaruhi
adaptasi bayi pascakelahiran adalah obat-obatan yang diminum
ibu sebelum dan selama persalinan. Studi tentang efek obat
yang diberikan kepada ibu untuk meredakan nyeri persalinan
telah mengungkapkan bahwa semakin banyak obat yang
diberikan kepada ibu, semakin lama dan semakin sulit
penyesuaian bayi terhadap kehidupan setelah melahirkan.
Disorganisasi perilaku segera setelah lahir berlangsung tiga
sampai empat hari, dibandingkan dengan satu atau dua hari
untuk bayi yang ibunya tidak minum obat atau meminumnya.
bentuk ringan. Namun, efek pada bayi berbeda-beda tergantung
jenis, jumlah dan waktu pemberian obat. Misalnya, anestesi
inhalasi memiliki efek yang lebih sementara.
daripada premedikasi dengan, misalnya, barbiturat (27, 54).
Juga telah ditunjukkan bahwa obat tersebut mempengaruhi
menyusui, terutama selama lima hari pertama setelah
melahirkan. Selain itu, telah ditemukan bahwa bayi yang ibunya
mengonsumsi obat dengan dosis tinggi mengalami penurunan
berat badan lebih banyak dan membutuhkan waktu lebih lama
untuk mendapatkan kembali berat badannya dibandingkan
dengan bayi yang ibunya mengonsumsi obat lebih sedikit (2.
lingkungan prenatal
Kondisi ketiga yang berhubungan dengan kelahiran dan
mempengaruhi adaptasi pascakelahiran adalah jenis lingkungan
prakelahiran yang dimiliki bayi. Setiap kondisi dalam lingkungan
prenatal yang mencegah janin berkembang sesuai jadwal
normal akan mengakibatkan lebih banyak kesulitan dalam
persalinan dan penyesuaian pascakelahiran daripada yang
biasanya dialami. Misalnya, inilah alasan mengapa angka
kematian lebih tinggi pada bayi yang ibunya sakit parah
Machine Translated by Google

(B)
Gambar 4-1. Pada persalinan alami atau spontan a) bayi meninggalkan tubuh ibu
dengan kepala di depan, sedangkan pada presentasi sungsang b), yang terakhir
muncul lebih dulu dan kepala terakhir (Diadaptasi dari karya NJ Eastman dan LM
Hellman: Williams obstetrics , edisi ke-13, Appleton Century-Crofts, 1966. Digunakan
dengan izin).

gizi buruk atau kecanduan narkoba. Gangguan
emosional yang intens dan berkepanjangan pada ibu
selama bulan-bulan terakhir kehamilan, seperti yang
dijelaskan pada bab sebelumnya, sangat merusak.
Banyak komplikasi dalam persalinan telah dikaitkan
dengan penyebab ini (16, 21,91,104).
Efek dari kondisi prenatal yang tidak menguntungkan
sering bertahan setelah kelahiran dan bermanifestasi
dalam berbagai kesulitan penyesuaian, seperti masalah
makan, malfungsi gastrointestinal, masalah tidur,
hiperaktif, dan mudah tersinggung (24, 56, 99). KE!
Mengomentari pengaruh stres ibu selama periode
prenatal pada perkembangan postnatal bayi, Sontag
menjelaskan (91):
Untuk semua tujuan yang bermanfaat, bayi baru
lahir dengan riwayat seperti itu menjadi neurotik
saat lahir—akibat lingkungan janin yang tidak
memuaskan. Dalam hal ini, dia tidak harus
menunggu sampai dia dewasa untuk menemukan
dirinya dalam situasi yang tidak pantas di rumah
atau penyebab neurosis lainnya. Itu adalah
sesuatu yang diprovokasi dari sebelum ia melihat cahaya hari.
Lama masa kehamilan
Kondisi keempat yang terkait dengan kelahiran yang
memengaruhi perkembangan pascakelahiran adalah lamanya periode. saat lingkar perut
masa kehamilan. Meskipun rata-rata lama periode
tersebut adalah 38 minggu atau 266 hari, namun sangat
sedikit bayi yang lahir tepat sesuai jadwal. Meredith
mencatat bahwa masa kehamilan berkisar antara 36
hingga 40 minggu pada 70 persen bayi, dan dari 34
hingga 42 minggu pada 98 persen bayi (62).
Mereka yang lahir terlambat disebut "postmatur" dan
mereka yang lahir lebih awal disebut "prematur". Bayi
dikatakan postmatur jika lahir terlambat dua minggu atau
lebih, dan prematur jika lahir dua minggu atau lebih lebih
awal.
Namun, karena seringkali tidak mungkin untuk
mengetahui secara pasti kapan konsepsi terjadi,
digunakan kriteria yang lebih tepat.
Sebagai indikasi kasar postmaturity, panjang 53
sentimeter atau lebih dan berat empat kilogram atau
lebih digunakan sebagai kriteria. Bayi postmatur jarang
memiliki berat lebih dari 4,5 kg saat lahir dan bahkan
lebih jarang melebihi 5 kg (62).
Karena prematur jauh lebih umum dan berbahaya
untuk perkembangan selanjutnya daripada postmaturity,
kriteria
yang lebih spesifik digunakan. Selain panjang
masa kehamilan, ukuran tubuh juga ditambah. Yang
terakhir dihitung berdasarkan rasio berat terhadap
panjang. Ketika berat bayi 2,5 kg atau kurang dan
panjangnya kurang dari 48 cm, mereka dikatakan
prematur. Tes tambahan lain untuk prematuritas adalah

88
BAB 4
Machine Translated by Google

kepala kurang dari 32,69 cm dan panjang dari mahkota
ke paha belakang kurang dari 31,7 cm. Karena ukuran
tubuh sampai batas tertentu dipengaruhi oleh faktor
keturunan—sehingga wanita yang lebih kecil, rata-rata,
memiliki bayi yang lebih kecil daripada yang lebih besar
—kriteria tambahan digunakan, seperti status gizi bayi,
pengerasan, dan evaluasi neurologis (19, 62, 98 ).
Kecuali terluka sebelum atau selama persalinan, bayi
postmatur menyesuaikan diri lebih cepat dan berhasil
dengan lingkungan pascakelahiran daripada anak yang
lahir dalam jangka waktu normal. Sebaliknya, bayi
prematur seringkali mengalami kesulitan menyesuaikan
diri dengan lingkungan pascakelahirannya, meskipun
mereka tidak mengalami bahaya selama atau sebelum
persalinan. Pada bagian yang membahas risiko akibat
kelahiran, kesulitan-kesulitan ini akan dibahas secara rinci.
Menyadari pentingnya perawatan individu dan stabil
untuk penyesuaian pascakelahiran, beberapa rumah sakit
menggunakan rencana "penginapan", di mana tempat
tidur bayi ditempatkan di samping tempat tidur ibu
sehingga ibu dapat memenuhi kebutuhan bayinya. Hal ini
terbukti sangat penting dalam mengatasi tangisan, yang
membingungkan banyak ibu dari anak sulung. Gambar
4-2 menunjukkan persentase ibu yang mengaku mengerti
arti dari tangisan yang berbeda pada saat mereka siap
untuk membawa pulang bayinya, dibandingkan dengan
ibu yang tidak memiliki pengalaman menempatkan boks
bayinya di sampingnya ( 37). Ketika ibu memahami
tangisan bayi dan bereaksi dengan tepat, tangisan anak
berkurang dan beradaptasi lebih baik dengan lingkungan
pascakelahiran (13).

perawatan pasca melahirkan Gambar 4-2. Persentase ibu dengan pengalaman

melahirkan di kamar bersalin yang mampu
Kondisi kelima yang berhubungan dengan kelahiran dan menginterpretasikan arti tangisan bayinya, dibandingkan
mempengaruhi adaptasi bayi setelah melahirkan adalah dengan ibu yang memiliki pengalaman rutin di rumah
jenis perawatan yang diterima selama hari-hari pertama sakit (Disadur dari artikel oleh M. Greenberg, I.
setelah melahirkan. Setelah sembilan bulan berada di Rosenberg dan J. Lind: Ibu pertama yang tinggal
lingkungan rahim yang stabil, janin tiba-tiba terlempar ke sekamar dengan bayi mereka: Dampaknya terhadap
lingkungan yang tidak hanya berbeda tetapi juga sangat ibu American Journal of Orthopsychlatry, 1973, 43,
bervariasi. 783-788, Digunakan dengan izin).
Pada saat bayi dilahirkan di rumah, ibu atau ibu
pengganti selalu menjadi sumber bantuan dalam
melakukan adaptasi ini. Dengan pengiriman rumah sakit,
sumber bantuan yang stabil kurang umum. Meskipun
benar bahwa bayi baru lahir biasanya berada di
lingkungan rumah sakit hanya selama empat atau enam
hari sebelum pulang, ini adalah hari-hari kritis untuk
mempelajari adaptasi terhadap lingkungan pascakelahiran.
Meskipun sebagian besar bayi normal dan sehat yang
lahir sesuai jadwal tidak mengalami efek serius atau
permanen karena perawatan impersonal dan tidak stabil
yang mereka terima di bangsal bersalin, terdapat bukti
bahwa hal ini menunda adaptasi mereka terhadap
kehidupan. .

Bayi yang menerima perhatian dan manajemen

individu, selain perawatan maternitas rutin, lebih terjaga
dan aktif dan cenderung merespons rangsangan
eksternal lebih baik daripada bayi yang tidak menerima
rangsangan tersebut. Selain itu, mereka mendapatkan
kembali berat badan yang hilang lebih cepat, dan keadaan
pening yang biasanya terjadi setelah melahirkan
menghilang lebih cepat (25, 56, 99, 103).

89
PENGARUH KELAHIRAN TERHADAP PERKEMBANGAN
Machine Translated by Google

KONDISI YANG BERHUBUNGAN DENGAN KELAHIRAN DAN MEMPENGARUHI KEGIATAN ORANGTUA

PENGALAMAN MELAHIRKAN BAGI IBU
Saat persalinan membuat ibu sedikit tidak nyaman, sikapnya
akan lebih baik daripada saat persalinan lebih lama dan lebih
sulit.
KONDISI FISIK IBU SETELAH MELAHIRKAN
Wanita yang kelelahan
fisik setelah melahirkan memiliki sikap yang kurang baik
terhadap bayinya dibandingkan mereka yang sembuh dengan
cepat.
MEMPERSIAPKAN UNTUK MENGAMBIL PERAN
DARI AYAH ATAU IBU
Semakin banyak orang tua yang siap untuk peran mereka
sebagai orang tua, semakin tenang mereka dalam membawa
pulang bayi dari rumah sakit dan merawatnya.
HARAPAN ORANG TUA
Ketika bayi berjenis kelamin yang diinginkan dan
berpenampilan menarik, sikap orang tua terhadapnya akan
jauh lebih baik daripada jika ia berjenis kelamin berlawanan
dan tidak sesuai dengan konsep "anak ideal" orang tuanya.
PENYESUAIAN BAYI PASCA KENATAL
Bayi yang beradaptasi dengan cepat dan memuaskan terhadap
lingkungan pascakelahiran menumbuhkan sikap yang lebih menyenangkan.
terpuji oleh orang tua mereka daripada orang lain yang
adaptasinya lambat dan tidak memuaskan.
KEBENCIAN ORANGTUA
TERHADAP KERJA DAN
PRIVASI
Jika merawat bayi di rumah membutuhkan lebih banyak pekerjaan,
lebih banyak biaya, lebih banyak malam tanpa tidur, dan lebih
banyak kekurangan daripada yang diharapkan orang tua, semua
ini dapat menimbulkan kebencian terhadap bayi.
KEKHAWATIRAN TENTANG NORMALITAS
Jika dokter mengkhawatirkan kesulitan bayi menyesuaikan
diri dengan kehidupan setelah melahirkan dan anak dirawat
di rumah sakit lebih lama dari biasanya, orang tua menjadi
cemas, khawatir, dan tidak bahagia. Mereka bertanya-tanya
apakah bayi itu akan menjadi orang normal, baik secara fisik
maupun mental.
PERHATIAN UNTUK SURVIVAL Kepedulian
untuk kelangsungan hidup, terutama setelah persalinan
yang sulit dan prematur, meningkat ketika bayi harus
menerima perawatan khusus dan intensif di rumah sakit dan
tidak dipulangkan selama beberapa hari atau beberapa
minggu, setelah waktu yang biasa. Hal ini menyebabkan
orang tua khawatir tentang kemampuan mereka untuk
merawat bayi mereka di rumah.

Sikap orang tua
Kondisi keenam yang berhubungan dengan kelahiran
yang mempengaruhi adaptasi terhadap kehidupan
pascakelahiran adalah sikap orang tua. Ketika yang
terakhir menguntungkan, hubungan antara orang tua
dan anak menjadi rileks. Ini membantu memfasilitasi
adaptasi bayi terhadap kondisi baru lingkungan
pascakelahiran. Misalnya, ibu yang tenang
menghasilkan lebih banyak ASI daripada ibu yang
stres, yang membantu bayi menyesuaikan diri
dengan metode pemberian makan baru yang dibawa
oleh persalinan. Sebaliknya, sikap orang tua yang
kurang baik berkontribusi pada hubungan antara
mereka dan bayi dengan nuansa emosional yang
tinggi. Hal ini menghambat adaptasi bayi terhadap
makan dan tidur serta mendorong tangisan yang
berlebihan, yang selanjutnya menghambat adaptasi bayi terhadap
Kotak 4-4 menampilkan beberapa kondisi yang
bertanggung jawab atas sikap orang tua terhadap
bayi baru lahir. Beberapa dari mereka sudah mempengaruhiperkembangan anak (61).
menjadi sikap ibu atau ayah, sementara yang lain
mempengaruhi sikap kedua orang tua.
Pengaruh momen kelahiran
terhadap perkembangan
Ketertarikan ilmiah pada pertanyaan: "Apakah ada
'waktu terbaik' untuk dilahirkan?" telah menghasilkan
sejumlah besar informasi yang dapat dipercaya.
Sebagian besar bertentangan dengan kepercayaan
tradisional yang telah berlaku selama beberapa generasi.
Tidak ada bukti bahwa lebih baik dilahirkan pada
satu hari dalam seminggu daripada hari lainnya.
Keyakinan kuno bahwa lahir di bawah bintang
tertentu menentukan takdir belum didukung. Ada
beberapa bukti bahwa lebih banyak kelahiran terjadi
selamalingkungan
tahap musim pascakelahiran.
gugur dan bulan baru dalam
siklus bulan; tetapi tidak ada bukti—setidaknya
sejauh ini—bahwa hal ini berdampak pada pola

90
BAB 4
Machine Translated by Google

Studi tentang hubungan musim
Tahun dan kapasitas mental telah menunjukkan bahwa pengaruh
musim tahun di mana kelahiran terjadi sangat kecil. Bayi musim semi
dan musim panas tidak lebih cerah dari bayi musim gugur dan musim
dingin. Prestasi sekolah anak-anak yang lahir di satu musim dalam
satu tahun juga tidak lebih baik daripada anak-anak yang lahir di
musim lain (50, 59).
Demikian pula, penelitian oleh pria terkemuka tidak mendukung
keyakinan bahwa orang yang lahir pada bulan atau waktu tertentu
dalam setahun lebih cerah dan, sebagai hasilnya, lebih sukses .
Beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa lebih banyak pria luar
biasa yang lahir di musim gugur daripada di musim semi, meskipun
penelitian lain membuat musim lain dalam setahun tampak lebih
nyaman (67).
Menurut tradisi, kepribadian seseorang dipengaruhi oleh musim
tahun kelahirannya. Anak-anak yang lahir selama "musim-musim baik"
dalam satu tahun—musim semi dan musim panas—akan ceria, supel,
dan supel, sementara mereka yang lahir di bulan-bulan "mati" musim
gugur dan musim dingin akan tertutup, cemberut, dan murung.
Meskipun sedikit penelitian ilmiah telah dilakukan untuk menguji
kepercayaan tradisional ini, beberapa penelitian menunjukkan bahwa
anak-anak yang lahir di musim semi, musim panas, dan musim gugur
lebih mudah bergaul daripada mereka yang lahir di musim dingin.
Studi lain telah menunjukkan bahwa musim tahun di mana kelahiran
terjadi tidak berpengaruh pada kepribadian (5, 42).
Kematian neonatal dilaporkan paling sering terjadi pada
bulan Juni dan Juli (5). Ditunjukkan pada Gambar 4-3 adalah

Gambar 4-3. tingkat kematian bayi baru lahir per bulan dari berbagai penyebab (Diadaptasi
dari Departemen Kesehatan, Pendidikan, dan Kesejahteraan AS: Vital Statistics of the
United States, 1970.)

91
PENGARUH KELAHIRAN TERHADAP PERKEMBANGAN
Machine Translated by Google
penyebab umum dan periode krusial kematian neonatal.
Hingga saat ini, belum ada penjelasan yang memuaskan
untuk variasi ini.
Tingkat perkembangan
hadir saat lahir
Untuk memahami perkembangan pascakelahiran, seseorang
harus mengetahui bagaimana keadaan bayi pada awal kehidupannya.
keluar dari tubuh ibu. Karakteristik neonatus dapat dibagi
menjadi tiga kategori: penampilan, kelemahan , dan
individualitas. Bayi baru lahir menunjukkan perbedaan
individu yang jelas, cenderung bertambah tua saat mereka
menyesuaikan diri dengan kehidupan setelah melahirkan.
Konsekuensinya, deskripsi yang diberikan adalah bayi baru
lahir yang khas atau "rata-rata" dan bukan bayi tertentu.
Lebih lanjut, gambaran tersebut berlaku untuk bayi normal,
cukup bulan yang perkembangannya sebelum persalinan
berlangsung kira-kira 270 hari.
Aspek
Ciri pertama dari bayi baru lahir "rata-rata" adalah
penampilan. Berat bayi yang baru lahir adalah 3,4 kg dan
panjang rata-rata 49,6 cm . Bobot berkisar antara 1.362
hingga 7,26 kg dan tinggi dari 43,18 hingga 53,34 cm.
Secara umum, bayi laki-laki sedikit lebih besar dari bayi
perempuan; tetapi perbedaan antara jenis kelamin tidak
sebesar di dalam masing-masing jenis kelamin (62). Variasi
ukuran saat lahir bergantung pada banyak faktor, yang
terpenting disajikan pada Kotak 4-5.
Proporsi fisik bayi sangat berbeda dengan orang
dewasa, seperti dapat dilihat pada Gambar 2-2. Pada bayi,
panjang kepala kira-kira seperempat dari seluruh panjang
tubuh, sedangkan pada orang dewasa hanya sepertujuh.
Perbedaan utama antara ukuran kepala orang dewasa dan
bayi adalah di daerah sekitar mata, daerah tengkorak. Pada
bayi rasio antara tengkorak dan wajah adalah 8:1,
sedangkan pada orang dewasa adalah 1:2. Seringkali
kepala bayi mengalami deformasi ringan dan sementara
(8).
- Meski ukurannya hampir dewasa, mereka bergerak dengan
Wajah bayi tampak lebar dan pendek, karena giginya
kurang, pipinya kurang berkembang, dan hidungnya
mancung. Lengan, kaki, dan batangnya kecil dibandingkan
dengan kepala. Daerah perut
92
BAB 4
KOTAK 4-5
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
DALAM UKURAN SAAT LAHIR
PANJANG MASA KEHAMILAN Bayi
postmatur lebih besar, lebih berat, dan lebih berisi daripada
bayi cukup bulan. Bayi yang sedikit prematur kekurangan
lemak dan karenanya tampak sedikit lebih kurus dan lebih
kurus.
DIET IBU Ada
korelasi yang signifikan antara kandungan protein dari diet
ibu selama bulan-bulan terakhir kehamilan dan ukuran bayi
saat lahir. Semakin buruk pola makannya, semakin kecil
berat dan panjang bayi.
SITUASI EKONOMI KELUARGA Situasi
ekonomi mempengaruhi kuantitas dan kualitas diet ibu;
Jadi, bayi dari keluarga miskin cenderung sedikit lebih kecil,
meski secara signifikan, dibandingkan bayi dari keluarga
kaya.
POSISI ORDINAL
Rata-rata, anak sulung memiliki berat lebih sedikit dan lebih
pendek dari bayi berikutnya dalam keluarga yang sama.
UKURAN KELUARGA
Anak-anak yang lahir terakhir dalam keluarga besar,
terutama ketika mereka muncul tidak lama setelah
kakaknya, cenderung lebih muda dari saudara-saudaranya
sebelumnya. Hal ini sebagian disebabkan oleh kondisi
kesehatan ibu secara umum.
AKTIVITAS JANIN
Aktivitas janin yang berlebihan dapat menyebabkan bayi memiliki
berat badan yang sangat rendah untuk ukuran panjangnya. Ini
akan membuat bayi terlihat kurus.
Ujung batangnya besar dan menonjol, sedangkan bahunya
sempit, yang persis kebalikan dari proporsi orang dewasa.
Tangan dan kaki adalah miniatur yang jauh lebih kecil
daripada bagian tubuh lainnya.
Biasanya, bayi berkulit putih memiliki mata biru keabu-
abuan dan non-kulit putih berwarna cokelat tua. Secara
bertahap, mata memperoleh warna permanen.
cara yang tidak terkendali dan ceroboh. Lehernya sangat
pendek sehingga hampir tidak ada dan kulit yang
menutupinya berada dalam lipatan atau lipatan yang
dalam. Rambut lebat dan bertekstur halus seringkali
menutupi kepala.
Machine Translated by Google
Otot bayi baru lahir kecil, lunak, dan tidak terkontrol,
dengan kaki dan leher kurang berkembang dibandingkan
lengan atau tangan. Tulang lunak dan fleksibel.
Dagingnya kencang dan elastis, sedangkan kulitnya
halus dan sering terlihat, terutama di daerah kepala.
Terkadang rambut halus dan halus ditemukan di tubuh,
terutama di punggung; tetapi segera menghilang (62,
72).
ketidakberdayaan
Ciri kedua dari bayi baru lahir yang "khas" adalah
ketidakberdayaan. Semua* neonatus tidak berdaya. Ini
karena keadaan tubuh dan sistem saraf yang kurang
berkembang. Ada lima bidang penting di mana
kurangnya perkembangan memainkan peran penting
dalam berkontribusi pada ketidakberdayaan bayi baru
lahir. Mereka adalah: ketidakmampuan untuk
mempertahankan homeostasis, ketidakmampuan
untuk mengontrol aktivitas motorik, ketidakmampuan
untuk berkomunikasi, keadaan organ indera yang
kurang berkembang, dan ketidakmampuan untuk
belajar. Kami akan menangani semuanya di bawah ini.
KEMAMPUAN UNTUK MEMPERTAHANKAN
HOMEOSTASIS Kondisi pertama yang berkontribusi
pada ketidakberdayaan bayi yang baru lahir adalah
ketidakmampuannya untuk mempertahankan homeostatis
—kecenderungan suatu organisme untuk
mempertahankan kondisi suhu, komposisi kimia, atau
karakteristik lain yang relatif stabil di dalam dirinya
sendiri, untuk melalui mekanisme pengaturannya sendiri.
Dalam lingkungan prenatal, homeostasis ibu
mendukung homeostasis janin. Setelah lahir, tubuh
bayi harus mengambil alih tanggung jawab tersebut.
Bayi baru lahir tidak dapat melakukan ini karena
keadaan sistem saraf otonomnya yang kurang
berkembang, yang mengontrol homeostasis tubuh.
Studi tentang fungsi fisiologis bayi baru lahir telah
menunjukkan ketidakstabilannya. Oleh
Misalnya, denyut nadi dasar naik dari 130 menjadi 150
denyut per menit saat lahir dan kemudian menurun
menjadi rata-rata 117 denyut beberapa hari kemudian.
Ini sebanding dengan rata-rata tingkat basal dewasa
70 denyut per menit. Laju pernapasan selama minggu
pertama kehidupan adalah 35 hingga 45 gerakan
pernapasan per menit, dibandingkan dengan 18
gerakan pernapasan pada orang dewasa. Suhu tubuh
lebih tinggi dan lebih bervariasi pada bayi yang sehat
dibandingkan pada orang dewasa (76,82, 94).
93
PENGARUH KELAHIRAN TERHADAP PERKEMBANGAN
£ 1 mengisap dan menelan, meskipun mungkin saat
lahir, tidak berkembang dengan baik. Pada awalnya,
bayi menyusu dalam kelompok kecil yang terdiri dari
tiga atau empat isapan, seringkali tersedak saat
mencoba menelan susu. Karena lambung dan usus
memiliki tingkat pengosongan yang berbeda, bayi
merasa sulit untuk menyerap dan menelan, sering
buang air besar dan regurgitasi, dan mengi serta kolik
sangat umum terjadi. Evakuasi bervariasi dalam waktu
dan kuantitas .
Mungkin di bidang fungsi tubuh tidak ada kekurangan
homeostasis yang lebih nyata daripada saat tidur.
Biasanya, tidur bayi terganggu oleh periode terjaga
yang singkat karena rasa sakit, lapar, dan penyebab
ketidaknyamanan internal. Bayi tidur ringan, mudah
terbangun, dan kemudian tidak segera kembali tidur
(4,10, 29, 34).
KEMAMPUAN UNTUK MENGENDALIKAN
AKTIVITAS MOTOR Kondisi kedua yang berkontribusi
terhadap impotensi pada bayi baru lahir adalah
ketidakmampuan mereka untuk mengontrol gerakan
tubuh. Untuk menjadi Mandiri, seseorang harus mampu
terlibat dalam kegiatan sukarela—dikendalikan oleh
keinginan sadar. Bayi yang baru lahir tidak dapat
melakukan aktivitas seperti itu.
Meskipun mereka bergerak kurang lebih konstan,
mereka tidak mengontrol gerakan yang mereka buat.
Studi tentang gerakan yang dilakukan oleh bayi baru
lahir telah menunjukkan bahwa mereka secara kasar
dapat dibagi menjadi dua kategori: aktivitas massa dan
aktivitas khusus. Kedua tipe ini dan karakteristiknya
dijelaskan pada Kotak 4-6. Meskipun semua gerakan
yang dilakukan oleh bayi baru lahir, termasuk refleks
yang ada saat lahir, bersifat acak dan tidak terkoordinasi,
gerakan tersebut penting karena membentuk dasar
yang pada akhirnya akan mengembangkan gerakan
terkoordinasi.
dua bayi, karena belajar dan pematangan.
Ada perbedaan yang lebar dan stabil antara satu bayi
dengan bayi lainnya, tidak hanya pada gerakan tubuh
secara umum, tetapi juga pada beberapa gerakan
tertentu, seperti meletakkan tangan ke mulut dan
memutar kepala (102). Pada bayi yang sama juga
terdapat pola dan variasi. Misalnya, bayi yang paling
aktif sebelum lahir cenderung juga aktif setelah lahir.
Namun, terdapat perbedaan aktivitas pada waktu yang
berbeda dalam sehari, sedemikian rupa sehingga
maksimum terjadi pada pagi hari dan periode paling
tenang menjelang siang. Aktivitas
Machine Translated by Google
KOTAK 4-6
KATEGORI KEGIATAN
KEGIATAN BESAR BAYI Ketika satu
bagian
tubuh dirangsang, seluruh tubuh merespons, bahkan ketika
melakukannya lebih dalam di area yang dirangsang. Aktivitas
massa terbesar di badan dan kaki dan paling sedikit di kepala.
Ini sangat tidak terkoordinasi dan menyebar, dan menghasilkan
konsumsi energi yang tinggi. Biasanya, aktivitas massa
meningkat frekuensinya saat bayi menyesuaikan diri dengan
lingkungan pascakelahiran.
KEGIATAN KHUSUS Ada dua jenis
kegiatan khusus: refleks dan tanggapan umum. Respons
refleks pertama yang muncul adalah yang memiliki nilai
bertahan hidup yang jelas—aktivitas jantung, pernapasan,
bersin, dan refleks pencernaan. Yang lainnya dapat terjadi
dalam beberapa jam atau beberapa hari setelah lahir. Respons
umum termasuk proporsi tubuh yang lebih besar dari refleks,
seperti gerakan lengan dan tangan biasa, meraih dan
menendang, dan memutar kepala. Seperti pada aktivitas
massal, respons umum menjadi lebih sering segera setelah
lahir.
itu paling besar selama menangis, lapar, sakit, dan
ketidaknyamanan tubuh secara umum, setidaknya ketika bayi
sedang tidur, menyusu, atau baru saja diberi makan.
Kondisi lingkungan juga mempengaruhi aktivitas neonatus.
Misalnya, rangsangan cahaya dan pendengaran meningkatkan
jumlah
beraktivitas, serta pakaian yang berlebihan. Persalinan yang
rumit menghasilkan aktivitas yang lebih sedikit selama hari-
hari pertama kehidupan pascakelahiran dan, akhirnya,
terdapat variasi aktivitas yang mungkin disebabkan oleh
perbedaan stres karena jenis perawatan yang diterima bayi
baru lahir (51, 91).
KETIDAKMAMPUAN BERKOMUNIKASI Kurangnya
kemampuan untuk mengomunikasikan kebutuhan dan
keinginan kepada orang lain adalah kondisi ketiga yang
menyebabkan pengabaian bayi baru lahir. Karena keadaan
tubuh yang tidak terkoordinasi, bayi tidak dapat berbicara,
menunjuk, atau menggunakan gerakan lain. Yang terbaik
yang bisa mereka lakukan adalah menangis, sebagai cara berkomunikasi
Seperti yang ditunjukkan oleh Ostwald dan Peltzman, suara
pertama yang dibuat bayi setelah lahir adalah suara "kelahiran",
dan itu adalah kombinasi dari suara.
BAB 4
batuk, batuk, dan terengah-engah saat bayi baru lahir berjuang
untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan barunya "(69).
Bunyi ini segera diikuti oleh tangisan, "tangisan lahir", yang
murni refleks dan karena asupan udara yang cepat. yang
melewati pita suara, menyebabkannya bergetar Seperti suara
pertama yang dibuat bayi, tangisan saat lahir dipengaruhi oleh
jenis obat bius yang diberikan kepada ibu selama persalinan
dan melahirkan. kelahiran (69).
Menangis saat lahir memiliki dua tujuan: menyediakan
oksigen yang cukup bagi darah dan mengembangkan paru-
paru, memungkinkan pernapasan. Begitu paru-paru
mengembang dan pernapasan dimulai, tangisan berasal dari
rangsangan internal dan eksternal dan merupakan bagian
dari pola perilaku umum yang menjadi ciri bayi baru lahir.
Sebagian besar tangisan pada hari-hari pertama kehidupan
terjadi saat bayi lapar, kesakitan, atau dalam keadaan tidak
nyaman.
Selama 24 jam pertama setelah lahir, tangisan bayi dapat
memiliki arti yang berbeda, yang dapat ditentukan oleh nada,
intensitas, dan kontinuitas. Misalnya, saat merasa tidak
nyaman, tangisan awalnya akan monoton, seperti batuk, dan
terputus-putus; kemudian secara bertahap, kecuali bantuan
tercapai, tangisan akan menjadi lebih mendesak. Rasa sakit
tersebut ditandai dengan tangisan yang semakin melengking.
Jika rasa sakit disertai dengan kelemahan fisik yang
meningkat, nada tinggi akan berubah menjadi rintihan
bernada rendah.
Meskipun variasi kualitas tonal dan intensitas seruan
meningkatkan nilainya sebagai bentuk
Dalam komunikasi, hanya orang yang akrab dengan tangisan
anak yang dapat diharapkan untuk mengetahui artinya. Itulah
sebabnya, seperti disebutkan sebelumnya, ibu yang memiliki
kesempatan untuk menemani bayinya di rumah sakit mungkin
lebih tahu apa arti tangisannya daripada ibu yang memiliki
pengalaman umum di kebanyakan rumah sakit rumah sakit,
yaitu berpisah dari bayinya.
Aktivitas tubuh umumnya dimulai saat tangisan dimulai.
Dalam tangisan yang kuat, semua bagian tubuh beraksi. Hal
ini ditunjukkan pada Gambar 4-4 dan juga pada Gambar 1-2.
Bayi, ketika menangis, mengguncang, menendang, memutar
tubuh,
memutar
dengan kepala
orang lain. dari sisi ke sisi, dan melenturkan serta
menjulurkan lengan, kaki, jari tangan, dan jari kaki.
Kegiatan ini merupakan tanda bahwa bayi membutuhkan
94
Machine Translated by Google
Gambar 4-4. Menangis pada bayi baru lahir disertai dengan
aktivitas massal (Diadaptasi dari Heritage and Prenatal
Development, a McGraw-HNI Text-Film).
Perhatian. Oleh karena itu, berfungsi sebagai bentuk komunikasi.
Studi tentang tangisan selama periode bayi baru lahir telah
mengungkapkan perbedaan yang mencolok
jumlah tangisan dan kondisi terjadinya. Selama sembilan hari
pertama kehidupan pascakelahiran, durasi tangisan berkurang dan
interval antara tangisan menjadi lebih pendek dan kurang bervariasi.
Semakin kuat rangsangannya, tangisannya akan semakin banyak
dan berkepanjangan. Kebanyakan tangisan terjadi antara pukul
18.00 dan tengah malam, seperti yang dapat dilihat pada Gambar
4-5. Namun, pola ini bervariasi dari satu bayi ke bayi lainnya dan
sebagian besar dipengaruhi oleh cara ibu bereaksi terhadap tangisan
bayinya \13, 52, 89).
Selain menangis, bayi dapat mengeluarkan jenis vokalisasi lain
yang umumnya dikenal sebagai "suara letupan". Mereka mengambil
banyak bentuk - rintihan, desisan, rintihan, kumur, dan batuk,
ditambah yang lain yang menyerupai terengah-engah. Ini sering
disebut sebagai "cooing" dan paling sering terjadi saat bayi rileks
atau menyusu di payudara (69).
Suara ledakan dihasilkan tanpa maksud atau makna: mereka
hanya dihasilkan secara kebetulan, ketika beberapa kontraksi biasa
dari otot vokal terjadi. Mereka bukan bentuk komunikasi seperti
menangis, karena bayi tidak berusaha mengungkapkan kebutuhan atau
keinginannya kepada orang lain, seperti yang dilakukannya dengan
menangis.
Lebih jauh lagi, karena suara-suara ini rendah dan lemah,
dibandingkan dengan tangisan, suara-suara ini dipertimbangkan
95
PENGARUH KELAHIRAN TERHADAP PERKEMBANGAN
sering dianggap tidak penting dan diabaikan oleh orang tua atau
pengasuh. Namun, dalam jangka panjang, suara ledakan jauh lebih
penting daripada tangisan. Alasannya adalah karena suara-suara
ini berangsur-angsur diperkuat dan, selama paruh kedua tahun
pertama kehidupan, berkembang menjadi ocehan. Seiring waktu,
ucapan muncul dari mengoceh daripada menangis.
KEADAAN ORGAN-ORGAN SENSORY YANG BELUM
BERKEMBANG Kondisi keempat yang berkontribusi terhadap
pentingnya bayi baru lahir adalah keadaan organ-organ sensorik
yang kurang berkembang.
organ sensorik. Hal ini terutama berlaku untuk organ indera yang
paling penting untuk perilaku mandiri—mata dan telinga.
Mempelajari kepekaan pada bayi baru lahir adalah
jauh lebih sulit daripada yang umumnya diakui. Karena kesulitan
ini, bukti terkini tentang status perkembangan organ sensorik bayi
baru lahir mungkin tidak sepenuhnya akurat. Sangat mungkin bahwa
bayi baru lahir memiliki kapasitas yang lebih besar untuk diskriminasi
sensorik daripada yang ditunjukkan oleh penelitian saat ini. Hal ini
terutama berlaku untuk penglihatan dan pendengaran—dua bidang
di mana rasa takut merusak organ sensorik halus telah menjadi
hambatan utama bagi penyelidikan eksperimental (48).
Bukti ilmiah yang ada saat ini menunjukkan bahwa, saat lahir,
organ indera sudah siap untuk berfungsi; tetapi beberapa
Machine Translated by Google
berkembang lebih baik dari yang lain. Kotak 4-7 menggambarkan
status perkembangan dari berbagai jenis
organ sensorik saat lahir dan perkembangan yang terjadi selama
periode neonatal.
TIDAK MAMPU BELAJAR Kondisi kelima yang menyebabkan
kelemahan bayi baru lahir adalah ketidakmampuan untuk belajar.
Studi pembelajaran di antara neonatus menunjukkan bahwa bentuk
pembelajaran yang paling sederhana sekalipun, pengkondisian
KOTAK 4-7
PERKEMBANGAN ORGAN
SENSORI BAYI BARU BAYI
BAU Sel-
sel bau, di bagian atas hidung, berkembang dengan baik saat lahir.
Fakta bahwa indera penciuman bayi tajam dibuktikan dengan
menangis, memalingkan muka, dan mencoba menarik diri dari bau
yang tidak sedap dan dengan mengunyah sebagai respons terhadap
rangsangan yang menyenangkan.
RASA
Sel-sel pengecap, yang terletak di permukaan lidah, berkembang
dengan baik saat lahir dan jumlahnya sama banyaknya dengan usia
selanjutnya. Karena indra penciuman yang berkembang dengan baik
yang melengkapi reaksi rasa, bayi dapat membedakan rangsangan
rasa yang menyenangkan dan tidak menyenangkan. Ini
dimanifestasikan dengan menangis dan gelisah, ketika rangsangan
yang tidak menyenangkan -asam, asin dan pahit- ditempatkan di
lidah, dan dengan merilekskan tubuh dan menghisap ketika
rangsangan menyenangkan -manis- diberikan.
SENSITIVITAS ORGANIK Lapar
dan haus berkembang dengan baik saat lahir. Kontraksi perut
kelaparan, yang menghasilkan sensasi nyeri di daerah perut, terjadi
pada hari pertama kehidupan.
SENSITIVITAS KULIT Organ
sensorik untuk sentuhan, suhu, dan tekanan berkembang dengan
baik saat lahir dan terletak dekat dengan permukaan kulit. Kepekaan
terhadap dingin lebih berkembang daripada panas. Sensitivitas
terhadap sentuhan dan tekanan lebih besar pada wajah, terutama
pada bibir, dibandingkan pada badan, paha, dan lengan. Sensitivitas
nyeri berkembang perlahan
pikiran dan dipengaruhi oleh obat-obatan yang diterima ibu selama
persalinan. daging sapi
96
BAB 4
atau pembelajaran asosiasi, seringkali terlalu rumit bagi mereka.
Sebagian besar, penelitian menunjukkan bahwa, dengan
kemungkinan pengecualian pengondisian dari situasi makan,
tanggapan terkondisi sulit untuk dipupuk dan, ketika itu terjadi, tidak
stabil dan memiliki nilai permanen yang kecil (32, 83, 92).
Jika keadaan sub-pembangunan diperhitungkan
perkembangan otak janin dan sistem saraf otonom, bayi juga tidak
mungkin lahir
sakit berkembang lebih awal di ujung anterior tubuh daripada di
posterior. Ambang rasa sakit biasanya turun selama empat
gelombang pertama kehidupan pascakelahiran.
PENGLIHATAN Kerucut di retina berukuran kecil dan tidak
berkembang dengan baik, menunjukkan bahwa neonatus buta
warna. Batangnya lebih berkembang; tetapi mereka terbatas pada
permukaan kecil yang mengelilingi fovea, yang membatasi lapang
pandang. Penglihatan hitam-putih bayi bingung, karena otot yang
mengontrol gerakan mata terlalu kecil dan lemah untuk memungkinkan
kedua mata fokus pada objek yang sama secara bersamaan.
Nistagmus optik—kemampuan untuk melacak objek yang bergerak
dan menyebabkan mata berputar ke belakang—muncul selama
minggu pertama kehidupan. Anak-anak dapat mengikuti rangsangan
bergerak secara horizontal daripada vertikal. Ada juga bukti bahwa
bayi merespons perbedaan kecerahan.
TELINGA
Pendengaran adalah yang paling tidak berkembang dari semua
indera saat lahir. Ada dua alasan untuk ini: pertama , karena telinga
tengah tersumbat oleh cairan ketuban, gelombang suara tidak dapat
menembus sel-sel sensitif telinga bagian dalam dan bayi tidak
dapat mendengar selama beberapa jam atau beberapa hari setelah
lahir. Kedua , sel-sel sensorik telinga bagian dalam hanya
berkembang sebagian. Suara frekuensi rendah lebih efektif dalam
menenangkan tangisan dan menghentikan isapan non-nutrisi
daripada suara frekuensi tinggi. Sebagian besar bayi dapat
mendeteksi lokasi sumber suara dalam tiga sampai empat hari
pertama kehidupannya. Mereka juga lebih menanggapi suara
manusia daripada suara lain, seperti bunyi lonceng.
Suara terus menerus memiliki efek yang lebih menenangkan
daripada yang terputus.
Machine Translated by Google
Anda dapat mengalami emosi tertentu—ketakutan, kemarahan, atau
kecemasan—yang cukup dalam untuk memiliki pengaruh yang
bertahan lama pada kepribadian Anda.
Individualitas
Ciri ketiga dari bayi baru lahir "rata-rata" adalah individualitas. Tidak
ada dua bayi baru lahir yang persis sama dalam penampilan atau
perilaku. Masing-masing dari mereka memulai hidup dengan
Individualitas yang akan semakin memanifestasikan dirinya seiring
berkembangnya potensi turun-temurun.
Individualitas terlihat jelas, bahkan pada anak kembar. Sebuah
studi longitudinal terhadap anak kembar memungkinkan untuk
menemukan bahwa individualitas sebagian disebabkan oleh
perbedaan berat lahir. Kembar yang lebih kecil memiliki lebih banyak
kesulitan penyesuaian, yang tercermin dalam masalah makan dan
tidur, amukan, dan lekas marah. Akibatnya, si kembar mengembangkan
pola kepribadian yang sangat berbeda (85).
PENYEBAB INDIVIDUALITAS Beberapa orang berpendapat bahwa
individualitas adalah produk dari perbedaan turun-temurun, yang lain
hanya memainkan peran kecil, sedangkan lingkungan memainkan
peran yang paling penting, dan yang lain bahwa peran hereditas dan
lingkungan perkiraan.. Pikiran yang sama. Studi ilmiah tentang
penyebab Individualitas saat lahir telah menunjukkan bahwa faktor
keturunan dan lingkungan bertanggung jawab atas perbedaan antara
bayi dan bahwa lingkungan memainkan peran yang lebih besar dan
karena itu lebih penting daripada faktor keturunan (51,78,91,100).
Penyebab paling penting dari Individualitas saat lahir diberikan dan
dijelaskan dalam kotak 4-8.
ZONA INDIVIDUITAS Studi bayi baru lahir menunjukkan perbedaan
individu di beberapa bidang perkembangan. "Temuan paling penting
dari studi ini akan dilaporkan nanti.
Secara penampilan, satu-satunya kesamaan yang dimiliki semua
bayi baru lahir adalah ukuran kecil dan berat kepala mereka. Beberapa
terlihat kekar dan akan fisik, sementara yang lain tampak keriput dan
pikun.
Tidak semua bayi baru lahir merasakan hal yang sama ketika
mereka dipeluk. Seperti yang ditunjukkan oleh Batu
97
PENGARUH KELAHIRAN TERHADAP PERKEMBANGAN
dan Gereja, "beberapa meringkuk dalam posisi yang nyaman seperti
anak kucing, sementara yang lain terbentang seperti seikat tongkat
yang diikat longgar, dan yang lainnya berdiri tegang dan kaku" (93).
Bayi yang baru lahir sangat bervariasi dalam kemampuannya
untuk mempertahankan homeostasis. Ini berkontribusi pada
individualitas dalam penyesuaian, terutama dalam menanggapi
makanan, pola tidur, tangisan, aktivitas motorik, dan kebutuhan akan
perhatian. Misalnya, sebagian dari mereka dapat mengambil dan
menyimpan makanan sejak awal, sehingga penurunan berat badannya
saat lahir sangat kecil. Yang lain mengalami kesulitan menyesuaikan
diri dengan menyusu dan makan dan akibatnya mungkin kehilangan
banyak berat badan.
Individualitas terwujud lebih jelas lagi dalam aktivitas motorik.
Beberapa bayi memiliki respons refleks yang lambat dan kurang
berkembang, sementara yang lain memiliki refleks yang serupa—
meski lebih lambat—seperti anak yang lebih besar. Ada juga variasi
nyata dalam aktivitas massa, seperti beberapa bayi bergerak konstan,
bahkan saat menyusu, sementara yang lain relatif tenang.
Bayi yang baru lahir sangat berbeda dalam ca
kapasitas distraksi . Beberapa terganggu oleh kebisingan dan
perubahan lain di lingkungan mereka, sementara yang lain tampaknya
mengabaikannya. Meskipun sebagian besar bayi cukup beradaptasi
dengan perubahan pola hidup yang diperlukan untuk perjalanan dari
lingkungan intrauterin ke dunia di luar tubuh ibu, beberapa dari
mereka melakukannya lebih lambat daripada yang lain dan, dalam
beberapa kasus, sangat lambat sehingga hidup mereka berakhir.
bahaya. Ada juga perbedaan skala perkembangan alat indera saat
lahir. Beberapa bayi mendengar lebih akurat dan lebih peka terhadap
rasa sakit daripada yang lain.
Tidak ada bidang di mana individualitas diekspresikan lebih kuat
daripada menangis. Ini sebagian besar dipengaruhi oleh pengalaman
bayi saat lahir. Misalnya, dalam persalinan yang cepat dan eksplosif,
tangisannya bernada tinggi dan dalam; pada kelahiran prematur atau
saat bayi dalam kondisi yang buruk, tangisannya seperti rintihan
ringan. Persalinan yang lama, yang menyebabkan bayi kelelahan,
biasanya menyebabkan tangisan yang lemah, singkat, dan terputus-
putus. Bayi dengan cedera prenatal atau kelahiran memiliki tangisan
yang berbeda dalam nada, volume, ritme, dan aksentuasi dari bayi
normal (69).
Machine Translated by Google
Jumlah tangisan, seperti kualitas tonik, merupakan
karakteristik individu. Beberapa bayi "sebaik emas",
jarang menangis dan dengan interval pendek. Yang
lain tampaknya selalu marah atau frustrasi, menangis
tanpa henti dan dengan volume penuh.
Yang lain mudah teralihkan perhatiannya dan lupa
menangis saat dipegang atau diajak bicara, sementara
yang lain menangis, apa pun yang dilakukan untuk
mengalihkan perhatiannya.
Risiko yang terkait dengan kelahiran
Seperti pada periode prenatal, terdapat risiko fisik dan
psikologis tertentu yang umumnya terkait dengan
kelahiran. Sebagian dari risiko ini disebabkan oleh
proses kelahiran itu sendiri dan sebagian lagi karena
penyesuaian yang harus dilakukan bayi terhadap pola
hidup baru, yang diharuskan oleh kelahiran itu sendiri.
Beberapa risiko bersifat fisik, lainnya psikologis, dan
lainnya baik fisik maupun psikologis. Misalnya, dalam
kasus prematuritas, terdapat risiko fisik serius yang
terlibat dalam proses kelahiran dan penyesuaian fisik
yang terjadi segera setelah melahirkan.
Ada juga bahaya psikologis berupa sikap orang tua
yang kurang baik seiring bertambahnya usia bayi
prematur.
risiko fisik
Selama bertahun-tahun, ilmu kedokteran telah
mempelajari risiko yang terkait dengan kelahiran,
berharap dapat menghindari bahaya ini, atau setidaknya
mengurangi pengaruhnya terhadap kehidupan bayi di
kemudian hari. Karena kepentingan medis ini, ada
lebih banyak informasi tentang risiko fisik daripada
risiko psikologis, yang hingga saat ini dianggap kurang
penting.
Pada bagian berikutnya, penjelasan singkat tentang
apa yang saat ini diketahui tentang penyebab dan
akibat dari bahaya fisik paling umum yang terkait
dengan kelahiran dan adaptasi terhadap lingkungan
pascakelahiran segera setelah melahirkan akan
diberikan.
PROSES KELAHIRAN Dari
Pada zaman dahulu, proses melahirkan dianggap
berbahaya, baik bagi ibu maupun bayinya.
Semua penelitian, baik medis maupun psikologis, telah
menunjukkan kenyataan dari pernyataan ini. Meskipun
kelahiran spontan dapat menyebabkan apa
98
BAB 4
KOTAK 4-8
KONDISI YANG BERKONTRIBUSI PADA
INDIVIDUALITAS BAYI YANG BARU LAHIR
USIA SAAT
LAHIR Usia bayi saat lahir tergantung pada apakah
mereka cukup bulan, pascamatur, atau prematur.
Penampilan dan tingkat perkembangan dipengaruhi oleh usia.
FITUR WARISAN
Kecuali mereka yang lahir kembar identik, tidak ada dua
Individu yang mewarisi karakteristik fisik dan mental yang
persis sama dan, oleh karena itu, tidak sama.
KONDISI PRENATAL Bahkan
pada individu dengan kelahiran kembar, kondisi lingkungan
prenatal berbeda, bergantung pada janin mana yang
mendapatkan posisi paling baik di dalam kantung rahim.
JENIS KELAHIRAN
Bayi yang hidup kembali melalui operasi caesar cenderung
kurang aktif dan lebih jarang menangis dibandingkan
mereka yang lahir secara spontan atau dengan bantuan
alat. Ada sedikit bukti bahwa jumlah aktivitas atau tangisan
dipengaruhi oleh lama persalinan.
PENGOBATAN YANG DIMINUM OLEH IBU Bayi
yang ibunya telah menerima dosis besar obat pereda nyeri
persalinan menunjukkan disorganisasi perilaku yang lebih
besar saat lahir dan selama beberapa hari setelah
melahirkan daripada mereka yang ibunya menerima sedikit
atau tanpa obat. .
CEDERA OTAK
Bayi yang otaknya rusak selama periode prenatal atau
selama persalinan memiliki penampilan, perilaku, dan
tingkat perkembangan yang berbeda dibandingkan bayi
tanpa kerusakan otak.
PERAWATAN PASCA KELAHIRAN
Bayi yang menerima perawatan individual, baik dengan
tinggal di kamar rumah sakit yang sama dengan ibunya
atau dirawat oleh perawat khusus, lebih waspada, lebih
jarang menangis, dan menunjukkan perilaku tidak teratur
dibandingkan mereka yang menerima perawatan rutin di
rumah sakit saja.
SIKAP DAN HARAPAN ORANGTUA Orang tua yang
merasa tidak aman dalam peran mereka atau
mengharapkan bayinya terlalu rapuh dan tidak berdaya
untuk ditangani, tidak merangsang anak atau terlalu gugup
dan cemas sehingga mereka mengomunikasikan kegugupan
dan kecemasan kepada bayi.
Machine Translated by Google
Dengan sedikit risiko, persalinan yang sulit atau yang
membutuhkan penggunaan instrumen atau pembedahan
dapat mengakibatkan kerusakan otak sementara atau permanen.
Bagaimana hal ini akan mempengaruhi adaptasi anak setelah
lahir atau selama bertahun-tahun yang akan datang akan
dilihat di bagian selanjutnya
kerusakan lahir.
Kelahiran prematur dan persalinan sangat berbahaya. Ada
tiga alasan mengapa kelahiran kembar berisiko. Pertama,
bayi kembar seringkali lebih kecil dan lebih lemah saat lahir
daripada kelahiran tunggal dan ini menambah masalah
penyesuaian yang dihadapi setiap anak. Kedua, mereka
hampir selalu prematur dan ini menambah masalah adaptasi
mereka, seperti yang akan dijelaskan di bagian prematuritas.
Ketiga, karena yang terakhir, mereka lebih mungkin
mengalami kerusakan saat melahirkan, terutama cedera
otak, daripada anak yang lahir sendiri dan lebih mungkin
melahirkan! istilah penuh daripada menjadi prematur (85).
Pekerjaan tergesa-gesa, yang berlangsung kurang dari
dua jam, berisiko karena menyebabkan kesulitan mengatur
pernapasan. Akibatnya, anak terlalu cepat diperkenalkan
dengan oksigen dan belum siap untuk mulai bernapas.
Jumlah kerusakan otak yang terjadi akan bergantung pada
seberapa cepat bayi dapat mulai bernapas (76).
Obat-obatan yang diberikan kepada ibu selama tra
rendah dan tenaga kerja seperti disebutkan di atas, bisa dan
seringkali berbahaya, memperlambat proses persalinan dan
seringkali membutuhkan penggunaan instrumen. Kondisi ini
dapat menyebabkan cedera otak sementara atau permanen.
Penyebab kematian bayi terbanyak adalah
prematuritas, kelemahan bawaan, malformasi, cedera lahir,
radang paru-paru, influenza, diare, dan kekurangan oksigen,
yang disebabkan oleh penggunaan obat pereda nyeri yang
berlebihan atau dari pengetatan tali pusat di sekitar leher
janin selama proses kelahiran. Beberapa dari kondisi ini
secara merugikan mempengaruhi lingkungan prenatal, yang
lain berhubungan dengan proses melahirkan, dan yang
lainnya berasal dari lingkungan postnatal yang tidak
menguntungkan (57, 62, 66).
Banyak faktor yang mempengaruhi angka kematian pada
masa neonatus. Ada perbedaan jenis kelamin, jadi lebih
banyak anak laki-laki yang meninggal daripada anak perempuan,
99
PENGARUH KELAHIRAN TERHADAP PERKEMBANGAN
bahkan jika mereka memiliki berat lahir yang sama.
Perbedaan ras sangat mencolok, sehingga orang kulit putih
memiliki tingkat kematian yang lebih tinggi daripada orang
kulit putih. Wanita yang mengalami kehamilan yang penuh
stres mengalami lebih banyak kesulitan saat melahirkan, dan
bayinya lebih mungkin lahir mati, meninggal segera setelah
melahirkan, atau memiliki kelainan bawaan.
Tingkat ekonomi keluarga merupakan faktor yang
mempengaruhi, sehingga angka kematian tertinggi terjadi
pada keluarga yang tingkat ekonominya paling rendah. Pola
makan ibu hamil yang buruk pada kelompok berpenghasilan
rendah berkontribusi terhadap tingginya angka kematian
neonatal. Semakin lama masa kehamilan, semakin rendah
angka kematian pada periode neonatal. Ada kecenderungan
angka kematian meningkat seiring dengan naiknya urutan
kelahiran. Jadi
Demikian pula, usia ibu mempengaruhi kematian neonatal.
Wanita di bawah usia 25 tahun dan di atas usia 40 tahun
memiliki lebih banyak bayi lahir mati dan anak yang meninggal
tak lama setelah lahir daripada ibu di antara usia tersebut.
Akhirnya, kematian bervariasi dengan ukuran bayi.
Semakin kecil bayinya, semakin besar risiko kematiannya
(6,9, 47, 57, 62.)
MASA DEWASA Meskipun pascamaturitas jauh lebih jarang
terjadi saat ini daripada di masa lalu, karena fakta bahwa
dokter menggunakan teknik medis untuk menginduksi
persalinan, ketika rontgen janin menunjukkan bahwa terlalu
banyak yang dilakukan secara proporsional untuk melewati
jalan lahir ibu, tanpa bantuan Instrumen, masih ada potensi
risiko. Yang terakhir lebih jarang fatal daripada cedera otak.
JIKA tubuh janin, terutama kepala, menjadi sangat besar
sehingga perlu menggunakan instrumen dalam persalinan
atau operasi caesar, selalu ada kemungkinan kerusakan otak
akibat tekanan pada kepala janin selama persalinan dengan
Instrumen atau akibat kekurangan oksigen saat operasi
caesar, akibat kesulitan bernapas—salah satu ciri persalinan
jenis ini. Risiko-risiko tersebut akan dibahas lebih lengkap
dalam kaitannya dengan pembahasan kerusakan otak
sebagai risiko fisik. Dengan demikian, jelas bahwa
postmaturitas itu sendiri tidak berbahaya, tetapi risikonya
terletak pada kondisi persalinan yang menyebabkan
postmaturitas.
Machine Translated by Google
Studi tentang perkembangan selanjutnya dari anak-anak
postmatur yang, sebagai akibatnya, mengalami kesulitan dalam
persalinan, menunjukkan bahwa mereka tidak hanya mengalami
banyak masalah penyesuaian neonatal, tetapi juga kesulitan dalam
sekolah dan adaptasi sosial dan pribadi, ketika usia mereka
bertambah. Mereka sering terlambat dalam de mereka
Perkembangan intelektual, mereka lambat belajar membaca dan
membutuhkan pengajaran khusus. Banyak dari mereka yang secara
pribadi dan sosial tidak dapat menyesuaikan diri sehingga mereka
tidak menemukan Teman Bermain sebagai anak-anak dan hanya
memiliki sedikit teman saat mereka tumbuh dewasa. Harus diakui
bahwa kondisi ini berasal dari lesi otak dan bukan dari postmaturitas
itu sendiri (40, 58, 91).
PREMATURITAS Telah dilaporkan bahwa sekitar tujuh dari setiap
100 bayi yang lahir per tahun di sini
dua Negara, prematur. Tentu saja, beberapa dari mereka lebih
prematur dari yang lain (62,66,85).
Prematuritas lebih mungkin terjadi pada anak sulung, dan ini
sebagian menjelaskan tingkat kematian yang lebih tinggi pada anak
sulung. Hal ini lebih sering terjadi pada bayi dari kelas sosial
ekonomi rendah dan di antara non-kulit putih daripada di kalangan
kulit putih. Wanita kecil lebih cenderung melahirkan prematur
daripada wanita besar. Prematuritas lebih sering terjadi pada
kelahiran ganda daripada kelahiran tunggal. Semakin besar jumlah
bayi dalam kelahiran kembar, semakin besar kemungkinan prematur
dan semakin besar yang terakhir.
Salah satu komplikasi yang dihadapi dalam upaya untuk
mengetahui berapa banyak bayi baru lahir yang lahir prematur, apa
status perkembangannya saat lahir, dan bagaimana prematuritas
memengaruhi perkembangan pascakelahiran mereka, adalah
banyak peneliti menggunakan berat badan lahir rendah sebagai
kriteria prematuritas. memperhitungkan kriteria lain, seperti usia
kehamilan, panjang tubuh, dll, seperti dijelaskan di atas. Kecuali
perbedaan ini dibuat, akan sulit untuk mengetahui secara pasti
bagaimana prematuritas mempengaruhi perkembangan (19).
Ilmu kedokteran belum mengungkapkan penyebab pastinya.
Bukti telah ditemukan
tegas bahwa banyak kondisi menyebabkan atau berkontribusi pada
prematuritas; kepadatan rahim pada kelahiran ganda, lingkungan
prenatal yang tidak menguntungkan karena malnutrisi ibu, dan
penyakit pada saat-saat kritis
100
BAB 4
kehamilan. Masih ada bukti medis
lebih kuat bahwa prematuritas berasal dari ketidakseimbangan
kelenjar dalam tubuh ibu. Ketidakseimbangan ini seringkali
disebabkan oleh stres emosional yang berkepanjangan (62,65,85,91).
Minum berlebihan dan merokok sering terjadi pada wanita yang
melahirkan prematur. Orang yang merokok terlalu banyak sering
menderita stres emosional. Merokok, seperti minum, bertindak
sebagai pereda nyeri psikologis, membantu mereka melupakan,
setidaknya untuk sementara, tentang kondisi yang menyebabkan
stres. Akibatnya, tampaknya merokok berat hanyalah tanda lahiriah
dari stres. Seperti yang ditunjukkan sebelumnya, ketegangan yang
intens menghasilkan ketidakseimbangan kelenjar yang menyebabkan
persalinan prematur (19,91).
Hingga saat ini, belum ada penelitian tentang hubungan minum
berlebihan dengan prematuritas. Minum berlebihan, seperti
penggunaan tembakau berat, kemungkinan merupakan faktor
penyebab prematuritas. Studi selanjutnya dapat mengkonfirmasi hal
ini.
Meskipun banyak anak yang lahir prematur tidak menderita efek
prematuritas jangka panjang, yang lain menderita. Bahaya
prematuritas yang paling umum adalah kesulitan menyesuaikan diri
dengan kehidupan pascakelahiran, terutama pembentukan
pernapasan, cedera otak akibat keadaan tengkorak yang kurang
berkembang untuk melindungi otak selama proses kelahiran, dan
kematian dini (19, 25,64).
Sebagian besar, studi ilmiah menunjukkan bahwa banyak efek
yang tidak menguntungkan dari prematuritas, selama periode
neonatal dan seiring bertambahnya usia anak, adalah hasil dari
sikap orang tua yang tidak menguntungkan, sering kali dipengaruhi
oleh kepercayaan tradisional bahwa semua bayi prematur ditakdirkan
untuk menjadi cacat. Beberapa efek prematuritas yang dilaporkan
didasarkan pada studi di mana berat badan lahir rendah adalah satu-
satunya kriteria, mengabaikan kemungkinan bahwa berat badan
lahir rendah mungkin disebabkan oleh kondisi selain prematuritas.
Studi mengungkapkan bahwa status perkembangan anak yang
lahir prematur umumnya di bawah normal pada lima sampai enam
bulan pertama kehidupan. Setelah itu, keterlambatannya semakin
berkurang, hingga usia dua tahun, yaitu masa di mana jarak antara
anak prematur dan mereka yang lahir pada waktu biasanya biasanya
tertutup.
Machine Translated by Google

Ketika pembuahan dan bukan kelahiran diambil
sebagai titik awal untuk mengukur perkembangan, lebih
sedikit perbedaan yang diamati antara bayi prematur
dan cukup bulan, bahkan pada bulan-bulan pertama
kehidupan. Sebuah contoh spesifik akan mengilustrasikan
poin ini. Seorang anak yang lahir prematur dua bulan,
akan menjadi, ketika berusia dua bulan, lebih dewasa
daripada bayi yang lahir cukup bulan yang baru lahir.
Keduanya akan memiliki sembilan bulan pengembangan.
Untuk yang pertama, tujuh bulan di dalam rahim dan
dua bulan di luarnya. Dalam kasus yang terakhir,
sembilan bulan telah berlalu baginya di dalam rahim.
Ketika bayi prematur dinilai dengan standar yang
diterapkan pada bayi dua bulan cukup bulan, bayi
prematur akan berada pada posisi yang tidak
menguntungkan, karena bayi cukup bulan akan memiliki
11 bulan perkembangan sejak konsepsi, dibandingkan dengan perbandingan
sembilan prematur. Di sisi lain, jika usia sejak pembuahan
diperhitungkan, bayi prematur akan lebih baik
dibandingkan dengan bayi cukup bulan.
Dua studi tentang efek prematur pada berbagai
bidang perkembangan menunjukkan bahwa pola perilaku
bayi yang lahir prematur mirip dengan bayi cukup bulan,
meskipun bayi tertunda selama beberapa waktu. Tingkat
keterlambatan mereka sebagian besar tergantung pada
berat lahir mereka, kecuali jika mereka menderita cedera
lahir. Bayi dengan berat kurang dari 1,8kg saat lahir
akan tertinggal satu bulan atau lebih dalam delapan
belas bulan pertama kehidupan mereka; mereka yang
memiliki berat 1,8 hingga 2,3 kg saat lahir akan
mencapai norma untuk usia mereka sekitar sembilan
atau sepuluh bulan (19, 23,25,33,40,80). Sebuah
bayi prematur.diberikan pada Gambar 4-6.

Gambar 4-6. Tonggak perkembangan bayi prematur dan dewasa: 1) duduk, 2)

berdiri, 3) berjalan, 4) satu kata, 5) frasa, 6) nyatakan klon (Diadaptasi dari CM
Drillien: Studi longitudinal tentang Pertumbuhan dan perkembangan anak-anak
yang lahir prematur dan dewasa Bagian VI Perkembangan Fisik Pada periode
usia 2 sampai 4 tahun Arsip Penyakit pada Anak, 1961,36,1-70 Digunakan
dengan izin.

101
PENGARUH KELAHIRAN TERHADAP PERKEMBANGAN
Machine Translated by Google
bayi prematur dan cukup bulan hingga usia tiga tahun, di
berbagai bidang perkembangan. Kotak 4-9 mencantumkan
beberapa efek umum prematur pada perkembangan
selanjutnya.
Terdapat bukti bahwa beberapa keterlambatan
perkembangan, yang umum terjadi pada bayi prematur,
dapat diatasi, setidaknya sebagian, jika diberikan stimulasi
yang lebih banyak, terutama pada hari-hari pertama
kehidupan pascakelahiran. Bayi prematur yang disentuh,
bahkan saat berada di boks bayi yang diisolasi dari
persalinan, dilaporkan lebih aktif, berat badannya turun
lebih cepat, dan lebih sehat daripada mereka yang tidak
menerima stimulasi tersebut (90). Segera setelah bayi dapat
dikeluarkan dari boks bayi mereka yang terisolasi,
KOTAK 4-9
EFEK UMUM DARI
PREMATURITAS TENTANG
PEMBANGUNAN KEMUDIAN
PERKEMBANGAN
FISIK Bayi prematur membutuhkan waktu lebih lama untuk
mencapai percepatan pertumbuhan yang menjadi ciri bulan-
bulan pertama kehidupan; tetapi pada akhir tahun pertama,
mereka hampir mencapai norma untuk bayi cukup bulan.
KESEHATAN Pada tahun pertama, anak prematur
mengalami lebih banyak penyakit, terutama gangguan
pernapasan dan nasofaring. Seiring bertambahnya usia,
mereka sedikit lebih menderita karena cacat fisik seperti
malnutrisi, kekerdilan, dan obesitas. Cacat paling serius
yang terkait dengan prematuritas adalah lesi tersembunyi,
akibat anoksia.
KONTROL MOTOR
Bayi prematur duduk, berdiri, dan berjalan pada usia yang
lebih tua daripada bayi cukup bulan, dan bayi yang paling
kecil saat lahir adalah yang paling tertinggal dalam hal ini.
Sebagai anak kecil, mereka memiliki gerakan yang kurang
anggun.
KECERDASAN
Ada lebih banyak kasus kekurangan mental yang parah di
antara bayi prematur dibandingkan populasi umum. Sebagian
besar, kekurangan mental ditemukan di antara mereka yang
menderita pendarahan otak saat atau segera setelah
melahirkan.
102
BAB 4
Anda harus merangsang mereka dengan memegang,
mengayun, dan bermain dengan mereka sehingga mereka
dapat mengatasi sebagian besar keterlambatan
perkembangan yang menjadi ciri bayi prematur tanpa cedera otak (74,84).
CEDERA OTAK Ilmu kedokteran memiliki
menemukan bahwa ada dua "pembunuh besar" selama
proses melahirkan. Istilah "pembunuh" tidak selalu berarti
bahwa bayi itu akan mati. Dalam arti luas, ini menunjukkan
bahwa "kemungkinan bayi memiliki perkembangan normal
menjadi tidak ada."
Bahkan anak-anak yang tidak meninggal akibat cedera otak
bisa sangat rusak sehingga mereka tidak pernah mencapai
potensi keturunannya. Ini mungkin tidak terlihat selama
berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun setelah lahir.
UCAPAN
Bayi yang lahir prematur menggunakan ucapan kekanak-
kanakan lebih lama dan memiliki lebih banyak salah
pengucapan daripada bayi cukup bulan. Gagap adalah cacat
bicara yang paling umum.
PERILAKU SENSORIS
Bayi prematur sangat sensitif terhadap suara dan kebisingan.
Seiring bertambahnya usia, mereka mudah terganggu oleh
kebisingan dan lebih sensitif terhadap warna dan benda
bergerak.
PERILAKU EMOSIONAL
Beberapa bayi prematur adalah "bayi yang baik"; tetapi
kebanyakan pemalu, pemarah, pemarah, dan negatif.
Ciri-ciri gugup , seperti mengisap jempol dan menggigit kuku,
dan gangguan perilaku, seperti mengamuk dan sering
menangis, lebih sering terjadi pada bayi prematur.
ADAPTASI SOSIAL
Secara umum, anak yang lahir prematur beradaptasi lebih
baik selama tahun-tahun pertama kehidupannya daripada
setelahnya. Sebagai bayi, mereka cenderung pemalu, menjadi
sangat dekat dengan orang tua mereka, dan menjadi lebih.
tergantung daripada bayi cukup bulan pada usia yang sama.
Pada tahun-tahun prasekolah dan sekolah dasar, mereka
menampilkan lebih banyak jenis perilaku bermasalah,
terutama kesulitan makan.
PERILAKU YANG BERBEDA DARI KEBANYAKAN
Perilaku tidak teratur dan hiperkinetik, perilaku gugup, dan
rawan kecelakaan sangat umum terjadi pada bayi prematur
yang mengalami cedera otak saat lahir.
Machine Translated by Google
Pembunuh besar pertama adalah cedera otak yang disebabkan
oleh tekanan pada kepala janin saat melahirkan. Ketika tubuh janin
melewati jalan lahir, beberapa kompresi otak pasti terjadi, terutama
ketika kepala janin berukuran besar. Dalam kondisi normal, alam
memungkinkan hal ini dengan menutupi jaringan otak secara memadai
dengan tengkorak yang terbentuk sebagian; namun, kepala bayi
mungkin cacat atau bekas luka di mana forsep dipasang selama
persalinan. Bekas luka alami ini biasanya hilang setelah beberapa
saat. Secara umum, tekanan tidak memiliki efek permanen pada
jaringan otak, meskipun sebagian besar bayi baru lahir merasa
pusing selama satu bulan atau lebih.
hari sungai.
Saat persalinan berlangsung lama dan sulit, tekanan pada otak
meningkat; itu mungkin cukup besar untuk menyebabkan pendarahan
di dalam dan sekitar otak. Efek perdarahan bisa bersifat sementara
atau permanen, terutama tergantung pada tingkat keparahannya.
Area otak yang cedera juga penting. Misalnya, jika belahan otak kiri
rusak, ada kemungkinan ucapan akan terpengaruh.
Pembunuh besar kedua pada saat melahirkan adalah cedera otak
yang disebabkan oleh anoksia—gangguan suplai oksigen ke otak.
Tingkat cedera otak akan tergantung pada tingkat keparahan
kekurangan oksigen. Kerusakan bisa bersifat sementara atau
permanen. Kekurangan oksigen total akan membunuh sel-sel otak
dalam delapan belas detik. Perampasan yang lebih lama dapat
membunuh bayi.
Sebagian besar kasus anoksia terjadi selama proses persalinan.
Namun, kesulitan mungkin muncul sebelum kelahiran. DIA
Mereka mungkin karena pemisahan dini plasenta, yang memotong
pasokan oksigen ke aliran darah tubuh, atau kelainan sirkulasi yang
menghambat pasokan nutrisi dan oksigen ke janin (35).
Kemungkinan cedera otak bervariasi sesuai dengan jenis
kelahiran. Misalnya, pada persalinan sungsang, selalu ada
kemungkinan anoksia—di mana, sebelum kepala keluar, janin
kekurangan suplai oksigen dari tubuh ibu, yang diterimanya melalui
tali pusat. fakta ini merusak atau membunuh sel-sel otak. Karena
epilepsi lebih sering terjadi pada anak-anak yang lahir di
103
PENGARUH KELAHIRAN TERHADAP PERKEMBANGAN
presentasi sungsang, gangguan ini diyakini akibat kerusakan sel-sel
otak yang disebabkan oleh kekurangan oksigen. Presentasi melintang
pasti membutuhkan penggunaan Instrumen yang jika diterapkan
pada kepala janin dapat menyebabkan kerusakan otak.
Bayi yang dilahirkan melalui operasi caesar lebih kecil
kemungkinannya untuk menderita kerusakan otak akibat tekanan di
kepala daripada bayi yang lahir dengan proses persalinan yang lama
dan sulit yang membutuhkan penggunaan alat. Namun, banyak bayi
yang dilahirkan melalui operasi caesar mengalami kesulitan bernapas
dan akibatnya otak mereka dapat rusak karena kekurangan oksigen.
Tenaga kerja presipitasi ET, seperti disebutkan di atas, sangat
mungkin memiliki efek merugikan pada perkembangan selanjutnya.
Alasannya adalah terlalu tiba-tiba memasukkan bayi ke oksigen,
menyebabkan anoksia, karena bayi belum siap untuk bernapas
melalui penggunaan paru-parunya (35, 58).
Studi tentang efek kerusakan otak
Studi tentang perkembangan pascakelahiran telah mengungkapkan
bahwa kerusakan otak tidak serta merta muncul dalam pola perilaku
apa pun. Beberapa bayi yang mengalami cedera otak bersifat
hiperaktif, mudah marah, dan peka terhadap rangsangan cahaya
apa pun. Perilakunya cenderung lebih tidak teratur daripada normal
untuk usianya. Lainnya menunjukkan aktivitas umum yang berkurang
dan tampak tenang dan lesu.
Ketika cedera otak cukup parah untuk menyebabkan perdarahan,
keterbelakangan mental, cerebral palsy, dan komplikasi lainnya sering
terjadi (4,13, 25,66).
Cacat jangka panjang lesi otak pada perkembangan pascakelahiran
juga telah ditemukan .
Beberapa anak yang kesulitan belajar membaca dilaporkan
mengalami kerusakan otak saat melahirkan (58). Namun, ada banyak
penyebab kesulitan membaca, dan kerusakan otak hanyalah salah
satunya. Telah diindikasikan bahwa persalinan dengan instrumen
mempengaruhi tingkat intelektual dan kepribadian anak seiring
dengan bertambahnya usia mereka. Di antara ciri-ciri yang dilaporkan
paling umum di antara anak-anak yang lahir dengan bantuan
Instrumen, terdapat hiperaktivitas umum, kegelisahan, hambatan
bicara, dan konsentrasi yang buruk. Tidak diketahui apakah
karakteristik ini disebabkan
untuk pengalaman kelahiran, sikap orang tua, atau beberapa efek
lainnya (35,40,52,91)
Machine Translated by Google
Karena lesi otak merupakan risiko adaptasi pribadi
dan sosial yang memadai seiring bertambahnya usia
anak-anak dan bukan hanya risiko selama masa kanak-
kanak, ilmu kedokteran telah mencoba menemukan
metode untuk meminimalkan dan akhirnya
menghilangkannya sama sekali. Teknik medis terbaik
yang digunakan dalam persalinan telah membantu
menghilangkan kerusakan otak akibat tekanan pada
kepala janin selama proses persalinan. Sinar-X yang
diambil menjelang akhir kehamilan telah digunakan
untuk mendiagnosis kemungkinan persalinan yang sulit
yang memerlukan penggunaan instrumen. Ketika
diagnosis ini menunjukkan perlunya penggunaan forsep
untuk melahirkan, banyak dokter memutuskan untuk
melakukan operasi caesar.
Penyelesaian masalah kerusakan otak akibat
anoksia hingga saat ini belum begitu berhasil.
Akibatnya, banyak dokter percaya bahwa kerusakan
otak akibat anoksia memiliki risiko lebih besar daripada
yang disebabkan oleh tekanan.
Saat ini, ilmu kedokteran sedang bereksperimen
dengan teknik yang memungkinkannya mengamati
penyerapan oksigen. Ini digunakan selama proses
kelahiran dan segera setelahnya, untuk menentukan
apakah terdapat oksigen dalam jumlah yang cukup
untuk mencegah kerusakan otak. Jika tidak, oksigen
dapat diberikan dalam jumlah yang tepat untuk
menghindari komplikasi lain, seperti kebutaan, yang
diketahui terjadi saat bayi diberikan terlalu banyak
oksigen dalam waktu yang terlalu lama. Masalah ini
dikaitkan dengan bayi dengan berat lahir sangat rendah,
yang prematuritasnya membuat mereka tidak dapat
bernapas normal.
Sejauh ini, masalah pencegahan anoksia tampaknya
sudah teratasi. Jika penelitian medis saat ini ternyata
seterang yang ditunjukkan oleh hasil, mungkin ada
saatnya risiko cedera otak pada anak-anak berkurang.
risiko psikologis
Karena ketertarikan ilmiah pada risiko psikologis yang
menyertai kelahiran relatif baru, jauh lebih sedikit yang
diketahui tentangnya daripada tentang bahaya fisik;
namun, cukup diketahui untuk membenarkan
mengatakan bahwa, bahkan ketika informasi ini
terbatas, itu
104
BAB 4
Risiko psikologis seringkali lebih berbahaya dalam
jangka panjang dan dampaknya lebih luas daripada
risiko fisik.
Ada enam kondisi terkait kelahiran yang diketahui
menimbulkan risiko psikologis. Ini adalah puncak
perkembangan yang biasanya terjadi setelah lahir;
keterlambatan perkembangan yang menjadi ciri bayi
tidak sehat atau kelahiran kembar, kelemahan bayi
baru lahir, individualitas bayi baru lahir, "psikosis orang
tua baru" dan nama yang diberikan kepada bayi saat
lahir.
PLATEAU PERKEMBANGAN Meskipun dataran tinggi
perkembangan normal setelah lahir, banyak orang tua
khawatir bahwa pasti ada sesuatu yang serius yang
menyebabkan bayi mereka kehilangan berat badan
dan kesulitan menjaga sedikit makanan yang mereka
makan. Kekhawatiran ini umum terjadi, terutama di
kalangan orang tua dari anak sulung.
Jika masa stabil hanya berlangsung beberapa hari,
kekhawatiran orang tua berangsur-angsur memudar
untuk menyadari bahwa semuanya baik-baik saja.
Namun, ada banyak kasus di mana dataran tinggi ini
berlangsung seminggu atau lebih, selama waktu itu
bayi tampaknya kehilangan berat badan yang
mengkhawatirkan dan menjadi kurang sehat
dibandingkan segera setelah lahir. Jika dokter
menganjurkan agar bayi tinggal di rumah sakit lebih
lama dari yang diharapkan, perhatian orang tua
terhadap kesejahteraan anak meningkat.
Begitu kekhawatiran ini berkembang, ia memiliki dua
efek penting. Pertama, ini mengarahkan orang tua
untuk percaya bahwa bayi itu lembut dan, akibatnya,
membutuhkan perhatian dan perawatan ekstra,
keyakinan yang mendorong perlindungan berlebihan,
dengan kecenderungannya untuk menghilangkan
kesempatan anak untuk menjadi mandiri bahkan ketika
perkembangannya sudah siap. Kedua, menyebabkan
orang tua mempertanyakan kemampuan mereka
merawat bayi setelah keluar dari rumah sakit. Hal ini
menyebabkan mereka merasa cemas dan gugup, yang
merupakan kondisi yang dirasakan dan ditanggapi oleh
bayi dengan kegugupan dan ketegangan, yang
mengganggu makan dan tidur—dua ciri penting untuk
penyesuaian pascakelahiran yang baik.
PEMBANGUNAN YANG TERTUNDA Pembangunan yang tertunda
perkembangan berarti perkembangan fisik dan mental dibawahnya
Machine Translated by Google
disesuaikan dengan norma-norma untuk usia individu. Keterlambatan
perkembangan dapat muncul selama periode neonatal atau beberapa
bulan setelah lahir. Ketika perkembangan jatuh di bawah norma
atau orang tua memperkirakan perkembangan bayi berdasarkan
perkembangan anak lain yang lebih tua atau kerabat atau teman,
mereka khawatir tentang kenormalan bayi mereka.
Kekhawatiran hampir universal dalam kasus bayi prematur.
Karena perkembangannya di bawah normal saat lahir, ia harus
sering dirawat di rumah sakit, dengan perawatan khusus selama
berminggu-minggu atau berbulan-bulan setelah lahir.
Bahkan setelah mereka dipulangkan dari rumah sakit, keterlambatan
perkembangan mereka mengkhawatirkan orang tua mereka: Hal ini,
seperti dijelaskan di atas, disebabkan fakta bahwa bayi prematur
biasanya dinilai berdasarkan usia mereka sejak lahir, bukan usia
mereka sejak pembuahan.
Setelah beberapa tahun, ketika anak prematur mencapai standar
untuk anak cukup bulan, beberapa orang tua, mencoba
menjembatani kesenjangan antara mereka dan teman sebayanya,
mendorong mereka lebih jauh dari yang diharapkan. Pada saat
yang sama, orang tua sering terus meresepkan. Ini hanya
memperpanjang kondisi lingkungan yang tidak menguntungkan
yang menyebabkan begitu banyak kerusakan psikologis. Didorong
selalu membuat anak gelisah. Selain itu, mereka merasa orang tua
mereka tidak adil, karena suatu saat mereka melakukan segalanya
untuk mereka dan, selanjutnya, mereka mengkritik mereka karena
tidak melakukan apa pun sendiri.
Hasil yang tak terhindarkan adalah perasaan tidak mampu, kurang
percaya diri, kebencian, dan antagonisme.
KELEMAHAN Karena ketidakberdayaan dan ketergantungan bayi
yang baru lahir menarik perhatian dan memudahkan dalam merawat
dan mengatur bayi, beberapa orang tua menjadi terbiasa untuk
terus-menerus melayani anaknya. Kebiasaan itu, sekali terbentuk,
cenderung bertahan lama setelah periode neonatal dan bahkan
setelah anak tidak lagi membutuhkan atau menginginkan banyak
bantuan. Kadang-kadang seorang ibu terus merawat anaknya
hanya karena perasaan memiliki yang egois atau karena dia
percaya bahwa inilah yang seharusnya dilakukan oleh seorang "ibu
yang baik". Beberapa ibu termotivasi oleh kepuasan yang mereka
peroleh dari perasaan "sangat diperlukan".
Apa pun alasan perilaku itu, memang begitu
merugikan perkembangan anak. menghilangkan mereka
105
PENGARUH KELAHIRAN TERHADAP PERKEMBANGAN
Kesempatan untuk mempelajari hal-hal yang dipelajari anak-anak
lain seusia mereka. Tidak menguasai tugas
perkembangan sesuai dengan usia mereka berarti mereka akan
membuat adaptasi sosial yang buruk dan ini akan menyebabkan
adaptasi pribadi yang buruk.
Selain itu, anak-anak membenci frustrasi dalam upaya mereka
untuk belajar mandiri. Semakin mereka frustrasi, mereka akan
semakin marah, benci, dan negatif. Karena orang tua sering gagal
memahami perilaku seperti itu dan merasa bahwa anak-anak mereka
tidak menghargai semua yang mereka lakukan untuk itu, hubungan
orang tua-anak memburuk.
INDIVIDUALITAS Ada kecenderungan luas di kalangan orang
dewasa, juga di antara anak-anak, untuk menganggap siapa saja
yang berbeda sebagai inferior atau abnormal dalam beberapa hal.
Banyak orang tua menetapkan standar tentang bagaimana
penampilan dan perilaku bayi yang baru lahir dan kemudian menilai
anak mereka sendiri berdasarkan standar tersebut.
Tetapi.
Misalnya, banyak orang tua mengharapkan bayi yang lahir kedua
atau lebih baru memiliki penampilan dan perilaku yang mereka ingat
pernah dimiliki oleh anak sulung mereka saat masih bayi. Orang tua
lain jenuh dengan informasi "perawatan bayi", dan dari sumber itu,
mereka mempelajari aturan untuk bayi yang baru lahir dan masa
penyesuaian setelah lahir. Apakah standar tersebut berasal dari
pengalaman mereka atau berasal dari data di media massa,
mereka menggunakannya sebagai tolok ukur untuk bayi yang baru
lahir.
Jika bayi memenuhi standar ini, orang tua akan percaya bahwa
tidak apa-apa. Jika dia berada di atas standar tersebut, mereka
cenderung sangat senang karena bayinya lebih unggul. Di sisi lain,
jika bayi berada di bawah standar tersebut, mereka akan ketakutan
dan meyakinkan diri sendiri bahwa ada sesuatu yang salah.
Misalnya, tangisan bayi yang baru lahir, bagi banyak orang tua,
merupakan pertanda ada sesuatu yang salah.
Mereka membandingkan tangisan bayi dengan ingatan mereka
tentang bagaimana anak mereka yang lahir sebelumnya atau bayi
lain di unit bersalin menangis. Jika bayi menangis dengan paksa setiap saat
lebih tinggi dari yang lain atau jika dia terengah-engah dan menangis
dengan lemah, orang tua pasti sampai pada kesimpulan bahwa ada
sesuatu yang salah.
Ketika bayi menolak menyusu atau memuntahkan kembali
makanan yang mereka makan, ibu cenderung khawatir apakah susu
atau botol yang diberikan kepada bayi "tepat" untuk mereka. Di sisi
lain, pra
Machine Translated by Google

Pekerjaan orang tua tidak berkurang ketika orang tua
lain memberi tahu mereka bahwa anak-anak mereka
dengan mudah dan cepat beradaptasi dengan situasi makan. keadaan depresi yang menjadi ciri "depresi orang tua
DEPRESI ORANGTUA BARU" Beberapa orang tua
melarikan diri dari "depresi orang tua baru". Ini adalah
keadaan depresi dengan intensitas ringan atau jelas,
yang disebabkan oleh seluruh konstelasi penyebab,
dalam kasus ibu baru, itu terjadi sebagian dari kondisi
fisik . , kelelahan karena persalinan, perubahan kelenjar kekecewaan dan keheranan orang tua atas
akibat kehamilan, sulit tidur, harus merawat dan menyusui ketidakmenarikkan atau kejelekan bayi segera setelah
bayi dan kelelahan karena bekerja di rumah dan merawat
anak-anak lain dalam keluarga, dan sebagian karena
kekhawatiran akan kemampuan untuk melakukan peran
ibu secara memuaskan, kebencian terhadap
perampasan, pekerjaan dan hambatan terhadap pola
hidup normal mereka dan kekecewaan, ketika bayi tidak
menanggapi harapan mereka dalam penampilan atau
penyesuaian mereka terhadap kehidupan pascakelahiran.
Meskipun "depresi ayah baru" lebih sedikit dipengaruhi pascakelahiran, karena membuat orang tua tampak
oleh penyebab fisik pada anak laki-laki daripada ibu, pria tegang, gugup, dan bahkan menunjukkan penolakan
sering mengalami kelelahan sementara setelah tekanan
yang ditimbulkan oleh kekhawatiran. , ketika komplikasi
yang berhubungan dengan kelahiran muncul. Kelelahan
dapat meningkat dan berkepanjangan dengan malam
tanpa tidur setelah bayi dibawa pulang dari rumah sakit.
Selain itu, memahami bagaimana mengasuh anak akan
mengubah pola hidup mereka dan memengaruhi rencana
masa depan mereka, bagaimana hal itu akan
memengaruhi hubungan pernikahan, dan seberapa
mampu mereka memikul tanggung jawab pengasuhan
baru akan menambah "depresi orang tua baru", di mana
beberapa orang tua melarikan diri.
"Depresi orang tua baru" tidak terbatas pada anak
pertama yang lahir. Meskipun mereka mungkin kurang
panjang dan parah pada anak-anak yang lahir kemudian,
mereka masih sangat umum. Dalam kebanyakan kasus,
keadaan depresi yang khas dimulai segera sebelum
atau setelah orang tua membawa pulang bayi yang baru
lahir dari rumah sakit dan bertanggung jawab atas
perawatannya.
Jika bayi menjadi penyebab kekhawatiran atau
kekecewaan, keadaan depresi ini dapat dimulai segera
setelah lahir. Berapa lama itu akan bertahan tergantung
pada kondisi di rumah dan kehidupan orang tua mereka.
Misalnya, jika bayi beradaptasi dengan cepat ke
kehidupan pascakelahiran dan perawatannya sederhana,
baru" akan bertahan lebih sedikit dibandingkan jika bayi
banyak menangis, mengalami kesulitan menyusu, dan
memuntahkan ASI dalam jumlah yang mengkhawatirkan.
Ketika "depresi orang tua baru" terutama berasal dari
sikap yang tidak menyenangkan, durasinya akan
bergantung pada kegigihan sikap tersebut. Misalnya,
lahir dapat berubah menjadi kebanggaan ketika
penampilan anak membaik, seringkali bahkan sebelum
ia meninggalkan rumah sakit. . Kebencian ayah terhadap
bayinya, atau kepedulian ibu terhadap pengasuhannya,
dapat berubah menjadi kebanggaan orang tua jika ia
terserap dalam pengasuhan bayi dan, kemudian, dalam
pengasuhannya.
Sementara "depresi orang tua baru" berlangsung, hal
itu berisiko bagi adaptasi bayi terhadap kehidupan
dalam sikap mereka. Keadaan yang tidak menguntungkan ini
bles tercermin dalam perawatan yang diterima bayi.
Karena sebagian besar perawatan bayi dilakukan oleh
ibu setelah anak keluar dari rumah sakit, "kemerosotan
ibu baru" sangat berbahaya. Namun, "depresi orang tua
baru" juga serius, karena cenderung memperparah
keadaan depresi ibu. Misalnya, ketika dia merasa
suaminya kecewa karena bayinya bukan jenis kelamin
yang dia inginkan, kekecewaan ibu bertambah dan
depresinya semakin parah.
Karena "depresi orang tua baru" dapat secara serius
menghambat adaptasi dan penyesuaian bayi terhadap
kehidupan pascakelahiran, tiga metode saat ini digunakan
untuk mengurangi keparahan dan durasi keadaan
depresi ini. Pertama - tama, dokter mendorong calon
orang tua, terutama jika mereka "pertama kali" mengikuti
kursus prenatal di rumah sakit, sehingga mereka belajar
cara merawat bayi yang baru lahir, segala sesuatu yang
berkaitan dengan proses persalinan dan komplikasi yang
dapat terjadi dan untuk itu. yang harus mereka
persiapkan, baik secara finansial maupun psikologis,
serta mengenal ciri-ciri bayi yang baru lahir, terutama
penampilan, kelemahan, individualitas dan kemungkinan
kesulitan dalam adaptasi .
Kedua, banyak rumah sakit menawarkan
rencana kamar, yang dijelaskan di atas, dan

106
BAB 4
Machine Translated by Google

mereka mendorong wanita untuk mengambil keuntungan

dari mereka untuk meningkatkan perasaan kemampuan
KOTAK 4-10
mereka untuk bertanggung jawab atas perawatan bayi
NAMA YANG BERISIKO
setelah meninggalkan bangsal bersalin. Ketiga , banyak
dokter menyarankan calon orang tua untuk mengatur PSIKOLOGIS POTENSIAL

bantuan dari kerabat, perawat, atau pelayan sampai ibu baru

mendapatkan kembali kekuatannya dan siap untuk Nama yang terlalu umum menghilangkan perasaan individualitas

bertanggung jawab atas perawatan bayi di samping tugas - individu, seperti Maria atau Juan.

tugas lainnya di rumah.

Nama yang terlalu unik cenderung membuat orang yang
NAMA Dalam budaya seperti Amerika, calon orang tua menyandangnya merasa mencolok dan minder, seperti Ariel,

sudah biasa memilih nama untuk anaknya, bahkan sebelum Horace, dan Ulpiano.

mereka lahir. Terkadang anak perempuan membuat

keputusan tentang nama yang akan mereka berikan kepada Nama campuran—yang dapat digunakan untuk kedua jenis kelamin

anak mereka di masa depan dan menerapkannya pada —menghilangkan perasaan kecukupan seksual individu, seperti
dalam kasus Guadalalupe.
boneka mereka. Beberapa anak juga membuat keputusan
Nama pendek memiliki sedikit nilai perhatian dan oleh karena itu
terkait nama calon anaknya, hampir selalu memilih nama
mereka yang menyandangnya sering diabaikan; misalnya, Luis
salah satu jagoan olahraganya. Tidak mengetahui
dan Raúl.
sebelumnya apakah keturunan yang akan datang adalah laki-
Nama panjang cenderung menghasilkan kontraksi yang memalukan
laki atau perempuan, para orang tua hampir selalu
bagi yang menyandangnya, seperti Micaela (Mica) atau Romualdo
mempersiapkan diri dengan nama untuk masing-masing
jenis kelamin. (Aldo).

Merupakan kebiasaan juga untuk memberi nama bayi Nama asing memberi kesan bahwa yang memakainya berusaha
tampil menonjol, seperti Yvette dan
segera setelah ia lahir. Nama itu kemudian dicatat di akte
Ren.
kelahiran, sehingga secara sah ditetapkan sebagai nama
Nama yang sering berupa nama keluarga dan menyebabkan anak-
anak. Meskipun dimungkinkan untuk mengubah nama
anak bertanya kepada pembawanya apa "nama asli" mereka,
secara legal ketika, seiring bertambahnya usia seorang
seperti Segundo atau Primo.
anak, dia tidak menyukai nama yang dia bawa atau percaya
Ketika sebuah nama cocok untuk singkatan yang memalukan—
bahwa itu adalah penghalang baginya, dia biasanya akan
seperti "Pito" untuk Agapito dan "Mari" untuk
menghadapi tentangan yang kuat dari anggota keluarga
Mariano- akan berdampak buruk pada individu.
sehingga dia tidak akan melakukannya. tidak pernah
Nama-nama dengan asosiasi yang tidak menyenangkan atau lucu,
perubahan itu
sering dipinjam dari media massa, menyebabkan anggota
Karena perubahan nama sangat sulit, nama diberikan
kelompok sosial bereaksi tidak baik terhadap mereka yang
kepada anak saat lahir
memakainya, seperti Juana (la Loca) atau Felipe (el Hermoso).
mereka bisa dan seringkali merupakan risiko potensial.
Mereka tidak menjadi jaringan yang "berisiko" kecuali,
Ketika sebuah nama tidak pantas untuk penampilan atau tubuh
seiring berjalannya waktu, anak-anak percaya bahwa nama
seseorang, itu akan membuat individu tersebut merasa malu dan
mereka selalu menjadi sumber rasa malu atau terhina.
tidak percaya diri, seperti "Cap" untuk gadis gemuk atau "Romeo"
Perasaan ini muncul dari cara anggota kelompok sosial,
untuk anak laki-laki yang tidak pantas secara seksual. .
terutama teman sebayanya, bereaksi terhadap mereka
karena nama mereka.
Nama yang sulit diucapkan atau dieja adalah penyebab kehamilan
Ada banyak jenis nama yang berpotensi menimbulkan yang konstan bagi pembawanya, seperti Ceferina.
bahaya psikologis bagi penyesuaian pribadi dan sosial yang
baik; beberapa yang paling umum dan alasan sifatnya Nama-nama lama cenderung memberi kesan begitu pula para
muncul di kotak 4-10. pengusungnya, seperti Prudence, Aaron, Abigail.
Tidak ada yang bisa memprediksi bagaimana perasaan
anak-anak tentang nama mereka ketika mereka dewasa Kombinasi nama yang bisa diejek, seperti Zoila Vaca del Corral.
dan bagaimana patronimik mereka akan memengaruhi
penyesuaian mereka terhadap kehidupan. Akibatnya, orang Nama-nama yang jika digabungkan dengan nama keluarga akan
tua tidak boleh mempertimbangkan preferensi mereka sendiri menimbulkan hasil awal yang memalukan, seperti Carlos Alvarez
ketika memilih nama untuk anak-anak mereka. Sebaliknya, itu perlu Noriega (CAN).

107
PENGARUH KELAHIRAN TERHADAP PERKEMBANGAN
Machine Translated by Google
bahwa mereka memikirkan dengan serius tentang
bagaimana nama yang mereka pilih dapat memengaruhi
anak-anak mereka ketika mereka dewasa. Misalnya, fakta
bahwa calon ibu selalu tidak menyukai nama umumnya
"Marta" atau "Josefa" bukanlah jaminan bahwa putrinya
akan menyukai nama yang kurang umum, seperti
"Araminta" atau "Eulalia." ".
Allen dan rekan-rekannya menggarisbawahi hal ini,
mencatat bahwa "pilihan nama yang buruk
Poin utama
dari bab ini
1 Periode neonatus, yang dimulai dari lahir sampai
kira-kira akhir minggu kedua kehidupan, dibagi
menjadi dua subperiode—partum dan bayi baru lahir.
2 Minat medis awal pada kelahiran dimulai dengan
para dokter Yunani, pada abad ke-4 dan ke-5 SM.
C; tetapi Ketertarikan psikologis tidak berkembang
hingga pertengahan abad ini.
3 Ada empat adaptasi utama yang harus dilakukan
oleh semua bayi baru lahir segera setelah lahir—
penyesuaian terhadap perubahan suhu, pernapasan,
asupan makanan, dan eliminasi.
4 Sulit beradaptasi dengan kehidupan setelah
melahirkan, yang dibuktikan dengan tiga bukti:
penurunan berat badan, disorganisasi perilaku, dan
kematian.
5 Besarnya pengaruh kelahiran terhadap
perkembangan pascakelahiran tergantung pada jenis
persalinan, obat-obatan yang diminum ibu sebelum
dan selama persalinan, kondisi lingkungan
prakelahiran, lamanya periode kehamilan, perawatan
pascakelahiran dan sikap orang tua.
6 Sikap orang tua sangat penting karena
mempengaruhi bagaimana bayi diperlakukan selama
periode penyesuaian kritis mereka untuk kehidupan
pascakelahiran.
7 Ketertarikan ilmiah terhadap pengaruh waktu
kelahiran terhadap perkembangan menghasilkan
sedikit bukti untuk mengkonfirmasi kepercayaan
tradisional mengenai waktu "terbaik" untuk dilahirkan.
8 Semua bayi baru lahir memiliki kepala yang berat
108
BAB 4
seorang anak dapat menghukumnya untuk mengulangi
rasa malu atau bahkan ketidakbahagiaan," tidak hanya
pada masa bayi tetapi sepanjang hidupnya (3). McDavid
dan Hararl menawarkan peringatan serupa, dengan
mengatakan "akan tepat bagi orang tua untuk berpikir dua
kali sebelum memberikan salah satu dari keturunan nama
bibi buyutmu Segismunda" (60).
da dan banyak yang tidak menarik, karena kurangnya
proporsi antara kepala dan tubuhnya.
9 Kelemahan selama periode bayi baru lahir diakibatkan
oleh ketidakmampuan untuk mempertahankan
homeostasis, mengontrol aktivitas motorik,
berkomunikasi secara bermakna, mengalami sensasi
utama dengan jelas, dan mempelajari pola perilaku
baru.
10 Individualitas dalam penampilan dan perilaku saat
lahir sebagian berasal dari keturunan dan sebagian
lagi dari pengalaman lingkungan sebelum, selama,
dan setelah lahir.
11 Risiko fisik selama periode neonatal mendapat
lebih banyak perhatian ilmiah daripada risiko
psikologis, meskipun risiko psikologis cenderung
memiliki efek perkembangan yang lebih persisten
daripada risiko psikologis.
12 Meskipun kelahiran selalu dianggap sebagai
pengalaman yang berbahaya, jenis kelahiran tertentu
lebih berbahaya daripada yang lain.
13 Risiko fisik yang paling serius terkait dengan
kelahiran adalah kematian bayi baru lahir
dua, pascamaturitas, prematuritas dan lesi otak.
14 Ada enam kondisi yang terkait dengan kelahiran
dan yang saat ini diketahui menimbulkan risiko
psikologis: masa neonatal yang tinggi, keterlambatan
perkembangan, pentingnya bayi baru lahir,
individualitas dalam penampilan dan perilaku, sikap
pandangan yang tidak menyenangkan dari orang-
orang penting terhadap bayi dan nama itu diberikan,
tak lama setelah kelahirannya.
15 Di antara risiko psikologis, informasi yang tersedia
saat ini menunjukkan bahwa pentingnya bayi, "depresi
orang tua baru" dan nama adalah yang paling
penting, karena pengaruhnya lebih penting.
Machine Translated by Google
Bibliografi
1 Albott, W.L, dan JL Bruning.
Nama yang diberikan: Variabel sosial yang
diabaikan. Catatan Psikologis,
1970,20,527-533.
2 Aleksandrowicz, MK Pengaruh obat pereda
nyeri yang diberikan selama persalinan
dan persalinan terhadap perilaku bayi baru
lahir. Merrill 1974, 20, Palmer Quarterly,
121-140.
3 Alien, L, L Brown, L Dickinson, dan KC Pratt.
Hubungan preferensi nama depan dengan
frekuensi dalam budaya. Jurnal Psikologi
Sosial, 1941,14, 279-293.
4 Ashton, R. Variabel Negara dalam penelitian
neonatal: Tinjauan.
Merrill-Palmer Quarterly, 1973,19, 3-20.
5 Bailar, J.C, dan J. Gurian. Signifikansi medis
dari tanggal lahir. Eugenika Triwulanan,
1967,14, 89-102.
6 Baird, D. Kematian perinatal.
Devel Opmental Medicine and
Child Neu rology, 1970,12, 358-369.
7 Barten, S., B. Birns, dan J. Ronch.
Perbedaan individu dalam perilaku
mengejar neonatus. Pengembangan Anak
opment, 1971,42, 313-319.
8 Baum, JD, dan D. Searls. Bentuk dan ukuran
kepala bayi baru lahir.
Kedokteran Perkembangan dan Neurologi
Anak, 1971,73, 572-573.
9 Behrman, R.E. Kematian janin dan bayi baru
lahir di kelas menengah kulit putih di
penggemar. American Journal of Dis
eases of Children, 1971, 121, 486-489.
10 Bel, RO, dan RA Haaf. Preve tombak dari
kondisi bangun bayi baru lahir ke beberapa
respons motorik dan appellative.
Perkembangan Anak, 1971,42, 69-77.
11 Bell, RQ, GM Weller, dan MF
Waldrop. Newbom dan pra sekolah:
Organisasi perilaku dan hubungan antara
periode.
Monografi Masyarakat untuk Penelitian
dalam Perkembangan Anak, 1t)71, 36,
nos. 1 dan 2.
12 Berg, WK, CD Adkinson, dan BO Strock.
Durasi dan frekuensi periode kewaspadaan
di ne onates. Psikologi Perkembangan,
1973,9,434.
13 Bernal, J. Cryihg selama 10 hari pertama
kehidupan, dan respons ibu. Kedokteran
Perkembangan dan Neurologi Anak,
1972, 14,
PENGARUH KELAHIRAN TERHADAP PERKEMBANGAN
362-372.
14 Birns, B., dan M. Golden. Prediksi kinerja
intelektual pada 3 tahun dari tes bayi dan
pengukuran kepribadian. Merrill-Palmer
Quarterly, 1972,18, 53-58.
15 Brazelton, TB Pengaruh harapan ibu8 pada
perilaku awal bayi. Perkembangan Anak
Usia Dini dan Inti, 1973,2,259-273.
16 Brockman. LM, dan HN Ricciuti.
Malnutrisi protein-kalori berat dan
perkembangan kognitif pada masa kanak-
kanak dan anak usia dini. Kembangkan
Psikologi mental, 1971, 4, 312-319.
17 Buchanan, BA, dan JL Bruning.
Makna konotatif nama depan dan nama
panggilan pada tiga dimensi. Jurnal
Psikologi Sosial, 1971,85, 143-144.
18 Busse.TV, dan C.Love. Pengaruh nama
depan pada keputusan yang bertentangan:
Sebuah studi eksperimental.
Jurnal Psikologi 1973, 84, 253-256.
19 Caputo, CV, dan W. Mandell. Kon urutan
berat badan lahir rendah.
Psikologi Perkembangan, 1970, 3,
363-383.
20 Kondom, WS, dan LW Sander.
Gerakan neonatus yang disinkronkan
dengan ucapan orang dewasa: Partisipasi
interaksional dan penguasaan bahasa.
Sains, 1974, 183, 99-101.
21 Coursin, OB Gizi dan perkembangan otak
pada bayi. Merrill Palmer Quarterly, 1972,
18, 177- 202.
22 Cronenwett, LR, dan L L. Tanda baru.
Tanggapan ayah terhadap kelahiran
anak. Penelitian Keperawatan, 1974, 23,
210-217.
23 Cruise, MO Kajian longitudinal pertumbuhan
bayi berat lahir rendah: 1. Kecepatan dan
jarak pertumbuhan, lahir sampai usia 3
tahun. Pediat rics, 1973, 5/, 620-628.
24 Davids, A., dan RH Hotden. Konsistensi sikap
dan kepribadian ibu dari kehamilan sampai
delapan bulan setelah melahirkan.
Mengembangkan Opmental Psikologi,
1970, 2, 364-366.
25 Davies, PA, dan JPM Tizard.
Berat lahir sangat rendah dan cacat
neurologis berikutnya (dengan referensi
khusus untuk kejang di plegia). Kedokteran
Perkembangan dan Neurologi Anak,
1975, 17, 3-17.
109
26 Desor , JA , Maller O , dan RE
Tukang bubut. Tasto dalam penerimaan gula
oleh bayi manusia. Journal of Comparative
and Physiological Psy Chology, 1973,84,
496-501.
27 DeSouza, SW, RW Joln, B. Richards, and
R.0. G. Milnor. Gawat janin dan skor
kelahiran pada bayi baru lahir. Arsip o
Penyakit di Masa Kecil, 1975,50,
920-926.
28 Eastman, NJ, dan LM Hellman.
Obstetri Williams, edisi ke-13. New York:
Appleton-Century-Crofts, 1966.
29 Emde, RN, TJ Gaensbauor, and BH Suzuki.
Tidur nyenyak dan Índi
proses pematangan pada bayi baru lahir.
Keterampilan Persepsi dan Motorik, 1973,
30, 633-634.
30 Engen, T., LP Lipsitt, dan MB
Mematuk. Kemampuan bayi baru lahir
untuk membedakan zat sapid.
Psikologi Perkembangan, 1974,70,
741-744,
31 Falkner, F. Kematian bayi—masalah nasional
yang mendesak. Anak-anak, 1970,17 (3),
83-87.
32 Fitzgerald, HE, dan SW Porges.
Satu dekade penelitian pengkondisian dan
pembelajaran bayi. Merrill-Palmer Quarterly,
1971,17, 79-119.
33 Francis-Williams. J., dan PA
Davies. Berat lahir sangat rendah dan
kemudian kecerdasan. Kedokteran
Perkembangan dan Neurologi Anak,
1974,16, 709-728.
34 Gaensbauer, TJ, dan RN Emde.
Bangun dan makan pada bayi manusia
yang baru lahir. Arsip chiatry Psy
Umum, 1973,28, 894-897.
35 Gottfried, AW Konsekuensi intelektual dari
anoksia perinatal. Buletin Psikologis,
1973, 80, 231-242.
36 Greenberg, M., dan N. Morris. En gcossment:
Bayi yang baru lahir berdampak pada ayah.
American Journal of Orthopsychiatry,
1974, 44, 520-531.
37 Greenberg, M., I. Rosenberg, dan J. Lind. Ibu
pertama yang tinggal sekamar dengan
bayi mereka: Dampaknya terhadap ibu.
American Journal of Orthopsychiatry,
1973, 43, 783-788.
38 Hammond, J. Pendengaran dan respons
pada bayi baru lahir. Kedokteran
Perkembangan dan Neurologi Anak,
1970, 12, 3-5.
39 Harari, J., dan JW McDavis. Ñ sama stereotip
dan harapan guru. Jurnal Pendidikan Psy
Machine Translated by Google
chology, 1973, 65, 222-225.
40 Hardy, JB Berat lahir dan perkembangan
fisik dan intelektual selanjutnya. Jurnal
Kedokteran New England, 1973, 289,
973-974.
41 Hartman, AA, RC Nicolay, dan J. Hurley.
Nama pribadi yang unik sebagai faktor
penyesuaian sosial. Jurnal Psikologi
Sosial, 1968, 75, 107-110.
42 Hillman, RW, P. Slater, dan MJ
Nelson. Musim kelahiran, usia orang
tua, usia menarki dan bentuk tubuh:
Beberapa keterkaitan pada wanita
muda. Biologi Manusia, 1970,42,
570-580.
43 Howard, RG, dan AM Brown.
Kembaran: Sebuah penanda untuk
penghinaan biologis. Perkembangan
Anak, 1970, 42,519-530.
44 Hunt, E. Tren kematian bayi dan
perawatan ibu dan bayi. Anak-anak,
1970,77(3)88-90.
45 James, W. Prinsip-prinsip
psikologi. New York: Holt, 1890.
46 Johnson, PA, dan JR Staffieri.
Sifat afektif stereotip dari nama pribadi
dan somatotipe pada anak-anak.
Psikologi Perkembangan, 1971,5,
176.
47 Kant, I. Kritik alasan praktis dan karya lain
tentang teori etika, edisi ke-6. London:
Longmans, 1963.
48 Kearsley, RB Respons bayi baru lahir
terhadap rangsangan pendengaran:
Demonstrasi perilaku berorientasi dan
defensif. Perkembangan Anak,
1973,44, 582-590.
49 Kennell , JH , R Jerauld , H Wolfe , D
Chesler , NG Kreger , Pinus McAl W , M
Steffa , dan MH Klaus .
Perilaku ibu satu tahun setelah kontak
postpartum awal dan diperpanjang.
Kedokteran Perkembangan dan
Neurologi Anak, 1974, 16, 172-179.
50 Kerr, AS Bulan lahir, usia, dan prestasi
awal sekolah. Penelitian Pendidikan,
1973,15, 232-234.
51 Kessen, W., MH Haith, dan PH
Salapatek. Masa bayi manusia: Sebuah
bibli ography dan panduan. Dalam PH
Mussen (ed.), Carmichael's manual of
child psychology, 3d ed. New York:
Wiley, 1970. Vol. 1, hal. 287-445.
52 Korner, AF Perbedaan jenis kelamin
pada bayi baru lahir dengan acuan
khusus pada perbedaan dalam
pengaturan perilaku oral. Jurnal
Psikologi Anak dan Psikiatri dan Bersekutu
Disiplin, 1973,14, 19-29.
53 Korner, AF, dan EB Thoman.
Kemanjuran relatif kontak dan stimulasi
vestibular-proprioseptif pada neonatus
yang menenangkan. Perkembangan
Anak, 1972, 43, 443-453.
54 Kraemer, H.C, AF Korner, dan EB Thoman.
Pertimbangan metodologis dalam
mengevaluasi pengaruh obat yang
digunakan selama persalinan dan
melahirkan pada perilaku bayi baru lahir.
Psikologi Perkembangan, 1972,6,
128-134.
55 Lamper, C, dan C. Eisdorfer. Tingkat
aktivitas pra-stimulus dan responsivitas
pada neonatus. Perkembangan Anak,
1971,42, 465-473.
56 Lewis, M. State as an infant environment
interaction: An analysis of mother-infant
interaction as a function of sex. Merrill-
Palmer Quarterly, 1972,18, 95-121.
57 Lubchenco, LO, DT Searls, dan JV Brazie.
Angka kematian neonatal: Hubungan
dengan berat lahir dan usia kehamilan.
Jurnal Pediatri, 1972.8Í, 814-822.
58 Lyle, JG Variabel antenatal, peri natal,
dan perkembangan tertentu serta
keterbelakangan membaca pada anak
laki-laki kelas menengah.
Perkembangan Anak, 1970,41,481-491.
59 Martindale, C, dan FW Black.
Musim kelahiran dan kecerdasan.
Jurnal Psikologi Genetik, 1970, 117,
137-138.
60 McDavid, JW, dan H. Harari.
Stereotip nama dan popularitas pada
anak-anak sekolah dasar.
Perkembangan Anak, 1966, 37,
453-459.
61 McDonald, RL Variasi bulan dan laut
dalam faktor kebidanan.
Jurnal Psikologi Genetik, 1966, 108,
81-87.
62 Meredith, HV Perubahan somatik selama
kehidupan postnatal manusia.
Perkembangan Anak, 1975,46, 603-610.
63 Meyerowitz, JH Kepuasan selama
kehamilan. Jurnal Perkawinan dan
Keluarga, 1970, 32, 38-42.
64 Michaelis, R., AH Parmelee, E.
Stern, dan A.Haber. Status Aktivitas
pada bayi prematur dan cukup bulan.
Psikobiologi Perkembangan, 1973,
6, 209-215.
65 Montagu, A. Arah perkembangan
manusia, rev. ed. New York: Hawthorn,
1970.
66 Natelson, SE, dan MP Sayers.
Nasib anak-anak yang menghidupi sev
110
BAB 4
sebelum trauma kepala saat lahir. Pedi
Atrics, 1973, 51,169-174.
67 Orme, JE Kemampuan dan musim
kelahiran. Jurnal Psikologi Inggris,
1965,56,471-475.
68 Osofsky, JD, dan B. Danzger. Hubungan
antara karakteristik neonatal dan
interaksi ibu-bayi. Psikologi
Perkembangan, 1974,10, 124-130.
69 Ostwald, PF, dan P. Peltzman.
Tangisan bayi manusia. Ilmuwan
Amerika, 1974,230 (3), 84-90.
70 Halaman, EW, CA Villee, dan DB
Vi Mee. Reproduksi manusia: Kandungan
inti obstetri, ginekologi dan kedokteran
perinatal. Philadel phia: Saunders, 1972.
71 Paige, KE, dan JM Paige. Politik praktik
kelahiran: Sebuah analisis strategis.
Tinjauan Sosiologis Amerika, 1973, 38,
663-677.
72 Palti, H., dan B. Adler. Pengukuran
antrometri bayi baru lahir, perbedaan
jenis kelamin dan korelasi antara
pengukuran. Manusia
Biologi, 1975,47, 523-530.
73 Peeples, DR, dan DY Teller.
Penglihatan warna dan perbedaan
kecerahan pada bayi manusia berusia
dua bulan. Sains, 1975, 189, 1102-1103.
74 Powell, LF Pengaruh stimulasi ekstra dan
keterlibatan ibu terhadap perkembangan
bayi berat lahir rendah dan perilaku
ibu. Perkembangan Anak, 1974,45,
106-113.
75 Rank, O. Trauma kelahiran, New York:
Harcourt, Brace & World, 1929.
76 Reid, DE, KJ Ryan, and K. Ben irschke
(eds.) Prinsip dan pengelolaan
reproduksi manusia.
Filadelfia: Saunders, 1972.
77 Rich, E.C, RE Marshall, dan JJ
Volpe. Respon neonatus normal
terhadap tusukan jarum. Kembangkan
Kedokteran Mental dan Neurologi
Anak, 1974,16, 432-434.
78 Richman, N. Perbedaan individu saat
lahir. Kedokteran Perkembangan dan
Neurologi Anak, 1972, 14, 400-402.
79 Rosenblith, JF Hubungan antara perilaku
neonatus dengan perilaku pada usia
delapan bulan. Psikologi
Perkembangan, 1974,10, 779-792.
80 Rubin, RA, C. Rosenblatt, dan B.
balow. Gejala sisa psikologis dan
pendidikan dari prematuritas.
Pediatri, 1973, 52, 352-363.
Machine Translated by Google
81 Sagi, A., dan ML Hoffman. Distres
yang menyedihkan pada bayi baru lahir.
Psikologi Perkembangan, 1976,12,
175-176.
82 Salk, L. Peran detak jantung dalam
hubungan antara ibu dan bayi. Scientific
American, 1973, 228 (5), 24-29.
83 Sameroff, AJ Dapatkah respons
terkondisi dibentuk pada bayi baru
lahir: 1971? Psikologi Perkembangan,
1971,5, 1-12.
84 Scarr-Salapatek, S., dan ML Wil liams.
Efek stimulasi dini pada bayi berat
lahir rendah.
Perkembangan Anak, 1973, 44,
94-101.
85 Scheinfeld, A. Kembar dan super
kembar. Filadelfia: Lippincott, 1967.
86 Schonberg, WB, dan M. Murphy.
Hubungan antara keunikan nama dan
kepribadian tertentu. Jurnal Psikologi
Sosial, 1974, 93, 147-148.
87 Self, PA, DD Horowitz, dan LY
Paden. Penciuman pada bayi baru lahir di
penggemar. Psikologi Perkembangan.
1972, 7, 349-363.
88 Sigman, M., CB Kopp, jarak dekat AH
Par, dan WE Jeffrey. Perhatian visual
dan organisasi neurologis pada
neonatus. Perkembangan Anak,
1973,44,461-466.
89 Simner, ML Respons bayi baru lahir
terhadap tangisan bayi lain.
Mengembangkan Opmental Psikologi,
1971, 5, 136-150.
90 Solkoff, N., S. Yaffe, D. Weintraub dan
B. Blase. Pengaruh penanganan
terhadap perkembangan selanjutnya
bayi prematur. Psikologi Perkembangan,
1969,1, 765-768.
91 Sontag, LW Implikasi perilaku dan
lingkungan bayi terhadap kepribadian
orang dewasa. Sejarah Akademi
Ilmu Pengetahuan New York, 1966,
132, 782-786.
92 Sostek, AM, AJ Sameroff, dan A.
J. Sostek. Bukti ketidakmampuan
refleks Babkin pada bayi baru lahir.
Perkembangan Anak, 1972,43,
509-519.
93 Batu, LJ, dan J. Gereja. Masa kanak-
kanak dan remaja: Psikologi orang
yang sedang tumbuh, 3d ed. New
York: Random House, 1973.
94 Batu, LJ, HT Smith, dan LB
Murphy (eds.). Bayi yang kompeten:
Penelitian dan komentar. New York:
Buku Dasar, 1975.
95 Stratton, PM, dan K. Connolly
Diskriminasi oleh bayi baru lahir
tentang intensitas, frekuensi, dan
karakteristik temporal rangsangan
pendengaran British Journal of
Psychology, 1973 64, 219-232.
96 Tanner, JM Tumbuh. Scientific
American, 1973,229(3), 35-43.
97 Tantermannova, M. Tersenyum dalam
kipas. Perkembangan Anak, 1973,
44, 701-704.
98 Taub, HB, DV Caputo, dan KM
Goldstein. Menuju modifikasi indeks
prematuritas neonatal. Keterampilan
Persepsi dan Motorik, 1975,40,43-48.
99 Thoman, EB, PH Leiderman, dan J.
Polsen. Neonatus-ibu dalam interaksi
selama menyusui.
Psikologi Perkembangan, 1972, 6,
110-118.
111
PENGARUH KELAHIRAN TERHADAP PERKEMBANGAN
100 Thomas, A., S. Catur, dan HG
Birch. Asal usul kepribadian.
Scientific American, 1970, 223 (2),
102-109.
101 Turkewitz, G., HG Birch, dan KK
Cooper. Daya tanggap terhadap rangsangan
pendengaran yang sederhana dan
kompleks pada bayi baru lahir manusia.
Psikologi Perkembangan, 1972,5, 7,-19.
102 Turkewitz, G., dan S. Creighton.
Perubahan diferensiasi lateral postur
kepala pada neonatus manusia.
Psikologi perkembangan, 1975,8,
85-89.
103 Wachs, TD, dan P. Cucinotta. Efek
pengalaman neonatal yang diperkaya
pada fungsi kognitif selanjutnya.
Psikologi Perkembangan, 1971,5,542.
104 Wilson, GS, MM Desmond, dan WM
Verniaud. Perkembangan awal bayi dari
ibu yang kecanduan heroin. American
Journal of Dis eases of Children,
1973, 126, 457-462.
105 Yang, RK, dan TC Douthitt. Respons
baru lahir terhadap stimulasi taktil
ambang batas. Perkembangan Anak,
1974,45,237-242.
106 Yarrow, LJ, JL Rubenstein, FA
Pedersen, dan JJ Jankowski. Dimensi
stimulasi dini dan pengaruhnya yang
berbeda terhadap perkembangan bayi.
Merrill-Palmer Quarterly, 1972,18,
205-218.
107 Zelazo, P.R, NA Zelazo, dan S.
Kolb. "Berjalan" pada bayi baru lahir.
Sains, 1972,176, 314-315.
Machine Translated by Google

BAB 5
Machine Translated by Google

PERKEMBANGAN

FISIKAWAN
Machine Translated by Google
Untuk mendapatkan gambaran yang lengkap tentang perkembangannya
P anak-anak, adalah penting untuk mengetahui bagaimana
Mereka berkembang baik secara fisik maupun psikologis.
Alasan untuk ini adalah bahwa pembangunan fisik
Ini mempengaruhi perilaku anak-anak baik secara langsung
maupun tidak langsung. Secara langsung, perkembangan fisik
menentukan apa yang dapat dilakukan oleh anak. Misalnya, jika
mereka berkembang dengan baik untuk usia mereka,
KOTAK 5-1
EFEK UMUM SIKLUS
PERTUMBUHAN
KESULITAN PENYESUAIAN
Selama periode pertumbuhan yang cepat, kebutuhan terus-
menerus untuk melakukan penyesuaian baru dapat mengganggu
emosi. Selama periode pertumbuhan yang lambat, adaptasi
jauh lebih mudah.
TINGKAT ENERGI
Pertumbuhan yang cepat menghabiskan energi, akibatnya
anak mudah lelah. Ini membuat mereka lebih cemberut dan
mudah tersinggung. Siklus pertumbuhan yang lambat
menyisakan lebih banyak energi untuk bermain dan aktivitas lainnya.
Dalam hal ini, anak-anak lebih bahagia dan lebih mudah
tinggal bersama mereka.
KEBUTUHAN GIZI Kebutuhan nutrisi
paling besar selama periode pertumbuhan yang cepat—dalam
dua sampai tiga bulan pertama kehidupan dan saat pubertas.
Anak-anak yang tidak menerima cukup makanan dengan jenis
yang tepat untuk kebutuhan nutrisinya mudah lelah dan mudah
marah. Mereka menunjukkan sedikit minat pada pekerjaan
sekolah atau permainan, dan umumnya memiliki penyesuaian
sosial yang buruk.
MEMPERTAHANKAN HOMEOSTASIS Selama
periode pertumbuhan yang lambat, tubuh biasanya dapat
mempertahankan homeostasis. Dalam pertumbuhan yang
cepat, homeostasis terganggu, yang tercermin dalam nafsu
makan selektif, kelelahan umum, lekas marah, dan perilaku
antisosial.
CUMBLING
Pertumbuhan yang cepat hampir selalu disertai dengan kecanggungan.
Anak-anak yang sebelumnya memiliki koordinasi yang baik
menjadi kikuk dan seperti tersandung kaki sendiri. Saat
pertumbuhan melambat, kecanggungan digantikan oleh
koordinasi motorik yang baik.
mereka akan dapat bersaing secara setara dengan rekan-rekan
mereka dalam permainan dan olahraga. Jika tidak, mereka akan
terhambat dalam kompetisi dengan mereka dan mungkin akan
dikucilkan dari kelompok sebayanya.
Secara tidak langsung, perkembangan fisik mempengaruhi
sikap terhadap diri sendiri dan orang lain. Pada gilirannya, yang
terakhir tercermin dalam jenis adaptasi yang dilakukan anak.
Misalnya, mereka yang kelebihan berat badan segera menyadari
bahwa mereka tidak dapat mengimbangi rekan-rekan mereka
yang lebih kurus. Ini sering mengarah pada perasaan tidak
mampu pribadi. Selain itu, jika rekan-rekan mereka menolak
untuk bermain dengan mereka karena mereka "terlalu lambat"
atau mengejek mereka sebagai "gemuk", perasaan syahid akan
ditambahkan pada perasaan tidak mampu. Perasaan itu
Perasaan seperti itu akan sangat merugikan perkembangan
kepribadian anak.
Tidak mungkin mencoba memberikan gambaran lengkap
tentang perkembangan fisik anak dalam satu bab.
Konsekuensinya, di sini kita hanya akan membahas aspek-aspek
perkembangan fisik yang memengaruhi penyesuaian sosial dan
pribadi anak. Saat menganalisis masing-masing, penjelasan akan
diberikan tentang bagaimana pengaruhnya terhadap adaptasi
pribadi dan sosial anak-anak.
siklus pertumbuhan fisik
Istilah "siklus" berarti bahwa pertumbuhan fisik tidak terjadi secara
teratur, tetapi dalam periode, fase, dan "gelombang" dengan
kecepatan yang berbeda, terkadang cepat dan terkadang lambat.
Misalnya, jika pertumbuhan berat badan berlanjut dengan laju
yang sama seperti pada tahun pertama kehidupan, biasanya tiga
kali lipat, ini berarti seseorang dengan berat 3.168 kg saat lahir,
pada usia 11 tahun, akan memiliki berat badan 562.973,17 kg.
Siklus pertumbuhan teratur dan dapat diprediksi, bahkan
ketika waktunya bervariasi dari satu anak ke anak lainnya,
sehingga beberapa tumbuh pada tingkat yang lebih lambat dan
lainnya pada tingkat yang normal atau cepat; namun, setiap anak
cukup kongruen, dengan kecenderungan konstan ke arah
prematuritas atau retardasi saat titik kritis perkembangan tercapai.
Siklus pertumbuhan itu penting, baik secara psikologis maupun
fisik, karena pasti mempengaruhi perilaku anak. Kotak 5-1
mencantumkan efek yang paling umum dan yang paling sulit
diadaptasi.
114
BAB 5
Machine Translated by Google
Siklus pertumbuhan utama
Studi pertumbuhan telah menunjukkan bahwa ada empat
periode yang berbeda, dua ditandai dengan pertumbuhan yang
lambat dan dua dengan pertumbuhan yang cepat.
Selama periode prenatal dan enam bulan pertama kehidupan
postnatal, pertumbuhan berlangsung cepat. Menjelang akhir
tahun pertama kehidupan, Pertumbuhan mulai melambat dan
mengikuti periode pertumbuhan yang lambat dan relatif seragam,
hingga masa pubertas atau pematangan seksual. Ini dapat
dimulai kapan saja antara usia delapan dan dua belas tahun.
Sejak saat itu hingga usia 15 dan 16 tahun, terjadi
pertumbuhan yang cepat, biasanya disebut sebagai
"pertumbuhan pubertas". Ini diikuti oleh periode taper di mana
pertumbuhan menurun tajam, hingga jatuh tempo. Ketinggian
yang dicapai dalam siklus pertumbuhan keempat ini adalah
mempertahankan sampai usia tua; tetapi dapat meningkatkan
berat badan (58, 81).
Variasi dalam siklus pertumbuhan
Meskipun siklus pertumbuhan teratur dan dapat diprediksi,
mereka tunduk pada fluktuasi. John Stone dan kolaboratornya
menunjukkan bahwa: "Waktu yang mengatur proses
perkembangan pada anak bersifat individual" (36).
Banyak faktor yang menentukan apakah jam tangan itu akan
berjalan cepat, lambat, atau dengan kecepatan sedang. Anak-
anak dari latar belakang ras kulit hitam cenderung tumbuh lebih
lambat daripada keturunan kulit putih. Namun, perbedaan ini
mungkin disebabkan oleh apa yang ada pada gizi dan kesehatan
secara umum (44,52,54).
Bentuk dan ukuran tubuh juga memengaruhi tingkat
pertumbuhan, sehingga mereka yang bertubuh besar dan berat
tumbuh lebih cepat daripada mereka yang bertubuh kecil dan
ringan.
Mereka biasanya mencapai pertumbuhan pubertas lebih awal
dari anak-anak bertubuh lebih kecil (81).
Kesehatan yang baik dan gizi yang baik, terutama selama
periode pertama pertumbuhan, mempercepat siklus, sementara
kesehatan yang buruk dan gizi buruk memperlambatnya (52).
Anak-anak yang diimunisasi terhadap penyakit selama periode
pertumbuhan awal terus tumbuh lebih cepat daripada mereka
yang tidak diimunisasi karena mereka lebih sedikit menderita
penyakit dan umumnya tetap lebih sehat (90).
115
PERKEMBANGAN FISIK
Anak-anak yang tenang cenderung tumbuh lebih cepat daripada
mereka yang mengalami stres emosional, meskipun stres
memiliki pengaruh yang lebih besar terhadap berat badan
daripada tinggi badan (19). Ada variasi penurunan musiman,
sedemikian rupa sehingga dari Juli hingga pertengahan
Desember adalah waktu yang paling disukai untuk penambahan
berat badan dan dari April hingga pertengahan Agustus, untuk
penambahan tinggi badan (55).
Anak-anak dari kelahiran ganda cenderung tumbuh lebih
lambat daripada kelahiran tunggal. Ini terutama benar dalam
kasus mereka yang masih di bawah umur saat lahir. Bahkan
pada sepasang kembar, kembaran yang lebih muda tumbuh
lebih lambat saat lahir daripada kembaran yang lebih tua (4, 5).
Variasi yang paling menonjol adalah karena jenis kelamin,
dengan anak laki-laki tumbuh lebih cepat daripada anak
perempuan pada usia tertentu dan sebaliknya pada usia lainnya.
Misalnya, dari sekitar usia 9 hingga 10 tahun hingga 13 atau 14
tahun, anak perempuan lebih tinggi dan lebih berat daripada
anak laki-laki, karena perkembangan pubertas mereka yang
lebih awal. Variabilitas dalam jenis kelamin biasanya lebih
besar pada anak laki-laki, meskipun variabilitas Laju Pertumbuhan
untuk kedua jenis kelamin meningkat seiring bertambahnya usia
(6, 34, 44, 58, 71). Pola pertumbuhan karakteristik untuk kedua
jenis kelamin ditunjukkan pada Gambar 5-1.
ukuran badan
Ukuran tubuh dikendalikan oleh keturunan dan pengaruh
lingkungan. Kontrol herediter berasal dari hormon pertumbuhan
yang disekresikan oleh lobus anterior kelenjar hipofisis, kelenjar
kecil yang terletak di dasar otak. Agar pertumbuhan menjadi
normal, hormon harus diproduksi dalam jumlah yang tepat dan
pada waktu yang tepat. Ketika jumlah yang diproduksi terlalu
kecil, pertumbuhan akan berakhir lebih awal dari biasanya. JIKA
diproduksi berlebihan, hasilnya akan terlalu banyak pertumbuhan.
Apakah hormon pertumbuhan akan diproduksi dalam jumlah
yang tepat dan pada waktu yang tepat tidak hanya bergantung
pada hipofisis, tetapi juga pada gonad dan tiroid. Misalnya,
pada masa pubertas, hormon yang diproduksi di gonad, estrogen
pada wanita dan androgen pada pria, berperan sebagai
penghambat pertumbuhan.
Hormon-hormon ini merangsang pengendapan kalsium, yang
menyebabkan tulang mengeras dan mengeras
Machine Translated by Google
Gambar 5-1. Perubahan proporsi dan ukuran tubuh anak laki-laki dan perempuan,
diamati antara usia 15 bulan dan 18 tahun (Diadaptasi dari karya N.
Bayley: Pola perkembangan individu. Perkembangan Anak, 1956, 27, 45-74.
Digunakan dengan izin).
penutupan epifisis tulang. Ketika ini terjadi, pertumbuhan
secara bertahap berhenti.
Kontrol lingkungan terhadap ukuran tubuh berasal
dari kondisi di lingkungan prenatal maupun postnatal.
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya (lihat halaman
68-69 dan Gambar 3-9), gizi buruk, merokok berlebihan,
stres ibu, dan banyak kondisi lain yang memengaruhi
lingkungan prenatal memengaruhi ukuran bayi baru lahir
yang dilahirkan dan efek ini terus memengaruhi kelahiran
akhir. ukuran anak. Demikian pula, banyak kondisi di
lingkungan pascakelahiran yang memengaruhi ukuran
bayi dan bertanggung jawab atas variasi ukuran di
antara bayi pada usia yang sama yang terlihat seiring
perkembangan masa kanak-kanak. Kotak 5-2
mencantumkan beberapa kondisi lingkungan yang
paling umum yang mempengaruhi ukuran tubuh pada
masa kanak-kanak, serta yang bersifat turun-temurun.
Ukuran tubuh diukur berdasarkan tinggi dan berat
badan. Sementara tinggi dan berat badan mengikuti
pola perkembangan yang serupa—dengan pertambahan
yang lambat di salah satu sesuai dengan pertambahan
yang lambat di yang lain, dan sebaliknya—total
pertumbuhan tinggi dari lahir hingga dewasa kurang dari
pertambahan berat badan secara keseluruhan. Total
kenaikan tinggi sekitar 3,5 kali dan berat sekitar 3,5 kali.
116
BAB S
sekitar 20 kali (44). Peningkatan ukuran tubuh anak laki-
laki dan perempuan pada usia yang berbeda ditunjukkan
pada Gambar 5-1.
Tinggi
Anak-anak dengan usia yang sama memiliki variasi
tinggi badan yang cukup besar; tetapi pola
pertumbuhannya sama untuk semua. Bila dinyatakan
sebagai rata-rata, pola tersebut memberikan gambaran
pertumbuhan anak-anak yang khas. Ukuran neonatus
antara 43,18 dan 53,34 cm. Selama dua tahun, tingginya
tumbuh dengan cepat. Pada usia 4 bulan, ukuran bayi
58,4 hingga 61 cm; pada usia delapan bulan, dari 66
menjadi 71 cm dan pada usia 1 tahun, dari 71 menjadi
76 cm. Pada usia dua tahun, tinggi anak 81 hingga 86
cm, dan pada usia 5 tahun, tinggi saat lahir menjadi dua
kali lipat. Ini diikuti dengan peningkatan yang lambat
sekitar 7,5 cm per tahun, hingga pertumbuhan saat pubertas.
Pada usia 11 tahun, ketika rata-rata gadis di Amerika
Serikat memulai pertumbuhannya
pubertas, tingginya 1,47 m, pada saat mereka mencapai
kematangan seksual, pada usia 13 tahun, tingginya 1,60
cm dan, pada usia 18 tahun, ketika pertumbuhannya
berhenti, tingginya 1,67 cm.
Machine Translated by Google
KOTAK 5-2
KONDISI YANG MEMPENGARUHI
DALAM VARIASI DARI
UKURAN BADAN
PENGARUH KELUARGA
Pengaruh keluarga bersifat turun temurun dan lingkungan.
Faktor genetik menyebabkan beberapa anak menjadi lebih
gemuk dan karena itu lebih berat dari yang lain. Lingkungan
membantu menentukan apakah potensi keturunan akan
tercapai. Pada setiap usia, lingkungan memiliki pengaruh
yang lebih besar terhadap berat badan daripada tinggi badan.
NUTRISI
Anak dengan gizi baik lebih tinggi dan mencapai pubertas
lebih awal dibandingkan anak yang mendapat gizi buruk.
Nutrisi yang buruk selama masa pubertas dapat mencegah
tercapainya potensi pertumbuhan yang diwariskan.
GANGGUAN EMOSIONAL
Gangguan emosi yang terus-menerus menyebabkan produksi
steroid adrenal berlebihan yang menghambat produksi
hormon pertumbuhan dari kelenjar hipofisis. Hal ini
menghambat pertumbuhan pada akhir masa kanak-kanak dan
mencegah anak mencapai ketinggian yang seharusnya.
JENIS
KELAMIN Anak laki-laki cenderung lebih tinggi dan lebih berat
daripada anak perempuan, kecuali antara usia 12 dan 15
tahun. Perbedaan berat badan setelah kematangan seksual
disebabkan oleh tulang dan otot anak laki-laki yang lebih berat.
ETNIS
Variasi ukuran tubuh mungkin disebabkan oleh basis etnis.
Misalnya, anak-anak dari nenek moyang Finlandia dilaporkan
lebih tua daripada anak-anak dari orang tua Italia dan Meksiko.
Biasanya, anak-anak
Anak laki-laki memulai pertumbuhan mereka dari pubertas
sekitar satu tahun setelah anak perempuan. Jadi, rata-rata
anak laki-laki Amerika lebih pendek 1,25 hingga 2,54 cm dari
rata-rata anak perempuan pada usia 13 tahun; namun, sejak
saat itu, anak laki-laki tumbuh lebih cepat daripada anak
perempuan dan terus demikian selama sekitar satu tahun lagi.
Saat dewasa, mereka lebih tinggi dari anak perempuan.
Pada usia 13 tahun, rata-rata anak berukuran 1,57 m. Setahun
kemudian, ketika mencapai kematangan seksual, ukurannya
1,65 m; pada usia 18 tahun, tingginya 1,76 cm. Di antara
117
Perkembangan fisik
Anak kulit hitam memiliki tubuh yang lebih ramping daripada
anak kulit putih, meskipun tinggi badan mereka hampir sama,
padahal mereka berasal dari kelompok sosial ekonomi yang
sama.
KECERDASAN
Ketika semua faktor lain sama, anak-anak dengan kecerdasan
tinggi cenderung sedikit lebih tinggi dan lebih berat daripada
anak-anak dengan kecerdasan rendah. Anak-anak dengan
prestasi akademik tinggi cenderung lebih tinggi dan lebih
berat.
STATUS SOSIAL EKONOMI Di
segala usia, anak-anak dari keluarga dengan status sosial
ekonomi rendah lebih muda dari yang lain.
KESEHATAN Anak-anak yang kesehatannya baik dan hanya
sakit ringan dan jarang sakit cenderung berusia lebih tua
daripada mereka yang lemah.
FUNGSI ENDOKRIN Fungsi
endokrin normal menghasilkan ukuran normal. Sebaliknya,
kekurangan hormon pertumbuhan menyebabkan kekerdilan,
sedangkan kelebihan hormon pertumbuhan menyebabkan
gigantisme.
PENGARUH PRENATAL
Kondisi pranatal yang tidak menguntungkan, karena gizi buruk,
stres, atau merokok berlebihan oleh ibu, cenderung
menghambat pertumbuhan pada tahun-tahun pascakelahiran.
Lihat Gambar 3-9, yang menunjukkan efek itu tentang tinggi
badan seorang anak, fakta bahwa ibunya merokok secara
berlebihan.
KONSTITUSI TUBUH Bentuk
tubuh baik ektomorfik, meaomorfik, maupun endomorfik akan
mempengaruhi besar kecilnya anak. Misalnya, anak-anak
mesomorph tampak lebih tua daripada endomorph atau
ectomorph karena mereka memiliki tubuh yang lebih berat
dan tinggi yang lebih tinggi.
Pada usia 18 dan 20 tahun dapat tumbuh 1,25 hingga 2,54 cm
(58, 81). Perbedaan tinggi badan antar jenis kelamin setelah
masa pubertas ditunjukkan pada Gambar 5-2.
Berat
Meskipun rata-rata bayi baru lahir memiliki berat antara 2.524
dan 3.832 kg, beberapa dari mereka hanya memiliki berat
1.362 atau 1.616 kg dan yang lainnya mendekati 7,26 kg. Tanpa
Machine Translated by Google

Gambar 5-2. Pertumbuhan tinggi badan selama akhir masa kanak-kanak dan
remaja awal. Perhatikan laju pertumbuhan yang lambat di masa kanak-kanak dan
kecepatannya saat pubertas (Diadaptasi dari WM Krogman: Pertumbuhan kepala,
wajah, badan, dan anggota badan pada anak-anak elementan kulit putih dan
Negro Philadelphia) dan usia sekolah menengah. Monografi Masyarakat untuk
Penelitian dalam Perkembangan Anak, 1970, 35, no. 3. Digunakan dengan izin).

Namun, pola kenaikannya sama untuk semua.
Pada akhir bulan pertama, rata-rata bayi tidak hanya
mendapatkan kembali berat badan yang hilang setelah
lahir, tetapi juga menunjukkan kenaikan. Pada usia 4 bulan,
berat lahirnya akan menjadi dua kali lipat, dan pada akhir
tahun pertama, ia akan menjadi tiga kali lipat. dia. Selama
tahun kedua dan ketiga kehidupan, berat badan anak
bertambah dari 1.362 menjadi 2,27 kg per tahun. Pola
kenaikan berat badan ditunjukkan pada Gambar 5-3.
Setelah tahun ketiga, kenaikan berat badan bahkan lebih
lambat, hingga pubertas dimulai. Pada usia 5 tahun, rata-
rata seorang anak kira-kira lima kali berat lahirnya dan
ketika pubertas dimulai, beratnya antara 36.311 dan 40.860
kg. Pada usia 15 tahun, berat rata-rata anak perempuan
adalah 57.430 kg. Berat rata-rata anak pada usia 12 tahun,
saat pertumbuhan pubertas dimulai, adalah 43.580 kg, dan
pada usia 16 tahun, saat pertumbuhan hampir selesai,
64.470 kg (44,54,81).
Antara usia 10 dan 12 tahun, pada atau mendekati masa
pertumbuhan pubertas, banyak anak laki-laki mengalami
masa pubertas yang menggemukkan. Terkadang periode
itu berlangsung selama dua tahun, hingga anak menjadi
dewasa secara seksual. Sebagian lemak berasal dari
gangguan hormonal, yang terjadi dengan permulaan
pematangan seksual, dan sebagian dari makan berlebihan,
yang dirangsang oleh pertumbuhan fisik yang cepat. Anak,
saat pubertas, biasanya tidak gemuk. Sebaliknya, lemak
menumpuk di perut, di sekitar puting susu, di pinggul dan
paha, di leher, rahang, dan pipi. Ini adalah area yang sangat
terlihat dan, oleh karena itu, anak tampak
"gemuk" (58,71,81,82).
Pada bayi, sebagian besar kenaikan berat badan berasal
dari pertumbuhan jaringan lemak, karena kandungan
lemak susu yang tinggi, komponen utama makanan bayi.

118
BAB 5
Machine Translated by Google

Saat masa kanak-kanak berkembang, berat badan
lebih disebabkan oleh tulang dan jaringan otot daripada
jaringan lemak. Misalnya, pada masa akhir masa kanak-
kanak, jaringan lemak hanya terdiri dari 21 sampai 29
persen dari berat total.
Selama pubertas, tulang-tulang tubuh memanjang.
Segera setelah itu, mereka mulai mengeras dan
mengeras, dan jaringan otot mulai tumbuh.
Kedua hal ini menambah berat badan anak. Di bagian
akhir masa kanak-kanak, otot membentuk sekitar
seperempat dari berat badan. Pada kematangan
seksual, mereka mencapai sekitar 45% dari berat total
(58, 71, 82).
Pentingnya ukuran
tubuh secara psikologis
Pentingnya ukuran tubuh secara psikologis bagi anak-
anak bergantung pada bagaimana orang lain, terutama
teman sebayanya, bereaksi terhadap ukuran mereka.
Kebanyakan anak tidak mengetahui ukurannya
non-fisik, kecuali bila ada beberapa penyimpangan
yang terlihat dari normal. Menjadi sedikit lebih pendek
dari anak laki-laki lain tidak mempengaruhi
popularitasnya; namun, karena prestise dan rasa
hormat yang terkait dengan tinggi badan, menjadi
sedikit lebih tinggi dari anggota kelompok sebaya
lainnya merupakan keuntungan sosial (34,46,61).
Meskipun reaksi teman sebaya terhadap ukuran
tubuh memainkan peran yang lebih penting daripada
reaksi orang dewasa, anak-anak bukannya tidak
terpengaruh oleh reaksi orang dewasa; Namun, jika
orang tua khawatir bahwa anak-anak mereka terlalu
pendek atau kurus dan terus-menerus mendorong
mereka untuk makan lebih banyak daripada mereka
untuk "tumbuh", anak-anak cenderung tumbuh menjadi
khawatir dan khawatir, bertanya-tanya apakah ada
sesuatu yang salah. dengan mereka.
Karena penyimpangan berat jauh lebih umum
daripada penyimpangan tinggi, mereka memiliki efek
psikologis yang lebih besar pada anak-anak daripada
penyimpangan tinggi badan. Paling sering,
penyimpangan berat bersandar pada sisi yang lebih besar. Hampir

Gambar 5-3. Pertumbuhan tinggi badan selama akhir masa kanak-kanak

dan remaja awal (Diadaptasi dari WM Krogman: Pertumbuhan kepala,
wajah, badan, dan anggota tubuh pada anak-anak kulit putih dan Negro
Philadelphia usia sekolah dasar dan menengah. Monographs of the Society
for Research in Child Development, 1970, 35. No. 3. Digunakan dengan izin).

119
PERKEMBANGAN FISIK
Machine Translated by Google

semua anak yang terlalu gemuk menyadari, bahkan

sebelum masuk sekolah, pendapat orang lain tentang
kegemukan mereka. Mereka tahu bahwa orang dewasa
mengasihani mereka dan teman sebaya mereka
menganggap mereka lamban dan kikuk. Anak-anak
obesitas sering mengembangkan perasaan
ketidakmampuan pribadi yang kuat. Mereka mungkin
mengimbanginya dengan makan lebih banyak dari
sebelumnya, membuat mereka lebih gemuk dan kurang
dapat diterima oleh rekan-rekan mereka.

proporsi tubuh

Proporsi tubuh bayi baru lahir sangat berbeda dengan

proporsi tubuh orang dewasa. Lihat Gambar 2-2.
Konsekuensinya, pertumbuhan tidak hanya menghasilkan
peningkatan ukuran, tetapi juga perubahan proporsi
tubuh, yang sama pentingnya. Meskipun tidak semua Gambar 5-5.
bagian tubuh mencapai proporsi kedewasaan pada anak-anak.
waktu yang sama, semua bagian itu mencapai
Jenis-jenis konstitusi tubuh
kematangan pada saat individu mencapai usia enam
belas atau tujuh belas tahun. Perubahan proporsi tubuh
sungai selama enam bulan pertama kehidupan postnatal.
dan usia yang biasanya terjadi ditunjukkan pada Gambar
Sejak saat itu hingga pubertas, pertumbuhan kepala
5-4.
lambat, anggota badan cepat, dan batang tubuh
Menengah. Ciri-ciri otak dan wajah mencapai
Secara umum, perubahan proporsi mengikuti hukum
kematangan dalam ukuran dan perkembangan sebelum
arah pembangunan (dibahas pada Bab 2). Perubahannya
organ-organ dan ciri-ciri tubuh dan anggota badan.
relatif ringan.

Gambar 5-4. Perubahan proporsi tubuh dari lahir hingga

dewasa (Diadaptasi dari H. Masch: Ascription of maturity
to human figure dra wings oleh anak-anak prasekolah. Kondisi yang bertanggung jawab
Journal of Genetic Psychology, 1973,122,319-328. atas perubahan proporsi tubuh
Digunakan dengan izin.)

Perubahan proporsi tubuh disebabkan oleh pertumbuhan

asinkron (80). Ini berarti bahwa bagian tubuh yang
berbeda memiliki periode pertumbuhan lambat dan
cepatnya sendiri, dan masing-masing mencapai ukuran
dewasa pada waktunya sendiri.
Namun, pertumbuhan di semua bagian tubuh berlangsung
terus menerus dan serentak. Misalnya, otak anak terus
berkembang, sedangkan otot, paru-paru, dan tulang
tumbuh.
Bagan pertumbuhan untuk tinggi dan berat badan
menunjukkan bahwa, kecuali selama tahun pertama
kehidupan, anak tumbuh lebih cepat dari pada berat
badan. Untuk mengungkapkan hubungan ini, Krogman
merekomendasikan aturan sederhana: "Anak-anak
bertambah tinggi sebelum bertambah berat" (44). Pada
akhir masa kanak-kanak, tungkai tumbuh lebih cepat
daripada badan, dan anak tampaknya hanya memiliki lengan dan tung

120
BAB 5
Machine Translated by Google
Sinkronisasi ini terutama terlihat ketika bagian tubuh
yang berbeda dibandingkan. Misalnya, kepala orang
dewasa dua kali lebih besar dari saat lahir, belalainya
tiga kali ukuran lahirnya, dan lengan serta kaki masing-
masing empat dan lima kali panjang lahirnya. Otot,
tulang, paru-paru, dan alat kelamin bertambah besar
kira-kira 20 kali lipat selama masa pertumbuhan,
sementara mata, otak, dan beberapa organ lain, yang
relatif lebih berkembang saat lahir, bertambah jauh
lebih sedikit. Bola mata menyelesaikan sebagian besar
pertumbuhannya selama lima tahun pertama kehidupan
dan otak dalam 10 tahun pertama. Jantung dan
beberapa organ dalam lainnya membutuhkan lebih dari
20 tahun untuk menyelesaikan pertumbuhannya.
Variasi perubahan proporsi tubuh
Meskipun terdapat pola yang teratur dan dapat
diprediksi terhadap perubahan proporsi tubuh selama
semua tahun pertumbuhan, terdapat variasi dalam
pola tersebut. Itulah alasan mengapa penampilan anak
berubah dari tahun ke tahun. Misalnya, bayi yang baru
lahir memiliki proporsi tubuh yang sangat mirip,
semuanya dengan kepala besar, lengan dan kaki kecil,
dan batang seperti kantong. Pada saat mereka
mencapai usia dewasa, ketika pertumbuhan mereka
selesai, mereka tidak hanya berbeda dalam ukuran
tetapi juga dalam proporsi tubuh. Beberapa dari
mereka memiliki kepala yang besar untuk tubuhnya
dan yang lainnya memiliki kepala yang kecil; beberapa
memiliki kaki panjang dan lainnya pendek.
Terlepas dari variasinya, anak-anak, serta orang
dewasa, secara kasar dapat dibagi menjadi tiga tipe
umum bentuk tubuh, ditentukan oleh proporsi relatif
bentuk tubuh: endomorph, yang cenderung bulat dan
berlemak, mesomorph, yang cenderung berat . dan
gemuk, mesomorph, yang cenderung berat, keras, dan
persegi panjang, dan ectomorph , yang hampir selalu
panjang dan ramping. Ada sangat sedikit anak-anak,
juga orang dewasa, yang sepenuhnya menyesuaikan
diri dengan jenis konformasi tubuh ini; meskipun
sebagian besar menunjukkan kecenderungan untuk
memiliki tubuh yang menghadirkan ciri-ciri karakteristik
dari beberapa dari ketiga jenis tersebut. Gambar 5-5
menunjukkan konstitusi tipikal dari endomorph,
mosomorph, dan ectomorph.
121
PERKEMBANGAN FISIK
Hanya ada sedikit perbedaan jenis kelamin dalam
komposisi tubuh selama tahun-tahun awal masa kanak-
kanak. Saat anak-anak mendekati usia ketika perubahan
pubertas terjadi, pada akhir masa kanak-kanak,
perbedaan jenis kelamin menjadi semakin nyata. Anak
laki-laki, sebagai sebuah kelompok, menunjukkan
kecenderungan yang lebih besar pada tubuh mesomorfik
daripada anak perempuan; sedangkan yang terakhir
cenderung memiliki konstitusi mesomorfik atau
endomorfik. Namun, dalam setiap kelompok jenis
kelamin, terdapat variasi bahkan setelah perubahan
pubertas terjadi. Beberapa anak laki-laki memiliki
tubuh endomorfik atau ektomorfik, dengan cara yang
sama seperti beberapa anak perempuan memiliki tubuh
mesomorfik.
Perbedaan rasial dalam konstitusi tubuh tidak hanya
lebih besar dari perbedaan seksual, tetapi juga mulai
terlihat lebih awal. Misalnya, penelitian tentang bentuk
tubuh anak kulit putih dan kulit hitam menunjukkan
bahwa mereka berbeda tidak hanya dalam kelompok
tinggi dan berat badan, tetapi juga dalam proporsi
tubuh. Perbedaan ini mulai terlihat pada tahun kedua
kehidupan (52, 54).
Dari survei nasional anak-anak kulit hitam dan putih,
usia 6 sampai 11 tahun, Malina dan rekan-rekannya
menyimpulkan sebagai berikut (54):
Perbedaan antropometrik utama antara anak kulit
hitam dan kulit putih adalah perbedaan proporsi
tubuh dan tungkai. Rata-rata, anak kulit hitam
memiliki tubuh yang lebih pendek, pinggul yang
lebih ramping dan dada yang lebih sempit,
ekstremitas bawah yang lebih panjang (terutama
tungkai bawah), dan ekstremitas atas yang lebih
panjang (terutama lengan bawah dan tangan)
daripada anak kulit putih. . Sebaliknya, anak kulit
putih cenderung memiliki batang tubuh yang lebih
panjang dan tebal, pinggul yang lebih lebar, dan
ekstremitas atas dan bawah yang lebih pendek
daripada anak kulit hitam.
Konsekuensi dari perubahan proporsi
tubuh
Perubahan proporsi tubuh yang terjadi selama tahun-
tahun pertumbuhan memiliki pengaruh yang nyata
pada perilaku anak, kepribadian mereka, dan reaksi
orang lain terhadap mereka; reaksi ini mempengaruhi
sikap mereka
Machine Translated by Google

berikan kepada diri mereka sendiri. Di antara banyak dengan

urutan perubahan proporsi tubuh selama masa kanak-kanak, ada
KOTAK 5-3
lima yang hampir universal. Mereka mempengaruhi anak-anak baik
KONSEKUENSI PENTING DARI secara langsung maupun
PERUBAHAN ATAS secara tidak langsung. Kelima konsekuensi tersebut dijelaskan pada
PROPORSI TUBUH kotak 5-3.

CUMBLING
Tulang
Ketika proporsi tubuh berubah, terutama ketika perubahannya cepat,
anak-anak untuk sementara kehilangan kendali atas tubuhnya. Hal
Perkembangan tulang terdiri dari peningkatan
ini terutama terjadi pada masa pubertas, ketika tangan kekanak-
kanakan yang pendek tiba-tiba menjadi besar dan kaki kecil masa ukurannya, perubahan jumlah tulang, dan perubahan komposisinya.
kanak-kanak digantikan oleh kaki besar di masa dewasa. Ini mengikuti tren umum yang sama dengan pertumbuhan ukuran,
yaitu perkembangan tulang paling cepat selama tahun pertama
kehidupan, kemudian relatif lambat, sampai masa pubertas, dan
kemudian cepat lagi.
MENARIK
Karena daya tarik dinilai menurut standar orang dewasa, kebanyakan
anak dianggap jelek. Giginya terlalu besar untuk hidung dan bibirnya
Tulang memanjang di ujungnya, epifisis , di mana pita tulang
yang kecil dan memberikan kesan bahwa wajahnya tidak menarik,
sedangkan lengan dan kakinya yang panjang dan kurus membuat rawan memisahkan batang tulang, atau diafisis , dari massa tulang
anak-anaknya terlihat seperti anak kuda. lainnya. Tulang rawan asli di epifisis berangsur-angsur berubah
menjadi tulang, dan selama epifisis dan diafisis tidak menyatu, tulang
akan terus tumbuh. Rangsangan hormon seksual pada masa pubertas
bertanggung jawab atas penyatuan kedua bagian tersebut dan juga
SIKAP SOSIAL Anak-anak
untuk membatasi pertumbuhan. Tulang melebar saat jaringan tulang
yang berpenampilan tidak menarik karena ketidakseimbangan tubuh
baru ditambahkan ke tepi luarnya (36, 44, 71, 81).
atau wajah mendorong reaksi yang kurang menyenangkan dari
orang lain, terutama dari orang dewasa, dibandingkan jika tubuh dan
wajah mereka kurang proporsional. Anak-anak sering mengartikan
reaksi yang tidak menyenangkan ini sebagai penolakan sosial.

KEKHAWATIRAN TENTANG YANG DISPROPOSIONAL

DARI TUBUH
Menangkap sikap sosial yang tidak menyenangkan terhadap
kecanggungan dan ketidakmenarikan mereka, anak-anak khawatir
tentang ketidakseimbangan tubuh mereka. Hal ini terutama berlaku
selama bagian awal pubertas, ketika disproporsi tubuh biasanya
paling besar. Anak-anak juga khawatir ketika disproporsi tubuh
mereka berbeda dari teman sebayanya, seperti pada awal
pertumbuhan dan perkembangan akhir.
Osifikasi
Pengerasan atau pengerasan tulang terutama terjadi setelah
kelahiran dan dimulai pada bagian pertama tahun pertama, berakhir
selama masa pubertas. Prosesnya dimulai di "pusat pengerasan" di
tulang rawan dan secara bertahap menyebar ke seluruh tulang.
Setelah selesai, semua tulang memiliki bentuk yang khas.

Osifikasi terjadi pada tingkat yang berbeda di berbagai bagian

POSISI KEDEWASAAN tubuh. Misalnya, ubun-ubun atau fonticula, atau "titik lunak
Anak yang kelebihan berat badan tampak lebih muda dari yang tengkorak", menutup sekitar setengah bayi pada usia 18 tahun.
sebenarnya karena lemak membuat mereka tampak seperti "bayi". Di
sisi lain, anak-anak kurus berkaki panjang memberi kesan bahwa bulan usia dan di hampir semua pada dua tahun. Osifikasi tulang
mereka lebih tua dari usianya, dan akibatnya lebih banyak yang panjang kaki tidak terjadi sampai pubertas.
diharapkan dari mereka daripada yang dapat mereka lakukan pada
titik perkembangan mereka.
Osifikasi sebagian besar tergantung pada sekresi hormon dari
Ketika orang menanggapi anak-anak seolah-olah mereka sangat
kelenjar tiroid. Kekurangan hormon ini akan menunda pengerasan.
dewasa atau belum dewasa, reaksi tersebut cenderung mempengaruhi
Ada juga hubungan yang erat
konsep diri anak-anak.

antara osifikasi dan nutrisi. kekurangan

122
BAB 5
Machine Translated by Google
diet dapat berarti mineralisasi yang tidak sesuai dan
keterlambatan pengerasan. Anak tersebut kemudian
mungkin memiliki kaki klub dan kelainan bentuk tulang
lainnya, karena tulangnya tidak cukup kuat untuk
menahan tekanan berat badan (26, 49, 54, 71).
pentingnya osifikasi
Karena tulang bayi lunak, mereka mudah berubah
bentuk. Misalnya, bentuk kepala bisa rata saat bayi
menghabiskan sebagian besar waktunya tidur telentang,
atau dadanya bisa rata saat bayi tidur terlalu lama
tengkurap. Bahkan di tahun-tahun sekolah dasar,
deformasi tulang dapat disebabkan oleh sepatu yang
terlalu kecil atau duduk dengan posisi paksa di mejanya.
Secara psikologis, pengerasan itu penting karena
mempengaruhi penampilan anak-anak dan ini adalah
salah satu dasar penting bagaimana orang lain menilai
mereka. Misalnya, jika kepala mereka diratakan karena
mereka kebanyakan dibiarkan tidur telentang saat
masih bayi, mereka mungkin dianggap kurang menarik
daripada fitur wajah mereka.
Jadi, karena tulang pada masa kanak-kanak lebih
rentan terhadap patah tulang atau keretakan daripada
setelah pengerasan, risiko psikologis dan fisiologis dari
kecelakaan tidak seberat di kemudian hari. Risiko ini
dibahas secara rinci di bawah judul "risiko pembangunan
fisik".
otot dan lemak
Terlepas dari berat yang diberikan oleh tulang,
peningkatan berat badan terutama berasal dari otot dan
jaringan adiposa atau lemak. Pada tahun-tahun awal
masa kanak-kanak, jaringan lemak berkembang lebih
cepat daripada otot. Dari usia 12 hingga 15 tahun pada
anak perempuan, dan dari 15 hingga 16 tahun pada
anak laki-laki, terjadi peningkatan jaringan otot yang
nyata. Proporsi berat badan anak yang akan berasal
dari otot dan karena jaringan lemak akan sangat
bergantung pada jenis tubuhnya.
123
PERKEMBANGAN FISIK
Anak yang cenderung memiliki konformasi endomorfik
akan memiliki lebih banyak jaringan lemak lunak
daripada otot. Mereka yang cenderung ke bentuk
mesomorfik akan memiliki dominasi jaringan otot dan
ikat yang lebih besar. Dan mereka yang condong ke
bentuk ektomorfik tidak akan mendominasi salah satu
jaringan tersebut: otot akan lebih ramping dan jaringan
lemak minimal.
Saat lahir, serat otot sudah ada ; tetapi kurang
berkembang. Setelah lahir, ia mengubah ukuran,
bentuk, dan komposisinya. Serat otot memanjang,
melebar, dan menebal. Saat dewasa, otot setidaknya
lima kali lebih tebal daripada saat lahir.
Bagi rata-rata orang, berat otot meningkat empat
puluh kali lipat sejak lahir hingga
Ini kedewasaan. Hingga usia lima tahun, otot tumbuh
sebanding dengan pertambahan berat badan.
Kemudian, dari usia lima hingga enam tahun, terjadi
peningkatan pertumbuhan otot yang pesat, di mana
berat badan anak terdiri dari sekitar 75% otot. Setelah
itu, pertumbuhan otot melambat dan pertumbuhan yang
nyata terjadi saat pubertas.
Anak-anak yang memiliki otot yang tebal dan lebar
memiliki kekuatan fisik yang unggul. Mereka yang
memiliki otot lebih kecil cenderung lebih gesit dan
menunjukkan koordinasi yang lebih baik dalam aktivitas
yang bergantung pada keterampilan. Beberapa anak
memiliki otot yang mudah lelah dan lainnya memiliki
stamina yang baik (26, 36,81).
Jumlah jaringan adiposa yang dimiliki anak-anak
tidak hanya bergantung pada bawaan turun-temurun
dan susunan tubuh mereka, tetapi juga pada kebiasaan
makan mereka. Ini juga terkait dengan usia mereka.
Ada tiga periode kritis perkembangan sel lemak. Yang
pertama terjadi selama tiga bulan pertama kehidupan
prenatal, yang kedua dari tahun kedua hingga ketiga,
dan yang ketiga, antara usia 11 dan 13 tahun: "masa
gemuk" pubertas. Makan berlebihan atau diet kaya
karbohidrat, pada usia kritis tersebut, akan
mengakibatkan perkembangan sel lemak yang terlalu
cepat. Setelah terbentuk, mereka akan ada selamanya
dan membuat penurunan berat badan menjadi sulit,
jika bukan tidak mungkin (29, 36, 44).
Di antara anak-anak yang berusia lebih dari 3 tahun,
perbedaan jenis kelamin dalam jumlah jaringan adiposa
menjadi lebih besar. Perbedaan ini juga terkait dengan
posisi sosial ekonomi. Anak-anak dari kelompok sosial
ekonomi yang lebih tinggi
Machine Translated by Google
berikan untuk memiliki jumlah yang lebih besar. otot
dan lemak subkutan dari usia 8 hingga 11 tahun, Ali
juga lebih berat daripada anak-anak dari kelompok
sosial ekonomi rendah (30,36).
Efek rasio lemak terhadap otot
Jumlah relatif lemak dan jaringan otot mempengaruhi
anak baik secara langsung maupun tidak langsung.
Secara langsung meliputi jenis dan kualitas perilaku
anak. Anak-anak dengan jaringan otot yang dominan
memiliki kapasitas fisik untuk unggul dalam olahraga
dan permainan. Ini meningkatkan prestise di antara
teman-temannya. Sebaliknya, anak-anak yang kelebihan
berat badan cenderung berprestasi buruk dalam
olahraga dan dikucilkan dari aktivitas teman sebayanya.
Efek tidak langsung dari rasio lemak-otot berasal
dari reaksi anak-anak terhadap konsumsi mereka.
gelar tubuh. Ini dipengaruhi, sebagian besar, oleh
pengetahuan tentang bagaimana orang lain bereaksi
terhadap konstitusi tubuh yang berbeda. Sejak usia
taman kanak-kanak, telah ditunjukkan bahwa banyak
anak memahami bahwa tubuh mesomorfik dinilai lebih
disukai daripada tubuh ektomorfik atau endomorfik.
Nyatanya, mereka belajar bahwa ada keengganan
budaya terhadap anak-anak yang "gemuk"—sebuah
fakta yang mereka temukan dari komentar orang lain
tentang anak-anak gemuk dan cara mereka diperlakukan
oleh teman sebayanya (46,47, 77). bahkan seorang
anak prasekolah yang cenderung kekar mengembangkan
motivasi yang kuat untuk memiliki tubuh mesomorfik
dengan otot yang kuat.
Pada saat mereka berusia tujuh atau delapan tahun,
sebagian besar anak dapat mengklasifikasikan dirinya
berdasarkan jenis (77). Mereka juga menyadari stereotip
populer yang terkait dengan konstitusi tubuh yang
berbeda. Misalnya, mereka tahu bahwa orang gemuk
dianggap malas dan bodoh, orang kurus dan kurus
dianggap "cerdas", dan orang berotot dianggap atletis
(9, 41, 46).
Gigi
Pertumbuhan gigi merupakan proses yang
berkesinambungan dari bulan ketiga pranatal, saat gigi
124
BAB 5
mereka mulai terbentuk di rahang, sampai usia 21
sampai 25 tahun, ketika gigi permanen terakhir, yaitu
gigi bungsu, mencapai ukuran penuhnya. Selama waktu
ini, anak-anak mengembangkan dua set gigi - susu
atau gigi sementara dan gigi permanen.
Biasanya, gigi sulung pertama tumbuh di gusi bayi
antara bulan keenam dan kedelapan; tetapi waktu
kemunculannya tergantung pada kesehatan, keturunan,
gizi sebelum dan sesudah lahir, ras, jenis kelamin, dan
faktor lainnya. Pada usia sembilan bulan, rata-rata bayi
memiliki tiga gigi. Antara usia dua setengah tahun,
kebanyakan anak memiliki dua puluh gigi susu.
Urutan penampilan gigi sulung lebih penting daripada
usia terjadinya. Gigi bawah biasanya muncul sebelum
gigi atas. Ketidakteraturan dalam urutan kejadian
cenderung memaksa mandibula keluar dari posisinya
dan mengakibatkan maloklusi atau misalignment gigi.
Hal ini dapat mempengaruhi bentuk wajah bagian
bawah secara permanen dan menyebabkan gigi
permanen menjadi tidak sejajar.
Setelah gigi bayi muncul, banyak aktivitas terjadi di
dalam gusi, saat gigi permanen mulai mengalami
pengapuran. Urutan kalsifikasi sama dengan tampilan
akhir. Rata-rata, pada usia enam tahun, seorang anak
memiliki satu atau dua gigi permanen, pada usia
sepuluh, empat belas hingga enam belas tahun, dan
pada usia tiga belas, dua puluh tujuh atau dua puluh
delapan tahun. Empat gigi permanen terakhir, gigi
bungsu, muncul antara usia 17 dan 25 tahun, saat
mereka muncul.
Pentingnya gigi secara
psikologis
Kebanyakan orang hanya tertarik pada kesehatan
gigi mereka, mencegah gigi berlubang berkembang
atau menjadi sangat rusak sehingga perlu dicabut.
Banyak orang tua khawatir ketika giginya sangat
bengkok sehingga membuat anak tidak menarik atau
jika rahang atas dan bawah tidak sejajar sehingga
merusak bagian bawah wajah anak atau menyebabkan
gangguan pencernaan karena ketidakmampuan
mengunyah makanan dengan baik.
Sangat sedikit orang yang merenungkan pentingnya
gigi secara psikologis. Saya tidak tahu
Machine Translated by Google
Mereka menyadari bahwa gigi anak penting bagi mereka
karena alasan selain fisik.
Mereka juga tidak mengerti bahwa gigi memiliki efek yang
bertahan lama pada perilaku.
anak-anak dan konsep yang mereka miliki tentang diri mereka sendiri.
Kotak 5-4 menjelaskan bentuk efek-efek ini.
Perkembangan sistem saraf
Pertumbuhan sistem saraf sangat cepat sebelum lahir dan
dalam tiga atau empat tahun pertama sesudahnya.
Pertumbuhan selama periode prenatal terutama terdiri dari
peningkatan jumlah dan ukuran sel saraf. Pertumbuhan
selanjutnya terutama terdiri dari perkembangan sel-sel
imatur yang ada saat lahir.
Setelah usia tiga atau empat tahun, pertumbuhan sistem
saraf berjalan relatif lambat.
Saat lahir, berat otak adalah seperdelapan dari berat
total; pada usia sepuluh tahun, seperdelapanbelas, pada
usia lima belas tahun sepertigapuluh, dan pada usia
dewasa seperempat puluh.Pola ini merupakan ciri
pertumbuhan otak besar dan otak kecil. Dia
Tingkat kenaikan berat badan untuk keduanya paling
besar selama dua tahun pertama kehidupan. Otak kecil,
yang memainkan peran penting dalam keseimbangan
tubuh dan kontrol postural, beratnya tiga kali lipat selama
tahun pertama kehidupan pascakelahiran. Pada tahun
kedelapan, ukuran otak hampir matang; tetapi
pengembangan saluran asosiasi interserebral dan
akumulasi materi abu-abu belum selesai. Dengan demikian,
pertumbuhan bersifat internal dan tidak dapat diukur
dengan ukuran atau berat (26,81).
Pertumbuhan dan perkembangan otak dan sistem
saraf mempengaruhi semua aspek perkembangan anak.
Bidang-bidang di mana pengaruhnya paling menonjol
muncul di kotak 9-5.
perubahan pada masa pubertas
Sebelum masa kanak-kanak berakhir, perubahan fisik
yang mengubah seorang anak menjadi orang dewasa
yang matang secara seksual dimulai. Masa perubahan ini
adalah pubertas —dari kata Latin pubertas, yang berarti
"usia kedewasaan". Berlawanan dengan anggapan umum,
transformasi tidaklah cepat dan tidak mudah, rata-rata
membutuhkan waktu dua sampai empat tahun.
125
PERKEMBANGAN FISIK
KOTAK 5-4
PENTINGNYA PSIKOLOGIS DARI
GIGI
PENGARUH TERHADAP EMOSI
Ketidaknyamanan fisik yang menyertai erupsi gigi sulung
sebagian bertanggung jawab atas meningkatnya
karakteristik emosionalitas pada tahun kedua dan ketiga
kehidupan. Hal yang sama dapat dikatakan tentang gigi
permanen yang muncul di area gusi di mana tidak ada gigi
sulung yang tumbuh.
GANGGUAN KESEIMBANGAN TUBUH
Rasa sakit dan ketidaknyamanan saat gigi tumbuh dan zat
beracun yang dilepaskan ke dalam aliran darah oleh manik-
manik yang membusuk, mengganggu keseimbangan
tubuh. Ini sering menjadi alasan keterlambatan
pertumbuhan normal dan masalah dengan makan, tidur, dan perilaku lainny
TANDA KEMATIAN
Gigi permanen penting secara psikologis, sebagai indikasi
bagi orang lain bahwa anak-anak sedang tumbuh dari
masa kanak-kanak dan mencapai tingkat kedewasaan
yang baru.
PENGARUH TERHADAP
PENAMPILAN Jika anak mencabut gigi sulung yang
goyang, dengan harapan dapat mempercepat timbulnya
tanda-tanda kedewasaan—jeda sebelum gigi permanen
erupsi mungkin cukup lama sehingga gusi menyusut dan
menyebabkan gigi permanen keluar bengkok. Ini mungkin
tidak mengganggu anak kecil; tetapi itu akan terjadi ketika
mereka mencapai usia remaja dan menyadari penampilan
mereka. Selain itu, gigi susunya yang kecil, di samping.
besar dan permanen, mereka memberi anak-anak tampilan
yang lucu.
PENGARUH PADA BICARA
Sebelum gigi permanen tumbuh, biasanya ada masa di
mana batuk susu rontok. Hanya sedikit anak yang melewati
masa transisi ini tanpa cadel—pelembutan suara batuk
yang keras.
Jika masa peralihan diperpanjang, dengan mencabut gigi
susu sebelum waktunya, masa lisping akan semakin lama
dan kemungkinan besar akan bertahan, bahkan ketika gigi
tetap telah tumbuh.
Kira-kira setengah dari pubertas tumpang tindih dengan
bagian terakhir dari masa kanak-kanak dan sekitar setengahnya lagi
Machine Translated by Google
bagian pertama masa remaja. Kedua bagian pubertas itu
disebut "remaja" dan "remaja awal". Di masa pra-remaja,
anak, tegasnya, berhenti menjadi anak-anak dan,
bagaimanapun, belum menjadi remaja. Dia sering disebut
sebagai anak puber. Tumpang tindih pubertas, masa kanak-
kanak, dan remaja ditunjukkan pada Gambar 5-6.
Ketika organ seksual mulai berfungsi, masa kanak-kanak
berakhir dan masa remaja dimulai.Anak perempuan menjadi
dewasa secara seksual sekitar usia tiga belas tahun, saat
menstruasi-menarche pertama mereka terjadi. Dari usia 11
hingga 13 tahun, banyak perubahan fisik yang terjadi. Setelah
monarki, perubahan lain terjadi, sehingga
KOTAK 5-5
EFEK PENTING DARI
PERKEMBANGAN NEUROLOGIS
PENGARUH TERHADAP PROPORSI
TUBUH
Pertumbuhan ukuran otak yang cepat selama tahun-tahun
awal merupakan salah satu penyebab munculnya kepala
besar pada anak kecil. Beratnya kepala ini semakin
ditekankan saat tubuh dan tungkai anak memanjang dan
menjadi kurus. Anak-anak yang kurus dan berkepala berat
jauh kurang menarik bagi orang lain dibandingkan dengan
bayi yang gemuk. Ini mempengaruhi cara mereka
diperlakukan oleh orang lain.
PENGARUH TERHADAP
PENAMPILAN Karena wajah tetap kecil dan ciri-cirinya
belum sepenuhnya berkembang hingga pubertas, wilayah
otak di kepala menjadi semakin besar sebanding dengan
bagian tubuh lainnya. Selanjutnya, seperti yang terlihat di
126
BAB 5
yang dimulai lebih awal sudah selesai. Anak laki-laki
mencapai kematangan seksual, sebagaimana dibuktikan
dengan pelepasan nokturnal pertama, pada usia rata-rata
empat belas tahun. Perubahan pubertas dimulai antara usia
dua belas dan empat belas tahun pada anak laki-laki dan
berakhir pada usia 16 atau 17 tahun (53, 82).
Penyebab perubahan saat pubertas
Hingga awal abad ini, penyebab perubahan pubertas masih
menjadi misteri. Saat ini, diketahui bahwa mereka
disebabkan oleh peningkatan aktivitas dua orang
gusi gigi permanen, memperburuk penampilan wajah
anak. Bayi yang "cantik" berubah menjadi anak yang
jelek.
PENGARUH TERHADAP
KETIDABAN Karena otak besar bertanggung jawab untuk
mengendalikan fungsi mental dan otak kecil untuk postur
dan keseimbangan, pertumbuhan yang cepat dari kedua
bidang otak ini memungkinkan bayi untuk bergerak dari
keadaan tidak berdaya total menuju kemandirian. dua tahun
pertama kehidupan postnatal. Ini akan dibahas lebih rinci di
bab berikutnya.
PENGARUH PADA KEMAMPUAN MENTAL
Dengan pertumbuhan dan perkembangan yang cepat dari
jaringan kortikal otak, terjadi perubahan yang cepat pada
kemampuan mental. Kemampuan untuk mengingat, untuk
memberi makna pada orang dan objek, dan untuk menalar
menunjukkan peningkatan yang nyata setiap tahun dari masa
kanak-kanak. Hal ini memungkinkan anak untuk membuat
penyesuaian pribadi dan sosial yang lebih baik.
Machine Translated by Google
kelenjar sistem endokrin, kelenjar hipofisis, dan gonad.
Kelenjar hipofisis, yang terletak di dasar otak,
menghasilkan dua hormon yang berkaitan erat dengan
perubahan pada masa pubertas: hormon pertumbuhan,
yang bertanggung jawab untuk meningkatkan ukuran
tubuh, dan hormon gonadotropik, yang merangsang
gonad agar lebih aktif. . Tak lama setelah pubertas
dimulai, terjadi peningkatan produksi kedua hormon ini
secara bertahap; peningkatan menjadi lebih besar seiring
dengan kemajuan pubertas. Seluruh proses dikendalikan
oleh perubahan endokrin yang diprakarsai oleh
hipotalamus, berpusat di tengah otak, yang dikenal
sebagai "mekanisme pemicu pubertas" (82).
Meskipun gonad atau kelenjar seks sudah ada dan
aktif saat lahir, aktivitasnya meningkat saat pubertas,
karena hormon gonadotropik yang diproduksi oleh
kelenjar hipofisis. Hal ini mengakibatkan perubahan
penting pada diri anak, baik secara fisik maupun psikis
dan perilaku. Tak lama setelah kematangan seksual,
hormon dari gonad menghentikan aktivitas hormon
pertumbuhan. Ini mengakhiri pertumbuhan fisik.
Keseimbangan yang tepat dalam hubungan timbal balik
antara kelenjar hipofisis dan gonad mengarah pada
perkembangan fisik yang normal. Di sisi lain,
ketidakseimbangan menghasilkan penyimpangan.
Selama pubertas, seluruh tubuh mengalami metamorfosis,
baik internal maupun eksternal, baik struktur maupun
fungsinya. Sebagian besar, perubahan mengikuti jadwal
yang dapat diprediksi. Mereka lebih cepat dan lebih
menonjol selama bagian pertama pubertas. Kotak 5-6
menunjukkan perubahan fisik utama yang terjadi selama
masa pubertas.
Variasi usia pubertas
Tidak semua anak laki-laki mengalami pubertas pada
waktu yang sama atau menyelesaikannya dengan
kecepatan yang sama. Variasi ini bertanggung jawab atas
banyak masalah pribadi, sosial, dan emosional yang
secara khas terkait dengan pubertas.
Anak-anak yang memulai proses transformasi satu
tahun atau sebelum waktu normal untuk kelompok
seksualnya adalah mereka yang “memiliki pematangan
dini”; mereka yang mulai satu tahun atau lebih kemudian
adalah "terlambat jatuh tempo." Beberapa anak tampaknya
menyelesaikan perubahan mereka saat pubertas dengan
sangat cepat: mereka dikatakan "cepat dewasa". Lainnya,
yang membutuhkan lebih dari waktu biasanya, adalah
"lambat jatuh tempo."
127
PERKEMBANGAN FISIK
KOTAK 5-6
PERUBAHAN FISIK YANG SIGNIFIKAN PADA
MASA PUBERTAS
PERUBAHAN UKURAN TUBUH Tingkat
pertumbuhan meningkat tiba-tiba sekitar dua tahun sebelum
pematangan seksual. Pada tahun sebelum pematangan
ini, "puncak" pertumbuhan pubertas, anak dapat tumbuh
empat sampai enam inci dan berat badan bertambah 10
sampai 20 pon.
Setelah kematangan seksual, pertumbuhan berlanjut; tetapi
dengan kecepatan yang lebih lambat.
Selama pertumbuhan empat tahun, tinggi badan
bertambah sekitar 25% dan berat berlipat ganda.
Anak laki-laki terus tumbuh lebih cepat daripada anak
perempuan, mencapai ukuran dewasa mereka sekitar usia
19 atau 20 tahun, dibandingkan dengan anak perempuan
18 tahun.
PERUBAHAN PROPORSI TUBUH
Karakteristik
disproporsi tubuh anak meningkat di area tertentu dan
menurun di area lain. Selama pubertas belum selesai,
bagian-bagian tubuh tidak akan matang dan karenanya
tidak akan mencapai ukuran dewasa. Perubahan terjadi di
dalam tubuh, juga di permukaan. Misalnya, di masa kanak-
kanak, jantungnya kecil, sedangkan pembuluh darah dan
arterinya besar. Setelah pubertas, yang terjadi sebaliknya.
KARAKTERISTIK SEKS PRIMER Organ
seksual, karakteristik seksual primer, berukuran kecil dan
secara fungsional belum matang pada masa kanak-kanak.
Saat pubertas dimulai, mereka mulai tumbuh.
Biasanya, testis siap berfungsi pada usia empat belas
tahun. Ovarium mulai berfungsi saat menstruasi pertama,
sekitar usia 13 tahun. Bagian lain dari sistem reproduksi
wanita berkembang lebih lambat dan belum siap untuk
hamil selama beberapa bulan, satu tahun, atau lebih.
Interval ini adalah periode "infertilitas remaja".
KARAKTERISTIK SEKSUAL SEKUNDER Ciri-ciri
seksual sekunder adalah ciri-ciri fisik yang membedakan
tubuh pria dengan tubuh wanita. Mereka secara tidak
langsung terkait dengan reproduksi karena mereka membuat
anggota dari satu jenis kelamin menarik bagi anggota
lainnya. Mereka berkembang bersamaan dengan
karakteristik seksual primer dan mencapai kematangan
selama satu atau dua tahun pertama masa remaja. Mereka
termasuk pertumbuhan rambut di wajah dan tubuh,
perkembangan payudara dan pinggul wanita, perubahan
suara, peningkatan perkembangan otot, dan perubahan
tekstur kulit.
Machine Translated by Google
Gambar 5-7. Pengaruh usia pematangan pada konstitusi
tubuh. Perhatikan perbedaan konstitusi tubuh anak
retardasi fisik (A) dan anak akselerasi fisik (B) pada kedua
usia (Diadaptasi dari N.
Bayley: Pola perkembangan individu. Perkembangan
Anak, 1956, 27, 45-74. Digunakan dengan izin).
Ada bukti bahwa pematangan awal dan cepat serta
pematangan lambat dan lambat berjalan beriringan. Waktu
dan kecepatan pematangan dikendalikan oleh kelenjar
endokrin. Kelenjar pituitari yang aktif mempercepat
prosesnya, dengan cara yang sama seperti kelenjar
pituitari yang kurang aktif memperlambatnya dan dimulai
pada usia yang lebih tua (37, 72,87).
Bukti bahwa pematangan awal dan cepat berjalan
beriringan tampaknya tidak berlaku secara universal.
Anak-anak dengan konstitusi endomorfik
Cas membutuhkan waktu lebih lama untuk menyelesaikan
pubertas dibandingkan dengan konstitusi ectomorphic atau mesomorphic.
Di antara anak-anak, ditemukan bahwa semakin gemuk
mereka, semakin lambat tingkat kematangannya (65, 81).
Anak-anak dengan kematangan akhir yang proses
pertumbuhannya cepat memiliki pertumbuhan yang cukup
cepat, sedangkan anak-anak dengan kematangan dini dan
lambat tumbuh dengan kecepatan yang lebih seragam dan
memiliki ketidakseimbangan organik yang lebih sedikit.
Pada mereka yang terlambat dewasa, pertumbuhan
cenderung tidak teratur dan asimetris, dengan retardasi
pertumbuhan organ dalam dan beberapa bagian tubuh
relatif terhadap tinggi badan (3, 6).
Bentuk dan ukuran pada masa dewasa juga dipengaruhi
oleh usia dan tingkat kematangan.
128
BAB 5
Efek pada tinggi badan orang dewasa ditunjukkan pada
Gambar 5-7.
Konsekuensi dari perubahan
pubertas
Perubahan fisik selalu disertai dengan perubahan perilaku
dan sikap. Selain itu, orang yang tubuhnya dimodifikasi
biasanya memperhatikan perubahan tersebut, dan orang-
orang penting dalam hidupnya juga tertarik padanya.
Saat pubertas, perubahan begitu nyata sehingga pola
hidup yang mapan menjadi kacau. Anak-anak merasa
tidak pasti, tidak aman dan bingung. Perilaku mereka
seringkali tidak dapat diprediksi dan antisosial.
Karena alasan ini, pubertas sering disebut sebagai "fase
negatif". Saat tingkat pertumbuhan melambat dan
perubahan tubuh selesai, baik sikap maupun perilaku
secara bertahap menjadi lebih tenang.
Masa pertumbuhan yang paling cepat dan bagian yang
paling sulit dari fase negatif terjadi pada akhir masa kanak-
kanak. Meskipun beberapa efek bertahan hingga masa
remaja awal, efek tersebut memudar dengan cepat. Pada
anak perempuan, bagian terburuk dari fase negatif berlalu
saat menarche muncul.
Meskipun pubertas memengaruhi anak laki-laki dengan
cara yang berbeda, ekspresi stres tertentu di luar hampir
bersifat universal. Ini termasuk kegelisahan, perubahan
suasana hati, penarikan diri dari keluarga dan teman, lekas
marah, pemberontakan terhadap otoritas, penegasan
kemandirian, serangan kritis terhadap orang lain,
kurangnya keinginan untuk bekerja di rumah atau sekolah
dan keadaan ketidakbahagiaan secara umum.
Akibat perubahan kelenjar serta ukuran dan posisi organ
dalam, anak pubertas terkadang mengalami gangguan
fisik, misalnya gangguan pencernaan, kurang nafsu makan,
sakit kepala, sakit punggung, dan perasaan tidak nyaman
secara umum. Gangguan ini lebih sering terjadi pada anak
perempuan, meskipun hanya sedikit anak laki-laki yang
lolos sepenuhnya. Mereka tidak mempengaruhi anak
pubertas untuk berperilaku dengan cara yang dapat
diterima secara sosial. Saat ini, banyak anak menjadi
anemia, karena kebiasaan makan yang buruk daripada
perubahan besar dalam komposisi kimiawi darah. Anemia
yang dihasilkan
Machine Translated by Google

Itu kurang perhatian dan membuat anak rentan Efek buruk pubertas yang paling persisten berasal
terhadap stres emosional. dari penyimpangan usia pematangan seksual.
Anak-anak pubertas memiliki kekhawatiran yang perkembangan seksual yang menyimpang
tak terhitung jumlahnya terkait dengan perubahan yang itu mempengaruhi anak laki-laki dan perempuan secara
terjadi pada tubuh mereka. Kekhawatiran tersebut berbeda, baik saat pubertas maupun di kemudian hari.
terbagi dalam dua kategori utama, yaitu tentang Bagi anak laki-laki, pematangan dini menguntungkan
normalitas dan tentang kesesuaian seksual. Jika anak secara sosial, sedangkan bagi anak perempuan tidak.
pubertas berbeda dengan teman sebayanya, mereka Peningkatan tinggi, berat, dan kekuatan meningkatkan
akan bertanya-tanya apakah mereka normal. Misalnya, kemampuan atletik anak laki-laki dan memberinya
jika mereka menyimpang sedikit saja dalam waktu atau prestise di antara teman sebayanya dari kedua jenis
ritme pematangan, fakta itu akan menjadi perhatian kelamin. Sebagai perbandingan, gadis-gadis yang
utama bagi mereka, mereka yang memiliki pematangan matang lebih awal dapat memperoleh reputasi sebagai
cepat atau awal khawatir bahwa mereka mungkin "tergila-gila pada laki-laki". Hal ini mempengaruhi
menjadi orang dewasa yang tinggi secara tidak penyesuaian sosial mereka baik pada masa itu maupun
normal. , sementara pematangan yang lambat atau pada masa-masa selanjutnya. Anak perempuan yang
terlambat khawatir bahwa mereka mungkin menjadi terlambat dewasa melarikan diri dari masalah sosial ini,
orang dewasa yang sangat pendek atau kurang berkembang sementara
secara sosial.
anak laki-laki yang dewasa terlambat
Selain mengkhawatirkan kenormalan tubuh mereka kehilangan sumber pengakuan dan prestise yang
yang berubah, anak-anak pubertas juga sering khawatir berasal dari menjadi atlet yang baik. (3,24,27,65).
bahwa mereka tidak lagi menyukai minat dan aktivitas
yang dulunya begitu penting bagi mereka dan bahwa
teman sebayanya yang memiliki anak yang lebih tua
terus memanjakan diri. pematangan. Di sisi lain, jika
Risiko dalam perkembangan fisik
mereka tertinggal dari teman sebayanya dalam minat
Studi bahaya dalam pembangunan fisik telah
dan aktivitas, menunjukkan sedikit minat pada apa
menekankan pentingnya psikologis bahaya tersebut.
yang disukai teman sebayanya, mereka bertanya-tanya
Alasannya adalah, dalam banyak kasus, dampak
apakah mereka akan menjadi dewasa.
psikologisnya sama parahnya dan seringkali lebih
tahan lama daripada efek fisiknya.
Kekhawatiran tentang kecukupan seksual juga umum
terjadi pada masa pubertas. Pada saat mereka
Beberapa risiko fisik masa kanak-kanak memiliki
mencapai yang terakhir, anak-anak telah menentukan
penyebab psikologis dan fisik. Misalnya, dalam kasus
konsep tentang apa yang pantas dalam aspek seksual.
gangguan homeostasis tubuh, penyebabnya mungkin
Konsep tersebut didasarkan pada film, komik, acara
fisik, seperti ketidakseimbangan kelenjar atau penyakit,
TV, atau kehidupan nyata orang yang mereka kagumi.
atau asal psikologis, karena fakta bahwa anak-anak
Ketika mereka gagal memenuhi standar yang mereka
hidup di lingkungan yang buruk. harapan orang tua
tetapkan untuk kecukupan seksual, mereka khawatir
yang tidak realistis.
tentang kurangnya penampilan selama sisa hidup
mereka.
Salah satu konsekuensi terpenting dari perubahan Nantinya, survei tentang risiko paling umum yang
pada masa pubertas adalah efek jangka panjangnya
berasal dari perkembangan fisik anak akan dianalisis.
terhadap minat, sikap, perilaku, dan kepribadian anak. Dalam setiap kasus, penekanan akan diberikan pada
Jika sikap dan perilaku yang tidak menyenangkan yang
akibat psikologis, untuk menunjukkan bagaimana risiko
menjadi ciri anak-anak pada masa pubertas menghilang
ini mempengaruhi adaptasi sosial dan pribadi anak,
ketika homeostasis dipulihkan, itu tidak akan serius.
tidak hanya selama masa kanak-kanak tetapi juga di
Namun, penelitian telah mengungkapkan bahwa pola masa dewasa.
dan sifat perilaku yang tidak diinginkan cenderung
bertahan, bukannya menghilang, dari waktu ke waktu
dan sering memburuk (2, 23, 37). Hal ini akan dianalisis
Kematian
secara rinci dalam bab tentang pembangunan sosial.
Kematian adalah risiko potensial yang lebih besar selama tahun
pertama kehidupan dibandingkan dengan bertambahnya usia anak.

129
Perkembangan fisik
Machine Translated by Google
anak. Karena dua minggu pertama setelah kelahiran
sangat berbahaya, tidak mengherankan jika dua pertiga
dari semua kematian pada tahun pertama kehidupan
terjadi pada bulan setelah kelahiran. Setelah itu, terjadi
penurunan yang cepat pada Indeks Kematian.
Kematian pada tahun pertama kehidupan lebih sering
disebabkan oleh penyakit serius daripada kecelakaan,
sedangkan pada tahun kedua justru sebaliknya. Hal ini
benar karena selama tahun pertama kehidupan, bayi
dapat lebih terlindungi dari kecelakaan daripada saat
mereka mulai merangkak, merangkak, berjalan, dan
menjelajahi lingkungannya; Selain itu, perlindungan
medis terhadap penyakit serius mencegah banyak
kematian akibat penyakit yang diderita pada tahun kedua
kehidupan. Salah satu risiko terbesar pada tahun pertama
kehidupan adalah "kematian buaian", yang merenggut
nyawa bayi yang tampaknya normal dan sehat. untuk
alasan yang belum dijelaskan oleh profesi medis.
Selama tahun-tahun prasekolah, penyakit serius saat
ini jauh lebih jarang daripada di masa lalu, karena "obat
ajaib" dan imunisasi terhadap beberapa penyakit utama
anak-anak, seperti polio, campak, batuk rejan, dan
gondok. , yang sebelumnya berkontribusi pada kenaikan
Indeks Kematian pada usia tersebut. Akibatnya, lebih
banyak anak kecil meninggal karena kecelakaan daripada
karena penyakit.
Kematian akibat kecelakaan menurun saat anak
mendekati pubertas, sebagian karena anak yang lebih
tua belajar untuk lebih berhati-hati dan sebagian lagi
karena anak pubertas, yang merasa rendah diri. Selain
itu, meskipun mereka mungkin tidak merasa mampu
secara fisik, anak-anak pada masa pubertas jarang
menderita penyakit yang cukup serius hingga
menyebabkan kematian (18, 70, 74).
Penyakit
Penyakit tertentu dianggap "khas" untuk usia tertentu.
Selama masa bayi, penyakit pernapasan dan pencernaan
sering terjadi dan terkadang berakibat fatal. Dari tiga
sampai enam atau
130
BAB 5
berusia delapan tahun, apa yang disebut penyakit "masa
kanak-kanak"—polio, campak, gondok, rubella, batuk
rejan, cacar, dan bahkan difteri dan demam berdarah—
umum terjadi di antara mereka yang belum divaksinasi
untuk melindungi diri dari penyakit tersebut. Saat itu,
anak-anak juga menderita gangguan pencernaan dan
pilek yang lebih parah atau lebih ringan.
Biasanya, sejak saat itu hingga awal pubertas, ada
"usia sehat". Hal ini terutama berlaku untuk anak-anak
yang tinggal di negara bagian yang mewajibkan vaksinasi
terhadap penyakit anak sebelum masuk sekolah. Pada
awal masa pubertas, sebelum terjadi pematangan
seksual, kesehatan yang buruk merupakan ciri khasnya;
meskipun penyakit serius jarang terjadi (18, 24, 70, 85).
ANAK-ANAK YANG RAWAN PENYAKIT Beberapa
anak rentan terhadap penyakit, dalam arti bahwa mereka
tampaknya mendapatkan lebih dari bagian yang
seharusnya dan cenderung merasa lebih buruk saat
sakit daripada anak-anak lain. Studi mengungkapkan
bahwa penyebabnya bisa fisik atau psikologis. Anak-
anak yang memiliki lingkungan prenatal yang buruk atau
mereka yang persalinannya sulit memiliki kesulitan
terbesar dalam menyesuaikan diri dengan kehidupan pascanatal.
Anak yang gizinya baik, sebelum dan sesudah lahir,
cenderung lebih sehat dan tidak mudah terserang
penyakit. Dikatakan bahwa urutan kelahiran berhubungan
dengan kecenderungan penyakit, sedemikian rupa
sehingga anak sulung lebih jarang sakit daripada yang
lahir kemudian. Ini bukan karena anak sulung lebih sehat,
tetapi karena mereka menerima lebih banyak perhatian
dan perawatan orang tua, yang membantu mengurangi
frekuensi dan tingkat keparahan penyakit mereka. Anak-
anak yang diimunisasi sejak dini cenderung tidak rentan
terhadap penyakit dibandingkan mereka yang tidak
divaksinasi (18, 85, 90).
Faktor psikologis tertentu yang tidak menguntungkan
tampaknya membuat anak rentan terhadap penyakit. Bayi
muda yang gugup dan bersemangat mengalami kesulitan
besar untuk menyesuaikan diri dengan kehidupan setelah melahirkan.
Mereka lebih mungkin mengalami kesulitan makan
dan gangguan pencernaan daripada bayi yang tenang.
Anak kecil yang dibesarkan dengan cara otoriter
cenderung lebih gugup dan tidak sehat daripada anak
yang dibesarkan dengan cara yang lebih demokratis.
Jika anak-anak kehilangan "perawatan keibuan" selama
tahun-tahun pertama mereka
Machine Translated by Google

hidup, mereka lebih mungkin sakit, baik saat itu maupun ketika
mereka dewasa, daripada anak-anak yang kehidupan rumah
tangganya lebih mendukung secara emosional (14,15, 57,70).

PENYAKIT IMAJINASI Pada titik tertentu, semua anak sering

mengeluh tentang "tidak enak badan" untuk menghindari tugas atau
hukuman yang tidak menyenangkan. Sejauh mana kecacatan imajiner
— atau penyakit psikosomatis — berkembang dengan baik masih
harus ditentukan. Mereka lebih sering terjadi selama masa remaja
daripada di masa kanak-kanak.

Ketika ayah, dan terutama ibu, merasa cemas dan khawatir tentang
kesehatan anak-anak mereka, mereka mendorong yang terakhir untuk
membayangkan bahwa mereka sedang tidak enak badan. Semakin
banyak orang tua berbicara dengan anak mereka tentang kesehatan
dan memperingatkan mereka untuk "berhati-hati" untuk menghindari
penyakit, semakin besar kemungkinan anak bertanya-tanya apakah
Gambar 5-8. Persentase anak usia sekolah, dalam studi nasional,
mereka tidak sakit (70). Gambar 5-8 menunjukkan berapa banyak ibu
yang orang tuanya peduli dengan kesehatan mereka berdasarkan
dalam survei nasional menilai kesehatan anak mereka sebagai "buruk"
standar yang ditetapkan oleh orang tua untuk kesehatan anak mereka
atau "sedang", sementara sedikit yang mengatakan "baik" atau (Diadaptasi dari J. Roberts: Pemeriksaan dan temuan riwayat
"sangat baik". kesehatan di antara anak dan remaja, 6-17 tahun : Administrasi
Sumber Daya Kesehatan Amerika Serikat , Pusat Statistik Kesehatan
Nasional, 1973.

PENGARUH PENYAKIT Apakah a Digunakan dengan izin).

Penyakit berasal dari fisik maupun psikologis, menyebabkan

perubahan dalam perkembangan, perilaku, sikap, dan kepribadian.
Penyakit itu sendiri bisa kronis atau sementara, ringan atau intens.
Demikian juga, durasinya pendek atau panjang. Tingkat keparahan
dan durasi efek akan sangat tergantung pada sikap anak.
Studi tentang anak-anak dari berbagai usia memiliki re
terselubung banyak efek spesifik penyakit pada perkembangan dan
jenis adaptasi pribadi dan sosial yang dilakukan anak-anak. Efek yang
paling penting ditunjukkan pada Kotak 5-7.
Cacat fisik
Cacat fisik bisa turun temurun atau akibat dari lingkungan prenatal
yang tidak menguntungkan atau beberapa cedera selama kelahiran.
Ada yang karena sakit atau kecelakaan. Beberapa
nasional. Topik ini akan dibahas secara rinci dalam bab perkembangan
bahasa. Beberapa di antaranya adalah "hambatan bayangan"—cacat
imajiner. Anak-anak membayangkan bahwa mereka memiliki Cacat
dan, karena itu, diterima bahwa mereka tidak melakukan apa yang
tidak mereka inginkan.
Anak-anak menderita banyak cacat fisik, beberapa di antaranya
umum dan yang lainnya tidak begitu umum. Di antara cacat yang
dicatat adalah karies den
seperti, gangguan penglihatan dan pendengaran, cacat ortopedi,
gangguan sistem saraf pusat, penyakit jantung, gangguan bicara,
bibir sumbing, langit-langit mulut sumbing, tanda lahir tubuh atau
wajah, kelainan fisik (seperti jari saling bertautan, mata juling, punuk,
kelainan bentuk jari keenam atau telinga) dan bekas luka dan
kontraktur akibat luka bakar. Beberapa cacat ini dapat ditutupi dan
yang lainnya semakin memburuk (14,18, 33).

di antaranya, seperti gagap dan pengucapan yang tidak jelas, berasal

dari psikosomatis, mental atau emosional

131
PERKEMBANGAN FISIK
Machine Translated by Google
KOTAK 5-7
EFEK UMUM DARI
PENYAKIT
PERTUMBUHAN DAN
PERKEMBANGAN FISIK Penyakit jarang memiliki efek
permanen pada pertumbuhan; tetapi ketika mereka
berkepanjangan dan parah, mereka dapat menghentikan
pertumbuhannya, jika bertepatan dengan periode
perkembangan yang cepat. Sebagian besar penyakit
disertai dengan penurunan berat badan sementara.
EFEK PASCA PENYAKIT
Karena kurangnya aktivitas selama sakit, otot kehilangan
sebagian nadanya dan mudah lelah. Beberapa penyakit
memiliki efek permanen, seperti kerusakan jantung setelah
demam rematik.
EMOSIONALITAS YANG LEBIH
BESAR Penyakit sering mengganggu homeostasis.
Hal ini membuat anak mudah tersinggung dan lebih rentan
terhadap kecemasan dan amukan dari biasanya.
PERILAKU SOSIAL
Anak-anak yang terpisah dari kelompok sebaya selama
sakit berkepanjangan tidak mempelajari pola perilaku sosial
pada saat yang sama dengan teman sebayanya. Jika
mereka dimanjakan di rumah, mereka dapat
mengembangkan sikap tidak sehat tentang kepentingan
mereka sendiri.
PENGARUH CACAT FISIK Cara anak-anak bereaksi
terhadap cacat fisik mereka menentukan efek yang
akan terjadi pada penyesuaian pribadi dan sosial
mereka. Beberapa anak—relatif sedikit—mencoba
menutupi kekurangan mereka dengan meraih
kesuksesan di bidang yang tidak terpengaruh oleh
mereka. Misalnya, seorang anak lumpuh, yang tidak
dapat berpartisipasi dalam permainan dan olahraga
dengan teman sebayanya, mungkin mencoba
memenangkan tempat dalam kelompok, melalui
keberhasilan dalam permainan kartu atau bentuk
permainan menetap lainnya yang populer di kalangan teman sebayanya.
Sebagian besar anak yang cacat dalam beberapa
hal, karena cacat fisik, mengembangkan perasaan
tidak mampu dan rendah diri, dan banyak dari mereka
juga memiliki kompleks martir. Dampak cacat fisik
dirasakan di berbagai bidang. Kotak 5-8 menunjukkan
dan
BAB 5
PEMBATASAN AKTIVITAS Penyakit
dan periode pemulihan mengharuskan aktivitas dibatasi.
Ini membuat frustrasi anak-anak. Selain itu, jika mereka
merasa tidak aman tentang posisi mereka dalam kelompok
sebaya, mereka akan khawatir tentang dampak
ketidakhadiran mereka terhadap hubungan mereka dengan
teman sebayanya.
TUGAS SEKOLAH
Bahkan ketika anak-anak yang sakit menerima bantuan
dari orang tua dan guru, pekerjaan sekolah mereka sering
terhambat karena mereka tidak bersekolah. Ini mungkin
berkontribusi pada ketidaksukaan mereka terhadap sekolah.
KESULITAN PERILAKU Penyakit
seringkali merupakan titik awal untuk masalah penyesuaian
sosial seperti kesulitan makan dan masalah perilaku
lainnya. Banyak anak menjadi begitu terbiasa dengan
perhatian khusus sehingga mereka menjadi agresif dan
menuntut setelah sembuh. Hal ini akan mempengaruhi
hubungan mereka dengan peer group.
GANGGUAN KEPRIBADIAN Alergi,
asma, dan diabetes sangat merusak kepribadian, karena
sifatnya yang kronis. Mereka sering menyebabkan masalah
emosional dan ketergantungan. Bahkan penyakit sementara,
jika parah, dapat menyebabkan gangguan kepribadian.
menggambarkan yang paling umum dan serius dari mereka.
Meskipun sebagian besar anak menderita kerusakan
psikologis karena luka atau cacat fisik, tingkat
kerusakan psikologis bervariasi dan bergantung pada
sejumlah faktor, enam di antaranya sangat umum.
Pertama, tingkat keparahan cacat mempengaruhi
sikap anak terhadapnya. Semakin baik hal itu dapat
disembunyikan, semakin sedikit anak tersebut harus
meninjau citra tubuhnya dan semakin tidak merusak
secara psikologis baginya.
Kedua, waktu terjadinya cacat akan mempengaruhi
adaptasi anak terhadapnya.
Jika sudah ada saat lahir atau terjadi segera setelahnya,
anak akan beradaptasi lebih baik daripada jika terjadi
kemudian.
Ketiga, tingkat pembatasan aktivitas akan sangat
mempengaruhi efek itu
132
Machine Translated by Google
memiliki cacat pada anak. Misalnya, seorang anak yang buta
atau cacat akan lebih dibatasi daripada anak lain yang tuli
atau wajahnya cacat.
Keempat, jika orang merasa kasihan pada anak-anak yang
cacat fisik, mereka akan merasa kasihan pada diri mereka
sendiri dan mengembangkan kesyahidan. Di sisi lain, jika
orang menunjukkan simpati kepada mereka, seperti yang
biasanya terjadi ketika kecacatan sangat nyata, anak-anak
akan mengembangkan sikap yang lebih sehat dan lebih menerima.
Kelima, sikap anak terhadap kekurangannya akan
mempengaruhi pengaruh yang ditimbulkannya terhadap
dirinya. Sebagian besar anak mengakui dan menerima
kekurangannya, meskipun hampir semuanya berusaha
meyakinkan dirinya sendiri bahwa dirinya tidak berbeda dengan yang lain.
Banyak yang merasa bersalah tentang kecacatan mereka,
terutama jika itu adalah akibat dari memiliki
terlibat dalam kegiatan yang dilarang atau yang telah
diperingatkan.
Sebaliknya, sejauh mana anak-anak merasa bahwa
mereka berbeda dari orang lain mempengaruhi sikap mereka
terhadap diri mereka sendiri. Semakin mereka menyadari
bahwa mereka berbeda, semakin merugikan pengaruh
mereka secara psikologis.
Fakta bahwa hanya sedikit anak yang dapat beradaptasi
dengan kecacatannya dibuktikan dengan banyaknya orang
dewasa yang cacat dan tidak dapat menyesuaikan diri, yang
sebagian besar mengalami cedera saat masih anak-anak.
Dalam studi orang dewasa dengan cedera
fisik, mencari pekerjaan atau rehabilitasi, banyak ditemukan
memiliki masalah emosional yang dapat menghambat
keberhasilan pekerjaan mereka.
Seringkali masalah emosional mereka kembali ke masa kecil
mereka. Mereka juga melakukan adaptasi sosial yang buruk,
menghindari kegiatan di luar dan mendedikasikan waktunya
untuk membaca, menonton televisi dan kegiatan bersama
anggota keluarga (10,18,33).
Nutrisi buruk
Nutrisi yang buruk bisa disebabkan oleh kemiskinan; tetapi
lebih sering itu berasal dari kebiasaan makan yang buruk,
karena ketidaktahuan orang tua tentang apa yang dimaksud
dengan nutrisi yang baik, kesukaan dan ketidaksukaan
terhadap makanan yang dapat dimakan, sebagai akibat dari
pemberontakan terhadap pendidikan "piring bersih" otoriter
di masa kanak-kanak dan sering makan di antara waktu
makan utama, ketika mereka bersama teman sebayanya
atau menonton televisi. Stres emosional juga mencegah
anak-anak menerima nutrisi yang tepat, bahkan ketika pola
makan mereka lebih seimbang.
133
PERKEMBANGAN FISIK
KOTAK 5-8
BIDANG PENGARUH ATAS
CACAT FISIK
STATUS PERKEMBANGAN
Status perkembangan anak cacat fisik biasanya di bawah
normal secara fisik, karena semua anak cacat cenderung
overprotected, kehilangan kesempatan belajar dan tidak
merasa termotivasi untuk melakukan segala sesuatunya
sendiri.
PRESTASI SEKOLAH
Anak tunadaksa cenderung memiliki prestasi yang rendah
di sekolah. Misalnya, anak-anak dengan penglihatan yang
buruk mungkin tidak dapat melihat papan tulis atau papan
tulis dan mungkin kesulitan membaca cetakan di buku. Cacat
fisik juga mempengaruhi prestasi anak di sekolah secara
tidak langsung, membuat mereka merasa dikucilkan dari
kegiatan teman sekelasnya. Hal ini sering menimbulkan
ketidaksukaan terhadap sekolah dan kurangnya motivasi
untuk melakukan pekerjaan dengan baik.
KEMAMPUAN BERMAIN Sering kali,
cacat fisik menghalangi anak-anak memperoleh kemampuan
yang diperlukan untuk Bermain. Akibatnya, mereka terpaksa
bermain di semak-semak saat ingin bersama anak-anak lain.
Ini tidak hanya menghilangkan kontak sosial mereka, tetapi
juga membuat mereka merasa ditolak.
ADAPTASI SOSIAL
Karena anak-anak cacat fisik memiliki lebih sedikit kesempatan
untuk belajar bergaul dengan orang lain daripada anak-anak
normal, mereka cenderung tidak dapat menyesuaikan diri
secara sosial dan berperilaku kurang dapat diterima secara
sosial daripada mereka yang tidak cacat.
Banyak anak cacat fisik dikutuk untuk isolasi sosial. Mereka
biasanya diabaikan, bukannya tidak disukai.
POLA KEPRIBADIAN Tidak
jarang anak cacat fisik mengembangkan pola kepribadian
yang kurang baik. Mereka cenderung menarik diri dan
antisosial dan mengembangkan kompleks inferioritas dan
martir. Hal ini menyebabkan yapes menjadi agresif dan
impulsif, yang merupakan dua karakteristik yang memiliki
efek yang lebih tidak menguntungkan pada kepribadian
mereka.
MASALAH PENYESUAIAN
Anak-anak dengan cacat fisik menghadapi masalah
penyesuaian karakteristik usia dan tingkat perkembangan
mereka, selain pujian dari cacat mereka. Dengan demikian,
mereka cenderung kurang beradaptasi dibandingkan anak-
anak lain pada usia yang sama.
Machine Translated by Google
KOTAK 5-9
PENGARUH GIZI BURUK
KONSTITUSI TUBUH Nutrisi
yang buruk dapat menghambat pertumbuhan tinggi badan
dan menghasilkan tipe tubuh endomorph atau ectomorph.
Semakin buruk nutrisinya, semakin jelas tipe tubuhnya.
TINGKAT ENERGI
Anak-anak dengan gizi buruk yang parah dan berkepanjangan
cenderung acuh tak acuh dan apatis, lebih memilih permainan
yang tidak banyak bergerak daripada permainan aktif yang
diinginkan oleh anak-anak yang sehat. Kecenderungan ini terlihat
pada masa pubertas, ketika malnutrisi sering menyebabkan anemia.
KESEHATAN Anak-anak yang kekurangan gizi lebih rentan
terhadap segala jenis penyakit di masa kanak-kanak daripada
anak-anak yang bergizi baik.
EMOSIONALITAS YANG
MENINGKAT Meskipun peningkatan emosionalitas, atau
emosi yang lebih besar dari normal untuk usia atau tingkat
perkembangan mereka, mungkin berasal dari lingkungan, hal
itu mungkin juga disebabkan atau diperburuk oleh gizi buruk.
KEPRIBADIAN
Anak dengan malnutrisi cenderung merasa tertekan, mudah
tersinggung, tidak dapat diandalkan, dan tidak dapat diprediksi.
KECERDASAN
Jika gizi buruk terjadi pada tahun-tahun pertama kehidupan,
maka akan mempengaruhi perkembangan sel-sel otak dan
menurunkan kemampuan intelektual anak. Jika itu terjadi
nanti, itu akan mempengaruhi kemampuan belajar Anda.
PENAMPILAN Seorang anak yang kekurangan gizi tampak
tidak sehat. Kulit tampak seperti krim, mata kurang berkilau,
daging meregang atau lembek, bahu membulat, kaki
cenderung bengkok, gigi membusuk, gusi tampak abu-abu,
dan mungkin terdapat endapan nanah.
Nutrisi yang buruk sangat serius selama tahun-tahun
pertama kehidupan, ketika sel-sel otak sedang berkembang.
Akibat buruk
nutrisi saat ini, Anda dapat merusak secara permanen
134
BAB 5
fungsi otak pikiran (12,75,87). Coursin mencatat: "Nutrisi
yang buruk dapat menghasilkan gangguan struktural dan
metabolisme pada sistem saraf pusat, yang dapat membatasi
kemampuan dan kinerjanya (16).
Ada bukti bahwa ada korelasi antara tinggi bayi dan
dewasa. Bayi yang mengalami malnutrisi, yang menghambat
pertumbuhannya, akan menjadi orang dewasa yang lebih
pendek daripada seharusnya jika nutrisinya lebih baik
selama periode kritis pertumbuhan ini (52). Bahkan ketika
pola makan membaik, seiring bertambahnya usia anak-
anak, mereka masih cenderung tertinggal dari standar tinggi
badan.
ra. Hal yang sama dapat dikatakan dalam hal perkembangan
intelektual (54).
PENGARUH GIZI BURUK Menurut tradisi, anak gemuk
diberi gizi baik dan karenanya "sehat", sedangkan anak
kurus gizinya buruk dan karenanya "tidak sehat". Saat ini,
bukti medis menunjukkan bahwa tidak satu pun dari
kepercayaan ini yang benar. Anak gemuk dan kurus
menderita gizi buruk dan tidak ada yang sehat (16, 18, 75).
Ilmu kedokteran juga telah menunjukkan bagaimana
malnutrisi mempengaruhi anak-anak dan seberapa luas
pengaruhnya. Beberapa dampak paling penting dari
kekurangan gizi pada masa kanak-kanak tercantum dalam
Kotak 5-9.
Efek malnutrisi tidak hanya merusak perkembangan
individu selama masa kanak-kanak, tetapi ada juga bukti
bahwa efek merugikan ini bertahan hingga dewasa. Anak-
anak yang kelebihan berat badan karena makan berlebihan
dan pola makan yang tidak seimbang dengan kelebihan
karbohidrat cenderung mengalami diabetes, tekanan darah
tinggi, dan penyakit jantung saat mereka besar nanti. Selain
itu, mereka sering merasa tertekan dan tidak bahagia, yang
berdampak buruk pada pola kepribadian mereka (52,87,
89).
gangguan homeostatis
Homeostasis tubuh dapat terganggu karena kondisi fisik
atau psikologis yang kurang baik. Gangguan kelenjar yang
biasanya terjadi pada usia dan perkembangan dan
pertumbuhan fisik yang cepat, hampir terjadi pada masa
pubertas.
Machine Translated by Google

Gangguan ini bertahan sampai pertumbuhan berkurang.
Penyakit apa pun , bahkan ringan dan sementara,
juga dapat mengganggu homeostasis.
Penyakit yang berkepanjangan dan parah akan sangat
merugikan dan akan membutuhkan masa pemulihan
yang lama sebelum homeostasis normal pulih.
Penyebab psikologis terutama berasal dari emosi.
Emosi apa pun, betapapun sementara dan ringan, akan
membuat homeostasis tidak seimbang, karena
perubahan kelenjar yang menyertainya. Emosi yang
berkepanjangan dan terus-menerus, seperti dalam
kasus stres, disertai dengan kelainan kelenjar yang
sangat merusak homeostasis.
Banyak anak, seperti yang akan saya tunjukkan di
bab perkembangan emosi, mengalami stres yang
kurang lebih konstan, karena mereka hidup di lingkungan
di mana ada tekanan berlebihan untuk menanggapi
norma atau harapan orang dewasa, karena mereka
bergaul terus-menerus gugup, orang yang tegang dan
emosional atau karena mereka terus-menerus dicegah
melakukan apa yang mereka inginkan. Pendidikan
otoriter juga menjadi penyebab ketegangan
untuk anak-anak (14,18,24,26).
PENGARUH GANGGUAN TERHADAP
HOMEOSTASIS Ketika homeostasis terganggu, pola
normal pertumbuhan dan perkembangan fisik terganggu,
yang mempengaruhi pola perilaku normal. Meskipun
gangguan homeostasis sesekali akan memiliki sedikit
efek pada pertumbuhan, gangguan yang berkelanjutan,
seperti stres, akan menunda pertumbuhan dan awal
pubertas (50).
Akibatnya, mereka bekerja di sekolah di bawah
kapasitasnya. Dalam permainan dan olahraga dengan
teman sebayanya, anak-anak ini canggung dan tidak
terkoordinasi dengan baik karena ketegangan saraf
mereka. Akibatnya, mereka membuat penyesuaian
pribadi dan sosial dan ini mempengaruhi tingkat
penerimaan sosial yang mereka peroleh. Banyak anak
yang ditolak atau diabaikan oleh teman sebayanya
mengalami efek gangguan homeostasis yang
diekspresikan dalam pola perilaku yang membuat orang lain kesal (79
kecelakaan
Beberapa kecelakaan kecil — luka, memar, dan jatuh
— sementara yang lain lebih serius dan efeknya
bertahan lama. Jenis yang paling umum ditunjukkan
pada Gambar 5-9.
Gambar 5-9. Cedera kecelakaan paling serius, pada
berbagai usia, berdasarkan survei nasional terhadap anak-
anak Amerika (Diadaptasi dari J. Roberts: Pemeriksaan
dan penemuan riwayat kesehatan di antara anak-anak dan
remaja. Administrasi Sumber Daya Kesehatan, Pusat
Statistik Kesehatan Nasional, 1973. Digunakan dengan
izin .

Demikian pula, gangguan pada homeostasis merusak

tingkat tekanan darah anak. Jika level ini terus-menerus
di atas normal, anak akan menjadi gugup, mudah
tersinggung, dan tegang. Ini mempengaruhi pola makan,
tidur, dan kontrol organ pembuangan. Misalnya, ketika
pola makan dan tidur terganggu, anak akan menjadi
kelebihan berat badan atau kegemukan, dan ketika
kontrol organ eliminasi terganggu, kemungkinan terjadi
enuresis (7,66,78).

Gangguan homeostasis mengakibatkan koordinasi

gerakan yang buruk, kecanggungan, mudah teralihkan,
dan kecenderungan hiperaktif. Dalam kondisi ini, anak
tidak dapat berkonsentrasi pada apa yang mereka
lakukan dan akibatnya,

135
PERKEMBANGAN FISIK
Machine Translated by Google
kecelakaan yang sering terjadi pada anak usia sekolah
lar, berdasarkan survei nasional.
Perhatikan peningkatan pesat dalam jumlah kecelakaan serius,
khususnya patah tulang, saat anak-anak mendekati masa remaja.
Gambar 5-10 menunjukkan bagian-bagian tubuh yang paling sering
terluka akibat kecelakaan pada masa kanak-kanak.
Studi tentang kecelakaan masa kecil telah kembali
terselubung bahwa ada banyak kondisi yang berkontribusi pada
mereka (35,70,76,91). Kondisi yang berkontribusi terhadap kecelakaan
anak tercantum dalam kotak 5-10 dan dijelaskan secara singkat.
Dengan cara yang sama bahwa beberapa anak rawan penyakit,
yang lain rawan kecelakaan, dalam arti bahwa mereka mengalami
lebih banyak kecelakaan untuk usia atau tingkat perkembangan
mereka. Ada banyak kondisi yang berkontribusi terhadap
kecenderungan kecelakaan. Diantaranya, yang paling umum adalah
skala
Gambar 5-10. Bagian tubuh yang paling sering cedera per 1.000
kecelakaan non-fatal yang melibatkan anak-anak yang dilaporkan ke
Biro Kesehatan Anak, Kota New York. Dalam banyak kasus, lebih
dari satu bagian tubuh terluka dalam kecelakaan yang sama
(Diadaptasi dari H. Jacobziner's Accidents - a major child health
problem. Journal of Pediatrics, 1955, 46, 419-436. Digunakan dengan
izin).
136
BAB 5
kurangnya pengawasan, pola asuh permisif yang tidak menetapkan
aturan dan membiarkan anak melakukan apa yang mereka inginkan,
kecanggungan karena koordinasi motorik yang buruk, hiperaktif yang
mendorong anak melakukan sesuatu secara impulsif, tanpa
memikirkan konsekuensinya, kurangnya kontrol emosi, yang tidak
hanya mendorong anak-anak untuk bertindak secara impulsif, tetapi
juga mencegah mereka untuk memikirkan konsekuensi dari tindakan
mereka yang mereka putuskan untuk dilakukan secara impulsif, dan
pemberontakan terhadap disiplin otoriter atau perlindungan
berlebihan dari orang tua.
DAMPAK KECELAKAAN Kecelakaan menyebabkan kerusakan fisik
dan psikis, bahkan kecelakaan kecil dapat meninggalkan bekas luka
fisik. Misalnya, luka kecil di wajah dapat meninggalkan bekas luka
yang akan membuat anak sangat sadar diri saat mereka mencapai
usia remaja. Kecelakaan yang paling serius dapat melukai anak
seumur hidupnya dan menyebabkan kematiannya.
Meskipun banyak kecelakaan tidak meninggalkan bekas luka fisik,
semuanya memiliki bekas luka psikologis.
Selain itu, yang terakhir cenderung lebih jauh jangkauannya dan lebih
gigih daripada yang fisik.
Bahkan kecelakaan kecil pun menjadi penyebab masalah bagi
anak-anak. Mereka takut orang-orang akan menganggap mereka
kikuk atau ceroboh dan takut sering diejek atau dimarahi setelah
kecelakaan. Selain itu, mereka takut akan kemungkinan terulangnya.
Ini mengintimidasi mereka, membuat mereka merasa tidak aman dan
bertanya-tanya apakah mereka melakukan kesalahan, terutama
ketika kecelakaan mereka lebih sering daripada saudara dan teman
sebayanya. Perasaan ini cenderung membuat anak terlalu berhati-
hati dan takut mengambil risiko atau menghadapi situasi baru. Seiring
waktu, perasaan ini dapat menyebabkan kecemasan umum yang
akan membuat mereka malu, menarik diri, dan tidak ingin unggul
dalam situasi apa pun yang melibatkan orang baru dan tugas baru.
Jika kecelakaan terjadi ketika anak-anak melakukan sesuatu yang
telah diperingatkan untuk tidak dilakukan atau dilarang untuk
dilakukan, perasaan bersalah, bersama dengan luka psikologis
lainnya, mengintensifkan sikap mereka yang sudah tidak
menyenangkan.
Sikap orang-orang penting, terutama orang tua dan teman sebaya,
akan menentukan sejauh mana kecelakaan akan menyebabkan
kerusakan psikologis. Misalnya, jika orang tua menunjukkan simpati
dan berusaha meyakinkan anak yang mengalami kecelakaan bahwa
itu bukan salah mereka, mereka memang salah
Machine Translated by Google
KOTAK 5-10
KONDISI YANG BERKONTRIBUSI TERHADAP ACCI
GIGI DI MASA KECIL
USIA
Hampir dua pertiga dari semua kecelakaan masa kecil terjadi
sebelum usia sembilan tahun.
Anak usia dua dan tiga tahun adalah yang paling rentan, diikuti
oleh anak usia lima dan enam tahun. Usia lima hingga empat
belas tahun adalah yang paling berbahaya untuk kecelakaan
fatal.
JENIS
KELAMIN Anak laki-laki dari segala usia mengalami lebih banyak
kecelakaan daripada anak perempuan dan tren ini meningkat seiring
bertambahnya usia. Empat dari sepuluh anak laki-laki menderita
beberapa jenis cedera yang tidak disengaja dibandingkan dengan dua
dari sepuluh anak perempuan. Antara usia sepuluh dan empat belas
tahun, anak laki-laki mengalami kecelakaan tiga kali lebih banyak
daripada anak perempuan.
KEPRIBADIAN
Anak-anak yang cerdas, waspada, dan berani memiliki lebih
banyak kecelakaan daripada anak-anak yang cerdas, kurang ingin tahu.
Anak-anak yang kesal karena frustrasi dengan disiplin yang ketat
atau karena merasa diperlakukan tidak adil oleh orang tua, guru,
atau teman sebayanya, sangat rentan terhadap kecelakaan.
Anak-anak dengan perasaan tidak mampu, karena bentuk tubuh
mereka yang tidak sesuai dengan jenis kelamin mereka, sering
mencoba mengimbangi perasaan ini dengan menjadi berani,
yang membuat mereka rentan terhadap kecelakaan.
akan menghindari penghinaan karena merasa bahwa
mereka memiliki beberapa kekurangan. Sebaliknya, jika
orang tua menekankan hal negatif dari tindakan yang
menyebabkan kecelakaan dan ketidaknyamanan serta
biaya yang ditimbulkannya, hal itu akan meningkatkan
perasaan bersalah dan malu anak, serta luka psikologis
yang akan meninggalkan anak. kecelakaan.
konstitusi tubuh yang menyimpang
Anak-anak mungkin menyimpang dari teman sebayanya
dalam bentuk tubuh, lebih tinggi atau lebih pendek, lebih
kurus atau lebih gemuk, atau kurang pantas secara
seksual. Ketika penyimpangan ini kecil, mereka tidak
akan terlihat jelas bagi orang lain. Akibatnya, mereka
akan memiliki sedikit pengaruh pada
PERKEMBANGAN FISIK
POSISI ORDINAL Anak
sulung cenderung mengalami lebih sedikit kecelakaan daripada
saudara kandungnya, karena mereka menerima lebih banyak
pengawasan, karena mereka dilatih untuk lebih berhati-hati, dan
karena mereka cenderung kurang percaya diri sehingga sedikit
pemalu.
WAKTU HARI
Di antara semua anak, lebih banyak kecelakaan terjadi pada
sore dan malam hari dibandingkan pada pagi hari. Waktu paling
berbahaya bagi anak kecil adalah dari pukul tiga sampai enam
sore, ketika ibunya sibuk dan tidak dapat mengawasi mereka
dengan hati-hati dan mereka sendiri lelah, tidak bahagia, dan
kesal. Anak-anak yang lebih besar memiliki jam-jam bahaya
terbesar, dari pukul tujuh hingga delapan malam.
HARI DALAM MINGGU
Hari-hari paling berbahaya untuk kecelakaan anak adalah Kamis
hingga Sabtu. Hari teraman adalah hari Minggu, saat orang
dewasa memiliki lebih banyak waktu luang untuk mengawasi si
kecil.
KONDISI CUACA Kecelakaan anak
meningkat saat cuaca hujan dan badai. Misalnya, di musim
dingin, anak-anak yang tinggal di rumah merasa bosan. Jika
kebosanan ini berujung pada kesibukan, kecelakaan akan
sering terjadi.
TEMPAT
Anak-anak yang lebih besar mengalami lebih banyak kecelakaan di luar
rumah, sedangkan anak-anak yang lebih muda mengalaminya di rumah
dan di halaman belakang.
penilaian orang lain tentang anak-anak itu atau cara
mereka diperlakukan.
Di sisi lain, penyimpangan penting menjadi nyata.
Akibatnya, mereka berisiko bagi adaptasi pribadi dan
sosial anak-anak.
Misalnya, ketika anak di bawah usia enam tahun 20%
atau lebih di atas berat badan Ideal untuk usia mereka
dan ketika di bawah enam tahun di atas 30% atau lebih
di atas Berat Ideal untuk usia mereka, anak menonjol
dan dianggap "obesitas" ( 64).
Penyimpangan dalam konstitusi tubuh sangat umum
terjadi pada masa pubertas, dengan perbedaan usia
kematangan seksual. Oleh
Misalnya, anak-anak yang tumbuh lebih awal tidak hanya
lebih tua dari rata-rata anak-anak yang tumbuh dewasa
pada usia yang sama, tetapi tubuh mereka lebih mirip
137
Machine Translated by Google
orang dewasa daripada anak-anak lainnya. Hal ini
membuat mereka dengan pematangan awal menonjol
di antara rekan-rekan mereka.
EFEK DARI KONSTITUSI
KONSTITUSI TUBUH YANG MENYIMPANG Ada dua
kondisi di mana konstitusi tubuh yang menyimpang
menjadi risiko psikologis. Pertama , anak-anak perlu
memahami bahwa tubuh mereka berbeda dengan
teman sebayanya . Selama tahun-tahun prasekolah,
sebagian besar anak menyadari bahwa tinggi dan berat
badan mereka berbeda dari teman sebayanya; tetapi
pemahaman penyimpangan dari kecukupan seksual
biasanya tidak terjadi sampai tahun sekolah dasar
dimulai.Misalnya, anak-anak yang memiliki
kecenderungan yang meningkat terhadap bentuk tubuh
ektomorfik atau endomorfik mulai membandingkan
tubuh dengan anak-anak mesomorfik yang dikagumi
oleh teman sebayanya. Kemudian, mereka menyadari
bahwa tubuh mereka tidak cocok dengan pola yang
sangat dikagumi itu.
Kedua , sebelum konstitusi tubuh yang menyimpang
dapat menjadi bahaya psikologis, anak-anak harus
disadarkan, dari komentar yang dibuat oleh orang lain,
julukan yang diberikan kepada mereka oleh orang lain,
atau perlakuan yang diterima oleh orang lain, bahwa
sikap sosial terhadap mereka tidak baik. Misalnya,
anak-anak yang kelebihan berat badan menangkap
sikap sosial yang tidak menyenangkan ketika mereka
dipanggil "gemuk" atau "gemuk".
Ketika teman sebaya membuat komentar yang
meremehkan, seperti "Kamu terlalu gemuk untuk lari,"
atau ketika orang tua terus-menerus mengkritik mereka
karena makan apa pun yang akan menambah berat
badan, mereka sangat sadar akan sikap sosial yang
tidak baik.
Kotak 5-11 mencantumkan beberapa cara umum di
mana anak-anak dengan konstitusi tubuh yang
menyimpang dilaporkan bereaksi terhadap orang lain
dan bagaimana perilaku mereka dipengaruhi oleh
bentuk tubuh mereka (20, 41, 47, 49, 64, 77). Tentu
saja, tidak semua anak bereaksi dengan cara yang
sama; meskipun ada beberapa yang lolos dari
beberapa pola perilaku yang disertakan di dalam kotak.
Kejelekan
Setelah dua tahun pertama kehidupan, ada
kecenderungan anak kehilangan daya tariknya.
138
BAB 5
seperti bayi dan semakin jelek. Tren ini mencapai
puncaknya saat masa kanak-kanak mendekati akhir
dan perubahan pubertas mulai terjadi.
Dengan cara yang sama tidak adil untuk menilai
anak-anak dengan standar orang dewasa, juga tidak
adil untuk menilai daya tarik mereka dengan standar
kecantikan orang dewasa. Namun, hal ini sering
dilakukan. Akibatnya, anak-anak dianggap "tidak
menarik".
Ada ciri-ciri penampilan tertentu, normal untuk tingkat
perkembangan atau usia anak, yang tidak sesuai
dengan standar orang dewasa. Akibatnya, penilaian
yang diungkapkan tentang penampilan anak kurang
baik.
Misalnya, semua anak memiliki disproporsi wajah,
karena bibir yang terlalu kecil dan miring, mata yang
terlalu besar, dan hidung yang kecil dan remuk.Gigi
susu berangsur-angsur digantikan oleh gigi permanen,
gigi kecil tetap berada di samping gigi.besar dan
seringkali terdapat celah tanpa gigi sama sekali. Mereka
juga memiliki tubuh berbentuk kantung, dengan lengan
dan kaki seperti laba-laba, serta rambut yang sering
kali sulit diatur dan berminyak, terutama saat anak
mendekati pubertas. Semua kondisi ini normal dan
kurang lebih universal, meskipun berbeda dalam
tingkat intensitas keburukannya.
Kondisi utama yang menyebabkan keburukan di
masa kanak-kanak adalah kurangnya sarana yang
digunakan oleh remaja dan orang dewasa untuk
menutupi ciri fisik yang tidak menarik dan memperbaiki
penampilan mereka. Tiga sumber penyembunyian
terpenting yang digunakan oleh remaja dan orang
dewasa adalah pakaian, gaya rambut, dan produk kecantikan.
Alih-alih ingin memakai pakaian yang mempercantik
penampilannya, anak-anak ingin berpakaian dengan
warna dan gaya favoritnya seperti teman-temannya, baik
cocok atau tidak. Misalnya, anak laki-laki berambut merah
mungkin bersikeras untuk memakai sweter atau jaket
merah karena dia "suka merah" dan menganggap warna
itu sesuai dengan jenis kelaminnya. Seorang gadis
mungkin bersikeras mengenakan gaun yang pas karena
teman-temannya menyukainya. Ini bisa membuat tubuh
kekar Anda tampak lebih gemuk dari sebenarnya; tetapi
itu memberinya kepuasan mengetahui bahwa pakaiannya
sama seperti pakaian teman-temannya.
Juga, ada masalah pakaian warisan. Kebanyakan
orang tua membeli pakaian yang mereka harapkan
akan meningkatkan daya tarik anak-anak mereka.
Namun, ketika pakaian itu diwariskan ke anak berikutnya
Machine Translated by Google
keluarga, mereka mungkin benar-benar salah dalam hal
warna dan gaya untuk makhluk itu, akibatnya, mereka
KOTAK 5-11
berkontribusi pada ketidaktertarikan pemakainya.
Cepat atau lambat, sebagian besar remaja dan orang
dewasa menemukan bahwa gaya dapat memberikan
keajaiban dalam meningkatkan fitur wajah mereka. Akibatnya,
mereka mempersonalisasikan gaya rambut mereka,
sementara pada saat yang sama berusaha menyesuaikan
diri dengan mode yang berlaku. Dengan cara yang sama
seperti anak-anak ingin pakaian mereka semirip mungkin
dengan teman sebayanya, mereka bersikeras untuk
memakai rambut mereka sama dengan teman sebayanya,
apakah gaya rambutnya cocok atau tidak.
Beberapa gadis menggunakan alat bantu kecantikan
untuk menyembunyikan fitur mereka yang tidak menarik
atau meningkatkan fitur bagus mereka. Misalnya, jarang
sekali anak perempuan menggunakan lipstik untuk
mempercantik warnanya dan lebih sedikit lagi yang
menggunakan bilas rambut untuk mempercantik warna
rambutnya atau memiliki perm yang mempercantik rambut
lurus, kusut, dan gigih sejak kecil.
PENGARUH JELEK Seperti halnya pada tubuh yang
menyimpang, kejelekan tidak menjadi risiko bagi penyesuaian
pribadi dan sosial anak, selama mereka tidak menyadari
bahwa orang menganggap mereka jelek dan memiliki sikap
yang tidak baik terhadap mereka karena kurangnya daya
tarik. . Karena sebagian besar teman sebaya mereka juga
jelek, sikap tidak menyenangkan lebih banyak datang dari
orang dewasa daripada dari
rekan-rekan mereka.
Pemahaman bahwa daya tarik adalah aset dan bahwa
kejelekan bisa dan sering kali merupakan cacat muncul di
tahun-tahun prasekolah. Seperti yang dikatakan oleh seorang
anak laki-laki seusia itu, "Orang-orang lebih menyukai Anda
jika Anda cantik," sementara yang lain mengamati, "Mereka
lebih baik kepada orang-orang cantik" (20).
Sifat berbahaya dari kejelekan telah terungkap melalui
penelitian tentang pengaruhnya terhadap penyesuaian
pribadi dan sosial anak-anak dan oleh pengaruh yang
menguntungkan dari ketertarikan pada penyesuaian ini.
Beberapa hasil penelitian ini akan menunjukkan bagaimana
daya tarik dan keburukan mempengaruhi anak-anak.
Pertama - tama, daya tarik memengaruhi kesan pertama
dengan baik. Seorang anak yang menarik membuat kesan
awal yang lebih baik pada orang lain daripada yang tidak
menarik, yang memfasilitasi penerimaan mereka (22).
139
PERKEMBANGAN FISIK
EFEK UMUM KONSTITUSI
BADAN MENYINGKIR
Kelebihan berat badan atau kekurangan berat badan memengaruhi kinerja
anak-anak dalam permainan dan ini memengaruhi penerimaan mereka
oleh teman sebayanya.
Anak-anak yang lebih tinggi atau lebih gemuk dari teman
sebayanya cenderung canggung dalam bergerak. Ini
membuat mereka mencolok dan sadar diri.
Perubahan bentuk tubuh, terutama yang terlalu gemuk atau
kurus, membuat anak rentan terhadap penyakit yang lebih
sering, serius, dan menetap, seperti diabetes, tekanan
darah tinggi, dan penyakit jantung, daripada saat bentuk
tubuh mendekati normal. Penyakit yang sering merusak
hubungan sosial anak-anak.
Sikap sosial yang tidak menguntungkan terhadap tubuh mereka
Ini merugikan konsep diri anak-anak. Mereka juga
membenci mereka yang sikapnya tidak menyenangkan,
dan ini mengarah pada pola perilaku antisosial, seperti
pemberontakan terhadap orang tua dan kurangnya kerja
sama dengan teman sebaya.
Tubuh yang menyimpang merupakan penghalang
penerimaan sosial. Semakin menyimpang anak, semakin
sulit bagi mereka untuk mencapai penerimaan kelompok
sosial.
Anak dengan konstitusi tubuh yang menyimpang dari norma
cenderung memiliki prestasi yang rendah di sekolah.
Mereka menganggap sekolah sebagai tempat bermusuhan
dan penolakan, karena perlakuan yang mereka terima di
sana, yang membatasi motivasi mereka agar prestasi
mereka sesuai dengan kapasitas mereka yang sebenarnya.
Untuk menghindari sikap sosial yang kurang baik, anak
dengan kelainan bentuk tubuh sering bolos sekolah dan
kemudian putus sekolah. Mereka yang dewasa awal dan
merasa mencolok karena tubuhnya yang lebih tua atau lebih
dewasa berkontribusi banyak terhadap angka putus sekolah
di SMP dan SMA.
Perilaku antisosial sangat umum terjadi pada anak-anak
dengan tubuh menyimpang. Misalnya, mereka yang
bertubuh pendek dan gemuk cenderung lebih impulsif dan
riuh daripada mereka yang bertubuh mesomorfik,
sedangkan gadis jangkung dan kurus dapat mengungkapkan
kecemasan mereka tentang kecukupan seksual mereka
melalui perilaku agresif dan memberontak.
Kedua , meski keburukan mungkin bukan penghalang
utama hubungan
Machine Translated by Google
dengan teman sebaya maupun dengan orang dewasa, daya tarik
adalah keuntungan. Clifford dan Walster mencatat: "Anak laki-laki
yang menarik memiliki
pemotongan penting atas mereka yang tidak" (13).
Ketiga , anak yang berpenampilan menarik cenderung memiliki
apresiasi yang lebih tinggi terhadap orang lain dan temannya
dibandingkan dengan anak yang jelek. Popularitas mendorong
anak-anak untuk berusaha memperbaiki penampilannya,
sementara isolasi sosial mendorong pengabaian (22,41).
Keempat , keburukan membuat seorang anak kurang menarik
bagi orang lain . Akibatnya, orang cenderung lebih kritis dan
kurang toleran terhadap perilaku anak jelek daripada perilaku
serupa dari anak yang lebih menarik (25,45). Berscheid et al
berkomentar, "Kami memperlakukan orang cantik berbeda dari
orang jelek, dan menyangkal kebenaran ini tidak akan membuat
penampilan seseorang menjadi kurang penting" (8).
Kelima , beberapa guru memiliki kecenderungan untuk berpikir
bahwa anak-anak yang jelek kurang cerdas dan cakap
dibandingkan anak-anak yang menarik . Akibatnya, anak jelek
harus bekerja lebih keras daripada anak menarik untuk
mendapatkan nilai yang menunjukkan kemampuannya yang
sebenarnya (1,13,68).
Keenam , anak-anak jelek membenci perlakuan yang mereka
terima dari orang lain, terutama orang dewasa, yang berdampak
tidak baik pada kepribadian mereka . Mereka merasa tidak
dicintai, tidak diinginkan dan ditolak, yang menjadi panggung bagi
kompleks martir (21,60).
Ketujuh , kebencian terhadap perlakuan mereka mendorong
mereka untuk berperilaku antisosial .
Ini sering mengarah pada perkembangan perilaku bermasalah
(1).
Kedelapan , jika anak-anak merasa bahwa gurunya kurang
disukai terhadap mereka daripada terhadap teman sekelasnya
yang lebih tampan, mereka akan sadar
Poin utama dari bab ini
1 Penting untuk mengetahui bagaimana anak berkembang
secara fisik karena perkembangan fisik mempengaruhi perilaku
anak secara langsung dengan menentukan apa yang dapat
mereka lakukan dan secara tidak langsung dengan
mempengaruhi sikap mereka terhadap orang lain, dan diri
mereka sendiri, yang mempengaruhi jenis adaptasi pribadi dan
sosial yang mereka buat.
2 Selama tahun-tahun tumbuh, ada empat siklus, dua di
antaranya ditandai dengan pertumbuhan dan perkembangan
yang lambat dan dua dengan
140
BAB 9
tidak menyukai sekolah dan akan cenderung memiliki prestasi
yang rendah (1).
Karena efek menguntungkan dari daya tarik dan efek buruk
dari keburukan, seperti yang ditunjukkan dalam penelitian
sebelumnya, Mathes dan Kahn berkomentar tentang pentingnya
daya tarik di masa kanak-kanak, yang patut dipertimbangkan
secara serius. Menurut itu (56).
Dalam pertukaran sosial, daya tarik fisik merupakan
keunggulan positif yang dapat digunakan untuk memperoleh
berbagai hasil yang diinginkan bagi pemiliknya.
Salah satu hasil yang paling sering diperoleh adalah
kesukaan terhadap orang lain. Orang yang menarik merasa
lebih mudah untuk menjadi teman...dan menerima lebih
banyak penilaian positif dari orang lain...dan lebih banyak
empati...daripada orang yang tidak menarik...Sebagai hasil
dari banyak konsekuensi yang pantas bagi orang yang
menarik, tampaknya mereka lebih bahagia dan menyesuaikan
diri lebih baik daripada yang jelek. Kemungkinan juga bahwa
kesukaan orang lain tercermin dalam harga diri yang lebih
tinggi.
Sebaliknya, keseriusan keburukan ditekankan oleh Krebs
dan Adinolfi (42), sebagai berikut:
Aspek paling tragis dari efek ketidakmenarikkan adalah
potensinya untuk memulai serangkaian reaksi sirkular.
Kurangnya daya tarik fisik menyebabkan atribusi sifat yang
tidak menguntungkan yang menyebabkan isolasi sosial.
Yang terakhir mempertahankan kesan awal, mengurangi
kemungkinan paparan informasi yang lebih disukai, dan
mengabadikannya, dengan menghilangkan umpan balik
yang diperlukan orang yang secara fisik tidak menarik untuk
mengembangkan kepribadian yang efektif secara sosial.
pertumbuhan dan perkembangan yang cepat. Siklus pertumbuhan
memengaruhi kesulitan adaptasi, tingkat energi, pemeliharaan
homeostasis, dan tingkat kecanggungan.
3 Ukuran tubuh, sebagian dikendalikan oleh keturunan dan
sebagian oleh kondisi lingkungan sebelum dan sesudah lahir,
diukur dalam tinggi dan berat badan, yang mengikuti pola yang
dapat diprediksi.
4 Pentingnya ukuran tubuh secara psikologis berasal dari
cara orang lain bereaksi terhadapnya—orang dewasa maupun
teman sebaya.
5 Karena tidak semua bagian tubuh tumbuh
Machine Translated by Google

pada tingkat yang sama, proporsi tubuh tidak mencapai intelektual

tingkat kedewasaannya sampai tubuh menyelesaikan
pertumbuhannya, pada masa remaja awal. Disproporsi
tubuh memiliki konsekuensi seperti kecanggungan,
ketidakmenarikan, penilaian tentang posisi kedewasaan,
kepedulian terhadap disproporsi, dan sikap yang
menyenangkan dan tidak menyenangkan terhadap
anak-anak.
6 Ketika proporsi tubuh berubah, tubuh anak-anak
mulai mengambil karakteristik jenis endomorfik,
ektomorfik, dan mesomorfik.
7 Perkembangan tulang penting secara psikologis,
karena pengerasan mempengaruhi tingkat keparahan
kecelakaan termasuk patah tulang dan daya tarik
bentuk kepala anak.
8 Rasio lemak terhadap otot secara langsung
memengaruhi kualitas perilaku anak dan, secara tidak
langsung, reaksi mereka terhadap tubuh mereka.
9 Ada lima fakta penting secara psikologis tentang
gigi: memiliki efek pada emosi, dapat mengganggu
keseimbangan tubuh, berfungsi sebagai tanda
kedewasaan, dan memengaruhi ucapan dan penampilan
anak-anak.
10 Pertumbuhan dan perkembangan sistem saraf
memiliki efek utama pada proporsi tubuh anak,
penampilan mereka, tingkat ketidakberdayaan yang
mereka alami, dan kemampuan mereka untuk berinteraksi.
11 Perubahan pubertas, yang terjadi menjelang akhir
masa kanak-kanak dan membutuhkan waktu sekitar
empat tahun untuk menyelesaikannya, meliputi
perubahan ukuran dan proporsi, serta perkembangan
ciri-ciri seksual primer dan sekunder.
12 Perubahan pubertas menyebabkan perubahan
perilaku dan kekhawatiran tentang kenormalan dan
kesesuaian seksual, yang seringkali hanya memiliki
efek sementara, sementara yang lain bertahan.
13 Karena risiko terhadap perkembangan fisik memiliki
efek psikologis dan fisik, pentingnya mereka untuk
adaptasi pribadi dan sosial anak-anak telah
menyebabkan penelitian ilmiah yang luas untuk
menentukan apa efek ini dan apakah bersifat
sementara atau terus-menerus.
14 Di antara banyak risiko perkembangan fisik, yang
diketahui paling umum adalah kematian, penyakit,
cacat fisik, kekurangan gizi, gangguan homeostatis,
kecelakaan, kelainan bentuk tubuh, dan ayah yang
jelek.
15 Signifikansi psikologis dari risiko dalam
perkembangan fisik berasal dari fakta bahwa bahaya
tidak hanya memengaruhi perilaku anak-anak, tetapi
juga sikap orang-orang penting terhadap mereka dan
cara mereka memperlakukan anak-anak kecil yang
mereka hadapi.mengalami risiko tersebut.

Bibliografi 6 Bayley, N. Penelitian perkembangan anak: 10 sampai 16 tahun. Monografi

1 Adams, GR, dan JC La Voie. Pengaruh jenis
kelamin, tingkah laku, dan daya tarik
wajah siswa terhadap harapan guru.
Pendidikan, 1874, 95, 76-83.
2 Adams, PL Pubertas sebagai titik balik
biososial. Psikosomatik, 1969, 10,
343-349.
3 Anderson, D.L, GW Thompson, dan F.
Popovich. Variasi remaja dalam berat,
tinggi, dan panjang mandibula dari 111
wanita. Biologi Manusia, 1975,47, 309-319.
4 Babson, SG, dan DS Phillips.
Pertumbuhan dan perkembangan kembar
berbeda dalam ukuran saat lahir. Jurnal
Kedokteran Inggris Baru, 1973,289,
937-940.
5 Bakwin, H. Regulasi penglihatan tubuh pada
anak kembar. Kedokteran Perkembangan
dan Neurologi Anak, 1973, 15, 178-183.
Sebuah perspektif longitudinal.
Merrill-Palmer Quarterly, 1965, 11, 183-208.
7 Bernstein, P., R. Emde, dan J.
Campos. Tidur REM pada bayi empat
bulan dalam kondisi rumah dan
laboratorium. Kedokteran Psikosomatik,
1973,35,322-329.
8 Berscheid, E., E. Walster, dan G.
Bohrnstedt. Tubuh Amerika yang bahagia:
Sebuah laporan survei. Psikologi Hari
Ini, 1973, 7(6), 119-131.
9 Billar, HB, dan LJ Borstelmann.
Pengembangan Masculino: Tinjauan
integratif. Merrill-Palmer Quarterly,
1967,13,253-294.
10 Brockman, LM, dan HN Ricciuti.
Kekurangan gizi protein-kalori yang parah
dan perkembangan kognitif pada masa
kanak-kanak dan anak usia dini.
Kembangkan Psikologi mental, 1971,4, 312-319.
11 Carron, AV, dan DA Bailey.
Pengembangan kekuatan pada anak laki-laki dari
Masyarakat untuk Penelitian
Perkembangan Anak, 1974, No. 157.
12 Chase, HP, dan HP Martin. Gizi kurang
dan tumbuh kembang anak.
Jurnal Kedokteran New England,
1970,252,933-939.
13 Clifford, MM, dan E. Walster. Pengaruh daya
tarik fisik pada harapan guru. Sosiologi
Pendidikan, 1973,46, 248-258.
14 Coddington, RD Pentingnya peristiwa
kehidupan sebagai faktor etiologi dalam
penyakit anak. II. Sebuah studi tentang
populasi normal. Penelitian Psikosomatis,
1972,16, 205-213.
15 Compton, MH Bentuk tubuh, pakaian, dan
perilaku nakal. Jurnal Ekonomi Rumah
Tangga, 1967,49, 655-659.
16 Coursin, DB Gizi dan perkembangan otak
pada bayi. Merrill-Palmer Quarterly,
1972,18, 177-202.
17 Cross, JF, dan J. Cross. Usia, jenis kelamin,
ras dan persepsi wajah

141
PERKEMBANGAN FISIK
Machine Translated by Google
beauty.Developmental Psychology,
1971,3, 433-439.
18 Cruickshank, WM, dan GO
Johnson, (eds.) Pendidikan chitaren dan
remaja yang luar biasa, 3d ed.
Tebing Englewood, NJ: Prentice-Hall,
1975.
19 De Wign, JF Parameter perubahan
metabolisme selama pertumbuhan dari 8
menjadi 18, terkait dengan fisik dan
komposisi tubuh. Abstrak Perkembangan
Anak, 1970,44, no. 3.
20 Dion, KK Pengetikan stereo daya tarik
wajah anak-anak kecil. Psikologi
Perkembangan, 1973, 9, 183-188.
21 Dion, KK Fisik anak di
daya tarik dan jenis kelamin sebagai
penentu hukuman orang dewasa.
Psikologi Perkembangan, 1974,10, 772-778.
22 Dion, KK, dan E. Berscheid. Daya tarik fisik
dan persepsi teman sebaya di antara
anak-anak. Sosiometri, 1974,37, 1-12.
23 Dreyer, AS, V. Hulac, dan D. Rigler.
Penyesuaian diferensial untuk pubes cen
ce dan pola gaya kognitif.
Psikologi Perkembangan 1971, 4,
456-462.
24 Dunbar, F. Homeostasis selama pubertas.
American Journal of Psychia try,
1858,114, 673-682.
25 Dwyer, J., dan J. Mayer. Efek psikologis
dari variasi penampilan fisik selama masa
remaja.
Masa remaja, 1968-1969,3, 353-380.
26 Eichorn, DH Pengembangan Fisiologis
pilihan. Dalam PH Mussen (ed.), Car
michael's manual of child psychology,
3d ed. New York; Wiley, 1970. Vol. 1, hal.
157-283.
27 Ellis, JD, AV Carrón, dan DA
Kebun istana. Performa fisik pada anak
laki-laki dari usia 10 hingga 16 tahun.
Biologi Manusia, 1975, 47, 263-281.
28 Fernstrom, JD, dan RJ Wurtman.
Nutrisi dan otak. Scientific American,
1974,230(2), 84-91.
29 Forbes, GB, dan GH Amirhakimi.
Ketebalan lipatan kulit dan lemak tubuh
pada anak-anak. Biologi Manusia, 1970,
42, 401-418.
30 Frisch, RE Fatness ¡anak perempuan dari
menarche sampai usia 18 tahun, tanpa
mogram. Biologi Manusia, 1976, 48,
353-359.
31 Garai, JE, dan A. Scheinfeld. Perbedaan
jenis kelamin dalam mental dan perilaku
sifat-sifat ioral. Grafik Genetik Psikologi
Mono, 1968, 77, 169-299.
32 Goldstein, H. Faktor-faktor yang
mempengaruhi tinggi badan anak berusia tujuh tahun—
hasil Kajian Pembangunan Anak Nasional.
Biologi Manusia, 1971, 43,92-111.
33 Halverson, CF, dan JB Victor.
Anomali fisik ringan dan perilaku
bermasalah pada anak sekolah dasar.
Perkembangan Anak, 1976, 47, 281-285.
34 Hartnett, JJ, KG Bailey, dan CS
Hartley. Tinggi badan, posisi, dan jenis
kelamin sebagai penentu skala pribadi.
Jurnal Psikologi, 1974, 87, 129-136.
35 Jacobziner, H. Kecelakaan: Masalah utama
kesehatan anak. Jurnal Pediatri, 1955,46,
419-436.
36 Johnston, FE, VV Hamill, dan S.
Lemeshaw. Ketebalan lipatan kulit
remaja 12-17 tahun, Amerika Serikat.
Rockville, Md.: Administraron Sumber Daya
Kesehatan, Pusat Statistik Kesehatan
Nasional, 1974.
37 Jones, MC Korelasi psikologis
perkembangan somatik. Perkembangan
Anak, 1965,36, 899-911.
38 Kaplan, BJ Malnutrisi dan defisiensi mental.
Buletin Psikologis, 1972, 78, 321-334.
39 Kelley, JE, dan CR Harvey. Cay ed, gigi
tanggal dan tambalan di kalangan remaja
12-17 tahun. Rockville, Md.: Administraron
Sumber Daya Kesehatan, Pusat Statistik
Kesehatan Nasional, 1974.
40 Kelley, JE, MJ Sánchez, dan LE
Van Kirk. Penilaian oklusi gigi anak-
anak. Rockville, Md.: Administrasi
Sumber Daya Kesehatan, Pusat Statistik
Kesehatan Nasional, 1973.
41 Kleck, RE, SA Richardson, dan L Ronald.
Isyarat penampilan fisik dan ketertarikan
interpersonal pada anak-anak.
Perkembangan Anak, 1974, 45, 305-310.
42 Krebs, D., dan AA Adinolfi. Daya tarik fisik,
hubungan sosial, dan gaya kepribadian.
Jurnal Kepribadian dan Psikologi Sosial,
1975,31, 245-253.
43 Kreze, A., M. Zeliner, J. Julás, and M.
garbara. Hubungan antara kecerdasan
dan prevalensi relativa obesitas. Biologi
Manusia, 1974, 46, 109-113.
44 Krogman, WM Pertumbuhan kepala, wajah,
badan, dan anggota badan pada anak
Philadel phia white dan Negro usia SD
dan SMA. Grafik Mono Masyarakat untuk
Penelitian dalam Perkembangan Anak,
1970,35, (3).
45 Landy, D., dan H. Sigall. Kecantikan adalah
142
BAB 5
bakat: Evaluasi tugas sebagai fungsi dari daya
tarik fisik pemain. Jurnal Psikologi Kepribadian
dan Sosial, 1974, 29, 299-304.
46 Lerner, RM Pengembangan skemata ruang
pribadi terhadap body build. Jurnal
Psikologi, 1973,84,229-235.
47 Lerner, RM, dan E. Gellert. Identifikasi
bentuk tubuh, preferensi dan penolakan
pada anak-anak. Psikologi Perkembangan,
1969,1, 456-462.
48 Lerner, RM, SA Karabenick, dan M. Meisels.
Pengaruh usia dan jenis kelamin terhadap
perkembangan skemata ruang pribadi
terhadap body build. Jurnal Psikologi
Genetik, 1975,127, 91-101.
49 Lewis , VG , J.Money , dan NA
Bobrow. Studi psikologis anak laki-laki
dengan perawakan pendek, pertumbuhan
tulang terbelakang dan usia normal saat
pubertas. Masa remaja, 1973,8, 445-454.
50 Litt, JIKA, dan MI Cohén. Usia menarche:
Pola perubahan dan hubungannya dengan
asal etnis dan kenakalan. Jurnal Pediatri,
1973,82,288-289.
51 Lohman, TG, RA Boileau, dan B.
H. Massey. Prediksi massa tubuh tanpa
lemak pada anak laki-laki dari ketebalan
lipatan kulit dan berat badan. Biologi
Manusia, 1975,47, 245-262.
52 Mack, RW, dan J.Ipsen. Hubungan tinggi-
berat pada anak usia dini. Korelasi
kelahiran hingga 48 bulan di perkotaan,
populasi Negro berpenghasilan rendah.
Biologi Manusia, 1974,46, 21-32.
53 MacMahon, B. Usia saat menarche:
Amerika Serikat. Rockville, Md.:
Administrasi Sumber Daya Kesehatan,
Pusat Statistik Kesehatan Nasional, 1973.
54 Malina, RM, PVV Hamill, dan S.
Lemeshaw. Dimensi dan proporsi tubuh
anak kulit putih dan negro 6-11 tahun.
Rockville, Md.: Administrasi Sumber
Daya Kesehatan, Pusat Statistik Kesehatan
Nasional, 1974.
55 Marshall, WA dan AV Swan. Variasi laut
dalam tingkat pertumbuhan anak normal
dan buta. Biologi Manusia, 1971,43,
502-516.
56 Matematika, EW, dan A. Kahn. Daya tarik
fisik, kebahagiaan, neuroto cism dan
harga diri. Jurnal Psikologi Psikologi,
1975, 90, 27-29.
57 Mattsson, A. Penyakit fisik jangka panjang
di masa kanak-kanak: Tantangan untuk
Machine Translated by Google
adaptasi psikososial. Pediatri,
1972,50,801-811.
58 Meredith, HV Perubahan somatik selama
masa postnatal manusia. Perkembangan
Anak, 1975,46, 603-610.
59 Miklasheoskaya, NN Perbedaan jenis
kelamin pada pertumbuhan kepala dan
wajah pada anak dan remaja.
Biologi Manusia, 1969,41, 250-262.
60 Menit, Humas, JJ Hartnett, dan WR
Bahkan. Daya tarik interpersonal dan
bantuan sukarela sebagai fungsi dari
daya tarik fisik. Jurnal Psikologi,
1975,89, 131.
61 Moss, M. ,E., R. Miller, dan RA
Halaman. Efek konteks rasial pada
persepsi daya tarik fisik. Sosiometri,
1975,38, 525-535.
62 Mueller, WH Korelasi orang tua-anak
untuk tinggi badan dan berat badan di
kalangan anak usia sekolah: Tinjauan
terhadap 24 Studi. Biologi Manusia,
1976, 48, 379-397.
63 Nash, H. Ascríption of maturity to human
figure drawings by preschool chüdren.
Jurnal Psikologi Genetik, 1973,122,
319-328.
64 Nathan, S. Citra tubuh pada anak
obesitas kronis sebagaimana tercermin
dalam gambar figur. Sesi Journal of
Personality As, 1973,37, 456-463.
65 Onat, T. Prediksi tinggi badan dewasa
anak perempuan berdasarkan persentase
tinggi badan dewasa pada permulaan
ciri seks sekunder pada usia kronologis
dan pada usia kerangka. Biologi
Manusia, 1975,47, 117-130.
66 Peterson, RA Perkembangan alami dari
kontrol kandung kemih di malam hari.
Kedokteran Perkembangan dan
Neurologi Anak, 1971,13, 730-734.
67 Rapier, J., R. Adelson, R. Carey, dan K.
Croke. Perubahan sikap anak terhadap
penyandang disabilitas capped. Anak
Luar Biasa, 1972, 39, 219-224.
68 Rich, J. Pengaruh daya tarik fisik anak
terhadap evaluasi guru
tions. Jurnal Psikologi Pendidikan, 1975,
67, 599-609.
69 Robbins, PR Kepribadian dan penyakit
psikiatrik: Tinjauan penelitian selektif.
Genetic Psychology Mono graphs,
1969, 80, 51-90, 70 Roberts,
J. Pemeriksaan dan temuan riwayat
kesehatan di kalangan anak-anak
dan remaja, 6-17 tahun: Amerika Serikat.
Rockville, Md.: Administraron Sumber
Daya Kesehatan, Pusat Statistik
Kesehatan Nasional, 1973.
71 Roche, AF, J. Roberts, dan PVV
Hamill. Kematangan kerangka anak
6-11 tahun.: Perbedaan ras, wilayah
geografis, dan sosial ekonomi. Rock
ville, Md.: Administrasi Sumber Daya
Kesehatan, Pusat Statistik Kesehatan
Nasional, 1975.
72 Root, AW Endokrinologi pubertas. I.
Pematangan seksual normal. II.
Penyimpangan pematangan seksual.
Jurnal Pediatri, 1973,83, 1-19, 187-200.
73 Sánchez, MJ Penyakit periodontal di
kalangan remaja 12-17 tahun.
Rockville, Md.: Administrasi Sumber
Daya Kesehatan, Pusat Statistik
Kesehatan Nasional, 1974.
74 Scheinfeld, A. Keturunan dalam kemanusiaan,
putaran. ed. Phüadelphia, Lippincott,
1971.
75 Schrimshaw, NS Malnutrisi dini dan
fungsi sistem saraf pusat.
Merrill-Palmer Quarterly, 1969, 15,
375-388.
76 Spock, B. Membesarkan anak di masa
sulit. New York: Norton, 1974.
77 Staffieri, IR Sebuah studi tentang tipe
stereo sosial citra tubuh pada anak-
anak: Dalam WR Looft (ed.), Psikologi
perkembangan: Sebuah buku bacaan.
Hins dale, III.: Dryden Press, 1972. Pp.
289-296.
78 Stern, E., AH Parmelle, Y. Akiyama, MA
Schuttz, dan MENGAPA Wenner.
Karakteristik siklus tidur di dalam
penggemar. Pediatri, 1969,43, 65-70.
143
PERKEMBANGAN FISIK
79 Stewart, MA Anak hiperaktif.
Scientific American, 1970, 222(4), 94-98.
80 Stone, LJ, dan J. Church. Masa kanak-
kanak dan remaja: Psikologi orang
yang sedang tumbuh, 3d ed. New
York: Random House, 1973.
81 Tanner, JM Pertumbuhan fisik. Dalam
PH Mussen (eó.), Carmicfiael's manual
of child psychology, 3d ed. New York:
Wiley, 1970. Vol. 1, hal. 77-155.
82 Tanner, JM Tumbuh. Scientific American,
1973,229(3), 35-43.
83 Thomas, JK Adolescent endocrino logy
untuk konselor remaja.
Masa remaja, 1973, 8, 394-406.
84 Thomas, WD Usia pematangan: Faktor
putus sekolah lainnya? Konselor
Kanada, 1972, 6, 275-277.
85 Waktu Artikel: Kedokteran: Unvac
anak-anak Cina. Majalah Time, Sept.
8, 1975, P.48.
86 Tizard, J. Malnutrisi dini, pertumbuhan
dan perkembangan mental manusia.
Buletin Medis Inggris, 1974, 30, 169-174.
87 Waber, DP Perbedaan jenis kelamin
dalam kognisi: Fungsi tingkat
malnutrisi? Sains, 1976,192, 572-574.
88 Walánski, N. Perawakan keturunan dan
perkawinan asortif orang tua.
Biologi Manusia, 1974,46, 613-619.
89 Weiss, NS, PVV Hamill, dan T.
Drizel. Tekanan darah leveis anak
6-11 tahun: Hubungan usia, jenis
kelamin, ras dan status sosial ekonomi.
Rockville, Md.: Administrasi Sumber
Daya Kesehatan, Pusat Statistik
Kesehatan Nasional, 1973.
90 Whiting, JWM, TK Landauer, dan TM
Jones. Imunisasi infantil dan perawakan
dewasa. Perkembangan Anak,
1968,39,59-67.
91 Woods, MB Anak tanpa pengawasan dari
ibu bekerja. Mengembangkan
Opmental Psikologi, 1972, 6, 14-25.
Machine Translated by Google

BAB 6
Machine Translated by Google

PERKEMBANGAN
MOTOR
Machine Translated by Google
Perkembangan motorik adalah kontrol gerakan
gerakan tubuh melalui aktivitas koordinasi
DAN
dinada dari pusat saraf, saraf dan
otot. Kontrol ini berasal dari perkembangan refleks dan aktivitas
massa yang ada saat lahir. Selama perkembangan ini tidak terjadi,
anak akan tetap tidak berdaya.
Namun, kondisi tak berdaya ini memudar dengan cepat. Selama
empat atau lima perdana
KOTAK 6-1
KONTRIBUSI PEMBANGUNAN
MOTOR
KESEHATAN
YANG BAIK Kesehatan yang baik, yang sangat penting bagi
perkembangan dan kebahagiaan seorang anak, sebagian
bergantung pada olahraga. Jika koordinasi motorik sangat
buruk sehingga anak tampil di bawah norma kelompok
sebayanya, dia akan memperoleh sedikit kepuasan dari
aktivitas ini dan akan merasakan sedikit motivasi untuk mengambil bagian di dalamnya.
CATARSIS EMOSIONAL
Melalui latihan yang intens, anak-anak membebaskan diri dari
akumulasi energi dan membuat tubuh mereka menghilangkan
ketegangan yang disebabkan oleh kecemasan dan frustrasi.
Selanjutnya, mereka dapat bersantai baik secara fisik maupun
psikologis.
KEMERDEKAAN
Semakin banyak anak dapat melakukan untuk diri mereka
sendiri, semakin besar kebahagiaan dan kepercayaan diri
mereka. Ketergantungan mengarah pada perasaan dendam
dan ketidakmampuan pribadi.
HIBURAN DIRI Kontrol
motorik memungkinkan anak-anak terlibat dalam aktivitas yang
mereka sukai, bahkan saat teman bermain lain tidak bersama
mereka.
SOSIALISASI
Perkembangan motorik yang baik berkontribusi pada penerimaan
anak dan memberikan kesempatan untuk belajar keterampilan
sosial. Perkembangan motorik yang lebih tinggi memberi anak
kemampuan untuk memainkan peran kepemimpinan.
KONSEP DIRI
Kendali motor mengarah pada perasaan aman fisik, yang
dengan sangat cepat diterjemahkan menjadi keamanan
psikologis. Yang terakhir, pada gilirannya, mengarah pada
kepercayaan diri yang digeneralisasikan, yang memengaruhi
semua bidang perilaku.
BAB 6
Selama beberapa tahun pertama kehidupan pascakelahiran, anak
mulai mengendalikan gerakan kasarnya. Gerakan-gerakan ini
mencakup area tubuh yang luas yang digunakan untuk berjalan,
berlari, melompat, berenang, dll. Setelah usia lima tahun, terdapat
perkembangan yang signifikan dalam kontrol koordinasi yang lebih
halus, yang meliputi kelompok otot minor yang digunakan untuk
menggenggam, melempar dan menangkap bola, menulis, dan
menggunakan alat.
Kecuali ada hambatan lingkungan atau kekurangan fisik atau
mental yang mengganggu perkembangan motorik normal, seorang
anak usia enam tahun akan siap menyesuaikan diri dengan tuntutan
sekolah dan berpartisipasi dalam kegiatan bermain teman sebayanya.
Masyarakat mengharapkan ini dari anak-anak.
Beberapa tugas perkembangan yang paling penting pada masa
prasekolah dan awal sekolah melibatkan pengembangan keterampilan
motorik berdasarkan penggunaan yang terkoordinasi dari berbagai
kelompok otot (lihat kotak 2-9 untuk daftar tugas perkembangan anak
usia dini).
Anak-anak yang menanggapi harapan sosial membuat penyesuaian
pribadi dan sosial yang baik kecuali mereka menghadapi hambatan
kepribadian. Di sisi lain, anak-anak yang berada di bawah ekspektasi
sosial mengembangkan perasaan ketidakmampuan pribadi yang
melemahkan motivasi mereka untuk mencoba mempelajari apa yang
telah diketahui oleh teman sebayanya.
Mampu mengendalikan tubuh mereka sebaik, jika tidak lebih baik
dari, teman sebayanya penting bagi anak-anak karena berbagai
alasan, beberapa di antaranya diungkapkan dalam Kotak 6-1. Gambar
6-1 menunjukkan bagaimana perkembangan motorik berkontribusi
pada penyesuaian pribadi dan sosial anak.
Prinsip perkembangan motorik
Dalam banyak studi longitudinal, kelompok bayi dan anak kecil telah
diuji, diamati selama periode waktu tertentu, untuk melihat kapan
bentuk perilaku motorik tertentu muncul dan untuk mengetahui apakah
bentuk tersebut serupa untuk semua anak pada usia yang sama. .
Studi ekstensif menunjukkan bahwa berbagai kinerja motorik yang
melibatkan lengan, pergelangan tangan, dan jari, seperti meraih,
menggenggam, dan melawan ibu jari, berkembang dalam urutan yang
dapat diprediksi (2, 5, 42, 53).
Banyak penelitian lain telah berfokus pada hal-hal tersebut
penampilan motorik yang meliputi kaki, tungkai, dan seluruh tubuh,
seperti berjalan, melompat,
146
Machine Translated by Google
Gambar 6-1. Perkembangan motorik berkontribusi pada perkembangan anak.
berlari dan melompat. Selain itu, ada beberapa penelitian
tentang usia dan urutan perkembangan keterampilan
tertentu, seperti yang terlibat dalam makan sendiri,
berpakaian sendiri, melempar dan menangkap bola
(6,30,36,45, 55, 58), Lima prinsip penting perkembangan
motorik telah muncul dari studi ini, yang masing-masing
akan dibahas di bawah ini.
Perkembangan motorik tergantung
pada pematangan saraf dan otot
Perkembangan berbagai bagian aktivitas motorik sejajar
dengan bidang sistem saraf yang berbeda. Karena pusat
saraf yang lebih rendah yang terletak di sumsum tulang
belakang berkembang lebih baik saat lahir daripada
pusat saraf yang lebih tinggi yang terletak di otak,
refleks berkembang lebih baik saat lahir daripada
aktivitas sukarela. Dalam waktu singkat setelah lahir,
refleks penting diperlukan untuk bertahan hidup, seperti
chu
147
PENGEMBANGAN MESIN
torsi, menelan, berkedip, menggerakkan lutut dan refleks
tendon patela, diperkuat dan dikondisikan dengan lebih
baik. Yang kurang berguna, seperti refleks Babinskl,
genggaman telapak kaki atau kaki, refleks telapak
tangan dan genggaman tangan, refleks Moro dan
Babkin, memudar secara bertahap dan menghilang
sebelum akhir tahun pertama kehidupan latihan.
Aktivitas massal, juga hadir sejak lahir, secara
bertahap berkembang menjadi pola aktivitas sukarela
sederhana yang menjadi dasar keterampilan. Serebelum
atau otak bagian bawah, yang mengontrol keseimbangan,
berkembang pesat selama beberapa tahun pertama
kehidupan dan mencapai ukuran yang hampir matang
pada saat anak berusia lima tahun. Otak, terutama lobus
frontal yang mengontrol gerakan terampil, juga
berkembang selama tahun-tahun awal.
Gerakan terampil tidak dapat dikuasai sampai
mekanisme otot dari
anak-anak. Otot lurik, yang mengontrol gerakan
sukarela, berkembang dengan lambat sepanjang masa
kanak-kanak. Tindakan terkoordinasi sukarela tidak
mungkin dilakukan sebelum anak-anak mencapai
kedewasaan yang memadai.
Machine Translated by Google

Pembelajaran keterampilan tidak

dapat terjadi sampai anak siap secara
matang.

Mencoba mengajari anak gerakan fi

Tetapi sebelum otot dan sistem sarafnya berkembang sepenuhnya,
itu akan membuang-buang waktu. Ini juga berlaku untuk latihan
yang dapat dimulai oleh anak-anak. Pelatihan itu dapat menghasilkan
keuntungan sementara tertentu; tetapi efek jangka panjang akan
diabaikan atau nihil.

Perkembangan motorik mengikuti pola yang

dapat diprediksi

Perkembangan motorik mengikuti hukum arah perkembangan. Lihat

halaman 30 untuk deskripsi undang-undang ini dan lihat Gambar 2-3
untuk representasi grafis. Urutan perkembangan cephalocaudal
(kepala sampai kaki) ditunjukkan oleh fakta bahwa di awal kehidupan
bayi, ada lebih banyak gerakan di daerah kepala daripada di bagian
tubuh lainnya. Saat mekanisme neuromuskuler bayi matang, ada
gerakan yang lebih terkontrol dari batang tubuh dan kemudian di
daerah kaki. Perkembangan motorik juga dalam arah proximodistal
(dari poros utama ke daerah terpencil). Saat meraih suatu benda,
bayi menggunakan bahu dan siku sebelum pergelangan tangan dan
jari.

Pola perkembangan motorik yang dapat diprediksi terlihat jelas

dalam transisi dari massa ke aktivitas spesifik . Dengan pematangan
mekanisme neuromuskuler, aktivitas massa digantikan oleh aktivitas
spesifik lainnya, dan gerakan kasar yang acak digantikan oleh
gerakan halus yang hanya melibatkan anggota tubuh dan otot yang
sesuai. Dalam pola perkembangan motorik yang berbeda, ada
tahapan yang dapat diprediksi. Dalam perkembangan prehension
yang menjadi dasar keterampilan manual, terdapat tahapan yang
dapat diprediksi yang terjadi pada usia yang dapat diprediksi.
Meskipun masing-masing berbeda dari yang lain, itu juga tergantung
pada tahap yang mendahuluinya dan

Gambar 6-2. Pola Pengembangan Keterampilan Manual (Diadaptasi

dari karya EL Vincent dan PC
Martin: Perkembangan psikologi manusia. Ronald; 1961. Digunakan
dengan otorisasi).

148
BAB 6
Machine Translated by Google
mempengaruhi yang berikutnya (32,45). Empat tahap
urutan ini ditunjukkan pada Gambar 6-2. Fakta bahwa
perkembangan motorik dapat diprediksi ditonjolkan oleh
bukti bahwa usia bayi mulai berjalan konsisten dengan
Indeks Perkembangan Total mereka. Misalnya, bayi yang
duduk lebih awal berjalan sebelum bayi yang melakukannya
belakangan. Karena konsistensi dalam Indeks
Perkembangan ini, dimungkinkan untuk memprediksi
dengan cukup akurat kapan bayi akan mulai berjalan,
berdasarkan bukti mengenai Indeks Perkembangan
dalam koordinasi motorik lainnya.
Breckenridge dan Vincent mencatat bahwa salah satu
cara yang cukup akurat untuk memperkirakan usia bayi
mulai berjalan adalah dengan mengalikan usia bayi mulai
merangkak dengan 1,5 atau usia saat mereka duduk
dengan 2 ( 9 ) .
Dimungkinkan untuk menetapkan standar untuk
perkembangan motorik.
Karena perkembangan motorik awal mengikuti pola yang
dapat diprediksi, adalah mungkin untuk menetapkan
norma berdasarkan usia rata-rata untuk berbagai bentuk
aktivitas motorik. Standar ini dapat digunakan sebagai
pedoman yang memungkinkan orang tua dan orang lain
mengetahui apa yang diharapkan dan apa yang
diharapkan pada anak-anak mereka. Mereka juga dapat
digunakan untuk menilai normalitas perkembangan anak.
Misalnya, fakta bahwa refleks tertentu memudar pada
usia tertentu, sementara yang lain menjadi lebih kuat dan
terkoordinasi dengan lebih baik, digunakan oleh dokter
untuk menilai perkembangan bayi, baik saat lahir maupun
bulan-bulan berikutnya.
Norma untuk berbagai pola aktivitas sukarela, seperti
duduk, berdiri, menjangkau, dan menggenggam benda,
digunakan untuk menilai perkembangan intelektual bayi,
sebelum mereka dapat menjalani tes kecerdasan standar
berdasarkan banyak penggunaan ucapan. .
Misalnya, Skala Perkembangan Bayi Baru Lahir Bayley
melayani tujuan ini (6).
Ada perbedaan individu dalam tingkat
perkembangan motorik
Meskipun perkembangan motorik mengikuti pola yang
serupa untuk setiap orang dalam aspek yang paling luas,
terdapat perbedaan individu dalam perinciannya, yang
memengaruhi usia di mana individu yang berbeda
mencapai tahapan yang berbeda. Beberapa dari mereka dengan
149
PENGEMBANGAN MESIN
Beberapa kondisi mempercepat laju perkembangan
motorik, sementara yang lain memperlambatnya.
Kondisi-kondisi yang telah dilaporkan memiliki efek paling
penting pada kecepatan perkembangan motorik
tercantum dalam kotak 6-2.
urutan perkembangan motorik
Studi eksperimental perkembangan motorik telah
mengungkapkan bahwa ada pola normal al
KOTAK 6-2
KONDISI YANG MEMPENGARUHI INDEKS
PENGEMBANGAN MESIN
Susunan genetik, termasuk tubuh dan kecerdasan,
memiliki pengaruh yang nyata pada kecepatan
perkembangan motorik.
Semakin aktif janin, semakin cepat perkembangan
motoriknya mengering di awal kehidupan pascakelahiran,
kecuali jika terhambat oleh kondisi lingkungan yang
kurang baik.
Kondisi prenatal yang menguntungkan, terutama gizi ibu,
mendorong perkembangan motorik postnatal yang lebih
cepat daripada kondisi prenatal yang tidak menguntungkan.
Kelahiran yang sulit, terutama bila ada lesi otak
sementara, akan menyebabkan keterlambatan
perkembangan motorik.
Gizi yang baik dan kesehatan yang baik pada awal
kehidupan postnatal menyebabkan perkembangan motorik
menjadi lebih cepat kecuali ada hambatan lingkungan.
Anak-anak dengan IQ tinggi menunjukkan perkembangan
motorik yang lebih cepat daripada anak-anak dengan IQ
normal atau lebih rendah.
Rangsangan, dorongan, dan kesempatan menggerakkan
seluruh bagian tubuh mempercepat perkembangan
motorik.
Proteksi berlebihan adalah pencegah keterampilan
motorik siap berkembang.
Anak sulung cenderung lebih maju dari anak selanjutnya
dalam perkembangan motorik karena dorongan dan
stimulasi orang tua.
Prematuritas sering menghambat perkembangan motorik,
karena tingkat perkembangan saat lahir di bawah bayi
cukup bulan.
Cacat fisik, seperti kebutaan, menghambat perkembangan
motorik.
Perbedaan jenis kelamin, ras, dan sosial ekonomi dalam
perkembangan motorik lebih disebabkan oleh perbedaan
motivasi dan metode pelatihan anak daripada perbedaan
keturunan.
Perbedaan ini dan alasannya akan dijelaskan nanti di bab
ini.
Machine Translated by Google

rentang kendali otot dan telah menunjukkan usia di
mana rata-rata anak mampu mengendalikan berbagai
bagian tubuh. Kotak 6-3 merangkum temuan yang
dibuat dalam studi tersebut (6, 7, 15,36,50,65).
Perhatikan bagaimana perkembangan kontrol motorik
mengikuti hukum arah perkembangan. Studi juga
menunjukkan
pola yang dapat diprediksi dalam cara anak mencapai
kontrol dalam aktivitas tertentu. Oleh
Misalnya, saat mulai berjalan, ada pola posisi tubuh
dan kaki yang bisa diprediksi. Tubuh tetap tegak dan
gerakan berasal dari penggunaan kaki secara eksklusif.
Untuk membantu keseimbangan, bayi memegang
lengan ke atas, mirip dengan alat bantu berjalan di atas
tali, atau memegangnya dekat dengan tubuh. Mereka
membalikkan kaki mereka ke luar dan menjaga kaki
mereka tetap kaku. Adanya gangguan irama pada

KOTAK 6-3
URUTAN PERKEMBANGAN MOTOR

KEPALA WILAYAH TANGAN DAN KAKI

Gerakan Bertahan: 2 minggu
Gerakan mata tindak lanjut: 4 minggu "Senyum
Mengisap jempol: 1 bulan
sosial" (menanggapi senyuman orang lain): 3 bulan Koordinasi
Ulurkan tangan dan pegang benda: 4 bulan
mata: 4 bulan
Menggenggam benda dan memegangnya: 5 bulan
Menahan kepala ke atas, perut ke bawah: 1
Mengangkat benda dengan ibu jari yang berlawanan: 8 bulan
bulan .

KAKI DAN KAKI

Dalam posisi duduk: 4 bulan
Gerakan tersentak-sentak (berguling ke belakang dalam posisi
duduk, lihat Gambar 6-3): 6 bulan
WILAYAH BATANG
Merangkak (tubuh tengkurap, Didukung oleh gerakan lengan dan
Putaran:
kaki): 7 bulan
Sisi ke belakang: 2 bulan Kembali ke sisi: 4 bulan
Merangkak:

Pada tangan dan lutut: 9 bulan

Lengkap: 6 bulan
Di tangan dan kaki: 10 bulan
Merasa:
posisi berdiri:
Mengadopsi posisi duduk: 4 bulan
Dengan dukungan: 8 bulan
Dengan dukungan: 5 bulan Tanpa dukungan: 9
Tanpa dukungan: 11 bulan
bulan Organ pembuangan: Berjalan:
Kontrol usus: 2 tahun
Dengan dukungan: 11 bulan Tanpa
Kontrol kandung kemih: 2 sampai 4 tahun
dukungan: 12 hingga 14 bulan

150
BAB 6
Machine Translated by Google
c» kaki. Kepala sedikit ke depan dan bayi melihat ke
depan, bukan ke lantai. Ini diperlukan agar keseimbangan
dapat dipertahankan; meskipun biasanya menghasilkan
banyak jatuh. Yang terakhir ini juga disebabkan oleh
koordinasi umum yang buruk dan fakta bahwa bayi
mengangkat kakinya jauh dari lantai sehingga kehilangan
keseimbangan. Karakteristik postur tubuh bayi pada
tahap awal berjalan sendiri ditunjukkan pada Gambar
6-4.
Saat bayi mulai berjalan dengan dukungan,
langkahnya pendek dan tidak menentu. Panjangnya
bertambah hingga bayi berusia sekitar 15 bulan, dan
setelah itu menjadi sangat teratur. Juga
Gambar 6-4. Postur tubuh saat mulai berjalan (Diadaptasi
dari LH. Burnaide: Koordinasi dalam gerak bayi. Genetic
Psychology Monographs, 1927, no. 2. Digunakan
dengan izin).
151
PENGEMBANGAN MESIN
perubahan lebar langkah diamati. Pada awalnya, jari
kaki kedua kaki terpisah kira-kira dua inci dan tumit
tidak menyentuh tanah. Saat bayi mulai berjalan tanpa
penyangga, lebar langkahnya bertambah banyak. Terus
melakukannya sampai akhir tahun kedua. Demikian
pula, ketika bayi mulai berjalan, seluruh telapak kakinya
bersentuhan dengan tanah. Pada awalnya, jari-jari
mengarah ke luar; tetapi saat kemampuannya meningkat,
mereka maju secara paralel (11,55,65,72).
Studi pola kontrol atas organ eliminasi juga
menunjukkan pola diprediksi, meskipun ada perbedaan
individu dalam usia di mana kontrol dicapai. Misalnya,
kontrol buang air besar mendahului kontrol kandung
kemih dan kontrol kandung kemih siang hari mendahului
kontrol malam hari (7,50,60).
keterampilan motorik
Keterampilan motorik adalah koordinasi halus di mana
otot-otot kecil memainkan peran penting. Mendefinisikan
"kemampuan", Cronbach (16) menulis sebagai berikut:
Keterampilan dapat dijelaskan dengan kata-kata
seperti otomatis, cepat, tepat, dan halus. Namun,
menganggap keterampilan sebagai tindakan yang
sederhana dan sempurna adalah salah. Mantap saja
kinerjanya, Bahkan penulisan huruf a merupakan
rangkaian dari ratusan koordinasi da
otot dan saraf. Langkah yang terampil adalah proses
yang sangat kompleks yang mencakup pembedaan
petunjuk dan koreksi kesalahan yang berkelanjutan.
Keterampilan yang dipelajari dengan baik menjadi
kebiasaan. Seperti yang dijelaskan oleh Hilgard dan
rekan-rekannya, kebiasaan adalah "segala jenis aktivitas
yang berulang dan lancar yang terdiri dari pola gerakan
yang dapat dikenali... Seseorang biasanya tidak terlalu
memperhatikan detail penampilannya." Kebiasaan.
.. adalah pola gerakan yang berulang dan relatif
otomatis, sebagian besar sama seperti yang diwujudkan
dalam gerakan yang terampil" (35).
Setelah bayi menguasai gerakan tubuh kasar,
mereka siap untuk mulai belajar keterampilan. Yang
terakhir didasarkan pada yayasan yang didirikan oleh
madu
Machine Translated by Google

ransum yang memodifikasi aktivitas acak dan tidak pematangan otot lengan dan tangan menghasilkan
berarti yang ada a) saat lahir, mengubahnya menjadi kemampuan menggenggam dan memegang benda,
gerakan terkoordinasi. Misalnya kapan bayi akan siap belajar

KOTAK 6-4 SETIAP KETERAMPILAN MOTOR HARUS DIPELAJARI

SECARA INDIVIDU
POIN PENTING
DALAM PEMBELAJARAN DARI Tidak ada kemampuan umum pada tangan atau kaki. Sebaliknya,
KETERAMPILAN MOTOR masing-masing harus dipelajari secara individual, karena dalam
beberapa hal berbeda dari yang lain. Misalnya, memegang sendok

KEMAUAN UNTUK BELAJAR Ketika
belajar berkorelasi dengan kemauan untuk belajar, kemampuan jauh
lebih unggul dari apa yang dipelajari dalam waktu yang sama dan
dengan usaha yang sama oleh mereka yang belum siap secara
matang.
KESEMPATAN BELAJAR Banyak anak
kehilangan kesempatan untuk belajar keterampilan motorik oleh
orang tua yang takut mereka akan ditipu, atau karena tinggal di
lingkungan yang tidak memberi mereka kesempatan.
untuk makan sendiri berbeda dengan memegang pensil di tangan
untuk mewarnai gambar (lihat Gambar 6-5).
KETERAMPILAN HARUS DIPELAJARI SATU KALI
DI SEBUAH
Mencoba mempelajari beberapa keterampilan motorik secara
bersamaan, terutama jika mereka menggunakan kelompok otot yang
sama, membingungkan anak-anak dan menghasilkan keterampilan
yang buruk serta membuang waktu dan tenaga. Setelah satu
keterampilan dikuasai, yang lain dapat dipelajari tanpa kebingungan.

KESEMPATAN UNTUK LATIHAN Anak-anak

harus diberikan waktu latihan sebanyak yang mereka butuhkan untuk
menguasai suatu keterampilan; namun, kualitas praktiknya jauh lebih
penting daripada kuantitasnya. Jika anak-anak berlatih dengan coba-
coba, kebiasaan kinerja yang buruk dan gerakan yang tidak efisien
akan berkembang.
Gambar 6-5. Karena setiap keterampilan motorik
sedikit berbeda satu sama lain, itu harus dipelajari
secara individual (Diadaptasi dari Bill Keane: "The
Family Circus." Register and Tribune Syndicate, 3 Juli
1975. Digunakan dengan izin.) .

PANDUAN YANG BAIK

Karena peniruan model memainkan peran penting dalam mempelajari
keterampilan motorik, untuk mendapatkan pembelajaran yang baik,
anak-anak perlu memiliki model peran yang baik.

PANDUAN Anak-anak membutuhkan panduan untuk dapat meniru

model dengan benar. Manajemen juga membantu mereka
memperbaiki kesalahan, sebelum mereka mempelajarinya dengan
baik sehingga mereka merasa sulit untuk mengubahnya.

MOTIVASI
Motivasi belajar sangat penting untuk menghindari kehilangan minat.
Sumber motivasi yang umum untuk mempelajari keterampilan
motorik adalah kepuasan pribadi yang dimiliki anak dalam
aktivitasnya, kemandirian dan prestise dalam kelompok sebaya yang
memberi mereka keterampilan motorik, dan kompensasi atas
perasaan tidak mampu di bidang lain, terutama dalam pekerjaan
sekolah.

152
BAB 6
Machine Translated by Google
makan sendiri dengan sendok. Begitu pula ketika kematangan telah
menghasilkan kemampuan berjalan, bayi akan siap belajar melompat,
melangkahi benda, dan melompat.
Masa kanak-kanak—usia ideal untuk
mempelajari keterampilan motorik
Masa kanak-kanak sering dikatakan sebagai "usia ideal" untuk
mempelajari keterampilan motorik.
Ada banyak alasan untuk ini.
Pertama , tubuh anak-anak lebih fleksibel daripada remaja dan
orang dewasa, sehingga semua pembelajaran menjadi lebih mudah .
Kedua , anak-anak memiliki lebih sedikit keterampilan yang
dipelajari sebelumnya yang bertentangan dengan mempelajari yang
baru dan, dengan demikian, membuat memperoleh keterampilan
baru lebih sulit daripada yang seharusnya.
Ketiga , secara keseluruhan, anak-anak lebih berani daripada
orang dewasa. Akibatnya, mereka lebih mau mencoba sesuatu yang
baru. Ini memberi mereka motivasi yang diperlukan untuk berusaha
belajar.
Keempat , sementara remaja dan orang dewasa menganggap
pengulangan itu membosankan, anak-anak menikmatinya . Akibatnya,
mereka bersedia mengulangi suatu tindakan berulang kali sampai
pola otot telah dilatih untuk berfungsi secara efektif.
Kelima , karena anak-anak memiliki tugas dan tanggung jawab
yang lebih sedikit daripada orang yang lebih tua, mereka akan
memiliki lebih banyak waktu untuk mencurahkan penguasaan
keterampilan daripada remaja dan orang dewasa . Bahkan jika
mereka memiliki cukup waktu nanti, mereka cenderung bosan
dengan pengulangan yang dibutuhkan keterampilan belajar dan,
akibatnya, tidak menguasainya sepenuhnya.
Poin Penting Pembelajaran
Keterampilan Motorik
Keterampilan motorik tidak akan berkembang sendiri
pikiran melalui pendewasaan. Sebaliknya, mereka harus dipelajari.
Studi tentang cara anak belajar keterampilan motorik telah
mengungkapkan bahwa ada delapan syarat penting untuk itu.
Kedelapan poin penting ini dijelaskan dalam Kotak 6-4.
153
PENGEMBANGAN MESIN
JIKA ada yang hilang atau kurang, pengembangan keterampilan
akan tertinggal dari kemampuan anak. Misalnya, ketika sedikit atau
tidak ada arahan yang diberikan kepada anak dalam mempelajari
keterampilan memberi makan dengan sendok, ia akan memperolehnya
lebih lambat dan dengan efisiensi yang lebih rendah daripada jika
penggunaannya ditunjukkan. Demikian pula, keterampilan tersebut
kemungkinan besar tidak sesuai dengan mode memegang sendok
yang disetujui secara sosial.
Metode Pembelajaran Keterampilan
Motorik
Metode yang digunakan seorang anak untuk mempelajari
keterampilan motorik penting untuk kualitas keterampilan yang
akhirnya dipelajari. Sementara metode apa pun, dari waktu ke waktu,
memungkinkan seorang anak untuk mengembangkan keterampilan,
beberapa jauh lebih efisien dan, sebagai hasilnya, menghasilkan
keterampilan yang lebih baik daripada yang dicapai dengan metode
lain.
Tiga metode yang paling umum diberikan dalam Kotak 6-5.
yang digunakan anak-anak untuk mempelajari keterampilan motorik.
Dalam setiap kasus, keuntungan dan kerugian dari masing-masing
metode ini dijelaskan. Ini
akan menunjukkan alasan mengapa arah sangat penting
KOTAK 6-5
METODE PEMBELAJARAN HA UMUM
KETERAMPILAN MOTOR
BELAJAR DENGAN TRIAL AND ERROR
Tanpa arahan atau panutan, anak mencoba berbagai tindakan
secara acak. Hal ini biasanya menghasilkan kemampuan yang
berada di bawah kemampuan anak.
IMITASI
Belajar dengan meniru atau mengamati model peran (misalnya,
orang tua atau anak yang lebih tua) lebih cepat daripada belajar
dengan coba-coba; tetapi dibatasi oleh kekurangan model.
Misalnya, seorang anak tidak akan belajar berenang dengan
meniru perenang yang buruk. Bahkan jika modelnya bagus, anak
tersebut tidak mungkin menjadi pengamat yang baik.
PELATIHAN
Pembelajaran terarah dan diawasi, di mana model
mendemonstrasikan keterampilan dan melihat anak menirunya
dengan benar, sangat penting pada tahap awal pembelajaran.
Gerakan yang buruk dan kebiasaan buruk, sekali terbentuk, sulit
untuk dihilangkan.
Machine Translated by Google
penting untuk pembelajaran yang efisien. Sebaliknya, metode
pembelajaran yang tidak efektif akan menyebabkan anak jatuh di
bawah tingkat kemahiran yang mungkin diharapkan untuk waktu
dan usaha yang ia lakukan untuk belajar.
Peningkatan keterampilan
motorik
Pada tahap awal mempelajari keterampilan motorik, gerakan tubuh
menjadi canggung dan tidak terkoordinasi, dan banyak gerakan
yang tidak perlu dilakukan. Misalnya, saat anak belajar melempar
bola, mereka melakukannya dengan seluruh tubuh. Dengan latihan,
keterampilan melempar meningkat dan gerakan menjadi
terkoordinasi, berirama, dan lebih anggun. Gerakan individu dari
lengan, tangan, kepala, tungkai, kaki, dan tubuh berbaur menjadi
sebuah pola (64).
Saat keterampilan berkembang, kecepatan, akurasi, kekuatan,
dan penghematan gerakan meningkat. Misalnya, kecepatan
meningkat dengan kecepatan yang cukup seragam selama masa
kanak-kanak hingga usia enam belas atau delapan belas tahun;
peningkatan terbesar pada masa kanak-kanak awal dan kemudian
menurun saat anak mendekati pubertas. Akurasi , yang diukur
dengan uji laboratorium tepat sasaran dan tepat sasaran, meningkat
hingga usia tiga belas atau empat belas tahun dan kemudian tetap
stabil. Peningkatan akurasi terbesar terjadi pada anak usia dini.
Misalnya, anak usia enam tahun hampir dua kali lebih akurat dalam
gerakannya dibandingkan anak usia tiga tahun. Keamanan atau
ketetapan, diukur dengan tidak adanya gerakan yang terjadi saat
jari, tangan, lengan, atau seluruh tubuh dipegang sediam mungkin,
meningkat seiring bertambahnya usia .
Periode peningkatan terbesar belum ditentukan. Kekuatan meningkat
dengan perkembangan fisik ; tetapi itu tidak terjadi secara nyata
Juga, karena keterampilan tangan, sebagian besar, lebih berguna
sampai masa pubertas, ketika ada pertumbuhan yang cepat dalam
ukuran otot (3, 20, 43, 64,65).
Keterampilan motorik yang paling mungkin meningkat adalah
yang dipelajari di sekolah, di kelompok bermain yang diawasi, atau
di perkemahan musim panas. Keterampilan tersebut meliputi
menulis, menggambar, melukis, pemodelan tanah liat, menari, dan
yang berhubungan dengan permainan dan olahraga. Yang terakhir
berkisar dari gerakan sederhana, seperti melempar bola hingga
tentang beberapa keterampilan umum tangan dan kaki yang telah
dipelajari sejauh ini.
154
BAB 6
keterampilan yang rumit, seperti menyelam atau renang yang
disinkronkan.
Alasan peningkatan keterampilan tersebut adalah adanya guru
atau pengawas permainan yang mengarahkan usaha anak dan
mengarahkannya dengan baik sejak awal. Juga, mereka siap untuk
menemukan kesalahan yang mungkin terjadi dan memperbaikinya,
sebelum latihan berulang membuat mereka menjadi kebiasaan.
Akibatnya, anak-anak menunjukkan kemahiran yang lebih besar
dalam keterampilan di mana mereka menerima bimbingan daripada
keterampilan yang mereka pelajari di rumah, di mana orang tua
memiliki sedikit waktu untuk membimbing mereka, atau dalam
keterampilan yang mereka pelajari dengan bermain bersama teman
sebayanya. Seringkali yang terakhir memberikan model yang buruk
dan terlalu berpengalaman untuk memberikan arahan yang baik
dalam keterampilan belajar.
Beberapa Keterampilan
Motorik Umum Masa Kecil
Beberapa keterampilan motorik umumnya ditemukan pada semua
anak dari budaya tertentu, karena pengalaman belajar yang sama
dan harapan yang sama dari orang dewasa. Misalnya, dalam budaya
kita semua anak diharapkan belajar makan dan berpakaian sendiri,
menulis, dan bermain permainan yang disetujui oleh kelompok sosial.
Selain itu, mereka diharapkan untuk mempelajari keterampilan ini
pada usia yang sama dengan anak-anak lainnya.
Mereka adalah di antara tugas-tugas pembangunan dari
masa kecil.
Keterampilan yang diharapkan dipelajari anak-anak dalam
budaya Amerika saat ini terutama mencakup penggunaan tangan
dan lengan, betis, dan kaki. Karena pematangan koordinasi otot
mengikuti hukum arah perkembangan, kemampuan tangan dapat
dipelajari sebelum kemampuan kaki.
bagi anak-anak daripada keterampilan kaki, mereka menghabiskan
lebih banyak waktu dan upaya untuk mempelajarinya. Akibatnya,
keterampilan tangan tidak hanya lebih banyak daripada keterampilan
kaki, tetapi, sebagian besar, mereka lebih baik dipelajari dan,
akibatnya, kualitasnya lebih baik daripada anggota tubuh bagian
bawah.
Di halaman-halaman berikutnya, akan diberikan gambaran
Machine Translated by Google
Sebagian besar keterampilan adalah keterampilan yang dipelajari
selama tahun-tahun prasekolah.
Ada dua alasan untuk ini: pertama , anak usia dini adalah
usia di mana banyak keterampilan motorik dipelajari , dan
kedua , jauh lebih sulit untuk melakukan studi tentang
bagaimana anak yang lebih besar mempelajari keterampilan
motorik, karena kesulitan membuat mereka berpartisipasi
dalam percobaan dan memungkinkan pengamatan untuk
waktu yang diperlukan untuk menguasainya.
Beberapa keterampilan motorik yang mendapat perhatian
dan studi paling ilmiah telah memberikan norma yang
digunakan dalam tes untuk mengukur kecerdasan anak
selama masa bayi baru lahir dan bayi awal, ketika tidak
mungkin menggunakan tes yang mencakup bahasa. Misalnya,
dalam Skala Binet Revisi Stanford, kemampuan menyalin
digunakan untuk mengukur perkembangan intelektual anak-
anak pada usia yang berbeda.
des. Anak-anak diharapkan dapat menyalin lingkaran pada
usia tiga tahun, persegi pada usia lima tahun, belah ketupat
pada usia tujuh tahun, dan figur geometris sederhana dari
ingatan pada usia sepuluh tahun (62).
Keterampilan manual
Kontrol otot di lengan, bahu, dan pergelangan tangan
meningkat pesat selama masa kanak-kanak dan mencapai
kesempurnaan mendekati masa dewasa pada saat seorang
anak berusia 12 tahun. Sebaliknya, kontrol otot-otot halus jari
berkembang lebih lambat.
Kontrol yang diperlukan untuk menulis dengan cepat atau
memainkan alat musik biasanya tidak tercapai
sampai anak berusia 12 tahun atau lebih (6, 20, 44).
Dari sekian banyak keterampilan masa kanak-kanak, yang
paling banyak dipelajari adalah memberi makan sendiri,
berpakaian sendiri, dandan, menulis, menyalin, melempar
dan menangkap bola, dan membangun dengan balok. Semua
studi ini telah menggunakan kelompok yang cukup besar dan
mencakup periode yang cukup lama untuk memberikan
norma untuk usia di mana berbagai kemampuan dikuasai
dan untuk menunjukkan apakah pola penguasaan serupa
untuk sebagian besar anak atau tidak. Dua bidang akan
digunakan sebagai contoh: makan sendiri dan melempar dan
menangkap bola.
155
PENGEMBANGAN MESIN
MENINGKATKAN DIRI Selama bagian terakhir dari tahun
pertama kehidupan, bayi mencoba memegang botol atau
cangkir dan meraih sendok yang digunakan untuk menyusu.
Dengan jarak delapan meter, mereka dapat memegang botol
mereka saat membaca dimasukkan ke dalam mulut mereka;
sebulan kemudian, mereka dapat mengeluarkan botol dan
memasukkannya kembali ke dalam mulut mereka. Pada saat
mereka berusia sebelas atau dua belas bulan, bayi dapat
memegang cangkir untuk sementara dan mencoba makan
sendiri dengan sendoknya. Awalnya, mereka memegang
cangkir dengan kedua tangan; tetapi lambat laun, dengan
latihan, mereka bahkan dapat memegangnya dengan satu
tangan. Saat menyusu dengan sendok, bayi cenderung
membuang sebagian besar makanannya; tetapi, dengan
latihan, mereka belajar menumpahkan
apalagi.
Pada akhir tahun kedua, anak-anak dapat menggunakan
garpu dan sendok. Dalam
tahun ketiga, mereka bisa mengoleskan mentega atau selai
pada rotinya, dengan bantuan pisau. Dalam setahun
kebanyakan anak-anak, diberi kesempatan latihan dan
bimbingan yang tepat, akan mampu memotong daging empuk
dengan pisau. Itu untuk kapan
Pada saat mereka siap untuk sekolah, pada usia enam tahun,
sebagian besar anak telah menguasai semua tugas yang
digunakan untuk makan sendiri (9, 20).
LUNCURKAN DAN TANGKAP BOLA
Beberapa bayi berguling dan bahkan mencoba melempar
bola sebelum mereka berusia dua tahun. Namun, bahkan
pada usia empat tahun, hanya sedikit yang mampu melempar
dengan benar. Pada usia enam tahun, sebagian besar anak
mahir, meskipun ada variasi yang mencolok di semua usia.
Karena menangkap bola bahkan lebih sulit daripada
melemparnya, butuh waktu lebih lama untuk berkembang.
Misalnya, pada usia empat tahun, hanya sedikit anak yang
mahir dalam kapasitas ini, sedangkan pada usia enam tahun,
kira-kira dua pertiganya mahir. Pada awalnya, anak
menggunakan seluruh tubuhnya untuk menangkap bola yang
dilemparkan ke arahnya. Kemudian mereka menggunakan
lengan mereka, dengan gerakan acak yang lebih sedikit. Tak
lama setelah usia enam tahun, mereka mulai menyempurnakan
gerakan tangan yang terkoordinasi untuk menangkap bola di
antara kedua telapak tangan (6, 20, 21, 37, 39).
keterampilan kaki
Setelah anak mencapai usia delapan belas bulan,
perkembangan motorik kaki terutama terdiri dari
penyempurnaan
Machine Translated by Google
berjalan dan perolehan keterampilan terkait. Misalnya,
sebelum anak mencapai usia dua tahun, mereka dapat
berjalan menyamping dan mundur, berdiri dengan satu
kaki dengan bantuan, dan satu tahun kemudian tanpa
bantuan. Sebelum mereka berusia dua tahun, bayi dapat
berjalan di atas telapak kaki mereka, dan pada tahun
kelima hingga keenam mereka berjalan dengan cukup
baik untuk menyeimbangkan diri di atas papan sempit
yang diangkat di salah satu ujungnya atau mengikuti
tanda kapur. tanah (6, 9,68).
Lebih sedikit penelitian yang dilakukan pada
kemampuan kaki dibandingkan dengan tangan. Studi
telah menekankan pola pengembangan keterampilan ini
dan perkiraan usia di mana anak-anak dapat diharapkan
untuk memperolehnya. Kemampuan kaki yang mendapat
perhatian paling ilmiah adalah berlari, melompat,
mengatasi rintangan, melompat, memanjat, berenang,
dan mengendarai becak dan sepeda. Memanjat dan
mengendarai becak dan sepeda akan digunakan
sebagai ilustrasi pengembangan keterampilan tersebut.
CLIMBING Bahkan sebelum bayi bisa berjalan, mereka
menaiki tangga, merangkak dan merangkak.
Pola menaiki tangga hampir identik dengan merangkak.
Misalnya, bayi yang merangkak dengan tangan dan lutut
menaiki tangga menggunakan bagian tubuh yang sama.
Mereka yang merangkak dengan tangan, satu lutut, dan
satu kaki menaiki tangga dengan cara ini. Saat turun,
bayi umumnya melakukannya mundur.
Sebelum anak berusia dua tahun, mereka sudah bisa
berjalan naik turun tangga sambil berpegangan pada
pagar atau tangan seseorang.
Gambar 6-6. Tahapan menaiki tangga.
156
BAB 6
Mereka melakukan ini dalam posisi tegak. Pada awalnya, mereka
meletakkan satu kaki di anak tangga dan membawa kaki lainnya
ke atasnya. Mereka selalu menggunakan kaki yang sama untuk
maju. Kemampuan ini diperoleh anak-anak ketika mereka
mendekati usia tiga tahun.
Metode serupa digunakan untuk turun. Secara
bertahap, dengan latihan, anak-anak mengendurkan
pagar dan menggunakan kaki mereka secara bergantian
saat berjalan. Metode memanjat tangga dewasa ini adalah
mencapai sekitar usia empat tahun, asalkan anak
memiliki banyak kesempatan untuk mempraktikkannya
(6, 9, 20). Tahapan karakteristik dalam memperoleh
keterampilan menaiki tangga ditunjukkan pada Gambar
6-6.
BOTOL DAN SEPEDA Pada usia dua tahun
tahun, kebanyakan bayi bisa naik sepeda roda tiga;
namun, hampir semua dari mereka mendorong becak
mereka dan hanya mengendarainya ketika orang lain
memegangnya di kursi. Namun, antara usia tiga dan
empat tahun, semua anak kecil yang memiliki
kesempatan untuk belajar mengendarai sepeda roda
tiga dapat melakukannya.
Setelah memperoleh keterampilan penahan sepeda
roda tiga yang cukup untuk dapat mengandalkan diri
mereka sendiri, banyak anak kecil menggunakan sepeda
roda tiga mereka untuk melakukan aksi-aksi, seperti
mundur, berbelok di tikungan dengan dua daripada tiga
roda, dan mundur. Karena kekerdilan merupakan risiko
bagi adaptasi pribadi dan sosial yang baik, kita akan
membahas topik ini lebih lengkap di bagian risiko di
akhir bab ini.
Pada saat anak-anak mencapai usia enam tahun, dan
terkadang sebelum itu, mereka belajar mengendarai bi
Machine Translated by Google
sepeda. Karena sepeda membutuhkan keterampilan
motorik yang lebih sulit dan kompleks, yang menghubungkan
keseimbangan dengan penggerak, hampir selalu diperlukan
enam bulan hingga satu tahun latihan sebelum keterampilan
tersebut cukup dikuasai bagi anak-anak untuk mengendarai
sepeda tersebut. .
Variasi kemampuan anak
Hanya karena keterampilan tertentu "umum" di antara
anak-anak Amerika, tidak berarti keterampilan itu
bersifat universal. Sebagai contoh, beberapa anak
mungkin tidak memiliki kesempatan untuk belajar
berenang dan yang lain memiliki sedikit atau tidak ada
motivasi untuk memperoleh keterampilan perawatan
karena orang tua mereka bertanggung jawab untuk itu.
Studi keterampilan yang dipelajari oleh anak-anak
telah mengidentifikasi beberapa kondisi yang
bertanggung jawab atas variasi keterampilan tersebut.
Misalnya, ada perbedaan”, seksual. Tidak ada
perbedaan jenis kelamin yang signifikan dalam
perkembangan motorik yang ditemukan selama tahun-
tahun awal, ketika anak laki-laki dan perempuan
menerima pelatihan yang sama, dorongan yang sama,
perlengkapan yang sama, dan kesempatan yang sama
untuk berlatih (25). Sebagai akibat dari tekanan budaya,
perbedaan jenis kelamin dalam keterampilan motorik
mulai terlihat sekitar usia taman kanak-kanak dan
semakin terlihat seiring bertambahnya usia anak-anak.
Tekanan budaya memengaruhi perbedaan gender
dalam kemampuan, terutama membatasi kesempatan
belajar. Di kalangan anak sekolah dasar, anak laki-laki
cenderung lebih unggul dari anak perempuan dalam
keterampilan yang membutuhkan kekuatan dan stamina,
keterampilan yang dianggap lebih sesuai dengan jenis
kelamin anak laki-laki. Misalnya, dalam melempar bola,
anak laki-laki memiliki perolehan yang lebih tinggi
daripada anak perempuan, terutama karena mereka
menerima lebih banyak dorongan untuk menjadi efektif
dalam keterampilan tersebut (21). Di sisi lain, bahkan
ketika anak laki-laki lebih unggul dari anak perempuan
dalam keterampilan motorik yang membutuhkan
kecepatan dan koordinasi gerakan tubuh kasar dan
keterampilan mekanik, anak perempuan lebih unggul
dari anak laki-laki dalam ketangkasan manual,
sebagaimana dibuktikan dalam koordinasi terbaik (25).
Anak-anak dari kelompok sosial ekonomi terendah
Orang miskin, seperti yang telah disebutkan, mempelajari keterampilan
157
PENGEMBANGAN MESIN
keterampilan motorik, terutama swadaya, sebelum orang-
orang dari kelompok sosial ekonomi yang lebih tinggi. Ini
bukan karena mereka secara matang siap untuk
mempelajarinya lebih awal, tetapi karena orang tua
mereka memiliki lebih sedikit waktu untuk melakukan
sesuatu untuk mereka daripada mereka yang berstatus
sosial ekonomi lebih tinggi. Ini juga berlaku untuk ukuran
keluarga. Anak-anak dari keluarga besar diharapkan untuk
mempelajari lebih banyak keterampilan pada usia lebih dini
daripada anak-anak dari keluarga kecil (9).
Konstitusi tubuh memainkan peran penting dalam
menentukan kuantitas dan kualitas keterampilan yang
dipelajari anak. Mereka yang bertubuh mesomorfik, ketika
diberi kesempatan untuk melakukannya, mempelajari
keterampilan motorik lebih banyak dan lebih baik daripada
mereka yang bertubuh ektomorfik atau endomorfik.
Mesomorph memiliki kekuatan dan energi yang lebih besar,
membuat keterampilan belajar menjadi mudah dan
menyenangkan. Sebaliknya, ectomorph memiliki kekuatan
dan stamina yang kurang, sedangkan endomorph
cenderung kikuk dalam gerakannya dan mudah lelah
karena tubuhnya yang lembek dan otot yang lemah (18,
23).
Mengetahui betapa pentingnya keterampilan untuk
menjadi bagian dari suatu kelompok, anak-anak yang
populer atau ingin diterima oleh teman sebayanya memiliki
motivasi yang lebih kuat untuk mempelajari keterampilan
tersebut daripada mereka yang kurang populer atau lebih
suka kegiatan menyendiri (13 , 44, 63). Kemampuannya
pun berbeda-beda sesuai dengan kepribadian anak.
Misalnya, mereka yang menderita perasaan tidak mampu
seringkali meningkatkan konsep dirinya dengan mempelajari
keterampilan motorik yang bergengsi di antara kelompok
sebayanya, seperti berenang (40).
Usia juga merupakan faktor penting dalam variasi
keterampilan motorik. Semakin tua anak, semakin banyak
kemampuannya, semakin bervariasi yang terakhir, dan
semakin baik kualitasnya (3, 20, 23).
Fungsi keterampilan motorik
Keterampilan motorik yang berbeda memainkan peran
yang berbeda dalam adaptasi pribadi dan sosial anak-
anak. Misalnya, beberapa keterampilan membantu anak
mencapai kemandirian yang mereka inginkan, sementara
yang lain membantu mereka mencapainya
Machine Translated by Google
penerimaan sosial. Karena tidak mungkin bagi anak-anak
untuk mempelajari sejumlah besar keterampilan motorik pada
saat yang sama, mereka berfokus untuk memperoleh
keterampilan yang membantu mereka mencapai jenis adaptasi
yang penting bagi mereka pada saat itu. Misalnya, ketika anak-
anak sangat ingin mandiri, mereka fokus pada penguasaan
keterampilan yang memungkinkan kemandirian. Di sisi lain,
ketika mereka mendambakan penerimaan teman sebaya,
mereka dapat fokus mempelajari keterampilan yang diperlukan
untuk menjadi bagian dari kelompok.
Keterampilan motorik secara kasar dapat dibagi menjadi
empat kategori, sesuai dengan fungsinya dalam adaptasi
pribadi dan sosial anak-anak. Kategori tersebut dijelaskan
pada kotak 6-6. Perhatikan bahwa beberapa keterampilan
termasuk penggunaan kaki; tetapi ada lebih banyak yang
melibatkan penggunaan lengan dan tangan, sementara yang
lain melibatkan penggunaan otot-otot seluruh tubuh.
Di antara kategori-kategori tersebut, keterampilan menolong
diri sendiri sering dipelajari terlebih dahulu, karena seringkali
penting bagi anak untuk merasa mandiri, sebelum ia tertarik
untuk menjadi anggota kelompok sebaya. Sampai anak-anak
cukup umur untuk bersekolah, mereka tidak benar-benar
membutuhkan keterampilan sekolah. Akibatnya, mereka
memiliki sedikit motivasi untuk belajar.
Preferensi dalam penggunaan satu tangan di atas
tangan lainnya
Ada dua kriteria yang digunakan untuk menentukan tangan
yang menang; pertama , preferensi satu tangan dibandingkan
dengan yang lain, dan kedua, efisiensi atau keterampilan
seseorang menggunakan satu tangan dibandingkan dengan
tangan lainnya .
Orang dikatakan "bertangan kanan" jika mereka lebih sering
menggunakan tangan di sisi yang satu daripada yang lain, dan
"bertangan kidal" jika mereka lebih menyukai tangan kiri. Ada
beberapa orang yang dominan kidal atau kidal sehingga
mereka selalu menggunakan tangan pilihan mereka. Di semua
usia dan tidak hanya di masa kanak-kanak, perubahan
penggunaan tangan biasa terjadi, meski cenderung menurun
saat anak mendekati remaja.
kenaikan
Orang disebut "ambidextrous" ketika mereka menggunakan
kedua tangan dengan sama baiknya untuk waktu yang kira-
kira sama. kidal
158
BAB 6
KOTAK 6-6
KATEGORI FUNGSIONAL HABI AS
LATIHAN ANAK-ANAK
KETERAMPILAN MEMBANTU DIRI
Untuk mencapai kemandirian, anak harus memperoleh keterampilan
motorik yang memungkinkan mereka melakukan sesuatu sendiri.
Keterampilan ini meliputi makan sendiri, berpakaian sendiri,
dandan, dan mandi. Pada saat anak-anak mencapai usia sekolah,
keterampilan ini seharusnya sudah mencapai tingkat kemahiran
yang memungkinkan mereka mengurus diri mereka sendiri secepat
dan semudah orang dewasa.
KETERAMPILAN BANTUAN SOSIAL
Untuk diterima sebagai anggota kelompok sosial—keluarga,
sekolah, atau kelompok lingkungan—seorang anak harus menjadi
anggota yang kooperatif. Beberapa keterampilan, seperti membantu
pekerjaan di rumah, sekolah, atau kelompok teman sebaya, akan
sangat membantu Anda untuk mendapatkan penerimaan dari
kelompok.
KETERAMPILAN BERMAIN Untuk
menikmati kegiatan kelompok sebaya atau bersenang-senang saat
jauh dari mereka, anak-anak harus belajar keterampilan bermain
seperti bermain lempar tangkap, seluncur es, menggambar,
melukis, dan menangani mainan.
KETERAMPILAN SEKOLAH
Sebagian besar pekerjaan di tahun-tahun awal sekolah melibatkan
keterampilan motorik, seperti menulis, menggambar, melukis,
membuat model dengan tanah liat atau adonan mainan, menari,
atau bekerja dengan kayu. Semakin banyak dan semakin baik
kemampuan tersebut maka akan semakin baik anak beradaptasi
dengan sekolah dan semakin besar pula prestasinya dalam bidang
akademik dan non akademik tugas sekolah.
mereka cenderung lebih ambidextrous daripada orang kidal.
Alasannya adalah ketika, sebagai anak-anak, mereka lebih
menyukai tangan kiri, mereka sering diajari untuk melakukan
keterampilan formal tertentu, seperti menulis atau melukis,
dengan tangan kanan. Seiring waktu, mereka membangun
repertoar keterampilan yang dapat dilakukan dengan baik
dengan tangan kanan atau kiri. Sebaliknya, orang kidal
cenderung memiliki "ambidexterity" yang lebih sedikit daripada
orang kidal (47).
Sebagian besar keterampilan tangan membutuhkan penggunaan
satu tangan atau satu tangan dibantu oleh tangan lainnya.
Tangan yang melakukan sebagian besar pekerjaan dikatakan
sebagai tangan "dominan", dan jika tindakan tersebut
membutuhkan bantuan, tangan yang lain berperan sebagai
penolong dan dikenal sebagai "pembantu": misalnya, saat menulis, tangan
Machine Translated by Google
Tangan yang dominan—Kanan atau Kiri memegang
pena atau pensil dan menulis sendiri, sementara yang
lain, bantu, memegang kertas di tempatnya.
Di sebagian besar budaya, untuk alasan yang belum
dijelaskan, ada lebih banyak orang kidal daripada kidal.
Misalnya, telah ditunjukkan bahwa 90 hingga 95 persen
dari semua orang Amerika saat ini adalah demikian
kidal dan ada lebih banyak pria kidal daripada wanita (17,
25, 35).
Perkembangan dominasi
sebuah tangan
Menurut tradisi, seorang anak dilahirkan dengan tangan
kanan atau kidal dan setiap upaya untuk mengubah pola
itu akan mengakibatkan penyakit seperti ketegangan
saraf, bicara cadel dan cadel atau kesulitan membaca.
Selama beberapa generasi telah diperdebatkan apakah
dominasi tangan itu turun-temurun atau akibat dari
pelatihan dan pengondisian sosial; namun, penelitian
ekstensif menunjukkan bahwa pelatihan dan pengondisian
sosial menentukan preferensi tangan dan bahwa tidak
ada "dominasi alami".
Studi tentang bagaimana preferensi tangan berkembang
telah menunjukkan bahwa, pada tahun-tahun pertama
kehidupan, bayi ambidextrous, tanpa preferensi untuk
kanan atau kiri. Pada usia delapan bulan, hampir semua
mulai menunjukkan sedikit preferensi untuk tangan kanan,
bahkan ketika beralih dari satu ke yang lain, sebagian
besar bergantung pada posisi orang tersebut atau
keberatan terhadapnya, mereka mengulurkan tangan.
Jika orang atau objek lebih dekat ke kanan, mereka akan
menggunakan tangan di sisi itu (2,49, 56).
Selama tahun kedua kehidupan, peralihan penggunaan
satu tangan ke tangan lainnya berlanjut; tetapi tidak
sesering pada tahun pertama. Kemudian, antara usia dua
setengah dan tiga setengah tahun, terjadi pergeseran
yang mencolok ke bilateral, dengan kedua tangan
digunakan dengan efisiensi dan frekuensi yang kira-kira
sama. Dari usia empat hingga enam tahun, preferensi
unilateral mendominasi dan beralih dari satu tangan ke
tangan lainnya relatif jarang digunakan (2, 10, 29). Ini
berarti bahwa ketika anak-anak masuk sekolah, mereka
kebanyakan menggunakan tangan kiri atau kanan dan
jarang mahir. Namun, ada bukti bahwa ketika termotivasi
untuk melakukannya, anak-anak, remaja, dan bahkan
159
PENGEMBANGAN MESIN
Sebagai orang dewasa, mereka dapat memperoleh
keterampilan baru dengan kedua tangan tanpa mengalami
gangguan emosi (10, 33, 34, 47).
Keuntungan dari dominasi a
ribu
Ada bukti bahwa keunggulan satu tangan itu diinginkan.
Alasannya adalah bahwa dengan menetapkan keunggulan
satu tangan, fakta itu tidak hanya disertai dengan perasaan
stabilitas dan keamanan, tetapi juga peluang untuk
mengembangkan tingkat keterampilan yang tidak mungkin
dilakukan jika seseorang mencoba memegang kedua
tangan dengan tangan yang serupa. frekuensi; Jika
seorang anak belajar melakukan sebagian besar tugas
dengan satu tangan, pembantu akan dilatih untuk bekerja
dengan tangan dominan, dan sebagai tim keduanya dapat
berfungsi dengan sangat efisien. Sebagian besar anak
yang kurang kidal memiliki kekuatan, kecepatan, dan
ketepatan yang lebih rendah dalam gerakan mereka
daripada mereka yang kidal atau kidal (3,21,34).Dalam
perkembangan dominasi satu tangan, tidak ada bukti
bahwa tangan kanan lebih unggul dari kiri dan bahwa
bangsa yang kidal lebih unggul dari yang kidal. Namun,
sudah menjadi tradisi untuk menganggap tangan kanan
sebagai tangan yang lebih disukai, dan banyak budaya
Amerika dibangun berdasarkan preferensi tradisional ini.
Misalnya, mesin, perkakas, peralatan rumah tangga,
peralatan olahraga, dan kursi meja dirancang untuk orang
yang tidak kidal. Hanya mesin tik, yang dikatakan sebagai
"satu-satunya mesin kidal serba guna", karena kunci yang
paling sering digunakan ada di sebelah kiri, yang lebih
mudah dikuasai oleh orang kidal. Metode pengajaran,
seperti tulisan tangan di sekolah dasar, juga diarahkan ke
tangan kanan (34,38). Kotak 6-7 menjelaskan banyak
keuntungan menggunakan tangan kanan.
Keuntungan itu tidak berakhir di masa kanak-kanak.
Misalnya, ketika orang kidal melamar pekerjaan yang
membutuhkan manipulasi mesin yang rumit, mereka
sering menemukan bahwa meskipun mereka dapat
menyesuaikan metode pelatihan dengan kebutuhan mereka.
Karena dia kidal, masih sulit bagi mereka untuk
mengimbangi kecepatan rekan kerja yang tidak kidal.
Banyak majikan menganggap orang kidal lebih sulit untuk
dilatih daripada orang kidal, bahwa mereka adalah pekerja
yang lebih lambat dan cenderung lebih rentan terhadap kecelakaan.
Machine Translated by Google
insiden. Ini membatasi kesempatan kerja bagi orang kidal (48).
Risiko Perkembangan Motorik
Kebanyakan orang menganggap kecanggungan sebagai satu-
satunya risiko serius bagi perkembangan koordinasi dan keterampilan
motorik anak.
Meskipun kecanggungan, tentu saja, merupakan hambatan serius
bagi penyesuaian pribadi dan sosial yang baik, itu bukanlah satu-
satunya. Ada risiko lain yang dapat dan memang memiliki dampak
psikologis yang penting. Kami akan menangani beberapa dari
mereka di bawah ini.
keterlambatan perkembangan motorik
Perkembangan motorik yang tertunda berarti berada di bawah
norma usia anak. Akibatnya, dia tidak mempelajari tugas-tugas
perkembangan yang diharapkan kelompok sosial untuk diperoleh
anak-anak pada usia itu. Misalnya, bayi yang tidak dapat berjalan
dan makan sendiri dikatakan "terbelakang".
Ada banyak penyebab keterlambatan perkembangan motorik,
ada yang bisa dikontrol dan ada yang tidak.
Ini mungkin karena lesi otak saat lahir atau dengan
kondisi yang tidak menguntungkan di lingkungan prenatal atau awal
postnatal. Namun, paling sering karena kurangnya kesempatan
untuk mempelajari keterampilan motorik, karena kondisi lingkungan
yang tidak menguntungkan, perlindungan berlebihan dari orang tua,
atau kurangnya motivasi anak untuk belajar. Sebagai contoh, telah
ditunjukkan bahwa ibu yang membatasi mengurangi tingkat
kompetensi anak mereka dalam aktivitas motorik, sedangkan ibu
yang merangsang meningkatkannya (69).
Efek keterlambatan perkembangan motorik berbahaya bagi
adaptasi pribadi dan sosial yang baik . Ada dua alasan untuk ini.
Pertama, itu memiliki efek yang tidak menguntungkan pada konsep
diri anak-anak. Sebagai hasil dari
Ini sering mengarah pada masalah emosional dan perilaku. Misalnya,
ketika anak-anak mencoba melakukan sesuatu untuk mencapai
kemandirian yang mereka inginkan dan tidak cukup berhasil untuk
memastikan kemandirian mereka, mereka menjadi frustrasi karena
harus bergantung pada bantuan orang lain. Seiring bertambahnya
usia mereka dan mereka membandingkan prestasi mereka
160
BAB 6
KOTAK 6-7
KEUNTUNGAN PENTING
UNTUK TANGAN KANAN
BELAJAR DIBUAT MUDAH
Sebagian besar peralatan dan sistem untuk mengajarkan
keterampilan motorik mendukung orang kidal. Orang kidal harus
mencoba beradaptasi dengan mereka.
PANDUAN DAN DEMO LEBIH BERMANFAAT
Karena sebagian besar model
tidak kidal, anak-anak yang tidak kidal menganggap demonstrasi
dan penjelasan lebih mudah diikuti daripada anak-anak yang
tidak kidal.
KETERAMPILAN LEBIH CEPAT DAN
SEDIKIT MELELAHKAN
Karena orang kidal lebih disukai dalam memimpin dan
mendemonstrasikan, mereka sering kali mengembangkan
keterampilan motorik yang lebih tinggi dan kecepatan yang lebih
tinggi. Orang kidal lelah mencoba mengikuti kecepatan yang
ditetapkan oleh orang kidal, frustrasi karena mereka lebih
lambat, dan lebih sulit mencapai level yang mereka cita-citakan.
KESESUAIAN TERHADAP HARAPAN SOSIAL
DIFASILASIKAN Menjadi tangan
kanan dalam budaya tangan kanan memungkinkan anak-anak
menyesuaikan diri dengan pola yang ditetapkan oleh mayoritas.
Sebaliknya, kidal membuat mereka merasa berbeda dan
diperhatikan orang. Menjadi tangan kanan juga memfasilitasi
keterampilan sosial, seperti mengikuti pola penggunaan peralatan
makan yang diterima dan berjabat tangan sebagai bentuk
sapaan.
KEPRIBADIAN DIPENGARUHI YANG
MENGUNTUNGKAN
Menyesuaikan diri dengan perilaku teman sebaya dan harapan
kelompok sosial mengarah pada penilaian yang menguntungkan
diri sendiri. Banyak anak kidal merasa tidak mampu dan minder
karena mereka berbeda.
dengan rekan-rekan mereka, mereka merasa rendah diri ketika
mereka menemukan betapa banyak kekurangan mereka untuk
mencapai level mereka. Perasaan frustrasi dan rendah diri selalu
mengarah pada masalah emosional dan perilaku yang berisiko untuk
melakukan adaptasi yang baik. Kedua, perkembangan motorik yang
tertunda berbahaya, karena tidak memberikan landasan yang nantinya
dapat membentuk keterampilan motorik. ketika penundaan
keterampilan belajar, karena keterlambatan dalam membangun
fondasi yang mereka andalkan, anak-anak memiliki kekurangan
ketika mereka mulai bermain dengan orang lain. Hal ini karena kontak
pertama
Machine Translated by Google
kegiatan sosial didirikan terutama dalam bentuk permainan.
Jika anak-anak tidak memiliki keterampilan motorik yang
diperlukan untuk bergaul dengan teman sebayanya, mereka
akan dikucilkan dari kelompok, menghilangkan kesenangan
yang dimiliki teman sebayanya dan kesempatan untuk belajar
keterampilan sosial dan bermain ketika teman sebayanya
mendapatkannya.
Harapan yang tidak realistis tentang
keterampilan
Harapan yang tidak realistis adalah harapan yang lebih
didasarkan pada keinginan daripada potensi individu. Dalam
bidang perkembangan motorik, anak diharapkan memperoleh
kontrol motorik dan mempelajari keterampilan sebelum
mereka siap secara matang.
Beberapa harapan yang tidak realistis datang dari orang
tua, beberapa dari guru, dan yang lainnya dari anak itu
sendiri. Apapun asalnya, mereka berbahaya bagi adaptasi
pribadi dan sosial anak-anak.
Harapan orang tua yang tidak realistis mungkin berasal
dari keinginan mereka agar orang lain melihat anak mereka
sebagai "dewasa sebelum waktunya" dan diri mereka sendiri
sebagai "orang tua yang baik". Mereka mungkin berasal dari
mencoba membuat anak-anak mereka sesuai dengan
standar yang diberikan dalam buku pengasuhan anak, atau
mereka mungkin berasal dari menggunakan saudara yang
lebih tua sebagai standar dan mengharapkan yang lebih
muda untuk menyesuaikan diri dengan mereka.
Harapan orang tua yang umum dan tidak realistis lainnya
didasarkan pada keyakinan orang tua bahwa anak-anak
dapat mempelajari beberapa keterampilan motorik yang tidak
berhubungan tanpa waktu yang memadai untuk
menguasainya. Misalnya, dalam hal berpakaian sendiri,
keterampilan yang dibutuhkan untuk mengenakan kemeja
sangat berbeda dari keterampilan yang dibutuhkan untuk
kaus kaki dan sepatu sehingga kecuali anak-anak menguasai
masing-masing keterampilan tersebut, mereka tidak dapat
diharapkan berhasil dalam proses tersebut. Akibatnya, anak-
anak akan mendapatkan sangat sedikit kepuasan yang
biasanya diberikan oleh kemandirian dari berpakaian sendiri
dan akan merasa tidak mampu ketika prestasi mereka tidak
sesuai dengan harapan orang tua mereka.
Dalam sebuah keluarga, anak-anak yang paling mungkin
tunduk pada harapan orang tua yang tidak realistis adalah
anak sulung.
161
PENGEMBANGAN MESIN
dan mereka yang lahir prematur. Dalam kasus yang pertama,
ketidaktahuan orang tua tentang kemampuan anak, dari
sudut pandang kedewasaan, atau kebanggaan terhadap
anak sulung, juga cenderung menghasilkan harapan yang
tidak realistis. Dalam kasus anak-anak yang lahir prematur,
beberapa orang tua, seperti disebutkan di Bab 4, mendorong
mereka untuk mengejar anak-anak seusianya yang lahir
penuh waktu; namun, tidak ada anak dalam keluarga mana
pun yang mungkin bebas dari ekspektasi orang tua mereka
yang tidak realistis terhadap keterampilan dan kontrol
motorik.
Beberapa guru memiliki harapan yang tidak realistis untuk
keterampilan motorik anak karena mereka mengetahui
standar dan berharap semua anak menyesuaikan diri dengan
tingkat yang mereka pelajari dalam kursus persiapan guru
mereka. Yang lain menggunakan anak-anak di kelas mereka
atau anak-anak dari keluarga yang sama, yang mereka ajar
sebelumnya, sebagai dasar norma yang mereka gunakan
untuk membuat penilaian tentang masing-masing anak.
Misalnya, seorang adik diharapkan belajar menulis,
menggambar dengan kapur, dan pensil sekaligus dan pada
usia yang sama dengan kakak yang diajar beberapa tahun
sebelumnya oleh guru yang sama. Anak-anak itu sendiri
mungkin memiliki sedikit harapan .
realistis tentang keterampilan motorik mereka. Sampai
Keterampilan yang lebih kompleks tampak mudah bagi anak-
anak ketika mereka melihat orang yang kompeten
melakukannya dengan cepat dan akurat. Mereka tidak
menghargai betapa rumitnya keterampilan itu atau berapa
banyak waktu yang dihabiskan orang tersebut untuk menyempurnakannya.
Ketika anak-anak mencoba untuk melakukan keberuntungan,
mereka menemukan bahwa itu jauh lebih sulit daripada yang
terlihat.Setelah gagal melakukannya, mereka menjadi putus
asa dan menyerah. Ini memupuk perasaan ketidakmampuan
pribadi.
Harapan yang tidak realistis, baik yang berasal dari orang
tua atau guru maupun dari anak itu sendiri, merugikan anak
secara psikologis. Tidak mampu memenuhi harapan
membuat anak merasa rendah diri dan tidak mampu,
perasaan yang merusak kepercayaan diri mereka dan
merusak motivasi untuk mempelajari keterampilan lain.
Selain itu, jika anak-anak dikritik atau dimarahi, mereka akan
merasa kesal dan mati syahid. Ini memiliki efek yang tidak
menguntungkan pada mereka penyesuaian sosial, tidak
hanya dengan mereka yang bertanggung jawab atas harapan
yang tidak realistis, tetapi juga dengan orang lain yang sama
sekali tidak terlibat dalam situasi tersebut.
Machine Translated by Google
Ketidakmampuan untuk
mempelajari keterampilan motorik yang penting
Jika anak-anak tidak mempelajari keterampilan motorik
yang penting bagi mereka atau kelompok sebayanya,
penyesuaian pribadi dan sosial mereka akan terganggu.
Misalnya, karena keterampilan menolong diri sendiri
diperlukan untuk mencapai kemandirian, anak-anak yang
tidak memperoleh keterampilan ini, ketika mereka
merasakan keinginan kuat untuk mandiri - pada usia dua
dan tiga tahun -, akan merasa rendah diri dan memberontak,
harus bergantung pada orang lain. bantuan orang lain.
Demikian pula, ketika anggota ingin diterima sebagai
anggota kelompok sebaya, kegagalan mereka untuk
mempelajari keterampilan bermain dan bantuan sosial yang
berkontribusi pada penerimaan mengakibatkan
ketidaksesuaian sosial dan pribadi. Anak-anak akan melihat
diri mereka sebagai
minder karena tidak bisa melakukan hal yang sama dengan
teman-teman kecilnya, dan mati syahid, karena tidak
diterima sebagai anggota peer group.
keterampilan dasar yang buruk
Menurut tradisi, "latihan membuat sempurna". «*-lo ini
benar ketika keterampilan dasar
Halo baik. Fundamental yang buruk, hasil belajar dengan
coba-coba atau meniru model yang buruk, tidak akan
menghasilkan keterampilan yang baik—apalagi yang
"sempurna", tidak peduli berapa banyak waktu dan upaya
yang dipraktikkan.
Risiko alami dalam menerima kepercayaan tradisional
ini berasal dari tekanan yang diberikan oleh orang dewasa
pada anak-anak untuk melanjutkan praktik tersebut, terlepas
dari jenis keterampilan motorik yang mereka pelajari. Jika
kemampuan dasar kurang, tidak hanya kemahiran dalam
keterampilan baru akan jatuh di bawah kemampuan anak
yang sebenarnya, tetapi lebih buruk lagi, tingkat kemahiran
yang rendah itu akan menjadi begitu mengakar dalam diri
anak sehingga perbaikan apa pun akan sulit atau hampir
tidak mungkin dilakukan. Ketika ini terjadi, anak-anak
menjadi frustrasi karena waktu dan usaha mereka
menghasilkan hasil yang sangat buruk, dan yang terakhir
ini akan terus menerus membentuk perasaan rendah diri
ketika mereka membandingkan kemampuan mereka
dengan rekan-rekan mereka yang belajar dengan metode
yang lebih baik.
162
BAB 6
Eksibisionisme
Begitu anak-anak mempelajari keterampilan dengan cukup
baik untuk mendapatkan kepuasan darinya, mereka sering
mulai "pamer" atau melakukan keterampilan dengan cara
yang tidak ortodoks, untuk mendapatkan lebih banyak
kepuasan, perhatian, dan publisitas. Ketika anak-anak kecil,
seperti disebutkan di atas, menguasai keterampilan yang
diperlukan untuk mengendarai sepeda roda tiga, mereka
dapat mencoba mengendarai sepeda dengan cara yang
tidak lazim — mundur atau tanpa mencengkeram setang.
Ini memberi mereka kepuasan pribadi, karena perasaan
sukses dalam pencapaian mereka dan kekaguman atau
kecemburuan dari teman-teman mereka.
Seiring bertambahnya usia anak-anak dan kekaguman
teman sebaya mereka menjadi semakin penting bagi
mereka, mereka berkontribusi pada kesenangan untuk
mencapai kepuasan atas perhatian yang menarik perhatian
aksi mereka. Selain itu, keberhasilan pencapaian sesuatu
yang berani memiliki nilai prestise yang tinggi bagi anak.
Terlepas dari kepuasan yang diberikan akrobat atau
eksibisionisme, mereka dapat menyebabkan kerusakan
psikologis. Ini karena pengaruhnya terhadap adaptasi
pribadi dan sosial anak-anak. Karena akrobat sering
menyebabkan kecelakaan, dengan dampak fisik dan
psikologis yang menyertainya (lihat halaman 128 untuk
pembahasan topik ini), eksibisionisme berbahaya bagi
penyesuaian pribadi yang baik, meskipun hal itu untuk
sementara dapat memberikan perasaan emosional,
superioritas, dan kepuasan pribadi kepada anak. Ini
berbahaya untuk penyesuaian sosial yang baik karena
anggota kelompok sebaya memandang anak-anak yang
melakukan aksi sebagai eksibisionis dan menganggap
mereka "konyol" untuk mengambil begitu banyak risiko,
meskipun sebenarnya mereka mengagumi dan iri pada
mereka.
Penggunaan tangan kiri
Penggunaan tangan kiri merupakan potensi risiko untuk
adaptasi pribadi dan sosial yang baik. Itu menjadi bahaya
nyata dalam dua kondisi.
Pertama , jika anak-anak menyadari bahwa mereka
berbeda karena mereka menggunakan tangan kiri dan
menganggap ini sebagai Inferior, itu akan mempengaruhi
sikap mereka terhadap diri mereka sendiri dan, pada
gilirannya, terhadap perilaku mereka . Misalnya, jika
mereka adalah satu-satunya kidal di kelas mereka dan
guru berusaha keras untuk menunjukkan kepada mereka keterampilan k
Machine Translated by Google
Dengan cara ini, perhatian rekan-rekannya terhadap
perbedaannya, atau jika mereka memberinya nama
panggilan yang memperkuat fakta bahwa dia kidal,
efeknya pada konsep diri mereka kemungkinan besar
tidak menguntungkan. Risiko ini cenderung meningkat
seiring perkembangan masa kanak-kanak dan seiring
bertambahnya keinginan anak untuk menjadi seperti
teman sebayanya. Perasaan malu dan sadar diri
mereka tentang perbedaan mereka hampir selalu
mencapai puncaknya selama tahun-tahun sadar diri
pubertas dan remaja awal.
Kedua , penggunaan tangan kiri menjadi risiko nyata
untuk adaptasi pribadi dan sosial yang baik, ketika
menghambat pembelajaran keterampilan dan
menghasilkan perolehan keterampilan yang dianggap
anak-anak di bawah kemampuan mereka sendiri .
Misalnya, ketika anak-anak mencoba meniru model
tangan kanan atau mengikuti instruksi yang diberikan
kepada orang yang tidak kidal, mereka cenderung
menjadi bingung. Ini membuat belajar lebih sulit bagi
mereka daripada yang seharusnya dan menghasilkan
perolehan keterampilan di bawah kemampuan mereka.
Dalam permainan teman sebaya dan tugas sekolah,
hal ini dapat dan seringkali merupakan risiko bagi
penyesuaian pribadi yang baik, karena meningkatkan
perasaan perbedaan mereka. Ini juga merupakan risiko
penyesuaian sosial yang baik, karena mengarah pada
sikap sosial yang tidak menyenangkan, terutama dari
teman sebaya, ketika keterampilan bermain game
mereka berada di bawah teman sebayanya.
Karena kidal merupakan potensi risiko pribadi dan
sosial, dua kemungkinan metode dapat diambil untuk
mengatasinya. Yang pertama adalah mencegah
penggunaan tangan kiri menjadi kebiasaan. Belajar
menggunakan satu tangan daripada yang lain selalu
lebih mudah jika tunduk pada arahan dan pembelajaran
terjadi sebelum kebiasaan yang bertentangan telah
ditetapkan. Ini bukan untuk mengatakan bahwa anak-
anak harus dipaksa untuk menggunakan tangan kanan
mereka, jika mereka pasti lebih suka melakukan
sesuatu dengan tangan kiri mereka, sebaliknya jika
mereka disajikan dengan benda-benda di sebelah
kanan dan dibimbing untuk belajar keterampilan
dengan tangan kanannya, dari awalnya, akan ada
peluang bagus bahwa mereka akan menjadi kidal (2.34).
Metode kedua untuk mengatasi masalah penggunaan
tangan kiri adalah beralih dari kiri ke kanan ketika
terlihat jelas bahwa anak-anak mulai menunjukkan
preferensi untuk tangan kiri mereka.
163
PENGEMBANGAN MESIN
Semakin lama pindah ke tangan kanan ditunda,
semakin sulit untuk mencapai hasil yang baik. Pasalnya,
perubahan pola perilaku kebiasaan selalu membutuhkan
adaptasi yang menimbulkan ketegangan syaraf. Jika
anak-anak dipaksa untuk melakukan perubahan,
bukannya didorong, mereka cenderung menjadi
resisten. Ini akan meningkatkan kebingungan dan
ketegangan Anda.
Tidak ada bukti bahwa berpindah tangan, dengan
sendirinya, menyebabkan kesulitan psikologis yang
serius seperti yang dianut oleh tradisi, terutama ketika
peralihan dilakukan sebelum kebiasaan kidal telah
mapan. Namun, memang benar bahwa ketegangan
yang disebabkan oleh gangguan pada kebiasaan yang
sebagian sudah mapan dapat menyebabkan kegagapan
dan bentuk perilaku gugup lainnya, seperti menggigit
kuku dan mengisap jempol. Kemungkinan besar ini
adalah gejala ketegangan, yang dihasilkan dari metode
yang digunakan untuk menghentikan kebiasaan lama
dan membangun kebiasaan baru, dan bukan karena
berpindah tangan. Biasanya, ketegangan yang tercipta
dengan cara ini akan cenderung berkurang begitu
perubahan dilakukan. Jika penolakan anak sangat
ekstrim dan membutuhkan waktu terlalu lama untuk
melakukan perubahan, kegagapan atau tanda-tanda
kegugupan lainnya dapat menjadi kebiasaan tetap yang
akan bertahan sepanjang hidup. Tingkat dan lamanya
kerusakan psikologis sebagai akibat dari upaya
membuat seorang anak berpindah tangan akan berbeda-
beda menurut empat kondisi.
Pertama , tingkat motivasi yang dimiliki anak untuk
melakukan perubahan . Jika anak-anak ingin menjadi
kidal, mereka akan jauh lebih rela meluangkan waktu
dan upaya untuk membuat perubahan daripada jika
mereka puas menjadi kidal.
Kedua , usia anak saat mencoba melangkah dengan
ukuran yang tepat. Seperti disebutkan di atas, semakin
lama perubahan ditunda, semakin sulit dan
membingungkan bagi anak untuk beralih dari satu
tangan ke tangan lainnya.
Ketiga , apakah anak didorong atau dipaksa untuk
melakukan perubahan atau tidak . Jika anak-anak
melihat beberapa keuntungan pribadi dengan kidal dan
dijanjikan bantuan dalam membuat perubahan, motivasi
mereka untuk melakukan upaya yang diperlukan akan
diperkuat.Keempat,
komposisi kepribadian anak . Kepribadian
memengaruhi efek perubahan tangan. Misalnya,
seorang anak yang gugup dan emosional dapat
mengalami kerusakan yang cukup besar dan
Machine Translated by Google
langgeng, sementara anak yang tenang dan tenang tidak
akan menderita.
Hildreth menyarankan kondisi di mana perubahan dari
tangan kiri ke tangan kanan dapat dilakukan dengan
kerugian psikologis minimal pada anak (34).
Kondisi tersebut adalah sebagai berikut:
Anak itu berusia kurang dari enam tahun.
Gunakan kedua tangan, tanpa menunjukkan preferensi.
Indeks preferensi tangan bersifat bilateral.
Masa percobaan menunjukkan bahwa tidak ada
kesulitan permanen.
Anak bersedia melakukan perubahan Anak
memiliki Kecerdasan di atas rata-rata
Kecanggungan
Anak-anak hanya dianggap canggung ketika kontrol
gerakan tubuh mereka berada di bawah norma yang
diterima untuk usia mereka. Banyak anak yang terlihat
kikuk karena dinilai dengan standar yang tidak sesuai.
Misalnya, anak usia dua tahun yang besar cenderung
dianggap kikuk jika standar perkembangan motorik anak
usia tiga tahun digunakan. Demikian pula, anak-anak yang
secara mental cukup dewasa sebelum waktunya untuk
berada di kelas di atas rekan-rekan mereka cenderung
dinilai dengan standar yang sesuai dengan usia mereka
yang sebenarnya daripada usia mereka yang sebenarnya.
Studi tentang kecanggungan pada anak-anak
mengungkapkan bahwa ada banyak penyebab. Telah
ditunjukkan di dalamnya bahwa beberapa penyebab ini
dapat dikendalikan dan yang lainnya tidak. Mereka juga
memungkinkan untuk menemukan bahwa seorang anak
dapat menjadi canggung karena berbagai alasan dan
bukan hanya karena salah satu dari banyak penyebab
kecanggungan, telah ditemukan bahwa berikut ini adalah
yang paling umum: kematangan yang tertunda, kondisi fisik
yang buruk yang melemahkan motivasi. untuk melakukan
latihan yang diperlukan untuk mengembangkan
keterampilan motorik, tubuh yang sangat ektomorfik atau
domorfik, yang memotivasi anak untuk tidak melakukan
latihan yang cukup untuk memperoleh keterampilan, atau
IQ yang sangat rendah, disertai dengan perkembangan
motorik yang tertunda, atau, kecerdasan kecerdasan yang
sangat tinggi, yang mendorong minat pada aktivitas
intelektual, daripada aktivitas motorik, kurangnya kesempatan dan motivasi untuk mengembangkan kontrol otot
164
BAB 6
ketegangan besar dan emosional yang menghambat
koordinasi otot (17, 38, 40,58, 69).
Ada juga perbedaan antar individu dalam kecanggungan
karena berbagai alasan, tiga di antaranya adalah hal yang
umum. Pertama , anak-anak yang untuk sementara gugup,
tegang, dan kesal secara emosional lebih kikuk daripada
saat normal . Gangguan emosi menyebabkan otot menjadi
tegang atau bahkan kaku sehingga sulit dikendalikan.
Biasanya, anak-anak yang memiliki koordinasi yang baik
dalam kondisi seperti ini menjadi kikuk.
Kedua , selama periode pertumbuhan yang cepat,
seperti pubertas, pola koordinasi motorik terganggu . Yang
cepat dewasa lebih kikuk saat ini daripada yang lambat
matang, yang punya waktu untuk menyesuaikan diri
dengan ukuran tangan dan kaki yang lebih besar.
Ketiga , anak-anak berbeda dalam tingkat kontrol
motorik yang mereka miliki dalam situasi yang berbeda .
Sebagai hasil dari perbedaan dalam kesempatan belajar,
waktu yang dihabiskan untuk memperoleh keterampilan,
dan motivasi, anak-anak terkoordinasi dengan baik dalam
beberapa aktivitas dan kikuk dalam aktivitas lainnya.
Seorang anak yang memiliki banyak kesempatan untuk
berlatih seluncur es dan sangat sedikit kesempatan untuk
bermain bola atau mengendarai sepeda akan menjadi
pemain seluncur yang baik dan akan berada di bawah
standar dalam hal bermain bola dan mengendarai sepeda. .
Studi koordinasi motorik di masa kecil
telah menunjukkan bahwa kerusakan psikologis dari
kecanggungan, dalam banyak hal, jauh lebih besar daripada
kerusakan fisik. Dalam Kotak 6-8 diberikan penyebab
utama kerusakan psikologis ini.
Ada bukti lain bahwa kerusakan sering meninggalkan
bekas luka pada kepribadian anak, bekas luka yang tidak
pernah bisa diberantas sepenuhnya, bahkan ketika
kecanggungan itu sendiri sudah teratasi. Banyak kasus
kompleks inferioritas pada masa remaja dan dewasa telah
ditelusuri, sebagian, karena kecanggungan selama masa
kanak-kanak (17,24, 38, 40).
Kerusakan psikologis dari kecanggungan juga
dimanifestasikan dalam jenis adaptasi sosial yang dilakukan
anak-anak. Studi tentang anak-anak yang kikuk telah
mengungkapkan bahwa mereka sering mengadopsi postur
dan gaya berjalan yang tampaknya memberikan alasan,
serta cara berjabat tangan dan memasuki ruangan, yang
penuh dengan rasa tidak aman (9,17). Jenis perilaku yang
secara langsung mencerminkan kekurangan
Machine Translated by Google
KOTAK 6-8
PENYEBAB KERUSAKAN PSIKOLOGIS
KARENA KEKUATAN
PERASAAN RENDAH Ketika anak-
anak mulai bergaul dengan orang lain, mereka
membandingkan aktivitas dan prestasi mereka dengan
teman sebayanya. Ketika kinerja mereka tidak mencapai
level yang sama, mereka akan merasa rendah diri. Jika ini
sering terjadi, mereka akan mulai menganggap diri mereka
lebih rendah, menyiapkan panggung untuk kompleks inferioritas.
CEMBURU TERHADAP
ANAK-ANAK LAIN Kecemburuan berkembang ketika anak-
anak yang kikuk iri pada anak-anak yang berprestasi lebih
baik, terutama ketika orang-orang yang berprestasi baik
dipuji oleh orang dewasa atas kinerjanya yang baik dan
anak-anak yang kikuk dikritik dan dimarahi karena
kekurangannya. Kecemburuan membuat anak tidak bahagia
dan juga membuat anak lain menolak mereka sebagai teman bermain.
KEBENCIAN TERHADAP ORANG
DEWASA Anak-anak jarang menyalahkan diri sendiri atas
kecanggungan mereka. Sebaliknya, mereka biasanya
mencari kambing hitam, biasanya orang tua atau guru. Ini
mengatur panggung untuk kompleks martir. Karena mereka
tidak merasa bersalah, anak-anak tidak termotivasi untuk
mengatasi kecanggungan mereka.
kepercayaan diri dan perasaan tidak mampu menciptakan
kesan yang tidak baik pada orang lain, baik teman
sebaya maupun orang dewasa. Sebagai
Poin utama dari bab ini
1 Perkembangan motorik, yang berasal dari aktivitas
terkoordinasi pusat saraf, saraf, dan otot, sebagian
bertanggung jawab untuk mengatasi karakteristik
pentingnya bayi baru lahir.
2 Dari studi longitudinal pada bayi dan anak kecil,
lima prinsip umum perkembangan motorik telah
muncul: bergantung pada perkembangan saraf dan
otot; pembelajaran keterampilan tidak dapat dilakukan
sampai anak siap
PENGEMBANGAN MESIN
PENOLAKAN
SOSIAL Kecanggungan merupakan hambatan bagi kontak
sosial anak dengan anggota kelompok sebayanya. Jika
anak-anak lain mengolok-olok kecanggungan mereka dan
tidak mau bermain dengan mereka, perasaan tidak mampu
dan dendam akan meningkat.
KETERGANTUNGAN Anak-anak yang kurang percaya diri
karena kecanggungannya tidak berusaha melakukan yang
terbaik. Akibatnya, mereka menjadi tergantung pada orang
lain dan ini meningkatkan perasaan tidak mampu mereka.
PERASAAN MALU
Biasanya, rasa malu fisik berkurang seiring dengan
perkembangan masa kanak-kanak. Anak-anak yang kikuk
tidak mengikuti pola ini. Sebaliknya, mereka tidak melakukan
aktivitas motorik, karena takut tidak memiliki prestasi yang
memadai. Rasa malu fisik bisa menyebar begitu luas
sehingga mereka takut dengan situasi baru apa pun.
Akibatnya, mereka bekerja di bawah kemampuan mereka
dan sering gagal ketika seharusnya berhasil.
KEBOSAN Anak-
anak kikuk yang dikucilkan dari aktivitas teman sebayanya
menjadi bosan dan gelisah. Alih-alih mencurahkan energi
mereka untuk permainan, mereka sering terlibat dalam
aktivitas yang mengganggu, sebagai pembalasan atas
penolakan mereka oleh kelompok sebaya atau mengharapkan
perhatian dan persetujuan dari kelompok sebaya. Pola
sumbu penyesuaian sosial ini dapat menjadi kebiasaan.
Akibat penilaian sosial yang tidak menyenangkan, anak-
anak yang kikuk cenderung membuat penyesuaian sosial
dan pribadi yang buruk.
ini, dari sudut pandang pematangan; perkembangan
motorik mengikuti pola yang dapat diprediksi; adalah
mungkin untuk menetapkan norma untuk perkembangan
motorik dan ada perbedaan individu dalam Indeks itu
perkembangan.
3 Kendali otot dicapai, dapat diperkirakan, dengan
mengikuti hukum arah perkembangan.
4 Masa kanak-kanak dikatakan sebagai “usia ideal”
untuk mempelajari keterampilan, karena tubuh anak
lebih lentur daripada tubuh remaja dan
165
Machine Translated by Google

Sebagai orang dewasa, anak-anak memiliki lebih sedikit keterampilan 10 Ada dua kriteria untuk menentukan dominasi tangan:
yang dipelajari sebelumnya yang bertentangan dengan yang baru, lebih preferensi dan efisiensi penggunaan.
berani dan lebih bersedia untuk belajar, menikmati pengulangan, dan
dapat menghabiskan lebih banyak waktu untuk mempelajari keterampilan 11 Ada bukti ilmiah bahwa preferensi untuk satu tangan adalah

daripada saat mereka tumbuh dewasa. hasil dari pelatihan dan pengondisian sosial dan bahwa menjadi
tangan kanan diinginkan dalam budaya Amerika

5 Dalam mempelajari keterampilan gerak yang penting adalah
kemauan dan kesempatan belajar, motivasi, teladan yang baik, dan a
alamat yang baik.
sebenarnya.
12 Ada banyak risiko dalam perkembangan motorik dan yang
paling umum adalah perkembangan yang tertunda, harapan yang
tidak realistis mengenai keterampilan, kegagalan mempelajari
keterampilan yang penting untuk adaptasi pribadi dan sosial anak,

6 Keterampilan motorik dipelajari melalui percobaan keterampilan dasar yang buruk, eksibisionisme, fakta kidal, dan

dan kesalahan, Imitasi dan pengajaran. Di antara mereka, metode kecanggungan.

terbaik adalah mengajar dan yang terburuk adalah berlatih.

aku dan kesalahan

13 Tidak ada bukti ilmiah bahwa kepercayaan tradisional bahwa

7 Peningkatan keterampilan motorik adalah latihan menjadikan seseorang sempurna adalah benar ketika

dievaluasi oleh kecepatan, akurasi, kekuatan, dan keteguhan keterampilan yang dipelajari berkualitas buruk.
tancia.

8 Keterampilan motorik anak terbagi 14 Fakta kidal menjadi risiko adaptasi pribadi dan sosial yang baik,

menjadi dua kategori: tangan dan kaki. Keterampilan tangan lebih ketika anak sadar akan dirinya sendiri dan merupakan hambatan

banyak dan berguna untuk anak-anak dan, oleh karena itu, mereka baginya untuk menguasai keterampilan.

mempelajarinya dengan lebih baik.

9 Keterampilan motorik, baik tangan maupun kaki, juga dapat dibagi 15 Kecanggungan selalu berisiko terhadap penyesuaian pribadi

menjadi empat kategori, sesuai dengan fungsinya, yaitu membantu diri dan sosial yang baik, karena hal itu membuat anak-anak merasa

sendiri, membantu sosial, bermain dan sekolah. mencolok dan tidak mampu serta mengarah pada penilaian sosial
yang tidak menyenangkan.

Bibliografi
1 Adelson, E., dan S. Fraiberg. Perkembangan
motorik qross pada bayi buta sejak lahir.
Perkembangan Anak, 1974, 46. 114-126.
2 Ames, L B., dan F. L llg. Pola pandang
yang berkembang dengan referensi
khusus pada prinsip jalinan neuromotor
resiprokal. Jurnal ofOtnetic Ptychology,
1964,106, 195-209.
3 Annett, M. Pertumbuhan manual
preferensi dan kecepatan. Jurnal Psikologi
Inggris, 1970, 61, 545-559.
4 Bakwin, H., dan RM Bakwin.
Gangguan perilaku pada anak-anak, 4th
ed. Filadelfia: Saunders, 1972.
5 Bayley, N. Perbandingan skor tes mental
dan motorik untuk usia 1-15 bulan
berdasarkan jenis kelamin, urutan kelahiran, ras.
letak geografis dan pendidikan orang tua.
Perkembangan Anak, 1965, 36, 379-411.
6 Bayley, N. Bayley tcoles untuk perkembangan
bayi. New York: Perusahaan Psikologis,
1968.
7 Benyamin, LS, W. Serdahely, dan T.
V.Qeppert. Pelatihan malam melalui
penggunaan kondisi operan secara
implisit oleh orang tua. Perkembangan
Anak, 1971, 42, 963-966.
8 Bernbaum, M., J. Qoodnow, dan E.
Lehman. Hubungan antara keterampilan
motorik perseptual: Melacak dan
menyalin. Jurnal Psikologi Pendidikan,
1974.66, 731-735 9
Breckenrldge, M. L, dan EL Vin-cent.
Perkembangan anak: Perkembangan
fisik dan psikologis melalui odoUtKence,
edisi ke-5. Filadelfia: Saunders,
1965.
10 Bruml, H. Perubahan usia dalam preferensi
dan ukuran keterampilan kidal.
Keterampilan Persepsi dan Motorik, 1972, 34,
3-14.
11 Burnett, CN, dan EW Johnson.
Perkembangan gaya berjalan di masa kecil.
Kedokteran Perkembangan dan
Neurologi Anak, 1971, 13, pt. I, 196-202,
hal. II, 207-215.
12 Chalmers, OK, dan ME Rosen baum.
Belajar dengan mengamati versus
belajar dengan melakukan. Jurnal Psikologi
Pendidikan, 1974,66,216-224.
13 Chevrette, JM Pengaruh observasi rekan
pada tugas-tugas yang dipilih kinerja fisik.
Jurnal Psikologi, 1968, 70, 113-119.
14 Connolly, K., K. Brown, dan E. Bas
set. Perubahan perkembangan dalam
beberapa komponen keterampilan motorik.
British Journal of Ptychology, 1968. 69,
305-314.
15 Coursin, OB Gizi dan perkembangan
otak pada bayi. Merrill Palmer Quarterly,
1972, 18, 177-

166
BAB 6
Machine Translated by Google
202.
16 Cronbach, L J. Psikologi Pendidikan, 2d
ed. New York: Harcourt, Braca & Dunia,
1963.
17 Dare, MT, dan N.Gordon. Anak-anak
canggung: Gangguan persepsi dan
organisasi motorik. Kembangkan
Kedokteran Mental dan Neurologi Anak,
1970,12, 178-185.
18 Davies, CTM, C. Barnes, dan S.
Godfrey. Komposisi tubuh dan performa
olahraga maksimal pada anak. Biologi
Manusia, 1972, 44, 195-214.
19 Dayhaw, L T. Quiding kidal dalam
perkembangan anak. Pendidikan, 1953.
74, 196-199.
20 Denkla, MB Perkembangan koordinasi
gerak pada anak normal.
Kedokteran Perkembangan dan Neurologi
Anak, 1974,16, 729-741.
21 Dusenberry, L. Sebuah studi tentang efek
pelatihan lempar bola oleh anak usia
tiga sampai tujuh tahun. Research Quarterly
of the American Association for Health,
Physical Education and Recreation, 1952,23,
9-14.
22 Eckert, HM Variabilitas dalam skill ac
kuisisi. Perkembangan Anak 1974, 45,
487-489.
23 Ellis, JD, AV Carrón, dan DA
Kebun istana. Performa fisik pada anak
laki-laki dari usia 10 hingga 16 tahun.
Biologi Manusia, 1975,47, 263-281.
24 Ely, KP, A. Healey, dan GL Smidt.
Harapan ibu atas pencapaian keterampilan
motorik kasar anak mereka, Development
Med icine and Child Neurology, 1972,14,
621-625.
25 Garai, JE, dan A. Scheinfeld. Perbedaan
jenis kelamin dalam sifat mental dan
perilaku. Grafik Genetik Psikologi
Mono, 1968, 77, 169-299.
26 Gesell, A. Ontogenesis perilaku bayi. Dalam
L. Carmichael (ed.), Manual of child
psychology, 2d ed.
New York: Wiley, 1954. Hal. 335-373.
27 Govatos, LA Pembelajaran keterampilan motorik.
Kajian Penelitian Pendidikan, 1967,37,583-598.
28 Grant, WW, AN Boelsche, dan D.
Zin. Pola perkembangan dua fungsi
motorik. Kedokteran Perkembangan dan
Neurologi Anak, 1973, 15, 171-177.
29 Groden, G. Preferensi lateral pada anak
normal. Keterampilan Persepsi dan
Motorik, 1969,28, 213-214.
30 Gutteridge, MV Kajian prestasi motorik
anak usia dini. Arsip Psikologi, New
York, 1939,
TIDAK. 244.
31 Hallarian, DP, JM Kauffman, dan CS
Mueller. Korelasi Pengamatan Perilaku
dan Peringkat Guru terhadap Perilaku
Motorik dan Vokal pada Anak Usia
Prasekolah. Jurnal Psikologi Oenetik,
1975,126, 45-52.
32 Halverson, HM Sebuah studi eksperimental
prehensión in infante melalui rekaman
sinema yang sistematis. Grafik Genetik
Psikologi Mono, 1931, Í0, 107-286.
33 Hardyck, C, R. Goldman, dan L. Pe
trinovich. Tangan kidal dan jenis kelamin,
ras, dan usia. Biologi Manusia, 1976, 47,
369-375.
34 Hildreth, G. Pengembangan dan pelatihan
dominasi tangan. Jurnal Psikologi
Oenetik, 1950, 76, 197-220; 76, 39-144.
35 Hilgard, ER, RC Atkinson, dan R.
L.Atkinson. Pengantar psikologi, edisi
ke-5. New York: Harcourt, Brace &
Jovanovich, 1971.
36 Hindley, CB Perbedaan ras dan seksual
dalam usia berjalan: Analisis Smith et
al. (1930) data.
Jurnal Psikologi Oenetik, 1967, 111, 161-167.
37 Hindley, CB, AM Filliozat, G.
Klakenberg, D. Nicolet-Meister. dan EA
Pasir. Perbedaan usia berjalan pada lima
sampel longitu dinal Eropa. Biologi
Manusia, 1966, 38, 364-379.
38 Ishak, DJ, dan BM O'Connor. Penggunaan
kehilangan keterampilan di bawah tekanan
untuk menguji teori perkembangan
psikologis. Hubungan Manusia, 1973, 26,
487-498.
39 Keogh, BK, dan JF Keogh. Penyalinan
pola dan penampilan pola berjalan dari
anak laki-laki normal yang bersekutu di
bawah normal. American Journal of Mental
Deficiency, 1967, 71, 1007-1013.
40 Koocher, lomba Renang GP
ketegangan dan perubahan kepribadian.
Jurnal Psikologi Kepribadian dan Sosial,
1971,18, 275-278.
41 Kopp, CB Kemampuan motorik halus In
fan. Kedokteran Perkembangan dan
Neurologi Anak, 1974,16, 629-636.
42 Kravitz, H., dan JJ Boehm.
Pola kebiasaan berirama pada masa
bayi: Urutannya, usia onset dan
frekuensinya. Perkembangan Anak, 1971,
42, 399-413.
43 Leithwood, KA, dan W. Fowler.
Pembelajaran motorik yang kompleks pada
anak usia empat tahun. Perkembangan Anak,
1971, 42, 781-792.
167
PENGEMBANGAN MESIN
44 Martens, R. Penguatan sosial ef
mempengaruhi kinerja motorik anak-anak
prasekolah. Keterampilan Persepsi dan
Motorik, 1970,31, 787-792.
45 Martin, P.C, dan EL Vincent.
Perkembangan biologis manusia. New York:
Ronald, 1960.
46 McGraw, MB Perkembangan
neuromuskuler bayi manusia seperti yang
dicontohkan dalam pencapaian gerak
tegak. Jurnal Pediat rics, 1940,77,744-771.
47 Mlller, E. Handedness and the pattern of
human ablllty. Jurnal Psikologi Inggris,
1971,62, 111-112.
48 Laporan New York Times : Orang kidal
melawan Irte dengan tangan kaku. The
New York Times, 29 Desember 1968.
49 Palmer, RD Pengembangan dif
kidal. Buletin Psikologis, 1964,62, 257-272.
50 Peterson, RA Perkembangan alami dari
kontrol kandung kemih di malam hari.
Kedokteran Perkembangan dan Neurologi
Anak 1971,13, 730-734.
51 Pikier, E. Beberapa kontribusi untuk
mempelajari perkembangan motorik
kasar anak. Jurnal Psikologi Oenetik,
1968,113, 27-39.
52 Rand, CW Menyalin dalam menggambar:
Pentingnya analisis visual yang memadai
versus kemampuan untuk menggunakan
aturan menggambar. Perkembangan
Anak, 1973,44,47-53.
53 Rheingold, H.L, WC Stanley, dan
JA Cooley. Metode untuk
mempelajari perilaku eksplorasi di
infanta. Sains, 1962,136, 1054-1055.
54 Rosenbloom, L., dan ME Horton.
Pematangan prehension halus pada
anak kecil. Kedokteran Perkembangan
dan Neurologi Anak, 1971,13, 3-8.
55 Scrutton, DS, dan P. Robson. Kiprah 500
anak normal. Fisioterapi, 1968,64,
363-368.
56 Seth, G. Eye-hand coordinaton and
"handedness": Sebuah studi
perkembangan perilaku visuo-motor
dalam khayalan. Jurnal Psikologi Pendidikan
Inggris, 1973, 43, 35-49.
57 Shirley, M.M. Dua tahun pertama kehidupan.
Minneapolis, Minn: University of
Minnesota Press, vol. 1,1931. vol. 2. 1933.
58 Solomons, G., dan HS Solomons.
Faktor-faktor yang mempengaruhi
kinerja motorik pada bayi usia empat bulan.
Perkembangan Anak, 1964, 35,
1283-1296.
59 Sontag, LW Implikasi perilaku dan lingkungan
janin bagi orang dewasa
Machine Translated by Google
kepribadian. Sejarah Akademi Ilmu
Pengetahuan New York, 1966,134,
782-786.
60 Stein, Z., dan M. Susser. Faktor sosial
dalam perkembangan kontrol sfingter.
Kedokteran Perkembangan dan Neurologi
Anak, 1967, 9, 692-706.
61 Tautermannová, M. Tersenyum masuk
anak-anak. Perkembangan Anak, 1973,
44, 701-704.
62 Terman, LM, dan MA Merrill.
Skala Kecerdasan Stanford-Binet, edisi
ke-3. Boston: Houghton Mifflin, 1960.
63 Thomas, JR, dan BS Chissom.
Diferensiasi antara status sosiometrik
tinggi dan rendah untuk anak laki-laki
kelas enam menggunakan ukuran
keterampilan motorik terpilih. Jurnal
Belajar Anak, 1973,3, 125-130.
64 Todor, JI Perbedaan umur inte
grasi komponen tugas motorik.
Keterampilan Persepsi dan Motorik, 1975,
41,211-215.
65 Touwen, BCL Kajian perkembangan
beberapa fenomena motorik pada masa
bayi. Kedokteran Perkembangan dan
Neurologi Anak, 1971, 13, 435-446.
66 Trieschmann, RB Keterbatasan tangan
dan perkembangan perseptual anak-
anak dengan masalah membaca.
Keterampilan Persepsi dan Motorik,
1968,27, 1125-1134.
67 Turnure, JE, dan JE Rynde.s.
Keefektifan panduan manual, pemodelan
dan prosedur coba-coba pada
perolehan perilaku baru. Merrill-Palmer
Quarterly, 1973,29, 49-65.
168
BAB 6
68 Vincent, E.L dan PC Martin.
Perkembangan psikologis manusia.
New York: Ronald, 1961.
69 Wenar, C. Kompetensi eksekutif pada
balita: Sebuah studi observasi perspektif.
Monograf Psikologi Genetik, 1976,93,
189-285.
70 Pemutih, SF, dan KW James. Hubungan
antara tugas motorik untuk anak-anak
prasekolah. Jurnal Perilaku Motorik,
1973,5, 231-239.
71 Witryol, S.U dan JE Calkins.
Nilai-nilai sosial marjinal anak-anak
sekolah pedesaan. Jurnal Psikologi
Genetik, 1958, 92, 81-93.
72 Zelazo, PR, NA Zelazo, and S.
Kolb. "Berjalan" pada bayi baru lahir.
Sains, 1972,176, 314-315.
Machine Translated by Google

BAB 7
Machine Translated by Google

BAB 7
Machine Translated by Google

PERKEMBANGAN DARI

BERBICARA
Machine Translated by Google
banyak kelemahan bayi baru lahir adalah
G berasal dari ketidakmampuannya untuk mengkomunikasikan ne-nya
kebutuhan dan keinginan dengan cara yang orang lain bisa
memahami dan ketidakmampuan mereka untuk
memahami kata-kata dan gerak tubuh yang digunakan
oleh orang lain. Ketidakberdayaan ini dengan cepat
berkurang dalam beberapa tahun pertama kehidupan,
karena bayi mendapatkan kontrol otot yang diperlukan
untuk berbagai mekanisme komunikasi.
Kemampuan berbicara juga memenuhi kebutuhan
penting lainnya dalam kehidupan anak-anak: menjadi
bagian dari kelompok sosial. Meskipun mereka mungkin
dapat berkomunikasi dengan anggota kelompok sosial
selain dengan cara berbicara, posisi mereka dalam
kelompok akan terpinggirkan selama mereka tidak dapat
berbicara dengan anggotanya.
Seperti di bidang perkembangan lainnya, tahun-tahun
pertama kehidupan sangat penting untuk perkembangan
bicara. Selama waktu ini, dasar untuk pengembangan
bicara lebih lanjut diletakkan. Meskipun kekurangan awal
dapat dikompensasi kemudian dan pola yang tidak efektif
dikoreksi sampai batas tertentu, fondasi awal cenderung
meninggalkan tanda permanen pada pola bicara anak-
anak. Misalnya, mereka dapat memperbaiki kesalahan
tata bahasa seiring bertambahnya usia mereka; tetapi,
ketika mereka berbicara dengan bersemangat, kesalahan
tata bahasa awal itu kemungkinan besar akan muncul,
karena mereka memiliki kebiasaan berbicara yang dipelajari
dengan baik.
Arti kata "ucapan"
Banyak orang menggunakan kata "bicara" dan "bahasa"
sebagai sinonim; Namun, mereka tidak.
Bahasa mencakup semua sarana komunikasi di mana
pikiran dan perasaan dilambangkan sehingga mereka
masuk akal bagi orang lain .
Ini mencakup berbagai bentuk komunikasi seperti tulisan,
ucapan, bahasa isyarat, ekspresi wajah, gerak tubuh,
pantomim, dan seni.
Pidato adalah bentuk bahasa di mana kata-kata atau
suara yang diartikulasikan digunakan untuk
mengkomunikasikan makna. Karena bentuk komunikasi
yang paling efektif, itu juga yang paling penting dan
digunakan. Seperti yang ditunjukkan Jakobson, "Semua
manusia sehat berbicara; tetapi hampir separuh penduduk
dunia buta huruf, dan penggunaan sebenarnya dari
membaca dan menulis hanya menguntungkan segelintir
kecil orang" (40).
172
BAB 7
Pidato adalah kemampuan motorik dan mental. Ini tidak
hanya mencakup koordinasi berbagai kelompok otot dari
mekanisme vokal, tetapi juga memiliki aspek mental:
asosiasi makna dengan kata-kata yang dihasilkan. Namun,
tidak semua suara yang dikeluarkan oleh anak dapat
dianggap sebagai ucapan. Selama mereka tidak
mendapatkan kontrol yang cukup atas mekanisme
neuromuskuler untuk menghasilkan suara yang jelas,
terkontrol, dan berbeda, ucapan vokal mereka hanya akan
berupa suara yang diartikulasikan.
Selain itu, sampai mereka belajar untuk mengasosiasikan
makna pada suara-suara yang dikendalikan ini, tidak peduli
seberapa benar mereka menghasilkannya, ucapan mereka
hanya akan menjadi "parit atau burung beo," Imitasi, karena
tidak memiliki
unsur mental yang berarti. , dalam arti istilah yang
benar, atau terbatas pada penggunaan "suara yang ditiru",
dua kriteria harus digunakan. Pertama , anak-anak harus
mengetahui arti dari kata-kata yang mereka gunakan dan
mengasosiasikannya dengan objek yang mereka wakili .
Misalnya, kata "bola" harus mengacu pada benda-benda
tersebut dan bukan mainan pada umumnya.
Kedua , anak harus mengucapkan kata-katanya
sedemikian rupa sehingga orang lain dapat dengan mudah
memahaminya. Kata-kata yang hanya dapat dipahami oleh
mereka yang, karena selalu berhubungan dengannya,
telah belajar memahaminya, atau menebak apa yang ingin
mereka katakan, tidak memenuhi kriteria ini.
Seringkali sulit untuk mengetahui kapan pembicaraan
yang sebenarnya dimulai. Banyak suara anak kecil hanya
memenuhi salah satu dari dua kriteria ini. Misalnya, mereka
bisa mengucapkan kata "susu" dengan sempurna; tetapi
gunakan itu untuk merujuk pada semua cairan yang
mereka minum. Atau, mereka bisa menyebutnya "lee" dan
membatasi penggunaan istilah ini pada susu. Tidak satu
pun dari contoh-contoh ini suara dapat dianggap sebagai
ucapan nyata (48).
Tidak diragukan lagi, variasi mencolok yang dilaporkan
dalam besarnya kosa kata anak usia prasekolah
disebabkan oleh fakta bahwa kedua kriteria bicara
tersebut tidak diterapkan .
kata-kata yang digunakan oleh yang terakhir cenderung
hanya menerapkan kriteria pengucapan yang benar.
Mereka beranggapan bahwa karena anak mengucapkan
suatu kata dengan baik, otomatis dia tahu artinya.
Pidato: alat komunikasi
Komunikasi berarti pertukaran pikiran dan perasaan.
Pertukaran ini dapat dilakukan
Machine Translated by Google
dilakukan melalui salah satu bentuk bahasa, gerak tubuh,
ekspresi emosi, ucapan atau bahasa tertulis; tetapi
dilakukan dengan cara yang paling umum dan efektif
melalui ucapan (3).
Selama tahun-tahun awal masa kanak-kanak, tidak
semua ucapan digunakan untuk komunikasi. Anak-anak
kecil sering berbicara dengan diri mereka sendiri atau
dengan mainan mereka sambil bersenang-senang. Namun,
ketika minat mereka untuk menjadi bagian dari kelompok
sosial berkembang, mereka menyimpan sebagian besar
pembicaraan mereka untuk komunikasi dengan orang lain
dan jarang berbicara kepada diri mereka sendiri atau
mainan mereka.
Dasar Komunikasi
Agar komunikasi dapat memenuhi fungsinya untuk
bertukar pikiran dan perasaan, ada dua elemen penting.
Pertama , anak-anak harus menggunakan bentuk bahasa
yang dapat dimengerti oleh orang yang mereka ajak
berkomunikasi. Misalnya, jika mereka menggunakan
isyarat, itu harus memiliki bentuk yang dapat dimengerti,
seperti ketika mereka menunjuk ke suatu objek yang
mereka ingin orang lain lihat. Ketika komunikasi dilakukan
melalui ucapan, kata-kata dan struktur tata bahasa harus
digunakan agar pendengar dapat mengerti (74). Misalnya,
ketika anak-anak terbiasa berbicara bahasa Inggris, mereka
tidak akan mengerti apa yang dikatakan dalam bahasa
Jerman kepada mereka.
Kedua , anak harus memahami bahasa yang digunakan
orang lain untuk berkomunikasi dengannya .
Misalnya, mereka harus tahu bahwa ketika seseorang
menunjuk ke suatu objek, itu berarti mereka diharapkan
untuk melihatnya. Ketika komunikasi dalam bentuk ucapan,
mereka harus memahami apa yang dikatakan kepada
mereka dalam bahasa yang dimaksud.
Penelitian telah menunjukkan bahwa, pada semua usia,
kosakata pasif atau "pemahaman" lebih banyak daripada
kosakata aktif atau "lisan". Misalnya, bayi dapat memahami
arti umum dari apa yang dikatakan orang lain kepada
mereka jauh sebelum mereka dapat berbicara. Ini bukan
karena mereka memahami kata-kata yang sebenarnya,
melainkan karena mereka memahami ekspresi wajah,
gerak tubuh, atau nada suara pembicara. Sampai anak-
anak berusia sekitar 18 bulan, mereka yang berbicara
dengan mereka harus memperkuat kata-kata mereka
dengan gerak tubuh sehingga anak-anak dapat memahami
arti sebenarnya dari kata-kata tersebut. Bahkan arahan
sederhana, seperti "letakkan cangkir di atas meja",
173
PENGEMBANGAN BICARA
harus dilengkapi dengan gestur yang menunjuk ke cangkir
dan meja, agar anak mengerti apa yang diminta untuk
mereka lakukan (16.50).
Pemahaman lebih sulit di beberapa bidang pembicaraan
daripada yang lain. Misalnya, perintah lebih dipahami oleh
anak kecil daripada pernyataan faktual. Hal ini sebagian
karena perintah sering disertai dengan isyarat, seperti
mengangkat tangan untuk mengatakan "Tidak, tidak", dan
sebagian lagi karena perintah diberikan dengan suara
tegas (36).
Seiring bertambahnya usia anak-anak, pemahaman
mereka meningkat, begitu pula kemampuan mereka untuk
berbicara, namun kosakata mereka untuk pemahaman
tetap lebih banyak daripada untuk berbicara. Ini berlaku,
selain anak-anak, untuk remaja dan orang dewasa.
Peran pidato dalam
komunikasi
Bahkan sebelum mereka berusia satu tahun, bayi
menyadari betapa pentingnya kemampuan berkomunikasi
dengan orang lain. Ketika mereka menyadari bahwa upaya
pertama mereka untuk berkomunikasi melalui tangisan
atau gerak tubuh tidak selalu dipahami, mereka memiliki
motivasi yang kuat untuk belajar berbicara. Segera setelah
mereka siap secara perkembangan untuk itu, mereka
mencoba belajar berbicara, karena mereka menemukan
bahwa itu adalah alat komunikasi yang lebih baik daripada
tangisan, gerak tubuh, dan bentuk bahasa lain sebelum
berbicara, yang harus mereka gunakan sebelumnya.
Dari banyak cara di mana ucapan memainkan peran
penting dalam kehidupan seorang anak, yang paling
penting disajikan dan dijelaskan dalam Kotak 7-1. Pada
waktu yang berbeda di masa kanak-kanak, ucapan
memiliki fungsi yang berbeda, meskipun tidak ada bukti
bahwa ucapan tidak penting untuk adaptasi pribadi dan
sosial anak.
Bentuk komunikasi preverbal
Belajar berbicara adalah proses yang panjang dan
kompleks. Selama anak belum siap untuk belajar, dari
segi kedewasaan, alam akan menyediakan berbagai
bentuk komunikasi. Jika tidak, itu akan sangat
berkepanjangan dalam periode impotensi. Kebanyakan
anak bahkan tidak mengucapkan beberapa kata pertama
mereka.
Machine Translated by Google

sampai usia 12 sampai 15 bulan. Komunikasi Anda harus
dalam bentuk pendahuluan untuk berbicara. Mereka terus
menggunakan bentuk komunikasi yang terakhir ini sampai
mereka menguasai keterampilan bahasa yang cukup untuk
menggunakan kata-kata bermakna yang dapat dipahami
oleh mereka sendiri dan orang lain.
Selama satu setengah sampai dua tahun pertama
kehidupan pascakelahiran, sementara mereka belum cukup
mempelajari kata-kata untuk digunakan sebagai bentuk
komunikasi, bayi menggunakan empat bentuk komunikasi sebelumnya.
sebelum bicara: tangisan, suara ledakan yang segera
berkembang menjadi ocehan, kucing , dan ekspresi
emosional. Dari keempat bentuk ini, yang kedua, mengoceh,
adalah yang paling penting.
untuk perkembangan bicara, karena meletakkan dasar untuk
komunikasi lisan yang nyata.
Seperti dalam ketentuan-ketentuan sementara, bentuk-
bentuk komunikasi yang diberikan kepadanya harus
ditinggalkan ketika kegunaannya berakhir. Jika anak-anak
terus menggunakannya setelah mereka siap untuk belajar
berbicara, dari sudut pandang perkembangan, hal itu akan
merugikan penyesuaian pribadi dan sosial mereka, seperti
yang akan dijelaskan nanti dalam kaitannya dengan risiko
perkembangan bicara.
Menangis
Pada tahun-tahun pertama kehidupan pascakelahiran,
sebagian besar ekspresi lisan terdiri dari tangisan. ost

KOTAK 7-1
BAGAIMANA PIKIRAN BERKONTRIBUSI PADA ADAPTASI PRIBADI DAN SOSIAL ANAK-ANAK

MEMENUHI KEBUTUHAN DAN KEINGINAN
Mampu menjelaskan kebutuhan dan keinginan Anda kepada
orang lain, alih-alih menunggu mereka memahami arti tangisan,
gerak tubuh, atau ekspresi wajah Anda, menghilangkan sebagian
besar frustrasi yang dialami bayi saat mereka tidak mengerti apa
maksud mereka.
PERHATIAN DARI ORANG
LAIN Semua anak suka berada di garis depan perhatian. Mereka
segera menemukan bahwa mereka dapat mencapai tujuan ini
dengan mengajukan pertanyaan, menggunakan kata-kata
terlarang, mengungkapkan ide-ide yang tidak biasa, atau
mendominasi percakapan.
HUBUNGAN SOSIAL
Kemampuan untuk berkomunikasi dengan orang lain dengan cara
yang dapat mereka pahami adalah penting untuk keanggotaan
kelompok. Anak-anak yang dapat berkomunikasi dengan baik
lebih diterima oleh anggota kelompok sosial dan memiliki peluang
lebih besar untuk peran kepemimpinan daripada mereka yang
kurang atau takut menggunakan kemampuan berkomunikasi.
EVALUASI SOSIAL Anak-anak,
seperti orang dewasa, dievaluasi oleh anggota kelompok sosial
berdasarkan apa yang mereka katakan dan bagaimana mereka
mengatakannya. Latar belakang sosial, asal ras, kecukupan
seksual, dan banyak karakteristik pribadi lainnya ditandai oleh
orang lain melalui ucapan.
MENILAI SENDIRI
Berdasarkan komentar orang-orang yang mendengarkannya, the
Anak-anak memperhatikan bagaimana mereka bereaksi terhadap
apa yang mereka katakan dan apakah orang lain terkesan baik
atau buruk. Ini memberikan dasar untuk penilaian diri.
PRESTASI AKADEMIK Anak-anak
yang kinerja bicaranya, dalam hal pengucapan dan struktur
gramatikal, berada di bawah teman sekelasnya, biasanya dinilai
lebih rendah secara intelektual daripada teman sebayanya, dan
cenderung menerima nilai lebih rendah daripada yang sesuai
dengan kemampuan intelektual mereka. Ukuran kosa kata juga
memengaruhi kemampuan anak untuk mengekspresikan diri
secara lisan dan tulisan, yang penting untuk keberhasilan di
sekolah.
MEMPENGARUHI PIKIRAN DAN PERASAAN
ORANG LAIN Membuat komentar
yang meremehkan atau mengatakan sesuatu yang tidak
menyenangkan kepada dan tentang orang lain membuat anak-
anak tidak disukai oleh teman sebayanya dan orang dewasa.
Sebaliknya, ketika mereka mengatakan hal-hal yang baik, mereka
lebih mungkin menerima penerimaan sosial.
PENGARUH TERHADAP PERILAKU ORANG LAIN
Anak-anak yang berbicara dengan baik dan percaya diri dapat
mempengaruhi teman sebayanya untuk berperilaku apa adanya,
lebih dari mereka yang berbicara dengan terbata-bata dan dengan
kosa kata yang terbatas atau tata bahasa yang buruk. Salah satu
ciri pemimpin anak adalah kemampuan berbicara yang lebih baik
dari pemimpin lainnya dalam kelompok.

174
BAB 7
Machine Translated by Google

Wald dan Peltzman menjelaskannya sebagai berikut:
"Menangis adalah salah satu cara pertama bayi dapat
berkomunikasi dengan dunia luas" (76). Melalui tangisan,
bayi mengomunikasikan kebutuhan mereka kepada
seseorang untuk menghilangkan rasa lapar, sakit, lelah,
dan keadaan tubuh yang tidak menyenangkan lainnya dan
untuk memuaskan keinginan mereka akan perhatian.
Agar komunikasi ini lebih mudah dipahami oleh orang
lain, alam meramalkan perbedaan kualitas tonal tangisan,
pada minggu ketiga hingga keempat kehidupan.Misalnya,
rasa sakit diekspresikan melalui tangisan yang keras dan
melengking, diinterupsi oleh geraman. dan rintihan,
sedangkan tangisan yang berhubungan dengan rasa lapar
terdengar keras dan diinterupsi oleh gerakan menghisap.
Intensitas tangisan dan gerakan tubuh yang menyertainya
berkontribusi pada pemahaman makna Mantel. Semakin
keras dan keras tangisannya, semakin besar kebutuhan
bayi. Misalnya, bayi yang sangat lapar akan menangis lebih
keras dan lebih keras daripada bayi yang diberi makan
lebih baik. Gerakan menghisap yang terjadi saat makanan
yang disebabkan oleh rasa lapar untuk sementara waktu,
berkontribusi pada Interpretasi makna tangisan.
Terlepas dari bantuan ini untuk interpretasi tangisan, itu
tidak selalu ditafsirkan dengan benar. Akibatnya, nilai
komunikasinya berkurang. Seseorang yang terbiasa
merawat bayi; tetapi, yang terpenting, untuk bayi khususnya,
Anda akan bisa

Gambar 7-1. Jumlah tangisan per jam dalam sehari untuk sekelompok bayi baru
lahir, usia 1 hingga 3 minggu, dan sekelompok bayi, usia 12 hingga 13 minggu
(Diadaptasi dari F. Rebeisky dan R. Black: Menangis di masa kanak-kanak .
Jurnal Psikologi Genetik, 1972, 121, 49-57. Digunakan dengan otorisasi).

175
PENGEMBANGAN BICARA
Machine Translated by Google

mengerti secara umum arti menangis lebih baik daripada
seseorang yang tidak berpengalaman dengan cara itu
VARIASI MENANGIS Variasi dalam
perbedaan jumlah tangisan lebih besar daripada
kualitas tonik tangisan itu sendiri. Beberapa bayi
menangis sedikit, sementara yang lain menangis
berlebihan, tidak lebih dari normal untuk usia dan
tingkat perkembangannya. Jumlah tangisan bervariasi
tergantung pada seberapa cepat kebutuhan dan
keinginannya dipenuhi. Jika kepuasan Anda cepat,
bayi hanya akan menangis saat merasa sangat kesal atau kesakitan.
Beberapa bayi terus menangis berlebihan setelah
dua minggu pertama kehidupan.Dalam banyak kasus,
telah dilaporkan bahwa orang tua dari bayi tersebut
menunggu lama sebelum menanggapi tangisannya
atau tidak konsisten dalam tanggapannya (63, 82).
Menangis juga bervariasi sesuai dengan waktu hari.
Jam-jam itu bertepatan dengan program bayi. Misalnya,
tangisan lebih sering terjadi sebelum jadwal makan
dan sebelum bayi ditidurkan pada malam hari. Saat
bayi menyesuaikan diri dengan waktu makan dan tidur
yang dijadwalkan, tangisan pada waktu ini berkurang
(7,8).
Gambar 7-1 menunjukkan jumlah tangisan bayi pada
waktu siang dan malam yang berbeda, dalam tiga
minggu pertama kehidupan dan saat mereka berusia
12 sampai 13 minggu.
Reaksi sosial terhadap tangisan memengaruhi
seberapa banyak atau sedikit tangisan bayi. Misalnya,
reaksi orang tua dan saudara kandung terhadap
tangisan bayi sebagian tergantung pada usia bayi dan
sebagian lagi pada keyakinan mereka sendiri tentang
fungsi tangisan. Secara umum diyakini bahwa satu-
satunya alat komunikasi yang dimiliki bayi kecil adalah
menangis. Karena itu, orang tua mengharapkan bayi
menangis. Harapan ini, pada gilirannya, memengaruhi
perilaku bayi; mereka belajar bahwa mereka harus
menangis agar kebutuhan dan keinginan mereka
terpenuhi. Dengan cara ini, mereka dikondisikan untuk
menangis, karena cara lain gagal memberikan apa
yang mereka inginkan. Bayi kemudian belajar menangis
alih-alih menggunakan metode komunikasi yang berbeda.
tangisan berkurang dan, pada bulan ketiga atau
keempat, tangisan dan bangun di malam hari berkurang,
meskipun tangisan di siang hari masih sering terjadi.
Namun, bayi normal dan sehat menunjukkan penurunan
tangisan di siang hari pada usia enam bulan, asalkan
keinginan dan kebutuhan mereka terpenuhi dengan
cukup cepat (1). Pola reduksi ditunjukkan pada
Gambar 7-2.
Meski bayi sudah bisa mengucapkan beberapa
patah kata, kebutuhan mereka untuk menangis sebagai
bentuk komunikasi belum berakhir. Mereka tidak akan
mencapai alas di mana tangisan tidak lagi diperlukan
selama mereka tidak memiliki kosa kata yang tepat
untuk mengungkapkan kebutuhan, keinginan, pikiran,
dan perasaan mereka dengan cara yang dapat
dipahami orang lain. Ketika mereka mencapai titik ini
akan tergantung pada kesempatan belajar, kemampuan
dan motivasi. Anak-anak kecil yang telah menemukan
bahwa menangis adalah metode yang telah dicoba
dan dipercaya untuk memuaskan kebutuhan dan
keinginan mereka tidak akan mudah menyerah tanpa
yakin bahwa metode pengganti lain juga berhasil.
Gambar 7-2. Pola penurunan tangisan selama tahun
pertama kehidupan (Diadaptasi dari karya MDS
Ainsworth, SM Bell y DJ Stayton Perbedaan individu
dalam pengembangan beberapa perilaku keterikatan.
Merrill-Palmer Quarterly, 1972,18,123- 143.
Menggunakan autorización).

MENURUNKAN MENANGIS Selama dua minggu

pertama kehidupan, tangisan terjadi dengan interval
yang tidak teratur. Seringkali, tanpa alasan yang jelas,
bayi baru lahir mulai menangis dengan intens bahkan
saat tidur. Dari minggu ketiga, biasanya ada

176
BAB 7
Machine Translated by Google
Namun, untuk semua anak, kurva menangis akan menurun seiring
dengan peningkatan kurva berbicara.
Jika yang terakhir naik perlahan, kurva menangis juga akan turun
perlahan; namun, jika kurva berbicara naik dengan cepat, kurva
menangis akan turun dengan cepat; meskipun ini tidak selalu benar.
Alasan untuk ini adalah bahwa bahkan setelah anak-anak memiliki
kosa kata yang memadai, mereka tidak akan secara otomatis
berhenti menangis "segera" , dan apakah manfaat dari berbicara
sama besar atau lebih besar daripada manfaat dari menangis.
Dengan arahan dan dorongan, anak-anak harus hampir siap untuk
berhenti menangis sebagai bentuk komunikasi pada saat mereka
mencapai usia taman kanak-kanak, dan tentunya pada saat mereka
memasuki kelas satu. Kecuali jika mereka melakukannya, mereka
cenderung mendapatkan reputasi sebagai "pengengek"—yang dapat
menjadi hambatan besar bagi penyesuaian diri mereka, baik secara
pribadi maupun sosial.
suara dan ocehan
Bentuk kedua dari komunikasi preverbal disebut kebisingan atau
"celoteh". Selain menangis, bayi mengeluarkan suara sederhana
selama beberapa tahun pertama kehidupannya, seperti dengusan
kesakitan atau ketidaksenangan, teriakan kegembiraan, menguap,
bersin, yers, sendawa, batuk, suara parau seperti gonggongan,
dengusan kering, dan tangisan yang menyerupai erangan babi atau
embikan domba.
Saat mekanisme neuromuskuler bayi berkembang, suara letupan
menjadi mengoceh (98). KEBISINGAN Suara ledakan pertama
disebabkan oleh gerakan acak dari mekanisme vokal. suara itu sendiri
mereka bergantung, sebagian besar, pada bentuk rongga mulut dan
caranya mengubah aliran udara yang dikeluarkan oleh paru-paru dan
melewati pita suara. Mereka tidak dipelajari dan diamati secara
universal, bahkan di antara orang tuli. Karena tidak memiliki arti bagi
bayi dan tidak digunakan sebagai bentuk komunikasi, kegiatan
tersebut dapat dianggap sebagai aktivitas api yang membawa
kegembiraan bagi si kecil. Banyak dari suara awal itu akan hilang;
tetapi beberapa akan berkembang menjadi ocehan dan kemudian
menjadi kata-kata.
mengoceh Lambat laun, jumlah suara yang dapat dikeluarkan bayi
meningkat. Ada juga
177
PENGEMBANGAN BICARA
peningkatan definisi emisi suara
dua. Pada awalnya, vokal digabungkan dengan konsonan. Misalnya,
"ma", "ug", atau "na". Belakangan, dengan latihan, kontrol vokal
memungkinkan bayi mengulangi suaranya, menyatukannya sebagai
"ma ma-ma-ma" atau "ug-ug-ug". Ini ocehan yang sebenarnya (57).
Karena kemampuan yang meningkat untuk mengontrol aliran
udara melalui pita suara, bayi dapat mengeluarkan suara sesuka
hati. Oleh karena itu, mengoceh adalah salah satu bentuk senam
vokal yang dilakukan secara sukarela; tetapi tanpa bayi memberikan
arti sebenarnya atau mengaitkannya dengan apa pun
Beberapa bayi mulai mengoceh di bulan kedua kehidupannya.
Setelah itu terjadi pertumbuhan yang pesat, mencapai puncaknya
pada bulan keenam dan kedelapan. Kemudian mengoceh secara
bertahap digantikan dengan penggunaan kata-kata; namun, ada
bayi yang terus mengoceh sampai tahun kedua (5, 45).
Jumlah ocehan bayi, dan seberapa cepat mereka akan
meninggalkan bentuk ekspresi ini demi berbicara, akan sangat
dipengaruhi oleh dorongan yang diberikan untuk mengoceh
(20,85,95). Ketika orang mengoceh kepada mereka, mereka memberi
mereka panutan baru, dan bayi tidak hanya mengoceh lebih banyak
daripada mereka yang tidak mendapat rangsangan itu, tetapi yang
lebih penting, mereka mempelajari repertoar suara ocehan yang
lebih luas. Ini membuat pengucapan kata-kata lebih mudah bagi
mereka.
Akibatnya, mereka cenderung meninggalkan mengoceh demi
berbicara lebih cepat daripada bayi yang kurang pelatihan awal
dalam vokalisasi. Gambar 7-3 menunjukkan bagaimana perhatian
orang tua terhadap mengoceh meningkatkan frekuensinya dan
mempersiapkan bayi untuk permulaan berbicara.Pada penelitian
ilmiah awal tentang mengoceh, sering disebut "bermain bicara." ".
Pembenaran untuk melakukannya adalah
karena bayi suka mengoceh, mereka menggunakannya sebagai
bentuk hiburan, terutama saat mereka sendirian dan suka mendengar
suaranya sendiri (52, 106).
Menyebut ocehan sebagai "bermain bicara" menunjukkan bahwa
itu tidak memiliki nilai selain kesenangan langsung yang dihasilkannya.
Ini tidak benar. Ini memiliki nilai yang besar dalam jangka panjang,
karena tiga alasan. Pertama- tama , praktik ucapanlah yang
membangun dasar-dasar untuk pengembangan gerakan-gerakan
terampil yang diperlukan dalam ucapan. Tentunya tanpa celoteh,
sayang
Machine Translated by Google
Gambar 7-3. Perhatian orang tua terhadap ocehan bayi
semakin meningkat frekuensinya. Kemudian menurun,
ketika bayi mulai menggunakan kata-kata (Diadaptasi
dari karya RG
perkembangan sosial bayi Wahler ; Beberapa analisis
eksperimental interaksi bayi-ibu selama tahun pertama
kehidupan. Jurnal Psikologi Anak Eksperimental, 1969,
7,101-113. Menggunakan autorización).
akhirnya belajar dia berbicara; tetapi mengoceh
mempercepat proses pembelajaran, memberikan
keterampilan dasar yang diperlukan untuk mengendalikan
mekanisme yang penting untuk keterampilan berbicara
yang lebih rumit (7, 20, 69).
Kedua , mengoceh menumbuhkan keinginan untuk
berkomunikasi dengan orang lain . Saat mereka bertemu
orang yang sedang berbicara satu sama lain, bayi sering
kali mencoba mengintervensi percakapan tersebut
mengoceh. Selain itu, karena bayi mengoceh lebih
banyak ketika orang berbicara dengan mereka daripada
ketika mereka diam, ini menunjukkan keinginan mereka
untuk berkomunikasi dengan orang lain (62,105).
Ketiga , mengoceh membantu bayi merasa seperti
bagian dari kelompok sosial . Perasaan ini diintensifkan
ketika anggota kelompok berbicara dengan mereka atau
mengoceh sebagai tanggapan atas suara mereka
sendiri. Dengan merasa menjadi bagian dari kelompok
sosial, bayi tidak memiliki perasaan isolasi sosial yang
selalu menyertai ketidakmampuannya berkomunikasi
(7, 40).
isyarat
Bentuk komunikasi awal ketiga terdiri dari gerak tubuh:
gerakan anggota badan atau tubuh yang berfungsi
sebagai pengganti atau pelengkap
178
BAB 7
Dia berbicara. Sebagai pengganti ucapan, gerak tubuh
menggantikan kata-kata. Seseorang dikomunikasikan
kepada orang lain melalui gerakan anggota tubuh atau
bagian tubuh yang signifikan. Sebagai pelengkap
ucapan, gerak tubuh meningkatkan arti kata-kata yang
diucapkan. Tidak seperti mengoceh, yang terutama
merupakan bentuk permainan, gerak tubuh dimaksudkan
sebagai komunikasi, sama seperti menangis (24, 5, 65).
Sebagian besar gerakan yang dilakukan bayi mudah
dipahami dan oleh karena itu berfungsi sebagai pengganti
ucapan yang memuaskan sampai dapat dikomunikasikan
dengan kata-kata. Beberapa gestur yang biasa diamati
pada masa bayi diidentifikasi pada kotak 7-2.
Kebutuhan akan gerak tubuh sebagai pengganti
ucapan tidak berakhir saat bayi mengucapkan kata-kata
pertamanya. Sampai mereka memiliki waktu untuk
membangun kosa kata yang cukup besar untuk
mengungkapkan kebutuhan, keinginan, pikiran, dan
perasaan mereka dalam kata-kata, mereka akan terus
menggunakan gerak tubuh untuk memahami kalimat
mereka yang tidak lengkap. Konsekuensinya, kalimat
pertama anak kecil adalah kombinasi kata dan gerak
tubuh. Saat ucapan meningkat, kebutuhan akan gerakan
menurun. Sebelum anak-anak masuk sekolah, kosa
kata mereka harus cukup banyak untuk memungkinkan
mereka memahami diri mereka sendiri tanpa
menggunakan gerak tubuh (11,63).
ekspresi emosional
Bentuk komunikasi preverbal keempat adalah ekspresi
emosi melalui perubahan wajah dan tubuh. Emosi yang
menyenangkan disertai dengan vokalisasi kesenangan
dalam bentuk kebisingan, kecapan bibir, dan tawa,
sedangkan yang tidak menyenangkan diekspresikan
melalui tangisan dan rintihan (13, 54).
Misalnya, saat bayi sedang gembira, ia merilekskan
tubuhnya, melambaikan tangan dan kakinya, serta
mudah tersenyum. Ini disertai dengan suara vokal
kegembiraan. Sebaliknya, mereka mengekspresikan
kemarahan dengan menegangkan tubuh mereka,
melalui gerakan tangan dan kaki yang tersentak-sentak,
ekspresi tegang di wajah mereka, dan tangisan marah.
Karena bayi belum belajar mengendalikan ekspresi
emosinya, mudah bagi orang lain untuk menafsirkannya
dan mengetahui apa
Machine Translated by Google

KOTAK 7-2
BEBERAPA GESTUR UMUM DARI CIUMAN

SIKAP ARTI
Biarkan makanan jatuh dari mulut Anda Puas atau tidak lapar
cemberut merasa tidak senang
Mengeluarkan dot atau dot dari mulut dengan lidah Puas atau tidak lapar

mendorong objek menjauh Anda tidak menginginkannya

Jangkau objek dia menginginkannya

Jangkau seseorang Anda ingin dipeluk

memukul bibir atau menjulurkan lidah Dia lapar
tersenyumlah dan rentangkan tanganmu Anda ingin dipeluk
bersin secara berlebihan basah dan dingin
Itu menggeliat dan bergetar Dia dingin
Dia menggeliat, bergoyang dengan cepat, dan menangis saat dia Membenci pembatasan pada aktivitas mereka
berpakaian atau mandi
Lepaskan kepala dot Puas atau tidak lapar

perasaan yang mereka miliki tentang orang dan situasi. Seiring

bertambahnya usia anak-anak, mereka belajar mengendalikan
Bagaimana anak belajar berbicara
ekspresi emosional, yang mengurangi nilai komunikasi mereka.
Berbicara adalah keterampilan dan, seperti semuanya, itu harus
Namun, kontrol atas ekspresi wajah jarang begitu lengkap sehingga
dipelajari. Ini pertama-tama terdiri dari kemampuan untuk
menghilangkan nilai komunikasinya. Bahkan orang dewasa tidak
menghasilkan suara tertentu dalam kombinasi yang dikenali sebagai
begitu terkontrol sehingga tidak mungkin untuk mengetahui dari
kata-kata, aspek motorik ucapan, dan kedua, kemampuan untuk
ekspresi wajah mereka apakah mereka marah, takut, jijik, bahagia,
mengasosiasikan makna dengan kata-kata itu, aspek mental.
atau mengalami emosi lain (24, 104).
Koordinasi otot yang diperlukan untuk menghasilkan kombinasi
suara yang dapat dikenali sebagai kata-kata sama rumitnya dengan
keterampilan motorik yang paling rumit dan membutuhkan banyak
waktu dan latihan untuk dipelajari. Selain itu, kebutuhan untuk
Ekspresi emosi adalah bentuk komunikasi preverbal yang sangat
mengasosiasikan makna dengan kata-kata dan mempelajari bentuk-
berguna karena alasan kedua: ekspresi emosi mudah ditafsirkan
bentuk tata bahasa turut meningkatkan kompleksitas keterampilan
oleh bayi saat digunakan oleh orang lain. Bayi menonton dengan
ekspresi lisan.

dengan cepat perubahan ekspresi di wajah salah satu orang tuanya

dan perubahan nada suaranya. Misalnya, mereka tidak dapat
memahami arti dari kata-kata, "Itu salah"; tetapi mereka memahami
bahwa mereka telah melakukan sesuatu yang tidak disukai orang
Metode untuk belajar berbicara
tersebut melalui ekspresi wajah dan nada suaranya (13).
Belajar berbicara adalah keterampilan dan, seperti semuanya, itu
Seperti gerak tubuh, ekspresi emosional tetap menjadi bentuk harus dipelajari melalui metode yang berbeda. Yang paling penting
komunikasi yang berguna bahkan setelah anak-anak belajar dari yang terakhir dijelaskan dalam Kotak 6-5. Namun, seperti semua
berbicara, mereka memperkuat kata-kata, seperti gerak tubuh, dan keterampilan lainnya, pelatihan menghasilkan hasil terbaik. Meskipun
dengan cara itu menjadi pelengkap ucapan, sebagai pengganti, anak-anak dapat belajar berbicara dengan coba-coba atau dengan
ketika bayi belum belajar mengucapkan kata-kata. . Selain itu, pemodelan, keterampilan tersebut cenderung kurang efektif
mereka cenderung bertahan lebih lama daripada gerak tubuh, karena
dibandingkan ketika mereka belajar melalui pelatihan. Dalam metode
belajar mengendalikan ekspresi emosi yang terbuka lebih sulit
yang terakhir ini, anak tidak hanya diberikan teladan yang baik,
daripada menghentikan kebiasaan menggunakan gerak tubuh.
tetapi juga

179
PENGEMBANGAN BICARA
Machine Translated by Google
juga panduan dan bantuan untuk mengikuti model secara
akurat. Sama pentingnya, mereka akan diperlihatkan
bagaimana memperbaiki peniruan model yang tidak tepat,
sebelum praktik menghasilkan kebiasaan yang menyimpang
terlalu jauh dari model itu sendiri (26, 42, 92).
Karena ucapan adalah keterampilan mental dan
motorik, anak-anak, selain belajar mengucapkan kata-kata,
harus tahu bagaimana mengaitkan makna dengannya.
Hanya dengan begitu kata-kata akan menjadi simbol bagi
orang atau benda yang diwakilinya.
Belajar mengasosiasikan makna dapat dilakukan
dengan cara coba-coba, peniruan, atau pelatihan. Ketika
percobaan digunakan, anak-anak akan cenderung
memberikan arti yang salah pada kata-kata sebagai arti
yang benar. Misalnya, jika nama anjing keluarga adalah
"Tuno", anak tersebut dapat mengasosiasikan kata "Tuno"
dengan semua anjing dan, oleh karena itu, mengatakan
"Saya suka tuno".
Dengan menggunakan imitasi, sekali lagi anak dapat
mengasosiasikan makna yang benar dan tidak.
Misalnya, jika seseorang berkata, "Ini pisau dan garpu,"
dan kemudian menunjukkan kepada anak kedua benda
itu, tanpa menyebutkan kata yang tepat untuk masing-
masing benda, anak tersebut dapat menyebut pisau itu
"garpu" dan sebaliknya. .
Gambar 7-4 menunjukkan bagaimana belajar
melekatkan makna pada kata-kata melalui bimbingan dan
pengawasan, pelatihan, eliminasi
Gambar 7-4. Seorang bayi belajar mengasosiasikan
makna dengan suatu objek, dan kemudian sebuah
kata menjadi simbol atau label untuk objek yang
diberikan (Diadaptasi dari ME Breckenridge dan EL
Vincent Perkembangan anak Perkembangan fisik dan
psikologis melalui masa remaja, edisi ke-5, Saunders,
1965. Digunakan dengan izin).
180
BAB 7
Ini mengurangi kemungkinan membuat kesalahan yang
sangat umum dalam jenis pembelajaran lainnya. Orientasi
dan pengawasan asosiasi oleh anak dari kata tertentu ke
objek tertentu sangat meminimalkan kesalahan yang
dapat dibuat.
KOTAK 7-3
DASAR-DASAR PEMBELAJARAN UCAPAN
DISPOSISI FISIK BERBICARA
Kemampuan berbicara tergantung pada kematangan mekanisme
lisan. Saat lahir, saluran mulut kecil, langit-langit datar, dan
lidah terlalu besar untuk rongga mulut. Sampai mereka
mengambil bentuk yang lebih matang, saraf dan otot mekanisme
vokal biasanya tidak menghasilkan suara yang dibutuhkan untuk
kata-kata.
DISPOSISI MENTAL UNTUK BERBICARA
Kecenderungan mental untuk berbicara tergantung pada
kematangan otak, terutama zona asosiasinya.
Disposisi ini biasanya berkembang antara usia 12 dan 18
bulan dan dianggap sebagai "waktu yang dapat diajar"
dalam perkembangan bicara.
ROLE MODEL YANG BAIK Agar
anak-anak dapat belajar/mengucapkan kata-kata dengan benar
dan kemudian menggabungkannya menjadi kalimat yang benar,
mereka harus memiliki model ucapan yang baik untuk ditiru.
Model ini bisa orang-orang di lingkungan Anda, penyiar radio
atau televisi atau aktor film. Jika mereka kekurangan model
yang baik, pembelajaran berbicara akan sulit dan hasil akhirnya
akan di bawah potensi mereka.
KESEMPATAN PRAKTEK Jika
kesempatan untuk berlatih berbicara dikurangi, karena alasan
apapun, anak akan menjadi marah dan frustasi ketika mereka
gagal untuk dipahami oleh orang lain. Hal ini seringkali
melemahkan motivasi mereka untuk belajar berbicara.
MOTIVASI
Ketika anak-anak kecil menemukan bahwa mereka bisa
mendapatkan apa yang mereka inginkan tanpa meminta dan
jika pengganti ucapan seperti menangis dan gerak tubuh
melayani tujuan mereka, insentif mereka untuk belajar berbicara akan berkura
BIMBINGAN
Cara terbaik untuk membimbing belajar berbicara adalah,
pertama, memberikan model yang baik, kedua, mengucapkan
kata-kata dengan pelan dan jelas sehingga anak dapat
memahaminya, dan ketiga, memberikan bantuan untuk mengikuti
model ini, memperbaiki kesalahan yang mereka buat. lakukan
saat menirunya.
Machine Translated by Google
Dasar-dasar belajar berbicara
Seperti halnya ada dasar untuk mempelajari
keterampilan motorik, ada dasar untuk belajar berbicara.
Meskipun dasar-dasar ini mirip dengan keterampilan
motorik, karena elemen keterampilan motorik agak
berbeda dari komponen keterampilan berbicara,
penerapan dasar-dasar ini, karena kebutuhan, sedikit
berbeda. .
Seperti dalam pembelajaran keterampilan motorik,
pembelajaran bicara akan tertunda dan kualitasnya
akan berada di bawah potensi anak dan tingkat
berbicara teman sebayanya, bila tidak ada landasan
tersebut (48, 69). Keenam dasar belajar berbicara
dijelaskan pada Kotak 7-3.
Pola pembelajaran bicara
Pola belajar berbicara sangat mirip untuk semua anak;
namun, Indeks dari
perkembangan. Studi tentang perkembangan kontrol
motorik dan ucapan telah mengungkapkan bahwa pola
dan perkembangan bicara sangat mirip dengan
perkembangan motorik. Ada juga kesejajaran antara
pola ini dan perkembangan mental. Alasannya adalah
karena ucapan bergantung pada perkembangan motorik
dan mental (52, 68, 70).
Dalam perkembangan bicara, polanya adalah salah
satu semburan, diikuti oleh periode diam atau dataran
tinggi, periode di mana tidak ada peningkatan yang
nyata. Setiap kali tindakan motorik baru terbentuk, ada
dataran tinggi sementara dalam pola perkembangan
bicara. Misalnya, antara usia 9 dan 18 bulan, kebutuhan
untuk berjalan tampaknya lebih kuat daripada
kebutuhan untuk berbicara. Setelah berjalan menjadi
otomatis, perhatian bayi beralih ke ucapan dan dia
memperoleh keuntungan cepat di area ini. Dari usia
18 bulan hingga 4 tahun, anak menguasai kemampuan
berbicara; tetapi mereka harus belajar lebih banyak
sebelum mereka dapat memperoleh kemahiran bahasa
yang menjadi ciri orang dewasa.
Ketika anak-anak masuk sekolah, keinginan mereka
untuk belajar—karakteristik siswa kelas satu—memberi
mereka motivasi yang kuat untuk mempelajari kata-kata
baru. Peran yang dimainkan oleh
181
PENGEMBANGAN BICARA
pengalaman sekolah dalam belajar berbicara akan
dibahas secara rinci pada bagian berikut, di bawah
judul "konstitusi kosakata".
Meskipun anak-anak belajar berbicara dalam pola
yang dapat diprediksi, ada perbedaan individu dalam
kecepatan yang mereka ikuti, ukuran dan kualitas kosa
kata mereka, dan kebenaran pengucapan dan struktur
gramatikal ucapan mereka.lisan (16,39,49 ). Ada
beberapa kondisi yang berkontribusi terhadap variasi
tersebut. Yang paling penting muncul di kotak 7-4.
Tugas utama dalam belajar berbicara
Belajar berbicara melibatkan tiga proses yang terpisah
namun saling terkait — belajar mengucapkan kata-kata,
membangun kosa kata, dan membentuk kalimat. Karena
proses-proses ini saling terkait, kegagalan untuk
menguasai salah satunya merusak seluruh pola bicara.
Masing-masing dari tiga proses pembelajaran pidato
utama ini akan dijelaskan di bawah ini, memberikan
informasi tentang bagaimana dan kapan proses tersebut
dipelajari. Karena beberapa proses lebih sulit dikuasai
daripada yang lain, pembelajaran Anda akan tertunda.
Pengucapan
Tugas pertama dalam belajar berbicara adalah
mengucapkan kata-kata. Ini dipelajari melalui Imitasi.
Anak-anak secara harfiah "menangkap" pengucapan
kata-kata dari orang-orang yang bergaul dengan
mereka. Seluruh pola pengucapan seorang anak akan
berubah dengan cepat jika ia ditempatkan di lingkungan
baru di mana orang mengucapkan kata-kata secara
berbeda. Karena fleksibilitas yang dimiliki anak untuk
meniru suara, karena mekanisme vokal yang plastis
dan kurangnya kebiasaan pengucapan yang
berkembang dengan baik, beberapa orang tua dan
pendidik berpendapat bahwa anak usia dini adalah
waktu yang paling tepat untuk mulai belajar bahasa
asing. Mereka berpendapat bahwa jika anak-anak
kemudian mempelajari pelafalan yang benar, "mereka
akan berbicara seperti penduduk asli"; namun, jika
mereka menunggu sampai sekolah menengah atau
atas untuk belajar, mereka akan selalu berbicara bahasa dengan logat
Machine Translated by Google
KOTAK 7-4
KONDISI YANG BERKONTRIBUSI TERHADAP VARIASI DALAM PEMBELAJARAN UCAPAN
KESEHATAN
Anak yang sehat belajar berbicara lebih awal daripada anak
yang tidak sehat karena mereka lebih termotivasi untuk menjadi
anggota kelompok sosial dan berkomunikasi dengan anggota
lain.
KECERDASAN
Anak-anak ber-IQ tinggi belajar berbicara lebih awal dan
menunjukkan keunggulan linguistik yang mencolok dibandingkan
mereka yang ber-IQ lebih rendah.
POSISI SOSIAL EKONOMI Anak-anak dari
kelompok sosial ekonomi yang lebih tinggi belajar berbicara lebih awal,
mengekspresikan diri mereka dengan lebih baik dan berbicara lebih banyak
daripada mereka yang berasal dari kelompok sosial ekonomi yang lebih rendah.
Ini terutama karena kelompok yang lebih tinggi menerima lebih
banyak dorongan untuk berbicara dan lebih banyak bimbingan
dalam pembelajaran mereka.
Gambar 7-5. Perbandingan perkembangan bicara anak
kembar dan mereka yang lahir sendiri, selama tahun-
tahun pertama kehidupan (Diadaptasi dari karya RJ
Dales: Perkembangan motorik dan bahasa anak kembar
selama tiga tahun pertama. Journal of Genetic Psychology,
1969,114,263- 271. Digunakan dengan izin).
182
GENDER Sebagai sebuah kelompok, anak laki-laki tertinggal
dari anak perempuan dalam hal belajar berbicara. Di segala usia,
kalimat anak laki-laki lebih pendek dan tata bahasanya kurang
benar, kosakata mereka lebih sedikit, dan pelafalan mereka
kurang tepat dibandingkan anak perempuan.
INGIN BERKOMUNIKASI Semakin
kuat keinginan untuk berkomunikasi dengan orang lain, semakin
termotivasi anak untuk belajar berbicara, dan semakin besar
keinginannya untuk melakukan hal yang baik dan upaya yang
diperlukan untuk melakukannya.
STIMULASI
Semakin banyak anak didorong untuk berbicara dengan
berbicara kepada mereka dan mendorong mereka untuk
menanggapi, semakin cepat mereka belajar berbicara dan
semakin baik kualitas bicara mereka.
UKURAN KELUARGA Seorang
anak tunggal atau anak dari keluarga kecil biasanya berbicara
lebih awal dan lebih baik daripada anak-anak dari keluarga
besar, karena orang tua dapat lebih memperhatikan mereka,
untuk mengajari mereka melakukannya.
POSISI ORDINAL Dari
usia ke usia, kemampuan bicara anak sulung lebih unggul
daripada mereka yang lahir kemudian dalam keluarga yang
sama. Ini karena orang tua dapat menghabiskan lebih banyak
waktu untuk mengajar dan mendorong mereka untuk berbicara
daripada anak-anak yang lebih tua.
METODE PENGASUHAN ANAK Pengasuhan
anak secara otoriter, yang menekankan fakta bahwa anak-anak
"seharusnya dilihat dan bukan didengar", merupakan hambatan
untuk belajar, sementara pelatihan yang toleran dan demokratis
mendorong pembelajaran. .
KELAHIRAN GANDA Anak-anak
dari kelahiran ganda sering mengalami keterlambatan
perkembangan bicara karena mereka terutama bergaul satu
sama lain dan belajar memahami bahasa gaul mereka sendiri.
Ini melemahkan motivasi mereka untuk belajar berbicara
sehingga orang lain dapat memahami mereka. Gambar 7-5
menunjukkan bagaimana anak kembar tertinggal dari norma usia
mereka dalam perkembangan bicara awal.
KONTAK TEMAN Semakin banyak
kontak anak-anak dengan teman sebayanya dan semakin
cemas mereka merasa diterima sebagai anggota kelompok,
semakin besar motivasi mereka untuk belajar berbicara.
KEPRIBADIAN
Anak-anak yang menyesuaikan diri dengan baik cenderung
berbicara lebih baik, baik secara kuantitatif maupun kualitatif,
daripada anak-anak yang kurang menyesuaikan diri. Padahal,
ucapan sering dianggap sebagai indikasi kesehatan mental anak.
Machine Translated by Google
Anak-anak telah menandai perbedaan yang benar untuk
pengucapan dan aksen mereka. Variasi dalam koreksi
pelafalan bergantung, sebagian, pada Indeks
Pengembangan Mekanisme Vokal dan, terutama, pada
orientasi yang diterima anak kecil untuk menggabungkan
bunyi menjadi kata yang bermakna. Variasi aksen adalah
hasil dari meniru model yang pengucapannya berbeda
dari yang digunakan secara umum, seperti dalam kasus
anak dwibahasa yang meniru aksen orang tua yang lahir
asing.
Konstitusi kosakata
Tugas kedua dalam belajar berbicara adalah konstitusi
kosakata. Yang terakhir, anak-anak harus belajar
mengasosiasikan makna dengan suara.
Karena banyak kata memiliki lebih dari satu arti dan
karena beberapa di antaranya terdengar sama, dengan
arti yang berbeda, akumulasi kosa kata jauh lebih sulit
daripada pengucapannya. Selain itu, ada kemungkinan
kesalahan yang lebih besar dalam mempelajari asosiasi
yang benar antara bunyi dan artinya daripada dalam
pengucapan kata-kata.
Anak-anak pertama-tama mempelajari arti dari kata-
kata yang paling mereka butuhkan; Namun, selama kosa
kata mereka tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan
mereka, mereka akan terus menggunakan pengganti,
seperti gerak tubuh. Seiring bertambahnya usia mereka
dan mereka meninggalkan bentuk preverbal, mereka
sering menggunakan istilah pengganti atau slang.
Anak-anak mempelajari dua jenis kosakata: yang
umum dan beberapa yang khusus. Kosakata umum terdiri
dari kata-kata seperti "pria", "baik", dan "pergi", yang
dapat digunakan dalam berbagai situasi. Kosa kata
khusus , di sisi lain, terdiri dari kata-kata dengan arti
tertentu, yang hanya dapat digunakan dalam situasi
tertentu. Karena kosa kata umum adalah yang paling
banyak digunakan, mereka dipelajari terlebih dahulu. Di
segala usia, kosakata umum lebih banyak daripada
kosakata khusus (48,53,56,91). Kotak 7-5 memberikan
ciri-ciri utama kosakata umum dan khusus.
Pertumbuhan kosakata tidak hanya berasal dari
mempelajari kata-kata baru, tetapi juga dari mempelajari
arti baru dari kata-kata lama. Misalnya, anak-anak
mungkin pertama kali menggunakan kata "jeruk" untuk
menyebut buah; Nanti
183
PENGEMBANGAN BICARA
Dengan sadar, mereka menemukan bahwa kata "oranye"
juga mengacu pada warna dan, kemudian, itu adalah
warna lengkap, terdiri dari kombinasi merah dan kuning.
Diperkirakan rata-rata jumlah kata berbeda yang
digunakan pada delapan belas bulan adalah 10 dan pada
29,1 bulan. Kosakata rata-rata anak usia dua tahun berisi
200 hingga 300 kata (17, 99). Peningkatan ukuran
kosakata selama bertahun-tahun ditunjukkan pada
Gambar 7-7.
sebelum sekolah.
Setelah anak masuk sekolah, kosakata mereka
berkembang pesat, karena pengajaran langsung,
pengalaman baru, membaca di waktu luang, dan
mendengarkan radio dan televisi.
Diperkirakan rata-rata siswa kelas satu mengetahui
antara 20.000 dan 24.000 kata, yaitu 5 sampai 6% dari
kata-kata yang muncul dalam kamus standar.
Siswa kelas enam mengetahui sekitar 50.000 kata dan
anak-anak yang memasuki sekolah menengah sekitar
80.000, yaitu 22% dari yang muncul dalam kamus biasa
(26, 77,91, 92).
Perbedaan individu dalam ukuran kosa kata pada
usia berapa pun disebabkan afiliasi kecerdasan,
pengaruh lingkungan, kesempatan belajar, dan motivasi
untuk belajar. Anak perempuan, rata-rata, ditemukan
memiliki kosakata yang lebih banyak pada semua usia
daripada anak laki-laki (5,12,43).
pembentukan kalimat
Tugas ketiga dalam belajar berbicara, yaitu
menggabungkan kata menjadi kalimat yang benar secara
gramatikal dan dapat dipahami oleh orang lain, merupakan
tugas yang paling sulit dari ketiganya. Untuk alasan ini
dikuasai setelah dua lainnya. Ini juga mengapa Anda
lebih cenderung melakukan kesalahan. Pada awalnya,
anak-anak menggunakan frasa dari satu kata, kata
benda, atau kata kerja yang, jika digabungkan dengan
isyarat, mengungkapkan pemikiran yang lengkap. Dengan
mengatakan "berikan" dan menunjuk ke sebuah mainan,
maksud Anda, misalnya, "Beri saya mainan itu." Anak-
anak menggunakan frasa satu kata dari usia sekitar 12
hingga 18 bulan. Anak usia dua tahun menggabungkan
kata-kata menjadi kalimat pendek dan seringkali tidak
lengkap yang mengandung satu atau dua kata benda,
kata kerja, dan terkadang kata sifat atau kata keterangan.
Mereka menghilangkan preposisi, kata ganti, dan
konjungsi. Ungkapan umum adalah "bawa boneka",
"Tidur", "pergi keluar", dan "Saya ingin minum". Pada saat anak-anak b
Machine Translated by Google

KOTAK 7-5 Kosakata uang. Anak-anak empat atau lima

tahun mulai memberi nama koin
VOKABULA ANAK-ANAK
menurut ukuran dan warnanya.
KOSAKATA UMUM Kosakata gaul. Antara usia empat dan delapan tahun,
Nama. Kata pertama adalah kata benda, umumnya kebanyakan anak, terutama laki-laki, menggunakan
ekspresi vulgar, menggunakan bahasa gaul untuk
bersuku kata satu, diambil dari bunyi favorit dalam ocehan.
mengekspresikan emosi dan menyesuaikan diri dengan
kelompok sebaya.
Kata kerja. Setelah anak-anak mempelajari cukup
Kosakata yang terdengar tinggi. Terutama anak laki-laki
banyak nama untuk orang dan benda di lingkungannya,
yang menggunakan kata-kata makian, mulai dari usia
mereka mulai mempelajari kata kerja, terutama untuk
sekolah, untuk mengidentifikasi dengan anak laki-laki
tindakan seperti "memberi", "mengambil", atau "memiliki". yang lebih tua, mengimbangi perasaan rendah diri,
menegaskan kejantanan mereka dan menarik perhatian. Lihat Gambar 7-6.
kata sifat. Kata sifat muncul dalam kosakata bayi sejak usia
bahasa rahasia. Ini terutama digunakan oleh anak
satu setengah tahun. Yang paling sering mereka gunakan
perempuan, setelah usia enam tahun, untuk berkomunikasi
di awal adalah "baik", "buruk", "baik", "tidak
dengan teman-teman mereka. Itu bisa verbal, tertulis
menyenangkan", "panas", dan "dingin". (simbol) atau kinetik (gerakan).
Mereka menerapkannya terutama pada orang, makanan,
dan mainan. Gambar 7-6. Anak-anak terkadang menggunakan kata-
kata keterangan. Kata keterangan digunakan pada usia yang kata kotor sebagai sarana untuk menarik perhatian
hampir sama dengan kata sifat. Kata keterangan pertama (Diadaptasi dari "Dennis the Menace" karya Hank
yang muncul dalam kosa kata anak umumnya adalah "di Ketcham, Field Newspaper Syndicate, 25 Maret 1976.
sini" dan "di mana". Digunakan dengan izin.
Preposisi dan kata ganti. Mereka muncul belakangan, karena
penggunaannya lebih sulit. Anak-anak kecil menjadi bingung
ketika mencoba menggunakan "aku", "aku", "milikku" atau
"milikku" dan menghindari penggunaannya jika memungkinkan,
mengganti kata benda mereka sendiri dengan kata ganti
tersebut.

VOKABULER KHUSUS
Kosakata warna. Sebagian besar anak mengetahui nama
warna primer pada usia 4 tahun. Seberapa cepat mereka
akan mempelajari nama warna lain tergantung pada minat
mereka dan kesempatan belajar yang mereka miliki.

Kosakata angka. Pada skala kecerdasan Stanford-Binet,

anak usia lima tahun diharapkan menghitung tiga benda,
anak usia enam tahun diharapkan memahami kata "tiga",
"sembilan", "lima", "sepuluh", dan "tujuh". ," yang cukup
baik untuk menghitung jumlah blok itu.

Kosakata waktu. J Pada usia enam atau tujuh tahun, anak-

anak pada umumnya sudah mengetahui arti siang, petang,
malam, musim panas, dan musim dingin.

184
BAB 7
Machine Translated by Google
Gambar 7-7. Peningkatan kosakata seiring bertambahnya
usia (Diadaptasi dari LP Lipsitt: Proses pembelajaran bayi
baru lahir manusia. Memll-Palmer Quarterly, 1966, 12,
45-71. Digunakan dengan izin.)
kalimat hampir selesai. Satu tahun kemudian mereka
lengkap, karena mereka menggunakan semua jenis kata
(99).
Analisis terhadap kalimat anak di bawah usia delapan
tahun mengungkapkan penurunan awal dalam penggunaan
kalimat tidak lengkap, serta kalimat lengkap secara
struktural; tetapi mereka bukan dari sudut pandang
fungsional. Ada sedikit peningkatan dalam penggunaan
kalimat sederhana, majemuk, kompleks, dan rumit (19).
Salah satu bentuk kalimat yang paling umum digunakan
oleh anak-anak adalah pertanyaan. Meyer dan Shane
melakukan studi tentang bentuk dan fungsi pertanyaan
anak-anak dan menunjukkan bahwa jenis kalimat ini
mengikuti model perkembangan kognitif Piaget. Menurut
mereka (64):
Perilaku mengajukan pertanyaan mencerminkan logika
proses berpikir Anda. Pada tahap praoperasional,
pertanyaan anak-anak tentang sebab-akibat fisik
sebagian besar mencerminkan struktur kognitif yang
tidak terdiferensiasi, karena anak-anak disibukkan
dengan motivasi dan niat yang tidak terlepas dari
penjelasan sebab-akibat. Saat anak memasuki tahap
operasi konkret, perilaku bertanyanya mencerminkan
tingkat diferensiasi yang lebih tinggi: dengan demikian,
dalam mempertanyakan, kausalitas fisik dipisahkan
dari psikologi... Perilaku bertanya anak pada tingkat
"operasi konkret" pada awalnya berkaitan dengan fisik
kausalitas dan kemudian pindah ke berbagai kategori.
185
PENGEMBANGAN BICARA
Di segala usia, anak-anak telah menandai perbedaan
individu baik dalam panjang maupun pola kalimat mereka.
Anak-anak cerdas dan mereka yang berasal dari kelompok
sosial ekonomi tinggi cenderung menggunakan kalimat
yang lebih panjang dan lebih kompleks dari rata-rata. Saat
bermain dengan teman sebayanya, anak-anak cenderung
berbicara dalam kalimat pendek daripada kalimat lengkap.
Ketika mereka melakukannya dengan orang dewasa,
mereka sedikit memperpanjang kalimat mereka; Namun,
dalam situasi sekolah, di mana anak-anak lain dan gurunya
bersama, mereka semakin memperpanjang hukuman
mereka.
seberapa banyak anak berbicara
Setelah anak belajar berbicara, mereka berbicara hampir
tanpa henti. Ini mirip dengan reaksi mereka terhadap
kemampuan Anda untuk berjalan. Begitu mereka belajar
melakukannya, mereka berjalan untuk kesenangan. Baik
berjalan maupun berbicara adalah kemampuan yang baru
diperoleh, yang membuat mereka merasa penting.
Meskipun anak kecil lebih suka berbicara dengan orang,
mereka sering melakukannya sendiri atau dengan Mainan
mereka. Mereka bahkan berbicara dengan orang-orang
yang sedikit atau tidak memperhatikan mereka atau tidak
peduli untuk menjawab pertanyaan mereka. Diperkirakan,
rata-rata, anak-anak usia tiga sampai empat tahun berbicara
15.000 kata sehari, atau sekitar lima setengah juta kata
setahun. Setiap tahun, seiring bertambahnya usia mereka,
mereka berbicara lebih banyak dan menggunakan lebih
banyak kata yang berbeda (2).
Anak laki-laki biasanya semakin jarang berbicara saat
pubertas mendekat dan berkembang. Hal ini sebagian
besar disebabkan oleh fakta bahwa mereka merasa tidak
enak badan secara fisik; tetapi itu juga akibat dari
keasyikannya dengan banyak masalah yang ditimbulkan
oleh pubertas. Mereka tidak hanya berbicara lebih sedikit,
tetapi ketika berbicara, mereka biasanya cenderung
cemberut, tidak menyenangkan, dan marah.
Perbedaan individu dalam jumlah
penggunaan ucapan
Banyaknya bicara anak dipengaruhi oleh beberapa faktor,
salah satunya yang terpenting adalah kebutuhan mereka
untuk berbicara, sebagai kompensasi dari kebutuhan lainnya.
Machine Translated by Google
ketidakpuasan dalam hidup mereka. Misalnya, anak-anak yang
kehilangan kasih sayang berbicara lebih banyak dengan orang
dewasa dan memiliki lebih banyak tuntutan perhatian daripada
anak-anak yang merasa aman dalam kasih sayang orang tua
dan teman sebaya.
Dalam keluarga di mana pola asuh otoriter digunakan dan
di mana kepercayaan tradisional bahwa "anak-anak harus
dilihat dan tidak didengar" diterima, anak-anak belajar berbicara
lebih sedikit daripada di rumah-rumah yang menggunakan
disiplin toleran, atau demokratis. Dalam keluarga yang toleran,
anak-anak diperbolehkan untuk berbicara kapan pun mereka
mau dan sebanyak yang mereka inginkan, sedangkan dalam
keluarga yang demokratis, mereka didorong untuk
mengungkapkan pendapat mereka dan berpartisipasi dalam
percakapan keluarga, sebagai bagian dari filosofi rumah tangga yang demokratis.
Secara umum, anak-anak dari keluarga besar belajar
berbicara lebih sedikit daripada anak-anak dari keluarga kecil,
sebagian karena pola asuh otoriter hampir selalu berlaku
dalam keluarga besar, dan sebagian karena jumlah ucapan
mereka perlu dikontrol. menghindari kebingungan. Secara
umum, anak sulung didorong untuk berbicara lebih banyak
dan diberi lebih banyak bantuan orang tua dalam belajar
berbicara daripada saudara mereka yang lebih tua.
Kemampuan intelektual merupakan faktor penting yang
menentukan banyaknya penggunaan tuturan oleh anak.
Anak-anak dengan IQ tinggi biasanya berbicara lebih awal,
lebih menarik, dan lancar daripada anak-anak yang kurang
cerdas. Karena kemampuannya berbicara, orang dewasa
mendorong mereka, seperti teman sebayanya, untuk berbicara
lebih banyak daripada teman sebayanya yang kurang pintar,
yang hampir selalu kurang bicara dalam percakapan yang
menarik. Anak-anak populer menemukan bahwa salah satu
cara mereka mendapatkan penerimaan dari teman sebayanya
adalah dengan berpartisipasi dalam percakapan.
Akibatnya, mereka mengembangkan kebiasaan berbicara lebih
banyak daripada mereka yang dianggap kurang diterima atau
diabaikan dan berprestasi dalam kelompok sebaya.
Anak perempuan , sebagai sebuah kelompok, berbicara
lebih banyak daripada anak laki-laki, meskipun terdapat
perbedaan individu yang mencolok dalam setiap kelompok
jenis kelamin. Karena kegiatan keluarga cenderung kurang
terorganisir dalam keluarga dari kelompok berpenghasilan
rendah daripada keluarga dari kelompok menengah atau atas,
anak-anak kurang mendapat dorongan untuk berbicara dan
Bab 10.
kurang persiapan tentang bagaimana berpartisipasi dalam percakapan.
Anak-anak dalam rumah tangga orang tua tunggal atau mereka
yang ibunya bekerja di luar rumah memiliki lebih sedikit
kesempatan dan sedikit dorongan untuk berpartisipasi
186
BAB 7
dalam percakapan keluarga. Sebagai akibat
Akibatnya, mereka tidak mengembangkan kebiasaan berbicara
di rumah, seperti halnya anak-anak yang kondisi keluarganya
tidak ada.
Meskipun anak-anak dari keluarga dwibahasa dapat berbicara
sebanyak anak-anak dari keluarga dwibahasa di rumah,
mereka lebih sedikit berbicara dengan teman sebayanya.
Alasannya akan dilihat secara rinci di bagian bab ini yang
berkaitan dengan risiko perkembangan bicara.
Pentingnya seberapa banyak anak berbicara
Semakin cepat anak-anak mulai berbicara, semakin banyak
latihan yang mereka dapatkan dan semakin besar fasilitas
verbal mereka. Ini meningkatkan kepercayaan diri mereka.
Sebaliknya, anak yang perkembangan bicaranya tertunda
kurang mendapat latihan dari usia ke usia, dan hal ini
memengaruhi kemampuannya untuk mengekspresikan diri.
Misalnya, penundaan enam bulan hingga satu tahun untuk
mulai berbicara, dalam banyak kasus, anak-anak tidak akan
siap secara linguistik untuk masuk sekolah pada usia enam
tahun.
Begitu mereka mulai berbicara, mereka mungkin mencapai
tingkat berbicara yang setara dengan rekan-rekan mereka,
tetapi kurangnya latihan cenderung merampas kepercayaan
diri mereka yang penting untuk berbicara dengan lancar.
Akibatnya, mereka ragu untuk mengekspresikan diri secara
lisan. Ini merupakan hambatan bagi adaptasi akademik dan
sosial mereka.
Seiring bertambahnya usia anak-anak, mereka semakin
sering berbicara satu sama lain. Ini membantu mereka bermain
secara sosial dan meningkatkan kegembiraan mereka. Anak-
anak yang tidak berbicara dikeluarkan dari kelompok bermain.
Meskipun mereka mungkin tidak ditolak oleh rekan-rekan
mereka, mereka sering diabaikan karena mereka tidak begitu
tertarik pada kelompok tersebut. Akibatnya, anak-anak yang
pendiam cenderung mengembangkan perasaan tidak mampu,
yang dapat bertahan bahkan setelah mereka mengejar teman
sebayanya dalam fasilitas verbal dan bersedia untuk berbicara
lebih banyak daripada yang mereka lakukan ketika perasaan
tidak mampu berkembang, keterbatasan ekspresi mereka.
Telah ditunjukkan bahwa ada hubungan erat antara jumlah
pembicaraan anak-anak dan popularitas mereka. Ketika semua
faktor lainnya sama, anak yang berbicara paling banyak adalah
yang paling populer (100). Topik ini akan dibahas lebih rinci di
Machine Translated by Google
isi pidato
Konten pidato anak-anak telah diklasifikasikan
menjadi dua kategori utama: pidato egosentris dan disosialisasikan
(2, 30, 38). Ciri-ciri kedua kategori ini tampak pada Kotak 7-6.
Sebagian besar ucapan anak kecil bersifat egosentris. Ketika
keinginan untuk menjadi anggota kelompok sosial meningkat,
mereka mulai menggunakan bahasa sebagai alat sosial. Sulit untuk
mengetahui kapan
transisi ini terjadi. Eksperimen telah menunjukkan bahwa rentang
usia dari dua hingga tujuh atau delapan tahun. Selama waktu ini,
anak-anak berbicara lebih banyak dengan anggota kelompok
sebaya mereka daripada dengan orang dewasa, jika mereka bisa
(60).
Peralihan dari pembicaraan egosentris ke pembicaraan yang
disosialisasikan tidak terlalu bergantung pada usia kronologis
melainkan pada faktor-faktor lain. Kepribadian anak merupakan
penentu penting. Anak-anak yang egois akan terus berbicara
tentang diri mereka sendiri di segala usia dan menunjukkan sedikit
minat pada sudut pandang orang lain. Namun, bahkan pada anak-
anak egosentris, seiring bertambahnya usia mereka, seiring dengan
keinginan mereka untuk diterima sebagai anggota kelompok sebaya,
mereka memiliki
KOTAK 7-6
KATEGORI UTAMA ISI DARI
BERBICARA
BICARA EGOSENTRIK
Pada tipe ini, anak-anak berbicara untuk kesenangan atau
untuk bergaul dengan seseorang yang hadir. Mereka tidak
mencoba bertukar pikiran atau memperhatikan sudut
pandang orang lain. Jadi, ucapan egosentris adalah
monolog atau percakapan semu. Tidak ada komunikasi
nyata. Nilai utamanya dalam perkembangan bicara adalah
membantu anak-anak memperoleh kefasihan dalam
berbicara dan menemukan bagaimana orang bereaksi
terhadap apa yang mereka katakan. Selanjutnya, ini adalah
bantuan untuk pidato yang disosialisasikan.
Pidato yang
disosialisasikan Pidato yang disosialisasikan disesuaikan
dengan ucapan atau perilaku orang yang dituju. Itu terjadi
ketika anak-anak dapat mengubah persepsi mental
mereka dan melihat situasi dari sudut pandang selain
sudut pandang mereka sendiri. Jadi, mereka bisa
berkomunikasi dan bertukar pikiran. Karena pertanyaan
lebih menarik perhatian daripada pernyataan, banyak
pembicaraan yang disosialisasikan berbentuk pertanyaan.
187
PENGEMBANGAN BICARA
cenderung mengadopsi pidato yang lebih disosialisasikan. Ketika
ukuran kelompok sebaya meningkat, ucapan mereka menjadi
semakin tidak egosentris (2, 58).
Ketika anak-anak bertemu teman sebayanya, pembicaraan yang
disosialisasikan cenderung mendominasi. Saat mereka bersama
orang dewasa, bentuk egosentris mendominasi.
Ini terutama karena orang dewasa mendorong anak-anak untuk
berbicara tentang diri mereka sendiri, mengajukan pertanyaan
tentang apa yang mereka sukai, apa yang mereka harapkan ketika
mereka besar nanti, dan seterusnya. Dorongan bicara egosentris ini
tidak ada saat anak bertemu dengan teman sebayanya.
Konsekuensinya, anak-anak belajar menyalurkan percakapan
mereka dengan cara yang menarik perhatian dan persetujuan teman
sebayanya, memperkuat penerimaan dalam kelompok (86).
Topik percakapan
Bicara anak-anak dipengaruhi oleh usia mereka, luasnya pengalaman
mereka, dan pola kepribadian mereka. Mereka terutama berbicara
tentang diri mereka sendiri dan aktivitas mereka, keluarga mereka
dan hubungan mereka dengan anggota yang berbeda dari yang
terakhir. Banyak tema karakteristik dari percakapan tersebut
Orang dewasa muncul dengan cara yang belum sempurna dalam
percakapan anak-anak prasekolah, topik-topik seperti pakaian,
kesukaan dan ketidaksukaan, tempat tinggal seseorang dan masalah
rutinitas sehari-hari.
Di antara anak-anak yang lebih besar, cakupan topiknya lebih
luas, karena keragaman pengalaman mereka.
Sebagian besar percakapan mereka berpusat pada kegiatan
sekolah; pengalaman dan prestasi mereka, keluarga mereka dan
hewan favorit mereka; olahraga, perjalanan, pakaian, film, acara
televisi, komik, dan bentuk hiburan lainnya, serta hal-hal yang tabu,
khususnya seks dan alat kelamin. Anak-anak merasa lebih bebas
untuk mendiskusikan masalah tersebut dengan teman sebayanya
dibandingkan dengan orang dewasa (2, 16, 18, 23, 31, 93).
Metode presentasi
Metode penyampaian apa yang mereka katakan seringkali lebih
berpengaruh pada reaksi orang tersebut
orang terhadap anak-anak daripada isi dari apa yang mereka
katakan. Anak kecil cenderung menggunakan pertanyaan atau
pernyataan yang bijaksana; anak-anak yang lebih tua, dalam
transisi dari pidato egosentris ke sosialisasi, cenderung menampilkan
pikiran dan perasaan mereka
Machine Translated by Google
KOTAK 7-7
BENTUK UMUM PRESENTASI ANTI-SOSIAL
BERLEBIHAN
Antara usia lima dan tujuh tahun, ketika imajinasi menggantikan
penalaran, anak-anak cenderung melebih-lebihkan apa yang
mereka katakan. Ketika mereka menemukan bahwa melebih-
lebihkan mendapatkan lebih banyak perhatian daripada
pengamatan taktis, mereka secara sadar atau tidak sadar
melebih-lebihkan apa yang mereka katakan, kapan pun mereka
ingin menarik perhatian dan persetujuan orang lain.
Membanggakan
Membual adalah bentuk berlebihan di mana anak memasukkan
"pernyataan fakta" untuk membuat mereka lebih berwarna dan
meningkatkan nilai perhatian mereka. Itu paling besar antara
usia delapan dan dua belas tahun, ketika anak-anak paling
bersemangat untuk membuat teman sebayanya terkesan dan
mengamankan posisi mereka dalam kelompok. Objek yang
dibanggakan anak sangat ditentukan oleh nilai kelompok teman
sebaya, harta benda, keterampilan, prestasi, atau status
keluarga.
Penghinaan
Memanggil nama adalah bentuk membual di mana anak-anak,
yang ingin menarik perhatian atau mengesankan orang lain
dengan keunggulan mereka, mencoba meremehkan anak-anak
lain dengan nama atau hinaan yang meremehkan seperti "idiot",
"konyol", atau "gemuk". Ini lebih sering terjadi pada bagian
akhir masa kanak-kanak.
KRITIK
Komentar kritis tentang orang lain berfungsi untuk melambungkan
ego anak yang merasa rendah diri dan mengundang kritik.
lebih didramatisasi, dengan metode menarik perhatian,
daripada yang digunakan dalam pidato egosentris.
Akibatnya, apa yang mereka katakan cenderung lebih antisosial
daripada sosial. Beberapa dari bentuk antisosial dari ucapan
yang disosialisasikan ini adalah
dijelaskan dalam Kotak 7-7. Meskipun beberapa dari bentuk
presentasi antisosial ini dipelajari dengan coba-coba, banyak
yang diperoleh dengan meniru ucapan antisosial dari teman
sebaya, orang tua, atau orang dewasa lainnya.
makna isi pidato
Studi tentang isi pidato anak-anak
usia yang berbeda memberikan lebih banyak informasi mengenai
ukuran dan kebenaran kosakata mereka dan kemampuan
mereka untuk menggabungkan kata-kata menjadi kalimat yang
benar secara tata bahasa. Menyediakan data
188
BAB 7
perhatian terhadap mereka. Kritik digunakan terutama sebagai
komentar tentang tingkah laku, penampilan dan kepribadian
orang yang disapa, kurangnya pengetahuan orang tersebut,
kecanggungan, cara berpakaian, dll.
Gosip
Gosip adalah suatu bentuk kritik di mana anak-anak mengeluh
kepada orang tua, guru, atau orang dewasa lainnya tentang
cara anak atau orang dewasa lain memperlakukan mereka.
Karena ini adalah salah satu cara tercepat dan paling pasti
untuk mendapatkan ketidaksetujuan sosial dari orang dewasa
dan teman sebaya, kebanyakan anak melepaskan bentuk kritik
ini ketika mereka memiliki keinginan yang kuat untuk diterima
secara sosial.
MENGHENTIKAN KOMENTAR
Mulai usia tiga tahun, banyak anak menggunakan komentar
meremehkan untuk membesar-besarkan diri mereka, serta
perasaan marah, dan membiarkan orang lain tahu apa yang
mereka pikirkan tentang mereka. Anak-anak yang lebih tua tidak
menyimpan komentar yang meremehkan teman sebaya dan
saudara mereka, tetapi berbicara dengan meremehkan orang
dewasa ketika mereka menemukan bahwa ini adalah "hal yang
benar untuk dilakukan" di antara teman sebayanya. Dengan
cara ini, mereka secara langsung menunjukkan kepada teman
sebayanya bahwa mereka tidak "melekat pada rok ibu mereka"
dan bahwa mereka adalah "teman baik". Komentar yang
meremehkan biasanya mencapai klimaksnya di awal masa
pubertas dan seringkali dengan intensitas yang dapat digambarkan sebagai
tentang minat utama mereka, bagaimana perasaan mereka
terhadap orang lain dan dalam berbagai situasi dan konsep apa
yang mereka miliki tentang diri mereka sendiri.
Dari apa yang dikatakan anak-anak, Anda dapat mengetahui
apa cita-cita mereka dan bagaimana perasaan mereka tentang
pencapaian mereka. Dimungkinkan juga untuk memperoleh
informasi mengenai keadaan emosional mereka: apakah
mereka merasa senang, takut, marah, cemburu atau iri. Oleh
karena itu, isi tuturan merupakan termometer reaksi emosional
anak.
Risiko dalam perkembangan bicara
Karena perkembangan bicara sangat kompleks, karena
mencakup pemahaman tentang apa yang dikatakan orang lain
dan kemampuan untuk berbicara dengan cara yang dipahami
orang lain, tidak dapat dihindari bahwa banyak risiko akan
dimasukkan dalam bidang perkembangan ini.
Machine Translated by Google
Halo. Kecuali risiko ini dikenali dan dihindari atau
diminimalkan, kemampuan berbicara akan berada di
bawah kemampuan anak-anak.
Efek bicara pada adaptasi pribadi dan sosial anak
semakin besar dibandingkan dengan perkembangan
motorik. Ini karena bicara memiliki pengaruh yang lebih
besar pada adaptasi sosial anak daripada kemampuannya.
Sebaliknya, jenis penyesuaian sosial yang dilakukan
anak akan mempengaruhi penyesuaian pribadinya.
Beberapa risiko yang lebih umum dan penting dalam
perkembangan bicara dibahas di bawah ini. Sebagian
besar dari mereka dapat dihindari atau diminimalkan.
Oleh karena itu, penting untuk mengantisipasinya terlebih
dahulu, agar tugas bicara yang sulit menjadi lebih mudah
bagi anak-anak.
menangis berlebihan
Menangis berlebihan berarti menangis lebih dari normal
untuk usia dan tingkat perkembangan anak. Jika
KOTAK 7-8
KERUSAKAN FISIK DAN PSIKOLOGI PADA
MENANGIS BERLEBIHAN
KERUSAKAN FISIK
Penipisan energi. Karena anak-anak "menangis sepuasnya",
tangisan yang berlebihan menguras energi mereka dan membuat
mereka lelah. Ini mengganggu makan dan tidur normal dan, pada
gilirannya, pertumbuhan fisik normal. Tangisan mereka berlanjut
sampai mereka menjadi sedikit histeris dan tidak dapat berhenti
menangis meskipun penyebabnya telah dihilangkan.
Ini semakin menguras energinya.
Gangguan homeostatis tubuh. Menangis berlebihan, bila
berkepanjangan, mengganggu fungsi normal seluruh tubuh. Hal ini
menyebabkan variabilitas fungsi gastrointestinal, regurgitasi,
muntah, bangun di malam hari, enuresis, dan kecenderungan saraf
umum yang diekspresikan dalam pola seperti menggigit kuku dan
mengisap jempol. Saat menangis mengarah ke keadaan histeris,
gangguan homeostasis tidak hanya meningkat tetapi juga
berkepanjangan.
KERUSAKAN PSIKOLOGIS
Sikap orang tua. Ketika bayi menangis lebih dari yang orang tua
anggap normal, mereka khawatir
189
PENGEMBANGAN BICARA
Bayi dan anak kecil tidak menangis lebih dari normal
untuk usia mereka, menangis tidak akan memiliki efek
berbahaya dan bahkan dapat membantu.
Alasannya adalah tangisan yang normal memberi bayi
latihan yang diperlukan untuk koordinasi dan pertumbuhan
otot.
Ini juga merangsang nafsu makan mereka dan mendorong
tidur nyenyak. Pada anak-anak kecil, tangisan yang
normal seringkali menjadi pelampiasan stres emosional.
Ketika frustrasi dengan apa yang ingin mereka lakukan,
anak kecil menjadi marah dan ini menyebabkan
ketegangan dan kegugupan. Tangisan yang baik
melepaskan energi yang terakumulasi dan memulihkan
homeostasis tubuh. Itu juga meredakan antagonisme
terhadap orang yang membuat mereka frustrasi, dan
dengan demikian membantu mereka membangun
hubungan yang lebih menyenangkan dengan mereka.
Sebaliknya, tangisan berlebihan berbahaya pada usia
berapa pun, baik secara fisik maupun psikologis. Semakin
lama tangisan berlangsung dan semakin intens, efeknya
akan semakin merusak.
Kotak 7-8 memberikan dan menjelaskan beberapa kerusakan fisik
dan psikologis yang disebabkan oleh tangisan yang berlebihan.
Mereka berlebihan atau mengabaikan tangisan mereka, berharap
untuk mengajari mereka bahwa mereka tidak bisa mendapatkan
apa yang mereka inginkan dengan menjadi marah. Dalam salah
satu kasus ini, bayi mengalami kerusakan psikologis, karena
perlindungan yang berlebihan dari orang tua atau karena akumulasi
perasaan tidak berdaya dan tidak aman yang nantinya akan
diartikan sebagai penolakan oleh orang tua.
Iklim di rumah. Tangisan yang berlebihan mengganggu semua
anggota keluarga dan membuat mereka stres.
Akibatnya, iklim keluarga menjadi friksi. Karena sang anak sebagian
besar bertanggung jawab atas hal ini, hubungan dengan anggota
keluarga yang berbeda memburuk dan bayi menjadi merasa tidak
diinginkan dan tidak dicintai.
reaksi sosial. Kecuali orang dewasa dan teman sebaya di luar
rumah dapat melihat alasan sebenarnya untuk menangis, mereka
akan menjadi tidak sabar dan tidak toleran, menganggap anak itu
cengeng. Ini mengarah pada penolakan sosial, yang berbahaya
dari sudut pandang psikologis. Ini menghilangkan kesempatan
anak-anak untuk belajar keterampilan sosial dan memberikan
dasar untuk evaluasi diri yang tidak menguntungkan.
Machine Translated by Google

Menangis berlebihan dan berkepanjangan bisa menjadi

kebiasaan. Sekali terbentuk, kebiasaan itu tidak akan
tertinggal atau hilang dengan sendirinya. Sebaliknya, itu harus
dilupakan dan diganti dengan bentuk komunikasi yang lebih
dapat diterima secara sosial. Semakin cepat ini dilakukan,
semakin mudah bagi anak-anak dan semakin sedikit kerugian
yang akan mereka derita.

Kesulitan kompresi
Karena kemampuan berkomunikasi bergantung pada
kemampuan memahami apa yang dikatakan orang lain, serta
berbicara, anak-anak yang gagal memahami apa yang orang
lain coba komunikasikan akan mengalami hambatan sosial.
Merasa terisolasi secara sosial
pikiran, mereka akan mengembangkan perasaan tidak
mampu, rendah diri, dan mati syahid. Nantinya, ketika anak-
anak bersekolah, prestasi akademiknya akan berada di
bawah kemampuan intelektualnya. Jika mereka tidak yakin
apa arti pertanyaan yang diajukan guru, mereka akan ragu
untuk berbicara di kelas dan ini akan menyebabkan evaluasi
pengetahuan mereka yang tidak baik. Gambar 7-8. Peningkatan pemahaman kalimat sederhana
dan sulit, diungkapkan perlahan dan cepat, setelah masuk
Ada banyak alasan untuk kesulitan pemahaman, dan sekolah (Diadaptasi dari Karya NW Nelson: Pemahaman
empat di antaranya biasa terjadi. Pertama, kosakata anak bahasa lisan oleh anak normal sebagai fungsi kecepatan
mungkin sangat terbatas sehingga kata-kata yang digunakan berbicara, kesulitan kalimat dan usia pendengar dan jenis
oleh orang lain hanya sedikit yang diketahui. Misalnya, dalam kelamin. Perkembangan anak, 1976, 47, 299-303.
kasus kata-kata slang dan kata-kata yang terdengar tinggi, Digunakan dengan izin).
anak mungkin tidak dapat memahami apa yang dikatakan
Ini terutama terjadi pada anak kecil yang sangat egosentris
seseorang yang merujuk seseorang dengan mengatakan
sehingga mereka lebih tertarik pada apa yang ingin mereka
bahwa mereka adalah "gachupín" atau "ga bacho" (29, 34) .
katakan daripada apa yang dikatakan orang lain kepada
mereka (3).
Kedua , ketika seseorang berbicara dengan cepat, anak
kecil akan kesulitan menangkap kata-katanya . Akibatnya,
pemahaman Anda akan kacau. Setelah usia enam tahun,
pemahaman meningkat pesat, meskipun lebih lambat untuk
keterlambatan bicara
presentasi cepat dan topik yang lebih sulit (36,64). Hal ini
Ketika tingkat perkembangan bicara tertinggal dari anak-
ditunjukkan pada Gambar 7-8.
anak lain pada usia yang sama, dalam kualitas, sebagaimana
dibuktikan dengan penggunaan dan ketepatan kata-kata,
anak-anak menghadapi hambatan dalam hubungan sosial
Ketiga , jika anak-anak dibesarkan di rumah bilingual, di
mereka, dengan cara yang sama ketika keterampilan bermain
mana bahasa rumah bukan bahasa nasional, kosakata
game mereka tertinggal dari mereka. rekan-rekan mereka.
mereka dalam bahasa nasional mungkin sangat terbatas
Hal ini mempengaruhi adaptasi sosial anak-anak dan, karena
sehingga ketika mereka berbicara dengan orang di luar
anggota kelompok sosial menganggap ucapan mereka
rumah, mereka akan menemukan bahwa banyak kata yang
sebagai 'kekanak-kanakan', hal itu berdampak buruk pada
tidak akrab bagi mereka. Ini akan menghalangi pemahaman
konsep diri mereka.
Anda tentang apa yang dikatakan orang lain (51).
Keempat , sangat umum bahwa kesulitan pemahaman
Jika anak terus menggunakan ucapan dan gerak
disebabkan karena tidak mendengarkan dengan seksama
tubuh yang kekanak-kanakan, saat teman sebayanya
apa yang dikatakan orang lain . Ini khususnya

190
BAB 7
Machine Translated by Google
menggunakan kata-kata, itu akan memperkuat keyakinan Anda
bahwa mereka terlalu kekanak-kanakan untuk dianggap enteng.
Dengan demikian, mereka akan kehilangan kesempatan untuk
mempelajari keterampilan bermain game yang ditemukan oleh
rekan-rekan mereka, yang akan menjadi hambatan tambahan
untuk penerimaan sosial mereka.
Keterlambatan bicara tidak hanya memengaruhi
penyesuaian pribadi dan sosial anak, tetapi juga
prestasi akademik mereka. Efek paling serius diberikan
pada kemampuan membaca, tema dasar tahun-tahun
awal sekolah. Nantinya, hal itu bisa memengaruhi
kemampuan mengeja Anda. Tertinggal secara akademis,
ditambah dengan masalah penerimaan sosial, akan
menyebabkan tidak menyukai sekolah (12, 35, 77). Hal
ini akan semakin menghambat prestasi akademik mereka.
Ada banyak penyebab keterlambatan bicara.
Yang paling umum adalah: kecerdasan rendah, yang
membuat anak tidak mungkin belajar berbicara dengan
cara yang sama seperti teman sebayanya yang normal
atau lebih tinggi kecerdasannya; kurangnya motivasi,
karena anak menemukan bahwa mereka dapat
berkomunikasi secara memadai melalui bentuk preverbal;
dorongan yang diberikan oleh orang tua untuk terus
menggunakan "bicara bayi" karena menurut mereka itu
"baik"; terbatasnya kesempatan untuk berlatih berbicara, dengan
karena pembatasan yang ketat tentang apa yang boleh
mereka ucapkan di rumah; hubungan terus-menerus
dengan adik atau saudara kembar yang memahami
bahasa gaul mereka dan penggunaan bahasa asing di
rumah, yang menunda pembelajaran bahasa nasional mereka.
Tidak diragukan lagi, salah satu penyebab
keterlambatan bicara yang paling umum dan serius
adalah tidak mendorong anak untuk mencoba berbicara,
bahkan sejak mereka mulai mengoceh. Ketika anak-
anak tidak didorong untuk mengoceh, penggunaan kata-
kata mereka akan tertunda dan mereka akan terus
tertinggal dari teman sebayanya yang menerima lebih
banyak dorongan (12, 46, 69, 96). Fakta bahwa
kurangnya rangsangan ini merupakan penyebab serius
keterlambatan bicara ditunjukkan oleh fakta bahwa
ketika orang tua tidak hanya berbicara dengan anak
mereka tetapi menggunakan berbagai macam kata,
ucapan anak mereka berkembang pesat. Misalnya, anak-
anak kelas menengah yang orang tuanya sangat ingin
mereka berbicara lebih awal dan sehat jauh lebih kecil
kemungkinannya untuk mengalami keterlambatan bicara
daripada anak-anak kelas bawah yang orang tuanya
tidak memberikan stimulasi seperti itu, baik karena
mereka kekurangan waktu atau karena mereka tidak
melakukannya. menyadari betapa pentingnya untuk
perkembangan bicara (28,43, 69, 96).
PENGEMBANGAN BICARA
ucapan yang salah
Pidato yang cacat adalah yang tidak akurat; itu bervariasi
secara kualitatif dari norma untuk usia anak-anak dan
mengandung lebih dari kesalahan yang biasa bagi
mereka. Cacat bicara tergantung pada keterlambatan
bicara, dijelaskan di atas, yang secara kuantitatif di
bawah norma untuk anak-anak, karena memiliki kosa
kata yang lebih sedikit, pelafalan yang lebih buruk, dan
pembentukan kalimat yang lebih tidak memadai
daripada biasanya, yang normal untuk anak-anak seusia
itu.
Istilah "cacat" populer diterapkan hanya untuk cacat
pengucapan. Namun, dalam arti luas, ini dapat diterapkan
pada segala bentuk ucapan yang salah. Sebagian besar
cacat bicara dapat dibagi menjadi tiga kelompok: cacat
makna, pengucapan, dan struktur kalimat. Ketiga
kategori tersebut dijelaskan di bawah ini.
CACAT DALAM MAKNA KATA Kategori umum pertama
dari cacat bicara dikaitkan dengan kesalahan arti kata.
Dalam semua bahasa, arti yang berbeda diasosiasikan
kata-kata yang terdengar sama, meskipun
mungkin dieja berbeda. Dalam kondisi seperti ini, tidak
mengherankan jika saat mempelajari artinya, anak
membuat asosiasi yang salah.
Kesalahan itu menghambat komunikasi.
Mereka memengaruhi pemahaman anak tentang apa
yang dikatakan orang lain, serta kemampuan orang lain
untuk memahami apa yang dikatakan oleh anak itu
sendiri. Selain itu, kesalahan-kesalahan tersebut
bertanggung jawab atas beberapa masalah disiplin masa kanak-kanak.
Banyak kasus yang tampaknya merupakan pelanggaran
peraturan yang disengaja berasal dari anak-anak yang
salah menafsirkan kata-kata yang digunakan dalam
peraturan. Masalah ini akan dibahas lebih lanjut dalam
bab yang ditujukan untuk perkembangan moral.
CACAT PELAJARAN Kategori umum kedua dari cacat
bicara adalah kekurangan pengucapan. Sebagian besar
kekurangan pelafalan disebabkan oleh pembelajaran
yang buruk dan dapat diperbaiki dengan relatif mudah.
Beberapa karena malformasi bagian dari mekanisme
bicara, seperti gigi, langit-langit mulut, bibir, atau rahang.
Bisa juga karena pendengaran yang buruk dan
kelemahan atau kelumpuhan otot.
191
Machine Translated by Google
bagian dari lidah dan bibir, seperti pada beberapa
kasus cerebral palsy. Dalam kondisi ini, ucapan yang
salah lebih bertahan dan koreksinya lebih sulit.
Dari usia 18 bulan hingga 3 atau 4 tahun, banyak
anak yang membuat kesalahan pengucapan. Ini
biasanya disebut "bicara bayi" dan dianggap "imut"
atau "baik" oleh banyak orang tua, kakek nenek, dan
orang dewasa lainnya.
Kesalahan yang menjadi ciri bicara bayi biasanya
diakibatkan oleh kesalahan belajar yang belum
diperbaiki. Pembelajaran yang salah yang dihasilkan
oleh ucapan bayi lebih sering disebabkan oleh persepsi
anak-anak yang tidak sempurna terhadap kata-kata
daripada ketidakmampuan mereka untuk mengucapkan
bunyi-bunyi dasar. Juga, dalam keinginan mereka
untuk berbicara dengan orang lain, anak-anak sering
melakukannya dengan sangat cepat sehingga mereka
melewatkan bagian kata yang sulit. Misalnya, ketika
mengatakan "krem", mereka cenderung menghilangkan
huruf r, karena diperlukan upaya yang cukup besar
untuk melafalkan dua konsonan yang berurutan.
Kesalahan paling umum dari
Pengucapan untuk anak kecil diberikan di kotak 7-9.
Seiring bertambahnya usia anak-anak, kesalahan
pengucapan tidak secara otomatis hilang, meskipun
frekuensinya berkurang. Anak-anak dari rumah di mana
mereka memiliki model ucapan yang buruk untuk ditiru
terus membuat kesalahan pengucapan, bahkan ketika
dikoreksi di sekolah (33, 77, 79).
Bahkan kesalahan pengucapan kecil, seperti ucapan
bayi, merupakan hambatan bagi adaptasi pribadi dan
sosial anak-anak. Anak-anak usia sekolah yang salah
mengucapkan kata-kata mereka merasa dalam kesulitan
dan orang-orang memperhatikan mereka. Mereka tidak
suka dipanggil untuk berbicara di kelas, karena mereka
takut teman sekelasnya akan menertawakan mereka.
Banyak maladaptasi perilaku berasal dari perasaan
tidak mampu.
isyarat yang disebabkan, sebagian, oleh salah
pengucapan atau diintensifkan oleh mereka. Dengan
demikian, ucapan yang salah menjadi bagian dari
sindrom maladaptif. Seringkali lingkaran setan mulai
bergerak. Misalnya, anak-anak dengan pelafalan yang
buruk mungkin tidak memanfaatkan kesempatan
pendidikan dan memiliki prestasi yang lebih rendah.
Menyadari bahwa mereka tidak memenuhi potensi
mereka, mereka merasa cemas dan ini melebih-
lebihkan perasaan tidak mampu mereka. Semakin
jelas perasaan ini, semakin besar kemungkinannya
192
BAB 7
mereka harus memperburuk kesalahan pengucapan
mereka.
CACAT STRUKTUR KALIMAT Kategori umum ketiga
cacat bicara adalah kesalahan tata bahasa. Bahkan
anak-anak dengan model ucapan yang baik di rumah
membuat banyak kesalahan tata bahasa. Masalah
utama anak kecil dengan struktur kalimat menyangkut
penggunaan kata ganti dan participle verbal. Beberapa
anak usia dua tahun menggunakan kata ganti dengan
benar. Di antara anak usia tiga tahun, sekitar 75%
melakukannya.
Sejak usia 3 tahun, anak-anak meningkat dari sudut
pandang tata bahasa; meskipun mereka terus
melakukan kesalahan selama tahun-tahun sekolah
dasar, sekolah menengah pertama, dan sekolah
menengah atas. Anak-anak dari kelompok sosial
ekonomi rendah yang sering mendengar pola bicara
yang salah di rumah cenderung membuat lebih banyak
kesalahan tata bahasa di segala usia daripada anak-
anak dari keluarga yang lebih beruntung. Telah
ditunjukkan bahwa ada korelasi yang tinggi antara
kesalahan tata bahasa yang dibuat oleh anak-anak dan orang tua m
Kesalahan tata bahasa anak-anak sering tampak
lucu bagi orang dewasa; tetapi mereka secara
psikologis berbahaya bagi anak-anak lain. Inilah
mengapa mereka tidak boleh dianggap enteng atau
diabaikan, berharap anak-anak akan meninggalkannya
atau memperbaikinya ketika mereka belajar tata
bahasa di sekolah. Kotak 7-10 memberikan beberapa
contoh kerusakan psikologis akibat cacat gramatikal.
KOTAK 7-9
KESALAHAN PELAJARAN UMUM
Penghilangan satu suku kata atau lebih, biasanya di
tengah kata, seperti "quero" untuk "quiero".
Penggantian huruf atau suku kata, seperti "jinak" untuk
"da me" atau "comeda" untuk "comida".
Pertukaran huruf atau suku kata dengan kata-kata yang
lebih panjang dan jarang digunakan, seperti "tautomóvil"
untuk "automóvil".
Penghilangan konsonan yang sulit diucapkan, seperti s, d,
g, f, t, dan rr Singkatan
gugus konsonan, seperti: bl, fr, br, dr, fl, te, tr
Machine Translated by Google
gangguan bicara
Istilah, "gangguan bicara," mengacu pada salah pengucapan yang
parah. Ini berbeda dari cacat pelafalan, pertama , karena bukan karena
pembelajaran yang buruk, tetapi karena beberapa cacat dalam
mekanisme vokal atau tekanan emosional yang terus-menerus, dan,
kedua, karena tidak dapat diperbaiki dengan mempelajari pelafalan
yang tepat; sebaliknya, penyebab gangguan tersebut harus dihilangkan.
Gangguan bicara sangat umum terjadi dalam keluarga di mana
salah satu atau kedua orang tuanya neurotik, di mana hubungan orang
tua-anak buruk, di mana ada ibu yang mendominasi dan ayah yang
penurut, atau ibu tidak mendukungnya.anak, sangat posesif atau
menuntut, atau menetapkan tingkat tuntutan yang terlalu tinggi pada
anak. Mereka sering berkorelasi dengan ketergantungan, kekotoran,
kehancuran, tidur gelisah, amukan, negativisme, rasa malu, dan
selektivitas makanan. Semua ini menunjukkan bahwa gangguan bicara
merupakan bagian dari sindrom maladjustment (9, 103).
Gangguan bicara dapat berkembang kapan saja dalam hidup.
Namun, mereka lebih mungkin terjadi selama tahun-tahun prasekolah,
ketika anak-anak mencoba menguasai tugas belajar berbicara dan
ketika ada gangguan emosional yang mungkin mengganggu
pembelajaran itu. Banyak gangguan bicara, yang berkembang selama
tahun-tahun prasekolah, menjadi kebiasaan dan jauh lebih terlihat jika
cara berbicara mereka dibandingkan dengan teman sebayanya.
Gangguan bicara masa kanak-kanak yang paling umum
mereka muncul di kotak 7-11, bersama dengan penjelasan singkat
tentang penyebabnya.
Dua bahasa
Kedwibahasaan adalah kemampuan menggunakan dua bahasa.
Ini mencakup tidak hanya berbicara dan menulis, tetapi juga
kemampuan untuk memahami apa yang orang lain coba komunikasikan,
baik secara lisan maupun tulisan. Anak-anak yang benar-benar
bilingual merasa nyaman dengan bahasa asing seperti bahasa ibu
mereka.
Mereka dapat berbicara, membaca, dan menulis dalam kedua bahasa
dengan kemudahan yang sama. Hanya sedikit anak yang benar-benar
dua bahasa Sebagian besar lebih suka menggunakan satu bahasa daripada yang lain.
Ada banyak kombinasi bilingualisme: Anak-anak
193
PENGEMBANGAN BICARA
KOTAK 7-10
KERUSAKAN PSIKOLOGI YANG DISEBABKAN OLEH
KESALAHAN GRAMATIS
PIKIRAN SALAH
Cacat penataan kalimat dapat diberikan
rasa yang sama sekali tidak disengaja untuk sebuah kalimat. Itu mempengaruhi
pemahaman anak tentang apa yang dikatakan orang lain,
serta bagaimana orang lain memahami apa yang coba
dikatakan anak. Jika anak mengatakan "Saya sudah
sarapan", bukan "Saya sudah sarapan", itu akan memberi
kesan bahwa mereka sudah makan, padahal sebenarnya
itu berarti mereka akan melakukannya.
KESAN SOSIAL YANG TIDAK
MENGUNTUNGKAN Penilaian yang dibuat oleh orang lain
sering ditetapkan berdasarkan kesan pertama yang diterima.
Anak yang tata bahasanya salah akan menciptakan kesan
yang kurang baik dibandingkan anak yang berbicara
dengan benar. Selanjutnya, ucapan menjadi "penampung"
seiring bertambahnya usia anak.
EVALUASI DIRI YANG TIDAK
MENGUNTUNGKAN Ketika anak-anak menyadari bahwa
orang lain menilai mereka secara tidak baik, bahkan ketika
mereka tidak memahami alasannya, mereka akan menilai
diri mereka sendiri secara tidak baik. Ini akan memiliki efek
merusak pada kepribadian mereka. Kesalahan tata bahasa
menyebabkan konsep diri yang tidak baik dan perasaan
rendah diri jauh sebelum masa kanak-kanak berakhir.
POLA UCAPAN KEBIASAAN Dengan
pengulangan, kesalahan tata bahasa menjadi kebiasaan.
Jika anak terbiasa mendengar kata-kata dalam kombinasi
tertentu, perubahan kombinasi apa pun akan tampak salah
baginya. Misalnya, seorang anak yang terbiasa mengatakan
"sekitar" akan berpendapat bahwa "sekitar" terdengar lucu
dan akan menolak melakukan perubahan.
mereka mungkin dapat memahami dan menggunakan kedua bahasa
tersebut dengan sama baiknya; Mereka mungkin dapat berbicara
keduanya dan menulis hanya satu, atau mereka memahami keduanya,
tetapi hanya berbicara satu.
Ketika anak-anak diharapkan mempelajari dua bahasa secara
bersamaan, mereka harus mempelajari dua kata berbeda untuk setiap
objek yang mereka ucapkan dan setiap pemikiran yang ingin mereka
ungkapkan. Mereka harus mempelajari dua rangkaian bentuk tata
bahasa, salah satunya sering bertentangan dengan yang lain.
Dan mereka juga harus belajar mengucapkan kata yang sama atau
kombinasi huruf yang sama dengan cara yang berbeda. Tugas belajar
tersebut adalah
Machine Translated by Google
sangat membingungkan bagi anak kecil yang belum belajar bahasa
dengan cukup baik untuk nyaman menggunakannya.
Ketika pembelajaran bahasa kedua dimulai setelah bahasa
pertama berkembang ke titik di mana ia digunakan secara otomatis,
tugas-tugas yang terlibat dalam pembelajaran bahasa kedua akan
terus menjadi sulit. Alasannya adalah konflik pengucapan, tata
bahasa, dan asosiasi kata akan membingungkan. Selain itu,
mekanisme bicara tidak mudah dikendalikan seperti saat anak-anak
masih kecil. Akibatnya, belajar mengucapkan kata-kata dalam
bahasa lain jauh lebih sulit daripada mengucapkan kata-kata baru
dalam bahasa yang biasa digunakan anak.
Bagi beberapa anak, bilingualisme merupakan hambatan serius
untuk belajar berbicara dengan benar. Namun, penting untuk
dipahami bahwa efek pada ucapan anak-anak dan adaptasi pribadi
dan sosial mereka tidak terlalu bergantung pada bilingualisme itu
sendiri melainkan pada kondisi yang ditimbulkannya. Di antara
banyak kondisi yang mempengaruhi efek bilingualisme pada ucapan
anak-anak dan adaptasi pribadi dan sosial mereka, yang dijelaskan
di Kotak 7-12 adalah yang paling umum dan serius.
Dari studi yang cermat terhadap kondisi ini, masuk akal untuk
menyimpulkan bahwa bilingualisme lebih merupakan penghalang
daripada aset bagi seorang anak, terutama selama tahun-tahun
prasekolah.2 Pandangan ini sangat didukung oleh para psikolog
dan cendekiawan. 41, 51). Ini juga menjadi hambatan bagi anak-
anak yang lebih besar, terutama ketika penggunaan bahasa Inggris
mereka berada di bawah tingkat teman satu bahasa mereka.
Kesulitan berbicara
Kebanyakan anak menemukan dua kesulitan ketika berbicara
dengan orang lain. Keduanya menghasilkan risiko untuk adaptasi
sosial mereka. Dan karena reaksi sosial yang tidak menguntungkan
terhadap mereka, mereka menjadi risiko bagi pengaturan pribadi
Anda.
Kesulitan pertama yang dihadapi anak-anak dalam percakapan
dengan orang lain terkait dengan apa
Terlalu Banyak atau Terlalu Sedikit Beberapa anak berbicara
berlebihan dan mencoba mendominasi percakapan, sementara
yang lain berbicara terlalu sedikit dan mendapatkan reputasi
sebagai "pendiam". Mereka sangat sedikit
194
BAB 7
mereka yang mencapai jalan tengah yang tepat, memberikan
kesempatan kepada orang lain untuk berbicara dan, pada saat
yang sama, berpartisipasi dengan tepat dalam percakapan.
Bicara berlebihan seringkali menjadi gangguan
untuk orang lain dan memberi kesan bahwa mereka yang
melakukannya egois. Selain itu, obrolan anak-anak yang tak ada
habisnya cenderung membuat orang lain bosan, karena pembicara
kecil jarang memiliki hal-hal menarik untuk dikatakan untuk menarik
perhatian pendengarnya. Sebaliknya, anak-anak yang sedikit atau
tidak berpartisipasi dalam percakapan mungkin dianggap "bodoh"
atau merasa lebih unggul dari orang lain sehingga mereka tidak
ingin membuang waktu berbicara dengan mereka. Namun fakta
bahwa mereka tidak berbicara dinilai, itu akan memiliki efek yang
tidak menguntungkan pada penyesuaian sosial mereka.
Masalah kedua yang dihadapi oleh anak-anak yang mengalami
kesulitan berbicara dengan orang lain adalah apa yang harus
dibicarakan. Jika mereka berbicara tentang diri mereka sendiri, harta
benda mereka, prestasi mereka, atau minat mereka, mereka
menemukan bahwa pendengar mereka mulai bosan atau jengkel
dengan pembicaraan mereka yang egois. Jika mereka berbicara
tentang topik terlarang, seperti seks, atau mengkritik orang tua atau
anggota keluarga lainnya, mereka menemukan bahwa percakapan
mereka menimbulkan ketidaksetujuan sosial (100).
Banyak anak merasa lebih sulit untuk mengetahuinya
apa yang harus dikatakan kepada orang dewasa daripada kepada teman
sebayanya. Jika mereka diizinkan atau didorong untuk berbicara tentang
diri mereka sendiri di rumah, mereka tidak akan tahu lagi harus berkata
apa kepada orang dewasa di luar rumah. Hal yang sama berlaku ketika
bersama teman-temanmu. Akibatnya, mereka berbicara tentang diri
mereka sendiri, atau tetap diam, yang menimbulkan kesan tidak
baik bagi orang yang mendengarkannya.
bahasa yang tidak dapat diterima secara sosial
Cara bicara seorang anak yang tidak dapat diterima secara sosial
akan memberikan kesan buruk dan seringkali memberinya reputasi
yang kurang baik. Efek pada adaptasi pribadi dan sosial bisa parah.
Lebih jauh lagi, jika berbicara dengan cara yang tidak diterima
secara sosial menjadi kebiasaan, itu akan menjadi hambatan yang
semakin serius seiring berjalannya waktu. Investigasi terhadap
beberapa efek jangka panjang dari ujaran yang tidak dapat diterima
secara sosial akan menyoroti kepentingannya.
Machine Translated by Google

KOTAK 7-11 Penduduk pusat kota kurang populer dibandingkan

GANGGUAN BICARA UMUM PADA IN mereka yang memikirkan orang lain dan mempertimbangkan
FANTASI kesejahteraan mereka. Ini akan dibahas lebih lengkap
LISP dalam bab tentang adaptasi kepribadian dan sosial.
Lisp terdiri dari substitusi suara huruf.
Pergantian yang paling umum adalah z untuk s dan d untuk r. Lisping Di sisi lain, fakta bahwa anak berbicara tentang orang
biasanya karena kelainan bentuk pipi, gigi, atau bibir dan kecenderungan lain dan hal-hal lain bukanlah jaminan bahwa mereka
mengikuti ucapan kekanak-kanakan. Gigi yang hilang dapat menyebabkan akan melakukannya dengan cara yang kondusif bagi
cadel sementara. Cadel remaja biasanya disebabkan oleh celah antara penyesuaian sosial yang baik. Misalnya, anak yang terus
gigi depan atas. menerus menyombongkan diri membuat orang lain
merasa rendah diri. Mereka juga membenci implikasi
bahwa pembual itu lebih unggul. Mereka yang
FARFULLEO
menyombongkan diri cenderung memperoleh reputasi
Jabbing adalah cara berbicara yang tidak jelas karena ketidakaktifan
sebagai "kembung" atau "merasa terlalu besar"—yang
bibir, lidah, atau pipi. Terkadang karena kelumpuhan organ vokal atau
akan merusak penyesuaian sosial mereka.
kurangnya perkembangan otot lidah. Saat sedang bersemangat atau
Membual juga mempengaruhi adaptasi pribadi anak-
kesal secara emosional, seorang anak mungkin mengucapkan banyak
kata tanpa melafalkannya dengan jelas. Jabbing paling sering terjadi anak. Meskipun mereka mungkin mendapatkan kepuasan
pada tahun-tahun prasekolah, sebelum berbicara menjadi kebiasaan. ego sementara melalui menyombongkan diri, mereka
mengumpulkan konsep diri dan kemampuan mereka yang
tidak realistis. Ketika kemampuan mereka untuk berpikir
gagap meningkat, mereka mengenali jurang pemisah antara apa
Gagap adalah cara berbicara yang terputus-putus dan berulang-ulang, yang mereka katakan dan apa adanya, jurang yang akan
disertai dengan kejang otot-otot tenggorokan dan diafragma. Ini karena menghasilkan ketidakpuasan dan ketidakpuasan terhadap
gangguan pernapasan, karena kurangnya koordinasi otot-otot bicara
diri mereka sendiri. Untuk menutup kesenjangan ini,
sebagian atau seluruhnya. Ini menyerupai ketakutan khas para aktor,
mereka akan sering mencari kambing hitam kepada siapa
ketika orang tersebut tampaknya tidak tahu harus berkata apa selanjutnya.
mereka dapat memproyeksikan perasaan bersalah karena
Biasanya disertai dengan blok yang membuat speaker untuk sementara
tidak dapat menghasilkan suara apa pun. Kemudian, saat ketegangan
tidak benar-benar menjadi apa yang mereka pura-pura.
otot mereda, semburan kata-kata meletus, dicegah oleh kejang lainnya. Kedua , kritik dalam berbagai bentuknya—gosip,
Gagap dimulai ketika seorang anak berusia antara dua setengah dan tiga hinaan, dan hinaan—dapat meningkatkan ego anak ;
setengah tahun. Biasanya, itu menurun saat anak membuat adaptasi tetapi mereka menurunkan orang-orang yang dikritik.
rumah dan sosial yang lebih baik, hanya untuk muncul kembali saat anak Mereka mengganggu orang lain dan memutuskan
memasuki lingkungan sekolah yang lebih besar. persahabatan. Kritik dalam keluarga merupakan salah
satu penyebab rusaknya hubungan.
hubungan keluarga, seiring bertambahnya usia anak-
anak. Orang tua dan saudara yang lebih tua memandang
komentar kritis anak-anak sebagai kurang ajar atau tidak
MEREPET sopan dan memarahi mereka karenanya.
Kakak beradik juga membenci hinaan, gosip, dan komentar
Bicara tidak jelas adalah ucapan yang cepat dan tidak jelas yang sering
dikacaukan dengan gagap. Ini biasanya terjadi pada anak-anak yang kontrol
kritis dan umumnya membalas. Jika orang tua mencoba
motorik dan perkembangan bicaranya tertunda. Ini adalah kesalahan yang menghentikan pertengkaran yang terjadi dengan cara ini,
berlebihan yang dilakukan orang tua ketika berbicara. Tidak seperti orang mereka dituduh pilih kasih dan hubungan orang tua-anak
gagap, pembuat onar dapat memperbaiki ucapannya jika mereka lebih semakin memburuk.
memperhatikan apa yang ingin mereka katakan.
Ketiga , sikap sinis dan agresif merugikan anak-anak
dan orang-orang yang menjadi sasaran ekspresi sikap
Pertama - tama, anak-anak yang kebanyakan berbicara tersebut . Anak-anak tidak hanya membentuk kebiasaan
tentang diri mereka sendiri lebih memikirkan diri mereka bicara yang mengarah pada penolakan sosial dengan
sendiri daripada tentang orang lain. Jadi, ucapan kerusakan psikologis yang menyertainya, tetapi mereka
egosentris bukanlah pola perilaku yang terisolasi; juga membentuk konsep yang menyimpang tentang
sebaliknya, mereka adalah bagian dari sindrom keegoisan. superioritas mereka dan hak mereka untuk melecehkan
orang lain. Siapa yang harus menanggungnya
Studi penerimaan sosial telah mengungkapkan bahwa ego anak-anak

195
PENGEMBANGAN BICARA
Machine Translated by Google

KOTAK 7-12
SYARAT-SYARAT YANG BERHUBUNGAN DENGAN BILINGUALISME ITU
MEREKA BERBAHAYA UNTUK ADAPT YANG BAIK
PENGARUHNYA TERHADAP ADAPTASI
SOSIAL pola hidup, pendidikan yang digunakan serta cara
Kapan e! bahasa yang dominan berbeda dengan yang berpakaian dan makan berbeda dengan teman sebayanya.
digunakan oleh anak-anak yang bergaul dengannya, si Sindrom "perbedaan", yang selalu terlihat jelas dalam
kecil kesulitan untuk berkomunikasi dengan mereka. Ini ucapan, terutama jika anak memiliki aksen asing,
menghasilkan masalah adaptasi sosial. kemungkinan besar menjadi hambatan utama penyesuaian
PENGARUH TERHADAP PEKERJAAN sosial.
SEKOLAH Karena anak-anak dwibahasa belum siap secara
linguistik untuk sekolah, mereka merasa tidak aman dan
memiliki hambatan pendidikan sejak mereka mulai
mengerjakan tugas sekolah.
Gambar 7-9. Perbandingan anak bilingual dengan anak
PENGARUH TERHADAP PERKEMBANGAN
monolingual dalam tes kinerja linguistik yang berbeda
BICARA Mempelajari dua bahasa secara bersamaan di
(Diadaptasi dari karya Suster MA
tahun-tahun awal cenderung menghambat perkembangan
kedua bahasa dan menyebabkan lebih banyak kesalahan Carrow: Fungsi linguistik anak bilingual dan monolin,
bicara daripada yang normal untuk usia anak. Perbandingan Journal of Speech and Hearing Disorders, 1957, 22,
anak bilingual dan monolingual pada berbagai tes 371-380. Digunakan dengan otorisasi).
pencapaian bahasa diberikan pada Gambar 7-9. Menyadari
inferioritas mereka dalam berbicara membuat sebagian
besar anak gugup dan bersemangat secara emosional,
suatu kondisi yang sering menyebabkan kegagapan.

PENGARUHNYA TERHADAP
BERPIKIR Anak bilingual seringkali merasa bingung dalam
berpikirnya dan hal ini membuat mereka minder saat
berbicara. Jika mereka begitu sadar diri sehingga menolak
untuk berbicara dengan teman sebayanya, mereka
cenderung mengalami penolakan atau cemoohan sosial.
PENGARUH TERHADAP DISKRIMINASI
SOSIAL Sekitar waktu anak-anak mencapai usia sekolah,
mereka menemukan bahwa orang mengasosiasikan
stereotip yang berbeda dengan aksen yang berbeda.
Kemudian, teman sebaya akan menilai si anak, sama
seperti orang dewasa, menurut stereotipe tersebut. Jika
yang terakhir tidak menguntungkan, mereka cenderung
menciptakan prasangka dan diskriminasi.
PENGARUH BERBEDA Jika bahasa yang dominan adalah
bahasa asing, kemungkinan besar anak memiliki
lingkungan rumah yang

komentar tidak bisa tidak bertanya-tanya apakah mereka
benar-benar tidak memadai atau lebih rendah dari Anda
bagi mereka yang menyerang mereka.
Keempat , anak-anak dapat mengalami kerusakan
permanen akibat kritikan yang berulang-ulang . "Kompleks
inferioritas perempuan", sebagian besar, adalah hasil dari
kritik dan komentar meremehkan yang ditujukan kepada
anak perempuan oleh saudara laki-laki dan perempuan.
teman sekelas laki-laki. Semakin penting orang yang kritis
bagi seorang anak, semakin anak tersebut akan
terpengaruh oleh apa yang mereka katakan. Jadi, hanya
ada sedikit bukti bahwa pepatah lama itu benar: "Tongkat
dan batu akan melukai tulangku, tetapi kata-kata tidak
akan pernah menyakitiku"; tentu saja kritik dan kata-kata
meremehkan akan merugikan anak.

196
BAB 7
Machine Translated by Google
Poin utama dari bab ini
1 Pidato hanyalah salah satu dari banyak bentuk pidato.
bahasa; tetapi itu yang paling berguna dan, oleh karena itu, paling
banyak digunakan. Ini juga merupakan kemampuan yang paling sulit
untuk dikuasai karena aspek mentalnya.
2 Ada dua kriteria yang harus diterapkan pada ekspresi vokal untuk
menentukan apakah itu ucapan: 1) pengetahuan pengguna tentang
artinya dan 2) kemampuan untuk mengucapkan kata-kata dengan
cara yang dimengerti oleh orang lain.
3 Agar tuturan menjadi bentuk komunikasi yang bermanfaat,
penutur harus menggunakan kata-kata yang bermakna bagi orang
lain dan dapat memahami arti kata-kata yang digunakan oleh orang
lain.
4 Pidato berkontribusi pada adaptasi pribadi dan sosial anak, untuk
memuaskan kebutuhan dan keinginan mereka, memberi mereka
perhatian orang lain, memfasilitasi hubungan sosial, memberikan
dasar untuk evaluasi oleh anggota kelompok sosial dan untuk
penilaian diri, dengan berkontribusi untuk prestasi akademik dan
dengan membiarkan anak-anak untuk mempengaruhi perilaku,
pikiran, dan perasaan orang lain.
5 Sebelum anak-anak siap secara fisik dan mental untuk belajar
berbicara, alam menyediakan empat bentuk komunikasi sementara
bagi mereka—tangisan, isyarat, ocehan, dan ekspresi emosional.
Menurut pendapat yang paling umum, mengoceh adalah bentuk
yang paling penting, karena memberikan dasar untuk berbicara.
6 Seperti halnya mempelajari semua keterampilan, berbicara dapat
dipelajari dengan coba-coba, meniru, atau berlatih. Di antara metode-
metode tersebut, yang terakhir adalah yang paling baik, karena
termasuk bimbingan dalam belajar, meniru model.
7 Ada enam dasar dalam belajar berbicara—kesiapan fisik,
kesiapan mental, teladan yang baik, kesempatan berlatih, motivasi,
dan arahan.
8 Ada tiga tugas utama dalam belajar berbicara: membangun kosa
kata, baik umum maupun
197
PENGEMBANGAN BICARA
sebagai khusus, mengasosiasikan makna dengan kata-kata,
mempelajari pengucapan kata-kata dan menggabungkan yang
terakhir dalam kalimat yang benar
dari segi gramatikal.
9 Banyak atau sedikitnya anak berbicara bervariasi tergantung
kebutuhannya untuk berbicara, sebagai kompensasi atas kebutuhan
yang tidak terpenuhi, cara pengasuhan yang digunakan di rumah,
ukuran keluarga, posisi ordinal, kecerdasan, popularitas, jenis
kelamin, kehadiran ibu di rumah jika keluarga itu bilingual atau
monolingual.
10 Tuturan anak dapat bersifat egosentris, ketika mereka berbicara
tentang diri mereka sendiri, atau bersosialisasi, ketika mereka
berbicara tentang orang lain, kegiatan mereka, dan minat mereka.
Saat anak-anak tumbuh, ucapan yang disosialisasikan secara
bertahap menggantikan ucapan egosentris masa kanak-kanak.
11 Bahkan ketika pidato yang disosialisasikan digunakan, anak-
anak sering menyampaikan apa yang mereka katakan dengan cara
antisosial, seperti melebih-lebihkan, menyombongkan diri, mengkritik,
menyebut nama, gosip, dan komentar yang meremehkan. Bentuk
bicara antisosial ini merugikan adaptasi pribadi dan sosial anak-
anak.
12 Risiko paling umum dalam perkembangan bicara adalah
tangisan berlebihan, kesulitan memahami, keterlambatan bicara,
bicara cadel, gangguan, bilingualisme, kesulitan komunikasi, dan
bentuk bicara antisosial.
13 Keterlambatan bicara berarti pola di bawah norma usia anak.
Cacat bicara berarti memiliki variasi kualitatif dari norma usia anak-
anak, karena pembelajaran yang cacat, dan gangguan bicara adalah
cacat pelafalan yang serius yang bukan disebabkan oleh
pembelajaran yang buruk, tetapi karena cacat pada mekanisme
vokal atau ketegangan emosional yang terus-menerus.
14 Kedwibahasaan berisiko terhadap adaptasi sosial anak-anak,
karena mereka mempersulit komunikasi dengan orang lain, dan
pada adaptasi pribadi mereka, karena bilingualisme membuat
mereka berbeda dari teman sebayanya, menyebabkan perasaan
rendah diri.
Machine Translated by Google
15 Kesulitan dalam percakapan memberi saya
simpul akibat anak berbicara terlalu banyak atau terlalu
sedikit, sementara kesulitan mengetahui bagaimana
menyampaikan apa yang ingin dikomunikasikan
Bibliografi
1 Ainsworth, MDS, SM Bell, dan DJ
Stayton. Perbedaan individu dalam
perkembangan beberapa perilaku
keterikatan. Merrill-Palmer Quarterly,
1972, 18, 123-143.
2 Alvy, KT Hubungan usia dengan anak
Komunikasi egosentris dan kooperatif
dren. Jurnal Psikologi Genetik, 1968,
112. 275-286.
3 Asher, S.R, dan SL Oden. Kegagalan
anak berkomunikasi: Penilaian
perbandingan dan penjelasan
egosentrisme. Kembangkan Psikologi
mental, 1976, 12, 132-139.
4 Baldwin, T., PT McFarlane, dan CJ
Garvey. Ketepatan komunikasi anak
terkait ras dan status sosial ekonomi.
Perkembangan Anak, 1971,42,
345-357.
5 Bar-Adon, A., dan WF Leopold. (eds.),
Bahasa anak: Buku bacaan. Tebing
Englewood, NJ: Prentice-Hall, 1971.
6 Bates, E., L. Camaioni. dan V. Vol
terra. Akuisisi performatif sebelum
berbicara. Merrill Palmer Quarterly,
1975, 21, 207-226.
7 Beckwith, L: Hubungan antara
vokalisasi bayi dan perilaku ibu mereka.
Merrill Palmer Quarterly, 1971, 211-226.
17.
8 Bell, SM, dan MDS Ainsworth Bayi
menangis dan respon ibu.
Perkembangan Anak, 1972 43,
1171-1190.
9 Berry, MF Gangguan bahasa anak:
Dasar dan diagnosisnya.
New York: Appleton-Century
Crofts, 1969.
10 Blank, M. Fungsi kognitif bahasa
di tahun-tahun prasekolah.
Psikologi Perkembangan, 1974,10,
229-245.
11 Braine, MDS Children pertama
kombinasi kata. Monografi
Masyarakat untuk Penelitian
Perkembangan Anak, 1976, No. 164.
mereka sering membuat mereka membuat komentar
yang tidak dapat diterima secara sosial. Kedua kesulitan
ini merupakan risiko bagi adaptasi pribadi dan sosial
anak yang baik.
12 Bruck, M., dan GR Tucker. Perbedaan
kelas sosial dalam pemerolehan
bahasa sekolah. Merrill-Palmer
Quarterly, 1974, 20, 205-220.
13 Buck, R. Komunikator nonverbal.
mempengaruhi pada anak-anak. Jurnal
Kepribadian dan Psikologi Sosial
1975, 31, 644-653.
14 Childers, PR Kemampuan mendengarkan adalah
< keterampilan yang dapat dimodifikasi.
Journal of Expen mental Education, 1970,38, 1-3.
15 Condón, WS, dan LW Sander Gerakan
neonatus yang disinkronkan dengan
ucapan orang dewasa: Partisipasi
interaksional dan akuisisi bahasa.
Sains, 1974, 183. 99-101.
16 Davis, AJ, dan G.Lange. Komunikasi
orang tua anak dan pengembangan
gaya kategorisasi pada anak
prasekolah. Perkembangan anak.
1973, 44, 624-629. 17
deHirsch, K. Review tentang lan awal
pengembangan gadai. Kedokteran
Perkembangan dan Neurologi Anak,
1970,12, 87-97.
18 Deutsch, F. Pengamatan dan ukuran
ciometrik dari popularitas teman
sebaya dan hubungannya dengan
komunikasi ego sentris pada anak
perempuan prasekolah. Psikologi
Perkembangan, 1974,10,
745-747. 19 deVilliers, JG, dan PA deVilliers.
Sebuah studi cross-sectional tentang
perolehan morfem gramatikal dalam
ucapan anak. Jurnal Penelitian
Psikolinguistik, 1973, 2, 267-278.
20 Dodd, BJ Pengaruh stimulasi sosial dan
vokal pada bayi bayi
bling. Psikologi Perkembangan,
1972, 7, 80-83.
21 Donaldson, M., dan G. Balfour.
Kurang lebih: Sebuah studi tentang
pemahaman bahasa pada anak-anak.
Jurnal Psikologi Inggris, 1968, 59,
461-471.
22 Doty, D. Persepsi ucapan bayi.
Pembangunan Manusia, 1974, 17,
74-80.
23 Dreger, RM Percakapan spontan dan
mendongeng anak-anak dalam suasana
naturalistik. Jurnal Psikologi, 1955,40,
163-180.
198
BAB 7
24 Duncan, S. Komunikasi nonverbal.
Bul letin Psikologis, 1969, 72,
118-137.
25 Feldman, C, dan M. Shen. Beberapa
keuntungan kognitif terkait bahasa
dari anak usia lima tahun dwibahasa.
Jurnal Psikologi Genetik, 1971, 118,
235-244.
26 Ferguson, CA Studi perkembangan
bahasa anak. New York: Holt, Rinehart
& Winston 1973.
27 Francis, H. Latar belakang sosial, pidato
dan belajar membaca. British Journal
of Educational Psychol ogy, 1974,
44, 290-299.
28 Fraser, C, dan N. Roberts. Pidato ibu
kepada anak-anak dari empat usia
berbeda. Jurnal Penelitian
Psikolinguistik, 1975,4, 9-16.
29 Friedlander, BZ Perkembangan bahasa
reseptif pada masa bayi: Masalah dan
masalah. Merrill Palmer Quarterly,
1970, 16, 7-51.
30 Garvey, C, dan R. Hogan. Pidato sosial
dan interaksi sosial: Egosentrisme
ditinjau kembali. Perkembangan
Anak, 1973,44, 562-568.
31 Glucksberg, S., dan RM Krauss.
Apa yang orang katakan setelah
mereka belajar berbicara? Studi tentang
perkembangan komunikasi referensial.
Merrill-Palmer Quarterly, 1967,13,
309-316.
32 Groff, P. Kesalahan bicara anak-anak
dan ejaannya. Jurnal Sekolah Dasar,
1973. 74, 88-96.
33 Hahn, J., dan V. Dunston. Bilinguaisme
dan pendidikan orang tua individual:
Pendekatan organik untuk pendidikan
anak usia dini. Cali fornia Journal of
Educational Research, 1974,35,
253-260.
34 Hall, Pengenalan Kata JW oleh anak
dren dari dua levéis usia. Jurnal
Psikologi Pendidikan, 1968, 59,
420-424.
35 Hallahan, DP, JM, Kauffman, and CS
Mueller. Pengamatan perilaku dan
penilaian guru berkorelasi dengan
perilaku motorik dan vokal pada anak
prasekolah. Jurnal Psikologi Genetik,
1975, 126, 45-52.
36 Harris, pemahaman RJ Children
tentang kalimat kompleks. Jurnal
Machine Translated by Google
Psikologi Anak Eksperimental, 1975,19,
420-433.
37 Holzman, M. Lingkungan verbal
disediakan oleh para ibu untuk anak-anak
mereka yang masih sangat kecil. Merrill-
Palmer Quarterly, 1974,20, 31-42.
38 Hoy, EA Pengukuran egocen
trisma dalam komunikasi anak-anak.
Psikologi Perkembangan, 1975,11, 392.
39 Hunt, J. McV., GE Kirk, dan C. Lie berman.
Kelas sosial dan keterampilan bahasa
prasekolah: IV. Penguasaan bentuk semantik.
Monograf Psikologi Genetik, 1975,92,
115-129.
40 Jakobson, R. Komunikasi verbal. Scientific
American, 1972,227(3), 73-80.
41 Janco-Worrall. AD Bilingualisme dan
perkembangan kognitif. Perkembangan Anak,
1972,43, 1390-1400.
42 Jessen, B.L, dan DW Kaess. Efek pelatihan
komunikasi antar indrawi oleh anak usia lima
tahun.
Jurnal Psikologi Genetik, 1973, 123,
115-122.
43 Jones, PA, dan WB McMullan.
Karakteristik tuturan sebagai fungsi kelas
sosial dan faktor siluasi. Perkembangan Anak,
1973, 44, 117-121.
44 Jones, SJ, dan HA Moss. Usia, keadaan, dan
perilaku ibu terkait dengan vokalisasi bayi.
Perkembangan Anak, 1971, 42, 1039-1051.
45 Kaplan, E., dan G. Kaplan. Anak pralinguistik.
Dalam J. Eliot (ed.), Perkembangan manusia
dan proses kognitif. New York: Holt,
Rinehart & Winston, 1971. Hal. 358-381.
46 Karpf, RJ, AE Goss, dan MY
Kecil. Penamaan, pemilihan, dan atau dering
warna ("hue") oleh anak kecil. Jurnal Psikologi
Umum, 1974,90, 297-314.
47 Katz, N., E. Baker, dan J. Macna
mara. Apalah arti sebuah nama? Sebuah
studi tentang bagaimana anak-anak belajar
nama umum dan tepat. Perkembangan
Anak, 1974,45, 469-473.
48 Kavanagh, JF, dan JL Cutting. (eds.) Peran
bicara dalam bahasa.
Cambridge, Massa.: MIT Press, 1975.
49 Kirk, GE. J.McV. Berburu, dan F.
Volkmar. Kelas sosial dan keterampilan
bahasa pra sekolah. V. Penguasaan angka
secara kognitif dan semantik.
Monograf Psikologi Genetik, 1975,92,
131-153.
50 Krauss, RM Bahasa sebagai sym
proses bolic dalam komunikasi; Perspektif
psikologis. Di WR
Looft (ed.), Psikologi perkembangan: Buku
bacaan. Hinsdale III.: Dryden Press, 1972. Pp.
387- 401.
51 Laosa, LM Bilingualism in three United States
Hispanic groups Contextual use of language
by children and adults in their family Journal
of Educational Psychology. 1975,67, 617-627.
52 Lenneberg, EH, and E. Lenne berg (eds.):
Fondasi pengembangan bahasa: Pendekatan
plinary multidisiplin. New York: Aca demic
Press, 1975. 2 jilid.
53 Lerner, RM, dan C. Schroeder.
Perbendaharaan kata aktif anak TK tentang
pembentukan tubuh. Mengembangkan
Opmental Psikologi, 1970,5, 179.
54 Lewis, W.C, RN Wolman, dan M.
Raja. Perkembangan bahasa emosi. Jurnal
Psikiatri Amerika, 1971, 127, 1491-1497.
55 Longhurst, TM, dan TAM
Schrandt. Analisis linguistik ucapan anak-
anak: Perbandingan empat prosedur. Journal
of Speech and Hearing Disorders, 1973, 38,
240-249.
56 Cinta, JM, dan C. Parker-- Robinson. Peniruan
anak-anak terhadap kalimat gramatikal dan
tidak gramatikal. Perkembangan Anak, 1972.43,
309-319.
57 Macnamara, J. Dasar kognitif pembelajaran
bahasa pada bayi. Tinjauan Psikologis,
1972, 79, 1-13.
58 Maralsos, MP Kemampuan komunikasi
nonegosentris pada anak pra sekolah.
Perkembangan Anak, 1973.44, 697-700.
59 Maratsos, MP Anak prasekolah menggunakan
kata sandang tentu dan tak tentu.
Perkembangan Anak, 1974, 45, 446-455.
60 Marshall, HR Hubungan antara pengalaman
rumah dan penggunaan bahasa anak-anak
dalam interaksi bermain dengan teman
sebaya. Grafik Mono Psikologis: Umum
dan Terapan, 1961, 75 (5).
61 Marwit, SJ, dan KL Marwit.
Tanggapan gramatikal siswa kelas dua Negro
dan Kaukasia sebagai fungsi dari presentasi
bahasa Inggris standar dan nonstan. Jurnal
Psikologi Pendidikan, 1973, 65, 187-191.
62 McCall, RB Tersenyum dan bersuara
199
PENGEMBANGAN BICARA
tion pada bayi sebagai indeks proses perseptual-
kognitif.
Merrill-Palmer Quarterly, 1972, 18, 341-347.
63 McNeill, D. Perkembangan bahasa. Dalam PH
Mussen (ed), Carmi chael's manual of child
psychology, 3d ed. New York: Wiley, 1970.
Vol. 1, hal. 1061-1161.
64 Meyer, WJ, dan J. Shane. Bentuk dan fungsi
pertanyaan anak. Jurnal Psikologi Genetika,
1973,123, 285-296.
65 Michael, G., dan FN Willis. Perkembangan
gerak tubuh sebagai fungsi kelas sosial,
pendidikan dan jenis kelamin. Catatan
Psikologis, 1968,18, 515-519.
66 Minke, KA Pengondisian operan kelas bentuk
gramatikal dengan anak kelas dua. Jurnal
Psikologi Genetik, 1972, 121, 21-30.
67 Mittler, P. Aspek biologis dan sosial
perkembangan bahasa pada anak kembar.
Kedokteran Perkembangan dan Neurologi
Anak, 1970,12, 741-757.
68 Moerk, EL Penelitian Piaget diterapkan pada
penjelasan perkembangan bahasa. Merrill
Palmer Quarterly, 1975, 21, 151- 169.
69 Moerk, EL Interaksi verbal antara anak dan
ibunya
selama tahun-tahun prasekolah.
Mengembangkan Opmental Psikologi,
1975, 11, 788-794.
70 Moore, TE (ed.) Perkembangan kognitif dan
pemerolehan bahasa. New York: Academic
Press, 1973.
71 Mueller, E. Pemeliharaan pertukaran verbal
antara anak kecil. Perkembangan Anak, 1972,
43, 930-938.
72 Mysak, ED Perkembangan organisme bahasa
lisan. Jurnal Bicara dan Gangguan
Pendengaran. 1971,26, 377-384.
73 Neal WR Pengaruh lingkungan
deprivasi mental pada perkembangan bicara
dan bahasa: Implikasi bagi pekerja sosial
anak, Child Care Quarterly, 1972,1, 157-172.
74 Nelson, NW Pemahaman bahasa lisan oleh
anak normal sebagai fungsi kecepatan
berbicara, kesulitan kalimat, dan usia
pendengar dan jenis kelamin. Perkembangan
Anak, 1976, 47, 299-303.
75 Osser, H., MD Wang, dan F. Zaid.
Kemampuan anak kecil untuk meniru
Machine Translated by Google
dan memahami pidato: Sebuah
perbandingan dari dua kelompok subkultur.
Perkembangan Anak, 1969,40, 1063-
1075.
76 Ostwald, PF, dan P. Peltzman.
Tangisan bayi yang baru lahir. Scientific
American, 1974,230(3), 84-90.
77 Palermo, DS, dan DL Moliese Penguasaan
bahasa sejak usia lima tahun ke atas.
Buletin Psikologis, 1972, 78, 409-428.
78 Pozner, J., dan E. Saltz. Kelas sosial,
komunikasi terkondisi, dan ucapan
egosentris. Kembangkan Psikologi
mental, 1974, 10, 764-771.
79 Quay, LC Dialek bahasa, usia, dan kinerja
tes kecerdasan pada anak kulit hitam
yang kurang beruntung.
Perkembangan Anak, 1974, 45.
463-468.
80 Rabin, KH Hubungan antara komunikasi
egosentris dan popularitas di antara
teman sebaya. Kembangkan Psikologi
mental, 1972, 7, 364.
81 Ramey, CT, dan L.L Ourth. Tingkat
penguatan dan vokalisasi bayi yang
tertunda. Perkembangan Anak, 1971,42,
291-297.
82 Rebelsky, F., dan R. Black. Menangis di
masa bayi. Jurnal Psikologi Genetika,
1972, 121, 49-57.
83 Rebelsky, F., dan C. Hanks. Interaksi
verbal ayah dengan bayi dalam 3 bulan
pertama kehidupan. Perkembangan
Anak, 1971, 42, 63-68.
84 Riegel, KF Pengembangan bahasa:
Saran untuk model kejatuhan verbal. Di
DC Charles dan dan WR Looft (eds.),
Bacaan dalam perkembangan psikologis
melalui
kehidupan. New York: Holt, Rhinehart &
Winston, 1973. Hal. 171-190.
85 Routh, DK Pengkondisian diferensiasi
respons vokal pada bayi.
Psikologi Perkembangan, 1969, 1,
219-226.
86 Rubin, KH Hubungan
antara egosentrisme spasial dan
komunikatif pada anak-anak dan dewasa
muda dan tua. Jurnal Psikologi Genetik,
1974, 125, 295-301.
87 Sachs, J. Status mengembangkan studi
mental bahasa. Di J .
Eliot (ed.), Perkembangan manusia
dan proses kognitif, New York: Holt,
Rhinehart & Winston, 1971. Pp. 381-394.
88 Shantz, CU, dan KE Wilson Melatih
keterampilan komunikasi pada anak kecil.
Perkembangan Anak, 1972,43, 693-698.
89 Shatz, M., dan R. Gelman. Pengembangan
keterampilan komunikasi: Modifikasi
dalam ucapan anak kecil sebagai fungsi
pendengar. Monograf Masyarakat untuk
Penelitian dalam Perkembangan Anak,
1973,38, 1-38.
90 Snow, CE Pidato ibu kepada anak belajar
bahasa. Perkembangan Anak, 1972,43,
549-565.
91 Storck, PA, dan WR Looft. Analisis
kualitatif tanggapan kosa kata dari orang
berusia enam sampai enam puluh enam
tahun lebih. Jurnal Psikologi Pendidikan,
1973, 65, 192-197.
92 Suppes, P. Semantik bahasa anak-anak.
Ahli Psikologi Amerika, 1974,29,
103-114.
93 Thomas, V. Penggunaan bahasa oleh
anak-anak di ruang penitipan anak.
Penelitian Pendidikan, 1973, 15, 209-216.
94 Tizard, B., O. Cooperman, A. Jo seph,
dan J. Tizard. Efek lingkungan dan
perkembangan bahasa: Sebuah studi
tentang anak-anak kecil di pembibitan
residensial yang tinggal lama.
Perkembangan Anak, 1972,43, 337-358.
95 Todd, GA, dan B. Palmer. Penguatan
sosial ocehan bayi.
Perkembangan Anak 1968, 39, 591-596.
96 Tulkin, SR, dan J. Kagan.
200
Interaksi ibu-anak di tahun pertama
kehidupan. Perkembangan Anak, 1972,43,
31-41.
97 Vincent-Smith, L., D. Bricker, dan W.
Bricker. Akuisisi kosakata reseptif pada
anak usia balita.
Perkembangan Anak, 1974, 45, 189-193.
98 Watson, JS Tersenyum, mendekut, dan
"The Game." Merrill-Palmer Quarterly,
1972, 18, 323-339.
99 Wehrabian, A. Pengukuran keterampilan
kosakata dan tata bahasa untuk anak
hingga usia Enam tahun. Psikologi
Perkembangan, 1970,2, 439-446.
100 Welkowitz, J., G. Cariffe, dan S.
Feldstein. Kesesuaian percakapan
sebagai kriteria sosialisasi pada anak-
anak. Perkembangan Anak, 1976,47,
269-272.
101 Whitehurst, GJ, G. Novak, dan G.
A.Zorn. Pidato tertunda dipelajari di
rumah. Psikologi Perkembangan,
1972, 7, 169-177.
102 Wohman, RN, WC Lewis, dan M.
Raja. Perkembangan bahasa
emosi. IV. Referensi tubuh dan
pengalaman pengaruh. Jurnal
Psikologi Genetik, 1972.121,
65-81.
103 Worster-Drought, C. Gangguan bicara
pada anak-anak. Kedokteran
Perkembangan dan Neurologi Anak,
1968,10, 427-440.
104 Muda, RD Persepsi emosi dan respons
empatik anak-anak. Keterampilan
Persepsi dan Motorik, 1974, 38,
971-976.
105 Zelazo, PR Tersenyum dan menyuarakan:
Penekanan kognitif. Mer rill-Palmer
Quarterly, 1972,18,349- 365.
106 Zelazo, PR, J. Kagan, dan R. Hart mann.
Kegembiraan dan kebosanan sebagai
penentu vokalisasi di dalam penggemar.
Jurnal Psikologi Genetik, 1975,126,
107-117.
Machine Translated by Google

BAB 8
Machine Translated by Google

BAB 8
Machine Translated by Google

PERKEMBANGAN
EMOSIONAL
Machine Translated by Google
Sejak emosi: mereka memainkan peran
P sangat penting dalam hidup, sangat penting untuk mengetahui caranya
mengembangkan dan mempengaruhi adaptasi pribadi
akhir dan sosial. Mempelajari emosi anak-anak itu
sulit, karena memperoleh informasi tentang aspek-aspek
subyektif emosi hanya dapat diperoleh dari introspeksi: suatu
teknik yang tidak dapat digunakan dengan sukses oleh anak-
anak ketika mereka masih terlalu muda.
Bahkan setelah reaksi emosional mereka dengan
mengamati ekspresi terbuka mereka, terutama wajah dan
tindakan yang terkait dengan emosi yang berbeda, sangat
sulit ketika anak-anak tertarik untuk beradaptasi dengan
ekspektasi sosial.
Misalnya, mereka belajar mengendalikan ekspresi ketakutan,
kemarahan, kecemburuan, atau bahkan kesedihan ketika
mereka menemukan bahwa ekspresi emosional ini berfungsi
sebagai evaluasi sosial yang tidak menguntungkan.
tentang mereka.
Karena kesulitan-kesulitan metodologis ini, banyak minat
ilmiah terhadap emosi anak-anak terfokus pada efek emosi.
pada adaptasi pribadi dan sosial anak. Studi-studi ini telah
menunjukkan bahwa semua emosi, bukan hanya yang
menyenangkan, memainkan peran penting dalam kehidupan
seorang anak dan masing-masing berkontribusi pada jenis
penyesuaian pribadi dan sosial yang mereka buat. Manfaat
atau kerugian bagi adaptasi pribadi dan sosial anak dapat
bersifat fisik atau psikologis. Efek paling penting dari emosi
anak pada adaptasi mereka dijelaskan di Kotak 8-1.
Mengingat peran penting yang dimainkan emosi dalam
kehidupan anak, tidak mengherankan bahwa beberapa
kepercayaan tradisional tentang emosi, yang telah muncul
selama bertahun-tahun untuk menjelaskannya, tetap
bertahan tanpa adanya informasi akurat yang mengkonfirmasi
atau bertentangan. Di sisi lain, selama bukti ilmiah tersebut
tidak tersedia, kepercayaan tradisional tidak hanya akan
bertahan, tetapi yang lebih penting, mereka akan
mempengaruhi bagaimana anak-anak bereaksi terhadap
emosi anak-anak.
orang tua dan orang dewasa lain yang peduli.
Misalnya, ada kepercayaan yang diterima secara luas
bahwa beberapa orang saat lahir lebih emosional daripada
yang lain. Akibatnya, sudah menjadi fakta yang diterima
bahwa tidak ada yang dapat dilakukan untuk mengubah
karakteristik itu. Di zaman kuno, perbedaan emosionalitas
ini dijelaskan dalam arti bahwa itu adalah hasil dari perbedaan
humor.
204
jasmani. Baru-baru ini, hal itu dikaitkan dengan perbedaan
kelenjar endokrin; namun, dalam kedua kasus tersebut,
diasumsikan bahwa perbedaan ini bersifat genetik dan oleh
karena itu tidak ada yang dapat dilakukan untuk
memodifikasinya.
Perbedaan emosi juga terkait dengan warna rambut.
Misalnya, dikatakan bahwa berambut merah secara alami
memiliki temperamen "berapi-api", sementara pirang
mewarisi emosi yang rendah dan berambut cokelat secara
alami hangat dan penuh kasih sayang.
Saat ini, meskipun diterima bahwa mungkin ada
perbedaan genetik dalam emosi, bukti menunjukkan kondisi
lingkungan sebagai penyebab utama perbedaan karakteristik
ini. Perbedaan emosionalitas bayi baru lahir
lahir telah dikaitkan, sebagian, dengan tekanan emosional
yang berbeda yang dialami oleh ibu mereka selama
kehamilan, seperti yang dijelaskan dalam Bab 3. Ada juga
bukti bahwa anak-anak yang dibesarkan dalam lingkungan
yang menyenangkan atau mengalami tekanan terus-menerus
untuk menanggapi terlalu tinggi harapan orang tua, mereka
bisa menjadi orang yang tegang, gugup dan sangat
emosional.
pola perkembangan emosi
Kemampuan untuk merespons secara emosional hadir
pada bayi baru lahir. Tanda pertama dari perilaku emosional
adalah gairah umum, karena rangsangan yang kuat.
Kegembiraan yang menyebar ini tercermin dalam aktivitas
masif bayi baru lahir. Namun, saat lahir, bayi tidak
menunjukkan respons yang jelas yang dapat diidentifikasi
sebagai keadaan emosi tertentu (9, 64, 79).
Seringkali, sebelum periode neonatal berlalu, rangsangan
umum bayi baru lahir berdiferensiasi menjadi reaksi
sederhana yang menunjukkan kesenangan dan
ketidaksenangan. Respons yang tidak menyenangkan dapat
ditimbulkan dengan mengubah posisi bayi secara tiba-tiba,
mengeluarkan suara keras secara tiba-tiba, mencegah
gerakan, membiarkannya memakai popok basah, dan
mengoleskan benda dingin ke kulitnya. Stimulus tersebut
menyebabkan tangisan dan aktivitas masif. Di sisi lain,
respon rasa suka dimanifestasikan saat bayi menyusu.
Mereka juga dapat didorong dengan mengayunkannya,
menepuknya, memberinya kehangatan dan menjaganya
tetap dipeluk. Bayi menunjukkan kesenangan melalui rela
Machine Translated by Google
KOTAK 8-1
BAGAIMANA EMOSI MEMPENGARUHI ADAPTASI PRIBADI DAN SOSIAL
EMOSI MENAMBAH KESENANGAN PADA
PENGALAMAN SEHARI-HARI
Bahkan beberapa emosi seperti kemarahan dan ketakutan
menambah kesenangan dalam hidup, memberi anak-anak
kegembiraan tertentu. Yang terpenting, kegembiraannya berasal
dari efek sampingnya yang menyenangkan.
EMOSI MEMPERSIAPKAN TUBUH UNTUK
BERTINDAK
Semakin intens suatu emosi, semakin mengganggu
homeostasis untuk mempersiapkan tubuh untuk bertindak.
Jika sediaan ini tidak digunakan, anak akan menjadi gelisah
dan rewel.
GANGGUAN KETEGANGAN EMOSIONAL
KETERAMPILAN MOTOR
Mempersiapkan tubuh untuk bertindak mengganggu
keterampilan motorik, membuat anak canggung dan
menyebabkan kesulitan bicara seperti meracau dan gagap.
EMOSI BERFUNGSI SEBAGAI SATU
BENTUK KOMUNIKASI Melalui
perubahan wajah dan tubuh yang menyertai emosi, anak
dapat mengkomunikasikan perasaannya kepada orang lain
dan menentukan bagaimana perasaan orang lain terhadap
dirinya.
EMOSI KITA MENGHALANGI
KEGIATAN MENTAL
Karena konsentrasi, ingatan, penalaran, dan aktivitas
mental lainnya sangat dipengaruhi oleh emosi yang kuat,
anak-anak tampil di bawah potensi intelektualnya ketika
emosi terganggu.
EMOSI BERTINDAK SEBAGAI SUMBER
EVALUASI SOSIAL DAN EVALUASI DIRI
Orang menilai anak-anak baik dari cara mereka
mengekspresikan emosi mereka maupun dari emosi
dominan mereka. Cara mereka memperlakukan anak,
berdasarkan evaluasi mereka, berfungsi sebagai dasar
evaluasi diri anak.
Penenangan umum seluruh tubuh dan suara yang
menyenangkan, (64).
Bahkan sebelum bayi berusia satu tahun, ekspresi emosi
yang dimilikinya sudah bisa dikenali mirip dengan orang
dewasa. Selain itu, bayi menampilkan repertoar respons
emosional yang meningkat: kegembiraan, kemarahan,
ketakutan, dan kebahagiaan. Tanggapan ini dapat
ditimbulkan oleh berbagai rangsangan, termasuk orang,
205
EMOSI MEMBUNUH PERSPEKTIF
ANAK-ANAK TENTANG KEHIDUPAN
Cara anak-anak memandang peran mereka dalam
kehidupan dan posisi mereka dalam kelompok sosial
sangat dipengaruhi oleh apakah mereka pemalu, takut,
agresif, ingin tahu, atau bahagia.
ini.
EMOSI MEMPENGARUHI ORANG SOSIAL
Semua
emosi, menyenangkan dan tidak menyenangkan,
mendorong interaksi sosial. Dari sini, anak-anak belajar
mengubah perilaku mereka, agar sesuai dengan norma
dan harapan sosial.
EMOSI MENINGGALKAN TANDANYA
PADA EKSPRESI
WAJAH Emosi yang menyenangkan meningkatkan
penampilan seorang anak, sementara yang tidak
menyenangkan merusak wajah mereka dan membuat
mereka tampak kurang menarik daripada yang sebenarnya.
Karena orang tertarik atau ditolak oleh ekspresi wajah,
emosi memainkan peran penting dalam penerimaan sosial.
EMOSI MEMPENGARUHI IKLIM
PSIKOLOGI
Di rumah, sekolah, lingkungan sekitar, atau kelompok bermain,
emosi anak mempengaruhi iklim psikologis, yang pada
gilirannya mempengaruhi mereka. Amukan kekanak-kanakan
membuat marah dan mempermalukan orang lain, mengisi iklim
emosional dengan kemarahan dan kebencian. Hal ini membuat
anak merasa tidak diinginkan dan tidak dicintai.
RESPON EMOSIONAL, BILA DIULANG,
MENJADI KEBIASAAN Setiap ekspresi
emosi yang memberikan kepuasan pada anak akan diulang
dan lama kelamaan bisa menjadi kebiasaan. Seiring
bertambahnya usia anak-anak, jika mereka menemukan
bahwa reaksi sosial terhadap ekspresi emosional mereka
tidak menyenangkan, pembatalan kebiasaan akan sulit,
bahkan tidak mungkin.
objek dan situasi yang tidak efektif saat bayi masih kecil.
Seiring bertambahnya usia anak-anak, respons emosional
mereka menjadi kurang tersebar, acak, dan tidak dapat
dibedakan. Misalnya, bayi kecil menunjukkan
ketidaksenangannya hanya dengan berteriak dan menangis.
Selanjutnya, reaksi mereka antara lain melawan, melempar
benda, membuat tubuh kaku, melarikan diri, bersembunyi,
dan mengekspresikan diri.
Machine Translated by Google
sesi lisan. Seiring bertambahnya usia, respons linguistik
menjadi lebih sering dan respons motorik menurun.
Pola Emosional Umum tidak hanya mengikuti jalur yang
dapat diprediksi, tetapi juga yang dapat diprediksi dengan
cara yang sama, pola yang sesuai dengan setiap emosi
yang berbeda. Misalnya, amukan mencapai puncaknya
antara usia dua dan empat tahun dan digantikan oleh pola
ekspresi kemarahan lain yang lebih dewasa, seperti
cemberut dan meremehkan. Pola perkembangan yang
dapat diprediksi untuk emosi yang berbeda akan dibahas
di bagian bab ini yang membahas pola emosi yang umum.
Variasi dalam pola perkembangan
emosi
Bahkan ketika pola perkembangan emosi dapat diprediksi,
terdapat variasi dalam frekuensi, intensitas, dan durasi dari
berbagai emosi dan usia kemunculannya. Variasi-variasi
ini mulai muncul sebelum akhir usia bayi dan menjadi
lebih sering dan jelas seiring perkembangan masa kanak-
kanak.
Semua emosi diekspresikan tidak terlalu keras seiring
bertambahnya usia anak-anak, karena fakta bahwa mereka
mempelajari perasaan orang terhadap ekspresi emosional
yang kasar, termasuk kegembiraan dan kesenangan
lainnya. Karena anak-anak mengontrol bagian dari ekspresi
emosional mereka, mereka cenderung bertahan lebih lama
daripada ketika mereka mengekspresikan diri mereka
dengan lebih keras.
Variasi juga disebabkan, sebagian, oleh keadaan fisik
anak-anak pada waktu yang bersangkutan dan tingkat
intelektual mereka dan, sebagian lagi, oleh kondisi
lingkungan. Anak-anak yang sehat cenderung
kurang emosional daripada mereka yang kesehatannya
buruk, sedangkan yang cerdas, sebagai kelompok,
merespons secara emosional terhadap rangsangan yang
lebih luas daripada yang kurang cerdas. Mereka juga
cenderung lebih mengontrol ekspresi emosi mereka (22,
53).
Variasi dipengaruhi oleh reaksi sosial terhadap perilaku
emosional. ketika itu
reaksi sosial tidak menyenangkan, seperti dalam kasus
ketakutan atau iri hati, emosi akan muncul lebih jarang dan
dalam bentuk yang lebih terkontrol daripada jika reaksi
sosial lebih disukai.
206
BAB 8
Jika emosi berfungsi untuk memenuhi kebutuhan anak, hal
ini akan mempengaruhi variasi pola emosi yang berbeda.
Jika amukan memuaskan kebutuhan perhatian anak-anak
dan memberikan apa yang mereka inginkan, mereka tidak
hanya akan terus menggunakannya untuk tujuan ini, tetapi
intensitasnya akan meningkat, yang mencerminkan harapan
bahwa nilainya bagi mereka akan meningkat, untuk
mencapai tujuan yang diinginkan. . Anak laki-laki, sebagai
kelompok, mengekspresikan emosi yang dianggap sesuai
dengan jenis kelaminnya, seperti kemarahan, lebih sering
dan lebih intens daripada yang dianggap lebih sesuai untuk
anak perempuan, seperti ketakutan, kecemasan, dan kasih
sayang. (13,27,57). Kecemburuan dan amukan lebih sering
terjadi pada keluarga besar, sedangkan iri hati terjadi pada
keluarga kecil. Ledakan kecemburuan dan amukan juga
lebih umum dan intens di antara anak sulung daripada di
antara anak-anak yang lahir belakangan dalam keluarga
yang sama (14).
Pola asuh anak yang otoriter mendorong perkembangan
kecemasan dan ketakutan, sedangkan pola asuh yang
toleran atau demokratis mendorong perkembangan rasa
ingin tahu dan kasih sayang . Anak-anak dari keluarga
dengan status sosial ekonomi rendah cenderung memiliki
lebih banyak ketakutan dan kecemasan daripada anak
dengan status sosial ekonomi yang lebih tinggi (22).
Kondisi di mana perkembangan
emosional bergantung
Studi tentang emosi anak-anak telah terungkap
sisi bahwa perkembangan mereka disebabkan oleh
pematangan dan pembelajaran dan bukan salah satu dari
proses itu sendiri. Fakta bahwa reaksi emosional tertentu
tidak muncul di awal kehidupan bukanlah bukti bahwa itu
bukan bawaan. Itu bisa terjadi kemudian, saat otak atau
sistem endokrin matang.
Kematangan dan pembelajaran saling terkait erat dalam
perkembangan emosi
bahwa kadang-kadang sulit untuk menentukan efek
relatifnya. Bukti yang ada tentang peran yang dimainkan
oleh pematangan dan pembelajaran dalam perkembangan
emosi disajikan di bawah ini.
Peran pematangan
Perkembangan intelektual menghasilkan kemampuan
untuk memahami makna yang sebelumnya tidak diperhatikan.
Machine Translated by Google
jelas, fakta bahwa perhatian diberikan pada rangsangan
untuk waktu yang lebih lama dan pemusatan ketegangan
emosional pada suatu objek. Peningkatan imajinasi,
pemahaman, dan peningkatan kemampuan mengingat dan
mengantisipasi berbagai hal juga memengaruhi reaksi
emosional. Dengan demikian, anak-anak mulai menanggapi
rangsangan yang tidak mereka pedulikan pada usia
sebelumnya (9,40,82,). Perkembangan kelenjar endokrin
sangat penting untuk perilaku emosional yang matang. Bayi
relatif tidak memiliki produk endokrin yang mendukung
sebagian respons fisiologis terhadap stres.
Kelenjar adrenal, yang memainkan peran penting dalam
emosi, menunjukkan penurunan ukuran yang mencolok
segera setelah lahir. Beberapa waktu kemudian, ia mulai
tumbuh; dia
KOTAK 8-2
METODE PEMBELAJARAN IMPLISIT PADA DE
PERKEMBANGAN EMOSIONAL
BELAJAR DENGAN TRIAL AND
ERROR Belajar dengan trial and error terutama mencakup
aspek respon terhadap pola emosional. Anak-anak belajar
dengan coba-coba untuk mengekspresikan emosi mereka
dalam bentuk perilaku yang memberi mereka kepuasan
paling besar dan meninggalkan perilaku yang memberi
mereka sedikit atau tidak sama sekali. Bentuk pembelajaran
ini lebih umum digunakan pada anak usia dini daripada
nanti; tetapi tidak pernah sepenuhnya ditinggalkan.
BELAJAR DENGAN IMITASI
Belajar dengan meniru mempengaruhi aspek stimulus dan
respon dari pola emosional.
Saat mengamati hal-hal yang menyebabkan emosi tertentu
pada orang lain, anak-anak bereaksi dengan emosi yang
serupa dan dengan metode ekspresi yang serupa dengan
orang yang diamati. Misalnya, anak nakal mungkin kesal
karena dimarahi guru. Jika anak itu populer di kalangan
teman sebayanya, kemungkinan besar mereka juga akan
marah kepada gurunya.
PEMBELAJARAN IDENTIFIKASI
Pembelajaran identifikasi mirip dengan pembelajaran
imitasi di mana anak-anak menyalin reaksi emosional
orang lain dan menjadi terangsang oleh stimulus yang
mirip dengan yang memunculkan emosi pada orang yang
ditiru. Ini berbeda dari peniruan dalam dua hal: pertama,
anak-anak hanya meniru orang yang mereka kagumi dan
orang yang mereka sukai secara emosional; Kedua,
motivasi meniru orang yang dikagumi lebih kuat daripada
meniru orang lain.
207
PERKEMBANGAN EMOSIONAL
Mereka melakukannya dengan cepat hingga usia lima tahun,
perlahan dari usia lima hingga sebelas tahun, dan lebih cepat
hingga usia 16 tahun, saat mereka telah kembali ke ukuran
lahirnya. Selama ukuran itu tidak tercapai, sangat sedikit
adrenalin yang akan diproduksi dan dikeluarkan. Pengaruhnya
terhadap keadaan emosional masa kanak-kanak ditandai
(9,57).
peran belajar
Ada lima jenis pembelajaran yang berkontribusi pada
perkembangan pola emosi selama masa kanak-kanak. Kotak
8-2 menyajikan dan menjelaskan metode-metode ini dan
bagaimana metode-metode tersebut berkontribusi pada
perkembangan emosi anak.
KONDISI
Pengondisian berarti belajar dengan asosiasi.
Dalam pengondisian, objek dan situasi yang awalnya tidak
menimbulkan reaksi emosional, kemudian muncul sebagai
hasil dari asosiasi. Pengkondisian berkaitan dengan aspek
stimulus dari pola emosional dan bukan dengan reaksi
yang ditimbulkannya. Gambar 8-1 menunjukkan bagaimana
rasa takut terhadap hewan yang sebelumnya tidak ditakuti
dapat berkembang. Perhatikan peran penting yang
dimainkan oleh asosiasi. Seiring waktu, emosi yang
dipelajari melalui pengondisian dapat diperluas ke objek
dan situasi yang serupa dengan yang dikondisikan oleh
anak untuk ditanggapi secara emosional. Hal ini ditunjukkan
pada bagian 4 dari Gambar 8-1.
Pengondisian terjadi dengan mudah dan cepat selama
tahun-tahun pertama kehidupan, karena anak kecil tidak
memiliki kemampuan penalaran dan pengalaman untuk
menilai situasi secara kritis dan mengenali betapa tidak
rasionalnya banyak tanggapan emosional. Setelah masa
kanak-kanak awal, pengkondisian menjadi semakin
terbatas pada perkembangan suka dan tidak suka.
PELATIHAN
Pelatihan , atau belajar dengan bimbingan dan
pengawasan, terbatas pada aspek respons pola emosi.
Anak-anak diajari mode respons yang disetujui ketika
emosi tertentu dibangkitkan. Melalui pelatihan, anak-anak
didorong untuk menanggapi rangsangan yang biasanya
menimbulkan emosi yang menyenangkan dan tidak
dianjurkan untuk menanggapi rangsangan yang
membangkitkan emosi yang tidak menyenangkan secara
emosional. Ini dilakukan dengan mengendalikan lingkungan,
bila memungkinkan.
Machine Translated by Google

Apapun metode yang digunakan, anak-anak harus siap secara

perkembangan sebelum belajar dapat terjadi.

Misalnya, bayi yang baru lahir tidak bisa mengungkapkan

kemarahannya kecuali dengan menangis. Saat sistem saraf dan otot
matang, mereka mengembangkan potensi reaksi lain yang lebih
berbeda. Pengalaman belajar mereka akan menentukan reaksi
potensial mana yang akan mereka gunakan untuk menunjukkan
kemarahan mereka.

Kepentingan relatif pematangan dan

pembelajaran

Pematangan dan pembelajaran memengaruhi perkembangan emosi;

tetapi belajar lebih penting, terutama karena dapat dikontrol.
Pematangan juga dapat dikontrol sampai batas tertentu; tetapi hanya
dengan cara yang mempengaruhi kesehatan fisik dan pemeliharaan
homeostasis, yaitu dengan mengendalikan kelenjar yang sekresinya
dirangsang oleh emosi.

Sebaliknya, ada banyak cara untuk mengendalikan hal-hal yang

dipelajari anak untuk ditanggapi secara emosional. Hal ini dapat
dicapai melalui pengajaran dan bimbingan langsung, memantau
lingkungan untuk memastikan bahwa pola emosional yang tepat
terbentuk, dan bantuan profesional untuk menghilangkan pola
respons yang tidak diinginkan sebelum menjadi kebiasaan yang
mapan.

Misalnya, perubahan lingkungan telah ditemukan secara langsung

mempengaruhi emosi
anak-anak. Anak-anak digunakan untuk memiliki
perhatian ibu yang tidak terbagi mungkin sangat membenci
perhatiannya terhadap bayi yang baru lahir dan mengungkapkan
kemarahan dan kecemburuan mereka melalui ledakan emosi yang
sering dan intens. Ini dapat dihindari dengan memastikan bahwa
anak-anak mendapat bagian

Gambar 8-1 Cara-cara di mana emosi dapat dikondisikan.

1) Respon bayi terhadap kelinci, sebelum dikondisikan; 2)
stimulus tanpa syarat yang diberikan beberapa kali
bersamaan dengan kelinci; 3) respons bayi terhadap
kelinci setelah pengkondisian dan 4) generalisasi
pengondisian pada janggut Sinterklas (Diadaptasi dari GG
Thompson: Psikologi anak, rev. ed. Houghton Mifflin, 1962.
Digunakan dengan izin) .

208
BAB 8
Machine Translated by Google
perawatan ibu yang adil. Melalui pengajaran dan
bimbingan, ia dapat dibantu untuk memahami mengapa
ada kalanya seorang bayi membutuhkan waktu seorang
ibu. Selain itu, perhatian ekstra dapat diberikan kepada
mereka saat ibu memiliki waktu luang, dengan cara
memanipulasi lingkungan. Kontrol atas pola pembelajaran
merupakan tindakan preventif dan positif. Begitu respons
emosional yang tidak diinginkan dipelajari dan tertanam
dalam pola anak, hal itu tidak hanya akan bertahan tetapi
juga menjadi semakin sulit untuk dimodifikasi seiring
bertambahnya usia. Itu dapat bertahan bahkan hingga
dewasa dan membutuhkan bantuan profesional untuk
berubah. Untuk alasan ini dapat dikatakan bahwa masa
kanak-kanak adalah "masa kritis" untuk perkembangan
emosional (8, 22, 40).
Ciri-ciri emosi anak
Karena pengaruh pematangan dan pembelajaran pada
perkembangan emosi, dapat dipahami bahwa emosi
anak kecil seringkali sangat berbeda dengan emosi
orang dewasa dan anak yang lebih besar. Kecuali hal
ini diakui, orang dewasa akan cenderung menganggap
"tidak dewasa"
reaksi emosional anak kecil.
Selain itu, tidak masuk akal mengharapkan semua anak
pada usia tertentu memiliki pola emosi yang sama.
Gambar 8-2 Ketakutan terhadap orang asing berkembang
pesat selama masa akhir masa bayi (Diadaptasi dari S.
Scarr dan P. Salapatek: Pola perkembangan rasa takut
selama masa bayi. Merrill-Palmer Quarterly, 1970, 16,
53-90 (Digunakan dengan izin) .
209
PERKEMBANGAN EMOSIONAL
daging sapi. Perbedaan individu tidak dapat dihindari,
karena adanya perbedaan kesempatan belajar dan
tingkat kematangan.
Namun, apa pun perbedaan individunya, ciri-ciri
tertentu dari emosi anak-anak membuatnya berbeda
dari orang yang lebih tua. Ciri-ciri tersebut dijelaskan
dalam Kotak 8-3.
pola emosi umum
Setelah beberapa bulan pertama, bayi mulai
memperlihatkan pola emosi yang berbeda. Pada bagian
berikutnya, pola yang paling umum, rangsangan yang
menyebabkannya, dan tanggapan khas untuk masing-
masing pola tersebut dianalisis.
Takut
Pada usia tertentu, ditemukan beberapa ketakutan yang
bisa dikatakan "khas" untuk level tersebut; namun, tidak
ada pergeseran tiba-tiba dari satu jenis ketakutan ke
ketakutan lainnya, melainkan pergeseran bertahap dari
ketakutan khusus ke ketakutan umum (18, 66, 75).
Rangsangan pemicu rasa takut yang paling umum,
pada bayi , adalah suara keras, binatang, ruangan
gelap, tempat tinggi, gerakan tiba-tiba, sendirian, rasa
sakit, dan benda, tempat, dan orang yang tidak dikenal.
Gambar 8-2 menunjukkan seberapa cepat rasa takut
terhadap orang asing berkembang di usia batita.
Anda minum.
Anak kecil lebih takut pada banyak hal daripada bayi
atau anak yang lebih besar. Periode krusial untuk
ketakutan spesifik dalam pola perkembangan normal
adalah dari 2 hingga 6 tahun. Alasannya adalah karena
anak kecil memiliki kapasitas yang lebih besar untuk
mengenali bahaya daripada bayi; tetapi kurangnya
pengalaman membuat mereka kurang mampu
dibandingkan anak-anak yang lebih tua untuk menyadari
bahwa ini bukanlah ancaman pribadi (8, 22, 38, 43).
Di antara anak-anak yang lebih besar, ketakutan
terkonsentrasi pada bahaya yang jauh, supranatural,
atau fantastis; dalam kegelapan dan makhluk imajiner
yang terkait dengannya, dalam kematian atau cedera,
dalam elemen, terutama guntur dan kilat, dan dalam
karakter yang mereka ingat dari cerita, film, kartun, dan
televisi. Anak-anak yang lebih besar memiliki banyak
ketakutan yang berkaitan dengan diri mereka sendiri atau mereka
Machine Translated by Google
KOTAK 8-3
FITUR KARAKTERISTIK DARI
EMOSI ANAK
EMOSI ITU INTENS
Anak-anak kecil menanggapi dengan intensitas yang sama
pada peristiwa sepele seperti pada situasi yang serius.
Bahkan anak remaja bereaksi dengan emosi yang kuat
terhadap apa yang tampak seperti frustrasi sepele bagi orang dewasa.
EMOSI SERING MUNCUL Anak-anak sering
menampilkan emosinya. Seiring bertambahnya usia dan
menemukan bahwa ledakan emosi menyebabkan
ketidaksetujuan atau hukuman, mereka belajar beradaptasi
dengan situasi yang membangkitkan emosi. Mereka
kemudian dapat mengendalikan ledakan emosi mereka
atau bereaksi dengan cara yang lebih menerima.
EMOSI ITU SEMENTARA Perjalanan
cepat anak-anak muda dari bumi ke air mata, dari
kemarahan ke senyuman, atau dari kecemburuan ke efek,
dikaitkan dengan tiga faktor: hilangnya akumulasi emosi,
melalui ekspresi bebas, kurangnya pemahaman penuh
tentang situasi karena untuk ketidakdewasaan intelektual
dan pengalaman yang terbatas, dan rentang perhatian
yang pendek, yang memungkinkan untuk mengalihkan
perhatian anak dengan mudah. Seiring bertambahnya usia
anak, emosinya menjadi lebih gigih.
RESPONS MENCERMINKAN INDIVIDUALITAS
Pada semua bayi baru lahir, pola responsnya serupa.
Secara bertahap, ketika pengaruh pembelajaran dan
lingkungan membuat diri mereka terasa, perilaku yang
menyertai emosi yang berbeda menjadi individual. Seorang
anak akan lari dari kamar saat ketakutan, yang lain akan
menangis, dan yang lainnya akan bersembunyi di balik
seseorang atau perabot.
PERUBAHAN INTENSITAS EMOSI Emosi yang
sangat kuat pada usia tertentu memudar seiring
bertambahnya usia anak, sementara yang lain, yang
sebelumnya lemah, menjadi lebih kuat. Variasi ini sebagian
disebabkan oleh perubahan kekuatan dorongan, sebagian
karena perkembangan intelektual anak, dan sebagian
karena perubahan minat dan nilai.
EMOSI DAPAT DIDETEKSI OLEH GEJALA
PERILAKU Anak-anak
mungkin tidak menunjukkan reaksi emosionalnya secara
langsung; tetapi mereka akan melakukannya secara tidak
langsung melalui kegelisahan, melamun, menangis,
kesulitan berbicara, dan perilaku gugup seperti menggigit
kuku dan mengisap jempol.
210
BAB 8
posisi; mereka takut jatuh, diejek, atau "berbeda" (4, 38,
43).
Berapa pun usia anak, salah satu ciri penting dari
semua rangsangan rasa takut adalah bahwa rangsangan
itu muncul secara tiba-tiba dan tidak terduga. Anak-anak
memiliki sedikit kesempatan untuk menyesuaikan diri
dengan mereka. Ketakutan bayi terhadap orang asing
sebagian karena ia terbiasa melihat wajah yang dikenalnya
dan tidak dapat dengan cepat menyesuaikan diri dengan
kemunculan orang asing yang tiba-tiba.
Ketika anak-anak bertambah besar dan lebih dewasa
secara intelektual, mereka dapat beradaptasi lebih cepat
dengan keadaan yang tiba-tiba dan tidak terduga. Alhasil,
banyak kondisi yang memicu rasa takut saat masih muda
tidak lagi terjadi.
VARIASI KETAKUTAN Fakta bahwa beberapa ketakutan
"khas" untuk usia tertentu tidak berarti bahwa semua anak
pada usia itu mengalaminya. Terdapat variasi yang
mencolok, tidak hanya pada kondisi yang memicu rasa
takut pada masa kanak-kanak, tetapi juga pada jumlah dan
intensitas rasa takut berbeda yang dialami anak-anak.
Misalnya, beberapa anak memiliki ketakutan yang jauh
lebih besar daripada yang lain dan juga ketakutan yang
lebih intens (62).
Variasi ketakutan anak-anak pada usia yang berbeda
mencerminkan perbedaan dalam perkembangan mental
dan fisik serta pengalaman individu yang menentukan apa
yang ditakuti anak-anak dan bagaimana mereka
mengekspresikan ketakutan mereka (22, 84). Penyebab
utama variasi ini diberikan dalam Kotak 8-4.
Perbedaan individu dalam respons terhadap rasa takut
bahkan lebih besar daripada faktor-faktor yang tampaknya
ditunjukkan di dalam kotak. Ketakutan tidak hanya
bergantung pada rangsangan yang diberikan, tetapi pada
keadaan sekitar dan kondisi anak pada saat rangsangan
diberikan. Untuk memprediksi apakah anak tertentu akan
menunjukkan rasa takut dalam situasi tertentu, perlu
diketahui kondisi fisiologis dan psikologis anak pada saat
itu dan riwayat reaksi ketakutannya.
RESPONS TAKUT Pada bayi, respon rasa takut biasanya
salah satu ketidakberdayaan. Menangis adalah permintaan
bayi untuk meminta bantuan. Mereka menyembunyikan
wajah mereka dan menjauh dari orang atau objek yang
mereka takuti. Saat mereka bisa merangkak atau berjalan,
mereka bersembunyi di belakang seseorang atau perabot dan
Machine Translated by Google
KOTAK 8-4
FAKTOR-FAKTOR YANG TERJADI
VARIASI KETAKUTAN ANAK-ANAK
KECERDASAN
Anak-anak dewasa sebelum waktunya memiliki ketakutan yang khas pada
usia yang lebih tinggi dan anak-anak terbelakang pada tingkat yang lebih rendah.
Misalnya, sementara sebagian besar anak usia tiga tahun memiliki
ketakutan yang ditentukan secara situasional, anak usia tiga tahun
yang dewasa sebelum waktunya sering kali memiliki ketakutan
imajiner yang umum. Selain itu, anak-anak dewasa sebelum
waktunya cenderung memiliki lebih banyak rasa takut daripada
teman sebayanya pada umumnya, karena mereka lebih sadar akan
kemungkinan bahaya.
JENIS
KELAMIN Di segala usia, anak perempuan sebagai kelompok
lebih menunjukkan rasa takut daripada anak laki-laki. Juga
lebih dapat diterima secara sosial bagi anak perempuan untuk
takut pada hal-hal tertentu, seperti serangga dan ular.
STASIUN SOSIAL EKONOMI
Anak-anak kelas bawah dari segala usia memiliki lebih banyak
ketakutan daripada anak-anak kelas menengah dan atas.
Mereka takut, terutama, akan kekerasan, yang sangat tidak
dipedulikan oleh anak-anak dari kelas atas dan menengah.
KONDISI FISIK Jika
anak-anak lelah, lapar, atau dalam kondisi kesehatan yang
buruk, mereka akan merespons dengan rasa takut yang lebih
dari biasanya dan akan ketakutan dalam banyak situasi yang
biasanya tidak membuat mereka takut.
KONTAK SOSIAL Berada
bersama orang lain yang ketakutan membuat anak cenderung
takut. Seiring bertambahnya jumlah individu dalam kelompok,
ketakutan dibagi dan jumlah total ketakutan untuk setiap anak
meningkat.
POSISI ORDINAL
Anak sulung cenderung memiliki rasa takut yang lebih
dibandingkan mereka yang lahir belakangan, karena mereka
tunduk pada perlindungan orang tua yang lebih berlebihan.
Semakin banyak adik bergaul dengan yang lebih tua, semakin
banyak yang akan mereka pelajari.
KEPRIBADIAN
Anak-anak yang insecure cenderung lebih mudah ketakutan
daripada mereka yang merasa aman secara emosional.
Ekstravert mempelajari lebih banyak ketakutan daripada
introvert dengan meniru orang lain.
mereka tetap di sana sampai rasa takut mereka berkurang atau
mereka merasa aman untuk keluar lagi.
Saat anak-anak tumbuh, tekanan sosial membatasi
respons terbuka terhadap rasa takut. Reaksi
211
PERKEMBANGAN EMOSIONAL
Kutipan menangis berhenti, meskipun ekspresi wajah yang
khas tetap ada, dan anak-anak menjauh dari objek yang
ditakuti.
Anak yang lebih besar tidak hanya mengendalikan
dorongan untuk menunjukkan rasa takut; Sebaliknya,
mereka mencoba untuk menjauh dari situasi yang mereka
anggap dapat menyebabkan mereka takut. Jika dihadapkan
dengan rangsangan yang memicu rasa takut, mereka
mungkin mengekspresikan ketakutan mereka secara tidak
langsung melalui pelepasan motorik umum yang lebih mirip
amukan daripada reaksi ketakutan. Beberapa respons
ketakutan yang khas pada anak yang lebih besar ditunjukkan pada Gam
Pola emosional yang berhubungan dengan rasa
takut
Ada banyak pola emosional yang terkait dengan rasa takut,
karena aspek dominannya adalah rasa takut. Yang paling
penting adalah rasa malu, malu, khawatir, dan cemas.
Semuanya akan dijelaskan pada bagian ini.
RASA MALU Ini adalah bentuk ketakutan yang ditandai
dengan fakta bahwa kontak dengan orang asing atau orang
asing dihindari. Itu selalu disebabkan oleh orang dan tidak
pernah oleh benda, hewan, atau situasi. Studi pada bayi
telah mengungkapkan bahwa, pada pertengahan tahun
pertama kehidupan, rasa malu merupakan reaksi yang
hampir universal terhadap orang asing atau orang asing,
karena gaya rambut atau pakaian mereka yang berbeda.
Lihat Gambar 8-2. Perubahan yang terjadi pada bayi segera
setelah mereka terbiasa dengan orang asing atau mengenali
orang yang pernah mereka lihat sebelumnya merupakan
bukti yang baik bahwa rasa malu disebabkan oleh rasa takut
akan hal yang tidak diketahui. Kemudian, biasanya bayi
berhenti menangis dan bereaksi dengan ramah. Rasa malu
di hadapan orang asing atau ketika mereka mengenali
seseorang yang telah mereka temui disebut "usia aneh" atau
"masa ketakutan masa kanak-kanak" (18,19, 66).
Alasan periode ketakutan ini adalah, pada usia enam
bulan, bayi cukup dewasa secara intelektual untuk mengenali
perbedaan antara orang yang dikenal dan orang asing; tetapi
mereka tidak cukup dewasa untuk menyadari fakta bahwa
mereka tidak dikenal bukanlah ancaman. Saat bayi
melakukan kontak
dengan semakin banyak orang, mereka menemukan bahwa
orang asing seringkali adalah teman bermain yang
menyenangkan. Akibatnya, Anda
Machine Translated by Google
Gambar 8-3 Beberapa cara khas anak menunjukkan rasa
takut.
rasa malu menjadi kurang intens dan durasinya lebih
pendek; Namun, jika rasa malu itu sangat kuat dan
sering, hal itu dapat menimbulkan perasaan yang
meluas yang memengaruhi hubungan sosial anak lama
setelah mereka tidak lagi bayi. Kemudian mereka
menjadi "anak-anak yang ditarik".
Beberapa anak, yang tumbuh dewasa, lolos dari
pengalaman rasa malu sesekali. Mereka bisa malu
kehadiran tamu rumah, babysitter baru, atau guru baru.
Atau, mereka mungkin merasa malu ketika orang tua
atau teman sebayanya berada di antara penonton,
mengaji, menyanyi, atau berpartisipasi dalam permainan
sekolah atau kontes khusus. Rasa malu mereka
berasal dari ketidakpastian mereka tentang bagaimana
orang lain akan bereaksi terhadap mereka atau takut
orang lain akan menertawakan mereka.
Pada bayi, respons yang biasa terhadap rasa malu
adalah menangis, memalingkan muka dari orang asing,
dan menempel pada orang yang dikenalnya untuk
perlindungan. Lihat Gambar 8-4. Kemudian, ketika
bayi bisa merangkak atau berjalan, mereka lari dan
bersembunyi, seperti yang mereka lakukan saat
ketakutan. Baru setelah mereka memastikan
212
BAB 8
bahwa tidak ada bahaya nyata, mereka merasa siap
untuk mendekati orang asing itu.
Anak-anak yang lebih besar menunjukkan rasa malu
mereka dengan tersipu, gagap, berbicara sesedikit
mungkin, tingkah laku gugup seperti menarik telinga
atau pakaian, menyeret, dan memiringkan kepala ke
satu sisi dan mengangkatnya sedikit untuk melihat
orang asing itu.
Mereka berusaha untuk tidak mencolok, berpakaian
seperti orang lain dan berbicara hanya saat disapa.
MALU Seperti rasa malu, rasa malu adalah reaksi
ketakutan terhadap orang dan bukan terhadap objek
atau situasi. Ini berbeda dari rasa malu karena tidak
disebabkan oleh orang asing atau orang yang dikenal
dengan peran atau pakaian yang aneh, tetapi oleh
ketidakpastian tentang bagaimana orang akan menilai
perilaku mereka dan diri mereka sendiri. Oleh karena
itu, ini adalah keadaan depresi sadar diri.
Karena rasa malu tergantung pada kemampuan untuk
mengetahui apa yang diharapkan oleh anggota kelompok
sosial dan evaluasi apakah harapan mereka dapat dipenuhi
atau tidak, rasa malu berkembang lebih lambat dari pada rasa malu.
Machine Translated by Google
dez. Biasanya tidak ada pada anak di bawah usia lima
atau enam tahun
Saat anak-anak tumbuh, rasa malu diperkuat oleh
ingatan akan pengalaman di mana perilaku mereka jauh
dari harapan sosial. Ini cenderung membesar-besarkan
ketakutan mereka tentang bagaimana orang lain akan
menilai mereka di masa depan. Karena kehamilan
membuat anak-anak menjadi canggung dan cadel, hal itu
sering kali menghasilkan perilaku yang menghasilkan
penilaian sosial yang tidak menyenangkan.
Banyak penelitian telah menunjukkan bahwa kenangan
pengalaman memalukan dan merendahkan memainkan
peran penting dalam meningkatkan kehamilan. Baik remaja
maupun orang dewasa menunjuk pada ingatan ini sebagai
dasar dari konsep diri yang tidak menyenangkan. Ini
menjadi situasi
Semakin kuat kenangan masa lalu yang memalukan
beredar, semakin buruk konsep diri dan semakin besar
kemungkinan orang tersebut akan menafsirkan reaksi
orang lain sebagai tidak menyenangkan, yang
menyebabkan rasa malu baru (35,55, 73).
Respons yang paling umum dalam rasa malu adalah
wajah memerah, perilaku gugup, gagap, dan menghindari
situasi yang sebelumnya membangkitkan emosi, juga
merupakan karakteristik dari rasa malu.
Karena kesamaan mereka, tidak selalu mudah untuk
mengetahui apakah perilaku anak tersebut merupakan indikasi
rasa malu atau malu.
Gambar 8-4. Menangis saat sendirian dengan orang asing,
dibandingkan menangis saat sendirian dengan orang yang
dikenal (Diadaptasi dari E. spelke, P. Zelazo, J. Kagan dan
M. Kotelchuck: Interaksi ayah dan protes pemisahan
Psikologi Perkembangan, 1973, 9, 83-90 . Hak Cipta 1973
oleh American Psychological Association. Digunakan
dengan izin).
213
PERKEMBANGAN EMOSIONAL
Namun, ada perbedaan penting. Anak pemalu berbicara
sesedikit mungkin, bahkan ketika ditanya pertanyaan.
Sebaliknya, anak-anak yang tertekan cenderung berbicara;
mereka ingin menjelaskan dan membenarkan perilaku
mereka, berharap untuk menghilangkan penilaian sosial
yang tidak menyenangkan yang menyebabkan rasa malu
mereka. Sebaliknya, anak pemalu cenderung pendiam.
KHAWATIR Khawatir biasanya digambarkan sebagai
"ketakutan yang dibayangkan" atau "kesulitan yang
diperkirakan". Berbeda dengan rasa takut yang
sebenarnya, hal itu tidak disebabkan langsung oleh
rangsangan di lingkungan, melainkan merupakan produk
dari imajinasi anak. Itu berasal dari membayangkan situasi
berbahaya yang bisa muncul. Khawatir adalah normal di
masa kanak-kanak, bahkan pada anak-anak yang paling bisa menyesu
Sebelum anak-anak dapat khawatir, mereka harus
mencapai tahap perkembangan intelektual di mana mereka
dapat membayangkan hal-hal yang tidak segera hadir. Ini
tidak terjadi sampai anak-anak berusia sekitar tiga tahun.
tua. Kekhawatiran menjadi lebih sering dan intens seiring
dengan perkembangan masa kanak-kanak. Kekhawatiran
biasanya memuncak tepat sebelum anak menjadi dewasa
secara seksual, setelah itu mereda. Pengurangan
berkembang dengan perkembangan intelektual. Menurut
kemampuan nalar meningkat, anak menyadari betapa
tidak logisnya banyak kekhawatiran.
Hal-hal yang dikhawatirkan anak sangat dipengaruhi
oleh apa yang penting dalam hidup mereka saat itu.
Terlepas dari perbedaan individu yang mencolok, ada
kekhawatiran yang menjadi ciri khas anak-anak Amerika
pada berbagai usia. Yang paling
Kesamaan berpusat di sekitar rumah, keluarga, dan
hubungan teman sebaya, serta masalah sekolah, sehingga
yang terakhir menjadi dominan saat mereka berkembang
melalui sekolah. Kekhawatiran keluarga yang khas
berhubungan dengan kesehatan dan keselamatan anggota
keluarga dan kemungkinan dimarahi atau dihukum oleh
orang tua. Kekhawatiran sekolah berpusat pada
keterlambatan, gagal ujian, dimarahi atau dihukum oleh
guru, membuat laporan, dan tertinggal.
Karena penerimaan dalam kelompok sebaya menjadi
semakin penting, perhatian terfokus pada masalah
penyesuaian sosial, seperti menjadi lebih populer. Saat
perubahan pubertas dimulai, mereka khawatir
Machine Translated by Google
tions berpusat di sekitar tubuh dan pengembangan yang tepat
sesuai dengan jenis kelamin. Lihat halaman 128 untuk pembahasan
lebih lengkap tentang penyebab kekhawatiran selama masa
pubertas.
Cara kekhawatiran diekspresikan bergantung pada pola
kepribadian anak. Mereka yang merasa rendah diri dan tidak mampu
cenderung menginternalisasi kekhawatiran mereka, merenungkannya
dan membesar-besarkannya. Sebaliknya, anak-anak yang
penyesuaiannya lebih baik cenderung membicarakan kekhawatiran
mereka dengan orang-orang yang menurut mereka akan
menunjukkan simpati. Mereka yang merasa tidak aman dan ditolak
sering mengungkapkan keprihatinan mereka, berharap mendapatkan
simpati dan, melalui itu, meningkatkan penerimaan sosial mereka.
Extraverts, di segala usia, mengungkapkan keprihatinan mereka
secara verbal lebih dari introvert.
Namun, hampir semua anak menunjukkan kekhawatirannya
melalui ekspresi wajah. Mereka "tampak khawatir" dan yang lain
menyadarinya. Hanya ketika mereka bertambah tua dan menyadari
bahwa kekhawatiran bukanlah pola emosional yang dapat diterima
barulah mereka mencoba menyembunyikan ekspresi wajah mereka;
namun, beberapa anak sengaja berusaha tampil prihatin untuk
menarik perhatian dan simpati.
KECEMASAN Kecemasan adalah kondisi mental yang tidak nyaman
yang mengacu pada kejahatan yang diharapkan atau akan segera terjadi.
Itu dibedakan oleh ketakutan, kegelisahan, dan perasaan awal
yang tidak dapat dihindari oleh individu. Disertai dengan perasaan
tidak berdaya, karena orang yang cemas merasa terhalang dan
tidak dapat menemukan solusi atas masalahnya. Kondisi pikiran
tidak nyaman yang menjadi ciri kecemasan dapat berkembang dari
waktu ke waktu menjadi kecemasan "bebas" umum, di mana anak-
anak mengalami rasa takut ringan dalam situasi apa pun yang
mereka anggap berpotensi mengancam.
Meskipun kecemasan berkembang dari rasa takut dan khawatir,
itu berbeda dari mereka dalam beberapa hal. Ini lebih samar
daripada rasa takut dan tidak seperti itu, itu tidak datang dari situasi
yang ada, tetapi dari kondisi yang diharapkan.
Seperti kekhawatiran, kecemasan lebih disebabkan oleh khayalan
daripada penyebab nyata; Namun, mereka berbeda dalam dua hal.
Pertama , kekhawatiran berkaitan dengan situasi tertentu, seperti
pesta, ujian, atau masalah uang, sedangkan kecemasan adalah
keadaan emosi secara umum .
214
BAB 8
dineralisasi. Kedua , kekhawatiran berasal dari masalah objektif,
sedangkan kecemasan berasal dari masalah subjektif .
Kecemasan bergantung pada kemampuan membayangkan
sesuatu yang tidak ada, sehingga berkembang setelah rasa takut.
Sering ditemukan pada tahun-tahun awal sekolah dan cenderung
meningkat selama masa kanak-kanak, terutama dari kelas empat
sampai kelas enam. Itu tidak memudar selama pubertas, tetapi
meningkat. Kematian mereka selanjutnya akan bergantung, sebagian
besar, pada lingkungan di mana anak-anak hidup pada masa
pubertas, tekanan yang diberikan pada mereka untuk tampil melebihi
kinerja mereka, dan banyak kondisi lainnya.
Kecemasan sering berkembang setelah periode kekhawatiran
yang sering dan intens yang merusak kepercayaan diri anak-anak
dan membuat mereka merasa tidak mampu. Penularan mungkin
juga bertanggung jawab atas perkembangan kecemasan. Jika anak-
anak
Ketika berhubungan dekat dengan orang yang cemas, misalnya ibu
atau saudara kandung, mereka mungkin meniru kecemasannya.
Jika mereka sudah menderita kecemasan, pergaulan dengan orang
yang cemas akan cenderung meningkatkannya.
Dalam bentuknya yang lebih ringan, kecemasan dapat
diekspresikan dalam perilaku yang mudah dikenali seperti depresi,
gugup, lekas marah, perubahan suasana hati, mimpi gelisah, mudah
marah, dan sangat peka terhadap apa yang dikatakan atau dilakukan
orang lain. Anak-anak yang cemas tidak bahagia karena mereka
merasa tidak aman. Mereka mungkin menyalahkan diri sendiri
karena percaya bahwa mereka bertanggung jawab karena tidak
memenuhi harapan orang tua, guru, dan teman sebaya, dan mereka
cenderung merasa kesepian dan disalahpahami.
Kurangnya kepuasan terhadap diri sendiri digeneralisasikan,
bukannya terbatas pada situasi tertentu.
Dalam bentuknya yang paling intens, kecemasan mungkin tidak
dapat dikenali dengan mudah. Dalam kotak 8-5 diberikan kepada
Beberapa metode umum yang digunakan anak-anak untuk menutupi
kecemasan mereka. Sebagian besar dari mereka menggunakannya
secara tidak sadar dan mencegah anak-anak itu sendiri, serta orang
lain, untuk mengenali keadaan kecemasan mereka.
Ira
Kemarahan adalah emosi yang lebih sering diekspresikan di masa
kanak-kanak daripada ketakutan dalam berbagai bentuknya.
Machine Translated by Google
lebih jauh. Alasannya adalah rangsangan yang memicu kemarahan
lebih banyak dan anak-anak menemukan sejak usia dini bahwa
kemarahan adalah cara yang efektif untuk mendapatkan perhatian
atau apa yang mereka inginkan. Setiap tahun jumlah situasi yang
memancing kemarahan dan
KOTAK 8-5
METODE UNTUK MENYEMBUNYIKAN KECEMASAN DI ATAS
MASA KECIL
Perilaku Keras dan Eksibisionis Melalui eksibisionisme, anak-
anak yang bersemangat mencoba meyakinkan orang lain dan diri
mereka sendiri tentang kompetensi mereka.
Kebosanan. Kecemasan membuat anak-anak merasa sangat
bosan, gelisah, dan gelisah sehingga mereka tidak dapat
memusatkan perhatian pada sesuatu cukup lama untuk tertarik
padanya.
Dengan enggan. Baik sendirian atau dengan orang lain, anak-
anak yang cemas merasa tidak aman dan menunjukkan
kecemasan mereka melalui perilaku gugup dan ucapan yang
tidak jelas.
Menghindari situasi yang mengancam kecemasan. Anak-anak
menghindari situasi yang mengancam dengan pergi tidur bahkan
ketika mereka tidak lelah, tetap sibuk sehingga mereka tidak
punya waktu untuk berpikir, atau menarik diri ke dalam dunia
fantasi.
Reaksi karakteristik. Anak-anak yang cemas bereaksi berlebihan
atau kurang bereaksi. Kritik ringan dapat memicu ledakan amarah,
atau serangan kekerasan dapat ditanggapi dengan penindasan
yang tampaknya tenang dari semua amarah.
Perilaku yang tidak seperti biasanya. Seorang anak yang ramah
yang gelisah mungkin menunjukkan kekejaman, atau seorang
anak yang luar biasa baik hati mungkin melakukan tindakan
brutal.
Makan berlebihan. Anak-anak yang cemas hampir selalu
menikmati makanan manis dan karena itu berat badan mereka bertambah
kelebihan.
Penggunaan media massa yang berlebihan. Anak-anak yang
cemas cenderung menggunakan televisi dan media massa lainnya
lebih dari teman sebayanya. Dengan cara ini, mereka untuk
sementara melarikan diri dari situasi mengancam yang
menghasilkan
kecemasan.
Mekanisme pertahanan yang berlebihan. Sementara semua anak
menggunakan mekanisme pertahanan, terutama memproyeksikan
rasa bersalah kepada orang lain, anak-anak yang gelisah
menggunakan mekanisme tersebut secara berlebihan, berharap
untuk menghilangkan kegelisahan samar yang disebabkan oleh
perasaan bersalah dan tidak mampu.
215
PERKEMBANGAN EMOSIONAL
Anak-anak cenderung semakin marah. Sebaliknya, reaksi ketakutan
berkurang karena anak-anak menyadari bahwa, dalam banyak
kasus, tidak perlu takut.
Frekuensi dan intensitas kemarahan anak-anak bervariasi dari
satu anak ke anak lainnya. Beberapa dari mereka dapat mentolerir
rangsangan yang memicu kemarahan lebih baik daripada yang lain.
Pada anak tertentu, kemampuan untuk menolak rangsangan ini
bervariasi sesuai dengan kebutuhan yang diganggu, kebutuhan fisik
dan emosional anak pada saat itu, dan situasi di mana rangsangan
itu terjadi. Seorang anak mungkin bereaksi dengan jengkel, yang lain
dengan ledakan kemarahan, dan yang lainnya dengan semacam
penarikan diri, menunjukkan kekecewaan yang intens dan perasaan
tidak mampu.
INSIDEN AGERAH Secara umum, situasi yang memicu kemarahan
meliputi pembatasan: fakta bahwa orang lain atau ketidakmampuan
mereka sendiri menghalangi mereka untuk melakukan gerakan yang
mereka inginkan, pemblokiran kegiatan yang sedang berlangsung,
frustrasi terhadap keinginan, rencana dan tujuan anak. ingin mencapai
dan banyak iritasi kumulatif. Pada usia yang berbeda, beberapa
rangsangan ini lebih efektif dalam membangkitkan kemarahan
dibandingkan waktu lainnya.
Bayi merespons dengan luapan amarah terhadap ketidaknyamanan
fisik ringan, hambatan aktivitas fisik, dan pembatasan yang terkait
dengan aktivitas fisik, serta yang terkait dengan perawatan, seperti
mandi dan berpakaian . Mereka juga terganggu oleh
ketidakmampuannya untuk membuat dirinya dimengerti melalui
ocehan atau usaha pertamanya untuk berbicara. Mereka juga marah
ketika orang tidak memberikan perhatian yang mereka inginkan
atau ketika barang milik mereka dirampas.
Anak -anak usia prasekolah merasa marah dalam banyak situasi
yang sama seperti bayi. Mereka sangat membenci campur tangan
mereka
harta benda dan terus berkelahi dengan anak-anak lain yang
mengambil mainan mereka dan mencegah mereka bermain. Mereka
marah ketika mainan atau benda lain tidak berfungsi seperti yang
mereka inginkan dan ketika mereka melakukan kesalahan dalam
apa yang mereka coba lakukan. Selain itu, mereka juga melakukannya
ketika diperintahkan untuk melakukan sesuatu yang tidak mereka
inginkan saat itu juga.
Pada anak yang lebih besar, frustrasi terhadap keinginan,
gangguan aktivitas yang sedang berlangsung, celaan terus-menerus,
ejekan, "ceramah" atau
Machine Translated by Google
perbandingan yang tidak menyenangkan dengan anak-anak lain
menghasilkan kemarahan. Anak-anak yang lebih besar sering
menetapkan tujuan yang berada di luar jangkauan mereka. Ketika
mereka tidak bisa menjangkau mereka, mereka marah pada diri
mereka sendiri atau pada orang yang mereka anggap
menghalangi jalan mereka. Mereka juga merasa marah saat
mereka yakin teman mereka dimarahi atau dihukum secara tidak
adil, atau saat mereka diberhentikan, diabaikan, atau diejek oleh anak lain. ketidakpedulian atau "kurangnya keberanian". Perilaku ini disebut
RESPON-RESPON KEMARAHAN Respons terhadap kemarahan
secara kasar dapat dibagi menjadi dua kategori utama: impulsif
dan terhambat. Respons impulsif biasanya disebut agresi.
Mereka diarahkan terhadap orang, hewan atau benda. Mereka
bisa fisik atau verbal dan ringan atau intens. Ledakan kemarahan
atau amukan yang hebat adalah tipikal pada anak kecil. Mereka
tidak segan-segan menyakiti orang lain dengan cara apapun yang
tersedia bagi mereka: memukul, menggigit, meludah, menendang,
mendorong, atau menarik. Pada usia empat tahun, bahasa
ditambahkan ke repertoar tanggapan marah. Gambar 8-5
menunjukkan usia puncak tantrum dan kemudian mereda.
Perhatikan perbedaan jenis kelamin.
Ekspresi kemarahan yang impulsif lebih umum daripada yang
terhambat. Mereka muncul lebih awal, lebih mengganggu orang
lain, dan kurang diterima secara sosial. Sebagian besar ekspresi
Gambar 8-5. Tantrum biasanya berkurang seiring bertambahnya
usia (Diadaptasi dari J. Macfarlane, L Allen, dan MP Honzik:
Sebuah studi perkembangan masalah perilaku anak normal
antara dua puluh satu bulan dan empat belas tahun. University of
California Press, 1954. Digunakan dengan izin ) .
216
BAGIAN 3
Ledakan kemarahan yang impulsif bersifat ekstrapunitif, karena
ditujukan kepada orang lain. Beberapa intrapunitif, dalam arti
bahwa anak-anak mengarahkan kemarahan mereka pada diri
mereka sendiri.
Tanggapan yang terhambat ditahan atau "dibotolkan". Anak-
anak mungkin menarik diri, melarikan diri dari objek atau orang
yang menyinggung. Mereka mungkin menjadi apatis, menunjukkan
impunitive. Pada kenyataannya, anak-anak yang apatis tidak
acuh tak acuh seperti yang terlihat pada rangsangan yang memicu
kemarahan mereka. Mereka mungkin hanya diyakinkan bahwa
perlawanan itu sia-sia, bahwa menerima frustrasi adalah
keuntungan bagi mereka, atau bahwa lebih baik mereka
menyembunyikan kemarahan mereka daripada mengungkapkannya
dan mengambil risiko hukuman atau ketidaksetujuan sosial.
Namun, mereka mungkin menunjukkan bahwa mereka marah
dengan disakiti, bermuka masam, mengasihani diri sendiri, atau
mengancam akan kabur dari rumah.
Kecemburuan
Kecemburuan adalah respons normal terhadap kehilangan kasih
sayang yang nyata, diduga, atau akan datang. Itu berasal dari
kemarahan, menimbulkan sikap kebencian terhadap orang lain.
Dalam pola kecemburuan, kemarahan sering dibarengi dengan
semacam ketakutan. Orang yang cemburu merasa aman dalam
hubungannya dengan orang lain yang dia cintai dan takut
kehilangan posisi yang dia tempati dalam kasih sayang orang
tersebut. Situasi yang menumbuhkan kecemburuan bersifat
sosial. Ada tiga penyebab utama dari situasi yang memicu
kecemburuan, dan pentingnya masing-masing berbeda dengan
usia anak.
Pertama- tama , sebagian besar kecemburuan anak
berkembang di dalam rumah: yaitu bersumber dari kondisi yang
ada di lingkungan keluarga.
Karena bayi baru membutuhkan banyak waktu dan perhatian,
anak yang lebih tua, yang terbiasa menerimanya lebih awal,
merasa diabaikan. Jadi, mereka membenci bayi baru dan ibunya.
Favoritisme orang tua menyebabkan situasi yang serupa.
Tanpa disadari, banyak orang tua menunjukkan minat yang tidak
proporsional pada salah satu anak mereka, yang mungkin sangat
menarik, penyayang, atau cerdas. Atau, anak kesayangan
mungkin sakit atau mengalami cedera. Paling sering, favoritisme
orang tua didasarkan pada preferensi seksual. Meskipun ayah
pada umumnya mempertahankan bahwa mereka menginginkan
anak laki-laki, mereka cenderung lebih penyayang dan toleran
terhadap anak perempuan. Secara umum,
Machine Translated by Google

ibu lebih suka anak laki-laki dan lebih toleran terhadap mereka. Ketiga , situasi di mana anak merasa kehilangan harta benda
Anak yang tidak disukai dengan cepat merasakan perlakuan yang yang dimiliki orang lain dapat membuat mereka merasa iri terhadap
berbeda ini dan membencinya. Topik ini akan dilihat lebih detail di orang lain . Jenis kecemburuan ini berasal dari iri hati: keadaan
bab yang didedikasikan untuk hubungan keluarga. emosi marah atau dendam

Kedua , situasi sosial di sekolah bertanggung jawab atas
banyak kecemburuan anak-anak yang lebih tua. Kecemburuan
yang ditimbulkan di rumah sering terbawa ke sekolah, menyebabkan
anak-anak menganggap semua orang yang hadir, baik guru maupun
teman sebaya, sebagai ancaman terhadap keselamatan mereka.
Untuk menjaga keselamatan mereka, anak-anak mengembangkan
sikap kepemilikan terhadap guru dan teman sekelas yang mereka
pilih sebagai teman, menjadi marah ketika mereka memperlihatkan
ketertarikan pada orang lain. Meskipun kecemburuan biasanya
mereda ketika anak menyesuaikan diri dengan baik di sekolah,
kecemburuan dapat muncul kembali ketika seorang guru
membandingkan seorang anak dengan teman sekelasnya atau
salah satu kakaknya.
ditujukan kepada orang lain yang memiliki harta benda yang menjadi
objek kecemburuan. Yang terakhir adalah bentuk keserakahan. Di
antara saudara kandung, "masing-masing dua" tidak serta merta
menyelesaikan masalah kecemburuan. Anak yang lebih tua percaya
bahwa mereka harus memiliki lebih dari adik mereka, karena usia
mereka yang lebih tua.
TANGGAPAN CEMBURU Tingkah laku anak
cemburu bervariasi, tergantung situasi. Dalam satu situasi, seorang
anak mungkin menyerang satu orang, sementara dalam situasi lain
ia mungkin mencoba memenangkan penghargaan mereka. Namun,
sebagian besar perilaku cemburu pada anak menunjukkan perasaan
ketidakpastian dan ketidakamanan yang mendasarinya. Mereka menyarankan
agar anak-anak mencoba untuk membenarkan atau membuktikan diri mereka sendiri,

KOTAK 8-6
REAKSI ANAK YANG UMUM Gambar 8-6. Membuat komentar yang meremehkan adalah cara
SEBELUM CEMBURU yang umum untuk mengungkapkan kecemburuan terhadap anak-
anak (Diadaptasi dari "Dennis the Menace" karya Hank Ketcham.
RESPON LANGSUNG
Sindikat Surat Kabar Lapangan, 15 Januari 1975. Digunakan
Respons langsung terhadap kecemburuan bisa berupa serangan
dengan izin.)
agresif: menggigit, menendang, memukul, mendorong, menarik,
dan mencakar; atau upaya yang disetujui secara sosial untuk
mengalahkan saingan dalam persaingan untuk mendapatkan
perhatian dan kasih sayang orang yang dicintai. Ketika
kecemburuan berasal dari iri hati, anak-anak mungkin termotivasi
untuk melakukan tindakan yang tidak disetujui secara sosial,
seperti berbohong atau mencuri. Mereka mungkin mengeluh
tentang apa yang mereka miliki, membuat komentar pedas
tentang hal-hal yang mereka inginkan, atau menyalahkan orang
tua mereka karena tidak menyediakan barang-barang milik rekan
mereka. Juga umum bagi anak-anak yang cemburu untuk
membuat komentar yang meremehkan tentang orang yang membuat mereka cemburu.
Lihat Gambar 8-6.

TANGGAPAN TIDAK
LANGSUNG Tanggapan tidak langsung lebih halus daripada
tanggapan langsung dan karena itu lebih sulit untuk dikenali. Itu
termasuk kembali ke bentuk perilaku kekanak-kanakan, seperti
mengompol dan mengisap jempol; mencari perhatian dalam
bentuk ketakutan atau keanehan baru saat makan; perilaku buruk
umum, destruktif, ekspresi verbal seperti penghinaan dan gosip,
tampilan kasih sayang dan bantuan yang tidak diinginkan,
"Mengapa begitu banyak skandal?
melampiaskan perasaan pada mainan atau binatang, dan
Mereka tidak kekurangan persediaan, kan?"
perilaku lembut, seperti ketika mereka malu.

217
PERKEMBANGAN EMOSIONAL
Machine Translated by Google
bahkan ketika mereka tidak memiliki saingan yang terlihat.
Repertoar besar tanggapan cemburu yang ditampilkan oleh anak-
anak dapat dibagi menjadi dua kategori: tidak langsung dan langsung.
Pola umum perilaku pada masing-masing kategori ini dijelaskan
pada Kotak 8-6.
Perbedaan usia yang dapat diprediksi diamati dalam respons
anak-anak terhadap kecemburuan . Di antara anak-anak kecil,
tanggapan terutama bersifat langsung dan agresif. Di antara
anak-anak yang lebih besar, mereka lebih bervariasi dan tidak
langsung; meskipun beberapa agresi memang terjadi, biasanya
di sekolah dan di taman bermain. Perbedaan usia dapat
terungkap dalam frekuensi anak mengalami kecemburuan. Dua
puncak terjadi, yang pertama pada usia tiga tahun dan yang
kedua tepat sebelum pubertas, pada usia 11 tahun.
Penderitaan
Kesedihan adalah trauma psikis, pergolakan emosional akibat
kehilangan seseorang yang dicintai. Dalam bentuknya yang
lebih ringan, itu dikenal sebagai kesedihan atau kesedihan.
Terlepas dari intensitasnya atau usia terjadinya, kesedihan
adalah salah satu emosi yang paling tidak menyenangkan.
Bagi kebanyakan anak, kesedihan bukanlah emosi yang
sangat umum. Ada tiga alasan untuk ini. Pertama , orang tua,
guru, dan orang dewasa lainnya mencoba melindungi anak-anak
dari aspek kesedihan yang menyakitkan, dengan alasan bahwa
mereka dapat mengakhiri kegembiraan masa kanak-kanak dan
menyiapkan panggung untuk kedewasaan yang tidak bahagia . .
Kedua , karena anak-anak, terutama ketika mereka masih kecil,
memiliki ingatan yang pendek, mereka dapat terbantu untuk
melupakan kesedihannya ketika perhatian mereka diarahkan
pada sesuatu yang menyenangkan .
Ketiga , memberi mereka pengganti atas apa yang telah hilang,
orang tua atau mainan yang mereka sukai, seringkali dapat
mengubah kesedihan mereka menjadi kegembiraan .
Anak-anak mengalami lebih banyak kesedihan setiap tahun,
karena mereka tidak terlindungi darinya seperti saat mereka
masih kecil. Ingatan mereka lebih baik, dan bahkan mengalihkan
perhatian mereka ke poin lain atau memberikan pengganti untuk
apa yang hilang tidak membuat mereka lupa. Selain itu, mereka
menghadapi situasi yang lebih menyusahkan.
TANGGAPAN BERDUKA Reaksi terhadap kehilangan orang
yang dikasihi atau benda penting dapat terlihat atau terhambat.
Di kotak 8-7
218
BAB 8
KOTAK 8-7
BENTUK KARAKTERISTIK EKSPRESI
DARI APLIKASI DI ANAK-ANAK
EKSPRESI TERBUKA
Ekspresi kesedihan yang khas di masa kanak-kanak adalah
menangis. Ini bisa sangat menyusahkan dan berkepanjangan
sehingga anak-anak memasuki keadaan mendekati histeria
yang dapat bertahan hingga mereka hampir kelelahan. Jika
mereka menafsirkan kehilangan sebagai hukuman atas
kesalahan mereka, perasaan itu akan menambah kesedihan mereka.
EKSPRESI TERHAMBAT
Ekspresi kesedihan yang terhambat terdiri dari keadaan apatis
secara umum, ditandai dengan hilangnya minat pada apa yang
terjadi di lingkungan, kehilangan nafsu makan, insomnia,
kecenderungan untuk mengalami mimpi buruk, penolakan
untuk bermain, kurangnya komunikasi dengan orang lain dan
ketidakpedulian umum. Kesedihan yang berkepanjangan
menyebabkan kecemasan, dengan segala konsekuensi yang tidak diinginkan.
itu menjelaskan siapa mereka dan apa bentuk ekspresi
karakteristik mereka di masa kanak-kanak.
Rasa ingin tahu
Maw dan Maw mendeskripsikan anak yang penasaran itu sebagai
berikut (52):
(Anak) a) bereaksi positif terhadap unsur-unsur lingkungannya
yang baru, aneh, aneh, dan misterius, mendekatinya,
menjelajahi atau memanipulasinya; b) menunjukkan kebutuhan
atau keinginan untuk lebih mengenal dirinya dan lingkungannya;
c) memeriksa lingkungan sekitar, mencari pengalaman baru
dan d) terus menerus memeriksa dan mengeksplorasi
rangsangan, untuk belajar lebih banyak tentangnya.
STIMULUS UNTUK KEINGINAN Ada banyak rangsangan yang
memancing rasa ingin tahu pada anak. Anak-anak tertarik pada
segala sesuatu di lingkungannya, termasuk diri mereka sendiri.
Mereka ingin tahu tentang tubuh mereka, bagian mereka yang
berbeda, apa yang mereka lakukan, dan mengapa bentuknya.
Mereka juga ingin tahu segalanya tentang bagian dalam tubuh
mereka: di mana perut, jantung, paru-paru, dll., Dan untuk apa
mereka.
Machine Translated by Google
Mereka juga ingin tahu tentang orang-orang: mengapa
mereka berpakaian, bertindak dan berbicara seperti itu,
mengapa yang tua berbeda dengan yang muda dan laki-laki
berbeda dengan perempuan. Mereka ingin tahu tentang
benda-benda yang familiar—sabun atau panci—dan yang
digunakan secara musiman—mesin pemotong rumput atau
pembersih karpet. Jauh sebelum anak-anak masuk sekolah,
mereka ingin tahu tentang alat-alat mekanis seperti sakelar
lampu, televisi, atau mobil (42, 52, 74).
Seiring berkembangnya lingkungan, rasa ingin tahu anak-
anak juga meningkat. Mereka tertarik, terutama, pada
perubahan mendadak. Misalnya, saat sang ibu mengubah
gaya rambutnya atau sang ayah mulai berkacamata, atau
saat gorden baru muncul di kamar, anak langsung
memperhatikan perubahan tersebut dan ingin mengetahui
penyebabnya. Demikian pula, perubahan pada tubuh mereka
sendiri memancing keingintahuan mereka. Gigi permanen
yang menggantikan gigi susu akan diperiksa di cermin, begitu
pula perubahan yang terjadi pada tubuh mereka pada saat
pubertas (42, 53).
RESPON KEINGINAN Bayi mengungkapkan rasa ingin
tahunya melalui ketegangan otot mereka.
wajah, pembukaan mulut, menjulurkan lidah dan kerutan
dahi. Ini adalah "keadaan hati-hati" yang mirip dengan
ketakutan. Saat bayi diberikan
Menyadari bahwa tidak ada yang perlu ditakutkan, mereka mencoba
menelaah, mengamati, menggenggam, dan mengeksplorasi, meraih dan
menggoyang segala sesuatu yang berada dalam jangkauannya.
Tekanan sosial, dalam bentuk peringatan dan hukuman,
mengontrol penggunaan eksplorasi anak-anak untuk
memuaskan rasa ingin tahu mereka. Oleh karena itu, begitu
mereka dapat mengajukan pertanyaan, mereka menanyakan
segala sesuatu yang membangkitkan rasa ingin tahu
mereka. "Umur pertanyaan" dimulai sekitar usia tiga tahun
dan mencapai puncaknya saat anak-anak memasuki tahun
pertama sekolah.
Ketika mereka sudah cukup besar untuk membaca, sebagian
besar anak mulai mengganti pertanyaan dengan membaca
ketika mereka merasa pertanyaan mereka tidak dijawab
dengan memuaskan (52, 53, 74).
Sukacita, kesenangan dan kegembiraan
Sukacita adalah emosi yang menyenangkan. Dalam bentuknya yang lebih
ringan, itu dikenal sebagai kesenangan, kegembiraan, atau kebahagiaan.
Meskipun semua anak mengalami intensitas
219
PERKEMBANGAN EMOSIONAL
Variabel kegembiraan, variasi jumlah kegembiraan yang
mereka miliki dan cara mereka mengungkapkannya, dapat
diprediksi sampai batas tertentu. Misalnya, ada tren yang
dapat diprediksi pada usia yang berbeda sehingga anak-anak
yang lebih muda mengalami kegembiraan dengan cara yang
lebih jelas daripada yang lebih tua.
Di antara bayi, emosi kegembiraan, kebahagiaan, dan
kepuasan yang menyenangkan berasal dari kesejahteraan fisik.
Mereka juga terkait dengan aktivitas bayi seperti mengoceh,
merangkak, berdiri, berjalan, dan berlari.
Anak -anak usia prasekolah merespons lebih banyak
rangsangan daripada bayi. Kesenangan mereka terutama
berasal dari kegiatan di mana orang lain berpartisipasi,
terutama rekan-rekan mereka, dan sangat intens ketika
prestasi mereka melampaui rekan-rekan mereka.
Pada anak yang lebih besar, rangsangan yang mendorong
emosi menyenangkan pada usia yang lebih muda terus
menghasilkan kesenangan. Kesejahteraan fisik, situasi yang
tidak sesuai, permainan kata-kata, bencana ringan dan suara
yang tiba-tiba dan tak terduga, selalu memicu senyuman
dan tawa.
Mungkin penyebab kesenangan atau bahkan kegembiraan yang paling
umum pada anak yang lebih besar adalah pencapaian tujuan yang telah
mereka tetapkan untuk diri mereka sendiri. Semakin banyak mereka
harus bekerja untuk mencapai tujuan tersebut, semakin besar kesenangan
mereka saat melakukannya.
Saat pubertas, ketika perubahan tubuh mulai terjadi,
kegembiraan menjadi semakin jarang. Ini bukan karena
lingkungan mengandung lebih sedikit rangsangan yang
membangkitkan kegembiraan, tetapi karena pandangan anak-
anak tentang kehidupan berubah. Anak-anak pada masa
puber sering diliputi kecemasan tentang diri mereka sendiri
dan cara tubuh mereka berkembang. Mereka sering merasa
tidak dalam kondisi fisik terbaik dan seringkali sangat tidak
puas dengan kinerja mereka di banyak bidang kehidupan
mereka.
RESPON-RESPON YANG MENYENANGKAN Ungkapan
kegirangan berkisar dari ketenangan, kepuasan diri,
kegembiraan yang tenang hingga kegembiraan yang meluap-
luap. Tawa mulai muncul sekitar bulan keempat kehidupan
dan menjadi lebih sering dan intens seiring bertambahnya
usia. Beberapa kondisi yang menyebabkan tawa pada tahun
pertama kehidupan adalah rangsangan pendengaran
(menepuk bibir atau mengatakan "boom, boom"), taktil
(meniup rambut bayi), sosial (bermain seperti bersembunyi)
dan visual (berpura-pura mengambil). dua
Machine Translated by Google

betis bayi atau merangkak di tanah) (77). Gambar 8-7 menunjukkan

bagaimana tawa yang ditimbulkan oleh rangsangan
meningkatkannya selama tahun pertama kehidupan.

Tertawa itu menular. Ketika mereka bersama orang lain, anak-

anak lebih banyak tertawa daripada ketika sendirian.
Ini benar dalam kasus bayi dan menjadi semakin benar ketika
anak-anak lebih besar dan ingin melakukan hal yang sama seperti
teman sebayanya.
Seiring bertambahnya usia anak-anak, mereka belajar untuk
mengekspresikan kegembiraan mereka dalam pola yang disetujui
secara sosial untuk kelompok yang mereka identifikasi. Mereka
menemukan bahwa mengolok-olok seseorang yang telah mereka
kalahkan adalah pelanggaran olahraga; oleh karena itu, mereka
belajar untuk tidak menunjukkan kegembiraan mereka, meskipun
di dalam hati mereka mungkin penuh dengan kesenangan.
Gambar 8-7. Beberapa rangsangan yang menyebabkan
Emosi gembira selalu disertai dengan senyuman atau tawa tawa pada tahun pertama kehidupan (Diadaptasi dari LA
dan relaksasi seluruh tubuh secara umum (69). Hal ini sangat Sroufe dan JP Wunscrr Perkembangan tawa pada tahun
kontras dengan ketegangan yang terjadi ketika emosi tidak pertama kehidupan. Perkembangan Anak, 1972, 43,
menyenangkan. Anak kecil juga mengekspresikan kebahagiaan 1326-1344. Digunakan dengan izin).
mereka melalui aktivitas motorik. Mereka melompat, berguling-
guling di tanah, berteriak kegirangan, bertepuk tangan, memeluk bersama. Harus ada hubungan emosional antara anak dan orang-
orang, hewan atau benda yang membuat mereka gembira dan orang penting dalam hidup mereka. Bossard dan Boíl menyebut
tertawa terbahak-bahak. hubungan timbal balik ini sebagai "kompleks empatik" (14).
Garrison menekankan perlunya keseimbangan dalam hubungan
Tekanan teman sebaya memaksa anak-anak yang lebih tua (29):
untuk mengendalikan ekspresi kegembiraan mereka, agar mereka
tidak terlihat "tidak dewasa". Akibatnya, mereka tidak terlalu berisik Cinta tampaknya menjadi urusan dua arah dan tumbuh ketika
dan berteriak dibandingkan anak-anak yang lebih kecil; meskipun diberikan dan diterima. Penolakan yang terus-menerus di
mereka mungkin tertawa secara spontan dan keras dan bahkan rumah dapat menurunkan kemampuan anak untuk
memukul punggung teman mereka atau memeluk mereka ketika mengungkapkan kasih sayang atau mencari kasih sayang dari
mereka merasa sangat bahagia (77). individu di luar rumah. Kasih sayang dan pemanjaan yang
berlebihan dapat memiliki efek yang tidak diinginkan seperti
kurangnya kasih sayang atau penolakan...

Suka Akibatnya, ada bahaya bahwa kasih sayang yang berlebihan

kepada salah satu atau kedua orang tua akan cenderung
Efeknya adalah reaksi emosional yang diarahkan pada seseorang, mengesampingkan kasih sayang kepada teman sebaya.

hewan, atau objek. Ini menunjukkan perasaan hangat,

persahabatan, simpati atau keinginan untuk membantu dan dapat
berbentuk fisik atau verbal. Pembelajaran memainkan peran
penting dalam menentukan orang atau objek yang menjadi sasaran
afek. Anak-anak memiliki kecenderungan untuk menyukai semua
orang yang mereka sukai dan bersikap "ramah" dalam hubungannya
dengan mereka. Milik mereka
kasih sayang diarahkan terutama kepada orang-orang.
Hewan dan "objek yang dicintai" yang tidak bernyawa terkadang
menjadi pengganti objek kasih sayang manusia.
Agar menjadi emosi yang menyenangkan dan berkontribusi pada
adaptasi yang baik, kasih sayang harus bersifat timbal balik.
Karena kasih sayang yang dirasakan anak-anak terhadap orang
lain dikondisikan oleh jenis hubungan yang ada di antara mereka,
dapat dipahami bahwa kasih sayang yang dirasakan anggota
keluarga berbeda-beda. Secara umum, anak-anak kecil akan lebih
menyayangi ibu mereka daripada ayah mereka, karena yang
pertama adalah teman yang lebih setia dan, biasanya, tidak seketat
ayah. Anak-anak menunjukkan kasih sayang yang lebih besar
terhadap saudara kandung yang menyayangi mereka dan yang
tidak mengkritik, mengejek, melecehkan, atau memecat mereka
(33, 84).

220
BAB 8
Machine Translated by Google
Di luar rumah, prinsip yang sama berlaku. Anak-anak
menunjukkan kasih sayang terbesar mereka terhadap teman
sebaya, guru, dan orang dewasa lainnya yang tertarik kepada
mereka dan menunjukkan minat pada ucapan dan perilaku
mereka. Guru yang tertarik pada anak-anak dan mau membantu
mereka akan dengan cepat mendapatkan kasih sayang mereka.
Dalam kelompok sebaya, anak-anak memilih sebagai teman
mereka yang menyukai mereka dan menunjukkan kasih sayang
kepada mereka.
RESPON-RESPON AFFEKTIF Efeknya diwujudkan pertama-
tama dalam tipe perilaku yang dekat, komunikatif, dan hangat.
Bayi di bawah usia lima bulan menatap wajah seseorang,
menendang kaki, mengulurkan tangan dan melambai, mencoba
mengangkat tubuh, tersenyum, dan memutar belalai. Pada
bulan keenam, bayi memiliki kontrol yang cukup atas gerakan
lengannya untuk menjangkau orang yang dicintainya. Mereka
menanggapi pelukan yang penuh kasih dengan menjangkau
wajah orang yang dicintai dan membelainya dengan mulut.
Setelah tahun pertama, anak-anak kecil menunjukkan kasih
sayang kepada orang lain dengan cara yang dikontrol secara
longgar sehingga mereka mengekspresikan emosi mereka
yang lain; mereka memeluk, menepuk, menggosok, dan
mencium benda atau orang yang dicintai. Berciuman adalah
ekspresi kasih sayang yang kurang umum pada anak kecil
daripada memeluk atau menepuk, meskipun mereka suka dicium oleh orang lain. secara temperamen optimis akan mengabaikan
Anak kecil selalu ingin bersama orang yang mereka cintai dan
mencoba membantu mereka dalam segala hal yang mereka
lakukan.
Banyak pola perilaku yang sama ditunjukkan dalam kaitannya
dengan hewan peliharaan atau mainan. Mereka memeluk dan
menepuk mainan favorit mereka sampai mereka benar-benar
menghancurkannya dengan cinta mereka. Mereka memeluk
dan membelai binatang sampai hampir tenggelam. Biasanya,
anak kecil membawa mainan yang sangat mereka sukai ke
mana pun mereka pergi: mereka terus-menerus ingin bermain
dengan hewan yang mereka cintai.
Setelah mereka masuk sekolah, anak-anak cenderung
mempertimbangkan tampilan fisik dari kasih sayang
sebagai kekanak-kanakan dan merasa kasihan pada mereka.
Sebaliknya, mereka lebih suka ekspresi verbal. Misalnya, anak
laki-laki akan mengatakan bahwa teman mereka adalah "teman
baik", sedangkan anak perempuan akan menyebut teman
mereka sebagai "teman saya". Bahkan kasih sayangnya
terhadap anggota keluarga ditunjukkan dengan memberi mereka nama.
penuh kasih sayang, ingin bersama mereka dan mempercayai
mereka sebagai teman sebaya yang paling mereka cintai.
PERKEMBANGAN EMOSIONAL
dominasi emosional
Dominasi emosional berarti bahwa, di antara semua emosi,
satu atau beberapa memiliki pengaruh dominan pada perilaku
orang yang bersangkutan. Anak-anak tidak dilahirkan dengan
dominasi emosi menyenangkan atau tidak menyenangkan
atau emosi spesifik apa pun. Sebaliknya, emosi yang akan
menjadi kekuatan dominan dalam hidup mereka bergantung
terutama pada lingkungan tempat mereka dibesarkan, hubungan
yang mereka miliki dengan orang-orang penting, dan bimbingan
yang mereka terima untuk mengendalikan emosi mereka.
Kondisi terpenting yang berkontribusi terhadap dominasi
emosional disajikan di Kotak 8-8.
Efek dominasi emosional
Emosi yang menjadi dominan memengaruhi kepribadian anak-
anak dan, melaluinya, penyesuaian pribadi dan sosial mereka.
Emosi yang ada menentukan apa yang akan menjadi
temperamen atau "suasana hati yang dominan" dari setiap
anak.
Temperamennya gigih. Itu menentukan adaptasi karakteristik
anak terhadap kehidupan. Mereka yang memiliki "watak ceria"
atau yang
hambatan kecil dan menunjukkan sedikit atau tidak ada
gangguan sama sekali. Mereka yang memiliki "watak buruk"
akan mengungkapkan kemarahan yang tidak sebanding dengan
rangsangan yang menghasilkannya. Seorang anak yang gelisah
sementara akan cenderung mengalami lebih banyak ketakutan
daripada yang lain.
Pada suatu waktu, orang percaya bahwa temperamen
adalah keturunan, yang ditentukan oleh "suasana hati",
kelenjar, dan bahkan susunan tubuh. Saat ini, ada bukti bahwa
sebagian besar merupakan produk pembelajaran; meskipun
kesehatan dan keseimbangan endokrin adalah pengaruh
penting. Rangsangan emosional yang dominan pada tahun-
tahun awal pembentukan dan cara anak-anak belajar
menanggapinya pada akhirnya menentukan temperamen
mereka (57,83).
Temperamen tidak hanya tercermin dalam metode
karakteristik adaptasi terhadap kehidupan, tetapi juga dalam
ekspresi wajah anak-anak. Bahkan saat istirahat, ekspresi
wajah mengungkapkan apakah watak anak itu sedih, bahagia,
atau mudah tersinggung. Wajah anak itu
221
Machine Translated by Google
KOTAK 8-8
KONDISI YANG BERKONTRIBUSI PADA
Dominan EMOSIONAL
KONDISI SEHAT
Kesehatan yang baik mendorong dominasi emosi yang menyenangkan,
sedangkan kesehatan yang buruk merangsang emosi yang tidak menyenangkan.
dables.
IKLIM RUMAH
Jika anak-anak dibesarkan dalam lingkungan rumah di
mana kebahagiaan berlaku dan di mana gesekan,
kecemburuan, permusuhan, dan emosi tidak menyenangkan
lainnya dijaga seminimal mungkin, mereka cenderung
bahagia.
MEMBAWA ANAK-
ANAK Metode otoriter, ketika hukuman digunakan untuk
mendapatkan kepatuhan yang ketat, mendorong
munculnya emosi yang tidak menyenangkan, sementara
pola asuh yang demokratis atau toleran mengarah pada
iklim yang lebih tenang di rumah, yang mendorong
ekspresi emosi, hal-hal yang baik.
HUBUNGAN DENGAN ANGGOTA KELUARGA
Hubungan yang tidak harmonis dengan orang tua atau saudara kandung
akan menimbulkan begitu banyak kemarahan dan kecemburuan sehingga
emosi tersebut cenderung mendominasi kehidupan anak di rumah.
HUBUNGAN DENGAN TEMAN
Anak-anak yang diterima dengan baik oleh anggota
kelompok sebaya mengalami emosi yang lebih
menyenangkan, sedangkan anak-anak yang ditolak atau
diabaikan oleh orang tuanya mengalami emosi yang lebih tidak menyenangkan.
OVERPROTECTION
Orang tua yang terlalu protektif, melihat potensi resiko
dalam segala hal, menumbuhkan dominasi rasa takut
pada anak-anaknya.
ASPIRASI ORANGTUA Jika
orang tua memiliki cita-cita tinggi yang tidak realistis
terhadap anaknya, anak akan merasa malu, malu, dan
bersalah ketika menyadari, melalui kritik orang tua, bahwa
mereka telah gagal memenuhi harapan tersebut.
Pengalaman berulang jenis ini akan segera membuat
emosi orang-orang yang tidak sedap dipandang menjadi
yang mendominasi hidup mereka.
KONSELING
Konseling, dengan penekanan pada pemahaman mengapa
beberapa frustrasi diperlukan, dapat mencegah kemarahan
dan kebencian menjadi emosi yang dominan. Tanpa
bimbingan itu, emosi-emosi itu kemungkinan besar akan
muncul, terutama ketika anak menganggap frustrasi itu
tidak adil.
Dia sering mengatakan yang sebenarnya, lebih fasih
daripada tindakannya. Prevalensi emosi yang
menyenangkan, seperti kasih sayang, cinta, kegembiraan,
dan kebahagiaan, sangat penting untuk perkembangan normal.
Emosi ini mengarah pada perasaan aman yang membantu
anak mendekati masalah mereka dengan percaya diri dan
percaya diri, bereaksi terhadap hambatan kecil dengan
ketegangan minimal.
emosional dan menjaga keseimbangan emosional mereka,
bahkan ketika mereka menghadapi hambatan besar.
Anak-anak yang emosinya sebagian besar menyenangkan,
senang dan disukai orang lain; mereka berhasil dalam
segala hal yang mereka lakukan. Karena mereka senang
berada di dekat mereka, mereka tidak hanya populer
tetapi sering dipilih untuk peran kepemimpinan dalam
kelompok sebaya.
Kontrol dominasi emosional
Ada tiga kondisi yang memungkinkan untuk mengontrol
dominasi emosional. Akibatnya, adalah mungkin untuk
membuat emosi yang ada menjadi menyenangkan.
Pertama , karena emosi tertentu berkontribusi lebih
pada adaptasi yang baik daripada yang lain, mereka
harus didorong di atas yang lain.
Aspek yang diinginkan dari emosi yang kurang diinginkan
juga harus dikembangkan. CU
Keingintahuan sangat penting untuk perkembangan
intelektual anak sehingga harus didorong secara khusus.
Demikian pula, efek nyaman dari rasa takut harus
didorong: hati-hati dalam mendekati hal-hal baru dan
berbeda sampai Anda yakin itu tidak berbahaya.
Kedua , untuk memastikan bahwa emosi menjadi
sumber kesejahteraan dalam kehidupan anak , orang tua
dan guru harus memberikan bimbingan untuk membantu
anak mengembangkan bentuk ekspresi emosi yang paling
berharga. Misalnya, anak dapat dibimbing untuk
menggunakan rasa ingin tahunya dalam pengejaran
kreatif dan intelektual.
Jika dibiarkan begitu saja, rasa ingin tahu dapat membawa
seorang anak ke dalam situasi berbahaya. Anda juga
dapat diajari untuk mengarahkan kemarahan ke saluran
yang dapat diterima secara sosial, daripada menahannya
dan membiarkannya meningkat menjadi perilaku yang
merusak atau membangun permusuhan.
Ketiga , karena rangsangan untuk
Sebagian besar emosi berasal dari lingkungan
222
BAB 8
Machine Translated by Google
Pengendalian yang terakhir dapat memastikan bahwa emosi
yang diinginkan mendominasi. Ketika disiplin membutuhkan
frustrasi pada anak, kebencian terhadap otoritas atau kemartiran
dapat dihindari ketika anak tahu mengapa frustrasi kadang-
kadang diperlukan dan memiliki banyak pengalaman lain yang
meningkatkan kebahagiaan. . Pujian untuk semangat yang baik
untuk menerima frustrasi dapat membuat sebagian dari yang
terakhir tidak terlalu pahit.
Keseimbangan emosional
Dalam keseimbangan emosional, dominasi emosi yang tidak
menyenangkan dapat diimbangi, sampai batas tertentu, oleh
emosi yang menyenangkan, dan sebaliknya. Idealnya, dalam
keseimbangan emosional, keseimbangan harus dimiringkan
demi hal yang menyenangkan, sehingga dapat menangkal,
setidaknya sampai batas tertentu, kerusakan psikologis akibat
meluasnya emosi yang tidak menyenangkan.
Selama tahun pertama kehidupan, dan terkadang di bagian
tahun kedua, adalah mungkin untuk mengendalikan lingkungan
sehingga bayi mengalami emosi menyenangkan yang maksimal
dengan emosi yang tidak menyenangkan yang minimal; namun,
begitu anak dapat bergerak bebas, kontrol itu tidak mungkin lagi
dilakukan. Ketika keterampilan motorik meningkat dan
kemandirian meningkat, akan ada lebih banyak hal di lingkungan
yang memicu kemarahan, ketakutan, kecemburuan, dan bentuk
emosi tidak menyenangkan lainnya. Pertama, lingkungan
dikendalikan untuk memastikan bahwa emosi yang tidak
menyenangkan dengan cepat diimbangi oleh emosi yang
menyenangkan, sehingga keseimbangan itu mereka melihat
condong ke arah yang menyenangkan. Ini jarang mungkin terjadi
setelah masa bayi.
Cara kedua yang lebih praktis adalah membantu anak-anak
mengembangkan toleransi emosional: kemampuan menahan
efek emosi yang tidak menyenangkan. Karena kemarahan
adalah emosi negatif yang paling umum dialami di masa kanak-
kanak, toleransi frustrasi, atau kemampuan untuk menerima
frustrasi, adalah bentuk toleransi emosional yang paling penting
bagi anak-anak. Bagaimana hal ini dapat dicapai dijelaskan
dalam bagian bab ini yang membahas pengendalian emosi.
Selain mengembangkan toleransi terhadap emosi yang tidak
menyenangkan, anak harus belajar menangani kegembiraan,
kasih sayang, rasa ingin tahu, dan emosi lainnya.
223
PERKEMBANGAN EMOSIONAL
dua emosi yang menyenangkan, agar tidak terlalu sadar bahwa
semuanya cerah dan bahwa mereka tidak dapat mentolerir
emosi yang tidak menyenangkan ketika muncul.
Alasan mengapa keseimbangan emosional
sangat penting
Jika anak-anak mengalami terlalu banyak emosi yang tidak
menyenangkan dan terlalu sedikit emosi yang menyenangkan,
pandangan hidup mereka akan terdistorsi dan mereka akan
mengembangkan "watak yang tidak menyenangkan". Ekspresi
wajah mereka akan menjadi sedih, cemberut, atau umumnya tidak ramah.
Ini akan membuat mereka kurang menarik bagi orang lain dan
bertentangan dengan adaptasi sosial yang baik. Pada gilirannya,
kurangnya kepuasan terhadap diri sendiri akan meningkat dan
menghasilkan ketidaksesuaian kepribadian yang besar atau
kecil.
Tentu saja, ini tidak berarti bahwa anak-anak harus dilindungi
secara berlebihan; namun, mereka harus dilindungi dari
ketakutan, kecemburuan, kemarahan, dan emosi tidak
menyenangkan lainnya yang tidak masuk akal dan berlebihan.
Misalnya, dalam kasus ketakutan, jika anak-anak secara
bertahap belajar mentolerir frustrasi sejak dini, mereka tidak
akan mengembangkan kebiasaan menyerang secara agresif
dalam semua situasi yang membuat frustrasi seiring
bertambahnya usia.
pengendalian emosi
Konsep populer tentang pengendalian emosi menekankan
pada penekanan tanggapan terbuka terhadap rangsangan yang
membangkitkan emosi. Menurut konsep ini, orang yang sedang
marah menguasai reaksi-reaksi—wajah, tubuh, dan verbal—
yang biasanya menyertai kemarahan dan, dengan demikian,
menghadirkan gambaran ketenangan emosional. Semakin
seseorang dapat menekan respons terbuka ini, semakin baik
kontrol emosional yang mereka miliki.
Konsep ilmiah pengendalian emosi berbeda dengan yang
populer. Menggunakan kata 'kendali', seperti yang didefinisikan
dalam kamus standar mana pun yang berarti 'menahan atau
mengarahkan pengaruh', konsep ilmiah tentang pengendalian
emosi berarti mengarahkan energi emosi ke dalam saluran
ekspresi yang berguna dan disetujui secara sosial. Tentu saja,
konsep ilmiah menekankan batasan; tetapi ini tidak sama
dengan penekanan. Ketika orang membatasi ekspresi terbuka
dari emosi mereka
Machine Translated by Google
tions, mereka juga mencoba untuk mengubah energi yang dihasilkan
oleh tubuh mereka dalam persiapan untuk bertindak, menjadi pola
perilaku yang berguna dan dapat diterima secara sosial. Ini sangat
berbeda dengan konsep populer, yang membutuhkan energi
emosional untuk disimpan di dalamnya.
Untuk mencapai kontrol emosi dalam arti ilmiah istilah tersebut,
individu harus memperhatikan aspek verbal dari emosi sebanyak
aspek fisik. Mengekspresikan emosi dengan cara yang dapat diterima
secara sosial saja tidak cukup. Aspek mental dari emosi juga
membutuhkan bimbingan agar tidak menjaga keadaan emosi tetap
hidup dan untuk mempengaruhi orang tersebut untuk bereaksi
secara emosional terhadap rangsangan berikutnya yang, dengan
sendirinya, tidak dapat meningkatkan respons emosional. Misalnya,
menemukan cara yang dapat diterima secara sosial untuk bereaksi
terhadap kemarahan tidak menjamin bahwa orang akan berhenti
marah. Nyatanya, semakin mereka memikirkan penyebab kemarahan
mereka, semakin besar kemungkinan mereka menjadi marah dan
semakin yakin bahwa kemarahan mereka dapat dibenarkan.
Oleh karena itu, terbukti bahwa anak-anak harus belajar mengelola
rangsangan yang memancing emosi, serta tanggapan yang biasanya
menyertainya. Untuk melakukan ini, anak-anak harus dapat
mengevaluasi rangsangan dan memutuskan apakah reaksi emosional
diperlukan atau tidak.
Ruang lingkup pengendalian emosi sangat penting bagi anak
untuk berkembang secara normal. Ada dua alasan penting untuk ini.
Pertama , kelompok sosial mengharapkan semua anak belajar
mengendalikan emosi mereka dan menilai mereka sesuai dengan
keberhasilan mereka dalam hal ini . Meskipun orang dewasa dapat
memaafkan ekspresi emosional, ketika anak-anak masih sangat
muda, mereka tidak menyetujui reaksi seperti itu pada anak yang
lebih besar.
Anak-anak kecil menemukan sejak dini bahwa ekspresi bebas dari
emosi mereka tidak akan ditoleransi.Kedua , setelah pola ekspresi
emosi dipelajari, sulit untuk mengontrol dan bahkan lebih sulit untuk
menghilangkan emosi, semakin mudah untuk melakukannya. (29, 65,
83).
Pengaruh pengendalian emosi terhadap perilaku
Persiapan fisik dan mental untuk bertindak, yang dihasilkan setiap
kali emosi terpancing, bisa jadi
224
BAB 8
KOTAK 8-9
MODE RELEASE UMUM DARI
ENERGI EMOSIONAL YANG TERKUMPULASI
BAD MOOD
Ini adalah keadaan ekspresif dari emosi yang tertekan yang tetap
laten. Emosi yang tidak menyenangkan lebih mungkin dikendalikan,
sehingga anak-anak cemberut, tidak sehat, pendiam, atau murung.
Mereka menjadi acuh tak acuh dan bekerja di bawah kemampuan
mereka; minat mereka pada orang dan benda berkurang dan
mereka menjadi sibuk dengan diri mereka sendiri dan perasaan
mereka sendiri.
JAWABAN PENGGANTI
Energi emosional dapat dilepaskan, menggantikan respons yang
lebih dapat diterima secara sosial dengan respons yang biasanya
terkait dengan emosi.
Saat marah, anak mungkin mengganti pukulan atau tendangan
dengan hinaan atau melakukan sesuatu yang bermanfaat atau
konstruktif.
PERPINDAHAN
Dalam perpindahan, respons emosional diarahkan pada
seseorang, hewan, atau objek yang tidak terkait dengan stimulus.
Misalnya, alih-alih memukul atau membentak rangsangan, anak-
anak yang marah malah menyerang korban yang tidak bersalah.
REGRESI
Salah satu cara umum untuk mengungkapkan emosi frustrasi di
masa kanak-kanak adalah regresi—melanjutkan ke bentuk perilaku
yang lebih awal dan mungkin kekanak-kanakan. Misalnya, anak-
anak yang cemburu mungkin mengompol atau berpura-pura butuh
bantuan untuk berpakaian.
LEDAKAN EMOSIONAL Dalam
ledakan emosi, anak-anak bereaksi keras terhadap stimulus yang
tampaknya sepele.
Saat marah, mereka membuat ulah yang tidak sesuai dengan
apa yang menyebabkan kemarahan mereka. Karena anak-anak
yang lebih besar tahu bahwa mereka diharapkan untuk
mengembangkan toleransi terhadap frustrasi, ledakan emosi
mereka sering menimbulkan perasaan tidak mampu, bersalah,
dan malu.
melepaskannya dengan berbagai cara. Cara biasa
Jawaban yang dimiliki seseorang akan bergantung, sebagian besar,
pada apa yang paling memberinya kepuasan, memungkinkannya
mendapatkan persetujuan sosial atau menghindari ketidaksetujuan
orang-orang penting. Dari sekian banyak cara anak-anak melepaskan
energi yang tersimpan, yang paling umum tercantum dalam kotak 8-9.
Beberapa mode ditunjukkan pada kotak 8-8.
di mana anak-anak biasanya bereaksi terhadap rangsangan
Machine Translated by Google

Gambar 8-8. Tiga cara umum untuk bereaksi dalam kemarahan (Diadaptasi dari ME
Breckenridge dan EL Vincent: Perkembangan anak; Perkembangan fisik dan psikologis
hingga remaja. Edisi ke-5. Saunders, 1960. Digunakan dengan izin.)

bagal yang memancing kemarahannya. Karena tidak ada cara
untuk mengekspresikan emosi yang terkontrol selalu yang
terbaik, anak-anak akan memilih salah satu yang memenuhi
kebutuhan mereka dan, jika mungkin, pada saat yang sama,
yang memungkinkan mereka mendapatkan persetujuan sosial.
Namun, jika Anda tidak menggunakan semua energi yang
ditimbulkan oleh emosi, mereka akan memiliki efek samping
yang tidak menguntungkan pada kesehatan fisik dan mental
anak. Misalnya, bahkan ekspresi kemarahan yang paling
konstruktif dan tidak langsung pun tidak akan tepat kecuali itu
membersihkan sistem dari energi yang dihasilkan oleh
kemarahan. Ledakan emosi dapat meredakan sistem; tetapi
tidak memungkinkan untuk mendapatkan persetujuan dari
kelompok. Oleh karena itu, tidak memberikan kepuasan.
katarsis emosional
Melepaskan sistem akumulasi energi, yang terjadi ketika
ekspresi dikendalikan
emosional, dikenal sebagai "katarsis emosional".
Kecuali energi fisik yang disimpan untuk persiapan tindakan
dilepaskan, homeostasis tubuh akan terganggu. Dengan cara
yang sama, kecuali keadaan mental yang menyertai emosi
dikelola dengan baik, mereka dapat menyebabkan sikap yang
sangat tidak menyenangkan sehingga anak membuat
maladaptasi pribadi dan sosial.
Saat tubuh beraksi, keadaan pikiran yang gelisah, apakah
itu berupa kecemasan, kecemburuan, atau permusuhan,
kemungkinan besar akan memperpanjang gejolak fisik. Ini
akan membuat gangguan mental lebih abadi. Akibatnya, ada
hubungan sebab akibat yang melingkar yang dapat berlanjut
hingga ada sesuatu yang dilakukan untuk mengakhirinya.
Kebutuhan yang telah digagalkan harus dipenuhi baik secara
langsung maupun tidak langsung. Jika anak-anak tidak dapat
menggunakan energi untuk ekspresi emosi secara langsung,
mereka harus dilepaskan darinya secara tidak langsung.

225
PERKEMBANGAN EMOSIONAL
Machine Translated by Google
Kebutuhan untuk membebaskan tubuh dari akumulasi energi
emosional telah dikenal sejak zaman Hippocrates, di Yunani kuno,
pada abad keempat SM. Baru pada pergantian abad ini diketahui
bahwa kebutuhan akan katarsis emosional juga diterapkan pada
pikiran.
Dasar-dasar katarsis
emosional
Membiarkan energi emosional keluar untuk sementara dapat
membuang sistem energi fisik berlebih; tetapi itu tidak serta merta
mengubah sudut pandang anak atau menghilangkan penyebab dari
tekanan emosional. Prinsip dasar psikoterapi memberikan petunjuk
tentang bagaimana seseorang dapat bertindak untuk melakukan
katarsis emosional yang membebaskan pikiran dan tubuh. Dengan
memunculkan penyebab-penyebab gangguan emosi yang ditekan
ke permukaan, menganalisisnya, memaparkannya pada kenyataan
untuk melihat sejauh mana mereka dibenarkan, dan menemukan
cara-cara yang memuaskan untuk mengungkapkan dorongan-
dorongan yang telah membuat frustrasi, anak-anak mengubah sikap
mereka dan mengembangkan sikap yang lebih positif. sudut
pandang. sehat.
Katarsis Fisik Setiap aktivitas yang menggunakan energi yang
dihasilkan oleh perubahan tubuh yang menyertai emosi akan
berfungsi sebagai katarsis untuk energi ini dan akan berkontribusi
pada pemulihan homeostasis. Di antara anak-anak, tiga aktivitas
katarsis yang paling umum dan bermanfaat adalah aktivitas intens,
tertawa, dan menangis. Namun, ekspresi ini tidak menerima
persetujuan yang sama dari kelompok sosial.
Aktivitas yang kuat, baik di tempat kerja atau bermain, dapat
diterima. Anak-anak dapat melampiaskan stres emosional dengan
berlari, berenang, atau bermain bola, serta memotong rumput,
menyekop salju, atau menggunakan palu dan gergaji. Untuk
mendapatkan efek katarsis yang diinginkan, aktivitas tersebut tidak
hanya dapat diterima secara sosial, tetapi juga memuaskan bagi
individu. Misalnya, anak-anak yang terpaksa memotong rumput
tidak akan mendapatkan nilai katarsis dari kegiatan ini sebagaimana
jika mereka melakukannya secara sukarela. Kebencian Anda akan
mempertahankan keadaan emosional Anda
hidup, bukannya mengurangi mereka.
Demikian pula, tangisan yang baik sangat bermanfaat
membebaskan tubuh dari ketegangan yang berlebihan. Tanpa mereka
226
BAB 8
Namun, anak-anak mengetahui sejak dini bahwa menangis tidak
mendapat persetujuan sosial. Bahkan jika mereka menangis secara
diam-diam, kemerahan pada mata mereka dapat mengungkapkannya.
Selain itu, mereka merasa bersalah dan malu karena berperilaku
seperti "anak kecil" dan tahu bahwa mereka akan diejek dan
dimarahi jika orang lain mengetahui bahwa mereka telah menangis.
Masalah yang hampir sama terjadi pada kasus tertawa . Hanya
jika anak-anak tertawa ketika mereka melakukannya
yang lain, untuk lelucon atau adegan komik di film atau di layar
televisi, akan dapat melakukannya dengan cukup keras untuk
mendapatkan katarsis emosional yang mereka butuhkan, tanpa
menimbulkan ketidaksetujuan sosial.
KATHARSIS MENTAL Untuk mendapatkan katarsis mental, anak-
anak harus mengubah sikap mereka terhadap situasi yang menjadi
sumber emosi mereka. Ini berarti bahwa mereka harus belajar
toleransi emosional dan mencapai Introspeksi tentang penyebab
Kemarahan mereka, penderitaan mereka, ketakutan mereka,
kecemburuan mereka, dll.
Namun, mereka terlalu berpengalaman untuk dapat menangani
masalah ini tanpa bantuan. Oleh karena itu, orientasi mutlak
diperlukan; tetapi anak-anak tidak akan dapat memanfaatkannya,
kecuali jika mereka mau berkomunikasi dengan orang lain.
Tidak ada yang bisa membantu Anda, kecuali jika Anda mau. Ini
dapat dilakukan secara tidak langsung melalui teknik seperti terapi
bermain boneka, atau secara langsung melalui diskusi dan analisis
masalah mereka. Anak-anak yang lebih tua yang tidak mau
berkomunikasi dengan orang lain dapat membantu diri mereka
sendiri, sampai batas tertentu, dengan mengidentifikasi karakter di
media massa atau fantasi mereka. Namun, jalan-jalan ini jauh lebih
tidak berharga daripada mendiskusikan masalah Anda secara
langsung dengan orang-orang yang dapat membantu Anda
mendapatkan perspektif yang lebih baik.
Bantuan untuk katarsis emosional
Bahkan jika lingkungan sedemikian rupa sehingga anak-anak
mengalami sedikit kebutuhan untuk mengendalikan emosi mereka,
mereka semua harus belajar melepaskan energi emosional yang
berlebihan sehingga mereka menderita kerugian fisik dan psikologis
yang minimal ketika kontrol diperlukan. Daftar bantuan untuk katarsis
emosional disertakan dalam Kotak 8-10.
Bantuan ini menunjukkan bagaimana anak-anak dapat didorong
untuk belajar menggunakan katarsis emosional pada usia dini,
sebelum mereka berkembang
Machine Translated by Google
KOTAK 8-10
BANTUAN UNTUK CATARSIS EMOSIONAL
Latihan fisik yang intens setiap hari, baik saat bermain maupun
di tempat kerja.
Memahami bagaimana olahraga cepat mendukung
kesejahteraan fisik dan emosional.
Pengembangan selera humor yang baik, sehingga seseorang
dapat menertawakan diri sendiri.
Pemahaman bahwa menangis tidak selalu kekanak-kanakan.
Ini bisa baik untuk anak-anak, jika mereka tahu kapan dan bagaimana
menggunakannya.
Hubungan yang dekat dan penuh kasih sayang, dengan
setidaknya satu anggota keluarga. Orang tua dapat
membantu anak mengembangkan cara pandang yang lebih
dewasa terhadap masalah mereka.
Seorang teman dekat yang dapat dipercaya dengan kesulitan
dan secara lisan mengungkapkan keluhan bahwa anak akan
ragu untuk berdiskusi dengan orang yang lebih tua.
Kesediaan untuk mendiskusikan masalah dengan seseorang
yang bersimpati. Kebanyakan anak, kecuali kecil hati, akan
berbicara dengan bebas tentang segala hal, termasuk
masalah mereka.
Dihormati oleh orang lain untuk penyebab yang mendasari
gairah emosional seseorang. Misalnya, saat anak takut, pasti
ada alasannya. Jika orang tua, guru, dan orang lain
mengetahui fakta ini, anak-anak akan bersedia membicarakan
ketakutan mereka dengan mereka.
kebiasaan mengendalikan emosi mereka dengan cara
yang dapat merusak penyesuaian pribadi atau sosial
yang baik. Jika anak-anak belajar menggunakan katarsis
emosional, mereka akan mendapatkan kepuasan baik
dari emosi mereka maupun persetujuan dari kelompok
sosial.
Risiko Perkembangan Emosional
Karena emosi memainkan peran penting dalam
menentukan jenis adaptasi pribadi dan sosial yang akan
dilakukan anak-anak, tidak hanya selama masa bayi
tetapi juga sebagai remaja dan dewasa, perkembangan
mereka harus dalam bentuk yang memungkinkan adaptasi
yang sesuai. Segala sesuatu yang menjadi penghambat
perkembangan emosi yang baik akan menghancurkan
adaptasi anak.
Selain itu, karena fondasi untuk pola emosi yang
berbeda diletakkan sejak awal kehidupan, beberapa
tahun pertama sangat menentukan
227
PERKEMBANGAN EMOSIONAL
nar apa bentuk pola-pola itu akan diambil. Misalnya, jika
anak-anak memperoleh kepuasan dari mengeksplorasi
apa pun yang membangkitkan rasa ingin tahu mereka,
kebiasaan itu mungkin berakar dalam, sebelum mereka
menemukan bahwa eksplorasi yang tidak terkendali
tidak disetujui oleh anggota kelompok sosial dan,
sebagai akibatnya, Dari perilaku kepramukaan mereka,
mereka memperoleh reputasi sebagai "usil".
Untuk menyoroti tingkat keparahan potensi risiko
terhadap perkembangan emosi yang baik, yang paling
umum dibahas di bawah ini. Beberapa dari risiko ini
berkembang di awal kehidupan anak, sementara yang
lain tidak muncul sampai anak mendekati pubertas.
perampasan emosional
Ini tidak berarti bahwa anak-anak kehilangan semua
pengalaman emosional. Perampasan total seperti itu
tidak mungkin. Sebaliknya, itu berarti bahwa anak-anak
kehilangan bagian yang masuk akal dari pengalaman
emosional yang menyenangkan, terutama rasa ingin
tahu, kegembiraan, kebahagiaan, dan kasih sayang.
Sayangnya, sebagian besar anak tumbuh di lingkungan
yang memberikan banyak pengalaman emosional yang
tidak menyenangkan: kemarahan, ketakutan,
kecemburuan, dan iri hati; tetapi sangat sedikit pengalaman yang me
Dalam arti sempit, deprivasi emosional mengacu
pada kurangnya kasih sayang. Pada gilirannya, hal ini
menyangkal kemungkinan anak mengalami emosi yang
menyenangkan seperti kegembiraan, kebahagiaan, dan
kasih sayang dari orang lain. Anak-anak yang tumbuh
dalam kondisi ini "lapar secara emosional". Ini
menghasilkan kerusakan yang signifikan, baik fisik
maupun psikologis. Mereka tidak hanya menolak
pengalaman memuaskan diri sendiri karena dicintai oleh
orang lain, tetapi juga hubungan sosial yang intim yang
memupuk kasih sayang dan cinta.
PENYEBAB PENURUNAN AKIBAT Ada banyak kondisi
yang menyebabkan hilangnya kasih sayang. Bayi atau
anak kecil mungkin dilembagakan atau dicabut, karena
kematian salah satu atau kedua orang tuanya, dari
sumber kasih sayang yang konstan. Bahkan ketika anak-
anak tinggal bersama orang tuanya, mereka mungkin
kekurangan kasih sayang karena penolakan, pengabaian,
atau pelecehan orang tua, atau karena mereka percaya
bahwa menunjukkan kasih sayang "merusak" anak-anak
(40, 65, 69).
Machine Translated by Google
Di sisi lain, perampasan kasih sayang dapat terjadi
akibat penolakan anak terhadap orang tuanya, karena
menganggap kebutuhannya tidak terpenuhi atau karena
merasa malu terhadap mereka. Ini sangat mungkin
terjadi ketika anak-anak mencapai usia di mana mereka
sadar akan teman sebayanya dan menemukan bahwa
orang tua mereka "berbeda" dari teman sebayanya.
Ketika anak menolak orangtuanya, hal itu menciptakan
hubungan orangtua-anak yang tegang dan orangtua tidak
mampu memberikan kasih sayang kepada si kecil. Anak-
anak yang tidak populer dengan teman sebayanya, yang
memiliki hubungan yang buruk dengan orang tua dan
anggota keluarga lainnya, kehilangan dua sumber kasih
sayang yang paling penting dan rasa aman yang
diberikannya.
PENGARUH PENURUNAN AFFECTION Banyak
penelitian tentang bayi dan balita manusia dan studi
Harlow yang terkenal tentang monyet yang baru lahir.
Dua, telah menunjukkan bahwa kehilangan kasih sayang
selama bulan dan tahun pertama kehidupan dapat
berbahaya bagi perkembangan fisik, mental, emosional
dan sosial individu. Di antara banyak bidang pembangunan
yang cenderung rusak akibat perampasan pengaruh,
berikut ini adalah yang paling umum (20, 32, 65, 71).
Pertama , bayi yang kehilangan kasih sayang
mengalami keterlambatan pertumbuhan dan
perkembangan normal. Hal ini disebabkan oleh fakta
bahwa keadaan bayi yang tertekan, akibat kurangnya
kasih sayang, menghambat sekresi hormon hipofisis,
termasuk hormon pertumbuhan. Akibatnya, pertumbuhan
mereka terhambat. Gambar 8-9 menunjukkan pengaruh
perampasan emosi pada anak kembar laki-laki yang
ditolak ibunya pada usia empat bulan, sedangkan anak
kembar tersebut menerima kasih sayang yang normal.
Pada usia tiga belas bulan, gadis kecil itu berukuran
hampir normal, sedangkan anak laki-laki itu seukuran
bayi berusia tujuh bulan. Gardner mengatakan ini adalah
kasus "dwarfisme perampasan," yang tingkat keparahannya
ia jelaskan sebagai berikut: "Dwarfisme perampasan
adalah contoh nyata yang menunjukkan kelembutan,
kompleksitas, dan pentingnya interaksi orangtua-bayi." (28).
Selain pertumbuhan yang terhambat, deprivasi
emosional telah ditemukan menyebabkan ketidakpedulian,
kekurusan, ketenangan, kehilangan nafsu makan, sikap
apatis umum, dan penyakit psikosomatis. Dalam kasus
228
BAB 8
perampasan emosional yang ekstrim dan berkepanjangan,
bayi meninggal (28,65).
Kedua , perkembangan motorik, yang memanifestasikan
dirinya dalam duduk, berdiri dan berjalan, sering tertunda
dan anak kecil lebih canggung daripada teman sebayanya .
Ketiga , perkembangan bicara tertunda; anak sering
mengalami gangguan verbal, seperti gagap.
Keempat , perkembangan intelektual tertunda.
Anak tidak dapat berkonsentrasi dan mudah terganggu.
Ini menghambat pembelajaran, mengingat, dan penalaran
(40, 71).
Kelima , anak-anak yang kehilangan kasih sayang
terhambat dalam belajar bergaul dengan orang lain .
Mereka menanggapi kemajuan orang lain secara negatif,
dengan kecenderungan untuk bermusuhan dan tidak
kooperatif. Mereka merasa tidak mampu dan menunjukkan
kebencian mereka melalui agresivitas, ketidaktaatan, dan
bentuk perilaku asosial lainnya (44).
Keenam , reaksi emosional dan sosial yang tidak
menguntungkan, sebagai akibat dari perampasan
pengaruh, meninggalkan bekas pada kepribadian anak
yang sedang berkembang . Anak-anak yang lapar secara
emosional berpusat pada diri sendiri, menunjukkan sedikit
minat pada orang lain, dan egois serta banyak menuntut
(40, 71).
Ada banyak faktor yang mempengaruhi bagaimana
anak-anak dipengaruhi oleh deprivasi emosional. Untuk
ringkasan dari faktor-faktor ini, pengaruhnya terhadap
perkembangan fisik dan psikologis, dan apakah
pengaruhnya bersifat sementara atau permanen, lihat
Kotak 8-11 (20, 41, 65).
EFEK-EFEK JANGKA PANJANG DARI DEPRIVASI
EMOSIONAL Meskipun sebelumnya diyakini bahwa
hilangnya sumber kepuasan emosional selama tahun-
tahun pertama kehidupan secara otomatis mengarah
pada pembentukan dasar gangguan kepribadian pada
orang dewasa, sekarang ada bukti bahwa jangan seperti
itu.
Beberapa bukti menunjukkan bahwa kondisi selain
deprivasi emosional itu sendiri yang bertanggung jawab
atas hal ini (3, 16, 58). Ada juga bukti bahwa
kecenderungan untuk mengembangkan karakter psikopat
atau tidak terpengaruh sering dilawan oleh pengalaman
menyenangkan di masa kanak-kanak selanjutnya (16,
63).
Meskipun kekurangan kasih sayang bukan satu-satunya penyebab
ketidakmampuan menyesuaikan diri pada masa remaja dan lebih tua
Machine Translated by Google

Gambar 8-9. Bagaimana deprivasi emosional memengaruhi pertumbuhan bayi

(Diadaptasi dari Dwarfisme Deprivasi Ll Gardner. Scientific American, 1972, 227
(1), 76-82. Hak cipta 1972 oleh Scientific American, Inc.
Seluruh hak cipta. Digunakan dengan izin).

dewasa, ini merupakan faktor penting. Telah ditunjukkan
bahwa ketidaksesuaian, sebagai akibat langsung atau
tidak langsung dari perampasan pengaruh, berkisar dari
ketidakbahagiaan umum hingga perilaku antisosial,
kepribadian psikopat, neurosis psikotik, atau bahkan
beberapa bentuk psikosis, seperti skizofrenia.
Perampasan emosional cenderung meningkatkan
kecenderungan untuk tidak menyesuaikan diri, bila
terlalu banyak kasih sayang
Fakta bahwa deprivasi memengaruhi merugikan penyesuaian
pribadi dan sosial yang baik tidak berarti bahwa semakin banyak
kasih sayang yang diterima anak, semakin baik mereka akan
menyesuaikan diri. Pada kenyataannya, pengaruh yang
berlebihan bisa sama berbahayanya dengan adaptasi yang baik
seperti kelangkaannya.

disertai dengan kondisi lain yang tidak menguntungkan
(44, 65, 78).
Beberapa contoh akan berfungsi untuk mengilustrasikan
seberapa tahan lama efek dari perampasan pengaruh.
Pemberontakan terhadap otoritas pada masa remaja
sering kali meningkat, ketika remaja merasa bahwa
mereka tidak pernah mendapatkan kasih sayang yang
layak mereka terima. Pernikahan remaja adalah aku
simpul sarana untuk memuaskan hasrat akan kasih
sayang dan keamanan emosional yang tidak pernah
sepenuhnya dipenuhi oleh cinta orang tua, saudara atau
teman sebaya. Penyesuaian yang salah dalam
perkawinan dan di tempat kerja, dan sikap buruk terhadap
hukum di masa dewasa, juga meningkat dengan
perasaan tidak aman yang ditimbulkan oleh hilangnya
kasih sayang selama masa kanak-kanak (3, 65).
Orang tua yang terlalu suportif dan pamer tidak mendorong
anaknya untuk belajar mengungkapkan kasih sayang kepada
orang lain. Sebaliknya, mereka mendorong mereka untuk fokus
pada diri mereka sendiri dan menuntut serta mengharapkan
kasih sayang dari orang lain. Akibatnya, anak-anak ini tidak
mampu membentuk "kompleks empatik", suatu ikatan emosional
dengan orang lain. Hal ini memberikan kesan bahwa anak-anak
tidak tertarik pada orang lain dan memiliki sedikit kasih sayang
kepada mereka, suatu kesan yang bertentangan dengan
penerimaan mereka sebagai anggota kelompok sebaya (14).
Efek berlebihan dari orang tua memiliki efek serius lainnya.
Dorong anak untuk memfokuskan kasih sayang mereka pada
satu atau dua orang secara eksklusif. Hal ini berbahaya, karena
membuat anak merasa cemas dan tidak aman saat jauh.

229
PERKEMBANGAN EMOSIONAL
Machine Translated by Google
KOTAK 8-11
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EFEK
DARI DEPRIVASI AKIBAT
DOA KEHILANGAN
Sedikit frustrasi terhadap keinginan akan kasih sayang
merangsang keinginan anak untuk itu. Misalnya, seorang
anak yang bersaing dengan saudara kandungnya untuk
mendapatkan perhatian ibu atau ayahnya menjadi ramah dan
ingin menyenangkan. Perampasan kasih sayang yang
diucapkan menyebabkan banyak efek serius yang disebutkan
dalam teks.
SAAT DI MANA PERANGKAT TERJADI Masa
kritis untuk kehilangan kasih sayang berlangsung dari usia
enam bulan hingga lima tahun. Perampasan setelah usia
lima tahun memiliki efek kecil, karena "anak dapat menemukan
kepuasan pengganti. Sebelum itu, pengaruhnya kecil, karena
keterikatan emosional tidak pernah terjalin dengan kuat.
PEMISAHAN ANAK DARI SESEORANG
Setelah terbiasa dengan perhatian dan kasih sayang ibu atau
penggantinya, bayi atau balita tidak akan dapat memahami
penarikan tiba-tiba, betapapun sementara, sumber keamanan
emosional ini. Akibatnya, Anda akan merasa tidak diinginkan,
tidak dicintai, dan ditolak.
LUAS PEMISAHAN Ketika anak-
anak kecil dipisahkan dari ibu atau penggantinya untuk waktu
yang lama, efeknya lebih serius daripada ketika pemisahan
hanya sementara. Jika perampasan berlangsung kira-kira
kurang dari tiga bulan,
orang-orang yang mereka kasihi atau ketika perilaku mereka
menunjukkan bahwa hubungan mereka terancam. Anak-anak
seperti itu merasa sangat sulit untuk menjalin hubungan
persahabatan dengan teman sebayanya.
Ini mengarah pada kesepian dan perasaan mati syahid karena
membenci kegembiraan rekan-rekan mereka (50,88).
Dominasi emosi yang tidak
menyenangkan
Dominasi emosi yang tidak menyenangkan berbahaya bagi
penyesuaian pribadi dan sosial yang baik, karena emosi yang
tidak menyenangkan cenderung mewarnai cara pandang anak
terhadap kehidupan dan kehidupan.
230
BAB 8
pemulihan pertukaran emosional akan mengarah pada
dimulainya kembali perkembangan fisik dan mental yang normal.
KEPRIBADIAN
Beberapa anak bergantung dan mendambakan perhatian dan
pengaruh yang lebih konstan, sementara yang lain kurang
senang. Anak-anak egosentris memiliki keinginan yang lebih
sedikit untuk kasih sayang daripada ekstrovert.
POSISI ORDINAL
Anak sulung, yang terbiasa dengan pengaruh dan perhatian
ibu yang terus-menerus, merasa lebih dirugikan oleh
kekurangan emosi daripada saudara mereka yang lebih tua.
UKURAN KELUARGA
Anak-anak dari keluarga besar terbiasa dengan lebih sedikit
kontak dengan ibu dan kurang terpengaruh oleh deprivasi
emosional dibandingkan anak-anak tunggal.
Karena anak-anak dalam keluarga besar sering diasuh oleh
ibu pengganti, mereka tidak bergantung pada kasih sayang
siapa pun.
SUMBER-SUMBER KASIH KASIH PENGGANTI
YANG MEMUASKAN Sebagian besar kerusakan psikologis
akibat deprivasi emosional dapat dihindari dengan
menyediakan pengganti yang memuaskan untuk sumber
kepuasan emosional asli anak. Dalam adopsi, bayi atau
balita menyesuaikan dengan sangat cepat dengan orang tua
penggantinya dan melakukan penyesuaian yang baik.
konsep diri mereka. Hal ini juga mendorong berkembangnya
pola adaptasi yang menjadi penghambat hubungan sosial
yang baik. Beberapa contoh betapa sering dan pentingnya
hubungan yang dapat terdegradasi dapat memengaruhi
adaptasi anak-anak akan cukup untuk menunjukkan betapa
berbahayanya mereka.
Selama rasa malu hanyalah fase lewat dari masa bayi, itu
tidak akan serius. Karena ini adalah reaksi yang hampir
universal pada usia ini, bayi tidak dihakimi ketika mereka
pemalu. Jika rasa malu menjadi pola perilaku emosional yang
terus-menerus, hal itu dapat berdampak serius pada
penyesuaian pribadi dan sosial anak, tanpa memberikan
tujuan yang berguna. Di kotak 8-12 mereka menenangkan
beberapa efek rasa malu.
Machine Translated by Google
Seperti rasa malu, rasa malu memberikan kontribusi yang kecil
untuk penyesuaian pribadi dan sosial, menyebabkan konsep diri
yang tidak menyenangkan, dan merusak kepercayaan diri anak.
Namun, itu berbeda dari rasa malu karena sering berfungsi sebagai
motivasi untuk belajar berperilaku dengan cara yang sesuai
dengan harapan sosial. Seorang anak yang merasa malu karena
tidak mengucapkan "terima kasih" saat diharapkan akan terdorong
untuk mengingat untuk mengucapkan kata-kata yang diharapkan
di masa depan.
Rasa malu yang sering dapat menyebabkan masa tidak bahagia
di masa kanak-kanak dan mengatur panggung untuk penyesuaian
kepribadian yang berasal dari perasaan rendah diri dan penolakan
sosial. Namun, ada sedikit bukti bahwa rasa malu mengarah pada
perasaan yang meluas sebanding dengan rasa malu yang
disebabkan oleh terlalu banyak pengalaman malu.
Banyak anak melupakan pengalaman rasa malu, karena mereka
belajar berperilaku sedemikian rupa sehingga mencegahnya terjadi
lagi atau karena mereka dapat merasionalisasikannya,
memproyeksikan rasa bersalah kepada orang lain (35,55).
Ketika anak-anak mengalami kesedihan terlalu sering atau
terlalu intens, hal itu dapat berdampak buruk pada penyesuaian
pribadi dan sosial mereka. Kesedihan sangat merusak anak-
anak, karena ketidakdewasaan intelektual dan pengalaman
mereka yang terbatas membuat mereka tidak mungkin memahami
mengapa kehilangan orang yang dicintai terjadi. Imajinasi mereka
yang hidup mendorong mereka untuk melebih-lebihkan pentingnya
apa yang telah hilang dan salah menafsirkan penyebab kehilangan
itu Untuk menekankan kerusakan kesedihan masa kanak-kanak,
kotak 8-13 menyajikan konsekuensi utamanya pada penyesuaian
pribadi dan sosial. .
emosionalitas yang ditinggikan
Emosionalitas yang meningkat berarti frekuensi dan intensitas
pengalaman emosional yang melampaui apa yang normal.
Dalam menilai emosi yang meningkat pada seorang anak,
perlu untuk mempertimbangkan pola normal dari emosi untuk
setiap anak.
Emosi apa pun dapat dialami lebih sering atau lebih intens
di beberapa waktu daripada di waktu lain. Misalnya, beberapa
hari, semuanya tampak berjalan dengan baik; akibatnya,
orang mengalami kebahagiaan yang lebih besar dan bentuk
kegembiraan yang lebih intens.
231
PERKEMBANGAN EMOSIONAL
KOTAK 8-12
PENGARUH RASA MALU TERHADAP
ADAPTASI PRIBADI DAN SOSIAL
Jika terus-menerus, rasa malu mengarah pada kesadaran diri
secara umum, membuat anak takut untuk mencoba sesuatu
yang baru atau berbeda. Hal ini menghasilkan prestasi yang
berada di bawah potensi mereka.
Ketakutan terhadap orang asing dapat, kecuali dikendalikan,
berkembang menjadi ketakutan umum terhadap segala sesuatu
yang tidak biasa. Ini bertentangan dengan anak yang mencoba
melakukan sesuatu yang baru, itu adalah ketakutan yang
menghambat kreativitas.
Anak-anak pemalu berkontribusi sedikit pada kelompok, jadi
mereka tidak populer. Secara umum, mereka tidak diinginkan
dengan buruk; tetapi mereka diabaikan dan diremehkan. Ini
berkontribusi pada adaptasi yang buruk, karena kurangnya
pengalaman belajar sosial.
Rasa malu mempersulit anak-anak untuk memenuhi peran
kepemimpinan, karena ketidakmampuan mereka untuk
berkomunikasi secara efektif dan kreatif dengan orang lain.
Anak pemalu takut berbicara dengan orang lain, sehingga orang
lain tidak berbicara dengan mereka. Hal ini membuat anak
menjadi egois.
Kecuali sebagai bayi, ketika rasa malu itu normal, anak pemalu
cenderung menerima penilaian yang tidak menyenangkan dari
orang lain. Mereka juga cenderung terlihat kurang terang dari
mereka.
Karena evaluasi diri mencerminkan evaluasi sosial, anak
pemalu menilai diri mereka sendiri seperti yang dilakukan orang
lain. Ini dapat dan sering berkontribusi pada pengembangan
kompleks inferioritas.
Ketika emosi bahagia mendominasi, dikatakan bahwa orang
tersebut berada dalam keadaan euforia: perasaan sejahtera
dan senang. Ketika emosi yang paling sering dan intens tidak
menyenangkan, baik itu kemarahan, ketakutan, kecemburuan
atau iri hati, orang tersebut dikatakan dalam keadaan tidak
seimbang. merasa tidak enak, pemarah dan pemarah.
Saat emosi tidak ditinggikan, saat emosi tenang, orang
tersebut dalam keadaan seimbang ( 2).
Semua anak mengalami euforia, keseimbangan dan
kehilangan keseimbangan. Proporsi waktu mereka yang
akan dicirikan oleh masing-masing keadaan ini bervariasi dari
satu anak ke anak lainnya dan, pada individu yang sama,
dari momen tertentu ke momen lainnya. Sayangnya, banyak
anak mengalami lebih banyak ketidakseimbangan daripada
euforia dalam periode emosi yang meningkat. (Lihat Bab 2
untuk pembahasan sebelumnya tentang keadaan ekuilibrium
dan ketidakseimbangan.)
Machine Translated by Google
KOTAK 8-13
PENGARUH GRIEF TERHADAP ADAPTA
PRIBADI DAN SOSIAL
Kesedihan dapat mengarah pada perasaan mati syahid,
ketika anak-anak menafsirkan kehilangan mereka sebagai
hukuman atas perilaku buruk mereka.
Anak-anak yang berduka dapat menjadi kesal jika mereka
merasa bahwa orang tua mereka atau orang lain dapat
mencegah kehilangan tersebut.
Kesedihan dapat memicu perasaan bersalah, ketika anak
percaya bahwa mereka sendiri dapat mencegah kehilangan
mereka.
Anak-anak yang berduka dapat menarik diri dari orang-orang
dan menjadi egois, menghilangkan kesempatan untuk
bersosialisasi.
Kesedihan dapat mendorong anak untuk melarikan diri dari
kenyataan dengan berfantasi atau berpikir untuk bunuh diri.
Kesedihan dapat menghalangi pencapaian ketika anak-anak
begitu sibuk dengan kehilangan mereka sehingga mereka tidak
dapat berkonsentrasi pada apa yang mereka lakukan.
Kesedihan dapat diintensifkan oleh kecemasan, dengan
segala konsekuensinya yang merusak.
KONDISI YANG MEMPENGARUHI EMOSI YANG MENINGKATKAN
Emosi yang ditinggikan mungkin disebabkan oleh kondisi fisik,
psikologis atau lingkungan. Seringkali lebih dari satu syarat berlaku.
Jika anak-anak kesal karena tugas sekolah mereka tidak sesuai
harapan, mereka cenderung menjadi gugup. Pada gilirannya,
kegugupan akan menghambat kebiasaan makan dan tidur Anda.
Semakin lapar dan lelah anak-anak, semakin besar kemungkinan
mereka bereaksi secara emosional terhadap situasi apa pun, bahkan
situasi yang biasanya menimbulkan sedikit atau tanpa emosi sama
sekali. Dengan cara ini, lingkaran setan terbentuk dengan penyebab
fisik dan psikologis, yang seringkali berasal dari penyebab lingkungan.
Kondisi umum yang berkontribusi pada peningkatan emosi dijelaskan
dalam Kotak 8-14.
MANIFESTASI DARI EMOSIONALITAS YANG MENYENANGKAN
Emosi yang bersemangat mudah dikenali dari perilaku yang
menyertainya. Jika itu berasal dari salah satu emosi yang tidak
menyenangkan, itu akan ditandai dengan keanehan dan kemarahan
yang datang dan pergi, kurang lebih keras, seringkali di luar
jangkauan kendali sadar atau bahkan kesadaran. Bentuk yang
diambilnya tidak terlalu bergantung pada intensitas keadaan emosi
seperti pada apa yang dimiliki anak
232
BAB 8
telah belajar bahwa itu dapat diterima secara sosial atau akan
menimbulkan lebih sedikit ketidaksetujuan.
Jika emosi yang meningkat diekspresikan melalui ketidaknyamanan,
anak-anak cenderung murung, sedih, getir, atau kasar. Jika emosi
yang menyenangkan mendominasi, anak-anak akan merasa bahagia
dan gembira, mereka akan bernyanyi, menawarkan bantuan kepada
orang lain, mengatakan hal-hal baik kepada semua orang, memeluk
teman atau hewan mereka, dan bahkan melompat dan menari, alih-
alih berjalan. JIKA rasa ingin tahu sangat meningkat, anak-anak
akan menjadi gelisah, mengajukan banyak pertanyaan dan mengorek
semuanya
hal-hal.
Beberapa ketegangan saraf selalu menyertai emosi yang luhur.
Itu bisa diekspresikan pada anak kecil, saat mereka mengisap jari,
pada anak yang lebih besar, dengan menggigit kuku, menggaruk
kepala, cekikikan atau menangis. Ketika emosinya kuat, kemungkinan
besar akan menyebabkan slurring atau gagap sementara. Anak-anak
yang sangat bahagia, seperti mereka yang sangat marah atau
cemas, akan tersandung kata-kata, mengulangi suku kata, tersedak
di tengah kata, atau berbicara begitu cepat sehingga kata-kata itu
tumpang tindih.
Selama euforia atau ketidakseimbangan, anak-anak cenderung
bereaksi secara emosional lebih mudah dan intens daripada biasanya.
Jika emosinya tidak menyenangkan, mereka akan siap untuk
kehilangan kendali dan mengamuk dengan sedikit provokasi. Ketika
emosinya bagus, anak-anak akan cenderung tertawa terbahak-bahak
pada lelucon yang mungkin mereka anggap konyol. Mereka akan
sangat senang dengan hadiah atau lebih demonstratif dari biasanya
dalam menunjukkan kasih sayang mereka. Apapun stimulusnya,
anak akan bereaksi berlebihan , karena ia sudah dalam keadaan
siap bereaksi. Reaksi mereka kemudian akan cenderung kurang
fokus dan terarah daripada saat mereka lebih tenang.
PENGARUH EMOSIONALITAS YANG DITINGGIKAN
emosionalitas yang ditinggikan sangat dicirikan
lebih sering oleh emosi yang tidak menyenangkan daripada yang
menyenangkan dan, oleh karena itu, umumnya menghasilkan
keadaan tidak seimbang. Sebagian besar penelitian tentang efek
dari peningkatan emosi telah dilakukan
berkonsentrasi pada keadaan ini, bukan pada euforia
Ketika euforia sangat intens, yang relatif jarang, ada alasannya
Machine Translated by Google
berasumsi bahwa efeknya akan serupa dengan efek
ketidakseimbangan. Dasar asumsi ini, dengan tidak adanya bukti
eksperimental, adalah bahwa setiap emosi yang kuat, apakah
menyenangkan atau tidak menyenangkan, disertai dengan
kesiapan tubuh untuk mengambil tindakan, yang mempengaruhi
pola adaptif kebiasaan seseorang.Banyak efek dari emosi eksternal
Ini terkait erat dengan efek umum emosi pada adaptasi, seperti
yang dijelaskan di Kotak 8-1. Namun, ketika emosi dibangkitkan,
efek baik yang tercantum dalam kotak 8-1 cenderung menjadi
lebih berbahaya daripada membantu (37,56,67). Efek umum dari
peningkatan emosi diberikan dalam Kotak 8-15.
Kurangnya belajar mengendalikan
emosi
Tidak ada yang mengharapkan anak kecil untuk mengendalikan
emosi mereka, menyenangkan atau tidak menyenangkan.
Diketahui bahwa normal bagi anak kecil untuk mengamuk ketika
mereka frustrasi dengan apa yang ingin mereka lakukan, melarikan
diri, menangis dan bersembunyi ketika mereka takut, menjelajahi
segala sesuatu yang membangkitkan rasa ingin tahu mereka atau
bertanya dalam jumlah besar. pertanyaan tentang hal itu, dan
tertawa terbahak-bahak ketika mereka merasa geli atau bahagia.
Namun, pada saat anak-anak siap untuk pergi ke sekolah,
diharapkan mereka telah belajar mengendalikan emosi mereka.
Setiap tahun, seiring bertambahnya usia mereka, mereka
diharapkan memiliki kontrol yang lebih besar.
Ketika anak-anak tidak menanggapi harapan sosial ini, itu
mengarah pada penilaian sosial yang tidak menyenangkan tentang
mereka. Menyadari cara yang tidak menyenangkan di mana orang
lain menilai mereka, anak-anak merasa malu dan malu, dengan
perasaan yang berbahaya bagi penyesuaian pribadi dan sosial
yang baik.
Penyebab utama kegagalan dalam belajar pengendalian emosi
adalah tidak mengetahui bagaimana menganalisis suatu situasi
sebelum menanggapinya secara emosional.
Nasihat lama untuk "menghitung sampai sepuluh sebelum
berbicara" ketika marah adalah pelatihan yang baik untuk anak-
anak zaman sekarang karena mendorong mereka meluangkan
waktu untuk menganalisis suatu situasi sebelum bereaksi secara
emosional. Ini berlaku untuk semua emosi dan bukan hanya
kemarahan.
233
PERKEMBANGAN EMOSIONAL
KOTAK 8-14
KONDISI YANG BERKONTRIBUSI PADA
EMOSIONALITAS YANG DITINGGIKAN
KONDISI FISIK Setiap
kali homeostasis terganggu, karena kelelahan, kesehatan yang
buruk, atau perubahan perkembangan, anak-anak mengalami
peningkatan emosi.
Kesehatan yang buruk, karena gizi buruk, gangguan pencernaan
atau penyakit.
Kondisi yang menjengkelkan, seperti eksim atau gatal-gatal.
Setiap gangguan kronis, seperti asma atau diabetes.
Perubahan kelenjar, terutama saat pubertas.
Gangguan kelenjar juga bisa diakibatkan oleh tekanan emosional
kronis, seperti kecemasan
KONDISI PSIKOLOGIS
Pengaruh psikologis yang penting meliputi tingkat kecerdasan,
tingkat aspirasi, dan kecemasan.
Bakat intelektual yang buruk . Anak-anak dengan tingkat
intelektual yang lebih rendah, rata-rata, memiliki kontrol emosi
yang lebih sedikit daripada anak-anak cerdas yang
sama.Tidak mencapai tingkat aspirasinya sendiri . Kegagalan
berulang dapat menyebabkan keadaan kecemasan yang kurang
lebih konstan.
Kecemasan setelah pengalaman emosional yang sangat kuat.
Misalnya, efek samping dari pengalaman yang menakutkan
akan membuat anak cenderung takut di hampir semua situasi
di mana mereka merasa terancam.
KEADAAN LINGKUNGAN
Stres yang terus-menerus, program yang terlalu intens, dan
pengalaman yang terlalu mengasyikkan semuanya merangsang
anak secara berlebihan.
Ketegangan yang disebabkan oleh pertempuran terus-menerus
dan pelecehan.
Pembatasan yang berlebihan , seperti dalam kasus disiplin
otoriter.
Sikap ayah yang cemas dan terlalu protektif.
Suasana otoriter di sekolah. Guru yang terlalu menuntut atau
tugas kelas yang tidak sesuai dengan kemampuan mereka,
yang akan memusuhi anak-anak dan membuat mereka kembali
ke rumah dalam suasana hati yang buruk
Kegagalan untuk belajar mengendalikan emosi sangat umum
terjadi pada anak-anak yang dibesarkan dengan cara otoriter atau
toleran. Yang pertama, anak-anak dapat mengendalikan emosi
mereka saat orang tua mereka hadir, untuk menghindari hukuman;
tetapi ketika orang tua pergi, anak-anak memiliki sedikit motivasi
untuk mengendalikan emosinya. Dalam kasus pemuliaan toleran,
Machine Translated by Google
KOTAK 8-15
EFEK UMUM DARI EMOSIONALITAS
MULIA
Keadaan emosional yang kuat, sering, atau terus-menerus
mengganggu homeostasis tubuh dan mencegah tubuh
berfungsi secara normal.
Ketika homeostasis tubuh terganggu oleh emosi, perilaku
anak akan menjadi kurang teratur dari biasanya dan lebih
mirip dengan anak kecil.
Gangguan pada homeostatis tubuh tercermin dari
berkurangnya efisiensi mental, terutama pada bidang
ingatan, konsentrasi dan penalaran.
Pekerjaan sekolah menderita ketika ada tekanan
emosional. Masalah membaca sangat umum terjadi pada
anak-anak yang menderita pengawasan emosional.
Emosionalitas yang meningkat mempengaruhi adaptasi
sosial anak-anak secara langsung, karena orang
mendasarkan penilaian tentang anak-anak pada perilaku
mereka, dan secara tidak langsung, melalui pengaruh
penilaian sosial tersebut pada sikap anak-anak terhadap
orang lain dan cara mereka diperlakukan.
Karena hubungan yang erat antara adaptasi sosial dan
konsep diri anak, emosi yang meningkat memiliki efek
merugikan pada perkembangan kepribadian.
Karena orang tua tidak mengharapkan anak untuk
mengendalikan emosinya, mereka akan memiliki sedikit
motivasi untuk belajar melakukannya.
Anak-anak yang dibesarkan di rumah yang menggunakan
metode demokrasi, terbiasa menganalisis suatu situasi
sebelum bereaksi, karena orang tua memberi mereka alasan
untuk melakukan apa yang seharusnya mereka lakukan. Hal
ini sangat kontras dengan anak-anak yang dibesarkan
dengan metode otoriter, di mana "ibu paling tahu" dan anak-
anak tidak diberi alasan atas apa yang diperintahkan. Anak-
anak yang dibesarkan dalam iklim yang toleran memperoleh
kebiasaan bereaksi secara impulsif terhadap segala situasi,
dan kebiasaan ini terwujud dalam perilaku emosionalnya.
Kurang belajar dalam pengendalian
emosi
Tidak belajar mentolerir emosi yang tidak menyenangkan
berbahaya bagi orang yang beradaptasi dengan baik
234
BAB 8
dan sosial, karena, cepat atau lambat, semua anak harus
menghadapi situasi yang menghasilkan emosi tersebut. Jika
mereka memisahkan diri secara emosional dalam kasus
seperti itu, anggota kelompok sosial akan menilai mereka
dengan tidak baik.
Tidak hanya belajar mentolerir emosi berbahaya untuk
adaptasi sosial yang baik, karena penilaian yang tidak
menyenangkan terhadap anak-anak ini, menganggap mereka
"tidak dewasa", tetapi juga untuk adaptasi pribadi yang baik.
Anak-anak yang harus menghadapi pengalaman yang tidak
menyenangkan merasa tidak aman, rendah diri, dan tidak
mampu. Mereka sering dianggap sebagai martir, karena
mengalami pengalaman yang tidak menyenangkan. Sebagai
contoh, pengalaman pertama anak-anak dengan kesedihan
dapat membuat mereka kewalahan jika selama tahun-tahun
pertama kehidupan mereka dilindungi dari semua pengalaman
yang menyebabkan kesedihan.
Seiring bertambahnya usia anak-anak dan cakrawala
sosial mereka meluas, tidak akan ada yang melindungi
mereka dari pengalaman yang membangkitkan emosi yang
tidak menyenangkan, seperti yang dilakukan orang tua
mereka ketika mereka masih muda dan lingkungan mereka
sebagian besar terbatas pada rumah. Jika mereka tidak
belajar mentolerir emosi yang tidak menyenangkan dengan
secara bertahap membiasakan diri dengan pengalaman
mereka sebagai anak-anak, tugas mempelajari pengendalian
emosi saat mereka tumbuh dewasa akan menjadi sangat sulit.
Anak-anak yang kemungkinan besar kehilangan
kesempatan untuk belajar toleransi emosional adalah anak
sulung dan, dalam banyak kasus, anak terakhir dalam sebuah
keluarga, yang cenderung terlalu dilindungi. Anak-anak yang
dibesarkan dalam suasana toleran juga memilikinya
cenderung tidak belajar toleransi emosional, karena mereka
dapat menghindari situasi apa pun yang tidak mereka sukai,
alih-alih menghadapinya, seperti yang dilakukan anak-anak
ketika mereka digunakan dalam pendidikan kedokteran.
semua otoriter atau demokratis.
Hambatan katarsis emosional
Sebagian besar anak dapat menemukan beberapa sumber
katarsis fisik; tapi sayangnya, beberapa dari mereka tidak
berhasil. Misalnya, anak-anak yang tidak populer mungkin
tidak memiliki siapa pun untuk diajak bermain. Karena
mereka memiliki sedikit kesenangan dalam permainan soliter,
mereka menghabiskan waktu luang mereka dengan
membaca, menuruti fantasi mereka, menonton televisi, atau bertanya-tan
Machine Translated by Google
Itu yang bisa mereka lakukan dengan waktu luang mereka. Anak-
anak dengan keterbatasan fisik atau orang tua yang terlalu protektif
juga akan dikeluarkan dari sumber katarsis
fisik. Tentu saja, Anda akan dapat membebaskan sistem akumulasi
energi Anda, melalui tawa atau tangisan; tetapi anak-anak tanpa
teman bermain akan kesulitan menemukan hal-hal yang membuat
mereka tertawa.
Bahkan ketika mereka merasa ingin menangis, mereka akan menghindari
melakukannya, karena mereka tahu itu akan meningkatkan kurangnya
penerimaan sosial yang sudah mereka miliki dan merusak peluang mereka
untuk mendapatkan penerimaan sosial yang lebih besar di masa depan.
Sumber katarsis mental juga sulit ditemukan oleh anak-anak.
Ketika mereka dapat membicarakan kesulitan mereka dengan orang
tua, guru, atau teman dekat, yang akan bereaksi secara simpatik
dan membantu mereka memecahkan masalah mereka, mereka
akan memiliki sumber katarsis mental yang memadai; namun,
beberapa anak tidak memiliki teman dekat yang dapat mereka ajak
curhat karena mereka tidak pernah belajar menjalin hubungan yang
dekat, hangat, bersahabat dengan orang lain, kompleks empati
yang telah disebutkan sebelumnya. Anak-anak lain memilikinya
Poin utama dari bab ini
1 Semua emosi memainkan peran penting dalam kehidupan anak-
anak, melalui pengaruh yang mereka miliki terhadap penyesuaian
pribadi dan sosial mereka.
2 Meskipun pola perkembangan emosi sama untuk semua anak,
namun terdapat variasi. Akibatnya, rangsangan yang berbeda dapat
menimbulkan emosi yang sama, dan tanggapan terhadap setiap
emosi akan berbeda dari satu anak ke anak lainnya.
3 Perkembangan emosi dikendalikan oleh pendewasaan dan
pembelajaran, lima bentuk terpenting di antaranya adalah belajar
dengan coba-coba, dengan meniru, dengan mengidentifikasi, dengan
mengkondisikan, dan dengan pelatihan.
4 Untuk menilai emosi anak-anak dengan benar, penting untuk
memahami bahwa mereka berbeda dari orang dewasa dalam hal
intensitas, frekuensi kejadian, ketetapan, kekuatan, individualitas,
dan kemampuan untuk dideteksi oleh gejala perilaku.
235
PERKEMBANGAN EMOSIONAL
suka memerintah di rumah atau sekolah yang takut untuk
mengkomunikasikan masalah mereka kepada orang tua atau guru mereka.
Ketika anak-anak tidak belajar katarsis emosional, mereka
dihadapkan pada dua alternatif; mereka harus mengumpulkan
emosi mereka, membotolkannya, atau mengungkapkannya,
bagaimanapun caranya. Dalam setiap kasus ini, mereka menghadapi
konsekuensi yang berbahaya bagi adaptasi pribadi atau sosial yang
baik atau keduanya. Jika mereka menumpuk emosinya, mereka
akan membahayakan kesehatan fisik dan mental mereka. Selain itu,
karena anak-anak tidak mungkin dapat memendam emosi mereka
tanpa batas waktu, mereka akhirnya akan mengungkapkannya
dalam reaksi yang tidak sebanding dengan rangsangan yang
memprovokasi mereka. Ini akan mengakibatkan mereka dinilai
secara sosial sebagai "tidak dewasa". Di sisi lain, jika mereka
mengekspresikan emosinya pada saat itu terjadi, bahkan dengan
lembut, mereka juga cenderung dinilai "tidak dewasa". Penilaian
sosial yang tidak menguntungkan ini akan mempengaruhi konsep
diri mereka dan, oleh karena itu, berbahaya bagi adaptasi pribadi
yang baik.
5 Emosi masa kecil yang paling umum adalah
rasa takut, dengan pola emosional terkait: rasa malu, malu, khawatir,
cemas, dan marah.
6 Kemarahan umumnya diekspresikan melalui tindakan impulsif,
umumnya dikenal sebagai "agresi" pada anak kecil, sedangkan
pada anak yang lebih besar responnya cenderung dihambat.
Demikian pula, reaksi rasa takut menjadi semakin terhambat seiring
bertambahnya usia anak.
7 Selain ketakutan dan kemarahan, ada pola emosi umum lainnya
di masa kanak-kanak yang mencakup kecemburuan, kesedihan,
keingintahuan, kegembiraan dalam berbagai tingkat intensitas, dan
kasih sayang.
8 Dominasi emosional, kecenderungan emosi yang menyenangkan
untuk mendominasi atau sebaliknya, bertanggung jawab atas
temperamen. Dominasi emosional dapat dikendalikan, di masa
kanak-kanak, dengan mengendalikan lingkungan.
9 Karena pengendalian lingkungan menjadi semakin sulit seiring
bertambahnya usia anak-anak, semuanya
Machine Translated by Google

Anak-anak harus belajar mengelola emosinya—
kemampuan untuk menerima dan menyesuaikan diri
dengan pengalaman emosional yang tidak menyenangkan
—untuk mencapai keseimbangan emosi.
10 Kontrol emosi terdiri dari belajar mengevaluasi
rangsangan yang menyebabkan emosi sebelum
menanggapinya dan belajar mengekspresikan emosi
dalam pola perilaku yang disetujui secara sosial. Hal ini
penting bagi anak untuk melakukan adaptasi pribadi dan
sosial yang baik.
11 Untuk mengatasi energi emosional yang terpendam,
katarsis emosional, bila digunakan secara efektif,
memungkinkan anak-anak memperoleh wawasan
tentang situasi yang memicu emosi mereka. Selain itu,
katarsis emosional membebaskan tubuh mereka dari
akumulasi energi untuk menghindari ketidaksetujuan
sosial yang berasal dari ledakan emosi.
12 Deprivasi efek berbahaya bagi adaptasi pribadi dan
sosial yang baik, karena memiliki efek merusak pada
perkembangan fisik, mental, sosial, dan emosional anak.
Sebaliknya, efek yang berlebihan membuat anak menjadi
ego
sentral dan tidak mampu membangun ikatan emosional
dengan orang lain: kompleks empatik.
13 Ketika emosi yang tidak menyenangkan mendominasi,
seringkali karena kurangnya pembelajaran toleransi
emosional, perspektif anak-anak tentang kehidupan
diwarnai dengan tidak baik, membuat penyesuaian pribadi
dan sosial menjadi sulit, jika bukan tidak mungkin.
14 Emosionalitas yang meningkat, kecenderungan untuk
mengalami emosi yang lebih sering dan intens daripada
yang normal bagi individu, menentang penilaian sosial
yang menguntungkan, menghasilkan evaluasi diri yang
tidak menguntungkan. Hal ini juga terjadi ketika
pengendalian emosi yang diharapkan oleh sekelompok
anak pada usia dan tingkat perkembangannya tidak
tercapai.
15 Dua hambatan utama katarsis emosional adalah
kurangnya kesempatan untuk mengekspresikan energi
emosional yang terkumpul dalam pola perilaku yang
disetujui secara sosial dan kurangnya kesempatan untuk
menganalisis situasi yang memicu emosi yang tidak
menyenangkan, untuk mendapatkan lebih banyak
perspektif. efek merugikan mereka pada adaptasi pribadi
dan sosial.

89, 263-276. 175-183.

Bibliografi
1 Acker, LE, NA Acker, dan D.
Orang. Kasih sayang imitatif umum:
Hubungan dengan jenis pelatihan
imitasi sebelumnya. Jurnal Psikologi
Eksperimental Anak, 1973, 16, 111-125.
2 Ames, LB, dan FL llg. Sudut pandang
pengembangan dengan referensi
khusus pada prinsip jalinan neuromotor
resiprokal. Jurnal Psikologi Genetik,
1964, 105. 195-209.
3 Anderson, RE Dimana Ayah? Deprivasi
pa ternal dan kenakalan Arsip Psikiatri
Umum, 1968, 18, 641-649.
4 Angelino , H. , J. Dollins , dan E.V
Mekanisme Kecenderungan "ketakutan
dan kekhawatiran" anak sekolah terkait
dengan status sosial ekonomi dan usia.
Jurnal Psikologi Genetik, 1956,
5 Archibald, H.C, D. Bell, C. Miller,
dan RD Tuddenham. Bereavement pada
gangguan kejiwaan masa kanak-kanak
dan dewasa. Pengobatan Psikosomatis,
1962,24, 343-351.
6 Arthur, B., dan ML Kemme.
Berkabung di masa kecil. Jurnal
Psikologi Anak dan Psikiatri dan
Disiplin Sekutu, 1964, 5, 37-49.
7 Averill, JR Kesedihan: Sifat dan
signifikansinya. Buletin Psikologis, 1968,
70, 721-748.
8 Baider, L, dan E. Rosenfeld. Pengaruh
ketakutan orang tua pada anak-anak di
masa perang. Kerja Kasus Sosial, 1974,
55, 497-503.
9 Bakwin, H., dan RM Bakwin.
Gangguan perilaku pada anak-anak,
edisi ke-4. Filadelfia: Saunders, 1972.
10 Banham, KM Penuaan dan emosi: Sebuah
teori genetik. Jurnal Psikologi Genetik, 1951,
78,
11 Berecz, JM Fobia masa kecil: Etiologi
dan pengobatan. Buletin Psikologis,
1968, 70, 694-720.
12 Berkowitz, L Investigasi eksperimental
katarsis permusuhan.
Jurnal Konsultasi dan Psikologi
Klinis, 1970,35, 1-7.
13 Bledsoe, JC Sex dan grade dif
referensi dalam kecemasan nyata anak-
anak. Laporan Psikologis, 1973, 32,
285-286.
14 Bossard, JHS, dan ES Boil. Sosiologi
perkembangan anak, edisi ke-4. New
York: Harper & Row, 1966.
15 Bousfield, WA, dan WD Orbison.
Ontogenesis perilaku emosional.
Tinjauan Psikologis, 1952,59, 1-7.
16 Bowlby, J., M. Ainsworth, M. Boston, dan
D. Rosenbluth. Efek pemisahan ibu-
anak: Studi lanjutan. Jurnal Psikologi
Medis Inggris, 1956,29, 211-247.
17 Bronson, GW Perkembangan dari

236
BAB 8
Machine Translated by Google
ketakutan pada manusia dan animáis lainnya.
Perkembangan Anak, 1968,39, 409-431.
18 Bronson, GW Takut visual nov
elty: Pola perkembangan pada jantan dan
temale. Psikologi Perkembangan, 1970,2,
33-40.
19 Bronson, GW Reaksi bayi terhadap orang
asing dan objek baru. Monografi
Masyarakat untuk Penelitian dalam
Perkembangan Anak, 1972, 37 (3).
20 Caldwell, BM Efek deprivasi psikososial
pada perkembangan manusia pada masa
bayi. Merrill Palmer Quarterly, 1970,16,
260-277.
21 Chittick, EV, dan P. Himelstein. Manipulasi
pengungkapan diri.
Jurnal Psikologi, 1967, 65, 117-121.
22 Croake, JW Takut pada anak-anak.
Pembangunan Manusia, 1969, 12,
239-247.
23 Douglas, VI Tanggapan anak-anak
terhadap frustrasi: Sebuah studi
perkembangan. Jurnal Psikologi
Kanada, 1965,19, 161-170.
24 Dunbar, F. Homeostasis selama pubertas.
American Journal of Psychia try,
1958,114,673-682.
25 Elliott, F. Siswa kelas menengah yang
pemalu. Jurnal Sekolah Dasar, 1968,
69, 296-300.
26 Frost, BP Kecemasan dan prestasi
pendidikan. British Journal of Education
Psychology, 1968, 38. 293-301.
27 Garai, JE, dan A. Scheinfeld. Perbedaan
jenis kelamin dalam sifat mental dan
perilaku. Grafik Genetik Psikologi
Mono, 1968, 77, 169-299.
28 Gardner, Dwarfisme Deprivasi LI Scientific
American, 1972, 227 (1), 76-82.
29 Garrison, KC Tumbuh dan berkembang
ment, edisi ke-2. New York: Longmans,
1959.
30 Goode, WJ Pentingnya teoretis cinta.
Tinjauan Sosiologi Amerika, 1959,24,
38-47.
31 Greenwood, E. Pentingnya bermain.
Menninger Quarterly, 1968, 22. 22-28.
32 Harlow, HF Sifat cinta.
Psikolog Amerika, 1958, 13, 673-685.
33 Hollander, JW, MP Duke, dan S.
Nowicki. Jarak interpersonal: Struktur
saudara kandung dan anteseden kasih
sayang orang tua. Jurnal Psikologi
Genetik, 1973,123, 35-45.
34 Holt, RR Tentang konsekuensi interpersonal
dan intrapersonal dari mantan
menekan atau tidak mengungkapkan kemarahan.
Jurnal Konsultasi dan Psikologi Klinis,
1970,35, 8-12.
35 Horowitz, E. Melaporkan kenangan yang
memalukan dari siswa sekolah dasar,
sekolah menengah dan perguruan tinggi.
Jurnal Psikologi Sosial, 1962,56,317-325.
36 Hutt, C. Rasa ingin tahu pada anak kecil.
Jurnal Sains, 1970, 6, 68-71.
37 Ishak, DJ, dan BM O'Connor. Penggunaan
kehilangan keterampilan di bawah tekanan
untuk menguji teori perkembangan
psikologis. Hubungan Manusia, 1973,
26, 487-498.
38 Jersild, AT, CW Telford, dan JM
Sawrey. Psikologi anak, edisi ke-7.
Tebing Englewood, NJ: Prentice Hall,
1975.
39 Kaplan, BL Anxiety—close-up ruang kelas.
Jurnal Sekolah Dasar. 1970, 71, 70-77.
40 Kohn, M., dan J. Cohén. Gangguan
emosional dan defisit prestasi pada anak-
anak yang kurang beruntung—fakta atau
mitos? Grafik Genetik Psikologi
Mono, 1975,92, 57-78.
41 Kotelchuck, M..RR Zelazo, J.
Kagan, dan E. Spelko. Reaksi bayi
terhadap perpisahan orang tua ketika
ditinggalkan dengan akrab dan asing
orang dewasa. Jurnal Psikologi
Genetik, 1975,126, 255-262.
42 Kreitler, S., E. Zigler, dan H. Kreitler.
Sifat ingin tahu pada anak.
Jurnal Psikologi Sekolah, 1975, 13,
185-200.
43 Lazar, E. Persepsi anak-anak tentang
ketakutan anak-anak lain. Jurnal Psikologi
Genetik, 1969,114, 3-11.
44 Leifer, AD, PH Leiderman, CR
Bennett, dan JA Williams. Pengaruh
perpisahan ibu-bayi terhadap perilaku
kelekatan ibu. Perkembangan Anak,
1972,43, 1023-1218.
45 Lewis, W.C, RN Wolman, dan M.
Raja. Perkembangan bahasa emosi.
Jurnal Psikiatri Amerika, 1971, 127,
1491-1497.
46 Lewis, W.C, RN Wolman, dan NI.
Raja. Perkembangan bahasa emosi: II.
Intensionalitas dalam pengalaman
pengaruh. Jurnal Psikologi Genetik, 1972,
120, 303-316.
47 Lewis, W.C, RN Wolman, dan M.
Raja. Perkembangan bahasa emosi: III.
Jenis kecemasan dalam pengalaman
pengaruh.
Jurnal Psikologi Genetik, 1972, 20,
325-342.
237
PERKEMBANGAN EMOSIONAL
48 Lintz, LM, RH Starr, dan GR Me dinnus.
Imbalan rasa ingin tahu pada anak-anak.
Laporan Psikologis, 1965,16, 1222.
49 Longstreth, LE Urutan kelahiran dan
menghindari aktivitas berbahaya.
Psikologi Perkembangan, 1970, 2, 154.
50 Maas, HS Hubungan teman sebaya
praremaja dan keintiman orang dewasa.
Psikiatri, 1968,32, 161-172.
51 Maurer, A. Apa yang ditakuti anak-anak.
Jurnal Psikologi Genetik, 1965, 106,
265-277.
52 Maw, WH, dan EW Maw. Penipuan diri
persepsi anak laki-laki dengan rasa ingin tahu
tinggi dan rendah. Perkembangan Anak, 1970,
41, 123-129.
53 Maw, WH, dan EW Maw. Penyesuaian
sosial dan rasa ingin tahu anak kelas
lima. Jurnal Psikologi, 1975,90, 137-145.
54 Messer, S. Pengaruh kecemasan atas
kinerja intelektual pada refleksi-impulsif
pada anak-anak. Perkembangan Anak,
1970,42, 723-735.
55 Modigliani, A. Malu dan malu. Sosiometri,
1968, 31, 313-328.
56 Moore, T. Stres pada anak normal.
Hubungan Manusia, 1969, 22, 235-250.
57 Morgan, CT Psikologi fisiologis
ogy, 3d ed. New York: McGraw-Hill, 1965.
58 Munro, A. Perpisahan orang tua-anak:
Benarkah penyebab penyakit kejiwaan di
masa dewasa? Arsip General Psy
chiatry, 1969,20, 598-604.
59 Nighswander, JK, dan GR Mayer.
Katarsis: Sarana untuk mengurangi
perilaku agresif siswa sekolah dasar?
Personalia dan Bimbingan
Jurnal, 1969, 47, 461-466.
60 Parry, MH Tanggapan bayi terhadap hal-
hal baru dalam suasana akrab dan
asing. Perkembangan Anak, 1972, 43,
233-237.
61 Pielstick, NL, dan AB Woodruff.
Perilaku eksplorasi pada anak-anak.
Laporan Psikologis, 1968, 22, 515-531.
62 Poznanski, EO Anak-anak dengan rasa
takut yang berlebihan. American Journal
of Orthopsychiatry, 1973, 43, 428-438.
63 Rathban, C, H. McLaughlin, C. Ben nett,
dan JA Carland. Penyesuaian anak
selanjutnya setelah pemisahan radikal
dari keluarga dan budaya. American
Journal of Ortho psychiatry, 1965, 35,
604-609.
64 Ricciuti, HN Sosial dan emosional
Machine Translated by Google
perilaku pada masa bayi: 'Beberapa
mengembangkan masalah dan masalah mental.
Merrill-Palmer Quarterly, 1968, 14, 82-100.
65 Roberts, AR (ed.) Perampasan masa
kecil. Springfield, III.: Charles C Thomas,
1974.
66 Robson, KS, FA Pedersen, dan HA Moss.
Pengamatan perkembangan tatapan
diadlc dalam kaitannya dengan rasa takut
terhadap orang asing dan perilaku
pendekatan sosial. Perkembangan
Anak, 1969,40, 619-627.
67 Rollins, B.C, dan C. Calder. Aca demic
achievement, situatlona! stres, dan
fleksibilitas pemecahan masalah. Jurnal
Psikologi Genetik, 1975.726, 93-105.
68 Ross, HS Pengaruh kebaruan dan
kompleksitas pada perilaku eksplorasi
pada bayi berusia 12 bulan Journal of
Experimental Child Psy chology,
1974,17, 436-451.
69 Rothbart, MK Tertawa pada anak kecil.
Buletin Psikologis, 1973,8,247-256.
70 Russell, GW Ketakutan manusia: Faktor
analitik gagap dari tiga levéis usia.
Monograf Psikologi Genetik, 1967, 76,
141-162.
71 Rutter, M. Perampasan ibu dipertimbangkan
kembali. Jurnal Penelitian Psikosomatik,
1972,16, 241-250.
72 Sadler, WA Keberadaan kreatif: Bermain
sebagai jalan menuju kebebasan pribadi
dan komunitas. Hu manitas, 1969, 5,
57-79.
73 Sattler, JM Sebuah studi teoritis,
mengembangkan mental, dan klinis rasa
malu. Monograf Psikologi
Genetik, 1965, 71, 19^59.
74 Saxe, RM, dan GE Stollak. Keingintahuan
dan kapal hubungan orangtua-anak.
Perkembangan Anak, 1971, 42, 373-384.
75 Scarr, S., dan P. Salapatek. Pola
perkembangan rasa takut selama masa bayi.
Merrill-Palmer Quarterly, 1970, 16, 53-90.
76 Schaffer, HR, A. Greenwood, dan MH
Parry. Timbulnya kewaspadaan. 1972,
Perkembangan Anak, 43,
165-175.
77 Sherman, L W. Sebuah studi ekologi
gembira dalam kelompok kecil anak-anak
prasekolah. Perkembangan Anak, 1975,
46,53-61.
78 Skard, AG Maternal deprivation: Penelitian
dan implikasinya.
Jurnal Perkawinan dan Keluarga,
1965,27, 333-343.
79 Sontag, LW Implikasi perilaku janin dan
lingkungan untuk kepribadian dewasa.
Sejarah Akademi Ilmu Pengetahuan
New York, 1966,132, 782-786.
80 Spelke, EP Zelazo, J. Kagan, dan M.
Kotelchuck. Interaksi ayah dan protes
pemisahan. Perkembangan Opmental
Psikologi, 1973, 9, 83-90.
81 Spinelta, JJ, dan S. Rigler. Orang tua yang
melecehkan anak: Tinjauan psikologis.
Buletin Psikologis,
238
BAB 8
1972, 77, 296-304.
82 Sroufe, LA, dan JP Munsch. Perkembangan
tawa di tahun pertama kehidupan.
Perkembangan Anak, 1972, 43,
1326-1344.
83 Stagner, RM Psikologi orang
ality, edisi ke-4. New York: McGraw Hill,
1974.
84 Tulkin, SR Perbedaan kelas sosial perilaku
kelekatan bayi usia sepuluh bulan.
Perkembangan Anak, 1973,44, 171-174.
85 Tryon, AF Mengisap jempol dan
menunjukkan kecemasan: Sebuah catatan.
Perkembangan Anak, 1968,39, 1159-1163.
86 Unger, HE Perasaan bahagia. Psikologi,
1970, 7, 27-33.
87 Venn, JR, dan JC Pendek. Penggantian
pengondisian klasik pada anak-anak
sekolah pembibitan. Jurnal Kepribadian
dan Psikologi Sosial, 1973, 28, 249-255.
88 Wayne, D. Anak sekolah yang kesepian.
American Journal of Nursing, 1968, 68,
774-777.
89 Wolman, RN, WC Lewls, dan M.
Raja. Perkembangan bahasa emosi: IV.
Referensi tubuh dan pengalaman
pengaruh.
Jurnal Psikologi Genetik, 1972, 121,
65-81.
90 Ziv, A., dan H. Shauber. Kontribusi untuk
studi lintas budaya kecemasan nyata pada
anak-anak. Pembangunan Manusia,
1969,22, 178-191.
Machine Translated by Google

BAB 9
Machine Translated by Google

BAB 9
Machine Translated by Google

PERKEMBANGAN
SOSIAL
Machine Translated by Google
Menurut tradisi, beberapa orang dilahirkan
S dengan karakteristik sosial dan yang lainnya tidak. per
suara yang berputar ke dalam dan
mereka lebih memilih perusahaan mereka sendiri daripada
orang lain—introvert—seperti itu, "secara alami," dan orang-orang
yang ramah dan keluar—ekstrovert—seperti itu karena anugerah
mereka.
tion turun-temurun. Orang-orang yang menentang masyarakat—
antisosial—yang sering menjadi penjahat, menurut tradisi,
mewarisi "darah jahat" dari salah satu orang tuanya.
Ada sedikit bukti bahwa orang dilahirkan sudah bisa bergaul,
asosial atau antisosial, dan sebaliknya, ada banyak bukti bahwa
mereka mengadopsi karakteristik ini melalui pembelajaran.
Namun, belajar menjadi orang sosial tidak terjadi dalam semalam.
Anak-anak belajar melalui siklus-siklus, dengan periode-periode
perbaikan yang cepat diikuti dengan masa stabil di mana terdapat
sedikit kemajuan atau bahkan kemunduran ke tingkat perilaku
sosial yang lebih rendah. Kecepatan anak-anak pulih dari
keterpurukan atau bangkit di atas dataran tinggi mereka sebagian
besar bergantung pada kekuatan motivasi mereka untuk
bersosialisasi.
KOTAK 9-1
PROSES SOSIALISASI
BAGAIMANA BELAJAR BERPERILAKU DENGAN CARA
DISETUJUI SECARA SOSIAL
Setiap kelompok sosial memiliki norma-norma mengenai
perilaku yang disetujui untuk anggotanya. Untuk disosialisasikan,
anak-anak tidak hanya harus mengetahui apa perilaku yang
disetujui, tetapi juga mencontohkan perilaku mereka sendiri di
sepanjang garis yang disetujui.
MELAKUKAN PERAN SOSIAL YANG DISETUJUI
Setiap kelompok sosial memiliki pola perilaku adatnya sendiri
yang ditentukan dengan hati-hati dan diharapkan oleh anggota
kelompok. Misalnya, ada aturan yang disetujui untuk orang tua
dan anak serta untuk guru dan siswa.
MENGEMBANGKAN SIKAP SOSIAL Untuk
bersosialisasi, anak harus menyukai orang dan kegiatan sosial.
Jika demikian, mereka akan melakukan penyesuaian sosial
yang baik dan akan diterima sebagai anggota kelompok sosial
yang mereka identifikasi.
242
BAB 9
Menjelang akhir masa kanak-kanak, sebagian besar anak
merasa tidak puas dengan kemajuan yang dicapai dalam
perkembangan sosial. Begitulah, bahkan ketika perkembangannya
sudah normal. Studi tentang penyebab ketidakbahagiaan yang
ditunjukkan oleh remaja dari kedua jenis kelamin sangat
menekankan1 pada masalah sosial. Misalnya, remaja percaya
bahwa mereka jauh dari tujuan belajar bagaimana bergaul
dengan orang lain, bagaimana memperlakukan teman agar tidak
bertengkar dan putus dalam persahabatan, bagaimana merasa
nyaman dalam situasi sosial, dan bagaimana mengembangkan
kualitas komunikasi mereka. .pemimpin (1, 48).
Makna pembangunan sosial
Perkembangan sosial berarti perolehan kemampuan untuk
berperilaku sesuai dengan harapan sosial. Disosialisasikan
mencakup tiga proses yang, meskipun terpisah dan berbeda,
saling terkait erat, sedemikian rupa sehingga kegagalan salah
satunya akan mengurangi tingkat sosialisasi individu (34, 38).
Ketiga proses ini dijelaskan dalam Kotak 9-1.
Relatif sedikit orang, baik anak-anak maupun orang dewasa,
yang mencapai kesuksesan total dalam ketiga proses ini.
Namun, sebagian besar ingin mendapatkan persetujuan sosial
dan, oleh karena itu, sesuai dengan harapan kelompok.
Misalnya, mereka melakukannya dengan belajar menggunakan
fasad untuk menutupi pikiran dan perasaan yang menurut
mereka tidak dapat diterima. Mereka belajar untuk tidak terlihat
bosan bahkan ketika mereka bosan, untuk tidak berbicara
tentang topik terlarang di hadapan orang-orang yang tidak setuju
dengan mereka, dan tidak menunjukkan kesenangan ketika
seseorang yang tidak mereka sukai menderita.
Orang Sosial vs. Orang Asosial
Istilah "sosial" dan "asosial" digunakan begitu longgar dalam
bahasa sehari-hari sehingga seringkali sulit untuk mengetahui
dengan tepat apa yang dimaksud dengan penggunaannya.
Untuk membedakan antara kategori-kategori yang berbeda ini,
definisi yang diterima diberikan dalam Kotak 9-2 dan akan
digunakan dalam teks ini.
Di masa kanak-kanak, ada dorongan kuat untuk bersama
orang lain dan diterima oleh mereka. Ketika kebutuhan ini tidak
terpenuhi, anak akan merasa tidak bahagia.
Sebaliknya, ketika puas, mereka akan merasa puas.
Machine Translated by Google
tanggal dan bahagia. Misalnya, beberapa anak senang
dengan perilaku kawanan; tetapi kebanyakan hanya
senang ketika mereka diterima sebagai anggota
kelompok sosial. Beberapa anak mendapatkan kepuasan
dari melanggar harapan sosial; tetapi ketika mereka
menemukan bahwa mereka ditolak oleh anggota
kelompok karena perilaku mereka, kepuasan mereka
berumur pendek. Apa pun yang mengganggu sosialisasi
dan bertindak sebagai penghalang penerimaan oleh
kelompok cenderung menyebabkan ketidakbahagiaan.
Poin penting dari sosialisasi
Sikap anak-anak terhadap orang dan pengalaman sosial,
dan cara mereka bergaul dengan orang lain, sebagian
besar akan bergantung pada pengalaman belajar mereka
selama tahun-tahun awal kehidupan mereka. Fakta itu
sendiri
Apakah mereka akan belajar menyesuaikan diri dengan
harapan sosial dan bersosialisasi akan bergantung pada
empat faktor: Pertama ,
kesempatan yang luas untuk sosialisasi sangat
penting, karena anak-anak tidak dapat belajar untuk
hidup secara sosial dengan orang lain jika mereka
menghabiskan sebagian besar waktunya sendirian.
Setiap tahun, mereka membutuhkan lebih banyak
kesempatan untuk tidak hanya bersama orang lain
seusia dan tingkat perkembangan mereka sendiri, tetapi
juga dengan orang dewasa dari berbagai usia dan latar
belakang (22). Gambar 9-1 menunjukkan bagaimana
peluang jejaring sosial menghasilkan perilaku sosial yang lebih baik.
Kedua , anak tidak hanya harus bisa berkomunikasi
dengan orang lain saat bersama mereka, dengan kata-
kata yang dimengerti orang lain, tetapi juga berbicara
tentang topik yang bisa dimengerti dan menarik bagi
orang lain . Pidato yang disosialisasikan, seperti
disebutkan dalam bab tentang perkembangan bicara,
merupakan bantuan penting untuk sosialisasi; namun,
cara berbicara yang egosentris menentangnya.
Ketiga , anak-anak hanya akan belajar bersosialisasi
jika mereka termotivasi untuk melakukannya . Motivasi
tergantung, sebagian besar, pada jumlah kepuasan yang
diperoleh anak-anak dari aktivitas sosial. Jika mereka
menikmati kontak mereka dengan orang lain, mereka
akan ingin mengulanginya. Di sisi lain, jika kontak sosial
memberi mereka sedikit kegembiraan, mereka akan
menghindarinya jika memungkinkan.
Keempat , metode belajar yang efektif di bawah
bimbingan sangat penting. Melalui coba-coba, anak-anak
belajar bagian dari pola perilaku
243
PERKEMBANGAN SOSIAL
diperlukan untuk penyesuaian sosial yang baik. Mereka
juga belajar melalui latihan bermain peran, dengan
meniru orang-orang yang mereka kenali; Namun,
pembelajaran mereka akan lebih cepat dan hasil akhirnya
akan lebih baik jika mereka diajar oleh orang yang dapat
membimbing dan mengarahkan mereka, memilih
pendamping mereka, sehingga mereka memiliki teladan
yang baik untuk ditiru.
Pengaruh kelompok sosial terhadap
perkembangan sosial
Di segala usia, orang dipengaruhi oleh kelompok sosial
yang selalu berhubungan dengan mereka dan yang
ingin mereka identifikasi. Pengaruh ini lebih besar
selama masa kanak-kanak dan bagian pertama masa
remaja, yang merupakan masa plastisitas psikologis
terbesar. Pola pengaruh pada masa kanak-kanak dapat
diprediksi, meskipun sedikit berbeda dari satu anak ke
anak lain dan bahkan pada anak yang sama, pada usia
yang berbeda. Pola ini sangat universal sehingga
memungkinkan untuk memprediksi anggota kelompok
sosial mana yang akan memiliki pengaruh terbesar pada anak pada usi
KOTAK 9-2
ORANG SOSIAL DAN ASOSIASI
Orang sosial adalah mereka yang perilakunya mencerminkan
keberhasilan dalam ketiga proses sosialisasi. Akibatnya, mereka
masuk ke dalam kelompok yang dengannya mereka mengidentifikasi
dan menerima mereka sebagai anggota.
Orang yang suka berteman adalah mereka yang mendambakan
kehadiran orang lain dan merasa kesepian saat ditinggal sendirian.
Mereka hanya puas dengan berada bersama orang lain, baik itu
apa pun sifat kontak Anda.
Orang yang tidak ramah adalah mereka yang perilakunya tidak
mencerminkan kesuksesan dalam tiga proses yang menjadi ciri orang
sosial.
Orang asosial adalah orang non-sosial yang tidak mengetahui apa
yang diharapkan oleh kelompok sosial dan, akibatnya, berperilaku
dengan cara yang tidak sesuai dengan harapan kelompok sosial
tersebut. Karena itu, mereka tidak diterima dan terpaksa menghabiskan
banyak waktu sendirian.
Orang antisosial adalah nonsosial, yang tahu apa yang diharapkan
kelompok dari mereka; tetapi yang, karena sikap antagonisnya
terhadap orang lain, melanggar adat dan norma kelompok. Akibatnya,
mereka dicemooh atau ditolak.
Machine Translated by Google

POLA PENGARUH Selama tahun-tahun prasekolah,

keluarga adalah kelompok yang paling penting untuk
sosialisasi. Mulai usia tujuh tahun, tekanan teman sebaya
lebih penting daripada saat anak-anak masih kecil atau saat
mereka tumbuh dewasa.

Ketika anak memasuki sekolah, guru mulai mempengaruhi

sosialisasi mereka, meskipun pengaruh teman sebaya
biasanya lebih besar daripada pengaruh guru atau keluarga.
Sebuah studi tentang pengaruh relatif dari teman sebaya
dan orang tua terhadap keputusan anak pada usia yang
berbeda menemukan bahwa ketika diberikan nasihat pada
kedua kelompok, yang berbeda, anak lebih cenderung
dipengaruhi oleh teman sebaya daripada oleh orang tua,
seiring perkembangan masa kanak-kanak (99).

Pengaruh yang kuat dari kelompok teman sebaya pada

masa akhir masa kanak-kanak sebagian berasal dari
keinginan anak untuk dapat diterima dan diterima oleh
kelompok dan sebagian lagi karena ia menghabiskan lebih
banyak waktu dengan kelompok sebayanya.
Terlepas dari pola yang dapat diprediksi ini, pengaruh
kelompok sosial bervariasi. Ada banyak faktor yang
berkontribusi terhadap variasi ini dan sebagian besar juga
dapat diprediksi. Yang paling penting dijelaskan dalam
Kotak 9-3.
ZONA PENGARUH Pengaruh kelompok terhadap
perkembangan sosial anak sangat kuat dalam domain ini,
yang masing-masing penting untuk adaptasi pribadi dan
sosial mereka. Area pengaruh pertama adalah keinginan
untuk menyesuaikan diri dengan ekspektasi sosial. The
"konformisme" adalah perilaku yang bertujuan untuk
memenuhi harapan kelompok. Ini mencerminkan disposisi
Individu untuk membentuk perilaku, sikap, dan nilai mereka,
sejalan dengan harapan kelompok. Beberapa orang
menunjukkan kesesuaian itu hanya di depan umum dan
melakukan apa yang mereka sukai secara pribadi. Yang lain
menyesuaikan diri baik di depan umum maupun secara
pribadi.
Beberapa anak memiliki kesesuaian ini lebih karena kebutuhan
daripada karena pilihan. Mereka menginginkan popularitas dan
kasih sayang dari teman sebayanya, terutama ketika mereka
merasa tidak memiliki kasih sayang yang mereka inginkan di rumah.
Untuk mencapai tujuan yang diinginkan, mereka bersedia
membayar harga kesesuaian. Disposisi untuk menyesuaikan
diri sangat kuat selama bagian akhir masa kanak-kanak,
ketika keinginan untuk penerimaan sosial mencapai titik
tertinggi (21).
Gambar 9-1. Seiring bertambahnya usia anak dan memiliki
lebih banyak pengalaman sosial, terjadi penurunan
interaksi permusuhan dan peningkatan pendekatan ramah
kepada anggota kelompok sebaya (Diadaptasi dari HR
Marshall: Hubungan antara pengalaman rumah dan
penggunaan bahasa anak dalam bermain Interaksi dengan
teman sebaya . Monografi Psikologis , 1961, 75, No. 5.
Digunakan dengan izin).
Cara kedua kelompok mempengaruhi anak-anak adalah
dengan membantu mereka mencapai kemandirian dari
orang tua mereka dan menjadi individu dengan hak mereka
sendiri. Melalui pergaulan dengan teman sebaya, anak
belajar berpikir mandiri, membuat keputusan sendiri,
menerima pandangan dan nilai yang tidak dianut oleh
keluarganya, dan mempelajari pola perilaku yang disetujui
kelompok.
Pengaruh kelompok besar ketiga diberikan pada konsep
diri anak-anak. Bahkan sebelum si kecil tahu mengapa
orang menerima atau menolaknya, mereka merasakan apa
pendapat mereka dan apa arti reaksi mereka. Ketika
pendapat orang lain menyenangkan, anak-anak akan
berpikir positif tentang diri mereka sendiri, dan jika tidak
menyenangkan, mereka akan membenci dan menolak diri
mereka sendiri.

244
BAB 9
Machine Translated by Google

harapan sosial
Apa yang diharapkan oleh kelompok sosial anak-anak
didefinisikan dalam istilah tugas-tugas perkembangan atau
pengalaman belajar yang dianggap sesuai untuk tingkat usia
yang berbeda. Lihat kotak 2-9 untuk daftar tugas
pengembangan. Misalnya, sebelum anak masuk sekolah,
mereka diharapkan berhubungan secara emosional,
menunjukkan kasih sayang dan perhatian kepada orang tua,
saudara, dan orang lain; Mereka diharapkan mengetahui
benar dan salah dalam situasi sederhana dan bertindak dalam
pola yang disetujui secara sosial dalam situasi tersebut.
Selama tahun-tahun sekolah dasar, anak-anak diharapkan
belajar bergaul dengan teman sebayanya, memainkan peran
seksual yang sesuai, dan menyesuaikan diri dengan norma
benar dan salah yang lebih kompleks (45).
untuk mengetahui apa harapan sosial dari kelompok baru yang
mereka identifikasi. Misalnya, jika keluarganya pindah dari kota
ke pinggiran kota atau dari
satu wilayah negara ke wilayah lain, anak-anak cenderung
menemukan harapan sosial yang sangat berbeda di lingkungan
baru mereka. Kecuali mereka menyesuaikan diri dengan
harapan baru ini, penerimaan sosial mereka akan terancam.
Tingkat kesesuaian dengan
harapan sosial
Kesesuaian yang akan diminta oleh suatu kelompok sosial dari
para anggotanya sebelum menerima mereka sangat bervariasi.
Dalam beberapa budaya, seseorang dapat mempertahankan
kualitas individu tertentu dan tetap dapat diterima; di tempat
lain, tidak ada penyimpangan yang diterima (17, 39).

Dalam kelompok sosial yang erat, konformitas yang lebih

besar diharapkan dari para anggotanya daripada dalam
Variasi dalam harapan sosial
kelompok yang lebih longgar. Yang pertama, melalui
pengendalian lingkungan dan metode pengasuhan yang
seragam di rumah, sekolah, dan masyarakat, upaya dilakukan
Salah satu kesulitan utama yang dihadapi anak-anak dalam
untuk membentuk semua anak agar sesuai dengan pola yang
mempelajari perilaku sosial yang disetujui adalah bahwa
ditentukan.
setiap subkultur masyarakat memiliki definisinya sendiri
Anak-anak yang tumbuh dalam budaya yang mentolerir
tentang apa yang dapat atau tidak dapat diterima. Misalnya,
sejumlah individualitas tertentu akan menemukan diri mereka
agresivitas disetujui oleh beberapa subkultur dan tidak
diterima oleh kelompok, bahkan jika perilaku mereka bukanlah
disetujui oleh yang lain. Subkultur juga berbeda dalam standar
salinan fotostatik dari anak-anak lain pada usia yang sama. Di
yang mereka tetapkan untuk anak-anak dari berbagai usia dan
sisi lain, dalam budaya yang diatur, seseorang yang tidak
untuk anggota dari kedua jenis kelamin.
sesuai dengan cara apa pun akan dihukum melalui penolakan
sosial. Semakin jelas konsep kelompok budaya tentang "orang
Dalam suatu subkultur, pola yang diterima bervariasi dari
ideal"—orang yang paling sesuai dengan pola kehidupan yang
satu kelompok umur ke kelompok umur lainnya. Misalnya,
ditentukan untuk anggota kelompok—semakin besar
anak perempuan mungkin menemukan bahwa mereka dapat
kesesuaian yang dibutuhkan untuk penerimaan sosial.
memainkan peran yang mirip dengan anak laki-laki saat
mereka masih dalam usia prasekolah; namun, seiring
bertambahnya usia mereka, mereka menyadari bahwa ada
Beberapa contoh spesifik variasi permintaan kepatuhan
peran seks wanita yang disetujui secara sosial yang diharapkan
akan menunjukkan perbedaannya
untuk mereka mainkan. Topik ini akan dibahas secara rinci
dalam kelompok budaya. Suatu kelompok budaya yang menjunjung
tinggi pendidikan sebagai batu loncatan menuju mobilitas
Bab tentang perkembangan peran seksual.
sosial ke atas mengharapkan kepatuhan yang tinggi terhadap
Kelompok subkultur, ras, dan agama yang berbeda juga
norma-norma sekolah sebagai sarana untuk mencapai tujuan
memiliki standar perilaku yang disetujui yang seringkali sangat
yang diinginkan. Anggota kelompok ini mengembangkan
berbeda dari kelompok ras dan agama lainnya. Demikian pula,
konformitas ini pada anak-anak mereka, menggunakan metode
perilaku yang disetujui di daerah perkotaan mungkin tidak
pengasuhan yang lebih otoriter daripada keluarga yang kurang
sesuai dengan norma kelompok pinggiran kota dan pedesaan
menekankan mobilitas sosial. Karena nilai tinggi yang diberikan
(6).
keluarga kelas menengah Amerika pada mobilitas sosial,
mereka mengharapkan kesesuaian yang lebih besar
Salah satu masalah yang dihadapi oleh
anak-anak yang orang tuanya sangat mobile sedang belajar

245
PERKEMBANGAN SOSIAL
Machine Translated by Google
KOTAK 9-3
FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB VA
RIASI TERHADAP PENGARUH KELOMPOK
SOSIAL
AKSEPTABILITAS KELOMPOK
Anak-anak populer dan mereka yang melihat kemungkinan
mendapatkan penerimaan kelompok lebih dipengaruhi oleh
kelompok dan kurang dipengaruhi oleh keluarga mereka
daripada anak-anak yang tidak rukun dengan teman sebayanya.
Anak-anak muda yang merasa kecil kemungkinannya untuk
diterima oleh kelompok juga akan memiliki sedikit motivasi
untuk menyesuaikan diri dengan norma-normanya.
KEAMANAN POSISI Anak-anak
yang merasa aman dalam kelompok akan menganggap dirinya
bebas untuk menyatakan ketidaksetujuannya terhadap
penilaian anggota lain. Sebaliknya, insecure akan menyesuaikan
diri dengan aturan dan mengikuti anggota lainnya.
TIPE KELOMPOK
Pengaruh kelompok berasal dari jarak sosial—tingkat hubungan
afektif—antara anggota kelompok. Dalam kelompok primer
(keluarga atau kelompok teman sebaya), ikatan hubungan
antarkelompok lebih kuat daripada di kelompok sekunder (klub
sosial atau kelompok bermain terorganisir) atau tersier (orang-
orang yang berhubungan dengan anak-anak di sekolah), bus,
kereta api, dll.). Akibatnya, kelompok primer adalah kelompok
yang paling berpengaruh terhadap anak.
ANGGOTA KELOMPOK YANG BERBEDA Di
dalam suatu kelompok, pengaruh yang paling besar biasanya
datang dari pemimpinnya, dan paling sedikit dari mereka yang
kurang populer.
KEPRIBADIAN
Anak-anak yang memiliki perasaan tidak mampu atau rendah
diri lebih terpengaruh oleh kelompoknya daripada mereka yang
memiliki kepercayaan diri lebih besar dan lebih mudah diterima.
Anak-anak dengan pola kepribadian otoriter lebih terpengaruh
oleh kelompoknya, karena mereka selalu takut tidak disukai
oleh teman sebayanya.
ALASAN KEANGGOTAAN
Semakin besar motif afiliasi, keinginan untuk diterima, semakin
besar kecenderungan untuk menerima pengaruh anggota
kelompok, terutama yang berada pada posisi tinggi. Semakin
menarik kelompok itu tampak bagi anak, semakin besar
keinginannya untuk diterima di dalamnya dan semakin besar
keinginannya untuk membiarkan pengaruhnya mempengaruhi
dirinya.
246
BAB 9
untuk standar perilaku yang disetujui secara sosial oleh anak-anak
mereka daripada keluarga Inggris kelas menengah yang kurang
berorientasi pada mobilitas ke atas. Selain itu, ketidakpedulian
terhadap kritik dari luar terhadap bahasa Inggris menghasilkan
lebih sedikit tekanan konformitas dari anak-anak daripada yang
ditemukan dalam keluarga Amerika yang, secara keseluruhan,
sangat ingin menghindari kritik (23, 39).
Variasi dalam standar kepatuhan tidak
mereka bukanlah satu-satunya penyebab kesulitan yang dialami
anak-anak dalam upaya memenuhi harapan sosial. Masih banyak
yang lain, beberapa di antaranya sebesar variasi yang dijelaskan.
Yang paling penting muncul di kotak 9-4.
Biasanya, kepatuhan terhadap harapan kelompok lebih besar
seiring bertambahnya usia anak. Pada saat mereka mencapai
usia di mana mereka sadar diri akan teman sebayanya, di akhir
masa kanak-kanak, mereka akan lebih cenderung menyesuaikan
diri dengan harapan kelompok daripada di tahap yang lebih
individualistis di masa pra-tahun.
KOTAK 9-4
KESULITAN DALAM MENYESUAIKAN
HARAPAN SOSIAL
Bias yang melekat dapat membuat kesesuaian dengan
ekspektasi sosial menjadi sulit, jika bukan tidak mungkin.
Anak laki-laki berotot lemah dan bertubuh kecil tidak akan
dapat menyesuaikan diri dengan budaya di mana cita-cita
laki-laki adalah atlet bertubuh tegap.
Seorang anak yang telah membentuk dirinya agar sesuai
dengan tuntutan satu kelompok budaya mungkin mengalami
kesulitan untuk menyesuaikan diri ketika ia pindah ke
kelompok lain. Seorang anak dari keluarga imigran atau
dengan mobilitas sosial dapat menghadapi masalah seperti ini.
Kesesuaian dengan harapan sosial sulit ketika anak tidak
menyetujui cita-cita kelompok.
Anak yang telah mempelajari perilaku yang sesuai untuk satu
tingkat usia mungkin mengalami kesulitan untuk beradaptasi
dengan pola yang disetujui untuk tingkat yang lebih tinggi.
Anak mungkin bingung tentang pola perilaku yang disetujui.
Misalnya, seorang gadis mungkin tidak tahu bahwa
kelompok tersebut menganggapnya "terlalu dewasa" untuk
bermain olahraga anak laki-laki.
Anak mungkin kehilangan kesempatan untuk mempelajari
pola perilaku yang disetujui secara sosial. Anak laki-laki
tanpa ayah mungkin tidak memiliki panutan maskulin untuk
ditiru.
Anak yang penerimaan sosialnya kurang penting daripada
menjadi seorang individu akan memiliki sedikit motivasi
untuk mengikuti pola yang disetujui.
Machine Translated by Google
anak sekolah. Hal ini ditunjukkan pada Gambar 9-2. Perhatikan sikap sosial, anak-anak cenderung menjadi orang yang
bahwa, pada semua usia, anak perempuan cenderung menyesuaikan mudah bergaul dan sebaliknya.
diri lebih baik daripada anak laki-laki.
Namun, pada usia berapa pun, anak-anak yang
merasa tidak aman memiliki kebutuhan yang kuat akan
persetujuan sosial dan lebih menyesuaikan diri
dibandingkan mereka yang merasa aman secara sosial.
Anak-anak yang berpusat pada diri sendiri dan yang
lebih peduli pada perhatian dan minat mereka sendiri
daripada orang lain kurang menyesuaikan diri daripada
mereka yang lebih cemas untuk persetujuan sosial (23, 70, 96). yang jauh, cenderung lebih menarik diri saat berada di
Pentingnya pengalaman sosial awal
Karena pola perilaku, sosial, atau asosiatif terbentuk
selama tahun-tahun formatif masa kanak-kanak,
pengalaman sosial pertama menentukan, untuk
sebagian besar, jenis orang dewasa yang akan menjadi
anak-anak. Pengalaman yang sangat membahagiakan
mendorong anak muda untuk mencari orang lain dan
menjadi orang yang sosial. Terlalu banyak pengalaman
yang tidak menyenangkan cenderung mengarah pada
sikap yang tidak pantas terhadap semua pengalaman
sosial dan orang pada umumnya. Mereka akan
mendorong anak menjadi tidak sosial atau antisosial (27, 30).
Pengalaman sosial pertama mungkin terjadi dengan
anggota keluarga atau orang-orang dari luar rumah.
Sebagai aturan, pengalaman di rumah penting selama
tahun-tahun prasekolah, sedangkan pengalaman dengan
orang luar menjadi lebih penting setelah anak masuk
sekolah. Setiap tahun, karena keinginan untuk posisi
dalam kelompok tumbuh, sikap dan perilaku semakin
dipengaruhi oleh tekanan anggota (21, 99).
pengaruh keluarga
Hubungan dengan anggota keluarga, tidak hanya orang
tua, tetapi juga saudara kandung dan kakek nenek
mempengaruhi sikap anak terhadap orang luar. Misalnya,
jika mereka mempertahankan hubungan yang tidak
harmonis dengan kakek-nenek, hal ini akan memengaruhi
sikap mereka terhadap orang lanjut usia eksternal.
Namun, tidak ada anggota keluarga, atau aspek
tertentu dari kehidupan keluarga yang bertanggung
jawab atas sosialisasi anak-anak. Jika suasana umum
di rumah mendukung perkembangan yang baik
PERKEMBANGAN SOSIAL
Studi penyesuaian sosial telah mengungkapkan
bahwa hubungan pribadi di rumah sangat berpengaruh:
hubungan antara orang tua, antara anak dan saudara
mereka, dan antara mereka dan orang tua mereka.
Kedudukan anak dalam keluarga baik itu anak sulung,
tengah, bungsu, atau tunggal juga sangat penting. Anak
yang lebih tua, atau mereka yang memiliki saudara
kandung dengan perbedaan usia atau jenis kelamin
sekitar anak lain. Anak-anak muda dengan saudara
kandung yang berjenis kelamin sama merasa sulit untuk
bergaul dengan anak lain yang berlainan jenis; tetapi
mudah bergaul dengan jenis kelaminnya sendiri (10, 53, 68).
Besar kecilnya keluarga tempat anak dibesarkan tidak
hanya mempengaruhi pengalaman sosial awal mereka
tetapi juga meninggalkan bekas pada sikap sosial dan
pola perilaku mereka. Misalnya, anak tunggal sering
mendapatkan lebih dari sekadar perhatian mereka.
Akibatnya, mereka mengharapkan perlakuan serupa
dari orang luar dan kesal karena tidak menerimanya.
Perilaku dan sikap sosial anak mencerminkan
bagaimana mereka diperlakukan di rumah. Anak-anak
yang merasa ditolak oleh orang tua atau saudaranya
dapat mengadopsi sikap mati syahid di luar rumah dan
membawa sikap tersebut hingga dewasa. Anak-anak
seperti itu mungkin berpaling ke dalam dan menjadi
tertutup. Sebaliknya, orang tua yang mencintai dan
menerima mendorong ekstraversi pada anak-anak (86).
Harapan orang tua memotivasi anak-anak untuk
mengeluarkan upaya yang diperlukan untuk belajar
berperilaku dengan cara yang dapat diterima secara
sosial. Misalnya, ketika anak-anak bertambah besar,
mereka menemukan bahwa mereka harus mengatasi
agresivitas dan berbagai pola perilaku nonsosial untuk
mendapatkan persetujuan orang tua (84).
Pada tahun-tahun awal kehidupan, pengaruh
terpenting terhadap perilaku dan sikap sosial anak
kemungkinan besar berasal dari metode pengasuhan
yang digunakan oleh orang tua. Anak-anak yang
dibesarkan di rumah demokratis adalah mereka yang
membuat adaptasi sosial yang lebih baik. Mereka aktif
dan komunikatif. Di sisi lain, mereka yang menerima
banyak toleransi cenderung menjadi tidak aktif dan
menyendiri. Anak-anak yang menjalani metode
pengasuhan otoriter cenderung tenang dan tidak
melawan, dan keingintahuan serta kreativitas mereka
dibatasi oleh tekanan orang tua (35, 61).
247
Machine Translated by Google
Gambar 9-2. Tingkat konformitas pada berbagai usia
masa kanak-kanak (Diadaptasi dari DS Strass-berg
dan E. Wiggen: Konformitas sebagai fungsi usia pada
remaja pra. Jurnal Psikologi Sosial, 1973, 91, 61-66.
Digunakan dengan izin ).
Singkatnya, rumah adalah “rumah belajar” bagi
keterampilan sosial. Hanya ketika anak memiliki
hubungan sosial yang memuaskan dengan anggota
Anggota keluarga mereka dapat sepenuhnya
menikmati hubungan sosial dengan orang luar,
mengembangkan sikap yang sehat terhadap orang
lain, dan berfungsi dengan sukses dalam kelompok sebaya.
pengaruh eksternal
Pengalaman sosial awal di luar rumah melengkapi
pengalaman di rumah dan merupakan penentu
penting pola perilaku dan sikap sosial anak. Jika
hubungan mereka dengan teman sebaya dan orang
dewasa di luar rumah menyenangkan, mereka akan
menikmati kontak sosial dan ingin mengulanginya. Di
sisi lain, jika kontak ini tidak menyenangkan atau
menakutkan, anak akan menghindarinya dan
bergantung pada anggota keluarga untuk kontak
sosialnya.
Ketika anak-anak menyukai kontak dengan orang
luar, mereka akan termotivasi untuk berperilaku
dengan cara yang disukai mereka.
248
BAB 9
KOTAK 9-5
PENGARUH PENGALAMAN PERTAMA
SOSIAL
PERSISTENSI PERILAKU SOSIAL Karena
pola perilaku, yang dipelajari sejak dini, cenderung bertahan lama,
mereka menentukan perilaku dalam situasi sosial saat anak
tumbuh dewasa. Jika pola-pola itu mengarah pada adaptasi sosial
yang baik, itu akan menjadi keuntungan; jika tidak, mereka akan
menjadi beban sosial.
KONSISTENSI SIKAP SOSIAL
Karena sikap, sekali terbentuk, tidak mudah berubah
dibandingkan dengan pola perilaku, anak-anak yang lebih
suka berinteraksi dengan orang daripada objek
mengembangkan lebih banyak pengetahuan sosial dan,
akibatnya, lebih populer di antara teman sebayanya
daripada mereka yang sikapnya terhadap aktivitas sosial
kurang menguntungkan.
PENGARUH PADA PARTISIPASI SOSIAL
Pengalaman sosial awal menentukan tingkat partisipasi sosial
individu, baik di masa kanak-kanak maupun di kemudian hari.
Ketika pengalaman sosial menyenangkan, individu cenderung
menjadi lebih aktif daripada ketika pengalaman tidak menyenangkan.
PENGARUH TERHADAP PENERIMAAN
SOSIAL Ada hubungan yang erat antara menyukai kegiatan
sosial dan penerimaan sosial. Semakin baik sikap anak terhadap
kegiatan sosial, kemungkinan besar dia akan semakin populer.
PENGARUH PADA POLA KARAKTERISTIK PERILAKU
Pengalaman sosial
awal menentukan apakah anak akan menjadi dominan sosial,
asosial, atau antisosial dan apakah ia akan menjadi pemimpin
atau pengikut.
PENGARUH PADA KEPRIBADIAN
Pengalaman sosial awal meninggalkan bekasnya pada
kepribadian anak-anak, bekas yang kemungkinan besar
akan bertahan seumur hidup. Sikap positif terhadap diri
sendiri lebih sering ditemukan pada orang yang pengalaman
sosial awalnya menyenangkan.
Karena keinginan untuk penerimaan dan persetujuan
sosial sangat kuat selama masa kanak-kanak
selanjutnya, pengaruh kelompok sebaya lebih kuat
daripada selama tahun-tahun prasekolah, ketika anak-
anak kecil kurang tertarik bermain dengan teman
sebayanya, daripada ketika mereka lebih tua.
Machine Translated by Google
Ketika teman bermain anak-anak lebih tua dari mereka,
mereka akan mencoba untuk mengikuti mereka dan,
sebagai hasilnya, mengembangkan pola perilaku yang
lebih dewasa daripada yang biasanya dilakukan teman
sebayanya. Namun, jika anak-anak yang lebih tua begitu
sombong sehingga yang lebih muda tidak suka bermain
dengan mereka, mereka cenderung memilih anak-anak
yang lebih muda sebagai teman, melecehkan mereka
seperti yang dilakukan teman bermain mereka yang lebih
tua. Ini mengarah pada pola perilaku asosial. Ketika teman
bermain dan saudara kandung anak-anak semuanya berjenis
kelamin sama, mereka sering mengalami kesulitan dalam
membangun penyesuaian sosial yang baik dengan teman
bermain lawan jenis (29,71).
Efek dari pengalaman sosial awal
Studi orang dari segala usia telah mengungkapkan
pentingnya pengalaman sosial awal tidak hanya selama
masa kanak-kanak, tetapi juga di kemudian hari (47, 67, 82,
84, 100). Beberapa pengaruh pengalaman sosial awal ini
terhadap adaptasi pribadi dan sosial individu dijelaskan
dalam Kotak 9-5.
Dari studi anak-anak selama periode waktu tertentu,
Waldrop dan Halverson menyimpulkan bahwa "keramahan
pada usia dua setengah tahun meramalkan apa yang akan
ada pada usia tujuh setengah tahun."
(100). Karena sikap dan pola perilaku cenderung bertahan,
kebutuhan untuk membangun landasan yang baik selama
bertahun-tahun menjadi jelas.
Kehidupan Awal Di sisi lain, jika fondasinya sedemikian rupa
sehingga anak-anak memulai dengan awal yang buruk
dalam kehidupan sosial mereka, mereka cenderung
memperoleh reputasi sebagai orang sosial. Jika hal ini
terjadi, maka akan menimbulkan efek merugikan yang
sangat serius terhadap adaptasi pribadi dan sosial (49).
pola perkembangan sosial
Perkembangan sosial mengikuti suatu pola, urutan perilaku
sosial yang teratur yang serupa untuk semua anak dalam
suatu kelompok budaya. Ada juga pola sikap dan minat
anak-anak dalam kegiatan sosial, serta dalam memilih
teman sebaya. Jatuh tempo
249
PERKEMBANGAN SOSIAL
Untuk ini, dimungkinkan untuk menggambarkan kalender
untuk sosialisasi.
Dalam kalender ini, "zaman sosialisasi" yang sebenarnya
dimulai dengan masuk formal ke sekolah, dan pada tahap
sosialisasi ini kira-kira selalu disesuaikan dengan dorongan
mereka sendiri, mereka mencoba menggunakan kriteria
orang dewasa untuk menilai orang dan situasi. Pada saat
mereka berusia sepuluh tahun, mereka dapat mengubah
sebagian dari dorongan hati mereka agar sesuai dengan
tuntutan kelompok sosial (52).
Biasanya, semua anak melalui berbagai tahap sosialisasi
pada usia yang sama. Seperti pada jenis perkembangan
lainnya, anak yang cerdas dipercepat, sedangkan anak
yang kikuk tertunda. Kurangnya kesempatan untuk kontak
sosial dan untuk belajar bergaul dengan orang lain juga
menghambat perkembangan normal.
Alasan pola perkembangan sosial
Meskipun variasi individu dalam tingkat usia sosialisasi,
variasi dalam pola itu sendiri sedikit. Untuk ini, ada dua
alasan. Pertama , pola perkembangan fisik dan mental
sama untuk semua anak, meskipun terdapat variasi kecil,
karena perbedaan kecerdasan, kesehatan, dan faktor
lainnya .
Konsekuensinya, anak siap menguasai tugas
perkembangan sosialisasi pada usia yang kurang lebih
sama.
Kedua , dalam suatu kelompok budaya, tekanan dan
harapan sosial mengarah pada pengalaman belajar yang
serupa untuk semua anak. Ketika perilaku sosial seorang
anak sangat berbeda dari perilaku orang lain pada usia yang
sama, ini umumnya berarti bahwa anak tersebut telah
melakukan adaptasi sosial yang buruk atau telah
mengembangkan sikap sosial yang tidak menyenangkan.
Dalam kedua kasus tersebut, kesulitan biasanya dapat
dikaitkan dengan kurangnya kesempatan untuk belajar
bersosialisasi atau kurangnya motivasi untuk memanfaatkan
peluang yang tersedia.
Pola nilai pengetahuan.
Mengetahui pola perkembangan memungkinkan untuk
memprediksi seperti apa perilaku sosial yang normal nantinya
Machine Translated by Google
usia tertentu. Akibatnya, orang tua, guru, dan orang dewasa
lainnya cenderung memandang anak sebagai terbelakang,
dewasa sebelum waktunya, atau antisosial.
Nilai lain dari memahami pola perkembangan sosial adalah
menyediakan jadwal pelatihan. Anak-anak dapat didorong
untuk mengembangkan keterampilan dan sikap yang
diharapkan dari mereka sehingga mereka dapat diterima
dalam kelompok. Misalnya, ketika anak mencapai usia
sekolah, diharapkan mereka dapat melakukan kontak sosial
dengan teman sebayanya, tanpa campur tangan orang
dewasa.
Pada halaman-halaman berikutnya, disajikan penyelidikan
tentang pola perkembangan sosial yang normal dari bulan-
bulan pertama kehidupan hingga masa remaja. Penelitian ini
menjelaskan tentang jadwal sosialisasi. Tujuannya adalah
untuk menunjukkan apa yang menjadi kebiasaan dalam
perilaku sosial pada usia yang berbeda dan apa yang
diharapkan pada usia tersebut.
Pada setiap tahap utama—bayi, anak usia dini, masa kanak-
kanak akhir, dan pubertas—hanya perilaku dan sikap yang
paling khas dari periode tersebut yang akan terlihat secara
mendetail. Namun, harus diasumsikan bahwa sekali
dikembangkan, mereka akan terus memainkan peran dalam
hubungan sosial anak-anak kecuali dipaksa untuk berubah
oleh kekuatan lingkungan. Misalnya, perilaku penolakan bayi
dapat mengarah pada negativisme, ketika anak kecil tidak
diperbolehkan mandiri untuk mempertahankan posisi
perkembangannya. Karena prasangka dan diskriminasi
biasanya tidak berkembang sampai anak masuk sekolah,
mereka akan dibahas di bagian perkembangan sosial di
akhir buku.
masa kecil; tetapi penekanan akan ditempatkan pada dasar
prasangka yang dibangun secara eksternal.
Awal perilaku sosial
Saat lahir, bayi tidak suka berteman. Selama kebutuhan
tubuh mereka terpenuhi, mereka tidak akan tertarik pada
orang. Selama satu atau dua bulan pertama kehidupan,
mereka hanya menanggapi rangsangan di lingkungannya,
apakah itu berasal dari orang atau benda. Misalnya, mereka
tidak membedakan dengan jelas antara suara orang dan
suara lainnya.
Sosialisasi berupa perilaku suka berteman
dimulai sekitar bulan ketiga, saat bayi
250
BAB 9
Mereka dapat membuat perbedaan antara orang dan benda
di lingkungan mereka dan menanggapi mereka secara
berbeda. Pada saat ini, otot mata mereka cukup kuat dan
cukup terkoordinasi untuk memungkinkan mereka melihat
orang dan benda serta mengikuti gerakan mereka dengan
jelas. Pendengaran mereka juga cukup berkembang untuk
memungkinkan mereka membedakan suara. Sebagai hasil
dari perkembangan ini, mereka siap untuk belajar
bersosialisasi, dari sudut pandang kedewasaan mereka.
Reaksi terhadap orang dewasa
Respons sosial pertama bayi diarahkan kepada orang
dewasa, karena ini biasanya merupakan kontak sosial
pertama yang terjalin dengan mereka. Pada saat bayi berusia
tiga bulan
seiring bertambahnya usia, mereka menoleh ketika
mendengar suara manusia dan tersenyum sebagai respons
terhadap suara dan senyuman yang menyenangkan. Mereka
mengungkapkan kesenangan di hadapan orang lain dengan
tersenyum, menendang kaki, dan melambaikan tangan (15,
57, 93). Senyum sosial atau senyuman yang dihasilkan
sebagai respons terhadap orang, dibandingkan dengan
senyum refleks yang didorong dengan menyentuh bibir atau
pipi bayi, dianggap sebagai awal perkembangan sosial (93).
Selama bulan ketiga, bayi menangis saat dibiarkan sendiri,
tetapi berhenti saat diajak bicara atau dihibur oleh mainan
atau alat mekanis lainnya. Mereka mengenali ibu mereka
dan anggota keluarga lainnya dan menunjukkan rasa takut
pada orang asing, menangis dan memalingkan muka (76).
Pada bulan keempat, bayi melakukan penyesuaian
antisipatif saat dipeluk, menunjukkan perhatian selektif pada
wajah, melihat ke arah orang yang menjauh darinya,
tersenyum pada pembicara, menyukai perhatian pribadi dan
tertawa saat dipermainkan.
Dari bulan kelima hingga keenam, anak bereaksi berbeda
terhadap senyuman dan omelan serta dapat membedakan
antara suara ramah dan marah. Mereka mengakui orang-
orang yang akrab dengan senyuman dan menunjukkan
ekspresi ketakutan yang pasti di hadapan orang asing.
Selama bulan keenam, kemajuan sosial menjadi lebih agresif.
Misalnya, bayi menarik rambut orang yang menggendongnya,
menakuti kacamata atau hidung, dan menjelajahi fitur
wajahnya.
Machine Translated by Google
Pada usia tujuh atau sembilan bulan, bayi mencoba
meniru suara ucapan, serta gerak tubuh dan tindakan
sederhana. Pada usia 12 bulan, mereka dapat berhenti
melakukan hal-hal tertentu saat diberi tahu "tidak". Mereka
menunjukkan ketakutan dan ketidaksukaan mereka
terhadap orang asing dengan berjalan menjauh dan
menangis saat didekati oleh orang asing. Sejak usia lima
belas bulan, bayi menunjukkan minat yang semakin besar
pada orang dewasa dan keinginan kuat untuk bersama
dan meniru mereka. Pada usia dua tahun, mereka dapat
bekerja sama dengan orang dewasa dalam banyak
kegiatan sederhana, seperti membantu mandi atau
berpakaian.
Dengan demikian, terbukti bahwa dalam waktu yang
relatif singkat, bayi tidak lagi menjadi anggota pasif dari
kelompok keluarga, menerima banyak perhatian dan
membayar sangat sedikit, sebagai gantinya menjadi
anggota aktif yang memulai kontak sosial dan
berpartisipasi dalam aktifitas keluarga. Dengan demikian
mereka berpindah dari era non-ggregarious ke era sosial
dan ke tahapan pola perkembangan.
Reaksi terhadap bayi lain
Indikasi nyata pertama bahwa bayi memperhatikan orang
lain seusianya adalah antara usia empat dan lima bulan,
ketika mereka tersenyum pada bayi lain atau menunjukkan
ketertarikan pada tangisannya. Kontak persahabatan
antara bayi biasanya dimulai antara usia enam dan
delapan bulan dan terdiri dari saling memandang,
menjangkau dan menyentuh satu sama lain. Kontak yang
tidak bersahabat adalah mencoba untuk mengambil
sesuatu dari bayi yang lain, upaya yang sering
mengakibatkan pertengkaran. Antara sembilan dan tiga
belas bulan, bayi menjelajahi orang lain seusia mereka
dengan menarik rambut dan pakaian mereka, meniru
perilaku dan vokalisasi teman sebayanya, dan
menunjukkan penggunaan mainan secara kooperatif untuk
pertama kalinya. Ketika bayi lain mengambil mainan dari mereka,didirikan
Reaksi sosial terhadap bayi dan anak berkembang pesat
selama tahun kedua.
Dari tiga belas hingga delapan belas bulan, bayi tersenyum
dan tertawa, meniru bayi atau anak lain. Minat mereka
beralih dari bahan mainan ke bayi atau anak-anak lain dan
ada lebih sedikit pertengkaran dan lebih banyak permainan
kooperatif. Selama paruh terakhir tahun kedua, bayi
memandang materi permainan sebagai sarana
membangun hubungan sosial. Mereka bekerja sama
dengan teman sebayanya, mengubah perilakunya agar
sesuai dengan aktivitas teman sebayanya, dan terlibat
dalam permainan sederhana dengan anak-anak yang lebih muda atau lebih tua.
251
PERKEMBANGAN SOSIAL
Perilaku dalam situasi sosial
Akibat kontak dengan orang lain, baik orang dewasa
maupun bayi, respons sosial tertentu mulai terbentuk
(16,27,97). Tanggapan awal ini, yang disoroti di Kotak 9-6,
adalah fondasi yang berfungsi untuk perkembangan
perilaku sosial selanjutnya.
Pengaruh perilaku sosial awal pada perkembangan
selanjutnya telah disoroti oleh studi ilmiah. Misalnya, bayi
yang bergantung pada ibu mereka untuk kebutuhan dan
keinginan mereka, bahkan ketika mereka siap untuk
belajar melakukan semua hal itu sendiri, mengembangkan
ketergantungan yang meluas pada semua orang dewasa
dan bahkan dari anak-anak lain.
Hal ini membuat mereka sulit mencapai kemerdekaan.
Demikian pula, bayi yang dibiarkan melakukan apa yang
mereka inginkan kemudian merasa sangat sulit untuk
mematuhi peraturan sekolah atau taman bermain (16,19,
30).
Meskipun respons dan sikap sosial, yang mengarah
pada masalah penyesuaian pribadi dan sosial, dapat
berubah seiring pertumbuhan anak, jauh lebih mudah
untuk menghindarinya dengan membangun landasan
yang baik sejak awal. Inilah mengapa usia bayi dianggap
penting untuk sosialisasi.
Perkembangan Sosial Anak Usia Dini
Dari usia dua hingga enam tahun, anak belajar melakukan
kontak sosial dan bergaul dengan orang-orang di luar
rumah, terutama anak-anak seusianya. Mereka belajar
menyesuaikan diri dengan orang lain dan bekerja sama
dalam aktivitas bermain. Tindak lanjut studi kelompok
anak-anak menunjukkan bahwa sikap sosial dan perilaku
mereka biasanya marah, berkelahi,
selama tahun-tahun dan menangis.
awal biasanya bertahan
dengan sedikit perubahan (3, 49).
Anak usia dini sering disebut sebagai "usia pra-geng".
Pada saat ini, jumlah kontak yang dimiliki anak-anak
dengan orang lain seusia mereka meningkat, yang
sebagian menentukan cara perkembangan sosial mereka
akan maju.
Anak-anak yang bersekolah di taman kanak-kanak, taman
kanak-kanak atau taman kanak-kanak biasanya memiliki
jumlah kontak sosial yang lebih besar dengan teman sebayanya
dan membuat adaptasi yang lebih baik dengan teman sebayanya.
Machine Translated by Google
KOTAK 9-6
DASAR-DASAR PERILAKU SOSIAL
DIDIRIKAN PADA USIA BAYI
Imitasi. Bayi menjadi bagian dari kelompok sosial dengan meniru
orang lain. Mereka pertama-tama meniru ekspresi wajah, lalu gerak
tubuh dan gerakan, lalu suara ucapan, dan akhirnya pola perilaku
secara keseluruhan.
Perasaan malu. Pada bulan ketiga atau keempat, bayi dapat
membedakan antara orang yang dikenal dan orang asing. Bahkan
kemudian, selama tahun pertama, mereka bereaksi terhadap orang
asing dengan mengerang, menangis, menyembunyikan kepala,
dan menempel pada orang yang memegangnya.
perilaku kasih sayang Ketika bayi mampu menjalin hubungan yang
hangat dan penuh kasih sayang dengan ibunya atau penggantinya,
kesenangan yang mereka peroleh dari pergaulan ini berfungsi
sebagai motivasi mereka.
untuk mencoba menjalin hubungan persahabatan dengan orang
lain.
Ketergantungan. Semakin seseorang merawat bayi, semakin
tergantung mereka padanya. Mereka menunjukkan
ketergantungan mereka, melekat pada orang tersebut, menangis
ketika mereka ditinggal bersama orang lain, dan berharap itu
akan membantu mereka, bahkan ketika mereka dapat melakukan
sesuatu untuk diri mereka sendiri.
Penerimaan otoritas. Apakah bayi akan belajar untuk tidak menuruti
permintaan orang yang berwenang akan bergantung pada desakan
mereka.
Beri mereka anak-anak yang tidak memiliki pengalaman prasekolah itu.
Alasannya adalah bahwa mereka lebih siap untuk berpartisipasi aktif
dalam kelompok daripada anak-anak yang kegiatan sosialnya terbatas
terutama pada anggota keluarga atau anak-anak di lingkungan terdekat.
Salah satu dari banyak keuntungan taman kanak-kanak, taman
kanak-kanak, dan taman kanak-kanak adalah bahwa mereka memberikan
pengalaman sosial di bawah arahan guru terlatih yang mendorong kontak
yang menyenangkan dan memastikan bahwa tidak ada anak yang
mengalami perlakuan yang mungkin mengkondisikannya untuk
menghindari bahaya. . Akibatnya, reaksi negatif terhadap anak lain
berkurang; namun, reaksi negatif terhadap guru terkadang sedikit
meningkat karena anak-anak menjadi lebih berorientasi pada anak dan
kurang berorientasi pada orang dewasa.
252
BAB 9
tenensi yang terakhir. Sikap toleran ani
ajari bayi untuk menolak otoritas.
Persaingan. Persaingan berkembang dalam hubungan
dengan bayi atau anak lain. Itu dimanifestasikan dengan
upaya yang dilakukan untuk mengambil mainan atau benda
lain, bukan karena bayi menginginkannya, tetapi karena
menyenangkan bagi mereka untuk menegaskan keunggulannya.
Pencari perhatian. Selama tahun kedua, bayi mencoba menarik
perhatian orang dewasa melalui vokalisasi, terutama menangis,
menempel di pakaian, memukul, atau melakukan hal-hal yang
dilarang. Jika berhasil, mereka menunjukkan kepuasannya dengan
tersenyum atau tertawa.
Kerjasama sosial. Bayi bermain secara kooperatif dengan orang
dewasa, dengan tepat, karena yang terakhir bersedia berbagi hampir
segalanya. Dengan teman sebayanya, kerja sama sosial biasanya
tidak memberikan hasil yang baik, karena mereka tidak mau berbagi
apapun.
Perilaku resistensi. Pada pertengahan tahun kedua kehidupan,
perilaku resisten dimulai. Itu diungkapkan dengan menegangkan
tubuh, menangis dan menolak untuk patuh. Kecuali bayi diberi
kesempatan untuk mandiri, perilaku menolak sering mengarah pada
negativisme.
hubungan dengan orang dewasa
Setiap tahun, anak-anak kecil menghabiskan lebih
sedikit waktu dengan orang dewasa dan merasa kurang
senang berada bersama mereka. Pada saat yang sama,
minat mereka pada teman bermain seusia mereka
meningkat dan kegembiraan yang mereka alami bersama
mereka diperkuat. Dengan keinginan mereka yang
semakin besar untuk mandiri, anak-anak menjadi
menentang otoritas orang dewasa.
Terlepas dari keinginan mereka untuk mandiri, anak
kecil masih berusaha mendapatkan perhatian dan
persetujuan orang dewasa. Jika mereka memperoleh
kepuasan melalui perilaku kelekatan mereka saat masih
bayi, mereka akan terus berusaha menjalin hubungan
yang hangat dan bersahabat dengan orang dewasa,
terutama dengan anggota keluarga (60).
Machine Translated by Google
Sekuat apa pun keinginan untuk kontak dengan teman sebaya,
orang tua dan guru masih bertanggung jawab untuk menyediakan
model untuk mengembangkan sikap sosial mereka dan untuk
menentukan apakah mereka akan bersikap kooperatif dan
bersahabat, niat baik terhadap semua atau intoleransi dan prasangka
terhadap mereka yang berbeda.
Hubungan dengan anak lain
Sebelum usia dua tahun, anak kecil terlibat dalam permainan soliter
atau paralel. Bahkan ketika dua atau tiga anak bermain di ruangan
yang sama dengan mainan yang serupa, sangat sedikit interaksi
sosial yang terjadi. Kontak mereka terutama terdiri dari meniru atau
mengamati satu sama lain, atau mencoba melepaskan mainan.
Dari usia 3 atau 4 tahun dan seterusnya, anak-anak mulai bermain
bersama dalam kelompok, berbicara satu sama lain saat mereka
bermain, dan memilih dari antara anak-anak yang hadir dengan siapa
mereka lebih suka bermain. Perilaku yang paling umum dari
kelompok ini terdiri dari mengamati satu sama lain, bercakap-cakap,
dan membuat rekomendasi verbal.
Sebuah studi tentang anak-anak prasekolah mengungkapkan
bahwa seiring bertambahnya usia, ada peningkatan pendekatan
ramah kepada anak-anak lain dan penurunan interaksi permusuhan
(61).
Dari usia ke usia, anak laki-laki melakukan pendekatan yang lebih
ramah dan juga bermusuhan terhadap anak lain. Lihat gambar 9-1.
Bentuk Umum Perilaku Sosial
Beberapa bentuk perilaku sosial yang berkembang pada anak usia
dini adalah berdasarkan fungsi.
data yang ditetapkan pada usia bayi. Beberapa baru, berdasarkan
yayasan baru.
Banyak dari yang terakhir didirikan oleh
kontak dengan teman sebaya di luar rumah, dan dengan apa yang
anak-anak tonton di televisi, film, atau komik yang boleh mereka
tonton.
Banyak pola perilaku dalam situasi sosial tampak asosial atau
bahkan antisosial; tetapi, pada kenyataannya, semuanya penting
untuk proses sosialisasi. Fondasi yang diletakkan pada masa kanak-
kanak awal akan menentukan bagaimana anak akan menyesuaikan
diri dengan orang dan situasi sosial, kapan
253
PERKEMBANGAN SOSIAL
lingkungan menjadi lebih besar dan ketika mereka tidak memiliki
perlindungan dan bimbingan orang tua, seperti pada tahun-tahun
ketika mereka masih bayi.
Daftar dari berbagai bentuk diberikan pada Kotak 9-7.
lebih dari perilaku dalam situasi sosial, yang fondasinya dibangun
pada anak usia dini
ñez. Mereka dibagi menjadi dua kelompok, pola perilaku sosial dan
asosial. Namun, penting untuk dicatat bahwa bahkan pola asosial
seringkali merupakan pengalaman belajar yang berharga bagi anak
kecil. Dari mereka, anak-anak belajar bagaimana orang lain bereaksi
terhadap perilaku mereka dan bahwa jika mereka ingin diterima
sebagai anggota kelompok sosial, mereka harus mengubah perilaku
mereka.
Meskipun perbaikan dalam perilaku sosial cenderung mendominasi
pada masa kanak-kanak awal, karena pengalaman sosial meluas
dan anak-anak menemukan bagaimana orang berpikir tentang
perilaku mereka dan bagaimana penilaian tersebut berkontribusi
pada penerimaan atau kurangnya penerimaan mereka. menjadi
asosial atau antisosial. Jumlah perbaikan yang akan terjadi akan
bergantung, pertama, pada seberapa cemas anak-anak merasa
diterima secara sosial, kedua, pada pengetahuan mereka tentang
bagaimana memperbaiki perilaku mereka, dan ketiga, pada
peningkatan kapasitas intelektual mereka. antara perilaku mereka
dan penerimaan sosial.
Biasanya, keinginan untuk penerimaan sosial cukup besar untuk
memberikan motivasi yang diperlukan untuk perbaikan perilaku
sosial. Ini biasanya berfokus pada memperbaiki pola perilaku asosial
dan selanjutnya memperkuat pola sosial. Misalnya, anak-anak
cenderung menjadi kurang egois dan banyak menuntut serta lebih
kooperatif dan bersedia menyetujui perilaku sosial seiring
bertambahnya usia (20, 43). Di sisi lain, prasangka dan diskriminasi
sering meningkat dan pemisahan antar jenis kelamin semakin dalam
(36, 37, 54).
Perkembangan sosial pada akhir masa
kanak-kanak
Setelah anak-anak masuk sekolah dan memiliki lebih banyak kontak
dengan anak-anak daripada selama tahun-tahun prasekolah, minat
dalam kegiatan keluarga mulai berkurang. Pada saat yang sama,
permainan individu digantikan oleh permainan kolektif.
Machine Translated by Google
KOTAK 9-7
POLA PERILAKU DALAM SITUASI SOSIAL, ANAK DINI
POLA PERILAKU SOSIAL
Kerja sama. Hanya sedikit anak yang belajar bermain
atau bekerja secara kooperatif dengan orang lain hingga
usia empat tahun. Semakin banyak kesempatan yang
mereka miliki untuk melakukan sesuatu bersama, semakin
cepat mereka akan belajar melakukan sesuatu secara kooperatif.
Persaingan. Ketika persaingan membuat anak-anak berusaha
untuk melakukan yang terbaik, itu berkontribusi pada sosialisasi
mereka; Namun, jika diekspresikan dalam perkelahian dan
kesombongan, itu mengarah pada sosialisasi yang buruk.
Kemurahan hati. Kemurahan hati, sebagaimana diwujudkan
dalam kesediaan untuk berbagi hal-hal dengan orang lain,
meningkat seiring dengan berkurangnya keegoisan dan ketika
anak-anak belajar bahwa kemurahan hati mengarah pada
penerimaan sosial.
Keinginan untuk persetujuan sosial. Ketika keinginan untuk
mendapat persetujuan kuat, hal itu memotivasi anak untuk
menyesuaikan diri dengan harapan sosial. Biasanya, keinginan
untuk persetujuan orang dewasa datang sebelum persetujuan
teman sebaya.
Simpati. Anak kecil tidak mampu berperilaku simpatik selama
mereka tidak berada dalam situasi yang serupa dengan orang
yang terpengaruh.
Mereka mengungkapkan simpati mereka, mencoba membantu atau menghibur
seseorang yang sedang kesusahan.
Empati. Empati adalah kemampuan untuk menempatkan diri pada
posisi orang lain dan mengalami hal yang sama dengan orang tersebut.
Ini berkembang hanya ketika anak-anak dapat memahami
ekspresi wajah dan ucapan orang lain.
Ketergantungan. Ketergantungan pada orang lain untuk bantuan,
perhatian, dan kasih sayang memotivasi anak untuk berperilaku
dengan cara yang disetujui secara sosial. Anak-anak mandiri
kekurangan motivasi ini.
Persahabatan. Anak-anak kecil menunjukkan persahabatan mereka
dengan ingin melakukan sesuatu untuk dan dengan orang lain dan dengan
mengungkapkan kasih sayang mereka.
Kurangnya egoisme. Anak-anak yang diberi kesempatan dan
didorong untuk berbagi barang-barang mereka dan yang tidak
selalu menjadi pusat perhatian keluarga belajar memikirkan dan
melakukan sesuatu untuk orang lain, daripada berfokus pada
minat dan kepemilikan mereka.
Imitasi. Dengan meniru seseorang yang diterima dengan baik oleh
kelompok sosial, anak-anak mengembangkan sifat-sifat yang
berkontribusi pada penerimaan mereka oleh kelompok tersebut.
perilaku kasih sayang Membangun di atas fondasi yang
diletakkan sejak bayi, ketika mereka mengembangkan
keterikatan yang hangat dan penuh kasih dengan ibu atau ibu
penggantinya, anak kecil mentransfer pola perilaku itu kepada
orang lain dan belajar menjalin persahabatan dengan mereka.
POLA PERILAKU ASOSIAL
Negativisme. Yang paling negatif adalah penolakan terhadap
tekanan dari orang lain untuk berperilaku dengan cara tertentu.
Biasanya dimulai pada tahun kedua kehidupan dan mencapai
puncaknya antara usia tiga dan enam tahun.
Ekspresi fisik, mirip dengan amukan, secara bertahap digantikan
oleh penolakan verbal untuk melakukan apa yang diminta atau
disuruh.
Menyerang. Penyerangan adalah tindakan permusuhan yang
nyata atau terancam, hampir selalu tidak diprovokasi oleh orang
lain. Anak-anak dapat mengekspresikan agresi mereka melalui
serangan fisik atau verbal pada orang lain, biasanya anak yang
lebih muda dari mereka.
berkelahi. Perkelahian adalah perselisihan kemarahan yang
biasanya dimulai ketika satu orang menyerang orang lain tanpa
provokasi. Perkelahian berbeda dengan agresi, pertama, karena
melibatkan dua orang atau lebih, sedangkan agresi adalah
tindakan individu, dan kedua, karena salah satu orang yang
terlibat dalam perkelahian memainkan peran defensif, sedangkan
dalam agresi peran selalu agresif. .
Menggoda dan melecehkan. Menggoda adalah serangan verbal
terhadap orang lain; tetapi dalam pelecehan, serangannya
bersifat fisik. Dalam kedua kasus tersebut, penyerang
memperoleh kepuasan dengan memperhatikan ketidaknyamanan
korban dan upayanya untuk membalas.
Perilaku ke atas. Perilaku ke atas adalah kecenderungan untuk
mendominasi orang lain atau menjadi "penguasa". Jika diarahkan
dengan benar, itu bisa menjadi sifat kepemimpinan; tetapi
biasanya tidak demikian dan akibatnya berujung pada penolakan
oleh kelompok sosial.
Egosentrisme. Hampir semua anak kecil bersifat egosentris,
karena mereka cenderung membebani diri sendiri dan hanya
berbicara tentang diri mereka sendiri. Apakah tren ini akan
memudar, tetap konstan, atau menguat sebagian besar
bergantung pada apakah anak-anak menyadari bahwa hal itu
membuat mereka tidak populer dan sebagian lagi pada seberapa
besar keinginan mereka untuk menjadi populer.
prasangka Fondasi prasangka didirikan pada awal masa kanak-
kanak, ketika si kecil menyadari bahwa beberapa orang terlihat
berbeda dan berperilaku berbeda dari mereka sendiri dan bahwa
perbedaan tersebut dianggap oleh kelompok sosial sebagai
tanda inferioritas. Tidak jarang anak kecil mengekspresikan
prasangka dengan mendiskriminasi orang yang mereka anggap
berbeda.
antagonisme seksual. Menjelang akhir masa kanak-kanak,
banyak anak laki-laki mengalami tekanan dari teman sebaya
dan kerabat laki-laki mereka untuk menghindari pergaulan
dengan anak perempuan atau untuk terlibat dalam "permainan
anak perempuan". Mereka juga belajar bahwa kelompok sosial
menganggap laki-laki lebih tinggi dari perempuan; namun, pada
usia ini, anak laki-laki tidak mendiskriminasi anak perempuan,
meskipun mereka menghindarinya dan menolak melakukan
aktivitas yang mereka anggap pantas untuk anak perempuan.
Machine Translated by Google
Gambar 9-3. Selama bagian terakhir dari tahun-tahun
prasekolah, anak laki-laki mengembangkan sikap
meremehkan terhadap anak perempuan dan mencoba
menghindari mereka, serta meremehkan semua
kegiatan yang melibatkan anak perempuan (Diadaptasi
dari Bill Keane: "The Family Circus." Register and
Tribuner Syndicate, 27 September, 1975. Digunakan dengan izin.)
Karena permainan kolektif membutuhkan banyak
peserta, lingkaran pertemanan anak-anak yang lebih
besar secara bertahap meluas. Seiring beralihnya minat
untuk bermain, muncullah keinginan yang semakin
besar untuk bersama dan diterima oleh anak-anak di
luar rumah.
Saat memasuki sekolah, anak-anak memasuki "usia
geng", ketika kesadaran sosial berkembang pesat.
Bersosialisasi adalah salah satu tugas perkembangan
utama periode ini. Anak menjadi anggota kelompok
sebaya yang lambat laun akan menggantikan peran
keluarga dalam mempengaruhi sikap dan perilaku.
Kelompok teman sebaya, seperti yang didefinisikan oleh
Havighurst, adalah "sekelompok orang dengan usia
yang kira-kira sama, yang merasakan dan bertindak
bersama" (45).
Selama transisi dari usia pra-geng, dari masa kanak-
kanak ke masa kanak-kanak akhir, anak-anak muda
berpindah dari satu kelompok ke kelompok lain dan dari
aktivitas individu ke aktivitas kolektif. Tahap "perubahan
kelompok" menjembatani kesenjangan antara usia pra-
geng
PERKEMBANGAN SOSIAL
dan yang terakhir. Kelompok bermain informal pada hari-
hari sekolah pertama hanya terdiri dari dua atau tiga
anak. Itu dibentuk untuk melakukan aktivitas permainan
tertentu dan karenanya bersifat sementara. Kegiatan
itu sendiri, bukan persahabatan, yang menjadi dasar
organisasi kelompok. Dalam yang terakhir,
kepemimpinan berpindah dari satu ke yang lain,
tergantung pada anak mana yang mengambil inisiatif
kegiatan tertentu... Ada banyak perkelahian singkat;
tetapi mereka tidak memiliki efek permanen pada konstitusi kelompo
geng anak
Geng anak adalah kelompok lokal spontan yang tidak
memiliki otorisasi dari luar maupun tujuan sosial.
Anda disetujui Meskipun orang dewasa mungkin tahu
bahwa itu sedang diorganisir, itu dibentuk oleh anak-
anak itu sendiri, tanpa dukungan orang tua, guru, atau
pemimpin pemuda. Ini adalah upaya yang dilakukan
oleh anak kecil untuk menciptakan masyarakat yang
cocok untuk memenuhi kebutuhan mereka. Dengan
demikian, itu adalah pengganti masyarakat dewasa,
untuk mendapatkan apa yang tidak disediakan oleh
yang terakhir. Menawarkan bantuan dari pengawasan
orang dewasa, meskipun mungkin tidak memusuhi
orang dewasa yang berwenang. Geng belum tentu
produk dari lingkungan yang tidak pantas; Itu juga ditemukan di lingk
KONSTITUSI GANG: Geng memiliki struktur yang lebih
jelas daripada kelompok informal anak-anak yang lebih
muda. Anggota geng dipilih karena mereka dapat
melakukan hal-hal yang disukai orang lain dan bukan
karena mereka tinggal berdekatan atau dapat melakukan
apa yang ingin dilakukan oleh satu atau dua anggota
pada waktu tertentu. Geng tersebut ada secara
independen dari aktivitas dan kemudian memilih
berbagai aktivitas yang akan dilakukannya.
Geng yang khas adalah "kelompok bermain" yang
terdiri dari anak-anak yang memiliki minat yang sama;
tujuan utamanya adalah menghabiskan waktu dengan
baik; meskipun, terkadang, bersenang-senang bisa
mengarah pada realisasi kejahatan. Sejak usia enam
atau tujuh tahun, anak laki-laki dan perempuan biasanya
menemukan kesenangan yang semakin meningkat
dalam kelompok yang berjenis kelamin sama. Akibatnya,
geng hampir selalu uniseksual. Beberapa karakteristik
geng yang lebih penting muncul di kotak 9-8.
255
Machine Translated by Google
PERBEDAAN GANG Karena anak yang berbeda memiliki
kebutuhan sosial yang berbeda,
Faktanya, jenis geng yang memenuhi kebutuhan satu anak
belum tentu melayani kebutuhan anak lainnya. Anak-anak
yang memiliki kesempatan untuk menjalin kontak sosial di
luar rumah selama tahun-tahun prasekolah akan tertarik
untuk menjadi anggota geng lebih awal daripada anak-anak
yang kontak sosialnya terbatas pada anggota keluarga
selama waktu itu. Namun, semua anak cenderung
kehilangan minat dalam kehidupan geng pada saat mereka
mencapai pubertas.
Beberapa geng besar dan beberapa relatif kecil. Ukurannya
sebagian dipengaruhi oleh jumlah anak yang tersedia untuk
bergabung dan sebagian oleh jenis kegiatan yang mereka
nikmati.
Misalnya, kelompok yang menghabiskan sebagian besar
waktunya untuk bermain game membutuhkan lebih banyak
anggota daripada geng yang lebih menyukai aktivitas gigi,
seperti membuat barang atau menonton TV bersama.
Di beberapa geng pemimpinnya otokratis, sementara di
geng lain mereka tidak akan mentolerirnya. Beberapa terjalin
erat dan dikelilingi oleh lebih banyak rahasia daripada yang
lain. Yang pertama lebih kecil kemungkinannya untuk
menyambut anggota baru daripada yang terakhir.
Di sebagian besar geng, anak-anak seumuran dan di
tingkat kelas yang sama. Di tempat lain, ada anak-anak
dengan usia yang sedikit berbeda, meskipun jarang ada
kelompok yang memasukkan anak-anak dari tingkat kelas
yang berbeda. Jika geng terdiri dari anak-anak dari berbagai
usia, pemimpinnya hampir selalu salah satu anggota yang
lebih tua.
Aktivitas geng, serta komposisinya, mencerminkan
perbedaan individu.
Kegiatan beberapa dari mereka berada di ambang kerusuhan
dan upaya terus-menerus dilakukan untuk menguji
penghalang yang dibuat oleh orang dewasa. Di negara lain,
ada minat yang jauh lebih sedikit pada segala bentuk
perilaku yang tidak dapat diterima secara sosial.
Geng di lingkungan yang lebih miskin jauh lebih mungkin
terlibat dalam kenakalan dan perkelahian dengan geng lain
daripada di lingkungan kelas atas.
PENGARUH GANG Seperti dicatat oleh Havighurst, ada
empat cara utama di mana geng dapat membantu anak-
anak untuk bersosialisasi (45). Keempat mode tersebut
dijelaskan pada kotak 9-9.
256
BAB 9
KOTAK 9-8
KARAKTERISTIK GANG ANAK
Geng mengidentifikasi diri mereka dengan nama,
banyak di antaranya diambil dari jalan atau lingkungan sekitar
tempat tinggal anggota atau dari film, komik, atau buku
populer.
Anggota geng menggunakan sinyal rahasia, slogan,
kode komunikasi, atau bahasa pribadi untuk menjaga
kerahasiaan mereka.
Geng anak sering memakai lencana — topi, ban lengan,
atau perhiasan lainnya — untuk mengidentifikasi
anggotanya.
Geng terkadang mengadakan upacara inisiasi untuk
menguji stamina atau keterampilan fisik anggota baru,
membangun loyalitas dalam kelompok, dan membuat
setiap anggota merasa penting dengan cara diterima.
Tempat pertemuan geng yang disukai meminimalkan
intervensi orang dewasa dan memaksimalkan peluang
untuk terlibat dalam aktivitas pilihan mereka. Biasanya,
anak perempuan bertemu di dekat rumah mereka,
sedangkan anak laki-laki bertemu sejauh mungkin dari
mereka.
Kegiatan geng mencakup semua jenis hiburan dan
permainan kolektif, melakukan sesuatu, mengganggu
orang lain, menjelajah, dan terlibat dalam kegiatan yang
dilarang seperti perjudian, merokok, minum, dan
bereksperimen dengan narkoba.
Sebagian besar, kehidupan geng di masa kanak-kanak
mendukung perkembangan kualitas yang baik. mereka masuk
itu mengajarkan anak-anak untuk menjadi demokratis,
menyesuaikan keinginan dan tindakan mereka dengan keinginan
dan tindakan kelompok, bekerja sama dengan anggotanya,
mengembangkan keterampilan yang memungkinkan mereka
melakukan hal yang sama seperti teman sebayanya, dan
menghilangkan keegoisan dan individualisme antisosial. Dalam
persaingan mereka untuk mencapai posisi tertentu, anak-anak
berusaha untuk menyempurnakan diri mereka dan mengarahkan
kepentingan egosentris mereka sejalan dengan kepentingan
kelompok. Beberapa cara yang lebih umum di mana
keanggotaan geng mengarah pada peningkatan sosialisasi ditunjukkan pada
Di sisi lain, kehidupan geng mendukung perkembangan
kualitas tertentu yang tidak diinginkan. Kadang-kadang
mendorong umpatan dan bahasa gaul, menceritakan lelucon
dan cerita yang tidak pantas, membolos sekolah, kenakalan,
mengabaikan aturan dan orang yang berwenang, memutuskan
ikatan keluarga dan beralih dari loyalitas rumah ke aktivitas
kelompok, keangkuhan, diskriminasi terhadap anggota
kelompok minoritas atau saingan geng, dan kehancuran
Machine Translated by Google
dari cita-cita yang didirikan di rumah. Sebagian besar
efek geng yang tidak diinginkan ini bersifat sementara.
Seiring bertambahnya usia anak-anak, banyak dari
mereka dihilangkan.
Salah satu pelajaran paling berharga yang dipelajari
anak-anak dari menjadi anggota geng adalah
mengevaluasi diri mereka sendiri secara realistis. Di
rumah, di mana penyimpangan pribadi, yang berasal
dari kasih sayang orang tua, sangat kuat, anak-anak
belajar menganggap diri mereka seperti orang tua
mereka, yaitu sebagai orang yang "unggul". Dalam
geng, penyimpangan pribadi ini tidak ada. Jika mereka
disukai oleh teman sebayanya, anak-anak belajar untuk
berpikir tinggi tentang diri mereka sendiri dan menerima
diri mereka sendiri.
Gambar 9-4. Beberapa cara di mana keanggotaan
geng mengarah pada sosialisasi yang lebih baik.
257
PERKEMBANGAN SOSIAL
KOTAK 9-9
BAGAIMANA GANG MENYOSIALISASIKAN
ANAK-ANAK
Geng membantu anak-anak belajar bergaul dengan
teman sebayanya dan berperilaku dengan cara yang
dapat diterima secara sosial oleh mereka.
Geng dapat membantu anak-anak untuk mengembangkan
hati nurani yang rasional dan skala nilai untuk melengkapi
atau menggantikan orang tua mereka, yang cenderung
diterima oleh anak-anak sebagai "hati nurani otoriter".
Melalui pengalaman geng, anak belajar sikap sosial
yang sesuai, seperti menyukai orang dan menikmati
kehidupan sosial dan kegiatan kelompok.
Geng dapat berkontribusi pada kemandirian pribadi
anak-anak, memberi mereka kepuasan emosional yang
berasal dari persahabatan mereka dengan teman sebaya.
Machine Translated by Google
Pola perilaku yang dipelajari dengan
menjadi anggota geng
Kehidupan geng berkontribusi pada pengembangan
berbagai jenis perilaku sosial. Beberapa di antaranya
berasal dari sikap dan pola perilaku yang dikembangkan
selama tahun-tahun prasekolah. Daftar sikap diberikan di
kotak 9-7.
dan pola perilaku yang dipelajari saat ini. Lainnya adalah
hasil dari kontak sosial yang lebih luas dari anak-anak yang
lebih tua. Beberapa merupakan hambatan untuk adaptasi
sosial; meskipun, secara umum, dengan modifikasi dan
perubahan, saat anak tumbuh, mereka menyukai adaptasi
sosial.
Mereka adalah dasar dari perilaku sosial yang biasanya
ditemukan pada orang dewasa. Pola perilaku baru yang
paling umum dibahas di bawah ini.
KECENDERUNGAN UNTUK PERSETUJUAN DAN
PENOLAKAN SOSIAL Segera setelah anak-anak mulai
menginginkan persahabatan dengan anak-anak kecil
lainnya, mereka juga menginginkan persetujuan Anda untuk
cara mereka berpakaian, berbicara, dan berperilaku. Jika
terjadi konflik antara aturan rumah dan sekolah dan aturan
kelompok sebaya, anak-anak pasti akan bersandar pada
kelompok sebayanya. Keinginan untuk perhatian dan
persetujuan sosial berasal dari perasaan tidak aman dan
tidak mampu. Ini terkait dengan sifat-sifat seperti rasa malu,
cemburu, melankolis, dan ketergantungan yang berlebihan.
Meskipun semua anak menginginkan persetujuan sosial
dan melakukan semua yang mereka bisa untuk menghindari
ketidaksetujuan, semakin percaya diri mereka, semakin
kecil kemungkinan mereka untuk meninggalkan minat,
kebutuhan, dan keinginan mereka dan menerima
kepentingan kelompok.
HIPERSENSITIVITAS Hasil umum dari
kecenderungan untuk persetujuan dan ketidaksetujuan
sosial adalah hipersensitivitas, kecenderungan untuk mudah
terluka dan menganggap apa yang dikatakan dan dilakukan
orang lain sebagai permusuhan. Sampai batas tertentu,
hipersensitivitas adalah ukuran keinginan anak-anak untuk
penerimaan sosial, keinginan yang membuat mereka sangat
sensitif terhadap sikap orang dewasa, dan anggota
kelompok sebayanya. Ini juga merupakan metode yang
efektif untuk menghadapi orang tua. Ketika frustrasi dengan
apa yang ingin mereka lakukan, anak-anak yang lebih besar
dengan cepat menyadari bahwa berkelahi dan bersikap
negatif adalah senjata yang tidak efektif. Namun, saya merasakannya
258
BAB 9
Perasaan sakit hati membingungkan orang tua dan
seringkali membuat mereka merasa bersalah.
Hipersensitivitas jarang digunakan di luar rumah, karena
terlalu mudah diartikan oleh anak lain.
KEMAMPUAN MENYARANKAN DAN KEMAMPUAN MENYARANKAN
-DAD Orang yang mudah dipengaruhi oleh orang lain.
Seperti hipersensitivitas, sugestibilitas adalah konsekuensi
dari keinginan untuk perhatian dan persetujuan sosial. Anak-
anak yang disarankan percaya bahwa kesediaan mereka
untuk mengikuti orang lain dalam apa yang mereka pikirkan
dan lakukan akan memastikan penerimaan mereka oleh
mereka. Ada kemungkinan bahwa tidak ada usia lain dalam
hidup orang yang rentan terhadap sugesti seperti pada
akhir masa kanak-kanak.
Countersuggestibility berarti berpikir dan bertindak
bertentangan dengan rekomendasi orang lain. Sambil
menerima, kurang lebih tanpa pertanyaan, saran dari
kelompok sebaya, anak-anak yang lebih tua mulai
memberontak terhadap orang dewasa dan bertindak secara
langsung bertentangan. Kontrasuggestibilitas mirip dengan
negativisme pada anak-anak yang lebih muda.
Meskipun negativisme biasanya mencapai puncaknya pada
saat anak-anak memasuki tahun pertama sekolah dasar,
kontra-suggestibilitas meningkat seiring perkembangan
masa kanak-kanak dan saat anak-anak semakin
memberontak terhadap apa yang mereka lihat sebagai
"despotisme" orang dewasa.
PERSAINGAN Selama usia geng di akhir masa kanak-
kanak, persaingan mengambil tiga bentuk: persaingan di
antara anggota kelompok, untuk mendapatkan pengakuan
dari geng itu sendiri, konflik antara yang terakhir dan
saingan lainnya, dan konflik antara geng dan dependensi,
yang diorganisir dalam masyarakat.
Masing-masing bentuk tersebut memiliki pengaruh yang
berbeda terhadap sosialisasi anak. Yang pertama cenderung
mengarah pada permusuhan dan pertengkaran di dalam
kelompok, yang berfungsi untuk melemahkan kelompok dan
mengurangi loyalitas setiap anggota. Yang kedua berfungsi
untuk membangun solidaritas dan rasa kesetiaan, sementara
yang ketiga, jika dapat dipertahankan dalam saluran yang
konstruktif, berfungsi untuk mengembangkan kemandirian:
Persaingan di
antara anak-anak yang lebih tua kemungkinan akan
menimbulkan banyak pertengkaran. Itu dapat diekspresikan
dalam perkelahian agresif atau dengan cara yang lebih
halus, seperti mengkritik orang lain, berkumpul bersama
dalam kelompok untuk menyerang seorang anak yang tidak
disukai karena perilaku mengganggu atau keanggotaan
dalam kelompok saingan atau minoritas, menggoda, dan mengintimida
Machine Translated by Google
perilaku fisik, merendahkan anak atau sekelompok anak
kecil, atau berdebat tanpa provokasi yang nyata dan
dengan keinginan yang jelas untuk membuat orang lain
merasa kesal atau kesal.
SPORTSMANSHIP YANG BAIK Sportivitas yang baik
adalah kemampuan untuk bekerja sama dengan orang
lain sampai pada titik menundukkan kepribadian individu
dan menumbuhkan semangat tim. Meskipun dapat
dipelajari di rumah, ini lebih mungkin merupakan produk
dari kehidupan kelompok. Menjadi anggota geng, anak-
anak segera belajar bahwa mereka harus bermain sesuai
aturan. Setiap pelanggaran terhadap yang terakhir,
seperti menipu, bergosip, berbohong, atau menggunakan
cara-cara yang licik, tidak akan ditoleransi. Saat mereka
bekerja sama untuk mendapatkan hadiah bersama, anak
menunjukkan interaksi positif, seperti saling membantu
dan berbagi materi. Saat bersaing, mereka melakukan
interaksi negatif, seperti mengambil materi, membuat
komentar yang tidak ramah, dan mencoba menghalangi
atau mendominasi orang lain.
Sportivitas yang baik melibatkan kemauan tidak hanya
untuk bekerja sama dengan orang lain, tetapi juga untuk
berbagi. Seperti disebutkan dalam pembahasan
sebelumnya tentang kemurahan hati di kalangan anak
kecil, karakteristik ini berkembang pesat di antara anak-
anak yang memasuki sekolah; tetapi terutama pada tahun
keempat dan kelima sekolah dasar, ketika keinginan
untuk menjadi anggota geng yang dapat diterima
mencapai puncaknya. Anak-anak yang ingin terlihat
sebagai "pria baik" perlu bermurah hati dengan harta
benda mereka dan juga sikap mereka terhadap kekalahan
dari orang lain, baik di sekolah maupun di permainan.
Mereka menemukan bahwa, meskipun mereka ingin
menang jika harus kalah, mereka harus berbagi
kesenangan kemenangan dengan pemenang, daripada
menarik diri, mengeluh, atau menuduh pemenang sebagai
"Tidak Adil" (79, 80).
TANGGUNG JAWAB Tanggung jawab, kesediaan
menerima beban yang sesuai, sangat erat kaitannya
dengan sikap sportif. Studi tentang cara tanggung jawab
berkembang mengungkapkan bahwa, seperti banyak
jenis perilaku sosial lainnya, ia "tumbuh di rumah", dalam
arti bahwa ia berakar pada pengasuhan awal anak-anak
(10).
Anak-anak kecil dari keluarga besar, meskipun bukan
karena kebutuhan, harus mengembangkan tanggung
jawab atas urusan mereka sendiri dan mengasuh adik-
adik lainnya. Anak-anak yang belajar menerima tanggung
jawab di rumah tidak hanya menyesuaikan diri dengan lebih baik
259
PERKEMBANGAN SOSIAL
kelompok sebaya, tetapi juga cenderung dipilih untuk
peran kepemimpinan. Ini memberi mereka lebih banyak
kesempatan untuk belajar menerima tanggung jawab dan
keyakinan bahwa mereka dapat menanganinya dengan
sukses.
Namun, jika anak-anak diberikan terlalu banyak
tanggung jawab secara tiba-tiba, rasa percaya diri mereka
akan tergerus, terutama ketika mereka gagal. Oleh karena
itu, pengembangan tanggung jawab harus dilakukan
secara bertahap, dimulai dengan tugas-tugas sederhana
dan meningkat seiring dengan bertambahnya kepercayaan
diri dan pengalaman anak dalam mengambil tanggung
jawab atas urusannya sendiri.
WAWASAN SOSIAL Wawasan sosial adalah
kemampuan untuk memahami dan memahami makna
situasi sosial dan orang-orang di dalamnya. Itu tergantung
pada empati (kemampuan untuk menempatkan diri pada
posisi psikologis orang lain dan memahami situasi dari
sudut pandang orang lain); Dengan kata lain, empati
adalah kemampuan untuk merasakan, membayangkan,
dan masuk ke dalam keseluruhan sikap emosional dan
mental orang lain.
Feshbach dan Feshbach menjelaskan nilai empati
untuk wawasan sosial dalam situasi yang melibatkan
agresi. Menurut mereka (31):
Respon tertekan seorang anak yang menjadi objek
tindakan agresif dapat melayani beberapa fungsi adaptif.
Mereka "menunjukkan" agresor bahwa tindakannya
efektif, selain menghasilkan respons kesedihan pada
agresor, melalui empati. Dengan demikian, empati
adalah mekanisme yang dapat membantu mengakhiri
perilaku agresif, sebelum objek agresi mengalami
kerusakan serius.
Wawasan sosial biasanya meningkat seiring
bertambahnya usia, sebagian karena kematangan mental
dan sebagian karena belajar dari pengalaman sosial.
Baru pada masa bayi akhir perkembangannya cukup
bagi anak-anak untuk memahami perilaku dan perasaan
anak-anak lain sampai tingkat tertentu. Anak-anak yang
persepsi sosialnya lebih tinggi dari teman sebayanya
hampir selalu membuat penyesuaian yang lebih baik dan
menerima penerimaan sosial yang lebih baik. Semakin
cerdas seorang anak, semua hal lain dianggap sama,
semakin tanggap dia. Ini berkontribusi pada popularitas
anak-anak pintar. Di sisi lain, semakin populer anak-
anak, semakin banyak peluang yang mereka miliki untuk
pengembangan kecerdasan sosial.
Machine Translated by Google
DISKRIMINASI SOSIAL Diskriminasi sosial berarti kecenderungan
untuk membeda-bedakan orang, dimulai dari individu tertentu.
Pembedaan ini seringkali disertai dengan kecenderungan untuk
memperlakukan mereka secara berbeda. Perlakuan ini dapat
berkisar dari pengakuan perbedaan yang sederhana hingga
tindakan yang tidak adil atau bahkan kejam.
Diskriminasi sosial muncul di awal masa kanak-kanak; tetapi
tidak berkembang dengan baik sampai anak laki-laki itu menjadi
anggota geng. Anggota kelompok ini mengambil sikap bahwa
setiap anggota kelompoknya adalah benar; tetapi bahwa semua
orang yang tidak memiliki inferioritas. Ini adalah bentuk keangkuhan,
berdasarkan apakah Anda termasuk dalam suatu kelompok atau
tidak. Dengan cepat menjadi umum untuk memasukkan semua
orang yang berbeda, karena agama, ras, status sosial ekonomi,
usia, atau jenis kelamin.
Anak-anak yang mendiskriminasi orang lain memperlakukan
mereka sebagai inferior karena mereka berbeda dan bukan karena
mereka benar-benar inferior. Mereka menganggap mereka sebagai
tergolong dalam kelompok “outgroup” atau “minoritas”, karena
mereka percaya bahwa posisinya lebih rendah dan bukan karena
jumlahnya lebih sedikit. Misalnya, anak-anak yang tergabung dalam
geng merasa posisinya lebih tinggi dari orang yang bukan
anggotanya. Mereka juga percaya bahwa jika geng yang mereka
identifikasi dianggap "superior", semua geng lain adalah kelompok
luar dan oleh karena itu lebih rendah.
PRASANGKA Di balik diskriminasi adalah
prasangka, kecenderungan untuk mengklasifikasikan setiap orang
yang termasuk dalam kelompok lain, baik sosial, agama, ras, atau
seksual, sebagai inferior dan memperlakukan mereka sesuai
dengan itu. Ini didasarkan pada seperangkat sikap yang
menyebabkan, mendukung, atau membenarkan diskriminasi.
Dalam prasangka, ada kecenderungan untuk berprasangka sebagai
inferior semua orang yang tergabung dalam suatu kelompok yang
sikap sosialnya tidak disukai, dan bukan karena mereka memang
demikian, tetapi karena identifikasi mereka dengan kelompok itu.
Prasangka terdiri dari tiga elemen, yang masing-masing
memengaruhi perilaku (3, 11). Ketiga elemen tersebut dijelaskan
pada kotak 9-10.
Sejak dini, seperti disebutkan di atas, anak-anak menjadi sadar
akan perbedaan di antara orang-orang; namun, kesadaran akan
perbedaan, dengan sendirinya, tidak menyiratkan bahwa
perbedaan itu adalah penyebab prasangka. Lihat Gambar 9-5.
Hanya ketika anak-anak menjadi sadar akan sikap sosial terhadap
mereka yang berbeda, dan hanya ketika tekanan diberikan kepada
mereka untuk menerima sikap ini, barulah prasangka berkembang.
260
BAB 9
Kesadaran akan perbedaan berkembang selama tahun-tahun
prasekolah. Misalnya, kesadaran rasial berkembang pesat dari
usia tiga hingga lima tahun. Secara umum, sikap berprasangka
muncul antara usia tiga dan empat tahun, sedangkan perilaku
berprasangka muncul agak belakangan. Ada sedikit indikasi perilaku
menghakimi di antara anak-anak sebelum mereka berusia empat
tahun (50, 58, 88.107).
Apa yang terkadang ditafsirkan sebagai prasangka mungkin
tidak. Sebaliknya, itu bisa menunjukkan bias bias dan tidak bias.
Anak-anak mungkin lebih suka bersama anak-anak lain yang
basisnya mirip dengan mereka, karena mereka merasa lebih
nyaman dengan mereka.
Ini tidak berarti bahwa mereka tidak menyukai anggota kelompok
lain atau bahwa mereka merasa lebih tinggi dari mereka. Prasangka
meliputi permusuhan dan diskriminasi. Jika preferensi adalah
untuk orang lain dari kelas yang sama, tanpa permusuhan terhadap
anggota kelompok lain, pemisahan antara anak dan anggota
kelompok lain mungkin disebabkan oleh "perbedaan kenyamanan",
perasaan "lebih nyaman". "dalam satu kelompok daripada yang
lain; tetapi tidak untuk prasangka (19, 33).
Prasangka bukanlah bagian dari warisan keturunan anak-anak.
Sebaliknya, mereka adalah produk dari pembelajaran sosial .
Beberapa prasangka dipelajari melalui pengalaman yang tidak
menyenangkan dengan seseorang dari kelompok tertentu. Ini
mengkondisikan anak-anak untuk
KOTAK 9-10
ELEMEN PRASANGKA
keyakinan. Di bawah prasangka terdapat kepercayaan yang
dipegang secara luas tentang inferioritas orang-orang yang
menjadi sasaran prasangka. Jarang keyakinan itu
berdasarkan pengalaman pribadi. Sebaliknya, mereka sering
didasarkan pada stereotip tentang kualitas pribadi dari mereka
yang termasuk dalam kelompok tertentu.
Keyakinan yang menyertai secara emosional. Semua
kepercayaan yang menjadi dasar prasangka disertai dengan
emosi yang berkisar dari ketidakpedulian yang dingin hingga
permusuhan yang pahit dan keras.
Perlakuan yang diberikan kepada korban prasangka. Dalam
semua prasangka ada kepercayaan yang diterima secara
luas yang menentukan perlakuan yang tepat terhadap mereka
yang menjadi sasaran prasangka. Perlakuan ini berkisar
dari ketidakpedulian hingga penganiayaan atau pengucilan aktif.
Machine Translated by Google
tidak hanya tidak menyukai orang itu, tetapi juga semua orang
yang mengidentifikasi diri dengan mereka karena keanggotaan
kelompok mereka. Beberapa prasangka datang dari penerimaan
yang tidak kritis terhadap nilai-nilai budaya rumah dan kelompok
sosial. Ketika kelompok-kelompok tertentu dipisahkan di sekolah
atau di masyarakat, anak-anak beranggapan bahwa mereka
lebih rendah, karena masyarakat memperlakukan mereka
seolah-olah demikian. Atau , jika nilai-nilai budaya menekankan
inferioritas atau superioritas aksen, tingkat usia, atau
kebangsaan tertentu, anak belajar menganggap mereka
sebagai inferior atau superior. Sebagian besar bias berasal dari
peniruan sikap dan perilaku orang tua, guru, teman sebaya,
tetangga, dan figur media yang diidentifikasi oleh anak-anak
(50, 55, 63).
Tidak sedikit orang tua, guru, atau orang dewasa yang benar-
benar mengajarkan anak untuk berprasangka baik. Namun,
sikap dan perilaku mereka, pembatasan mereka pada pilihan
teman bermain, dan kecenderungan mereka untuk mendukung
stereotip (untuk mengatributkan karakteristik fisik, perilaku, dan
mental tertentu kepada semua individu dari kelompok ras atau
agama tertentu) memberikan hasil sebagai sebuah pola .
prasangka yang ditiru oleh anak-anak.
Ketika anak-anak menghabiskan lebih banyak waktu dengan
kelompok sebaya mereka, mereka "memperoleh" beberapa
prasangka mereka dari anggota kelompok . Dalam keinginan
mereka untuk mendapatkan posisi yang baik dalam kelompok,
anak yang lebih tua menerima prasangka kelompok .
Gambar 9-5. Beberapa cara di mana prasangka diungkapkan
di antara anak-anak.
261
PERKEMBANGAN SOSIAL
untuk, karena itu adalah "apa yang harus dilakukan". Selain itu,
prasangka memberi anak yang lebih tua rasa penting , yang
sering berfungsi sebagai pelampiasan frustrasi dan agresi yang
ditekan.
Allport mengatakan bahwa prasangka dapat menjadi "penopang
psikologis", yang digunakan oleh anak-anak dengan cedera
psikologis dan ketidakdewasaan , atau dapat berasal dari
keinginan untuk menyesuaikan diri dengan ekspektasi kelompok (3).
Hampir setiap orang, pada usia berapa pun, dapat tunduk
pada prasangka. Namun, di masa kanak - kanak , anak-anak
tertentu lebih cenderung berprasangka daripada yang lain.
Secara tradisional, anak-anak dari kelompok minoritas , baik
status minoritas berdasarkan agama, ras, asal kebangsaan,
status sosial ekonomi, atau kondisi lainnya , cenderung
mengalami diskriminasi.
Gambar 9-6. Seorang anak laki-laki mungkin lebih suka bermain
dengan anak perempuan daripada bermain dengan anak laki-laki,
selama mereka tidak melihatnya melakukannya, jangan sampai
anak-anak lain mengolok -olok mereka (Diadaptasi dari " Dennis
the Menace" karya Hank Ketcham . Sindikat Koran Lapangan ,
20 November , 1970. Digunakan dengan izin.)
Machine Translated by Google

Anak-anak kecil dan orang dewasa yang lebih tua
memiliki lebih banyak bias "kekanak-kanakan" daripada
anak-anak yang lebih tua dan orang dewasa muda. Anak-
anak dari daerah tertinggal di kota sering menjadi sasaran prasangka.
Anak-anak penyandang cacat fisik atau mental menghadapi
hambatan yang lebih besar untuk penerimaan sosial
daripada anggota kelompok minoritas. Ada prasangka kuat
terhadap anak yang berasal dari pola keluarga yang
menyimpang, seperti dalam kasus anak haram atau
perceraian (ketika perceraian relatif jarang terjadi) atau
stigma keluarga yang disebabkan oleh perilaku anggota
keluarga yang tidak disetujui secara sosial (10, 11 , 50).
ANTAGONISME SEKSUAL Antagonisme seksual berarti
oposisi yang bermusuhan terhadap lawan jenis. Ini populer
disebut "perjuangan antar jenis kelamin". Di tahun-tahun
awal masa kanak-kanak, anak laki-laki bermain dengan
anak perempuan, seperti yang mereka lakukan saat masih
bayi; keharmonisan sosial antara kedua jenis kelamin
adalah hal biasa. Hingga tahun pertama sekolah dasar, dan
terkadang di tahun kedua, anak laki-laki mungkin bersedia
bermain dengan anak perempuan, asalkan anak perempuan
dapat mengikuti kecepatan mereka sendiri. Bahkan mungkin
saja seorang anak laki-laki lebih suka bermain dengan
gadis tertentu yang dia sukai dengan cara yang khusus.
Lihat Gambar 9-6. Saat ini, sebagian anak laki-laki justru
lebih menyukai kegiatan bermain anak perempuan
sedangkan ada anak perempuan yang lebih menyukai kegiatan bermain anak laki-laki.
Namun, ini adalah pengecualian. Sebagian besar anak-
anak, selama taman kanak-kanak dan tahun pertama
sekolah dasar, mulai menyukai orang, baik anak-anak
maupun orang dewasa, yang berjenis kelamin sama. Tren
ini menjadi lebih jelas setiap tahun, mencapai puncaknya
tepat sebelum dan selama pubertas. Karena antagonisme
seksual adalah produk dari tekanan sosial untuk melakukan
peran tertentu yang ditentukan, cara perkembangannya
dan pengaruhnya terhadap adaptasi pribadi dan sosial
anggota kedua jenis kelamin akan dibahas secara rinci
dalam bab perkembangan. peran seks. Meskipun tidak
secara eksklusif merupakan produk keanggotaan geng
pada akhir masa kanak-kanak, ada banyak bukti, seperti
yang akan dijelaskan nanti, bahwa anak-anak yang menjadi
anggota geng biasanya mengembangkan antagonisme
yang lebih besar terhadap anggota geng lawan jenis
daripada mereka yang bukan anggota salah satunya.
kelompok ini pada usia tersebut.
Perkembangan sosial pada masa pubertas
Pada awal pubertas terjadi perubahan sikap sosial,
penurunan minat pada kegiatan kolektif dan kecenderungan
lebih menyukai kesendirian. Seiring kemajuan pubertas
dan perubahannya semakin cepat, sikap dan perilaku
menjadi semakin antisosial.
Karena perilaku antisosial pada usia ini, pubertas
terkadang disebut sebagai "fase negatif" atau "periode
ketidakseimbangan" (lihat Bab 5 untuk pembahasan
tentang arti "fase negatif"). Label-label ini menunjukkan
bahwa sikap anak terhadap kehidupan adalah "berlawanan":
bahwa anak bersikap negatif terhadap karakteristik sosial
yang berkembang dengan sangat lambat dan susah payah
selama masa kanak-kanak.
Pada saat ini, pola perkembangan sosial dapat
terganggu. Namun, anak-anak tidak berada di dataran
tinggi dalam kontinum pembelajaran sosial; sebaliknya
mereka meluncur ke bawah, seringkali tiba-tiba, dari titik
di mana mereka sudah tampak mendekati level orang
dewasa. Bagi sebagian besar anak, gangguan dalam
proses sosialisasi ini hanyalah selingan, tidak menyenangkan
selama itu berlangsung; tapi itu meninggalkan sedikit bekas
luka permanen.
Karena perilaku antisosial anak-anak pada atau sebelum
pubertas bukanlah hasil dari pengabaian harapan sosial,
mereka tidak dapat dikatakan "asosial". Anak-anak biasanya
tahu apa yang diharapkan masyarakat dari mereka dan,
pada masa kanak-kanak selanjutnya, telah menyesuaikan
diri dengan harapan tersebut.
Selama pubertas, anak-anak dengan sengaja melakukan
kebalikan dari apa yang diharapkan dari mereka. Misalnya,
mereka tahu bahwa mengintimidasi anak di bawah umur
dianggap tidak boleh, namun mereka menggoda dan
secara fisik melecehkan anak tetangga dan anak kecil.
Awal dari perilaku antisosial
Tidak mungkin untuk memprediksi dengan tepat kapan
sikap dan perilaku antisosial akan dimulai, karena ada
perbedaan individu yang sangat mencolok dalam usia
pematangan seksual. Namun, rata-rata, pubertas dimulai
sekitar satu tahun lebih awal pada anak perempuan
daripada anak laki-laki (Lihat Bab 5 untuk pembahasan
yang lebih lengkap tentang usia kematangan seksual.)
Usia rata-rata untuk permulaan

262
BAB 9
Machine Translated by Google
perubahan pubertas pada anak perempuan adalah 11
tahun dan pada anak laki-laki 12. Oleh karena itu, tanda-
tanda awal perilaku antisosial dapat diharapkan pada
usia ini.
Aspek terburuk dari perilaku antisosial terjadi dalam
periode enam sampai dua belas bulan sebelum
pematangan seksual. Ini berarti, untuk anak perempuan,
terkadang antara usia dua belas dan tiga belas tahun,
dan untuk anak laki-laki, antara usia tiga belas dan empat belassebaya,
Setelah puncak tercapai, hampir selalu terjadi penurunan
yang cepat dalam perilaku antisosial. Karena anak
perempuan, rata-rata, dewasa jauh lebih cepat daripada
anak laki-laki, karakteristik perilaku antisosial anak
perempuan pada usia ini seringkali lebih menonjol
daripada anak laki-laki. Namun, banyak dari yang terakhir
mengalami pembalikan dalam perkembangan sosial
mereka, sama besarnya dengan anak perempuan.
Setelah fase negatif terburuk berlalu, dengan
dimulainya kematangan seksual, remaja muda mulai
bangkit kembali, perlahan pada awalnya dan kemudian
dengan kecepatan yang meningkat, dimotivasi oleh
keinginan yang kuat untuk diterima secara sosial oleh
kelompok sebaya dari kedua jenis kelamin. Apakah efek
fase negatif pada sosialisasi masa depan akan tertinggal
atau tidak tergantung pada banyak faktor: ketika pubertas
terjadi, berapa lama itu berlangsung, seberapa dekat itu
sesuai dengan norma teman sebaya, dan bagaimana
orang tua, guru, dan teman sebaya memperlakukan anak-
anak selama ini. periode transisi.
Penyebab perilaku antisosial
Tidak diragukan lagi, perilaku antisosial pada masa
pubertas, sebagian, merupakan hasil dari perubahan fisik
dan kelenjar yang cepat dan meluas . Jenis gangguan
fisik yang dialami selama pubertas tidak dapat terjadi
tanpa mempengaruhi perilaku (25).
Juga, mungkin sampai batas tertentu, perilaku
antisosial disebabkan oleh faktor lingkungan. Posisi
Saat anak mulai terlihat lebih seperti orang dewasa—
tidak hanya dalam ukuran tetapi juga bentuk tubuh—
orang tua dan guru memutuskan bahwa sudah tiba
waktunya baginya untuk "meninggalkan hal-hal yang
kekanak-kanakan" dan menerima tanggung jawab
kedewasaan. Hasilnya adalah tugas dan tanggung jawab
baru diberikan pada saat anak belum siap secara fisik
untuk menerimanya. ade
263
PERKEMBANGAN SOSIAL
lebih lagi, setelah hari-hari masa kanak-kanak yang hati-
hati, anak itu membenci pemaksaan tugas dan tanggung
jawab baru yang tiba-tiba dan kemungkinan besar akan
mengembangkan perasaan kemartiran. Itu terasa
Perilaku ini, dengan sendirinya, akan cukup mengarah
pada perilaku dan sikap antisosial.
Sentimen kemartiran lebih mungkin muncul ketika
kematangan sosial sangat menyimpang dari teman
tahun. baik dalam waktu atau durasi. Misalnya, anak-
anak yang tumbuh lebih awal menampilkan karakteristik
perilaku fase negatif lebih awal dari teman sebayanya.
Perilaku seperti itu bertemu dengan intoleransi, karena
baik orang tua maupun guru tidak mengharapkan atau
memahaminya.
Perubahan fisik yang disertai dengan keadaan
fisiologis yang tidak menguntungkan menyebabkan
kecemasan dan kekhawatiran diri yang berlebihan. Anak-
anak yang terlalu asyik dengan dirinya sendiri menjadi
terlalu asosial dan egois.
Efek dari perubahan pubertas
Pembalikan sikap dan perilaku hampir tak terelakkan
pada masa pubertas. Kadang-kadang perubahannya
begitu jelas sehingga anak-anak benar-benar kembali ke
perilaku yang menjadi ciri khas tahun-tahun prasekolah;
kadang-kadang, mereka tampaknya berada di ambang
menjadi kenakalan remaja. Dalam banyak hal, perubahan
tampak lebih buruk daripada yang sebenarnya, sebagian
karena mengikuti pola perilaku usia yang disosialisasikan.
geng, dan sebagian karena anak-anak yang terlihat
hampir seperti orang dewasa dinilai menurut standar
lebih sesuai dengan ukuran dan penampilan umum
mereka daripada tingkat perkembangan mereka.
Perubahan perilaku dan sikap sosial yang paling khas
selama masa pubertas tampak pada kotak 9-11.
PERUBAHAN KONSEP DIRI The is
Studi tentang perubahan konsep diri telah mengungkapkan
bahwa anak-anak mengubah perasaan mereka tentang
diri mereka sendiri ketika tubuh mereka berubah dan
ketika sikap orang-orang penting dalam hidup mereka
berubah. Studi tentang anak laki-laki dan perempuan
usia sembilan hingga tiga belas tahun, ketika perubahan
pubertas paling cepat dan pengaruhnya terhadap perilaku
paling nyata, menunjukkan kecenderungan menurun
dalam penilaian diri terhadap kecerdasan, kerja sama,
kemurahan hati, kemampuan bersosialisasi,
Machine Translated by Google

popularitas dan kemampuan untuk menjadi menyenangkan dan
lucu (1, 48).
PERUBAHAN SIKAP DAN PERILAKU Perubahan radikal yang
terjadi pada masa pubertas, betapapun menghancurkan tampaknya,
adalah bagian normal dari pola perkembangan sosial.
Banyak jenis perilaku antisosial memudar dan menghilang saat
kematangan seksual selesai dan keinginan untuk penerimaan sosial
memotivasi remaja muda untuk menyesuaikan diri dengan harapan
masyarakat. Meskipun mereka mungkin telah memusuhi teman-
teman mereka dan mengasingkan orang tua, guru, dan orang
dewasa lainnya saat berada dalam fase negatif, perilaku mereka
selanjutnya meningkat pesat sehingga mereka biasanya dimaafkan.
perlakukan mereka sesuai dengan tingkat kedewasaan mereka
fisik dan bukan dengan usia kronologis mereka.
Anak-anak yang tertinggal dari teman sebayanya dalam hal
pematangan seksual, mereka yang dewasanya terlambat, umumnya
diperlakukan menurut penampilan fisik mereka, bukan status
akademik atau usia kronologis mereka. Orang-orang memperlakukan
mereka seperti anak-anak, karena seperti itulah penampilan mereka.
Dalam perjuangan mereka untuk mendapatkan posisi yang baik,
yang mereka yakini pantas mereka dapatkan, mereka sering
mengembangkan sikap dan pola perilaku antisosial. Semakin lama
mereka tertunda dalam pematangan seksual, semakin lama mereka
memperkuat perasaan dan perilaku mereka yang belum dewasa
melalui pengulangan (48).

Risiko dalam pembangunan sosial

Namun, penyimpangan perkembangan seksual seringkali
mengakibatkan variasi individu yang sulit diatasi. Anak-anak
dewasa awal menampilkan bentuk-bentuk perilaku antisosial yang
berlebihan lebih awal daripada anak-anak dewasa rata-rata,
terutama karena mereka gagal meyakinkan orang tua dan guru
mereka bahwa mereka ingin mereka berhenti.
Di beberapa bidang ada risiko yang lebih signifikan terhadap
perkembangan normal daripada di bidang sosialisasi. Jika perilaku
sosial berada di bawah harapan masyarakat, maka akan
membahayakan penerimaan anak oleh kelompok. Ketika ini terjadi,
mereka akan dirampas

Anak-anak di masa puber seringkali malu di hadapan semua

KOTAK 9-11 orang , bukan hanya orang asing. Rasa malu mereka berasal
PERILAKU KARAKTERISTIK DAN SIKAP dari kecemasan tentang bagaimana orang lain menilai perubahan
RUMAH PUBERTI pada tubuh dan perilaku mereka. Lihat Gambar 9-7 untuk ilustrasi
Terkadang anak-anak di masa puber memiliki sikap antagonis grafis tentang "usia pemalu" pubertas. 501—
terhadap semua orang. Mereka menampilkan diri dengan sikap
menghina orang lain.
Anak-anak puber bahkan lebih agresif daripada anak-anak
prasekolah, mengobarkan pertengkaran dengan teman sebaya
dan mengkritik, berdebat, dan mencari-cari kesalahan pada
hampir semua hal yang dilakukan orang dewasa.
Anak-anak di masa puber memperebutkan hal-hal yang paling
sepele dan berkelahi dengan anggota geng mereka, mengkritik
semua yang mereka lakukan dan merasa cenderung menyakiti
perasaan mereka. Akibatnya, banyak persahabatan lama putus.

Menurut anak-anak di masa pubertas, kegiatan sosial

"membosankan mereka", terutama pertemuan keluarga dan
perayaan hari raya.
Anak laki-laki pada masa puber menghabiskan sebagian besar
waktunya dalam isolasi, menuruti fantasi kesyahidan, atau Gambar 9-7. Di masa kanak-kanak, rasa malu mengikuti pola yang
memikirkan tentang seks, menjelajahi alat kelamin mereka, berbeda pada anak laki-laki dan perempuan (Diadaptasi dari karya
dan melakukan masturbasi. J. Macfarlane, L. Allen dan MP Honzik: Sebuah studi perkembangan
Anak-anak pada masa puber dengan sengaja menolak untuk
mental tentang masalah perilaku anak normal antara dua puluh satu
berkomunikasi dengan orang lain kecuali bila diperlukan.
bulan dan empat belas tahun. University of California Press, 1954.
Saat ditanyai pertanyaan, mereka mencoba menyingkirkan
Digunakan dengan izin.)
pertanyaan orang lain, menjawabnya: "Saya tidak ingat" atau
"Saya tidak tahu".

264
BAB 9
Machine Translated by Google
kesempatan untuk belajar bersosialisasi, akibatnya sosialisasi
mereka akan semakin jauh tertinggal dari teman sebayanya.
Ketika perilaku mereka berada di bawah ekspektasi sosial,
mereka akan dinilai tidak baik, yang akan menghasilkan
penilaian diri yang tidak baik juga. Semakin jauh anak-anak
tertinggal dari norma dan harapan kelompok sosial, semakin
merugikan penyesuaian pribadi dan sosial mereka dan semakin
tidak menguntungkan konsep diri mereka.
Risiko sosialisasi yang paling umum dibahas di halaman-
halaman berikutnya. Semuanya dapat dikontrol dan, akibatnya,
dapat dihindari.
deprivasi sosial
Deprivasi sosial berarti bahwa anak-anak tidak memiliki
kesempatan untuk bergaul dengan orang lain dan karena itu
tidak mudah bagi mereka untuk belajar bersosialisasi. Deprivasi
ini mungkin disebabkan oleh fakta bahwa orang tua dan anggota
keluarga lainnya memiliki terlalu sedikit waktu untuk dihabiskan
bersama bayi dan oleh karena itu kekurangan rangsangan yang
memberikan motivasi untuk mencoba menjadi bagian dari
kelompok keluarga. Seiring bertambahnya usia, mereka
mungkin kehilangan kesempatan untuk bergaul dengan anak-
anak seusia mereka, karena isolasi geografis atau karena orang
tua mereka takut kontak dengan anak-anak dari luar rumah akan
mengakibatkan "mereka tertular kuman". Atau, anak-anak
mungkin menemukan pengalaman sosial awal mereka, baik di
rumah maupun di luar, sangat tidak menyenangkan sehingga
mereka kurang tertarik untuk berjejaring dengan orang lain.
Apa pun penyebab deprivasi sosial mendorong berlanjutnya
karakteristik egosentrisme semua bayi dan kecenderungan
introversi. Begitu kecenderungan asosial ini berkembang, sulit
untuk memodifikasinya dan mendorong perkembangan perilaku
dan sikap yang lebih sosial. Inilah sebabnya, seperti disebutkan
di atas, tahun-tahun bayi adalah tahun-tahun kritis untuk
sosialisasi.
Deprivasi sosial jangka pendek , terutama seiring
bertambahnya usia anak, cenderung meningkatkan motivasi
mereka untuk mendapatkan perhatian dan kasih sayang dari
orang lain. Misalnya, jika anak-anak dikirim ke kamar mereka
karena berperilaku dengan cara yang tidak dapat diterima
secara sosial, mereka akan menyadari bahwa kepentingan
mereka untuk lebih terlibat dalam perilaku sosial di masa depan, jika
265
PERKEMBANGAN SOSIAL
mereka ingin menghindari isolasi sosial dari hukuman dan ingin
menikmati melakukan banyak hal dengan anggota keluarga
lainnya.
Di sisi lain, deprivasi sosial yang berkepanjangan tidak hanya
menumbuhkan introversi, tetapi juga membuat anak takut untuk
mencoba menjalin hubungan dengannya.
kebijaksanaan sosial jika mereka memiliki kesempatan untuk
melakukannya nanti. Karena mereka merasa tidak mampu
melakukan sesuatu dengan orang lain, mereka akan terus
mengasingkan diri dari orang lain.
Terlalu banyak partisipasi sosial
Hanya karena kurangnya kesempatan untuk jejaring sosial
berbahaya untuk sosialisasi, orang tidak boleh berpikir bahwa
semakin banyak anak berpartisipasi dalam kegiatan dengan
orang lain, semakin baik mereka bersosialisasi. Faktanya,
terlalu banyak partisipasi sosial hampir sama berbahayanya
dengan sosialisasi yang baik karena terlalu sedikit partisipasi.
Partisipasi sosial yang berlebihan bisa berbahaya, karena
menghilangkan kesempatan anak-anak untuk mengembangkan
sumber daya internal mereka, yang akan membuat mereka
merasa bahagia ketika keadaan memaksa mereka.
terpaksa sendirian Mereka akan merasa "kehilangan" ketika
mereka tidak bisa bersama orang lain dan melakukan segala
sesuatu dengan mereka.
Dalam kondisi seperti ini, mereka cenderung bersosialisasi
tanpa pandang bulu, dalam artian mereka ingin bersama orang
lain hanya demi kontak sosial, terlepas dari apakah minat
mereka bertepatan atau tidak.
Ini tidak memberikan kontribusi untuk mengembangkan sikap
sosial yang sehat. Yang lebih buruk lagi adalah anak-anak yang
menginginkan persahabatan dalam bentuk apa pun, hanya
untuk menghindari kesepian, menjadi tidak stabil dalam minat
dan nilai mereka. Mereka mengubah minat mereka, dan bahkan
kepribadian mereka, agar sesuai dengan orang dewasa atau
teman sebaya yang bergaul dengan mereka, berharap untuk
mendapatkan penerimaan. Dengan demikian, mereka cenderung
sangat dipengaruhi oleh siapa pun yang berhubungan dengan
mereka.
Karena anak-anak berbeda dan memiliki kebutuhan sosial
yang berbeda, tidak ada aturan yang dapat dibuat untuk
memperkirakan partisipasi sosial yang berlebihan. Di sisi lain,
dapat diketahui dari sikap dan perilaku anak jika mereka
berpartisipasi secara berlebihan dalam kegiatan sosial. Jika
anak-anak tidak bahagia saat sendirian, jika mereka bermain
dengan siapa saja yang mau bergabung dengan mereka dan
berhenti
Machine Translated by Google
tampaknya lebih menyesuaikan diri dalam perilaku mereka daripada
yang normal untuk usia dan tingkat perkembangan mereka, itu akan
menjadi bukti yang cukup tepat bahwa partisipasi sosial mereka
menjadi berbahaya bagi sosialisasi yang baik.
ketergantungan yang berlebihan
Karena kebutuhan, bayi dan anak kecil bergantung pada orang
lain. Anak-anak biasanya ingin mandiri segera setelah mereka siap
secara perkembangan untuk belajar mandiri. Konsekuensinya, jika
mereka terus bergantung pada orang lain, orang dewasa atau
teman sebaya, melebihi waktu ketika teman sebayanya menjadi
mandiri, hal ini akan berisiko bagi adaptasi pribadi dan sosial
mereka yang baik.
Mereka akan merasa rendah diri dengan teman sebayanya, karena
tidak bisa mandiri seperti dirinya, dan pada gilirannya teman
sebayanya akan menganggap mereka sebagai "bayi" yang "terikat
pada rok ibu". Hal ini akan merusak kesempatan mereka untuk
diterima sebagai teman bermain oleh anggota kelompok sebaya
dan akan meningkatkan perasaan tidak mampu dan rendah diri
mereka.
Seiring waktu, kecenderungan untuk bergantung pada orang lain
mengarah pada keadaan yang meluas di mana anak-anak
bergantung pada siapa pun yang tersedia, baik itu orang dewasa
atau anak lain. Mereka menjadi sangat mudah dibujuk dan mudah
dipengaruhi oleh orang lain. Yang lebih buruk lagi adalah mereka
mungkin takut mandiri dalam perilaku dan pikiran mereka, karena
mereka tidak pernah belajar mandiri dalam situasi serupa ketika
mereka masih muda.
Meskipun setiap anak dapat menjadi terlalu bergantung, jika
dibesarkan dalam lingkungan rumah yang menghambat kemandirian,
ketergantungan yang berlebihan terutama umum terjadi pada anak-
anak dengan penyakit kronis seperti diabetes atau asma, dan anak
sulung, yang jauh lebih mungkin didorong untuk menjadi tergantung
daripada mereka yang kemudian. saudara.
kepatuhan yang berlebihan
Semua anak menemukan, cepat atau lambat, bahwa kelompok
sosial menilai dan menerima mereka berdasarkan kemauan atau
kemampuan mereka untuk memenuhi harapan mereka. Anak-anak
yang lebih tua, yang merasakannya
266
BAB 9
Sangat ingin diterima oleh kelompok sebaya, mereka sering menjadi
terlalu terikat, berharap ini akan menjamin penerimaan mereka.
Namun, ini merugikan tujuan mereka, dalam banyak kesempatan.
Alih-alih menilai mereka dengan baik, kelompok tersebut cenderung
memandang mereka sebagai "lemah" karena mereka tidak memiliki
kemandirian yang dapat diterima. Selain itu, konformisme yang
berlebihan mengakibatkan hilangnya individualitas, membuat anak
tampak begitu rutin dan tidak menarik sehingga mereka disingkirkan
dan diabaikan oleh teman sebayanya karena tampaknya tidak
memiliki apa pun untuk ditawarkan kepada kelompok.
Dengan demikian, konformitas yang berlebihan tidak hanya
berbahaya bagi adaptasi sosial yang baik, tetapi juga risiko bagi
adaptasi pribadi yang baik. Anak-anak tidak dapat memiliki
pendapat yang baik tentang diri mereka sendiri ketika mereka tahu
bahwa kelompok tersebut memiliki pendapat yang tidak baik.
pertentangan
Kurangnya konformitas atau tidak menanggapi harapan kelompok
dapat berbahaya bagi adaptasi pribadi dan sosial yang baik seperti
konformitas yang berlebihan. Anak-anak yang tidak mematuhi peran
perilaku kelompok yang diterima mendapati diri mereka dikucilkan
dari masyarakat. Akibatnya, mereka kehilangan tidak hanya
kepuasan menjadi anggota kelompok, tetapi juga pengalaman
belajar yang hanya dapat diperoleh dengan menjadi anggota
kelompok.
Ada dua penyebab umum ketidakpuasan di masa kanak-kanak.
Pertama , anak mungkin tidak memiliki motivasi untuk menyesuaikan
diri . Entah mereka mendapatkan terlalu sedikit kepuasan dari
kegiatan kelompok, atau mereka menganggap kegiatan lain lebih
menyenangkan.
Kedua , mereka mungkin tidak tahu apa yang kelompok harapkan
dari mereka atau bagaimana memenuhi harapan tersebut .
Anak-anak yang, untuk alasan apa pun, telah kehilangan
pengalaman hidup pra-geng mereka tidak menyadari apa yang
diharapkan teman sebayanya ketika mereka mencapai usia itu.
Sebaliknya, anak-anak muda yang diasuh di rumah menekankan
nilai-nilai kolektif seperti sportivitas dan kalah dengan anggun
menekankan pentingnya kesesuaian yang wajar dengan harapan
kelompok dan memberikan teladan yang baik — baik orang tua
maupun kakak — tidak akan kesulitan belajar menyesuaikan diri. .
Machine Translated by Google
Satu-satunya cara nonkonformis dapat meningkatkan
posisi mereka dalam kelompok adalah dengan
mengorbankan sebagian dari individualisme mereka
dan belajar untuk menyesuaikan diri, bahkan jika mereka
tidak sepenuhnya menyetujui harapan kelompok. Jika
individualisme lebih penting bagi mereka daripada
penerimaan sosial, mereka harus bersedia membayar
harganya. Di sisi lain, jika lebih berarti diterima dalam
kelompok, mereka harus bersedia membayar harga
yang dituntut kelompok sosial, yaitu konformisme.
Sedikit penyimpangan dari pola perilaku yang
diterima, asalkan kelompok melihatnya lebih unggul dari
pola yang diterima, tidak hanya akan diterima tetapi
bahkan akan ditiru. Pemimpin, seperti yang akan Anda
tunjukkan di bab berikutnya, bukanlah konformis ekstrim
atau non-konformis. Dari
kemudian mereka sedikit menyimpang dari pola yang
diterima kelompok dan, dengan demikian, menawarkan
sesuatu yang baru dan menarik kepada kelompok,
menarik perhatian kepada mereka.
Bahkan yang lebih berbahaya untuk adaptasi pribadi
dan sosial yang baik adalah ketidaksesuaian: memilih
pola perilaku yang secara diametris bertentangan
dengan yang disetujui oleh kelompok. Ketidaksesuaian
hampir selalu menjamin penghinaan dan penolakan
sosial. Individu yang keras tidak diterima pada usia
berapa pun. Jika seseorang tidak mau menyesuaikan
diri dengan norma kelompok, kelompok tidak akan mau
menerima orang tersebut sebagai anggota.
prasangka
Prasangka berbahaya bagi anak-anak yang memilikinya,
serta bagi korbannya, dengan berbagai cara. Anak-
anak yang berprasangka seringkali menjadi kejam, tidak
toleran, kaku, dan pendendam, sifat-sifat yang dapat
menjadi kebiasaan dan memengaruhi hubungan mereka
dengan orang-orang yang berprasangka. Anak-anak
yang menjadi korban prasangka menjadi percaya bahwa
lingkungan sosial tidak bersahabat dan tidak ada yang
menyukai mereka. Mereka sering menjadi sasaran
ejekan, serangan dan serangan fisik, dan ditolak atau
dicemooh. Beberapa anak yang menjadi korban
prasangka menarik diri dari kelompok atau menjadi
terlalu agresif dalam reaksi defensif mereka. Lainnya
mengubah permusuhan mereka terhadap masyarakat
luas dan sering menjadi individu yang bermasalah atau
bahkan kenakalan remaja. Seiring waktu, prasangka
mendistorsi pola kepribadian mereka, seperti anak-anak
yang memiliki prasangka (3).
267
PERKEMBANGAN SOSIAL
Semakin banyak anak menyadari prasangka yang
dimiliki orang terhadap mereka, semakin banyak
kerusakan psikologis yang akan mereka derita.
Menerima kata-kata yang menghina, karena ras mereka,
tidak diragukan lagi dalam benak anak-anak tentang
sikap kelompok terhadap mereka. Demikian pula,
didiskriminasi di sekolah terpadu mengkomunikasikan
kepada anak-anak bahwa mereka dianggap inferior.
Karena prasangka berbahaya bagi adaptasi pribadi
dan sosial yang baik di segala usia, banyak upaya telah
dilakukan untuk mencegah prasangka berkembang di
masa kanak-kanak atau mengubahnya ketika mulai
berkembang. Hal itu dilakukan dengan cara
mempertemukan anak-anak agar mereka bisa lebih
mengenal satu sama lain. Jika prasangka didasarkan
pada keyakinan stereotip, kontak pribadi dapat
mengoreksi stereotip dan mengurangi prasangka. Jika
didasarkan pada pengalaman pribadi yang tidak
menyenangkan atau kontak tidak disengaja, seperti di
banyak sekolah non-rasial, kontak pribadi tidak serta
merta mengurangi prasangka dan bahkan dapat
meningkatkannya, terutama dalam jangka pendek (12,
36, 89,105).
Membantu anak-anak untuk mengembangkan
wawasan sosial yang lebih baik tentang orang yang
mereka berprasangka, dengan menjelaskan kepada
mereka alasan mengapa mereka berbeda, mungkin
dapat mengurangi prasangka (5). Hal ini telah dilakukan
dengan beberapa keberhasilan melalui penggunaan
bacaan multietnis “terintegrasi” untuk anak-anak
sekolah dasar (bacaan yang mengandung karakter dari
ras atau suku yang berbeda), yang menunjukkan kepada
mereka anak-anak dari latar belakang yang berbeda,
hidup, bermain, dan mereka bekerja. bersama secara
harmonis, dalam komunitas yang sama. Upaya serupa
juga telah dilakukan, menampilkan anak-anak dari
kelompok minoritas dalam peran utama dalam komik dan acara televis
Bahkan tanpa adanya kontak langsung dengan anak-
anak dari kelompok ras atau etnis lain, telah dicatat
bahwa anak-anak yang berprasangka mengembangkan
wawasan yang lebih baik dan sikap yang lebih baik
setelah terpapar program dan cerita semacam itu.
Namun, hingga saat ini, tidak ada bukti bahwa
pemaparan semacam itu menggantikan aktivitas
prasangka dengan rasa suka terhadap anggota kelompok
minoritas (8.103).
Karena sebagian besar prasangka pada anak-anak
tidak berasal dari kontak pribadi tetapi dari "penularan
sosial", cara paling efektif untuk melawannya adalah
dengan membuat prasangka tersebut kehilangan
validitasnya. Anak tidak bisa diharapkan memiliki sikap toleran.
Machine Translated by Google
selama anggota kelompok sebaya mereka menyetujui
intoleransi. Anak-anak tidak akan mengubah prasangka
mereka selama kelompok condong ke arah mereka.
Bias kelompok sebaya dipelajari melalui penularan sosial
dari kelompok dewasa, terutama dari orang tua, dan anak-
anak tidak dapat diharapkan untuk mengubah sikap mereka
selama mereka memiliki pola bias yang konsisten untuk
ditiru di rumah. Sejauh ini, upaya untuk mengurangi
prasangka hanya menghasilkan sedikit kemajuan; harapan
untuk sepenuhnya melenyapkan mereka sangat tipis.
Perilaku antisosial anak-anak saat
pubertas
Anak-anak tidak hanya kehilangan pijakan dalam
perkembangan sosial mereka selama pubertas, tetapi
penyesuaian sosial, konsep diri, dan reputasi mereka di
antara teman sebaya, anggota keluarga, dan guru juga
terganggu oleh perilaku mereka.
Sebagian besar anak dapat membalikkan kerusakan
yang terjadi dan melanjutkan tren naik pada kurva sosialisasi,
tanpa kerusakan permanen.
Namun, seperti pullback apa pun, dibutuhkan lebih banyak
waktu dan upaya daripada yang diperlukan jika pullback
tidak terjadi. Ada tiga alasan penting untuk hal ini, dalam hal
perilaku antisosial anak pada masa pubertas.
Pertama - tama, aspek pendakian yang paling sulit adalah
membangun kembali persahabatan yang hancur. Kebanyakan
perkelahian anak laki-laki pubertas dengan teman sebayanya
bersifat verbal. Kerusakan psikologis mengkondisikan
seorang anak untuk memiliki sikap yang kurang baik terhadap
orang yang menyebabkannya, meskipun mereka mungkin
lupa keadaan di mana episode itu terjadi.
Kedua , perilaku fase negatif
itu memberi anak-anak rap yang buruk. jika media Anda
Poin utama dari bab ini
1 Apakah anak-anak berkembang sebagai orang sosial,
asosial, atau antisosial terutama bergantung pada
pembelajaran, dan bukan pada faktor keturunan, seperti
yang dipegang oleh tradisi.
2 Tiga proses sosialisasi terdiri dari
belajar berperilaku dengan cara yang disetujui secara sosial
268
BAB 9
Jika situasi sosial dapat diubah setelah fase negatif berakhir
dan mereka dapat mengubur reputasi buruk mereka dan
menjalin pertemanan baru, masalahnya tidak akan menjadi
serius; namun, sebagian besar anak tetap tinggal di
lingkungan yang sama, bersekolah di sekolah yang sama,
dan bergaul dengan orang yang sama selama fase negatif.
Tugas membangun reputasi baru sangat sulit, karena anak-
anak pubertas telah berperilaku antisosial di begitu banyak
kelompok sehingga reputasi buruk mereka tersebar luas.
Ketiga , peningkatannya lebih curam bagi mereka yang
memiliki kedewasaan yang menyimpang, karena mereka
akan memiliki lebih banyak waktu untuk membangun
kebiasaan antisosial dan memperoleh reputasi yang tidak
baik . Selain itu, mereka yang memiliki kedewasaan yang
menyimpang menjadi sasaran lebih banyak kritik dan
ketidaksetujuan dari semua kelompok sosial daripada rekan-
rekan mereka. Ketidaksetujuan dan kritik sosial pada usia
berapa pun menyebabkan penerimaan diri yang buruk. Oleh
karena itu, mereka yang memiliki kematangan yang
menyimpang harus menambah tugas-tugas lain untuk
meningkatkan adaptasi sosial mereka yaitu menyempurnakan
konsep-konsep yang mereka miliki tentang diri mereka
sendiri. Tugas ini tidak pernah mudah, terutama ketika
reputasi buruk membuat penerimaan sosial menjadi sulit.
Namun, perilaku antisosial pada saat selain pubertas
adalah hal yang serius. Hal ini sebagian karena muncul dari
penyebab selain fisik, seperti dalam kasus perilaku antisosial
yang menyertai gangguan fisik pubertas, dan sebagian
karena cenderung menjadi kebiasaan dan mengintensifkan
pada saat pubertas. Anak-anak yang terlibat dalam perilaku
antisosial sering berkembang menjadi kenakalan remaja. Ini
jarang benar dalam kasus perilaku antisosial yang dimulai
saat pubertas.
pikiran, memainkan peran seks yang disetujui, dan
mengembangkan sikap sosial.
3 Kelompok sosial memengaruhi perkembangan anak,
mendorongnya untuk menyesuaikan diri dengan
harapan sosial, membantunya mencapai kemandirian,
dan memengaruhi konsep dirinya.
4 Apa yang diharapkan kelompok sosial tentang con
Machine Translated by Google

saluran bervariasi dari kelompok ke kelompok; tetapi semua
mengharapkan anak-anak menguasai tugas-tugas yang sesuai
dengan tahapan perkembangan pada tingkat usia mereka.
5 Pengalaman sosial awal, baik di dalam maupun di
luar rumah, penting dalam menentukan apakah anak
ingin menjadi sosial, asosiatif, atau antisosial.
6 Penting untuk diketahui bahwa pola perkembangan
sosial serupa untuk semua anak, karena memungkinkan
untuk memprediksi perilaku apa yang diharapkan pada
usia yang berbeda dan menyediakan jadwal untuk
pelatihan keterampilan dan sikap sosial.
keuntungan untuk pengembangan konsep diri yang
menguntungkan. Anak-anak yang bukan anggota geng
kehilangan pengaruh sosialisasi ini dan cenderung
mengembangkan konsep diri yang tidak menyenangkan.
11 Banyak pola perilaku yang berkembang selama
periode pra-geng berfungsi sebagai dasar bagi pola
yang berkembang pada usia tersebut. Namun,
beberapa di antaranya, baik sosial—seperti sportifitas
yang baik, tanggung jawab, dan kerja sama—dan
asosial—seperti prasangka, diskriminasi, dan
antagonisme seksual—meningkat sebagai akibat dari
tekanan teman sebaya. .

7 Perkembangan sosial dimulai sejak masa kanak-
kanak, dengan munculnya senyum sosial. Tanggapan
sosial pertama bayi adalah kepada orang dewasa dan
kemudian kepada bayi dan anak-anak lain.
Pola perilaku sosial yang terbentuk pada saat itu
merupakan dasar bagi perkembangan sosial selanjutnya.
12 Selama pubertas, pola perilaku asosial dan
antisosial berkembang. Sebagian besar cenderung
bersifat sementara dan digantikan oleh pola lain yang
lebih disetujui secara sosial, setelah perubahan fisik
pubertas yang radikal selesai.

13 Ada banyak risiko terhadap perkembangan sosial,

8 Masa kanak-kanak awal dikenal sebagai 'usia pra- sebagian besar dapat dikendalikan jika diketahui lebih
geng' karena pada masa ini anak belajar beradaptasi awal dan tindakan korektif diambil untuk mengubahnya,
dengan teman sebayanya dan mengembangkan pola sebelum menjadi hal yang biasa dan menyebabkan
perilaku yang sesuai dengan harapan sosial. reputasi yang tidak baik.

14 Di antara risiko pembangunan sosial yang paling

9 Ada banyak pola perilaku dalam situasi sosial pada
anak usia dini yang, menurut standar orang dewasa,
bersifat asosial; meskipun demikian, itu adalah
pengalaman belajar yang berharga karena menunjukkan
kepada anak-anak apa yang akan ditoleransi oleh
anggota kelompok sosial dan apa yang akan mendapat
persetujuan atau ketidaksetujuan.
10 Perkembangan sosial selama usia geng, di akhir
masa kanak-kanak, membantu anak-anak yang menjadi
anggota geng mempelajari pola perilaku yang disetujui
secara sosial, yaitu
serius adalah deprivasi sosial, partisipasi sosial yang
berlebihan, ketergantungan yang berlebihan,
ketidaksesuaian dan kesesuaian yang berlebihan.
Semua sikap ini kemungkinan besar akan diperbaiki
ketika anak-anak menjadi anggota geng.
15 Risiko paling serius bagi perkembangan sosial
adalah prasangka dan perilaku antisosial remaja,
karena mengarah pada reputasi dan konsep diri yang
kurang baik. Pematangan seksual yang menyimpang
sangat berbahaya untuk sosialisasi yang baik, karena
pengaruhnya terhadap adaptasi pribadi dan sosial
cenderung bertahan lama.

Bibliografi 2 Ainsworth, MDS, SM Bell, dan DJ dadu. Bacaan, Mass.: Addison

1 Adams, JF (ed.) Memahami masa
remaja: deuelopments saat ini dalam
psikologi remaja, 2d ed.
Boston: Allyn & Bacon, 1973.
Stayton. Perbedaan individu dalam
perkembangan beberapa perilaku
keterikatan. Merrill-Palmer Quarterly,
1972,18, 123-143.
3 Allport, GW Sifat preju
Wesley, 1954.
4 Anderson, S., dan S. Messick.
Kompetensi sosial pada anak usia dini.
Psikologi Perkembangan, 1974,10,
282-293.

269
PERKEMBANGAN SOSIAL
Machine Translated by Google
5 Ayres, M. Menangkal stereotip rasial pada
anak-anak prasekolah.
Penelitian Pascasarjana dalam
Pendidikan dan Disiplin Terkait, 1973,
6, 55-74.
6 Baldwin, A.L, CP Baldwin, IR
Hilton, dan NW Lambert. Pengukuran
harapan sosial dan perkembangannya
pada anak-anak. Monografi Masyarakat
untuk Penelitian ' dalam Perkembangan
Anak,
1969,34(4).
7 Baldwin, CP, dan AL Penilaian kebaikan
anak-anak Baldwin.
Perkembangan Anak, 1970.4J, 29-47.
8 Best, D.L, SC Smith, DJ Graves, dan JE
Williams. Modifikasi bias rasial pada anak
prasekolah.
Jurnal Psikologi Anak Eksperimental,
1975,20, 193-205.
9 Borke, H. Perkembangan em
pathy pada anak-anak Cina dan Amerika
antara usia tiga dan enam tahun: Sebuah
studi lintas budaya.
Psikologi Perkembangan, 1973, 9,
102-108.
10 Bossard, JHS, dan ES Boíl.
Sosiologi perkembangan anak, edisi
ke-4. New York: Harper & Row, 1966.
11 Brown, AR (ed.) Prasangka pada anak
dren. Springfield, III.: Charles C Thomas,
1972.
12 Brown, GA Sebuah studi eksplorasi
interaksi antara anak-anak Inggris dan
imigran. British Journal of Social and
Clinical Psychology, 1973,12, 159-162.
13 Bryan, JH, dan NH Walbek. Dampak kata-
kata dan perbuatan tentang altruisme
pada anak-anak.
Perkembangan Anak, 1970, 41, 747-757.
14 Cantor, GN, dan CE Paternite. Sebuah
studi tindak lanjut kesadaran ras
menggunakan paradigma konflik.
Perkembangan Anak, 1973, 44, 859-861.
15 Tukang Kayu, J.C, JJ Tecce, G.
Stechler, dan S. Friedman. Perbedaan
perilaku manusia dan manusia
wajah manoid pada awal masa bayi.
Merrill-Palmer Quarterly, 1970,16, 91-108.
16 Coates, B., EP Anderson, dan WW Hartup.
Stabilitas perilaku keterikatan di hu
bayi laki-laki. Psikologi Perkembangan,
1972,6, 231-237.
17 Cohén, R., R. Bornstenin, dan RC
Sherman. Perilaku konformitas anak-anak
sebagai fungsi susunan kelompok dan
ambiguitas tugas. Kembangkan
Opmental Psikologi, 1973, 9,
124-131.
18 Cohén, S. Peers sebagai panutan dan
pengaruh normatif dalam perkembangan
agresi. Laporan Psikologis, 1971,28,
995-998.
19 Cook, H., dan DW Smothergill.
Penentu rasial dan jenis kelamin dari
kinerja dan pengetahuan imitasi pada
anak kecil. Jurnal Psikologi Pendidikan,
1973, 65, 211-215.
20 Cook, H., dan S. Stingle. Perilaku
kooperatif pada anak-anak. Buletin
Psikologis, 1974,87, 918-933.
21 Coudry, J., dan ML Siman. Karakteristik
anak-anak yang berorientasi pada teman
sebaya dan orang dewasa. Jurnal
Perkawinan dan Keluarga, 1974, 36,
543-554.
22 Denzin, NK Bermain, permainan dan
interaksi: Konteks sosialisasi anak.
Kuartalan Sosiologis, 1975,16, 458-478.
23 Dodge, N., dan GA Muench. Hubungan
konformitas dan kebutuhan akan
persetujuan pada anak-anak. Psikologi
Perkembangan, 1969, 1, 67-68.
24 Dormán, L. Perilaku asertif dan performa
kognitif pada anak prasekolah. Jurnal
Psikologi Genetika, 1973,123, 155-162.
25 Dunbar, F. Homeostasis selama pubertas.
American Journal of Psychia try,
1958,114, 673-683.
26 Emmerich, W. Kontinuitas dan stabilitas
dalam perkembangan sosial awal. II.
Peringkat guru. Perkembangan Anak,
1966,37, 17-27.
27 Escalona, SK Bentuk dasar interaksi
sosial: Kemunculan dan pola mereka
selama dua tahun pertama kehidupan.
Merrill-Palmer Quarterly, 1973,19,
205-232.
28 Feigenbaum, KD, D. Geiger dan S.
Crevoshay. Sebuah studi eksplorasi
pemahaman témales 3-, 5-, dan 7 tahun
tentang interaksi sosial yang kooperatif
dan tidak kooperatif.
Jurnal Psikologi Genetik, 1970, 116,
141-148.
29 Fein, GG Pengaruh usia kronologis dan
reward model terhadap perilaku imitatif.
Psikologi Perkembangan, 1973, 9,
283-289.
30 Ferguson, LR Asal perkembangan sosial
pada masa bayi. Merrill Palmer Quarterly,
1971, 17, 119- 137.
31 Feshbach, ND, dan S. Feshbach.
Hubungan antara empati
270
BAB 9
dan agresi dalam dua kelompok umur.
Psikologi Perkembangan, 1969, 1, 102-107.
32 Fouts, G., dan P. Liikanen. Pengaruh usia
dan tingkat perkembangan pada imitasi
pada anak-anak. Perkembangan Anak,
1975, 46, 555-558.
33 Rubah, DJ, dan VB Jordan. Preferensi dan
identifikasi rasial pada anak kulit hitam,
Tionghoa Amerika, dan kulit putih. Grafik
Genetik Psikologi Mono, 1973,88,
229-286.
34 Friedland, SJ Pengembangan konsep
peran. Jurnal Psikologi Genetik,
1973,122, 81-88.
35 Friedman, ST Hubungan sikap orang tua
terhadap pengasuhan anak dan pola
perilaku sosial pada masa kanak-kanak
tengah. Laporan Psikologis, 1969,24,
575-579.
36 Fulcher, D., dan DG Perry. Kerjasama
dan kompetisi dalam evaluasi teretnis
pada anak prasekolah. Laporan Psikologis,
1973,33, 795-800.
37 Galejs, I. Interaksi sosial anak pra sekolah.
Jurnal Riset Ekonomi Rumah Tangga,
1974,2,153-159.
38 Garvey, C, dan R. Hogan. Pidato sosial
dan interaksi sosial: Egosentrisme
ditinjau kembali. Perkembangan Anak,
1973,44, 562-568.
39 Gingrich, DH Jenis kelamin, tingkat kelas
dan lingkungan pendidikan agama sebagai
faktor konformitas teman sebaya.
Jurnal Psikologi Genetik, 1973, 123,
321-328.
40 Gorn, G.X, ME Goldberg, dan RN Kanugo.
Peran televisi pendidikan dalam mengubah
sikap antarkelompok anak-anak.
Perkembangan Anak, 1976, 47, 227-
280.
41 Hijau, FP, dan FW Schneider.
Perbedaan usia dalam perilaku anak laki-
laki pada tiga ukuran altruisme.
Perkembangan Anak, 1974, 45, 248-251.
42 Greenberg, DJ, D. Hulmán, dan D. Grice.
Bayi dan orang asing vs ia bles terkait
dengan kecemasan orang asing di tahun
pertama kehidupan. Psikologi
Perkembangan, 1973, 9, 207-212.
43 Guilford, JS Pematangan nilai pada anak
kecil. Jurnal Psikologi Genetik, 1974,
124, 241-248.
44 Hartup, WW Agresi pada masa kanak-
kanak: Perspektif perkembangan.
Psikolog Amerika, 1974, 29, 336-341.
45 Hurst, RJ Pengembangan
Machine Translated by Google
tugas dan pendidikan, 3d ed. New York:
McKay, 1972.
46 Isen, AM, N. Horn, dan DL Ro
senham. Efek sukses dan
kegagalan pada kemurahan hati anak-anak.
Jurnal Psikologi Kepribadian dan
Sosial, 1973,27, 239-247.
47 Jennings, KD Orang versus orientasi
objek, perilaku sosial dan kemampuan
intelektual pada anak pra sekolah.
Psikologi Perkembangan, 1975,11,
511-519.
48 Jones, MC Korelasi psikologis
perkembangan somatik.
Perkembangan Anak, 1965, 36,
899-911.
49 Kagan, J., dan HA Moss. Lahir sampai
dewasa: Sebuah studi dalam
perkembangan psikologis. New York:
Wiley, 1962.
50 Katz, PA, I. Katz, and S. Cohén.
Sikap anak-anak kulit putih terhadap orang
kulit hitam dan cacat fisik: Sebuah studi
perkembangan.
Jurnal Psikologi Pendidikan, 1976, 68,
20-24.
51 Katz, PA, dan Zalk SR. Preferensi Doli:
Indeks sikap rasial. Jurnal Psikologi
Pendidikan, 1974, 66, 663-668.
52 Knox, KAMI, dan HJ Kapferer. Sebuah
diskontinuitas dalam sosialisasi laki-laki
di Amerika Serikat.
Merrill-Palmer Quarterly, 1971, 17,
251-261.
53 Koch, HL Hubungan atribut formal
tertentu saudara kandung dengan
sikap yang dipegang satu sama lain dan
terhadap orang tua mereka. Monografi
Masyarakat untuk Penelitian dalam
Perkembangan Anak, 1960,25(4).
54 Langlois, JH, NW Gottfried, dan B. Seay.
Pengaruh jenis kelamin teman sebaya
terhadap perilaku sosial anak pra
sekolah. Psikologi Perkembangan,
1973,8, 93-98.
55 Lerner, RM, dan CJ Buehrig.
Perkembangan sikap rasial pada anak
muda kulit hitam dan putih.
Jurnal Psikologi Genetik, 1975, 127,
45-54.
56 Levine, LE, dan ML Hoffman.
Empati dan kerja sama pada anak usia
4 tahun. Psikologi Perkembangan,
1975,11, 533-534.
57 Lewis, M. Respons bayi terhadap
rangsangan wajah selama tahun
pertama kehidupan. Psikologi
Perkembangan, 1969,1,75-86.
58 Lichter, J., dan DW Johnson.
Perubahan sikap terhadap Ne groes
sekolah dasar kulit putih
siswa setelah penggunaan pembaca
multietnis. Jurnal Psikologi Pendidikan,
1969,60, 148-152.
59 Loeb, RC Empati dan kerjasama pada
anak usia 4 tahun. Psikologi
Perkembangan, 1975,11, 533-534.
60 Maccoby, EE, dan SS Feldman.
Keterikatan ibu dan reaksi orang asing
di tahun ketiga kehidupan.
Monografi Masyarakat untuk
Penelitian dalam Perkembangan
Anak, 1972, 37(1).
61 Marshall, HR Hubungan antara
pengalaman rumah dan penggunaan
bahasa anak-anak dalam interaksi
bermain dengan teman sebaya.
Grafik Mono Psikologis, 1961, 75(5).
62 Masters, JC Pengaruh pendampingan
sosial terhadap peniruan perilaku
netral dan altruistik oleh anak kecil.
Perkembangan Anak, 1972,43,
131-142.
63 Maykovich, MK Korelasi prasangka
rasial. Jurnal Kepribadian dan
Psikologi Sosial, 1975, 32, 1014-1020.
64 McRae, KN, dan SG Lowe. Ag
perilaku agresif pada anak prasekolah.
Jurnal Pediatri, 1968, 72, 821-828.
65 Mithaug, DE Pengembangan prosedur
untuk mengidentifikasi perilaku
bersaing pada anak. Jurnal Psikologi
Anak Eksperimental, 1973,16, 76-90.
66 Nias, DK Penataan sikap sosial pada
anak. Perkembangan Anak,
1972,43,211-219.
67 Olpin, M., dan KL Kogan. Anak
Bertemu anak: Interaksi sosial antara
anak laki-laki usia sekolah. Keterampilan
Persepsi dan Motorik, 1969, 28,
151-154.
68 Paluszny, N., dan R. Gibson. Interaksi
kembar di sekolah pembibitan normal.
American Journal of Psychi atry,
1974,132, 293-296.
69 Parachse, E., dan F. Curcio. Hubungan
perilaku kognitif dan afektif terhadap
rasa takut terhadap orang asing pada
bayi laki-laki. Psikologi Perkembangan,
1974,10, 476-483.
70 Pasternack, TL Perbedaan kualitatif
dalam perkembangan perilaku
menghasilkan pada anak sekolah dasar.
Laporan Psikologis, 1975,32,883-896.
71 Reuter, J., dan G. Yunik. Interaksi sosial
di taman kanak-kanak. Mengembangkan
Opmental Psikologi, 1973, 9, 319-325.
72 Rheingold, H.L, dan CO Eck
271
PERKEMBANGAN SOSIAL
erman. Bayi itu memisahkan dirinya dari
ibunya. Dalam WR Looft (ed.), Psikologi
perkembangan: Buku bacaan. Hinsdale,
III.; Dryden Press, 1972. Hal. 271-288.
73 Richardson, SA, dan A. Green.
Kapan hitam cantik? Reaksi anak-anak
berwarna dan putih terhadap warna kulit.
British Journal of Education
Psychology, 1971, 41, 62-69.
74 Richmond, BO, dan GP Weiner.
Kerja sama dan persaingan di antara
anak-anak muda sebagai fungsi
pengelompokan etnis, kelas, jenis
kelamin, dan kondisi hadiah. Jurnal
Psikologi Pendidikan, 1973, 64,
329-334.
75 Rosenfeld, HM, dan P. Gunnell.
Pengaruh karakteristik teman sebaya
pada kinerja prasekolah anak-anak
berpenghasilan rendah. Merrill-Palmer
Quarterly, 1973,19, 81-94.
76 Ross, SH Pengaruh peningkatan
keakraban pada reaksi bayi terhadap
orang asing dewasa. Jurnal Psikologi
Anak Eksperimental, 1975,20, 226-239.
77 Rubin , KH Egosentrisme di masa kecil
hood: Konstruksi kesatuan?
Perkembangan Anak, 1973,44, 102-110.
78 Rubin, KH, dan FW Schneider.
Hubungan antara penilaian moral,
egosentrisme, dan perilaku altruistik.
Perkembangan Anak, 1973,44,
661-665.
79 Rushton, JP Kemurahan hati pada anak-
anak: Efek langsung dan jangka panjang
dari model, khotbah dan penilaian moral.
Jurnal Kepribadian dan Psikologi
Sosial, 1975, 31, 459-466.
80 Rushton, JP, dan J. Wiener. Altru
isme dan perkembangan kongitif pada
anak. British Journal of Social and
Clinical Psychology, 1975, 14, 341-349.
81 Scarr, S. Sosial introversi ekstroversi
sebagai respon diwariskan.
Perkembangan Anak, 1969, 40,
823-832.
82 Schroeer, RS, dan D. Flapan. Sebagai
menunjukkan perilaku agresif dan ramah
pada anak kecil. Jurnal Psikologi,
1971, 77, 193-202.
83 Schwarz, A.C, RG Strickland. dan G.
Kowlick. Penitipan anak bayi: Efek
perilaku pada usia prasekolah.
Psikologi Perkembangan, 1974,10,
502-506.
Machine Translated by Google
84 Sears, RR Hubungan pengalaman
sosialisasi awal dengan konsep diri
dan peran gender pada masa kanak-
kanak pertengahan. Perkembangan
Anak, 1970,42,267-289.
85 Shantz, DW, dan T. Pentz. Efek
situasional pada pembenaran agresi
pada tiga tingkat usia. 1972, 43,
Perkembangan
Anak, 274-281.
86 Siegelman, M. "Origins" dari versi ekstra-
introversi. Jurnal Psikologi, 1968,69,
85-91.
87 Simner, ML Respons bayi baru lahir1
terhadap tangisan bayi lain.
Mengembangkan Opmental Psikologi,
1971, 5, 136-150.
88 Singh, JM, dan A.V\ Yancey. Sikap
rasial pada anak kulit putih kelas satu.
Jurnal Penelitian Pendidikan,
1974,67, 370-372.
89 Spencer, MD, dan FD Horowitz.
Efek penguatan sosial dan token yang
sistematis pada modifikasi sikap
konsep rasial dan warna pada anak
prasekolah kulit hitam dan putih.
Psikologi Perkembangan, 1973, 9,
246-254.
90 Stabler, JR, dan EE Johnson.
Arti hitam putih bagi anak-anak. Jurnal
Simbologi Internasional, 1972,3, 11-21.
91 Staub, E., dan L Sherk. Perlu persetujuan,
perilaku berbagi anak, dan timbal balik
dalam berbagi.
Perkembangan Anak, 1970, 41,
243-252.
92 Strassberg, DS dan E. Wiggen.
Kesesuaian sebagai fungsi usia di
praremaja. Jurnal Psikologi Sosial,
1973,97, 61-66.
93 Tantermannová, M. Tersenyum dalam
kipas. Perkembangan Anak, 1973,
44, 701-704.
94 Taylor, SP, dan R.Pisano. Agresi fisik
sebagai fungsi dari frustasi dan
serangan fisik. Jurnal Psikologi Sosial,
1971, 84, 261-267.
95 Thompson, WR, dan JE Grusec.
Studi pengalaman awal. Di PH
Mussen (ed.), Carmichael's manual of
child psychology, 3d ed. New York:
Wiley, 1970. Vol. 1, hal. 465-654.
96 Tierney, M.C, dan KH Rubin.
Egosentrisme dan konformitas di masa
kecil. Jurnal Psikologi Genetika,
1975,126, 209-218.
97 Tulkin, SR Perbedaan kelas sosial
perilaku kelekatan bayi usia sepuluh
bulan. Perkembangan Anak, 1973,44,
171-174.
98 Turnure, C. Respon terhadap suara ibu
dan orang asing oleh bayi di tahun
pertama. Psikologi Perkembangan,
1971,4, 182-190.
99 Uttech, DA, dan KL Hoving.
Orang tua dan teman sebaya sebagai
pengaruh yang bersaing dalam
keputusan anak-anak dari berbagai
usia. Jurnal Psikologi Sosial, 1969, 78,
267-274.
100 Waldrop, MF, dan CF Halverson.
Perilaku rekan yang intensif dan
ekstensif: Analisis longitudinal dan
cross sectional. Perkembangan Anak,
1974,45, 19-26.
101 Ward, SH, dan J. Braun. Harga diri dan
preferensi rasial pada anak kulit hitam.
American Journal of Orthopsychiatry,
1972,42, 664-647 102 Warner, LG,
dan RM Dennis.
Diskriminasi prasangka: Contoh empiris
dan perluasan teoretis. Pasukan Sosial,
1970, 48, 473-484.
103 Williams, JE, DL Terbaik, dan DA
272
BAB 9
Boswell. Pengukuran anak
sikap rasial dren di tahun-tahun awal
sekolah. Perkembangan Anak, 1975,46,
494-500.
104 Williams, KH, JF Williams, dan RC
Beck. Menilai sikap rasial anak-anak
melalui model deteksi sinyal.
Keterampilan Persepsi dan Motorik,
1973,36, 587-598.
105 Williams, R.L, WH Cormier, GL
Sapp, dan HB Andrews. Kegunaan
teknik manajemen perilaku dalam
mengubah perilaku antar ras. Jurnal
Psikologi, 1971, 77, 127-138.
106 Yarrow, MR, PM Scott, dan CZ
Waxler. Belajar memperhatikan orang
lain. Psikologi Perkembangan,
1973,8, 240-260.
107 Yawkey, TD, dan J. Blackwell. Sikap
anak kulit hitam berusia 4 tahun
terhadap diri mereka sendiri dan orang
kulit putih berdasarkan materi dan
pengalaman studi sosial multietnis.
Jurnal Penelitian Pendidikan,
1974,67, 373-377.
108 Muda, RD Persepsi emosi dan respons
empati anak-anak. Keterampilan
Persepsi dan Motorik, 1974,38,
971-976.
109 Zahner, D. Sugestibilitas dalam
kaitannya dengan nilai sekolah, jenis
kelamin, dan sumber pengaruh.
Jurnal Psikologi Genetika, 1970, 116, 203-209.
110 Zelazo, PR Tersenyum pada
rangsangan sosial: Menimbulkan dan
mengkondisikan efek. Psikologi
Perkembangan, 1971,4, 32-42.
111 Zimmerman, BJ, dan GH Brody.
Ras dan model pengaruh pada pola
bermain interpersonal anak laki-laki.
Jurnal Psikologi Pendidikan, 1975,
67, 591-598.
Machine Translated by Google

BAB 10
Machine Translated by Google

BAB 10
Machine Translated by Google

ADAPTASI
SOSIAL
Machine Translated by Google
n budaya Amerika saat ini, orang tua dan guru prihatin
tentang jenis adaptasi
DAN
tindakan sosial yang dilakukan anak. Bagi mereka,
popularitas atau kekurangan seorang anak sangat penting
sehingga mereka akan berusaha keras untuk menjadikannya
anggota kelompok sebaya yang dapat diterima secara sosial.
Kebanyakan orang tua menyadari bahwa ada hubungan yang
erat antara adaptasi sosial anak, kesuksesan dan kebahagiaan
di masa kanak-kanak dan kehidupan selanjutnya. Untuk
memastikan bahwa anak-anak mereka melakukan penyesuaian
sosial yang baik, mereka memberikan kesempatan kepada
mereka untuk berhubungan dengan anak-anak lain dan
mencoba memotivasi mereka untuk aktif secara sosial, dengan
harapan hal ini akan mengarah pada penyesuaian sosial yang
baik. Lihat Gambar 10-1.
Selain itu, mereka percaya bahwa seorang anak yang memiliki
penyesuaian sosial yang baik meletakkan dasar untuk sukses
di masa dewasanya. Jika anak diterima dengan baik olehnya
Gambar 10-1. Percaya bahwa partisipasi dalam kegiatan sosial
akan memastikan penyesuaian sosial yang baik, banyak orang
tua mendorong anak mereka untuk aktif secara sosial
(Diadaptasi dari George Lichty dan Fred Wagner: "Grin and
Bear It." Field Newspaper Syndicate, 12 Februari 1975.
Digunakan dengan izin.
276
BAB 10
Teman sebaya percaya bahwa sebagai akibatnya, akan
terbentuk pola perilaku dan sikap yang akan mengarah pada
pernikahan yang baik dan akan menjadi batu loncatan menuju
kesuksesan di dunia vokasional, yang akan mengarah pada
mobilitas sosial ke atas.
Guru prihatin dengan penyesuaian sosial siswa mereka,
mengetahui bahwa anak-anak yang diterima dengan baik jauh
lebih mungkin melakukan pekerjaan sesuai kemampuan
mereka daripada mereka yang ditolak atau dipandang rendah
oleh teman sekelas mereka. Selain itu, mereka kurang
mengganggu di kelas dan jauh lebih kecil kemungkinannya
untuk bolos dan putus sekolah dibandingkan mereka yang
melakukan adaptasi sosial yang buruk.
Kepedulian terhadap adaptasi sosial anak, di pihak orang
tua dan guru, dibenarkan karena dua alasan. Pertama, pola
perilaku dan sikap yang dibentuk sejak dini cenderung bertahan.
Misalnya, anak-anak yang penyesuaian sosialnya baik di tahun
pertama sekolah dasar jauh lebih mungkin untuk membuat
penyesuaian sosial yang baik pada saat mereka mencapai
sekolah menengah pertama dan atas daripada mereka yang
penyesuaian sosialnya buruk di tahun pertama sekolah mereka.
Tentu saja, ini tidak berarti bahwa anak-anak yang memulai
dengan buruk tidak akan meningkatkan adaptasi sosialnya
seiring bertambahnya usia; tetapi mencapai ini akan menjadi
tugas yang panjang dan sulit, dan peluang keberhasilannya
akan jauh lebih kecil daripada jika fondasi yang lebih baik telah
diletakkan selama tahun-tahun prasekolah.
Kedua , jenis adaptasi sosial yang dilakukan anak
meninggalkan jejak pada konsep diri mereka . Demikian pula,
ini berkontribusi pada kegigihan pola penyesuaian sosial.
Misalnya, anak-anak yang secara sosial tidak dapat
menyesuaikan diri menjadi tidak bahagia dan belajar
memandang diri sendiri sebagai orang yang tidak
menyenangkan. Akibatnya, mereka sering menjadi individu
yang egois, introvert, asosial, atau bahkan antisosial yang
kebahagiaan dan kesuksesannya di masa dewasa sangat
terhambat.
Pengertian adaptasi
Adaptasi sosial berarti keberhasilan orang beradaptasi dengan
individu lain pada umumnya dan dengan kelompok yang
mereka identifikasi secara khusus. per
Machine Translated by Google
Orang yang menyesuaikan diri dengan baik telah mempelajari
keterampilan sosial seperti bersikap diplomatis dalam
berurusan dengan orang lain, baik teman maupun orang
asing, untuk membuat sikap orang lain terhadap mereka
lebih baik. Biasanya, orang yang melakukan adaptasi sosial
yang baik mengembangkan sikap yang menyenangkan,
seperti kemauan untuk membantu orang lain, bahkan ketika
mereka harus menderita ketidaknyamanan pribadi. Mereka
tidak egosentris.
Anak-anak diharapkan untuk menyesuaikan diri lebih baik
dengan kehidupan sosial seiring berjalannya waktu dan
menyesuaikan diri dengan harapan sosial untuk usia
mereka . Tidak ada yang mengharapkan bayi menjadi orang
yang bisa menyesuaikan diri dengan baik; mereka terlalu
egois untuk mempertimbangkan orang lain dan terlalu
mengabaikan harapan sosial untuk mengetahui bagaimana
menyesuaikan diri dengan pola perilaku yang disetujui secara sosial.kecuali mereka belajar untuk mengatasi kesulitan mereka,
Namun, seiring bertambahnya usia anak-anak, mereka dinilai
lebih kritis.
Kriteria adaptasi sosial
Untuk menentukan sejauh mana anak-anak dapat
menyesuaikan diri dengan baik, empat kriteria dapat
diterapkan, salah satunya tidak memadai jika berdiri sendiri.
Kriteria tersebut muncul pada kotak 10-1.
Dua yang pertama, kinerja terbuka dan kemampuan
beradaptasi dengan kelompok yang beragam, dapat
diterapkan dengan cukup berhasil. Teknik obyektif untuk
mengevaluasi sikap dan kepuasan lebih sulit diterapkan.
Misalnya, anak-anak dapat ditanya tentang sikap mereka
terhadap orang lain dan seberapa besar mereka menyukai
aktivitas sosial, atau sikap dan kepuasan mereka dapat
disimpulkan dari apa yang mereka katakan tentang diri
mereka sendiri, orang lain, dan orang lain, serta aktivitas
sosial . Namun, Anda tidak pernah bisa yakin bahwa apa
yang mereka katakan benar-benar mencerminkan sikap
mereka. Anak-anak mungkin berpura-pura tidak ingin keluar
dan bermain dengan anak lain, karena permainan mereka
membosankan atau karena mereka lebih suka tinggal di
rumah untuk membaca atau menonton televisi. Kesimpulan
yang jelas adalah bahwa mereka memperoleh lebih sedikit
kepuasan dari aktivitas sosial daripada dari aktivitas solo.
Namun, untuk memastikan bahwa perilaku atau pernyataan
mereka mencerminkan sikap mereka yang sebenarnya, perlu
mengamati anak cukup lama untuk melihat apakah ada
277
ADAPTASI SOSIAL
beberapa pola perilaku yang konsisten. Ketika anak-anak
menyatakan hari demi hari bahwa mereka tidak ingin keluar
dan bermain dengan anak-anak lain, tetapi lebih suka
melakukan hal-hal di rumah, tidak diragukan lagi bahwa sikap
sosial mereka yang berkembang tidak akan baik.
Kesulitan dalam melakukan
adaptasi sosial yang baik
Membuat adaptasi sosial yang baik bukanlah hal yang
mudah. Akibatnya, banyak anak yang kurang bisa
menyesuaikan diri, baik secara sosial maupun dari sudut
pandang kepribadian. Masa kecil mereka tidak bahagia, dan
mereka akan tumbuh tidak bahagia dan menjadi orang
dewasa yang tidak dapat menyesuaikan diri.
Ada banyak keadaan yang menyebabkan kesulitan yang
dialami anak-anak dalam melakukan penyesuaian sosial
yang baik; tetapi empat di antaranya adalah primordial.
Pertama, jika pola perilaku sosial yang buruk berkembang
di rumah, akan sangat sulit bagi anak untuk melakukan
penyesuaian sosial yang baik di luar rumah, meskipun
mereka memiliki motivasi yang kuat untuk melakukannya.
Anak-anak yang dibesarkan dengan cara otoriter sering
mengembangkan sikap benci terhadap segala bentuk
otoritas. Dengan
Asuhan yang terlalu toleran di rumah, anak-anak mengabaikan
keinginan orang lain, merasa mereka dapat membuat hukum
sendiri.
Kedua, jika rumah memberikan teladan yang buruk bagi
anak, mereka akan mengalami hambatan serius dalam
penyesuaian sosial mereka di luar rumah. Anak-anak yang
ditolak oleh orang tuanya atau meniru perilaku orang tua
yang menyimpang dapat mengembangkan kepribadian yang
tidak stabil dan agresif, mendorong mereka untuk melakukan
tindakan balas dendam atau bahkan kenakalan ketika
mereka dewasa.
Ketiga, kurangnya motivasi untuk belajar bersosialisasi
seringkali merupakan akibat dari pengalaman sosial awal
yang tidak menyenangkan di rumah atau di luar rumah.
Misalnya, anak-anak yang pernah diejek atau diintimidasi
oleh kakaknya atau terlihat tidak diinginkan saat bermain
akan memiliki sedikit motivasi untuk mencoba melakukan
penyesuaian sosial yang baik di luar rumah.
Keempat, bahkan ketika anak-anak memiliki moti
liburan yang kuat untuk belajar bagaimana berbuat baik
Machine Translated by Google
penyesuaian sosial, mereka mungkin menerima sedikit
bantuan dan bimbingan dalam pembelajaran mereka.
Misalnya, jika orang tua percaya bahwa anak-anak akan
"mengatasi" agresivitas mereka, seiring bertambahnya
usia dan memiliki lebih banyak pengalaman dalam
kontak sosial, anak-anak mungkin tidak mengasosiasikan
agresivitas mereka dengan kurangnya penerimaan
mereka terhadap orang tua. jangan berusaha untuk
menjadi kurang agresif.
Peran teman sebaya dalam
adaptasi sosial.
Kebutuhan akan pendamping muncul sejak awal
kehidupan, ketika bayi berhenti menangis begitu
seseorang datang untuk menemani mereka. Seiring
bertambahnya usia bayi, kebutuhan mereka akan persahabatan meningkat.
Anak-anak membutuhkan pendamping tidak hanya untuk
kepuasan pribadi, tetapi juga untuk pengalaman belajar.
Dengan berada bersama orang lain, anak-anak
mempelajari apa yang kelompok anggap sebagai perilaku
yang dapat diterima dan apa yang tidak.
Jenis sahabat
Mitra yang berbeda memainkan peran yang berbeda
dalam proses sosialisasi. Jika teman sebaya anak-anak
sesuai dengan usia dan tingkat perkembangan mereka,
mereka akan melakukan penyesuaian sosial yang baik.
Di sisi lain, jika perkembangannya tidak memadai,
mereka tidak hanya akan menghambat penyesuaian
sosial anak-anak , tetapi juga akan berkontribusi pada
ketidaksesuaian pribadi anak-anak dan kurangnya
kebahagiaan.
Misalnya, hanya memiliki saudara yang lebih tua
sebagai pendamping secara perkembangan tidak sesuai
untuk anak-anak, karena mereka sering dipaksa menjadi
pengikut.
Akibatnya, mereka segera mulai mempertanyakan
kemampuan mereka untuk memainkan peran lain, tidak
peduli betapa bencinya mereka menjadi pengikut.
Teman sebaya anak dapat dibagi menjadi tiga
klasifikasi utama, yang masing-masing mempengaruhi
sosialisasi pada periode yang berbeda. Ketiga jenis
pendamping tersebut dan ciri-cirinya disajikan pada
kotak 10-2.
278
BAB 10
KOTAK 10-1
KRITERIA ADAPTASI SOSIAL
kinerja terbuka. Ketika perilaku sosial anak-anak, yang diperkirakan
menurut norma-norma kelompok yang mereka identifikasi,
memenuhi harapan yang terakhir, mereka akan diterima
sebagai anggota.
Adaptasi dengan kelompok yang berbeda. Anak-anak yang dapat
menyesuaikan diri dengan cukup baik dengan berbagai
kelompok yang berhubungan dengan mereka, baik sebagai
orang dewasa maupun sebagai teman sebaya, dianggap
dapat menyesuaikan diri dengan baik secara sosial.
Sikap sosial. Anak-anak harus menunjukkan bukti memiliki
sikap yang menyenangkan terhadap orang, partisipasi sosial
dan peran yang mereka mainkan dalam kelompok, sehingga
mereka dianggap menyesuaikan diri dengan baik.
Kepuasan pribadi. Agar dapat menyesuaikan diri dengan baik
secara sosial, anak-anak harus cukup puas dengan kontak
sosial mereka dan peran yang mereka mainkan dalam situasi
sosial, apakah mereka pemimpin atau pengikut.
Pola Kebutuhan Persahabatan
Jenis orang yang memenuhi kebutuhan anak akan
persahabatan ditentukan oleh tahap perkembangan
sosialnya. Karena pola perkembangan sosial berubah
ketika anak-anak tumbuh, demikian pula kebutuhan
mereka akan persahabatan.
PADA USIA BAYI Pada tahap suka berteman pada
periode bayi awal, anak muda sudah puas bergaul
dengan siapa pun yang ada, untuk menonton dan
mendengarkan. Interaksi sosial kecil yang terjadi lebih
sering diprakarsai oleh orang lain daripada oleh bayi itu
sendiri.
Sebelum si kecil berusia satu tahun, mereka ingin
memiliki pasangan sekaligus teman bermain. Selama
paruh terakhir tahun pertama dan tahun kedua kehidupan,
orang dewasa dan anak yang lebih besar lebih disukai
sebagai pendamping. Orang-orang ini memenuhi
keinginan anak-anak akan teman bermain, karena mereka
akan bermain dengan mereka kapan pun mereka mau
dan dengan cara yang mereka inginkan. Bayi seusia
mereka tidak akan memuaskan kebutuhan egosentris
mereka sendiri dan begitu pula anak kecil. Anak-anak
antara usia satu dan dua tahun pasti memilikinya
orientasi keluarga dalam pilihan mereka
teman.
Machine Translated by Google
DI MASA KECIL Selama tahun-tahun prasekolah, teman
sebaya anak-anak kecil seringkali adalah orang dewasa
dalam keluarga, saudara kandung, dan kemudian, anak-
anak dari lingkungan sekitar, taman kanak-kanak, pusat
penitipan anak, atau kelompok sebaya, sekolah Minggu
yang mereka kenali. Orang dewasa keluarga dan saudara
kandung sering berfungsi sebagai teman bermain. Antara
usia dua dan empat tahun, anak-anak mungkin menemukan
bahwa anggota keluarga tidak mampu atau tidak mau
menghabiskan cukup waktu bermain dengan mereka untuk
memenuhi kebutuhan mereka akan persahabatan. Akibatnya,
mereka menginginkan perusahaan rekan-rekan mereka.
Namun, karena tidak memiliki kesempatan untuk belajar
bermain secara kooperatif dengan teman sebayanya,
banyak anak kecil pada awalnya hanya menonton atau
bergabung dengan mereka dalam permainan paralel,
bermain secara mandiri bersama mereka; tapi tidak dengan
mereka. Dengan cara ini, rekan-rekan mereka adalah teman
dan bukan teman bermain.
Lambat laun, seiring bertambahnya kesempatan untuk
bersama teman sebayanya, anak-anak belajar bermain
dengan mereka. Mereka kemudian memasuki apa yang
dikenal sebagai "tahap permainan asosiasi" dari
perkembangan sosial; tahap di mana anak-anak bermain
dengan orang lain, dalam aktivitas yang serupa, jika tidak
identik. Namun, sebagian besar waktu yang dihabiskan
anak kecil dengan teman sebayanya dihabiskan dalam
peran observasional. Akibatnya, teman-temannya lebih
banyak bergaul daripada teman bermain.
KOTAK 10-2
TEMAN DI MASA KECIL
Pendamping adalah orang yang memenuhi kebutuhan
pendampingan anak, ketika berada di lingkungannya.
Anak-anak dapat menonton dan mendengarkan mereka;
tetapi tidak memiliki interaksi langsung dengan mereka.
Mereka bisa dari segala usia atau jenis kelamin.
Teman bermain adalah individu dengan siapa anak-anak
terlibat dalam kegiatan yang menyenangkan. Mereka bisa
dari segala usia atau jenis kelamin; tetapi anak-anak
sering merasa lebih puas dengan anak-anak seusia dan
jenis kelamin mereka, yang minat bermainnya mirip
dengan mereka.
Teman adalah orang-orang yang dengannya anak-anak
tidak hanya bisa bermain, tetapi juga berkomunikasi,
bertukar pikiran dan kepercayaan, meminta nasihat dan
mengkritik. Anak-anak dengan usia yang sama, jenis
kelamin yang sama, dan tingkat perkembangan lebih
disukai sebagai teman.
279
ADAPTASI SOSIAL
Sebelum anak-anak mencapai usia empat tahun, mereka
biasanya ingin orang yang bersama mereka menjadi teman
bermain dan mencoba melakukan kegiatan seperti itu
bersama mereka. Pada usia tersebut, anak-anak memilih
satu atau dua anak kecil yang tersedia dan lebih suka
bermain dengan mereka. Pada awalnya, pasangan Anda
bisa berjenis kelamin apa pun; tetapi, bahkan sebelum anak-
anak siap masuk sekolah, mereka menunjukkan preferensi
terhadap teman sebaya yang berjenis kelamin sama.
Mereka memiliki lebih banyak minat yang sama dengan
anak-anak dari jenis kelamin mereka sendiri, karena mereka
juga akan belajar, melalui tekanan sosial, untuk bermain
dengan cara yang sesuai dengan jenis kelamin mereka.
Juga, sekitar waktu ini, anak-anak mulai menunjukkan
preferensi untuk teman bermain dari kelompok ras dan
agama mereka sendiri karena, seperti teman sebaya dari
jenis kelamin mereka sendiri, mereka akan memiliki minat
bermain yang lebih umum. Selain itu, karena anak-anak
kecil relatif tidak menyadari perbedaan kelas sosial, mereka
akan bersedia bermain dengan anak-anak lain dari tingkat
sosial ekonomi apa pun, asalkan mereka adalah teman
sebaya yang dapat mereka kenal (2,9, 38,48).
Dalam pengertian yang paling ketat, anak kecil tidak bisa
menyebut teman sebayanya sebagai "teman", meskipun
mereka sering melakukannya. Mereka bukan teman karena
hanya ada sedikit komunikasi di antara mereka. Dalam
pembahasan perkembangan bahasa, pada Bab 7 dijelaskan
bahwa percakapan yang dilakukan anak kecil saat bermain
dengan teman sebayanya sebagian besar bersifat egosentris
dan nonsosial. Mereka mungkin mengucapkan hinaan,
menyombongkan diri dan mengkritik; tetapi jarang terjadi
pertukaran ide dan terlebih lagi pertukaran kepercayaan.
DI AKHIR KECIL Ketika anak-anak memasuki sekolah dan
menjadi tertarik pada permainan kelompok, mereka
menetapkan kriteria baru, selain yang lama, untuk pemilihan
teman bermain. Meskipun sebagian besar anak usia
sekolah harus memilih teman-teman tetangga terdekat
mereka, di dalam kelompok tetangga mereka lebih memilih
anak-anak dengan usia yang sama, ukuran yang sama,
usia kronologis yang sama, usia mental yang sama,
kematangan sosial yang sama, dan minat yang sama
dengan Anda. Seiring bertambahnya usia, ciri-ciri
kepribadian menjadi lebih penting, terutama keceriaan,
kemurahan hati, persahabatan, kerja sama, ketulusan,
stabilitas, selera humor, dan sportivitas yang baik (8, 22, 34,
37, 51).
Machine Translated by Google
Anak yang lebih besar menunjukkan preferensi yang pasti
untuk teman bermain dari kelompok ras mereka sendiri.
Sekitar tahun kelima kehidupan, mereka juga memperhitungkan
levelnya
sosial ekonomi. Terlepas dari kelas sosial, hampir semua
anak suka memiliki teman bermain yang sukses dalam
olahraga dan akibatnya memiliki prestise yang tinggi dalam
kelompok.
Dengan bergaul dengan mereka, anak merasa gengsinya
sendiri meningkat (37, 48, 51). Di akhir masa kanak-kanak,
baik anak laki-laki maupun perempuan memilih sebagai teman
bermain mereka yang cocok dengan mereka dan dengan
siapa mereka dapat berkomunikasi dan bermain.
Anak-anak itu kemudian menjadi teman mereka.
Setiap tahun, seiring bertambahnya usia, kebutuhan akan
teman menjadi semakin mendesak, mencapai klimaksnya
ketika perubahan pubertas dimulai (2, 9, 14, 57, 66).
PUBERTI Saat pubertas, saat minat bermain berkurang
karena perubahan fisik yang menguras energi, dan saat
kecemasan tentang perubahan itu meningkat, anak-anak
menginginkan orang kepercayaan daripada teman bermain.
Karena anggota keluarga jarang memuaskan kebutuhan
mereka akan persahabatan pada usia ini, anak-anak pubertas
memilih sebagai teman dari mantan geng atau orang dewasa
yang "memahami" mereka dan menerima kepercayaan
mereka.
Kualitas yang diperlukan untuk
persahabatan yang baik
Apakah teman sebaya berperan sebagai rekan, teman
bermain, atau teman, mereka harus memiliki kualitas tertentu
yang memenuhi kebutuhan anak. Beberapa dari kualitas ini
penting dalam ketiga peran kemitraan; lain, hanya dalam
satu atau dua dari mereka.
Di antara sifat-sifat itu, ada empat yang menonjol. Mereka dapat menyesuaikan diri dengan baik dengan teman bermainnya.
diberikan dalam Kotak 10-3, bersama dengan penjelasan
tentang bagaimana mereka membantu memenuhi kebutuhan
pendampingan anak-anak.
Jumlah pendamping
peran sebagai pemimpin atau pengikut dengan sedikit atau
Jumlah pasangan yang dibutuhkan anak-anak untuk
memenuhi kebutuhan persahabatan mereka bervariasi
sesuai dengan usia dan tingkat perkembangan mereka.
Sebagai aturan umum, jumlahnya meningkat seiring bertambahnya usia.
BAB 10
anak-anak kecil. Anak usia prasekolah puas dengan satu
atau dua teman bermain, baik teman sebaya atau anggota
keluarga. anak-anak di
Kelompok usia geng membutuhkan tiga atau empat dan
jumlahnya bertambah karena permainan geng menjadi
semakin terorganisir. Namun, saat pubertas, satu pasangan
yang dapat berperan sebagai teman tepercaya, atau paling
banyak dua di antaranya, biasanya sudah cukup.
Dalam kelompok usia, anak-anak berbeda dalam jumlah
teman sebaya yang mereka butuhkan untuk memenuhi
kebutuhan pertemanan mereka.
Anak-anak yang ramah dan lebih suka ditemani orang lain
daripada menyendiri membutuhkan lebih banyak teman
daripada mereka yang lebih tertutup dan, akibatnya, kurang
bersosialisasi dalam minat dan aktivitas mereka (35).
Demikian pula, jumlah pendamping yang dibutuhkan anak
dipengaruhi oleh minat bermain mereka. Misalnya, game
yang sangat sibuk akan membutuhkan lebih banyak mitra
daripada game yang tidak banyak bergerak.
Anak-anak yang cerdas cenderung memilih teman sebaya
yang lebih sedikit daripada teman sebaya mereka yang lebih
canggung. Namun, hal ini mungkin disebabkan oleh kesulitan
yang dialami anak-anak cerdas dalam menemukan banyak
anak dengan minat yang sama dan, akibatnya, mereka lebih
memilih beberapa anak yang cocok dengan mereka.
Bagaimana teman sebaya
mensosialisasikan anak
Tiga jenis pendamping berkontribusi pada sosialisasi anak-
anak; meskipun peran yang mereka mainkan berbeda.
Dengan meniru teman sebayanya, anak belajar pola perilaku
yang mengarah pada adaptasi yang baik atau buruk.
Misalnya, jika mereka meniru teman yang agresif, baik teman
sebaya maupun orang dewasa, mereka cenderung tidak
Dari teman bermain, anak belajar pola perilaku yang
mereka gunakan untuk beradaptasi dengan situasi sosial.
Misalnya, mereka belajar menjadi olahragawan yang baik
atau buruk, curang atau bermain adil, bersikap baik atau
mendiskriminasi mereka yang berbeda, dan memainkan
tanpa keberhasilan.
Di atas semua jenis teman sebaya lainnya, teman memiliki
pengaruh terbesar pada sosialisasi anak. Secara umum,
berbagai
280
Machine Translated by Google

Perubahan teman sebaya masa kecil

KOTAK 10-3
KUALITAS PENTING UNTUK SATIS Teman sebaya anak-anak datang dan pergi. Ini berlaku untuk
COM MEMBUTUHKAN FAKSI rekan, teman bermain, dan teman. Hal ini tidak disebabkan oleh
DRAPERING satu tetapi banyak penyebab, yang paling umum diberikan dalam

MINAT DAN KASIH KASIH Kotak 10-4.

TERHADAP ANAK Dalam ketiga tipe pendamping tersebut,

anak pasti merasa mendapat ketertarikan dan kasih sayang. Meskipun anak-anak sering berganti pasangan pada semua
Namun, minat dan kasih sayang harus sesuai dengan usia, perubahan tersebut lebih sering dan terlihat pada usia
perkembangan atau mereka akan menggagalkan kebutuhan tertentu dibandingkan pada usia lainnya.
anak akan persahabatan. Sekitar usia lima tahun, terjadi perubahan yang nyata ketika anak-
anak mulai memilih jenis kelaminnya sendiri sebagai teman
MINAT YANG SERUPA
bermain. Anak laki-laki meninggalkan teman bermainnya, dan
Minat yang sama menimbulkan perasaan suka berdua saat
ketika yang terakhir harus memilih teman baru, mereka umumnya
bersama orang lain dan ini memudahkan komunikasi
ungkapan kasih sayang. Ini berlaku untuk semua kolega lebih memilih anggota yang berjenis kelamin sama.
dan terutama untuk teman.
Selama usia geng, di akhir masa kanak-kanak, perubahan
NILAI-NILAI YANG teman dan teman bermain adalah hal biasa. Mitra hari ini diganti
SERUPA Anak-anak menghargai dan bergaul lebih baik dengan yang lain keesokan harinya; sahabat menjadi musuh
dengan mereka yang melihat sesuatu dari kerangka acuan atau kenalan biasa menjadi sahabat terdekat, dengan cepat dan
yang sama seperti mereka dan, sebagai hasilnya, "berbicara
seringkali tanpa banyak pembenaran. Gambar 10-2 menunjukkan
dalam bahasa yang sama". Ini berlaku baik untuk teman
pola fluktuasi di antara teman dan teman bermain anak-anak dari
bermain maupun teman, karena nilai yang sama
berkontribusi pada permainan yang menyenangkan serta usia lima tahun hingga remaja akhir. Mengamati
komunikasi yang baik.
KEDEKATAN GEOGRAFIS
Agar teman sebaya dapat memenuhi kebutuhan
pendampingan anak, mereka harus tersedia saat anak terlihat bahwa, baik untuk anak laki-laki maupun perempuan,
menginginkannya. Karena si kecil tidak dapat pergi dari satu perubahan tersebut berangsur-angsur menurun seiring dengan
komunitas ke komunitas lain tanpa menggunakan perkembangan masa kanak-kanak, dan kemudian relatif konstan
transportasi umum atau diantar oleh tetangga dewasa atau pada masa remaja (15, 34, 63, 83).
anggota keluarga, pendamping mereka harus tinggal di
daerah yang mudah dijangkau oleh si kecil, berjalan kaki
atau bersepeda.
Pengalaman belajar dalam
perubahan pasangan
Pertukaran pasangan adalah pengalaman belajar yang berharga
bagi anak-anak dan, dengan demikian, memainkan peran
Teman dapat berkontribusi lebih dari sekadar sosialisasi, karena penting dalam sosialisasi. Dari perubahan itu, anak belajar empat
masing-masing dari mereka memberikan kontribusi yang hal penting.
berbeda. Misalnya, seorang anak mungkin membantu yang lain
untuk melihat mengapa mereka harus bertindak dengan cara
Pertama, karena pergantian pasangan hampir selalu berarti
yang sesuai gender, yang lain mungkin menunjukkan nilai
masa kesepian dan ketidakbahagiaan, anak-anak menemukan
kooperatif daripada agresif, dan yang lain mungkin membantu
betapa pentingnya teman sebaya bagi mereka. Ini memberi
mereka mengembangkan wawasan, keterampilan sosial, dan
mereka motivasi yang diperlukan untuk belajar berperilaku
belajar bersikap baik.
dengan cara yang mencegah perubahan di masa depan atau
Seorang anak tunggal, karena kurangnya pengalaman, seringkali
setidaknya mengurangi jumlah mereka.
tidak berhasil menyelesaikan seluruh tugas sosialisasi.
Sebaliknya, kelompok yang terdiri dari anak-anak dengan minat,
Kedua, anak-anak menemukan jenis teman sebaya yang tidak
kemampuan, dan latar belakang yang berbeda, melakukan
memenuhi kebutuhan mereka, yang membantu mereka
pekerjaan yang lebih tepat dalam hal ini.
memusatkan perhatian pada mereka yang memenuhi kebutuhan mereka.
Misalnya, jika mereka mengetahui bahwa mereka tidak terlalu menyukainya

281
ADAPTASI SOSIAL
Machine Translated by Google
Gambar 10-2. Fluktuasi dalam persahabatan selama masa
kanak-kanak dan remaja (Diadaptasi dari CA
Skorepa, JE Horrocks y GG Thompson: Sebuah studi fluktuasi
persahabatan mahasiswa. Jurnal Psikologi Genetik,
1963,102,151-157. Menggunakan autorización).
Di tempat dengan anak-anak yang kejam, mereka akan
menghindari teman sebaya seperti itu di masa depan dan
memilih untuk permainan mereka dan sebagai teman mereka
yang paling tidak sombong.
Ketiga, ketika anak-anak menemukan jenis bayi apa yang
tidak memenuhi kebutuhan mereka, mereka menjadi lebih
selektif, menguji calon teman dan teman bermain sebelum
menjalin hubungan dekat dengan mereka.
Keempat, anak-anak menemukan bahwa teman bermain
dan teman mereka akan memutuskan hubungan jika mereka
diperlakukan dengan cara antisosial atau jika perilaku mereka
tidak sesuai dengan nilai-nilai kelompok.
Ini memberi mereka motivasi yang kuat untuk menyesuaikan
diri dengan harapan masyarakat. Itu juga mendorong mereka
untuk mengutamakan kepentingan dan aktivitas kelompok,
sehingga menjadi mudah bergaul, daripada egois.
Penerimaan sosial
Dalam bahasa sehari-hari, sering dikatakan bahwa seorang
anak yang mencapai penerimaan sosial adalah "populer".
Bagi sosiolog dan psikolog, ada perbedaan tipis antara
penerimaan sosial dan popularitas. Penerimaan sosial
berarti dipilih sebagai mitra untuk suatu kegiatan dalam
kelompok di mana Anda menjadi anggotanya. Ini adalah
Indeks kesuksesan yang dengannya
282
BAB 10
anak-anak mengambil tempat mereka dalam kelompok sosial
dan sejauh mana anggota lain dari kelompok suka bekerja
atau bermain dengan mereka.
Di sisi lain, popularitas berarti kekaguman yang dirasakan
secara umum terhadap orang-orang, bahkan oleh mereka
yang tidak terkait dengan mereka. Misalnya, anak populer
mungkin memiliki sedikit teman atau teman bermain dan
banyak pengagum. Mereka disukai karena mereka memiliki
kualitas yang dikagumi anak-anak lain, meskipun mereka
mungkin tidak iri pada mereka.
KOTAK 10-4
ALASAN MENGAPA SAYA PERUSAHAAN ANDA
ROS KECIL DATANG DAN PERGI
PERUBAHAN BUNGA
Saat minat dalam kegiatan bermain, pekerjaan akademis, atau
topik pembicaraan berubah, anak-anak berganti pasangan dan
membentuk hubungan dengan orang lain yang minatnya serupa
dengan minat mereka.
PERUBAHAN NILAI Dengan
perubahan minat dan kematangan perilaku yang lebih besar,
anak-anak menemukan aktivitas bermain yang berbeda atau
cara berperilaku dalam situasi sosial yang penting. Jadi, mereka
memilih pasangan yang nilainya sesuai dengan nilai mereka.
KURANGNYA WAWASAN
SOSIAL Anak-anak yang wawasan sosialnya kurang berkembang
dibandingkan teman sebayanya dianggap tidak peka dan tidak
bijaksana. Ketika mereka tidak menunjukkan simpati kepada
rekan-rekan mereka, mereka cenderung ditolak.
PERILAKU ANTISOSIAL Anak-anak
yang perilakunya antisosial di luar waktu ketika rekan-rekan
mereka mulai berperilaku dengan cara yang lebih disetujui
secara sosial akan menemukan bahwa mantan teman dan
teman bermain mereka beralih ke rekan lain yang perilakunya
lebih tersosialisasi daripada perilaku Anda.
TEKANAN ORANG LAIN
Tekanan dari orang tua atau teman sebaya untuk memilih teman
atau teman bermain lain, karena jenis kelamin, agama, ras,
status sosial ekonomi, atau pola perilaku yang khas, seringkali
menyebabkan anak meninggalkan teman sekelasnya yang lama,
demi orang lain yang disetujui oleh orang tua atau teman sebaya.
MOBILITAS SOSIAL DAN GEOGRAFIS Saat
keluarga anak-anak naik atau turun tangga sosial atau pindah ke
lingkungan atau komunitas baru, anak-anak terpaksa mencari
teman baru.
Machine Translated by Google
KOTAK 10-5
KATEGORI PENERIMAAN SOSIAL
BINTANG
Hampir semua anggota grup mengaku berteman baik dengan para
bintang, meskipun mereka tidak sesuai dengan banyak pilihan yang
dibuat oleh teman-teman tersebut. Semua orang mengagumi bintang
karena kualitas luar biasa mereka. Jarang ada anak yang termasuk
dalam kategori ini.
DITERIMA
Anak-anak yang diterima disukai oleh banyak anggota kelompok.
Posisi mereka kurang aman dibandingkan bintang-bintang dan
mereka bisa kehilangannya jika terus-menerus melakukan atau
mengatakan hal-hal yang memusuhi anggota kelompok.
TERISOLASI
Anak-anak yang terisolasi tidak memiliki teman di antara teman
sebayanya. Ada sangat sedikit anak kecil dalam kategori ini. Ada
dua jenis isolasi: sukarelawan, yang menarik diri dari kelompok
karena kurang tertarik pada anggota atau aktivitasnya; yang tidak
disengaja adalah mereka yang merasa ditolak oleh kelompok,
meskipun mereka ingin mengidentifikasi diri dengannya. Isolasi paksa
yang "subyektif" mungkin merasa tidak diinginkan dan mengasingkan
diri dari kelompok. Isolasi paksa "objektif", pada bagian mereka,
sebenarnya ditolak oleh kelompok.
MARGINAL
Marjinal adalah mereka yang berada di batas penerimaan. Seperti
lift, mereka berada dalam posisi genting, karena mereka bisa
kehilangan penerimaan dengan melakukan atau mengatakan sesuatu
yang membangkitkan permusuhan kelompok.
ELEVATOR Lift
mendapatkan penerimaan dalam kelompok; tetapi mereka ingin
melihat diri mereka diterima di tempat lain yang lebih disukai secara
sosial. Posisi mereka genting, karena mereka dapat dengan mudah
kehilangan penerimaan mereka dalam kelompok sosial dan tidak
memperoleh penerimaan dalam kelompok baru, jika mereka
melakukan atau mengatakan hal-hal yang memusuhi anggota salah satu darimereka
Dicemooh
Dicemooh tidak disukai atau tidak disukai. Mereka dipandang rendah
karena mereka pemalu, pendiam, dan tidak jelas. Mereka memiliki
begitu sedikit untuk ditawarkan kepada anggota kelompok sehingga
mereka diabaikan oleh anggota kelompok.
283
ADAPTASI SOSIAL
Selain itu, karena banyak teman sebayanya memandang
mereka, anak-anak ini rentan terhadap peran kepemimpinan,
terutama jika popularitas mereka didasarkan pada rasa hormat
yang mereka miliki dalam kelompok.
Anggota aktif suatu kelompok belum tentu populer atau
diterima. Terkadang anak-anak yang berpartisipasi dalam
banyak kegiatan sosial dan dimasukkan ke dalam banyak
kelompok berbeda tidak disukai oleh teman sekelasnya. Tidak
ada hubungan langsung antara keinginan untuk kontak sosial
anak dan penerimaan sosialnya. Selain itu, tidak ada indikasi
bahwa ada anak yang sama sekali tidak memiliki keinginan
untuk bergaul dengan teman sebayanya. Namun, beberapa
anak lebih suka kontak pribadi yang dekat dengan orang lain.
Mereka mudah bergaul dan "baik". Sebaliknya, yang lain lebih
suka menjaga jarak dan dianggap "angkuh".
Kategori Penerimaan Sosial
Jika penerimaan sosial dianggap sebagai garis lurus, di
sepanjang tingkat penerimaan yang berbeda ditandai,
kategori bintang akan ditemukan di satu ujung garis dan
kategori terisolasi sosial di ujung lainnya. Beberapa anak
termasuk dalam salah satu kategori ekstrem ini. Sebaliknya,
sebagian besar berada di antara dua kutub, dengan berbagai
tingkat penerimaan sosial (9, 30, 51, 66, 88). Kategori
penerimaan sosial didefinisikan dan dijelaskan pada Kotak
10-5 dan ditunjukkan pada Gambar 10-3.
Bahkan ketika anak-anak mengenali kategori penerimaan
sosial, mereka tidak menggunakan nama teknis yang diberikan
oleh sosiolog dan psikolog kepada mereka. Sebaliknya,
mereka menggambarkannya dengan kualifikasi mereka sendiri.
Hal ini dapat berubah dari generasi ke generasi dan dari
kelompok ke kelompok.
Dalam suatu kelompok, tidak semua anak setuju tentang
siapa yang akan mereka terima atau tolak atau sejauh mana
mereka. akan menerimanya. Biasanya, ada konsensus yang
lebih besar tentang mereka yang tidak menyukai mereka
daripada tentang mereka yang menyukainya. Ini berarti bahwa
anak-anak yang tidak populer kurang lebih tidak disukai secara
universal oleh teman sebayanya, meskipun ketidaksukaan itu
disebabkan oleh alasan yang berbeda dan memiliki tingkat
intensitas yang berbeda. Selain itu, anak-anak cenderung
tidak menyukai banyak teman sebayanya dan hanya tertarik
pada beberapa orang.
Machine Translated by Google
Gambar 10-3. Berbagai tingkat penerimaan sosial seorang anak.
Kesadaran akan penerimaan sosial
Kemampuan untuk memahami situasi yang ditempati
seseorang dalam kelompok, kapasitas sosioemotik, sangat
penting untuk adaptasi sosial yang baik, karena ini
menentukan cara seseorang akan berperilaku dalam
situasi tersebut. Misalnya, anak-anak yang tidak merasakan
kurangnya penerimaan sosial cenderung berperilaku
seolah-olah disukai oleh orang lain.
Hal ini kemungkinan besar akan meningkatkan kurangnya
penerimaan mereka, karena hal itu akan membuat anak-
anak lain memandang mereka sebagai "impulsif".
Sebaliknya, anak yang mempersepsikan penerimaannya
dengan baik akan melakukan adaptasi sosial yang baik
pula. Semakin tepat seorang anak dapat menentukan
posisinya, semakin baik dia mengetahui bagaimana harus bersikap.
Sampai mereka berusia empat atau lima tahun,
kebanyakan anak tidak menyadari perasaan yang mereka
timbulkan pada orang lain. Secara bertahap kesadaran Anda
284
BAB 10
itu meningkat ketika cakrawala sosial mereka meluas.
Bahkan sebelum masuk sekolah, mereka mungkin
mengungkapkan kesadaran ini secara lisan dalam
komentar seperti "Dia tidak menyukai saya" atau "Tidak
ada yang mau bermain dengan saya." Secara bertahap,
anak-anak mengenali tingkat preferensi; mereka merasa
bahwa beberapa anak lebih disukai daripada yang lain dan
bahwa beberapa orang menyukai mereka, yang lain tidak
menyukai mereka dan yang lain mengabaikan mereka.
Kesadaran anak tentang sejauh mana dirinya diterima
dengan baik oleh anggota kelompok sosialnya berasal dari
banyak sumber; dalam kotak 10-6 diberikan enam yang
paling umum di antara mereka. bahkan ketika tidak
semua anak menggunakan semua sumber itu, kebanyakan,
terutama ketika mereka dewasa, menggunakan hampir
semuanya. Dengan demikian, akan sedikit sekali keraguan
dalam benak mereka tentang bagaimana perasaan anggota
kelompok sosial terhadap mereka dan apa posisi yang
mereka duduki dalam kelompok tersebut.
Machine Translated by Google
Meskipun kemampuan sosioempatik biasanya meningkat
seiring bertambahnya usia, ada variasi yang nyata di setiap
level. Dengan demikian, kemampuan mempersepsikan posisi
sendiri dalam kelompok umumnya berkembang lebih lambat
daripada kemampuan mempersepsikan posisi orang lain. Ini
sudah bisa diduga, karena kita bisa lebih objektif tentang
masalah yang memengaruhi orang lain daripada masalah
kita sendiri.
Korelasi antara kecerdasan dan kapasitas sosio-empatik
sangat erat. Perbedaan jenis kelamin juga terlihat sejak awal
kehidupan.
masa kanak-kanak, karena anak perempuan lebih unggul
dari anak laki-laki dalam kapasitas ini. Di antara anak-anak
yang lebih besar, jarak antar jenis kelamin menyempit.
Semakin cemas anak-anak untuk diterima, semakin sadar
mereka akan perasaan orang lain dan semakin akurat mereka
dalam mengevaluasi penerimaan mereka. Anak-anak yang
belum dewasa secara psikologis , karena pola asuh yang
otoriter atau terlalu protektif oleh orang tuanya, cenderung
kurang akurat dibandingkan teman sebayanya.
Terakhir, keakuratan kemampuan sosioempatik bervariasi
dengan popularitas anak. Anak-anak populer memiliki kontak
dekat dengan teman sebayanya dan karena itu mereka
sangat sadar
KOTAK 10-6
SUMBER-SUMBER UMUM DARI KESADARAN
TINGKAT PENERIMAAN SOSIAL
Dari ekspresi wajah atau nada suara seseorang, anak-
anak mendapatkan petunjuk tentang perasaan orang
tersebut terhadap mereka.
Perlakuan anak-anak terhadap orang lain, teman sebaya atau
orang dewasa, memberi tahu mereka dengan cukup akurat apakah
orang lain menyukai atau tidak menyukai mereka.
Jika orang lain bersedia melakukan apa yang diinginkan
anak atau bersedia meniru ucapan, perilaku, atau pakaian
mereka, anak dapat yakin bahwa mereka disukai.
Anak-anak yang memiliki banyak teman bermain atau teman
tahu bahwa penerimaannya lebih baik daripada anak-anak yang
memiliki sedikit teman bermain.
Dari apa yang orang lain katakan atau bicarakan tentang
mereka, anak-anak dapat dengan mudah menyimpulkan
perasaan orang lain.
Cara orang lain memanggil Anda adalah salah satu
indikator paling akurat dari tingkat penerimaan Anda. Jika
orang memberikan nama kecil yang meremehkan, seperti
"stinky", mereka akan tahu bahwa penerimaan mereka
tidak sebaik ketika mereka memberi mereka nama yang
lebih disukai, seperti "dude".
285
ADAPTASI SOSIAL
perasaan yang dimiliki orang lain terhadap mereka.
Anak-anak yang sangat tidak populer cenderung meremehkan
kurangnya popularitas mereka, terutama karena kurangnya
kesempatan mereka untuk wawasan sosial. Kemampuan
mengenali sikap acuh tak acuh mungkin lebih buruk daripada
kemampuan membedakan penerimaan atau penolakan.
Terlepas dari variasi-variasi ini, sebagian besar anak sangat
menyadari perasaan orang lain terhadap mereka pada saat
mereka mencapai kelas lima (27, 33, 34, 89, 91).
Sifat-sifat yang mendukung penerimaan sosial
atau penolakan
Tidak ada pola kepribadian yang "populer" atau "tidak
populer": pola yang selalu mengarah pada penerimaan atau
penolakan sosial. Bahkan anak yang paling diterima pun
memiliki sifat yang tidak menyenangkan.
Di sisi lain, anak yang tidak diterima mungkin memiliki sifat
yang menyenangkan. Pada anak yang diterima, sifat yang
tidak menyenangkan diimbangi dengan karakteristik yang
disetujui secara sosial; dalam kasus anak yang ditolak atau
dicemooh, sifat-sifat yang diinginkan ditutupi oleh sifat-sifat
yang tidak menyenangkan. Tidak ada anak yang perlu
menjadi teladan kesempurnaan untuk diterima.
Penerimaan sosial berasal dari reaksi orang lain terhadap
keseluruhan kepribadian anak , bukan sifat-sifat tertentu. Jika
ciri-ciri itu menghasilkan penerimaan terhadap orang lain, ciri-
ciri itu akan dikenal sebagai “sindrom penerimaan”, yaitu
konstelasi ciri-ciri yang memungkinkan diperolehnya
penerimaan orang lain. Kumpulan sifat yang mengarah pada
penolakan atau penghinaan dikenal sebagai "sindrom
keterasingan".
Dalam sindrom penerimaan terdapat ciri-ciri tertentu yang
ditemukan hampir secara universal. Sebagian besar anak
yang diterima dengan baik ramah dan kooperatif. Mereka
beradaptasi tanpa menyebabkan ketidaknyamanan,
menanggapi permintaan, dengan anggun menerima apa
yang terjadi, dan menjaga hubungan baik dengan orang
dewasa maupun anak-anak. Mereka baik kepada orang lain,
berbagi apa yang mereka miliki, bersedia berpartisipasi
dalam permainan kelompok apa pun, dan tidak memihak
kepada anggota kelompok lainnya. Mereka menerima
tanggung jawab, berpartisipasi dalam dan menikmati kegiatan
sosial, merasa aman dalam posisi mereka, dan lebih baik
dibandingkan dengan rekan-rekan mereka.
Machine Translated by Google
Anak-anak yang diterima dengan baik terutama berfokus
pada kelompok, bukan egois; mereka memikirkan orang lain
terlebih dahulu, memperkuat kepribadian mereka, alih-alih
mencabik-cabik mereka untuk membesar-besarkan diri mereka
sendiri. Mereka juga menyemangati orang lain dengan
memfokuskan komentar mereka pada kualitas baik mereka,
daripada mengkritik yang tidak diinginkan. Anak-anak yang
sukses dalam Permainan dan pekerjaan sekolah cenderung
mendapati diri mereka diterima, karena bergaul dengan mereka
akan membesarkan diri mereka yang kurang berhasil.
Alih-alih menjadi penurut yang berlebihan, anak-anak yang
diterima dengan baik dianggap orisinal; tetapi mereka
menyesuaikan diri dengan pola kelompok yang luas, mereka
mematuhi aturan-aturannya, peraturan-peraturannya dan adat-
istiadatnya. Mereka fleksibel dalam arti bahwa mereka dengan
mudah menyesuaikan metode mereka dalam melakukan
sesuatu agar sesuai dengan harapan sosial. Mereka matang
secara sosial, emosional, dan intelektual. Misalnya, mereka
menunjukkan kedewasaan sosial mereka dengan menerima
orang apa adanya, tanpa mengkritik mereka atau mencoba
mengubahnya agar sesuai dengan konsep mereka sendiri
tentang apa yang seharusnya. Kedewasaan sosial mereka juga
terlihat dalam ketajaman mereka, yang memungkinkan mereka
menilai orang yang berbeda dalam situasi sosial yang berbeda
dan menyesuaikan diri dengan cepat. Kematangan emosinya
terlihat dari perilakunya yang terkendali tanpa perubahan
suasana hati, tanpa kecemasan, amukan, atau iri hati. Mereka
cerdas dan waspada; tetapi tidak terlalu banyak sehingga ada
orang-orang terlantar dalam kelompok tersebut. Mereka
umumnya adalah siswa yang baik, bukan karena mereka lebih
cerdas daripada teman sebayanya, tetapi karena mereka adalah
siswa yang teliti (9, 33, 56, 57, 60, 65, 66).
Penting untuk dipahami bahwa sementara sifat-sifat yang
dikutip berkontribusi pada penerimaan, bahkan ketika sifat itu
sendiri sangat dikagumi.
Misalnya, anak-anak lebih mungkin untuk mendapatkan
penerimaan sosial, tetapi ini tidak berarti bahwa semakin
berkembang mereka, anak akan semakin menerima. Memiliki
salah satu sifat secara berlebihan cenderung mengarah pada
penerimaan sosial yang buruk jika mereka murah hati, bukan
serakah. Namun, jika kemurahan hati mereka berlebihan,
memberi hadiah benar dan salah, mereka cenderung memberi
kesan bahwa mereka mencoba untuk "membeli" penerimaan.
Dengan cara yang sama ada ciri-ciri tertentu yang ditemukan
hampir secara universal pada sindroma
penerimaan, ada yang lain dalam keterasingan . Anak-anak
yang kekurangan penerimaan sosial memiliki pola kepribadian
yang berpusat pada diri sendiri, egois, dan terinternalisasi.
286
BAB 10
Selama tahun-tahun prasekolah, anak-anak yang tidak
sepenuhnya diterima oleh teman sebayanya melakukan
serangan yang keras, memukul orang lain, mendorong dan mencubit orang la
Mereka mencoba menghindari tanggung jawab, bergantung
pada orang dewasa atau melarikan diri. Mereka menolak untuk
melakukan tugas yang diberikan, tidak menanggapi permintaan
dari orang lain, atau mengikuti rutinitas di rumah, taman kanak-
kanak, atau kelompok bermain.
Saat mereka tumbuh dewasa, anak-anak yang ditolak atau
dicemooh tidak hanya memusuhi teman sebayanya melalui
perilaku mereka, mereka juga mencoba merusak kesenangan
mereka. Mereka memiliki perasaan rendah diri dan kurang
memiliki rasa memiliki. Mereka lebih cenderung memiliki
gangguan kepribadian daripada anak-anak yang diterima.
Mereka sering menjadi sangat frustrasi sehingga mereka
menjadi antagonis yang agresif terhadap orang dewasa yang
berwenang atau musuh anak-anak lain.
yang memainkan peran kepemimpinan. Tidak peduli seberapa
keras mereka mencoba, mereka selalu merasa gagal.
Konsep diri yang tidak menguntungkan ini menyebabkan
ketidaksesuaian dan hubungan sosial yang tidak memuaskan.
Selain itu, mereka merusak harga diri dan kepercayaan diri anak-
anak (19, 32,46, 47, 73,92).
Efek penerimaan sosial
Jenis adaptasi pribadi dan sosial yang dilakukan anak-anak
sebagian besar dipengaruhi oleh sejauh mana mereka dianggap
dapat diterima oleh teman sebayanya. Oleh karena itu, pengaruh
penerimaan sosial sangat besar, meskipun dalam beberapa
bidang pembangunan lebih penting daripada bidang lainnya
(59,78,88). Kotak 10-7 memberikan pengaruh utama penerimaan
sosial terhadap penyesuaian pribadi dan sosial anak.
Dalam budaya di mana nilai tinggi ditempatkan pada
penerimaan sosial, dan di mana orang tua, guru, teman sebaya,
dan lainnya menggunakan penerimaan sebagai indeks
keberhasilan sosial, anak-anak mengevaluasi diri mereka
sendiri dalam istilah-istilah ini. mengukur keberhasilan mereka atau
kegagalan karena jumlah teman yang mereka miliki dan
keamanan posisi mereka dalam kelompok. Ini memiliki efek
penting pada konsep diri mereka.
Seperti disebutkan sebelumnya, setiap tahun seiring
bertambahnya usia anak-anak, kemampuan mereka untuk
merasakan bagaimana perasaan orang lain tentang mereka
meningkat. Jadi, mereka memiliki tolok ukur yang lebih baik
untuk mengevaluasi diri. Hal ini mendasari banyak kemerosotan
konsep diri yang terjadi saat anak tumbuh dewasa (50).
Machine Translated by Google
KOTAK 10-7
PENGARUH PENERIMAAN SOSIAL SELAMA
MASA KECIL
ANAK-ANAK YANG DITERIMA DENGAN BAIK
Mereka merasa bahagia dan aman.
Mereka mengembangkan konsep diri yang menguntungkan karena orang
lain memberi mereka persetujuan.
Mereka memiliki kesempatan untuk mempelajari pola perilaku dan
keterampilan yang dapat diterima secara sosial yang memfasilitasi
sikap mereka dalam situasi sosial.
Mereka memiliki kebebasan mental untuk mencurahkan perhatian
mereka pada hal-hal eksternal dan tertarik pada orang-orang dan
hal-hal di luar.
Mereka sesuai dengan harapan kelompok dan tidak melanggar
tradisi sosial.
Karena anak-anak yang diterima dengan baik memiliki lebih
banyak kesempatan untuk berpartisipasi dalam kegiatan kelompok
sebaya, dan lebih termotivasi untuk melakukannya, daripada anak-
anak yang kurang menerima, mereka juga memiliki kesempatan
untuk belajar keterampilan sosial. Akibatnya, mereka menjadi lebih
kompeten secara sosial daripada yang kurang aktif. Seperti yang
ditekankan Gottman dan rekan-rekannya, "Anak-anak populer paling
tahu cara berteman" (33). Ini menambah penerimaan sosial mereka
dan, pada gilirannya, memiliki efek menguntungkan pada konsep
diri mereka sendiri. Rangkaian peristiwa yang mengarah pada
adaptasi pribadi dan sosial yang baik ditunjukkan pada Gambar 10-4.
Kegigihan penerimaan sosial
Secara umum, kegigihan posisi sosiometrik, tingkat penerimaan
yang dinikmati seseorang, sebagaimana dievaluasi dengan ukuran
objektif, dimulai
Gambar 10-4. Rantai peristiwa yang mengarah pada adaptasi pribadi dan sosial yang baik.
287
ADAPTASI SOSIAL
di tingkat prasekolah. Hal ini dibuktikan dengan fakta bahwa anak-
anak pada usia ini terus menerus memilih teman bermain yang
sama dari hari ke hari. Setelah itu, semakin sedikit perubahan yang
terjadi, berpindah dari satu kelompok ke kelompok lain, meskipun
penerimaan sosial bervariasi, sampai batas tertentu, dengan
aktivitas di mana mereka terlibat. Ini berarti bahwa anak-anak yang
diterima dengan baik pada tahun-tahun prasekolah lebih mungkin
diterima dengan baik selama tahun-tahun sekolah dasar daripada
anak-anak prasekolah yang rendah.
Busk dan kolaboratornya menunjukkan bahwa posisi sosiometrik
menjadi konstan pada saat anak mencapai kelas enam sekolah
dasar (15). McGuire menekankan fakta bahwa anak-anak yang
tidak dapat menyesuaikan diri secara sosial, karena mereka juga
memiliki ketidaksesuaian pribadi dan sosial sebagai anak-anak,
cenderung terus menderita ketidaksesuaian sosial saat mereka
tumbuh dewasa. Misalnya, anak-anak tetap agresif, meskipun
mereka dapat mengubah agresivitas mereka seiring bertambahnya
usia. Namun, ini tidak cukup untuk memberikan efek penting pada
posisi sosiometrik mereka (62).
Bahkan ketika ada banyak perubahan individu di dalam kelas,
seperti perubahan populasi atau perpindahan anak dari sekolah
dasar ke sekolah menengah, posisi sosial dalam kelompok
cenderung tetap. Skor penerimaan sosial hampir sama konsistennya
dengan tes kecerdasan dan kinerja. Oleh karena itu, hasil
penerimaan seorang anak dalam satu kelompok adalah indeks yang
cukup akurat tentang hasil penerimaan di kelompok lain yang
serupa (20, 30, 56).
Sebagian besar perubahan penerimaan sosial terjadi di tengah-
tengah kelompok anak yang diterima secara sosial, bagi mereka
yang memiliki penerimaan parsial. Sangat jarang bintang jatuh dari
alasnya atau orang yang tenang, pendiam, dan meremehkan
mendapatkan penerimaan penuh. Mereka yang ditolak karena tidak
menyenangkan cenderung demikian
Machine Translated by Google
semakin menggunakannya, semakin sering mereka bersentuhan
dengan orang lain. Bertahannya posisi penerimaan sosial dapat
dijelaskan dalam beberapa cara, enam di antaranya sangat
penting.
Pertama , karakteristik kepribadian yang mengarah pada
penerimaan, penolakan, atau penghinaan cenderung tetap stabil
atau meningkat seiring bertambahnya usia anak . Hanya ketika
mereka mengubah nilai-nilai mereka tentang apa yang mereka
suka atau tidak suka pada teman sebayanya, mereka cenderung
mengubah posisi penerimaan mereka.
Kedua , nilai-nilai inti, seperti kejujuran, sportivitas yang baik,
keberanian, dan kemurahan hati, yang digunakan orang untuk
menilai anak, tetap stabil . Jika perilaku anak tidak sesuai
dengan nilai-nilai tersebut a
usia, mereka tidak mungkin mendapatkan penerimaan di
kemudian hari kecuali mereka memperoleh karakteristik yang
lebih dekat sesuai dengan nilai-nilai yang diterima secara sosial.
Ketiga , dalam suatu kelompok, anak memperoleh reputasi.
Bahkan ketika mereka berubah, reputasi mereka biasanya tidak
berubah. Setiap tahun, seiring bertambahnya usia anak-anak,
mereka menemukan bahwa teman sebaya mereka lebih
memperhatikan reputasi, saat memilih teman atau teman
bermain, daripada saat mereka masih muda.
Keempat , tempat, semakin banyak kontak anak-anak dengan
anggota kelompok dan semakin dekat mereka, semakin besar
kemungkinan mereka mempertahankan posisi stabil dalam
kelompok.
Kelima , tingkat yang menguntungkan dalam hal posisi sosial
ekonomi keluarga berkontribusi pada stabilitas penerimaan
sosial, karena membantu anak-anak memperoleh pola perilaku
dan nilai-nilai yang akan terus mendapatkan persetujuan dan
dukungan penerimaan sosial saat mereka tumbuh dewasa. .
Keenam , anak-anak yang telah mengembangkan wawasan
sosial yang cukup tentang diri mereka sendiri untuk dapat menilai
diri mereka secara realistis akan membuat penyesuaian yang
lebih baik saat mereka tumbuh dewasa daripada anak-anak
yang penyesuaian sosialnya sangat buruk sehingga mereka
hanya memiliki kesempatan terbatas untuk pengembangan
kemampuan tersebut (11, 15 , 56, 62).
Harus diakui bahwa kegigihan penerimaan sosial tidak
menjamin bahwa anak-anak dapat menyesuaikan diri dengan
baik atau bahwa perkembangan sosial mereka akan berkembang
dengan cara yang menjamin penyesuaian penuh dalam
kehidupan dewasa. Jika anak terpengaruh oleh teman sebaya yang
288
BAB 10
kagumi dan hormati, itu akan sangat nyaman. Di sisi lain, jika
mereka diterima karena mereka bersedia memainkan peran
yang dipaksakan oleh kelompok, bahkan jika peran itu
bertentangan dengan norma dan nilai mereka, harga
penerimaan akan terlalu tinggi. Kepuasan sementara yang
mereka peroleh dari penerimaan semacam itu akan diimbangi
dengan kerusakan permanen yang mungkin ditimbulkannya
pada kepribadian dan nilai moral mereka.
pemimpin dan pengikut
Karena prestise yang melekat pada kepemimpinan, semua anak
ingin menjadi pemimpin, pada waktu tertentu.
Orang tua mereka mendorong mereka dalam keinginan itu.
Tidak hanya banyak orang tua yang percaya bahwa menjadi
seorang pemimpin adalah tanda pasti bahwa anak-anak mereka
akan membuat penyesuaian sosial yang unggul, tetapi mereka
juga memperoleh kepuasan perwakilan dari posisi anak-anak
mereka dalam kelompok. Namun, hanya sedikit anak yang
mencapai posisi kepemimpinan; kebanyakan adalah pengikut.
Apakah anak-anak memainkan peran sebagai pemimpin atau
pengikut tidak terlalu bergantung pada kualitas yang mereka
miliki melainkan pada hubungan atribut mereka dengan atribut
kelompok. Akibatnya, anak-anak dapat menjadi pemimpin dalam
satu kelompok dan menjadi pengikut di kelompok lain.
Selama mereka dapat memenuhi kebutuhan kelompok, mereka
akan diterima sebagai pemimpinnya. Ketika mereka tidak lagi
mampu atau mau melakukannya, mereka akan dipaksa untuk
meninggalkan peran kepemimpinan mereka dan menjadi
pengikut.
Arti kata "pemimpin"
Pemimpin diterima anggota kelompok yang lebih dekat mewakili
cita-cita kolektif daripada anggota lainnya. Yang terakhir akan
bersedia mengikuti mereka, karena mereka telah menunjukkan
penguasaan hubungan sosial mereka, mereka akan dapat
memperoleh reaksi positif terhadap diri mereka sendiri dari
antara anggota kelompok dan berkontribusi lebih dari yang lain
untuk kepuasan kebutuhan. kelompok secara keseluruhan. .
Pemimpin bukan hanya orang yang berwenang; sebaliknya,
merekalah yang dapat menimbulkan reaksi emosional di antara
anggota kelompok.
Karena itu, mereka memiliki kemampuan untuk membuat orang
lain bertindak dengan cara tertentu (36, 77).
Machine Translated by Google
KOTAK 10-8
KARAKTERISTIK UMUM PEMIMPIN
RES DI MASA KECIL
Aspek. Pemimpin tidak harus terlihat lebih baik dari pengikut;
tetapi, secara umum, mereka cenderung memiliki penampilan
umum yang lebih baik, karena cara berpakaian dan perawatan
pribadi mereka. Mereka hampir selalu lebih tua dan ini menarik
perhatian dan rasa hormat.
Kepopuleran. Pemimpin selalu populer; tapi anak-anak populer;
Mereka tidak selalu menjadi pemimpin. Beberapa pengikut
menjadi populer karena mereka senang berada di dekat
mereka; tetapi para pemimpin disukai, karena mereka telah
mendapatkan rasa hormat dari kelompoknya.
Keamanan. Pemimpin memiliki rasa aman sebagai hasil dari
memahami sikap kelompok terhadap mereka. Keyakinan
mereka mendorong mereka untuk menunjukkan kepada Anda
*'e ¡i>es dan kooperatif.
Kesesuaian dengan cita-cita kelompok. Pemimpin lebih
menyesuaikan diri dengan ideal kelompok dalam penampilan,
perilaku, dan sikap daripada pengikut. Ini meningkatkan rasa
hormat dan penghargaan yang dimiliki kelompok untuk mereka.
Adaptasi pribadi dan sosial. Pemimpin membuat penyesuaian
pribadi dan sosial yang baik karena mereka menerima diri
mereka sendiri dan percaya bahwa mereka memiliki sesuatu
yang dapat mereka sumbangkan untuk kesejahteraan orang lain.
Karena mereka lebih aktif secara sosial daripada pengikut,
para pemimpin mengembangkan pemahaman sosial dan
belajar untuk berurusan secara demokratis dan diplomatis
dengan anggota.
Kematangan. Karena usia atau pelatihan mereka, pemimpin
terlihat lebih dewasa daripada anggota kelompok. Mereka
tidak hanya mengendalikan emosi mereka dengan lebih baik,
tetapi mereka juga mengadopsi pendekatan yang lebih
realistis terhadap apa yang mereka lakukan sehari-hari.
Motivasi. Motivasi para pemimpin diekspresikan dalam
disposisi untuk berkorban waktu, tenaga dan keinginan
pribadi, yang diperlukan untuk kinerja peran mereka. Mereka
bersedia menerima tanggung jawab atas kegagalan mereka
serta keberhasilan mereka.
Ekstroversi. Pemimpin dapat dan memang ingin
mengungkapkan perasaan mereka terhadap orang lain dan
mencurahkan energi mereka untuk aktivitas yang bermanfaat bagi kelompok.
Semakin tinggi yang terakhir, semakin penting ekstroversi
pemimpin.
289
ADAPTASI SOSIAL
Di masa kanak-kanak, pemimpin secara kasar dapat
dibagi menjadi dua kategori. Yang pertama adalah
pemimpin otoriter, orang yang kejam dan lalim serta dapat
mengarahkan orang lain melalui kekerasan. Pemimpin
otoriter dapat memperoleh rasa hormat dari kelompok;
tapi jarang mengandalkan kasih sayangnya. Yang kedua
adalah pemimpin yang demokratis , yang menunjukkan
minat yang besar terhadap perasaan dan kepentingan
para anggotanya. Dia adalah pemimpin yang memimpin
orang lain melalui rekomendasi, bukan perintah. Berbeda
dengan pemimpin otoriter, pemimpin demokratis
mendapatkan rasa hormat dan kasih sayang dari anggota
kelompok.
Arti kata "pengikut"
Di masa kanak-kanak, pengikut, seperti pemimpin,
diterima sebagai anggota kelompok sosial yang mereka
identifikasi; mereka mempertahankan posisinya selama
mereka mau melakukan apa yang mayoritas anggota
kelompok ingin lakukan dan selama mereka setuju untuk
mengikuti pemimpin.
Dengan cara yang sama ada pemimpin yang berbeda,
ada juga tiga jenis pengikut yang berbeda.
Beberapa karena pelacakan lebih mudah daripada
kemudi; yang lain tidak memiliki kualitas untuk menjadi
pemimpin. Beberapa pengikut berkontribusi sangat sedikit
ke grup dan puas bergabung dengan kerumunan; yang
lain sangat membantu pemimpin dan menyelesaikan
pekerjaan, sementara yang terakhir mendapat pujian
lagi
Beberapa pengikut adalah anggota kelompok yang
konstruktif, sementara yang lain destruktif, terus-menerus
mengkritik pemimpin dan norma mereka. Ini biasanya
anak-anak yang ingin menjadi pemimpin; tetapi mereka
yang tidak memilih seperti itu. Akibatnya, mereka menjadi
getir dan pendendam terhadap yang terpilih.
Karakteristik pemimpin
dan pengikut
Kualitas yang membedakan pemimpin dari pengikut
berbeda dalam derajat daripada tipe. Itu sebabnya anak-
anak yang menjadi pemimpin di satu kelompok belum
tentu menjadi pemimpin di kelompok lain. Misalnya, jika
anak laki-laki memiliki kemampuan atletik yang lebih
unggul daripada anggota lainnya, mereka cenderung
dipilih sebagai pemimpin ketika minat kelompok beralih
ke permainan dan olahraga.
Machine Translated by Google
Di kelompok lain, kemampuan mereka mungkin lebih rendah
dari satu atau lebih anggota kelompok: akibatnya, mereka tidak
mungkin dipilih sebagai pemimpin.
Perbedaan tertentu antara pemimpin dan pengikut di masa
kanak-kanak dapat diprediksi. Meskipun ciri-ciri yang
membedakan pemimpin juga tampak pada pengikutnya, mereka
cenderung kurang berkembang pada pengikutnya. Studi
mengungkapkan bahwa anggota kelompok sebaya menilai
pemimpin mereka memiliki ide terbaik, bergaul lebih baik dengan
orang lain untuk menyelesaikan sesuatu, memahami perasaan
orang lain dengan lebih baik, dan menjadi yang paling menarik
(17, 41, 70). . Membahas karakteristik pemimpin dibandingkan
dengan pengikut, Harrison et al., menyatakan (36): Anak-anak
yang dipilih sebagai pemimpin seringkali lebih sehat secara fisik
dan mental, memiliki prestasi yang lebih tinggi di sekolah dan
lebih mudah
bergaul daripada anak-anak yang jarang dipilih untuk itu.
peran. Singkatnya, para pemimpin, sebagai sebuah kelompok,
menunjukkan potensi yang lebih besar untuk unggul secara
fisik, mental, dan sosial.
Kotak 10-8 memberikan ciri-ciri itu
Mereka membedakan pemimpin dengan lebih jelas.
pengembangan kepemimpinan
Tradisi menyatakan bahwa beberapa orang dilahirkan sebagai
pemimpin dan yang lainnya sebagai pengikut. Namun, seperti
yang baru saja dibahas, banyak pengikut anak memiliki sifat
yang sama dengan pemimpinnya, bahkan mungkin dalam
bentuk yang lebih berkembang. Penggunaan kemampuan anak-
anak menentukan apakah mereka akan menjadi pemimpin atau
pengikut . Pada gilirannya, hal ini sebagian besar ditentukan
oleh pelatihan yang mereka terima selama tahun-tahun pertama
kehidupan.
Dua kondisi telah ditemukan memainkan peran penting dalam
pengembangan kepemimpinan di antara anak-anak. Yang
pertama adalah pengaruh pengalaman awal dan yang kedua
adalah jenis metode pengasuhan anak yang digunakan di rumah.
Akar kepemimpinan terletak pada pengalaman anak usia
dini. Dalam sebuah keluarga, beberapa anak tampaknya lebih
cenderung memainkan peran kepemimpinan daripada yang
lain. Saya tidak tahu tentang ini
290
BAB 10
Ini disebabkan oleh perbedaan dalam kemampuan yang melekat
seperti halnya perlakuan yang mereka terima dari orang tua
mereka dan apa yang mereka harapkan dari mereka. Hanya
anak-anak dan anak sulung yang lebih mungkin mengembangkan
keterampilan kepemimpinan daripada anak-anak yang lebih
muda. Anak sulung dalam sebuah keluarga diberi banyak
tanggung jawab, sementara hanya anak-anak yang dewasa
melebihi usianya karena pergaulannya yang terus-menerus
dengan orang tuanya (68).
Metode pengasuhan demokratis , selama tahun-tahun awal
pembentukan, jauh lebih mungkin menyediakan lingkungan
yang kondusif untuk pengembangan kualitas kepemimpinan
daripada pengasuhan otoriter yang ketat. Dalam pengasuhan
anak yang demokratis, hubungan keluarga hampir selalu baik
dan anak mengembangkan pola penyesuaian sosial yang efektif
di rumah. Mereka kemudian dapat membawanya keluar dan
dengan cara itu dapat membuat penyesuaian yang memuaskan
dengan rekan-rekan mereka. Pada gilirannya, anak-anak yang
cocok dengan teman sebayanya memiliki banyak kesempatan
untuk belajar kepemimpinan.
Pola pengembangan kepemimpinan
Pola pengembangan kepemimpinan dapat diprediksi dan serupa
untuk semua pemimpin. Pada masa bayi, ketika yang terakhir
bersama, yang dominan mengambil mainan yang mereka sukai,
bahkan mengambilnya dari yang lain. Mereka mendorong,
menarik, menendang, dan melakukan segala daya mereka
untuk mengambil mainan itu dari bayi yang memilikinya.
Pemimpin di tahun-tahun prasekolah biasanya lebih unggul
dari anggota kelompok lainnya dalam ukuran, kecerdasan, dan
biasanya usia. Karena ukuran dan kecerdasan mereka yang
superior, para pemimpin prasekolah memiliki lebih banyak saran
untuk ditawarkan untuk permainan, dan dengan cara itu, anak-
anak lain bersedia mengikutinya. Pada usia tersebut, jenis
kelamin merupakan faktor minor dalam kepemimpinan. Anak
perempuan sering mengambil peran sebagai pemimpin atas
anak laki-laki dan perempuan lainnya. Demikian pula, posisi
sosial, kebangsaan, dan daya tarik fisik tidak sepenting sekarang
seperti nanti. Keadilan dan tanggung jawab terhadap kelompok,
di sisi lain, merupakan karakteristik penting dari pemimpin pada
usia tersebut. Karena kemampuan mereka untuk memimpin,
anak-anak kecil yang mengadopsi peran kepemimpinan
mengembangkan rasa percaya diri yang nyata.
Machine Translated by Google
KOTAK 10-9
KONDISI YANG MEMPENGARUHI PERSIS
MASA KEPEMIMPINAN
KONDISI YANG MEMPROMOSIKAN KETEKUNAN
Stabilitas grup.
Jauh lebih mudah bagi seorang anak untuk tetap menjadi
pemimpin kelompok yang stabil daripada kelompok yang
anggotanya datang dan pergi dan, karena perubahan itu, nilai
dan minat baru muncul.
Anak-anak yang terpilih sebagai pemimpin seringkali lebih sehat
secara fisik dan mental, berprestasi lebih baik di sekolah, dan
lebih mudah bergaul daripada anak-anak yang jarang terpilih
menjadi pemimpin. Singkatnya, para pemimpin, sebagai sebuah
kelompok, menunjukkan potensi yang lebih besar untuk unggul
secara fisik, mental, dan sosial.
Kemampuan beradaptasi pemimpin.
Seiring bertambahnya usia anak, minat dan kebutuhan sosial
mereka berubah. Anak-anak yang dapat dan mau memodifikasi
metode mereka untuk memenuhi kebutuhan mereka lebih
mungkin untuk tetap menjadi pemimpin daripada mereka yang
tidak memiliki fleksibilitas seperti itu.
Motivasi untuk menjadi pemimpin.
Karena peran kepemimpinan membutuhkan kerja keras dan
pengorbanan waktu, kepentingan pribadi, dan preferensi, anak
yang tidak mendapatkan kepuasan yang cukup dari menjadi
seorang pemimpin untuk bersedia melakukan pengorbanan
tersebut akan kekurangan motivasi kinerja.
SYARAT-SYARAT YANG BERLAKU TERHADAP
KEGIGIHAN
Metode Pemilihan Pemimpin yang Tidak Demokratis Ketika
pemimpin dipilih oleh seorang guru, konselor perkemahan musim
panas, atau beberapa orang dewasa lainnya, anggota kelompok
sering membenci pelanggaran terhadap apa yang mereka
anggap sebagai hak mereka sendiri. Dalam kondisi seperti ini,
kecil kemungkinan anak akan dapat mempertahankan posisi
kepemimpinan ketika kelompok diizinkan untuk membuat
pilihannya sendiri, kecuali jika dia menunjukkan kemampuan
untuk memenuhi kebutuhannya. Pemimpin Sementara Seorang
pemimpin yang dipilih untuk mengisi
kekosongan yang ditinggalkan oleh orang lain yang pergi, tidak
akan dipilih lagi, kecuali dia menunjukkan tanda-tanda
kemampuannya untuk memenuhi kebutuhan kelompok.
Kurangnya Kepuasan Kebutuhan Kelompok Saat kelompok
membutuhkan perubahan, para pemimpin harus memodifikasi
metode mereka dan kepuasan mereka.
Meskipun seorang pemimpin yang sombong dapat memenuhi
kebutuhan anak-anak yang lebih muda, anak-anak yang lebih tua
yang terus menggunakan teknik kekerasan tidak akan memenuhi
kebutuhan anak-anak yang lebih besar akan kemandirian dan
ekspresi diri.
291
ADAPTASI SOSIAL
Selama tahun-tahun prasekolah, pemimpin cenderung menjadi
tirani. Mereka mengharapkan orang lain untuk mengikuti keinginan
mereka dan menjadi bermusuhan atau marah ketika menghadapi
segala bentuk pemberontakan. Jika teknik mereka menjadi terlalu
tirani, mereka akan tergusur dan beberapa anak lainnya akan diakui
sebagai pemimpin kelompok. Berbeda dengan kekerasan, yang
mencoba memimpin orang lain melalui kekerasan, diplomat
melakukannya dengan rekomendasi tidak langsung yang terampil,
negosiasi, atau bahkan penyuapan dan ancaman. Biasanya, diplomat
dapat mempertahankan peran kepemimpinan lebih lama daripada
yang melakukan kekerasan.
Di akhir masa kanak-kanak, pemimpin mewakili cita-cita kelompok.
Jika mereka tidak memenuhi harapan yang terakhir dan menunjukkan
sifat-sifat yang tidak disukai anggotanya, mereka dengan cepat
kehilangan prestise dan digantikan oleh orang lain yang, untuk saat
ini, lebih dekat dengan norma kelompok. .
Seiring perkembangan masa kanak-kanak, pemimpin dibutuhkan
untuk kegiatan yang berbeda: posisi sekolah dan kelas, olahraga,
geng, dan kelompok masyarakat seperti Pramuka dan Pramuka.
Anak yang sama belum tentu memiliki semua
karakteristik kepemimpinan yang dibutuhkan untuk semua kelompok
ini. Dengan demikian, ada kecenderungan di kalangan anak yang
lebih besar untuk memilih pemimpin untuk kegiatan kelompok
tertentu. Namun, tidak diragukan lagi, prestise pengalaman yang
diperoleh dalam memimpin satu aktivitas kelompok diteruskan ke
orang lain dan memberi anak yang menjadi pemimpin keunggulan
dibandingkan yang lain yang mungkin sama-sama cocok untuk
memimpin; tapi kurang pengalaman.
Teknik kepemimpinan untuk anak yang lebih besar berbeda
dengan yang tepat untuk anak yang lebih muda. Pemimpin hanya
bisa menjadi otoriter dan lalim ketika kelompoknya sangat besar
dan dengan suara bulat mengagumi dan menghormati mereka.
Namun, untuk sebagian besar, para pemimpin harus memberikan
beberapa pilihan kepada anggota kelompok lainnya; pada gilirannya,
anggota kelompok harus setuju dengan rekomendasi pemimpin dan
bersedia mengikutinya.
Kegigihan kepemimpinan
Menurut tradisi, "sekali menjadi pemimpin, selalu menjadi pemimpin."
Ini belum tentu benar, terutama pada anak usia dini. Anak-anak
kecil yang menjadi pemimpin di taman kanak-kanak, taman kanak-
kanak, atau kelompok bermain mereka belum tentu menjadi eksekutif
puncak di sebuah perusahaan besar.
Machine Translated by Google
Sebagai orang dewasa, mereka belum tentu menjadi
pemimpin di sekolah menengah atau atas mereka.
Sementara pemimpin datang dan pergi di segala usia,
kepemimpinan cenderung menjadi lebih gigih seiring
perkembangan masa kanak-kanak.
Ada kondisi tertentu yang mendorong kegigihan
kepemimpinan semasa kanak-kanak dan ada pula yang
menentangnya. Yang paling umum di antaranya dijelaskan
dalam Kotak 10-9.
Efek menjadi pemimpin atau pengikut
Cara melakukan peran kepemimpinan atau tindak lanjut
akan memengaruhi adaptasi pribadi dan sosial akan
dipengaruhi sebagian besar oleh cara anak-anak bersedia
memainkan peran tersebut dan kepuasan yang mereka
peroleh dari melakukannya. Bagi beberapa anak,
kepuasan yang diasosiasikan dengan peran pemimpin
dan pengikut melebihi rasa frustrasinya. Bagi yang lain,
hal sebaliknya terjadi. Analisis kritis singkat akan
membantu menunjukkan mengapa beberapa anak lebih
suka menjadi pengikut sementara yang lain tidak bahagia
kecuali mereka adalah pemimpinnya.
KEPEMIMPINAN Jika dinilai dari kriteria obyektif,
kepemimpinan dianggap sebagai indeks tertentu dari
adaptasi sosial yang baik. Semakin besar kelompok dan
semakin sering seorang anak dipilih untuk peran
kepemimpinan, semakin baik dia dinilai.
Namun, untuk menilai adaptasi sosial anak secara
adil, kriteria subyektif juga harus diperhitungkan: perasaan
anak tentang peran pemimpin.
Sebagian besar anak menikmati prestise kepemimpinan
dan bersedia membayar harga yang diperlukan dalam
kerja ekstra dan pengorbanan keinginan pribadi. Mereka
bahkan rela melepaskan persahabatan dekat dan pribadi
untuk menjalin mereka dengan siapa saja yang ingin
menjadi teman mereka.
Sebagai hasil dari sikap yang menguntungkan dari
kelompok sosial, teman sebaya dan orang dewasa,
pemimpin anak mengembangkan kepribadian pemimpin
yang khas yang sering disebut kepribadian "dinamis".
Pola ini dicirikan oleh kepercayaan diri, ketegasan, dan
keangkuhan tertentu terhadap orang lain, yang
dimanifestasikan dalam kurangnya konvensi yang
menuntut dan persahabatan yang hangat dan dekat
dengan beberapa anggota terpilih dari kelompok sebaya.
292
BAB 10
MENGIKUTI Di mata orang lain, seorang pengikut adalah
orang yang telah melakukan maladaptasi sosial.
Setiap anak, cepat atau lambat, menyadari penilaian
objektif ini. Semakin banyak orang tua dan guru yang
menekankan "mencoba untuk memimpin", semakin tidak
pantas dan kesal seorang anak yang menjadi pengikut
akan merasa. Seiring waktu, ini akan menghasilkan pola
kepribadian yang menentang kepemimpinan Anda,
bahkan ketika Anda dipilih untuk peran itu.
Beberapa anak tidak ingin menjadi pemimpin dan lebih
memilih peran sebagai pengikut. Dengan demikian ,
secara subyektif terdapat bukti bahwa para pengikut
melakukan adaptasi yang baik karena mereka puas
dengan peran yang mereka mainkan.
Anak-anak memiliki alasan berbeda untuk tidak ingin
menjadi pemimpin dan lebih memilih untuk puas dengan
peran sebagai pengikut. Ini mungkin karena mereka
merasa tidak mampu memimpin; tetapi, lebih sering,
mereka memiliki kepentingan sendiri yang mereka anggap
lebih menarik daripada kegiatan kolektif. Atau, mereka
mungkin tidak suka memimpin, memerintah, atau
"menganiaya" orang lain: Mereka benci diperlakukan
seperti itu. Mereka tidak ingin menghabiskan waktu atau
energi yang dibutuhkan untuk pekerjaan yang dituntut
oleh kepemimpinan. Mereka takut kritik atau kegagalan
yang mereka anggap dapat mengurangi penerimaan atau
ketidaksukaan mereka terhadap pekerjaan sabotase
mereka yang ingin menjadi pemimpin dan yang mencoba,
dengan cara ini, mengadopsi peran kepemimpinan,
mengambilnya dari pemimpin saat ini (41, 77 ).
Ketika anak-anak puas menjadi pengikut, mereka suka
membiarkan orang lain melakukan pekerjaan dan
menerima tanggung jawab sambil menuai keuntungan.
Ini tidak mengarah pada perasaan
kurangnya adaptasi, terutama jika mereka diterima dengan baik oleh
kelompok dan mereka memperoleh kepuasan dalam aktivitas mereka.
Mobilitas
Mobilitas berarti bergerak. Ada dua jenis mobilitas
yang mempengaruhi sosialisasi anak: sosial dan geografis.
Yang pertama adalah proses perubahan posisi seseorang
dalam struktur sosial. Dengan perubahan posisi pasti ada
perubahan dalam hubungan sosial, yang berimplikasi
pada masalah adaptasi. Kotak 10-10 memberikan dua
jenis mobilitas sosial dan beberapa ciri dari masing-
masingnya.
Machine Translated by Google
KOTAK 10-10
MOBILITAS SOSIAL
MOBILITAS HORIZONTAL Pada
mobilitas jenis ini terjadi peralihan dari satu kelompok sosial ke
kelompok sosial lainnya, pada tingkat yang sama. Pemindahan
tersebut dilakukan pada umumnya karena alasan pribadi. Misalnya,
anak-anak pindah ke kelompok yang mereka anggap lebih sesuai
dengan cara berpikir mereka, sama seperti orang tua mereka pindah
ke lingkungan yang menurut mereka lebih nyaman.
MOBILITAS VERTIKAL
Dalam mobilitas vertikal terjadi peralihan dari satu strata sosial ke
strata sosial lainnya. Perpindahan bisa ke atas atau ke bawah.
Dalam mobilitas ke atas, orang mencoba meningkatkan posisi
mereka dengan mengidentifikasi diri dengan kelompok sosial yang
lebih tinggi. Mereka didorong oleh keinginan untuk maju. Dalam
mobilitas ke bawah, orang mengidentifikasi diri dengan kelompok
sosial tingkat rendah. Perubahan itu biasanya tidak disengaja.
Misalnya, bencana keluarga dapat memaksa orang untuk
meninggalkan asosiasi kelompok mereka sebelumnya, karena
mereka tidak mampu lagi membeli pakaian dan simbol status
lainnya yang disetujui oleh kelompok tersebut. Akibatnya, mereka
kehilangan status sosial.
Orang yang sedang dalam proses perubahan dalam struktur
sosial menerima label khusus dari sosiolog dan psikolog, yang
menunjukkan tidak hanya arah mobilitas, tetapi juga keberhasilan
orang tersebut menyesuaikan diri dengan kelompok baru.
Mereka yang mencoba menaiki tangga sosial dikenal sebagai
"elevator". Yang turun skala adalah "descenders" atau "slider"
tergantung seberapa cepat mereka turun.
Antara elevator dan descender adalah mereka yang berusaha
untuk bergerak maju. Mereka biasa disebut "berjuang" atau "mereka
yang gantung diri".
Para pekerja keras adalah mereka yang diterima hanya sementara.
Akibatnya, posisi mereka memberi mereka sedikit kepuasan dan
keamanan, dan adaptasi sosial mereka buruk. " Penggantung "
adalah bagian dari kelompok, karena mereka belum sepenuhnya
mengadopsi pola yang disetujui.
Meskipun mereka tidak ditolak, posisi mereka genting dan, sewaktu-
waktu, jika mereka mengatakan atau melakukan sesuatu yang
tidak disetujui oleh kelompok, mereka dapat kehilangan posisinya.
Mobilitas geografis mengacu pada perpindahan dari satu tempat
tinggal ke tempat tinggal lainnya. Perubahan ini mungkin menjadi penyebab
baru
293
ADAPTASI SOSIAL
di lingkungan yang sama, ke bagian masyarakat yang lain, dari daerah
pedesaan ke daerah perkotaan atau pinggiran kota atau sebaliknya, atau
bahkan ke negara bagian lain, bagian lain negara atau bangsa lain.
Banyak orang menganggap mobilitas sosial dan geografis
sebagai sinonim. Mereka tidak, meskipun mereka sering pergi
bersama. Hanya jika perpindahan geografis sangat kecil—seperti
dalam kasus perpindahan dari satu rumah ke rumah lain di
lingkungan yang sama, yang memungkinkan untuk mempertahankan
ikatan lama—tidak akan ada mobilitas sosial jika terjadi perpindahan
geografis.
Bahkan di antara orang dewasa yang dapat berpindah dari satu
bagian komunitas ke bagian lain ketika mereka ingin mempertahankannya
ikatan sosial lama setelah pindah, ikatan tersebut cenderung
melemah, karena ikatan baru terbentuk di daerah baru tempat
mereka pindah. Karena anak-anak kurang mampu berpindah dari
satu bagian masyarakat ke bagian lain dibandingkan orang dewasa
dan diharapkan untuk bersekolah di lingkungan baru tempat mereka
berada, mobilitas sosial tidak dapat dihindari bagi mereka.
Alasan mobilitas
Apakah anak-anak akan statis atau bergerak akan sangat
bergantung pada keluarga mereka. Beberapa keluarga puas untuk
tinggal, tahun demi tahun, di lingkungan yang sama, komunitas
yang sama, atau bahkan rumah yang sama. Mereka
mempertahankan, tahun demi tahun, ikatan sosial dengan tetangga,
teman, dan keluarga mereka. Dalam kondisi ini, anak-anak tidak
dipaksa untuk memecahkan masalah yang ditimbulkan oleh
mobilitas, kecuali jika mereka sendiri ingin naik tangga sosial dan
mengidentifikasi diri dengan kelompok yang berbeda di lingkungan
yang sama.
Saat ini, banyak keluarga di Amerika tidak puas untuk tetap
statis. Sejak Perang Dunia II, mobilitas menjadi masalah yang
semakin serius bagi anak-anak, serta keluarga mereka. Banyak
orang tua sangat ingin membuat anak mereka "lebih baik", sehingga
mereka pindah ke lingkungan atau komunitas di mana anak mereka
akan mendapatkan keuntungan yang lebih besar.
Anak-anak itu sendiri mungkin memiliki dorongan yang kuat untuk
mengidentifikasi dengan kelompok yang mereka pandang lebih
unggul dari kelompok mereka saat ini.
Demikian pula, mobilitas ke bawah merupakan masalah yang
semakin penting bagi anak-anak saat ini. Ada dua alasan utama
untuk ini: pertama , perceraian dan perpisahan orang tua
Machine Translated by Google
mereka jauh lebih umum daripada di masa lalu dan,
kedua, ketika perusahaan besar tumbuh, laki-laki jauh
lebih mungkin untuk kehilangan pekerjaan daripada
ketika perusahaan adalah individu atau lebih kecil. Jika
stabilitas fi
Keuangan keluarga terancam, mobilitas ke bawah hampir
tak terelakkan.
Kesulitan yang dihadapi dalam
mobilitas
Mobilitas membawa serta masalah adaptasi untuk semua
anggota keluarga. Beberapa di antaranya bersifat praktis
dan memerlukan adaptasi terhadap pola kebiasaan dalam
melakukan sesuatu, seperti menggunakan toko baru,
pergi ke dokter baru, dokter gigi, sekolah, dan gereja,
atau menyesuaikan diri dengan iklim baru (55, 71).
Namun, untuk semua anggota keluarga, penyesuaian
sosial jauh lebih sulit daripada yang dibutuhkan untuk
menyelesaikan masalah praktis.
Bagi anak-anak, dua masalah penyesuaian sosial yang
paling sulit, apa pun jenis mobilitasnya, adalah
mendapatkan penerimaan dalam kelompok baru dan
menerima nilai dan pola perilaku kelompok baru itu
sebagai milik mereka.
Untuk mendapatkan penerimaan ke dalam kelompok
baru, berapapun usia anak, dua karakteristik penting:
membuat kesan yang baik pada kelompok dan
menunjukkan energi yang cukup untuk menarik perhatian
anggota tanpa memusuhi mereka. Setiap tahun
karakteristik penting ini menjadi lebih penting, karena
anak-anak menjadi lebih selektif tentang teman dan teman
bermain mereka dan ketika geng menjadi unit yang lebih
dekat.
Pentingnya membuat kesan pertama yang
menyenangkan ditonjolkan oleh studi asimilasi dalam
kelompok pendatang baru. Studi mencatat bahwa ada
korelasi yang tinggi antara penerimaan pada hari pertama
sekolah dan 11 minggu kemudian (93).
Energi yang dikendalikan dengan baik dan terselubung
di pihak pendatang baru juga penting untuk masuk ke
dalam kelompok. Grup yang sudah mapan jarang
berinisiatif untuk menghubungi pendatang baru kecuali
jika mereka membuat kesan awal yang sangat baik.
Sebaliknya, dalam banyak situasi, pendatang baru harus
melakukan penipuan
294
BAB 10
kebijaksanaan, mencoba berbicara dengan anggota
kelompok atau menawarkan mereka semacam kontribusi
(9). Karena agresivitas sering diartikan sebagai
"kekerasan", hanya sedikit anak yang cukup canggih
secara sosial untuk mengetahui seberapa agresif mereka
sebelum membuat kesan yang tidak menyenangkan
sehingga mereka ditolak oleh kelompok.
Belajar menyesuaikan diri dengan standar perilaku
baru dan sikap yang disetujui adalah kesulitan utama
kedua bagi mobilitas sosial. Ini berlaku untuk semua jenis
mobilitas sosial, dan khususnya mobilitas ke atas, di mana
anak-anak dalam kelompok yang mapan lebih selektif
dalam menerima pendatang daripada dalam kasus
mobilitas sosial ke bawah atau horizontal. Kecuali anak-
anak memiliki beberapa cara untuk mengetahui pola
perilaku, nilai, sikap, dan kepercayaan kelompok yang
disetujui, hampir tidak mungkin bagi mereka untuk
mengetahui apa yang harus mereka sesuaikan. Begitu
anak-anak memperoleh penerimaan, mereka dapat
mengamati pola yang disetujui dan mencontohkan
perilaku, nilai, sikap, dan keyakinan mereka pada garis
yang disetujui itu, dengan harapan, pada waktunya,
mereka akan diterima sepenuhnya oleh kelompok.
Karena mobilitas sosial ke bawah tidak menarik anak-
anak, mereka memiliki sedikit motivasi untuk
mengidentifikasi atau menyesuaikan diri dengan norma-
norma yang dianut oleh kelompok baru tersebut.
Akibatnya, anak-anak dengan mobilitas ke bawah
memiliki sedikit kesempatan untuk mendapatkan
penerimaan dari kelompok. Bahkan jika mereka mendapat
penerimaan, mereka akan menemukan sedikit kepuasan
dalam persahabatan dengan anak-anak yang mereka dan orang tua
Kesulitan yang ditemukan anak-anak untuk diterima
dalam kelompok sosial baru, ketika mereka bergerak,
melebihi kesulitan beradaptasi dengan kondisi kehidupan
baru dan pola baru, yaitu masalah mobilitas praktis. Bagi
sebagian besar anak yang aktif bergerak, masalah
kesepian yang disebabkan oleh kurangnya koneksi sosial
sangat membebani. Orang tua sering mencoba
mengatasinya; tetapi sayangnya mereka sering tidak
berhasil. Begitu anak-anak mencapai usia geng di akhir
masa kanak-kanak, masa ketika ketidakberdayaan sangat
akut, mereka ingin memiliki kehidupan sosial yang mereka
nikmati, dan mereka sangat membenci campur tangan
orang dewasa, yang merupakan karakteristik yang dapat
dan seringkali memperkuat penolakan Anda terhadap
menerima pendatang baru.
Machine Translated by Google
Risiko dalam adaptasi sosial
Belajar menyesuaikan diri dengan berbagai jenis orang dan
berbagai jenis situasi sosial merupakan bagian perkembangan yang
sangat sulit selama masa bayi. Karena itu, ada kemungkinan besar
pola perilaku dan sikap yang tidak baik akan berkembang.
Sebagian besar pola yang tidak menguntungkan ini dapat
dihindari atau diperbaiki dengan cepat, jika ditemukan lebih awal
dan upaya yang diperlukan dilakukan untuk memperbaikinya,
sebelum menjadi kebiasaan yang mengakar kuat.
Sayangnya, banyak orang tua dan guru, meski mengakui bahwa
pola perilaku dan sikap ini menyebabkan maladaptasi sosial dan
pribadi pada anak-anak, percaya bahwa anak-anak akan tumbuh
lebih besar dan, akibatnya, tidak berusaha memperbaikinya.
Dalam beberapa bidang perkembangan anak bimbingan dan
pengawasan lebih diperlukan daripada dalam melakukan
penyesuaian sosial. Ini bukan hanya karena banyaknya potensi
risiko yang dihadapi setiap anak dalam bidang perkembangan ini,
tetapi juga karena peran penting peran sosial dalam kehidupan
anak, terutama dalam kehidupan anak. -konsep.
Uraian berikut tentang risiko umum untuk penyesuaian sosial
yang tepat pada masa bayi akan menunjukkan jumlah potensi risiko
yang ada di area perkembangan tersebut. Ini juga berfungsi untuk
memperingatkan mereka yang memiliki tanggung jawab untuk
mengarahkan perkembangan anak tentang bahaya-bahaya ini dan
efek jangka panjangnya terhadap adaptasi pribadi dan sosial.
penolakan sosial dan penghinaan
Efek penolakan dan penghinaan dari kelompok sosial terhadap
anak-anak akan bergantung, sampai batas tertentu, pada pentingnya
mereka sendiri melekat pada penerimaan dan persetujuan sosial.
Misalnya, isolasi sukarela dan paksa memiliki kebutuhan sosial yang
berbeda dan yang pertama lebih sedikit daripada yang terakhir
(71,89).
Meskipun semua anak, sampai taraf tertentu, memperlakukan teman
sebayanya dengan cara yang, bagi orang dewasa, tampak asosial,
jika tidak benar-benar kejam, korban penolakan atau cemoohan
yang paling umum.
Mereka adalah pendatang baru di lingkungan yang bukan tempatnya
295
ADAPTASI SOSIAL
bukan anggota geng, mereka yang cacat fisik dan tidak bisa bersaing
dengan rekan-rekan mereka, atau mereka yang begitu egois dalam
kepentingan mereka sehingga mereka memiliki sangat sedikit untuk
menawarkan kelompok (9, 14, 19, 66, 74).
Anak-anak yang terus-menerus dihadapkan pada nilai budaya
tinggi yang melekat pada penerimaan sosial tidak dapat menahan
diri dari kerusakan psikologis ketika mereka menyadari bahwa
tingkat penerimaan mereka dianggap gagal. Kotak 10-11 memberikan
beberapa bentuk kerusakan psikologis ini.
Mitra pengganti
Ketika anak-anak memiliki kebutuhan makanan yang kuat
persahabatan yang tidak terpuaskan biasanya mencari pengganti
untuk memuaskan kebutuhan mereka. Pengganti yang mereka pilih
akan bergantung sebagian pada usia mereka dan sebagian lagi
pada apa yang tersedia bagi mereka. Secara umum, anak-anak kecil
memiliki teman bermain imajiner sebagai pengganti yang memuaskan
untuk yang nyata. Anak-anak yang lebih tua yang secara mental
telah melampaui kemampuan untuk memberikan teman khayalan
kualitas vital dari teman sejati lebih mungkin
KOTAK 10-11
KERUSAKAN PSIKOLOGIS AKIBATNYA
PERSYARATAN ATAU PENOLAKAN PADA TEMAN
Mereka merasa kesepian karena kebutuhan sosialnya tidak
terpenuhi.
Mereka merasa tidak bahagia dan tidak aman.
Mereka mengembangkan konsep diri yang tidak
menguntungkan yang dapat menyebabkan distorsi kepribadian.
Mereka kehilangan pengalaman belajar yang mereka butuhkan
untuk bersosialisasi.
Mereka merasa seperti martir, karena kehilangan kesenangan
yang dimiliki rekan-rekan mereka.
Seringkali mereka mencoba memaksa masuk ke dalam
kelompok dan ini meningkatkan penolakan kelompok dan
mengurangi kesempatan mereka untuk belajar keterampilan
sosial.
Mereka hidup dalam ketidakpastian mengenai reaksi sosial
terhadap mereka dan ini membuat mereka merasa cemas,
malu atau hipersensitif.
Mereka sering memiliki konformisme yang berlebihan,
berharap hal ini akan meningkatkan penerimaan sosial mereka.
Machine Translated by Google
untuk beralih ke binatang yang berfungsi sebagai hewan peliharaan.
Banyak anak juga berpaling
anggota keluarga untuk memenuhi kebutuhan mereka akan
persahabatan, ketika mereka kehilangan, untuk alasan apa pun,
kebersamaan dengan teman sebayanya.
Semua pengganti ini memiliki pengaruh sosialisasi pada anak-
anak. Misalnya, si kecil bisa melatih keterampilan berbahasa
dengan berbicara dengan teman khayalannya dan bermain
permainan sederhana bersama mereka. Selain itu, bermain
dengan pasangan imajiner merangsang kreativitas yang dapat
ditransfer ke aktivitas bermain dengan pasangan nyata. Terlepas
dari manfaat yang dapat diperoleh dari memiliki mitra pengganti,
risikonya jauh lebih besar daripada manfaatnya. Ini karena mereka
mencegah anak-anak mempelajari pola perilaku dan keterampilan
bermain yang penting bagi mereka untuk diterima oleh teman
sebaya yang sebenarnya. Risiko dan manfaat dari masing-masing
bentuk pasangan pengganti yang paling umum—anggota keluarga,
pasangan imajiner, dan hewan peliharaan—dibahas di bawah.
ANGGOTA KELUARGA Anak-anak yang kesepian sering berpaling
kepada anggota keluarganya
untuk mencari persahabatan yang dimiliki orang-orang sezaman
mereka di antara mereka sendiri. Anggota keluarga tersebut dapat
berupa orang tua, kakek nenek atau kerabat lainnya, atau saudara
kandung, baik yang lebih muda atau lebih tua dari mereka.
Jika anggota keluarga memiliki waktu dan keinginan untuk
melakukan hal-hal tertentu dengan anak-anak, apakah itu bermain
game atau membaca, anak-anak akan memperoleh kepuasan dan
ini akan mengimbangi, setidaknya sampai batas tertentu, kesepian
yang akan mereka alami.
Namun, aktivitas ini tidak serta merta membantu mereka
mempelajari keterampilan bermain game yang diperoleh rekan
mereka pada saat yang bersamaan. Misalnya, seorang nenek tidak
akan bisa berseluncur bersama cucunya atau ikut serta dalam
permainan bola yang sangat melelahkan yang saat itu dimainkan
oleh teman-temannya yang sedang belajar bermain. Juga, jika
pasangannya adalah orang tua atau kakek nenek, itu menawarkan
sedikit persaingan kepada anak-anak, dan mereka biasanya akan
membiarkan Anda menang dalam aktivitas bermain apa pun yang
ada persaingannya. Hal ini tidak mengajarkan si kecil untuk
kompetitif atau memiliki sportifitas yang baik.
Jika pasangannya adalah kakak laki-laki, anak-anak akan dapat
mempelajari keterampilan bermain game darinya; tetapi
kemungkinan besar mereka akan dipaksa menjadi pengikut, yang
akan menyebabkan mereka demikian
296
BAB 10
marah atau memaksa mereka untuk mempertanyakan kemampuan
mereka untuk memimpin.
Ketika anak-anak memiliki adik seperti
teman sebaya, mereka cenderung mengadopsi peran
kepemimpinan dan belajar untuk menjadi suka memerintah, suatu
sifat yang akan menghalangi memainkan peran kepemimpinan
dengan rekan-rekan mereka, di lain waktu. Yang sama berbahayanya
adalah mereka akan dipaksa untuk bermain pada tingkat di bawah
kapasitas perkembangan mereka sendiri, dengan berada bersama
saudara yang lebih kecil.
Ini akan membuat mereka tidak siap untuk bermain dengan teman
sebayanya, seandainya mereka memiliki kesempatan untuk
melakukannya nanti.
PARTNER IMAJINASI Untuk anak kecil, pendamping imajiner
hidup, memiliki nama, karakteristik fisik, dan kemampuan untuk
melakukan hal-hal yang biasanya diasosiasikan dengan anak
sungguhan. Anak-anak kecil sangat senang bermain dengan
teman khayalan mereka, karena mereka mengisi kekosongan
dalam kehidupan sosial mereka.
Usia biasa untuk teman khayalan adalah antara tiga dan empat
tahun, dengan puncaknya menjadi tiga setengah tahun. Pada saat
mereka masuk sekolah dan memiliki anak-anak nyata yang tersedia
sebagai teman bermain, mereka biasanya meninggalkan anak-anak
imajiner, meskipun mereka mungkin bermain dengan mereka dari
waktu ke waktu ketika mereka merasa kesepian (7,58,82).
Karakteristik umum dari teman khayalan, tipe anak yang biasanya
memilikinya, dan banyak hal terkait akan dibahas di Bab 12.
Terlepas dari kenyataan bahwa teman khayalan memuaskan
kebutuhan anak-anak yang kesepian akan persahabatan, mereka
berbahaya karena tiga alasan. Pertama , mereka tidak dapat
mengajarkan keterampilan bermain kepada anak-anak atau
memberi mereka kesempatan untuk mempelajarinya melalui
permainan kooperatif dengan anak-anak lain .
Kedua , anak-anak dapat mengambil peran kepemimpinan dengan
pasangan imajiner mereka dan menguasai situasi bermain . Ini
mendorong mereka untuk menjadi sombong, kebiasaan yang akan
membuat mereka enggan memainkan peran kepemimpinan
dengan rekan-rekan mereka atau bahkan diterima sebagai pengikut
dalam kelompok. Ketiga , anak tidak akan memiliki kesempatan
untuk mempelajari pola perilaku seperti penilaian sosial, kerja
sama, dan sportivitas yang baik saat bermain dengan pasangan
imajinernya . Ini akan menghalangi penerimaan mereka oleh teman
sebayanya, ketika mereka menemukan bahwa teman khayalan
tidak lagi memenuhi kebutuhan mereka akan persahabatan.
Machine Translated by Google
HEWAN PELIHARAAN Semua anak menikmati kebersamaan
dengan hewan piaraan yang mereka anggap sebagai teman
bermain yang dapat mereka lompati dan bermain-main ketika
mereka tidak ditemani oleh manusia. Sementara anak-anak kecil
menyukai semua jenis binatang (burung, ikan, tikus, marmut,
kelinci, anjing, kucing, dll.), anak-anak yang lebih besar merasa
sedikit puas dengan binatang yang tidak menunjukkan kasih
sayang atau gagal membangkitkan minat mereka, atau mereka
yang dengannya sulit untuk bermain atau menunjukkan kasih
sayang.
Lihat Gambar 10-5. Anak-anak menginginkan teman bermain
dan bukan hanya sesuatu untuk dilihat. Untuk alasan ini, anjing
dan kucing sering kali menjadi pengganti yang paling memuaskan
untuk pendamping manusia bagi anak-anak dari segala usia.
Meskipun hewan peliharaan memenuhi kebutuhan
persahabatan anak-anak seperti halnya teman khayalan, mereka
merugikan penerimaan anak-anak dalam kelompok sebayanya.
Mereka tidak memberi anak-anak kesempatan untuk belajar
keterampilan bermain yang dianggap penting oleh teman sebaya
untuk keanggotaan kelompok, mereka juga tidak bisa mengajari
mereka keterampilan sosial seperti kerja sama dan kebijaksanaan
sosial, dan, yang terburuk, mereka mendorong anak-anak untuk
menjadi lalim.
Gambar 10-5. Agar hewan peliharaan berfungsi sebagai
pendamping pengganti, anak-anak harus dapat bermain
dengan mereka dan menunjukkan kasih sayang (Diadaptasi
dari "The Family Circus" karya Bil Keane. Register and
Tribune Syndicate, 17 Oktober 1973. Digunakan dengan
izin.
297
ADAPTASI SOSIAL
Meskipun hewan peliharaan, sebagai pendamping pengganti,
tidak memiliki pengaruh sosialisasi langsung pada anak-anak,
mereka seringkali merupakan bantuan sosial yang efektif.
Misalnya, persahabatan dengan hewan membantu banyak anak
pemalu menjalin kontak sosial dengan anak lain atau dengan
orang dewasa, yang akan ragu mereka lakukan jika mereka
sendirian. Yang lebih penting lagi adalah bahwa anak-anak yang
belajar menunjukkan kasih sayang kepada hewan mereka
memperoleh pola perilaku yang memungkinkan mereka
menciptakan kompleks empatik dengan orang-orang alih-alih
menutup diri. Konsekuensinya, hewan piaraan dapat dianggap
tidak terlalu merusak adaptasi sosial yang baik daripada teman
khayalan (53).
Upaya dilakukan untuk "membeli"
penerimaan sosial
Ketika kebutuhan sosial anak-anak tidak
puas dengan penerimaan yang mereka miliki, mereka mungkin
mencoba untuk "membeli" yang terakhir. Mereka melakukannya
dengan banyak cara, yang paling umum adalah menggunakan
uang yang mereka terima untuk mentraktir permen, es krim, dan
hal-hal lain kepada teman-teman mereka, mengadakan pesta
atau mengajak teman-teman mereka ke tempat-tempat hiburan,
seperti sirkus atau film, menawarkan untuk memberi mereka
beberapa harta benda yang mereka kagumi atau mengarahkan
mereka banyak pujian.
Banyak orang tua, yang sangat ingin anak-anak mereka
diterima dengan baik, mendorong mereka dalam upaya mereka
untuk mendapatkan penerimaan sosial. Mereka melakukannya
dengan memberi mereka uang yang diperlukan untuk membeli
penerimaan mereka, dengan mendorong mereka untuk
membawa pulang teman-temannya untuk bermain, makan dan
pesta, atau dengan mencoba "mengesankan" orang tua dari
anak-anak yang penerimaannya mereka coba menangkan. anak-anak.
Sasaran yang biasa untuk "membeli" penerimaan ini adalah
para pemimpin geng atau anggotanya yang paling diterima. Jika
anak-anak memenangkan penerimaan mereka, mereka merasa
yakin bahwa mereka akan disambut oleh anggota geng lainnya.
Meskipun setiap anak dapat mencoba teknik ini untuk
mendapatkan penerimaan, mereka yang paling mungkin
melakukannya adalah anak-anak dari keluarga dengan status
sosial ekonomi yang lebih tinggi dan pendatang baru di suatu
komunitas. Dalam kasus yang pertama, anak-anak mungkin
menghadapi diskriminasi karena mereka memperoleh reputasi
Machine Translated by Google
menjadi "diangkat" sebagai hasil dari kesombongan
mereka sebelumnya tentang harta benda mereka atau
karena mereka sombong, mengharapkan anak-anak lain
untuk melakukan apa yang mereka inginkan. Dalam
kasus yang terakhir, teknik ini digunakan, dengan
harapan anggota geng yang sudah mapan akan
membuka pintu dan menerima mereka sebagai anggota.
Ini sering dilakukan dengan mencoba membuat orang
lain terkesan dengan keterampilan bermain game Anda
atau melalui suap uang.
Meskipun "membayar" untuk bergabung dengan grup
bukanlah praktik yang tidak dikenal di kalangan orang
dewasa, namun cenderung berisiko bila digunakan oleh
anak-anak. Mereka tidak memiliki kehalusan atau
keterampilan sosial untuk melakukannya selembut orang dewasa.
Mereka mungkin mendapatkan hasil yang diinginkan pada
awalnya; tetapi jarang menghasilkan penerimaan permanen di pindah ke tempat lain, anak-anak dan teman sebayanya
dalamnya.
Ada dua alasan mengapa metode mendapatkan
penerimaan ini berbahaya bila digunakan oleh seorang
anak. Pertama , anak-anak muda cenderung
mendapatkan reputasi sebagai "memaksa", yang tidak
akan berkontribusi pada penerimaan mereka baik
sekarang maupun ketika mereka dewasa. Kedua , yang
lebih parah lagi, tidak akan menghasilkan adaptasi
pribadi dan sosial yang baik . Jika berhasil, itu akan
melemahkan motivasi apa pun yang mungkin harus
dipelajari anak-anak untuk berperilaku dengan cara yang
lebih dapat diterima secara sosial. Jika gagal, anak-anak
akan membenci mereka yang menerima kemurahan hati
mereka dan tidak memberikan penerimaan mereka.
Dalam kondisi seperti ini, si kecil akan menganggap
dirinya martir dan akan melihat anak-anak lain sebagai
"kejam", "egois" dan "pilih-pilih", sikap yang selalu
mengarah pada penyesuaian pribadi dan sosial yang
buruk.
perubahan pasangan
Meskipun perubahan pasangan dapat menjadi
pengalaman belajar yang berharga, seperti yang
dibahas di atas, hal itu juga merupakan risiko potensial
bagi penyesuaian pribadi dan sosial anak. Apakah
mereka akan menjadi bahaya nyata, dan jika demikian,
besarnya, akan bergantung pada lima kondisi.
Pertama , usia anak saat perubahan itu terjadi. Di
masa kanak-kanak, ketika teman anak-anak hanya
teman bermain, risikonya tidak sebesar saat itu
298
BAB 10
Anak-anak tumbuh dengan keinginan agar teman
sebayanya menjadi teman sekaligus teman bermain.
Menemukan seseorang untuk diajak bermain lebih
mudah daripada menemukan seseorang yang dapat
Anda percayai dan berbagi minat dan nilai yang sama.
Kedua , jumlah anak yang tersedia sebagai mitra .
Ketika ada banyak anak untuk memilih teman dan teman
bermain, seperti yang terjadi setelah anak-anak masuk
sekolah, tingkat keparahan gangguan hubungan jauh
lebih kecil daripada selama tahun-tahun prasekolah,
ketika mungkin ada anak-anak lain yang tersedia di
lingkungan itu; tetapi dengan tingkat perkembangan
dan usia yang berbeda, yang berarti mereka tidak dapat
bergaul dengan baik.
Ketiga , alasan perubahan. Ketika teman sebaya
mengembangkan minat dan nilai yang berbeda, atau
ketika anak merasa tertekan untuk meninggalkan teman
sebayanya atas dasar ras, agama, atau sosial ekonomi,
tidak ada bukti bahwa perubahan tersebut berasal dari
perilaku asosial. Namun, jika perubahan terjadi karena
pertengkaran yang berujung pada kekesalan, ini
merupakan indikasi bahwa anak tidak belajar beradaptasi
dengan baik secara sosial. Ini adalah tanda bahaya,
terutama ketika anak banyak berganti pasangan.
Keempat , kesulitan yang dialami anak dalam menjalin
hubungan sosial baru .
Pada anak usia dini, menjalin ikatan sosial baru relatif
mudah, karena kebanyakan anak bermain dengan siapa
saja yang mau. Namun, selama usia akhir masa kanak-
kanak geng, anak muda menjadi lebih selektif dan
kelompok yang erat yang membentuk geng tersebut
enggan menerima anggota baru kecuali mereka
membutuhkan pemain tambahan atau memiliki alasan
untuk percaya bahwa mereka yang ingin menjadi anggota
akan melakukannya. bergaul dengan kelompok secara
keseluruhan.
Kelima , reputasi yang diperoleh anak-anak di antara
teman sebayanya . Ini mempengaruhi kemudahan atau
Kesulitan yang mereka miliki membangun kontak sosial
baru. Misalnya, ketika anak mendapatkan reputasi
sebagai orang yang "memaksa", "olahraga yang buruk",
atau "tangguh", reputasi mereka yang tidak menyenangkan
dapat menjadi hambatan besar untuk membangun
hubungan sosial yang baru.
Apapun penyebab perubahan com
tirai, mereka selalu berisiko. saat aku menertawakan mereka
Machine Translated by Google
Saat aktivitas terganggu, meski hanya sementara, anak-
anak mengalami masa kesepian. Karena keinginan
kuat mereka untuk memiliki pendamping, kebanyakan
anak, dalam keadaan seperti ini, merasa siap untuk
bersandar pada siapa saja yang menerima mereka.
Misalnya, jika teman sebaya baru mereka memiliki
minat dan nilai yang berbeda dari mereka sendiri, hal
ini dapat menjadi kemunduran dalam proses sosialisasi,
terutama jika anak yang kesepian bersedia
menyesuaikan diri dengan mereka karena keinginan
mereka akan minat dan nilai teman sebaya. jenis apa
pun, untuk menjamin penerimaan mereka dalam
kelompok, apa pun yang diwakili kelompok tersebut.
Penyebab risiko lain yang sama seriusnya adalah
perasaan tidak aman yang disebabkan oleh pergantian
pasangan. Anak-anak yang sebelumnya merasa aman
dalam hubungannya dengan teman bermain dan teman
dapat mengembangkan perasaan tidak aman saat
melihat teman sebayanya menjauh, siapa pun yang
harus disalahkan atas perubahan tersebut. Untuk
menghindari perubahan lebih lanjut, banyak anak
menyesuaikan diri secara berlebihan, dengan harapan
dapat memastikan keamanan yang berasal dari
persahabatan yang stabil.
Ketidakpuasan dengan peran
yang dimainkan dalam kelompok sosial
Apakah anak-anak berperan sebagai pemimpin atau
pengikut, hal itu dapat berisiko bagi penyesuaian pribadi menentang adaptasi pribadi dan sosial yang baik di
dan sosial yang baik. Risiko ini tidak datang dari peran
itu sendiri, tetapi dari ketidakpuasan anak-anak terhadap
peran yang diharapkan oleh kelompok sosial untuk
mereka mainkan. Nyatanya, menjadi pemimpin bisa
sama berbahayanya dengan penyesuaian pribadi dan
sosial yang baik seperti menjadi pengikut.
Ada empat risiko umum yang terkait dengan peran
kepemimpinan. Yang pertama adalah karena pengaruh
menjadi pemimpin terhadap konsep diri anak-anak.
Anak-anak sering mengembangkan perasaan
superioritas pribadi ketika mereka dipilih sebagai
pemimpin; meskipun mereka segera menemukan
bahwa perasaan ini harus disembunyikan, jangan
sampai mereka mendapatkan reputasi sebagai "macet",
yang akan dengan cepat menyebabkan hilangnya posisi kepemimpinan.
Namun, perasaan superioritas ini cenderung
mengemuka, kapan pun mereka harus memainkan
peran sebagai pengikut. Alih-alih menjadi pengikut
yang kooperatif, mereka akan lebih cenderung memberi
tahu pemimpin bagaimana hal itu harus dilakukan.
299
ADAPTASI SOSIAL
memberikan kesan angkuh atau kurang sportif.
Kedua , karena semua pemimpin anak telah melihat
orang lain datang dan pergi, mereka menyadari
kemungkinan hal yang sama terjadi pada mereka .
Misalnya, jika Anda mendengar bisikan ketidakpuasan
dan seseorang menentang rekomendasi Anda atau
kritik langsung terhadap Anda atau cara Anda
menjalankan peran Anda, sebagian besar kepuasan
menjadi seorang pemimpin akan diimbangi oleh
perasaan cemas dan dendam.
Ketiga , jika mereka digantikan oleh pemimpin lain,
kebencian mereka terhadap kelompok akan meningkat
pesat dan, seiring waktu, mereka akan mempertanyakan
kemampuan kepemimpinan mereka sendiri . Kerusakan
psikologis mungkin terjadi, terutama di antara anak-
anak dari posisi sosial ekonomi rendah yang menemukan
bahwa peran kepemimpinan mereka diambil oleh anak
lain dari latar belakang sosial ekonomi yang lebih baik,
meskipun mereka mungkin bukan pemimpin yang lebih
kompeten daripada diri mereka sendiri. .
Keempat , ketika anak-anak tidak ingin menjadi
pemimpin karena mereka merasa tidak mampu untuk
peran tersebut atau karena mereka dipaksa oleh
seorang guru yang ingin memberikan pengalaman
kepemimpinan kepada semua anak, atau oleh teman
sebaya yang tidak dapat menemukan orang lain yang
mengisi peran itu. , mereka cenderung membenci atau
merasa mati syahid jika mereka percaya bahwa mereka
diberi "setiap pekerjaan kotor atau buruk". Perasaan ini
pihak anak-anak yang tidak ingin menjadi pemimpin,
tetapi terpaksa.
Anak-anak yang jarang memainkan peran
kepemimpinan dan hanya melakukannya ketika ditunjuk
oleh seorang guru atau konselor perkemahan musim
panas sangat awal mengembangkan kompleks pengikut
—keyakinan yang mengakar bahwa mereka tidak
mampu memimpin. Hal ini sering mempengaruhi sikap
mereka untuk menerima peran kepemimpinan
selanjutnya, jika mereka ditawarkan. Misalnya, penelitian
terhadap remaja dan wanita dewasa mengungkapkan
bahwa banyak dari mereka menghindari peran semi-
eksekutif atau eksekutif dalam bisnis dan industri, bukan
karena mereka kurang keterampilan atau persiapan,
melainkan karena mereka mengembangkan kompleks
pengikut selama bertahun-tahun di mana mereka hidup.
Peran kepemimpinan di kelas sekolah dan perguruan
tinggi mereka diisi terutama oleh anak laki-laki dan
belajar bahwa kepemimpinan tidak dipandang sebagai
sesuatu
Machine Translated by Google
KOTAK 10-12
BEBERAPA EFEK UMUM DARI
MOBILITAS PADA ANAK
KURANGNYA PENERIMAAN
SOSIAL Kurangnya penerimaan sangat sulit bagi anak-anak
yang telah diterima oleh kelompok yang sebelumnya mereka
kenali. Semakin mereka diterima di kelompok lama, semakin
kurang puas mereka menjalin persahabatan dengan orang-
orang yang terpinggirkan dan terisolasi sosial, ketika anggota
kelompok yang sudah mapan tidak menerima mereka.
PENGARUH TERHADAP HUBUNGAN KELUARGA Anak-
anak dalam keluarga yang bergerak ke atas terus-menerus
didorong oleh orang tua mereka untuk menjalin persahabatan
dengan anak-anak yang "tepat" dan mengkritik mereka ketika
mereka berperilaku dengan cara yang membahayakan
penerimaan oleh anak-anak tersebut. Anak-anak dari keluarga dengan mo dari kelompok yang sebelumnya mereka identifikasi
mobilitas ke bawah mengembangkan kebencian terhadap
orang tua mereka, karena memaksa mereka untuk menurunkan posisi mereka.
MEWAHNYA IKAT ANTAR GENERASI
Keluarga yang
naik di atas kerabat atau turun dalam hubungannya dengan
mereka cenderung memutuskan hubungan dekat mereka
dengan kerabat mereka, yang memberi anak perasaan aman
dan identitas. Bahkan dalam mobilitas horizontal, ikatan
kekerabatan melemah ketika keluarga pindah ke komunitas
atau lingkungan
baru.
PENGARUH TERHADAP PEKERJAAN
SEKOLAH Karena mobilitas sosial biasanya disertai dengan
geografi, anak-anak harus pindah ke sekolah baru. Mereka
sering menemukan bahwa ada kesenjangan dalam pekerjaan
sekolah mereka atau bahwa mereka tidak siap seperti teman
sekelas baru mereka. Akibatnya,
sesuai untuk jenis kelamin wanita. Topik ini akan dibahas
secara rinci dalam bab tentang pengembangan peran gender.
Bahkan para pengikut yang puas pun dapat rusak secara
psikologis jika mereka dilecehkan oleh para pemimpin atau
mengkritik kontribusi mereka. Kebencian yang disebabkan
oleh cara bertindak ini mewarnai sikap mereka terhadap
kelompok dan motivasi mereka untuk berkontribusi dalam
kegiatan kolektif. Akibatnya, ini merupakan bahaya serius
bagi adaptasi pribadi dan sosial yang baik.
Anak-anak yang melakukan penyesuaian pribadi dan
sosial terburuk adalah anak-anak yang terpaksa melakukannya
300
BAB 10
mereka mungkin harus mengulang kelas atau mendapati
bahwa nilai mereka di kelas yang baru turun di bawah nilai
yang lama.
Ini merupakan pengalaman yang melukai ego setiap anak dan,
terutama, mereka yang telah menjadi murid yang baik.
KEBINGUNGAN TENTANG HARAPAN
SOSIAL
Karena setiap kelompok sosial memiliki nilai dan harapannya
sendiri, anak-anak dapat bingung ketika mereka menemukan
bahwa nilai dan harapan yang mereka pelajari di kelompok
sebelumnya dianggap tidak dapat diterima di kelompok baru.
Sampai mereka mempelajari nilai dan harapan kelompok baru
dan mengadopsinya, peluang penerimaan mereka sangat
tipis.
KURANGNYA SENSASI IDENTITAS Anak-anak dengan
mobilitas sosial merasa bahwa mereka tidak lagi menjadi
bagian
atau kelompok baru yang masih tidak menerima mereka.
Akibatnya, mereka merasa terisolasi secara sosial, tidak aman,
dan tidak yakin bagaimana menjadi anggota kelompok baru.
KESESUAIAN BERLEBIHAN
Berharap mendapat tempat dalam kelompok baru, banyak
anak yang memiliki mobilitas sosial berlebihan dalam hal
pakaian, bahasa, kepercayaan, nilai, dan pola perilaku, meniru
anggota kelompok baru. Akibatnya, mereka kehilangan rasa
individualitas.
MALU
Ketidakamanan anak-anak yang aktif secara sosial membuat
mereka sadar diri dan malu dalam situasi sosial. Bagi mereka
yang bergerak ke bawah, ini diperkuat oleh rasa malu—reaksi
yang merupakan hambatan serius bagi penyesuaian pribadi
dan sosial mereka.
pemimpin, padahal yang mereka inginkan adalah menjadi
pemimpin. Bahkan jika mereka tidak mengungkapkan
kebencian mereka secara terbuka, hal itu akan mempengaruhi
sikap mereka terhadap kelompok dan partisipasi mereka
dalam aktivitas yang disukai anggotanya. Di sisi lain, jika
mereka menunjukkan kebencian mereka dengan menjadi
"negatif" dan mencoba membujuk anggota kelompok lainnya
untuk bergabung dengan mereka dalam pemberontakan
melawan pemimpin, selain merusak moral kelompok dengan
sikap negatif dan terlalu agresif. mereka akan segera
mengetahui bahwa anggota penting kelompok itu
membencinya. Seiring waktu, ini kemungkinan besar akan
mengakibatkan penolakan. Dengan cara ini, baik secara objektif maupun
Machine Translated by Google
secara subyektif, adaptasi sosialnya sangat tidak
memuaskan, begitu pula adaptasi pribadinya.
Mobilitas Sosial
Apakah penyesuaian sosial dinilai dengan standar
obyektif atau subyektif, efek keseluruhan dari mobilitas
sosial seringkali tidak menguntungkan. Sebuah keluarga
Anda dapat meningkatkan taraf hidup Anda melalui
mobilitas ke atas; tetapi pengaruhnya terhadap
penyesuaian pribadi dan sosial anak-anak dapat dan
seringkali merugikan.
Mobilitas ke bawah bahkan lebih berbahaya bagi
penyesuaian pribadi dan sosial yang baik. Tidak seorang
pun, dewasa atau anak-anak, suka menuruni tangga sosial.
Itu adalah pengalaman yang berbahaya bagi diri sendiri
dan itu menyiratkan kegagalan. Selain itu, banyak orang
tidak suka bergaul dengan orang yang mereka anggap
lebih rendah. Mereka percaya bahwa nilai, minat, dan
pola perilaku mereka lebih rendah daripada yang biasa
mereka lakukan. Karena mobilitas ke bawah biasanya
berarti tinggal di lingkungan yang kurang nyaman dan
memiliki lebih sedikit harta benda, anak-anak cenderung
tidak senang dengan posisi baru mereka. Semua ini,
Poin utama dari bab ini
1 Adaptasi sosial, keberhasilan orang beradaptasi
dengan individu lain dan situasi sosial, dinilai berdasarkan
empat kriteria: kinerja terbuka, kemampuan beradaptasi
dengan kelompok apa pun, sikap sosial, dan kepuasan
pribadi. 2 Teman sebaya, baik dalam peran sebagai
teman bergaul,
teman bermain, atau teman, berkontribusi dalam
sosialisasi anak; meskipun dengan cara yang berbeda
pada usia yang berbeda.
3 Apa pun peran yang dimainkan teman sebaya dalam
kehidupan seorang anak, untuk memainkannya dengan
sukses mereka mungkin memiliki minat dan kasih sayang
terhadap anak tersebut, minat dan nilai yang sama
dengan Anda, dan hidup cukup dekat untuk memungkinkan
hubungan. satu.
4 Jumlah teman yang harus dimiliki anak-anak untuk
memenuhi kebutuhan pertemanan mereka
301
ADAPTASI SOSIAL
Selain keyakinan bahwa kelompok baru itu "inferior", hal
itu melemahkan motivasi Anda untuk mencoba
mengidentifikasi diri dengannya. Lebih buruk lagi, anak-
anak cenderung menemukan bahwa mantan kelompok
sosial mereka, jika mereka tinggal cukup dekat untuk
memungkinkan kontak sosial, tidak akan menerima
mereka, karena posisi mereka telah berubah. kemampuan
untuk memiliki simbol posisi yang dianggap penting oleh
kelompok.
Apa pun bentuk mobilitas — vertikal, ke atas, atau ke
bawah — dan apakah itu hanya sosial atau juga
geografis, akan ada efek universal tertentu yang
menghasilkan ketidakamanan dan ketidakpuasan pada
anak-anak yang bergerak (28, 42, 55, 71, 72, 86 ).
Betapa berbahayanya mobilitas bagi adaptasi pribadi
dan sosial anak-anak akan terlihat dengan memberikan
dampak penting mobilitas pada anak-anak, seperti di
Kotak 10-12.
Dengan mempelajari efek ini secara hati-hati, akan
menjadi jelas bahwa efek mobilitas, sejauh menyangkut
anak-anak, jauh lebih besar daripada manfaatnya.
Bossard dan Boíl menyimpulkan situasi dengan benar
ketika mereka mengatakan bahwa "mobilitas memiliki
kelebihan, tetapi kami tidak mengharapkannya pada
siapa pun" (12).
Ini akan bervariasi sesuai dengan usia dan kepribadian masing-masing
si kecil; meskipun, sebagai aturan umum, anak yang lebih besar
membutuhkan lebih banyak pendamping daripada yang lebih muda.
5 Perubahan pasangan lebih jarang terjadi di antara
anak yang lebih tua daripada di antara yang lebih muda;
meskipun perubahan terjadi selama tahun-tahun masa
kanak-kanak.
6 Dari perubahan pasangan, anak-anak belajar betapa
pentingnya pasangan bagi mereka, jenis pasangan yang
paling sesuai dengan kebutuhan mereka, bagaimana
selektif dalam memilih pasangan, dan pola perilaku apa
yang akan atau tidak akan ditoleransi.
7 Popularitas dan penerimaan sosial, istilah yang
hampir selalu digunakan secara bergantian, berbeda
karena kekaguman dan rasa hormat memainkan peran
lebih besar dalam popularitas daripada penerimaan sosial.
8 Ada berbagai kategori penerimaan sosial
Machine Translated by Google

mulai dari bintang hingga yang terisolasi, baik sukarela
atau tidak, dengan yang dicemooh, yang terbuang, dan
elevator di antara kutub-kutub itu.
9 Sebagian besar anak semakin sadar akan
tingkat penerimaan sosial yang dapat mereka capai
saat mereka tumbuh dewasa, meskipun persepsi
penerimaan mereka sangat bervariasi di setiap kelompok
umur.
10 Penerimaan bukan disebabkan oleh karakteristik
tunggal, tetapi oleh sekumpulan sifat, yang dikenal
sebagai "sindrom penerimaan", yang semuanya
berkontribusi pada penyesuaian sosial yang baik.
Sebaliknya, "sindrom keterasingan bangsa" terdiri dari
karakteristik yang berkontribusi terhadap penolakan
atau penghinaan.
11 Pemimpin dan pengikut memiliki banyak
kesamaan karakteristik; tetapi para pemimpin berbeda
dari para pengikut lebih banyak dalam kuantitas
daripada kualitas. Namun, ciri-ciri pemimpin bervariasi
tidak hanya menurut kelompok yang mereka identifikasi,
tetapi juga menurut usia dan minat anggotanya.
12 Mobilitas sosial, yang dapat bersifat horizontal (bergerak dari satu
kelompok sosial ke kelompok sosial lainnya, pada tingkat yang sama)
atau vertikal (dengan bergerak ke atas atau ke bawah
skala sosial), hampir selalu disertai dengan mobilitas
geografis. Ini mengintensifkan masalah adaptasi yang
disebabkan oleh mobilitas tersebut.
13 Karena belajar menyesuaikan diri dengan
orang yang berbeda dan kelompok sosial yang berbeda
sangat sulit bagi anak-anak, mereka memiliki banyak
risiko potensial, yang paling umum di antaranya adalah
penolakan dan penghinaan sosial, pengganti teman
sebaya, upaya yang dilakukan untuk "membeli"
persahabatan, perubahan pasangan, kurangnya
kepuasan dengan peran yang dimainkan dalam
kelompok, apakah itu pemimpin atau pengikut, dan
mobilitas sosial.
14 Teman sebaya pengganti, apakah mereka
anggota keluarga, teman khayalan, atau hewan
peliharaan, tidak dapat mensosialisasikan anak-anak
seperti yang dilakukan teman sebaya dan karena itu
berbahaya bagi penyesuaian pribadi dan sosial yang
baik.
15 Anak-anak yang tidak puas dengan peran yang
mereka mainkan dalam kelompok sosial atau yang
mengalami kesepian, karena perubahan pasangan atau
mobilitas, mengalami kerusakan psikologis yang
berdampak buruk pada konsep yang mereka miliki
tentang diri mereka sendiri.

durasi. Jurnal Psikologi Sosial, 1975,96, bantuan. Perkembangan Anak,

Bibliografi
1 Adams, BN Posisi kerja, mobilitas, dan
kerabat orientasi.
Tinjauan Sosiologi Amerika, 1967, 32,
364-377.
2 Adams, GR, and JC LaVoie, Pengaruh
jenis kelamin siswa, tingkah laku dan
daya tarik wajah terhadap harapan
guru. Pendidikan, 1974, 95, 76-83.
3 Ames, GR, dan AF Sakuma. Kriteria
untuk mengevaluasi orang lain:
Pemeriksaan ulang Skala Jarak Sosial
Bogardus. Sosiologi dan Penelitian
Sosial, 1969, 54, 5-24.
4 Armentrout, JA Popularitas kelas
sosiometrik dan laporan anak-anak
tentang perilaku mengasuh anak oleh
orang tua. Laporan Psikologis, 1972,30,
261-262.
5 Bailey, R.C, P. Finney, dan B. Helm.
Dukungan konsep seks dan persahabatan
237-243.
6 Barrett, C. L, dan H. Noble, Kecemasan
ibu versus efek jarak jauh pada anak.
Jurnal Perkawinan dan Keluarga,
1973, 35, 181-188.
7 Benson, RM, dan DB Pryor.
"Saat teman berselisih": Kembangkan
gangguan mental dengan fungsi
beberapa teman khayalan.
Jurnal Asosiasi Psikonalitik Amerika,
1973,21, 457-473.
8 Berkowitz, WR Merasakan tinggi badan,
kepribadian, dan pilihan pertemanan.
Laporan Psikologis, 1969, 24, 373-374.
9 Bigelow, BJ, dan JJ LaGaipa.
Gambaran tertulis anak-anak tentang
persahabatan: Anal ysis multidimensi.
Psikologi Perkembangan, 1975,11,
857-858.
10 Blau, B., dan J. Rafferty. Perubahan status
pertemanan sebagai fungsi dari
1970,41,113-121.
11 Bonney, ME Penilaian upaya untuk
membantu siswa sekolah dasar yang
terisolasi secara sosial. Jurnal
Penelitian Pendidikan, 1971, 64, 359-364.
12 Bossard, JHS, dan ES Boil. Sosiologi
perkembangan anak, edisi ke-4. New
York: Harper & Row, 1966.
13 Brown, GA Sebuah studi eksplorasi
interaksi antara Inggris dan anak-anak
hibah ¡mm¡-. British Journal of Social
and Clinical Psychology, 1973, 12,
159-162.
14 Bryan, TH Peer kepopuleran anak
tunagrahita belajar. Jurnal
Ketidakmampuan Belajar, 1974, 7,
621-626.
15 Busk, P.L, RC Ford, and JL
Schulman. Stabilitas respons
sosiometrik di ruang kelas. Journal of
GeneticPsychology, 1973,123, 69-84.
16 Byrne, O., O. London, dan K. Reeves.
Efek daya tarik fisik,

302
BAB 10
Machine Translated by Google
jenis kelamin, dan kesamaan sikap pada
ketertarikan antar pribadi. Jurnal Kepribadian,
1968,36, 259-271.
17 Clifford.C, dan TS Cohn. Hubungan antara
atribut kepemimpinan dan kepribadian anak
kelas dua. Jurnal Psikologi Sosial, 1964, 64,
57-64.
18 Cross, JF, dan J. Cross. Usia, jenis kelamin,
ras dan persepsi kecantikan wajah. Psikologi
Perkembangan, 1971,3,433-439.
19 Deutsch, F. Ukuran observasional dan
metrik sosial dari popularitas teman sebaya
dan hubungannya dengan komunikasi
egosentris pada anak perempuan pra
sekolah. Psikologi Perkembangan, 1974,20,
745-747.
20 Diab, LN Sebuah studi tentang intragroup
dan ¡intergroup hubungan antara
kelompok kecil yang dihasilkan secara eksperimental.
Monograf Psikologi Genetik, 1970,82,49-82.
21 Dion, KK Daya tarik fisik dan jenis kelamin
anak sebagai penentu hukuman orang
dewasa. Mengembangkan Opmental
Psikologi, 1974, 10, 772-778.
22 Dion, KK, dan E. Berscheid. Daya tarik fisik
dan persepsi teman sebaya di antara anak-
anak. Sosiometri, 1974,37, 1-12.
23 Bebek, SW Kesamaan kepribadian dan pilihan
pertemanan: Kesamaan apa, kapan? Jurnal
Kepribadian, 1973,42, 543-558.
24 Durogaiye, MOA PERBEDAAN Tingkah Laku
Kelompok Status Sosiometrik di Taman
Kanak-Kanak. Perkembangan Anak,
1957,28, 103-111.
25 Dini, Pembelajaran Sikap CJ pada anak-
anak. Jurnal Psikologi Pendidikan, 1968,59,
176-180.
26 Elkins, D. Beberapa faktor yang berhubungan
dengan pilihan-status anak-anak kelas
sembilan puluh delapan di masyarakat
sekolah. Monograf Psikologi Genetik, 1958, 55,
207-272.
27 Elliott, F. Siswa kelas menengah yang
pemalu. Jurnal Sekolah Dasar, 1968, 69,
296-300.
28 Ellis, RA, dan Jalur WC. Mobilitas sosial dan
isolasi sosial: Uji hipotesis disosiatif
Sorokin, American Sociological Review,
1967, 32, 237-253.
29 Estvan, FJ Persepsi sosial anak-anak taman
kanak-kanak. Jurnal Sekolah Dasar, 1966,
66, 377-385.
30 Feldman, RA Integrasi kelompok dan
ketidaksukaan interpersonal yang intens.
Hubungan Manusia, 1969,22, 405-413.
31 Feshbach, ND Perbedaan jenis kelamin dalam
mode agresif anak-anak terhadap orang
Palmer luar. tanggapan Merrill-
Quarterly, 1969, 15, 249-258.
32 Geller, DM, E. Goodstein, M. Silver, dan WC
Steinberg. Saat diabaikan: Efek dari
pelanggaran aturan implisit interaksi sosial.
Sosiometri, 1974,37, 551-556.
33 Gottman, J., J. Gonso, dan B. Ras mussen.
Interaksi sosial, kompetensi sosial, dan
persahabatan pada anak. Perkembangan
Anak, 1975, 46, 709-718.
34 Griffitt, WB Kemiripan kepribadian dan
konsep diri sebagai penentu daya tarik
interpersonal. Jurnal Psikologi Sosial,
1969, 78,137-146.
35 Guilford, JS Pematangan nilai dalam
anak muda. Jurnal Psikologi Genetik,
1974,124, 241-248.
36 Harrison, CW, JR Rawls, dan DJ
Rawls. Perbedaan antara pemimpin
dan bukan pemimpin pada anak usia enam
sampai sebelas tahun. Jurnal Psikologi
Sosial, 1971,84, 269-272.
37 Hartup, WW Interaksi sesama dan organisasi
sosial. Dalam PH Mussen (ed.), Carmichael's
manual of child psychology, 3d ed. New
York: Wiley, 1970. Vol. 2, hal. 361-456.
38 Haskett, GJ Modifikasi preferensi teman
sebaya anak kelas satu.
Psikologi Perkembangan, 1971, 4, 429-433.
39 Hjelle, LA Akurasi penilaian kepribadian dan
sosial sebagai fungsi keakraban. Laporan
Psikologis, 1968,22,311-319.
40 Hollander, EP, dan JE Marcia.
Penentu orangtua orientasi teman sebaya
dan seif-orientasi antara praremaja.
Kembangkan Psikologi mental, 1970,2,
292-302.
41 Isaacs, AF Bakat dan kepemimpinan. Anak
Berbakat Triwulanan, 1973, 17, 103-112.
42 Jacobs, RA Nyeri mobilitas: Sebuah keluarga
dalam masa transisi. Koordinator Kehidupan
Keluarga, 1969,28, 129-134.
43 Jersild, AT, CW Telford, dan JM
Sawrey. Psikologi anak, edisi ke-7.
Tebing Englewood, NJ: Prentice-Hall, 1975.
44 Jones, SB Mobilitas geografis dilihat dari istri
dan ibu. Jurnal Perkawinan dan Keluarga,
1973, 35, 210-218.
45 Kingsley, RF Sikap umum terhadap anak luar
biasa. Pendidikan, 1967,87,426-430.
303
ADAPTASI SOSIAL
46 Kleck, RE, SA Richardson, dan L.
Roland. Isyarat penampilan fisik dan
ketertarikan interpersonal pada anak-anak.
Perkembangan Anak, 1974, 45, 305-310.
47 Kohn, M., dan B. Parnés. Interaksi sosial di
kelas: A com
perbandingan anak-anak apatis-menarik
dan marah-menentang. Jurnal Psikologi
Genetik, 1974, 225, 165-175.
48 Krieger, LH, dan WD Wells. Kriteria
persahabatan. Jurnal Psikologi Sosial,
1969, 78, 109-112.
49 Landy, D., dan H. Sigall. Kecantikan adalah
bakat: Evaluasi tugas sebagai fungsi dari
daya tarik fisik pemain. Jurnal Psikologi
Kepribadian dan Sosial, 1974,29,299-304.
50 Lazar, E. Persepsi anak tentang ketakutan
anak lain. Jurnal Psikologi Genetik,
1969,114, 3-11.
51 Leinhardt, S. Perubahan perkembangan dalam
struktur sentimen kelompok anak-anak.
Tinjauan Sosiologi Amerika, 1972,37,202-212.
52 Lerner, RM, dan E. Gellert. Bangun tubuh,
Identifikasi, preferensi, dan keengganan
pada anak-anak. Psikologi Perkembangan,
1969, 2, 456-462.
53 Levinson, BM Hewan piaraan dan
perkembangan manusia. Springfield, III.;
Charles CT Thomas, 1972.
54 Loewenthal, K. Bagaimana "kesan pertama"
terbentuk? Laporan Psikologis, 1967,22,
834-836.
55 Panjang, LH Apakah migrasi mengganggu
kemajuan anak di sekolah?
Sosiologi Pendidikan, 1975, 48, 369-381.
56 Lorber, NM Seiring penerimaan sosial:
Sebuah tinjauan penelitian, Psikologi, 1969,
6, 53-59.
57 Lott, AJ, BE Lott, dan GM
Matthews. Ketertarikan interpersonal di
antara anak-anak sebagai fungsi dari
imbalan perwakilan. Jurnal Psikologi
Pendidikan, 1969,60, 274-283.
58 Manosevitz, M., NM Prentice, dan F. Wilson.
Kor individu dan keluarga berhubungan
dengan teman imajiner pada anak-anak
prasekolah. Psikologi Perkembangan,
1973, 8, 72-79.
59 Margolin, E. Apa arti nilai kelompok bagi anak
kecil? Jurnal Sekolah Dasar, 1969, 69,
250-258.
60 Maw, WH, dan EW Maw. Penyesuaian sosial
dan rasa ingin tahu anak kelas lima. Jurnal
Psikologi, 1975,90, 137-145.
61 McDavid, JW, dan H. Harari.
Machine Translated by Google
Stereotip nama dan popularitas pada anak-
anak sekolah dasar. Perkembangan Anak,
1966,37, 453-459.
62 McGuire, JM Aggression dan status ciometrik
dengan anak prasekolah. Sosiometri,
1973,36, 542-549.
63 McKinney, JP Perkembangan stabilitas pilihan
pada anak-anak dan remaja. Jurnal
Psikologi Genetika, 1968,123,79-83.
64 Mims, P.R, JJ Hartneff, dan WR
Bahkan. Ketertarikan interpersonal dan
membantu menjadi sukarelawan sebagai
fungsi daya tarik fisik. Jurnal Psikologi,
1975,89, 125-131.
65 Minturn, L, dan M. Lewis. Perbedaan usia
referensi dalam penilaian teman sebaya tentang
perilaku yang diinginkan secara sosial dan perilaku
yang tidak diinginkan secara sosial. Laporan
Psikologis, 1968,23,783-791.
66 Mobe, PA, dan JE Williams. Hubungan
sikap sosial terhadap pilihan sosiometrik di
antara anak kelas dua. Laporan Psikologis,
1975,37,541-554.
67 Morin, SF, dan RL Jones. Perbandingan
sosial kemampuan pada anak tunanetra
dan remaja. Jurnal Psikologi, 1974,87,
237-243.
68 Neetz, JM Urutan kelahiran dan
kepemimpinan di sekolah dasar: Sebuah
studi lintas budaya. Jurnal Psikologi
Sosial, 1974, 92, 143-144.
69 Nelson, LAKUKAN Kepemimpinan dalam olahraga.
Triwulanan Penelitian Asosiasi Amerika
untuk Kesehatan, Pendidikan Jasmani dan
Rekreasi, 1966, 37, 268-275.
70 Nelson, PD Kesamaan dan perbedaan di
antara para pemimpin dan pengikut. Jurnal
Psikologi Sosial, 1964,63, 161-167.
71 Orive, R., dan HB Gerard. Kontak sosial
orang tua minoritas dan penerimaan anak-
anak mereka oleh teman sekelas.
Sosiometri, 518-524. 1975, 38,
72 Packard, V. Para pendaki piramida.
New York: McGraw-Hill, 1962.
73 Patton, WF, dan E. Edwards.
Keterampilan kesiapan sekolah, karakteristik
kepribadian dan popularitas anak-anak
kerabat. Keterampilan Persepsi dan
Motorik, 1970,32, 689-690.
74 Rapier, J., R. Adelson, R. Carey, dan K.
Croke. Perubahan sikap anak terhadap
penyandang disabilitas capped. Anak Luar
Biasa, 1972, 39, 219-223.
75 Reese, HW Sikap terhadap lawan jenis seks
di akhir masa kanak-kanak. Merrill Palmer
Quarterly, 1966 12.157-163.
76 Richardson, SA, dan J. Royce.
Ras dan cacat fisik dalam preferensi anak-
anak untuk anak-anak lain.
Perkembangan Anak, 1968, 39, 467-480.
77 Riedesel, PL Bales mempertimbangkan
kembali: Analisis kritis terhadap popularitas
dan diferensiasi kepemimpinan. Sosiom
etry, 1974,37,557-564.
78 Roff, M., SB Jual, dan MM
Keemasan. Penyesuaian sosial dan
perkembangan kepribadian pada anak-anak.
Minneapolis, Minn.: University of Minnesota
Press, 1972.
79 Rubin, KH Hubungan antara komunikasi
egosentris dan popularitas di antara teman
sebaya. Psikologi Perkembangan, 1972,
7, 364.
80 Scarlett, HH, AN Press, dan WH
Crockett. Deskripsi anak-anak tentang teman
sebaya: Analisis perkembangan Wernerian.
Perkembangan Anak, 1971, 42, 439-453.
81 Schachter, S. Urutan kelahiran dan pilihan
metrik sosio. Jurnal Psikologi Abnormal
dan Sosial, 1964,68, 453-456.
82 Schaefer, CE Sahabat imajiner dan remaja
kreatif.
Psikologi Perkembangan, 1969, 1,
747-749.
83 Skorepa, CA, JE Horrocks, dan G.
G. Thompson. Sebuah studi tentang fluktuasi
persahabatan mahasiswa.
304
BAB 10
Jurnal Psikologi Genetik, 1963, 102, 151-157.
84 Smith, CR, L. Williams, dan RH
Willis. Ras, jenis kelamin, dan kepercayaan
sebagai penentu penerimaan persahabatan.
Jurnal Psikologi Kepribadian dan
Sosial, 1967, 5, 127-137.
85 Spielberg, L, dan R. Rutkin. Efek frustrasi
teman sebaya vs. orang dewasa pada anak
laki-laki di masa kanak-kanak. Jurnal
Psikologi, 1974, 87, 231-235.
86 Sticht, TG, dan W. Fox. Mobilitas geografis
dan dogmatisme, kecemasan dan usia.
Jurnal Psikologi Sosial, 1966, 68,
171-178.
87 Sutton-Smith, B., dan BG Rosen
berg. Persepsi teman sebaya tentang
perilaku impulsif. Merrill-Palmer Quarterly,
1961,7,233-238.
88 Thomas, JR, dan BS Chissom.
Diferensiasi antara status sosiometrik tinggi
dan rendah untuk anak laki-laki kelas enam
menggunakan ukuran keterampilan motorik
terpilih. Jurnal Belajar Anak, 1973,3,
125-130.
89 Tulkin, SR, JP Muller, dan LK
Conn. Perlunya persetujuan dan popularitas:
Perbedaan jenis kelamin pada siswa
sekolah dasar. Jurnal Konsultasi dan
Psikologi Klinis, 1969,33,35-39.
90 Vroegh, K. Maskulinitas dan feminitas di
tahun-tahun sekolah dasar dan sekolah
menengah pertama. Psikologi
Perkembangan, 1971,4,254-261.
91 Wayne, D. Anak sekolah yang kesepian.
American Journal of Nursing, 1968, 68,
774-777.
92 Ziller, RC Sindrom keterasingan: Pola triadik
dari orientasi diri orang lain. Sosiometri,
1969, 32, 287-, 300.
93 Ziller, R.C, dan RD Behringer. Studi
longitudinal tentang asimilasi anak baru
dalam kelompok.
Hubungan Manusia, 1961,24,121-133.
94 Yasuda, S. Penyelidikan metodologis tentang
mobilitas sosial. Tinjauan Sosiologis
Amerika, 1964,29, 16-23.
Machine Translated by Google

BAB 11
Machine Translated by Google

BAB 11
Machine Translated by Google

PERKEMBANGAN
DI GAME
Machine Translated by Google
Di beberapa bidang pembangunan telah terjadi
perubahan sikap yang lebih radikal
DAN
pentingnya untuk adaptasi pribadi
dan aspek sosial anak seperti permainan. Ini
berlaku tidak hanya untuk para ilmuwan, tetapi juga
untuk orang awam.
Selama beberapa generasi, diyakini bahwa meskipun
bermain game itu menyenangkan, itu juga membuang-
buang waktu yang bisa lebih bermanfaat jika dihabiskan
untuk melakukan sesuatu yang bermanfaat. Karena anak-
anak kecil tidak mampu melakukan sesuatu yang berguna,
dianggap pantas jika mereka menghabiskan waktu
mereka dalam permainan. Namun, setelah mencapai usia
sekolah, mereka diharapkan belajar melakukan hal-hal
yang akan mempersiapkan mereka untuk hidup. Kegiatan
bermain game dijaga ketat hingga penghujung hari atau liburan.
Sejak awal abad ini, telah terjadi perubahan sikap yang
radikal terhadap permainan, sebagai hasil kajian ilmiah
tentang bagaimana permainan dapat berkontribusi pada
perkembangan anak. Alih-alih menganggap mereka
sebagai buang-buang waktu, para ilmuwan telah
menunjukkan bahwa mereka merupakan pengalaman
belajar yang berharga.
Mereka telah menekankan bahwa ini lebih benar di
belajar bagaimana menjadi orang yang mudah bergaul daripada di
KOTAK 11-1
KATEGORI GAME
MAIN AKTIF Dalam
permainan aktif, kesenangan datang dari apa yang dilakukan
individu, apakah itu berlari untuk bersenang-senang, atau
membangun sesuatu dari tanah liat atau cat. Anak-anak kurang
terlibat dalam permainan aktif saat mereka mendekati masa
remaja dan ketika mereka memiliki lebih banyak tanggung
jawab di rumah dan sekolah dan tingkat energi yang lebih
rendah, karena pertumbuhan dan perubahan tubuh mereka yang cepat.
HIBURAN
Dalam permainan pasif atau "hiburan", kegembiraan
berasal dari aktivitas orang lain. Pemain mengkonsumsi
energi minimum. Anak yang suka melihat anak lain
bermain, menonton orang atau binatang di televisi,
membaca komik atau buku, akan bermain dengan
konsumsi energi yang minimal. Namun, kegembiraan
Anda bisa sama dengan kegembiraan seorang anak yang
menghabiskan banyak energi di gym atau di taman
bermain.
308
BAB 11
bidang lainnya. Karena belajar bersosialisasi bergantung
pada kesempatan untuk memiliki kontak dengan kelompok
sebaya dan karena kontak ini dibangun terutama dalam
kegiatan bermain, bermain sekarang dianggap sebagai
alat penting untuk sosialisasi.
Para ilmuwan bukan satu-satunya yang menekankan
pentingnya permainan untuk adaptasi pribadi dan sosial
anak-anak.
Konsisten dengan keyakinan bahwa anak-anak harus
bahagia dan riang agar menjadi orang dewasa yang
dapat menyesuaikan diri dengan baik, banyak orang tua
ingin anaknya hidup di dunia permainan selama mungkin.
Mereka memberi mereka semua jenis mainan dan
membebaskan mereka dari tugas dan tanggung jawab di
sekitar rumah. Dengan penekanan dewasa ini pada
membuat penyesuaian sosial yang baik, orang tua
mendorong anak-anak mereka untuk bermain dengan
anak-anak lain dan memilih rumah mereka di area di
mana anak-anak lain akan tersedia untuk menjadi rekan. .
Sekolah telah mengakui nilai pendidikan
permainan, termasuk dalam kurikulum permainan dan
permainan terorganisir, pertunjukan drama, lagu dan
seni.
Saat ini, lebih dari sebelumnya, produsen mainan dan
peralatan bermain menekankan nilai pendidikan dari
produk mereka. Banyak orang tua percaya bahwa jika
mainan mahal memiliki nilai pendidikan dan hiburan,
pengorbanan pribadi yang diperlukan untuk
mendapatkannya dapat dibenarkan. Demikian pula,
untuk melawan beberapa kritik yang ditujukan kepada
mereka, produser televisi kini menekankan nilai
pendidikan dari program anak-anak.
arti dari permainan
"Game" adalah istilah yang digunakan secara longgar
sehingga arti sebenarnya bisa hilang. Dalam arti sempit,
itu berarti aktivitas apa pun yang dilakukan seseorang
untuk kesenangan yang dihasilkannya, terlepas dari hasil
akhirnya. Itu dilakukan dalam bentuk
sukarela, tanpa paksaan atau tekanan eksternal (101).
Piaget menjelaskan bahwa permainan "terdiri dari
tanggapan berulang, hanya untuk kesenangan
fungsional" (68). Menurut Bettelheim, aktivitas game
adalah aktivitas yang "tidak memiliki aturan lain selain itu
Machine Translated by Google
dipaksakan oleh pemain itu sendiri, atau hasil akhir yang
ditentukan dalam realitas eksternal" (5).
Perjudian secara kasar dapat dibagi menjadi dua kategori:
aktif dan pasif ("hiburan"). Kotak 11-1 memberikan dua
kategori ini dan menjelaskan ciri-ciri pentingnya.
Di segala usia, anak-anak terlibat dalam permainan aktif
dan pasif. Namun, proporsi waktu yang dihabiskan untuk
masing-masing tidak bergantung pada usia, tetapi pada
kesehatan dan apa yang dinikmati anak-anak bersama
mereka. Meskipun permainan aktif biasanya mendominasi
pada masa kanak-kanak dan hiburan saat anak-anak
mendekati pubertas, hal ini tidak selalu benar. Misalnya,
beberapa anak kecil mungkin lebih suka menonton televisi
daripada bermain secara aktif karena mereka belum belajar
cara memainkan permainan yang disukai teman sebayanya
dan karena itu tidak diterima menjadi anggota kelompok
sebaya (63 ).
bermain versus bekerja
"Pekerjaan" berbeda dengan "Permainan" karena merupakan
aktivitas yang diarahkan pada tujuan, sedangkan dalam
permainan, hasil akhir dari aktivitas tersebut tidak terlalu
penting.Sebaliknya, dalam pekerjaan, aktivitas tersebut
dilakukan tidak harus dengan
Gambar 11-1. Aktivitas yang sama bisa berupa "bekerja",
"bermain", atau "tugas" untuk anak.
309
PENGEMBANGAN DALAM GAMES
yang membawa kegembiraan bagi individu, tetapi sebaliknya
karena dia ingin mencapai garis bawah.
Pekerjaan itu mungkin bersifat sukarela, dalam arti bahwa
individu memilih untuk melakukannya, mengharapkan imbalan
atas usaha untuk mencapai hasil akhir. Itu juga bisa tidak
disengaja ketika orang lain dipaksakan pada individu. Tenaga
kerja paksa sering disebut "pekerjaan impian". Itu tidak ada
hubungannya dengan permainan; Itu tidak dilakukan secara
sukarela seperti permainan, juga bukan aktivitas yang
menyenangkan bagi individu, seperti yang terakhir.
Meskipun banyak orang mencoba membedakan antara
aktivitas bekerja dan bermain, tidak ada aktivitas yang dapat
diklasifikasikan secara eksklusif sebagai salah satunya.
Faktanya
Apakah suatu kegiatan termasuk salah satu kategori ini atau
yang lain tidak terlalu tergantung pada kegiatan itu sendiri
melainkan pada sikap individu terhadapnya.
Misalnya, mengoleksi sesuatu adalah suatu bentuk permainan
bagi anak-anak atau orang dewasa yang menjadikannya hobi;
tetapi itu adalah pekerjaan untuk orang yang mengumpulkan
barang untuk dijual dan mendapat untung.
Gambar 11-1 menunjukkan bahwa aktivitas yang sama dapat
berupa bermain, bekerja, atau membosankan.
Setiap aktivitas yang diarahkan pada tujuan selain
kesenangan tidak dapat benar-benar dianggap sebagai
permainan. Olahraga adalah permainan untuk anak kecil
karena tidak termasuk kompetisi.
Machine Translated by Google
atau keinginan untuk menang; satu-satunya tujuan mereka adalah bersenang-senang.
Namun, seiring bertambahnya usia anak, persaingan
geng menjadi penting dan kemudian permainan atau
olahraga menjadi sangat kompetitif. Alhasil, aktivitas
tersebut menjadi lebih seperti bekerja daripada bermain.
Hasil akhirnya adalah mengalahkan kelompok lawan,
bukan kesenangan dari aktivitas itu sendiri.
Waktu relatif dihabiskan untuk
bekerja dan bermain
Jumlah waktu yang harus dicurahkan untuk bermain
dan bekerja akan bergantung pada usia dan minat pribadi.
KOTAK 11-2
KONTRIBUSI GAME UNTUK
PERKEMBANGAN ANAK
PERKEMBANGAN
FISIK Bermain aktif sangat penting bagi anak untuk
mengembangkan otot dan melatih seluruh bagian tubuhnya.
Ini juga berfungsi sebagai pelampiasan energi berlebih,
yang jika terakumulasi, membuat anak tegang, gugup, dan
mudah tersinggung.
PROMOSI KOMUNIKASI
Bermain secara tepat dengan orang lain mensyaratkan bahwa anak-
anak belajar berkomunikasi dengan mereka dalam pengertian yang
dapat mereka pahami, dan mereka, pada gilirannya, harus belajar
memahami apa yang coba dikomunikasikan orang lain kepada mereka.
OUTLET UNTUK BANGUNAN ENERGI EMOSIONAL
Bermain menyediakan pelampiasan bagi anak untuk
melepaskan ketegangan akibat kendala lingkungan pada
perilakunya.
OUTLET UNTUK KEBUTUHAN DAN KEINGINAN
Kebutuhan dan keinginan yang tidak dapat dipenuhi dengan
cara lain terkadang dipuaskan dalam permainan. Seorang
anak yang tidak dapat mencapai peran kepemimpinan
dalam kehidupan nyata dapat memenuhi keinginannya
dengan menjadi pemimpin tentara mainan.
SUMBER BELAJAR
Gim ini menawarkan kesempatan untuk mempelajari
banyak hal; melalui buku, televisi, atau eksplorasi lingkungan
sehingga anak tidak memiliki kesempatan untuk belajar di
rumah atau sekolah.
310
BAB 11
nal anak Beberapa anak kecil mendapatkan kepuasan
terbesar mereka melalui pencapaian di tempat kerja dan
lainnya melalui permainan. Seiring bertambahnya usia
anak, kepuasan pribadi yang diperoleh dari pekerjaan
seringkali menjadi semakin penting, dengan kepuasan
yang diperoleh dari pekerjaan dianggap kurang penting.
permainan. Sejauh ini, tidak ada bukti ilmiah yang cukup
untuk menunjukkan jumlah relatif waktu yang harus
dicurahkan untuk bekerja dan bermain guna mencapai
adaptasi pribadi dan sosial yang terbaik; namun, dapat
disimpulkan dari bukti yang tersedia bahwa tidak ada
ekstrim—semua kerja, tanpa permainan, atau permainan
tanpa kerja—yang sama memuaskannya dengan
kombinasi keduanya. Kegiatan ke mana
MENDORONG KREATIVITAS Melalui
eksperimen bermain, anak-anak menemukan bahwa
menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda dapat
memuaskan. Mereka kemudian mentransfer minat kreatif
mereka ke situasi di luar dunia game.
MENGEMBANGKAN WAWASAN
Dalam permainan, anak-anak menemukan apa kemampuan mereka
dan bagaimana mereka membandingkannya dengan teman bermain
mereka. Ini memungkinkan mereka untuk mengembangkan konsep
yang lebih jelas dan realistis tentang diri mereka sendiri.
MEREKA BELAJAR BERSOSIALISASI
Dengan bermain bersama anak-anak lain, anak-anak belajar
membangun hubungan sosial dan memuaskan serta memecahkan
masalah yang ditimbulkan oleh hubungan tersebut.
STANDAR MORAL
Bahkan ketika anak-anak belajar di rumah dan di sekolah
apa yang dianggap benar dan salah oleh kelompok,
penerapan standar moral tidak sekaku dalam kelompok
bermain.
MEREKA BELAJAR BERMAIN
PERAN SEKS YANG TEPAT Anak-
anak menemukan, di rumah dan di sekolah, apa peran
seks yang disetujui. Namun, mereka segera menyadari
bahwa mereka juga harus menerima mereka untuk menjadi
anggota playgroup.
PENGEMBANGAN CIRI-CIRI
KEPRIBADIAN YANG SESUAI Dari
kontak dengan anggota kelompok sebaya saat bermain,
anak-anak belajar menjadi kooperatif, murah hati, jujur,
sportif, dan disukai orang lain.
Machine Translated by Google
Apakah lebih penting harus diberikan atau apakah keduanya
perlu sama akan tergantung pada usia dan kebutuhan pribadi
masing-masing anak.
Untuk menentukan apakah anak-anak memiliki perpaduan
yang tepat antara bekerja dan bermain yang sesuai dengan
mereka , kriteria yang relatif sederhana dapat diterapkan.
Ketika anak-anak mulai bosan dengan permainan dan
bertanya, "Apa yang bisa saya lakukan?" timbangannya terlalu
condong ke arah permainan. Jika mereka merasa bosan
dengan pelajaran dan pekerjaan rumah mereka atau
menunjukkan tanda-tanda bekerja di bawah kapasitas, ini
menunjukkan bahwa skala pekerjaan telah dibebani terlalu
banyak. Akibatnya, dapat disimpulkan bahwa mereka
membutuhkan lebih banyak waktu dan lebih banyak
kesempatan untuk permainan (30, 56).
Kontribusi Game
Game adalah bagian yang diterima dari kehidupan masa
kanak-kanak saat ini sehingga hanya sedikit orang yang
berhenti untuk mempertimbangkan peran mereka dalam
perkembangan anak. Sutton-Smith menjelaskan betapa
pentingnya kontribusi tersebut, sebagai berikut: “Permainan
anak terdiri dari empat modalitas dasar
yang membantu mereka mengenal dunia: imitasi, eksplorasi,
tes dan konstruksi" (91).
Sepanjang tahun-tahun masa kanak-kanak, bermain
berkontribusi besar pada adaptasi pribadi dan sosial anak-
anak. Kontribusi tersebut mungkin berbeda sampai batas
tertentu dari satu tingkat perkembangan ke tingkat lainnya.
Misalnya, ketika anak-anak sangat menghargai aktivitas yang
sesuai dengan jenis kelamin mereka, seperti yang terjadi
selama usia geng di akhir masa kanak-kanak, bermain dapat
sangat membantu dalam memberikan kesan bahwa mereka
sesuai dengan jenis kelamin mereka. Pada usia dini, ketika
kecukupan seksual kurang penting bagi mereka, permainan
memainkan peran yang lebih penting dalam membantu
mereka mempelajari keterampilan sosial, yang menurut
mereka berharga pada usia tersebut.
Terlepas dari penekanan saat ini pada nilai sosialisasi
permainan, ada bukti bahwa permainan juga berkontribusi
dengan cara yang terlalu penting untuk diabaikan, untuk
keberhasilan kinerja adaptasi pribadi dan sosial anak-anak.
Studi tentang permainan anak-anak telah mengungkapkan
apa saja kontribusi tersebut. Kotak 11-2 menampilkan yang
paling penting di antara mereka (19, 63).
311
PENGEMBANGAN DALAM GAMES
Fitur permainan anak-anak
Studi tentang bagaimana anak-anak bermain telah
mengungkapkan bahwa permainan selama masa kanak-kanak
memiliki karakteristik tertentu yang membuat mereka berbeda
dari remaja dan orang dewasa. Meskipun ciri-ciri ini mungkin
berbeda pada tingkat tertentu dari satu anak ke anak lainnya,
namun efek utamanya sangat mirip sehingga dapat dianggap
praktis universal dalam budaya Amerika saat ini.
Karakteristik ini dijelaskan di bawah ini dan variasinya diamati
saat ditandai.
Game dipengaruhi oleh pengetahuan
Anak-anak kecil meniru permainan yang lebih tua yang, pada
gilirannya, meniru permainan generasi anak-anak sebelumnya.
Jadi, dalam setiap budaya, satu generasi mewariskan ke
generasi berikutnya bentuk-bentuk permainan yang
dianggapnya paling memuaskan (81).
Pengaruh tradisi terlihat pada pola musiman permainan
anak-anak. Sepatu roda, lompat tali, skittles, dan sepeda
dibawa keluar selama hari-hari hangat pertama musim semi.
Saat musim dingin mendekat, anak-anak menunggu salju
turun, berkelahi dengan bola salju, seluncur es, dan di
pedesaan, naik kereta luncur (19).
Game mengikuti pola
perkembangan yang dapat diprediksi
Dari masa bayi awal hingga dewasa, kegiatan bermain
tertentu populer di satu usia dan tidak populer di usia lain,
terlepas dari lingkungan, kebangsaan, status sosial ekonomi,
dan jenis kelamin anak. Kegiatan bermain semacam itu sangat
populer dan dapat diprediksi secara universal sehingga
merupakan kebiasaan untuk membagi tahun-tahun masa
kanak-kanak menjadi tahap permainan tertentu, masing-
masing dengan namanya sendiri. Mereka dijelaskan dalam
Kotak 11-3
Berbagai jenis permainan juga mengikuti pola yang dapat
diprediksi. Misalnya, telah ditunjukkan bahwa permainan
dengan balok melewati tahapan yang berbeda.
Yang pertama, anak-anak terbatas pada memegang, mengamati
dan membawa balok dari satu sisi ke sisi lain, menumpuknya
dalam massa yang tidak teratur; yang kedua, mereka membangun hile
Machine Translated by Google

televisi dan menonton komik, dan jenis permainan dan olahraga

KOTAK 11-3 yang mereka mainkan. Pola-pola ini akan dijelaskan nanti dalam
TAHAPAN DALAM PENGEMBANGAN GAMES kaitannya dengan berbagai jenis permainan masa kanak-kanak.

TAHAP PENJELAJAHAN
Sampai bayi berusia sekitar tiga bulan, permainan mereka
terutama terdiri dari melihat orang dan benda dan Jumlah aktivitas game menurun seiring
melakukan upaya acak untuk memegang benda yang bertambahnya usia
disajikan kepada mereka. Setelah itu, tangan dan lengan
mereka memiliki kendali sukarela yang cukup untuk Jumlah aktivitas bermain berbeda yang dilakukan anak-anak secara
memungkinkan mereka menggenggam, memegang, dan
bertahap berkurang seiring bertambahnya usia. Studi perbandingan
memeriksa benda-benda kecil. Setelah mereka bisa
telah menunjukkan bahwa di antara anak-anak usia 8 tahun, rata-
merangkak, merangkak, atau berjalan, mereka memeriksa
semua yang ada dalam jangkauan mereka. rata 40,11 aktivitas bermain yang berbeda dapat diamati selama
seminggu, sedangkan pada mereka yang berusia 12 tahun ke atas,
TAHAP MAINAN rata-rata itu adalah 17,71. . Kegiatan yang mencakup bermain
Manajemen mainan dimulai pada tahun pertama dan dengan anak lain juga menurun seiring bertambahnya usia. Pada
mencapai puncaknya antara usia lima dan enam tahun. tujuh setengah, rata-rata adalah 27, dibandingkan dengan 21 pada
Pada awalnya, anak-anak hanya sebatas mengeksplorasi sebelas setengah dan tiga belas pada enam belas setengah (21, 87).
mainannya. Antara usia dua dan tiga tahun, mereka
membayangkan bahwa mainan memiliki kualitas vital:
bahwa mereka dapat bertindak, berbicara, dan merasakan.
Ketika anak-anak berkembang secara intelektual, mereka
Penurunan tersebut disebabkan banyak hal. ni
tidak dapat lagi mengaitkan kualitas hidup dengan benda
mati, dan ini mengurangi minat mereka pada mainan. Anak-anak yang lebih besar memiliki lebih sedikit waktu untuk
Faktor lain yang berkontribusi terhadap penurunan bermain bermain dan ingin menghabiskannya dengan cara yang membuat
dengan mainan adalah hal itu dilakukan terutama sendirian mereka sangat senang. Saat rentang perhatian mereka meningkat,
dan anak-anak ingin ditemani. Setelah masuk sekolah, mereka dapat fokus pada aktivitas bermain lebih lama, daripada
kebanyakan anak menganggap mainan sebagai "permainan melompat dari satu hal ke hal lain, seperti yang mereka lakukan saat
bayi". masih muda. Anak-anak melepaskan beberapa kegiatan karena
mereka menjadi membosankan atau menganggapnya kekanak-
TAHAP BERMAIN
kanakan. Misalnya, anak-anak di taman kanak-kanak menunjukkan
Setelah anak-anak masuk sekolah, repertoar permainan
minat yang berkurang pada balok ketika bahan lain - cat, tanah liat,
mereka meningkat pesat, sesuai dengan namanya tahap
pensil warna, dan kapur tulis - menawarkan lebih banyak variasi
ini. Awalnya, mereka terus menggunakan mainan, terutama
saat sendirian dan juga. mereka tertarik pada permainan, aktivitas menarik.
olahraga, hobi, dan bentuk permainan lain yang lebih
dewasa.
Pengurangan jumlah aktivitas bermain mungkin karena kurangnya
TAHAP FANTASI Ketika
teman sebaya. Anak-anak yang tidak diterima dalam kelompok
anak-anak mendekati pubertas, mereka mulai kehilangan
sebayanya terbatas pada kegiatan soliter. Ini terutama berlaku untuk
minat dalam kegiatan bermain itu sebelumnya menyukai anak yang lebih besar, karena sebagian besar permainan pada usia
dan menghabiskan banyak waktu luang mereka untuk
itu berfokus pada aktivitas geng.
melamun. Mimpi khas anak laki-laki di masa puber adalah
tipe martir, di mana mereka percaya bahwa setiap orang
menganiaya mereka dan tidak ada yang memahaminya.

Game menjadi semakin sosial

ras dan menara; yang ketiga, mereka mengembangkan teknik
untuk membangun desain yang lebih kompleks dan, yang
keempat, mereka membuat representasi dan mereproduksi
struktur nyata (20, 26, 96).
Pola yang pasti juga ditunjukkan pada gambar anak-anak,
minat mereka membaca, melihat
seiring bertambahnya usia
Karena bayi egosentris, dapat dimengerti bahwa permainan mereka
lebih soliter daripada sosial. Stone menjelaskan bahkan saat bayi
bermain

312
BAB 11
Machine Translated by Google

dengan ibunya, bayi "sering menjadi mainan, sedangkan
ibu adalah pemainnya. Seiring waktu, baik ibu maupun
bayi menjadi pemain dan mainan satu sama lain" (86).
Ketika anak kecil mulai bermain dengan teman
sebaya, ada sedikit interaksi atau kerja sama di antara
mereka. Mereka terlibat dalam "permainan pengamat",
di mana anak-anak menonton apa yang dilakukan orang
lain, atau dalam "permainan paralel", di mana mereka
bermain dengan cara mereka sendiri, bahkan saat
bersama orang lain. Ketika ada interaksi, ada sedikit
aktivitas memberi dan menerima. Alih-alih, interaksi
tersebut terutama terdiri dari mengambil mainan anak
lain dan berkelahi ketika anak tersebut menolak untuk menyerahkannya.
Seiring bertambahnya jumlah kontak sosial, kualitas
game Anda menjadi lebih sosial. Pada saat mereka
mencapai usia sekolah, sebagian besar permainan
mereka bersifat sosial, sebagaimana dibuktikan dengan
kegiatan permainan kooperatif, asalkan mereka diterima
dalam sebuah geng dan diberi kesempatan untuk
belajar bermain secara sosial (21, 36, 66, 75).
Anak perempuan dan anak kecil dari kedua jenis kelamin
bermain dengan cara yang sama. Namun, pada saat mereka
masuk sekolah, anak laki-laki jelas menyadari bahwa mereka
tidak boleh bermain dengan mainan tertentu, kecuali jika mereka
ingin mendapatkan reputasi sebagai banci (53, 59).
Anak tidak hanya menelantarkan teman bermainnya
saat masuk sekolah, tetapi juga berusaha menghindari
segala aktivitas bermain itu
GAMBAR 11-2. Persentase peserta permainan dalam
kelompok dengan ukuran berbeda dari sekolah dengan
status sosial ekonomi tinggi dan rendah (Diadaptasi dari
RR Eifermann: Tingkat permainan anak sebagaimana
dinyatakan dalam ukuran kelompok. British Journal of
Educational Psychology, 1970, 40, 161- 170. Digunakan
dengan izin ).

Jumlah teman bermain

berkurang seiring bertambahnya usia
Anak kecil mau bermain dengan siapa saja yang hadir
dan mau melakukannya. Ketika mereka menemukan
anak-anak yang memiliki permainan yang lebih menarik,
mereka meninggalkan anak kecil yang mereka mainkan
untuk pergi dengan yang baru. Di kelompok prasekolah
atau lingkungan, anak-anak memandang semua anggota
kelompok sebagai calon teman bermain.

Setelah mereka bergabung dengan geng, semuanya

berubah. Mereka ingin bermain dengan kelompok kecil
terpilih, geng "saya", yang anggotanya memiliki minat
yang sama dan yang permainannya memberi mereka
kepuasan khusus. Anak-anak yang lebih tua membatasi
jumlah teman bermainnya dan menghabiskan lebih
banyak waktu melakukan aktivitas bersama mereka (21,
75). Gambar 11-2 menunjukkan penurunan jumlah
teman bermain anak-anak dari status sosial ekonomi
tinggi dan rendah.

Game menjadi semakin cocok untuk

jenis kelamin
Bayi dan anak kecil membuat sangat sedikit perbedaan
antara mainan anak-anak dan mainan anak-anak.

313
PENGEMBANGAN DALAM GAMES
Machine Translated by Google

dianggap tidak sesuai untuk mereka. Bahkan ketika anak mereka yang teman sebayanya bermain dengan anak lain
perempuan lebih suka terlibat dalam permainan yang hampir selalu tidak dapat menyesuaikan diri, terbukti
dianggap "maskulin" oleh kelompok sosial, mereka dengan kurangnya penerimaan mereka oleh anggota
terpengaruh, seperti anak laki-laki, oleh tekanan sosial untuk kelompok sebaya (10, 40, 63, 75).
bermain dengan cara yang sesuai dengan jenis kelamin
mereka. Akibatnya, pendidikan seksual dari permainan
semua anak kecil meningkat setiap tahun (4.31).

Ada variasi yang mencolok dalam

permainan anak-anak
Permainan masa kecil berubah dari
informal menjadi formal
Meskipun semua anak melalui tahapan bermain yang
serupa dan dapat diprediksi, tidak semua anak memainkan
Permainan anak kecil bersifat spontan dan informal. Mereka
permainan yang sama pada usia yang sama. Variasi
bermain kapan pun mereka mau dan dengan mainan yang
permainan anak-anak dapat disebabkan oleh banyak faktor,
mereka inginkan, tidak peduli waktu dan tempat. Mereka
yang terpenting diberikan pada kotak 11-4(16, 19,63,75).
tidak membutuhkan pakaian khusus atau peralatan bermain
yang layak. Lambat laun, permainan menjadi semakin
formal. Selama usia geng, anak-anak menganggap pakaian,
peralatan, dan tempat khusus untuk permainan sebagai hal
yang penting. Janji dibuat untuk bertemu dan bermain pada Kegiatan bermain masa kecil yang
waktu dan tempat yang ditentukan. umum

Permainan menjadi semakin tidak aktif,

secara fisik, seiring bertambahnya usia
anak-anak
Selama tiga kelas pertama sekolah, anak-anak tidak terlalu
menyukai permainan yang tidak banyak bergerak, sampai
penghujung hari, saat mereka lelah. Jadi, mereka suka
menonton TV atau membaca. Mulai kelas empat sekolah
dasar, ada peningkatan bertahap dalam jumlah waktu yang
mereka habiskan untuk membaca, menonton film, menonton
TV, mendengarkan radio, mendengarkan musik, dan
menonton pertandingan olahraga.
Minat bermain aktif biasanya mencapai titik terendah
pada awal pubertas. Pada masa ini, anak-anak tidak hanya
menarik diri dari bermain secara aktif, tetapi menghabiskan
sedikit waktu untuk membaca, bermain di sekitar rumah,
atau bahkan menonton televisi. Sebagian besar waktu
dihabiskan untuk bermimpi, sebagai bentuk permainan yang
membutuhkan konsumsi energi minimal.
Game memprediksi adaptasi anak-
anak
Jenis permainan yang dilakukan anak-anak, variasi aktivitas
mereka, dan jumlah waktu yang dihabiskan untuk
memainkannya, semuanya merupakan indikasi adaptasi
mengenai berbagai jenis aktivitas game yang termasuk
pribadi dan sosial mereka. Misalnya, anak-anak yang
dalam masing-masing dari dua kategori utama.
sebagian besar terlibat dalam bermain sendirian pada usia tertentu
Investigasi terhadap berbagai jenis permainan yang
dilakukan anak-anak akan menunjukkan seberapa besar
repertoar permainan rata-rata anak; namun, penting untuk
dicatat bahwa tidak semua anak terlibat dalam semua
aktivitas bermain yang dibahas di bawah ini, meskipun
hampir semuanya terlibat dalam sebagian besar aktivitas
tersebut pada satu waktu atau lainnya.
Karena ada begitu banyak aktivitas game, mereka akan
dibagi menjadi dua kategori utama: game aktif dan game
pasif, yang biasa disebut sebagai "hiburan". Kedua kategori
ini akan dilihat secara rinci di bawah ini. Secara umum,
permainan aktif mendominasi di tahun-tahun awal masa
kanak-kanak dan hiburan di tahun-tahun selanjutnya.
Namun, di semua usia masa kanak-kanak, kedua jenis
permainan tersebut terwakili dalam repertoar kegiatan anak.
Permainan dan hiburan yang aktif membawa kegembiraan
bagi anak-anak dan memenuhi kebutuhan permainan
mereka. Setiap jenis berkontribusi dengan caranya sendiri,
untuk adaptasi pribadi dan sosial mereka. Namun, pada
usia tertentu, satu jenis lebih menyenangkan daripada yang
lain dan, sebagai hasilnya, memenuhi kebutuhan anak lebih
baik daripada jenis lainnya. Kontribusi ini akan dibahas
secara singkat di

314
BAB 11
Machine Translated by Google
KOTAK 11-4
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMAINAN ANAK
KESEHATAN Semakin sehat anak, semakin banyak energi surplus
yang mereka miliki untuk permainan aktif seperti olahraga. Anak-
anak yang kekurangan energi lebih menyukai hiburan.
PERKEMBANGAN MOTOR
Karena permainan anak-anak, di segala usia, melibatkan koordinasi
motorik, apa yang mereka lakukan di waktu senggang akan
bergantung pada perkembangan motorik. Kontrol motorik yang baik
memungkinkan anak-anak untuk terlibat dalam permainan aktif.
KECERDASAN Di
segala usia, anak-anak yang cerdas lebih aktif daripada anak-anak
yang canggung, dan permainan mereka menunjukkan kecerdikan
yang lebih besar. Seiring bertambahnya usia, mereka menunjukkan
minat yang lebih besar pada permainan intelektual, drama,
konstruksi, dan membaca. Anak-anak yang cerdas menunjukkan
keseimbangan minat bermain yang lebih besar, termasuk tujuan fisik
yang jelas dan tujuan intelektual lainnya.
GENDER Anak laki-laki bermain lebih aktif daripada anak perempuan
dan lebih memilih olahraga daripada semua jenis aktivitas lainnya.
Pada masa kanak-kanak, anak laki-laki menunjukkan minat bermain
yang lebih luas daripada anak perempuan; tetapi sebaliknya terjadi
pada akhir masa kanak-kanak.
game aktif
Dalam permainan aktif, kegembiraan datang dari apa
yang dilakukan oleh anak itu sendiri. Meskipun sebagian
besar anak muda terlibat dalam berbagai bentuk
permainan aktif, jumlah waktu yang dihabiskan di masing-
masingnya, dan kegembiraan yang mereka peroleh,
sangat bervariasi. Variasi ini disebabkan oleh berbagai faktor.
Enam di antaranya sangat penting.
Pertama-tama, kesehatan memengaruhi game aktif. Anak-
anak yang sehat menghabiskan lebih banyak waktu untuk
bermain secara aktif dan memperoleh kepuasan yang lebih
besar daripada anak-anak yang kesehatannya sangat buruk
sehingga bermain secara aktif membuat mereka cepat lelah.
Kedua, sejak game aktif re
mereka menginginkan teman, ketika anak-anak lulus dari permainan
315
PENGEMBANGAN DALAM GAMES
LINGKUNGAN
Anak-anak dari lingkungan rendah bermain lebih sedikit dari yang
lain, karena kesehatan mereka yang lebih buruk dan lebih sedikit
waktu, peralatan, dan ruang. Anak-anak dari lingkungan pedesaan
bermain lebih sedikit daripada anak-anak dari daerah perkotaan,
karena mereka memiliki lebih sedikit teman sebaya, lebih sedikit
peralatan, dan lebih sedikit waktu luang.
STATUS SOSIAL EKONOMI Anak-anak
dalam kelompok status sosial ekonomi tinggi lebih menyukai kegiatan
yang membutuhkan biaya, seperti pergi ke arena skating dan
pertandingan atletik; mereka yang berasal dari kelompok bawah
terlibat dalam kegiatan yang membutuhkan sedikit biaya, seperti
berenang dan bermain bola. Kelas sosial memengaruhi buku-buku
yang dibaca anak-anak, film yang mereka tonton, jenis kelompok
rekreasi yang mereka ikuti, dan pengawasan yang mereka terima.
JUMLAH WAKTU BEBAS Jumlah
waktu yang tersedia untuk permainan tergantung terutama pada
posisi keuangan keluarga. Jika pekerjaan rumah atau pekerjaan
menyita sebagian besar waktu di luar sekolah, anak akan terlalu
lelah untuk melakukan aktivitas yang membutuhkan banyak energi.
PERALATAN BERMAIN
Jenis perlengkapan yang dimiliki anak akan mempengaruhi
permainan mereka. Misalnya, dominasi boneka binatang dan boneka
akan mendorong permainan peran; ketika ada balok, cat dan tanah
liat, permainan konstruktif akan distimulasi.
Dari usia soliter bayi mereka hingga permainan sosial
masa kanak-kanak, tingkat penerimaan sosial yang
mereka miliki akan menentukan jumlah waktu yang
mereka habiskan dalam permainan aktif dan kesenangan
yang mereka peroleh darinya.
Faktor ketiga yang bertanggung jawab atas variasi
permainan aktif adalah tingkat kecerdasan anak. Anak
kecil yang sangat cerdas dan sangat canggung, pada
umumnya, menghabiskan lebih sedikit waktu dalam
permainan aktif daripada mereka yang tingkat intelektualnya
mendekati ukuran. Ini terutama karena minat mereka tidak
sesuai dengan kecerdasan rata-rata dan, akibatnya,
mereka menganggap permainan ini kurang menarik untuk
diri mereka sendiri daripada untuk anak-anak yang
minatnya sesuai dengan tingkat intelektual rata-rata.
Machine Translated by Google
Keempat , anak perempuan sebagai kelompok lebih
jarang terlibat dalam permainan aktif daripada anak laki-
laki, bukan karena mereka kurang sehat atau kurang
bersenang-senang di dalamnya , tetapi karena orang
dewasa tidak menganjurkan mereka untuk melakukannya
karena mereka menganggap bahwa permainan yang
sangat aktif tidak cocok untuk anak laki-laki. jenis kelamin
perempuan. Poin ini akan dibahas lebih rinci dalam bab
tentang peran seksual.
Kelima , sebagian besar permainan aktif memerlukan
peralatan untuk merangsangnya . Bayi dengan sedikit
mainan atau balita dengan sedikit peralatan konstruksi,
permainan peran, atau ruang tamu akan cenderung beralih
ke hiburan ketika peralatan dalam bentuk penerima televisi
sudah tersedia. , buku dan majalah untuk direnungkan atau
perangkat radio.
Keenam , lingkungan tempat anak tumbuh mempengaruhi
jenis dan jumlah permainan aktif yang mereka lakukan .
Misalnya, di iklim dingin, olahraga dan permainan musim
dingin sangat populer; tetapi bagi mereka yang tumbuh di
iklim panas, hal itu mustahil. Di halaman-halaman
berikutnya, berbagai bentuk permainan aktif yang populer
di kalangan anak-anak Amerika dibahas, dengan evaluasi
singkat untuk masing-masingnya.
Game gratis dan spontan
Bermain bebas dan spontan adalah cara aktif di mana anak-
anak melakukan apa yang mereka inginkan, ketika mereka
ingin melakukannya, dan dengan cara yang mereka sukai.
Tidak ada aturan atau peraturan. Anak-anak terus bermain
selama aktivitasnya menyenangkan, dan kemudian berhenti
ketika minat mereka dan, dengan itu, kegembiraan yang
mereka peroleh dari aktivitas tersebut berkurang.
Stimulus untuk bermain bebas dan spontan adalah
sesuatu yang baru dan berbeda di lingkungan atau mainan
yang dirancang khusus untuk eksplorasi.
Semakin kompleks suatu objek, semakin banyak waktu yang
mereka habiskan untuk menjelajahinya.
Saat sudah berusia tiga bulan, bayi mulai mengeksplorasi
mainannya dan segala sesuatu yang berada dalam
jangkauannya. Mereka melakukannya seperti ini,
menghisapnya, memukulnya, menarik benda-benda atau
bahkan hanya mengawasinya saat berada di luar jangkauannya.
Menjelang akhir tahun kedua kehidupan, minat bermain
bebas dan spontan mulai berkurang.
Karena minat yang memudar ini, game
BAB 11
Ambing dan spontan dapat dianggap "cocok untuk bayi".
Ada tiga alasan hilangnya minat awal pada permainan
bebas dan spontan ini. Pertama - tama, karena sebagian
besar permainan ini bersifat soliter, anak-anak kehilangan
minat saat ingin memiliki pasangan. Kedua , karena
kegembiraan dalam jenis permainan ini terutama berasal
dari penjelajahan, ketika keingintahuan mereka terpuaskan
dengan apa yang tersedia untuk mereka jelajahi atau apa
yang boleh mereka renungkan . Mereka kehilangan minat.
Ketiga , karena kapasitas intelektual mereka meningkat
pesat, anak-anak menikmati aktivitas permainan yang lebih
rumit .
PENILAIAN Meskipun permainan eksplorasi mengganggu
orang tua, menghancurkan harta benda penting, dan
terkadang berbahaya bagi anak, mereka membantu anak
mendapatkan pengetahuan tentang hal-hal di lingkungannya.
Mendorong anak-anak untuk banyak akal dan berinisiatif
untuk bersenang-senang, menjadi mandiri ketika tidak ada
orang yang bermain dengan mereka.
Anak-anak yang diizinkan untuk bereksplorasi saat masih
bayi dan diberi mainan yang menawarkan kesempatan
untuk bereksplorasi mempelajari kegembiraan yang dapat
mereka peroleh dari aktivitas tersebut. Akibatnya, mereka
terus terlibat dalam jenis permainan ini, sampai batas
tertentu dan dengan cara yang lebih terkontrol dan halus,
selama masa kanak-kanak dan bahkan hingga remaja dan
dewasa (28,73,89,104). Topik ini akan dibahas nanti, di
bagian game aktif.
permainan dramatisasi
Permainan dramatisasi adalah cara aktif di mana anak-
anak, melalui bahasa dan perilaku terbuka, berurusan
dengan materi atau situasi, seolah-olah mereka memiliki
atribut yang berbeda dari yang sebenarnya. Jenis permainan
ini bisa reproduktif atau produktif, terkadang disebut sebagai
"kreatif".
Dalam permainan role-playing reproduktif , anak-anak
mencoba mereproduksi situasi yang mereka amati dalam
kehidupan nyata atau di media. Oleh
Sebaliknya, dalam permainan role-play yang produktif, anak-
anak menggunakan situasi, tindakan, dan bahasa kehidupan
nyata dengan cara tertentu
316
Machine Translated by Google
baru dan berbeda. Permainan drama reproduktif biasanya
mendahului permainan produktif.
Baik dalam peristiwa reproduktif maupun produktif, anak-
anak memainkan peran penting, memerankan karakter
yang mereka kagumi dalam kehidupan nyata atau di media,
atau yang mereka inginkan. Awalnya, aktor lain adalah
mainannya—boneka, boneka binatang, prajurit timah, dll.—
dan, kemudian, rekan-rekannya. Pertama-tama, adegan-
adegan tersebut adalah reproduksi situasi kehidupan nyata,
seperti rumah, toko, atau kantor dokter.
Belakangan, adegan-adegan tersebut lebih cenderung
merupakan reproduksi dari apa yang mereka lihat di media,
yaitu adegan pertempuran atau operasi rumah sakit.
Pertama-tama, permainan peran itu soliter. Kemudian,
ketika anak-anak mulai tertarik bermain dengan teman
sebayanya, menjadi sosial, kooperatif di antara anak-anak,
dengan memainkan peran yang berbeda dalam dramatisasi.
Entah itu soliter atau sosial, permainan peran membutuhkan
tim. Misalnya, anak-anak tidak suka bermain rumah-
rumahan kecuali mereka dapat mengubah tempat mereka
berada menjadi tempat kejadian yang mereka perankan.
Ketika kapasitas intelektual mereka berkembang,
terutama imajinasi, anak-anak mengalihkan minat mereka
dari permainan reproduktif ke permainan produktif. Karena
permainan produktif adalah salah satu bentuk kreativitas;
akan terlihat di bab berikutnya.
Permainan peran biasanya dimulai sekitar tahun kedua
kehidupan, ketika anak-anak bermain dengan mainan
mereka seolah-olah mereka adalah binatang atau manusia
sungguhan. Mereka bereaksi terhadap mereka dengan
cara yang mereka amati anak-anak yang lebih besar atau
orang dewasa bereaksi terhadap orang atau hewan yang
mereka wakili. Lambat laun, ketika kapasitas intelektual
mereka meningkat, dramatisasi mereka menjadi lebih rumit
dan kompleks. Misalnya, alih-alih hanya mengayunkan
boneka seperti bayi, anak-anak menggandakan rutinitas
mengasuh, memberi makan, mandi, atau berjalan-jalan.
Pada saat anak-anak siap untuk mulai sekolah, mereka
mulai kehilangan minat bermain peran. Namun, minat Anda
dapat bertahan selama beberapa tahun jika rekan Anda
mempertimbangkannya
game-game itu sebagai aktivitas geng yang bagus.
Hilangnya minat pada game
317
PERKEMBANGAN EMOSIONAL
Dramatisasi terjadi terutama karena peningkatan realisme
dan penurunan kemampuan untuk mengaitkan ciri-ciri
makhluk hidup dengan benda mati. Jadi, permainan
dramatis biasanya dimulai sejak masa kanak-kanak,
dengan cara yang sama seperti permainan bebas dan
spontan adalah 'bayi'.
EVALUASI Meskipun durasinya relatif singkat sebagai
minat bermain, dramatisasi berkontribusi banyak pada
adaptasi pribadi dan sosial anak muda; Melalui latihan
bermain peran, anak-anak mempelajari apa yang kelompok
anggap pantas untuk sebuah peran, baik itu orang tua,
siswa, atau tentara. Mereka belajar melihat situasi dari
kerangka acuan orang yang mereka wakili dalam
permainan. Ini membantu mereka mengembangkan kearifan
sosial dan diri.
Yang sama pentingnya adalah, dari permainan peran,
anak-anak belajar memperoleh kepuasan melalui usaha
mereka sendiri, daripada menunggu orang lain menghibur
mereka. Selain itu, mereka belajar menjadi anggota
kelompok yang kooperatif, memenuhi peran yang diberikan
kelompok kepada mereka, alih-alih menuntut peran yang
mereka pilih sendiri. Ini mendorong mereka untuk menjadi
pengikut yang baik, yang, seperti ditunjukkan dalam bab
sebelumnya, penting untuk penyesuaian sosial yang baik
(16,63, 75).
Fantasi
Bermimpi adalah sejenis permainan aktif yang aktivitasnya
bersifat mental, bukan fisik. Seperti dalam permainan
dramatisasi, peran yang dimainkan anak-anak dalam mimpi
mereka adalah dramatis, heroik, fantastis, dan jauh dari
kehidupan nyata.
Sama seperti permainan peran, lamunan bisa menjadi
reproduktif atau produktif. Pada awalnya mereka sebagian
besar bereproduksi. Dalam mimpi, anak-anak mereproduksi
pengalaman hidup sehari-hari, dengan cara yang sama
seperti yang terjadi dalam pengalaman sehari-hari. Misalnya,
ketika mimpi mengacu pada sirkus, anak-anak mereproduksi
dalam fantasinya apa yang terjadi pada kesempatan itu.
Namun, segera, pengalaman duniawi memberi jalan atau
bahkan pengalaman yang lebih fantastis. Alih-alih hanya
pergi ke sirkus, anak-anak menempatkan diri mereka pada
posisi badut atau penjinak singa, melakukan hal yang sama
seperti yang mereka lihat pada karakter di sirkus. Dengan
perubahan ini, impian Anda menjadi produktif atau kreatif.
Machine Translated by Google
Karena sebagian besar mimpi adalah jenis ini, mimpi itu akan
dilihat lebih detail di bab yang didedikasikan untuk kreativitas.
Pada saat anak-anak masuk sekolah, fantasi mulai
menggantikan permainan peran. Mereka biasanya mencapai
puncaknya selama pubertas atau remaja awal. Ini adalah
bentuk permainan yang populer di kalangan anak-anak yang
lebih besar ketika mereka bosan atau dibatasi dalam
aktivitasnya, seperti ketika mereka harus duduk bersama
keluarga saat makan.
yang berkepanjangan Anak-anak yang dapat menyesuaikan diri
dengan baik biasanya menikmati fantasi hanya ketika mereka tidak
dapat terlibat dalam bentuk permainan lainnya. Sebaliknya, anak-
anak yang tidak dapat menyesuaikan diri menggantikan mimpinya
dengan bermain dengan anak-anak lain.
EVALUASI Kebanyakan orang mengutuk fantasi,
menganggapnya "membuang-buang waktu" atau karena
menyebabkan anak-anak tidak dapat menyesuaikan diri secara
memadai dengan kehidupan sehari-hari, yang seringkali jauh
kurang menarik dan menarik daripada dunia mimpi. Mereka
juga berpendapat bahwa hal itu mendorong gangguan dan
akibatnya, anak-anak bekerja di bawah kapasitas di sekolah.
Dengan mengutuk kegiatan semacam itu, mereka melepaskan
beberapa manfaat yang dapat dan memang diperoleh anak-
anak dari fantasi.
Tidak diragukan lagi, fantasi adalah bentuk aktivitas yang
menyenangkan bagi anak-anak untuk terlibat ketika kondisi
tidak memungkinkan bagi mereka untuk terlibat dalam bentuk
permainan lainnya. Yang lebih penting adalah hal itu
merangsang imajinasi mereka dan mendorong kreativitas
mereka. Selain itu, dapat menjadi sumber motivasi bagi anak-
anak untuk melakukan dalam kehidupan nyata apa yang
menurut mereka menyenangkan dalam mimpi. Namun, jika
fantasinya terlalu tidak realistis, anak tidak akan bisa menyamai
pencapaian dunia mimpinya di kehidupan nyata. Akibatnya,
mereka akan dianggap tidak berhasil. Dalam kondisi ini,
manfaat yang seharusnya mereka peroleh dari mimpi diimbangi
oleh perasaan rendah diri dan tidak mampu (6).
permainan konstruktif
Permainan konstruksi adalah permainan di mana anak-anak
menggunakan bahan untuk membuat sesuatu, bukan untuk tujuan
utilitarian, tetapi untuk kesenangan yang mereka peroleh dari membangunnya.
318
BAB 11
Pada awalnya, sebagian besar permainan konstruktif bersifat
reproduktif. Anak-anak mereproduksi dalam konstruksi mereka
objek yang mereka lihat dalam kehidupan sehari-hari di media,
seperti kue lumpur untuk mewakili yang mereka lihat sedang
dimasak di rumah atau wigwam seperti yang mereka lihat di
buku atau di layar televisi.
Hingga usia empat atau lima tahun, anak-anak mengumpulkan
benda-benda tanpa pola atau rencana yang telah terbentuk sebelumnya.
Jika, secara kebetulan, mereka berakhir dengan objek yang
sudah dikenal, seperti rumah atau jembatan, mereka
terpesona. Pada saat mereka berusia lima atau enam tahun,
anak-anak menggunakan materi dengan cara yang spesifik
dan tepat untuk melakukan sesuatu sesuai dengan rencana
yang telah terbentuk sebelumnya.
Sekitar waktu itu, mereka mulai memperkenalkan orisinalitas
ke dalam konstruksi mereka. Dengan demikian, kegiatan ini
menjadi salah satu bentuk permainan yang produktif. Bentuk
ini akan dibahas secara rinci dalam bab tentang kreativitas.
Anak kecil menyukai semua yang mereka lakukan dan
dengan bangga mempersembahkannya kepada orang lain.
Namun, bahkan sebelum mereka masuk sekolah, mereka
mulai bersikap kritis terhadap apa yang mereka lakukan,
terutama menggambar dan melukis. Mereka tidak hanya
berhenti menyombongkan bangunan mereka, tetapi mereka
sering menghancurkan atau menyembunyikannya ketika
orang lain ingin melihatnya.
EVALUASI Permainan konstruktif berkontribusi pada sosialisasi
dan kemandirian. Karena anak-anak senang melakukan
sesuatu saat sendirian, mereka belajar bersenang-senang saat
tidak memiliki pasangan.
Mereka juga belajar berperilaku sosial saat membangun objek
dengan teman bermain, bersikap kooperatif dan menghargai
prestasi mereka. Permainan konstruktif juga merangsang
kreativitas.
Sebaliknya, jika anak-anak mengembangkan aspirasi yang
terlalu tinggi untuk konstruksi mereka, seperti yang sering
terjadi ketika mereka mengikuti model yang dibuat oleh orang
dewasa atau dalam buku instruksi, mereka kecewa ketika
konstruksi mereka tidak memenuhi standar yang diharapkan.
Demikian pula, jika konstruksi mereka diejek oleh teman
sebaya atau dikritik oleh orang dewasa, antusiasme mereka
untuk permainan semacam itu akan berkurang, karena
kegembiraan yang mungkin mereka miliki akan berakhir.
Alhasil, salah satu aktivitas penting masa kanak-kanak yang
bisa dialihkan ke masa tua
Machine Translated by Google
dewasa sebagai hobi, kemungkinan besar akan ditinggalkan
demi aktivitas permainan lain yang kurang berkontribusi pada
penyesuaian pribadi dan sosial mereka, serta kehidupan dewasa.
Musik
Musik dapat dimainkan secara aktif atau pasif, tergantung
bagaimana penggunaannya. Jika anak-anak menghasilkan
musik, bernyanyi atau memainkan alat musik, hanya untuk
bersenang-senang, atau jika mereka menggunakannya sebagai
pelengkap bentuk permainan aktif lainnya, seperti menari, itu
adalah permainan aktif. Sebaliknya, bila kesenangan yang
diperoleh berasal dari mendengarkan musik yang dihasilkan
oleh orang lain, baik dengan alat musik maupun dengan nyanyian,
itu akan menjadi suatu bentuk hiburan.
Musik juga dapat bersifat reproduktif atau produktif dalam
bentuknya. Jika anak-anak mereproduksi kata-kata dan nada
orang lain atau menari mengikuti musik dengan cara yang telah
diajarkan kepada mereka, itu akan menjadi reproduktif.
Sebaliknya, jika mereka menemukan kata-kata mereka sendiri
untuk lagu atau menghasilkan nada mereka sendiri untuk kata-
kata yang ditulis oleh orang lain, atau menciptakan langkah-
langkah tarian orisinal untuk mengiringi musik, itu akan menjadi
produktif dan dengan demikian merupakan bentuk kreativitas.
Bernyanyi adalah bentuk ekspresi musik yang paling sering
dilakukan, karena tidak memerlukan persiapan teknis. Lagu
favorit anak-anak bervariasi dengan minat utama mereka saat
ini. Selama empat kelas pertama sekolah, lagu anak-anak
adalah yang paling populer. Seiring bertambahnya usia, mereka
akan mengembangkan minat yang meningkat pada musik klasik,
rakyat, dan musik patriotik serta kurang tertarik pada lagu-lagu
religi dan hari raya.
Ketertarikan pada musik populer dan dance meningkat seiring
bertambahnya usia (35, 67, 72).
EVALUASI Seperti permainan konstruktif, musik dapat
berkontribusi pada kemandirian dan sosialisasi. Anak-anak yang
senang menyanyi, memainkan alat musik, atau menari mengikuti
musik dapat mengembangkan kemampuan untuk bersenang-
senang sambil belajar menjadi kreatif pada saat yang bersamaan.
Musik dapat membantu mereka bersosialisasi, mendorong kerja
sama dengan teman sebaya untuk menghasilkan musik,
bernyanyi, memainkan alat musik atau menari bersama mereka.
Sayangnya, banyak anak yang musiknya dapat dan
seharusnya menjadi sumber kegembiraan, tidak hanya selama
masa kanak-kanak, tetapi sepanjang hidup mereka,
319
PENGEMBANGAN DALAM GAMES
hidup mereka, mereka tidak dianjurkan untuk terlibat dalam
permainan semacam itu karena sikap kritis dari orang dewasa
atau larangan musik mereka karena "mengganggu" orang tua
dan tetangga mereka. Selain itu, kenikmatan mereka tergerus
oleh komentar-komentar kritis terhadap kualitas musik yang
mereka hasilkan.
koleksi
Koleksi adalah kegiatan bermain yang umum untuk anak-anak,
untuk semua kelompok ras, agama, dan sosial ekonomi. Itu
dimulai selama tahun-tahun prasekolah, biasanya ketika anak-
anak berusia tiga tahun. Mula-mula si kecil mengoleksi apa saja
yang menarik perhatiannya, entah itu berguna atau tidak. Mereka
suka mengambil barang dan membawanya pulang, di mana
mereka biasanya meletakkannya bersama mainan dan harta
benda lainnya. Setelah dikumpulkan, mereka sering dilupakan.
Namun, ketika anak-anak mulai bermain dengan orang lain,
mereka sering menukar apa yang telah mereka kumpulkan
dengan barang-barang yang dikumpulkan oleh teman sebayanya.
Pada saat anak-anak masuk sekolah hingga mencapai
pubertas, mengumpulkan barang-barang yang menarik minat
mereka saat ini atau yang mirip dengan yang dikumpulkan
teman sebayanya adalah salah satu bentuk permainan yang
paling populer untuk anak perempuan dan anak-anak. Ini
memberi mereka rasa bangga memiliki koleksi yang lebih besar
daripada rekan-rekan mereka, dan mereka sering mengadakan
sesi perdagangan atau tawar-menawar yang panjang.
Koleksi tidak dimotivasi oleh keinginan untuk menggunakan
apa yang terkumpul. Dengan demikian, ini adalah permainan
dalam arti yang paling ketat, karena kegembiraan berasal dari
aktivitas itu sendiri, bukan dari nilai praktis yang mungkin
dimilikinya. Anak-anak yang lebih besar hampir selalu menyimpan
koleksi mereka dalam urutan yang sistematis, seperti dalam
toples atau amplop yang diberi label dengan hati-hati.
Mensistematisasikan koleksi Anda menyenangkan untuk anak
yang lebih besar; tetapi itu juga memungkinkan mereka untuk
menampilkan koleksi mereka dengan lebih baik dan, dengan
cara ini, mendapatkan kekaguman dan kecemburuan dari teman
sebaya dan orang dewasa mereka.
Meskipun anak kecil adalah kolektor acak, anak yang lebih
tua mengumpulkan barang-barang yang memiliki prestise di
kelompok sebayanya. Jika rekan-rekan tertarik dengan prangko
asing atau prangko atau foto atlet, mereka juga akan tertarik,
berharap dapat mengumpulkan lebih banyak barang bergengsi
ini daripada rekan mereka.
Machine Translated by Google
EVALUASI Apakah ini merupakan kasus permainan
soliter atau sosial, koleksi ini berkontribusi pada adaptasi
pribadi dan sosial anak-anak. Itu membuat mereka
mandiri dalam permainan mereka dan mendorong mereka
untuk mengembangkan keterampilan sosial seperti
keadilan, berbagi, kerja sama, dan persaingan. Ini juga
membantu anak-anak mempelajari makna baru dan
menjadi tertib.
Di sisi lain, jika anak-anak menjadi terlalu asyik dalam
mengumpulkan dan menyortir, mereka cenderung
menghabiskan waktu yang tidak proporsional untuk
bermain permainan solo dan menghindari permainan
yang akan berfungsi untuk mensosialisasikan mereka.
Selanjutnya, penyerapan dalam koleksi mereka dapat
menghasilkan perasaan superioritas yang akan tercermin
dalam sikap mereka terhadap koleksi rekan-rekan mereka
dan apa yang diceritakan tentang koleksi mereka sendiri.
Ini sering mengarah pada penolakan atau penghinaan sosial.
Eksplorasi
Dengan cara yang sama bayi menikmati menjelajahi
segala sesuatu yang baru atau berbeda, demikian juga
anak yang lebih besar. Namun, permainan eksplorasi
anak yang lebih tua berbeda dari aktivitas bermain bayi
yang bebas dan spontan dalam empat cara, dijelaskan
di Kotak 11-5.
Ada perbedaan seksual dalam pemeriksaan dan anak
laki-laki lebih sering terlibat dalam kegiatan ini daripada
anak perempuan. Ketika anak-anak menjelajah, mereka
cenderung kurang berani dibandingkan anak laki-laki,
lebih dekat dengan rumah, dan lebih banyak diawasi
orang dewasa. Hal ini, penting untuk diperhatikan, bukan
karena anak perempuan secara alami kurang ingin tahu
atau kurang berani dibandingkan anak laki-laki, tetapi
karena pembatasan yang lebih ketat ditempatkan pada
aktivitas bermain mereka daripada pada anak laki-laki.
PENILAIAN Eksplorasi berkontribusi besar pada
penyesuaian pribadi dan sosial anak-anak, dan tiga cara
yang mereka lakukan sangat penting. Pertama ,
menambah pengetahuan anak-anak dan mendorong
mereka mencari informasi untuk melengkapi pengetahuan
yang mereka peroleh melalui eksplorasi mereka sendiri .
Kedua , itu mendorong pengembangan sifat-sifat
kepribadian yang diinginkan seperti inisiatif, kemandirian,
sportivitas yang baik, dan
320
BAB 11
KOTAK 11-5
KARAKTERISTIK EKSPLORASI DI
MASA KECIL
PERENCANAAN DAN
PENGORGANISASIAN Tidak seperti bayi dan balita, yang secara
spontan menjelajahi segala sesuatu yang baru dan berbeda,
anak yang lebih besar merencanakan penjelajahan mereka dan
mengatur beberapa teman mereka ke dalam sebuah kelompok
untuk bergabung dengan mereka. Sebelum berangkat, mereka
tahu apa yang ingin mereka lakukan dan ke mana mereka ingin pergi.
LINGKUNGAN JAUH
Setelah menjelajahi lingkungan terdekat mereka, anak yang lebih
besar ingin pergi ke tempat yang jauh dari anggota keluarga ketika
mereka masih kecil. Misalnya, anak-anak di perkotaan sering ingin
menjelajahi daerah pedesaan, sedangkan petani ingin melihat
"kota besar" yang pernah mereka dengar.
PERILAKU KOLEKTIF SEBAGAI FUNGSI
PERILAKU
SOLITARI Sebagian besar kegembiraan yang diperoleh anak-
anak dari penjelajahan berasal dari fakta bahwa mereka dapat
berbagi petualangan dengan teman sebayanya. Berbeda dengan bayi atau anak-a
Yang lebih muda, yang lebih tua, kurang menikmati penjelajahan
sendirian daripada ketika mereka melakukannya dengan orang
lain. Pramuka adalah salah satu kegiatan favorit geng anak-anak.
ORIENTASI DAN ARAH
Perilaku eksplorasi bayi dan anak kecil jarang diorientasikan dan
diarahkan; tetapi seringkali itu adalah anak-anak seusia geng.
Sekolah, kelompok pramuka, dan perkemahan merencanakan
tur ke tempat-tempat baru, berbeda, dan menarik yang terlalu
jauh untuk dijelajahi anak-anak sendirian atau tidak boleh
dijelajahi tanpa pengawasan orang dewasa. Informasi tambahan
yang diberikan oleh pemimpin atau pemandu berkontribusi pada
kegembiraan yang diperoleh anak-anak dari penjelajahan ini.
tenang dalam keadaan darurat. Ketiga , itu merupakan bantuan
untuk sosialisasi. Ketika jauh dari perlindungan dan bimbingan
orang tua dan guru, anak dipaksa untuk menyesuaikan diri dengan
keinginan kelompoknya, sebuah pengalaman belajar yang akan
sangat berharga dimanapun mereka berada. .
Sisi negatifnya, eksplorasi dapat mendorong kecerobohan,
yang sering kali menyebabkan kecelakaan.
Machine Translated by Google
yang menyebabkan kerusakan psikologis (lihat analisis topik
ini pada halaman 127-128). Satu atau lebih kecelakaan atau
nyaris lolos bisa begitu mengintimidasi sehingga anak-anak
akan meninggalkan eksplorasi sebagai bentuk permainan dan
kehilangan manfaat yang diberikannya.
permainan dan olahraga
Permainan dan olahraga adalah kompetisi dengan aturan
tetap, dilakukan untuk bersenang-senang atau untuk
memenangkan sesuatu. Seperti yang dijelaskan oleh
Bettelheim, ini adalah "aktivitas yang ditandai dengan aturan
yang diterima dan sering dipaksakan secara eksternal, dan
kebutuhan untuk menggunakan aktivitas dengan cara tertentu
dan tidak didikte oleh fantasi" (5).
Olahraga selalu merupakan kompetisi fisik, sedangkan
permainan bisa bersifat fisik atau mental.
Olahraga biasanya, tetapi tidak selalu, mencakup lebih banyak
aktivitas fisik atau aturan yang lebih kaku daripada permainan.
Istilah "olahraga" biasanya disediakan untuk kompetisi tim
yang sangat terorganisir, seperti bisbol, sepak bola, atau bola
basket, meskipun istilah ini dapat diterapkan pada kompetisi
luar ruangan individu, seperti berburu, tenis, atau pacuan kuda.
Kompetisi anak-anak sebagian besar termasuk dalam kategori
permainan, meskipun olahraga mulai populer saat anak-anak
mendekati masa remaja (16,63,75,81,95). Jenis permainan
anak-anak yang umum diberikan di Kotak 11-6, dengan
penjelasan singkat untuk masing-masingnya.
Saat anak-anak mengembangkan minat dalam olahraga,
mereka ingin memperoleh keterampilan bermain game yang
mereka butuhkan untuk partisipasi yang tepat. Pada awalnya,
permainan ini sebagian besar bersifat individual dan anak-anak
berkonsentrasi untuk meningkatkan keterampilan mereka,
untuk mengungguli semua pemain lainnya. Karena kepentingan
pribadi ini, anak kecil bukanlah pemain tim yang baik. Namun,
secara bertahap, saat mereka belajar bekerja sama dengan
pemain lain, anak-anak mendapatkan kepuasan yang lebih
besar dalam olahraga. Pada saat mereka mendekati masa
remaja, kebanyakan anak adalah pemain tim yang baik. (93,
95).
EVALUASI Permainan dan olahraga bukan hanya bentuk
aktivitas yang menyenangkan, tetapi juga memiliki nilai yang
tinggi sebagai agen sosialisasi.
Dari mereka, anak belajar memahami satu sama lain, bekerja
sama dalam berbagai kegiatan.
321
PENGEMBANGAN DALAM GAMES
KOTAK 11-6
JENIS GAME ANAK
PERMAINAN BAYI
Permainan sederhana, dengan anggota keluarga atau anak
yang lebih besar, menarik bagi bayi sebelum mereka berusia
satu tahun. Permainan tradisional yang diwariskan secara
turun-temurun ini antara lain adalah tepuk, petak umpet,
dan lagu anak-anak.
PERMAINAN INDIVIDU
Pada saat anak berusia empat atau lima tahun, ada
permainan untuk menguji kemampuan mereka, bukan
hanya untuk bersenang-senang. Gim ini bersifat individual
dan bersaing dengan pencapaian Anda sebelumnya. Aturan
sedikit dan sering dilanggar atau dimodifikasi. Permainan
tersebut termasuk berjalan di sepanjang trotoar, melompat
langkah, melompat dengan satu kaki, memantulkan bola,
dan bowling.
PERMAINAN
TETANGGA Sementara anak-anak tertarik pada permainan
individu, mereka juga mengembangkan minat pada
permainan lingkungan, dari tipe kelompok terbuka, di mana
sejumlah anak dapat berpartisipasi. Mereka dapat tunduk
pada organisasi orang yang lebih tua, atau anak-anak itu
sendiri dapat menciptakan permainan. Permainan tradisional
jenis ini antara lain shuffleboard, petak umpet, patung, serta
polisi dan perampok.
PERMAINAN TIM Ini
mulai menjadi populer ketika anak-anak berusia delapan
atau sepuluh tahun. Mereka sangat terorganisir dan memiliki
aturan dan kompetisi yang kuat. Awalnya hanya beberapa
anak yang bermain; Tetapi jumlah pemain bertambah seiring
dengan peningkatan keterampilan dan persaingan semakin
ketat. Permainan yang umum adalah modifikasi dari bisbol,
sepak bola, bola basket, dan balap.
INDOOR GAMES
Permainan di dalam ruangan tidak seramai permainan di
luar ruangan dan dimainkan oleh anak-anak ketika mereka
harus tinggal di rumah karena kelelahan, sakit atau cuaca
buruk. Awalnya, mereka memainkannya dengan orang tua
atau saudara mereka, dan kemudian dengan teman sebayanya.
Aturan semakin ketat dan persaingan semakin ketat seiring
bertambahnya usia anak-anak. Permainan tradisional
dalam kategori ini meliputi bowling, kartu, teka-teki, dan
teka-teki.
untuk memainkan peran pemimpin dan pengikut, dan untuk
mengevaluasi diri mereka sendiri dan kemampuan mereka sesuai.
Machine Translated by Google
KOTAK 11-7
KONTRIBUSI PENTING PENYELAM
SES TERHADAP ADAPTASI ANAK
Wahana adalah sumber pengetahuan yang
penting Melalui
Wahana, anak-anak mempelajari kata-kata dan
cara menggunakannya untuk berkomunikasi dengan
orang lain.
Dengan mengidentifikasi karakter di media, anak
mengembangkan wawasan yang akan membantu
mereka menyesuaikan diri dengan kehidupan sosial.
Pemahaman terbaik mereka tentang diri mereka berasal
dari mengidentifikasi dengan orang-orang di media massa
yang memiliki masalah serupa dengan mereka.
Mengamati bagaimana karakter media memuaskan dan
menyelesaikan masalah emosional mereka membantu
anak berhasil mengelola aspek mental dari masalah
emosional mereka sendiri.
Hiburan menyediakan jalan keluar bagi keinginan dan
kebutuhan anak-anak yang tidak terpenuhi dalam situasi
kehidupan nyata.
Dengan mengamati bagaimana orang-orang di media
bereaksi terhadap mereka yang tidak sesuai dengan
ekspektasi sosial, dalam bentuk peraturan atau hukum,
anak mengembangkan motivasi yang kuat untuk belajar
menyesuaikan diri.
Untuk menikmati berbagai jenis hiburan, anak-anak
harus belajar berkonsentrasi, mengingat, dan bernalar.
Ini berkontribusi pada perkembangan intelektual mereka.
Ada banyak bentuk kesenangan yang menyediakan
bahan kreativitas dan motivasi untuk digunakan anak-
anak untuk melakukan sesuatu yang orisinal.
Dari media, anak-anak belajar berbagai peran yang
mereka mainkan dalam hidup dan bagaimana orang
bereaksi terhadap mereka yang tidak memenuhi peran
tersebut dengan memuaskan.
Banyak bentuk media menyediakan model ciri-ciri
kepribadian yang disetujui secara sosial yang dapat
digunakan anak-anak sebagai model untuk
pengembangan pribadi mereka sendiri.
realistis, membandingkan diri dan prestasi mereka dengan rekan-
rekan mereka.
Anak-anak yang kurang memiliki penerimaan sosial dalam
kelompok sebayanya harus bermain sendiri atau dengan anggota
keluarga jika ingin terlibat dalam kegiatan semacam ini. Sementara
orang dewasa dapat mengajari anak-anak beberapa permainan
dan seringkali bersedia mendukung mereka, mereka biasanya tidak
mengajari mereka sportivitas yang baik. Ini
322
BAB 11
itu karena orang dewasa cenderung memberi anak keuntungan,
seperti yang dijelaskan di atas, sedangkan teman sebayanya tidak.
Pada suatu ketika
Dianggap menang saat bermain dengan orang dewasa, banyak
anak tidak akan tahu bagaimana kalah saat bermain dengan teman
sebayanya.
hiburan
Hiburan adalah bentuk permainan pasif yang dinikmati anak-anak
dengan sedikit usaha, melalui aktivitas orang lain. Misalnya, ketika
anak mengalami kesulitan membaca, mereka meminta seseorang
membacakan untuk mereka atau bersenang-senang melihat gambar
yang menyertai teks tersebut.
Bagi sebagian anak hiburan lebih menyenangkan daripada
bermain secara aktif; Namun, bagi yang lain, yang terjadi justru
sebaliknya. Untuk semua anak, saat mereka mendekati pubertas,
hiburan mulai menggantikan permainan aktif dalam popularitas.
Meskipun beberapa pengalihan dapat dinikmati bersama anggota
kelompok sebaya, seperti menonton televisi atau pergi ke bioskop,
kebanyakan dilakukan sendiri. Kurangnya kontak sosial tidak
mengurangi kesenangan yang diperoleh anak-anak dari hiburan,
seperti halnya dari permainan aktif.
Banyak orang dewasa melihat waktu bermain anak-anak sebagai
"sia-sia" dan berpendapat bahwa mereka akan mendapatkan lebih
banyak dari bermain secara aktif.
Melalui/sikap ini menyiratkan bahwa hiburan tidak berkontribusi
pada adaptasi pribadi dan sosial anak. Itu benar. Pengalihan tidak
hanya berkontribusi penting, tetapi juga melengkapi nilai-nilai yang
disimpulkan dari permainan aktif; namun, beberapa dari nilai terakhir
ini, seperti kontribusinya terhadap kesehatan dan perkembangan
koordinasi motorik, tidak ada dalam hiburan. Kontribusi paling
penting untuk adaptasi pribadi dan sosial dari hiburan diberikan di
kotak 11-7.
Perhatikan bagaimana mereka berhubungan dengan kontribusi
penting pada permainan yang dijelaskan di kotak 11-2.
Bentuk hiburan anak-anak yang paling umum
orang Amerika Utara masa kini dijelaskan pada halaman-halaman
berikut. Seperti permainan aktif, masing-masing akan dievaluasi
untuk menunjukkan kontribusi mereka terhadap adaptasi pribadi
dan sosial anak.
Machine Translated by Google

Kuliah
Jauh sebelum anak-anak dapat membaca dan bahkan memahami
arti dari kata-kata yang lebih sederhana, mereka senang
melakukannya. Hingga mereka dapat membaca dengan sedikit
usaha, dan bagi banyak anak hal itu tidak terjadi sebelum tahun
ketiga atau keempat.
sekolah dasar, membaca, untuk kesenangan yang mereka dapatkan
darinya, bukanlah bentuk hiburan yang populer. Namun, anak-anak
tetap senang dibacakan, sama seperti ketika mereka masih kecil.
Begitu anak-anak belajar membaca dengan mudah dan baik, mereka
beralih ke membaca untuk bersenang-senang
cerita dengan bacaan untuk anak kecil, minat egois ini akan sangat
kuat.
Tekanan budaya mempengaruhi minat anak-anak yang lebih tua
dalam membaca . Mereka membaca apa yang dianggap pantas
untuk anggota jenis kelamin mereka. Anak-anak di kelompok sosial
ekonomi menengah ke atas membaca apa yang dianggap pantas
oleh orang tua dan guru mereka, sedangkan anak-anak di kelompok
sosial ekonomi bawah membaca apa yang mereka inginkan, dengan
pengawasan minimal orang dewasa (24).
Dengan pertumbuhan intelektual dan pengalaman sekolah, anak
yang lebih tua menjadi lebih realistis.
Mereka memandang fantasi sebagai "bayi" atau "palsu" dan

mereka lelah, tidak punya teman bermain karena isolasi geografis, kehilangan minat pada cerita yang mencakup fantasi, seperti hewan

kurang penerimaan sosial atau sakit atau kurang tertarik pada yang berperilaku seperti manusia atau dongeng, di mana karakter
melakukan hal-hal yang seharusnya dilakukan oleh anak-anak. Itu
permainan aktif teman sebayanya. Membaca lebih sering dilakukan
tidak terjadi dalam kehidupan nyata.
pada sore atau malam hari, ketika anak-anak lelah, cuaca buruk
mencegah mereka bermain di luar, atau pada hari Minggu dan hari
Anak-anak kemudian mengubah minat baca mereka menjadi tiga
libur, ketika teman bermain tidak tersedia.
aliran populer, petualangan dan kekerasan, daya tarik dan cinta,
dan tema pendidikan.
Topik yang mereka sukai di tiga bidang utama ini sebagian akan
bergantung pada usia dan kemampuan membaca mereka, sebagian
Anak-anak di kelompok sosial ekonomi yang lebih tinggi
lagi pada apa yang dibaca teman mereka, dan sebagian lagi pada
menghabiskan lebih banyak waktu untuk membaca daripada mereka
minat dan pola kepribadian mereka sendiri.
yang berada di kelompok yang lebih rendah. Perbedaan ini belum
tentu karena tingkat intelektual. Yang lebih mampu dalam kelompok
Terlepas dari latar belakang anak-anak, mereka lebih menyukai
sosial ekonomi yang lebih tinggi memiliki lebih banyak bahan bacaan
lingkungan mendongeng yang menyenangkan dan interaksi
yang tersedia bagi mereka di rumah dan menerima lebih banyak
kelompok positif yang mencirikan orang kelas menengah daripada
dorongan untuk membaca untuk kesenangan daripada anak-anak
lingkungan yang keras dan interaksi kelompok negatif dari orang-
dari keluarga yang kurang mampu (24).
orang dalam kota. Sebagai karakter utama dalam bacaan mereka,
mereka lebih memilih "tipe pahlawan" daripada "tipe penjahat" (6,
SUBYEK BACAAN FAVORIT ANAK Terlepas dari kepercayaan
45). Dalam sebuah studi tentang buku anak-anak dengan sirkulasi
umum bahwa anak kecil menyukai cerita imajiner, ada bukti bahwa
tinggi dan rendah di perpustakaan, telah ditunjukkan bahwa buku-
mereka lebih suka cerita tentang hal-hal yang "bisa terjadi". Dengan
buku yang paling populer adalah buku-buku yang berisi pahlawan
kata lain, mereka lebih suka cerita yang agak tidak realistis daripada
yang dapat diidentifikasi oleh anak-anak, karena mereka memiliki
cerita tentang sesuatu yang benar-benar terjadi atau cerita yang
kualitas yang mereka kagumi dan ingin miliki. Buku dengan penjahat
sangat jauh dari pengalaman mereka sehingga tidak dapat mereka
sebagai karakter utama kurang populer, karena sifatnya yang tidak
pahami (6, 24, 41).
diinginkan. Gambar 11-3 menunjukkan meningkatnya popularitas
buku-buku dengan pahlawan sebagai tokoh utama dan ciri-ciri yang
biasanya diasosiasikan dengan pahlawan dan karakter.
Sebagian besar anak kecil lebih suka cerita tentang orang dan
hewan yang dikenal. Mereka menyukai karakter ini karena kualitas
pribadinya atau humornya yang bagus. Karena mereka dapat
mengidentifikasi dengan hewan, mereka sangat senang mendengar
penjahat dalam bukunya (9).
fakta tentang apa yang mereka lakukan (2, 41).
Fitur umum lain dari topik bacaan favorit anak-anak adalah
preferensi kuat mereka untuk akhir yang bahagia. Anak-anak
Karena anak kecil cenderung egosentris, mereka menyukai
biasanya tidak menyukai elemen penghasil kecemasan dan ingin
cerita yang berfokus pada diri mereka sendiri. Sebuah cerita yang
cerita mereka berakhir dengan baik.
memberitahu Anda bagaimana mereka mencerna makanan mereka
atau apa yang membuat mereka panas atau dingin akan membuat
Seperti yang dijelaskan oleh Babbitt (2):
mereka terpesona. Jika orang dewasa mengganti

323
PENGEMBANGAN DALAM GAMES
Machine Translated by Google

dan surat kabar paling tidak disukai, bahkan ketika ada

perbedaan mencolok baik dalam usia maupun
antar individu.
Anak-anak kecil menyukai buku kecil yang mudah dipegang
dan dibawa-bawa; Mereka menyukai gambar orang, hewan, dan
objek yang besar dan cerah, dan mereka menyukai bahan
bacaan minimum, lebih disukai dalam cetakan besar yang dapat
mereka lihat dengan mudah tanpa melelahkan mata. Bahan
bacaan yang disajikan harus sederhana, dengan kalimat pendek
dan kata-kata yang mudah dipahami.

Seiring bertambahnya usia anak-anak dan dapat membaca

beberapa kata di buku mereka, mereka masih menyukai gambar-
gambar itu, sama seperti ketika mereka masih kecil. Penekanan
berlebihan pada deskripsi, pemandangan, atau kebiasaan yang
tidak biasa cenderung membuat mereka bosan.

Schramm dan kolaboratornya menunjukkan hal berikut:

— Surat kabar adalah media besar terakhir yang diketahui
anak-anak (79). Jarang mereka membacanya sebelum usia
tujuh tahun. Kemudian, dengan mulai melakukannya, anak-anak
menghabiskan lebih banyak waktu untuk membaca koran setiap
tahunnya. Saat mereka mendekati pubertas, mereka sering
menghabiskan lebih banyak waktu membaca koran daripada buku.
Gambar 11-3. Preferensi anak-anak untuk pahlawan daripada
Ketika anak-anak pertama kali mulai membaca koran, minat
penjahat dan karakter yang dikagumi dalam karakter tersebut
utama mereka adalah komik. Lambat laun, sebagai hasil dari
(Diadaptasi dari RH Bloomer: Karakteristik penggambaran dan
studi dan analisis mereka tentang peristiwa terkini di sekolah,
konflik dan ketertarikan anak-anak pada buku. Laporan
mereka mulai membaca berita harian, berita luar negeri, politik,
Psikologis, 1968, 23, 99-106 Digunakan dengan izin).
dan bahkan editorial.

Minat membaca majalah sejajar dengan minat membaca

koran. Awalnya, anak-anak hanya melihat foto-fotonya; kemudian
Ini tidak berlaku untuk semua cerita anak; tetapi mungkin itu mereka membaca beberapa cerita pendek dan, pada akhirnya,
berlaku untuk kita semua yang paling lama kita ingat dan
editorial dan surat kepada editor. Di segala usia, mereka lebih
paling kita sukai, dan yang akan terus membacakan untuk
suka majalah dengan iklan berwarna cerah dan cerita serta
anak dan cucu kita, sebagai jenis sejarah lisan terakhir yang
tersisa, sebuah kisah tentang esensi masa kecil kita sendiri. artikel pendek, mudah dibaca, dan sesuai gender (24, 79).
Tentu saja, saya mengacu pada "happy ending".
Bukan, tentu saja, "mereka bahagia sejak saat itu" atau
semacam lapisan gula terakhir yang tampaknya dibuat
terutama untuk mencegah anak-anak mengetahui apa yang PENILAIAN Secara psikologis, membaca adalah salah satu
sebenarnya akan terjadi jika pelakunya tidak waspada; Saya bentuk permainan yang paling sehat. Ada banyak alasan untuk
tidak mengacu pada itu tetapi pada sesuatu yang jauh lebih ini. Mendorong anak-anak untuk menjadi mandiri dan
dalam, sesuatu yang membuat cerita berubah, pada mengembangkan sumber daya dalam diri mereka sendiri, agar
akhirnya, ke arah harapan, dan bukan ke arah pengunduran
dapat menikmati waktu senggang mereka ketika teman bermain
diri.
tidak tersedia. Sumber daya itu akan berharga sepanjang hidup.
Kapan harus
SARANA BACAAN POPULER DI MASA KECIL
anak-anak suka membaca untuk bersenang-senang, mereka tidak
Ada tiga media yang menyediakan bahan bacaan untuk anak-
hanya membangun sikap sehat terhadap membaca, yang nantinya
anak: buku, koran, dan majalah. Dari jumlah tersebut, buku
akan mereka bawa ke tugas sekolah mereka, tetapi
adalah yang paling populer.

324
BAB 11
Machine Translated by Google
mereka juga memperoleh fasilitas membaca yang akan
menjadi keuntungan dalam semua studi mereka.
Membaca, apapun media yang digunakan, mendorong
kreativitas. Ini benar untuk semuanya
topik membaca dan tidak hanya di fantastis. Anak-anak
yang memperluas minat mereka dan mendapatkan
pengetahuan baru melalui membaca meletakkan dasar
untuk pengejaran kreatif mereka sendiri. Hal ini akan dilihat
lebih detail pada bab selanjutnya.
Membaca memberi anak-anak wawasan tentang masalah
mereka sendiri dan memberi mereka petunjuk tentang cara
terbaik untuk menyelesaikannya. Hal yang sama pentingnya
adalah, karena banyak anak tidak memiliki orang yang
mereka sukai dan kagumi untuk diidentifikasi, mereka sering
menemukan dalam bacaan mereka sumber identifikasi yang
sesuai dengan kebutuhan mereka dan memberikan motivasi
bagi mereka untuk membentuk kepribadian mereka sendiri
(6 ) .
Meski banyak manfaat yang didapat dari membaca, tidak
bisa dipungkiri bahwa semakin banyak anak membaca,
semakin besar pula manfaat yang akan diperolehnya.
Terlalu banyak waktu bermain yang dihabiskan untuk
membaca menunjukkan bahwa anak-anak, untuk beberapa
alasan, mendapatkan terlalu sedikit kepuasan dari permainan
aktif dan bentuk pasif lainnya untuk terlibat di dalamnya.
Oleh karena itu, membaca berlebihan dapat dianggap
sebagai tanda bahaya ketidaksesuaian pribadi dan sosial.
komik untuk anak-anak
Komik untuk anak-anak adalah cerita karikatur yang unsur
tematiknya kurang penting dibandingkan gambarnya. Mereka
mungkin dalam bentuk buku, komik strip di koran atau
majalah, atau kartun. Sebagian besar, anak-anak dapat
memahami cerita yang diceritakan komik kepada mereka,
dengan sedikit membaca. Itulah sebabnya mereka sangat
menarik bagi anak-anak yang masih mengalami kesulitan
membaca dan akibatnya perlu lebih memperhatikan
mekanisme membaca daripada makna dari apa yang mereka
baca.
Sebagian besar komik yang diterbitkan hari ini lebih
mementingkan petualangan daripada komedi, dan daya
tariknya terutama bersifat emosional. Kartun itu "bias
terhadap kenyataan". Ketika situasinya nyata, the
325
PENGEMBANGAN DALAM GAMES
karakter tidak; ketika situasinya tidak nyata, karakternya
nyata.
Karakter-karakter itu terkadang lucu; tetapi sebagian
besar mereka serius, dan dikhususkan untuk petualangan
berbahaya dan perbuatan mulia. Untuk mencapai tujuan ini,
mereka menggunakan metode mulai dari sihir hingga
kekerasan. Biasanya, kebaikan selalu menang atas kejahatan
dalam cerita-cerita ini. Banyak komik strip
yang sekarang memiliki karakter binatang yang dalam
banyak kesempatan lucu (12).
Materi komik meliputi petualangan, humor, romansa dan
seks, legenda hewan, dan cerita detektif. Beberapa
didasarkan pada sastra klasik dan tema dari Alkitab. Kira-
kira ruang yang sama dikhususkan untuk humor, seks, dan
kejahatan.
Sejak anak-anak tumbuh besar hari ini di
Amerika benar-benar dikelilingi oleh majalah
komik, tidak mengherankan jika menonton media bacaan ini
adalah salah satu bentuk hiburan favoritnya. Kotak 11-8
menjelaskan beberapa alasan mengapa anak-anak menyukai
cerita-cerita tersebut.
KOMIK FAVORIT Daya tarik berbagai jenis komik mengikuti
pola yang bisa diprediksi. Di antara anak-anak prasekolah ,
favoritnya adalah yang berisi binatang, seperti Kelinci
Keberuntungan dan Tikus Miguelito, mereka berpakaian dan
berbicara seperti manusia. Namun pada kenyataannya,
anak prasekolah menyukai komik, asalkan tidak mengandung
unsur horor. Di masa kanak-kanak selanjutnya , di awal usia
pemujaan pahlawan, anak-anak menyukai buku komik
dengan pahlawan atau pahlawan wanita yang dapat mereka
kenali. Mereka menyukai petualangan, misteri, dan topik
menarik dan, saat mendekati pubertas, romansa dan cinta.
Seks dan kejahatan juga sangat menarik bagi anak-anak
selama usia geng, seperti halnya humor. Ketika tema-tema
baru ini menjadi populer, cerita tentang hewan dan komik
yang berfokus pada kehidupan keluarga kehilangan daya
tariknya (12, 79).
EVALUASI Banyak pendidik dan orang tua yang menentang
minat anaknya terhadap komik.
Yang lain menyetujui tontonan mereka, atau setidaknya
mentolerirnya. Kedua belah pihak menyajikan argumen
untuk mendukung pandangan mereka (12, 23,105). Kotak
11-9 menyajikan beberapa argumen yang lebih umum.
Machine Translated by Google
KOTAK 11-8
ALASAN MENGAPA ANAK-ANAK
MEREKA SUKA KOMIK
Dengan mengidentifikasi karakter buku komik, anak-
anak memiliki peluang bagus untuk mendapatkan
wawasan tentang masalah pribadi dan sosial mereka.
Ini dapat membantu mereka memecahkan masalah
mereka sendiri.
Komik melibatkan imajinasi anak-anak dan
membangkitkan rasa ingin tahu mereka tentang hal-hal
gaib.
Komik menawarkan anak-anak pelarian sementara
dari realitas duniawi kehidupan sehari-hari.
Komiknya enak dibaca. Bahkan mereka yang memiliki
kesulitan membaca dapat memahami plot yang
menonjol dari gambar tersebut.
Karena buku komik tidak mahal, bahkan anak-anak
dari keluarga miskin pun dapat memiliki beberapa
buku komik.
Karena banyak cerita yang mengasyikkan, misterius,
dan lucu, mereka memberi anak-anak motivasi untuk
belajar membaca yang tidak dimiliki oleh banyak buku
anak-anak.
Dalam bentuk serial, komik memberikan sesuatu
yang dinantikan oleh anak-anak.
Dalam komik, karakter sering melakukan atau mengatakan
banyak hal yang tidak boleh dilakukan oleh anak-anak itu
sendiri, bahkan jika mereka mau. Ini memberi mereka
kesenangan perwakilan.
Karakter buku komik seringkali kuat, berani, dan
menarik, memberi anak laki-laki dan perempuan
pahlawan dan pahlawan wanita untuk diidentifikasi.
Gambar kartun berwarna cerah dan cukup sederhana
untuk dipahami anak-anak.
Argumen pro dan kontra yang muncul di kotak
menunjukkan kurangnya konsensus mengenai efek komik.
Mereka memiliki karakteristik baik dan buruk, dalam hal
kesehatan mental, pekerjaan akademik, dan pengembangan
kepribadian. Karena membaca komik adalah salah satu
bentuk permainan favorit anak-anak Amerika, setiap anak
yang tidak diperbolehkan membacanya akan dianggap
"berbeda", dan ini bisa sangat merusak secara psikologis.
326
BAB 11
Sebaliknya, menghabiskan sebagian waktu permainan
yang tidak masuk akal untuk komik tidak hanya merepotkan,
tetapi juga menyebabkan potensi kerusakan psikologis.
Jika anak-anak ingin menghabiskan lebih banyak waktu
dengan komik daripada teman sebayanya, ini dapat
dianggap sebagai tanda peringatan dari ketidaksesuaian
pribadi dan sosial.
pergi ke bioskop
Pergi ke bioskop jauh kurang populer di kalangan anak-
anak saat ini dibandingkan satu atau dua dekade yang lalu.
Ada dua alasan utama untuk ini: pertama , anak-anak
mendapatkan kesenangan yang sama dari menonton
televisi seperti yang mereka dapatkan dari bioskop,
terutama karena banyak film paling populer ditayangkan
di televisi. Kedua , film telah menjadi sangat mahal
sehingga banyak anak bahkan tidak mampu untuk
menonton "film anak-anak" tanpa menghabiskan banyak
uang yang mereka terima .
Bukan berarti pergi ke bioskop bukan lagi bentuk
hiburan bagi anak-anak Amerika.
Mereka pergi ke bioskop, meskipun lebih jarang
dibandingkan dulu, dan menonton film di televisi, di rumah
atau di rumah teman. Film memiliki daya tarik yang sama
hari ini seperti yang mereka lakukan pada hari-hari ketika
tidak semua rumah Amerika memiliki televisi dan ketika
anak kecil harus pergi ke bioskop untuk menontonnya.
Padahal, menonton film, baik di teater maupun di televisi,
merupakan salah satu hiburan favorit anak-anak.
Ketertarikan pada film adalah salah satu bentuk
rekreasi yang berkembang belakangan dibandingkan
banyak minat game lainnya. Sebagian besar anak usia
prasekolah tidak cukup memahami apa yang disajikan
kepada mereka di layar film untuk dapat berkonsentrasi
pada film selama satu sesi dan karenanya menjadi bosan
dan gelisah. Tentu saja, hal yang sama tidak berlaku
untuk pembuatan film terutama untuk tingkat usianya.
Selain itu, karena banyak film memiliki unsur "sensasi",
termasuk suara tembakan dan kebisingan, banyak anak
prasekolah yang ketakutan. Tidak menyadari bahwa itu
hanya sebuah pertunjukan, mereka sering memejamkan
mata dan menangis ketakutan. Hal ini mengurangi minat
mereka untuk menonton film anak-anak di bioskop
lingkungan dan bahkan menonton film di televisi.
Pada saat anak mencapai usia enam atau tujuh tahun
usia, mampu berkonsentrasi lebih lama,
Machine Translated by Google
terutama ketika apa yang mereka lihat atau dengar menghibur mereka.
Mereka lebih memahami apa yang mereka dengar dan
lihat dan karenanya merasa lebih menarik. Selain itu,
anak-anak yang lebih besar tahu bahwa film hanyalah
pertunjukan dan karena itu tidak terlalu takut dengan
adegan kekerasan atau agresif.
PREFERENSI FILM Apa yang anak-anak lihat di layar,
apakah di televisi atau di film, bergantung pada apa yang
tersedia pada waktu mereka bisa hadir. Namun, jika ada
beberapa pilihan, anak kecil lebih suka kartun dan kartun,
terutama yang berkarakter binatang sebagai tokoh
utamanya. Mereka berhasil memahaminya, dan mereka
biasanya tidak memiliki unsur horor. Sebaliknya, untuk
anak-anak yang lebih besar, elemen kegembiraan dari
sebuah film adalah daya tarik utamanya. Bagaimanapun
kegembiraan dipicu, mereka ingin melihat sesuatu yang
menggairahkan mereka dan yang memiliki unsur horor,
kekerasan, atau ketegangan tertentu. Apa pun yang
menawarkan kegembiraan, petualangan, atau misteri
menarik bagi mereka karena sangat kontras dengan
kehidupan sehari-hari mereka. Inilah sebabnya mengapa
anak-anak yang lebih tua sering kali lebih menyukai film
daripada buku, permainan, dan olahraga (1).
EVALUASI Segala bentuk permainan yang sangat
menarik bagi anak pasti akan mempengaruhi sikap dan
perilakunya. Kotak 11-10 memberikan beberapa cara
film memengaruhi anak-anak. Jumlah pengaruh film
ditentukan oleh banyak faktor, empat di antaranya sangat
umum.
Pertama , apa yang didapat anak-anak dari film bertema
agresif. Melihat agresi pada tahun Misalnya, anak yang
tidak agresif cenderung menjadi sedikit lebih kasar setelah
menonton film dengan tema agresif. Melihat agresi di
layar memberikan bentuk ekspresi itu sebagai tanda
persetujuan dan mendorong mereka untuk melepaskan
agresi yang terhambat.
Kedua , semakin dekat sebuah film dikaitkan dengan
pengalaman anak-anak, semakin besar kemungkinan
mereka untuk memahami dan mengingatnya . Di sisi lain,
film yang sangat menarik cenderung bertentangan dengan
sikap kritis dan akibatnya anak-anak cenderung
mengingatnya secara tidak kritis, sehingga meningkatkan
pengaruhnya terhadap mereka.
327
PENGEMBANGAN DALAM GAMES
KOTAK 11-9
EVALUASI KOMIK
ARGUMEN YANG MENYUKAI KOMIK
Mereka memberi anak-anak dengan kemampuan membaca
terbatas pengalaman yang menyenangkan.
Komik dapat digunakan untuk memotivasi anak untuk
mengembangkan keterampilan membaca.
Prestasi pendidikan anak-anak yang sering membaca
komik hampir sama dengan
yang membacanya sedikit.
Anak-anak menghadapi banyak kosakata, dengan banyak
kata yang ditemukan dalam jenis bacaan lainnya.
Buku komik memberikan teknik yang sangat baik untuk
menyebarkan propaganda, khususnya anti-bias.
Komik memberi anak-anak sumber katarsis untuk
melepaskan emosi yang terkumpul.
Anak-anak dapat mengidentifikasi dengan karakter buku
komik yang mewujudkan kualitas yang dikagumi.
ARGUMEN MELAWAN KOMIK
Mereka mengalihkan perhatian anak-anak, mencegah mereka terlibat
dalam jenis sastra lain yang lebih berharga.
Karena gambar menyediakan alurnya, mereka yang memiliki
kesulitan membaca mungkin tidak berusaha untuk mencoba
membaca teksnya.
Ada sedikit atau tidak ada perkembangan pengalaman
membaca dalam komik.
Seni, plot, dan bahasa sebagian besar komik strip lebih
rendah.
Tema-tema yang berkaitan dengan seks, kekerasan , dan ketakutan
merangsang anak-anak secara berlebihan dan seringkali membuat
mereka takut.
Komik mencegah anak-anak terlibat dalam bentuk
permainan lainnya.
Dengan menampilkan perilaku antisosial, komik mendorong
agresivitas dan kenakalan remaja.
Komik membuat kehidupan nyata tampak membosankan
dan tidak menarik.
Dalam komik, orang distereotipkan, yang mendorong
prasangka.
Ketiga , karena anak-anak dengan IQ rendah
cenderung kurang kritis dibandingkan anak-anak dengan
kecerdasan tinggi, mereka cenderung lebih terpengaruh
oleh apa yang mereka lihat di layar daripada anak-anak
dengan IQ lebih tinggi.
Machine Translated by Google

sebagian besar daya tariknya bagi anak-anak, meskipun banyak

KOTAK 11-10
CARA BAGAIMANA PENGARUH FILM
DI ANAK-ANAK
Film memberikan kesenangan kepada anak-anak
dengan membawa mereka ke dunia baru manusia dan
hewan yang lahir yang tidak dapat mereka sadari.
Anak-anak menemukan kegembiraan dalam film yang
tidak dimiliki kehidupan sehari-hari mereka, lebih jelas
daripada yang bisa mereka dapatkan dari membaca,
bahkan dari buku komik.
Ide-ide yang bisa digunakan dalam aktivitas gaming
lainnya berasal dari film koboi, astronot, orang India, dll.
Film memberikan informasi tentang bagaimana
berperilaku dalam situasi sosial dan anak-anak
menggunakannya untuk meningkatkan penerimaan
sosial mereka. Informasi diingat lebih lama saat dilihat di
layar daripada saat disajikan dalam bentuk cetak hanya
dengan ilustrasi sesekali, seperti di buku, koran, dan
majalah. Film memberikan informasi tentang berbagai
jenis orang yang memiliki sedikit atau tidak ada kontak
pribadi dengan anak-anak. Apakah ini akan menumbuhkan
toleransi, prasangka, atau selera akan sangat bergantung
pada bagaimana orang ditampilkan di layar. Film memiliki
efek emosional yang nyata pada anak-anak; Pada anak
bungsu, hal ini dapat diekspresikan melalui mimpi buruk,
fantasi, kesulitan makan dan tidur, atau gerakan gugup.
Pada anak yang lebih besar, efeknya jauh lebih ringan
dan lebih jarang, karena mereka menyadari bahwa apa
yang mereka lihat di layar hanyalah fiktif. Menonton film
terlalu lama dapat menyebabkan kelelahan umum dan
ketegangan mata. Film horor sangat melelahkan, baik
secara fisik maupun emosional.
anak yang lebih tua merasa bahwa radio lebih memenuhi
kebutuhan game mereka daripada menonton televisi. Ketertarikan
mendengarkan radio dimulai sebelum keinginan untuk menonton
film. Bayi suka mendengarkan musik dan mendengar orang lain
berbicara, bahkan ketika mereka tidak mengerti apa yang mereka
katakan. Namun, tidak sedikit anak yang menunjukkan minat
besar terhadap radio hingga usia tiga tahun. Sejak saat itu, minat
terhadap radio semakin meningkat.
Waktu yang dihabiskan untuk mendengarkan radio sangat
bervariasi. Beberapa anak mendedikasikan beberapa jam sehari
untuk kegiatan ini, lebih banyak daripada yang mereka gunakan
untuk bermain dengan anak lain atau membaca. Anak kecil lainnya
hampir tidak menghabiskan waktu untuk bersenang-senang ini,
terutama ketika mereka dapat dengan mudah menonton televisi (1, 34).
PREFERENSI PROGRAM Secara umum, preferensi untuk program
radio, pada usia yang berbeda, mengikuti preferensi untuk
membaca dan film. Anak-anak usia prasekolah suka mendengarkan
program yang terutama berhubungan dengan binatang yang
dikenal dan orang-orang yang melakukan hal-hal yang akrab bagi
mereka. Mereka juga menyukai musik yang sederhana, baik vokal
maupun instrumental.
Sekitar usia enam tahun, anak-anak mulai kehilangan minat
pada program anak-anak. Pada saat seperti itu mereka
menginginkan acara yang lebih seru dan menghibur. Anak-anak
usia sekolah lebih suka petualangan, misteri, kejahatan, dan
drama komedi dan menyukai musik dansa populer.
Acara permainan menarik bagi anak-anak yang lebih tua,
seperti halnya drama tentang kehidupan rumah tangga, komedi
situasi, laporan olahraga, dan terkadang berita harian. Sebagian
besar, anak-anak yang lebih besar tidak menyukai program yang
bersifat serius, seperti pendidikan dan musik klasik, ceramah
agama, atau sejarah (34).

Keempat , ketika anak-anak mengidentifikasi secara

dekat dengan salah satu karakter di layar , mereka berbagi
EVALUASI Ada kecenderungan untuk melebih-lebihkan efek yang
pengalaman secara perwakilan.
tidak menguntungkan dari mendengarkan radio dan meremehkan
Ini memengaruhi perilakunya selanjutnya. Misalnya, jika
manfaat pendidikan dan manfaat lainnya. Namun, jumlah waktu
karakternya agresif, melihatnya akan cenderung
yang dihabiskan untuk mendengarkan radio dan jenis program
meningkatkan agresivitas anak.
yang biasanya disukai tidak diragukan lagi merupakan penentu
penting dari efeknya.

Radio Efek yang menguntungkan dari mendengarkan radio telah

diberikan sebagai berikut: memberikan anak-anak suatu bentuk
Sebelum televisi, mendengarkan radio merupakan hiburan yang
hiburan di rumah, menjaga mereka bersama keluarga;
lebih populer daripada pergi ke bioskop. Saat ini, mendengarkan
meningkatkan pengetahuan
radio telah hilang

328
BAB 11
Machine Translated by Google
yang dimiliki si kecil tentang sejarah, geografi, peristiwa terkini,
sastra dan mata pelajaran lainnya serta melengkapi apa yang
mereka baca di sekolah; itu meningkatkan bahasa mereka,
dengan meningkatkan kosa kata mereka, meningkatkan tata
bahasa mereka dan memberi mereka model diksi yang baik;
mendorong mereka untuk membaca untuk melengkapi
pengetahuan mereka tentang topik yang telah mereka dengar
di radio dan memberi mereka panutan yang dapat mereka
identifikasi, yang berfungsi sebagai insentif untuk peningkatan
diri.
Mereka yang mengkritik mendengarkan radio stres
kaki pada efek yang merugikan. Ini lebih jelas ketika anak-anak
fokus pada kekerasan, kejahatan, dan program misteri. Program
horor dapat memengaruhi kondisi fisik anak secara umum,
menyebabkan mimpi buruk, ketegangan saraf, kurang tidur, dan
kurang nafsu makan.
Anak-anak yang menghabiskan sebagian besar waktunya
untuk mendengarkan radio mendapatkan terlalu sedikit olahraga
untuk perkembangan normal dan kondisi fisik yang sehat.
Pekerjaan sekolah mereka mungkin terganggu karena mereka
tidak memberikan cukup waktu untuk belajar atau berkonsentrasi
ketika mereka belajar. Seperti dalam bentuk hiburan lainnya,
waktu yang dihabiskan untuk mendengarkan radio secara
berlebihan dapat dilihat sebagai tanda bahaya ketidaksesuaian
pribadi dan sosial.
Musik
Popularitas mendengarkan musik sebagai bentuk hiburan
dimulai sejak dini. Bayi suka dinyanyikan dan mendengarkan
musik di piringan hitam, radio dan televisi. Kegembiraan ini
meningkat saat anak-anak tumbuh, mencapai titik tertinggi saat
pubertas, saat minat bermain aktif berkurang drastis.
Seperti halnya bayi dan anak kecil menyukai cerita
sederhana, mereka juga menyukai musik sederhana. Mereka
berhasil memahami segala sesuatu yang sederhana; tetapi
kompleks tidak menarik perhatian mereka, karena mereka tidak
memahaminya. Dalam hal musik, mereka sangat menyukai
ritme dan eksekusi yang sederhana.
Beberapa anak lebih suka bernyanyi daripada orkestra dan
musik instrumen sederhana; meskipun, bagi orang lain,
kebalikannya benar. Namun, paling suka musik, asalkan tidak
terlalu rumit untuk dipahami.
329
PENGEMBANGAN DALAM GAMES
Anak-anak mendengarkan musik dari sumber mana pun;
tetapi mereka lebih suka yang memiliki disk, jika mereka
diizinkan memilih ger. Alasan preferensi ini adalah memungkinkan
mereka untuk mendengarkan musik yang mereka inginkan dan
mengulang lagu favorit mereka berulang kali. Ketika mereka
mendengarkan musik di radio atau televisi, mereka terbatas
pada apa yang tersedia pada saat mereka dapat mendengarkan
dan tidak dapat mengulang musik favorit mereka kapan pun
mereka mau.
Keuntungan tambahan lain dari mendengarkan musik dari
rekaman adalah mereka dapat memainkannya sambil belajar.
Banyak anak yang lebih tua, berpura-pura belajar lebih baik
sambil mendengarkan musik, menyalakan pemutar rekaman
atau radio mereka saat melakukannya. Di banyak tempat di
mana hanya ada satu radio atau televisi, kemungkinan besar
hal ini tidak diperbolehkan untuk anak-anak.
EVALUASI Mendengarkan musik memberikan kontribusi
penting bagi adaptasi pribadi dan sosial anak yang baik. Ini
memberi mereka bentuk kegembiraan saat mereka sendirian,
membuat mereka rileks saat lelah, dan sering berfungsi sebagai
bentuk katarsis untuk energi emosional yang terpendam dan
fondasi untuk hobi yang akan menyenangkan sepanjang hidup
mereka. Karena mendengarkan musik adalah bentuk hiburan
yang populer di kalangan anak-anak, dapat melakukannya
dengan teman sebayanya dan membicarakan lagu favorit
mereka merupakan bentuk ikatan yang mendorong penerimaan
sosial.
Sisi negatifnya, mendengarkan musik merusak adaptasi
yang baik hanya jika itu menghabiskan waktu yang harus
dihabiskan untuk bermain aktif atau ketika itu mendorong
konsentrasi yang buruk atau fantasi yang berlebihan. Misalnya,
anak-anak yang terbiasa mendengarkan musik saat belajar
dapat dengan mudah mengembangkan kebiasaan terganggu,
yang akan sangat merugikan pekerjaan sekolah mereka dan,
seiring bertambahnya usia, pekerjaan apa pun yang mungkin
mereka lakukan, kecuali pekerjaan rutin di sekolah. .kantor dan
pabrik.
Televisi
Televisi menggabungkan karakteristik bioskop dan radio yang
menarik dan merupakan salah satu hiburan paling populer di
masa kanak-kanak. Bahkan, dia dijuluki "piper elektronik" (The
Pied Piper), sebuah nama yang menunjukkan dia benar-benar
membuat anak-anak
Machine Translated by Google
KOTAK 11-11
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI BUNGA YANG
MEREKA MEMILIKI ANAK-ANAK DI TELEVISI
Usia. Anak-anak usia prasekolah menunjukkan minat
yang lebih besar pada televisi daripada anak sekolah,
yang memiliki minat yang lebih luas pada permainan dan
lebih banyak teman, selain lebih kritis terhadap apa yang
mereka lihat di layar.
Seks. Di segala usia, anak laki-laki menghabiskan lebih
banyak waktu menonton televisi daripada anak
perempuan. Anak laki-laki merasa lebih sulit membaca
daripada anak perempuan; demikian pula, acara televisi
sering berfokus pada jenis rangsangan yang disukai
anak laki-laki.
Intelijen. Di segala usia, anak-anak yang cerdas kurang
puas menonton televisi daripada anak-anak yang lebih
bodoh, dan mereka mulai kehilangan minat lebih cepat.
Posisi sosial ekonomi. Televisi lebih populer di kalangan
anak-anak di kelompok sosial ekonomi bawah daripada
di kalangan atas. Hal ini semakin benar seiring dengan
perkembangan masa kanak-kanak, sebagian karena
anak-anak di kelompok bawah memiliki lebih sedikit
kesempatan untuk terlibat dalam bentuk permainan
lainnya.
Penghargaan akademik. Di segala usia, siswa yang baik
kurang tertarik pada televisi dibandingkan siswa yang
kurang mampu. Mereka sering menganggap membuang-
buang waktu untuk menonton mereka di acara.
Penerimaan sosial. Ada hubungan yang erat antara
jumlah penerimaan sosial yang diperoleh anak-anak
dengan minat mereka terhadap televisi. Semakin mereka
diterima, semakin sedikit minat mereka pada televisi dan
sebaliknya.
Kepribadian. Televisi lebih menarik bagi anak-anak yang tidak
dapat menyesuaikan diri, baik secara pribadi maupun sosial,
daripada anak-anak yang dapat menyesuaikan diri dengan baik.
Anak-anak yang menyendiri lebih banyak menonton televisi daripada ekstrovert.
anak-anak meninggalkan bentuk permainan lain, untuk
mengabdikan diri pada televisi.
Banyak bayi menjadi akrab dengan televisi saat mereka
masih di boksnya. Bagi mereka, televisi adalah pengasuh
bayi, menghibur mereka ketika tidak ada orang lain yang
tersedia untuk mengisi peran tersebut. Bagi beberapa anak
usia prasekolah, bahkan yang lebih tua, menonton televisi
merupakan kegiatan bermain tambahan dan bukan sekadar
pengganti permainan aktif dan bentuk permainan pasif
lainnya. Namun, bagi banyak orang
330
BAB 11
anak-anak lebih populer dan memakan waktu daripada
aktivitas lainnya.
Daya tarik televisi sangat bervariasi dari
satu anak ke anak lain dan dari satu usia ke usia lainnya,
dalam individu yang sama. Beberapa faktor yang
menyebabkan variasi ini disajikan dan dianalisis secara
singkat dalam Kotak 11-11.
WAKTU TELEVISI Bagi banyak anak, waktu yang mereka
habiskan untuk menonton televisi tidak sebanding dengan
waktu yang mereka habiskan untuk bermain bentuk
permainan lainnya. Mengomentari jumlah waktu yang
dihabiskan anak-anak prasekolah untuk menonton televisi,
Murray berkata:
"Rata-rata, anak usia prasekolah menghabiskan sekitar
setengah dari minggu kerja orang dewasa duduk di
depan layar televisi" (62).
Sejak anak berusia tiga tahun hingga masuk sekolah
pada usia enam tahun, terjadi peningkatan yang cukup
besar dalam jumlah waktu yang mereka habiskan untuk
menonton televisi (62). Hal ini ditunjukkan pada Gambar 11-4.
Studi menunjukkan bahwa rata-rata anak sekolah
menghabiskan 20 hingga 21 jam seminggu untuk menonton
televisi, dengan penurunan sekitar tiga jam selama musim
panas (62).
Namun, jumlah waktu yang dihabiskan anak-anak untuk
menonton televisi bukanlah ujian yang kuat untuk minat
atau kekurangan mereka. Waktu dapat menanggapi aturan
keluarga, tuntutan pekerjaan rumah atau pekerjaan sekolah
atau jika keluarga memiliki satu pesawat televisi atau lebih,
atau tidak sama sekali, jumlah anggota keluarga yang
harus berbagi waktu televisi dan banyak kondisi lainnya.
PREFERENSI PROGRAM Ketika anak-anak mulai
menonton televisi, mereka menyukai program apapun yang
tersedia. Namun, segera, mereka mulai menunjukkan
preferensi yang pasti. Anak-anak usia prasekolah menikmati
dramatisasi yang mencakup binatang dan manusia yang
dikenal, musik, kartun, dan komedi sederhana. Anak-anak
di kelas satu dan dua menyukai pertunjukan boneka, film
koboi, misteri yang tidak berbahaya, humor, situasi
kehidupan keluarga, dan pertunjukan permainan. Di kelas
tiga dan empat, anak-anak mulai tertarik dengan pertunjukan
imajiner.
Machine Translated by Google
Gambar 11-4. Waktu yang dihabiskan setiap hari untuk
menonton televisi oleh anak-anak dari berbagai usia (Diadaptasi bimbingan dan pengawasan yang dimiliki anak dalam
dari HR Marshall: Hubungan antara pengalaman rumah dan
penggunaan bahasa anak dalam interaksi bermain dengan teman sebaya.
Monograf Psikologis, 1961, 75, no. 5. Digunakan dengan
otorisasi).
tion, seperti roket dan pesawat ruang angkasa dan
variety show, misteri dan seri detektif, drama, dan
musik. Siswa kelas lima dan enam terus menyukai
pertunjukan ini; tetapi mereka juga menyukai presentasi
yang berhubungan dengan sains dan prestasi. Cerita,
komedi, komik, dan musik populer di segala usia,
sedangkan program pendidikan cenderung tidak
populer, terutama di kalangan anak-anak dengan tingkat
intelektual yang lebih rendah. Hanya jika program
pendidikan disajikan dengan cara yang menghibur
seperti Sesame Street, program tersebut akan memiliki
daya tarik yang kuat bagi anak-anak dari semua tingkat
intelektual seperti program yang berfokus pada hiburan
(47, 62, 88).
Preferensi program anak kecil sebagian besar
dipengaruhi oleh bimbingan dan dorongan yang mereka
terima dari orang tua. Kemudian, guru membantu
mereka memilih program yang menurut mereka paling
menarik, informatif, dan komprehensif. Di antara anak-
anak yang lebih besar, preferensi program lebih
dipengaruhi oleh teman sebaya daripada oleh orang tua
atau guru.
331
PENGEMBANGAN DALAM GAMES
EVALUASI Mengingat jumlah waktu yang dihabiskan
anak-anak untuk menonton televisi, masuk akal untuk
berasumsi bahwa televisi memiliki pengaruh yang besar
pada mereka. Karena pengaruh ini, keasyikan populer
dengan televisi dapat dimengerti. Sejak kedatangannya,
orang tua, pendidik, aparat penegak hukum, dan ulama
telah menunjukkan perhatian besar terhadap
pengaruhnya terhadap anak-anak. Kekhawatiran
berkisar dari fakta bahwa televisi mengurangi waktu
yang dihabiskan untuk membaca dan aktivitas lain
hingga pengaruhnya terhadap perilaku moral dan
hubungannya dengan peningkatan kenakalan remaja.
Televisi sendiri tidak terlalu disalahkan karena jenis
program yang tersedia untuk anak-anak.
Semua studi tentang efek menonton televisi
menunjukkan bahwa besarnya pengaruh televisi
terhadap anak-anak bergantung pada banyak kondisi,
tiga di antaranya sangat penting.
Pertama , besar kecilnya pengaruh televisi dan baik
atau buruknya televisi ditentukan oleh besarnya
menonton program (76) . Jika orang tua meluangkan
waktu yang diperlukan untuk menafsirkan apa yang
dilihat anak-anak mereka di layar, seperti yang mereka
lakukan ketika membacakan untuk mereka atau
memberi mereka buku bacaan, anak-anak kecil akan
memahami dan menafsirkan dengan benar apa yang
mereka lihat; Selain itu, dengan program bimbingan
dan pengawasan, anak dapat mempelajari pola perilaku
yang sehat dan nilai-nilai yang sesuai yang akan
mengarah pada sosialisasi yang baik, bukan nilai yang
tidak sesuai dan pola perilaku asosial. Seperti yang
dicatat oleh Leifer dan rekannya: "TV tidak hanya
menghibur anak-anak, tetapi juga menjadi sosialisasi bagi mereka" (4
Kedua , apa yang diingat anak-anak tentang apa
yang mereka lihat di layar dan seberapa benar mereka
memahaminya akan memiliki pengaruh nyata pada
efeknya pada mereka . Misalnya, jika mereka
menafsirkan kekerasan di televisi sebagai pola perilaku
yang disetujui secara sosial dan model yang tepat untuk
mereka tiru, pengaruhnya akan jauh lebih signifikan
daripada jika mereka menafsirkannya sebagai pola
perilaku yang tidak disetujui secara sosial.
Ketiga , pengaruh televisi terhadap anak-anak
bergantung pada orang seperti apa mereka sebagai
hasil dari pengalaman lain . Schramm dan kolaboratornya,
berdasarkan studi mereka tentang pengaruh televisi
terhadap lebih dari enam ribu anak, menekankan faktor
ini, mengingat hal itu sama.
Machine Translated by Google
sebagai penentu penting efek televisi, sebagai berikut
(80):
Yang lebih penting daripada apa yang dibawa televisi
kepada anak-anak adalah apa yang dibawa si kecil
ke televisi. Ini adalah tanggung jawab kita. Anak
seperti apa yang kita kirim untuk menonton televisi?...
Jika kita menggunakan alat komunikasi ini sebagai
babysitter, dengan mengorbankan kontak manusia
lainnya, kita jelas akan ceroboh. Jika kita tidak
memperkenalkan anak kita pada buku hanya karena
televisi tersedia, kita bertindak tidak bijaksana. Jika
kita tidak membantu anak-anak kita menjalin kontak
yang sehat dengan manusia lain seusia mereka,
hanya karena televisi "membuat mereka tetap di
rumah", kita akan sangat merugikan mereka.
Kekhawatiran tentang dampak menonton televisi terhadap
anak-anak telah memunculkan penelitian untuk mengetahui
seberapa besar pengaruhnya terhadap perilaku dan sikap
anak-anak dan apakah pengaruh itu bersifat langsung, jangka
panjang, atau keduanya. Dalam beberapa penelitian
disimpulkan bahwa menonton televisi merupakan pengaruh
yang baik; pada orang lain, bahwa hal itu menyebabkan
kerusakan. Namun, ada konsensus bulat pada satu hal: anak-
anak yang menyesuaikan diri dengan baik lebih kecil
kemungkinannya untuk terpengaruh secara negatif, baik
sementara atau permanen, daripada anak-anak yang tidak
dapat menyesuaikan diri, dan anak-anak yang sehat lebih
kecil kemungkinannya daripada anak-anak yang tidak menyesuaikan diri.
Di antara banyak efek menonton televisi, yang
diberikan dan dijelaskan secara singkat pada kotak
11-12 paling banyak mendapat perhatian
(29,48,61,74,76,97).
Namun, untuk mengurangi kerusakan psikologis
yang disebabkan oleh menonton televisi dan untuk
meningkatkan manfaat psikologis, harus jelas bahwa
perlu ada lebih banyak bimbingan dan kontrol atas
program yang ditonton anak-anak daripada yang
diberikan kepada mereka di sebagian besar rumah.
Harus jelas bahwa di arena hiburan ini anak-anak
membutuhkan lebih banyak bimbingan dan kontrol
daripada yang lain, bahkan membaca buku komik (54, 76).
Sayangnya, panduan dan kontrol ini seringkali tidak
tersedia. Jika tema dan gambar dalam komik berbahaya,
orang tua dan guru berusaha menjauhkannya dari
jangkauan anak-anak. Tekanan sosial di banyak
komunitas telah memaksa penjual untuk menghapus
buku komik yang merusak dari rak mereka. Sayangnya,
masih banyak orang tua yang kurang tertarik dengan
kualitas anak
332
BAB 11
Acara TV yang ditonton anak-anak Anda. Mereka
mendorong yang terakhir untuk menonton TV ketika
mereka lelah atau gelisah, apa pun yang terjadi di layar.
Karena banyak orang tua percaya bahwa televisi
memiliki nilai pendidikan, mereka membiarkan anak-
anak dari segala usia menghabiskan lebih banyak waktu
di depan layar daripada yang pantas bagi mereka. Orang
tua dari kelompok sosial ekonomi bawah lebih toleran
membiarkan anak menonton televisi dibandingkan
dengan orang tua dari kelompok menengah ke atas.
Risiko perjudian
Mengingat minat yang luas terhadap efek menonton
televisi pada anak-anak dan kekhawatiran tentang efek
berbahayanya, masuk akal untuk berasumsi bahwa ini
adalah satu-satunya risiko serius dalam permainan anak-
anak. Ini sangat jauh dari kebenaran.
Ada banyak risiko lain yang, meski belum tentu
berbahaya seperti yang dikatakan menonton televisi,
namun terlalu berbahaya bagi penyesuaian pribadi dan
sosial anak untuk diabaikan. Ringkasan singkat dari
beberapa risiko tersebut akan menunjukkan kenyataan
dari pernyataan ini.
Terlalu lama untuk bermain
Beberapa orang tua, yang terpengaruh oleh pepatah
lama bahwa "terlalu banyak bekerja tanpa bermain
membuat anak menjadi bosan", menyimpulkan bahwa
semakin banyak waktu bermain yang dimiliki anak
mereka, semakin cerah mereka dan semakin baik
keadaan mereka. Akibatnya, mereka membebaskan
anak-anak mereka dari banyak kegiatan yang dapat
dianggap sebagai pekerjaan dan mendorong mereka
untuk menghabiskan sebagian besar waktu mereka
untuk bermain. Bahkan setelah anak-anak mencapai
usia sekolah, para orang tua ini bersikeras bahwa
sekolah memberi mereka sedikit atau tidak ada pekerjaan
rumah dan membebaskan anak-anak mereka dari tugas-
tugas agar mereka dapat bermain selama mungkin (17). .
Merampas kesempatan anak-anak untuk
menyeimbangkan permainan dengan aktivitas kerja
berbahaya bagi penyesuaian pribadi dan sosial yang
baik. Ini berlaku untuk anak-anak yang sangat kecil,
serta anak-anak prasekolah dan sekolah. Ada tiga
alasan penting untuk ini.
Machine Translated by Google

KOTAK 11-12 mereka. Karena pahlawan atau pahlawan wanita yang taat hukum

EFEK TANDA TELEVISI PADA
ANAK-ANAK
EFEK FISIK
Menonton televisi seringkali menjadi penghambat jadwal makan
dan tidur. Pencernaan bisa terganggu dan anak-anak akan
kurang tidur dari yang mereka butuhkan.
PENGARUH PADA BENTUK GAME LAINNYA
Menonton televisi mengurangi waktu yang tersedia untuk
kegiatan bermain lainnya, terutama di luar ruangan dan
bersama anak-anak lain. Ini juga menyisakan sedikit waktu
untuk permainan kreatif atau bentuk hiburan lainnya.
PENGARUH TERHADAP PEKERJAAN
SEKOLAH Televisi menyajikan mata pelajaran dengan begitu
jelas dan menarik sehingga buku sekolah tidak dapat bersaing
dengannya untuk mendapatkan perhatian dan minat anak-anak.
Akibatnya, mereka sering menganggap buku pelajaran dan
tugas sekolah membosankan.
PENGARUH TERHADAP HUBUNGAN KELUARGA
Menonton televisi seringkali membatasi interaksi sosial.
sosial antara anggota keluarga dan mengurangi percakapan.
memiliki daya tarik yang lebih rendah daripada mereka yang menarik
perhatian melalui kekerasan dan tindakan antisosial lainnya, anak-anak
cenderung menggunakan yang terakhir untuk meniru dan
mengidentifikasi diri dengan mereka.
PENGARUH PADA BAHASA
Bahasa anak-anak sangat dipengaruhi oleh apa yang mereka
dengar dari orang-orang di layar televisi dan cara mereka
mengatakannya. Ini dapat mengarah pada peningkatan
komunikasi dan bentuk tata bahasa; tetapi itu belum tentu
memberi anak pola penyajian yang baik dari apa yang mereka
katakan. Lihat Gambar 11-5.
MODEL UNTUK KERTAS NYATA
Karakter televisi menghadirkan model untuk peran hidup yang
berbeda, perilaku yang sesuai dengan jenis kelamin, dan karier.
Ini memberi anak-anak wawasan tentang apa yang diharapkan
kelompok sosial dari mereka.
PENGARUH TERHADAP KEPERCAYAAN
Banyak anak percaya bahwa semua yang dikatakan di televisi
adalah benar dan penyiar mengetahui segalanya lebih baik
daripada orang tua, guru, dan dokter. Ini kemungkinan akan
menyebabkan mudah tertipu secara umum.

MOTIVASI UNTUK MEMPEROLEH PENGETAHUAN

Beberapa anak termotivasi untuk Menyelidiki apa yang mereka
lihat di layar televisi, membaca untuk menutupi kesenjangan
pengetahuan mereka tentang beberapa topik.
PENGARUH TERHADAP SIKAP
GAMBAR 11-5. Apa yang dikatakan anak-anak dan
bagaimana mereka mengatakannya terkadang
dipengaruhi oleh apa yang mereka dengar di televisi
(Diadaptasi dari "Nancy" oleh Ernie Bushmiller, United
Features Syndicate, 18 Juli 1974. Digunakan dengan izin).

Karakter televisi sering disajikan sebagai stereotip.

Anak-anak kemudian melihat semua orang dalam
kelompok tertentu memiliki kualitas yang sama dengan
karakter di layar. Hal ini mempengaruhi sikap anak-
anak terhadap mereka.

PENGARUH TERHADAP NILAI

Serangkaian program konstan yang menggambarkan kejahatan,
penyiksaan, dan kekejaman dapat, dari waktu ke waktu,
mengurangi kepekaan anak-anak dan mendorong mereka
untuk mengembangkan nilai-nilai yang tidak sesuai dengan
mayoritas kelompok sosial. Jika anak-anak terbiasa dengan
kekerasan dan kehilangan kepekaan terhadapnya, mereka
akan menerima jenis perilaku ini sebagai pola hidup yang normal.

PENGARUH TERHADAP PERILAKU

Karena anak-anak adalah peniru, mereka percaya bahwa apa
yang mendapat cap persetujuan di acara televisi harus menjadi
mode perilaku yang dapat diterima.
Machine Translated by Google
Pertama - tama, permainan terus-menerus membuat anak
bosan, karena menjadi monoton. Bahkan dengan berbagai
macam peralatan untuk merangsang berbagai jenis permainan,
akan ada begitu banyak pengulangan sehingga kegairahan
dan kegembiraan bermain akan hilang dan anak menjadi
bosan. Kebosanan, pada gilirannya, membuat anak-anak lesu
dan cenderung menghabiskan lebih sedikit energi daripada
yang bisa mereka lakukan untuk melakukan segalanya. Hal ini
dapat menyebabkan kebiasaan berprestasi yang terlalu
rendah. Akibatnya, terlalu banyak bermain bisa membuat
anak sama kikuknya dengan terlalu banyak bekerja.
Kedua , anak kehilangan kenikmatan pengakuan sosial
yang akan diperolehnya jika berhasil dalam suatu kegiatan
kerja, baik itu di rumah, sekolah, maupun di masyarakat .
Alasannya adalah pengakuan sosial yang jauh lebih sedikit
diberikan pada prestasi game daripada prestasi kerja.
Bahkan di kalangan atlet SMA atau perguruan tinggi
sekolah menengah, hanya pemain paling menonjol di tim
mereka yang cenderung menerima pengakuan sosial atas
prestasi mereka.
Ketiga , merampas kesempatan anak untuk terlibat dalam
kegiatan yang mereka pandang sebagai “pekerjaan”
mendorong anak untuk berpikir bahwa pekerjaan adalah
sesuatu yang sebisa mungkin dihindari karena merupakan
kegiatan yang tidak menyenangkan . Seiring waktu, hal ini
dapat menimbulkan sikap anti-kerja yang akan berbahaya
bagi penyesuaian pribadi dan sosial yang baik, serta
pencapaian yang memadai dalam perjalanan hidup.
Ketidakseimbangan antara permainan
aktif dan hiburan.
Permainan dan hiburan aktif memberikan kontribusi penting
untuk adaptasi pribadi dan sosial yang baik. Ketika ada
ketidakseimbangan di antara mereka, apakah mendukung
bermain aktif atau bersenang-senang, anak-anak kehilangan
manfaat yang seharusnya mereka dapatkan dari jenis
permainan yang menyita terlalu sedikit waktu mereka.
Ketidakseimbangan dalam mendukung permainan aktif
atau kesenangan memiliki banyak penyebab. Mungkin karena
peralatan yang berlebihan untuk satu jenis permainan dan
peralatan yang terlalu sedikit untuk yang lain. Misalnya, anak-
anak mungkin memiliki semua jenis peralatan untuk bermain
di luar ruangan dan terlalu sedikit untuk bermain di dalam ruangan.
334
BAB 11
terutama untuk dramatisasi, penciptaan dan konstruksi.
Lingkungan tempat anak tumbuh mungkin bertanggung
jawab atas ketidakseimbangan tersebut. Anak-anak di daerah
perkotaan, yang orang tuanya tinggal di lingkungan padat
kota, kemungkinan besar akan kehilangan ruang bermain dan,
karena bahaya lalu lintas, tidak akan dapat menggunakan
peralatan bermain aktif seperti skate, sepeda, dan kereta
luncur.
Seorang anak dengan kemampuan khusus, yang mungkin
berupa bakat mekanis atau artistik, sering kali lebih menyukai
permainan di mana mereka dapat menggunakan kemampuan
khusus mereka. Dengan mengenali bakat, orang tua cenderung
mendorong penggunaan kemampuan itu dalam permainan
dan menyediakan perlengkapan yang diperlukan untuk
membuatnya menyenangkan.
Ketika orang tua percaya bahwa jenis permainan tertentu
nyaman untuk anak dan yang lain mungkin berbahaya,
dorongan yang mereka berikan kepada anak mereka untuk
terlibat dalam jenis permainan yang mereka anggap
menguntungkan dan larangan atau keputusasaan terhadap
yang mereka anggap berbahaya, dapat mengakibatkan
ketidakseimbangan aktivitas bermain anak.
Demikian pula, tekanan teman sebaya merupakan
penyebab utama ketidakseimbangan dalam permainan. Jika
anggota geng ingin menghabiskan waktu bermain mereka
hampir secara eksklusif untuk olahraga dan permainan aktif,
anak-anak akan menirunya dan melewatkan aktivitas lain
yang disukai, seperti membangun. Pengaruh teman sebaya
terhadap minat anak-anak terhadap televisi dan komik sangat
kuat.
Ketidakseimbangan antara bermain aktif dan kesenangan
tidak hanya memengaruhi adaptasi pribadi dan sosial anak-
anak, tetapi juga menghilangkan kesempatan mereka untuk
mengeksplorasi berbagai aktivitas bermain, untuk menemukan
apa yang paling sesuai dengan kebutuhan mereka. . Misalnya,
anak-anak yang menghabiskan sebagian besar waktu
bermainnya dalam olahraga mungkin tidak pernah menemukan
kegembiraan yang bisa mereka dapatkan melalui konstruksi
atau permainan peran.
Mempersempit bidang aktivitas gaming juga merugikan
perkembangan minat yang bisa dijadikan sebagai hobi saat
dewasa nanti.
Konsentrasi pada permainan aktif di masa kanak-kanak
memberikan sedikit kesempatan untuk mengembangkan
minat dalam kegiatan lain yang kurang aktif, dan seiring
bertambahnya usia, mereka harus menggantikan kegiatan
bermain anak-anak yang gelisah.
Machine Translated by Google
Ketidakseimbangan antara permainan
sosial dan soliter
Apakah permainan didominasi sosial atau soliter akan
dipengaruhi oleh tingkat penerimaan sosial yang dimiliki
anak-anak dan tekanan yang diberikan oleh orang tua,
guru, dan teman sebaya untuk bermain dengan
mereka, bukan melakukannya sendiri. Semakin banyak
orang tua dan orang lain menekankan pentingnya
melakukan sesuatu dengan orang lain, daripada
sendirian, semakin besar ketidakseimbangan antara
permainan sosial dan soliter.
Tidak diragukan lagi, kedua jenis permainan itu
penting dan berkontribusi pada adaptasi pribadi dan
sosial anak-anak. Mereka yang lebih menyukai
permainan soliter daripada permainan sosial, apa pun
alasan preferensi ini, akan menganggap diri mereka
"berbeda", "aneh", atau "lebih rendah" karena begitulah
cara kelompok sosial memandang mereka.
Di sisi lain, jika mereka lebih suka permainan soliter
daripada permainan sosial sampai pada titik bersenang-
senang, mereka akan kurang siap untuk terlibat dalam
permainan soliter dalam kondisi seperti sakit atau
pindah ke komunitas baru, di mana mereka tidak
melakukannya. bukan anggota geng, yang
mengharuskan mereka bermain sendiri.
Terlebih lagi, jika mereka menganggap permainan
soliter hanya sebagai karakteristik yang dibenci
atau ditolak, mereka akan memiliki sedikit motivasi
untuk belajar bermain sendiri. Ini sangat disayangkan,
karena permainan soliter dapat berkontribusi pada
penyesuaian pribadi dan sosial seperti halnya permainan
sosial. Moore dan rekan menjelaskan, "Permainan
soliter adalah normal dan mungkin bermanfaat secara
fungsional daripada indikasi ketidaksesuaian sosial" (60).
Tekankan kegiatan bermain
yang sesuai gender
Sebelum bayi berusia satu tahun, tekanan diberikan
pada mereka untuk menggunakan mainan yang
dianggap sesuai dengan jenis kelaminnya.
Tekanan ini ada dua bentuk: pertama, bayi diberi
mainan yang dianggap sesuai dengan jenis kelaminnya
dan didorong untuk bermain dengannya; kedua, mereka
tidak diberi kesempatan
335
PENGEMBANGAN DALAM GAMES
Tunities untuk menangani mainan yang dianggap
sesuai untuk anggota dari jenis kelamin lain.
Belakangan, sebagai balita, anak prasekolah, atau
anak sekolah, tekanan itu menjadi semakin kuat.
Mereka berasal dari teman sebaya dan orang tua.
Secara umum, tekanan ini diberikan lebih kuat pada
anak laki-laki daripada anak perempuan sampai anak
perempuan mendekati pubertas, ketika tekanan untuk
bermain dengan cara yang sesuai dengan jenis kelamin
mereka sama kuatnya dengan anak laki-laki.
Mengharapkan anak-anak bermain dengan cara
yang dianggap pantas oleh kelompok sosial untuk jenis
kelamin mereka berbahaya bagi adaptasi pribadi dan
sosial yang baik. Anak-anak kesal karena tidak bisa
bermain sesuai keinginan mereka dan dipaksa bermain
dengan cara yang tidak sesuai dengan kebutuhan
mereka. Selain itu, jika mereka kurang minat atau
kemampuan untuk bermain dengan cara yang sesuai
dengan jenis kelamin mereka, mereka akan
mengembangkan perasaan tidak mampu dan rendah
diri ketika daya tembak mereka jatuh di bawah rekan-
rekan mereka (14,33). Subyek ini akan dilihat lebih rinci
dalam bab yang membahas tentang peran seksual.
Peralatan bermain yang tidak memadai
Hampir semua game, kecuali game fantasi,
membutuhkan beberapa jenis peralatan. Namun,
mereka tidak harus dirancang khusus untuk game
tersebut. Beberapa anak, bahkan dari kelompok sosial
ekonomi miskin, kekurangan mainan dan peralatan
bermain. Di sisi lain, seringkali peralatan yang dimiliki
anak-anak tidak sesuai untuk mereka. Akibatnya,
kebutuhan bermain mereka tidak terpenuhi dan,
sebagai akibatnya, mereka kekurangan kegembiraan
dan stimulasi yang biasanya diberikan oleh permainan
kepada seorang anak. Inilah alasan mengapa
berbahaya untuk adaptasi pribadi yang tepat. Jika anak
tidak belajar bermain seperti yang dilakukan teman
sebayanya, karena tidak memiliki peralatan yang
memadai, maka akan merugikan baik adaptasi sosial
maupun personalnya.
Ada banyak alasan mengapa peralatan bermain
anak tidak cocok untuk mereka. Diantaranya, yang
paling umum dan serius dijelaskan di kotak 11-13.
Dalam setiap kasus, upaya akan dilakukan untuk
menunjukkan alasan mengapa mereka tidak pantas
dan, oleh karena itu, berbahaya bagi adaptasi pribadi
dan sosial.