Anda di halaman 1dari 70

PSIKOLOGI PERKEMBANGAN

PRENATAL, KELAHIRAN,
DAN BAYI
KELOMPOK 1
MEET THE
TEAM
HIKMA WAHYUNI R. ANNISAUL HAKIMAH
4521091052 20232080061

ZAHRAH FAKHIRAH
1801623067

DEWANTORO P. GARIN ATALA


1801623051 1801623102
HIGHLIGHTS
Kelahiran dan
Membentuk
Perkembangan Fisik
Kehidupan Baru
Tiga Tahun Pertama

3 Tahun Pertama Perkembangan


Perkembangan Psikososial Selama
Kognitif Tiga Tahun Pertama
MELAHIRKAN
KEHIDUPAN
BARU
"A baby is something you carry inside you for
nine months, in your arms for three years, and
in your heart until the day you die."
- Mary Mason
FERTILISASI/KONSEPSI
Fertilisasi/konsepsi adalah proses Pada saat kelahiran, seorang gadis
penyatuan sperma dan ovum untuk diyakini memiliki sekitar 2 juta ovum
membentuk zigot, kemudian tidak matang di kedua indung telur
berkembang menjadi sel-sel yang dengan setiap ovum berada dalam
membentuk bayi melalui pembelahan folikelnya sendiri. Pada wanita
sel. Peristiwa-peristiwa tersebut perlu dewasa, ovulasi terjadi sekitar setiap
terjadi secara bersama agar 28 hari, di mana ovum dilepaskan dari
mencapai kehamilan, dan tidak folikel matang dan bergerak menuju
semua pembuahan berujung pada rahim melalui tuba fallopi.
kelahiran.
FERTILISASI/KONSEPSI
Sperma diproduksi di testis pria dalam Fertilisasi biasanya terjadi saat ovum
jumlah ratusan juta per hari dan melewati tuba fallopi. Jika fertilisasi
diejakulasi saat klimaks seksual. tidak terjadi, ovum dan sperma yang
Dibawa dari vagina, sperma berusaha ada di tubuh wanita akan mati.
menembus serviks, melewati rahim, Sperma yang mati diserap oleh sel
dan menuju tuba fallopi. Meskipun darah putih wanita, sedangkan ovum
jumlahnya banyak, hanya sedikit sel yang mati akan melewati rahim dan
sperma yang berhasil sampai ke tuba keluar melalui vagina.
fallopi.
PENYEBAB
KELAHIRAN GANDA
Kelahiran ganda dapat terjadi Kembar dizigotik (fraternal)
karena pembuahan dua sel telur memiliki susunan genetik yang
(terkadang satu sel telur yang berbeda dan mungkin memiliki
terbelah), atau karena pembelahan jenis kelamin yang berbeda.
satu sel telur yang telah dibuahi. Sementara itu, kembar
Kelahiran ganda dengan jumlah monozigotik (identik) biasanya
lebih tinggi dapat terjadi karena memiliki susunan genetik yang
salah satu atau kombinasi dari mirip, namun bisa berbeda dalam
kedua proses tersebut. hal temperamen atau karakteristik
lainnya.
MEKANISME KETURUNAN

Kode Genetik Pola Penurunan Genetik Jenis Kelamin


MEKANISME KETURUNAN

Kelainan Genetik dan Kromosomal


MEKANISME KETURUNAN

Konseling dan Pengujian Genetik


PENGARUH PEWARISAN
DAN LINGKUNGAN
Penelitian dalam genetika perilaku
didasarkan pada asumsi bahwa pengaruh Konsep rentang reaksi, kanalisasi,
relatif dari pewarisan dan lingkungan dalam interaksi genotipe-lingkungan, korelasi
suatu populasi dapat diukur secara statistik. genotipe-lingkungan (atau kovarians),
Studi keluarga, studi adopsi, dan studi dan pemilihan tempat (niche-picking)
kembar memungkinkan peneliti untuk menjelaskan cara di mana pewarisan dan
mengukur heritabilitas dari sifat-sifat lingkungan bekerja sama.
tertentu.
PENGARUH PEWARISAN
DAN LINGKUNGAN

Saudara cenderung lebih berbeda dalam Obesitas, umur panjang, kecerdasan,


kecerdasan dan kepribadian. Menurut temperamen, dan aspek-aspek
beberapa ahli genetika perilaku, kepribadian lainnya dipengaruhi oleh
pewarisan berperan dalam sebagian pewarisan dan lingkungan. Selain itu,
besar kesamaan, sementara efek schizophrenia merupakan gangguan
lingkungan yang tak sama berperan neurologis yang diturunkan dan juga
dalam sebagian besar perbedaan. dipengaruhi oleh lingkungan.
PERKEMBANGAN
PRENATAL
Perkembangan prenatal terjadi dalam tiga tahap
kehamilan: tahap germinal, embrio, dan janin.
Embrio yang sangat cacat seringkali mengalami
keguguran secara spontan selama trimester
pertama kehamilan. Saat janin tumbuh, mereka
bergerak lebih sedikit, tetapi lebih energik. Rasa
dan penciuman dirangsang dengan menelan cairan
amnion, yang mengandung zat dari tubuh ibu.
Janin mulai dapat mendengar, melakukan
diskriminasi sensorik, belajar, dan mengingat.
PERKEMBANGAN
PRENATAL
PERKEMBANGAN
PRENATAL
Organisme yang Lingkungan ibu memiliki
berkembang dapat dampak besar terhadap
terpengaruh oleh perkembangan janin,
termasuk stres, usia ibu, dan
lingkungan prenatalnya,
bahaya eksternal seperti
termasuk nutrisi, rokok, bahan kimia dan radiasi yang
alkohol, dan faktor juga dapat memengaruhi
genetik. kualitas sperma ayah.
PERKEMBANGAN
PRENATAL
Tes medis seperti ultrasonografi dan Perawatan prenatal awal penting untuk
amniosentesis membantu memantau mencegah komplikasi kelahiran dan
perkembangan bayi yang belum lahir. kematian ibu dan bayi.

Ketidaksetaraan dalam perawatan prenatal Perawatan sebelum konsepsi dapat membantu


dapat menyebabkan masalah kesehatan mencegah kehamilan yang tidak diinginkan dan
pada bayi yang lahir. meningkatkan hasil kehamilan.
KELAHIRAN DAN
PERKEMBANGAN FISIK
Proses Kelahiran Kelangsungan Hidup
& Kesehatan

Bayi Yang Baru Lahir Perkembangan Fisik Dini

Komplikasi Kelahiran Perkembangan Motorik


PROSES KELAHIRAN
1 Tahapan Persalinan

2 Pemantauan Janin Elektronik

3 Vagina vs Persalinan Sesar

4 Persalinan dengan Obat vs Tanpa Obat


TAHAPAN
PERSALINAN
PROSES KELAHIRAN
TAHAPAN PEMANTAUAN JANIN ELEKTRONIK

PERSALINAN Memberikan informasi yang berharga pada


persalinan berisiko tinggi, seperti janinnya
Ada 3 tahapan persalianan. Dimulai dari sangat kecil, prematur, dalam posisi sungsang
tahap kontraksi hingga plasenta dan tali (kaki atau bokong di bawah), atau tampak
pusat dikeluarkan dari rahim. dalam keadaan gawat, atau persalinan yang
diinduksi dengan pemberian obat-obatan.

VAGINA VS PERSALINAN PERSALINAN DENGAN


SESAR OBAT VS TANPA OBAT
persalinan melalui vagina disebut juga
Persalianan dengan obat dilakukan untuk
persalinan alami. Persalinan lainnya
mengurangi rasa sakit dan sebagai pereda
yaitu persalinan sesar yang dilakukan
nyeri. Adapun persalinan tanpa obat
dengan pembedahan untuk
dilakukan untuk menimalisir resiko
mengeluarkan bayi dari rahim melalui
terhadap bayi dan ibu.
sayatan di perut ibu
BAYI 1 Ukuran dan Penampilan

YANG 2 Sistem Tubuh

BARU 3 Penilaian Medis dan Perilaku

4 Kondisi Gairah

LAHIR
BAYI YANG BARU LAHIR
Periode neonatal, empat minggu pertama kehidupan, adalah masa transisi
dari
rahim, di mana janin ditopang sepenuhnya oleh ibu, menuju kehidupan yang
mandir. Masa ini juga disebut masa transisi ketergantungan intrauterin ke
kehidupan mandiri.
Bayi Yang Baru Lahir

Ukuran dan Penampilan Penilaian Medis dan Perilaku


Sistem Tubuh Kondisi Gairah
Saat lahir, 95 Skala Brazelton Skala Bayi memiliki jam
persen bayi Sebelum lahir, sirkulasi Penilaian Perilaku
internal yang
cukup bulan darah, pernapasan, Neonatal Brazelton
makanan, pembuangan (NBAS) digunakan untuk mengatur siklus
memiliki
limbah, dan membantu orang tua, makan, tidur, dan
berat antara 5½
pengaturan suhu penyedia layanan buang air
dan 10 pon dan dilakukan melalui tubuh kesehatan, dan peneliti
panjangnya setiap hari, dan
ibu. Setelah lahir, semua untuk menilai daya
antara 18 dan 22 sistem dan tanggap neonatus untuk bahkan mungkin
inci fungsi bayi harus memprediksi suasana hatinya.
beroperasi sendiri. perkembangan di masa
depan.
Komplikasi Persalinan

Berat Badan Lahir Rendah

Postmatur

Bayi Lahir Mati

Dapatkah Lingkungan yang Mendukung


Mengatasi Efek Komplikasi Kelahiran?

Seorang anak perempuan di bawah usia 17 tahun yang merokok


saat hamil memiliki faktor risiko
untuk melahirkan bayi dengan berat badan lahir rendah.
KOMPLIKASI
PERSALINAN
Persalinan anak laki-laki lebih mungkin mengalami komplikasi
dibandingkan persalinan anak perempuan, sebagian karena bayi laki-laki
cenderung lebih besar (Bekedam, Engelsbel, Mol, Buitendijk, & van der
Pal-de Bruin, 2002; Eogan, Geary, O'Connell, & Keane, 2003).
JENIS KOMPLIKASI PERSALINAN
BERAT BADAN LAHIR POSTMATUR
RENDAH Hampir 6 persen wanita hamil di
Sekitar 2 dari 3 bayi dengan berat badan
Amerika Serikat belum juga
lahir rendah adalah bayi prematur
melahirkan setelah usia kehamilan 42
(prematur), yang lahir sebelum usia
minggu atau lebih (Martin, Hamilton,
kehamilan mencapai minggu ke-37
dkk., 2007).
(Martin, Hamilton, dkk., 2007).

LINGKUNGAN YANG MENDUKUNG


MENGATASI EFEK KOMPLIKASI KELAHIRAN?
BAYI LAHIR MATI Faktor-faktor protektif, yang cenderung mengurangi
dampak stres dini, terbagi dalam tiga kategori: (1)
Lahir mati, kematian janin pada atau setelah atribut individu, k e c e r d a s a n ; (2) ikatan kasih
minggu ke-20 kehamilan, adalah gabungan sayang dan (3) penghargaan di sekolah, tempat kerja,
tragis dari kelahiran dan kematian yang atau tempat ibadah yang memberikan rasa berarti
berlawanan. dan kendali atas hidup seseorang (E. E. Werner,
1987).
KEMATIAN Penyebab utama kematian neonatal di
seluruh dunia diantaranya, kelahiran

PADA MASA premature, sepsis atau pneumonia,


sindrom kematian bayi mendadak
BAYI (SIDS), dan komplikasi kehamilan.
KELANGSUNGAN

DAN

KESEHATAN
IMUNISASI UNTUK Penyakit-penyakit pada anak seperti
campak pertusis (batuk rejan), dan
KESEHATAN YANG polio dapat dicegah berkat
LEBIH BAIK pengembangan vaksin yang
memobilisasi pertahanan alami tubuh
PERKEMBANGAN FISIK DINI
PRINSIP-PRINSIP POLA PERTUMBUHAN
PERKEMBANGAN Pertumbuhan tinggi dan berat badan
Pertumbuhan dan perkembangan fisik selama masa bayi dan balita, bayi
mengikuti prinsip Proximodistal dan tumbuh lebih cepat dalam hal tinggi dan
Cephalocaudal berat badan selama beberapa bulan
pertama kehidupannya

OTAK DAN PERILAKU


NUTRISI
REFLEKS
ASI disebut sebagai makanan kesehatan Otak tumbuh lebih cepat selama bulan-
terbaik karena ASI menawarkan begitu bulan sebelum dan segera setelah kelahiran
banyak manfaat bagi bayi baik secara karena neuron bermigrasi ke lokasi yang
fisik, kognitif dan emosional ditugaskan, membentuk koneksi sinaptik,
dan menjalani integrase dan diferensiasi
PERKEMBANGAN
MOTORIK
APA SAJA TONGGAK AWAL APA SAJA YANG
PERKEMBANGAN MOTORIK? MEMPENGARUHINYA?
Keterampilan motorik berkembang Persepsi berkaitan erat dengan
dalam urutan tertentu, yang mungkin perkembangan motorik.
sangat bergantung pada kematangan Praktik-praktik budaya dapat
tetapi juga pada konteks pengalaman, memengaruhi laju perkembangan
dan motivasi. motorik awal.
3 TAHUN PERTAMA
PERKEMBANGAN
KOGNITIF
behaviorist approach
psychometric approach
Piagetian approach
information-processing approach
cognitive neuroscience approach
social-contextual approach
01 BEHAVIORIST APPROACH

BEHAVIORISME MERUPAKAN PENDEKATAN YANG


MENEKANKAN MEKANISME DASAR DARI PEMBELAJARAN.

CLASSICAL OPERANT
CONDITIONING CONDITIONING
Pengkondisian klasik memungkinkan bayi Bayi belajar membuat respons tertentu
untuk mengantisipasi terhadap
peristiwa sebelum peristiwa itu terjadi dengan stimulus lingkungan yaitu memperhatikan
membentuk asosiasi antara rangsangan yang konsekuensi atau hasil dari apa yang mereka
sering terjadi bersamaan coba lakukan sehingga menghasilkan efek
tertentu
01 BEHAVIORIST APPROACH
INFANT MEMORY

INFANT MEMORY ADALAH KETIDAKMAMPUAN UNTUK


MENGINGAT KEJADIAN KEJADIAN MASA KANAK-KANAK.
PENJELASAN/ALASAN
PIEGET ( 1969) NELSON, 1992
peristiwa awal tidak anak-anak tidak dapat menyimpan
tersimpan dalam ingatan karena otaknya peristiwa dalam memori sampai
belum cukup berkembang untuk mereka dapat berbicara
menyimpannya tentang memori tersebut
FREUD
kenangan awal disimpan tetapi
ditekan karena itu
meresahkan secara emosional
02 PSYCHOMETRIC APPROACH

PENDEKATAN PSYCHOMETRIC BERFOKUS PADA


PENGUKURAN KUANTITATIF KONSTRUKSI PSIKOLOGIS,
SEPERTI PERTUMBUHAN DAN KECERDASAN.

A. MENGUJI BAYI DAN BALITA.


Meskipun mustahil mengukur kecerdasan bayi, namun hal ini bisa dilakukan
menguji perkembangan kognitif mereka dengan Development Test.

Development Test. membandingkan kinerja bayi dalam serangkaian tugas dengan


norma yang ditetapkan berdasarkan pengamatan
apa yang dapat dilakukan oleh sejumlah besar bayi dan balita pada usia tertentu.
02 PSYCHOMETRIC APPROACH
B. MENILAI DAMPAK DARI LINGKUNGAN RUMAH
Menggunakan Home Observation for Measurement of the Environment (HOME)
pengamat mewawancarai pengasuh utama dan memberi peringkat pada daftar periksa ya atau
tidak untuk stimulasi intelektual dan dukungan yang diamati di rumah anak. Skor HOME
berkorelasi secara signifikan dengan ukuran perkembangan kognitif

Faktor- Faktor mempengaruhi cognitive development


1. daya tanggap orang tua
2. Jumlah buku di rumah
3. memberi semangat eksplorasi lingkungan hidup
4. pendampingan dalam kognitif dasar dan keterampilan sosial
C. INTERVENSI DINI
adalah proses perencanaan dan pemberian layanan terapeutik dan pendidikan yang sistematis bagi
keluarga yang memerlukan bantuan dalam memenuhi kebutuhan perkembangan bayi, balita, dan
anak prasekolah.
03 PIAGETIAN APPROACH

PADA 2 TAHUN PERTAMA HIDUP SEORANG BAYI ATAU


BALITA, MEREKA BELAJAR DAN MENELUSURI DUNIA
SEKITARNYA MELALUI INDERA DAN KEMAMPUAN
MOTORIKNYA ATAU SENSORIMOTOR

A. 6 SUP TAHAP DARI SENSORIMOTOR COGNITIVE DEVELOPMENT


1. Refleks (0-1 bulan)
2. Reaksi Circular Primer (1-4 bulan)
3. Reaksi Circular Sekunder (4-8 bulan)
4. Koordinasi Reaksi Circular Sekunder (8-12 bulan)
5. Reaksi Circular Tersier (12-18 bulan)
6. Penemuan Sarana Baru Melalui Kombinasi Mental (18-24 bulan)
03 PIAGETIAN APPROACH

B. KUNCI PERKEMBANGAN DARI


TAHAP SENSORIMOTOR
1. Imitasi
2. kepermanenan objek
3. perkembangan simbolis
4. katagorisasi
5. hubungan sebab akibat
6. Number
04 INFORMATION-PROCESSING APPROACH

PENDEKATAN INI DAPAT DIGUNAKAN SEBAGAI BANTUAN


BAGI BALITA ATAU BAYI UNTUK MEMAHAMI CARA
MEMPEROLEH, MEMPROSES, DAN MENGGUNAKAN
INFORMASI DARI LINGKUNGAN SEKITAR

A. HABITUATION
sebuah bentuk pembelajaran yang mana paparan konstan dari
stimulus akan melemahkan perhatian sang bayi terhadap stimulus itu
sendiri

DISHABITUATION
Proses dari kembalinya perhatian sang bayi atas stimulus baru yang
diberikan
04 INFORMATION-PROCESSING APPROACH

B. PERSEPTUAL DAN KEMAMPUAN PEMROSESAN PENGLIHATAN


DAN PENDENGARAN.
preferensi penglihatan : kecenderungan seorang bayi untuk
melihat sesuatu lebih lama daripada meihat sesuatu yang lain.
visual recognition memory : kemampuan untuk mengingat dan
membedakan stimulus yang sudah dilihat sebelumnya dengan
stimulus baru.
cross-model transfer: kemampuan untuk menggunakan apa
yang sudah di pelajari di situasi 1 untuk menyelesaikan masalah
baru .
04 INFORMATION-PROCESSING APPROACH

C. PEMROSESAN INFORMASI SEBAGAI PEMBACA KECERDASAN


Kemapuan terkait habituation dan pemulihan perhatian dalam jangka 6
bulan sampai 1 tahun cukup berguna dalam memprediksi IQ masa
kanak kanak
Visual recognition juga pembaca dan prediktor dari IQ seorang bayi.

D. PEMROSESAN INFORMASI DAN PERKEMBANGAN KEMAMPUAN PIAGET


Secara umum, pada awalnya, bayi tampaknya mengategorikan
berdasarkan fitur perseptual seperti bentuk, warna, dan pola. Pada usia
12 hingga 14 bulan, kategorinya menjadi lebih konseptual secara umum,
berdasarkan pengetahuan dunia nyata, terutama terkait dengan fungsi.
04 INFORMATION-PROCESSING APPROACH

D. PEMROSESAN INFORMASI DAN PERKEMBANGAN KEMAMPUAN PIAGET


Proses peraihan Causation
Pada usia sekitar 4 hingga 6 bulan, ketika bayi mulai memiliki kemampuan untuk
menggenggam objek, mereka mulai menyadari bahwa mereka dapat berinteraksi dengan
lingkungannya.

Bayi yang berusia 6½ bulan telah menunjukkan melalui habituasi dan dishabituasi bahwa
mereka nampaknya dapat membedakan perbedaan antara peristiwa yang menjadi penyebab
langsung dari peristiwa lainnya

Bayi yang berusia 7 bulan memahami bahwa (1) objek yang tidak dapat bergerak sendiri
memerlukan agen penyebab untuk menggerakkannya, (2) tangan adalah agen penyebab yang
lebih mungkin daripada kereta mainan atau balok, dan (3) keberadaan serta posisi agen
penyebab yang tak terlihat dapat disimpulkan dari pergerakan objek mati.
04 INFORMATION-PROCESSING APPROACH

D. PEMROSESAN INFORMASI DAN PERKEMBANGAN KEMAMPUAN PIAGET


Object permanence
Dalam eksperimen ini, bayi berusia 3½ bulan
menyaksikan sebuah peristiwa di mana wortel
pendek dan wortel tinggi bergerak di sepanjang
lintasan, menghilang di balik layar, dan muncul
kembali. Setelah terbiasa melihat peristiwa ini,
layar digantikan dengan layar yang memiliki
pembukaan di bagian atas. Kejutan terjadi ketika
wortel pendek maupun wortel tinggi tidak muncul
di alur saat melewati balik layar. Bayi
menunjukkan perhatian yang lebih lama pada
peristiwa wortel tinggi, membuktikan Violation-of-
expectations.
05 COGNITIVE NEUROSCIENCE APPROACH

Pernyataan Piaget bahwa kematangan neurologis adalah faktor utama dalam


perkembangan kognitif didukung oleh penelitian modern. Penelitian ini menunjukkan
bahwa periode pertumbuhan dan perkembangan cepat dalam otak, yang dikenal
sebagai lonjakan pertumbuhan otak, sejalan dengan perubahan perilaku kognitif.

A. Memory Systems
Implicit Memory:Pemanggilan ingatan yang terjadi tanpa kesadaran sadar, seringkali
melibatkan kebiasaan dan keterampilan; kadang-kadang disebut sebagai memori
prosedural.
Explicit Memory: Disengaja dan memori sadar, umumnya dari fakta, nama, dan
peristiwa
Working memory: Jangka pendek penyimpanan informasi menjadi diproses secara
aktif
05 SOCIAL-CONTEXTUAL APPROACH

teori sosiokultural Vygotsky mempelajari bagaimana konteks budaya


memengaruhi interaksi sosial awal yang dapat meningkatkan kompetensi
kognitif

A. Guided Participation
Partisipasi orang dewasa dalam kegiatan anak yang membantu
mengorganisir dan mendekatkan pemahaman anak dengan
pemahaman orang dewasa.
LANGUAGE
DEVELOPMENT
A. Urutan Perkembangan Bahasa Awal 3. Holophrase
Suatu kata yang menyampaikan
1. prelinguistic speech gambaran dari pikiran sang bayi.
Penyebutan sebuah suara yang bukan
sebenarnya kata kata seperti tangisan, 4. telegraphic speech
seruan, dan lain lain. bentuk kalimat awal-awal yang hanya
berisi beberapa kata-kata kunci.
2. linguistic speech
5. Syntex
pengekspresian secara verbal yang
terbentuk untuk menyampaikan suatu Si anak mulai merasa nyaman dengan
arti. peraturan dari bahasa yang sang anak
pelajari.
LANGUAGE
DEVELOPMENT
B. pengaruh di awal masa perkembangan
bahasa
1. code mixing 3. child-directed speech (CDS)
Penggunaan dua bahasa atau lebih di Cara berbicara yang mana sering
tempat sang anak tinggal menggunakan penglebih-lebihan
dalam suara, perkataan simpel, kata
2. code switching kata pendek atau juga bisa disebut
Menggonta-ganti bahasa saat di parentese atau motherese
perlukan, sering kali terjadi dengan
bilingual.
01. Fondasi dari Perkembangan Psikososial

02. Masalah Perkembangan di Masa Bayi

PERKEMBANGAN
PSIKOSOSIAL
03. Masalah Perkembangan di Masa Balita

SELAMA TIGA 04. Kontak dengan Anak-Anak Lain

TAHUN PERTAMA 05. Anak-Anak dari Orang Tua yang Bekerja

06. Penganiayaan: Perlakuan Kejam dan Pengabaian


FONDASI DARI
PERKEMBANGAN
PSIKOSOSIAL
.Ciri khas cara merasakan, berpikir, dan bertindak,
yang mencerminkan baik pengaruh bawaan maupun
lingkungan, mempengaruhi cara anak merespons
orang lain dan beradaptasi dengan dunianya. Sejak
masa bayi, perkembangan kepribadian adalah hal yang
penting terjalin dengan hubungan sosial ( Tabel 6-1 );
dan kombinasi ini disebut perkembangan psikososial.
EMOSI
Emosi merupakan reaksi subjektif terhadap TANDA-TANDA PERTAMA
pengalaman tersebut dikaitkan dengan Selama bulan pertama, bayi baru lahir biasanya menjadi
perubahan fisiologis dan perilaku yang tentunya pendiam saat mendengar suara manusia/saat digendong &
akan lebih tanggap terhadap orang lain seiring berjalannya
berbeda-beda di setiap orang. Budaya
waktu. Sinyal atau petunjuk awal mengenai perasaan bayi
mempengaruhi cara orang merasakan suatu
ini merupakan indikator penting perkembangannya.
situasi dan cara mereka melakukannya Mereka menjadi lebih mampu berpartisipasi aktif dalam
menunjukkan emosi mereka. mengatur gairah dan kehidupan emosional mereka.

MENANGIS TERSENYUM DAN TERTAWA


Beberapa penelitian telah membedakan empat Senyuman samar paling awal terjadi secara spontan
pola menangis : segera setelah lahir yang terjadi akibat aktivitas sistem
a. Tangisan dasar kelaparan saraf subkortikal. Dengan menertawakan hal yang tidak
b. Tangisan marah terduga, bayi menunjukkan bahwa mereka tahu apa
c. Tangisan nyeri yang diharapkan. Tertawa juga membantu bayi
d. Tangisan frustrasi melepaskan ketegangan, misalnya rasa takut terhadap
benda yang mengancam.
KAPAN EMOSI MUNCUL ?
Perkembangan emosi merupakan suatu proses yang teratur
dimana emosi yang kompleks berkembang dari emosi yang
lebih sederhana.

Emosi kesadaran diri (self-conscious emotions) seperti rasa


malu, empati, dan iri hati, muncul hanya setelah anak-anak
mengembangkan kesadaran diri (self-awareness).

Kesadaran diri (self-awareness) adalah pemahaman kognitif


bahwa mereka memiliki identitas yang dapat dikenali, terpisah
dan berbeda dari dunia mereka yang lain yang muncul antara
usia 15 dan 24 bulan. Setelah memperoleh kesadaran diri
ditambah dengan pengetahuan tentang standar, aturan, dan
tujuan yang diterima masyarakat, anak-anak menjadi lebih
mampu mengevaluasi pikiran, rencana, keinginan, dan perilaku
mereka sendiri berdasarkan apa yang dianggap pantas secara
sosial. Hanya dengan cara ini mereka dapat menunjukkan emosi
evaluasi diri (self-evaluative emotions) yang berupa
kebanggaan, rasa bersalah, dan rasa malu.
PERTUMBUHAN OTAK &
EMPATI & BANTUAN ALTRUISTIK PERKEMBANGAN EMOSI
Baik pertumbuhan otak dan perkembangan emosi
Bertindak karena kepedulian terhadap saling berkaitan erat antara satu sama lain. Terdapat
orang asing tanpa mengharapkan imbalan 4 perubahan besar dalam organisasi otak secara kasar
merupakan sikap perilaku altruistik. berhubungan dengan perubahan dalam proses
emosional.
a. Tiga bulan pertama, dimulai saat korteks serebral
Sementara empati merupakan tumbuhnya berfungsi, sehingga persepsi kognitif ikut berperan.
kemampuan untuk membayangkan b. Sekitar usia 9 atau 10 bulan, ketika lobus frontal
bagaimana perasaan orang lain dalam mulai berinteraksi dengan sistem limbik, pusat reaksi
situasi tertentu. Empati juga dapat diartikan emosional.
c. Tahun kedua, ketika bayi memiliki kapasitas yang
sebagai kemampuan untuk “menempatkan
lebih besar untuk mengatur emosi dan aktivitas
diri pada posisi orang lain” yang muncul mereka.
pada tahun kedua bayi dan meningkat d. Sekitar usia 3 tahun, ketika perubahan hormonal
seiring bertambahnya usia. pada sistem saraf otonom (tidak disengaja)
bertepatan dengan munculnya emosi evaluatif.
TEMPRAMEN
Temperamen terkadang didefinisikan sebagai karakteristik seseorang, cara pendekatan dan reaksi
berdasarkan biologis terhadap orang dan situasi. Temperamen digambarkan sebagai cara berperilaku:
bukan apa yang dilakukan orang, namun bagaimana mereka melakukannya. Selain itu, temperamen tidak
hanya memengaruhi cara anak mendekati dan bereaksi terhadap dunia luar, namun juga cara mereka
mengatur fungsi mental, emosional, dan perilakunya. Perbedaan temperamen individu, yang dianggap
berasal dari susunan biologis dasar seseorang, merupakan inti dari perkembangan kepribadian.

POLA TEMPERAMENTAL: STUDI


LONGITUDINAL NEW YORK
SEBERAPA STABIL TEMPRAMENNYA ? TEMPERAMEN DAN PENYESUAIAN:
Temperamen tampaknya sebagian besar bersifat GOODNESS OF FIT
bawaan, mungkin turun temurun dan cukup stabil.
Namun hal ini tidak berarti bahwa temperamen sudah Menurut NYLS, kunci penyesuaian diri yang sehat adalah
terbentuk sepenuhnya sejak lahir. Temperamen goodness of fit. Orang tua yang menyadari bahwa
berkembang seiring munculnya berbagai emosi dan seorang anak bertindak dengan cara tertentu karena
kapasitas pengaturan diri dan dapat berubah sebagai kecenderungan bawaan, bukan karena kemalasan atau
respons terhadap perlakuan orang tua dan pengalaman kebodohan, kecil kemungkinannya untuk merasa cemas
hidup lainnya Temperamen juga mungkin dipengaruhi atau tidak sabar dan mereka dapat mengantisipasi reaksi
oleh praktik pengasuhan anak yang dipengaruhi budaya. anak dan membantu anak beradaptasi

RASA MALU DAN KEBERANIAN: PENGARUH BIOLOGI DAN BUDAYA


Ketika diberikan serangkaian rangsangan baru pada usia 4 Perbedaan perilaku antara kedua tipe anak ini cenderung
bulan, sekitar 20 persen bayi menangis, mengayunkan memudar pada awal masa remaja, meskipun perbedaan
lengan dan kaki, kelompok ini disebut terhambat / “reaktif fisiologisnya tetap ada. Namun, kurang dari 5 persen dari
tinggi” sementara sekitar 40 persen cenderung tersenyum masing-masing kelompok mengembangkan ciri-ciri perilaku
secara spontan; mereka diberi label sebagai tanpa yang sama dengan tipe lainnya.
hambatan atau “reaktif rendah.” Para peneliti berpendapat
bahwa anak-anak yang mengalami hambatan mungkin Pengaruh lingkungan lainnya, seperti urutan kelahiran, ras/etnis,
dilahirkan dengan amigdala yang sangat mudah terangsang, budaya, hubungan dengan guru dan teman sebaya, serta
bagian otak yang mendeteksi dan bereaksi terhadap peristiwa yang tidak terduga juga dapat memperkuat atau
peristiwa asing dan terlibat dalam respons emosional melunakkan bias temperamental asli seorang anak
PENGALAMAN SOSIAL PALING AWAL:
BAYI DALAM KELUARGA
Praktik perawatan bayi dan pola interaksinya sangat bervariasi di seluruh dunia, bergantung pada pandangan
budaya terhadap sifat dan kebutuhan bayi. Saat kita membahas pola interaksi orang dewasa-bayi, kita perlu
mengingat bahwa sebagian besar pola ini didasarkan pada budaya. Dengan mengingat hal tersebut, pertama-
tama mari kita lihat peran ibu dan ayah—bagaimana mereka merawat dan bermain dengan bayinya, dan
bagaimana pengaruh mereka mulai membentuk perbedaan kepribadian antara anak laki-laki dan perempuan.

PERAN IBU PERAN AYAH


Bayi mempunyai kebutuhan yang harus dipenuhi agar Peran ayah pada dasarnya adalah konstruksi
mereka dapat tumbuh secara normal, salah satunya sosial yang memiliki arti berbeda dalam
adalah seorang ibu yang memberikan respon hangat
budaya berbeda. Peran tersebut dapat
dan cepat terhadap bayinya. Dalam sebuah penelitian,
diambil atau dibagi oleh orang lain selain
264 bayi dan ibu mereka direkam dengan separuh dari
ibu menerima instruksi untuk menjaga sikap positif ayah kandung. Di beberapa masyarakat,
dan berbicara memberi semangat selama bayi berusia ayah lebih terlibat dalam kehidupan anak-
6 hingga 12 bulan. Pada usia 13 bulan, bayi yang anak mereka secara ekonomi, emosional,
ibunya telah mempelajari perilaku responsif dan waktu dibandingkan di budaya lain. Di
menunjukkan peningkatan kompetensi sosial, banyak belahan dunia, makna menjadi
emosional, komunikatif, dan kognitif yang lebih besar
seorang ayah telah berubah secara dramatis
dibandingkan bayi yang ibunya tidak menerima
instruksi tersebut
dan terus berubah..
GENDER: SEBERAPA BERBEDAKAH
BAYI LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN?
PERBEDAAN GENDER PADA BAYI DAN BALITA
Salah satu perbedaan perilaku paling awal antara anak laki-laki dan perempuan muncul
antara usia 1 dan 2 tahun yaitu preferensi terhadap mainan, aktivitas bermain serta teman
bermain yang berjenis kelamin sama. Anak laki-laki berusia 17 bulan cenderung bermain
lebih agresif dibandingkan anak perempuan. Antara usia 2 dan 3 tahun, anak laki-laki dan
perempuan cenderung mengucapkan lebih banyak kata yang berkaitan dengan jenis kelamin
mereka (seperti “traktor” versus “kalung”) dibandingkan dengan jenis kelamin lainnya.

BAGAIMANA ORANG TUA MEMBENTUK PERBEDAAN GENDER


Orang tua di Amerika mulai mempengaruhi kepribadian anak laki-laki dan perempuan
sejak dini. Ayah, khususnya, mempromosikan gender-typing, yaitu proses di mana anak-
anak mempelajari perilaku yang menurut budaya mereka sesuai untuk setiap jenis kelamin.
Pada tahun kedua, ayah lebih banyak berbicara dan menghabiskan lebih banyak waktu
dengan anak laki-laki dibandingkan dengan anak perempuan begitu juga dengan ibu dan
anak perempuannya. Pada usia ini juga anak perempuan cenderung lebih cerewet
dibandingkan anak laki-laki.
MENGEMBANGKAN KEPERCAYAAN
(DEVELOPING TRUST)
Tahap pertama dari delapan tahap perkembangan psikososial menurut Erikson adalah
kepercayaan dasar versus ketidakpercayaan dasar. Tahap ini dimulai pada masa bayi dan
berlanjut hingga sekitar 18 bulan. Pada bulan-bulan awal ini, bayi mengembangkan rasa
keandalan terhadap orang-orang dan benda-benda di dunianya. Mereka perlu mengembangkan
keseimbangan antara kepercayaan (yang memungkinkan mereka membentuk hubungan intim)
dan ketidakpercayaan (yang memungkinkan mereka melindungi diri mereka sendiri).

Elemen penting dalam mengembangkan kepercayaan adalah pengasuhan


yang sensitif, responsif, dan konsisten. Erikson melihat situasi pemberian
makan sebagai tempat untuk menciptakan perpaduan yang tepat antara
kepercayaan dan ketidakpercayaan.
MENGEMBANGKAN KETERIKATAN
(DEVELOPING ATTACHMENT)

Keterikatan adalah ikatan emosional timbal balik


yang bertahan lama antara bayi dan pengasuhnya,
yang masing-masing berkontribusi terhadap
kualitas hubungan. Dari sudut pandang evolusi,
keterikatan memiliki nilai adaptif bagi bayi,
memastikan kebutuhan psikososial dan fisiknya
terpenuhi. Menurut teori etologi, bayi dan orang
tua secara biologis cenderung terikat satu sama
lain, dan keterikatan mendorong kelangsungan
hidup bayi.
MEMPELAJARI POLA
KETERTARIKAN
Mary Ainsworth, murid Bowlby pada awal tahun 1950an, melanjutkan studi tentang keterikatan pada
bayi-bayi Afrika di Uganda melalui observasi naturalistik di rumah mereka. Ainsworth kemudian
merancang The Strange Situation, sebuah teknik klasik berbasis laboratorium yang dirancang untuk
menilai pola keterikatan antara bayi berusia 10-24 bulan dan orang dewasa (biasanya adalah ibunya).
BAGAIMANA KETERIKATAN DIBANGUN METODE ALTERNATIF STUDI KETERIKATAN
Meskipun banyak penelitian tentang keterikatan
Model keterikatan bayi terkait dengan konsep
didasarkan pada Strange Situation, beberapa peneliti
kepercayaan dasar Erikson. Keterikatan yang
mempertanyakan validitasnya karena dianggap kurang
aman mencerminkan kepercayaan; keterikatan
valid di beberapa budaya non-Barat. Karena keterikatan
tidak aman, ketidakpercayaan. Bayi yang terikat mempengaruhi perilaku yang lebih luas daripada yang
dengan aman telah belajar untuk memercayai terlihat dalam Situasi Aneh, peneliti lain telah
tidak hanya pengasuhnya tetapi juga merancang metode untuk mempelajari anak-anak
kemampuan mereka sendiri untuk mendapatkan dalam lingkungan alami. The Waters dan Deane (1985)
apa yang mereka butuhkan. Oleh karena itu, bayi Attachment Q-set (AQS) meminta ibu atau pengamat
yang banyak menangis dan ibunya memberikan rumah lainnya mengurutkan serangkaian kata atau
respons yang sensitif dan menenangkan frasa deskriptif (“banyak menangis"; “cenderung
melekat”) ke dalam kategori yang berkisar dari
cenderung memiliki keterikatan yang aman. Yang
karakteristik anak yang paling banyak hingga yang
tidak kalah pentingnya adalah interaksi timbal
paling tidak spesifik, lalu bandingkan deskripsi ini
balik, stimulasi, sikap positif, kehangatan dan
dengan deskripsi ahli tentang prototipe anak yang
penerimaan, serta dukungan emosional. aman.
PERAN TEMPERAMEN
Kondisi neurologis atau fisiologis mungkin mendasari perbedaan temperamental dalam keterikatan.
Temperamen seorang bayi tidak hanya mempunyai dampak langsung terhadap kelekatan tetapi juga
dampak tidak langsung melalui pengaruhnya terhadap orang tua. Kesesuaian antara orang tua dan
anak mungkin menjadi kunci untuk memahami keamanan keterikatan.

KECEMASAN ORANG ASING DAN


KECEMASAN PERPISAHAN
Kecemasan terhadap orang asing dan kecemasan akan perpisahan biasanya dianggap sebagai
tonggak emosional dan kognitif pada paruh kedua masa bayi, yang mencerminkan keterikatan pada
ibu. Bayi jarang bereaksi negatif terhadap orang asing sebelum usia 6 bulan, namun umumnya
bereaksi negatif pada usia 8 atau 9 bulan. Perubahan ini mungkin mencerminkan perkembangan
kognitif. Kecemasan akan perpisahan mungkin bukan disebabkan oleh perpisahan itu sendiri,
melainkan karena kualitas perawatan pengganti. Penelitian telah menggarisbawahi nilai
kesinambungan dan konsistensi dalam pengasuhan, sehingga anak dapat membentuk ikatan
emosional sejak dini dengan pengasuhnya. Ikatan dapat terbentuk dengan banyak pengasuh, selama
situasi pengasuhan stabil.
EFEK JANGKA PANJANG DARI KETERIKATAN
Seperti yang dikemukakan oleh teori keterikatan, keamanan keterikatan tampaknya mempengaruhi kompetensi
emosional, sosial, dan kognitif. Semakin aman keterikatan seorang anak dengan orang dewasa yang
mengasuhnya, semakin besar kemungkinan anak tersebut mengembangkan hubungan baik dengan orang lain.
Namun, pengaruh pola asuh orang tua terhadap perilaku anak-anak selama tahun-tahun ini lebih penting
dibandingkan keterikatan dini. Anak-anak yang merasa tidak aman/tidak terorganisir yang pola asuhnya
membaik, kurang agresif di sekolah dibandingkan anak-anak yang pola asuhnya tidak membaik atau memburuk.
Studi ini menunjukkan bahwa kesinambungan yang umumnya ditemukan antara keterikatan dan perilaku
selanjutnya mungkin dijelaskan oleh kesinambungan dalam lingkungan rumah

TRANSMISI POLA KETERIKATAN ANTARGENERASI


Riwayat keterikatan orang tua juga mempengaruhi persepsi mereka terhadap temperamen bayinya, dan
persepsi tersebut dapat mempengaruhi hubungan antara orang tua dan anak. Siklus keterikatan yang tidak
aman bisa diputus. Dalam sebuah penelitian, 54 ibu yang baru pertama kali menjadi ibu di Belanda yang
diklasifikasikan oleh AAI sebagai orang yang merasa tidak aman menerima kunjungan rumah di mana mereka
diberikan umpan balik untuk meningkatkan pengasuhan yang sensitif atau berpartisipasi dalam diskusi tentang
pengalaman masa kecil mereka sehubungan dengan pengasuhan mereka saat ini. Setelah intervensi, para ibu ini
menjadi lebih sensitif dibandingkan kelompok kontrol yang tidak menerima kunjungan. Peningkatan kepekaan
ibu terhadap kebutuhan anak-anak paling berpengaruh terhadap keamanan bayi dengan temperamen yang
sangat reaktif (emosional negatif)
KOMUNIKASI EMOSIONAL
DENGAN PENGASUH: REFERENSI
PENGATURAN BERSAMA SOSIAL
Kemampuan bayi dan pengasuhnya untuk Ketika bayi melihat pengasuhnya saat
merespons secara tepat dan peka terhadap bertemu dengan orang atau mainan baru,
kondisi mental dan emosional masing-masing mereka terlibat dalam referensi sosial,
dikenal sebagai pengaturan timbal balik. Bayi mencari informasi emosional untuk
berperan aktif dalam pengaturan timbal balik memandu perilaku (Hertenstein & Campos,
dengan mengirimkan sinyal perilaku. Interaksi 2004). Dalam referensi sosial, seseorang
yang sehat terjadi ketika pengasuh membaca membentuk pemahaman tentang
sinyal bayi secara akurat dan merespons bagaimana bertindak dalam situasi yang
dengan tepat. Ketika tujuan bayi tercapai, bayi ambigu, membingungkan, atau asing
merasa gembira atau setidaknya tertarik. dengan mencari dan menafsirkan persepsi
Ketika bayi tidak mencapai hasil yang orang lain mengenai situasi tersebut.
diinginkan, mereka terus berusaha
memperbaiki interaksi tersebut.
MASALAH PERKEMBANGAN
PADA BALITA
MUNCULNYA PERKEMBANGAN
PERASAAN DIRI OTONOMI

AKAR PERKEMBANGAN MORAL:


SOSIALISASI DAN INTERNALISASI
MUNCULNYA PERASAAN DIRI
Konsep diri adalah gambaran kita tentang diri kita sendiri—gambaran
keseluruhan tentang kemampuan dan sifat kita. Ini menggambarkan
apa yang kita ketahui dan rasakan tentang diri kita sendiri dan
memandu tindakan kita (Harter, 1996). Anak-anak memasukkan ke
dalam citra diri mereka yang dipantulkan orang lain kepada mereka.

Kapan dan bagaimana konsep diri berkembang? Dari pengalaman-


pengalaman yang tampaknya terisolasi (misalnya, dari satu sesi
menyusui ke sesi menyusui lainnya), bayi mulai mengambil pola-pola
konsisten yang membentuk konsep dasar tentang diri sendiri dan
orang lain. Tergantung pada jenis perawatan yang diterima bayi dan
bagaimana dia merespons, emosi menyenangkan atau tidak
menyenangkan menjadi terhubung dengan pengalaman sensorimotor
(seperti menghisap) yang memainkan peran penting dalam
pertumbuhan pengorganisasian diri.

Munculnya kesadaran diri—pengetahuan sadar akan diri sendiri


sebagai makhluk yang berbeda dan dapat diidentifikasi—didasarkan
pada permulaan perbedaan persepsi antara diri sendiri dan orang lain.
PERKEMBANGAN OTONOMI
Ketika anak-anak menjadi dewasa—secara fisik, kognitif, dan emosional—mereka terdorong untuk
mencari kemandirian dari orang dewasa yang dekat dengan mereka. Erikson (1950) mengidentifikasi
periode sekitar 18 bulan hingga 3 tahun sebagai tahap kedua dalam perkembangan kepribadian,
otonomi versus rasa malu dan ragu, yang ditandai dengan peralihan dari kendali eksternal ke kendali
diri. Setelah melewati masa kanak-kanak dengan rasa kepercayaan dasar terhadap dunia dan
kebangkitan kesadaran diri, balita mulai mengganti penilaian mereka sendiri dengan penilaian
pengasuhnya. Kebajikan yang muncul pada tahap ini adalah kemauan. Pelatihan toilet merupakan
langkah penting menuju otonomi dan pengendalian diri. Begitu juga bahasa; ketika anak-anak lebih
mampu mewujudkan keinginan mereka, mereka menjadi lebih kuat. Karena kebebasan tanpa batas
tidak aman dan tidak sehat, kata Erikson, rasa malu dan keraguan mempunyai tempat yang
diperlukan. Balita membutuhkan orang dewasa untuk menetapkan batasan yang tepat, dan rasa malu
serta keraguan membantu mereka menyadari perlunya batasan tersebut.
AKAR PERKEMBANGAN MORAL:
SOSIALISASI DAN INTERNALISASI
MENGEMBANGKAN PENGATURAN MANDIRI
Sosialisasi adalah proses dimana anak-anak Pengaturan diri adalah landasan sosialisasi, dan menghubungkan
semua domain perkembangan—fisik, kognitif, emosional, dan
mengembangkan kebiasaan, keterampilan,
sosial. Pertumbuhan regulasi diri sejajar dengan perkembangan
nilai-nilai, dan motif yang menjadikan mereka emosi sadar diri dan evaluatif, seperti empati, rasa malu, dan rasa
anggota masyarakat yang bertanggung jawab bersalah. Hal ini berkorelasi dengan ukuran pengembangan hati
dan produktif. Sosialisasi bertumpu pada nurani, seperti menolak godaan dan menebus kesalahan. Pada
internalisasi standar-standar ini. kebanyakan anak, perkembangan pengaturan diri belum
sempurna sampai usia 3 tahun.

ASAL USUL HATI NURANI: FAKTOR KEBERHASILAN SOSIALISASI


KEPATUHAN YANG BERKOMITMEN Cara orang tua melakukan tugas mensosialisasikan anak bersama
dengan temperamen anak dan kualitas hubungan orang tua-anak
Hati nurani mencakup ketidaknyamanan dapat membantu memprediksi seberapa sulit atau mudahnya
emosional karena melakukan sesuatu yang salah sosialisasi nantinya. Faktor keberhasilan sosialisasi mungkin
mencakup rasa aman dalam keterikatan, pembelajaran observasional
dan kemampuan untuk menahan diri dari
dari perilaku orang tua, dan sikap tanggap timbal balik antara orang
melakukannya. tua dan anak. Semua faktor ini serta faktor sosial ekonomi dan
budaya mungkin berperan dalam motivasi untuk mematuhi.
KONTAK DENGAN ANAK-ANAK LAIN

ORANG YANG BUKAN SAUDARA


SAUDARA Balita belajar dengan meniru satu sama lain.
Permainan seperti mengikuti pemimpin membantu
Hubungan saudara memainkan peran balita terhubung dengan anak-anak lain dan
berbeda dalam sosialisasi. Konflik saudara membuka jalan bagi permainan yang lebih kompleks
dapat menjadi sarana untuk memahami selama tahun-tahun prasekolah. Meniru tindakan
hubungan sosial. Semakin erat ikatan saudara satu sama lain akan menghasilkan komunikasi verbal
yang lebih sering yang membantu teman sebaya
kandung dengan orangtuanya, semakin baik
mengoordinasikan aktivitas bersama. Seperti halnya
pula hubungan mereka satu sama lain
saudara kandung, konflik juga mempunyai tujuan
untuk membantu anak-anak belajar bagaimana
bernegosiasi dan menyelesaikan perselisihan
ANAK DARI ORANG TUA YANG BEKERJA
PENGARUH PEKERJAAN IBU PENITIPAN ANAK USIA DINI
Dampak dari penitipan anak usia dini mungkin
Studi Penitipan Anak Usia Dini yang dilakukan oleh
bergantung pada jenis, jumlah, kualitas, dan stabilitas
National Institute of Child Health and Human
penitipan serta pendapatan keluarga dan usia anak
Development (NICHD), yang dibahas pada bagian mulai menerima pengasuhan non-ibu. Temperamen dan
berikutnya, menunjukkan dampak negatif terhadap gender mungkin membuat perbedaan. Elemen
perkembangan kognitif pada usia 15 bulan hingga terpenting dalam kualitas pelayanan adalah pemberi
3 tahun ketika ibu bekerja 30 jam atau lebih dalam perawatan; interaksi yang merangsang dengan orang
seminggu pada bulan ke-9 anak. Tapi di sisi lain, dewasa yang responsif sangat penting untuk
para ibu yang bekerja di luar rumah memberikan perkembangan kognitif, linguistik, dan psikososial awal.
kompensasi atas sebagian waktu kerja mereka Di sisi lain, anak-anak di pusat penitipan anak dengan
rasio anak-staf yang rendah, ukuran kelompok yang
dengan mengurangi waktu yang dihabiskan untuk
kecil, dan pengasuh yang terlatih, sensitif, dan responsif
aktivitas di luar penitipan anak. Perbedaan waktu
yang memberikan interaksi positif dan stimulasi bahasa
yang dihabiskan dengan bayi tidak banyak
mendapat nilai lebih tinggi dalam tes pemahaman
berhubungan dengan sensitivitas ibu tetapi bahasa, kognisi, dan kesiapan untuk sekolah
tampaknya tidak mempengaruhi hasil sosial atau dibandingkan anak-anak di pusat penitipan anak
kognitif berkualitas rendah.
PENGANIAYAAN: PERLAKUAN
KEJAM DAN PENGABAIAN
a. Penganiayaan fisik
FAKTOR YANG BERKONTRIBUSI:
b. Pengabaian, kegagalan dalam memenuhi PANDANGAN EKOLOGIS
kebutuhan dasar anak Adanya masalah keluarga seperti :
c. Pelecehan seksual a. kemiskinan
d.Penganiayaan emosional b. kurangnya pendidikan
e. Kegagalan tumbuh kembang c. alkoholisme
f. Shaken baby syndrome (SBS), d. depresi, atau
e. perilaku antisosial.

MEMBANTU KELUARGA YANG DAMPAK JANGKA PANJANG


BERMASALAH DARI PENGANIAYAAN
Setelah menentukan tindakan penganiayaan, Konsekuensi dari penganiayaan dapat bersifat fisik,
mereka menentukan langkah yang perlu diambil emosional, kognitif, dan sosial. Pukulan fisik di kepala anak
dan mengerahkan sumber daya masyarakat untuk dapat menyebabkan kerusakan otak yang mengakibatkan
membantu. Layanan untuk anak-anak yang keterlambatan kognitif serta masalah emosional dan sosial.
menjadi korban pelecehan dan orang tuanya Demikian pula, pengabaian yang parah atau orang tua yang
mencakup tempat penampungan, pendidikan tidak penuh kasih sayang dapat menimbulkan efek traumatis
keterampilan mengasuh anak, dan terapi. pada perkembangan otak.
REFERENSI

Papalia, D., Olds, S. and


Feldman, R. (2008).
Human Development.
Google Books. McGraw-
Hill Education.
THANK YOU !

Anda mungkin juga menyukai