Anda di halaman 1dari 19

Asuhan Keperawatan

BBL (Bayi Baru Lahir)

http://www.free-powerpoint-templates-design.com
Anggota Kelompok :
Lili Resta Septiana (2011316029)
Aulia Tri Ananda (2011316030)
Al Hanifah Armes (2011316031)
Oktaghina Jennisya (2011316032)
Raisatul Mahmudah (2011316033)
Teguh Wiradharma (2011316034)
Dera Rahmi Gusti F (2011316035)
Fitriatul Munnawaroh (2011316036)
Bayi Baru Lahir (Neonatus) adalah bayi yang baru lahir
sampai usia 4 minggu dan lahir dari umur kelahiran 37
minggu sampai 42 minggu dengan berat lahir 2.5000
gr( Sugiyarti,2000).

Asuhan segera bayi baru lahir adalah asuhan yang diberikan pada
bayi tersebut selama jam pertama setelah kelahiran sebagian besar
bayi baru lahir akan menunjukkan usaha napas pernapasan
spontan dengan sedikit bantuan atau gangguan (prawiroharjo, S,
2002).

BAYI BARU LAHIR


Ciri-ciri Bayi Baru Lahir

a. Genetalia perempuan labia mayora sudah


a. Berat Badan 2.500 – 4.000 gram menutupi labia minora untuk lakilaki testis
b. Panjang Badan 48 – 52 gram sudah menurun
c. Lingkar dada 30 38 cm b. Reflek hisap dan menelan sudah terbentuk
dengan baik
d. Lingkar kepala 33 – 35 cm
c. Graps reflek baik, bila diletakan suatu
benda diatas tangan bayi akan
menggenggam

a. GDS 45 g/dl – 130 g/dl


b. Bunyi jantung dalam menit pertama - tama ± 180 x/menit lalu menurun 120 – 140 x/menit
c. Pernafasan pada menit –menit pertama ± 140 x/menit
d. Kulit kemerah-merahan dan licin karena jaringan sub kutan cukup dan diliputi vernik
caseosa
e. Rambut lanugo tidak terlihat, rambut kepala biasanya telah sempurna
f. Kuku agak panjang dan lemas
Adaptasi Fisiologis BBL
Hepar
Sistem pernapasan Hepar janin pada kehamilan 4 bulan mempunyai
Selama dalam uterus janin mendapat oksigen dari peranan dalam metabolisme hidrat arang, dan
pertukaran melalui plasenta glikogen mulai disimpan di dalam hepar

Metabolisme
Sistem cardiovaskuler Pada jam-jam pertama energi didapat dari
Di dalam rahim darah yang kaya akan oksigen pembakaran karbohidrat dan pada hari kedua
dan nutrisi berasal dari plasenta masuk ke energi berasal dari pembakaran lemak
dalam tubuh janin melalui vena umbilikalis

Sistem hematopoiesis Kelenjar endokrin


Volume darah bayi baru lahir bervariasi dari Selama dalam uterus fetus mendapatkan hormon
80-110 ml/kg selama hari pertama dan dari ibu
meningkat dua kali lipat pada akhir tahun
pertama
Keseimbangan air dan ginjal
Sistem Pencernaan
Tubuh bayi baru lahir mengandung relatif banyak
Pada kehamilan 4 bulan, pencernaan telah cukup
air dan kadar natrium relatif lebih besar dari pada
terbentuk dan janin telah dapat menelan air
kalium
ketuban dalam jumlah yang cukup banyak
Adaptasi Fisiologis BBL
Susunan saraf
Jika janin pada kehamilan sepuluh minggu
dilahirkan hidup maka dapat dilihat bahwa janin
tersebut dapat mengadakan gerakan spontan

Sistem imunitas
Pada sistem imunologi Ig gamma A telah dapat
dibentuk pada kehamilan 2 bulan dan baru
banyak ditemukan segera sesudah bayi dilahirkan

Sistem integument
Stuktur kulit bayi sudah terbentuk dari sejak lahir,
tetapi masih belum matang

Sistem skelet
Arah pertumbuhan sefalokaudal terbukti pada
pertumbuhan tubuh secara keseluruhan
Dampak Penyakit Kebutuhan Dasar
Peningkatan pengeluaran
cairan melalui insisible Reflek menghisap dan
loss (IWL) dan reflek menelan yang belum
menghisap dan menelan sempurna Rasa
belum sempurna
Aman
Cairan Nutrisi

Oksigenasi Sirkulasi
Adanya luka pemotongan
Pada proses persalinan Adaptasi terhadap tali pusat yang belum
ketika kepala melewati perubahan suhu tubuh kering merupakan faktor
jalan lahir, banyak cairan dari suhu intra uterin resiko tinggi terjadinya
amnion yang masuk yang stabil ke suhu infeksi
kesaluran napas ruangan dan adanya
pengeluaran suhu tubuh
Your Picture Here

WOC
Your Picture Here

Pemantauan Bayi Sebelum


2 jam Pertama Penolongan
Sesudah persalinan
Your Picture Here
Kelahiran meninggalkan
ibu dan
1) Kemampuan
bayinya
menghisap lemah atau
1) Gangguan
kuat
pernafasan
2) Bayi tampak aktif atau
2) Hipotermia
lunglai
3) Infeksi
3) Bayi kemeraqhan atau
4) Cacat bawaan dan
biru
trauma lahir

Baru Lahir
Konsep Askep BBL
Aktivitas/Istirahat Status sadar mungkin 2-3 jam beberapa hari pertama, bayi tampak
semi koma saat tidur,
Pernapasan dan peredaran darah
Pengkajian Bayi normal mulai bernapas 30 detik sesudah lahir, untuk menilai status
kesehatan bayi dalam kaitannya dengan pernapasan dan peredaran darah dapat
digunakan metode APGAR Score

Suhu Tubuh
Suhu inti tubuh bayi biasanya berkisar antara 36,50C-370C. Pengukuran suhu tubuh
dapat dilakukan pada aksila atau pada rektal
Kulit
Kulit neonatus yang cukup bulan biasanya halus, lembut dan padat dengan sedikit
pengelupasan, terutama pada telapak tangan, kaki dan selangkangan
Konsep Askep BBL
Keadaan dan Kelengkapan Ekstremitas
Dilihat apakah ada cacat bawaan berupa kelainan bentuk, kelainan jumlah atau tidak
sama sekali pada semua anggota tubuh
Pengkajian
Tali Pusat
Pada tali pusat terdapat dua arteri dan satu vena umbilikalis. Keadaan tali pusat
harus kering, tidak ada perdarahan, tidak ada kemerahan disekitarnya.

Refleks
Refleks moro (terkejut)
Refleks Palmer Graps (menggenggam)
Refleks Stepping (berjalan)
Refleks Rooting (mencari)
Refleks Sucking (menghisap)
Konsep Askep BBL
Berat Badan
Pada hari kedua dan ketiga bayi mengalami berat badan fisiologis. Namun harus
waspada jangan sampai melampaui 10% dari berat badan lahir. Berat badan lahir
Pengkajian normal adalah 2500 sampai 4000 gram.
Mekonium
Mekonium adalah feces bayi yang berupa pasta kental berwarna gelap hitam
kehijauan dan lengket.

Antropometri
Dilakukan pengukuran lingkar kepala, lingkar dada, lingkar lengan atas dan panjang
badan dengan menggunakan pita pengukur. Lingkar kepala fronto- occipitalis 34cm,
suboksipito-bregmantika 32cm, mento occipitalis 35cm. Lingkar dada normal 32-34
cm. Lingkar lengan atas normal 10-11 cm. Panjang badan normal 48-50 cm.
Diagnosa Keperawatan yang sering muncul :
Risiko deficit nutrisi dibuktikan dengan
ketidakmampuan menelan makanan (refleks
A A hisap tidak adekuat)
Resiko termoregulasi tidak efektif
dibuktikan dengan suhu lingkungan ekstrem
B B (adaptasi dengan lingkungan luar rahim,
keterbatasan jumlah lemak)
Resiko infeksi dibuktikan dengan kerusakan
C C integritas kulit (pemotongan tali pusat/tali
pusat masih basah)
Resiko hipovolemia dibuktikan
D D dengan kekurangan intake cairan

Deficit pengetahuan berhubungan dengan


E E kurang terpapar informasia
Intervensi Keperawatan
Diagnosa
No Luaran Intervensi
Keperawatan
1. Risiko deficit nutrisi Setelah dilakukan tindakan Manajemen Nutrisi
dibuktikan dengan keperawatan selama 2x24 jam a. Pantau intake dan out put cairan
ketidakmampuan Status Menelan dengan b. Kaji payudara ibu tentang kondisi
menelan makanan Kriteria hasil : putting
(refleks hisap tidak a. reflek menghisap c. Lakukan breast care pada ibu
adekuat) meningkat secara teratur
b. refluk lambung menurun d. Lakukan pemberian makan oral
awal dengan 5-15 ml air steril
kemudian dextrosa dan PASI
e. Intruksikan ibu cara dan posisi
menyusui yang tepat secara mandiri
f. Instruksikan pada ibu agar
mengkonsumsi susu ibu menyusui
g. Pantau warna, konsentrasi, dan
frekuensi berkemih
 
2. Resiko Setelah dilakukan tindakan Perawatan Bayi
termoregulasi tidak keperawatan selama 2x24 a. monitor TTV bayi (36,5 – 37,5 C)
efektif dibuktikan jam termoregulasi neonatus b. mandikan bayi dengan suhu
dengan suhu dengan Kriteria hasil : ruangan (21-24 C)
lingkungan ekstrem a. menggigil menurun c. mandikan bayi dalam waktu 5-10
(adaptasi dengan b. akrosianosis menurun menit
lingkungan luar c. suhu tubuh meningkat d. rawat tali pusat secara terbuka
rahim, keterbatasan e. lakukan pemijatan bayi
jumlah lemak)  
 
3. Resiko infeksi Setelah dilakukan tindakan Pencegahan Infeksi
dibuktikan dengan keperawatan selama 3x24 jam a. Observasi tanda-tanda infeksi
kerusakan integritas integritas kulit dan jaringan b. Pertahankan teknik septic dan
kulit (pemotongan tali dengan Kriteria hasil : aseptic.
pusat/tali pusat masih a. hidrasi meningkat c. Lakukan perawatan tali pusat setiap
basah) b. kemerahan menurun hari setelah mandi satu kali perhari.
c. nekrosis menurun d. Observasi tali pusat dan area sekitar
d. suhu kulit membaik kulit dari tanda-tanda infeksi
e. tekstur membaik
 
4. Resiko hipovolemia Setelah dilakukan tindakan Manajemen Hipovolemia
dibuktikan dengan perawatan selama 2x24 jam a. Pertahankan intake sesuai jadwal
kekurangan intake keseimbangan cairan dengan b. Monitor intake dan output
cairan Kriteria hasil : c. Berikan infuse sesuai program
a. asupan cairan meningkat d. Kaji tanda-tanda dehidrasi, membran
b. kelembapan membrane mukosa, ubun-ubun, turgor kulit,
mukosa meningkat mata
c. dehidrasi menurun e. Monitor temperatur setiap 2 jam
d. turgor kulit membaik
 
5. Deficit pengetahuan Setelah dilakukan tindakan Edukasi Nutrisi Bayi
orang tua perawatan selama 1x24 a. Tentukan tingkat pemahaman ibu atau
berhubungan dengan jam tingkat Pengetahuan orang tua tentang kebutuhan fisiologis
kurang terpapar dengan Kriteria hasil : bayi dan adaptasi terhadap kehidupan
informasia a. perilaku sesuai ekstrauterus
anjuran meningkat b. Lakukan pemeriksaan fisik bayi saat
b. pertanyaan tentang orang tua ada. Berikan informasi tentang
masalah yang variasi normal dan karakteristik seperti :
dihadapi menurun pseudomentruasi, pembesaran payudara
c. persepsi keliru c. Demonstrasikan dan awasi aktivitas
tentang masalah perawatan bayi yang berhubungan
menurun dengan posisi menyusui dan
  menggendong
d. Diskusikan kebutuhan nutrisi bayi,
variabilitas napsu makan dari satu
pemberian makan ke berikutnya dan cara
mengkaji keadekuatan hidarasi dan
nutrisi
e. Tekanan kebutuhan bayi baru lahir untuk
tindak evaluasi degan pemberi pelayanan
kesehatan
 
Thank you
This text can be replaced with your own text

Anda mungkin juga menyukai