Anda di halaman 1dari 15

PRAKTIK BAIK (BEST PRACTISE)

METODE STAR

DEWI PURWATI
KELAS II
KELOMPOK 3

PENDIDIKAN PROFESI GURU DALAM JABATAN


PROGRAM STUDI BAHASA INDONESIA
UNIVERSITAS MULAWARMAN
2022
LK 3.1 Menyusun Best Practices

Menyusun Cerita Praktik Baik (Best Practice)


Menggunakan Metode Star (Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi
Hasil, Dampak) Terkait Pengalaman Mengatasi Permasalahan Siswa
dalam Pembelajaran

Lokasi SMP Negeri 9 Tanah Grogot


Lingkup Sekolah Menengah Pertama
Pendidikan
Tujuan yang ingin Meningkatkan motivasi peserta didik dalam kegiatan
dicapai pembelajaran dengan menggunakan model problem
based learning
Penulis Dewi Purwati
Tanggal
Situasi: A. Gambaran Umum Kabupaten Paser Kaltim
Kondisi yang
menjadi latar
belakang
masalah,
mengapa praktik
ini penting
untuk dibagikan,
apa yang
menjadi peran
dan tanggung
jawab Anda
dalam praktik
ini.
Tugu Usuk Bulau (Pucuk Emas)

Paser adalah sebuah kabupaten di Provinsi


Kalimantan Timur, Indonesia. Ibu kota kabupaten
ini terletak di Tana Paser. Kabupaten Paser
merupakan wilayah Propinsi Kalimantan Timur
yang terletak paling selatan, tepatnya pada posisi
0045'18,37" - 20 27'20,82" LS dan 1150
36'14,5" -1660 57'35,03" BT.
Penduduk kabupaten Paser pada tahun 2020
berjumlah 277.401 jiwa, dimana laki-laki
berjumlah 143.988 jiwa dan perempuan 133.403
jiwa dengan luas 11.604 km2.Kabupaten Paser
terletak pada ketinggian yang berkisar antara 0 -
500 m di atas permukaan laut.
Batas wilayah:
Sebelah Utara Kab. Kutai Barat, Kaltim
Sebelah Selatan Kab. Kota Baru, Kalsel
Sebelah Timur Kab. PPU, Makassar, Kaltim
Sebelah Barat Kab. Tabalong, Kalsel
Pada awalnya daerah Penajam (sekarang IKN)
adalah salah satu dari kecamatan yang merupakan
bagian dari kabupaten paser. Namun dengan
terbitnya Undang-undang No. 7 Tahun 2002
Tentang Pembentukan Kabupaten Penajam Paser
Utara di Provinsi Kalimantan Timur daerah penajam
kemudian dimekarkan berdiri menjadi kabupaten
baru (Lembaran Negara Tahun 2002 Nomor 20,
Tambahan Lembaran Negara Nomor 4182), di mana
empat wilayah kecamatannya,yaitu kecamatan
babulu, kecamatan waru, kecamatan penajam dan
kecamatan sepaku, berpisah dari Kabupaten
Paser dan menjadi Kabupaten Penajam Paser Utara
(Ibu Kota Negara/IKN).
Setelah berpisah dari penajam Paser utara ,
kabupaten paser induk juga melakukan beberapa
pemekaran kecamatan hingga pada saat ini
kembali memiliki 10 kecamatan, 5 kelurahan dan
139 desa.Salah satu kecamatannya adalah Tanah
Grogot. Kecamatan ini juga menjadi ibu kota dari
kabupaten Pasir. Berdasarkan Undang-undang
Nomor 27 tahun 1959 pada tanggal 29 Desember
1959.Namun berdasarkan PP No. 7 tahun 2013
Tanah Grogot sebagai ibukota kabupaten Paser
berubah nama menjadi Tanah Paser.

B. Gambaran Umum Desa Rantau Panjang


Kecamatan Tanah Grogot memiliki 15 desa,
salah satunya adalah Desa Rantau Panjang, dengan
luas wilayah 1.137,12 ha dan jumlah penduduk
1.254 jiwa Desa Rantau Panjang terdapat 7 RT,
dengan fasiltas desa berupa 3 POSYANDU, 1
PUSKESMAS, dan 1 BUMDES kegiatan
pelayanan fotocopy dan dikelola oleh personil desa,
2 sekolah dasar (SD 018 dan SD 032), 1 TK/PAUD
dan 1 Sekolah Menengah Pertama yaitu SMPN 9
Tanah Grogot. Desa Rantau Panjang juga aktif dan
berprestasi dalam lomba dayung tingkat Nasional.

C. Gambaran Umum SMPN 9 Tanah Grogot.


SMPN 9 Tanah Grogot berdiri pada tahun 2009
sesuai SK Pendirian tanggal 13 juli 2009.Pada awal
pendirian SMPN 9 masih menyatu dengan SD
dengan nama “ SD- SMP Satu Atap 01 Tanah
Grogot.Barulah pada tahun 2011 melalui Sk No.
421.2/1296/SK/V-Disdik/2011 yang dikeluarkan
oleh Surat Keputusan Kepala Dinas Pendidikan
Kabupaten Pasir tentang “PERUBAHAN
NOMENKLATUR SD-SMP SATAP 01 TANAH
GROGOT KABUPATEN PASER TAHUN 2011
MENJADI 2 sekolah yaitu: SD Negeri 018 Tanah
Grogot dan SMPN 9 Tanah Grogot yang
ditandatangani pada tanggal 15 November 2011.
Penulis sendiri baru bergabung sebagai tenaga
pengajar di SMPN 9 pada bulan Agustus tahun
2017, setelah sebelumnya mengajar di MTs Bina
Iman Pasir Belengkong sejak tahun 2016.
Sesuai data per bulan juli tahun 2022 jumlah
peserta didik kami adalah 105 orang dengan
rincian:
Kelas 7 : 35 orang
Kelas 8 : 40 orang
Kelas 9 : 30 orang
Siswa tersebut kami bagi ke dalam 4 rombongan
belajar.Namun karena jumlah kelas yang tersedia
hanya ada 3 maka kami memanfaatkan bangunan
laboratorium IPA sebagai ruang kelas tambahan.
Kami memiliki 9 tenaga pendidik (1 kepala sekolah
dan 8 guru mata pelajaran (7 Guru wanita dan 1
Guru Pria) serta 3 tenaga non kependidikan. Semua
guru kami sudah berpendidikan S1, 4 orang guru
kami berstatus PNS, 1 orang P3K dan 4 lainnya
honor daerah. Sedangkan tenaga non kependidikan
kami 2 diantaranya S1 berstatus honor daerah dan 1
orang lainnya SMA berstatus PNS.

Kantor Guru SMPN 9 Tanah Grogot


Ruang Kelas SMPN 9 Tanah Grogot

Ruang laboratorium dan


PerpustakaanSMPN 9 Tanah Grogot

Sekolah kami berdiri diatas tanah seluas


2.500m2. Beberapa bangunan yang ada, 3 ruang kelas
yang kami miliki adalah ruangan yang keseluruhannya
masih terbuat dari kayu (tidak permanen), ruang guru
bersifat semi permanen sedangkan ruang
laboratorium, perpustakaan serta ruang UKS
merupakan bangunan permanen.
Secara umum sebagian besar orang tua peserta
didik adalah petani sawah/ kebun/ petani tambak.
Selain masyarakat asli (Suku Bugis) sebagian besar
lainnya adalah penduduk pendatang/ transmigran
(Suku Jawa/ Sunda). Walaupun ada sebagian kecil
lainnya yang berprofesi sebagai pegawai maupun
pedagang. Orang tua peserta didik yang bekerja
sebagai petani tambak lebih banyak menghabiskan
waktunya di tambak mereka, sedangkan anak-anak
mereka yang berusia sekolah dititipkan di rumah
atau di bawah pengasuhan neneknya/
kakeknya/ famili lainnya. Sebagian lainnya yang
berprofesi sebagai petani kebun (sayur-sayuran)
biasanya juga berperan langsung sebagai pedagang
yang menjual langsung dagangannya di ibu kota
kabupaten.
Sebagian dari orang tua wali telah mengerti
arti pentingnya pendidikan karena itu mereka siap
untuk berkomonikasi dengan pihak sekolah ketika
ada surat panggilan dari sekolah yang berkenaan
dengan masalah pendidikan anak-anaknya. Namun,
sebagian kecil lainnya tidak begitu perduli. Mereka
cendrung menyerahkan pendidikan anaknya ke
sekolah tanpa ingin tahu masalah apa yang di hadapi
oleh anak-anak mereka di sekolah. Orang tua tipe
seperti ini tidak pernah datang ketika pihak sekolah
mencoba untuk mengomunikasikan masalah yang di
hadapi anak-anak mereka dalam kegiatan
pembelajaran di sekolah.
Pembelajaran jarak jauh yang pernah kita
berlakukan di Indonesia membuat peserta didik
kehilangan panutan, mereka telah terbiasa
memegang hp sebagai bagian dari kegiatan sehari-
hari, dan hal itu masih terbawa sampai ketika
sekolah mulai dilakukan secara tatap muka. Waktu
mereka dirumah lebih banyak dihabiskan untuk
bermain game daripada belajar atau mengerjakan
tugas tugas sekolah. Sehingga ketika keesokan
harinya anak anak itu sampai disekolah, sudah
dalam keadaan letih, kurang tidur maupun tidak
mengerjakan tugas tugas rumah (PR).
Sesuai Undang-undang Republik Indonesia
No. 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen
menyatakan bahwa Guru adalah pendidik
profesional dengan tugas utama mendidik mengajar,
membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan
mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak
usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar,
dan pendidikan menengah.
Sedangkan Pendidikan nasional berfungsi
mengembangkan kemampuan dan membentuk
watak serta peradaban bangsa yang bermartabat
dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa,
bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta
didik agar menjadi manusia yang beriman dan
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif,
mandiri, dan menjadi warga negara yang
demokrasi serta bertanggung jawab.
Sebagai guru tentunya kami memiliki tugas yang
tidak mudah dalam rangka mentransfer ilmu serta
mendidik generasi penerus bangsa, bukan hanya
mendampingi anak untuk mengembangkan
kemampuan kognitifnya namun pada saat bersamaan
juga harus memfasilitasi terbentuknya watak yang
baik dan kemampuan psikomotorik yang mumpuni
sehingga bermanfaat sebagai modal kecakapan hidup
(life skill) mereka dimasa yang akan datang.
Adapun latar belakang kegiatan praktik yang saya
lakukan adalah sesuai dengan LK 1.4 yaitu:
Masalah Terpilih
No. yang akan Akar Penyebab Masalah
diselesaikan
1 Rendahnya motivasi Guru kurang terampil dalam
belajar peserta didik merancang kegiatan
pembelajaran yang menarik
dan menyenagkan.
2 Sebagian peserta Kegiatan pembelajaran
didik kesulitan yang monoton dan tidak
dalam memahami bervariasi
materi
3 Peserta didik kurang Guru belum terlalu
antusias dalam menguasai sintak model
mengikuti kegiatan pembelajaran yang
pembelajaran digunakan

Permasalahan di atas menyebabkan peserta


didik kurang termotivasi untuk belajar, hal ini dapat
terlihat ketika kegiatan pembelajaran ada sebagian
peserta didik yang mencoret-coret buku tulisnya
menggambar kartun, ataupun gambar-gambar
lainnya serta sebagian lagi bercerita dengan teman
sebangkunya hanya sebagian lainnya yang masih
fokus dengan kegiatan pembelajaran yang sedang
berlangsung. Hal ini tentu saja berpengaruh pada
daya serap/ pemahaman peserta didik sehingga
berakibat pada banyaknya peserta didik yang tidak
mencapai KKM pada saat kegiatan test formatif
atau tes sumatif.
Disinilah diperlukan peranan guru bukan
hanya sebagai informator maupun korektor
namun hendaknya juga hendaknya guru dapat
berperan Sebagai motivator dimana guru dapat
mendorong anak didik agar bergairah dan aktif
belajar. maupun guru berperan sebagai Inisiator,
yaitu guru harus dapat menjadi pencetus ide-ide
kemajuan dalam pendidikan dan pengajaran. Bukan
mengikuti terus tanpa mencetuskan ide-ide
inovasi,serta guru sebagai fasilitator yang
senantiasa dapat menyediakan fasilitas yang
memungkinkan kemudahan kegitan belajar anak
didik, menciptakan lingkungan belajar yang
menyenangkan, sehingga mereka nyaman untuk
mengikuti kegiatan pembelajaran yang kita lakukan.
Maka menjadi tugas saya sebagai guru untuk
menciptakan kondisi nyaman pada peserta didik saya
dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. Tentunya hal
ini dapat terjadi apabila saya selaku guru ingin
berinovasi dengan memamfaatkan tehnologi, model
model pembelajaran inovatif maupun metode
pembelajaran yang bervariasi sehingga kegiatan
pembelajaran dikelas tidak monoton.
Tantangan : A. Masalah yang dihadapi
Apa saja yang Berdasarkan hasil identifikasi masalah di awal
menjadi pembelajaran, masalah yang saya hadapi adalah:
tantangan untuk
1. Rendahnya motivasi belajar siswa.
mencapai tujuan
2. Peserta didik sebagian besar kesulitan dalam
tersebut? Siapa
memahami materi.
saja yang
3. Peserta didik tidak mampu menangkap informasi
terlibat,
yang disampaikan oleh guru.
4. Masih ada peserta didik yang belum menguasai materi
yang telah diajatkan oleh guru.
5. Orang tua kurang memperhatikan pola belajar peserta
didik.
6. peserta didik masih kurang berantusias dalam kegiatan
pembelajaran dan proses pembelajaran juga kurang
berkesan.
7. Guru belum maksimal dalam mengoptimalkan laptop
dan LCD.
B. Tantangan yang dihadapi
Berdasarkan identifikasi masalah tersebut tantangan
yang saya hadapi adalah:
1. Apa yang harus saya lakukan untuk
meningkatkan motivasi belajar peserta didik
serta kekurang aktifan peserta didik dalam
belajar.
2. Bagimana cara menentukan model pembelajaran
inovatif yang dapat meningkatkan motivasi
peserta didik dan mengaktifkan peserta didik
dalam belajar.
3. Usaha apa yang harus dilakukan guru untuk
meningkatkan kemampuan pribadi dalam
memamfaatkan tehnologi guna menunjang
proses pembelajaran dikelas.

C. Pihak yang terlibat


Orang-orang yang terlibat dalam kegiatan ini
adalah saya selaku penulis yang sedang berusaha
untuk memperbaiki kegiatan pembelajaran
dikelas, serta peserta didik SMPN 9 Tanah
Grogot.
Aksi : Langkah langkah yang dilakukan sebagai usaha
Langkah- untuk meningkatkan motivasi dan keaktifan peserta
langkah apa didik adalah:
yang dilakukan 1. Melakukan diskusi di tingkat kelompok belajar
untuk bersama rekan rekan guru peserta PPG, Dosen dan
menghadapi guru pamong untuk menemukan solusi
tantangan permasalahan. Diskusi tersebut saya dan teman
tersebut/ strategi teman diarahkan untuk memfokuskan titik
apa yang pemecahan permasalahan yang berbasis pada
digunakan/ guru. Sehingga gurulah yang akan menjadi pioner
bagaimana penyelesaiannya.
prosesnya, siapa 2. Berdasarkan hasil diskusi tersebut, saya kemudian
saja yang memutuskan untuk mencoba meningkatkan motivasi
terlibat/ Apa belajar siswa dengan menggunakan model
saja sumber pembelajaran yang belum pernah saya gunakan
daya atau materi sebelumnya dalam kegiatan pembelajaran dikelas
yang diperlukan yaitu model pembelajaran Project Based Learning
untuk (PjBL).
melaksanakan 3. Memilih materi dan menyusun RPP
strategi ini 4. Menyiapkan Bahan materi pembelajaran serta
Lembar Aktivitas.
5. Menyiapkan alat dan bahan untuk kegiatan
pembelajaran
6. Menyiapkan peralatan penunjang: infokus, laptop.
7. Melaksanakan kegiatan pembelajaran.

Proses Kegiatan:
1. Pada kegiatan pembelajaran PPL 1 saya memilih
materi tentang menyunting teks berita dengan
memperhatikan kebenaran, kelengkapan, struktur,
dan penggunaan bahasa. Alasan saya memilih
materi tersebut karena pada capaian pembelajaran
materi teks berita ada beberapa materi
pembelajaran yang memerlukan kemampuan
peserta didik untuk menulis teks berita,
sehingga diharapkan kegiatan ini dapat menjadi
dasar mereka untuk menyunting teks berita yang
telah mereka buat.
2. Pada kegiatan pembelajaran peserta didik terlebih
dahulu mencermati sebuah video sebagai stimulus
dalam menerima materi cara menyunting teks
berita. Setelah itu peserta didik akan dibagi
menjadi beberapa kelompok. Setiap kelompok
menerima teks berita untuk disunting.
3. Peserta didik dibagi kedalam 4 kelompok yang
mana kelompok 1 dan 4 beranggotakan 4 orang
sedangkan kelompok 2 dan 3 beranggotakan 5
orang, gabungan antara peserta didik laki -laki dan
perempuan.
4. Gambar kegiatan:

Peserta didik menyunting teks berita berdasarkan


kebenaran, kelengkapan, struktur, dan kebahasaannya.
Guru mendampingi peserta didik berdiskusi di
kelompoknya.

Salah satu kelompok sedang melakukan presentasi


hasil kegiatan pembelajaran mereka.

Refleksi Hasil Refleksi Hasil Kegiatan:


dan dampak: 1. Sebagian Peserta didik saya masih terlihat sedikit
Bagaimana khawatir untuk berbicara atau memberikan
dampak dari pendapat, namun ada beberapa orang yang
aksi dari memberikan pendapatnya ketika ditanya
Langkah- walaupun dengan suara yang tidak begitu lantang.
langkah yang Alhamdulillah ketika kegiatan praktik sebagian
dilakukan?
besar dari peserta didik terlihat antusias untuk
Apakah hasilnya
efektif? Atau menyelesaikan tugas yang disediakan .
tidak efektif? 2. Semua kelompok telah menyelesaikan tugasnya
Mengapa? dengan baik dan bisa menyunting teks berita dengan
Bagaimana tepat. Namun, ada 1 kelompok yang belum bisa
respon orang lain menyunting pada bagian penggunaan bahasa dengan
terkait dengan tepat yaitu kelompok 4.
strategi yang 3. Semua perwakilan kelompok berani maju ke depan
dilakukan, Apa kelas untuk menyampaikan hasil kerja kelompok
yang menjadi mereka.
faktor Dari hasil kegiatan pembelajaran dengan
keberhasilan atau menggunakan model pembelajaran PjBL ini saya
ketidak
menyimpulkan bahwa telah terjadi peningkatan pada
berhasilan dari
strategi yang motivasi belajar anak, yang terlihat pada
dilakukan? Apa meningkatkan keaktifan mereka dalam menyelesaikan
pembelajaran tugas yang diberikan serta keberanian mereka dalam
dari keseluruhan mengemukakan pendapat baik itu pada saat kegiatan
proses tersebut. diskusi awal (tanya jawab di awal kegiatan
pembelajaran maupun pada saat presentasi di depan
kelas).
Peserta didik memberikan respon positif pada
kegiatan pembelajaran dengan menggunakan model
belajar PjBL. Hal ini terlihat dari jawaban peserta
didik pada saat guru melakukan refleksi dengan
meminta mereka memilih suasana hati yang sesuai
dengan kegiatan pembelajaran. 15 dari 18 siswa
menjawab sangat senang. 3 lainnya menjawab
senang .Selain itu kegiatan ini juga melibatkan siswa
untuk berperan aktif dalam menyelesaikan tugas-
tugas yang disediakan.
Adapun faktor keberhasilan pembelajaran ini
sangat ditentukan oleh kemampuan guru dalam
penguasaan materi pembelajaran, penggunaan
metode pembelajaran serta penggunaan model
pembelajaran.
Pembelajaran yang dapat saya ambil dari
kegiatan ini adalah untuk meningkatkan motivasi
dan keaktivan siswa dalam proses pembelajaran maka
sangat diperlukan inovasi dari guru pengampu mata
pelajaran tersebut dalam menentukan penggunaan
model pembelajaran, metode pembelajaran maupun
penguasaan guru berkenaan dengan materi yang akan
di sampaikan kepada peserta didik. Pembelajaran
berbasis projek (PjBL) memberikan kesempatan kepada
guru untuk memberikan pembelajaran bermakna
kepada peserta didik. Sehingga peserta didik kita dapat
belajar sesuatu hal baru berdasarkan problem otentik
sehari-hari yang diangkat pada saat kegiatan
pembelajaran.

Link vidio 15 menit


https://drive.google.com/file/d/1CCR-
rvRBboln3NBH0jC35bziIv-60qdc/view?usp=sharing

Link Vidio 70 menit


https://drive.google.com/file/d/1vHpf4dPXfqAR0L6bCvrqJTb
OIFgyvmYt/view?usp=sharing
RENCANA TINDAK LANJUT 1 (RTL 1)
NAMA : Dewi Purwati
LPTK : Universitas Mulawarman
KELAS : Bahasa Indonesia 2, Kelompok 3

Dalam rangka Diseminasi penyusunan best practise pembelajaran dengan pendekatan STAR tentukan rencana kegiatan ,
tempat dan waktu kegiatan serta pihak terkait dengan menggunakan format berikut:

Rencana
Waktu Tempat Kegiatan Pihak yang Terkait Keterangan
Kegiatan
Vcon via zoom Mahasiswa PPG,
RPP 1 Senin, 17 Oktober 2022 Jam 08.00 s.d Selesai
meeting Dosen, Guru pamong
Vcon via zoom Mahasiswa PPG,
Bahan Ajar Senin, 17 Oktober 2022 Jam 08.00 s.d Selesai
meeting Dosen, Guru pamong

Vcon via zoom Mahasiswa PPG,


Media Selasa, 18 Oktober 2022 Jam 08.00 s.d Selesai
meeting Dosen, Guru pamong

Vcon via zoom Mahasiswa PPG,


LKPD Selasa, 18 Oktober 2022 Jam 08.00 s.d Selesai
meeting Dosen, Guru pamong

Vcon via zoom Mahasiswa PPG,


Instrumen Selasa, 18 Oktober 2022 Jam 08.00 s.d Selesai
meeting Dosen, Guru pamong
RENCANA TINDAK LANJUT 1 (RTL 2)
NAMA : Dewi Purwati
LPTK : Universitas Mulawarman
KELAS : Bahasa Indonesia 2, Kelompok 3

Dalam rangka Diseminasi penyusunan best practise pembelajaran dengan pendekatan STAR tentukan rencana kegiatan ,
tempat dan waktu kegiatan serta pihak terkait dengan menggunakan format berikut:

Rencana
Waktu Tempat Kegiatan Pihak yang Terkait Keterangan
Kegiatan

Pembuatan Dilaksanakan secara


Mahasiswa PPG, rekan
Skenario Senin, 17 Oktober 2022 Kediaman Mahasiswa mandiri, sesuai hasil validasi
sejawat
RPP 1 dosen dan guru pamong
Mahasiswa berlatih bersama
Latihan Buat SMPN 9 Tanah Mahasiswa PPG, rekan rekan sejawat di sekolah,
Senin, 17 Oktober 2022
Vidio Grogot sejawat juga dibantu oleh peserta
didik.
Mahasiswa PPG, Rekaman video diambil pada
Rekaman SMPN 9 Tanah Dosen, Guru pamong, saat PPL secara lamgsung
Rabu, 26 Oktober 2022
Vidio Grogot Admin kelas, Peserta melalui zoom meeting, serta
didik 1 perangkat offline.
Mahasiswa bersama
Mahasiswa PPG, rekan
Editing Vidio Kamis, 27 Oktober 2022 Kediaman Mahasiswa dengan rekan sejawat
sejawat
disekolah.
Vidio yang sudah diedit di
presentasikan untuk
Mahasiswa PPG, mendapatkan masukan/
Finalisasi Vcon via zoom
Senin, 31 Oktober 2022 Dosen, Guru pamong, perbaikan dari dosen, GP,
vidio meeting
rekan sejawat rekan sejawat, guna
perbaikan di siklus
selanjutnya.
RENCANA TINDAK LANJUT 1 (RTL 3)
NAMA : Dewi Purwati
LPTK : Universitas Mulawarman
KELAS : Bahasa Indonesia 2, Kelompok 3

Dalam rangka Diseminasi penyusunan best practise pembelajaran dengan pendekatan STAR tentukan rencana kegiatan ,
tempat dan waktu kegiatan serta pihak terkait dengan menggunakan format berikut:

Rencana
Waktu Tempat Kegiatan Pihak yang Terkait Keterangan
Kegiatan

Koordinasi Mahasiswa PPG, Pembahasan RTL dan


22 Novenber 2022 Zoom meeting
Persiapan PTK Dosen, Guru pamong persiapan pembuatan PTK

Siklus I dilaksanakan sesuai


Pelaksanaan 1 November s.d 8 Mahasiswa PPG, rekan dengan perencanaan yang
Ruang Kelas
PTK Siklus 1 November 2022 sejawat, Peserta didik sudah dibuat, mengacu pada
apa yang telah dipelajari
selama kegiatan PPG
Siklus II akan dilaksanakan
Pelaksanaan 9 November s.d 16 Mahasiswa PPG, rekan
Ruang Kelas sesuai hasil refleksi pada
PTK Siklus 2 November 2022 sejawat, Peserta didik
siklus I
Menganalisis data hasil
17 November s.d 24 Kediaman
Analisis data Mahasiswa PPG kegiatan pada siklus 1 dan
November 2022 Mahasiswa PPG
siklus II
PTK dibuat berdasarkan hasil
Pembuatan 25 November s.d 30 Kediaman
Mahasiswa PPG analisis pada siklus I dan
Laporan PTK November 2022 Mahasiswa PPG
siklus II

Anda mungkin juga menyukai