Sumber: Balqis, Aulia Fahma; Ananda, Ema Rizky; Wandini, Rora Rizki; Shofia,
Wirda. 2021. Analisis Faktor Minimnya Minat Membaca Siswa Di Kelas VI Sdit
Daarul Istiqlal Kecamatan Patumbak Kabupaten Deli Serdang. SEJ (School Education
Journal). Vol. 11 (3): 250-255.
https://jurnal.unimed.ac.id/2012/index.php/school/article/viewFile/29137/17297
3. Numerasi 1. Hasil Eksplorasi di Sekolah: Berdasarkan hasil ekplorasi penyebab masalah yang
Guru tidak memberikan a. Guru hanya menjelaskan struktur berita, tidak menjelaskan arti bagan segitiga dikemukan oleh guru, narasumber, dan kajian
penjelasan secara rinci terbalik dari struktur berita tersebut pada KD 3.2 Menelaah struktur dan kebahasaan literatur. Guru tidak memberikan penjelasan secara
mengenai bagian-bagian teks berita. rinci mengenai bagian-bagian bagan struktur berita
bagan struktur berita yang yang terdapat pada KD 3.2 Menelaah struktur dan
b. Guru tidak membangkitkan minat dan rasa ingin tahu peserta didik terhadap bagan
kebahasaan teks berita dapat disimpulkan beberapa
terdapat pada KD 3.2 struktur berita pada KD 3.2 Menelaah struktur dan kebahasaan teks berita.
Menelaah struktur dan faktor penyebab. Pertama, guru tidak
kebahasaan teks berita, 2. Hasil Wawancara: membangkitkan minat dan rasa ingin tahu peserta
sehingga sebagian besar a. Pakar didik. Kedua, guru tidak memberikan informasi dasar
peserta didik tidak mampu mengenai bagan. Ketiga, guru tidak memberikan
menangkap informasi pada
Nama : Risky Aulia Rahman, S. Pd. pembiasaan kepada peserta didik untuk menangkap
bagan tersebut. Hal ini Pekerjaan : Guru Bahasa Indonesia informasi secara tersirat dan pembelajaran kurang
berdampak pada Instansi : MTs Negeri 3 Kuaro diintegerasikan ke soal-soal yang bersifat literasi
kemampuan numerasi Beliau mengatakan bahwa penyebab guru tidak memberikan penjelasan secara rinci numerasi.
peserta didik. mengenai bagian-bagian bagan struktur berita pada KD 3.2 Menelaah struktur dan
kebahasaan teks berita karena guru beranggapan bahwa peserta didik sudah
mengetahui maksud dari bagan tersebut. Seharusnya guru memberikan penjelasan
terlebih dahulu apa itu bagan, macam-macam betuk bagan, dan lain sebagainya.
Setelah peserta didik mengetahui apa itu bagan, barulah guru masuk ke materi bagan
struktur berita.
b. Teman Sejawat
Nama : Agus Prasetyo, S.Pd.
Pekerjaan : Guru Bahasa Indonesia
Instansi : SMA Negeri 2 Marangkayu
Beliau mengatakan bahwa penyebab guru tidak memberikan penjelasan secara rinci
mengenai bagian-bagian bagan struktur berita pada KD 3.2 Menelaah struktur dan
kebahasaan teks berita karena guru tidak memberikan pembiasaan kepada peserta
didik untuk memahami informasi secara tersirat, sehingga peserta didik tidak bisa
menangkap informasi bagan struktur berita yang berbentuk segitiga terbalik.
c. Dokumentasi
Sumber: Nasoha, Seruni Rahmatul; Araiku ,Jeri; Yusup, Muhammad; Pratiwi, Weni Dwi.
2022. Kemampuan Numerasi Siswa Melalui Implementasi Bahan Ajar Matematika
Berbasis Problem Based Learning. Jurnal Inovasi Pendidikan Matematika. Vol. 4 (2): 49-
61.
https://repository.unsri.ac.id/64079/3/
RAMA_84202_06081181823019_0014019103_01_front_ref.pdf
4. Masih ada peserta didik 1. Hasil Eksplorasi di Sekolah: Berdasarkan hasil ekplorasi penyebab yang
yang belum menguasai cara a. Peserta didik tidak mengulang materi pada KD 3.2 Menelaah struktur dan dikemukan oleh guru, narasumber, dan kajian
menentukan unsur berita. kebahasaan teks berita ketika berada di rumah. literatur. Masih ada peserta didik yang belum
Sementara itu, pada KD 3.2 menguasai cara menentukan unsur berita dapat
Menelaah struktur dan
b. Peserta didik tidak percaya diri untuk mengajukan pertanyaan kepada disimpulkan beberapa faktor penyebab. Pertama,
kebahasaan teks berita guru tentang materi unsur-unsur berita. perserta didik memiliki rasa percaya diri yang rendah
peserta didik tersebut harus c. Peserta didik tidak memiliki inisiatif untuk mencari tahu materi dan kurangnya kemampuan dalam menyusun data
menguasai materi tentang tentang unsur-unsur berita dari sumber lain. pokok berita. Kemudian kurangnya inisiatif dalam
unsur berita. mengulang materi. Kedua, guru tidak melakukan
2. Hasil Wawancara: refleksi di awal kegiatan pembelajaran dan guru tidak
melakukan evaluasi terhadap metode pembelajaran
a. Pakar yang digunakan.
Nama : Rahman Arif, M. Pd. (Ketua MGMP)
Pekerjaan : Guru Bahasa Indonesia
Instansi : SMP Negeri 5 Tanah Grogot
Beliau berpendapat bahwa penyebab peserta didik belum menguasai cara
menentukan unsur berita pada KD 3.2 Menelaah struktur dan kebahasaan teks
berita terdapat dua faktor, yaitu:
1) Guru harus melakukan refleksi terlebih dahulu sebelum memulai
kegiatan pembelajaran berikutnya.
2) Guru juga dapat melakukan evaluasi terhadap metode pembelajaran
yang digunakan. Hal ini dilakukan agar guru dapat menentukan
metode pembelajaran yang sesuai dengan karakter atau
kemampuan peserta didik.
b. Teman Sejawat
Nama : Nurul Aini, S. Pd. (Waka Kesiswaan)
Pekerjaan : Guru PKn
Instansi : SMP Negeri 9 Tanah Grogot
Beliau berpendapat bahwa penyebab peserta didik belum menguasai cara
menentukan unsur berita pada KD 3.2 Menelaah struktur dan kebahasaan teks
berita terdapat dua faktor, yaitu:
1) Guru tidak mengingatkan peserta didik untuk mengulang materi
yang telah diajarkan.
2) Peserta didik meremehkan materi tentang menentukan unsur berita.
c. Dokumentasi
b. Menurut Kurniawan (dalam Sri 2022) pola asuh orang tua terhadap
anak dibedakan menjadi tiga. Pertama, pola asuh permisif adalah jenis
pola pengasuhan anak yang acuh tak acuh, tidak perduli, bahkan masa
bodoh terhadap anak. Kedua, pola asuh otoriter adalah pola
pengasuhan anak yang bersifat pemaksaan, keras, dan penuh aturan
dimana orang tua akan membuat banyak aturan atau tekanan yang
harus dipatuhi oleh anak-anaknya tanpa mau tahu perasaan sang
anak. Ketiga, pola asuh demokratis yakni pola pengasuhan orang tua
pada anak yang memberikan kebebasan dalam arti positif pada anak
untuk berkreasi dan mengeksplorasi banyak hal sesuai dengan
kemampuan anak dengan batasan dan pengawasan yang baik dari
orang tua.
Sumber: Widyastuti, Sri; Pangestika, Rintis, Rizkia; Ngazizah, Nur. 2022. Pola Asuh
Orang Tua Terhadap Motivasi Belajar Peserta Didik Pada Masa Pandemic Covid-19.
Jurnal Education. Vol. 8 (1): 70-76.
https://ejournal.unma.ac.id/index.php/educatio/article/download/1446/1237
6. Guru sudah menggunakan 1. Hasil Eksplorasi di Sekolah: Berdasarkan hasil ekplorasi penyebab masalah yang
model pembelajaran inovatif a. Guru tidak tuntas dalam melaksanakan tahapan-tahapan model pembelajaran yang dikemukan oleh guru, narasumber, dan kajian
yaitu dengan menggunakan tertuang di RPP pada KD 3.2 Menelaah struktur dan kebahasaan teks berita. literatur. Guru tidak maksimal dalam menggunakan
model pembelajaran Problem model pembelajaran Problem Based Learning (PBL)
Based Learning (PBL) pada
b. Kurangnya bimbingan guru terhadap peserta didik dalam pengumpulan informasi pada KD 3.2 Menelaah struktur dan kebahasaan teks
KD 3.2 Menelaah struktur yang relevan dan dalam pemecahan masalah pada KD 3.2 Menelaah struktur dan berita dapat disimpulkan beberapa faktor penyebab.
dan kebahasaan teks berita. kebahasaan teks berita. Pertama, guru tidak mengikuti sintak model
Namun, peserta didik masih pembelajaran sesuai dengan urutannya. Kedua,
kurang berantusias dalam kurangnya bimbingan guru terhadap peserta didik
kegiatan pembelajaran dan dalam pemecahan masalah.
proses pembelajaran juga 2. Hasil Wawancara:
kurang berkesan. a. Pakar
Nama : Risky Aulia Rahman, S. Pd.
Pekerjaan : Guru Bahasa Indonesia
Instansi : MTs Negeri 3 Kuaro
Beliau berpendapat bahwa penyebab siswa masih tidak antusis menggunakan model
pembelajaran PBL pada KD 3.2 Menelaah struktur dan kebahasaan teks berita,
yaitu:
1) Guru masih belum maksimal dalam penggunaan model
pembelajaran.
2) Guru mengambil peran yang dominan di dalam porses
pembelajaran.
3) Guru tidak pernah memberikan ice breaking di dalam proses pembelajaran.
b. Teman Sejawat
Nama : Agus Prasetyo, S.Pd.
Pekerjaan : Guru Bahasa Indonesia
Instansi : SMA Negeri 2 Marangkayu
Beliau berpendapat bahwa penyebab siswa masih belum antusis menggunakan model
pembelajaran PBL pada KD 3.2 Menelaah struktur dan kebahasaan teks berita,
yaitu:
1) Guru tidak mengikuti sintak pembelajaran berbasis masalah sesuai
dengan urutan-urutannya.
2) Guru tidak menampilkan masalah-masalah yang otentik yaitu
masalah yang berkaitan dengan kehidupan keseharian peserta didik
di awal pembelajaran. Sehingga peserta didik dapat memberikan
pendapat tentang masalah tersebut.
c. Dokumentasi
Pakar Teman
Sejawat
Sumber: Narsa, Ketut. 2021. Meningkatkan Hasil Belajar Bahasa Indonesia pada
Materi Menulis Teks Cerita Fantasi Melalui Penerapan Model Pembelajaran Problem
Based Learning. Journal of Education Action Research. Vol. 5 (2): 165-170.
https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/JEAR/article/download/
33269/18098/75782
b. Guru belum terlalu paham langkah pembelajaran jadi kegiatan pembelajaran tidak
dilakukan secara berturut. Kendala saat pembelajaran dengan model problem based
learning, yaitu ketika guru memberi pengertian siswa bagaimana cara membuat
laporan tentang masalah yang siswa temukan, hal ini karena kurangnya efisien siswa
dalam mendengarkan penjelasan guru (Indah, 2017).
Sumber: Jannah, Miftakul; Dimas, Arifian. 2021. Kesulitan Guru SMP Dalam
Mengimplementasikan Model Pembelajaran Discovery Learning Dan Problem Based
Learning. Jurnal Tadris IPA Indonesia. Vol. 1 (3): 420-426.
https://ejournal.iainponorogo.ac.id/index.php/jtii/article/download/295/169/
7. Peserta didik tidak mampu 1. Hasil Eksplorasi di Sekolah: Berdasarkan hasil ekplorasi penyebab masalah yang
menentukan kaidah a. Peserta didik tidak memahami materi yang sudah diajarkan oleh guru pada KD 3.2 dikemukan oleh guru, narasumber, dan kajian
kebahasaan teks berita Menelaah struktur dan kebahasaan teks berita. literatur. Peserta didik tidak mampu menentukan
pada soal yang berbasis kaidah kebahasaan teks berita pada soal yang
HOTS di KD 3.2 Menelaah
b. Peserta didik tidak memahami perintah soal tentang KD 3.2 Menelaah struktur dan
berbasis HOTS di KD 3.2 Menelaah struktur dan
struktur dan kebahasaan kebahasaan teks berita. kebahasaan teks berita dapat disimpulkan beberapa
teks berita. faktor penyebab. Pertama, peserta didik belum
2. Hasil Wawancara: terbiasa dalam menyelesaikan soal yang berbasis
HOTS. Kedua, kurangnya kepekaan peserta didik
a. Pakar terhadap apa yang mereka baca. Ketiga, guru sering
Nama : Risky Aulia Rahman, S. Pd. menggunakan soal yang berbasis LOTS.
Pekerjaan : Guru Bahasa Indonesia
Instansi : MTs Negeri 3 Kuaro
Beliau berpendapat bahwa penyebab peserta didik tidak mampu menentukan kaidah
kebahasaan teks berita pada soal yang berbasis HOTS di KD 3.2 Menelaah struktur
dan kebahasaan teks berita yaitu guru akan kesulitan melatih siswa berpikir kritis
apabila peserta didik tidak suka membaca, tidak peka dengan apa yang didengar, dan
tidak peka dengan apa yang dibaca.
b. Teman Sejawat
Nama : Agus Prasetyo, S.Pd.
Pekerjaan : Guru Bahasa Indonesia
Instansi : SMA Negeri 2 Marangkayu
Beliau berpendapat bahwa penyebab peserta didik tidak mampu menentukan kaidah
kebahasaan teks berita pada soal yang berbasis HOTS di KD 3.2 Menelaah struktur
dan kebahasaan teks berita yaitu:
1) Peserta didik belum terbiasa untuk menyelesaikan soal yang
berbasis HOTS, sehingga mereka perlu bimbingan dan latihan dari
guru.
2) Sebagai pembiasaan, ketika memberikan soal evaluasi sebaiknya
guru memberikan soal yang mengarah ke C4, C5, atau C6.
c. Dokumentasi